ii
and sale of foam product. Management of the company is still not fully computerized, it can at least lead to errors in data management and sales transactions. By building the software, expected to be very helpful in the management, by streamlining all the existing facilities at the company, until fully computerized.
Applying research methods to process various data and information from the company, which leads to the results of research with the goal to be achieved. Development system with waterfall model was built according to design needs, and attention to each stage to be traversed in the development of this system. With software developers Visual Basic 6.0 and Microsoft Access 2007 as the database from any existing data and information on the system itself.
Software development will further assist each activity and the activity carried out within the company, particularly in data processing and sale. So that corporate management can be more optimally and achieve the desired objectives.
Keywords:
i
bidang distribusi dan penjualan produk busa. Pengelolaan kegiatan perusahaan masih belum sepenuhnya terkomputerisasi, hal tersebut sedikitnya dapat mengakibatkan terjadi kesalahan dalam pengelolaan data dan transaksi penjualan. Dengan membangun perangkat lunak, diharapkan akan sangat membantu dalam pengelolaan tersebut, dengan mengefektifkan setiap sarana dan fasilitas yang ada pada perusahaan, sehingga terkomputerisasi secara penuh.
Menerapkan metode penelitian yang mengolah berbagai data dan informasi dari perusahaan, yang mengarah pada hasil penelitian dengan tujuan yang akan dicapai. Pengembangan sistem dengan model waterfall rancangan dibangun sesuai dengan kebutuhan, dan memperhatikan setiap tahap yang akan dilalui dalam pengembangan sistem ini. Dengan perangkat lunak pembangun Visual Basic 6.0 dan Microsoft Acces 2007 sebagai database dari setiap data dan informasi yang ada pada system itu sendiri.
Pembangunan perangkat lunak diharapkan dapat lebih membantu setiap aktifitas dan kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan, khususnya pada pengolahan data dan transaksi penjualan. Sehingga pengelolaan perusahaan dapat lebih optimal dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Kata kunci:
1 1.1 Latar Belakang Penelitian
Penggunaan sistem informasi pada sebuah perusahaan, akan sangat membantu perusahaan tersebut dalam menjalankan setiap tugas atau pekerjaannya dengan baik. Begitu juga dengan penggunaan teknologi informasi, yang bertujuan untuk lebih mempercepat dan mempermudah setiap kegiatan yang dilakukan.
Begitu juga dengan sistem informasi yang diterapkan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II Padalarang. Perusahaan yang bergerak dibidang distribusi dan penjualan produk busa ini, mendistribusikan barang berupa kasur busa dan busa jok, untuk disalurkan ke perusahaan-perusahaan industri menengah ke bawah, seperti industri jok & kursi, meubel, dan lain-lain.
Gudang Royal Abadi Sejahtera II ini memiliki satu-satunya cabang yang berada kota Cirebon, namun antara perusahaan induk dan perusahaan cabang, sangat terhubung dalam sistem kerjanya. Karena lokasi cabang perusahaan yang cukup jauh, sistem kerja seperti ini dapat menimbulkan permasalahan seperti pengarsipan data penjualan barang, baik dari induk perusahaan, maupun dari cabang perusahaannya itu sendiri.
Hal itu dikarenakan, proses entry data masih dalam proses manual, data pemesanan, daftar jumlah barang, dan data transaksi penjualan, belum tersusun dengan baik, serta perangkat pengelola belum terkomputerisasi secara penuh. Mengingat jumlah data yang cukup banyak, dan jumlah pegawai sedikit, dalam mengeluarkan sebuah laporan penjualan pun, terhitung lambat dari waktu yang ditentukan.
1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah
Dalam penelitian yang dilakukan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II, ditemukan permasalahan dalam pengolahan data penjualan barang, diantaranya:
1. Proses entry data masih dalam proses manual, yang dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan pemasukan data penjualan barang.
2. Pengolahan data pemesanan, daftar jumlah barang, dan data transaksi penjualan belum tersusun dengan baik, karena jumlah data cukup banyak.
3. Pembuatan laporan penjualan sering tidak tepat waktu, melihat perangkat pengolah data belum terkomputerisasi secara penuh.
Berdasarkan identifikasi masalah yang ditemukan, diperoleh beberapa rumusan masalah yang akan diselesaikan, diantaranya:
1. Bagaimana sistem informasi pengolahan data penjualan barang yang berjalan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi pengolahan data barang untuk mengurangi terjadinya kesalahan pada entry data pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.
1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan untuk mengetahui tentang sistem informasi pengolahan data penjualan barang yang berjalan pada perusahaan. Dan mengusulkan sistem informasi yang akan dibangun, dengan mengurangi kesalahan dan kekurangan yang ada, serta mengefektifkan pengolahan data penjualan barang, yang akan diterapkan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui sistem informasi yang sedang berjalan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.
2. Membuat perancangan sistem informasi, dengan membangun perangkat lunak yang akan digunakan dalam pengolahan data pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.
3. Mengetahui implementasi sistem informasi, dengan lebih mengoptimalkan fungsi perangkat pengelola menjadi lebih terkomputerisasi secara penuh pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan, dapat memberikan tambahan bagi perusahaan tentang sistem informasi yang berjalan, dan bagaimana cara untuk mengetahui dan memperbaiki kelemahan yang di temukan dalam pengelolaan perusahaan. Hal ini akan membuat perusahaan menjadi lebih baik dalam meningkatkan kinerjanya, dan lebih profesional dalam memberikan pelayanan.
1.4.2 Kegunaan Akademis
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, diharapkan dapat memberikan sebuah informasi bagi pihak-pihak yang mendapatkannya.
1. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis, serta mendapatkan ilmu baik dari bangku kuliah maupun pelaksanaannya di lapangan. Dan juga untuk meningkatkan kemampuan penulis untuk bersosialisasi, disiplin, dan bertanggung jawab atas tugas yang telah diberikan, untuk dipecahkan permasalahannya.
2. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
3. Bagi Pihak Lain
Bagi pembaca ataupun pihak lain, dari hasil penelitian ini diharapkan, akan menjadi tambahan pengetahuan dan informasi yang berguna khususnya di bidang sistem informasi, dan juga bisa menjadi inspirasi bagi yang akan melakukan penelitian berikutnya.
1.5 Batasan Masalah
Ruang lingkup penelitian yang dilakukan hanya pada sistem informasi pengolahan data penjualan barang. Pembahasan masalah hanya berisi tentang hal pengolahan data penjualan barang, dimana data yang diolah tersebut adalah data barang yang akan dijual, dengan memperhatikan sistem kerja, kebutuhan, dan fasilitas yang digunakan di perusahaan. Untuk pengembangannya sendiri hanya mencakup pada sistem proses penjualan barang, yang diterapkan pada perangkat lunak yang telah dibangun.
1.6 Lokasi Dan Waktu Penelitian
8 2.1 Konsep Dasar Sistem
Dalam buku Analisis dan Desain karangan Jogiyanto, ada dua buah
kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada
prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan
sistem sebagai berikut.
