• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS YANG MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TYPE PAIRED STORY TELLING DENGAN KONVENSIONAL PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III SD NEGERI 101729 KP.LALANG TAHUN AJARAN 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS YANG MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TYPE PAIRED STORY TELLING DENGAN KONVENSIONAL PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III SD NEGERI 101729 KP.LALANG TAHUN AJARAN 2016/2017."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS YANG MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TYPE PAIRED STORY TELLING

DENGAN KONVENSIONAL PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III

SD NEGERI 101729 KP.LALANG TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Pra Sekolah Dasar S-1 Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

VINDA SAFIRA HAYATI NIM. 1133311071

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

RIWAYAT HIDUP

Data Diri

a. Nama : Vinda Safira Hayati

b. Tempat/Tanggal Lahir : Medan/ 02 Desember 1995

c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Kewarganegaraan : Indonesia

e. Status : Belum Menikah

f. Agama : Islam

g. Nama Ayah : Alm. Drs. Herry Surya

h. Nama Ibu : Yusfianti

i. Pekerjaan Orang Tua

1. Ayah : -

2. Ibu : Ibu Rumah Tangga

j. Alamat Orang Tua :

k. Anak Ke : 2 dari 3 bersaudara

Riwayat Pendidikan

No Riwayat Pendidikan Tahun Lulus

1 TK KARTIKA I-3 DELI SERDANG 2001

2 SD SWASTA KARTIKA I-3 DELI SERDANG 2007

3 SMP SWASTA KARTIKA I-2 MEDAN 2010

4 SMA SWASTA PANCA BUDI MEDAN 2013

(6)

ABSTRAK

Vinda Safira Hayati (NIM 1133311071), “Perbedaan Kemampuan Menulis Yang Menggunakan Model Kooperatif Type Paired Story Telling Dengan Model Konvensional Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas III SD Negeri 101729 Kp.Lalang Tahun Ajaran 2016/2017”.

Masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah kemampuan siswa menulis belum maksimal. Rendahnya kemampuan siswa menulis disebabkan oleh beberapa hal seperti siswa tidak memperhatikan guru dan enggan mengerjakan tugas khususnya tugas menulis,

sulitnya siswa berkonsentrasi dan menemukan ide, serta model pembelajaran yang diterapkan guru kurang tepat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan menulis siswa dengan menggunak model kooperatif type paired story telling dengan model konvensional pada materi menulis karangan narasi berdasarkan gambar seri di kelas III

SDN 101729 Kp.Lalang tahun ajaran 2016/2017.

Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas III semester II SDN 101729 Kp.lalang dengan jumlah siswa

sebanyak 60 orang yang terdiri dari 2 kelas yakni IIIA dan IIIB . Dengan perincian 30 siswa kelas IIIA (kelas eksperimen) yang diajarkan dengan model kooperatif type

paired story telling sementara 30 siswa kelas IIIB (kelas kontrol) yang diajarkan dengan menggunakan model konvensional.

Berdasarkan perolehan kemampuan siswa terlihat adanya perbedaan yang antara

kemampuan siswa yang diajar dengan menggunakan model kooperatif type paired story telling dengan model konvensional, dimana rata-rata kemampuan yang diajarkan

dengan menggunakan model kooperatif type paired story telling sebesar 62,83 dengan

simpangan baku (SD) sebesar 14,42. Sedangkan dengan menggunakan model konvesional hanya sebesar 55,55 dengan simpangan baku (SD) sebesar 12,39. Adanya

perbedaan kemampuan menulis tersebut dapat dibuktikan melalui pengujian hipotesis

dengan menggunakan uji-t dan taraf kepercayaan α= 0,05, dimana (thitung > ttabel = 2,257 > 1,671) atau jatuh pada daerah penerimaan Ha, maka Ha diterima. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan menulis dengan

menggunakan model paired story telling dengan model konvensional pada siswa kelas III SD Negeri 101729 Kp.lalang tahun ajaran 2016/2017.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. atas segala rahmat dan

karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul “Perbedaan Kemampuan Menulis

Yang Menggunakan Model Kooperatif Type Paired Story Telling Dengan Model

Konvensional Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas III SD Negeri 101729

Kp.Lalang Tahun Ajaran 2016/2017” yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Pada Program Studi PGSD S-1 Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan

adanya bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang

sedalam-sedalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Univeristas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik.

4. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang

Keuangan dan Kepegawaian.

