• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KENDALA GURU DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 12 BINJAI TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KENDALA GURU DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 12 BINJAI TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KENDALA GURU DALAM PEMBELAJARAN

IPS TERPADU DI SMP NEGERI 12 BINJAI

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

IKA AYU LESTARI

NIM. 3121131004

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

iv

ABSTRAK

Ika Ayu Lesatari. NIM 3121131004. Analisis Kendala Guru Dalam Pembelajaran IPS Terpadu Di SMP Negeri 12 Binjai, Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru IPS dalam pembelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 12 Binjai.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 12 Binjai dengan jumlah populasi sebanyak 8 orang dan sekaligus menjadi sampel. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan komunikasi langsung melalui wawancara dan observasi. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala utama yang dihadapi guru dalam pembelajaran IPS Terpadu yaitu dalam menjabarkan materi dan menyesuaikan sumber belajar dalam mengajarkan IPS Terpadu. Dilihat dari pengalaman mengajar bahwa hampir semua guru IPS di SMP Negeri 12 Binjai mengalami kendala dalam mengajarkan IPS Terpadu. Setiap kendala tersebut tidak hanya dialami oleh guru yang pengalaman mengajarnya sedikit, tetapi juga dialami oleh guru yang pengalaman mengajarnya lebih lama. Latar belakang pendidikan ternyata sangat mempengaruhi kegiatan mengembangkan pembelajaran, karena guru dengan latar belakang pendidikan geografi, ekonomi dan sejarah hampir (100%) mengalami kendala pada materi-materi pelajaran yang bukan berasal dari latar belakang pendidikan guru-guru tersebut.

(5)

i

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang teramat besar penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan limpahan kasih sayang dan berkah-Nya serta telah

melapangkan hati dan pikiran, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

Proposal Penelitian ini yang berjudul “Analisis Kendala Guru Dalam

Pembelajaran IPS Terpadu Di SMP Negeri 12 Binjai Tahun Ajaran 2015/2016”.

Penulisan Proposal Penelitian ini merupakan sebagian persyaratan untuk Seminar

Proposal Penelitian pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati serta cinta kasih yang

mendalam penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih teruntuk orangtuaku

yang terkasih Ayah Kartiman dan Ibunda Lasini serta Suamiku sadri Subarsa.

Terimakasih untuk kelapangan hati dan ketulusan cinta, kasih dan sayang yang

kalian curahkan. Semoga yang terbaik dari Allah selalu dilimpahkan.

Pada kesempatan ini ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada

pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan Proposal Penelitian

ini adalah sebagai berikut :

4. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

(6)

ii

5. Bapak Dr. Sugiharto, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan motivasi selama penulis menjalani perkuliahan.

6. Ibu Dra. Rosni, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak

memberikan masukan pada penulis.

7. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan

yang telah membekali penulis dengan segudang ilmu di bangku perkuliahan.

8. Bapak Hayat Siagian selaku tata usaha Jurusan Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Medan yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

9. Untuk yang teristimewa suamiku Sadri Subarsa yang selalu menjadi alasan

bagi penulis untuk berjuang menjemput mimpi.

10. Untuk adik ku Dwi Yunita Sari dan keponakan-keponakan ku Zizi, Galih,

Haris, Tyo, Heru yang selalu menjadi Mood Booster dalam mengerjakan

skripsi

11. Tekhusus buat saudaraku seperjuangan Aulia Ahsania Damanik, Rahmawati,

Irma Wulandari, Siti Rahmi, Wanty Utami, Lusi, The Elitz dan anak Mujas (

Syahdana, Rachmi, Afriana, Ratna dewi, Risna dan Nadia ) yang mungkin

tanpa kalian tiada arti kenangan selama menjalani perkuliahan 4 tahun ini.

12. Keluarga besar mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi khususnya

sahabat-sahabatku tercinta dan keluarga A Reguler 2012, terimakasih untuk

kenangan, motivasi dan kerjasama selama 4 tahun ini.

13. Teman-teman PPLT SMP Negeri 1 KUALA terimakasih untuk motivasi dan

semangatnya.

14. SMP Negeri 12 Binjai terimakasih untuk kerjasama dan dukungannya dalam

(7)

iii

15. Dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis

sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk menyempurnakan

skripsi ini. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak

pihak.

