• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE OUTDOOR LEARNING PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI NURUL HIKMAH 02 KEDUNGRINGIN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE OUTDOOR LEARNING PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI NURUL HIKMAH 02 KEDUNGRINGIN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

ii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE OUTDOOR LEARNING

PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI NURUL HIKMAH 02 KEDUNGRINGIN SURUH KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

IMA FARIDHOTUL ILMIAH

NIM: 115-14-064

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)
(3)

iv

PENINGKATAN HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE OUTDOOR LEARNING

PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI NURUL HIKMAH 02 KEDUNGRINGIN SURUH KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

IMA FARIDHOTUL ILMIAH

NIM: 115-14-064

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(4)
(5)
(6)
(7)

viii MOTTO

“ Hiduplah Seolah Mati Besok, Belajarlah Seolah Hidup Selamanya”

(Mahatma Gandhi)

“ Ikatlah Ilmu Dengan Menulis”

(8)

ix

PERSEMBAHAN

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan hidayahNya, saya persembahkan skripsi ini kepada:

1. Bapak dan Ibu tercinta, Bapak Sunaryo dan Ibu Siti Jumiyem yang telah memberikan kesempatan saya untuk kuliah, memberikan kasih sayang yang tiada terkira, selalu memberikan motivasi dan nasihat dalam saya menjalani hidup saya

2. Kakak dan Adik-adik tersayang Siti Nur Fauziyah, Ade Rahmawati Al-Fajri, Evi Hayatun Nufus dan Muhammad Fahri Addakhil yang selalu memberiku inspirasi untuk berbuat baik da berusaha semaksimal mungkin, semoga kalian menjadi orang yang sholih, sholehah dan sukses.

3. Teman, sahabat, saudara yang telah menemaniku dalam suka maupun duka, memberikan suntikan motivasi yang luar biasa yaitu Lia, Nisa‟ dan COKLAT (Kristina Mayasari, Dyah Puspitasari, Noviana Diah Riza).

4. Teman-teman seperjuangan Jurusan PGMI 2014, teman PPL MI Mangunsari Salatiga dan saudaraku KKN 2018 Posko 92 Kalimati Juwangi semoga kesuksesan selalu menyertai kita semua.

(9)

x

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang, atas segala rahmat dan kenikmatan yang telah dilimpahkan kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis Puisi Menggunakan Metode Outdoor Learning Pada Siswa Kelas V Semester II MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018”. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Rasul Muhammad Saw., keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini, tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Peni Susapti, M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGMI IAIN Salatiga yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

(10)

xi

5. Bapak Sutrisna, S.Ag., M.Pd., selaku Pembimbing Skripsi yang telah membimbing dalam menyusun skripsi.

6. Bapak M. Nur Chabib, S. Pd.I selaku kepala MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin.

7. Bapak serta Ibu guru MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin yang telah membantu pelaksanaan penelitian

8. Semua pihak yang membatu dalam penyelesaian skripsi ini sehingga skripsi ini selesai dengan baik.

Harapan Penulis, semoga amal baik dari semua pihak mendapatkan balasan dan tercatat sebagai amal kebaikan oleh Allah Swt. Akhirnya dengan tulisan ini semoga bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Salatiga, 23 Juli 2018 Penulis

(11)

xii

Pernyataan keaslian tulisan ...vi

Motto ...vii

Persembahan ...viii

Kata Pengantar ...ix

Daftar isi ...xi

Daftar Tabel ...xiv

Daftar Gambar Grafik ...xv

Daftar Lampiran ...xvi

Abstrak ...xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...4

C. Tujuan Penelitian ...4

D. Kegunaan Penelitian...5

1. Kegunaan Teoritis...5

2. Kegunaan Praktis ...5

(12)

xiii

F. Metode Penelitian...6

G. Sistematika Penulisan...16

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ...18

1. Kajian Teori Belajar ...18

2. Kajian Materi Penelitian...27

3. Kajian Metode Outdoor Learning ...34

B. Kajian Pustaka ...43

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin ...45

1. Profil MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin ...45

2. Letak Geografis Madrasah ...45

3. Data Ruang ...46

4. Warga Sekolah ...46

5. Visi Misi MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin...48

B. Deskripsi Pra Siklus ...49

C. Deskripsi Siklus I ...49

1. Perencanaan...49

2. Tindakan ...50

3. Pengamatan ...53

4. Refleksi ...53

D. Deskripsi Siklus II ...55

(13)

xiv

2. Tindakan ...56

3. Pengamatan ...59

4. Refleksi ...59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Per-Siklus ...61

1. Deskripsi Hasil Kondisi Awal (Pra Siklus) ...61

2. Deskripsi Hasil Siklus I ...64

3. Deskripsi Hasil Siklus II ...67

B. Pembahasan ...71

1. Hasil Rekapitulasi ...71

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...76

B. Saran ...77

DAFTAR PUSTAKA ...78

(14)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Guru dan Pegawai MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin ... 46

Tabel 1.2 Data Siswa MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin ... 47

Tabel 2.1 Nilai Pre-test Hasil Belajar Siswa ... 61

Tabel 3.1 Hasil Post Test Siklus I ... 64

Tabel 4.1 Hasil Post Test Siklus II ... 67

Tabel 5.1 Rekapitulasi Perbandingan Siklus I dan Siklus II ... 70

(15)

xvi

DAFTAR GAMBAR GRAFIK

Grafik 6.1 Grafik Ketuntasan Siswa Pra Siklus ... 63

Grafik 6.2 Grafik Ketuntasan Siswa Siklus I ... 66

Grafik 6.3 Grafik Ketuntasan Siswa Siklus II ... 69

Grafik 6.4 Grafik Persentase Pra Siklus ... 73

Grafik 6.5 Grafik Persentase Siklus I ... 73

Grafik 6.6 Grafik Persentase Siklus II ... 74

(16)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 80

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 87

3. Hasil Nilai Pre-tes Siswa ... 94

4. Hasil Nilai Siswa Siklus I ... 96

5. Hasil Nilai Siswa Siklus II ... 98

6. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I ... 100

7. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ... 102

8. Lembar Pengamatan Guru Siklus I ... 104

9. Lembar Pengamatan Guru Siklus II ... 107

10.Lembar Jawaban Siswa Siklus I ... 110

11.Lembar Jawaban Siswa Siklus II ... 112

12.Dokumentasi ... 114

13.Riwayat Hidup Penulis ... 116

14.Surat Tugas Pembimbing Skripsi ... 117

15.Lembar Konsultasi Skripsi ... 118

16.Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 120

17.Surat Keterangan Penelitian ... 121

(17)

xviii ABSTRAK

Ilmiah, Ima Faridhotul. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis Puisi Menggunakan Metode Outdoor Learning Pada Siswa Kelas V Semester II MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Sutrisna, S.Ag., M.Pd.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Bahasa Indonesia, Oudoor Learning.

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya data yang diperoleh dari MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin Suruh Kabupaten Semarang, bahwsanya mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam materi menulis puisi masih tergolong sulit karena siswa melakukan pembelajaranya hanya didalam kelas, sehingga kreatifitas siswa kurang berkembang dan mempengaruhi hasil belajar siswa yang terhitung rendah. Untuk itu peneliti melakukan penelitian tindakan kelas menggunakan metode Outdoor Learning guna meningkatakan hasil belajar siswa kelas V Semester II MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin Suruh Kabupaten Semarang.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I dan Siklus II, dimana setiap siklus terdapat empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data meliputi tes pre-test, post test, lembar pengamatan dan dokumen-dokumen.