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, selaku Wakil Bidang Kemahasiswaan

Fakultas Ilmu Pendidikan beserta staf Universitas Negeri Medan.

(8)

7. Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Seketaris Jurusan PPSD FIP.

8. Nurhairani S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi dan Pembimbing

Akademik yang telah penuh dengan kesabaran dan perhatian memberikan

bimbingan, pengarahan dan petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.

9. Drs. Arifin Siregar, M.Pd sebagai dosen penguji I yang bersedia

meluangkan waktu untuk menguji peneliti dalam mempertanggung

jawabkan skripsi ini. Terima kasih atas waktu, saran, dan arahan yang

diberikan kepada peneliti.

10.Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd sebagai dosen penguji II yang bersedia

meluangkan waktu untuk menguji peneliti dalam mempertanggung

jawabkan skripsi ini. Terima kasih atas waktu, saran dan arahan yang

diberikan kepada peneliti.

11.Drs. Khairul Anwar, M.Pd sebagai dosen penguji III yang bersedia

meluangkan waktu untuk menguji peneliti dalam mempertanggung

jawabkan skripsi ini. Terima kasih atas waktu, saran dan arahan yang

diberikan kepada peneliti.

12.Kepala sekolah SDN 101729 Kp.Lalang Ibu Ida Mauli Hutagalung S.Pd

beserta guru-guru yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk

melakukan penelitian disekolah tersebut.

13.Teristimewa penulis ucapkan terima kasih untuk kedua orang tua tercinta

Ayah Penulis Alm. Bapak Herry Surya, dan Mama penulis Ibu Yusfianti

(9)

4

dan moril serta doa restu demi keberhasilan dalam penulisan dan

penyusunan skripsi ini.

14.Saudara Kandung Penulis Imam Barqah Hamidya S.H, dan Rivan Ambiya

Ramadhan.

15.Sepupu Kandung Penulis Teguh Prasetio S.Pd, Rida Faradesti S.Pd,

Wirakaryati S.Pd, Difa Diniandra S.Si, Eka Prasetio S.Pd yang selalu

mengajarkan dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

16.Teristimewa kepada nenek penulis Rasini yang telah mendoakan dan

memotivasi penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

17.Seluruh Keluarga Besar Yusbar Yunus dan Keluarga Besar Mama Binje

18.Sahabat seperjuangan Khairani Nst S.Pd dan Siti Rokayah S.Pd yang

selalu membantu, menemani dan mendukung penulis dalam

menyelesaikan studi ini.

19.Seluruh teman-teman C-Ekstrensi 2013 PGSD UNIMED

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dari segi isi maupun

tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini

bermanfaat bagi pembaca dan dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 17 April 2017 Penulis

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Rumusan Masalah ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II : KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teori... 6

2.1.1 Model Kooperatif Type Paired Story Telling ... 6

2.1.1.1 Model Kooperatif ... 6

2.1.1.2 Tujuan Pembelajaran Kooperatif ... 7

2.1.1.3 Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif ... 7

2.1.1.4 Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif ... 8

2.1.1.5 Paired Story Telling ... 8

2.1.1.6 Kelebihan dan Kekurangan Paired Story Telling ... 10

2.1.2 Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 11

2.1.3 Kemampuan Menulis ... 12

2.1.3.1 Kemampuan... 13

2.1.3.2 Menulis ... 13

(11)

vi

2.1.4 Materi Pembelajaran ... 16

2.1.5 Model Konvesional ... 18

2.2 Penelitian Relevan ... 20

2.3 Kerangka Berpikir ... 21

2.4 Hipotesis Penelitian ... 23

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 24

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 24

3.2.2 Waktu Penelitian ... 24

3.3 Populasi dan Sampel... 24

3.3.1 Populasi Penelitian ... 24

3.3.2 Sampel Penelitian ... 25

3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 25

3.4.1 Variabel Penelitian ... 25

3.4.2 Defenisi Operasional Variabel ... 25

3.5 Prosedur dan Desain Penelitian ... 26

3.5.1 Prosedur Penelitian ... 26

3.5.2 Desain Penelitian ... 27

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.4.1 Instrumen Penelitian ... 28

3.5 Teknik Analisis Data ... 29

1. Persyaratan Analisi Data ... 30

a. Uji Normalitas ... 30

b. Uji Homogenitas ... 31

c. Uji Hipotesis ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

(12)

