• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Iklim Sekolah Dengan Disiplin Siswa Di SMP Hutama Pondok Gede Bekasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Iklim Sekolah Dengan Disiplin Siswa Di SMP Hutama Pondok Gede Bekasi"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN

DISIPLIN SISW A DI SMP HUT AMA

PONDOK GEDE BEKASI

Skripsi

Diajukan kcpada Falmltas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memperolch Gclar Sarjana Pendidikan Islam (S.PD.I)

Olelt

DEBI YUVESTI

204018203251

ォィᄋLセᄋエᄋセ@No.. Jnti11k '.' :i

; .

!h ..

it.'1.6. ..

... "

; .2.2.:.0..'f.£,;j; ... . : .. \RHVNセ@ .. Q.':i..7.;;i,-;;i, Cf.£

JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDJKAN

FAKULT AS ILMU TARBIY AH DAN KEGUHUAN

UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF

HIDAYATULLAH

(2)

SURAT PERNY AT AAN PENULIS

Bismillaahirrahmanirrohim

Saya yang betianda tangan dibawah ini: Nama

Nim Jurusan Fakultas

: Debi Y t:vesti : 204018203251 : Kependidikan Islam

: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dengan ini saya menyatakan

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang saya ajukan untuk memenuhi salah satu pe1syaratan untuk memperoleh Gelar Strata Satu (SI) di Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penu!isan skripsi ini telah saya cant111nkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

J. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi berclasarkan Undang-l lndang yang bcrlaku di IJnivcrsitas Islam Ncgcri Syarif Hidayatullah Jakarta.

(3)

LEMBARPENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN DISIPLIN SIS\\IA DI SMP HUT AMA PONDOK GEDE-BEKASI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas limn Tarbiyah Dan Kcguruan Uutuk Memenuhi Syarat-Syarat mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pdl)

Oleh

DEBI YUVESTI NIM:204018203251

Dibawah bimbingan Pembimbing

DRS.SYAFRIL, M.Pd NIP: I SO 097 592

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN .JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAI-1 DAN KEGURUAN UIN SY ARIF HIDAY A TULLAH

(4)

Siswn Di SMP Hufamn Pondok Gede Bckasi" telah diujikan dalam Sidang

Munaqasah Fakultas llmu Tarbiyah Dan Kcguruan Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 19 Desember 2008. Skripsi ini

telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh salah satu syarat untuk

memperoleh Gelar Sarjana Program Strata (SI) pada Jurusan Manajemen

Pendidikan Islam

Jakarta, 19 Desember 2008

Panitia U,iian Munaqasah

Ketul'. Panitia (Kehm Jurusan/Prodi)

Dra.Yefnelty Z. M.Pcl NIP. 150209382

Seketaris (Sd{Cfaris Jurusan/Prodi)

Drs.Mu 'ari f Sam, M. Pd NIP. 150268586

Penguji I

Drs.Hasyim Asy'ari, M.Pd NIP.150:260265

AGセZZ[[ZZェゥ@ JI

Dra.Yefneltv Z, M.Pcl NIP. 150209382

Tanggal Tanda Tangan

エセイ@

エエセ@

.;i__1;{,;03

セセ@

-QセO。Laア@

セ@

RQOセNセ@

fJ

(5)

ABSTRAK

Debi Yuvesti, Nim: 204018203251, Hubungan Antara Iklim Sckolah Dengan Disiplin Siswa Di SMP Hutama Pondok Gede-Bckasi.

lkiim sekolah merupakan karateristik mengenai hal yang terjadi dilingkungan yang dianggap mengubah perilaku orang-orang yang berada dilingkungan organisasi atau sekolah. Iklim sekolah merupakan bagian dari lingkup sekolah.

Disiplin adalah suatu keadaan yang berdasarkan pada kesadaran dan keikhlasan terhadap perintah peraturan dan keharusan yang berlaku dilingkungan sehari-hari, sekolah, maupun dalam hidup berbangsa dan bernegara. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah iklim sekolah bisa mempengaruhi disiplin siswa.

Dalam penelitian ini mengunakan Metode Deskriptif Korelasional untuk menutt1rkan pemecahan permasalahan yang berdasarkan data-data. Adapun penelitian ini dilakukan di SMP Hutama Pondok Gcdc-Bckasi. Pcnclitian ini merupakan penelitian studi kasus dan studi lapangan. Adapun teknik yang digunakan untuk pengumpulan data berupa wawancara do;)ngan Kepala Sekolah, dan angket yang disebarkan sebarkan kepada siswa.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara iklim sekolah dan disiplin siswa yang mana terdapat hubungan positif yang ウセ、。ョァ@

(6)

Assalamu 'alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirabbil'alamin. Puji syukur kepada Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat, taufiq, hidayah serta kemudahan kepada penulis sehingga bisa 111enyelesaikan skripsi ini Shalawat dan salam dicurahkan kcpada junjungan dan suri tauladan kita Nabi Muhammad S.A.W yang telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam yang terang bcnderang seperti yang kita rasakan saat ini.

Selama penyusunan skripsi yang berjudul "Hubungan Antara Iklim SekolRh Dengan Disiplin Siswa Di SMP Hutama Pondok Gede-Bekasi" penulis banyak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Penulis menyadari hasil yang kecil ini bukanlah jerih payah sendiri. Hasil ini diperol0h berkat bimbingan, dorongan, dukungan dan doa dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini izinkanlah penulis mengaturkan terima kasih dari hati yang terdalam dan penghargaan yang setinggi-tingginya pada:

1. Prof.Dr.Dede Rosyada,M.,\ Dekan Fakultas llmu Tarbiyah Dan Keguruan

ll!N Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Dra.Yefnelty Z, M.Pd Ketua Jurusan Kependidikan Islam Manajemen Pendidikan dan Drs. MuarifSam M.Pd Seke1arisJurusan Kependidikan Islam Manajemen Pendidikan.

3. Drs. Syafril M.Pd, Dosen Pembimbing yang selalu mcluangkan waktunyanya untuk membimbing dan memberikan motivasi kepada penulis.

4. Drs.Suyitno, S.Kom, Kcpala Sckolah SMP llutama Pondok Gede Bckasi yang tclah membantu dan membcrikan informasi yang sangat berguna bagi penulis 、ョャセュ@ mclaksanakan pcnclitian.

5. Keluarga b・ウセイ@ Resimen M&hasiswa "Wira Dha1111a" UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terkhusus buat Angkatan Srikandi ( Fadhil, Mulyono,

(7)

Anul, Indah, Dian, Ratna, Artila ) saya akan selalu merindukan kafian semua dan terima kasih telah mendeni;arkan keluh kesahku.

6. Sahabat-sahabatku KI-MP angkatan 2004 yang selalu membuat bahagia terutama kepada sahabatku Lista dan Ratnengsih terima kasih sudah mau menemaniku disaat-saat aku hampir terpuruk.

7. Kepada semua pihak yang telah membantu Jl'11ingga bisa terselesaikannya skripsi ini

Skripsi ini khusus penulis persembahkan buat Ayahanda Yusmen dan Ibunda Darya:i yang telah membimbing penulis ウセェ。ォ@ dari buaian, mengasuh dengan kasih sayang, mengorbankan hatta dan pikiran untuk membantu penulis meraih cita-cita, doa yang mereka panjatkan, pengorbanan yang mereka keluarkan merupakan hutang budi yang tidak mungkin ter1unasi.

Kakanda tercinta (Uda Dedi, Uda Doni, Uni Desi, Uda Doli) terima kasih atas semuanya sehingga saya bisa seperti ini, buat kakak iparku ( Uni Im, Uda Fauzi, Uni Heni ) yang telah memberikan atti kebersamaan, hanya doa yang bisa penulis haturkan bu?t semua serta buat keponakanku ( Rayhan, Furqan, "010riq, Alga, Hafiz, Ghina ) yang membuat hari-hari ante lebih berwarna

Tak ada gading yang tak akan rctak. Penulis menyndari dnlam penulisnn skripsi ini banyak tcrdapat kekurangan dan jauh dari kescmpurnaan. Olch karcna itu saran dan kritik sangat penulis butuhkan.

Wassalammua 'laikum Wr. Wb

iii

.Jakarta, 01November2008

Pcnulis

(8)

Lem bar Pc11gcsaha11 Pcmbimbing Lemb:tr Pe11gesalum Panitia Ujian

Abstral' ... .

Kata Pcngantar ... 0 . . - . . . . ii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabet ... vi

D a .tar amp1ran f L . ... .-... v111 ...

