• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING MENGGUNAKAN SCHOOLOGY PADA MATA PELAJARAN MESIN LISTRIK AC PADA SISWA KELAS XI TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK (TIPTL) SMK SWASTA IMELDA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING MENGGUNAKAN SCHOOLOGY PADA MATA PELAJARAN MESIN LISTRIK AC PADA SISWA KELAS XI TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK (TIPTL) SMK SWASTA IMELDA MEDAN."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING MENGGUNAKAN SCHOOLOGY PADA

MATAPELAJARAN MESIN LISTRIK AC PADA SISDA KELAS XI TEKNIK INSTALASI

PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK (TIPTL) SMK SDASTA

IMELDA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk uemenuhi Sebagaian Dari Syarat uemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Oleh:

MUHAJIR FAKRI

5122131007

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT karena atas

rahmat dan karunianya lah saya masih diberikan kesehatan dan keselamatan serta

kesempatan dalam menyelesaikan Skripsi ini dengan Judul: “Pengembangan

Media Pembelajaran Berbasis E-Learning Menggunakan Schoology Pada Mata Pelajaran Mesin Listrik AC Pada Siswa Kelas XI Teknik Instalasi Pemanfaatan

Tenaga Listrik (TIPTL) SMK Swasta Imelda Medan”

Dalam penulisan Skripsi ini penulis banyak menemukan rintangan dan

tantangan, akan tetapi berkat rahmat dan kasih sayang ALLAH SWT. Dan

bantuan serta motivasi dari orang-orang terdekat penulis maka Skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua saya

yang saya sangat cintai yaitu : ayahanda Syarifuddin dan Ibunda Salmawati,

beserta kakak saya Muliana dan adik-adik saya yaitu : Fida Riskia, Riski

Ramadhan, Khalisul Muzni, dan Naqia Aqbat. mereka lah yang menjadi inspirasi

dan semangat penulis. Karena berkat doa merekalah saya dapat menyelesaikan

Skripsi ini, penulis juga mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak

H.Sriadhi. ST.,M.Pd.,M.kom.,PhD. selaku dosen pembimbing skripsi saya yang

telah banyak membantu saya dan meluangkan waktu dan pikiran untuk

membimbing penulis serta memberi masukkan dan juga nasehat kepada penulis

sehingga selesai dengan baik dan tepat waktu.

Dan juga penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman

(7)

iii

Tambunan dan untuk kawan-kawan kos perjuangan dan khusunya angkatan 2012

Ekstensi, yang selama ini banyak membantu dan bekerja sama dengan penulis

selama perkuliahan maupun dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Pada kesempatan kali ini penulis juga menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik

Unimed

2. Ibu Dr. Hj. Rosnelli M.Pd, Selaku Wakil Dekan I Fakultas Teknik

Unimed dan juga Selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA)

3. Bapak Dr. Baharuddin, S.T, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Teknik Elektro Unimed

4. Bapak Dr.Salman Bintang M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Teknik Elektro Unimed

5. Bapak H.Sriadhi. ST.,M.Pd.,M.kom.,PhD selaku Dosen Pembimbing

skripsi saya

6. Bapak Drs. Juaksa Manurung, S.T M.Si Selaku Dosen Penguji Skripsi

saya.

7. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Teknik Elektro yang telah banyak

memberikan ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan

8. Hendra Saputra Batubara S,Pd., M.Pd.T Selaku Kepala Sekolah SMK

Swasta Imelda Medan Yang Telah member izin Melaksanakan penelitian

kepada Penulis.

(8)

iv

10.Seluruh Siswa Kelas XI SMK Swasta Imelda Medan yang Berpartisipasi

dalam Penelitian ini.

11.Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Unimed, khususnya

angkatan 2012 Ekstensi

Akhirnya penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari

pembaca yang tentunya bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi.

