• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Ultrasonografi selama Masa Kehamilan di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Tahun 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Ultrasonografi selama Masa Kehamilan di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Tahun 2010"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI SELAMA MASA KEHAMILAN DI RUMAH SAKIT

UMUM HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010

Oleh :

AMELIA N SIANIPAR

070100058

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI SELAMA MASA KEHAMILAN DI RUMAH SAKIT

UMUM HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sarjana kedokteran

Oleh :

AMELIA N SIANIPAR

070100058

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Ultrasonografi selama Masa Kehamilan di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Tahun 2010

Nama : Amelia N Sianipar NIM : 070100058

Pembimbing Penguji

( dr. Dudy Aldiansyah, SpOG ) (dr. Nurfida Khairina Arrasyid)

NIP 197712142008121001 NIP 197008191999032001

(4)

ABSTRAK

Pemeriksaan USG selama masa kehamilan merupakan suatu pemeriksaan standar yang tidak wajib untuk dilakukan ibu hamil. Namun, peranannya yang cukup penting selama masa kehamilan, tidak bisa dipungkiri. Tetapi belakangan, ditemui perbedaan orientasi dalam pelaksanaan pemeriksaan USG terhadap kehamilan. Kebanyakan didapati bahwa ibu-ibu hamil melakukan pemeriksaan USG, hanya untuk sekedar mengetahui jenis kelamin janin. Di sini, dapat dilihat masih kurangnya pengetahuan ibu hamil terhadap pentingnya USG dimulai dari awal masa kehamilan terhadap perkembangan janin.

Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode cross sectional, yaitu metode yang mengambil data dalam satu waktu yang bersamaan dengan jenis penelitian deskriptif. Data diolah dengan menggunakan program SPSS 17.0.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar perhatian ibu terhadap perkembangan janin dengan melakukan pemeriksaan USG selama masa kehamilannya.

Hasil yang diperoleh adalah dari 68 responden yang mengikuti penelitian ini, sebanyak 45 orang yaitu sekitar 66% memiliki tingkat pengetahuan yang cukup mengenai USG. Sedangkan sisanya sebanyak 23 orang yaitu 33% memiliki pengetahuan yang kurang.Oleh karena itu, masih sangat perlu dilakukan penyuluhan kepada setiap ibu hamil yang melakukan kunjungan, bahwa pemeriksaan ultrasonografi dilakukan bertujuan lebih dari sekedar mengetahui jenis kelamin bayi.

(5)

ABSTRACT

Ultrasound check-up during pregnancy is a standard but optional examination done during pregnancy. Nevertheless, it’s role is undeniably quite important. Recently, there are differences in orientations in the USG examination during pregnancy. Most pregnant women undergo USG examination only to find out the gender of the fetuses. In this case, it can be seen that there is still a lack of knowledge about the importance of USG examination from the beginning of pregnancy to the development of the fetuses.

This is a descriptive research with a cross sectional design. Data are processed by SPSS 17.0

The purpose of this research is to find out the extend of mothers’ concern in fetal development by undergoing USG examination during pregnancy.

The results of this research, which was done in 68 respondents, is 45 respondents (66%) have a sufficient knowledge about USG. The rest of 23 respondents (33%) have insufficient knowledge. In summary, it is necessary to inform visiting pregnant women that ultrasound is performed for a purpose more significant than finding out the gender of the unborn child.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pentingnya Pemeriksaan USG Selama Masa Kehamilan di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Tahun 2010.” Penulisan skripsi ini ditujukan sebagai tugas akhir dalam pemenuhan persayaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.

Penulis mengakui adanya kekurangan dalam tulisan ini sehingga laporan hasil penelitian ini tidak mungkin disebut sebagai suatu karya yang sempurna. Kekurangan dan ketidak sempurnaan tulisan ini tidak lepas dari berbagai macam rintangan dan halangan yang selalu datang baik secara pribadi pada penulis maupun dalam masalah teknis pengerjaan. Penulis rasakan semua itu sebagai suatu ujian dan pengalaman yang sangat berharga dalam kehidupan penulis yang kelak dapat memberi manfaat di kemudian hari.

Oleh karena kekurangan pada diri penulis dalam merampungkan karya tulis ini, maka semua itu tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Rektor Universitas Sumatera Utara dan Dekan fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran USU Medan.

2. Bapak dr. Dudy Aldiansyah, SpOG (K), sebagai dosen pembimbing yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis dalam rangka menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

(7)

4. Ibu Lismawati sebagai kepala perawat, dan perawat poli ibu hamil RSUP H. Adam Malik yang telah membantu saya dalam pengumpulan data karya tulis ilmiah ini.

5. Seluruh pegawai dan staf pengajar bagian IKK Fakultas Kedokteran USU yang telah memberikan bimbingan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini. 6. Teman-teman angkatan 2007 Cindy Putri, Yan Indra Fajar Sitepu, Axel

Nainggolan, Cerah Purba, Citra Sembiring, Sheba Tarigan, Listra Barus, Laurent Hutagalung, Marintan Sitio, Christin Sinaga, Dedy , Anes, Bona dan semua teman teman Fakultas Kedokteran USU yang telah mendukung dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini, saya ucapkan terima kasih atas kerja samanya.

7. Kepada rekan saya Mirzal Fuadi, yang telah banyak membantu mensukseskan karya tulis ini, dan juga kepada rekan seperjuangan saya, Roveny dan Sherly Cancerita.

8. Senior-senior koas bang Eka, bang Beni, kak Harida, kak Nia dan PPDS yang telah rela membantu pengerjaan penelitian ini di poli ibu hamil Rumah Sakit HAM Medan.

9. Terima kasih sebesar- besarnya kepada kedua orang tua saya dr. B. Sianipar Sp.THT, dan Maria Manik, dan kepada adik – adik saya Kristina, Arthur, Naomi, dan Niko yang selalu mendukung saya.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya tuliskan yang telah memberikan bantuan kepada saya dalam pengerjaan karya tulis ini. Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa selalu membalas semua kebaikan yang selama ini di berikan kepada penulis dan melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Medan, November 2010

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR SINGKATAN ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Tujuan Penelitian ... 2

1.3.1 Tujuan Umum ... 2

1.3.2 Tujuan Khusus ... 2

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Pengetahuan ... 4

2.2 Ultrasonografi ... 5

2.2.1 Definisi ... 5

2.2.2 Jenis-jenis USG ... 6

2.2.3 Cara Periksa USG ... .. 6

2.2.4 Prinsip USG ... 7

2.2.5 Cara Kerja Alat USG ... 8

2.2.6 Indikasi Pemeriksaan USG Obstetri ... 9

2.3 Kelainan Struktur Anatomi Janin ... 10

2.4 Efek Biologik Gelombang USG ... 13

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL ... 15

3.1. Kerangka Konsep Penelitian ... 15

3.2. Defenisi Operasional ... 15

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 17

4.1. Jenis Penelitian ... 17

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 17

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 17

(9)

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 22

5.1 Hasil Penelitian ... 22

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 22

5.1.2 Hasil Analisa Data ... 23

5.2 Pembahasan 5.2.1 Pengetahuan Responden ... 27

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 31

6.1 Kesimpulan ... 31

6.2 Saran ... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 33

(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 19

5.1 Distribusi Responden Menurut Usia 23

Distribusi Responden Menurut Usia Kehamilan 23

Distribusi Responden Menurut Jenjang Pendidikan 24 5.2 Tingkat Pengetahuan Responden Mengenai Pemeriksaan 25

USG di Poli Ibu Hamil RSU HAM

5.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Mengenai USG 25 Berdasarkan Umur

5.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Mengenai USG 26 Berdasarkan Umur Kehamilan (trimester)

(11)

DAFTAR SINGKATAN

RSPAD

= Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat

USG

= Ultrasonografi

IUGR

= Intra Uterine Growth Retardation

KG

= Kantong Gestasi

IUD

= Intra Uterine Device

MHz

= MegaHertz

V/H

= Vertikal/ Horizontal

DNA

= Deoxyribosa Nucleated Acid

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Riwayat Hidup Kuesioner Penelitian

Lembar Penjelasan Penelitian

(13)

ABSTRAK

Pemeriksaan USG selama masa kehamilan merupakan suatu pemeriksaan standar yang tidak wajib untuk dilakukan ibu hamil. Namun, peranannya yang cukup penting selama masa kehamilan, tidak bisa dipungkiri. Tetapi belakangan, ditemui perbedaan orientasi dalam pelaksanaan pemeriksaan USG terhadap kehamilan. Kebanyakan didapati bahwa ibu-ibu hamil melakukan pemeriksaan USG, hanya untuk sekedar mengetahui jenis kelamin janin. Di sini, dapat dilihat masih kurangnya pengetahuan ibu hamil terhadap pentingnya USG dimulai dari awal masa kehamilan terhadap perkembangan janin.

Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode cross sectional, yaitu metode yang mengambil data dalam satu waktu yang bersamaan dengan jenis penelitian deskriptif. Data diolah dengan menggunakan program SPSS 17.0.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar perhatian ibu terhadap perkembangan janin dengan melakukan pemeriksaan USG selama masa kehamilannya.

Hasil yang diperoleh adalah dari 68 responden yang mengikuti penelitian ini, sebanyak 45 orang yaitu sekitar 66% memiliki tingkat pengetahuan yang cukup mengenai USG. Sedangkan sisanya sebanyak 23 orang yaitu 33% memiliki pengetahuan yang kurang.Oleh karena itu, masih sangat perlu dilakukan penyuluhan kepada setiap ibu hamil yang melakukan kunjungan, bahwa pemeriksaan ultrasonografi dilakukan bertujuan lebih dari sekedar mengetahui jenis kelamin bayi.

(14)

ABSTRACT

Ultrasound check-up during pregnancy is a standard but optional examination done during pregnancy. Nevertheless, it’s role is undeniably quite important. Recently, there are differences in orientations in the USG examination during pregnancy. Most pregnant women undergo USG examination only to find out the gender of the fetuses. In this case, it can be seen that there is still a lack of knowledge about the importance of USG examination from the beginning of pregnancy to the development of the fetuses.

This is a descriptive research with a cross sectional design. Data are processed by SPSS 17.0

The purpose of this research is to find out the extend of mothers’ concern in fetal development by undergoing USG examination during pregnancy.

The results of this research, which was done in 68 respondents, is 45 respondents (66%) have a sufficient knowledge about USG. The rest of 23 respondents (33%) have insufficient knowledge. In summary, it is necessary to inform visiting pregnant women that ultrasound is performed for a purpose more significant than finding out the gender of the unborn child.

(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selama masa kehamilan sangat banyak perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh ibu hamil baik terjadi secara fisiologis bahkan terkadang terjadi perubahan secara patologis. Oleh karena itu, diperlukan beberapa pemeriksaan khusus yang dipakai untuk menilainya. Salah satu pemeriksaan yang sering dipakai, yaitu Ultrasonografi.

Pemeriksaan USG selama masa kehamilan merupakan suatu pemeriksaan standar yang tidak wajib untuk dilakukan ibu hamil. Namun, peranannya yang cukup penting selama masa kehamilan, tidak bisa dipungkiri.

Dimulai dari trimester pertama, pemeriksaan dilakukan bertujuan untuk menentukan lokasi kehamilan, usia gestasi, jumlah janin, dan yang paling penting adalah penapisan cacat bawaan pertama ataupun kelainan yang mungkin terjadi . Seperti kita ketahui bersama, bahwa cacat bawaan terjadi pada masa embryogenesis (kehamilan 0 – 8 minggu), sehingga pemahaman yang benar tentang tatacara pemeriksaan USG dimulai dari trimester pertama sangat penting dilakukan (Endjun, 2007).

Di Glasgow, Skotlandia rata- rata wanita hamil menjalani pemeriksaan USG sebanyak 2,8 kali. Di Jerman, dilakukan pemeriksaan rutin USG obstetri sebanyak tiga kali, yaitu pada kehamilan 9-12 minggu, 19- 22 minggu, dan 29- 32 minggu. Di Indonesia, beberapa pusat pendidikan menganjurkan pemeriksaan rutin satu kali, yaitu pada kehamilan 18- 20 minggu . Di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta dilakukan penapisan kelainan bawaan (screening) USG sebanyak dua kali, yaitu pada usia kehamilan 10-14 minggu (penapisan pertama) dan 18-22 minggu (penapisan kedua), pemeriksaan tambahan hanya dilakukan atas indikasi medis (Endjun, 2007).

(16)

janin. Di sini, dapat dilihat masih kurangnya pengetahuan ibu hamil terhadap pentingnya USG dimulai dari awal masa kehamilan terhadap perkembangan janin.

1.2 Rumusan Masalah :

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap pemeriksaan USG selama masa kehamilan di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan.”

1.3 Tujuan Penelitian : 1.3.1 Tujuan umum :

Penelitian dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan ibu hamil tentang peranan USG selama kehamilan, sehingga diharapkan mendorong ibu-ibu hamil untuk memahami perlunya dilakukan pemeriksaan USG selama masa kehamilan .

1.3.2 Tujuan khusus :

1.3.2.1 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan USG berdasarkan umur ibu hamil.

1.3.2.2 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan USG berdasarkan umur kehamilan ( trimester ).

1.3.2.3 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan USG berdasarkan pendidikan terakhir responden.

(17)

a. Sebagai sumber informasi masukan bagi rumah sakit yang bersangkutan, untuk menilai seberapa besar kepedulian ibu hamil terhadap perkembangan janin selama masa kehamilan yang datang ke rumah sakit tersebut.

b. Untuk menambah pengetahuan responden tentang pentingnya dilakukan pemeriksaan USG selama masa kehamilan, dan apa tujuan dilakukan pemeriksaan ini terhadap janin mereka.

(18)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2007). Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan mempunyai 6 tingkatan yaitu :

a. Tahu

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, mendefinisikan, menguraikan, dan menyatakan. Contoh: dapat menyebutkan apa kepanjangan USG.

b. Memahami

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat mengintrepertasikan materi tersebut secara benar. Misalnya dapat menjelaskan mengapa pemeriksaan USG itu perlu dilakukan.

c. Aplikasi

Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya. Misalnya seorang ibu melakukan pemeriksaan USG selama masa kehamilan.

d. Analisis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

(19)

e. Sintesis Sintesis menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas dan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.

f. Evaluasi Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Misalnya dapat membandingkan anak yang kurang gizi dengan anak yang cukup gizi.

2.2 Ultrasonografi

2.2.1 Definisi Ultrasonografi :

Ultrasonografi adalah visualisasi struktur dalam tubuh yang bekerja merekam pantulan (gema) denyutan gelombang ultrasonik yang diarahkan ke jaringan tubuh (Dorland, 2002).

2.2.2 Komponen Ultrasonografi (Ksuheimi, 2008):

1. Transduser

Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.

2.Monitor Monitor yang digunakan dalam USG

(20)

Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG kalau dimisalkan, seperti CPU dari USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC.

2.2.2 Jenis-jenis Ultrasonografi :

Adapun jenis pemeriksaan USG ada 4 jenis yaitu sebagai berikut : (Ksuheimi,

2008)

1. USG 2 Dimensi

Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.

2. USG 3 Dimensi

Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).

3. USG 4 Dimensi

Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.

4. USG Doppler

Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:

(21)

2. Tonus (gerak janin).

3. Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm). 4. Doppler arteri umbilikalis.

5. Reaktivitas denyut jantung janin.

2.2.3 Cara Pemeriksaan

Pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: (Ksuheimi, 2008)

1. Pervaginam

- Memasukkan probe USG transvaginal/seperti melakukan pemeriksaan dalam. - Dilakukan pada kehamilan di bawah 8 minggu.

- Lebih mudah dan ibu tidak perlu menahan kencing. - Lebih jelas karena bisa lebih dekat pada rahim. - Daya tembusnya 8-10 cm dengan resolusi tinggi. - Tidak menyebabkan keguguran.

2. Perabdominan

- Probe USG di atas perut.

- Biasa dilakukan pada kehamilan lebih dari 12 minggu.

- Karena dari atas perut maka daya tembusnya akan melewati otot perut, lemak baru menembus rahim.