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... . B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Pcrumusan Masalah ... 5

E. Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II A CU AN TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR, PEN GA.JUAN HIPOTESIS A. Acuan Teoritik ... 6

I. lklim Sekolah ... 6

a. Definisi lklim Sekolah ... 6

b. Teori Tcntang lklim Sckolah ... 9

c. Faktor-Fnktor lklim Sckolah ... l 0 d. Dimensi lklim Sekolah ... 11

2. Disiplin Siswa ... 12

a. Definisi Disiplin ... 12

b. Tujuan Disiplin ... 13

c. Pcntingnya Disiplin ... 15

(9)

e. Sumber-Sumber Pelanggaran ... 19

f. Pembinaan Disiplin anak didik ... 19

B. Kerangka Berpikir ... 20

C. Pengajuan Hipotesa ... '. 21

BABUI METEDOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian ... 22

B. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 22

C. Metode Penelitian ... 22

D. Populasi Dan Sampel ... 23

E. Variabel Penelitian ... 23

F. Tcknik Pengumpulan Data ... 23

G. Teknik Analisis Data ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data ... 29

B. Analisis Dan lnlcrprctasi Data ... 46

BABY PENVTUP A. Kesimrulan ... 56

B. Saran ... 57

DAFTARPUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

(10)

dengan disiplin siswa ... 24

2. Interpretasi data ... 27

3. Apakah di sekolah SMP Hutama terdapat suasana kerjasama yang baik dan nyaman ... 29

4. Apakah antara personil sekolah SMP Hutama terdapat suasana saling hormat menghormati satu dengan yang lain ... 30

5. Bagaimana dengan lingkungan (suasana) didalam dan diluar sekolah SMP Hutama ... 31

6. Bagaimana suasana persaudaraan yang te1jalin di sekolah SMP Hutama ... 31

7. Apakah siswa/i SMP Hutama memiliki tanggungjawab yang tinggi dalam menjaga lingkungan sekolah ... 32

8. Apakah di SMP Hutama sering terjadi keributan ... 32

9. Apakah tata ruang SMP Hutama berantakan ... 33

10. Bagaimana lingkungan komunikasi yang berjalan di SMP Hutama ini ... 34

11. Apakah Kepala Sekolah pemah meminta pendapat kepada siswa dalam pemecahan masalah yang terjadi disekolah ... 34

12. Apakah Sekolah bertanggungjawab dalam menciptakan suasana damai dan tentram ... 35

13. M.enurut anda, apakah lingkungan sekolah berpengaruh dalam pembentukan perilaku siswa ... 35

14. Aµakah pemah terjadi perselisihan paham/pendapat yang tidak pcrnah tcrsclcsaikan ... 36

15. Apa yang anda lakukan apabila melihat kcadaan sekolah yang berantakan ... 3 7 16. Dengan suasana sekolah yang aman dan tentram apakah anda dapat meningkatkan prestasi anda disekolah ... 37

17. Apakah Kepali. Sekolah terbuka dalam komunikasi yang berkaitan dengan kcmajuan sekolah ... 38

(11)

18. Apakah anda paham/mcngerti tcntang arti disiplin ... 38

19. Bagaimana pelaksanaan tata tertib di SMP Hutama ... 39

20. Apakah anda sudah mematuhi semua peraturan yang ada di SMP Hutama ... 39

21. Apakah anda pernah melanggar peraturan ... 40

22. Apakah anda datang tepat waktu ke sekolah ... 40

23. Bo.gaimana kalau anda datang terlambat ke sekolah ... 41

24. Apakah yang anda lakukan ketika tidak ada Guru saat proses belajar mengajar ... 41

25. Menurut anda, apakah siswa/i SMP Hutama sudah disiplin ... 42

26. Bagaimana peranan Kepala Sekolah/Guru dalam merealisasikan disiplin tata tertib yang ada di SMP Hutama ... 42

27. Upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam menerapkan disiplin di sekolah ... セS@ 28. Apa yang anda lakukan apabila melihat siswa lain tidak mematuhi peraturan ... 44

29. Apakah sekolah pernah mengadakan razia ;ncndadak dalam upaya pcncgakan disiplin di SMP Hutama ... 44

30. Jika ada siswa/i yang tidak disiplin apa yang dilakukan olch sckolah ... 45

31. Apakah anda rnerasakan manfaat yang baik apabila anda menerapkan disiplin ... 45

32. Dengan disiplin yang kuat apakah akan berdampak pada pembentukan kepribadian anda ... 46

33. Varuabel X (iklim sckolah) ... 47

34. Variabcl Y (di:;iplin siswa) ... 49

35. rabel perhitungan ... 51

(12)

2. Pedornan wawancara seputar SMP Hutama Pondok Gede-Bekasi 3. Hasil wawanca!·a Kepala Sekolah SMP Hutama Pondok Gede-Bekasi 4. Perhitungan angket

5. Tabe, .. ii.ti koefesien korelasi "r" Product Moment 6. Profil Sekolah

7. Surat pengajuan proposal skripsi 8. Surat bimbingan skripsi

9 Surat rnohon izin penelitian I 0. Surat keterangan penelitian

(13)

BABI

l'ENDAHULUAN

A. Latar

Belaka11g Masalah

Pendidikan merupakan satu ha! yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan. Pemerintah berusaha untuk mewqjudkan pcndidikan yang kedepannya diharapkan muncul generasi-generasi yang berkualitas. Sebagaimana dituangk::m dalam Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional yang tercantum clalam Undang-Undang Rebublik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional ー。ウセA@ 3 No.20 Tahun 2003 yang berhmyi "Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kcmampuan dan membentuk watak scrta peradaban bangsa yang bermartabat clalam rangka mencerdaskan kchidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi pcscrta didik agar mcnjacli manusia yang beriman clan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bcrakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, clan menjacli warga negara yang demokratis clan bertanggung . b" I

.1awa .

Pend' GQGQ[Zセョ@ memiliki kcdudukan yang sangat tinggi dalam kchidupan manusia. Dalam perbmbangan kchidupan rnanusia pcndidikan mcrupakan ha! yang sangat penting dalam mcngukur maju clan mundurnya kcbudayaan urnat manusia pada bangsa tcrtcntu. Suatu bangsa bisa dikatakan muju atau mundur dilihat dari tingkat pendiclikannya yang mampu menghadapi tantangan-tantangan yang ada. Apabila suatu bangsa bisa menghadapi tant.angan yang ada maka bangsa itu bisa dikatakan memilki tingkat pendidikan yang baik. Begitu juga scbaliknya

(14)

apabila suatu bangsa tidak bisa menghadapi tantangan maka pendidikannya bisa m;.mdur.

Sekolah merupakan suatu organisasi yang mana me1 upaKan kumpulan

ッイ。ョァMッセ。ョァ@ clalam suatu proses untuk mencapai suatu tujuan yang telah

<litctapkan bcrsama. Olch karcna itu sckolah dikatakan scbagai scbuah organisasi karena di sekolah mempunyai tiga kom1Jonen yaitu, sekolah sebagai suatu sistcm clikarenakan terclapat berbagai bagian yang saling bergantungan satu sama lain, seperti guru, murid, i'asilitas clan iklim sekolah. Selain itu sekolah memiliki koordinasi dalam peeyeleggaraan tugasnya serta sekolah mempunyai aktivitas masing-masing dalam melakukan atau mengurus urusan penclidikannya agar dapat berjalan secara opti.w1l.

Sekolah mernpakan tempat rnenambah wawasan clan ilmu pengetahuan. Proses t>elajar meng!\jar akan 「・セェ。ャ。ョ@ dengan lancar dengan merealisasikan seluruh komponen s;:;kolah yang ada. Komponen yang harus dipcrhatikan diantaranya adalah mengenai iklim sekolah clan disiplin siswa. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses belajar mengajar.

Salah satu fal:.tor yang menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu sekolah adP1r1-i yang sering clisebut clengan iklim sekolah. Iklim sekolah

merupakan kead?.an rr.engenai karateristik yang te1jacli clilingkungan sekolah yang clianggap dapat mempengaruhi perilaku orang-orang yang ada clalam lingkungan tersebut. Hal ini harus cliperhatikan karena ildin' sekolah akan berdampak kepada g<ekolnh haik sccara langsung maupun lidnk langsung.

lklim sekolah mengacu kepada selurnh sikap sivitas (warga) sekolah satu sama lain. Suatu nada atau perasaan umum yang mendominasi seluruh sekolah walaupun ada perbeclaan-per'Jedaan induvidual diantara sivitas sekolah. 2

Oleh karena itu iklim sekolah berpusat pada hubungan dalam situasi berdasarkan pengalaman orang-orang dalam situasi tertentu di dalam berinteraksi dengan orang lain . .Tika terdapat iklim sekolah yang baik maka akan tetwujucl iklim yang positif sehingga orang-orang yang berada di suatu sekolah dapat

2 N.A.Ametcmbun, Merea/isasikan lklim Positif Di sekolah-Sekolah Hb。ョ、オセァZ@ Suri

(15)

3

menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara baik sehingga bisa

meningkatkan mutu sekolah. Sebaliknya apabila iklim sekolahnya bersifat buruk

1m1ka aka11 mengaklbatknn orang-orm1g yang berada di suatu sek1,lt1h tidttk bl$1\

menjalankan tugas da11 tanggung jawabnya secara baik yang nantinya bisa

berdampak pada prestasi sekolah menjadi menurun.

Untuk menciptakan iklim sekolah yang baik pada saat sekarang

merupakan tantangan yang cukup berat karena menciptakan iklim sekolah yang

baik merupakan suatu proses panjang yang harus dijalankan secara kreatif dan

inovatif. Selain itu dalam menciptakan iklim sekolah yang baik melibatkan semua

komponen yang ada disekolah. Dalam mewujudkannya membutuhkan perasaan,

pemikiran dan kemampuan seluruh citivitas sekolah serta keamanan dilingkungan

tempat proses belajar mengajar dilaksanakan.

Iklim sekol&h merupakan perasaan atau gambaran suasana seolah-olah

dapat dirasakan ketika seorang berada disekolah tersebut. Salah satu jalan keluar

yang dilakukan adalah dengan cara lebih menegakkan dan memperketat

kedisiplinan bagi guru, siswa, dan pegawai tata usaha (stat).

lklim sekolah sering dianalogikan dengan kepribadian individu dan

dipandang sebagai bagian dal'i lingkungan sekolah yang berkaitan dengan

aspek-aspek psikologis serta direfleksikan melalui interaksi di dalam maupun di luar

kelas. Iklim sekolah memiliki perannn yung cukup penting dalam mcnentukan

keberhasilan siswanya. Salah satunya adalah dalam penegakkan disiplin.

