• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 PEMANFAATAN INTERNET OLEH SISWA DI SMP NEGERI 1 BULU TEMANGGUNG Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Internet oleh Siswa di SMP Negeri 1 Bulu Temanggung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "1 PEMANFAATAN INTERNET OLEH SISWA DI SMP NEGERI 1 BULU TEMANGGUNG Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Internet oleh Siswa di SMP Negeri 1 Bulu Temanggung"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1

PEMANFAATAN INTERNET OLEH SISWA DI SMP NEGERI 1 BULU TEMANGGUNG

Tugas Akhir

Diajukan Kepada Fakultas Teknik Informatika Universitas Kristen Satya Wacana untuk memenuhi sebagai Persyaratan guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Disusun Oleh:

Lusi Arumsari ( 702012067 )

Program Studi Pendidikan Teknik Informasi dan Komunikasi Fakultas Teknik Informatika

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

6 1. PENDAHULUAN

Menurut Mangkoesapoetro, Indonesia menduduki peringkat kelima pemakai internet di Asia dimana pemakainya mencapai 25 juta penduduk yang mengakses internet pada tahun 2008[1]. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa penduduk Indonesia sudah memanfaatkan teknologi internet. Maraknya pemanfaatan internet di dunia, khususnya di Indonesia, turut pula berimbas pada dunia pendidikan di Indonesia yang juga mulai menerapkan pemanfaatan media teknologi komputer dan internet pada sistem kurikulumnya. Saat ini keunggulan teknologi melalui penerapan internet diharapkan bisa memacu dan meningkatkan mutu pendidikan. Dilihat dari manfaat positifnya, tentu saja semua pihak harus mendukung pemanfaatan teknologi komputer dan internet pada pendidikan.

Berkembangnya internet pada dunia pendidikan didasari oleh pendapat mengenai pembelajaran akan berlangsung dengan baik, efektif, dan menyenangkan jika didukung oleh media pembelajaran yang dapat menarik minat dan perhatian siswa [2]. Kini internet sudah diterima dan masuk sekolah-sekolah di Indonesia, tak terkecuali pada level Sekolah Menengah Pertama (SMP). Salah satu adalah adanya materi pemanfaatan internet pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang harus dipelajari siswa-siswi SMP saat menduduki kelas VII-IX. Internet yang dimanfaatkan dengan baik oleh siswa akan sangat mendukung pembelajaran yang dialaminya.

Melihat manfaat internet bagi pembelajaran, terdapat beberapa penelitian pernah dilakukan mengenai pengaruh internet terhadap pembelajaran. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Mujib yang menemukan bahwa internet berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa [3]. Penelitian lainnya dilakukan oleh Riyanto yang menyatakan bahwa pemanfaatan internet memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi siswa kelas X Kompetensi Keahlian Elektronika Industri di SMK Muda Patria Kalasan, karena kekayaan informasi yang tersedia didalam internet membuat mereka mampu belajar secara mandiri tanpa ketergantungan dengan guru yang ada di sekolah [4]. Dari kedua penelitian tersebut menunjukan bahwa internet memberikan manfaat dalam pembelajaran ketika digunakan dengan baik, untuk itu perlu diketahui bagaimana pemanfaatan internet oleh siswa.

(7)

7

dibagikan kepada 180 siswa kelas VIII A-E, juga ditemukan bahwa 93,4% siswa memiliki Smartphone dan 80% diantaranya selalu membawanya ke sekolah. Selain itu, terdapat 68,8% siswa yang memiliki laptop dan bisa dibawa ke sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua siswa memiliki peluang untuk dapat mengakses internet di lingkungan sekolah. Akan tetapi, apakah mereka sudah memanfaatkan internet untuk pembelajaran secara maksimal belum diketahui. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan internet oleh siswa kelas VIII SMPN 1 Bulu di lingkungan sekolah. Diharapkan dengan mengetahui bagaimana siswa memanfaatkan internet di lingkungan sekolah saat ini dapat memberikan pertimbangan kepada pihak sekolah untuk membuat aturan berkaitan dengan hal tersebut sehingga siswa dapat memaksimalkan penggunaan internet untuk mendukung pembelajaran.