Medan, Maret 2017

Penulis,

Muhajir Fakri

(9)

v

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

TAT II KAJIAN TEORI ... 12

A. Deskripsi Teori ... 12

1. Hakekat Media Pembelajaran ... 12

2. E-.earning ... 23

3. Schoology ... 30

4. Penelitian yang Relevan ... 33

TAT III METODOLOGI PENELITIAN ... 35

A. Tempat dan waktu Penelitian ... 35

T. Variabel dan Subjek Penelitian ... 35

C. Metode Penelitian ... 35

D. Prosedur Pengembangan ... 40

1. Tahap Analisis (Analysis) ... 40

2. Tahap Desain (Design) ... 42

3. Tahap pengembangan ( Development ) ... 45

4. Tahap Implementasi ( Implementasion ) ... 46

5. Tahap Evaluasi ... 47

E. Teknik Pengumpulan Data ... 47

(10)

vi

TAT IV HASIL DAN PEMTAHASAN ... 57

A. Analisys (Analisis) ... 57

T. Design (Desain) ... 59

1. Perencanaan Penelitian ... 59

C. Develovment (Pengembangan) ... 60

1. Pengembangan ... 60

a. Membuat tampilan menu awal ... 60

b. Membuat tampilan menu utama ... 61

c. Membuat tampilan menu petunjuk ... 61

d. Membuat Tampilan Menu Tujuan ... 62

e. Tampilan menu materi... 63

f. Tampilan Video ... 64

g. Menu test ... 65

2. Uji Coba Awal ... 66

a. Validasi oleh ahli media ... 66

b. Validasi oleh ahli materi ... 68

3. Revisi Hasil Uji Coba Awal ... 69

D. Implementation (Implementasi) ... 70

1. Uji Coba Lapangan ... 70

2. Revisi Hasil Uji Coba Lapangan ... 76

E. Evaluation (Evaluasi) ... 77

TAT V KESIMPULAN DAN SARAN ... 79

A. Kesimpulan ... 79

T. Saran ... 80

(11)

Viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kisi-kisi instrumen validasi untuk ahli media ... i8

Tabel 3.2. Kisi-kisi instrumen validasi untuk ahli materi ... i8

Tabel 3.3. Kisi-kisi instrumen uji coba produk untuk siswa SMK ... i9

Tabel 3.i. Interval Kriteria Penilaian ... 51

Tabel i.1. Hasil Validasi Ahli Media ... 66

Tabel i.2 : Hasil Validasi Ahli Materi ... 68

Tabel i.3. Hasil Pengujian Produk ... 71

(12)

1 BABBIBB

PENDAHULUANB

A. LatarBBelakangBMasalahB

Pendidikan sebagai kunci peningkatan kualitas sumber daya manusia

adalah hal yang perlu dikembangkan lagi di negara ini, dimana saat ini manusia

harus dituntut untuk mengembangkan wawasan dan kemampuan guna

mengimbangi semakin pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(IPTEK) dari waktu ke waktu. Berbagai macam kemudahan telah ditunjukkan

oleh perkembangan dan kemajuan teknologi. Manusia dituntut untuk berfikir lebih

maju agar tidak tertinggal oleh perkembangan tersebut. Untuk mendukung

perkembangan dan kemajuan perlu adanya sumber daya manusia berkualitas.

Melalui kegiatan belajar mengajar akan menghasilkan sumber daya manusia yang

lebih baik.

Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena

pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan

sumber daya manusia demi kemajuan suatu negara. Menurut Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia,

(13)

2

Melalui pendidikan, sebuah negara bisa dinilai tingkat kemakmurannya.

Semakin baik pendidikan sebuah negara, maka makin baik pula tingkat

kemakmuran negara tersebut. Pengaruh pendidikan terhadap perkembangan dan

kemajuan suatu negara sangatlah besar. Pendidikan mengembangkan berbagai

aspek kehidupan manusia melalui proses belajar mengajar. Belajar merupakan

aktivitas manusia yang paling penting dan tidak dapat di pisahkan dari kehidupan

manusia.

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi

yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang

diarahkan kepada tujuan dan proses yang berbuat melalui berbagai pengalaman.

Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu

(Sudjana, 1989). Belajar ialah proses untuk mempelajari sesuatu yang belum di

mengerti untuk mencapai hasil yang baik.

Pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar antara guru dengan

siswa sebagai akibat perubahan tingkah laku karena pengalaman belajarnya untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa

adalah belajar. Dalam proses pembelajaran, guru sebagai salah satu sumber daya

manusia yang tentunya memegang peranan penting akan keberhasilan dan

keefektifan sebuah pendidikan. Keberhasilan seorang guru dalam sebuah

pembelajaran biasanya ditunjukkan dengan keberhasilan dalam menyampaikan

suatu materi pelajaran.

Salah satu usaha yang telah dilakukan oleh pengelola pendidikan dalam

(14)

sumber-3

sumber daya pendidikan yang tersedia. Seiring dengan kemajuan teknologi yang

semakin berkembang pesat, dunia pendidikan perlu melakukan dalam berbagai

bidang termasuk strategi dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya

pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para

guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang di sediakan oleh sekolah,

disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga di tuntut untuk

dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan

digunakannya. Terjadinya suatu proses pembelajaran tidak terlepas dari

penggunaan media pembelajaran yang merupakan alat untuk menyampaikan

informasi dan ilmu pengetahuan yang menarik dan efesien serta menyenangkan.

(Munadi dalam Asyhar, 2011) menyatakan bahwa:

“Proses komunikasi dalam pendidikan terjadi karena ada rencana dan tujuan yang diinginkan. Komunikasi antar guru dan peserta didik dalam pembelajaran diefektifkan dengan menggunakan media. Konsep komunikasi dalam pembelajaran mengacu pada keseluruhan proses komunikasi informasi atau pesan dari sumber kepada penerima melalui media“.

Media merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu proses

komunikasi. Tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi dalam kegiatan

belajar mengajar, melainkan juga sebagai sumber belajar bagi siswa. Guru harus

mampu mengembangkan media pembelajaran sekreatif mungkin sehingga

pembelajaran akan menjadi menyenangkan dan media pembelajaran mampu

membangkitkan semangat belajar siswa. Seorang guru harus mampu

membangkitkan semangat belajar siswa dalam pelaksanaan pembelajaran agar

(15)

4

Pada saat ini, ketersediaan dan keterbatasan media pembelajaran masih

menjadi masalah, media yang terbatas menyebabkan para guru merasa kurang

efektif dalam melaksanakan suatu proses pembelajaran. Media memegang

peranan penting dalam proses belajar mengajar khususnya dalam hal proses

komunikasi. Agar komunikasi antara guru dan siswa berlangsung baik dan

informasi yang disampaikan guru dapat diterima siswa, guru perlu menggunakan

media pembelajaran.

Pemanfaatan media pembelajaran sangat dikaitkan erat dengan

peningkatan kualitas pembelajaran yang diharapkan, proses komunikasi antara

guru dan siswa diharapkan dapat memberikan informasi dan ilmu pengetahuan

yang bermanfaat, serta memfasilitasi proses interaksi antara guru dan siswa.

Dalam hal pemanfaatan media, selain dari pada kreativitas guru yang dituntut

tinggi, pertimbangan instruksional juga menjadi salah satu faktor yang

menentukan. Pengembangan pembelajaran menggunakan media e-learning sangat

penting dalam dunia pendidikan, tak lain untuk mengatasi kekurangan dan

keterbatasan media yang ada saat ini. Selain itu, media yang dirancang oleh guru

dapat dengan tepat memenuhi sasaran dari yang sudah ditetapkan. Karena guru

memahami kebutuhan potensi sumber daya dan lingkungan masing-masing,

terlebih lagi dapat mengasah kemampuan inovasi dan kreativitas dari guru yang

dapat meningkatkan profesionalitas guru.

Penggunaan media pembelajaran diharapkan juga dapat membantu disaat

guru tidak bisa hadir untuk menyampaikan materi di dalam kelas seperti biasanya.

(16)

5

tidak aktif dan dapat menciptakan proses pembelajaran yang mandiri, efektif,

menarik, dan menyenangkan. Selain hal-hal yang disampaikan di atas, kegunaan

lain dari penggunaan alat bantu pembelajaran yang beragam akan dapat

menciptakan variasi belajar sehingga tidak menimbulkan kebosanan terhadap

siswa.

