• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Akuntabilitas Dan Transparansi Dengan Efektifitas Pada Pelayanan Publik (Studi Pada Pembuatan Kartu Tanda Penduduk Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Hubungan Akuntabilitas Dan Transparansi Dengan Efektifitas Pada Pelayanan Publik (Studi Pada Pembuatan Kartu Tanda Penduduk Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru)"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI DENGAN EFEKTIVITAS PADA PELAYANAN PUBLIK (STUDI PADA PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DI KELURAHAN PADANG BULAN KECAMATAN MEDAN BARU)

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Departemen Ilmu Administrasi Negara

o l e h

ESTER SIMANUNGKALIT 090921030

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

PROGRAM EKSTENSION

Skripsi ini telah dipertahankan didepan penguji skripsi Jurusan Ilmu Administrasi Negara Program Ekstension Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Sumatera Utara

Oleh :

Nama : Ester Simanungkalit

Nim : 090921030

Jurusan: Ilmu Administrai Negara Ekstension

Judul : Hubungan Akuntabilitas Dan Transparansi Dengan Efektifitas Pada Pelayanan Publik (Studi Pada Pembuatan Kartu Tanda Penduduk Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru)

Panitia Penguji :

Pembimbing : Drs. Kariono, M.Si (………..)

Ketua Penguji: Prof. Dr. Marlon Sihombing. M.A (………..)

(3)

HALAMAN PERSETUJUAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Skripsi ini disetujui untuk diperbanyak dan diperhatikan: Nama : Ester Simanungkalit

NIM : 090921030

Depatemen : Ilmu Administrasi Negara

Judul : Hubungan Akuntabilitas dan Transparansi dengan Efektivitas pada Pelayanan Publik

(Studi pada Pembuatan Kartu Tanda Penduduk di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru)

Medan, 05 Januari 2011

Dosen Pembimbing Ketua Departemen

Drs. Kariono, M.Si

NIP.131 654 108 Nip.19640108 199102 1001 Drs. M. Husni Thamrin Nasution,M.Si

Dekan

(4)

KATA PENGANTAR

Tidak ada kata yang lebih tepat penulis ucapkan selain rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya skripsi yang berjudul “ Hubungan Akuntabilitas dan Transparansi dengan Efektifitas Pada Pelayanan Publik (Studi pada pembuatan Kartu Tanda Penduduk di Kelurahan Padang Bulan)”, untuk melengkapi syarat mencapai gelar Sarjana pada Universitas Sumatra Utara. Karena hanya dengan kasih karuniaNya lah segala sesuatu itu bisa terjadi. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara.

2. Bapak Drs. M. Husni Thamrin Nasution,M.Si selaku Ketua Jurusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dan sebagai Dosen Penguji.

3. Bapak Drs. Kariono, M.Si selaku Dosen Pebimbing yang dengan ikhlas meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan kepada penulis.

4. Bapak Faisal, S.Sos, M.Sp , selaku dosen penguji, terimakasih buat segalanya.

5. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Administrasi Negara, terimakasih buat segalanya. Semoga Tuhan senantiasa memberkati.

(5)

7. Teman-teman satu kampusku, terimakasih buat waktunya dan kebersamaannya, serta motivasinya. Semoga kita selalu dalam lindunganNya.

8. Teman-teman dipanegara 19, terimakasih buat kebaikannya dan segala sesuatu nya, semoga Tuhan senantiasa mencurahkan berkatNya pada kita dan selalu dalam lindunganNya.

Akhir kata, sebagai manusia biasa penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis membuka diri apabila ada kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Skripsi ini.

Medan, 05 Januari 2011 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGATAR DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang ... 1

Prumusan masalah ... 4

Tujuan penelitian ... 4

Kerangka teori Pelayanan Publik ... 5

Standar Pelayanan Publik ... 6

Kualitas Pelayanan Publik ... 8

Good Governance ... 9

Defenisi Good Governance ... 9

Prinsip- prinsip Good Governance ... 11

Hubungan Akuntabilitas dan Transparansi Dengan Efektifitas ... 12

Akuntabilitas ... 12

Transparansi ... 14

Hipotesis ... 18

Defeniisi Konsep ... 19

Defenisi Operasional ... 20

BAB II METODE PENELITIAN Bentuk Penelitian ... 29

(7)

Populasi dan Sampel ... 29

Teknik Pengumpulan Data ... 32

Teknik Penentuan Skor ... 34

Teknik Analisa Data ... 35

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Gambaran Umum Kelurahan Padang Bulan ... 39

Letak Geografis ... 39

Demografi ... 40

Sarana dan Prasarana ... 42

Kelurahan ... 44

BAB IV PENYAJIAN DATA Identitas Responden ... 52

Variabel Penelitian Akuntabilitas Pelayanan Publik... 54

Transparansi Pelayanan Publik ... 59

Efektifitas pelayanan Publik ... 64

BAB V ANALISA DATA Klasifikasi Data ... 70

Variabel X1 ... 70

Variabel X2 ... 71

Variabel Y ... 71

BAB VI PENUTUPAN Kesimpulan ... 78

(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

Tabel 1. Jenis Kelamin responden ... 52

Tabel 2. Umur responden ... 53

Tabel 3. Pendidikan Terakhir ... 53

Tabel 4. Pekerjaan Responden ... 54

Table 5. Jawaban Responden Tentang Petugas pelayanan publik bekerja secara professional dan teliti... 54

Tabel 6. Jawaban Responden Tentang Petugas Bekerja Sesuai Peraturan Yang Telah Ditetapkan ... 55

Tabel 7. Jawaban Responden Tentang Petugas Dalam Pengurusan KTP Bertanggung Jawab Secara Terbuka ... 55

Tabel 8. Jawaban Responden Tentang Petugas Memberikan Kompensasi Jika Terjadi Penyimpangan Pelayanan Dalam Pengurusan KTP ... 56

Tabel 9. Masyarakat Dapat Melakukan Penelitian Secara Berkala Dalam Pengurusan KTP ... 56

Tabel 10. Jawaban Responden Tentang Biaya Pelayanan Pengurusan KTP Dipungut Sesuai Peraturan ... 57

Tabel 11. Jawaban Responden Tentang Pengaduan Masyarakat Atas Penyimpangan Biaya Telah Ditangani oleh Petugas ... 57

Tabel 12. Jawaban Responden Tentang Prosedur Pembuatan KTP Sudah Jelas ... 58

Tabel 13. Jawaban Responden Tentang Prosedur Pembuatan KTP Dilaksanakan Sesuai Peraturan ... 58

(9)

Tabel 15. Jawaban Responden Tentang Pengurusan KTP Sudah Dilaksanakan

Tepat Pada Waktunya Dan Sesuai Peraturan ... 59 Tabel 16. Jawaban Responden Tentang Cara Pembuatan KTP Telah

Diinformasikan Dan Mudah Diakses ... 60 Tabel 17. Jawaban Respnden Tentang Syarat Pembuatan KTP

Sederhana Dan Tidak Berbelit-belit ... 60 Tabel 18. Jawaban Responden Tentang Biaya Pembuatan

KTP Dipungut Sesuai Peraturan ... 61 Tabel 19. Jawaban Responden Tentang Waktu Penyelesaian

Pembuatan KTP Sesuai Peraturan ... 61 Tabel 20. Jawaban Responden Tentang petugas Memberikan

Pelayanan Dengan Bertanggung Jawab ... 62 Tabel 21. Jawaban Responden Tentang Letak Kantor Kelurahan Terjangkau ... 62 Tabel 22. Jawaban Responden Tentang Petugas Melayani Dengan Baik ... 63 Tabel 23. Jawaban Responden Tentang Standar Pelayanan

Publik Dipublikasikan Kepada Publik ... 63 Tabel 24. Jawaban Responden Tentang Informasi Pelayanan

Publik Diinformasikan Kepada Masyarakat ... 64 Tabel 25. Jawaban Responden Tentang Prosedur Pembuatan KTP Sederhana ... 64 Tabel 26. Jawaban Responden Tentang Jangka Waktu

Pembuatan KTP Cukup Singkat ... 65 Tabel 27. Jawaban Responden Tentang Biaya Yang Dipungut Relatif Murah ... 65 Tabel 28. Jawaban Responden Tentang Produk Pelayanan

Yang Dihasilkan Berkualitas ... 66 Tabel 29. Jawaban Responden Tentang Fasilitas pelayanan publik cukup memenuhi ... 66 Tabel 30. Jawaban Responden Tentang Kompetensi Pelaksanaan

(10)