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Jogiyanto H.M
(2005 : 1)
Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau
komponennya, mendefinisikan sistem sebagai berikut.
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Jogiyanto H.M (2005 : 2)
2.1.1 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu
sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran
(output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).
Jogiyanto H.M (2005 : 3)
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa
suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu
dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas Sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu
kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari
sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar sistem (environment) dari suatu sistem adalah
apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan merugikan
dari sistem sehingga harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan untuk
lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak
maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu
sistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke
subsistem yang lainnya. Dengan penghubung, satu subsistem dapat
berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk suatu kesatuan.
5. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dcmasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan
masukan signal (signal input). Maintenance input adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah
energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan
mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi
keluaran berupa barang jadi.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran
(objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan
masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan
sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau
tujuannya.
2.1.2 Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto H.M (2005 : 6) sistem dapat diklasifikasikan dari
beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan
sistem fisik (physical system).
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu (probabilistic system).
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem
terbuka (open system).
2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi,
sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem
yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil, dan akhirnya
berakhir. Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut.
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi yang menerimanya. Jogiyanto H.M (2005 : 8)
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian
(event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting di dalam pengambilan
Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis, sistem informasi didefisikan
sebagai berikut.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Jogiyanto (2005 : 11)
2.3.1 Komponen Sistem Informasi
Menurut John Burch dan Gary Grudnitski, sistem informasi terdiri dari
komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building
block), yaitu blok masukkan (input block), blok model (model block), blok
keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data
(database block), dan blok kendali (controls block). Blok tersebut masing-masing
saling berinteraksi satu dengan yang lainnya mambentuk satu kesatuan untuk
mencapai sasarannya. Jogiyanto H.M (2005 : 12)
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input
disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang
akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model
basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran
yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua
tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan “kotak alat” (tool inbox) dalam sistem
informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan
model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan
keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau
brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpuan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan
didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lajut. Data
di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya
6. Blok Kendali
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah
ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat cepat langsung
diatasi.
2.4 Pengertian Gudang
Gudang adalah sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan
berbagai macam barang. Setiap jenis bangunan bisa saja memiliki gudang,
misalnya saja pada bangunan pabrik, toko, dan bahkan rumah tinggal. Karena
digunakan untuk menyimpan berbagai macam barang, biasanya gudang berpotensi
untuk menyimpan debu. Karena itu, peletakkan gudang perlu diperhatikan agar
tidak mengganggu aktifitas lain dalam bangunan tersebut.
http://id.wikipedia.org/wiki/Gudang
2.5 Pengertian Penjualan
Penjualan adalah suatu usaha terpadu untuk mengembangkan
rencana-rencana strategis yang diarahkan pada pemuasan kebutuhan dan keinginan
pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba. Penjualan
merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh
daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasilkan.
http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/91-pengertian-penjualan.pdf
2.6 Pengertian Barang
Barang atau komoditas, dalam pengertian ekonomi adalah suatu objek atau
jasa yang memiliki nilai. Nilai suatu barang akan ditentukan karena barang itu
mempunyai kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan.
Dalam makroekonomi dan akuntansi, suatu barang sering dilawankan
dengan suatu jasa. Barang didefinisikan sebagai suatu produk fisik (berwujud)
yang dapat diberikan pada seorang pembeli dan melibatkan perpindahan
kepemilikan dari penjual ke pelanggan, kebalikan dengan suatu jasa (tak
berwujud). http://id.wikipedia.org/wiki/Barang
2.7 Pengertian Visual Basic
Visual Basic adalah program untuk membuat apikasi berbasis Microsoft
Windows secara cepat dan mudah. Visual dalam hal ini merupakan bahasa
pemrograman yang menyerahkan berbagai desain dengan model GUI (Graphical
User Interface).
Basic menunjukan bahasa pemrograman BASIC (Biginner All-Purpose
ditambah ratusan perintah tambahan, function, keyword, dan banyak berhubungan
langsung dengan GUI Windows. http://id.wikipedia.org/wiki/Visual-Basic/
2.8 Pengertian Microsoft Access
Microsoft Access adalah sebuah program aplikasi basis data komputer
relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga
menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft
Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft
PowerPoint.
Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database
Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga
memudahkan pengguna. Versi terakhir adalah Microsoft Office Access 2007 yang
termasuk ke dalam Microsoft Office System 2007.
Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format
Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle
Database, Visual Basic Application (VBA), atau semua kontainer basis data yang
mendukung standar ODBC.
Para pengguna yang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan
perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para pengguna yang kurang
mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi
18 3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian yang di ambil penulis adalah Gudang Royal Abadi Sejahtera II Padalarang yang beralamat di Jl. Gadobangkong 145 Cimareme Padalarang.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Berawal dari hanya bagian dari PT Royal Abadi Sejahtera sebagai bagian gudang di perusahaan tersebut, namun dalam sistem kerjanya berbeda dengan induk perusahaan. Bagian gudang tersebut lebih memperhatikan keinginan konsumen dalam pelaksanaan tugasnya, sehingga dari pimpinan perusahaanpun memutuskan untuk memisahkan bagian gudang tersebut, dengan acuan pengembangan area bisnis.
Pada 25 Juni 2004, kepala bagian gudang pada PT. Royal Abadi Sejahtera resmi ditunjuk sebagai pemimpin perusahaan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II saat ini. Meskipun sudah terpisah, namun kedua perusahaan tersebut masih tetap terhubung dalam hal penyediaan barang yang ada pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II. Namun dengan kepercayaan yang diberikan perusahaan induk, perusahaan ini lebih mengembangkan inovasi dalam hal pemasaran dan penjualan
Sumber daya, fasilitas, dan kebutuhan-kebutuhan lain, ditambahkan untuk lebih mengembangkan kegiatan usaha yang dilakukan. Dan hal itu terlihat pada pertengahan tahun 2006, dengan melakukan perubahan besar-besaran yang dilakukan pada gudang tersebut. Perbaikan, penambahan, semua dilakukan karena pimpinan perusahaan ingin lebih mengembangkan usahanya tersebut. Tidak hanya pada fasilitas-fasilitas yang ada di ruangan kerja, namun seperti kendaraan-kendaraan yang membawa barang pun semakin ditambah, karena melihat jumlah barang yang cukup banyak.
Hasilnya pun sudah sedikit terlihat sampai saat ini, tidak lagi memasarkan barang dalam jumlah kecil, pemasaran barang mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Tidak hanya memasukkan barang ke industri-industri kecil, namun juga mulai melakukan pendekatan pada perusahaan-perusahaan besar lain, yang akan semakin membuat perusahaan tersebut semakin berkembang.
Pada Agustus 2007, perusahaan membuka cabang yang lokasinya berada di kota Cirebon, hal tersebut dikarenakan melihat perkembangan bisnis seperti saat ini, dimana pengembangan bisnis harus tetap dilakukan. Sedikit namun bertahap, itulah yang dilakukan perusahaan untuk semakin lebih mengembangkan usahanya di dunia bisnis tersebut.