Munculnya pelanggaran terhadap aturan tata tertib sckolah menunjukkan

adanya kegagalan sekolah dalam upaya mendisiplinkan peserta didiknya. Dalam

membahas masalah kesulitan belajar pada anak foktor disiplin sekolah adalah

sangat membantu kesungguhan anak bclajar kalau sekolah kurang melaksanakan

disiplin sudah tentu mutu pelajarannya akan menurun.

Disiplin men:pakan suatu hal yang sangat penting dari pendidikan. Yang

nanti akan 、ゥイョウ。ォセョ@ manfaatnya bagi pesetia didik. Selain itu penerapan disip.lin

di sekolah memiliki kcuntungan yang lain yaitu pescrta didik 「・ャセェュᄋ@ hidup

(16)

Hasilnya akan tercapainya suasana yang tentram dan damai karena terwujudnya aturan yang baik.

Penempan dieyiplin di setiap sekolah cukup beragam, hal ini disebabkan oleh adanya perbedaac. norma kelakuan dan suasana sekolah masing-masing. Setiap sekolrh 1'1ernpnnyai Kepala Sekolah, Guru, karyawan dan pese1ta didik yang berbeda-beca. P..:rbedaan ini memberikan kemungkinan adanya perbedaan berbagai kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan tetapi pada intinya semua bermuara pada satu tujuan yaitu menciptakan 3uasana sekolah yang aman dan teretnr

Disiplin adalah kcpatuhan, kctaatan dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas. Dalam disiplin dituntut kcsanggupan untuk menghayati aturan-aturan, norma-norma hukum dan tata tertib yang berlaku sehingga secara sadar akan melaksanakan dan mentaatinya. Memiliki kesadaran terhadap disiplin berarti sudah tertanan1 untuk pengcndalian diri seseorang sehingga menunjukkan adanya sikap mental dan moral yang tinggi pada dirinya.

Disiplin merupakan salah satu kebutuhan dasar dalam rangka pembentukan dan perkembangan watak secara sehat. Tujuannya adalah agar dapat secarn kreatif dan dinamis mengembangkan hidupnya di kemudian hari. Disiplin adalah kunci sukses. Disiplin juga berarti mengerjakan segala sesuatu secara rapi dan tepat waktu. Untuk membentuk kedisiplinan diperlukan usaha yang keras.

Berangkat dari pemik:iran latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dcngan mengangkat judul "HlJHUNGAN

ANTARA IKLTM SEKOLAH DENGAN DISIPLIN SISWA''.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas disimpulkan bahwa iklim sekolah mempengaruhi situasi dan kondisi sekolah. Dengan demikian dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu:

I. Hubungan antara iklim sekolah denga11 disiplin siswa 2. Faktor-faktor ym1g mempengaruhi iklim sekolah

(17)

5

4. Penerapan dan pelaksanaan disiplin siswa

5. Peran Kepala Sekolah dalam mcngclola iklim sckolah dan disiplin siswa

6. Upuyn ym11,i dilakuku11 sckoluh dnln111 111c11gutnsi jGエセャオQQァァョイオQQ@ tcrhndup

disiplin siswa.

C. Pembatasan Masalah

Dari permasalahan yang ada, penulis membatasi permasalahan yang akan di teliti. Adapun batasan masalah yang akan diteliti adalah:

I. Hubungan antara iklim sekolah dcngan disiplin siswa 2. Keadaan iklim sekolah

3. Pelaksanaan dan penerapan disiplin siswa di sekolah

D. Perumusan

Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang ada agar tidak terjadi kesimpang siuran dan tidak begitu luas ruang lingkupnya mengcnai penclitian di atas maka dapat dirumuskan:

I. Apakah terdapat hubungan antara iklim sekolah dengan disiplin siswa 2. Bagaimana keadaan iklim sekolah

3. Bagaimana pelaksruiaan dan penerapan disiplin siswa disekolah

E.

Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharai;kan: A. Bagi peneliti

I. Diharapkan bisa menambah wawasan mengenai iklim sekolah dalam upaya menerapkan dan melaksanakan disiplin siswa

2. Hasil dari penelitian ini bisa mengetahui sejauh mana pentingnya iklim sekolah dalam menegakkan disiplin siswa

B. Bagi sekolah

(18)

A. Acuan Teoritik

1. IKLIM SEKOLAH

a. Dcfinisi lklim ScLolah

Iklim sekolah didefinisikan secara beragam. Iklim sekolah senng dianalogikan dengan kepribadian individu dan dipandang sebagai bagian dari lingkungan sekolah yang berkaitan dengan aspek-aspek psikologi.s serta direfleksikan melalui interaksi-interaksi di dalam maupun di luar sekolah.

Iklim sekolah merupakan keadaan mengenai karateristik yang エ・セェ。、ゥ@ di lingkungan yang dianggap mempengaruhi perilaku orang-orang yang berada dili11gkungan organisasi atau sekolah. Oleh karena itu iklim sekolah merupakan bagian lingkup sekolah. lklim sekolah mempunyai pengertian yang sama dengan iklim orgimisasi. Iklim organisasi adalah suasana bekerja,belajar, berkomunikasi dan bergaul dalam organisasi pendidikan.1

Menurut Halpin dan Croft mengatakan bahwa iklim sckolah menggambarkan personaliti scscorang individu scndiri dan bagaimana Guru tersebut berusaha untuk mencapai tahap organisasi iklirn sekolah. Howad mendefinisikan iklim sekolah sebagai keadaan sosia\ yang mempengarnhi tingkah laku orang didalamnya.2

1 Made Pidarta, Perencanaan Pendidikan Partisipalori Dengan J>endekatan Sistent,

(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005),h. I 99

(19)

7

Menurut pendapat lain mengatakan bahwa iklim dalam dunia pendidikan merupakan suatu elemen yang dapat meningkatkan (positit) dan menghambat (negatlf) ォャョッセェ。@ sebagai pendldlk/pengajaranlpembel11Jamn di suatu sokolah.3 Dalam hal ini menyatakan iklim sekolah akan dapat men!ngkatkan dan menghambat proses belajar mengajar di sekolah.

Sedangkan menurut ajaran islam iklim sekolah yakni lingkungan pergaulan, tata hubungan pola perilaku dari segenap peraturan yang diwujudkan dalam kerangka. Nilai-nilai islam yang Syar'I maupun yang Kauni. Nilai islam yang Syar'I melandasi segala aspek perilaku dan peraturan yang mencerminkan akhlak karimah. Sedangkan nilai islam yang Kauni mewujudkan dalam pola penataan lingkungan yang sesuai dengan hukum-hukum alam, seperti penataan kebersihan, kerapihan, keteraturan, keefektifan, kemudahan, kesehatan, keharmonisan, keseimbangan dan lain sebagainya. 4

Pada dasamya iklim sekolah akan mempengaruhi tingkah laku dari suatu organisasi yang dapat mempengaruhi perilaku Guru maupun siswa. Menurut Payne dan Pugh mengatakan bahwa iklim organisasi sebagai suatu konsep yang merefleksikan isi dan kekuatan dan nilai-nilai umum, norma, sikap, tingkah laku dan perasaan anggota terhadap suatu sistem sosial. 5

Dengan demikian dapat disimpulkan apabila suatu sekolah memiliki iklim sekolah yang baik maka akan meningkatkan ォゥョ・セェ。@ dan kemandirian para peserta sekolah, sebaliknya apabila suatu sekolah memiliki iklim sekolah yang kurang baik maka akan berdampak pada kinerja dan kemandirian para peserta sekolah.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa lingkungan sekolah akan memberikan pengaruh secara pcrlahan-lahan terhadap pcmbentukan kepribadian dan kompetensi para pelaksana pendidikan dan peserta didik. Lingkungan belajar akan meningkatkan perilaku belajar para peserta didik.

3 N.A. Ametembun, Merea/isasikan Iklim Posit{/' di Sekolah-Sekolah, (Bandung: Suri

Bandung '.!000). h. I

4 [ケゥケセNqLᆪqdjLN@ 29 Maret 2008 h.1

5 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Departemen Pcndidikan Dan

(20)

Dengan adanya iklim sekolah yang menyenangkan akan dapat meningkatkan belajar dan prestasi siswa. Dalam pembentukan iklim sekolah yang baik 111aku harus memahami tentang suasana pembelajaran, struktur sekolah, lingkungan intemal dan ekstemal. Suasana pembelajaran dapat di lihat dikelas dengan melihat keaktifan dalam proses bela,jar mengajar. Dengan melihat keadaan dikelas diantaranya keaktifan siswa dalam bela,jar, perhatian, keterlibatan siswa, tertib, tenang, saling menghargai.

Struktur sekolah meliputi suasana hubungan antara Kepala Sekolah, Guru, staf, siswa, o;·ang tua clan masyarakat yang menghormati, rnenghargai, bcke1jasama, disiplin dan rasa tanggung jawab yang tinggi.

Lingkungan internal adalah sumber daya manusia dan lingkungan yang berada di dalarn sekolah dengan menciptakan lingkungan yang nyarnan, sehat clan tertib. Scdangkan lingkungan eksternal adalah keadaan atau lingkungan yang berada di luar sekolah seperti orang tua, masyarakat dan sebagainya.