Tabel 31. Jawaban Responden Tentang Tersedianya Penanganan

Saran/Pengaduan bagi Publik ... 67 Tabel 32. Jawaban Responden Tentang Cukupnya Jumlah

Pelaksana Pelayanan Publik ... 68 Tabel 33. Jawaban Responden Tentang Adanya Jaminan

Pelayanan Yang Berkualitas ... 68 Tabel 34. Jawaban Responden tentang Adanya Rasa Puas

Terhadap Kinerja Petugas... 69 Tabel 35. Distribusi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk

Variabel Akuntabilitas (X1) ... 70 Tabel 36. Distribusi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk

Variabel Transparansi (X2) ... 71 Tabel 37. Distribusi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk

(11)

ABSTRAK

HUBUNGAN AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI DENGAN EFEKTIFITAS PADA PELAYANAN PUBLIK (Studi pada pembuatan Kartu Tanda Penduduk di Kelurahan padang

Bulan Kecamatan Medan Baru)

Nama : Ester Simanungkalit Nim : 090921030

Departemen : Ilmu Administrasi Negara Pembimbing : Drs. Kariono, M.Si

Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu sentral yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Undang-Undang dasar 1945 telah mengamanatkan bahwa negara wajib melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka pelayanan umum dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ditinjau dari kebutuhan masyarakat pelayanan publik sangatlah penting baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik. Semakin tinggi kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat maka kehidupan masyarakat akan semakin baik artinya tidak ada masalah yang menghambat dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.

(12)
(13)

ABSTRAK

HUBUNGAN AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI DENGAN EFEKTIFITAS PADA PELAYANAN PUBLIK (Studi pada pembuatan Kartu Tanda Penduduk di Kelurahan padang

Bulan Kecamatan Medan Baru)

Nama : Ester Simanungkalit Nim : 090921030

Departemen : Ilmu Administrasi Negara Pembimbing : Drs. Kariono, M.Si

Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu sentral yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Undang-Undang dasar 1945 telah mengamanatkan bahwa negara wajib melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka pelayanan umum dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ditinjau dari kebutuhan masyarakat pelayanan publik sangatlah penting baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik. Semakin tinggi kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat maka kehidupan masyarakat akan semakin baik artinya tidak ada masalah yang menghambat dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.

(14)
(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang-Undang dasar 1945 telah mengamanatkan bahwa negara wajib melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka pelayanan umum dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah dalam berbagai sektor pelayanan, terutama yang menyangkut pemenuhan hak-hak sipil dan kebutuhan dasar masyarakat, kinerjanya masih belum seperti yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat antara lain dari banyaknya pengaduan atau keluhan dari masyarakat dan dunia usaha, baik melalui surat pembaca maupun media pengaduan lainnya, seperti menyangkut prosedur dan mekanisme kerja pelayanan yang berbelit-belit, tidak transparan, kurang informatif, kurang akomodatif, kurang konsisten, terbatasnya fasilitas, sarana dan prasarana pelayanan, sehingga tidak menjamin kepastian (hukum, waktu dan biaya) serta masih banyak dijumpai praktek pungutan liar serta tindakan-tindakan yang berindikasikan penyimpangan dan KKN.

(16)

Ditinjau dari kebutuhan masyarakat pelayanan publik sangatlah penting baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik. Semakin tinggi kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat maka kehidupan masyarakat akan semakin baik artinya tidak ada masalah yang menghambat dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.

Setiap individu agar diakui keberadaannya sebagai warga negara Indonesia maka mereka berkewajiban untuk memiliki dokumen resmi seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP). Dalam pengurusan Kartu Tanda Penduduk banyak masyarakat mengeluh atas pelayanan yang diterima. Ketidak jelasan prosedur pengurusan dan biaya yang dikenakan kepada masyarakat menjadi masalah dalam pngurusan kartu tanda penduduk.

Idealnya pengurusan kartu tanda penduduk harus melalui kepala lingkungan untuk memperoleh surat pengantar kemudian mengisi formulir kartu tanda penduduk di kelurahan, dan selanjutnya diperiksa oleh pihak kecamatan kemudian dikirim ke dinas kependudukan, tetapi pada realitanya banyak penduduk langsung mengurus kartu tanda penduduk ke dinas kependuduk, selain itu juga tidak adanya kepastian waktu pengurusan kartu tanda penduduk dan besarnya biaya yang dikeluarkan. Ini menunjukkan buruknya kualitas pelayanan publik.

Tidak adanya keterbukaan informasi bagi publik juga merupakan salah satu keluhan masyarakat terhadap pelayanan publik. Padahal pemerintah sudah menjamin keterbukaan informasi publik dengan cara yang cepat, waktu yang tepat, biaya yang ringan dan dengan cara yang sederhana, justru yang terjadi sebaliknya informasi yang diperoleh berbelit-belit.

(17)

instansi pemerintah karena kualitas kinerja birokrasi pelayanan publik memiliki implikasi yang luas dalam mencapai kesejahteraan masyarakat.

Kelurahan padang bulan yang dalam hal ini sebagai pelaksana pelayanan pubik diharapkan mampu menerapkan prinsip–pinsip good governance antara lain akuntabilitas dan transparansi. Dimana kelurahan padang bulan ini didominasi oleh masyarakat pendatang yaitu mahasiswa, yang pada realita nya mereka akan mengurus surat-surat perijinan tertentu seperti KTP, dan akan berhadapan langsung dengan aparat pemerintah. Atas dasar inilah penulis tertarik untuk mengambil judul studi tentang ”Hubungan Akuntabilitas dan Transparansi Dengan Efektivitas Pada Plelayanan Publik (studi Dalam Pembuatan KTP Pada Klurahan padang bulan)”.

1.2 Perumusan Masalah

Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hubungan akuntabilitas dengan efektivitas pada pelayanan publik di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru?

2. Bagaimana hubungan antara Transparansi dengan efektivitas pada pelayanan publik?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

(18)

2. Untuk mengetahui hubungan transparansi dengan efektivitas dalam pelayanan publik di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru.

1.4 Kerangka Teori

Kerangka teori adalah bagian dari penelitian, tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel pokok, sub variabel atau pokok masalah yanng ada dalam peneliti.

Sebagai landasan berpikir dalam menyelesaikan atau memecahkan masalah yang ada, perlu adanya pedoman teoritis yang dapat membantu dan sebagai bahan referensi dalam penelitian. Kerangka teori ini di harapkan memberi pemahaman yang jelas dan tepat bagi peneliti dalam memahami masalah yang di teliti.

1.4.1 Pelayanan Publik

Menurut undang-undang no.25 Tahun 2009, pelayan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

(19)

Yang dimaksud dengan pelayanan umum adalah:

1. Meningkatkan mutu dan prodiktifitas pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah dibidang pelayanan umum.

2. Mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tata laksana pelayanan, sehingga pelayanan umum dapat diselenggarakan secara lebih berdayaguna dan berhasilguna.

3. Mendorong tumbuh kembangnya kreatifitas,prakarsa, dan peran serta masyarakat dalam pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.

4. Pelayanan umum dilaksanakan dalam suatu rangkaian kegiatan terpadu yang bersifat sederhana, terbuka, lancar, lengkap, wajar, dan terjangkau.

Penyelenggara pelayanan publik adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.

Maka dapat dirumuskan yang menjadi unsur yang terkandung dalam pelayanan publik yaitu :

1. Pelayanan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh suatu badan atau lembaga atau aparat pemerintah maupun swasta.

2. Objek yang dilayani adalah masyarakat (publik) berdasarkan kebutuhannya. 3. Bentuk pelayanan yang diberikan berupa barang atau jasa.

4. Ada aturan atau sistem dan tata cara yang jelas dalam pelaksanaannya.

(20)

penyelenggaraan pelayanan publik dari yang semula berorientasi pemerintah sebagai penyedia menjadi pelayanan yang berorientasi kepada kebutuhan masyarakat sebagai pengguna.