4.2. Deskripsi Hasil Data Penelitian ... 32

4.3. Analisis Data ... 38

4.3.1 Uji Normalitas ... 38

4.3.2. Uji Homogenitas ... 39

4.3.3. Uji Hipotesis ... 40

4.4. Pembahasan Penelitian ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 44

5.2 Saran ... 45

(13)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Desain Penelitian ... 27

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penilaian Karangan Narasi ... 28

Tabel 3.3 Standar Penilaian ... 32

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian ... 32

Tabel 4.1 Perolehan Nilai Kemampuan Siswa Dengan Menggunakan Paired Story Telling 34 Tabel 4.2 Distribusi Data Kelas Eksperimen ... 35

Tabel 4.3 Perolehan Nilai Kemampuan Menulis Dengan Model Konvensional .. 36

Tabel 4.4 Distribusi Data Kelas Kontrol ... 37

Tabel 4.5 Rata-Rata, Standar Deviasi, Varians dan Postes ... 38

Tabel 4.6 Ringkasan Uji Normalitas ... 39

Tabel 4.7 Ringkasan Uji Homogenitas... 40

Tabel 4.8 Ringkasan Uji Hipotesis ... 40

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Histogram Hasil Kemampuan Menulis Siswa Di Kelas Eksperimen . 35

(15)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 47

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 55

Lampiran 3. Lembar Observasi Kelas Eksperimen ... 62

Lampiran 4. Lembar Observasi Kelas Kontrol ... 66

Lampiran 5. Lembar Kerja Postes ... 69

Lampiran 6. Kunci Jawaban ... 72

Lampiran 7. Perolehan Nilai Kemampuan Menulis Siswa Kelas Eksperimen ... 75

Lampiran 8. Perolehan Nilai Kemampuan Menulis Siswa Kelas Kontrol ... 76

Lampiran 9. Rekapitulasi Nilai Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 77

Lampiran 10. Distribusi Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 78

Lampiran 11. Perhitungan Statistik Dasar ... 79

Lampiran 12. Perhitungan Uji Normalitas ... 81

Lampiran 13. Perhitungan Uji Homogenitas ... 83

Lampiran 14. Pengujian Hipotesis ... 84

Lampiran 15. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ... 86

Lampiran 16. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 87

Lampiran 17. Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t ... 88

Lampiran 18. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F ... 89

Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian ... 90

Lampiran. Hasil Lembar Kerja Siswa

Lampiran. Surat Izin Penelitian

(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Menurut

Permendiknas No.22 Tahun 2006, Bahasa memiliki peran sentral dalam

perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik yang dapat

menunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran

Bahasa Indonesia di sekolah dasar mempunyai kedudukan yang sangat penting,

karena pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh setiap siswa. Bahasa memiliki empat

aspek kemampuan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Menyimak adalah suatu proses kegiatan yang mencakup mendengarkan

bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterprestasi, menilai dan mereaksi makna

yang terkandung di dalamnya. Menyimak melibatkan pendengaran, penglihatan,

penghayatan, ingatan, dan pengertian. Berbicara adalah keterampilan

menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Misalnya berpidato, bertanya,

bercerita. Membaca adalah melihat sambil melisankan suatu tulisan dengan tujuan

ingin mengetahui isinya. Menulis yaitu melukiskan lambang-lambang grafis yang

menggambarkan suatu bahasa sehingga orang lain dapat membaca

(17)

2

Salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting ialah menulis.

Menulis merupakan salah satu sarana komunikasi seperti halnya berbicara.

Kegiatan menulis menuntut kecakapan kemahiran dalam mengatur bahasa, dan

mengembangkan kemampuan berpikir juga kemampuan berimajinasi.

Dari semua aspek keterampilan berbahasa tersebut, keterampilan menulis

merupakan aspek yang paling tinggi dan paling kompleks tingkatannya Hal ini

disebabkan keterampilan menulis jauh lebih sukar dan jauh lebih rumit,

dibandingkan aspek kebahasaan yang lainnya, yaitu keterampilan menyimak,

keterampilan berbicara, dan keterampilan membaca.