1. TINJAUAN PUSTAKA

(8)

8

Pemanfaatan internet jika dilihat dari karakteristik diatas, dapat memberikan dampak positif dan juga dampak negatif. Jika dimanfaatkan dengan baik, internet itu memiliki beberapa manfaat seperti yang disampaikan oleh Dermawan bahwa internet dapat (a) meningkatkan pengetahuan (b) berbagi sumber diantara teman, (c) bekerjasama dengan pelajar diluar sekolah, (d) memberi kesempatan mempublikasikan informasi secara langsung dan (e) mengatur komunikasi secara teratur [7]. Di samping itu, para pelajar juga dapat memanfaatkan internet sebagai sumber bahan belajar dengan mengakses materi belajar online dengan metodologi baru, mengakses materi yang cocok, serta dapat menyampaikan ide-idenya. Menurut Kartini, manfaat internet dalam dunia pendidikan salah satunya adalah untuk mencari informasi seputar pendidikan [8]. Dengan internet kita dapat mencari informasi tentang berbagai hal di dunia pendidikan, seperti perubahan kurikulum disetiap tahunnya. Internet juga dipergunakan sebagai sarana berkomunikasi. Dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang di berbagai pelosok dunia, melalui jejaring sosial seperti: Email, facebook, twitter, dan lain-lain.

Disisi lain, mengacu pada karakteristik internet itu sendiri, seperti yang dipaparkan oleh Purwanto tentang karakteristik internet yaitu global, realtime, anonim, mudah diakses, dan lain sebagainya [6], jika tidak digunakan dengan baik, internet itu juga memiliki dampak negatif bagi penggunanya. Qomariyah menyatakan bahwa selain banyak memiliki manfaat, internet juga memiliki berbagai dampak negatif, diantaranya adalah yang berkaitan dengan pornografi [9]. Karena bebasnya penggunaan internet, setiap orang ataupun siswa dapat mengakses situs-situs porno. Dampak negatif lainnya adalah kecanduan. Permainan game online memberikan dampak adiktif bagi penggunanya. Dampak lainnya mampu membuat seseorang merasa terisolasi. Internet membuat setiap orang terpaku kepada dunia maya tanpa memperdulikan lingkungan sekitarnya. Keempat adalah berkurangnya fokus perhatian. Penggunaan internet membuat orang tidak bisa lepas dari internet, sehingga menjadikan kurang fokus dalam mengerjakan kegiatan [8].

(9)

9 siswa yang berkaitan dengan pemanfaatan internet yang dilakukan siswa tersebut, ada aktivitas yang menunjang proses pembelajaran dan tidak menunjang pembelajaran. Dari paparan di atas dapat disimpulkan internet memiliki manfaat positif sebagai sumber belajar bagi siswa, di mana manfaat tersebut sangat membantu para pelajar dalam menyelesaikan berbagai tugas sekolah. Siswa juga bisa mencari sumber materi ilmu pengetahuan yang tidak diajarkan disekolah. Walaupun begitu, jika tidak dimanfaatkan dengan baik, internet juga memiliki dampak negatif bagi penggunanya.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Tipe ini dipilih karena peneliti bermaksud menggambarkan pemanfaatan internet bagi para siswa. Penelitian tipe ini akan dapat memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti [11]. Penelitian ini akan mendeskripsikan atau menggambarkan bagaimana pemanfaatan internet oleh para siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bulu Temanggung. Sekolah ini dipilih karena sekolah sudah memfasilitasi siswanya dengan akses internet yang memadai.

Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa dari kelas VII, VIII, dan IX di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bulu Temanggung yang berjumlah 537 siswa. Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A-E yang berjumlah 179. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling dengan pertimbangan bahwa jumlah siswa kelas VIII banyak yang menggunakan Smartphone dan Laptop ke sekolah. Pertimbangan lainnya adalah saran dari guru, dikarenakan siswa kelas VIII memiliki lebih banyak waktu dibandingkan siswa kelas VII dan IX.

(10)

10

reliabel atau handal. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur variabel dapat dikatakan reliable atau handal. Adapun indikator dalam angket diadopsi dari aktivitas internet yang dikemukakan oleh Meng Tang [10]. Akan tetapi, ada beberapa aktivitas yang tidak digunakan dan juga ditambahkan beberapa aktivitas karena disesuaikan dengan aktivitas internet siswa di SMP N 1 Bulu. Indikator dalam angket penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.