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai bangsa Indonesia kita tidak luput dari budaya dan bahasa Indonesia, dimana bahasa Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan seluruh elemen bangsa, oleh karena itu bahasa merupakan alat pengungkapan diri baik secara lisan maupun tertulis, dari segi rasa, karsa, dan cipta serta pikir baik secara etis, estetis dan logis. Warga Negara Indonesia yang mahir berbahasa Indonesialah yang akan dapat menjadi warga negara yang dapat memenuhi kewajibanya dimanapun mereka berada diwilayah tanah air dan dengan siapapun bergaul di wilayah NKRI. Oleh sebab itu, kemahiran berbahasa indonesia menjadi bagian dari kepribadian Indonesia.

(19)

2

Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan pembelajaran yang bisa diajarkan diluar kelas karena tidak membutuhkan konsentrasi penuh. Namun, meski diajarkan di luar kelas seorang guru harus tetap mampu mencapai tujuan belajar bahasa Indonesia, membuat siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang akan menentukan anak untuk memiliki pengetahuan dan ketrampilan berbahasa dan memudahkan mereka untuk bekomunikasi dengan orang-orang disekitarnya. Para siswa yang belajar bahasa Indonesia diluar kelas harus mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupuan tertulis(Adelia, 2012:66).

(20)

3

Siswa mengalami kesulitan dalam menulis puisi dikarenakan tidak ada objek yang kongkrit, jadi siswa hanya dapat berangan-angan saja.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya KKM pada materi menulis puisi adalah kurang kretif dan inovatifnya guru karena hanya mengacu pada buku saja dan metode yang digunakan guru untuk mengajar membuat siswa cepat bosen. metode yang digunakan guru dalam pembelajaran hanya dengan demonstrasi dan tanpa didukung dengan media pembelajaran. Sekarang ini sudah banyak diketahui tentang model pembelajaran aktif dan inovatif misal pembelajaran Contextual Learning, atau PAIKEM. Tetapi disayangkan metode

pembelajaran seperti itu belum diterapkan dalam pembelajaran seningga siswa merasa bosan dengan pembelajarannya, yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar bahasa.

(21)

4

mengetahui gambaran kongkrit suatu hal dan dapat lebih mudah pahami dengan berbagai kegiatan menyenagkan didalamnya.

Melihat keadaan yang sebagaimana dipaparkan diatas peneliti bermaksud membantu menyelesaikan permasalahan pembelajaran dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas dan meyusun karya tulis dengan judul

“Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis

Puisi Menggunakan Metode Outdoor Learning Pada Siswa Kelas V Semester II MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin Suruh Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2017/2018”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah penggunaan metode Outdoor Learning pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis puisi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V semester II MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin, Suruh, Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2017/2018?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

(22)

5

2. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi.

D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis

a. Sebagai dasar pengembangan ilmu bahasa Indonesia khususnya materi menulis puisi.

b. Dapat memberikan sumbangan pikiran dalam pemilihan metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi menulis puisi.

2. Kegunaan Praktis

a. Sebagai upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis puisi pada siswa kelas V semester II MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin, Suruh, Kabupaten Semarang sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Sebagai masukan bagi guru guna melakukan inovasi dan implementasi pembelajaran bahasa Indonesia dengan metode baru.

c. Sebagai pertimbangan dalam menerapkan pemanfaatan metode belajar khususnya pembelajaran bahasa Indonesia.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

(23)

6

pembelajaran ini adalah penerapan metode pembelajaran Outdoor Learning pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi menulis puisi

dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V semester II MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin, Suruh, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan metode Outdoor Learning dikatakan berhasil apabila indikator keberhasilan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Adapun indikator yang dirumuskan adalah sebagai berikut:

a. Secara individual

Siswa dapat mencapai nilai >70 sesuai dengan KKM yang telah ditentukan dari sekolah pada materi menulis puisi.

b. Secara klasikal

Secara klasikal persentase sebanyak lebih dari 85% dari semua siswa dalam satu kelas mencapai nilai KKM yaitu 70 (Trianto. 2009:241). Siswa yang memenuhi KKM mencapai 85% dari keseluruhan siswa yang ada dalam satu kelas.

F. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

(24)

7

Sedangkan menurut Car dan Kemmis PTK adalah pencermatan yang dilakukan oleh orang-orang yang terlibat didalamnya (guru, peserta didik, kepala sekolah) dengan menggunakan metode refleksi diri dan bertujuan untuk melakukan perbaikan diberbagai aspek pembelajaran.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) digunakan untuk meneliti suatu kegiatan pembelajaran dikelas dimana dalam PTK terdapat 4 tahap: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan Refleksi dengan tujuan memperbaiki pembelajaran sehingga hasil belajar siswa meningkat. 2. Subyek Penelitian

a. Subyek Penelitian dan Kolaborator

Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas V MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin, Suruh, Kabupaten Semarang yang berjumlah 22 siswa. Siswa kelas V dipilih sebagai subyek karena perlunya inovasi dalam pembelajaran, sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Bapak Hariyanto S.Pd.I selaku wali kelas V MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin, Suruh, Kabupaten Semarang selain sebagai subyek penelitian, beliau juga sebagai kolaborator dalam penelitian.

b. Lokasi Penelitian

(25)

8

metode pembelajaran bagi guru untuk meningkatkan keaktifan dan kreatifitas sehinga mencapai hasil belajar siswa yang maksimal. c. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan maret- semester genap tahun pelajaran 2017/2018 di MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin, Suruh, Kabupaten Semarang.

3. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian tindakan kelas dilakukan didalam kelas sehingga fokus perhatian adalah proses pembelajaran antara guru dan siswa melalui interaksi. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar kelompok peserta didik dengan menggunakan sebuah tindakan (Treatment) yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru bersama-sama dengan peserta didik, atau oleh peserta didik dibawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud untuk memperbaiki dan menigkatkan kualitas siswa(Mulyasa, 2011:11).

Adapun langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Perencanaan

Langkah pertama yaitu perencanaan, dimana perencanaan digunakan untuk meyusun rancangan dan segala aspek yang terkait dengan penelitian tindakan kelas.

(26)

9

1) Mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan cara observasi, wawanacara dan dokumentasi.

2) Menyiapakan materi tentang puisi dan tata cara menulisnya. 3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

4) Menyiapkan soal evaluasi untuk siswa.

5) Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan ini adalah pelaksanaan penelitian tindakan kelas, yaitu pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan metode Outdoor Learning. Pelaksanaannya terdiri dari kegiatan pembuka, kegiatan

inti dan penutup. c. Pengamatan

Ditahap pengamatan, peneliti mengamati proses pembelajaran yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Dan pengamatan dilakukan guna mengetahui sejauh mana keberhasilan yang sudah dicapai dalam penigkatan hasil belajar. d. Refleksi

(27)

10

Berikut adalah siklus penelitian tindakan kelas menurut Mulyasa:

4. Teknik Pengumpulan Data

(28)

11 a. Observasi

Observasi adalah alat untuk memotret sebrapa jauh tindakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan.

Observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan kondisi atau interaksi belajar mengajar, tingkah laku dan interaksi kelompok (Haryono,2015:63).