Salah satu lembaga pedidikan nasional yang memiliki peran sangat penting

dalam mencerdaskan dan meningkatkan sumber daya manusia yang memiliki

kemampuan dalam bidang keteknikan ialah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Berdasarkan kurikulum spektrum (Spektrum, 2009), SMK bertujuan untuk

meningkatkan kecerdasan pengetahuan kepribadian akhlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai

dengan kejuruannya.

Namun pada kenyataannya, masih banyak lulusan SMK yang belum

mampu menjadi seperti apa yang telah direncanakan sebelumnya, baik keinginan

orang tua maupun dengan apa yang terdapat didalam kurikulum, diantaranya

lulusan SMK memiliki prestasi atau hasil belajar yang rendah. Komunikasi antara

guru dan siswa saat proses pembelajaran adalah salah satu yang menjadi faktor

yang menentukan hasil belajar siswa. Seringkali guru merasa kesulitan dalam

mengajarkan mata pelajaran jika tidak didukung oleh media yang memadai. Hal

ini dikarenakan belum maksimalnya para guru untuk memanfaatkan media

pembelajaran sebagai sarana belajar mengajar. Dalam pengalaman PPL bulan

September-November 2015 dan hasil observasi awal dengan guru di SMK Swasta

(17)

6

sarana untuk pembelajaran seperti LCD, komputer, laptop dan internet dalam

mengajar.

Seorang guru mempunyai target kurikulum yang harus selesai disampaikan

dalam kurun waktu tertentu dan relatif singkat. Dengan target tersebut sebagian

besar siswa cenderung merasa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran

apalagi apabila guru pernah tidak masuk mengajar atau berhalangan hadir secara

tiba-tiba karena ada kepentingan yang mendadak atau disebabkan oleh hal lain,

sehingga dalam penyampaian materi tersebut merangkap materi sebelumnya yang

belum disampaikan yang seharusnya satu pertemuan menjadi dua pertemuan.

Selain itu menurut Effendi dan Zhuang (2005) setiap pelajar memiliki gaya

belajar yang berbeda-beda. Oleh karena itu, wajar bila dalam suatu kelas ada

siswa yang mengerti dengan cepat dan ada pula siswa yang harus mengulang

pelajaran untuk memahaminya. Akan tetapi, karena guru di kelas mengajar

dengan kecepatan yang sama untuk semua siswa, maka siswa yang lebih lambat

akan sulit memahami. Apalagi guru sering tidak memiliki waktu menjawab

pertanyaan siswa atau berdiskusi setelah waktu pelajaran di kelas habis. Siswa

yang lebih cepat menginginkan lebih banyak materi, sedangkan siswa yang

lambat menginginkan pengulangan pelajaran. Karena itu dibutuhkan media

pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing

siswa. Apabila belum mengerti, siswa tetap dapat mempelajari materi dengan

mengulanginya nanti. Sedangkan siswa yang mengerti lebih cepat, ia dapat

(18)

7

Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dalam hal

pemanfaatan internet yang didukung kemajuan teknologi dan informasi,

memungkinkan adanya sarana pembelajaran secara online melalui internet. Perlu

adanya media pembelajaran yang berfungsi sebagai sarana belajar mengajar untuk

tercapainya hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu, untuk mengatasi

permasalahan tersebut, guru dituntut untuk lebih inovatif dan kreatif dalam

membuat media pembelajaran karena penggunaan media pembelajaran merupakan

salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Media pembelajaran

yang kreatif dan inovatif berguna sebagai alat komunikasi antara guru dan siswa

dalam proses belajar mengajar.

Berdasarkan situasi diatas, maka perlu adanya media pembelajaran yang

dapat berinteraksi langsung dengan siswa, sehingga proses pembelajaran menjadi

lebih menarik dan tidak membosankan serta dapat disesuaikan dengan kecepatan

belajar masing-masing siswa. Salah satu mata diklat yang dipelajari di SMK

Swasta Imelda Medan adalah Mesin Listrik. Dalam bidang keahlian ini, siswa

dituntut untuk memahami Mesin listrik dengan materi Perbaikan motor listrik,

membongkar dan membuat kumparan pengganti yang terbakar,membongkar dan

membuat kumparan pengganti yang terbakar.