Medan, Agustus 2016 Penulis

(8)
(9)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

3. Latar Belakang Pendidikan dan Pengalaman Mengajar Guru ... 11

(10)

vii

5. Upaya Yang Dilakukan Dalam Mengatasi Masalah Yang Dihadapi Guru

IPS ... 22

6. Mata Pelajaran IPS Terpadu ... 23

7. Pembelajaran IPS Terpadu... 25

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ... 32

E. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV. DESKRIPSI WILAYAH A. Deskripsi Wilayah ... 35

B. Kondisi Fisik ... .... 37

C. Kondisi Non Fisik ... .... 39

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berfikir... 30

2. Peta Adminstrasi Kecamatan Binjai Timur ... 36

(12)

ix

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Sarana dan Prasarana ... 38

2. Daftar Guru dan Pegawai ... 41

3. Jumlah siswa ... 44

4. Identitas Responden ... 45

5. Jumlah Masa Kerja Pengalaman Guru ... 47

6. Aspek Penilaian Wawancara ... 48

7. Penilaian Terhadap RPP Guru ... 50

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam

meningkatkan kesejahteraan suatu bangsa, yakni dengan cara menciptakan SDM

yang berkualitas dan memiliki ketrampilan serta berdaya saing tinggi dalam

persaingan. Salah satu cara meningkatan kualitas SDM adalah melalui pendidikan

karena pendidikan sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas setiap

individu.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional

menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia, serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Berdasarkan konsep pendidikan menurut undang-undang tersebut,

pendidikan mengupayakan pengembangan potensi anak didik. Dengan demikian,

anak harus dipandang sebagai organisme yang sedang berkembang dan memiliki

potensi serta pembentukan sikap, pengembangan, kecerdasan atau intelektual dan

(14)

2

Dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan tersebut, salah satu yang menjadi

komponen penting dari sistem pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum

merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan ( UU Sisdiknas No. 20 Tahun

2003 ). Peran kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah sangatlah strategis.

Bahkan kurikulum merupakan syarat mutlak dan bagian yang tak terpisahkan dari

pendidikan itu sendiri.

Pada tahun pelajaran 2006/2007 Departemen Pendidikan Nasional

meluncurkan kurikulum 2006 yang lebih dikenal dengan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan ( KTSP ). Kebijkan baru ini berpijak pada Peraturan

Mendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (SI), Peraturan Mendiknas No.

23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) dan Peraturan

Mendiknas No 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaaan Peraturan Mendiknas No.22

dan No.23 Tahun 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini merupakan

penyempurnaan dari kurikulum 2004 yang sering disebut dengan Kurikulum

Berbasis Komptensi (KBK). Penyempurnaan kurikulum tersebut, berpengaruh

pada perubahan struktur kurikulum pada semua jenjang pendidikan, tidak

terkecuali pada jenjang SMP/ MTs. Perubahan struktur kurikulum yang sangat

dirasakan adalah pelaksanaan pembelajaran terpadu IPA dan IPS di SMP/MTs.

Pembelajaran IPS yang sebelumnya dilaksanakan secara terpisah-pisah sesuai

dengan disiplin ilmu masing-masing ( sejarah, ekonomi, geografi, dan sosiologi )

(15)

3

lagi berdiri sendiri tetapi melebur menjadi satu dalam satu konsep atau tema

pembelajaran.

Seorang guru IPS dituntut mampu mengembangkan desain pembelajaran

yang inovatif sehingga memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada peserta

didik untuk mengasah potensi yang dimilikinya. Pembelajaran yang dilaksanakan

secara terintegrasi ini mempunyai tujuan agar mata pelajaran IPS lebih bermakna

bagi peserta didik. Pembelajaran IPS ini dapat dilaksanakan dengan pendekatan

interdisipliner dan multidisipliner.

Pendekatan interdisipliner dalam proses pembelajaran IPS memiliki

makna melibatkan disiplin Ilmu-ilmu Sosial (geografi, ekonomi, sejarah, dan

sosiologi). Pendekatan multidisipliner adalah proses pembelajaran yang mencakup

berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat.

Pembelajaran terpadu dapat dikemas dengan tema atau topik tentang suatu

wacana yang dibahas dari berbagai sudut pandang atau disiplin keilmuan yang

mudah dipahami dan dikenal peserta didik. Dalam pembelajaran terpadu, suatu

konsep atau tema dibahas dari berbagai aspek kajian. Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS terpadu harus ada keterpaduan didalamnya.