Tabel 1 Angket Aktivitas Pemanfaatan Internet oleh Siswa

No Aktivitas

2 Mengakses situs jejaring sosial 3 Membaca berita online

11 mencari informasi umum (non pembelajaran) 12 mengirim pesan

*pada kolom keterangan siswa diminta memberikan contoh aktifitas pemanfaatan internet sehingga dapat dilihat apakah aktifitas tersebut mendukung pembelajaran atau tidak.

Dari hasil angket penelitian selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mengetahui tingkat persentase dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut:

P= 𝐹

𝑁 x100%

Gambar 1. Rumus menghitung persentase tiap indikator

Keterangan:

P : persentase tiap indikator

(11)

11

N : skor maksimal setiap indikator

Berdasarkan perhitungan persentase di atas maka hasil persentase dapat diklasifikasikan ke dalam tabel kriteria sebagai berikut:

Tabel 2 Kriteria interpretasi Data

Persentase (%) Kriteria

81 – 100 Sangat tinggi 61 – 80 Tinggi

41– 60 Sedang

21 – 40 Rendah

1– 20 Sangat Rendah

(12)

12 3. HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan angket yang disebarkan kepada 179 responden yaitu siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bulu Temanggung, maka diperoleh sebaran jawaban responden tentang pemanfaatan internet siswa sebagai berikut:

Tabel 3 Distribusi Penggunaan Internet

(13)

13

akan menunjukkan aspek penggunaan internet apakah untuk mendukung pembelajaran atau non pembelajaran)

Dari aktivitas mengirim email memperoleh persentase 78,66% atau termasuk kriteria tinggi. Dari analisis keterangan yang di tulis oleh siswa keseluruhan aktivitas tersebut dilakukan siswa untuk mengirim email kepada guru yang berkaitan dengan tugas terutama pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Aktivitas berikutnya mengakses situs jejaring sosial memperoleh persentase 94,41% atau termasuk kriteria sangat tinggi. Dalam keterangan yang ditulis oleh siswa akivitas ini lebih banyak mengakses facebook dan instagram, dan hanya ada beberapa siswa yang memberi keterangan membuka twitter maupun path. Walau sebenarnya aktifitas membuka situs jejaring sosial ini adalah aktivitas yang tidak menunjang pembelajaran, namun dalam hal ini ada guru yang memanfaatkan situs jejaring sosial seperti facebook dalam proses pembelajaran. Contohnya adalah membuat grup facebook kemudian dalam grup itu biasanya guru mengunggah materi pelajaran bila diperlukan sehingga siswa akan mengakses facebook untuk melihat materi. Selanjutnya adalah aktivitas membaca berita online memperoleh persentase 44,58% atau termasuk kriteria sedang. Dalam keterangan yang ditulis oleh siswa sebagian besar siswa laki-laki mencari berita tentang olahraga terutama sepakbola, sedangkan siswa perempuan mencari berita tentang artis idola mereka terutama artis-artis korea.

Aktivitas mengunduh film memperoleh persentase 57,88% atau termasuk kriteria sedang, ini banyak dilakukan oleh siswa perempuan untuk mengunduh film korea dan atau lagu-lagu. Belanja online memperoleh persentase 28,04% atau termasuk kriteria rendah. Dalam keterangan yang ditulis siswa, beberapa siswa tersebut berbelanja melalui online untuk mencari tas, sepatu, atau kerudung dibeberapa aplikasi belanja online seperti shopee. Aktivitas membuka situs WEB memperoleh persentase 31,40% atau dalam kriteria rendah. Dari analisis keterangan yang ditulis oleh siswa, kegiatan membuka WEB ini lebih sering digunakan untuk informasi yang menyangkut dengan materi pendidikan terutama WEB yang berkalitan dengan ilmu pengetahuan, namun ada juga beberapa siswa yang mengakses WEB ini untuk kepentingan mencari informasi yang diumumkan oleh pihak sekolah didalam WEB tersebut, seperti pengumuman anggota OSIS yang baru, jadwal pramuka, dan lain sebagainya.