Kenyataannya di lapangan menurut pengamatan peneliti pada saat

kemampuan siswa menulis belum maksimal. Rendahnya kemampuan Siswa

menulis disebabkan oleh beberapa hal seperti siswa tidak memperhatikan guru

dan enggan mengerjakan tugas khususnya tugas menulis, sulitnya siswa

berkonsentrasi dan menemukan ide, serta model pembelajaran yang diterapkan

guru kurang tepat. Pemahaman konsep yang kurang dipahami membuat siswa

cenderung hanya diam dan pasif dalam menerima pembelajaran menulis karangan

narasi. Kurangnya minat ataupun keberanian seorang siswa dalam

mengapresiasikan sebuah karangan cenderung membuat siswa merasa bahwa

pelajaran bahasa indonesia membosankan. Maka dari itu, wajar jika murid pun

akhirnya tidak mampu dan tidak menyukai pelajaran menulis (mengarang). Dan

juga tidak adanya umpan balik (feedback) antara guru dan siswa.

Peningkatan mutu pendidikan di sekolah dapat dilihat dari hasil belajar yang

dicapai siswa. Hasil belajar sangat ditentukan oleh keefektifan pembelajaran.

(18)

3

menulis perlu adanya model pembelajaran yang bervariasi disesuaikan dengan

kondisi siswa.

Dengan menggunakan Model Kooperatif Type Paired Story Telling dapat

membantu guru dalam tercapainya tujuan pembelajaran. Pada model paired story

telling, guru memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman siswa dan

membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih

bermakna. Dalam kegiatan ini, siswa dirangsang untuk mengembangkan

kemampuan berpikir dan kemampuan berimajinasi. Buah pemikiran mereka akan

dihargai sehingga siswa merasa semakin lebih terdorong dan mempunyai banyak

kesempatan untuk mengolah informasi dan untuk suasana tingkatan usia anak

didik. Di dalam pembelajaran siswa dikelompokan secara berpasangan dan guru

tidak berpedoman pada ceramah melainkan guru menjadi fasilitator bagi siswa.

Namun pada model konvensional, materi pembelajaran disampaikan secara

lisan oleh guru. Guru biasanya mengajar dengan berpedoman pada buku teks

dengan mengutamakan ceramah dan tanya jawab. Peran guru tidak lagi sebagai

fasilitator dan mediator yang baik melainkan guru memegang sepenuhnya

pembelajaran.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “Perbedaan Kemampuan Menulis Yang

(19)

4

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka beberapa masalah yang dapat di

identifikasi adalah :

1. Siswa tidak memperhatikan guru dan enggan mengerjakan tugas khususnya

tugas menulis.

2. Sulitnya siswa berkonsentrasi dan menemukan ide

3. Model pembelajaran yang diterapkan guru kurang tepat

4. Tidak adanya feedback antara siswa dan guru

1.3. Batasan Masalah

Untuk memudahkan memahami ruang lingkup permasalahan dalam

penelitian ini, maka penulis membatasi masalah berdasarkan identifikasi yang

berfokus pada “Perbedaan Kemampuan Menulis Yang Menggunakan Model

Kooperatif Type Paired Story Telling Dengan Konvensional Pada Pelajaran

Bahasa Indonesia Di Kelas III SD Negeri 101729 Kp.lalang Tahun Ajaran

2016/2017.”

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka yang menjadi permasalahan

dalam penelitian ini adalah “Adakah Terdapat Perbedaan Kemampuan Menulis

Yang Menggunakan Model Kooperatif Type Paired Story Telling Dengan

Konvensional Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas III SD Negeri 101729

(20)

5

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka peneliti memiliki tujuan :

Mengetahui Perbedaan Kemampuan Menulis Yang Menggunakan Model

Kooperatif Type Paired Story Telling Dengan Konvensional Pada Pelajaran

Bahasa Indonesia Di Kelas III SD Negeri 101729 Kp.lalang Tahun Ajaran

2016/2017.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

a. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam memberikan

alternatif jenis model untuk pembelajaran Bahasa Indonesia.

b. Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk mengetahui bahwa model koopertif

type paired story telling sangat berpengaruh terhadap kemampuan menulis

Bahasa Indonesia.

c. Bagi peneliti, menambah wawasan dalam melakukan penelitian dan menyusun

laporan serta menambah pengetahuan bahwa dengan model kooperatif type

paired story telling lebih baik daripada pembelajaran konvensional dalam

(21)

44 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Model kooperatif type paired story telling lebih baik digunakan daripada model

konvensional pada mata pelajara Bahasa Indonesia.

2. Kemampuan menulis yang menggunakan model paired story telling pada

materi menulis karangan narasi berdasarkan gambar seri di kelas III SDN

101729 Kp.Lalang sebersar = 62,83 dengan SD = 14,42. Hal ini

menunjukkan bahwa pembelajaran model paired story telling masuk dalam

kategori cukup baik dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa.

3. Kemampuan menulis yang menggunakan model konvensinal pada materi

menulis karangan narasi berdasarkan gambar seri di kelas III SDN 101729

Kp.Lalang sebersar = 55,55 dengan SD = 12,39 . Hal ini menunjukkan

bahwa pembelajaran model konvensional masuk dalam kategori kurang baik

dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa.

4. Ada perbedaan kemampuan menulis siswa antara siswa yang diajar dengan

model kooperatif type paired story telling dengan model konvensional di kelas

III SD Negeri 101729 Kp.Lalang Kecamatan Sunggal Tahun Ajaran 2016/2017

(22)

45

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyatakan :

1. Agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi bagi kepala sekolah

SDN 101729 Kp.Lalang untuk menjadikan model kooperatif type paired story

telling sebagai salah satu model mengajar yang hendak diterapkan.

2. Bagi guru kelas III SDN 101729 Kp.Lalang agar mencoba menerapkan model

kooperatif type paired story telling dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan

menulis siswa.

3. Bagi peneliti selaku calon guru, sebelum melakukan penelitian harus melihat

kemampuan siswa pada kelas yang ingin diteliti. Baik dalam mengenal huruf,

membaca, dan menulis.

4. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai referensi dan sumber

informasi bagi peneliti lain yang hendak melakukan kegiatan penelitian sejenis

(23)

46

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Dalman. 2012. Keterampilan Menulis. Jakarta:Rajawali Pres.

Darmadi, Hamid. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Dan Sosial. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Daryanto. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media.

Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Jogjakarta : Penerbit Ar-Ruzz Media.

Huda, Miftahul. 2011. Cooperatve Learning. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Belajar.

Nurhayati, Enur. 2010. Penggaruh Penggunaan Metode Quantum Writing Terhadap Kemampuan Menulis Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Vol 04, 27.

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: RajaGrafindo.

Rochmawati, Lusa. 2014. Perbedaan Pengaruh Model E-learning Dan Konvensional Terhadap Hasil Belajar Dan Keterampilan Praktik Menyusui Benar. Vol 05, 107.

Salliyanti. 2011. Bahasa Indonesi Diperguruan Tinggi. Medan: Bartong Jaya.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Semi, Atar. 1990. Menulis Efektif. Padang:Angkasa Raya.

Slamet. 2008. Dasar-Dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta:Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Pencetakan UNS (UNS Press).

Supardi. 2013. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Jakarta Selatan: Penerbit: Smart.

Tarigan. 1982. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Gambar

Gambar 2. Histogram Hasil Kemampuan Menulis Siswa Di Kelas Kontrol ........ 37

Referensi

Dokumen terkait

Karena memiliki kekakuan yang tinggi karena ditopang oleh serat yang banyak, maka energi serap yang dibutuhkan untuk mematahkan komposit pun lebih besar Pada spesimen

Pada Toko elektronik ini pengolahan datanya masih bersifat manual, oleh karena itu diusulkan aplikasi ini untuk mengolah data-data yang sudah ada dengan menggunakan komputer

Simulasi program dengan pemberian satu pola error di semua posisi bit sandi seperti yang terlihat pada Tabel 2.7, dapat dilakukan dengan baik. Posisi error

Maka sebagai guru fisika pada kelas tersebut, penulis mencoba mengatasi masalah tersebut dengan menyusun tugas proyek untuk dapat dikerjakan siswa yakni “membuat video

adanya kesadaran, pengetahuan dan perilaku kesehatan dan gizi yang baik pada anak. didasarkan dengan menerapkan program kelas aktif yang didukung

Objek-objek besar pada awal pembentukan Tata Surya memiliki temperatur yang cukup panas sehingga berada dalam keadaan cair. Keadaan seperti ini memungkinkan besi dan nikel terbenam

Pada tahun 2015 nilai DPR sama seperti tahun 2014, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2014 pada tanggal 31 Maret 2015, pemegang saham menyetujui tidak

Dalam skala internasional, regional dan nasional, hutan mangrove luasnya relative kecil bila dibandingkan, aik dengan luas daratan maupun luasan tipe hutan lainnya, padahal