• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Atas Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran Pada Badan Kepegawaian Daerah provinsi Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Atas Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran Pada Badan Kepegawaian Daerah provinsi Jawa Barat"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Penyusunan laporan keuangan menyediakan informasi yang relevan mengenai

posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Organisasi Perangkat

Daerah (OPD) terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan dan

belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai

efektivitas dan efisiensi Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan membantu

menentukan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Tujuan penyusunan laporan keuangan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

adalah menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam

menilai akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan daerah.

Perkembangan penyusunan laporan keuangan di Badan Kepegawaian Daerah

Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu stuktur, ditunjukan untuk mendorong dan

meningkatkan dalam upaya mensejahterakan kehidupan bangsa. Demi terciptanya

perkembangan laporan keuangan di Badan kepegawaian daerah (BKD) provinsi jawa

barat yang handal dan mandiri,maka Badan kepegawain daerah Provinsi Jawa Barat

yang sehat dan kuat harus di dorong oleh suatu kementrian usaha yang kokoh dan

harus didukung oleh sumberdaya manusia yang beraktivitas produktif dan

(2)

2

Akuntansi didalam perusahaan ikut berperan untuk menyajikan penyusunan

laporan keuangan, karena fungsi akuntansi yang mempunyai tugas mencatat

transaksi-transaksi yang terjadi dan akibat dari tansaksi-transaksi disebut terhadap

aktiva-aktiva, utang, modal dan biaya-biaya dalam Badan Kepegawaian Daerah

(BKD) Provinsi Jawa Barat tersebut, transaksi-transaksi tersebut dapat di

kalsifikasikan, diikthisarkan dan di laporkan ke dalam laporan-laporan yang

dinamakan laopran keuangan. Fase yang terkahir dalam akuntansi adalah

menganalisakan dan menginterpresentasikan laporan keuangan.

Laporan keuangan harus dapat dijadikan laporan realisasi anggaran didalam

penyusunan laporan keuangan, baik itu untuk menilai efesiensi, neraca, catatan

laporan keuangan,rentabilitas dari perusahaan yang bersangkutan.

Berdasarkan Pasal 295 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun

2006 dan Perubahannya Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) selaku Pengguna

Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran,

Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Gubernur melalui PPKD dalam

rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Laporan

Keuangan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat ini belum diperiksa oleh

(3)

Laporan Keuangan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun

2010 Unaudited

ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

Laporan Keuangan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun

2010 Unaudited

ini disusun dari laporan keuangan seluruh satuan kerja yang berada

di bawah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat.

Sistematika penulisan laporan keuangan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi

Jawa Barat disajikan dengan berpedoman pada Permendagri No 13 Tahun 2006

sebagaimana telah diubah dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 dengan

beberapa modifikasi dan penambahan yang dianggap perlu untuk tujuan kelengkapan

dalam pelaporan keuangan, Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan

Pasal 6 Undang-undang No. 17/2003 tentang Keuangan Negara, kewenangan

pengelolaan keuangan daerah diserahkan kepada gubernur/bupati/walikota. Sejalan

dengan semangat otonomi daerah dan desentralisasi fiskal sebagaimana diamanatkan

dalam undang No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah dan

Undang-undang No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah maka daerah mempunyai kewenangan untuk mengelola

keuangannya sendiri. Dengan demikian pemerintah daerah berhak untuk

merencanakan, melaksanakan, dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)

Pertanggung jawaban atas pengelolaan keuangan daerah diatur dalam

(4)

4

1/2004 tentang Perbendaharaan Negara. Penyusunan laporan keuangan dimaksud

mencakup:

1. Neraca;

2. Laporan Realisasi Anggaran;

3. Laporan Arus Kas; dan

4. Catatan atas Laporan Keuangan.

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan

ekuitas dana pada tanggal pelaporan dan dibandingkan dengan tanggal pelaporan

sebelumnya.