(14)

14

siswa memanfaatkan untuk menonton video yang lain seperti film korea, tutorial makeup, lagu, dan lain sebagainya. Aktivitas Mendengarkan audio streaming memperoleh persentase 24,80% atau termasuk kriteria rendah.

Aktivitas mencari informasi pembelajaran memperoleh persentase 86,37% atau termasuk kriteria sangat tinggi. Dalam hal ini memang sebagian dari guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengakses internet sepenuhnya saat proses pembelajaran berlangsung. Saat siswa kesulitan dalam mencari materi pelajaran mereka lebih sering untuk mencarinya terlebih dahulu pada sumber lain di internet selain buku dan bertanya langsung kepada guru. Aktivitas mencari informasi umum memperoleh persentase 36,54% atau dengan kriteria rendah. Informasi umum yang sering dicari oleh siswa adalah informasi tentang olahraga, gosip artis dan lain sebagainya. Aktivitas mengirim pesan memperoleh persentase 95,31% atau termasuk kriteria sangat tinggi. Aktivitas siswa mengirim pesan ini lebih banyak dilakukan dengan aplikasi BBM, line, whatsapp. Akan tetapi aplikasi bbmlah yang sering digunakan siswa dalam mengirim pesan. Ada sebagian guru yang memanfaatkan ini untuk membuat grup di whatsapp untuk kepentingan proses pembelajaran, seperti contohnya ketika guru tidak dapat memberikan materi di kelas, maka guru akan memberikan pengumuman di grup whatsapp tentang materi yang harus dipelajari dan atau tugas yang harus dikerjakan. Aktivitas bermain game online memperoleh persentase 72,40% atau termasuk kriteria tinggi. Aktivitas ini terutama dilakukan oleh siswa laki-laki untuk bermain COC (clash of clans), dan siswa perempuan bermain hay day contohnya. Dan aktivitas lainnya memperoleh persentasi 35,9%. Contoh aktivitas lainnya yang dituliskan siswa dalam kolom keterangan ini menunjukkan aktivitas membaca komik online seperti line webtoon. Jika dilihat dari keterangan yang diberikan oleh siswa, aktivitas pemanfaatan internet di SMP N 1 Bulu perbandingan antara aspek aktivitas penunjang pembelajaran dengan aspek non pembelajaran 28,2% berbanding 71,8%. Aktivitas ini lebih banyak dimanfaatkan oleh siswa dalam aktivitas yang tidak menunjang proses pembelajaran.

4. DISKUSI

(15)

15

informasi terkait dengan proses pembelajaran atau dengan materi pembelajaran. Jika dilihat perbandingan persentase antara aspek pembelajaran dan non pembelajaran maka lebih banyak pemanfaatan untuk non pembelajaran yang mencapai 75.9% dari keseluruhan aktivitas mengirim pesan. Hal ini dapat membuat dampak negatif yaitu siswa dapat terpaku pada dunia maya tanpa memperhatikan lingkungan sekitar. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Kartini [8].

Sebaliknya, aktivitas mendengarkan audio streaming adalah aktivitas pemanfaatan internet yang paling rendah persentasenya, yaitu 24,8% atau dalam kriteria rendah. Dari aktivitas mendengarkan audio streaming tersebut, semua aktivitas pemanfaatan internet aspek non pembelajaran. Bila dilihat dari keterangan yang diberikan oleh siswa, mereka lebih tertarik untuk menonton video streaming dengan persentase sebanyak 79,8% dibandingkan dengan mendengarkan audio streaming. Menonton video streaming yang dilakukan oleh siswa juga bermanfaat bagi pembelajaran sebagai sumber belajar, namun bila guru tidak mengawasi, kegiatan siswa menonton video streaming dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk aktivitas negatif seperti menonton video porno. Seperti halnya bermain game online yang mendapatkan persentase 72,4%, bila guru tidak memberi pengertian dan membatasi siswa saat bermain game online dapat mengakibatkan pengaruh negatif yaitu kecanduan bermain game online sehingga memberikan dampak adiktif [8].