2.2.4 Prinsip USG

Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi daripada kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya sama sekali. Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekuensi antara 20 – 20.000 Cpd (Cicles per detik = Hz). Pemeriksaan USG ini menggunakan gelombang suara yang frekuensinya 1 – 10 MHz ( 1 – 10 juta Hz )(Boer, 2005).

(22)

selanjutnya. Bentuk kristal juga akan berubah bila dipengaruhi oleh medan listrik. Sesuai dengan polaritas medan listrik yang melaluinya, kristal akan mengembang dan mengkerut, maka akan dihasilkan gelombang suara frekuensi tinggi (Boer, 2005).

2.2.5 Cara Kerja Alat Ultrasonografi

Transduser bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara. Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transduser, yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam eko sesuai dengan jaringan yang dilaluinya (Rasad, 2005).

Pantulan eko yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transduser, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar osiloskop. Dengan demikian bila transduser digerakkan seolah-olah kita melakukan irisan-irisan pada bagian tubuh yang diinginkan, dan gambaran irisan-irisan tersebut akan dapat dilihat di layar monitor (Rasad, 2005).

Masing-masing jaringan tubuh mempunyai impedance acustic tertentu. Dalam jaringan yang heterogen akan ditimbulkan bermacam- macam eko, jaringan tersebut dikatakan echogenic. Sedang pada jaringan yang homogen hanya sedikit atau sama sekali tidak ada eko, disebut anechoic atau echofree atau bebas eko. Suatu rongga berisi cairan bersifat anechoic, misalnya: kista, asites, pembuluh darah besar, perikardial atau pleural effusion. Dengan demikian kista dan suatu massa solid akan dapat dibedakan (Rasad, 2005).

2.2.6 Indikasi Pemeriksaan USG Obstetri

(23)

melainkan atas indikasi klinis, yaitu bila dalam pemeriksaan klinis dijumpai keadaan yang meragukan atau mencurigakan adanya kelainan dalam kehamilan. Indikasi tersebut antara lain :

1. Usia kehamilan yang tidak jelas 2. Didapati kehamilan multipel 3. Perdarahan dalam kehamilan 4. Didapati kematian janin 5. Didapati kehamilan ektopik 6. Didapati kehamilan mola

7. Terdapat perbedaan tinggi fundus uteri dan lamanya amenorea 8. Presentase janin yang tidak jelas

9. Didapati pertumbuhan janin terhambat 10.Didapati janin besar

11.Didapati oligohidramnion atau polihidramnion 12.Penentuan profil biofisik janin

13.Evaluasi letak dan keadaan plasenta

14.Adanya risiko atau tersangka cacat bawaan 15.Sebagai alat bantu dalam tindakan obstetrik 16.Didapati kehamilan dengan IUD

17.Didapati kehamilan dengan kelainan bentuk uterus 18.Didapati kehamilan denagn tumor pelvik

19.Sebagai alat bantu dalam tindakan intervensi dalam kehamilan,seperti amniosentesis, biopsi villi koriales, transfusi intrauterin, fetoskopi, dan sebagainya

2.3 Kelainan Struktur Anatomi Janin.

Dengan alat USG yang ada sekarang, sebagian besar kelainan struktur janin sudah dapat dideteksi sebelum kehamilan 20 minggu (Wiknjosastro, 2009).

(24)

terhadap kelainan kongenital. Dengan demikian, kematian perinatal akibat kelainan kongenital dapat dikurangi (Wiknjosastro, 2009).

2.3.1 Kepala.

Cara terbaik untuk mempelajari struktur intrakranial dengan pemeriksaan USG adalah melalui penampang transversal kepala pada berbagai tingkatan, mulai dari verteks sampai dasar tengkorak. Pemeriksaan akan lebih mudah dilakukan bila kepala berada dalam posisi oksiput melintang (Wiknjosastro, 2009).

2.3.1.1 Hidrosefalus.

Pemeriksaan ventrikel lateral otak dapat dilakukan muali kehamilan 13 minggu. Ukuran ventrikel lateral biasanya dinyatakan secara kualitatif, yaitu berupa rasio dari lebar ventrikel lateral dan lebar hemisfer (rasio V/H). Diagnosis hidrosefalus dapat ditegakkan bila pada kehamilan 18 minggu atau lebih dijumpai rasio V/H yang lebih dari 0,5. Pada hidrosefalus yang terjadi sebelum kehamilan 24 minggu, dilatasi ventrikel lateral biasanya tidak disertai dengan pembesaran ukuran kepala. Pada hidrosefalus yang menyertai spina bifida dan beberapa kelainan janin lainnya, ukuran kepala bahkan lebih kecil dari normal (mikrosefalus) (Wiknjosastro, 2009).

2.3.1.2 Anensefalus

Anensefalus merupakan defek perkembangan kepala, ditandai dengan tidak terbentuknya tulang-tulang frontal, parietal dan oksipital.Kelainan ini dapat dideteksi melalui USG mulai kehamilan 12 minggu, dengan gambaran yang spesifik berupa tidak terlihatnya bagian puncak kepala janin. Seringkali anensefalus disertai hidramnion. Kadar alfa-feto protein di dalam cairan amnion dan serum ibu biasanya meningkat (Wiknjosastro, 2009).

2.3.1.3 Mikrosefalus

(25)

lebih kecil dari normal, sedangkan ukuran biometri lainnya masih sesuai dengan usia kehamilan. Beberapa penulis mendiagnosis mikrosefalus bila ukuran lingkar kepala berada di bawah 3 deviasi standar dari ukuran rata-rata (Wiknjosastro ,2009).

2.3.1.4 Ensefalokel

Ensefalokel disebabkan oleh defek tulang kepala, biasanya terjadi di bagian oksipital, kadang-kadang juga di bagian nasal, frontal, atau parietal. Besarnya defek bervariasi. Pada defek yang besar seringkali disertai dengan herniasi jaringan otak. Ensefalokel mudah dideteksi dengan USG bila defek tulang kepala cukup besar, apalagi bila sudah disertai herniasi (Wiknjosastro, 2009).

2.3.2 Spina

2.3.2.1 Spina bifida

Spina bifida merupakan kelainan saluran neural akibat kegagalan dalam proses penutupan arkus vertebra. Defek ini dapat terjadi di daerah lumbosakral (terbanyak ). Pada pemeriksaan USG spina bifida memberikan gambaran yang spesifik. Gambaran paralel vertebra di daerah defek akan berubah dan terlihat sebagai garis divergen, menyerupai huruf Y (Wiknjosastro, 2009).

2.3.3 Toraks

Toraks mudah dikenali dengan melihat struktur jantung didalamnya. Bentuk toraks menyerupai bel dengan bagian apeks menunjuk ke arah kranial dan bagian basal dibatasi diafragma. Beberapa kelainan organ toraks yang dapat didiagnosis dengan pemeriksaan USG, antara lain:

a) Kelainan sistem pertulangan: distrofia toraks, displasia khondroektodermal, osteogenesis imperfekta

b) Kelainan paru : hipoplasia paru, tumor paru c) Atresia esofagus

d) Hernia diafragmatik

(26)

(Wiknjosastro, 2009)

2.3.4.Abdomen

Beberapa kelainan abdomen yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan USG, antara lain:

a) Obstruksi traktus gastrointestinal b) Gastrokisis, omfalokel

c) Hernia umbilikalis d) Hernia diafragmatika (Wiknjosastro, 2009)

2.3.5.Alat kelamin

Alat kelamin biasanya mudah diidentifikasi dengan USG setelah kehamilan 20 minggu, namun pada beberapa keadaan, seperti oligohidramnion, kehamilan multipel, atau janin sungsang, pemeriksaan kelamin menjadi lebih sulit. Penentuan jenis kelamin perlu dilakukan bila dijumpai suatu kelainan yang diduga ada kaitannya dengan seks, misalnya tumor kistik abdomen yang diduga suatu kista ovarium (bila janin perempuan), obstruksi katup posterior uretra (hanya pada laki-laki), dan kelainan kromosom seks. Pemeriksaan USG yang ditujukan hanya untuk mengetahui jenis kelamin, tanpa ada indikasi klinis lainnya, sebaiknya dihindarkan oleh karena kurang etis. Beberapa petunjuk yang dapat dijadikan pegangan, sebelum memberitahukan jenis kelamin pada pasien :

1) Pemeriksa telah cukup mahir dan berpengalaman dalam mengidentifikasi jenis kelamin janin ( kesalahan kurang dari 5%).