1.4.1.1. Standar Pelayanan Publik

Menurut UU No.25 Tahun 2009 Standar pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. Setiap penyelenggara pelayanan publik harus memiliki standar pelayanan dan di publikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima pelayanan. Standar dalam pelayanan publik merupakan ukuran yang dibakukan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang wajib ditaati oleh pemberi dan penerima pelayanan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63 Tahun 2003 dan UU No. 25 Tahun 2009 tentang pedoman umum pelayanan publik, standar pelayanan sekurang-kurangnya harus meliputi:

a. Dasar hukum

b. Persyaratan

c. Sistem, mekanisme dan prosedur

d. Jangka waktu penyelesaian

e. Biaya/tarif

(21)

g. Sarana, prasarana dan/atau fasilitas

h. Kompetensi pelaksana

i. Pengawasan internal

j. Penanganan pengaduan, saran dan masukan

k. Jumlah pelaksana

l. Jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan sesuai dengan standar pelaksana

m.Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, dan resiko keragu-raguan; dan

n. Evaluasi kinerja pelaksana

1.4.1.2. Kualitas Pelayan Publik

Berbicara mengenai kualitas pelayanan publik berarti berbicara tentang bagaimana cara yang harus diperoleh dalam usaha meningkatkan kualitas. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamika yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

(22)

pemerintah dan aparat birokrasi ada untuk melayani kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks secara efektif dan efisien.

Ada lima dimensi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi mutu pelayanan (Boediono, 2003:114), yaitu:

1. Bukti langsung (Tangible) yaitu, sejauh mana pegawai mampu memberikan kesan yang komunikasi dengan pengguna layanan publik.

2. Kehandalan, kemampuan organisasi untuk menjalankan janji pelayanan terpercaya, tepat waktu dan dapat diandalkan.

3. Daya tanggap yaitu kesiapan pegawai dalam membantu masyarakat mmberikan pelayanan seperti yang diinginkan masyarakat serta mendengarkan keluhan yang diajukan oleh masyarakat.

4. Jaminan yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya, reputasi yang baik dalam hal pelayana karyawan yang kompeten.

(23)

1.4.2 Good Governance

1.4.2.1 Defenisi Good Governance

Istilah good governance berasal dari induk bahasa Eropa, latin. Yaitu gubernare yang diserap oleh bahasa inggris menjadi govern, yang berarti steer (menyetir, mengendalikan), direct (mengarahkan), atau rule (memerintah).

Lembaga Administrasi Negara memberikan pengertian good governance adalah penyelengaraan pemerintahan negara yang solid dan bertanggung jawab, serta efesien dan efektif, dengan menjaga kesinergisan interaksi yang konstruktif diantara domain-domain negara, sektor swasta, dan masyarakat.

Menurut bank dunia good governance yaitu suatu konsep dalam penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab sejalan dengan demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dan investasi yang langkah dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administrasi, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal dan political framework bagi tumbuhnya aktivitas kewirausahaan.

Sedangkan menurut United Nations Development Program (UNDP) mendefenisikan kepemerintahan (governance) sebagai pelaksana kewenangan/kekuasaan di bidang ekonomi, politik, dan administrasi untuk mengelolah berbagai urusan negara pada setiap tingkatannya dan merupakan instrument kebijakan negara untuk mendorong terciptanya kondisi kesejahteraan integritas, kohensivitas sosial dalam masyarakat.

(24)

1. Negara/Pemerintahan : konsepsi kepemerintahan pada dasarnya adalah kegiatan kenegaraan, tetapi lebih jauh dari itu melibatkan pula sektor swasta dan kelembagaan masyarakat madani.

2. Sektor Swasta : pelaku sektor swasta mencakup perusahaan swasta yang aktif dalam interaksi dalam sistem pasar, seperti: industri pengolahan perdagangan, perbankan dan koperasi, termasuk kegiatan sektor informal.

3. Masyarak Madani : kelompok masyarakat dalam konteks kenegaraan pada dasarnya berada di tengah-tengah antara pemerintahan dan perseorangan, yang mencakup baik perseorangan maupun kelompok masyarakat yang berinteraksi secara sosial, politik, dan ekonomi.

Maka dapat disimpulkan good governance adalah pengelolaan tata pemerintahan yang baik, meliputi tata pemerintahan yang berwawasan kedepan (visi), bersifat terbuka (transparansi), cepat tanggap, akuntabel, mendorong tingkat partisipasi masyarakat dan berkomitmen kepada pengurangan dan kesenjangan.

1.4.2.2Prinsip-prinsip Good Governance

Adapun prinsip-prinsip good governance adalah sebagai berikut:

1. Partisipasi (participation)

(25)

2. Akuntabilitas

Para pengambil keputusan dalam sektor publik, swasta, dan masyarakat madani memiliki pertanggungjawaban (akuntabilitas) kepada publik (masyarakat umum), sebagaimana halnya kepada para pemilik (stakerholder).

3. Aturan Hukum

Kerangka aturan hukum dan perundang-undangan harus berkeadilan, ditegakkan dan dipatuhi secara utuh, terutama aturan hukum tentang hak asasi manusia.

4. Transparansi

Transparansi harus dibangun dalam rangka kebebasan aliran informasi. Informasi harus dapat dipahami dan dapat dimonitor.

5. Daya Tanggap

Setiap instuisi dan prosesnya harus diarahkan pada upaya untuk melayani berbagai pihak yang berkepentingan.

6. Berorientasi konsensus

pemerintahan yang baik akan bertindak sebagai penengah bagi berbagai kepentingan yang berbeda untuk mencapai konsensus atau kesempatan yang terbaik bagi kepentingan masing-masing pihak, dan berbagi kebijakan dan prosedur yang akan ditetapkan pemerintah.

7. Berkeadilan

(26)

8. Efektifitas dan Efisiensi

setiap proses kegiatan dan kelembagaan diarahkan untuk menghasilkan sesuatu yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan melalui pemanfaatan yang sebaik-baiknya dengan berbagai sumber-sumber yang tersedia.

9. Visi Strategis

Para pimpinan dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan jangka panjang tentang pnyelenggaraan pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia, bersamaan dengan dirasakannya kebutuhan untuk pembangunan tersebut.

1.4.3 Hubungan Akuntabilitas Dan Transparansi Dengan Efektivitas

1.4.3.1 Akuntabilitas

Dalam KepMenPAN no.26/KEP/M.PAN/2/2004 dikatakan bahwa pnyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan, baik kepada publik maupun kepada atasan/pimpinan unit pelayanan instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(27)

Akuntabilitas pelayanan publik meliputi:

I. Akuntabilitas kinerja pelayanan publik

a. Akuntabilitas pelayanan publik dapat dilihat berdasarkan proses yang antara lain meliputi: tingkat ketelitian (akurasi), profesionalitas petugas, kelengkapan sarana dan prasarana, kejelasan aturan (ermasuk kejelasan kebijakan atau peraturan perundang-undangan) dan kedisiplinan.

b. Akuntabilitas kinerja pelayanan publik harus sesuai dengan standart atau akta/janji pelayanan publik yang telah ditetapkan.

c. Standart pelayanan publik harus dapat dipertanggung jawabankan secara terbuka, baik kepada publik maupun kepada atasan atau pimpinan unit pelayanan instansi pemerintah. Apabilah terjadi penyimpangan dalam hal pencapaian standart, harus dilakukan upaya perbaikan.

d. Penyimpangan yang terkait dengan akuntabilitas kinerja pelayanan publik harus diberikan kompensasi kepada penerima pelayanan.

e. Masyarakat dapat melakukan penelitian secara berkala sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

II. Akuntabilitas biaya pelayanan publik

a. Biaya pelayanan dipungut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan.

(28)

III. Akuntabilitas produk pelayanan publik

a. Persyaratan teknis dan adminstrasi harus jelas dan dapat dipertanggungjawabkan dari segi kualitas dan keabsahan produk pelayanan.

b. Prosedur dan mekanisme kerja harus sederhana dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

c. Produk pelayanan diterima dengan benar, tepat dan sah. 1.4.3.2 Transparansi

Dalam KepMenPAN No. 26/KEP/M.PAN/2/2004 tentang petunjuk teknis akuntabilitas dan transparansi dalam penyelenggaraan pelayanan publik, menjelaskan pengertian transparansi penyelenggaraan publik merupakan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang bersifat terbuka bagi masyarakat dari proses kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan ataupun pengendaliannya, serta mudah diakses oleh semua pihak yang membutuhkan informasi.

(29)

Transparansi dalam penyelenggaraan pelayanan publik meliputi:

1. Manajemen dan Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Transparansi terhadap manajemen dan penyelenggaraan pelayanan publik meliputi kebijakan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan/pengendalian oleh masyarakat. Kegiatan tersebut harus dapat diinformasikan dan mudah diakses oleh masyarakat.