Dalam penelitian ini, observasi dilakukan penelitian dengan melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa, kegiatan mengajar guru dalam mengelola kelas dalam pembelajaran yang menggunakan metode Outdoor Learning.

b. Tes

Tes adalah sejumlah pertanyaan yang di sampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis. Tujuan penggunaan tes dalam pembelajaran secara umum adalah untuk mengetahui:

1) Tingkat kemampuan awal peserta didik 2) Kesulitan belajar peserta didik

(29)

12

5) Pertumbuhan dan perkemangan peserta didik 6) Keberhasilan guru dalam menyelenggarakan

7) Motivasi guru untuk meningkatkan kemampuan mengajarnya. Berkait dengan tes sebagai instrumen PTK,tes dapat dibedakan menjadi dua yaitu tes lisan dan tes tertulis (Haryono,2015:56-59). c. Dokumentasi

Dalam penelitian, peneliti menggunakan dokumen sebagai data yang mendukung dalam PTK, dalam bentuk foto maupun data-data sekolah yang terkait dengan penelitian.

5. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah: a. Silabus kelas V semester II

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) c. Lembar observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan kegiatan guru dalam mengelola kelas di dalam pembelajaran bahasa indonesia mengunakan metode Outdoor Learning sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

d. Soal tes/evaluasi

(30)

13

untuk mengukur hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah belajar bahasa indonesia dengan metode Outdoor Learning.

e. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengetahui proses dan hasil pembelajaran. Dokumentasi berupa foto gambaran keadaan proses pembelajaran, data-data dan catatan-catatan yang terkait dengan penelitian.

6. Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi adalah kegiatan meyelidiki atau mengetahui keadaan yang hendak diketahui. Dengan melakukan observasi peneliti mengetahui segala yang berhubungan dengan apa yang hendak dia ketahui.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi sebagai teknik pengumpulan data, dengan cara melakukan wawancara kepada guru kelas V MI Nurur Hikmah 02 Kedungringin, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Adapun hal yang harus dilakukan saat wawancara yaitu:

1. Menyiapkan pertayaan yang hendak ditanyakan. 2. Menentukan waktu wawancara.

(31)

14

Selain melakukan observasi terhadap guru peneliti juga mewawancara beberapa siswa untuk dimintai keterangan. Dengan menanyakan pertayaan-pertanyaan yang berhubungan dengan pembelajaran siswa dan bagaimana kesan siswa dalam guru mengajar.

b. Tes

Tes adalah cara mengetahui keadaan sesuatu yang sangat efektif, Berkait dengan tes sebagai instrumen PTK, tes dapat dibedakan menjadi dua yaitu tes lisan dan tes tertulis. Dalam penelitian yang hendak dilaksanakan peneliti melakukan dua jenis tes yaitu secara tertulis dan secara lisan, tes tertulis peneliti membuat soal yang akan dikerjakan oleh siswa dengan mengajukan soal-soal yang berhubungan dengan puisi dan meminta siswa untuk membuat puisi sedangkan tes lisan dilakukan dengan meminta siswa untuk membaca hasil puisi yang mereka buat satu persatu didepan teman-temannya.

c. Dokumentasi

(32)

15 7. Analisis Data

Analisis data merupakan usaha (proses) memilih, memilah, membuang dan menggolongkan data untuk menjawab permasalahan pokok:

a. Tema apa yang telah ditemukan pada data-data ini.

b. Seberapa jauh data-data ini dapat menyokong tema tersebut. (Basrowi dan Suwandi, 2008:131).

Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara sekor nilai siswa tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 70 (KKM) pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V semester II MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin, Suruh, Kabupaten Semarang tentunya penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa siswa dapat mencapai tujuan hasil belajar yang baik, dan cara menegetahui tindakan kelas yang sudah mencapai tujuanya adalah sebagai berikut:

a. Rumus persentase ketuntasan (Daryanto, 2011:192) P = 𝛴 siswa yang telah tuntas belajar x 100%

𝛴 siswa

b. Teknik dalam analisis penilaian hasil kerja siswa 1) Sekurang-kurangnya menulis puisi satu bait. 2) Pemilihan kata, baik tersurat maupun tersirat. 3) Pesan yang hendak disampaikan jelas.

(33)

16 G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi terdiri dari beberapa bab yang sangat berkaitan yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Bagian awal

Bagian awal yang meliputi sampul, lembar berlogo, judul persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

2. Bagian inti

Bab I Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis dan indikator keberhasilan, metode penelitian, rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, metode pengumpulan data, instrument penelitian, pengumpulan data, analisis data, sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori mencakup kajian teori dan kajian pustaka, dimana dalam kajian teori terdapat: kajian materi penelitian, kajian teori.

Bab III Diskripsi pelaksanaan pra siklus meliputi: Rencana Pelaksanaan, Pengamatan/ pengumpulan data dan Refleksi, Deskripsi pelaksanaan Siklus I, Deskripsi pelaksanaan Siklus II.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan meliputi deskripsi per siklus yang membahas mengenai data dari hasil pengamatan atau wawancara refleksi keberhasilan dan kegagalan, dan berisi pembahasan.

(34)

17 3. Bagian akhir

(35)

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Kajian Teori Belajar

a. Peningkatan Hasil Belajar

Peningkatan adalah upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pembelajaran yang menekankan pada proses dan hasil belajar siswa dengan menggunakan teknik yang tepat dan waktu yang efektif. (Sumadayo, 2013: 98).

Peningkatan merupakan suatu perubahan keadaan menjadi lebih baik. Upaya peningkatan merupakan usaha yang dilakukan dalam rangka membuat perubahan kearah yang lebih baik. (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2003:3).

Dapat kita ketahui bahwa peningkatan pembelajaran adalah perubahan dari yang sebelumnya kurang menjadi bertambah, yang meningkatkan produktivitas dan kualitas pembelajaran secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran.

b. Definisi Belajar

Menurut Burton, dalam sebuah buku “The Guidance of Learning

(36)

19

individu dengan individu dengan lingkungan sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungan.

Sedangkan menurut Abdillah (2001), belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu. Menurut Susanto (2013:4), belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru seperti memugkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif teteap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.

Dari beberapa definisi belajar diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah aktivitas atau interaksi hubungan antara individu dan individu lain dengan lingkungan, yang menyebabkan perubahan yang relatif menetap pada pelaku baik pengetahuan dan pengalaman yang menyangkup aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. c. Definisi Hasil Belajar

Menurut Asep (2013:14) hasil belajar merupakan pencapaian yang berbentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, psikomotorik dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu.

(37)

20

Sedangkan menurut (Sujana, 2011:12) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah pencapaiaan kemampuan siswa yang diperoleh dari pengalaman kegiatan belajar.

d. Konsep Belajar

(38)

21 Artinya:

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang

Menciptakan,

2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa dalam ayat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammmad SAW, memberikan

bukti bahwa manusia diseru untuk belajar. Kata “ Iqro‟ ” memiliki

arti “bacalah” itu menunjukkan kepada Nabi Muhammad SAW kala

itu untuk belajar membaca.

(39)

22

itu mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkau (Baharuddin dan Esa N.W., 2015: 37-38)

e. Prinsip Belajar

Dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk mampu mengembangkan potensi-potensi peserta didik secara optimal. Agar aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran terarah pada upaya penigkatan potensi siswa secara komprehensip, maka pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar. Berikut adalah prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran:

1) Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak seorangpun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya.

2) Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatanya) sendiri dan untuk setiap kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar.

3) Seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberikan penguatan (reinforcement).

4) Penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaran, memugkinkan murid belajar secara lebih berarti. 5) Apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari

(40)

23 f. Ciri-ciri dan Tujuan Belajar

1) Ciri-ciri Belajar

a) Belajar merupakan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disandari atau disengaja.

b) Belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya. c) Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku.

2) Tujuan Belajar

Tujuan Belajar dan pembelajaran adalah terciptanya perubahan menuju perubahan yang lebih baik. Misalnya perubahan pemahaman seseorang terhadap sesuatu yang positif, Tujuan belajar dan pembelajaran tidak dapat dicapai dengan mudah begitu saja tanpa adanya usaha yang serius dari semua orang yang terlibat dalam proses tersebut, baik dari orang yang belajar orang yang mengajar (Fathurrohman M., 2012:13).



(41)

24

pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan

diminta pertanggungan jawabnya.

g. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Dalam belajar kita juga dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya faktor internal dan eksternal.

1) Faktor Internal

a) Ciri khas/ karakteristik siswa

Persoalan intern pembelajaran berkaitan dengan kondisi kepribadian siswa, baik fisik maupaun mental. Berkaitan dengan aspek-aspek fisik tentu akan relatif mudah diamati dan dipahami, dibanding dengan dimensi-dimensi mental atau emosional.

b) Sikap terhadap belajar

Dalam kegiatan belajar sikap siswa dalam proses belajar terutama sekali ketika memulai kegiatan belajar merupakan bagian penting untuk diperhatikan karena aktivitas belajar siswa selanjutnya banyak ditentukan oleh sikap siswa ketika akan memulai kegiatan belajar.

c) Motivasi belajar

(42)

25

mendayagunakan potensi-potensi yang ada pada dirinya dan potensi diluar dirinya untuk mewujudkan tujuan belajar. d) Konsentrasi belajar

Konsentrasi belajar merupakan salah satu aspek psikologi yang seringkali tidak begitu mudah untuk diketahui oleh orang lain selain diri individu yang sedang belajar. Hala ini disebabkan kadang-kadang apa yang terlihat melalui aktivitas seseorang belum tentu sejalan dengan apa yang sesungguhnya sedang individu tersebut pikirkan.

e) Mengolah bahan belajar

Mengolah bahan belajar dapat diartikan sebagai proses berpikir seseorang untuk mengolah informasi-informasi yang diterima sehingga menjadi bermakna.

f) Menggali hasil belajar

Suatu proses mengaktifkan kembali pesan-pesan yang telah tersimpan dinamakan menggali hasil belajar.

g) Rasa percaya diri

(43)

26 h) Kebiasaan belajar

Kebiasaan adalah perilaku belajar seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam aktivitas belajar yang dilakukan. 2) Faktor Eksternal

a) Faktor guru

Dalam proses pembelajaran kehadiran guru masih menempati posisi penting, meskipun ditengah pesatnya kemajuan teknologi yang setelah merambah kedunia pendidikan. Menurut Parkey (1998:3) mengemukakan bahwa guru tidak hanya sekedar sebagai guru didepan kelas, akan tetapi juga sebagai dari organisasi yang turut serta menetukan kemajuan sekolah bahkan di masyarakat.

b) Lingkungan sosial (termasuk teman sebaya)

Sebagai makhluk sosial maka setiap siswa tidak mungkin melepaskan dirinya dari interaksi dengan lingkungan, terutama sekali teman-teman sebaya disekolah. Dan juga lingkungan sosial dapat memberikan pengaruh positif dan dapat pula memberikan pengaruh negatif terhadap siswa. c) Kurikulum sekolah

(44)

27

aktivitas pembelajar mulai dari penyusunan rencana pembelajaran, pemilihan materi pembelajaran, menentukan pendekatan dan strategi/metode, memiliki dan menentukan media pembelajaran, menetukan teknik evaluasi, kesemuanya harus berpedoman pada kurikulum.

d) Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana pembelajaran merupakan faktor yang turut memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keadaaan gedung sekolah dan ruang kelas yang tertata dengan baik, ruang perpustakaan sekolah yang teratur, tersedianya fasilitas kelas dan laboratorium, tersedianya buku-buku pelajaran, media/alat bantu belajar merupakan komponen-komponen penting yang dapat mendukung terwujudnya kegiatan-kegiatan belajar siswa.

2. Kajian Materi Penelitian a. Hakikat Bahasa Indonesia

(45)

28

Brunai juga mengambil bahasa melayu sebagai bahasa dasar sebagai bahasa nasionalnya.

Bahasa Indonesia dalam perkembanganya dewasa in telah berubah arah. Sampai dengan tahun 60-an bahasa Indonesia berkembang dengan memanfaatkan sumber bahasa Melayu Riau. Hal ini merupakan akibat dari kenyataan bahwa dari para pembina yang aktif adalah para penulis dan redaktur balai pustaka yang merupakan penutur bahasa Melayu di Sumatra, khusunya minagkabau. Perubahan arah itu berhubungan dengan perubahan orientasi sumber pengembanganya karena peran dari bahasa daerah lain di Indonesia khusunya Jawa dan Sunda berpengaruh dalam menetukan ciri perkembangan bahasa Indonesia.

Hal ini dapat disimpulkan dari kenyataan bahwa pemakaian bahasa daerah terbesar ditemukan pada golongan usia muda atau usia bekerja. Hubungan timbal balik antar bahasa daerah dan bahasa Indonesia dimanfaatkan oleh bahasa Indonesia sebagai sumber pengembangan dirinya. Dalam masyarakat yang mengenal tingkatan wahana netral yang digunakan para penutur untuk menghindari dari pengungkapan perbedaan status sosial yang berlaku dimasyarakat ini.

b. Pembelajaran Bahasa Indonesia

(46)

29

suatu bidang secara lebih mendetail. Pembelajran bahasa Indonesia di sekolah dasar sebagai alat pemahaman kepada guru SD dalam melaksankan pembelajaran bahsa Indonesia secara benar. Untuk itu perlu dilakukan upaya pengembangan baik melalui jalur pendidikan formal maupun nonforma.

Pembelajaran bahasa Indonesia SD diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan baik. Disamping itu diharapkan dapat menumbuhkan apresiasi siswa terhadap hasil karya sastra Indonesia.

Atas dasar standar kompetensi pembelajaran bahasa Indonesia maka tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika berlaku, baik secara lisan maupun tertulis.

2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.

3. Memahami bahasa Indonesia dan dapat menggunakan dengan tepat dan efektif dalam berbagai tujuan.

4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial. 5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas

(47)

30

6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) saat ini, pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang SD/MI mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra melalui 4 aspek:

1) Mendengarkan 2) Berbicara 3) Membaca 4) Menulis

Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan pembelajaran yang bisa diajarkan diluar kelas, dengan belajar diluar kelas siswa dapat mecapai tujuan belajar bahasa Indonesia yaitu membuat siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang akan mentukan anak untuk memiliki pengetahuan dan ketrampilan berbahasa dan memudahkan mereka untuk berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya dan bermanfaat guna membantu perkembangan siswa dalam berhubungan dan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.

c. Menulis Puisi

(48)

31

diciptakan seorang penyair. Penciptaan itu adalah ekspresi pikiran dan perasaan sebagai buah budi daya keindahan yang dimiliki seorang penyajak, itu sebabnya Lasscelles Abercrom-bie-seperti dikutip B.P. Situmorang mengatakan bahwa puisi adalah “ekspresi dari pengalaman imajinatif diutarakan dengan bahasa yang mempergunakan setiap rencana yang matang serta bermanfaat”. Dan dari sudut penyair sendiri seperti yang dikatakan penyair Inggris William Wordsworth, lahirnya puisi merupakan peluapan yang spontan dari perasaan-perasaan yang penuh daya; memperoleh asalnya dari emosi atau rasa yang dikumpulkan kembali dalam kedamaian.