2) Jangan menerka jenis kelamin, apabila pemeriksa merasa tidak yakin benar.

3) Jangan memberitahukan jenis kelamin janin, apabila pasien tidak memintanya secara spontan.

(27)

Jenis kelamin janin biasanya dapat ditentukan mulai kehamilan 18- 20 minggu. Penentuan jenis kelamin laki-laki didasarkan atas terlihatnya penis dan skrotum. Pada kehamilan trimester III seringkali terlihat testis dalam skrotum (terutama bila terdapat hidrokel yang normal banyak dijumpai). Penentuan jenis kelamin perempuan didasarkan pada gambaran labia mayor dan labia minor. Jenis kelamin perempuan biasanya lebih sulit diidentifikasi, terutama sebelum kehamilan 24 minggu. Jangan menentukan jenis kelamin perempuan atas dasar tidak terlihatnya penis atau skrotum.

2.4 Efek biologik gelombang ultrasonik

Pada peristiwa perambatan gelombang ultrasonik, di dalam medium terjadi perubahan siklik berupa getaran partikel, perubahan tekanan, perubahan densitas, dan perubahan suhu. Semua perubahan ini bersifat sementara dan reversibel, artinya bila sumber getar dihentikan maka semua perubahan itu juga akan menghilang. Pengaruh perubahan ini terhadap jaringan tubuh sangat kecil dan praktis dapat diabaikan.

Umumnya efek yang merusak dari gelombang ultrasonik baru terlihat bila intensitasnya melebihi 100 miliWatt/cm2. Pada intensitas yang tinggi, gelombang ultrasonik dapat merusak DNA, kromosom, sel darah, permeabilitas dinding sel, dan sebagainya. Tetapi secara epidemiologi, pengaruh yang merugikan pada manusia akibat penggunaan alat diagnostik USG tidak terbukti. Alat diagnostik USG yang banyak dipakai saat ini mempunyai intensitas di bawah 10mW/cm2, sehingga aman untuk digunakan.

USG sudah digunakan selama bertahun-tahun dan tidak ada angka kejadian yang menunjukkan bahwa USG menyebabkan gangguan pada ibu ataupun bayi (Suririnah, 2008).

USG berbeda dengan sinar rontgen karena USG tidak menggunakan radiasi apapun (MacDougall, 2003).

(28)

1) Gelombang ultrasonik yang digunakan adalah jenis pulsa, sehingga efek kumulatif di dalam jaringan sangat kecil.

2) Dinding abdomen ibu (pada pemeriksaan transabdominal) akan mengabsorpsi sebagian intensitas gelombang ultrasonik.

3) Vaskularisasi pada dinding abdomen ibu dan tubuh janin akan menetralisir efek panas dari gelombang ultrasonik.

(29)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASONAL

3.1. Kerangka Konsep

Pada penelitian ini kerangka konsep tentang Pemeriksaan USG berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil.

Gambar 3.1. Kerangka konsep pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan USG di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan

3.2. Definisi Operasional

Definisi operasional untuk memberi batasan ruang lingkup variabel-variabel yang akan diteliti dan bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumentasi. (Notoatmodjo, 2005)

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2007)

3.2.1 Ibu Hamil

Ibu hamil adalah wanita dalam masa kehamilan trimester pertama, kedua, atau ketiga atau dengan kehamilan 0-40 minggu yang datang ke poliklinik ibu hamil Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan.

3.2.1. Pengetahuan Terhadap pemeriksaan USG

Pengetahuan ibu terhadap pemeriksaan USG adalah meliputi pengetahuan umum mengenai alat USG, manfaat USG selama masa kehamilan, efek USG terhadap kehamilan.

Tingkat pengetahuan ibu hamil

(30)

3.2.2 Cara pengukuran

Pengukuran dilakukan dengan metode wawancara.

3.2.3 Alat Ukur

Alat ukur yang dipakai adalah kuesioner.

3.2.4 Hasil Pengukuran

Hasil pengukuran dinyatakan dalam tingkat pengetahuan.

3.2.5 Skala Pengukuran

Tingkat pengetahuan dinyatakan dalam skala ordinal (ranking). Pengukuran dilakukan melalui wawancara dengan alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dengan jumlah pertanyaan 18 buah, dengan ketentuan:

Untuk skor jawaban yang salah dan tidak tahu diberi nilai 0 Untuk skor jawaban yang benar diberi nilai 1

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal. Hasil pengukuran adalah jumlah skoring yang diperoleh responden. Jumlah skor maksimal adalah 18. Menurut Pratomo (1990), maka data dikategorikan menjadi tiga kategori berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh, yaitu sebagai berikut :

1. Pengetahuan baik, apabila nilai yang diperoleh responden antara >75% , (total skor 14 – 18).

2. Pengetahuan sedang, apabila nilai yang diperoleh responden antara 40 %-75% (total skor 8 - 13).

(31)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan melakukan deskripsi mengenai fenomena yang ditemukan (Sastroasmoro, 2010). Rancangan penelitian adalah metode seksional silang

(cross sectional), yaitu melakukan pengambilan data dalam satu waktu yang

bersamaan.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2010. 4.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Ibu Hamil Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan. Adapun alasan pemilihan tempat ini adalah untuk melengkapi penelitian tentang pemeriksaan USG di poliklinik ibu hamil tersebut.

4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang datang berkunjung ke Poliklinik Ibu Hamil Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan. Sedangkan jumlah populasi total penelitian tidak dapat dipastikan, termasuk yang non-propable.

4.3.2 Sampel

Sampel diambil dengan cara consecutive sampling.Yang menjadi sampel

dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang datang ke Poliklinik Ibu Hamil RSU Haji Adam Malik Medan dan memenuhi kriteria inklusi.

(32)

a.Kriteria Inklusi:

1.Ibu hamil dengan umur kehamilan 0-40 minggu.

2.Bersedia menjadi sampel penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan setelah penjelasan (informed consent).

b. Kriteria Eksklusi

1.Tidak setuju mengikuti penelitian ini.

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling dimana semua sampel yang didapat dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah sampel yang diperlukan terpenuhi. Adapun besar sampel yang diperlukan dihitung berdasarkan rumus di bawah ini (Arlinda, 2007) :

Keterangan ;

n = besar sampel minimum

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir p = harga proposi di populasi

Z1- α /2 = nilai distribusi normal baku (table Z) pada α tertentu.

(33)

Dengan demikian bear sampel yang diperlukan adalah 67,65 orang, yang dibulatkan menjadi 68 orang.

4.4 Metode Pengumpulan Data 4.4.1 Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang didapat langsung dari responden. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan kuesioner pada sampel penelitian.

4.4.2 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2005).

Instrumen penelitian ini berupa kuesioner sebagai alat bantu dalam pengumpulan data yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan semi terbuka dan tertutup untuk mengumpulkan data tingkat pengetahuan responden terhadap pentingnya pemeriksaan USG.

4.5 Metode Analisis Data

(34)

a. Editing

Adalah langkah untuk meneliti apakah isian kuisioner sudah lengkap atau belum sehingga apabila ada kekurangan dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Adalah suatu usaha memberikan kode/menandai jawaban-jawaban responden atas pertanyaan yang ada pada kuisioner yang nantinya akan memudahkan proses dengan komputer.

c. Entry data

Memasukkan data melalui pengolahan komputer dengan menggunakan program

software SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.0

d. Cleaning

Adalah pembersihan data. Kegiatan meneliti kembali data yang sudah ada, apakah ada kesalahan atau tidak.

Setelah data diolah kemudian data tersebut dianalisa secara deskript if untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang pentingnya pemeriksaan USG selama masa kehamilan di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan. Hasil dari analisa data tersebut akan disajikan dalam bentuk narasi dan tabel distribusi frekuensi dan proporsi.