2. Prosedur Pelayanan

Prosedur pelayanan adalah rangkaian proses atau tata kerja yang berkaitan satu sama lain, sehingga menunjukkan adanya tahapan secara jelas dan pasti serta cara-cara yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaian sesuatu pelayanan. Prosedur pelayanan publik harus sederhana, tidak berbelit-belit, mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan, serta diwujudkan dalam bentuk Bagan Alir (Flow Chart) yang dipampang dalam ruangan pelayanan. Bagan Alir sangat penting dalam penyelenggaraan pelayanan publik karena berfungsi sebagai :

a. Petunjuk kerja bagi pemberi pelayanan.

b. Informasi bagi penerima pelayanan.

c. Media publikasi secara terbuka pada semua unit kerja pelayanan mengenai prosedur pelayanan kepada penerima pelayanan.

d. Pendorong terwujudnya sistem dan mekanisme kerja yang efektif dan efisien.

(30)

3. Persyaratan Teknis dan Administratif Pelayanan

Untuk memperoleh pelayanan, masyarakat harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pemberi pelayanan, baik berupa persyaratan teknis dan atau persyaratan administratif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam menentukan persyaratan, baik teknis maupun adminsitratif harus seminimal mungkin dan dikaji terlebih dahulu agar benar-benar sesuai/relevan dengan jenis pelayanan yang akan diberikan. Harus dihilangkan segala persyaratan yang bersifat duplikasi dari instansi yang terkait dengan proses pelayanan. Persyaratan tersebut harus diinformasikan secara jelas dan diletakkan di dekat loket pelayanan, ditulis dengan huruf cetak dan dapat dibaca dalam jarak pandang minimum 3 (tiga) meter atau disesuaikan dengan kondisi ruangan.

4. Rincian Biaya Pelayanan

Biaya pelayanan adalah segala biaya dan rinciannya dengan nama atau sebutan

apapun sebagai imbalan atas pemberian pelayanan umum yang besaran dan tata cara pembayarannya ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Waktu Penyelesaian Pelayanan

(31)

6. Pejabat yang Berwenang dan Bertanggung Jawab

Pejabat/petugas yang berwenang dan bertanggung jawab memberikan pelayanan dan menyelesaikan keluhan/persoalan/sengketa, diwajibkan memakai tanda pengenal dan papan nama di meja/tempat kerja petugas. Pejabat/petugas tersebut harus ditetapkan secara formal berdasarkan Surat Keputusan/Surat Penugasan dari pejabat yang berwenang.

7. Lokasi Pelayanan

Tempat dan lokasi pelayanan diusahakan harus tetap dan tidak berpindah-pindah,

mudah dijangkau oleh pemohon pelayanan, dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang cukup memadai termasuk penyediaan sarana telekomunikasi dan informatika (telematika).

8. Janji Pelayanan

Akta atau janji pelayanan merupakan komitmen tertulis unit kerja pelayanan instansi pemerintah dalam menyediakan pelayanan kepada masyarakat. Janji pelayanan tertulis secara jelas, singkat dan mudah dimengerti, menyangkut hanya hal-hal yang esensial dan informasi yang akurat, termasuk di dalamnya mengenai standar kualitas pelayananan.

9. Standar Pelayanan Publik

(32)

10. Informasi Pelayanan

Untuk memenuhi kebutuhan informasi pelayanan kepada masyarakat, setiap unit pelayanan instansi pemerintah wajib mempublikasikan mengenai prosedur, persyaratan, biaya, waktu, standar, akta/janji, motto pelayanan, lokasi serta pejabat/petugas yang berwenang dan bertangung jawab sebagaimana telah diuraikan di atas. Publikasi dan atau sosialisasi tersebut di atas melalui antara lain, media cetak (brosur, leaflet, bokklet), media elektronik (Website, Home Page, Situs Internet, Radio, TV), media gambar dan/atau penyuluhan secara langsung kepada masyarakat.

1.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

X1

X2

Y

(33)

Dimana :

X1 = Akuntabilitas

X2 = Transparansi

Y = Efektivitas dalam pelayanan publik

a. Terdapat hubungan yang positif antara akuntabilitas dengan efektivitas dalam pelayanan publik.

b. Terdapat hubungan yang positif antara trasnparansi dengan efektivitas dalam pelayanan publik.

I.6 Defenisi konsep

Konsep merupakan istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu kejadian, kelompok, atau individu yang menjadi pusat peneltian ilmu sosial.

1. Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat maupun daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara/Daerah dalam bentuk barang atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(34)

3. Transparansi adalah prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan dan kegiatan lainnya, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaan serta hasil-hasil yang dicapai. Transparansi merupakan upaya menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan dalam memperoleh informasi yang akurat.

4. Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai makin tinggi efektifitasnya.

I.7 DEFENISI OPERASIONAL

Defenisi operasional adalah suatu batasan yang diberikan pada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau mempersiapkan, memberikan suatu petunjuk operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel – variabel tertentu.

Variabel Bebas (X)

Variable bebas dalam penelitian ini adalah X1 Akuntabilitas dengan indikator :

I. Akuntabilitas kinerja pelayanan publik

(35)

b. Akuntabilitas kinerja pelayanan publik harus sesuai dengan standart atau akta/janji pelayanan publik yang telah ditetapkan.

c. Standart pelayanan publik harus dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka, baik kepada publik maupun kepada atasan atau pimpinan unit pelayanan instansi pemerintah. Apabilah terjadi penyimpangan dalam hal pencapaian standart, harus dilakukan upaya perbaikan.

d. Penyimpangan yang terkait dengan akuntabilitas kinerja pelayanan publik harus diberikan kompensasi kepada penerima pelayanan.

e. Masyarakat dapat melakukan penelitian secara berkala sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

f. Disediakan mekanisme pertanggungjawaban bila terjadi kerugian dalam pelayanan publik, atau jika pengaduan masyarakat tidak mendapat tanggapan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

II. Akuntabilitas biaya pelayanan publik

a. Biaya pelayanan dipungut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan.

b. Pengaduan masyarakat yang terkait dengan penyimpangan biaya pelayanan publik, harus ditangani oleh petugas/pejabat yang ditunjuk berdasarkan surat keputusan/surat penugasan dari pejabat yang berwenang.

III. Akuntabilitas produk pelayanan publik

(36)

b. Prosedur dan mekanisme kerja harus sederhana dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

c. Produk pelayanan diterima dengan benar, tepat dan sah.

X2 Transparansi dengan indikator :

Transparansi dalam penyelenggaraan pelayanan publik meliputi:

1. Manajemen dan Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Transparansi terhadap manajemen dan penyelenggaraan pelayanan publik meliputi kebijakan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan/pengendalian oleh masyarakat. Kegiatan tersebut harus dapat diinformasikan dan mudah diakses oleh masyarakat.

2. Prosedur Pelayanan

Prosedur pelayanan adalah rangkaian proses atau tata kerja yang berkaitan satu sama lain, sehingga menunjukkan adanya tahapan secara jelas dan pasti serta cara-cara yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaian sesuatu pelayanan. Prosedur pelayanan publik harus sederhana, tidak berbelit-belit, mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan, serta diwujudkan dalam bentuk Bagan Alir (Flow Chart) yang dipampang dalam ruangan pelayanan. Bagan Alir sangat penting dalam penyelenggaraan pelayanan publik karena berfungsi sebagai :

a. Petunjuk kerja bagi pemberi pelayanan

b. Informasi bagi penerima pelayanan

(37)

d. Pendorong terwujudnya sistem dan mekanisme kerja yang efektif dan efisien

e. Pengendali (control) dan acuan bagi masyarakat dan aparat pengawasan untuk melakukan penilaian/pemeriksaan terhadap konsistensi pelaksanaan kerja

3. Persyaratan Teknis dan Administratif Pelayanan

Untuk memperoleh pelayanan, masyarakat harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pemberi pelayanan, baik berupa persyaratan teknis dan atau persyaratan administratif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam menentukan persyaratan, baik teknis maupun adminsitratif harus seminimal mungkin dan dikaji terlebih dahulu agar benar-benar sesuai/relevan dengan jenis pelayanan yang akan diberikan. Harus dihilangkan segala persyaratan yang bersifat duplikasi dari instansi yang terkait dengan proses pelayanan. Persyaratan tersebut harus diinformasikan secara jelas dan diletakkan di dekat loket pelayanan, ditulis dengan huruf cetak dan dapat dibaca dalam jarak pandang minimum 3 (tiga) meter atau disesuaikan dengan kondisi ruangan.