3.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan
Sedangkan untuk Misi pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II adalah sebagai berikut.
1. Turut berperan serta dalam pembangunan bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui distributor busa.
2. Senantiasa menyediakan produksi yang inovatif dan berkualitas tinggi kepada konsumennya.
3. Senantiasa mengadakan pelatihan, pendidikan, serta peningkatan profesionalisme bagi karyawan dan karyawatinya, dengan kompensasi yang sebanding dengan prestasi sekaligus memperbaiki kesejahteraannya.
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Adanya struktur organisasi dapat mempermudah sebuah perusahaan dalam pembagian tugas dibidangnya masing-masing. Untuk penelitian ini, lebih dikhususkan pada bagian penjualan, karena setiap data yang dibutuhkan dalam penelitian ini ada di bagian penjualan tersebut, karena disesuaikan dengan setiap data dan informasi yang ada pada bagian penjualan di Gudang Royal Abadi Sejahtera II tersebut.
Adapun struktur organisasi Gudang Royal Abadi Sejahtera II adalah
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Gudang Royal Abadi Sejahtera II
3.1.4 Deskripsi Tugas
Berdasarkan struktur organisasi pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II, berikut tugas masing-masing bagian perusahaan.
1. Direktur Utama
Uraian tugas dan tanggung jawab Direktur Utama adalah sebagai berikut.
b. Membina, membimbing dan menggerakan bawahan bersama dengan Wakil Dirut agar masing-masing karyawan dan karyawati secara tidak sadar melakukan tugasnya dengan baik.
c. Mengusahakan peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat dan selalu tanggap terhadap setiap perkembangan serta permasalahan yang ada.
d. Menjaga perusahaan melalui fungsi pengawasan yang selalu dilaksanakan dengan baik.
2. Wakil Direktur Utama
Uraian tugas dan tanggung jawab Wakil Direktur Utama adalah sebagai berikut.
a. Membuat laporan hasil bisnis secara mingguan dan bulanan
b. Melaksanakan rapat mingguan konservasi
c. Membuat distribusi kuitansi premi kepada Sales
d. Membuat laporan cash flow dan biaya non kontraktual
e. Mengecek kebenaran, kelengkapan atau perhitungan busa
f. Mencatat dan melaksanakan administrasi pajak
g. Membuat perencanaan kerja
3. Sekretaris
Uraian tugas dan tanggung jawab Sekretaris adalah sebagai berikut.
a. Menangani surat masuk dan surat keluar
b. Mengarsipkan surat dan dokumen penting
c. Mengatur jadwal kegiatan pimpinan
d. Menyiapkan pembuatan laporan
e. Mempersiapkan rapat
4. Bendahara
Uraian tugas dan tanggung jawab Bendahara adalah sebagai berikut.
a. Menerima transaksi keuangan dari Sales atau konsumen dan membuat voucher (penerimaan/ pengeluaran) serta bukti transaksi
b. Membuat laporan transaksi lengkap secara mingguan ke wakil direktur utama
c. Mencatat keadaan buku cek keluar atau masuk serta utang piutang
d. Entry data transaksi keuangan ke dalam LBK
e. Membuat rekonsiliasi Bank
g. Meng-entry atau mencatat utang piutang
h. Mencatat pengobatan pegawai (pribadi atau keluarga)
5. Bagian Accounting
Uraian tugas dan tanggung jawab Accounting adalah sebagai berikut.
a. Mengecek kebenaran transaksi masuk dan keluar yang dicatat dalam buku kontrol kas harian
b. Membuat laporan keuangan secara mingguan, bulanan dan tahunan
c. Melaksanakan rapat mingguan konservasi
d. Mencatat dan melaksanakan administrasi pajak
6. Bagian Gudang
Uraian tugas dan tanggung jawab Kepala Gudang adalah sebagai berikut.
a. Mengatur setiap barang yang yang akan disimpan ataupun dikeluarkan
b. Mencatat laporan data barang
c. Penyetujuan pengambilan barang yang akan dikeluarkan
7. Bagian Database
Uraian tugas dan tanggung jawab Database adalah sebagai berikut.
a. Mencatat distribusi busa kepada bagian Penjualan
b. Mengupdate data pemasukan dan pengeluaran busa
c. Mencatat perkembangan produksi secara harian
d. Mencatat stok dan penggunaan kuitansi pertama
e. Mencatat persediaan Sarana Operasional (SP) dan bonus
f. Mencatat surat-surat ke dalam Buku Agenda baik itu surat masuk
maupun surat keluar
g. Mengecek kebenaran atau kelengkapan SPAJ
h. Tertib kearsipan
8. Bagian Penjualan
Uraian tugas dan tanggung jawab Bagian Penjualan adalah sebagai berikut.
a. Mempromosikan barang yang disediakan oleh Gudang Royal Abadi Sejahtera II
c. Market development yaitu mencari sebanyak mungkin konsumen busa
d. Melakukan kegiatan administrasi penjualan (produksi) sesuai dengan ketentuan yang dilakukan perusahaan
e. Bertanggung jawab menagih pembayaran nota bon f. Membuat laporan penjualan busa kepada database
3.2 Metode Penelitian
Dalam menentukan metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah mengarah pada hasil penelitian dengan tujuan yang ingin dicapai, dengan mengolah berbagai data dan informasi yang diperoleh dalam pengolahan data penjualan barang pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.
3.2.1 Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Deskriftif, dimana metode pembahasan masalah digunakan untuk menggambarkan objek yang diteliti, yaitu dengan cara mencari, mengumpulkan, dan menganalisis data yang diperoleh. Penelitian metode deskriptif mempunyai langkah sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif.
3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan. 5. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan.
6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan dalam hal ini menentukan populasi, sampel, mengumpulkan, dan menganalisis data. 7. Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisis data dengan
menggunakan teknik statistika yang relevan. 8. Membuat laporan penelitian.
3.2.2 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan apa-apa saja yang dibutuhkan dalam mengumpulkan, dan menganalisis data, dengan melakukan penelitian langsung ataupun mengumpulkan dokumen-dokumen, pada sistem informasi yang sedang berjalan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.
3.2.2.1Sumber Data Primer
Merupakan data yang berasal dari sumber yang diteliti langsung, seperti:
1. Observasi, melakukan pengamatan terhadap proses, dengan menganalisis sistem informasi yang berjalan pada perusahaan tersebut.
3.2.2.2Sumber Data Sekunder
Dalam data sekunder, data tersebut berupa data yang sudah diolah lebih lanjut oleh pengumpul data tersebut, seperti sumber-sumber referensi, baik dari buku sumber ataupun dokumen-dokumen yang diperoleh dari pihak terkait pada saat penelitian dilakukan, seperti laporan penjualan dan data jumlah barang.
3.2.3 Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan sistem dapat dikatakan sebagai langkah awal yang dibuat sebelum melakukan pada metode pengembangan sistem. Itu terlihat dari setiap permasalahan yang ditemukan pada sistem informasi yang ada, untuk dipecahkan dan mejadikan langkah-langkah pengembangan menjadi sistem informasi yang baru. Dari pendekatan sistem dapat dilakukan pengembangan sistem untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang dipakai adalah metode berorientasi data, metode ini disebut juga metodelogi model informasi, diperkenalkan sekitar tahun
1980, dengan banyaknya perusahaan menggunakan “Relational Database Management System”. Alat yang digunakan untuk membuat model ini ialah Entity
3.2.3.2Metode Pegembangan Sistem
George M. Scott dalam bukunya, mendefinisikan bahwa desain sistem sebagai berikut.
Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah installasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem. Jogiyanto H.M (2005 : 196)
Langkah awal yang dilakukan dalam membangun sistem ini adalah dengan menentukan model sistem yang akan digunakan. Dalam penelitian ini model sistem yang digunakan adalah model sistem air terjun (waterfall).
Gambar 3.2 Model Sistem Waterfall
Model sistem ini menuntut cara yang teratur dari suatu rangkaian yang mendekati perkembangan perangkat lunak, yang dimulai dengan suatu tingkatan, melalui pemodelan sistem, analisis, perancangan, pengkodean, pengujian dan pemeliharaan. Model tersebut meliputi kegiatan aktifitas sebagai berikut.
1. Rekayasa dan Pemodelan Sistem (System Engineering)
Pekerjaan awal dimulai dengan menentukan tahap untuk menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem, dan mengalokasikannya ke dalam pembentukan perangkat lunak.
2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Analysis)
Proses analisis yang menunjang akan kebutuhan spesifik pada perangkat lunak, dan untuk mengetahui sifat dari perangkat lunak yang akan dibangun.
3. Perancangan (Design)
Langkah proses yang berfokus pada program struktur data, teknik, prosedur, dan penggolongannya. Proses perancangan menjelaskan data ke dalam gambaran dari perangkat lunak yang telah ditentukan.
4. Pengkodean (Coding)
5. Pengujian (Testing)
Pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun, dengan melihat tahapan-tahapan yang telah dilalui sebelumnya dengan benar.
6. Pemeliharaan (Maintenance)
Tahap akhir dimana perangkat lunak yang dibangun sudah selesai dan dirawat dengan semestinya. Melakukan perbaikan jika ada kesalahan (error), pemasangan keamanan pada perangkat lunak, dan melakukan perubahan sesuai kebutuhan.
3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat-alat yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa suatu gambar, diagram, ataupun grafik, untuk membantu menganalisis dan melakukan perancangan terhadap sistem yang akan dibangun. Alat bantu tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.
1) Flow Map
Merupakan diagram alir yang menunjukan arus bagi dokumen, aliran data, entitas-antitas sistem informasi, dan kegiatan operasi,
2) Diagram Konteks
Diagram kontek merupakan pola penggambaran sistem secara umum. Diagram kontek memiliki kelompok pemakai baik pihak internal maupun eksternal.
3) Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah model yang menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur.
4) Kamus Data
Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mengidentifikasi data yang mengalir di sistem dengan lengkap.
5) Perancangan Basis Data
Secara umum, DBMS diartikan sebagai suatu program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi, dan memperoleh data atau informasi dengan praktis dan efisien.
a. Normalisasi
Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah tersebut.
Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.
b. Tabel Relasi
3.2.4 Pengujian Software
Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Metode pengujiaan perangkat lunak yang dipakai dalam pengujiaan perangkat lunak disini adalah metode Black Box Testing.
Black Box Testing adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa
memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar atau tidak. Pengujian black box merupakan perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dijalankan, dieksekusi pada perangkat lunak, dan kemudian hasil dari perangkat lunak akan dicek, sesuai tidaknya dengan apa yang diharapkan.
Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut.
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4. Kesalahan kinerja
35 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang
utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, hambatan yang terjadi, dan
kebutuhan yang di harapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
4.1.1 Analisis Dokumen
Pengolahan data penjualan barang yang ada pada Gudang Royal Abadi
Sejahtera II merupakan pengolahan data barang yang menggunakan
dokumen-dokumen dalam setiap proses yang dilalui dalam tahapan penjualan barang
tersebut. Berikut dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses penjualan
barang pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.
1. Nama Dokumen : Form Pemesanan Barang
Sumber : Konsumen
Fungsi : Bukti pemesanan barang
Item Data : Purchase, Tanggal Pemesanan, Supplier, Item,
Description, Jumlah Barang, Harga Barang, Total
2. Nama Dokumen : Form Penerimaan Barang
Fungsi : Bukti penerimaan barang dari Supplier
Item Data : Nomor, Tanggal Penerimaan, Jumlah Barang,
Satuan, Nama Barang, Keterangan, Penerima
3. Nama Dokumen : Nota Penjualan
Sumber : Bag. Accounting
Fungsi : Bukti Penjualan Barang
Item Data : Tanggal, Nama Pembeli, No Faktur, Nama
Barang, Jumlah, Harga Satuan, Total
4. Nama Dokumen : Laporan Penjualan
Sumber : Bag. Accounting
Fungsi : Laporan dari Bukti Penjualan Barang
Item Data : Tanggal, Nama Barang, Harga Satuan, Jumlah
Semua dokumen-dokumen tersebut sangat dibutuhkan untuk setiap proses
penjualan barang, mulai dari proses pemesanan barang, transaksi penjualan,
sampai pembuatan laporan penjualan yang dilakukan pada Gudang Royal Abadi
Sejahtera II.
4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Gudang Royal Abadi Sejahtera II menerapkan prosedur penjualan barang,
mulai dari pemesanan barang, data dan jumlah barang yang tersedia, permintaan
barang, dan sampai pada pengeluaran barang yang akan dijual tersebut. Berikut
analisis prosedur yang sedang berjalan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.
1. Gudang akan mengecek data barang yang telah diminta oleh konsumen
sebelumnya, jika ada, Bag. Gudang akan mengelola permintaan barang
tersebut.
2. Jika tidak ada, Bag. Gudang akan menyerahkan form permintaan barang
tersebut ke Supplier, dan akan mengelola permintaan barang tersebut
3. Supplier akan mengirimkan barang ke Bag. Accounting sesuai dengan
permintaan dari Bag. Gudang tersebut.
4. Bag. Accounting akan mencatat barang yang telah masuk dari Supplier,
dan menyerahkan langsung ke Bag. Gudang.
5. Bag. Gudang akan menghitung data barang yang masuk sesuai dengan
barang yang sudah ada, maupun yang berasal dari supplier.
6. Data stock barang didapat setelah menghitung data barang yang masuk,
dan diserahkan ke Bag. Accounting untuk dibuat nota penjualannya.