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar

Pelaksanaan Anggaran (DPA) TA 2010 dengan realisasinya, yang mencakup

unsur-unsur pendapatan, belanja, selama periode (1 Januari s.d. 31 Desember 2010).

Laporan Arus Kas di dalam Kepmendagri 29/2002 disebut Laporan Aliran

Kas. Laporan Arus Kas menyajikan informasi arus masuk/keluar kas ke/dari

pemerintah daerah berikut saldo kas selama satu suatu peride tertentu. Dengan

demikian dalam Laporan Arus kas ini tidak hanya disajikan keluar masuknya uang

kdari/ke kas daerah tetapi juga mencakup kas yang sudah diterima oleh para

bendahara penerimaan.

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan dasar hukum,

metodologi penyusunan Laporan Keuangan, dan kebijakan akuntansi yang

diterapkan. Selain itu, dalam CaLK dikemukakan penjelasan pos-pos laporan

(5)

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran, pendapatan, dan belanja diakui

berdasarkan basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari Kas

Umum Daerah. Sementara itu, dalam penyajian Neraca, aset, kewajiban, dan ekuitas

dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan

timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau

dikeluarkan oleh dan dari Kas Umum Daerah.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengambil judul judul

kuliah kerja praktek mengenai :

(6)

6

1.2 Maksud dan Tujuan

Kegiatan kuliah kerja praktek ini dilaksanakan dengan maksud untuk mengetahui

bagaimana cara penyusunan laporan keuangan pada Badan kepegawain daerah

(BKD) Serta perhitungan analisis Laporan realisasi anggaran.

Adapun tujuan dari kuliah kerja praktek ini adalah untuk mengetahui

penyusunan laporan keuangan yaitu :

1. Bagaimana kebijakan penyusunan laporan realisasi anggaran pada Badan

Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat

2. Bagaimana prosedur penyusunan Laporan Realisasi Anggaran yang

(7)

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Sesuai dengan maksud dan tujuan yang tealah di uraikan di atas, maka penulis

mengharapkan dapat memberikan kegunaanya sebagai berikut :

1. Bagi penulis

Sebagai tambahan pengetahuan mengenai bagaimana tinjauan atas laporan

keuangan pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat

2. Bagi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat

Diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak instansi dalam memperbaiki

tinjauan atas laporan keuangan pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD)

Provinsi Jawa Barat

3. Bagi Akademis

a.

Dapat menjadi tambahan referensi bagi lembaga guna penelitian

selanjutnya serta dapat menjalin hubungan yang baik dengan instansi.

b.

Sebagai materi tambahan untuk evaluasi terhadap kurikulum yang

digunakan.

4. Bagi pihak lain

Mengetahui tinjauan atas laporan keuangan di Badan Kepegawaian Daerah

(BKD) sumber dapat memberikan pengetahuan dan dapat menjadi reverensi

bagi pihak yang mengkaji topik – topik yang berkaitan dengan masalah

(8)

8

1.4. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

full black release,

yaitu mengadakan penelitian dalam waktu saru periode tertentu. Adapun teknis

pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan laporan kuliah kerja praktek

adalah :

1.

Studi pustaka

(library research)

Yaitu penelitian smber – sumber data dan informasi dari perpustakaan yang

meliputi literature, karangan maupun tulisan, hasil kuliah, dan bahan lainnya

yang mempunyai hubungan dengan objek penelitian penulisan.

2.

Studi lapangan

(field research)

a. Praktek langsung

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan

langsung terhadap data yang berkaitan dengan masalah yang akan

dibahas.

b. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan cara tanya jawab

langsung dengan para praktisi pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD)

(9)

1.5 Lokasi dan Waktu kuliah Kerja Praktek

Adapun perusahaan tempat penulis melaksanakan kuliah kerja praktek adalah di

Badan Kepegawain Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat. Sedangkan waktu

[image:9.612.65.579.267.529.2]

pelaksanaan antara tanggal 4 Agustus sampai dengan 4 September 2011

Table 1.1

Jadwal kegiatan kerja praktek

NO KEGIATAN

BULAN

JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Mengajukan Permohonan KP 2 Mencari Tempat KKP