Puisi (dari bahasa Yunani kuno poieo/ poio) adalah seni tulisan dimana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selesai arti semantiknya.

(49)

32

Sedangakan menurut menurut Suyuti puisi adalah pengucapan bahasa yang memperhitungkan adanya aspek-aspek bunyi di dalamnya, yang mengungkapakan pengalaman imajinatif, emosional, dan intelektual penyair yang ditimba dari kehidupan individu dan sosialnya, yang diungkapkan dengan teknik tertentu sehingga puisi itu dapat membangkitkan pengalaman tertentu pula dalam diri pembaca atau pendengarnya.

Ada banyak macam karya puisi ada yang mudah sedang ada pula yang sulit dipahami. Namun khusus puisi untuk anak haruslah menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, tetapi mengandung makna yang dalam. Ini lah hakikat puisi, banyak yang hendak dikatakan tetapi hanya diungkap dalam sedikit mugkin kata-kata. Dan puisi anak SD belum menggunakan kata-kata kias, tetapi bahasanya sederhana, lugas, sesuai dengan kehidupan anak yang jujur, polos, lucu. Belum ada kebohongan didalamnya, karakter/sikap ini perlu dibina melalui sastra di sekolah dasar.

1) Unsur-unsur puisi

Unsur-unsur puisi ada 4 yaitu:

Tema: Pokok pikiran yang dijadikan konsep membuatan puisi. Nada : Tinggi rendahnya nada dalam membaca puisi.

(50)

33 2) Jenis Puisi

Puisi berdasarkan bentuknya Puisi berdasarkan zaman Puisi berdasarkan isi 3) Teknik Menulis Puisi

Kamu mungkin pernah merasa senang, gembira, sedih, kasihan terhadap penderitaan orang lain. Berbagai perasaan yang pernah kamu alami itu dapat dituliskan dalam bentuk puisi begitu pula dengan melihat pemandangan yang indah. Berikut dalah langkah-langkah menulis puisi:

a) Menentukan tema.

b) Menentukan gagasan pokok.

c) Menulis puisi berdasarkan gagasan-gagasan pokok.

Sedangkan menurut (Zulela, 2012)langlah-langkah menulis puisi adalah sebagai berikut:

a) Menentukan tema.

b) Merenung/menghayati tentang pesan yang akan disampaikan. c) Memilih kata kunci yang pas untuk mengambarkan pesan. d) Megimplementasikan pesan dalam pilihan kata yang pas. e) Perhatikan tone/nada/permainan bunyi bahasa.

(51)

34 3. Kajian Metode Outdoor Learning

a. Pengertian Metode

Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya(Ruslan, 2003:24).

b. Outdoor Learning

Menurut Husamah (2013), proses pembelajaran dalam sekolah formal tengah mengalami kejenuhan. Hal tersebut terjadi karena rutinitas dan proses belajarnya cenderung kaku dan baku serta tidak lagi mengutamakan ide krativitas setiap peserta didik karena semuanya harus terpola linier di dalam kelas (pedagogy indoor Learning).

Oleh sebah itu munculah pendekatan baru yangg dikenal dengan belajar diluar kelas (Outdoor Learning), Outdoor Learning dikenal juga dengan berbagai istilah lain seperti outdoor activities, outdoor study, pembelajaran luar kelas atau pembelajaran lapangan.

Outdoor activities adalah suatu kegiatan pembelajaran diluar

(52)

35

Sejalan dengan pendapat Plato Fire (dalam Husamah, 2013) yang menyatakan bahwa every place is a sechool, everyone is teacher. Artinya bahwa setiap orang adalah guru, guru bisa siapa

saja, di mana saja, serta hadir kapan saja, tanpa batas ruang, waktu dan kondisi apapun. Dengan demikian siapa saja dapat menjadi guru, begitu juga dengan pembelajaran yang tidak harus dilaksanakan didalam kelas sebab setiap tempat dapat menjadi tempat untuk belajar.

Dan konsep pemikiran Edgar Dale bahwa pembelajaran adalah pengalaman langsung, pengalaman ini diperoleh dengan berhubungan secara langsung dengan benda, kejadian, atau objek yang sebenarnya. Pembelajaran secara aktif bekerja untuk memecahkan masalah.

Dari definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa Outdoor Learning adalah suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan diluar

kelas yang menyenangkan.

c. Konsep Proses Belajar Di Luar Kelas

(53)

36

ilmu mengabungkan antara pemahaman secara kognitif dan psikomotorik.

Meskipun para siswa diajak keluar kelas dan belajar di alam bebas tentang sebuah mata pelajaran, seorang guru tetap harus menguasai teori tentang semua yang ingin diajarkan kepada para siswa tidak sekedar praktik.

Penerapan konsep yang pertama ini dapat mengembangkan potensi para siswa, jika guru mengajar para siswa diluar kelas dengan cara menigkatkan kesadaran terhadap hubungan timbal balik dengan alam, maka metode ini dapat mengubah sikap, sifat, dan prilalu siswa terhadap alam.

d. Tahap Pembelajaran

Untuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, Hendriani (2010) mengungkapkan beberapa tahap yang harus dilakukan guru. Tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Tahap Persiapan

(54)

37

diperkirakan akan menarik minat peserta didik dan dapat digunakan sebagai sumber belajar. Selanjutnya dari hasil surve itu buatlah Lembar Kerja (LK) yang sesuai dengan tujuan dan konsep yang akan ditanamkan pada peserta didik.

2) Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini, guru hendaknya membimbing peserta didik untuk melakukan kegiatan sesuai dengan LK atau instrumen lain yang dibaca.

3) Tahap Pasca-Kegiatan Lapangan

(55)

38 e. Tujuan Pembelajaran di Luar kelas

Tujuan pendidikan yang ingin dicapai melalui aktivitas belajar di luar ruangan atau diluar ligkungan sekolah ialah sebagi berikut:

1) Mengarahkan peserta untuk mengembangkan bakat dan kreatifitas mereka dengan seluas-luasnya dialam terbuka.

2) Kegiatan belajar-mengajar di luar kelas bertujuan menyediakan latar (setting) yang berarti bagi pembentukan sikap dan mental peserta didik.

3) Meningkatkan kesadaran, apresiasi dan pemahaman peserta didik terhadap lingkungan sekitar, serta cara mereka bisa membangun hubungan baik dengan alam.

4) Membantu mengembangkan segala potensi setiap peserta didik agar menjadi manusia sempurna, yaitu memiliki perkembangan jiwa, raga dan spirit yang sempurna.

5) Memberikan konteks dalam proses pengenalan berkehidupan sosial dalam tataran praktik (kenyataan dilapangan).

6) Menunjukkan ketrampilan dan ketertarikan peserta didik.

7) Menciptakan kesadaran dan pemahaman peserta didik cara menghargai alam dan lingkungan, serta hidup berdampingan ditengah perbedaan suku, ideologi, agama, politik, ras, bahasa dan lain sebagainya.

(56)

39

9) Memberikan kesempatan yang unik bagi peserta didik untuk perubahan perilaku melalui penataan latar pada kegiatan luar kelas.

10)Memberikan kontribusi penting dalam rangka membatu mengembangkan hubungan guru dan murid.

11)Menyediakan waktu seluas-luasnya bagi peserta didik untuk belajar dari pengalaman langsung melalui implementasi bebas kurikulum sekolah di berbagai area.

12)Memanfaatkan sumber-sumber yang berasal dari lingkungan dan komunitas sekitar untuk pendidikan.

13)Agar peserta didik dapat memahami secara optimal seluruh mata pelajaran.

f. Manfaat Pembelajaran Puisi di Luar kelas

Diungkapakan oleh Purwanto (dalam Husamah, 2013) bahwa pembelajaran puisi memiliki manfaat sebagai berikut:

(57)

40

2) Outdoor dapat mengatasi kejenuhan peserta didik saat berkreasi membuat puisi. Membuat puisi memerlukan suatu kondisi yang tenang dan inspiratif, jika kegiatan itu hanya dilakukan dalam suatu ruang dengan pandangan yang terbatas maka peserta didik akan merasa kurang nyaman dan tidak menutup kemungkinan peserta didik akan merasa jenuh.

3) Dengan melihat langsung objek pembelajaran dan didukung oleh suasana alam terbuka, menjadi peserta didik lebih kreatif dalam membuat puisi.

4) Peserta didik yang mengerjakan tugas diluar ruang kelas akan terlihat lebih aktif dan lebih agresif.

5) Dengan melihat berbagai objek, peserta didik lebih mudah menemukan inspirasi dalam membuat puisi.

g. Kelebihan Dan Kelemahan Metode Outdoor Learning

Outdoor Learning dikatakan mampu memberikan pengalaman

yang berkesan karena dalam pembelajaran tersebut peserta didik dapat memaksimalkan penggunaan indra yang mereka miliki demi mengembangkan rasa ingin tahu dan mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Outdoor Learning jelas memilik banyak kelebihan dibanding

(58)

41

Kelebihan Outdoor Learning dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Peserta didik lebih termotivasi untuk belajar

2) Peserta didik lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran 3) Daya pikir peserta didik lebih berkembang

4) Pembelajaran lebih menginspirasi peserta didik 5) Pembelajaran lebih menyenangkan

6) Lebih mengembangkan kreativitas guru dan peserta didik

7) Melatih peserta didik untuk dapat bersosialisasi secara langsung dengan masyarakat

8) Kegiatan belajar lebih komunikatif

9) Lebih menyeimbangkan antara pencapaian pengetahuan, sikap, dan ketrampilan

10)Pembelajaran lebih dapat mengembangkan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia.

h. Penerapan Metode Outdoor Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis Puisi

(59)

42

Membuat puisi memerlukan suatu kondisi yang tenang dan inspiratif. Dengan didukung melihat lagsung objek pembelajaran dan didukung oleh suasana alam terbuka menjadi peserta didik lebih kreatif dalam membuat puisi. Kondisi alam terbuka memberikan inspirasi kepada peserta didik untuk menemukan gambaran nyata tentang objek yang akan dituangkan dalam puisinya sekaligus memotivasi peserta didik untuk lebih produktif membuat puisi.

Langkah-langkah implementasi pembelajaran puisi pada mata pelajaran bahasa Indonesia:

5) Kegiatan pembelajaran menulis puisi berpusat pada siswa, dengan berbagai strategi yang dilakukan guru seperti mengajukan pertanyaan pancingan,menunjukkan gambar, memberi contoh singkat. Kegiatan ini dimaksudkan agar siswa aktif mengonstruksi ide-ide kemudian mengimplementasikan dalam bahasa verbal.

6) Setelah interaksi lancar guru membimbing siswa mengungkapakan berbagai gagasan untuk menyampaikan puisi sesuai dengan apa yang ia lihat, merefleksi dan mengungkapkan dengan bahasa yang dapat dipahami.

(60)

43

maka dengan bunga tersebut siswa dapat terinspirasi membuat puisi.

8) Siswa dibimbing menulis puisi dengan mengamati apa yang ada disekitarnya.Siswa diberi tugas untuk membuat puisi dengan tema apa saja yang mereka lihat.

9) Setelah siswa selesai membuat puisi, mereka diberi kesempatan untuk mengungkapkan atau meyampaikan hasil puisi kepada guru dan teman-teman.

B. Kajian Pustaka

Kajian pustaka adalah uraian tentang hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang sudah terencanakan. Fungsi kajian pustaka adalah mengemukakan secara sistematis hasil penelitian terdahulu yang ada hubunganya dengan penelitian yang dilakukanya. Selain itu juga untuk memberikan gambaran tau batasan-batasan teori yang dipakai sebagai landasan penelitian (Ksinyo, 2012:15).

Berikut ini adalah beberapa penelitian yang relevan dengan judul skripsi yang peneliti lakukan:

(61)

44

dapat diketahui bagaimana Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan Metode Pembelajaran Di Luar Kelas (Outdoor Study) Materi Lingkungan Alam Dan Buatan Pada Siswa Kelas III Semester I MI Falahul Mukminin 02 Padaan Kecamatan Pabelan Kabupaten semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode Outdoor Study dalam pembelajaran, yang dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa sebelum melakukan penerapan yaitu 6 atau 33,33% siswa yang memenuhi KKM dan sesudah penerapan Metode Pembelajaran diluar kelas yaitu pada siklus I sebanyak 10 atau 55,56% siswa telah tuntas, dan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu sebanyak 100% atau 18 siswa yang telah memenuhi KKM.

(62)

45

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin 1. Profil MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin

a. Nama Madrasah : Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikmah 02 Kedungringin i. SK Oprasional MI : Wk/5b/Pgm/MI/1989

j. Telah Terakreditasi : Terakreditasi A k. Luas Tanah : 860 m2

2. Letak Geografis Madrasah

Data geografi madrasah merupakan dataran rendah yang terletak pada lintang -7.3354 dan bujur +110.53

Utara : Rumah Warga

(63)

46 Selatan : Rumah Warga Timur : Masjid

Depan : Jalan Utama Kedungringin-Mboro

3. Data Ruang

a. Ruang Kepala Sekolah : 1 Ruang b. Ruang Perpustakaan : 1 Ruang

c. Ruang Guru : 1 Ruang

a. Data Guru dan Pegawai

Tabel 1.1

Data Guru dan Pegawai MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin

No Nama Nip/ Pegid/ Nuptk Tugas keterangan

1. M Nur Chabib,S.Pd.I 5158753655200003 Kepala Madrasah

(64)

47

2. Sri Lestari,S.Pd 4857748650300022 Guru Kelas I

Wali Kelas I 3. Martini,S.Pd.I 3335763664300003 Guru

Kelas II 5. Pandil,S.Ag 2138748651110083 Guru

Kelas IV

Wali Kelas IV 6. Hariyanto,S.Pd.I 3342755656200003 Guru

Kelas V

Wali Kelas V 7. Ummi Farida,S.Pd.I 0147758610300103 Guru

Kelas VI

Wali Kelas VI

b. Data Siswa

Tabel 1.2

Data Siswa MI Nurul Himah 02 Kedungringin

(65)

48

5. Visi Misi MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin a. Visi

Terwujudnya peserta didik yang berkepribadian islami, disiplin, berilmu dan peduli lingkungan, serta unggul dalam prestasi akademik. b. Misi

Mewujudkan pembentukan karakter islami pada peserta didik yang mampu mengaktualisasikan dirinya dalam kehidupan sehari-hari.

a. Menyelenggarakan pembelajaran dan pembiasaan disiplin di lingkungan madrasah pada semua kegiatan.

b. Menyelenggarakan pendidikan yang profesional, yang selalu berorientasi pada peserta didik yang menguasai ilmu umum dan agama.

c. Menyelenggarakan pendidikan yang mengarah pada pembentukan siswa yang mempunyai rasa peduli terhadap lingkungan.

d. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dengan menggunakan metode-metode pembelajaran yang tepat dan dapat merangsang peserta didik aktif serta kreatif.