7. Bag. Accounting akan membuat nota penjualan sebanyak 2 rangkap,
dengan rincian, 1 untuk diserahkan ke konsumen, 1 untuk di lanjutkan ke
pembuatan nota pembayaran dan laporan penjualan
8. Membuat nota pembayaran, untuk langsung diserahkan ke Supplier.
4.1.2.1Flow Map
Berdasarkan prosedur penjualan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II,
dapat ditemukan beberapa proses dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Berikut
gambaran proses penjualan, dalam Flow Map berikut.
! " #
4.1.2.2Diagram Konteks
Setelah menggambarkan alur proses penjualan dalam Flow Map, diperoleh
sebuah sistem informasi pengolahan data penjualan barang pada Gudang Royal
Abadi Sejahtera II, dan digambarkan secara umum dalam Diagram Konteks
sebagai berikut.
Gambar 4.2 Diagram Konteks Sistem Yang Sedang Berjalan
4.1.2.3Data Flow Diagram
Mengelompokkan setiap proses yang terjadi dalam penjualan akan
semakin memperjelas sistem kerja dalam perusahaan tersebut. Berdasarkan
sebuah sistem informasi yang telah di dapat dari penggambaran diagram konteks
diatas, dibagi beberapa proses dalam pengolahan data penjualan barang, dengan
Gambar 4.3 DFD Sistem Yang Sedang Berjalan
4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Gudang Royal Abadi Sejahter II menerapkan proses penjualan barang
dengan beberapa tahapan sebelum barang yang akan dijual tersebut dikeluarkan
ke pasaran. Proses pemesanan barang terhadap Supplier akan dikirimkan langsung
ke gudang tersebut, sebelum akan dikelola oleh bagian masing-masing pada
perusahaan.
Terlalu banyak proses yang dilakukan dengan proses semi komputer,
membuat proses pengolahan data barang yang akan dikeluarkan sedikit menemui
Berikut evaluasi sistem yang sedang berjalan pada Gudang Royal Abadi
Sejahtera II, yang diuraikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
No. Permasalahan Entitas Solusi
1. Proses entry data masih
dalam proses manual, yang
dapat mengakibatkan
Entry data ke perangkat lunak
dapat lebih memudahkan proses
pencatatan data barang, dan
transaksi penjualannya.
2. Pengolahan data
pemesanan, daftar jumlah
barang, dan data transaksi
penjualan belum tersusun
dengan baik, karena
jumlah data cukup banyak.
Bag.
Accounting
Data barang yang masuk dan
yang akan dikeluarkan dihitung
dengan proses komputerisasi
pada perangkat lunak, dengan
proses pengecekkan dan
perhitungan barang.
3. Pembuatan laporan
penjualan sering tidak
berdasarkan transaksi yang ada
pada perangkat lunak, lebih
memudahkan dalam pembuatan
4.2 Perancangan Sistem
Pengembangan prosedur dan proses dari sistem yang sedang berjalan,
merupakan sebuah perancangan sistem yang dapat digunakan untuk menghasilkan
sebuah sistem yang baru, atau memperbaharui sistem yang sudah ada. Dengan
tujuan meningkatkan efektifitas kerja agar dapat memenuhi kebutuhan, dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan fasilitas yang tersedia.
Berikut merupakan usulan perancangan sistem informasi yang dibangun
secara komputerisasi, yang diharapkan dapat membantu dan mempermudah setiap
tugas atau pekerjaan yang akan dilakukan.
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem
Adapun tujuan dari perancangan sistem yang diusulkan, yaitu sebagai
berikut.
1. Memperbaiki pengolahan data penjualan barang menjadi lebih
terkomputerisasi.
2. Dapat memeriksa, menyimpan, dan mengolah data penjualan barang.
3. Memproses transaksi penjualan barang dengan hasil laporannya, secara
4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan
Menjadikan sebuah sistem informasi yang lebih terkomputerisasi,
diharapkan akan sangat membantu dalam sebuah tugas atau pekerjaan yang
dilakukan. Merubah sistem yang sudah ada, ataupun menciptakan sebuah sistem
yang baru, dapat menjadi sebuah proses sistem informasi yang lebih baik.
Pembangunan perangkat lunak menjadi sebuah proses yang diharapkan
dapat lebih membantu dalam sebuah sistem informasi yang akan diterapkan.
Mengganti proses manual menjadi terkomputerisasi, dengan memanfaatkan
fasilitas yang tersedia, dapat menjadikan sebuah sistem informasi yang dapat lebih
mempermudah dalam suatu pekerjaan.
4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan
Melakukan perubahan sistem informasi menjadi lebih terkomputerisasi
merupakan proses yang melalui tahapan-tahapan dengan prosedur yang
terstruktur, dengan dimulai dari tahapan perancangan prosedur yang diusulkan.
Dalam perancangan prosedur ini, tahapan-tahapan tersebut meliputi Flow
Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), dan Kamus Data, yang
bertujuan untuk memudahkan dalam proses pembuatan perangkat lunak, dan
4.2.3.1Flow Map
Berikut proses alir dokumen yang diusulkan pada Gudang Royal Abadi
Sejahtera II, dalam gambaran flow map sebagai berikut.
! !
! " #
$ %
!
%
"
$
$
&
4.2.3.2Diagram Konteks
Diagram konteks berikut merupakan gambaran lanjutan dari proses sistem
yang diusulkan dalam pengolahan data penjualan barang. Berikut gambaran
sistem informasi dalam diagram konteks sebagai berikut.
Gambar 4.5 Diagram Konteks Sistem Yang Diusulkan
4.2.3.3Data Flow Diagram
Penguraian dari setiap proses yang terjadi, dengan melihat keseluruhan
sistem informasi yang diusulkan. merupakan tahapan selanjutnya dalam
menguraikan setiap proses yang diusulkan. Berdasarkan alur diagram konteks
yang diusulkan diatas, berikut uraian proses sistem yang diusulkan dalam
'( ) %
&'( "
*
'( %
!
+'( !
, #
Gambar 4.6 DFD Sistem Yang Diusulkan
4.2.3.4Kamus Data
Kamus data adalah fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan dari setiap
sistem informasi. Berikut alur data dari setiap proses penjualan barang.
1. Nama Arus Data : File Data Barang
Alias : -
Aliran Data : Konsumen-Proses 1
Struktur Data : {kode_barang, nama_barang, nama_pembeli,
2. Nama Arus Data : File Form Pemesanan Barang
Alias : -
Aliran Data : Konsumen-Proses 1, Proses 1-Supplier
Struktur Data : {no_pemesanan, tgl_pemesanan, kode_supplier,
kode_barang, jumlah_barang, harga_barang, total}
3. Nama Arus Data : Data Stock Barang
Alias : -
Aliran Data : Proses 1-Proses 3, Proses 2-Proses 3,
Proses 2-Proses 4
Struktur Data : {kode_barang, nama_barang, satuan,
harga_barang, stock, stock_minimal}
4. Nama Arus Data : File Barang Masuk
Alias : -
Aliran Data : Supplier-Proses 2
Struktur Data : {kode_supplier, kode_barang, nama_barang,
tgl_penerimaan, jumlah, harga_barang, stock,
5. Nama Arus Data : File Nota Penjualan
Alias : -
Aliran Data : Prose 3-Konsumen
Struktur Data : {no_faktur, tgl_penjualan, nama_pembeli,
kode_barang, nama_barang, harga_barang,
jumlah, total}
6. Nama Arus Data : File Laporan Pembelian
Alias : -
Aliran Data : Proses 4-Supplier
Struktur Data : {no_pembelian, tgl_pembelian, nama_barang,
jumlah_barang, harga_barang, total, penerima}
7. Nama Arus Data : File Laporan Penjualan
Alias : -
Aliran Data : Proses 3-Pimpinan Perusahaan
Struktur Data : {no_faktur, tgl_penjualan, kode_barang,
nama_barang, jumlah_barang, harga_barang,
4.2.4 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data dapat diartikan untuk menciptakan atau merancang
sekumpulan data yang terhubung dan disimpan secara bersama-sama.
Perancangan basis merupakan langkah yang diharapkan dapat mewakili seluruh
kebutuhan pengguna. Basis data sendiri didefinisikan sebagai sekumpulan data
yang berupa suatu penyampaian informasi yang lengkap, dengan jenis record
yang mempunyai spesifikasi yang sama. Record adalah kumpulan data yang
berisikan field-field yang berbeda, jumlah record pada umumnya terbatas.
4.2.4.1Normalisasi
Normalisasi adalah suatu proses untuk mengindefikasikan tabel kelompok
atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara satu atribut
dengan atribut lainnya. Berikut tahapan-tahapan dalam proses normalisasi.
a. Bentuk Unnormal
{kode_barang, nama_barang, nama_pembeli, alamat, no_tlp,
jumlah_barang, harga_barang, total, kode_pemesanan, tgl_pemesanan,
kode_supplier, kode_barang, nama_barang, jumlah_barang, harga_barang,
total, kode_barang, nama_barang, jumlah_barang, harga_barang, stock,
total, keterangan, kode_supplier, nama_supplier, kode_barang,
nama_barang, tgl_penerimaan, jumlah, harga_barang, stock, penerima,
harga_barang, jumlah, total, no_pembelian, tgl_pembelian, nama_barang,
jumlah_barang, harga_barang, total, penerima, tgl_penjualan,
kode_barang, nama_barang, jumlah_barang, harga_barang, total,
keterangan}
b. Bentuk Normal Ke-1
{kode_barang, nama_barang, nama_pembeli, alamat, no_tlp,
jumlah_barang, harga_barang, total, kode_pemesanan, tgl_pemesanan,
kode_supplier, stock, keterangan, tgl_penerimaan, penerima, no_faktur,
tgl_penjualan, no_pembelian, tgl_pembelian}
c. Bentuk Normal Ke-2
supplier : {kode_supplier*, nama_supplier, alamat, no_tlp}
barang : {kode_barang*, nama_barang, satuan, harga_barang,
harga_barang, stock, stock_minimal}
pemesanan : {kode_pemesanan*, tgl_pemesanan, kode_barang,
total}
pembelian : {no_pembelian*, tgl_pembelian, kode_barang, total}
penjualan : {no_faktur*, tgl_penjualan, kode_barang, kode_barang,
d. Bentuk Normal Ke-3
supplier : {kode_supplier*, nama_supplier, alamat, no_tlp}
barang : {kode_barang*, nama_barang, satuan, harga_barang,
stock, stock_minimal}
pemesanan : {kode_pemesanan*, tgl_pemesanan, kode_supplier**,
jumlah_barang}
pembelian : {no_pembelian*, tgl_pembelian, kode_pemesanan**,
total}
penjualan : {no_faktur*, tgl_penjualan, kode_barang**, total,
penerima}
detail_pemesanan : {kode_pemesanan**, kode_barang**, jumlah}
detail_penjualan : {no_faktur**, kode_barang**, jumlah_barang}
4.2.4.2Relasi Tabel
Hubungan antara suatu himpunan entitas dengan entitas yang lainnya
disebut dengan relasi tabel.Adanya keterkaitan dari suatu himpunan dengan yang
lainnya, dapat mempermudah dalam mengakses suatu himpunan dalam sistem itu
sendiri. Begitu pula dalam sebuah perangkat lunak yang dapat diterapkan sebuah
memodifikasi sebuah data. Untuk sistem informasi pengolahan data penjualan
barang yang diusulkan, berikut gambaran relasi antar tabelnya sebagai berikut ini.
# - .
Gambar 4.7 Relasi Tabel Sistem Yang Diusulkan
4.2.4.3Entity Relationship Diagram
ERD adalah bentuk bagan yang menggunakan relasi entitas suatu
informasi. ERD dibuat dengan menggunakan persepsi yang terdiri dari
sekumpulan objek dasar yaitu entitas dan hubungan antar entitas. Derajat
keterhubungan antar entitas pada suatu relasi tersebut dengan kardinalitas.
1. 1-1 : Menunjukan hubungan satu ke satu
2. 1-n : Menunjukan hubungan satu ke banyak
3. n-n : Menunjukan hubungan banyak ke banyak
Berikut gambaran ERD sistem informasi pengolahan data penjualan
barang sebagai berikut.
4.2.4.4Struktur File
Dalam pembuatan program dibutuhkan suatu struktur file yang
dimaksudkan untuk dapat melakukan kegiatan pengaturan pencarian data dan
pembuatan laporan sehingga memudahkan kerja sistem komputer. Struktur file
digunakan dalam perancangan sistem karena struktur file ini menentukan struktur
fisik database yang menunjukan struktur dari elemen data yang menyatakan
panjang elemen data dan jenis datanya.
Struktur file merupakan urutan isi data-data item yang terdaftar pada
sebuah record file. Berikut struktur file yang digunakan pada sistem informasi
pengolahan data penjualan barang, adalah sebagai berikut.
1. Tabel Supplier
Nama : Supplier
Deskripsi : Data Supplier
Primary Key : kode_supplier
Tabel 4.2.1 Struktur File Tabel Supplier
No Nama Field Type Size Ket.
1 kode_supplier Text 10 Primary Key
2 nama_supplier Text 30 Atribut
3 alamat Text 20 Atribut
2. Tabel Barang
Nama : Barang
Deskripsi : Data Stock Barang
Primary Key : kode_barang
Tabel 4.2.2 Struktur File Tabel Barang
No Nama Field Type Size Ket.
1 kode_barang Text 10 Primary Key
2 nama_barang Text 20 Atribut
3 satuan Text 5 Atribut
4 harga_barang Currency - Atribut
5 stock Text 5 Atribut
6 stock_minimal Text 5 Atribut
3. Tabel Pemesanan
Nama : Pemesanan
Deskripsi : Data Pemesanan Barang
Primary Key : kode_pemesanan
Tabel 4.2.3 Struktur File Tabel Pemesanan
No Nama Field Type Size Ket.