Mengakses situs jejaring sosial juga memperoleh persentase cukup tinggi, yaitu 94,4% atau dalam kriteria sangat tinggi. Menurut Kartini, salah satu dampak negatif dari penggunaan internet adalah membuat setiap orang terpukau pada dunia maya tanpa mempedulikan lingkungan sekitar [8]. Namun dalam hal ini, ada beberapa guru yang sudah memanfaatkan jejaring sosial untuk dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Seperti halnya guru matematika yang memanfaatkan adanya facebook untuk membuat grup untuk membuka diskusi. Hal ini bisa membuat siswa yang cenderung malu untuk mengungkapkan pendapat secara langsung lebih berani mengemukakan pendapat lewat grup facebook. Mencari informasi pembelajaran juga memperoleh persentase cukup besar yaitu 86,4% atau dalam kriteria selalu. Ini adalah salah satu contoh pemanfaatan internet secara positif yang dilakukan oleh siswa.

(16)

16

tugas kepada siwa untuk mencari video di youtube tentang proses terjadinya letusan gunung berapi, jika tidak diawasi degan seksama oleh guru, maka siswa dapat mengambil kesempatan untuk mencari video lain. Seperti mencari video porno atau video lain yang tidak ada kaitannya dalam materi pembelajaran secara sembunyi- sembunyi. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan yang ketat dari guru.

(17)

17 5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Mangkoesapoetra. 2008. Pengguna Internet. Jakarta: Penerbit Informatik.

[2] Mardika, Haddi. 2013. Perkembangan Internet dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

[3] Mujih, Santoso. 2013. Pengaruh Internet. Jakarta: Penerbit Republika.

[4] Riyanto, Adi. 2008. “Pemanfaatan Internet dalam Proses Belajar di SMK Muda Patria Kalasan”.Skripsi. Yogyakarta:Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Negeri Yogyakarta.

http://d.library.uny.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=33120

[5] Juharis Rasul. 2008. Teknologi informasi dan komunikasi. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Jakarta: Quadra.

[6] Purwanto, Eddy. 2012. Pengantar World Wide Web. Diakses pada tanggal

6 Mei 2017, dari

http://www.litbang.depkes.go.id/tik/media/Pengantar_www.doc.

[7] Dermawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi Teori dan Aplikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

[8] Kartini. 2010. Manfaat Internet dalam Dunia Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.

[9] Qomariah, Astutik Nur. 2009. “Perilaku Pemanfaatan internet pada Kalangan Remaja di Perkotaan”. Skripsi. Surabaya: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga Surabaya.

http://www.lib.unair.ac.id/index.php?option=com_content&view=category&id= 47&Itemid=264&lang=id

[10] Meng Tang, Chun, dan Lee Yen Chaw. 2013. “Readiness For Blended Learning: Understanding Attitude Of University Students”, International Journal of Cyber Society and Education Pages, 6 ( 2), hal 79-100.

[11] Kountur, Rony. 2004. Metodologi Penelitian Skripsi dan Tesis. Jakarta: PPM.

Gambar

Tabel 1 Angket Aktivitas Pemanfaatan Internet oleh Siswa
Tabel 3 Distribusi Penggunaan Internet

Referensi

Dokumen terkait

Bakat atau kemampuankhusus merupakan potensi yang dimiliki individu yang harus digali agar dapat diaplikasikan dengan tepat sesuai bidangnya3. Bakat menurut DR Saparinah

Sumber : Seri Perencanaan Pedoman Teknik Sarana Prasarana Rumah Sakit Kelas B, 2012 dan Analisa Pribadi.. Pola Kegiatan

I hereby understand and agree to the term set forth in Pharmacy Information System and Clinic Pharmacy System (PhIS-CPS) Guideline and I shall not share my user ID. If I were found to

Kemudian diperkuat oleh responden dari salah satu Tokoh Masyarakat Desa Tibu Sisok mengatakan bahwa hukum adat atau budaya itu bisa berlaku jika tidak

 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan materi/gambar yang disajikan oleh guru disajikan

Dalam penelitian ini beberapa data perlu dilakukan analisis dengan bantuan program komputer, antara lain: analisis adanya chimera pada urutan DNA sampel, penjajaran urutan

ANALISIS GENRE PESAN PENGADUAN MASYARAKAT DALAM SITUS LAPOR!. PADA

Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga)