• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Penyediaan Bahan Makanan di Rumah Makan Sunda Pananjung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Penyediaan Bahan Makanan di Rumah Makan Sunda Pananjung"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

RINGKASAN

IMAS DIAN KASWATI. Sistem Penyediaan Bahan Makanan di Rumah Makan Sunda Pananjung. (Di bawah bimbingan DADANG SUKANDAR dan VERA URIPI).

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem penyediaan bahan makanan; mengidentifikasi bahan makanan yang tersedia; menentukan bahan makanan yang akan dioptimalkan sistem penyediaannya; menentukan sistem penyediaan bahan makanan yang optimal.

Penelitian dilakukan di Rumah Makan Pananjung 1 dan Pananjung 3, Kabupaten Tasikmalaya dan Rumah Makan Pananjung 2, Kabupaten Garut pada bulan Mei, 2000. Data diperoleh dari Manajer Rumah Makan Pananjung dan karyawan penyedia bahan makanan yaitu bagian peinbelian dan penyirnpanan dan bagian inakanan/juru masak.

Data yang dikuinpulkan rneliputi proses-proses yang dilalui dalarn inenyediakan bahan makanan yaitu pembelian, peneriinaan dan penyimpanan, biaya- biaya penyediaan bahan inakanan, keadaan uinuin dan struktur organisasi Runah Makan Pananjung.

Data dianalisis secara deskriptif dan untuk inengetahui penyediaan bahan makanan yang optimal baik dalam jumlah rnaupun frekuensi pembeliannya dilakukan pendekatan maternatis.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistern penyediaan bahan inakanan yang ada di Rumah Makan Pananjung dilakukan berdasarkan pengalaman yang biasa dilakukan oleh karyawan penyedia bahan makanan.

Ada dua ha1 yang sangat diperhatikan dalarn inenyediakan bahan makanan di Ruinah Makan Pananjung yaitu kualitas bahan rnakanan dan biaya penyediaan bahan inakanan. Kualitas bahan makanan ditentukan berdasarkan spesifikasi yang dibutuhkan.

(3)

pembelian), biaya listrik, dan biaya penyusutan dan perbaikan freezer (biaya penyimpanan), karena besar perannya dalam menyediakan ketiga bahan makanan ini.

Penyediaan daging sapi, daging ayam dan hati sapi di Rurnah Makan Pananjung 1 dan Pananjung 3 tidak menggunakan tempat penyimpanan, sehingga mempunyai resiko bila kekurangan tidak bisa langsung ada di tempat, tetapi harus dipesan terlebih dahulu dan ketersediaan ketiga bahan makanan ini pun bisa saja tidak ada di pemasok. Hal ini bisa saja diatasi dengan mengadakan tempat penyimpanan untuk ketiga bahan makanan ini, tetapi perlu biaya yang hams dianggarkan.

(4)

SISTEM PENYEDIAAN BAHAN MAKANAN

DI RUMAH MAKAN SUNDA PANANSJNG

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian

lnstitut Pertanian Bogor

Oleh

lMAS DIAN KASWATI

A05496036

JURUSAN GlZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

FAKULTAS PERTAMAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan Pengumuman Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi tanggal 06 Agustus 2012 melalui SPSE LPSE Kabupaten Paser, yang dilaksanakan oleh Pokja ULP Panitia

Berdasarkan hasil penelitian dapat dipahami bahwa orang tua yang memiliki perilaku cukup dalam pemilihan makanan bergizi pada anak usia pra sekolah seperti

Dalam penulisan ilmiah ini penulis akan mencoba menjelaskan cara pembuatan Website Fashion Dengan Menggunakan PHP dan MySQL. Dengan memanfaatkan fasilitas internet sehingga

Penulis menggunakan metode UML (Unified Modelling Language) dalam merancang sistem aplikasi website Buku Online dan menggunakan PHP untuk membuat program serta MySQL sebagai

Pertumbuhan yang tinggi dalam keadaan jumlah penduduk yang besar dapat menjadi beban yang berat bagi proses pembangunan, dan perkembangan penduduk yang padat akan mengalami

Aktivitas membuat sarang terbesar oleh individu Jojo dengan persentase 3,4% (25 menit), ini dikarenakan Jojo sangat sering membuat sarang baru pada siang hari hal ini dilakukannya

Menurut Ronald (1998:71), rumah bagi keluarga Jawa mempunyai nilai tersendiri, yaitu sebagai suatu bentuk pengakuan umum bahwa keluarga tersebut telah mantap

membantu dalam hal ekonomi. selain itu dengan metode kedok Pemilik dan penggaap mempunyai hak dan kewajiban yang berbeda. Pemilik mempunyai hak diantaranya adalah