Banyak bal yang berpengaruh dalam sekolah sehingga terbentuklah iklim sekolah. 1-!al-hal tersehut adalah·

I. Beke1ja keras

Behan ォ・セェ。@ yang berat serta tidak di imbangi dengan basil yang diharapkan pada akhimya, juga akan mempengaruhi orang-orang yang ada di dalam セᄋ・ォッャ。ィ@ tersebut

2. Ke1ja sama

Antara Kcpala Sckolah, karyawan, Ciuru dan siswa tidak saling mcmhcda-bcdakan, bcrsama-sarna mcnciptakan suasana dalam sckolah mcnjacli uyaman sehingga kescrtaan clan kescrasian tcdadi dalamnya scmakin meningkatkan kincrja sckolah tersebut

3. Peraturan

(21)

9

Iklim sekolah yang kondusif-akademik baik fisik maupun mmfisik merupakan landasan bagi penyelenggaraan pembelajaran yang efektif dan produktif. Oleh karena :tu, sekolah perlu menciptakan iklim yang kondusif untuk menumbuhkan semangat dan merangsang nafsu belajar peserta didik. Iklim kondusif tersebut antara lain mencangkup lingkungan yang aman, nyaman, dan tertib, serta di tunjang oleh optimisme dan harapan warga sekolah, kesehatan sekolah, dan kegiatan-kegiatan yang berpusat pada perkembangan peserta didik

(student centered activities).6

Iklim sekolah yang kondusif bagi tcrciptanya suasana yang aman, nyaman dan tertib akan menimbulkan proses pembelajaran yang dapat berlangsung dengan tenang dan menyenangkan (enjoyble learning). Iklim yang demikian akan mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang efektif, yang lebih menekankan pada belajai· mengetahui (learning to know), belajar berkerja

(learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar hidup besama secara harmonis (learning to live together). 7

b. Teori Tentang Iklim Sckolah

1. Halpin and Croft

Berdasarkan anggapan bahwa iklim sekolah merupakan persepsi dari anggotanya, maka ada beberapa faktor yang membentuk iklim sekolah tersebut yaitu: rintangai1, keakraban, kejauhan, tekanan pada hasil, dorongan (motivasi) dan scmangat

2. likert

Likert mcngungkapkan ada empat sistcm manajemen yang mcmbcntuk iklim organisasi, yaitu:

a. Sistem exploitative-authoritative ( sistem penguasa pemeras)

Sistem ini menunjukan bahwa pemimpin sangat bersifat otokrasi, sedikit kepercayaan terhadap bawahan dan bersifa\ paternalistik. bawahan diberi motivasi dengan cara ditakut-takuti dan mcmberikan

6

E Mulyasa. Meryadi Kepala Seka/ah Prqfersional. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2004) h.23

(22)

hukuman. Sistem komuni!.rnsi ini cenderung berbentuk komunikasi ke bawah.

b. Sistem benevolent-authoritative (sistem penguasa pemurah)

Dalam sistem manajemen ini pcmimpin memiliki kepereayaan yang terselubung kepada tawahan. Motivasi kepada bawahan dengan cara di beri hadiah, menakut-nakuti dan pemberian hukuman. Pimpinan sudah memperbolehkan komunikasi ke atas, mendi:mgarkan pendapat bawahan serta melimpahkan wewenang pengambilan keputusan

c. Sistem consultative ( sistem penasehat)

Pimpinan sedikit memiliki kepercayaan terhadap bawahan terutama jika wembutuhkan informasi atau ide. Pemberian motivasi kepada bawahan dilakukan dalam bentuk pengahargaan atau hukuman.

d. Sistem participative-group (sis/em kelompok partisipasi)

Pemimpin memiliki kepercayaan yang cukup besar terhadap bawahan. Setiap pemccahan masalah melibatkan ide-ide bawahan secara konstruktif. Pola komunikasi di$unakan berpola ke atas, ke bawah dan horizontal. s

Berdasarkan teori diatas yang mengemukakan mengenai empat sistem manajemen yang membentuk iklim organisasi yang tepat dilaksanakan dalam dunia pendidikan adalah sistem participative group ( sistem kelompok partsipasi). Dimana dalam sistem manajemen ini membutuhkan seorang Kepala Sekolah yang menghargai kinerja dan usaha dari para Guru dan stafnya dengan memberikan kepercayaan yang penuh serta memberikan dorongan yang positif untuk berkembang dan mengarahkan pada tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

c. Faktor-Faktor lldim Sekolah

Dalam ュ・セェオ、ォ。ョ@ iklim sekolah dengan suasana yang tentram dan damai adfl beberapa falctor yang mempengaruhinya antara lain:

a. Hubungan Interpersonal

Guru-gurn dan pclajar harus mempunyai hubungan interpersonal yang lebih pos.itif. Guru mempunyai semangat terhadap sekolah dan bangga menjadi Guru di sekolah tersebut. Mereka senatiasa dalam meningkatkan profersionalisme mereka. Siswa-siswa merasa senang menjadi pelajar di sekolah.

b. Pengajaran dan PembelaJaran

(23)

11

Pengajaran dan pembelajaran dianggap sangat penting oleh Guru dan juga sbwa. Guru harus menunjukan kreativitasnya dalam mengajar. Siswa mengikuti aktivitas belajar mengajar. Guru haiuslah inovatif dalam pengajaran

c. Kcpemimpinan kepala seko/ah

Kcpala sekolah harus memiliki ide-ide yang nantinya melibatkan staf dalam pembuatan keputusan. Kepala Sekolah juga harus memberikan dorongan kepada Guru terhadap pengajaran dan mengunakan inovasi dalam kerja mereka. Siswa aktif dalam pembelajaran mereka

d. Kemudahan Fiskal

Siswa dan Guru merasa sangat senang ketika bcrada di sekolah. Sekitar sekolah harus berada dalam keadaan tertib dan teratur. Siswa dan Gum berbangga dengan kemudahan fiskal yang ada dan diharapkan dapat memeliharanya 9

d. Dimensi Iklim Sckolah

Menurut Tagluri iklim sekolah mencangkup empat dirncnsi adalah:

1 Ekologi, aspek-aspek fisik materinl sepcrti bangunan sekolah, ruang perpustakaan, ruang Kepala Sekolah, ruang Guru, ruang BK dan sebagainya.

2 111i/eu, karateristik individu di sekolah pada tunumnya seperti: moral kerja Gum, latar helakang siswa, stabilitas staf dan sebagainya.

3 Sistem sosial, struktur formv l maupun infomial atau berbagai peraturan untuk m<"ngendalikan interaksi individu dan kelornpok di sekolah yang mencangkup kornunikasi Kepalu Sckolah, Guru, parlisipasi staf dalarn pengambilan keputusan, keterlibatan siswa dalam pengambilan keputusan, hubungan Gum dengan siswa.

4 Budaya, sistem nilai dan keyakinan seperti: norma pergaulan siswa, ekspektasi keberhasilan disiplin sekolah .10

9

(24)

Menurut Litwin dan Stringers mengemukan bahwa ada 5 (lima) dimensi dalam iklim organisasi 」セ・ォッャ。ィI@ yaitu:

1 Rusu tunggung juwub.

2 Standar atau harapan tentang kualitas pekerjaan. 3 Ganjaran dan reward.

4 Rasa persaudaraan. 5 Spirit tim.11

2. DISIPLIN SISW A

a. Dcfinisi Disiplin

Disiplin berarti tata tertib, ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib tersebut).12

Disiplin berasal dari bahasa latin "discipline" yang bera1ii latihan atau pendidikan kesopanan, kerohaniaan se1ia pengembangan bakat. Dalam buku Enskipoledia Pendidikan, disiplin berarti proses mengarahkan atau mengabaikan kehendak-kehendak langsung, dorongan-dorongan, keinginan-keinginan atau kepentingan-kepentingan kepada suatu cita-cita atau keinginan tertentu umuk mePcapai efek yang lebih besar atau pengawasan langsung terhadap tingkah laku dengan mengunakan sistem hukuman atau hadiah.

Disiplin adalah ketaatan, kepatuhan dan tidak ragu-ragu se1ia .lulus ikhlas pada perintah-perintah atau petunjuk-petunjuk yang diberikan atau dengan mengunakan pikirannya.

Disiplin adalah suatu kegiatan yang berdasarkan karena kcsadaran dan keikhlasan tcrhadap perintah pcraturan dan kcharusan yang bcrlaku dalam lingkungan sehari-hari organisasi, sekolah maupun dalam hidup bcrbangsa dan bemegara. Tujuan disiplin adalah menjamin adanya pengendalian dan penyatuan tekad, sikap dan tingkah laku demi kelancaran pelaksanaan tugas serta tanggung jawab yw1g clibcrikan kcradanya.

11 A111i Muha1nmad, Ko111unikasi Organisasi ... ., h.84

(25)

13

Menurut The Liang Gic merumuskan pcngcrtian <lisiplin scbagai suatu keadaan tertib dimana orang-orang tergabung <lalam suatu organisasi tun<luk pada peraturan-peraturan yang tel ah ada dengan senang hati. 13

Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sukolah tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolah dan setiap siswa dituntut untuk berperilaku sesuai dengan aturan dan tata te1iib yang berlaku di sekolah. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata terti!:> yang berlaku disuatu sekolah disebut disiplin siswa. Yang dimaksud dengan aturan dan lata tertib tersebut seperti aturan tentang standar berpakaian, ketetapan waktu, peri!aku sosial dan etika belajar.