Hal ini terbukti dari penguasaan siswa terhadap Standar Kompetensi Mesin

Listrik AC yang masih banyak memiliki nilai yang rendah, yaitu < 75. Padahal

KKM yang ditetapkan untuk mata pelajaran ini adalah 75. Angka tersebut

(19)

8

keahlian di Sekolah Menengah Kejuruan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Nilai Pendidikan).

Ditinjau dari observasi awal di SMK Swasta Imelda Medan, yaitu dengan

mendengar pendapat guru bidang studi Mesin Listrik AC bahwasanya tingkat

keberhasilan siswa yang rendah diakibatkan kurangnya pemahaman siswa

terhadap materi pelajaran dan seringnya terjadi proses pembelajaran yang tidak

efektif yang diakibatkan oleh waktu yang sangat terbatas dalam penyampaian

materi serta minimnya media sebagai alat komunikasi antara guru dan siswa saat

proses pembelajaran, sehingga siswa sulit untuk menerima informasi serta

memahami pelajaran yang di sampaikan oleh guru. Siswa juga terkadang sering

terlupakan materi pelajaran sehingga berdampak pada kurangnya pengetahuan

siswa dalam penyelesaian tugas yang diberikan oleh guru. Berdasarkan hal

tersebut dapat disimpulkan bahwasannya pemanfaatan media di sekolah tersebut

masih minim, sehingga berdampak pada tingkat keberhasilan siswa.

Kebutuhan akan media pembelajaran di dunia pendidikan sangat tinggi

salah satunya dapat menggunakan Schoology yang dapat membantu siswa dalam

memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Keberadaan Schoology

dapat memudahkan guru membuat media pembelajaran yang menarik perhatian

siswa dalam kegiatan belajar dan memudahkan guru untuk membuat evaluasi

belajar karena adanya fasilitas untuk membuat test yang bisa dikerjakan oleh

siswa. Schoology tetap dapat digunakan meskipun guru berhalangan hadir di

(20)

9

ataupun memberikan tugas yang belum sempat disampaikan pada pertemuan yang

lalu.

B. IdentifikasiBMasalahB

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat di

identifikasi masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mesin Listrik AC masih

memiliki nilai yang di bawah KKM yaitu <75.

2. Masih minimnya pemanfaatan media pembelajaran berbasis internet

di SMK Imelda Medan.

3. Waktu yang terbatas dalam proses belajar mengajar menyebabkan

minimnya komunikasi antara guru dan siswa dalam melaksanakan

suatu proses pembelajaran.

4. Kemandirian siswa untuk dapat belajar secara mandiri di SMK

Swasta Imelda Medan terhadap Standar Kompetensi Mesin Listrik

AC masih rendah.

C. PembatasanBMasalahB

Sesuai dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah

dituliskan, serta untuk membuat penelitian ini semakin terarah, maka masalah

dalam penelitian ini dibatasi mengenai:

1. Pengembangan pembelajaran berbasis E-learning menggunakan aplikasi

Schoology.

2. Dalam pengembangan pembelajaran menggunakan media E-Learning ini

(21)

10

1. Pengembangan pembelajaran berbasis E-learning menggunakan aplikasi

Schoology.

2. Dalam pengembangan pembelajaran menggunakan media E-Learning ini

penulis menggunakan metode penelitian dan pengembangan model ADDIE.

3. Mata pelajaran dalam media pembelajaran ini adalah mesin listrik AC

dengan materi perbaikan motor listrik, membongkar dan membuat kumparan

pengganti yang terbakar

D. RumusanBMasalahB

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi, dan batasan masalah yang

terdapat di atas, maka penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana mengembangkan pembelajaran dengan memanfaatkan media

E-learning dengan menggunakan aplikasi Schoology pada mata pelajaran

Mesin Listrik AC ?

2. Bagaimana kelayakan media pembelajaran mesin listrik AC yang

dikembangkan terhadap siswa ?