(10)

10 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat

(11)

A. Visi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat

Terdapat beberapa isu nasional yang perlu dipertimbangkan dalam menyelesaikan isu yang bersifat lokal dan berimplikasi terhadap kinerja pemerintahan daerah . Masalah kualifikasi aparatur yang belum sesuai dengan kebutuhan, pelayanan publik yang kurang optimal ,opini masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah ,mental dan disiplin pegawai,jumlah pegawai serta masalah-masalah lainnya yang berpangkal pada kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur .Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut , maka dirumuskan Visi Badan Kepegawaian Daerah yang hendak dicapai dalam periode 2008-2013 adalah :

“Tercapainya Pegawai Negeri Sipil Daerah yang Profesional,Akuntabel dan Amanah tahun 2013”

Penjabaran makna Visi Badan Kepegawaian Daerah adalah sebagai berikut : a. Profesional : artinya memiliki wawasan yang luas ,kreatif,inovatif dan

dapat memandang ke masa depan,memiliki kompetensi di bidangnya ,memiliki daya saing secara jujur dan sportif serta menjunjung tinggi etika profesi .

(12)

12

c. Amanah : Jujur dan terpercaya dalam melaksanakan tugas yang diembannya, memperlihatkan sikap,perilaku dan keteladanan serta menjadi komitmennya

untuk seluruh pegawai.

B. Misi Badan Kepegawaian Daerah

a. Misi pertama , meningkatkan kompetensi dan kinerja aparatur . Tujuan : Mengembangkan kompetensi dan kinerja Aparatur Sasaran:.

1. Meningkatnya kuantitas aparatur yang berkualifikasi sesuai kebutuhanorganisasi

2. Meningkatnya aparatur yang berbasis kompetensi dan profesional 3. Meningkatnya kinerja aparatur yang akuntabel

4. Terwujudnya penerapan penghasilan berdasarkan kinerja

b. Misi kedua ,meningkatkan sinergitas Manajemen Kepegawaian yang Partisipasif dan Akuntabel

Tujuan :

1. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan administrasi kepegawaian secara terintegrasi

2. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kepegawaian yang tepat waktu dan sasaran

Sasaran :

(13)

2. Meningkatnya akurasi data sumber daya aparatur melalui pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian

3. Meningkatnya jaringan sistem informasi kepegawaian lingkup Provinsi Jawa Barat

c. Misi ketiga , Meningkatkan Kesejahteraan dan Kedisiplinan Pegawai Tujuan :

1. Meningkatkan penerapan sistem reward dan punishment dalam pembinaan pegawai

2. Meningkatkan kesejahteraan pegawai Sasaran :

1 Meningkatnya moral dan etika PNS dalam bekerja 2 Menurunnya jumlah kasus kedisiplinan

3 Meningkatnya kualitas pelayanan pegawai di bidang kesehatan jasmani dan rohani

4 Meningkatnya produktifitas dan kinerja pegawai

Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya Badan Kepegawaian Daerah mempunyai fungsi :

a. penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis kepegawaian

(14)

14

c. penyelenggaraan pengkoordinasian dan pembinaan UPTB

d. penyelenggaraan tugas lain dari Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya

2.2 Stuktur Organisasi Pada Badan Kepegawaian Derah (BKD)

Stuktur organisasi pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) pada Povinsi Jawa Barat terdiri dari :

1 Kepala

2 Sekretariat,membawahkan :

a. Sub Bagian Perencanaan dan Program b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub bagian kepegawaian dan umum