Tabel 4.1 Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner

Variabel Nomor

Pertanyaan

Total Pearson Correlation

Status Alpha Status

Pengetahuan 1 0,873 Valid 0,964 Reliabel

2 0,833 Valid Reliabel

3 0,853 Valid Reliabel

4 0,873 Valid Reliabel

5 0,833 Valid Reliabel

6 0,833 Valid Reliabel

7 0,833 Valid Reliabel

8 0,775 Valid Reliabel

9 10 11 12 13

0,853 0,873 0,873 0,440 0,833

Valid Valid Valid Valid Valid

(35)

14 15 16 17 18

0,435 0,853 0,830 0,977 0,873

Valid Valid Valid Valid Valid

(36)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

RSUP H. Adam Malik Medan merupakan rumah sakit kelas A dengan SK Menkes No. 33`5/Menkes/SK/VII/1990 dan juga sebagai Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan SK Menkes No. 502/Menkes/SK/IX/1991 yang memiliki visi sebagai pusat unggulan pelayanan kesehatan dan pendidikan juga merupakan pusat rujukan kesehatan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau. Lokasinya dibangun diatas tanah seluas kurang lebih 10 Ha dan terletak di Jalan Bunga Lau No. 17 Km 12 Kecamatan Medan Tuntungan Kotamadya Medan Provinsi Sumatera Utara

Dalam rangka melayani kesehatan masyarakat umum, RSUP H. Adam Malik Medan didukung oleh 1.995 orang tenaga yang terdiri dari 790 orang tenaga medis dari berbagai spesialisasi dan sub spesialiasi, 604 orang paramedis perawatan, 298 orang paramedic non perawatan dan 263 orang tenaga non medis serta ditambah dengan Dokter Brigade Siaga Bencana (BSB) sebanyak 8 orang.

RSUP H. Adam Malik Medan memiliki fasilitas pelayanan yang terdiri dari pelayanan medis (instalasi rawat jalan, rawat inap, perawatan intensif, gawat darurat, bedah pusat, hemodialisa), pelayanan penunjang medis (instalasi diagnostik terpadu, patologi klinik, patologi anatomi, radiologi, rehabilitasi medik. Kardiovaskular, mikrobiologi), pelayanan penunjang non medis (instalasi gizi,farmasi, Central Sterilization Supply Depart (CSSD), bioelektrik medik, Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS), dan pelayanan non medis (instalasi tata usaha pasien, teknik sipil pemulasaraan jenazah).

Bagian poli ibu hamil terletak di lantai dasar tepat disebelah lift RSUP H. Adam Malik Medan.

(37)

Responden pada penelitian ini sebanyak 68 ibu hamil yang melakukan kunjungan periksa kandungan ke poli ibu hamil RSUP H. Adam Malik Medan sepanjang bulan Juli hingga Agustus 2010.

5.1.2.1 Karakteristik Responden 5.1.2.1.1 Umur Responden

Dari tabel 5.1, kelompok umur responden yang paling banyak adalah kelompok umur 25-35 tahun dengan jumlah 43 orang (63,2%).

Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden di poli ibu hamil Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%) Usia

< 25 tahun 15 22,1

25-35 tahun 43 63,2

> 35 tahun 10 14,7

Trimester

1 3 4,4

2 11 16,2

3 54 79,4

Pendidikan

SD 15 22,1

SMP SMA Perguruan Tinggi

24 20 9

35,3 29,4 13,2

(38)

1) Pengetahuan Responden

Pengetahuan responden dinilai berdasarkan 18 pertanyaan yang mencakup informasi yang diketahui responden mengenai pemeriksaan USG, antara lain pengertian pemeriksaan ultrasonografi, kapan sebaiknya pertama kali dilakukan pemeriksaan ultrasonografi, kegunaan pemeriksaan ultrasonografi di awal trimester, akhir semester, efek samping ultrasonografi , dan siapa yang berhak melakukan pemeriksaan USG tersebut. Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa mayoritas pengetahuan responden mengenai pemeriksaan ultrasonografi adalah cukup, yaitu sebanyak 45 orang (66,2%), sedangkan sebanyak 23 orang (33,8%) berpengetahuan kurang.

Tabel 5.2 Tingkat Pengetahuan Responden mengenai Pemeriksaan USG di Poli Ibu Hamil RSU Haji Adam Malik Medan

Pengetahuan Frekuensi (n) Persentase (%)

Baik 0 0

Cukup 45 66,2%

Kurang 23 33,8%

Jumlah 68 100%

2) Distribusi Frekuensi Pengetahuan Berdasarkan Umur

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa responden dengan pengetahuan cukup mayoritas adalah kelompok usia 25 sampai 35 tahun, yakni 31 orang (45,6%). Sedangkan responden dengan pengetahuan kurang yang terbanyak juga terdapat di kelompok umur diantara 25 sampai 35 tahun, yakni sebanyak 12 orang (17,6%).

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Ultrasonografi di Rumah Sakit Umum HAM Medan Berdasarkan Umur .

Kelompok Umur

Tingkat Pengetahuan

Total

Baik Cukup

(Sedang) Kurang

%

F % F % F %

(39)

25-35 tahun 0 0 31 45,6% 12 17,6% 43 63,2%

>35 tahun 0 0 8 11,8% 2 2,9% 10 14,7%

Total 0 45 23 68 100%

3) Distribusi Frekuensi Pengetahuan berdasarkan Trimester Kehamilan

Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat bahwa responden dengan pengetahuan cukup (sedang) berdasarkan usia kehamilan dalam trimester, mayoritas berada pada kelompok trimester 3 yakni 33 orang (48,5%). Sedangkan responden dengan pengetahuan kurang berdasarkan trimester kehamilan, terdapat juga pada kelompok trimester 3, yakni 21 orang (30,9%).

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Ultrasonografi di Rumah Sakit Umum HAM Medan Berdasarkan Umur Kehamilan (trimester)

Kelompok Umur Kehamilan (trimester)

Tingkat Pengetahuan

Total

Baik Cukup

(Sedang) Kurang

%

F % F % F %

1 0 0 2 2,9% 1 1,5% 3 4,4%

2 0 0 10 14,7% 1 1,5% 11 16,2%

3 0 0 33 48,5% 21 30,9% 54 79,4%

Total 0 0 45 66,2% 23 33,8% 68 100%

4) Distribusi Frekuensi Pengetahuan berdasarkan Jenjang Pendidikan

(40)

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Ultrasonografi di Rumah Sakit Umum HAM Medan berdasarkan Jenjang Pendidikan Akhir

Kelompok Jenjang Pendidikan

Tingkat Pengetahuan

Total

Baik Cukup

(Sedang) Kurang

%

F % F % F %

SD 0 0 4 5,9% 11 16,2% 15 22,1%

SMP 0 0 16 23,5% 8 11,8% 24 35,3%

SMA 0 0 16 23,5% 4 5,9% 20 29,4%

Perguruan

Tinggi 0 0 9 13,2% 0 0% 9

13,2%

Total 0 45 66,2% 23 33,8% 68 100%

5.2 Pembahasan

5.2.1. Pengetahuan Responden

Dari hasil penjawaban responden, berikut adalah hasil distribusi penjawaban 18 soal dari 68 responden :

Benar Salah Persentase

(%)

Pert.1 68 0 100

Pert.2 39 29 57,35

Pert.3 48 20 70,58

Pert.4 30 38 44,11

Pert.5 31 37 45,58

Pert.6 17 51 25

Pert.7 45 23 66,17

Pert.8 46 22 67,64

Pert.9 30 38 44,11

Pert.10 29 39 42,64

Pert.11 19 59 27,94

Pert.12 39 29 57,35

Pert.13 31 37 45,58

Pert.14 42 26 61,76

Pert.15 41 27 60,29

(41)

Dari tabel di atas, bisa dilihat bahwa pertanyaan nomor 11 yang paling banyak menjawab salah. Yaitu tentang berapa kali maksimal harus dilakukan pemeriksaan USG ini selama masa kehamilan. Menurut Endjun, 2007 tidak ada patokan khusus harus berapa kali dilakukan pemeriksaan USG. Bila ada indikasi yang menunjukkan perlu dilakukannya pemeriksaan USG maka ini bisa dilakukan. Jadi tidak ada patokan harus tiga kali melakukan pemeriksaan USG ini.

Dari hasil penelitian, berupa 18 pertanyaan yang dicantumkan bahwa dari 68 responden ibu hamil yang diteliti di Poli Ibu Hamil R.S.U Haji Adam Malik Medan, diketahui 45 responden (66,2%) berpengetahuan cukup (sedang), sedangkan sebesar 23 responden (33,8%) dengan pengetahuan kurang. Maka melalui data tersebut, dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang cukup mengenai ultrasonografi dalam kehamilan.

Hal ini mungkin ada kaitannya dengan faktor pendidikan terakhir responden. Melalui tabel 5.5 dapat diketahui bahwa responden dengan pengetahuan baik mayoritas mengemban pendidikan terakhir perguruan tinggi (42,2%). Pendapat ini juga didukung oleh Koenraadt (2006) melalui hasil penelitiannya di Thailand yang menyatakan bahwa seseorang dengan pendidikan

Pert.17 43 25 63,23

(42)

lebih tinggi berpeluang untuk memanfaatkan lebih banyak sarana informasi untuk meningkatkan pengetahuannya.

Seseorang yang mempunyai latar belakang pendidikan baik, pada umumnya akan lebih mudah untuk menyerap informasi baru. Namun demikian, dengan mengetahui pengetahuan yang baik tidak berarti dapat memprediksi tindakan yang dilakukan, ketika pengetahuan seseorang baik/positif tindakan yang diambilnya bisa saja negatif, demikian juga sebaliknya.

Kalau dilihat dari umur kehamilannya, ibu hamil yang berada di trimester tiga lah yang melakukan pemeriksaan ultrasonografi yang paling banyak, dimana kita ketahui bersama bahwa fungsi USG di sini yang dominan adalah untuk mengetahui perkiraan berat badan bayi. B arulah tampak disini, bahwa setiap orang yang mungkin memiliki pengetahuan yang cukup atau baik tentang sesuatu, dalam penerapannya tidak selalu berbanding lurus. Oleh karena itu, perlu dilakukan konseling yang lebih intensif lagi kepada setiap ibu hamil yang datang periksa, tentang pentingnya pemeriksaan perkembangan janin, sehingga ibu ibu hamil semakin sadar pentingnya melakukan pemeriksaan USG ini.

Selain itu, dari penelitian yang dilakukan oleh Abbas Honarbakh, 2008 yang berjudul “ Heterotropic Pregnancy following Ovulation Induction by

Clomiphene a Healthy Live Birth.”juga menyimpulkan bahwa dengan

pemeriksaan awal kehamilan, sangat penting dalam menyelamatkan kehamilan dalam rahim dan menghindari angka kesakitan dan kematian ibu dan janin. Ini sejalan dengan dilakukannya penelitian ini yaitu sama–sama menegaskan kepentingan pemeriksaan USG selama masa kehamilan.

(43)

Karena energi ultrasound adalah getaran mekanis yang tinffi frekuensinya, maka para peneliti berhipotesis bahwa ini kemungkinan akan mempengaruhi perkembangan saraf pada janin yang berkembang. Saraf pada mamalia berkembang lebih awal pada perkembangan fetus dan kemudian berkembang sampai ke tahap akhir. Oleh berbagai intervensi selama proses, bisa menghasilkan ketidaknormalan pada fungsi otak.

Dari hasil penelitian juga , peneliti memasukkan penanda khusus untuk melacak perkembangan saraf pada 335 fetus tikus di hari ke 16. Pemaparan gelombang ultrasound selama lebih kurang 30 menit atau lebih lamamenyebabkan perkembangan saraf yang signifikan untuk tersebar di lapisan kortikal dan lapisan white matter.

Dari penelitian yang lain, seperti penelitian yang dilakukan oleh Newnham dkk tahun 1993, yang berjudul “Effect of Frequent Ultrasound During

Pregnancy” menunjukkan bahwa pada lebih dari 1400 wanita di Perth, Australia

Barat dibandingkan dengan wanita hamil yang hanya melakukan pemeriksaan ultrasound sebanyak satu kali dengan ibu hamil yang sampai lima kali melakukan pemeriksaan ultrasound dari minggu 18 sampai minggu 38. Mereka menemukan bahwa pertumbuhan bayi dalam rahim sangat menurun pada grup yang sering melakukan pemeriksaan ultrasound. Semua ibu hamil pada grup ini memiliki berat badan bayi yang lebih rendah.

Peneliti pun dapat menyimpulkan, bahwa pemeriksaan ultrasound dan Doppler selama masa prenatal harus lebih dibatasi, yaitu pada situasi klinis yang diperlukan saja.

Sementara dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Campbell dkk tahun 1993, dari Canadian Medical Association Journal, yang berjudul “Prenatal

Ultrasound Exposure in Children with Delayed Speech” menjelaskan bahwa teori

(44)

diperiksa dengan pemaparan ultrasound, anak yang terlambat berbicara dua kali lebih beresiko dibandingkan dengan yang tidak. Peneliti yakin, bahwa keterlambatan berbicara adalah ukuran yang sensitif untuk menggambarkan kondisi yang sub-optimal selama perkembangannya. Jika ultrasound bisa menyebabkan perkembangan terhambat, maka pemakaian ultrasound secara rutin pun bisa dikhawatirkan .

Dari beberapa penelitian tersebut diatas, maka ditemui bahwa ada perbedaan dari segi hasil yang saya dapatkan dengan beberapa hasil penelitian tersebut diatas. Oleh karena itu, alangkah baiknya ini menjadi titik tolak untuk melakukan penelitian di masa yang akan datang.

BAB 6

(45)

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan dan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan responden berdasarkan kelompok umur ibu hamil dengan pengetahuan cukup mayoritas adalah kelompok usia 25 sampai 35 tahun, yakni 31 orang. Sedangkan responden terbanyak dengan pengetahuan kurang terdapat juga di kelompok umur diantara 25 sampai 35 tahun yakni sebanyak 12 orang .

2. Tingkat pengetahuan responden berdasarkan kelompok usia kehamilan (trimester) dengan pengetahuan cukup mayoritas adalah kelompok trimester 3, yakni 33 orang . Sedangkan responden terbanyak dengan pengetahuan kurang terdapat juga di kelompok trimester 3 yakni sebanyak 21 orang .

3. Tingkat pengetahuan responden berdasarkan tingkat pendidikan akhir ibu hamil dengan pengetahuan cukup mayoritas adalah yang berada di tingkat SMP dan SMA yakni sebesar 16 orang. Sedangkan responden terbanyak dengan pengetahuan kurang terdapat di tingkat pendidikan SD yakni sebanyak 11 orang.

6.2. Saran

Adapun saran yang diberikan peneliti berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi responden (ibu hamil)

Supaya dapat melakukan pemeriksaan ultrasonografi dimulai dari masa awal kehamilan, sehingga setidaknya perkembangan janin dapat terus dipantau, sampai pada kelahiran.

2. Bagi peneliti

(46)

3. Bagi institusi pelayanan (RSU HAM)

(47)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan dan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan responden dengan pengetahuan cukup mayoritas adalah kelompok usia 25 sampai 35 tahun, yakni 41 orang (65,1%). Sedangkan responden dengan pengetahuan kurang terdapat di kelompok umur dibawah 25 tahun, dan diantara usia 25-25 tahun yakni sebanyak 2 orang (40%).

2. Kalau dihitung secara kasar , maka bisa dilihat bahwa ibu hamil yang pengetahuannya cukup tentang pemeriksaan USG adalah sebanyak 63 orang, atau 92,6 %, sedangkan yang berpengetahuan kurang ada 5 orang, sekitar 7,4 %.

6.2. Saran

Adapun saran yang diberikan peneliti berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :

2. Bagi responden (ibu hamil)

Supaya dapat melakukan pemeriksaan ultrasonografi dimulai dari masa awal kehamilan, sehingga setidaknya perkembangan janin dapat terus dipantau, sampai pada kelahiran.

4. Bagi peneliti

Bagi peneliti di masa yang akan datang agar penelitian dapat dilakukan juga di beberapa lokasi lain dan dengan jumlah sampel yang lebih banyak. Dengan penilaian dan pertanyaan yang lebih variatif lagi.