4. Rincian Biaya Pelayanan

Biaya pelayanan adalah segala biaya dan rinciannya dengan nama atau sebutan apapun sebagai imbalan atas pemberian pelayanan umum yang besaran dan tata cara pembayarannya ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Waktu Penyelesaian Pelayanan

(38)

6. Pejabat yang Berwenang dan Bertanggung Jawab

Pejabat/petugas yang berwenang dan bertanggung jawab memberikan pelayanan dan menyelesaikan keluhan/persoalan/sengketa, diwajibkan memakai tanda pengenal dan papan nama di meja/tempat kerja petugas. Pejabat/petugas tersebut harus ditetapkan secara formal berdasarkan Surat Keputusan/Surat Penugasan dari pejabat yang berwenang.

7. Lokasi Pelayanan

Tempat dan lokasi pelayanan diusahakan harus tetap dan tidak berpindah-pindah, mudah dijangkau oleh pemohon pelayanan, dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang cukup memadai termasuk penyediaan sarana telekomunikasi dan informatika (telematika).

8. Janji Pelayanan

Akta atau janji pelayanan merupakan komitmen tertulis unit kerja pelayanan instansi pemerintah dalam menyediakan pelayanan kepada masyarakat. Janji pelayanan tertulis secara jelas, singkat dan mudah dimengerti, menyangkut hanya hal-hal yang esensial dan informasi yang akurat, termasuk di dalamnya mengenai standar kualitas pelayananan.

9. Standar Pelayanan Publik

(39)

10. Informasi Pelayanan

Untuk memenuhi kebutuhan informasi pelayanan kepada masyarakat, setiap unit pelayanan instansi pemerintah wajib mempublikasikan mengenai prosedur, persyaratan, biaya, waktu, standar, akta/janji, motto pelayanan, lokasi serta pejabat/petugas yang berwenang dan bertangung jawab sebagaimana telah diuraikan di atas. Publikasi dan atau sosialisasi tersebut di atas melalui antara lain, media cetak (brosur, leaflet, bokklet), media elektronik (Website, Home Page, Situs Internet, Radio, TV), media gambar dan/atau penyuluhan secara langsung kepada masyarakat.

Variabel terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah efektivitas pelayanan publik dengan indikator:

a. Sistem, mekanisme dan prosedur yang sederhana

b. Jangka waktu penyelesaian yang singkat

c. Biaya/tarif yang murah

d. Produk pelayanan yang berkualitas

e. Sarana, prasarana dan/atau fasilitas yang memenuhi

f. Kompetensi pelaksana yang profesional

(40)

h. Jumlah pelaksana yang mencukupi

i. Adanya Jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan sesuai dengan standar pelaksana

(41)

Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kerangka Teori, hipotesis, defenisi Konsep, defenisi operasional dan sistematika Penulisan.

BAB II METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik Pengumpulan Data, teknik penentuan skor dan Teknik Analisa Data.

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini berisikan Gambaran Umum Lokasi Penelitian, Profil Singkat Kelurahan Padang Bulan Kecamaan Medan Baru, Struktur Organisasi kelurahan Padang Bulan serta Tugas dan fungsi Masing-masing Bagian

BAB IV PENYAJIAN DATA

Bab ini berisikan hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan dokumentasi yang akan dianalisa.

BAB V ANALISA DATA

Bab ini berisikan pembahasan atau interpretasi dari data-data yang disajikan dari bab sebelum nya

BAB VI PENUTUPAN

(42)

BAB II

METODE PENELITIAN

II.1 Bentuk penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan analisa data kuantitatif. Metode deskriptif mencari pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen, memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau masalah yang bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki dan diiringi dengan interpretasi yang akurat.

II.2 Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru.

II.3 Populasi dan sampel

II.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2005:90). Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang akan diteliti (Singarimbun 1995:152).

(43)

II.3.2 Sampel

Sampel adalah sebahagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti (Arikunto 2002:109). Menurut Singarimbun (1995:53) sampel dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber daya sebenarnya dalam suatu penelitian. Mengingat jumlah yang begitu besar, maka banyaknya sampel dihitung dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane (Rahmat, 2004:82), yaitu:

Dimana :

n= Jumlah sampel

N= Jumlah populasi

D= presisi atau tingkat kepercayaan yang dipilih berdasarkan interval kepercayaan sebesar 90% sehingga taraf signifikan sebesar 10% atau 0,1.

(44)

= 96,61 = 97 Sampel

Karena Kelurahan Padang Bulan terdiri dari 12 lingkungan maka penarikan sampel disesuaikan dengan jumlah kepala keluarga (KK) tiap lingkungan.

Lingkungan I : 271/2857 x 97 = 9,2 = 9 Orang

Lingkungan II : 164/2857 x 97 = 5,56 = 6 Orang

Lingkungan III :113/2857 x 97 = 3,83 = 4 Orang

Lingkungan IV : 265/2857 x 97 = 8,99 = 9 Orang

Lingkungan V : 147/2857 x 97 = 4,99 = 5 Orang

Lingkungan VI : 280/2857 x 97 = 9,50 = 9 Orang

Lingkungan VII : 342/2857 x 97 = 11,61= 12 Orang

Lingkungan VIII : 210/2857 x 97 = 7,12 = 7 Orang

Lingkungan IX : 202/2857 x 97 =6 = 6 Orang

Lingkungan X : 257/2857 x 97 = 8 = 8 Orang

Lingkungan XI : 177/2857 x 97 =6,00 = 6 Orang

(45)

Pembagian Sampel Berdasarkan Lingkungan

No Lingkungan Sampel ( Jiwa) Persentase (%)

1 Lingkungan I 9 9.28

2 Lingkungan II 6 6.19

3 Lingkungan III 4 4.12

4 Lingkungan IV 9 9.12

5 Lingkun gan V 5 5.15

6 Lingkungan VI 9 9.28

7 Lingkungan VII 12 12.37

8 Lingkungan VIII 7 7.21

9 Lingkungan IX 6 6.19

10 Lingkungan X 9 9.28

11 Lingkungan XI 6 6.19

12 Lingkungan XII 15 15.46

Jumlah 97 100

II.4 Teknik pengumpulan data

(46)

1. Teknik pengumpulan data pimer a. Metode quesioner (angket)

Yaitu jenis pengumpulan data yang digunakan sebagai pendamping dalam mengumpulkan data. Angket berisikan format daftar pertanyaan yang memberi pilihan jawaban pada responden dan berkaitan dengan permasalahan penelitian.

b. Metode interview (wawancara)

Yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang terkait dan berhadapan langsung dengan para informan, Pegawai kelurahan.

c. Metode observasi

Maksudnya adalah mengadakan pengamatan secara langsung terhadap fenomena-fenomena yang ditemukan di lapangan yang berkaitan dengan fokus penelitian.

2. Teknik pengumpulan data sekunder a. Studi kepustakaan

Yaitu pengumpulan data dan informasi melalui literatur yang relevan dengan judul penelitian seperti buku, artikel, pendapat para ahli, dan makalah yang berguna secara teoritis dalam mendukng penelitian.

(47)

Yaitu dengan cara memperoleh data melalui pengkajian dan penelahaan catatan penulis maupun dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

II.5. Teknik Penentuan skor

Teknik pengukuran skor oleh nilai yang digunkan dalam penelitian ini adalah memakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner yang disebarkan kepada responden. (Singarimbun, 1995:102).

Adapun skor dari setiap pertanyaan yang di sebarkan melalui angket adalah sebagai berikut:

1. Untuk jawaban altrnatif ”a” diberi skor 5

2. Untuk jawaban alternatif ”b” dberi skor 4

3. Untuk jawaban alternatif ”c” diberi skor 3

4. Untuk jawaban alternatif ”d” diberi skor 2

5. Untuk jawaban alternatif ”e’ diberi skor 1

(48)

Maka diperoleh :

Sehingga dengan demikian, dapat ditentukam kategori jawaban responden masing-masing variabel yaitu :

a. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,23-5,00

b. Skor untuk kategori tinggi = 3,43-4,20

c. Skor untuk kategori sedang =2,62-3,42

d. Skor untuk kategori rendah =1,81-2,61

e. Skor untuk kategori sangat rendah =1,00-1,80

II.6 Teknik Analisa Data

Sesuai dengan metode penelitian, teknik analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini menggunakan analisa data kuantitatif. Analisa data kuantitatif digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel bebas dengan terikat.

Adapun statistik yang digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi Akuntabilitas (X1) dan transparansi (X2) dengan efektivitas Pelayanan Publik (Y) digunakan rumus Product Moment. (Sugiono, 2005:212).

(49)

Dimana :

= Angka indeks korelasi “r” product moment

N = Populasi

= Jumlah seluruh skor x

= Jumlah seluruh skor y

= Jumlah hasil kali antar skor x dan skor y

Untuk melihat hubungan antara kedua variabel tersebut, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Nilai yang positif menunjukkan kedua variabel yang positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh nilai variabel yang lain.