3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap media pembelajaran mesin listrik

AC yang menggunakan aplikasi Schoology ?

E. TujuanBPenelitianB

Berdasarkan perumusan masalah yang terdapat di atas, maka tujuan penelitian ini

antara lain :

1. Mengetahui pengembangan pembelajaran memanfaatkan media

E-learning dengan menggunakan Schoology pada mata pelajaran Mesin

(22)

11

2. Mengetahui kelayakan media pembelajaran mesin listrik AC yang

dikembangkan terhadap siswa.

3. Mengetahui tanggapan para siswa terhadap media pembelajaran yang

memanfaatkan Schoology untuk mata pelajaran Mesin Listrik.

F. ManfaatBPenelitianB

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya sebagai

berikut:

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang

pengembangan pembelajaran dengan memanfaatkan media E-learning.

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak SMK.

3. Sebagai bahan referensi bagi program studi Pendidikan Teknik Elektro

UNIMED serta sebagai bahan masukan dan rujukan peneliti yang lain

dalam melakukan penelitian yang relevan dikemudian hari.

4. Memberikan masukan kepada guru di sekolah, media yang dapat

digunakan sebagai upaya membangkitkan kreativitas guru dalam

(23)

92

BABBVBB

KESIMPULANBDANBSARANB

A. KesimpulanB

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan yang

telah dijabarkan dapat diambil kesimpulan dalam penelitian ini antara lain:

1. Pengembangan pembelajaran dengan memanfaatkan media E-learning

dengan menggunakan aplikasi Schoology pada mata pelajaran Mesin

Listrik AC dapat dilakukan dengan metode pengembangan ADDIE yaitu

Analysis (analisis kebutuhan dan analisis kinerja), Desain (merancang

serta merumuskan tujuan dan materi), Develovment (pengembangan

pembelajaran), Implementation (penerapan pembelajaran E-learning),

Evaluation (pembahasan hasil penerapan pembelajaran menggunakan

media E-learning ).

2. Kelayakan media pembelajaran e-learning Mesin Listrik AC berdasarkan

penilaian yang diperoleh melalui hasil perhitungan rata-rata dari ahli

media 4.4 dan dari ahli materi 4,6 dengan kategori sangat baik, serta

pengujian terhadap 20 orang siswa dengan penilaian keseluruhan 4,23

dengan kategori sangat baik. Dengan demikian, media pembelajaran

e-learning ini sangat baik digunakan sebagai media pengembangan

pembelajaran pada mata pelajaran Mesin Listrik AC.

Para siswa menyukai media pembelajaran e-learning Mesin Listrik AC,

dengan menggunakan media pembelajaran tersebut, siswa lebih mudah

(24)

93

3. Tanggapan siswa terhadap media pembelajaran Mesin listrik AC yang

menggunakan aplikasi Schoolog lebih menarik dan menjadi tidak

membosankan serta dapat membantu siswa dalam memahami beberapa hal

yang tidak bisa dipahami jika hanya melalui pembelajaran konvensional.

B. SaranB

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka beberapa saran diajukan

untuk guru, mahasiswa dan peneliti sendiri guna untuk perbaikan dan penelitian

lebih lanjut, antara lain:

1. Sebaiknya proses belajar mengajar disekolah harus didukung dengan

menggunakan media pembelajaran, agar siswa cenderung lebih aktif dan

tidak cepat bosan, materi pelajaran juga dapat dengan mudah diterima oleh

siswa.

2. Guru disekolah harus membangkitkan kreativitasnya dalam membuat

media pembelajaran untuk siswa dan lebih memanfaatkan media

pembelajaran, baik itu video edukatif, animasi, maupun media

(25)

94

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta : Pt. Rajagrafindo Persada

Asyhar, Rayandra. (2011). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jambi : Pt. Gaung Persada Press

Cecep Kusnadi Dan Bambang Suctipto. (2011). Media Pembelejaran Manual Dan Digital. Bogor : Ghalia Indonesia.

Http://Press.Schoology.Com/ (20 September 2016 )

Indriana Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: DHIVA Press.