1 kode_pemesanan Text 10 Primary Key
3 kode_supplier Text 10 Foreign Key
4 kode_barang Text 10 Foreign Key
5 harga_barang Currency - Atribut
6 jumlah_barang Text 5 Atribut
7 total Text 10 Atribut
4. Tabel Pembelian
Nama : Pembelian
Deskripsi : Data Pembelian Barang
Primary Key : no_pembelian
Tabel 4.2.4 Struktur File Tabel Pembelian
No Nama Field Type Size Ket.
1 no_pembelian Long Integer - Primary Key
2 tgl_pembelian Date/ Time - Atribut
3 kode_pemesanan Text 10 Foreign Key
4 kode_barang Text 10 Atribut
5 total Text 20 Atribut
5. Tabel Penjualan
Nama : Penjualan
Deskripsi : Data Penjualan Barang
Tabel 4.2.5 Struktur File Tabel Penjualan
Kodifikasi merupakan suatu proses mempermudah dalam pengelompokan
dan pemrosesan data yang terdapat dalam basis data, selain itu juga dapat
menghindarkan dari kesalahan dalam penginputan data. Kodifikasinya adalah
sebagai berikut.
1. Kode Supplier
Kode Supplier pada perancangan ini menggunakan tipe text,
dengan dengan ukuran 4 digit, dimana 2 digit pertama menyatakan
Supplier, dan 2 digit terakhir menyatakan urutan supplier. Adapun
pengkodeannya, yaitu sebagai berikut.
XX - XX
Urutan Suppiler
Supplier
Contoh: SU01
2. Kode Barang
Kode Barang pada perancangan ini menggunakan tipe text, dengan
dengan ukuran 4 digit, dimana 2 digit pertama menyatakan Barang, dan 2
digit terakhir menyatakan urutan nama barang. Adapun pengkodeannya,
yaitu sebagai berikut.
XX - XX
Urutan nama barang
Barang
Contoh: BS02
Ket: BS = Barang, 02 = Nomor urut barang
3. Kode Pemesanan
Kode Supplier pada perancangan ini menggunakan tipe text,
dengan dengan ukuran 4 digit, dimana 2 digit pertama menyatakan
Pemesanan Barang, dan 2 digit terakhir menyatakan urutan daftar
pemesanan. Adapun pengkodeannya, yaitu sebagai berikut.
XX - XX
Urutan pemesanan barang
Pemesanan Barang
Contoh: PB03
4.2.5 Perancangan Antar Muka
Berdasarkan perancangan sistem yang telah dibuat maka akan dibuatkan
suatu aplikasi program yang berisikan tentang perancangan input dan output yang
dijadikan acuan oleh pemakai dalam menjalankan program yang telah dibuat.
4.2.5.1Struktur Menu
Struktur menu adalah bentuk umum dari suatu rancangan program untuk
memudahkan pemakai dalam menjalankan program komputer sehingga pada saat
menjalankan program komputer, pengguna tidak mengalami kesulitan dalam
memilih menu-menu yang diinginkan.
Pada perancangan ini dibuat menu yang dapat mengintegrasikan seluruh
data dalam suatu sistem dan disertai dengan instruksi yang ada pada pilihan menu
tersebut. Adapun menu tersebut dapat dilihat pada gambar sebagai berikut.
! "
01
/
4.2.5.2Perancangan Input
Perancangan input merupakan desain yang dirancang untuk menerima
masukan dari pengguna sistem. Rancangan masukan data ini harus dapat
memberikan penjelasan dari pemakai, baik dari bentuk maupun dari
masukan-masukan yang harus di isi. Berikut tampilan perancangan input, dalam gambar
dan keterangannya.
1. Tampilan Form Login
Berikut rancangan Form Login, dalam gambar berikut.
2
3 #
01
Gambar 4.10.1 Form Login
Keterangan:
Tabel 4.3.1 Fungsi dan Keterangan Form Login
No Nama Objek Keterangan
1 User Name Edit.Text Untuk input user name
2 Password Edit.Text Untuk input password
3 Login Button Untuk masuk ke aplikasi
2. Tampilan Form Menu Utama
Berikut rancangan Form Menu Utama, dalam gambar berikut.
" 4 $
Gambar 4.10.2 Form Menu Utama
3. Tampilan Form Data Barang
Berikut rancangan Form Data Barang, dalam gambar berikut.
Keterangan:
Tabel 4.3.2 Fungsi dan Keterangan Form Data Barang
No Nama Objek Keterangan
1 Kode Barang Edit.Text Untuk input/ melihat Kode Barang
2 Nama Barang Edit.Text Untuk input/ melihat Nama Barang
3 Jumlah Barang Edit.Text Untuk input/ melihat Jumlah Barang
4 Harga Barang Edit.Text Untuk input/ melihat Harga Barang
5 Stock Edit.Text Untuk input/ melihat Stock Barang
6 Keterangan Edit.Text Untuk input/ melihat Keterangan
7 Next Button Untuk melihat record selanjutnya
8 Previous Button Untuk melihat record sebelumnya
9 First Button Untuk melihat record paling awal
10 Last Button Untuk melihat record paling akhir
11 Tambah Button Untuk menambah Data Barang
12 Edit Button Untuk merubah Data Barang
13 Simpan Button Untuk menyimpan Data Barang
14 Hapus Button Untuk menghapus Data Barang
15 Pilihan Pencarian Combo box Untuk memilih Kriteria Pencarian
4. Tampilan Form Data Supplier
Berikut rancangan Form Data Supplier, dalam gambaran sebagai berikut.
Gambar 4.10.4 Form Data Supplier
Keterangan:
Tabel 4.3.3 Fungsi dan Keterangan Form Data Supplier
No Nama Objek Keterangan
1 Kode Supplier Edit.Text Untuk input/ melihat Kode Supplier
2 Alamat Edit.Text Untuk input/ melihat Alamat
3 No. Telepon Edit.Text Untuk input/ melihat No. Telepon
4 Tambah Button Untuk menambah Data Supplier
5 Simpan Button Untuk menyimpan Data Supplier
6 Edit Button Untuk merubah Data Supplier
5. Tampilan Form Pemesanan Barang
Berikut rancangan Form Pemesanan Barang, dalam gambar berikut.
Gambar 4.10.5 Form Pemesanan Barang
Keterangan:
Tabel 4.3.4 Fungsi dan Keterangan Form Pemesanan Barang
No Nama Objek Keterangan
1 Isi Form Button Untuk mengisi Form Pemesanan
2 Batal Button Untuk membatalkan pemesanan
3 Kode Pemesanan Edit.Text Untuk input Kode Pemesanan
4 Tgl Pemesanan Edit.Text Untuk input Tgl Pemesanan
5 Kode Supplier Data Combo Untuk memilih Kode Supplier
7 Harga Barang Edit.Text Untuk melihat Harga Barang
8 Jumlah Barang Edit.Text Untuk input Jumlah Barang
9 Total Edit.Text Untuk melihat total pemesanan
10 Next Button Untuk melihat record selanjutnya
11 Previous Button Untuk melihat record sebelumnya
12 Hapus Button Untuk menghapus pemesanan
13 Edit Button Untuk merubah pemesanan
14 Proses Button Untuk memproses pemesanan
6. Tampilan Form Pembelian Barang
Berikut rancangan Form Pembelian Barang, dalam gambar berikut.