Sehingga beberapa permasalahan muncul dalam pembelajaran IPS dari

aspek perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Guru mengalami

kendala dalam membuat RPP. Karena sebelum munculnya kurikulum KTSP guru

hanya mengembangkan RPP dari satu displin ilmu saja, akan tetapi dengan

munculnya mata pelajaran IPS terpadu pada jenjang SMP guru harus membuat

(16)

4

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada

beberapa guru bidang studi yang mengajarkan IPS Terpadu di SMP Negeri 12

Binjai mengatakan pergantian kurikulum yang terus menerus menimbulkan

kesulitan bagi para guru. Guru-guru yang mengajarkan IPS Terpadu memiliki

latar belakang yang berbeda-beda yaitu berasal dari latar belakang geografi,

ekonomi, sejarah dan sosiologi. Misalnya guru dengan latar belakang Pendidikan

Sejarah kurang memahami materi geografi, ekonomi, dan sosiologi. Kemudian

dari sisi evaluasi guru juga mengalami kendala karena harus melakukan penilaian

dari beberapa aspek. Dengan perbedaan latar belakang pendidikan tersebut

memungkinkan guru akan mengalami kendala pada saat mengajarkan IPS secara

terpadu, karena didalam pembelajaran IPS terpadu dituntut harus mampu

memadukannya. Beberapa permasalahan yang muncul dalam pembelajaran IPS

tersebut, menjadikan ketertarikan bagi peneliti untuk meneliti lebih jauh lagi

tentang kendala-kendala guru dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 12 Binjai.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka

masalah-masalah yang ditemukan dapat diidentifikasikan sebagai berikut: (1) Guru

mengalami kendala dalam pergantian kurikulum 2013 (K13) ke KTSP, (2)

(17)

5

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka pembatasan masalah dalam

penelitian ini adalah kendala yang dihadapi guru IPS dalam pembelajaran IPS

Terpadu di SMP Negeri 12 Binjai.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah

adalah:

Bagaimanakah kendala yang dihadapi guru IPS dalam pembelajaran IPS

Terpadu di SMP Negeri 12 Binjai?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

Untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru IPS dalam pembelajaran IPS

Terpadu di SMP Negeri 12 Binjai.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi guru bidang studi yang mengajarkan IPS Terpadu, sebagai referensi

dalam proses belajar mengajar IPS Terpadu sehingga dapat

mengembangkan kompetensi diri dan meningkatkan hasil belajar peserta

(18)

6

2. Bagi peneliti dapat menambah wawasan serta dengan adanya penelitian

ini, di kemudian hari peneliti siap menjadi guru yang profesional dan

inovatif dalam mengajarkan IPS Terpadu.

3. Bagi sekolah dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan mutu

(19)

58

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diperoleh

kesimpulan bahwa kendala yang lebih banyak yang dihadapi guru adalah dalam

menjabarkan materi dan menyesuaikan sumber belajar dalam mengajarkan IPS

Terpadu.

Dilihat dari pengalaman mengajar bahwa hampir semua guru IPS di SMP

Negeri 12 Binjai mengalami kendala dalam mengajarkan IPS Terpadu. Setiap

kendala tersebut tidak hanya dialami oleh guru yang pengalaman mengajarnya

sedikit, tetapi juga dialami oleh guru yang pengalaman mengajarnya lebih lama.

Latar belakang pendidikan ternyata sangat mempengaruhi kegiatan

mengembangkan pembelajaran, karena guru dengan latar belakang pendidikan

geografi, ekonomi dan sejarah hampir (100%) mengalami kendala pada

materi-materi pelajaran yang bukan berasal dari latar belakang pendidikan guru-guru

tersebut.

Pada penilaian APKG I hanya 37,5% (3 guru) yang sesuai dengan desain

RPP IPS Terpadu. Pada penilaian APKG II ada 3 (62,5%) guru yang termasuk

kedalam kategori cukup dan 2 (25%) termasuk kedalam kategori kurang dalam

(20)

59

dan ada 12,5% (1 guru) yang tergolong baik. Hal ini disebabkan kurangnya

pemahaman mengenai keterpaduan IPS, tidak tersedianya contoh buku literatur

yang disusun secara terpadu yang dapat digunakan sebagai pegangan guru dalam

melaksanakan pembelajaran IPS Terpadu, kurangnya sarana yang mendukung dan

guru memandang bahwa peserta didik tidak mampu mengikuti jika pembelajaran

dilakukan secara terpadu yaitu dengan topik/tema pengikat.

B. Saran

1. Disarankan bagi kepala sekolah untuk mengikut sertakan guru-guru dalam

berbagai macam pelatihan dan mengaktifkan kegiatan MGMP sehingga

guru-guru tersebut dapat melaksanakan IPS Terpadu dengan baik yang

sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

2. Dan di sarankan bagi kepala sekolah lebih baik guru IPS terpadu di

jadikan dalam sebuah TIM belajar agar lebih mudah ketika melaksanakan

pembelajaran, misalnya pada bab atau materi Geografi sebaiknya guru

yang berlatar belakang Geografi lah yang mengajarkan sehingga dapat

mengurangi kendala pada pembelajaran IPS Terpadu.

3. Disarankan bagi guru bidang studi yang mengajarkan IPS Terpadu, untuk

mengembangkan kompetensi diri agar dapat melaksanakan proses belajar

mengajar IPS Terpadu sesuai dengan kurikulum yang telah diterapkan

pemerintah.

4. Bagi pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga agar

lebih memperhatikan kurikulum sekarang, terutama penerapan pada mata

(21)

60

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Aris. 2015. Defenisis analisis menurut ahli. (Online), ( www.gurupendidikan.com)

diakses 15 Mei 2016.

Fitria. 2015. Defenisi pengalaman mengajar. (Online),

( http://repo.iain-tulungagung.ac.id) diakses 13 April 2016 .

Fituria. 2007. Kendala-Kendala Dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Sosiologi (

Studi Kasus Pada Guru-guru sosiologi di SMA Negeri Kabupaten Wonosobo ). Skripsi. Semarang : Jurusan Sosiologi dan Antropologi. FIS. Universitas Negeri Semarang.

Karolina. 2011. Analisis Kendala Guru IPS Dalam Mengajarkan IPS Terpadu Di Kelas VIII SMP Negeri Se-Kecamatan Sunggal. Skripsi. Medan : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Kurnia. 2010. Permasalahan Dalam Pelaksanaan Pembelajaran IPS Terpadu pada

Guru IPS di SMP Negeri Kota Malang. Skripsi. Malang : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang.

Kusnandar. 2009. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : Rajawali Pers.

Retnani. 2013. Masalah Yang Dihadapi Guru Mata Pelajaran IPS Dalam

Menerapkan Kompetensi Profesional Di SMP Negeri 1 Malang. Skripsi. Malang : Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.

Rizky . 2014. Study Eksplorasi Kendala-Kendala Guru Dalam Pembelajaran IPS

di SMP Wilayah Kecamatan Moyudan. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.

Sinuhaji, Minah. 2011. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Medan : Unimed.

Solihatin,Etin dan Raharjo. 2008. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara.

Salim. 2012. Defenisis analisis. (Online), ( www.mediainformasill.blogspot.com.)

(22)

61

Undang-Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia No 22 Tahun 2005 Tentang Standar Isi.

Undang-Undang Republik Indonesia No 18 Tahun 2007 Ayat 3 Tentang Pengalaman Mengajar.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pengelompokkan responden berdasarkan suku adalah jenis suku para responden yang menilai persepsi masyarakat terhadap kesenian kuda lumping di Desa Batang

Selain itu cerita dalam komik disusun berdasarkan langkah-langkah Problem Based Learning, yaitu orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar,

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penambahan larutan biji mangga harumanis pada pakan terhadap gambaran leukosit ikan patin siam

Cara unit proses pengolahan bisa berfungsi sebagai pengelolaan awal atau sebagai pengolahan utama pada kasus yang lain.. Misal proses kimia fisika untuk industri logam sebagai

Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi pada Dinas Pekeriaan Umum Bidang Cipta Karya Kabupaten Lebong, Tahun Anggaran 201 2 untuk Pekerjaan Konstruksi sebagai berikut

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan spesies avifauna pada lokasi Mampie dan Garassi yang memiliki variasi tutupan lahan dan berada

Pengakuan dalam hukum Internasional adalah tindakan politis suatu negara untuk mengakui negara baru sebagai subyek hukum internasional yang mengakibatkan hukum tertentu... JB Moore

Jika dimanfaatkan dengan baik, internet itu memiliki beberapa manfaat seperti yang disampaikan oleh Dermawan bahwa internet dapat (a) meningkatkan pengetahuan (b)