Sekolah membuat atman-aturan yang hams di taati, khususnya oleh warga sekolah, Guru, peserta didik, karyawan dan Kepala Sekolah. Aturan tersebut meliputi tata tertib w<iktu masuk dan pulang sckolah, kehadiran sckolah dan di kelas serta proses pembclajaran yang sedang berlangsung dan tata tertib sekolah lainnya. IJengan meningkatkannya disiplin, diharapkan C:apat meningkatkan efektifitas jam belajar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan meningkatb ' iklim belajar yang lebih kondusif untuk meningkatkan profersionalisme tenaga kependidikan dan mencapai basil belajar peserta didik yang lebih baik.14

Jadi dapat disimpulkan bahwa disipEn adalah suatu kegiatan yang 「セᄋ」Aセッアイャ」。ョ@ karena kesadaran dan keikhlasan terhadap perintah peraturan dan keharusan yang berlaku dalam lingkungan schari-hari. Disiplin dapat terwujud dengan adanya kemauan yang kuat yang datang dari diri sendiri. Disiplin dalam diri seseorang dapat r\i ter.1pa melalui bimbingan orang tua, gum-guru, dan melalui latihan yang didapat dalan1 berorganisasi.

b. Tujuan Disiplin

13

Kasan Tholib, Teori & Aplikasi Admlnistrasi Pendidikan. (Jakarta: Studia Press) h. 80

(26)

Secara urnum tujuan disiplin adalah menjamin adanya pengendalian dan penyatuan tekad, sikap dan tingkah laku demi kelancaran pelaksanaan tugas serta tanggungjawab yang diberikan kepadanya.

Menurut Elizabeth B. Hurlock menyatakan bahwa tujuan seluruh disiplin adalah membentuk perilaku sedemikian rupa hingga ia akan sesuai dengan peran-peran yang ditetapkan kelompok budaya, tempat individu itu diidentifikasikan. Karena ticlak ada pola budaya tunggal, tidak ada pula falsafah pendidikan anak yang menyeluruh untuk menanamkan disiplin.15

Maman Rachman (1999) mengemukakan bahwa tujuan disiplin di sekolah adalah:

1. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang 2. Mendorong siswa melakukan yang baik dan benar

3. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang sekolah 4. Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kcbiasaan yang baik dan bcrmanfaat

,_ . uagmya serla mg ungannya. 1· k 16

Sementara itu dengan mengutip pemikiran Moles, Joan Gaustad (1992)

mengemukakan: "school discipline has two main goals:

1. Ensure the sqfely of staff and student

2. create on environment conducive to learning

Sedangkan Wendy Schwartz (2001) menyebutkan "The goals of discipline. once the need for it is determined, should be to help student accept personal

responbality filr their actions, understand wl\)I a behavior change is necessw:v

17

and commit them selves to change.

Ini menyatakan bahwa inti dari disiplin siswa di sckolah mcmpunyai dua ha! yang utama yaitu rncnjamin keadauan yang aman terhadap staf dan siswa serta menciptakan lingkungan yang kondusif dalam pelaksannan proses belajar mengajar. Kedua hal terscbut hams berjalan secara bcrsamaau untuk mewujudkan kedisiplinan terhadap siswa

15 Elizabet!; ll Hurlock,

Perkembangan Anak .Ji/id 2, (Jakarta: Erlangga) h. 82 10 www.Ya!:oo.com .. 04 April 2008 h.4

(27)

IS

Hal senada dikemukakan oleh Wikipcdia (1993) bahwa tujuan disiplin di sekolah adaluh untuk menciptakun keumanan dan lingkungan belajar yang nyaman terutama dikelas. Didalam keh;s, jika seorang Guru tidak m&mpu menerapkun disiplin dengan baik maka mungkb siswanya menjadi kurang termotivasi dan memperoleh pelaksanaan tertentu dun suasana belajar menjadi kurang kondusifuntuk mencapai prestasi belajar siswa.

Jadi dapat dis'.mpulkan tujuan disiplin adalah melatih anak agar dapat mengatur diri sendiri. Secara klrnsus tujuan disiplin untuk mengontrol tingkal1 laku yang diharapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan dengan baik dan optimal.

Pada hakikatnya disiplin mempunyai dua macam tujuan yaitu:

1. Memhantu anak untuk menjadi matang pribadinya dan mengembangkan sifat-sifat ketergantungan menuju tidak ketergantungan. Sehingga ia mampu berdiri diatas tanggung jawab sendiri.

2. Membantu anak untuk mampu mengatasi, mencegah timbulnya problem-problem disiplin, dan bcirusaha menciptakan situasi yang favorable bagi kegiatan belajar mengajar, dimana mereka mentaati segala peraturan ya.1g telal1 ditetapkan. Dengan demikian diharapkan bahwa disiplin dapat merupakan bantuan kepada siswa agar mereka mampu berdiri sendiri (help for self help).18

c. Pcntingnya Disiplin

Brown dan Brown mengemukan tentang pentingnya disiplin dalam proses pendidikan dan pembelajaran untuk mengajarkan hal-hal sebagai berikut:

1. Rasa hormat terhadap otoritas/kewenangan: disiplin akan menyadarkun setiap siswa tentang kedudukannya, baik dikelas maupun diluar kelas, misalnya kedudukannya sebagai siswa yang harus hormat terhadap Guru dan Kepala Sekolal1.

(28)

3. Kebutuhan untuk berorganisasi; disiplin dapat dijadikan sebagai upaya untuk menanamkan diri dalam setiap siswa mengenai kebutuhan berorganisasi

4. Rasa hormat to1·hudt1p ol'ang lui11; dcngan ndn dnn dijunjung tinggi disiplin dalam proses belajar mengajar , setiap siswa akan tahu dan memahami tentang hak dan kewajibannya, serta akan menghormati dan menghargai hak dan kewajiban orang lain

5. Kebutuhan untuk me1akukan hal yang tidak menyenangkan; dalam kehidupan selalu dijumpai ha! yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan. Melalui disiplin siswa dipersiapkan untuk mampu menghadapi hal-hal yang kurang atau tidak menyenangkan dalam kehidupan pada umumnya dan dalam proses belajar mengaja; pada khususnya.

6. Memperkenalkan contoh perilaku tidak disiplin; dengan memberikan contoh perilaku yang tidak disiplin diharapkan siswa di'!pat menghindarinya atau dapat membedakan mana perilaku disiplin dan yang tidak disiplin.19

Sementara itu Menurut Elizabeth Hurlock pentingnya disiplin disebabkan:

a. Karena terdapat variasi dalam laju perkembangan anak. Setiap anak mempunyai sifat yang berbeda, mungkin untuk salah satu anak eukup dengan cara lemah lcmbut saja sudah dapat menanamkan disiplin akan tetapi mungkin untuk anak yang lcbih bandcl mcmerlukan kekerasan agar dapat menanamkan disiplin

b. Kebutuhan akan disiplin bervariasi menurut waktu dalam setiap hari c. Kegiatim yang dilakukan anak mempengaruhi kebutuhan akan disiplin d. Kebutuhan akan disiplin bervariasi dengan hari dalam seminggu e. Disiplin lebih sering dibutuhkan dalam keluarga besar daripada

keluarga kecil

f. Kebutuhan akan disiplin bervariasi dengan usia. Disiplin bagi anak-anak cukup dcngan larangan, akan lclapi bagi anak-anak yang lcbih bcsar memerlukan penjelasan dan mcmberikan motivasi untuk melakukan apa yang diharapkan.20

Deng'm demikian disiplin sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dalam membawa siswa kepada cita-cita yang diharapkan. Pengaruh dari disiplin ini tidak akan dirasakan oleh siswa pada saat ini juga tctapi akan clirasakan olehnya ketika dia エ・セェオョ@ dalam kehidupan bermasyarakat. Apabila disiplin sudah

19 www. Yahoo com, tanggal 04 April 2008 h.6

(29)

17

tertanam sejak dini nnka seseorang akan mudah dalam melaksanakan tugas yang diberi!rnn kepadanya.

b!slplln rnemlllki aril yang eukup penting. Seorang Uuru harus mampu menumbuhkan disiplin dalam diri siswa, terutama disiplin diri. Dalam kaitan ini, Guru harus mampu melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Membantu siswa mengembangkan pola perilaku untuk dirinya: setiap siswa berasal dari latar belakang yang berbeda, mempunyai karateristik yang 1v +eda pula, dalam kaitan ini Guru harus mampu melayani berbagai

perbedaan エ・イウセ「オエ@ agar setiap siswa dapat menemukan jati dirinya dan mengembangkan dirinya secara optimal.

2. Membantu siswa meningkatkan standar perilalrnnya karena siswa berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda, jelas mereka akan memiliki standard perilaku tinggi, bahkan ada yang mempunyai standard perilaku ynng sangat rendah. Hal tersebut harus dapat diantisipasi olch setiap Guru dan berusaha mcningkatkannya, baik dalam proses bclaj,ir mcng<\iar maupun dalam pergaulan pada umumnya.

3. Menggunakan pelaksanaan aturan sebagai al at; di setiap sekolah terdapat aturan-aturan umum. Baik aturan-aturan khusus maupun aturan umum. Peraturan-pcratt1ran tersebut harus dijuqjung tinggi dan dilaksanakan dengan scbaik-baiknya, agar tidak tcrjadi pclanggaran-pc!anggaran yang mendorong perilaku negatif atau tidak disiplin.21

Dalam ha! ini Guru sangat diperlukan dalam membentuk kedisiplinan siswanya. Apabila Guru berhasil dalam meningkatkan disiplin pada siswa secara langsung akan meningkatkan dalam proses belajar mengajar.

Sementara itu Reisman dan Pyne (E.mulyasa, 2003) mengemukan strategi umum dalam merancang disiplin siswa yaitu:

1. Konsep diri; untuk menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berperilaku disiplin, Guru disarankan untuk bersikap empatik, menerima, hang:1t dan tcrbuka.

2. Keterampilan berkomunikasi; Guru terampil berkomunikasi yang efektif sehingga mampu menerima perasaan dan mendorong kepatuhan siswa 3. Konsekuensi-konsekuensi logis dan alami; Guru disarankan dapat

menunjukkan secara tepat perilaku yang salah, seh:ngga membantu siswa cialam mengatasinya; dan memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari perilaku yang salah.

4. Klarifikasi nilai; Guru membantu siswa dalam menjawab pcrtanyaannya sendiri tentang nilai-nilai dan membcntuk sistcm nilninya sendirL

(30)

5. Analisis transaksional; Guru disarankan belajar sebagai orang dewasa +':'rutama ketika berhadapan dengan siswa yang menghadapi masalah. 6. Terapi realitas; sekolah harus berupaya mengurangi kegagalan dan

meningkatkan keterlibatan. Guru perlu bersikap positif dan bertanggung jawab.

7. Disiplin yang terintegrasi; metode ini rnenekankan pengendalian penuh oleh Gum untuk mengembangkan dan mempertahankan peraturan.

8. Tantangan bagi disiplin; Gum diharapkan cekatan, sangat terorganisasi, dan dalam pengendalian yang tegas. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa peserta didik akan mcnghadapi berbagai keterbatasan pada hari-hari pertarna di sekolah, dan Gum perlu membiarkan mereka untuk mengetahui siapa yang berada dalam posisi sebagai pemimpin.22

Dengan adanya strategi-strategi yang digunakan dalam menumbuhkan sikap disiplin terhadap siswa diharapkan bisa membawa anak didik kearah yang lebih baik. Semua ini tidak dapat dilakukan dengan sendiri tetapi harus dilakukan secara bersama-sarna yang melibatkan seluruh personil sekolah.

d. Sebab-Scbab Timbulnya Masalah Disiplin

Kedisiplinan hams ditegakkan dalam lembaga apapun tem1asuk sekolah. Tanpa kedisiplinan akan sangat sulit untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan. Jika boleh dikatakan bahwa kedisiplinan adalah sebagai salah satu kunci keberhasilan dalarn pendidikan. Adapun sebab-sebab timbulnya masalah disiplin antara lain:

1. Timbulnya Masalah Disiplin Dari Anak Didik

Masalah yang ditimbulkan dari anak didik karena kurang terpenuhinya kebutuhan secara fisiologis, seperti: makan, minum, pakaian, papan atau rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan ingin dihargai, clan aktualisasi diri. Apabila kebutuhan tersebut diatas tidak dapat terpenuhi secara wajar, timbullah ketidakscimbangan diri, antara ideal dcngan aktualnya. Hal ini bisa bedampak pada tingkah laku yang tidak benar dan melanggar peraturan.

2. Timbulnya Masalah Disiplin Dari Guru

Masalah ini timbul karena Gum kurang disiplin dalam melaksana!can tugas seperti datang terlambat, pekerjaan rumah dan tugas tidak diperiksa, 1nemberikan angka yang sama walaupaun anak diclik tersebut kurang disiplin, kepemimpinan Guru otoriter, manajemen pengelolaan

(31)

kelas semeraut, cara mengajar kmang menarik, dan tidak memberikan sikap keteladanan.

3. Timbulnya Masalab Disiplin Dari Lingkungan Sekolah

Masalah ini timbul karena keadaan sekola11 yang kotor, sanitaso dan sanitoir tidak teratur. Begitu pula Jingkimgan mental, sosial dan moral yang kurang baik bagi pertumbuhan dan pengembangan peserta didik,

ウ・ィゥイ^ャャGイセ。@ lingkungan sekolah kurang menjamin rasa aman clan nyaman.23

e. Sumbcr-Sumbcr Pelanggaran

Dall'm pelaksanaan keclisiplinan banyak kenclala-kendala yang dihadapi salab satunya <!dalah adanya sumber-sumber pelanggaran cliantaranya aclalah sebagai bt,rikut:

1. Surnber-sumber urnurn

a. Kebosanan dalum kclas (monoton, ャセオイ。ョァ@ kreatif)

b. Perasaan kecewa clan tertekan karena tuntutan yang kurang wajar/ sesuai dengan kemampuan siswa

c. Kurang perhatian, kasih sayang clan pcngcnalan status 2. Surnber dari lingkungan sekolah itu sendiri

a. Tipe kepemimpinan Kepala Sekolal1/Guru yang otoriter

b. Kelompok besar (mayoritas) siswa clikurangi haknya sebagai siswa yang seharusnya turut menentuxan rencana masa depan clibawab bimbingan guru

c. Tidak/kurangnya memperhatikan kelompok minoritas

d. Gum/siswa yang pontesial kurang clilibatkan/diikutsertakan dalam kegiatan/tanggung jawab sekolah

e. Latal' belakang kehidupan keluarga kurang diperhatikan dalam kehidupan sekolab

f. Pihak sekolab kurang berkerja sama clengan orang tua/wali/BP3 24

f. Pcmbinaan Disiplin Anak Didik

23 .H.Soeharni Koswara, Ade Yeti Nuryantini S.Pd Mana} em en Lem bag a Pendidlkan,

Hb。ョ、オョセZ@ Patragading 2002), Cet ke· l, h. 160

(32)

Pembinaan disiplin merupakan bagian yang penting dalam pengembangan anak didik. Sukar bagi sekolah untuk mewujudkan mutu pendidikan yang baik apabila tidak dimulai dan dilandasi dengan penegakkan disiplin oleh semua pihak.

Dalam Goods Dictionary of Education yang dikutip dari buku Oleng Sutisna merumuskan tentang pembinaan disiplin sebagai berikut:

I. Proses pengarahan atau pengendalian keinginan, dorongan kepentingan demi suatu cita-cita untuk mencapai tindakan yang lebih efektif.

2. Cara bertindak yang terpilih dengan gigih dan aktif yang diarahakan sendiri walaupun menghadapi tantangan.

3. Pengendalian perilaku dengan langsung melalui hukuman atau hadiah 4. Pengekangan dengan cara-cara yang tidak enak dan menyakitkan.25

B. Kerangka Berpikir

Iklim sekolah merupakan salah satu faktor yang menentukan baik atau buruknya suatu sekolah. Iklim sekolah merupakan perasaan atau gambaran sciasana seolah-olah dapat dirasakan ketika seorang berada disekolah tersebut. Salah satu berpengaruh terhadap iklim sekolah adalah disiplin dari siswa. Apabila disiplin siswanya sudah baik dan bisa dilaksanakan sesuai dengan aturan maka bagaimana pun lingkungan sekitar sekolah tersebut maka tidak akan berpengaruh bcsar kcpada sckolah begitu juga sebaliknya.

Di sckolah terjadi interaksi yang saling mempengaruhi antara individu dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial. Lingkungan ini akan di persepsi dan dirasakan oleh individu tersebut sehingga mer,imbulkan kesan dan pcrasmin tertentu. Dalam ha! ini, Kepala Sekolah harus dapat menciptakan suasana lingkungan sekolah yang kondusif dan menyenangkan bagi setiap anggota sekolah, melalui berbagai penataan lingkungan, baik fisik maupun sosialnya.

(33)

21

Demikian pula, lingkungan sosial-psikologis, seperti hubungan antar pribadi, kehidupan kelompok, kepemimpinan, pengawasan, promosi, bimbingan, kesempatan untuk maju, kekeluargaan dan sebagainya.

Perilaku siswa terbentuk dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor lingkungan, keluarga dan sekolah. Tidak dapat dipungkiri bahwa sekolnh merupakap salah satu faktor dominan dalam membentuk dan mempengaruhi perilaku siswa. Di sekolah seorang siswa berinteraksi dengan para Guru yang mendidik dan mengajarnya. Sikap, teladm1, perbuatan dm1 perkataan para Guru yang dilihat dan didengar serta dianggap baik oleh siswa dapat meresap masuk begitu dalam ke dalam hati sanubarinya dan dampaknya kadang-kadang melebihi pengaruh dari orang tuanya di rumah. Sikap dan perilaku yang ditampilkan Guru エ・イᆪᄋセ「オエ@ pada clasarnya merupakan bagian clari upaya pendisiplinan siswa di sekolah. Dalam menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan pelaksanaan disiplin siswa yang baik akan te1wujucl dengan aclanya ke1jasama yang baik antara Kepala Sekolah, Guru dan siswa.

C. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis seeara etimologis berasal clari kata HYPO yang berarti kurang clan THESA yang berarti penclapat atau teori. Dengan clemikian hipotesis dapat clim'tikan sebagai teori yang kurang sempurna. Dapat pula dil umuskan dengm1 cara lain hipotesa berarti kesimpulan yang belum final karena belum diuji atau belum ditentukan kebenarannya. 26

Setelah mengetalmi pengertian dari hipotesa tersebut maka untuk mengetahui Hubungm1 Antara Iklim Sekolah Dengan Disiplin Siswa maka dirumuskan hipotesanya sebagai berikut:

1. Ho! = 0 Tidak ada hubungan yang signifikan antara iklim sekolah terhadap disiplin siswa

2. Ha: # 0 Ada hubungan yang signifikan antara iklim sekolah terhadap disiplin siswa

26

Sukandarrumidi.Meledologi Pene/itian: Petzmjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula.

(34)

A. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

I. Untuk mengetahui iklim sekolah di SMP Hutama Pondok Gede Bekasi 2. Untuk mcngctahui pclaksanaan clan pcncrapan disiplin siswa di SMP

Hutama Pondok Gede Bekasi

3. Mengetahui sejauh mana hubungan iklim sekolah dengan disiplin siswa di SMP Hutama Pondok Gede Bekasi

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini cjiadakan di SMP Hutama yang berlokasi di dacrah Pondok Gede Bekasi. Adapun penelitian ini bcrlangsung pada Semester ganjil tahun pelajaran 2008/2009 yakni pada bulan Juli 2008 .

C. Mctodc Pcnclitian

(35)

23

D. Populas1

Dn11

Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang merupakan sumber data dan memlliki karakter te1ientu dan sama. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas VIII (Delapan) SMP Hutama Pondok Gede Bekasi. Sampelnya adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari obyek yang merupakan sumber data. Sampel dari penelitian ini adalah sebanyak 50 orang siswa siswi kelas VIII (delapan).

E.

Variabel

Pcnelitian

Variabel penelitian Merupakan segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:

1 Iklim sekolah variabel (x) sebagai variabel independent 2 Disiplin siswa variabel (y) sebagai variabel terikat

F. Tclmik Pcngumpulan Data

Penelitian ini mempakf.n penelitian studi kasus dan studi lapangan. Beberapa yang akan di!akukan peneliti adalah :

a. Librmy Research

Penelitian perpustakaan ini bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisis suatu pengertian yang bersifat teoritis dan untuk itu penulis mengunakan beberapa literatur yang mendukung. Penelitian ini dilakukan dengan eara membaca dan mempelajari buku-buku yllng berkenaan dengan masalah yang dibahas

b. Field Research

Penelitian lapangan bertujuan untuk mendapatkan data yang sesuai dengan pembahasan. セ・ャ。ャオゥ@ penelitian ini penulis mencoba menganalisa terhadap gejala yang ada hubungannya dengan permasalahan yang sedang dibahas sehingga antara pengertian dan teori yang ada dapat dibuktikan relevansinya.

(36)

a. Interview a/au Wawancara

Ini dilakukan untuk memperoleh informasi untuk penguatu1 data yang dipcrolch. Dulum hal ini penulis mcngadaku11 wawancaru dcngan Kcpala Sekolah tentang Hubungan lklim Sekclah dengan Disiplin Siswa

b. Angket

Pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang diberikan kepada siswa. Dalam hal ini penulis memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa untul( mengetahui tanggapan-tanggapan mereka mengenai pengaruh iklim sekolah dengan disiplin siswa. Bentuk angket yang digunakan adalah angket langsung dan bersifat tertutup dengan bentuk pilihan ganda respond en diminta untt:k memilih salah satu jawaban yang telah disediakan. Angket disusun berdasarkan indikator yang ada pada variabel hubungan antara iklim sekolah dengan disiplin siswa

Untuk lebih jelas berikut kisi-kisi instrument penelitian:

Tabel 1

KISI-KISI INSTRUMENT

HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN DISIPLIN SISWA

No Variabel lndilmtor

I. Iklim Sckolah I. S uasana ke1j a sama

(x) 2. Lingkungan

persaudaraan dan rasa hormat menghormati 3. Suasana Tanggung jawab 4. Suasana sckolah

5.

Lingkungan Komunikasi

6. Perselisihan

--·

No

I

Butir Soal

セュャセセ@

I

2,4 2

5, 10 3,6,7

2 .11,13, 14 6

5 3

8,9, 1 12

[image:36.595.82.512.157.662.2]
(37)

---25

2. Disiplin siswa I. Pendapat siswa ten tang ta ta 16, 17 2

(y) arti disiplin di sekolah

2. Kepatuhun siswa terhadap 18, 19, 2 peraturan

3. Kepatuhan terhadap waktu 20,21 2

4. Sikap siswa terhadap 22,23 2

kedisiplinan

5. Peranan kepala sekolah dalam 24,25 2 disiplin

6. Pelanggaran tata tcrtib 26,28 2

7. Pencgakan disiplin 27 I

8. Manfaat disiplin 29,30 2

---G.Teknik Analisis Data

Berdasarkan sifat salah satu jenis data dalam penelitian ini maka penulis menganalisa data dengan mengunakan teknik analisa kolerasional. Teknik analisa kolerasional adalah tclmik statistik mengenai hubungan dua variabel

Data yang dikumpulkan terdiri dari 2 macam yaitu mengenai iklim sekolah (X) dan disiplin siswa (Y). Berdasarkan sifat masalah clan jenis data diatas maka penulis menganalisis hasil penelitian hubungan antara iklim sekolah dengan disiplin siswa yaitu dengan mengunakan analisisa kuantitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data-data yang berwujud angka-angka dengan mcngunakan data ウエ。エゥウセゥォ@ yang diperoleh dari angket yang disebarkan.

Langkah-langkah yang ditempuh adalah:

1. Editing : dalam pengolahan data yang pertama kali dilakukan adalah editing berarti semua angkct harus diteliti satu persatu tentang kclengkapan dan kebenaran pengisian angket sehingga terhindar dari kekeliruan dan kesalahan

(38)

2. Tabulasi : yaitu kegiatan inti memberi skoring terhadap item-item seluruh item merJpunyai option 4 buah maka skor setiap option adalah :

Untuk a memlaput skor 4 Untuk b mcndapat skor 3 Untuk c mendapat skor 2 Untuk d mendupat skor I

3 Pmsc. .:.:s2: Untuk mengetahui kondisi masing-masing variabcl yang diteliti mai<a penulis mengunakan perhitungan prosentase sehingga setiap altematif jawaban yang dibcrikan kepada respondcn dapat diketahui prosentasenya

セNヲッョ」。イゥ@ angka korclasi dengan mcngunakan Tcknik Korclasi Product

Moment

Untuk mengetahui hubungan antara variebel iklim sekolah (variabel X) dengan disiplin siswa (Y) maka digunakan teknik Korelasi Product Moment untuk mencari hubungan 2 variabel tersebut.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Mencari angka indeks kolerasi "r" Product Moment.variabcl penelitian yang mana iklim sekolah sebagai variabel bebas (independent) dan disiplin siswa sebagai variabel terikat (dependent) dengan rumus:

N L;xy-( L;x) (L;y)

-1(

NL;x2

-

CL:

x) 2 ] [ N ).;y'-( 2;y)2 j

Keterangan :

l"xy : Angka indck korclasi "r" product moment

Lxy

:

.Jumlah hasil penelitian antara skor variabel X dan variahel

y

L:x

:

Jumlah keseluruhan skor X

Ly

:

Jumlah keseluruhan skor Y
(39)

27

b. Memberikan intrepertasi terhadap angka korelasi "r" Product Moment

I. Intrepe1iasi kasar sederhana, yaitu dengan rr:encocokkan basil ped1itungan dengun angka ゥョ、セォウ@ korelasi "r'' Product 1'v1o111cnl, yaitu:

Banyaknya "r"

Product Moment

(rxy) 0,00- 0,20

0,20 - 0,40

0,40- 0,70

0,70- 0,90

0,90- 1,00

Tabcl2

Intrepertasi Data

Interpretasi

Antara variabcl x clan variabcl y mcmang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lcmah atau sangat rcndah sehingga korelasi itu diabaikan ( dianggap tidak ada korclasi antara variabcl x dan variabcl y)

Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang lemah atau renclah

Antara variabel x clan variabel y terclapat korelasi yang seclang atau cukupan

Antara variabel x clan y terclapat korelasi yang kuat atau tinggi

Antara variabel x clan variabel y terclapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi

2. lnterperetasi mengunakan label nilai "fxy"

Setelah proses pcrhitungan (r0 ) sclanjutnya mcmbandingkan nilai "r,/' Product Moment basil perhitungan (r0 ) clengan nilai "l\y" tabel

(40)

bebas (db) atau Degree of Freedom (elf) dengan mengunakan rumus sebagai berikut:

df•"N セLョイ@

Keterangan:

elf : Degree of Freedom

N : Number of cases

nr : Banyaknya variabel yang clikolerasikan

Dengan cliµerolehnya clerajat bebas (db) atau (elf), maka dapat dicari besamya "r" yang tercantum dalam tabel nilai "r" Product Moment baik pada taraf signifikan 1 % maupun 5 %.

A pabila "r0 .. sama dengan atau lebih besar dari "rt" maka hipotesis

alternatif (Ha) cliterima clan clisetujui yang berarti terclapat korelasi positif yang signifikan antara kedPa variabel tersebut, sebaliknya hipotesis nihil (l-10 ) tidak

disetujui atau ditolak yang berarti tidak terbukti kcbenarannya.

Setewu

<1f

korelasi clilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh varaiabel X terhadap variabel Y yang clinyatakan dalam persen (%) maka cligunakan rumus koefesien cleterminasi (penentu), sebagai berikut:

KD = ( rxy

)2

x

100 % i(eterangan:

1-,,Y : Angka incleks korelasi "r" Product Moment 100 : Bilangan tetap

!---

----/

[ PER Pus r,:-, , 1 jl '"NV\

(41)

A. Deskripsi Data

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dalam mengumpulkan data penelilian ini, penulis mengunakan angkel yang disebarkan sebanyak 50 buah dan dibagikan kepada seluruh siswa/J kclas Vlll (delapan) SMP Hutama. Di dalam angket lcrscbut rnencangkup 2 komponen yaitu kornponen p0r•n111a iklirn sekolah clan kornponen kcdua disiplin siswa. Kcdua

komponen :erseb:1t terangkum dalam 2 variabel yaitu variabel X (iklim sekolah) dan variabel Y (disiplin siswa) yang berjumlah 30 item pertanyaan yang terdiri dari 15 iklim sekolah dan 15 disiplin siswa.

セ・ャ。ョェオエョケ。@ data yang di dapat dari setiap item pertanyaan dimasukkan kc

dalam tabel yang didalamnya terdapat persentase dengan mengunakan rumt:s:

P=E_x 100%

N

Dari data persentasc sctiap item pertanyaan yang diajukan scbanyak 30 pertanyaan dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabcl 3

(42)

No Alternatif Jawaban F p

1. Sangat nyaman 15 30%

2. Nyaman 29 58%

3.

Biasa saja 6 12 %

-4.

Tidak kuat 0 0

Jumlah 50 100 %

=1

Dari data diatas dapat disimpulkan 30 % responden mengungkapakan bahwa suasana kerjasama di sekolah SMP Hutama sangat nyaman, 58 %

menyatakan suasana ke1jasama terasa nyaman. 12 % menyatakan suasana ke1jasama yang ada di sekolah biasa S(\ja lni bcrarti terdapat lingkungan l:erajasama yang kondusif di SMP Hutama sehingga dapat te1jaiin hubungan yang baik antara warga seko!ah.

Tabcl 4

Apalrnh antara pcrsonil sckolah SMP Hutama terdapat suasana saling hormat mengormati satu dengan yang lain

No Alte1natif Jawaban F p

1. Sangat menghormati 11 22%

2. Menghormati

38

76%

3.

Kurang menghormati I 2%

4.

Ticlak menghormati 0 0

Jumlah 50 100%

I

(43)
[image:43.595.59.492.73.565.2]

32

Tabel diatas menjelaskan 18 % terdapat suasana persaudaraan yang sangat baik di SMP Hutama. 74 % menyatakan babwa terdapat suasana persaudaraan yang baik antara personil sekolah SMP Hutama. Hanya 8 % yang menyatakan babwa terdapat suasana persaudaraan yang kurang baik di SMP Hutama. Dapat disimpulkan babwa terdapat suasana persaudaraan yang baik di sekolah SMP Hutama. Dengan ada suasana persaudaraan yang baik maka akan terjalin komunikasi yang baik antara warga sekolah.

Tabel7

Apakah siswa/I SMP Hutama mcmiliki tanggung jawab yang tinggi dalarn menjaga lingkungau sekolah

No Alternatif Jawabim F p

I. ウセョァ。エ@ tinggi 11 22%

2. Tinggi 26 52%

3. Biasa saja 13 26%

4. Tidak 0 0

Jumlah 50 100%

Dari tabel diatas 22 % menyatakan bahwa siswa/I Hutama memiliki tanggung jawab yang sangat tinggi dalam mcnj<:ga lingkungan sckolah, 52 %

mcnyatakan siswa/l mP-miliki tanggung jawab yang tinggi dan 26 % siswa SMP Hutama memiliki tanggung jawab yang bias'.l saja.

Tabet 8

(44)

No Altcrnatif Jawaban F p

--1. Tidak pernah 17 34%

2. Kadang-kndang 24 48%

--3. Sering 9 18 %

4. Sar.gat sering 0 0

[image:44.595.57.489.80.229.2]

--.Tumlah 50 100%

Tabel diatas menjelaskan 34 % menyatakan bahwa di SMP Hutama tidak pemah terjadi keributan, 48 % mengungkapkan kadang-kadang di SMP Hutama terjadi keributan dan 18 % mengatakan bahwa di SMP Hutama sering terjadi keributan. Maka dapat disimpulkan bahwa di SMP Hutama pernah te1:jadi keributan tetapi itu tic;ak sering. Keributan terjadi di SMP I-Iutama hanya kadang-kadang.

Tabcl 9

Apakah tata ruang SMP Hutama bcrantakan

No Alternatif Jawaban F I p

---!. Tidak berantakan 17 34%

··--2.

Sedikit bcrantakan 29 58 %

-3. Berantakan 4 8%

4.

Sangat berantakan 0 0

--.Jumlah 50 100 %

Dari 50 responden, 34 % menyatakan tata ruang SMP Hutama tidak berantakan, 58 % menyatakan tata ruang SMP I-lutama sedikit berantakan dan 8 %

(45)

34

Tahel 10

Bagaimana lingkungan komunikasi yang herjalan di SMP Hu•ama ini

-

B]]BBGBGBGセ]セセMMMセMᄋBBBセᄋLNL⦅L⦅MLLNLNLGB]\^MBBGセG⦅⦅LLN]^M⦅BBBGMBセBB]@

No Altcrnatif Jawaban F p

1. Sangat lancar

8

16%

2.

Lan car 37 74%

3.

Kurang lancar

5

10 %

4. Tidak lancar 0 0

Jumlah 50 100 %

[image:45.595.79.491.136.275.2]

Dari data diatas dinyatakan bahwa 16 % lingkungan komunikasi di SMP Hutama berjalan sangat lancar, 74 % menyatakan lingkungan komunikasi di SMP Hutama berjalan lancar dan I 0% Iingkungan komunikasi yang ada di SMP Hutama berjalan kurang lancar. Dapat disimpulkan bahwa lingkungan komunikasi di SMP Hutama 「・セェ。ャ。ョ@ dengan lancar dan ini hams dipeiiahankan supaya terdapat hubungan yang baik antara personil sekolah sehingga terciptalah suasana yang kondusif.

Tabel 11

Apakah Kcrala Sckolah pcrnah mcminta pcndapat kcpada siswa dalam pcmceahan masalah yang tcrjadi di sekolah

No Alternatif Jawaban F p

-1. Sering 7 14%

2.

Pcrnah

---·----·

22 44%

ᄋMMMᄋMMᄋMMMMMMMᄋMMMMᄋMセM -·-·--·--·--->W•·-·---·

3.

Kadang-kadang 10 20%

-

--4. Tidakpemah 11

-- - - -

22%

I j Jumlah 50 100%

[image:45.595.50.492.190.627.2]
(46)
[image:46.595.78.493.183.591.2]

Kepala Sekolah pemah meminta pendapat mengenai permasalahan yang ada di sekolah tetapi tidak sering. Meminta pendapat kepada siswa alangkah baiknya selama pendapat mcreka benar, tetapi tidak semua pcndapat mereka bisa dilaksanakan begitu saja, melainkan harus dipikir terlebih dahulu yang mana yang baik harus dilaksanakan. Dalam ha! ini terbukti kalau Kepala Sekolah SMP Hutama bersifat demokratis.

Tabel 12

Apakah sekolah bertanggung jawab dalam menciptakan suasana damai dan ten tram

---No Altcrnatif Jawaban F p

- - ·

1. Ya 37 74%

2. Tidak I 2%

3.

Kadang-kadang 8 16 %

4. fidak talm 4 8%

--Jumlah 50 100 %

Da.":i data diatas diperoleh 74 % menyatakan bahwa sekolah bertanggung jawab dalam menciptakan suasana damai dan tentram, 2 % menyatakan tidak bertangung jawab, i 6 % menyatakan kadang-kadang dan 8 % mengungkapkan tidak tahu apakab sckolah bcrtanggung jawab dalam mcnciptakan suasana damai dan tentram. Suasana sekolah yang damai clan tentram sangat didamhakan olch semua pihak. Dari data yang diperoleh sekolah SMP 1-Jutama sangat hertanggung jawab dalam menciptakan suasana damai dan tentram.

Tabcl 13

Mcnurut anda, apalrnh lingkungan sckolah bcrpcngaruh dalam pcmbentukan pcrilaku siswa

(47)

36

No Alternatif Jawaban F p

-1. Sangatberpengaruh

15

Gambar

Tabel 1 KISI-KISI INSTRUMENT
Tabel diatas menjelaskan 18 % terdapat suasana persaudaraan yang sangat
Tabel diatas menjelaskan 34 % menyatakan bahwa di SMP Hutama tidak
Tabel 11 Apakah Kcrala Sckolah pcrnah mcminta pcndapat kcpada siswa dalam
+7

Referensi

Dokumen terkait

DEDTRI ANWAR, MM, M.Mar

• Red and blue paints if using white plates (or save yourself the step of painting by using red and blue plates). • Paint brush or foam brush • Hole puncher (optional) • Thin

Saabat MQ/ Jaksa Agung -Hendarman Supandji meminta pembuktian dari dugaan keterlibatan dua pejabat Kejaksaan Agung/ -Wisnu Subroto dan -Abdul Hakim Ritongan/

Metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan mengevaluasi pembelian kualitas bokar adalah SAW (Simple Additive Weighting).Metode ini sering juga dikenal istilah

Dilihat dari koefisien adjustment yang bernilai 0,1231, hubungan teoritik jangka panjang antara Produk Domestik Bruto per kapita terhadap Jumlah Uang Beredar, Tingkat

Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa dekontaminasi dengan cara pengerukkan dan pengusapan permukaan bagian dalam tank HETRON mampu mengambiI kontaminan sehingga paparan radiasi terukur

peta konsep dapat dikatakan berhasil karena pada akhir penelitian semua aspek telah mencapai target yang ditetapkan sehingga penelitian ini dapat meningkatkan

Akidah Akhlak) dalam meningkatkan prestasi belajar PAI siswa di SMA Ulul Albab Sepanjang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, sedanglcan