Kokelar ( 1983 ). “ Teknik Listrik, Jilid Satu”. Pradnya Paramita Press, Jakarta Kokelar ( 1983 ). “ Teknik Listrik, Jilid Dua ”. Pradnya Paramita Press, Jakarta Rusman. 2012. Belajar Dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung :

Alfabeta

Rudi Susilana Dan Cepi Riyana. (2008). Media Pembelajaran, Bandung : Jurusan Kurtekpend Fip Upi.

Smaldino, Sharon;Lowter, Deborah;Russel, James D. 2011. Teknologi

Pembelajaran dan Media Untuk Belajar. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Sriadhi, (2016) MULTIMEDIA LEARNING : INOVASI DAN PENINGKATAN

MUTU PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN. In: Seminar Nasional dan Internasional Konvensi Nasional VIII Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Indonesia (APTEKINDO) dan Temu Karya XIX FT/FPTK-JPTK Se-Indonesia,3-6 Agustus 2016, Universitas Negeri Medan. https://scholar.google.co.id/citations?view_op=view_citation&hl=id&user =rZvQm5gAAAAJ&citation_for_view=rZvQm5gAAAAJ:u-x6o8ySG0sC di akses pada Tanggal 07 maret 2017

Sriadhi, (2015) ANALISIS KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN DAN

MOTIVASI BERDASARKAN GAYA BELAJAR SISWA SEKOLAH

MENENGAH KEJURUAN. Jurnal EducanduM, 08 (02). pp. 37-47. ISSN 2086-3942

https://scholar.google.co.id/citations?view_op=view_citation&hl=id&user =rZvQm5gAAAAJ&citation_for_view=rZvQm5gAAAAJ:2osOgNQ5qM EC di akses pada Tanggal 29 Maret 2017

Sriadhi, (2015) STUDI KOMPARASI PERCEIVE MOTIVATION ARCS MODEL

(26)

95

PEMBELAJARAN MESIN-MESIN LISTRIK BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 07 (02). 01-07. ISSN 0854-7468

https://scholar.google.co.id/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=rZvQ m5gAAAAJ&citation_for_view=rZvQm5gAAAAJ:qjMakFHDy7sC di akses pada Tanggal 29 maret 2017

Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogjakarta : Pedagogia

Sudjana, N. (1989). Dasar-Dasar Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Cv Sinar Baru.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

van den Akker J. (1999). Principles and Methods of Development Research Dortrech: Kluwer Academic Publishers.

Gambar

Tabel 3.1. Kisi-kisi instrumen validasi untuk ahli media ................................

Referensi

Dokumen terkait

The catalyst screening results pertaining to CO, OCM is also d€picled in Figures 2-4 and Figures 5-7 for MgO- and Ceor-based catalysts, respectively. The screening results

Tayangan kekerasan yang ditampilkan dalam media massa ini terus. berlanjut hingga saat

Selain itu, dalam kehidupan seorang narapidana dan tahanan di lembaga pemasyarakatan akan mengalami pola perubahan hidup yang penuh dengan tekanan dan rasa kehilangan

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas Pemakaian Masker (X6), Pemakaian Sabuk Keselamatan (X8) dan Pemakaian Sepatu Karet (X9) terhadap masalah K3 secara

Hasil dan Kesimpulan: Ada pengaruh NMES metode Grup otot terhadap VO2 max atlet pencak silat, Ada pengaruh NMES metode Nerve trunk terhadap VO2 max atlet pencak silat dan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sistem informasi seleksi penerimaan siswa baru yang efektif dan efisien bagi SMK Negeri 5 Surakarta dan akan

Dr. Nanang Dalil Herman, S.T, M.Pd., Ben Novarro Batubara, ST, MT. Kesulitan mahasiswa dalam menyerap materi yang disampaikan oleh dosen dalam perkuliahan dipengaruhi oleh

Dari hasil yang diperoleh kadar residu pestisida pada buah tomat dari pasar pagi tanpa perlakuan 0,303 mg/kg, dan buah tomat yang dicuci dengan air mengalir 0,096 mg/kg,