Keterangan:
Tabel 4.3.5 Fungsi dan Keterangan Form Pembelian Barang
No Nama Objek Keterangan
1 Isi Form Button Untuk mengisi Form Pembelian
2 Batal Button Untuk membatalkan pembelian
3 No Pembelian Edit.Text Untuk input No Pembelian
4 Tgl Pembelian Edit.Text Untuk input Tgl Pembelian
5 Kode Pemesanan Data Combo Untuk memilih Kode Pemesanan
6 Total Edit.Text Untuk melihat total pembelian
7 Penerima Edit.Text Untuk input penerima
8 Next Button Untuk melihat record selanjutnya
9 Previous Button Untuk melihat record sebelumnya
10 Hapus Button Untuk menghapus pembelian
11 Edit Button Untuk merubah pembelian
7. Tampilan Form Penjualan Barang
Berikut rancangan Form Penjualan Barang, dalam gambar berikut.
Gambar 4.10.7 Form Penjualan Barang
Keterangan:
Tabel 4.3.6 Fungsi dan Keterangan Form Penjualan Barang
No Nama Objek Keterangan
1 Isi Form Penjualan Button Untuk mengisi Form Penjualan
2 Cancel Button Untuk membatalkan penjualan
3 No Faktur Edit.Text Untuk input No Faktur
4 Tgl Penjualan Edit.Text Untuk input Tgl Penjualan
5 Kode Barang Data Combo Untuk memilih Kode Barang
7 Harga Barang Edit.Text Untuk melihat Harga Barang
8 Jumlah Edit.Text Untuk input Jumlah Barang
9 Total Edit.Text Untuk melihat total penjualan
10 Next Button Untuk melihat record selanjutnya
11 Previous Button Untuk melihat record sebelumnya
12 Hapus Button Untuk menghapus penjualan
13 Edit Button Untuk merubah penjualan
4.2.5.3Perancangan Output
Perancangan output merupakan informasi yang dihasilkan oleh sistem
berupa laporan dari hasil proses masukan yang diterima oleh sistem informasi.
Berikut adalah rancangan keluaran dalam gambar berikut.
1. Tampilan Laporan Pembelian Barang
Berikut rancangan Laporan Pembelian Barang, dalam gambar berikut.
2. Tampilan Laporan Penjualan Barang
Berikut rancangan Laporan Pembelian Barang, dalam gambar berikut.
71
5.1 Pengujian
Bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak ada
dalam pengujian. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan mengetahui
kelemahan dari perangkat lunak tersebut. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk
menjamin bahwa perangkat lunak yang memiliki kualitas yang baik, yaitu mampu
menerjemahkan setiap proses dari implementasi sistem, dimulai dari spesifikasi,
analisis, perancangan, dan pengkodean dari perangkat lunak itu sendiri.
5.1.1 Rencana Pengujian
Rencana dari pengujian perangkat lunak ini meliputi beberapa pengujian,
diantaranya sebagai berikut.
1. Pengujian pada login pengguna
2. Pengujian input, ubah, dan hapus pada data barang
3. Pengujian input, ubah data supplier
4. Pengujian pada proses pemesanan barang
5. Pengujian pada proses pembelian barang
7. Pengujian pada laporan pembelian
8. Pengujian pada laporan penjualan
5.1.2 Kasus dan Hasil Pengujian
Ditemukan beberapa kasus dalam pengujian perangkat lunak tersebut,
yang dicantumkan dalam tabel sebagai berikut.
1. Form Login
Tabel 5.1.1 Hasil Pengujian Form Login
No Skenario Hasil Pengujian
1 Klik tombol Loign (benar)
Masuk ke form utama Sesuai
2 Klik tombol Login (salah)
Muncul pesan “Masukan User Name dan Password terlebih dahulu”
Sesuai
3 Klik tombol Cancel Batal masuk ke aplikasi Sesuai
2. Form Menu Utama
Tabel 5.1.2 Hasil Pengujian Form Menu Utama
No Skenario Hasil Pengujian
1 Klik Menu File (Data Barang)
Masuk ke form Data Barang Sesuai
2 Klik Menu File (Data Supplier)
Masuk ke form Data Supplier Sesuai
4 Klik Menu Transaksi (Pemesanan)
Masuk ke form Pemesanan Barang Sesuai
5 Klik Menu Transaksi (Pembelian)
Masuk ke Form Pembelian Sesuai
6 Klik Menu Transaksi (Penjualan)
Masuk ke form Penjualan Sesuai
7 Klik Menu Report
Menampilkan form Profil Penyusun Sesuai
3. Form Data Barang
Tabel 5.1.3 Hasil Pengujian Form Data Barang
No Skenario Hasil Pengujian
1 Klik Tombol Next Menampilkan data selanjutnya, dan menampilkan pesan “Anda sudah di akhir data”, jika sudah berada di data yang paling akhir
Sesuai
2 Klik Tombol Previous Menampilkan data sebelumnya, dan menampilkan pesan “Anda sudah di awal data”, jika sudah berada di data yang paling awal
Sesuai
3 Klik Tombol First Menampilkan data paling awal Sesuai
4 Klik Tombol Last Menampilkan data paling akhir Sesuai
5 Klik Tombol Tambah Mengisi dan menambah data Sesuai
6 Klik Tombol Simpan Menyimpan dari penambahan/ perubahan data
Sesuai
8 Klik Tombol Hapus Muncul Pesan “Anda yakin akan menghapus data ini”, jika Ya maka data akan terhapus
Sesuai
9 Klik Pilihan Pencarian Mengurutkan pencarian berdasarkan kategori
Sesuai
10 Klik Tombol Cari Mencari data setelah memasukkan kata yang akan dicari
Sesuai
4. Form Data Supplier
Tabel 5.1.4 Hasil Pengujian Form Data Supplier
No Skenario Hasil Pengujian
1 Klik Tombol Tambah Mengisi dan menambah data Sesuai
2 Klik Tombol Simpan Menyimpan data yang telah dirubah Sesuai
3 Klik Tombol Edit Merubah data yang sudah ada Sesuai
5. Form Pemesanan
Tabel 5.1.5 Hasil Pengujian Form Pemesanan
No Skenario Hasil Pengujian
1 Klik Tombol Isi Form Pemesanan
Mengisi data pemesanan barang Sesuai
2 Klik Tombol Cancel Membatalkan proses pemesanan dan kembali ke Menu Utama
Sesuai
3 Klik Tombol Next Menampilkan data selanjutnya, dan menampilkan pesan “Anda sudah di akhir data”, jika sudah berada di data yang paling akhir
Sesuai
4 Klik Tombol Previous Menampilkan data sebelumnya, dan menampilkan pesan “Anda sudah di awal data”, jika berada di data