2. Nilai yang negatif menunjukkan kedua variabel yang negative, artinya mnurunnya nilai variabel yang satu diikuti oleh nilai variabel yang lain.

3. Nilai yang negatif menunjukan kedua variabel tidak mempunyai hubungan artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah.

(50)

Tabel interpretasi Koefisien Korelasi dan Product Moment

Interpretasi Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Tinggi

0,80-1,000 sangat tinggi

Dengan nilai yang kita peroleh, kita dapat secara langsung melalui tabel korelasi yang menguji apakah nilai r yang diperoleh tersebut berarti atau tidak. Tabel korelasi ini mencatumkan batas-batas r yang signifikan tertentu, bila nilai r tersebut signifikan artinya hipotesis alternatif dapat diterima.

Untuk menghitung kontribusi akuntabilitas (X1) dan Transparansi (X2) dengan efektivitas pada Pelayanan publik (Y) digunakan perhitungan Koefisien Derteminant dengan rumus :

KD = X 100%

Dimana :

KD= Koefisien determinant

(51)

Untuk menguji hipotesis

Menurut Sugiono (2007:216) :

1. Terdapat hubungan yang positif antara akuntailitas dengan efektivitas dalam pelayanan publik

Menggunakan rumus :

Dimana :

r = koefisien korelasi

n = jumlah sampel

Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t table. Untuk kesalahan 5%. Bila thitung > ttabel maka hipotesis diterima.

2. Terdapat hubungan yang positif antara transparansi dengan efektivitas dalam pelayanan publik, maka menggunakan rumus:

Selanjutnya diuji signifikan dengan tingkat kesalahan sebesar 5% dengan ketentuan bila t hitung < t tabel maka hipotesis diterima.

(52)

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

III.1. Gambaran Umum Kelurahan Padang Bulan

III.1.1. Letak Geografis

Kelurahan Padang Bulan adalah salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Medan Baru. Secara geografis, Kelurahan Padang Bulan memiliki area seluas 1,68 km2 dengan batas wilayah yang terdiri dari :

Sebelah Utara berbatasan dengan : Kelurahan Merdeka Kecamatan Medan Baru

Sebelah Selatan brbatasan dengan: Kelurahan Titi Rante Kecamatan Medan Baru. Sebelah Barat berbatasan dengan :Kelurahan Padang Bulan Selayang I Kecamatan

Medan Selayang

Sebelah Timur berbatasan dengan: Kelurahan Polonia Kecamatan Medan Polonia. Kelurahan Padang Bulan terdiri dari 12 lingkungan dimana masing-masing

lingkungan dikepalai oleh seorang Kepala Lingkungan. Luas wilayah di Kelurahan Padang Bulan terbagi berdasarkan pemanfaatan wilayah yaitu :

(53)

Bulan

No Manfaat Luas (km2)

1 Pemukiman 0,79

2 Pekarangan 0,28

3 Taman 0,01

4 Perkuburan/tanah Wakaf 0,04

5 Perkantoran 0,20

6 Prasaranan utama lainnya 0,36

Jumlah 1,68

Sumber : Sistem pendataan, profil kelurahan 2010

III.1.2. Demografi

Menurut data Kelurahan Padang Bulan dalam angka tahun 2010, penduduk berjumlah 11.430 jiwa yang terdiri dari 5.480 jiwa laki-laki dan 5.950 jiwa perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) adalah 2.857 KK. Masyarakatnya heterogen dimana penduduknya terdiri dari berbagai macam etnis dan agama. Adapun tabulasi data jumlah penduduk yang dilihat berdasarkan usia, tingkat pendidkan, mata pencaharian, agama dan suku/adat-istiadat bisa dilihat dibawah ini :

Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

(54)

kelamin (Jiwa)

laki-laki 5480 47.94

Perempuan 5950 52.06

Jumlah 11430 100

Sumber : Sistem pendataan profil kelurahan 2010

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk Kelurahan Padang Bulan adalah perempuan.

Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku dan Adat Istiadat

Suku Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

Batak 8980 78.56

Jawa 1353 11.84

Minang 713 6.24

Aceh 306 2.68

Cina 14 0.12

Dan lain-lain 64 0.56

Jumlah 11430 100

Sumber : Sistem pendataan profil kelurahan 2010

(55)

Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama Agama Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

Islam 2851 24.94

Kristen 6626 57.97

Khatolik 1670 14.61

Hindu 137 1.2

Budha 146 1.28

Jumlah 11430 100

Sumber : Sistem pendataan profil kelurahan 2010

Dari data diatas dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk Kelurahan Padang Bulan menganut agama Kristen.

(56)

Pencaharian

Mata Pencaharian

Jumlah (Jiwa)

Persentase (%)

Buruh/Swasta 552 4.83

Pegawai Negeri 1082 9.47

Pengrajin 29 0.25

Pedagang 996 8.71

Penjahit 18 0.16

Tukang Batu 106 0.92

Tukang Kayu 213 1.86

Montir 32 0.28

Dokter 59 0.52

Sopir 62 0.54

Pengemudi becak 250 2.19

TNI/POLRI 4 0.03

Pengusaha 272 2.38

Dan lain-lain 7755 67.85

Jumlah 11430 100

Sumber : Sistem pendataan profil kelurahan 2010

Dari data diatas diketahui penduduk Kelurahan Padang Bulan mayoritas mata pencaharian dengan berbagai jenis.

(57)

1. Prasarana Pendidikan

No Sarana Unit

1 Taman kanak-kanak 3

2 Sekolah Dasar 4

3 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 3 4 Pendidikan Keagamaan 1

2. Prasarana Pemerintahan

No Fasilitas Unit

1 kantor kelurahan 1

2 mesin ketik 2

3 Meja 7

4 Kursi 16

5 almari arsip 6

6 kantor RW/lingkungan 12

(58)

No Sarana Unit

1 Mesjid 2

2 Mushola 16

3 Gereja 8

4. Prasarana Olahraga

No Sarana Unit

1 Lapangan sepak bola 1 2 Lapangan volley 1 3 Lapangan basket 1

5. Prasarana Kesehatan

No Sarana Unit

1 Puskesmas 1

2 Poliklinik 2

3 Apotik 3

4 Posyandu 6

(59)

IV. Kelurahan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2005 tentang kelurahan, Kelurahan dibentuk di wilayah kecamatan. Pembentukan kelurahan harus sekurang-kurangnya memenuhi syarat :

a. jumlah penduduk

b. luas wilayah

c. bagian wilayah kerja

d. sarana dan prasarana pemerintahan

KEDUDUKAN DAN TUGAS

Kelurahan merupakan perangkat daerah Kabupaten/Kota yang

berkeduduka n di wilayah kecamatan. Kelurahan yang dipimpin oleh Lurah yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati/Walikota melalui Camat. Kelurahan terdiri dari Lurah dan perangkat kelurahan seperti Sekretaris Kelurahan dan Seksi sebanyak-banyaknya 4 (empat) Seksi serta jabatan fungsional.

1. Lurah

(60)

Lurah mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan b. pemberdayaan masyarakat

c. pelayanan masyarakat

d. penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum e. pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum f. pembinaan lembaga kemasyarakatan.

2. Sekretaris Lurah

Sekretaris lurah mempunyai tugas membantu lurah dibidang pembinaan administrasi dan memberikan pelayanan teknis admnistrasi kepada seluruh perangkat kelurahan.

Sekretaris lurah mempunyai fungsi:

a. Menyusu rencana kegiatan kerja

b. Mengumpukan, menghimpun dan mengelolah data serta informasi yang brhubungan dengan bidang tugas.

c. Melakukan pemantau dan pengendalian tugas kerja lingkungan d. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan kearsipan kelurahan.

e. Melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian , keuangan, perlengkapan rumah tangga, dan barang inventaris keuangan.

(61)

g. Menyusun dan menyajikan data statistic dan grafik atau visualisasi data perangkat kelurahan.

h. Melakukan pemeriksaan administarsi dan memberikan paraf untuk kelanjutan proses penyelesaian urusan surat- menyurat.

i. Mengevaluasi dan menyusun laporan bulana, berkala dan tahunan serta mengkoordinasikannya dengan unit tertkait.

j. Melaksanakan tugas- tugas lain yang diberikan oleh lurah.

3. Seksi pemerintahan

Seksi pemerintahan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengumpulana, pengolahan data dan mengvaluasi data dibidang pemerintahan.

Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi:

a. Menyusun rencana kegiatan kerja

b. Menghimpun dan mengolah data yang berhubungan dengan bidang pemerintahan. c. Mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan lingkungan dan masyarakat.

d. Membantu pelaksanaan tugas- tugas pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

e. Membantu pelaksanaan tugas- tugas keagrarian sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

f. Memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat dibidang pemerintahan. g. Membantu menyelenggarakan pelayanan administrasi kependudukan antara lain

(62)

mencatat surak kematian/kelahiran, mencatat surat pindah/mandah masuk dan keluar..

h. Melaksanakan kegiatan pencatatan monografi kelurahan.

i. Membantu lurah dalam kegiatan pembinaan kegiatan sosial politk, ideologi negara dan kesatuan bangsa.

j. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan dibidang pemerintahan k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh lurah.

4. Seksi Ketentraman dn Ketertiban

Seksi ketentraman dan ketertiban mempunyai tugas melaksanak kegiatan yang berhubungan dengan ketentraman dan ketertiban dikelurahan.

Seksi ketentraman dan ketertiban mempunyai fungsi :

a. Menyusun rencana kegiatan kerja.

b. Menyusun program dan menelenggarakan pembinaan ketentraman dan ketertiban umum.

c. Mengumpulkan dan mengolah data yang berhubungan dengan bidang ketentraman dan ketertiban umum.

d. Melaksanakan pembinaan kepada masyarakat dibidanng ketentraman dan ketertiban umum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

e. Membantu dan mengusahakan kegiatan yang berkaitan dengan pembinaan kerukunan warga.

(63)

g. Membantu penyelenggaraan kegiatan administrasi pertahanan sipil. h. Membina kegiatan siskamling

i. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan dibidang ketentramamn dan ketertiban.

j. Melaksanakan tugas- tugas lain yang diberikan oleh lurah.

5. Seksi Pembangunan

Seksi pembangunan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan perekonomian dan pembangunan diwilayah kelurahan.

Seksi pembangunan mempunyai fungsi:

a. Menyusun rencana kegiatan kerja.

b. Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data dibidang perekonomian dan pembagunan.

c. Melaksanakan kegiatan pembianaan terhadap koperasi, pengusahan ekonomi lemah dan kegiatan perekonomian lainnya dalam rangka meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat.

d. Memberikan pelayananan kepada masyarakat dibidang perekonomian dan pembangunan.

e. Melaksanakan kegiatan dalam rangka meningkatkan swadaya dan partisipasi masyarakat.

f. Membantu pembianaan koordinasi pelaksanaan pembangunan serta menjaga dan memelihara prasarana dan sarana fisik dilingkungan kelurahan.

(64)

h. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan dibidang perekonomian dan pembangunan.

i. Melakukan tugas- tugas lain yang diberikan lurah.

6. Seksi Kesejahteraan Masyarakat

Seksi Kesejahteraan Masyarakat ini mempunyai tugas melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat.

Seksi Kesejahteraan Masyarakat mempunyai fungsi:

a. Menyusun rencana kerja

b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang kesejahteraan masyarakat. c. Melaksanakan pembinaan dalam bidang keagamaan, kesehatan, keluarga

berencana dan pendidikan masyarakat.

d. Membantu pelaksanaan pembinaan kegiatan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK), karang taruna, pramuka dan organisasi lainnya.

e. Melakukan pembinaan dalam bidang kegiatan olahraga dan sosial budaya.

f. Membantu mengumpulkan dan menyalurkan dana/bantuan terhadap korban bencana alam dan bencana lainnya.

g. Membantu pelaksanaan pemungutan dana Palang Merah Indonesia (PMI) h. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan dibidang kesejahteraan rakyat. i. Melaksanakan tugas- tugas lain yang diberikan oleh lurah.

7. Seksi Umum

(65)

Seksi umum mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan kerja

b. Menyusun program peningkatan pelayanan umum

c. Menyusun program dan menyelengarakan pmbinaan pelayanan kebersihan, keindahan, pertamanan dan sanitasi lingkungan.

d. Mnyusun program dan menyelngarakan pmbinaan sarana dan prasarana isik playanan umum.

e. Menyiapkan saranan dan prasarana pelayanan umum.

f. Mmbrikan pelayanan administrasi kepada masyarakat yang memerlukan legalisasi lurah.

g. Melakukan pembinaan kepada lingkungan tntang pningkatan pelayanan umum.

h. Memberikan penyuluhan keadaan masyarakat tentang prosedur tetap pelayanan umum .

i. Mensosialisasikan peraturan perudangandan peraturan daerah serta kebijaksanaan pemerintah kepada seluruh perangkat kelurahan maupun masyarakat.

j. Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan bidang tugas.

(66)

BAB IV

PENYAJIAN DATA

Dalam bab ini peneliti akan menguraikan data-data yang diperoleh selama masa penelitian yang telah dilakukan dikelurahan padang bulan kecamatan medan baru berdasarkan angket yang telah disebarkan kepada masyarakat yang mendapat pelayanan pengurusan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berjumlah 97 orang.

[image:66.612.162.453.532.655.2]

Pada penelitian ini menggunakan 3 (tiga) variabel yang terdiri dari 2 (dua) variabel bebas yaitu Akuntabilitas (X1) dan Transparansi (X2), dan 1 (satu) variabel terikat yaitu Efeektifitas Pelayanan Publik (Y). hasil angket yang disebarkan akan dianalisa satu- persatu dengan cara mengelompokkan jawaban- jawaban responden secara keseluruhan untuk mendapatkan angka yang umum dan menyeluruh mengenai ketiga (3) variabel tersebut.

Tabel 1. Jenis Kelamin responden

Jenis kelamin Frekuensi Persen

Perempuan 53 54.6

laki-laki 44 45.4

Total 97 100.0

(67)

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jenis kelamin responden terbanyak adalah perempuan sebanyak 53 jiwa (56,6%) dan laki-laki sebanyak 44 jiwa (45,4%).

Tabel 2. Umur responden

Umur Responden Frekuensi Persen

17-25 Tahun 22 22.68

26-34 Tahun 48 49.48

35-43 Tahun 21 21.64

44-53 Tahun 6 6.20

Total 97 100.0

Sumber: Hasil Penelitian 2010

[image:67.612.161.448.189.366.2]

Dari table diatas diketahui bahwa 48 jiwa responden (49,48%) yang berusia 26-34 tahun dan 6 jiwa responden (6,20%) berusia 44-53 tahun.

Tabel 3. Pendidikan Terakhir Pendidikan Frekuensi Persen

SMP/Sederajat 2 2.1

SMA/Sederajat 54 55.7 Perguruan Tinggi 41 42.3

Total 97 100.0

(68)
[image:68.612.166.446.161.332.2]

Berdasarkan table diatas diketahui bahwa tingkat pendidikan responden mayoritas adalah berpendidikan SMA/Sederajat dengan jumlah 54 jiwa responden (55,7%).

Tabel 4. Pekerjaan Responden

Pekerjaan Frekuensi Persen

Mahasiswa 13 13.4

Wiraswasta 48 49.5

Ibu Rumah Tangga 17 17.5

Pegawai Swasta 19 19.6

Total 97 100.0

Sumber: Hasil Penelitian

(69)

IV. Informasi Tentang Jawaban Responden 1. Variabel X1 (Akuntabilitas)

[image:69.612.168.446.225.469.2]

A. Akuntabilitas kinerja pelayanan Publik

Table 5. Jawaban Responden Tentang Petugas pelayanan publik bekerja secara professional dan teliti

Jawaban Responden Frekuensi Persen

Sangat Setuju 11 11.3

Setuju 41 42.3

Ragu-ragu 23 23.7

Tidak Setuju 16 16.5

Sangat Tidak Setuju 6 6.2

Total 97 100.0

Sumber: Hasil Penelitian 2010

(70)
[image:70.612.138.469.156.389.2]

Tabel 6. Jawaban Responden Tentang Petugas Bekerja Sesuai Peraturan Yang Telah Ditetapkan

Jawaban Responden Frekuensi Persen

Sangat Setuju 5 5.2

Setuju 39 40.2

Ragu-ragu 31 32.0

Tidak Setuju 21 21.6

Sangat Tidak Setuju 1 1.0

Total 97 100.0

Sumber: Hasil Penelitian 2010

(71)

Tabel 7. Jawaban Responden Tentang Petugas Dalam Pengurusan KTP Bertanggung Jawab Secara Terbuka

Jawaban Responden Frekuensi Persen

Sangat Setuju 5 5.2

Setuju 35 36.1

Ragu-ragu 34 35.1

Tidak Setuju 20 20.6

Sangat Tidak Setuju 3 3.1

Total 97 100.0

Sumber: Hasil penelitian 2010

[image:71.612.137.475.137.340.2]

Dari tabel diatas diketahui bahwa 35 jiwa responden (36,1%) menjawab setuju dan 3 jiwa responden (3,1%) menjawab sangat tidak setuju.