3 Bidang pengadaan dan informasi Kepegawaian ,membawahkan: d. Sub Bidang Pengadaan dan Formasi Pegawai

e. Sub Bidang Sistem Informasi Kepegawaian

4 Bidang mutasi dan administrasi kepegawaian ,membawahkan: a. Sub bidang kepangkatan dan pensiun

b. Sub bidang perpindahan dan administrasi kepegawaian 5 Bidang pengembangan karir,membawahkan :

a. Sub bagian kompetensi dan kinerja b. Sub bagian penempatan dan jabatan

6 Bidang kesejahteraan dan disiplin ,membawahkan : a. Sub bidang kesejahteraan pegawai

(15)

2.3 Deskripsi Jabatan Badan Kepegawaian Daerah (BKD)

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi tersebut , Badan Kepegawaian Daerah mempunyai susunan organisasi sebagai berikut :

a) Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat

Kepala Badan mempunyai tugas pokok merumuskan, menetapkan, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok Badan Kepegawaian Daerah

b) Sekretariat Badan Kepegawaian Daerah

Sekretariat mempunyai tugas pokok penyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program Badan, pengkajian perencanaan dan program ,pengelolaan keuangan kepegawaian , dan umum . Sekretariat mempunyai fungsi :

1. Menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program badan 2. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan

3. Menyelenggarakan pengelolaan urusan perencanaan dan program, keuangan, kepegawaian dan umum

4. Sekretariat membawahkan :

a. Sub bagian Perencanaan dan Program b. Sub bagian Keuangan

(16)

16

c) Bidang Mutasi Kepegawaian

Bidang Mutasi dan Administrasi Kepegawaian mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi mutasi dan administrasi kepegawaian . Dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi tersebut, Bidang Mutasi dan Administrasi Kepegawaian mempunyai fungsi :

1. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis mutasi dan administrasi kepegawaian

2. Penyelenggaraaan pengkajian bahan fasilitasi mutasi dan administrasi kepegawaian

3. Penyelenggaraan fasilitasi bidang mutasi dan administrasi kepegawaian ,yang membawahi :

a. Bidang Mutasi dan Administrasi

b. Sub bidang Perpindahan dan Administrasi Kepegawaian d) Bidang Pengembangan Karier

Bidang Pengembangan Karier mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pengembangan karier PNS . Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut , Bidang Pengembangan Karier mempunyai fungsi :

1. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis pengembangan karier

(17)

4. Bidang Pengembangan Karir membawahkan : a. Sub bidang Kompetensi dan Kinerja b. Sub bidang Penempatan Dalam Jabatan. e) Bidang Pengadaan dan Informasi Kepegawaian

Bidang Pengadaan dan Informasi Kepegawaian mempunyai tugas pokok menyusun bahan petunjuk teknis pengadaan dan formasi PNSD, kedudukan hukum serta pengelolaan data dan informasi kepegawaian . Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Bidang Pengadaan dan Informasi Kepegawaian mempunyai fungsi :

1. Penyelenggara pengkajian bahan kebijakan teknis pengadaan dan informasi kepegawaian

2. Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi pengadaan dan informasi kepegawaian

3. Penyelenggaraan fasilitasi bidang pengadaan dan informasi kepegawaian

4. Bidang Pengadaan dan informasi kepegawaian membawahkan : a. Sub bidang Pengadaan dan Formasi Pegawai

b. Sub bidang Sistem Informasi Kepegawaian f) Bidang Kesejahteraan dan Disiplin

(18)

18

1. Penyelenggaraan pengkajian bahab kebijakan teknis kesejahteraan dan disiplin

2. Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi bidang kesejahteraan dan disiplin

3. Penyelenggaraan fasilitasi bidang kesejahteraan dan disiplin : a. Sub bidang Kesejahteraan Pegawai

b. Sub bidang Disiplin dan Penghargaan

Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas , Badan Kepegawaian Daerah dilengkapi dengan personil PNS dan tenaga Honorer sebanyak 156 orang .