(66)

49

f. Mewujudkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, menyenangkan, dan islami dalam mencapai prestasi dan berdaya saing peserta didik.

g. Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

B. DESKRIPSI PRA SIKLUS

Pada pra siklus penelitian, difokuskan untuk mencari data tentang siswa. Data

ini diambil saat observasi ke madrasah yaitu hari Jum‟at tanggal 30 Maret

2018 dan 20 April 2018.

C. DESKRIPSI SIKLUS I

Siklus I dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 30 April 2018. Pelaksanaan siklus I terdiri dari empat tahapan, yaitu:

1. Perencanaan Tahap ini meliputi:

a. Menyiapkan materi bahasa Indonesia dengan bahasan pokok puisi. b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

c. Menyusun indikator yang akan dicapai setelah kegiatan belajar mengajar.

(67)

50

e. Memberi soal pre test untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi puisi.

f. Membuat lembar evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi puisi.

g. Membuat lembar observasi siswa selama kegiatan mengajar.

h. Membuat lembar observasi guru, guna mengetahui seberapa dapat guru mengelola kelas dan mengumpulkan data-data.

i. Menyiapkan lembar observasi lapangan, lembar ini digunakan untuk mengumpulkan data yang belum tercantum dalam data observasi. j. Membuat daftar nilai siswa.

2. Tindakan

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran:

a) Sebelum pembelajaran dimulai guru menyiapkan berdoa

terlebih dahulu. ”anak-anak sebelum memulai pelajaran marilah kita berdoa terlebih dahulu agar ilmu kita dapat

bermanfaat”.

b) Setelah selesai berdoa guru menanyakan kabar kepada siswa.

“Anak-anak bagaimana kabarnya pada pagi hai

(68)

51

c) Mengabsen siswa dengan memanggil satu persatu. “Anak

-anak Bapak absen dulu ya,?”.

2) memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang peserta didik;

3) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;

a) Anak-anak sudah pernah mendengar puisi? b) Ada yang pernah membuatnya?

4) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai

a) Setelah pembelajaran ini anak-anak harus bisa memahami materi menulis puisi.

b) Setelah pembelajaran ini anak-anak harus bisa membuat puisi sesuai apa yang mereka inginkan.

5) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

(69)

52

Siswa menayakan hal yang belum dipahaminya 3) Menalar

Siswa diberikan kesempatan untuk memikirkan atau menalar apa yang telah dia dapatkan dari penjelasan guru.

4) Mencoba

Siswa diminta untuk keluar kelas, dan mengamati apa yang ada disekiarnya. Contohnya dihalaman sekolah terdapat bunga, siswa dapat membuat puisi dengan inspirasi bunga.

5) Menyajikan

Siswa menuliskan puisi sesuai dengan apa yang mereka sukai. c. Kegiatan Penutup

1) Siswa bersama guru menarik kesimpulan dari pembelajaran. 2) Umpan balik, Anak-anak diajak untuk mengaitkan pembelajaran

dengan kehidupan.

(70)

53 3. Pengamatan/Observasi

Tahap observasi dilakukan dengan mengambil data-data dari lembar observasi siswa, lembar observasi guru, hasil observasi (post tes) dan catatan lapangan. Dari hasil observasi menunjukkan beberapa hamabatan dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada materi menulis puisi menggunakan metode Outdoor Learning. Hambatan tersebut diantaranya:

a. Sedikit kesulitan dalam mengatur siswa karena pembelajaran dilakukan diluar kelas.

b. Siswa sedikit kesulitan menentukan tema puisi yang hendak mereka buat.

c. Ada sebagian siswa yang kurang fokus dalam kegiatan belajar mengajar.

d. Membutuhkan banyak waktu dalam proses pembelajaran.

4. Refleksi

Hasil observasi di lapangan dijadikan sebagai dasar untuk menentukan langkah perbaikan rencana untuk kegiatan belajar mengajar pada siklus berikutnya.

Adapun permasalahan yang timbul ketika melakukan penelitian diluar kelas antara lain:

(71)

54

b. Masih ada siswa yang tidak fokus dalam pembelajaran karena diluar kelas mereka melihat segala yang ada disekitar lingkungan.

c. Memakan banyak waktu, karena pembelajaran diluar kelas harus menggunakan banyak waktu.

Dan dalam refleksi terdapat kelebihan dan kelemahan. Adapun kelemahan:

a. Menyita waktu yang banyak.

b. Lingkungan sekitar harus diperhatikan dengan betul-betul, kalo tidak siswa akan bermain sendiri.

c. Harus diberi penjelasan dengan mendetail, karena agak rumit dan siswa harus benar-benar paham.

d. Memecah konsentrasi siswa. Kelebihan:

a. Dapat mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi.

b. Sebagai acuan dalam melakukan tindakan yang akan diambil selajutnya.

c. Sebagai pengukur apa pembelajaran sudah sesuai dengan harapan. Dan adapun Refleksi dilakukan guna mengetahui hal sebagai berikut:

d. Bagaimana agar semua siswa dapat menguasai teknik dalam membuat puisi.

e. Bagaimana agar semua siswa bisa fokus dalam kegiatan belajar mengajar.

(72)

55 D. DESKRIPSI SIKLUS II

Siklus II dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 07 Mei 2018. Adapun pelaksanaan siklus II sebagai berikut:

1. Perencanaan Tahap ini meliputi:

a. Menyiapkan materi bahasa Indonesia dengan bahasan pokok puisi. b. Melakukan observasi lingkungan dengan mencatat segala benda yang

ada diluar kelas, seperti: bunga, bendera, masjid dan lain-lain. c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

d. Menyusun indikator yang akan dicapaidalam kegiatan belajar mengajar

e. Menyiapkan segala alat dan bahan yang hendak digunakan dalam mengajar, seperti: kertas, spedol, bolpoin dan lain-lain.

f. Memberi soal pre test untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi puisi.

g. Membuat lembar evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi puisi.

h. Membuat lembar observasi siswa selama kegiatan mengajar.

i. Membuat lembar observasi guru, guna mengetahui seberapa dapat guru mengelola kelas dan mengumpulkan data-data.

(73)

56 2. Tindakan

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran:

a) Sebelum pembelajaran dimulai guru menyiapkan berdoa

terlebih dahulu. ”anak-anak sebelum memulai pelajaran marilah kita berdoa terlebih dahulu agar ilmu kita dapat

bermanfaat”.

b) Setelah selesai berdoa guru menanyakan kabar kepada siswa.“ Anak-anak bagaimana kabarnya pada pagi hai ini?”(Alhamdulillah, luarbiasa, Allah huakbar).

c) Mengabsen siswa dengan memanggil satu persatu. “ Anak-anak Bapak absen dulu ya,?”.

2) Memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang peserta didik;

3) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;

(74)

57

4) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.

a) Setelah pembelajaran ini anak-anak harus bisa memahami materi menulis puisi.

b) Setelah pembelajaran ini anak-anak harus bisa membuat puisi sesuai apa yang mereka inginkan.

5) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

Guru menjelaskan bahwa siswa akan mempelajari materi menulis puisi.

a) Guru melakukan tanya jawab tentang pengertian puisi, unsur-unsur puisi, jenis-jenis puisi serta segala hal yang terkait dengan puisi, termasuk cara membuat puisi yang baik.

(75)

58

Siswa diberikan kesempatan untuk memikirkan atau menalar apa yang telah dia dapatkan dari penjelasan guru.

4) Mencoba

a) Guru memberikan tugas pada peserta didik untuk membuat puisi di luar kelas.

b) Guru mengajak siswa keluar kelas dan mengekspor segala yang ada.

c) Peserta didik bebas menentukan tempat yang akan digunakan untuk membuat puisi sesuai dengan yang mereka inginkan. d) Guru memberikan batasan waktu dalam membuat puisi. e) Guru membimbing dan memberikan arahan pada peserta

didik yang mengalami kesulitan.

f) Peserta didik bebas membuat puisi dengan suasana yang mereka sukai.

g) Peserta didik diberi kebebasan untuk membuat puisi dengan melihat lingkungan sekitar, contohnya ada bunga ditaman siswa dapat membuat puisi dengan tema bunga.

5) Menyajikan

a) Siswa menuliskan puisi sesuai dengan apa yang mereka sukai.

b) Peserta didik mengumpulkan puisi yang telah mereka buat. c) Guru meminta siswa untuk membacakan hasil puisi mereka

(76)

59 c. Kegiatan Penutup

1) Siswa bersama guru menarik kesimpulan dari pembelajaran. 2) Untuk umpan balik, Anak-anak diajak untuk mengaitkan

pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.

3) Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa bersama siswa dan menutup dengan salam.

3. Pengamatan/Observasi

Dari hasil pengamatan siklus II menunjukan bahwa siswa sudah mulai memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru, hampir semua siswa ikut aktif berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar dengan menanyakan hal-hal apa saja yang belum mereka ketahui. Karena pada siklus sebelumya masih ada siswa yang mengalami kesulitan dalam membuat puisi dan masih ada siswa yang nilainya rendah. Dalam siklus II ini siswa sedikit banyak telah mengalami peningkatan dalam pembelajaran menulis puisi dengan semakin bagusnya kata-kata yang dibuat dalam puisi dan semakin antusias dalam mengerjakan tugas dari guru.

4. Refleksi

(77)

60

Refleksi pada siklus II ini didapati bahwa penerapan metode pembelajaran Outdoor Learning untuk mata pelajaran bahasa Indonesia pada materi menulis puisi lebih efektif, karena dengan belajar diluar kelas siswa akan lebih mudah mengetahui gambaran nyata dan lebih banyak inspirasi yang dapat diperoleh.

Pada siklus II ini siswa juga telah aktif dan berpartisipasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dapat dibuktikan bahwa penguasaan materi menulis puisi terjadi peningkatan yang dilihat dari hasil belajar siswa yang telah mengalami penigkatan.

(78)

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Per-Siklus

1. Deskripsi Hasil Kondisi Awal (Pra Siklus)

Sebelum melaksanakan tindakan penelitian, peneliti mengetahui kondisi awal siswa dimana dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa yang dapat menunjukkan hasil belajar siswa masih rendah atau cukup tidak memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditentukan, kondisi ini yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan penelitian. Penulis melaksankan observasi pra siklus ini pada hari Jum‟at tanggal 30 Maret 2018 dan 20 April 2018. Disana peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas V yaitu Bapak Hariyanto S. Pd.I.

(79)

62

Tabel: 2.1

Nilai Pre-Test Hasil Belajar Siswa

(80)

63

20. Zahra Amelia Sari 70 80 Tuntas

21. Farisa Mulia Sampurna 70 50 Tidak Tuntas

22. Safira Salsa Meilani 70 75 Tuntas

Jumlah 1495

Rata-rata Kelas 67,9

Keterangan:

Tuntas : 9 Siswa Tidak Tuntas : 13 Siswa

Kriteria ketuntasan dihitung bedasarkan rumus berikut: P = ∑ dalam pembelajaran menulis puisi sebanyak 9 siswa (40,9 %), sedangkan yang belum tuntas sebanyak 13 siswa (59,1 %) dari keseluruhan jumlah siswa yaitu 22 siswa dikelas V MI Nurul Hikmah 02 Kedungringin.

(81)

64

Gambar 6.1 Grafik Ketuntasan Siswa Prasiklus

2. Deskripsi Hasil Siklus I

Pada siklus I pengumpulan data hasil belajar siswa menggunakan post-test dan lembar observasi yang dilaksankan pada tanggal 30 April 2018. Dari instrument tersebut dapat kita peroleh data hasil belajar siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

(82)

65

Tabel 3.1

Hasil Post Test Siklus I

No Nama P/

L

KKM Nilai Keterangan

(83)

66

Rata-rata Kelas 68,4

Keterangan:

Tuntas : 13 Siswa

Tidak Tuntas : 9 Siswa

Kriteria ketuntasan dihitung bedasarkan rumus berikut: P = ∑

(84)

67

(40,9%) dan rata-rata pada post test siklus I adalah 68,4 yang naik 0,5 dari rata-rata sebelumnya yaitu 67,9. Berikut adalah grafik siklus I

Gambar 6.2 Grafik Ketuntasan Siswa Siklus I

3. Deskripsi Hasil Siklus II

Setelah dilakukan pengamatan siklus I yang belum mencapai 85 % keberhasilan KKM, maka peneliti melaksanakan pengamatan siklus yang ke-II yang dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2018 pada jam pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung selama 2x35 menit (70 menit) dengan materi menulis puisi dan tidak lupa menerapkan metode Outdoor Learning dalam pembelajaran. Berikut adalah tabel hasil pengamatan:

0 5 10 15 20 25 30

Tuntas

(85)

68

Tabel 4.1

Hasil Post Test Siklus II

(86)

69

Kriteria ketuntasan dihitung bedasarkan rumus berikut: P = ∑

Gambar

Tabel 1.2
Gambar 6.1 Grafik Ketuntasan Siswa Prasiklus
Tabel 3.1
Tabel 4.1
+5

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV di SD

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan menulis puisi siswa kelas V pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui pemanfaatan media alam

Dengan demikian hasil ini menunjukkan terpenuhinya indikator yang telah ditentukan dari 52% pada kondisi awal (prasiklus) menjadi 82,5% pada kondisi akhir siklus (siklus II) dari

Serta untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis surat pribadi dengan media Audio Visual (Video) pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV MI Hasyim

Penelitian tindakan kelas berjudul ”Upaya Peningkatkan Prestasi Belajar Materi Membiasakan akhlak terpuji pada Mata Pelajaran Aqidah akhlaq melalui Strategi Giving

Dengan menggunakan media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V SDN Banyubiru

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dengan menggunakan media kartu bergambar ( draw card ) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa

Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 di SDN Dadapayam 02 tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran IPA dengan