Tabel 8. Jawaban Responden Tentang Petugas Memberikan Kompensasi Jika Terjadi Penyimpangan Pelayanan Dalam Pengurusan KTP

Jawaban Responden Frekuensi Persen

Sangat Setuju 3 3.1

Setuju 27 27.8

Ragu-ragu 42 43.3

Tidak Setuju 22 22.7

Sangat Tidak Setuju 3 3.1

Total 97 100.0

(72)
[image:72.612.142.471.202.398.2]

Dari tabel diatas diketahui bahwa 42 jiwa Responden (43,3%) menjawab ragu- ragu dan 3 jiwa responden (3,1%) menjawab setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 9. Masyarakat Dapat Melakukan Penelitian Secara Berkala Dalam Pengurusan KTP

Jawaban Responden Frekuensi Persen

Sangat Setuju 9 9.3

Setuju 22 22.7

Ragu-ragu 45 46.4

Tidak Setuju 18 18.6

Sangat Tidak Setuju 3 3.1

Total 97 100.0

Sumber: Hasil Penlitian 2010

(73)
[image:73.612.149.464.200.400.2]

B. Akuntabilitas Biaya pelayanan Publik

Tabel 10. Jawaban Responden Tentang Biaya Pelayanan Pengurusan KTP Dipungut Sesuai Peraturan

Jawaban Responden Frekuensi Persen

Sangat Setuju 5 5.2

Setuju 16 16.5

Ragu-ragu 31 32.0

Tidak Setuju 34 35.1

Sangat Tidak Setuju 11 11.3

Total 97 100.0

Sumber: Hasil Penelitian 2010

(74)
[image:74.612.157.454.140.340.2]

Tabel 11. Jawaban Responden Tentang Pengaduan Masyarakat Atas Penyimpangan Biaya Telah Ditangani oleh Petugas

Jawaban Responden Frekuensi Persen

Sangat Setuju 9 9.3

Setuju 20 20.6

Ragu-ragu 39 40.2

Tidak Setuju 25 25.8

Sangat Tidak Setuju 4 4.1

Total 97 100.0

Sumber: Hasil Penelitian 2010

Dari tabel diatas diketahui bahwa 39 jiwa responden (40,2%) menjawab ragu-ragu dan 4 jiwa responden (4,1%) menjawab sangat tidak setuju.

c. Akuntabilitas Produk Pelayanan

Tabel 12. Jawaban Responden Tentang Prosedur Pembuatan KTP Sudah Jelas

Jawaban Responden Frekuensi Persen

Sangat Setuju 14 14.4

Setuju 51 52.6

Ragu-ragu 20 20.6

Tidak Setuju 11 11.3

Sangat Tidak Setuju 1 1.0

Total 97 100.0

[image:74.612.160.456.504.701.2]
(75)
[image:75.612.154.457.226.426.2]

Dari tabel diatas diketahui bahwa 51 jiwa responden (52,6%) menjawab setuju dan 1 jiwa responden (1%) menjawab sangat tidak setuju.

Tabel 13. Jawaban Responden Tentang Prosedur Pembuatan KTP Dilaksanakan Sesuai Peraturan

Jawaban Responden Frekuensi Persen

Sangat Setuju 3 3.1

Setuju 40 41.2

Ragu-ragu 29 29.9

Tidak Setuju 21 21.6

Sangat Tidak Setuju 4 4.1

Total 97 100.0

Sumber: Hasl Penelitian 2010

(76)
[image:76.612.152.459.112.322.2]

Tabel 14. Jawaban Responden Tentang Produk Pelayanan Diterima Dalam Keadaan Baik

Jawaban Respoden Frekunsi Persen

Sangat Setuju 21 21.6

Setuju 48 49.5

Ragu- ragu 18 18.6

Tidak Setuju 8 8.2

Sangat Tidak Setuju 2 2.1

Total 97 100.0

Sumber: Hasil Penelitian 2010

(77)
[image:77.612.149.462.164.367.2]

2. Variabel X2 (Transparansi)

Tabel 15. Jawaban Responden Tentang Pengurusan KTP Sudah Dilaksanakan Tepat Pada Waktunya Dan Sesuai Peraturan

Jawaban Responden Frekeunsi Persen

Sangat Setuju 6 6.2

Setuju 25 25.8

Ragu- ragu 21 21.6

Tidak Setuju 36 37.1

Sangat Tidak Setuju 9 9.3

Total 97 100.0

Sumber: Hasil Penelitian 2010

Dari Tabel diatas diketahui bahwa 36 jiwa responden (37,1%) menjawab tidak setuju dan 6 jiwa responden (9,3%) menjawab sangat setuju.

Tabel 16. Jawaban Responden Tentang Cara Pembuatan KTP Telah Diinformasikan Dan Mudah Diakses

Jawaban Respoden Frekuensi Persen

Sangat Setuju 9 9.3

Setuju 37 38.1

Ragu-ragu 25 25.8

Tidak Setuju 23 23.7

Sangat Tidak Setuju 3 3.1

Total 97 100.0

[image:77.612.167.446.508.700.2]
(78)
[image:78.612.146.468.177.379.2]

Dari Tabel diatas diketahui bahwa 37 jiwa responden (38,1%) menjawab setuju dan 3 jiwa responden (38,1%) menjawab sangat tidak setuju.

Tabel 17. Jawaban Respnden Tentang Syarat Pembuatan KTP Sederhana Dan Tidak Berbelit-belit

Jawaban Respoden Frekuensi Persen

Sangat Setuju 15 15.5

Setuju 41 42.3

Ragu- ragu 17 17.5

Tidak Setuju 18 18.6

Sangat Tidak Setuju 6 6.2

Total 97 100.0

Sumber: Hasil Penelitian 2010

Dari Tabel diatas diketahui bahwa 41 jiwa responden (42,3%) menjawab setuju dan 6 jiwa responden (6,2%) menjawab sangat tidak setuju.

Tabel 18. Jawaban Responden Tentang Biaya Pembuatan KTP Dipungut Sesuai Peraturan

Jawaban Responden Frekuensi Persen

Sangat Setuju 5 5.2

Setuju 16 16.5

Ragu- ragu 31 32.0

Tidak Setuju 33 34.0

Sangat Tidak Setuju 12 12.4

Total 97 100.0

[image:78.612.147.465.493.679.2]
(79)

Dari Tabel diatas diketahui bahwa 33 jiwa responden (34%) menjawab tidak setuju dan 5 jiwa responden (5,2%) menjawab sangat setuju.

Tabel 19. Jawaban Responden Tentang Waktu Penyelesaian Pembuatan KTP Sesuai Peraturan

Jawaban Responden Frekuensi Persen

Sangat Setuju 5 5.2

Setuju 20 20.6

Ragu- ragu 36 37.1

Tidak Setuju 29 29.9

Sangat Tidak setuju 7 7.2

Tot

Gambar

Tabel 1. Jenis Kelamin responden
Tabel 3. Pendidikan Terakhir
Tabel 4. Pekerjaan Responden
Table 5. Jawaban Responden Tentang Petugas pelayanan  publik bekerja secara
+7

Referensi

Dokumen terkait

Generated by CamScanner

Generated by CamScanner

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pekerjaan Penapisan dan Sertifikasi Pengelolaan Hutan Rakyat Lestari (lelang ulang) Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah TA APBD

Kedua : Ketetapan pemenang ini dibuat dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku dalam pengadaan Barang/Jasa. Ditetapkan di :

Komisi Pemberantasan Korupsi dapat melaksanakan kerja sama dalam penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi dengan lembaga penegak hukum. negara lain sesuai

4) Guru memberi motivasi kepada peserta didik. 5) Guru menanyakan tentang materi pembelajaran berkaitan denganpengaruh positif modernisasi bagi perubahan sosial untuk

pembiayaan. Bank syariah akan memperoleh keuntungan berupa bagi hasil, dari proyek yang di biayai oleh bank tersebut. Apabila proyeknya mandek, maka akan di carikan solusi

AJÉN MORALITAS JEUNG ÉTNOPÉDAGOGIK DINA PANYARAMAN MASARAKAT SUNDA DI DÉSA BUNI GEULIS, KECAMATAN HANTARA, KABUPATÉN KUNINGAN.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu