• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Spasial Dan Evaluasi Indeks Potensi Wilayah Banjir (Studi Kasus: Kota Semarang).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Spasial Dan Evaluasi Indeks Potensi Wilayah Banjir (Studi Kasus: Kota Semarang)."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1  Bentuk DAS, pola, dan kerapatan sungai
Tabel 2  Perubahan penutupan lahan Kota Semarang tahun 2001-2006
Tabel 3  Catatan sejarah kejadian banjir di Kota Semarang
Gambar 2  Peta curah hujan tahunan Kota Semarang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan nilai MAPE, ramalan tingkat pengembalian curah hujan maksimum untuk 9 bulan dan 12 bulan ke depan pada periode tahunan memiliki hasil ramalan yang cukup relevan untuk

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki curah hujan sangat tinggi. Model prediksi curah hujan digunakan untuk berbagai kepentingan dan keakuratannya menjadi

Sedangkan data non spasial yaitu data iklim yang meliputi Curah Hujan (30 tahun, 1971-2000), Suhu Udara (10 tahun, 1998-2007) dan Kelembaban Udara (10 tahun, 1998-2007) yang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung curah hujan rata-rata harian maksimum, menghitung dispersi hujan, melakukan plotting data, penentuan jenis sebaran dan

Pada analisa ini, data curah hujan yang akan digunakan adalah data curah hujan rata – rata maksimum yang diperoleh dengan menghitung data curah hujan 10 tahun dari 3

Data hujan yang digunakan untuk menghitung curah hujan dengan berbagai periode ulang (curah hujan rencana) adalah hujan harian maksimum tahunan. Sehingga curah hujan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung curah hujan rata-rata harian maksimum, menghitung dispersi hujan, melakukan plotting data, penentuan jenis sebaran dan

Kendal f Analisa Potensi Kerawanan Banjir Dengan melakukan overlay dari data curah hujan, jenis tutupan lahan, tekstur tanah, buffer sungai dan elevasi tanah didapatkan hasil peta