5. Bagi institusi pelayanan (RSU HAM)

Tenaga kesehatan lebih sering memberikan penyuluhan mengenai pentingnya peranan pemeriksaan USG di masa kehamilan kepada ibu hamil.

(48)

DAFTAR PUSTAKA

Boer, A, 2005. Ultrasonografi. Dalam: Rasad, Sjahriar. Radiologi Diagnostik

Edisi Kedua. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, 453- 455.

Dorland, 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC.

Endjun, J J, 2007. Panduan Pemeriksaan USG Dasar Obstetri. Dalam: Endjun, Juniadi Judi. Ultrasonografi Dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, 53-60.

Ksuheimi, 2008.Ultrasonography. Available from:

[Accessed 4 May 2010 ].

MacDougall, J, 2003. Ultrasonografi. Dalam: MacDougall, Jane, ed.

Kehamilan Minggu Demi Minggu. Jakarta: Erlangga, 36-37.

Notoatmodjo, S, 2005. Kesehatan Masyarakat, Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S, 2007. Kesehatan Masyarakat, Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

Pratomo, H., 1990. Pedoman Usulan Penelitian Bidang Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Rasad, Sjahriar. 2005. Radiologi Diagnostik Edisi Kedua. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, 453- 455.

Sastroasmoro, S, 2010. Pemilihan Subjek Penelitian. Dalam: Sastroasmoro S, Ismael S., ed. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi

Ketiga. Jakarta: Sagung Seto, 79-90.

Suririnah, 2008. Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Wahyuni, A.S., 2007. Statistika Kedokteran. Jakarta: Bamboedoea Communication.

(49)
(50)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Amelia Novyanti Sianipar

Tempat/Tgl. Lahir : Balige, 2 November 1988

Orang tua :

Ayah : dr. B. Sianipar, Sp THT

Ibu : Maria D Manik

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jalan Sei Bertu no.5/ 36 Medan

Jumlah Bersaudara : 5 orang Riwayat Pendidikan :

1. TK HKBP Balige 1993-1994

2. TK BOPKRI Gondolayu Yogyakarta 1994-1995

1.Sekolah Dasar BOPKRI Gondolayu Yogyakarta 1995-1999

2.Sekolah Dasar Santo Antonius 1 Medan 1999-2001

3.SMP Santo Thomas 1 Medan 2001-2004

4.SMA Santo Thomas 1 Medan 2004-2007

Riwayat Pelatihan :

(51)

Riwayat Organisasi :

1. Anggota Paskibra SMP Santo Thomas 1 Medan periode tahun 2000-2001. 2. Ketua Teater Eternal 77 SMA Santo Thomas 1 Medan periode tahun

2004-2006

INFORMED CONSENT

(52)

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Saya telah mendapat penjelasan dengan baik mengenai tujuan dan manfaat penelitian yang berjudul “ Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pentingnya

Pemeriksaan USG Selama Masa Kehamilan di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Tahun 2010.”

Saya mengerti bahwa saya akan diminta untuk menjawab kuesioner melalui wawancara yang memerlukan waktu sekitar 10-15 menit dan saya bersedia untuk mengikuti proses penelitian ini.

Medan,...

Peneliti, Responden,

Amelia Sianipar (...)

(53)

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua,

Saya,Amelia Novyanti Sianipar, mahasiswa semester VII Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, saat ini sedang melakukan penelitian yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Pemeriksaan Ultrasonografi Selama Masa Kehamilan di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Tahun 2010 ”. Selama masa kehamilan sangat banyak perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh ibu hamil baik terjadi secara fisiologis bahkan terkadang terjadi perubahan secara patologis. Oleh karena itu, diperlukan beberapa pemeriksaan khusus yang dipakai untuk menilainya. Salah satu pemeriksaan yang sering dipakai, yaitu Ultrasonografi. Tetapi belakangan, ditemui perbedaan orientasi dalam pelaksanaan pemeriksaan USG terhadap kehamilan. Kebanyakan didapati bahwa ibu-ibu hamil melakukan pemeriksaan USG, hanya untuk sekedar mengetahui jenis kelamin janin. Di sini, dapat dilihat masih kurangnya pengetahuan ibu hamil terhadap pentingnya USG dimulai dari awal masa kehamilan terhadap perkembangan janin.

(54)

Alamat : Jl. Sei Bertu No. 5/ 36

No. Telepon / HP : (061) 4522253 / 085262035196

Keikutsertaan Saudara/i dalam penelitian ini sangat Saya harapkan. Partisipasi Saudara/i bersifat bebas dan tanpa ada paksaan. Saudara/i berhak untuk menolak berpartisipasi tanpa dikenakan sanksi apapun.

Demikian penjelasan ini Saya sampaikan. Atas partisipasi dan kesediaan Saudara/i, Saya ucapkan terima kasih.

Medan, ________________ 2010

(55)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA PEMERIKSAAN

ULTRASONOGRAFI SELAMA MASA KEHAMILAN DI RUMAH SAKIT UMUM HAJI

ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010 Kuesioner Penelitian

A.Identitas responden:

Nama :____________________________

Umur :____________tahun

Umur kehamilan :____________________________

Pendidikan :____________________________

B.Kuesioner :

1. Apakah Ibu pernah mendengar USG ? Bagian I

a) Ya

b) Tidak

c) Tidak Tahu

Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan berikutnya:

2) Menurut Ibu, apakah kepanjangan dari USG ?

a) Ultrasonografi

b) Ultrasonogram

c) Ultrasonogradium

3) Menurut Ibu, USG biasanya digunakan pada pemeriksaan apa ?

a) Kehamilan

b) Infeksi

c) Darah rutin

4) Menurut Ibu, kapan pemeriksaan USG pertama kali dilakukan pada masa kehamilan?

a) Minggu ke 6

b) Minggu ke 23

c) Minggu ke 36

5) Menurut Ibu, apakah kegunaan dari pemeriksaan USG di awal masa kehamilan?

(56)

b) Mengetahui apakah kehamilannya berada di dalam atau diluar rahim.

c) Untuk mengetahui perkiraan berat badan bayi

6) Kegunaan pemeriksaan USG pada trimester 3 kehamilan adalah:

a) Untuk mengetahui jenis kelamin bayi.

b) Untuk mengetahui kelainan /cacat pada bayi.

c) Untuk mengetahui perkiraan berat badan bayi.

7) Menurut Ibu, salah satu cara pakai USG adalah dengan:

a) Dimasukkan ke dalam kemaluan

b) Dimasukkan ke dalam mulut

c) Dimasukkan ke dalam rongga hidung

8) Siapa yang berhak melakukan pemeriksaan USG pada ibu hamil?

a) Dokter

b) Perawat

c) Mantri

No Bagian II

Pernyataan ya tidak tidak

tahu

1. Pemeriksaan USG dapat mencegah terjadinya cacat janin.

2. Pemeriksaan USG sebaiknya dilakukan sedini mungkin yaitu pada minggu pertama.

3. Pemeriksaan USG sebaiknya dilakukan maksimal tiga kali selama masa kehamilan.

4. Pemeriksaan USG hanya bisa dilakukan pada ibu hamil.

5 Pemeriksaan USG umumnya tidak mempunyai efek samping.

6. Pemeriksaan USG hanya boleh dilakukan oleh seorang dokter.

7. Pemeriksaan USG tidak membahayakan bagi ibu .

8 Pemeriksaan USG dapat digunakan untuk mengetahui posisi bayi dalam rahim ibu .

9 Pemeriksaan USG bersifat aman bagi bayi.

(57)

Frequencies

Statistics

Kelompok Usia

N Valid 68

Missing 0

Kelompok Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 15 22.1 22.1 22.1

2 43 63.2 63.2 85.3

3 10 14.7 14.7 100.0

Total 68 100.0 100.0

Frequencies

Statistics

Trimester Kehamilan

N Valid 68

(58)

Trimester Kehamilan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid trimester 1 3 4.4 4.4 4.4

trimester 2 11 16.2 16.2 20.6

trimester 3 54 79.4 79.4 100.0

Total 68 100.0 100.0

Frequencies

Statistics

tingkatpendidikan

N Valid 68

Missing 0

tingkatpendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid perguruan tinggi 9 13.2 13.2 13.2

sd 15 22.1 22.1 35.3

sma 20 29.4 29.4 64.7

smp 24 35.3 35.3 100.0

Total 68 100.0 100.0

(59)

Statistics

t.p

N Valid 68

Missing 0

t.p

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 23 33.8 33.8 33.8

cukup 45 66.2 66.2 100.0

Total 68 100.0 100.0

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

(60)

Kelompok Usia * t.p Crosstabulation

t.p

Total kurang cukup

Kelompok Usia 1 Count 9 6 15

% within Kelompok Usia 60.0% 40.0% 100.0%

% of Total 13.2% 8.8% 22.1%

2 Count 12 31 43

% within Kelompok Usia 27.9% 72.1% 100.0%

% of Total 17.6% 45.6% 63.2%

3 Count 2 8 10

% within Kelompok Usia 20.0% 80.0% 100.0%

% of Total 2.9% 11.8% 14.7%

Total Count 23 45 68

% within Kelompok Usia 33.8% 66.2% 100.0%

% of Total 33.8% 66.2% 100.0%

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Trimester Kehamilan * t.p 68 100.0% 0 .0% 68 100.0%

(61)

t.p

Total kurang cukup

Trimester Kehamilan trimester 1 Count 1 2 3

% within Trimester

Kehamilan

33.3% 66.7% 100.0%

% of Total 1.5% 2.9% 4.4%

trimester 2 Count 1 10 11

% within Trimester

Kehamilan

9.1% 90.9% 100.0%

% of Total 1.5% 14.7% 16.2%

trimester 3 Count 21 33 54

% within Trimester

Kehamilan

38.9% 61.1% 100.0%

% of Total 30.9% 48.5% 79.4%

Total Count 23 45 68

% within Trimester

Kehamilan

33.8% 66.2% 100.0%

% of Total 33.8% 66.2% 100.0%

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

tingkatpendidikan * t.p 68 100.0% 0 .0% 68 100.0%

(62)

t.p

Total kurang cukup

tingkatpendidikan perguruan tinggi Count 0 9 9

% within tingkatpendidikan .0% 100.0% 100.0%

% of Total .0% 13.2% 13.2%

sd Count 11 4 15

% within tingkatpendidikan 73.3% 26.7% 100.0%

% of Total 16.2% 5.9% 22.1%

sma Count 4 16 20

% within tingkatpendidikan 20.0% 80.0% 100.0%

% of Total 5.9% 23.5% 29.4%

smp Count 8 16 24

% within tingkatpendidikan 33.3% 66.7% 100.0%

% of Total 11.8% 23.5% 35.3%

Total Count 23 45 68

% within tingkatpendidikan 33.8% 66.2% 100.0%

(63)

Master Data Uji Validitas

tailed)

.00

tailed)

.000 .00

tailed)

.000 .00

tailed)

(64)

p5 Pearso

tailed)

.000 .00

tailed)

.000 .00

tailed)

.000 .00

tailed)

.000 .00

tailed)

(65)

p1

tailed)

.000 .00

tailed)

.000 .00

tailed)

.018 .27

tailed)

.000 .00

tailed)

(66)

p1

tailed)

.000 .00

tailed)

.000 .00

tailed)

.000 .00

tailed)

.000 .00

tailed)

.000 .00

(67)

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Master data uji reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.964 18

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

p1 .8667 .34575 30

p2 .8667 .34575 30

p3 .8667 .34575 30

p4 .8667 .34575 30

p5 .8667 .34575 30

p6 .8667 .34575 30

p7 .8667 .34575 30

p8 .9333 .25371 30

p9 .8667 .34575 30

p10 .8667 .34575 30

p11 .8667 .34575 30

p12 .7333 .44978 30

(68)

p14 .7667 .43018 30

p15 .8667 .34575 30

p16 .9333 .25371 30

p17 .9000 .30513 30

p18 .8667 .34575 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

p1 14.6667 21.402 .855 .961

p2 14.6667 21.540 .809 .962

p3 14.6667 21.471 .832 .961

p4 14.6667 21.402 .855 .961

p5 14.6667 21.540 .809 .962

p6 14.6667 21.540 .809 .962

p7 14.6667 21.540 .809 .962

p8 14.6000 22.386 .753 .963

p9 14.6667 21.471 .832 .961

p10 14.6667 21.402 .855 .961

p11 14.6667 21.402 .855 .961

p12 14.8000 22.510 .362 .970

p13 14.6667 21.540 .809 .962

p14 14.7667 22.599 .360 .969

p15 14.6667 21.471 .832 .961

p16 14.6000 22.248 .813 .962

p17 14.6333 21.413 .974 .960

p18 14.6667 21.402 .855 .961

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

(69)

DATA INDUK KARAKTERISTIK RESPONDEN

KODE UMUR (TAHUN) TRIMESTER PENDIDIKAN

K01 30 3 Perguruan tinggi

K02 27 3 SMP

K03 28 3 SMA

K04 21 3 SMA

K05 38 3 SMA

K06 39 3 SMA

K07 37 3 SMA

K08 34 3 SMA

K09 26 3 Perguruan tinggi

K10 33 3 Perguruan tinggi

K11 31 3 SD

K12 25 2 Perguruan tinggi

K13 31 2 SMP

K14 35 2 SMA

K15 34 3 SMP

K16 23 3 SMP

K17 32 3 Perguruan tinggi

K18 18 3 Perguruan tinggi

K19 30 3 SMA

K20 23 3 SMP

K21 44 3 SMP

K22 26 3 SMA

K23 29 3 Perguruan tinggi

K24 28 3 SMA

K25 30 3 Perguruan tinggi

K26 25 2 SMP

K27 35 3 SMA

K28 40 3 SD

K29 32 3 SMA

K30 43 3 SMA

K31 21 2 SMP

K32 29 2 SMA

K33 27 2 SMP

K34 30 3 SD

K35 27 3 SD

K36 29 1 SMP

K37 35 2 Perguruan tinggi

(70)

K39 27 3 SMP

K40 23 3 SMP

K41 36 3 SMA

K42 28 3 SD

K43 19 3 SMP

K44 22 3 SMA

K45 26 1 SMP

K46 26 1 SD

K47 29 3 SMA

K48 25 3 SD

K49 21 2 SMP

K50 33 3 SMP

K51 25 3 SD

K52 37 3 SMP

K53 26 3 SD

K54 34 3 SMA

K55 28 3 SMP

K56 25 3 SD

K57 23 3 SD

K58 28 3 SMP

K59 22 2 SD

K60 22 3 SD

K61 35 3 SMP

K62 33 3 SMP

K63 27 3 SD

K64 32 3 SMP

K65 30 3 SD

K66 30 3 SMP

K67 30 3 SMP

(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)

Gambar

Gambar 3.1. Kerangka konsep pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan
Tabel 4.1  Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner
Tabel 5.1
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Ultrasonografi di Rumah Sakit Umum HAM Medan Berdasarkan Umur Kehamilan (trimester)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada penulisan ini akan dijelaskan bagaimana perancangan permainan CastleQuest, dimulai dari urutan perancangan, pembuatan aplikasi yang terdiri script yang memiliki fungsi bermacam

Kekerasan verbal yang dialami anak akan berdampak secara holistik yaitu dampak psikis yang dirasakan oleh korban antara lain berkeringat, jantung berdetak

The smoothness cost function that we use for ground filtering is an exponential function of the slope of the graph edges with respect to the approximate coarse ground.. A high

Menimbang : bahwa sehubungan dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

1. Bilangan kelipatan 6 adalah . . . . a. 6, 8, 10, 12, 14, ... b. 6, 12, 18, 24, 32, ... c. 6, 12, 16, 20, 26, ...d. 6, 8, 12, 16, 24,

In this investigation, Oscar coast area in Graham Land, Antarctic Peninsula (AP) was selected to conduct a remote sensing study using Landsat-7 Thematic Mapper (TM),

Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 7.92% 5.08%4. Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)

9 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional Belanja Jasa Service Bandar Lampung 7,200,000.00 Pengadaan Langsung Belanja Penggantian Suku Cadang Bandar Lampung