2.4 Aspek Dan Kegiatan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) A. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

1. Penerimaan Praja IPDN tahun 2008

2. Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi CPNS yang merupakan bentuk penghargaan kepada para tenaga honorer yang telah mengabdikan dirinyab kepada nusa dan bangsa

3. Penerimaan CPNS dari pelamar umum dimana didasarkan padam formasi kebutuhan pegawai pada lingkup Pemda Provinsi Jawa Barat B. Program Prestasi

(19)

2. Terlaksananya peningkatan status CPNS menjadi PNS sebanyak 1446 orang dan pengambilan Sumpah dan Janji diikuti oleh 1446 orang 3. Pelaksanaan penempatan dalam jabatan sesuai dengan kompetensi

dalam rangka mengaplikasikan PP nomor 41 tahun 2007

4. Meningkatnya jaringan scholarship baik dalam negeri maupun luar negeri

5. Kenaikan pangkat tepat waktu

6. Dibukanya kelas khusus pendidikan D4 Akuntansi Pemerintahan Sedangkan kegiatan unggulan BKD yakni :

1. Pemberian Uang pembinaan kepada 1160 pensiun 2. Uji terap pengukuran kinerja

(20)

33

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan kerja praktek yang penulis melakukan terhadap analisis Laporan

Realisasi Anggaran pada Badan Kepegawaian Daerah, diperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

1. Kebijakan Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran berpedoman kepada

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 dalam Laporan Realisasi

Anggaran menyediakan informasi mengenai realisasi pendapatan,

belanja, transfer, surplus/defisit, dan pembiayaan dari suatu entitas

akuntansi/entitas pelaporan yang masing-masing diperbandingkan dengan

anggarannya di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat.

2. Prosedur penyusunan laporan realisasi anggaran dapat diketahui

Prosedur penyusunan laporan realisasi anggaran pendapatan pada Biro

Keuangan Bagian Akuntansi dan Pelaporan Badan Kepegawaian Daerah

Provinsi Jawa Barat Sudah cukup baik karena telah sesuai pedoman yang

telah diambil yaitu pada Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Dengan

adanya dokumen – dokumen dan catatan pendukung seperti STS, surat

tanda bukti pembayaran, buku kas umum penerimaan, surat ketetapan

retribusi daerah, dan buku rekapitulasi harian agar proses penginputan

(21)

mudah dan sudah dibedakan sesuai dengan pendapatanya masing –

masing.

4.2 Saran

Dalam Pelaksanaan Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran ini menurut

penulis sudah terkoordinir dengan baik. Akan tetapi, dalam pelaksanaan

penyusunan laporan realisasi anggaran pada Badan kepegawaian Daerah (BKD)

Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih terdapat kelemahan-kelemahanya.

1. Dalam Melakukan Kebijakan penyusunan Laporan Realiasi Anggaran

(LRA) pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat berdasarkan

dokumen yang terdapat di Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menurut

penulis sudah lebih baik dari pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang

diterima.

2. Dalam melakukan prosedur penyusunan Laporan Realisasi Anggaran

(LRA) diharapkan para pegawainya melakukan penyusunan laporan harus

disesuaikan dengan prosedur yang telah ditentukan di Pemerintah Daerah,

sebagaimana yang sudah dilakukan selama ini, dengan demikian prosedur

penyusunan tersebut akan berjalan sesuai dengan penyusunan yang telah

(22)

TINJAWAN ATAS PENYUSUNANLAPORAN REALISASI

ANGGARAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

PROVINSI JAWA BARAT

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Jenjang Strata I

Program Studi Akuntnasi

Oleh :

Irvan Saefulloh

21108183

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(23)

35 Penerbit Salemba Penerbit Yogyakarta

Tanjung, Abdul Hafiz. 2009. Penatausahaan dan Akuntansi Pemerintah Daerah

untuk SKPKD dan Pemerintah Daerah(Buku 2).Jakarta: Salemba Empat. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan Perubahannya

Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

2008. Bandung: Fokusmedia

Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 108 Tahun 2009 tentang Sistem dan

Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan. 2009. Bandung: Fokusmedia

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah

Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 108 Tahun 2009 tentang Sistem dan

Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Barat.

http://www.bkd.jabarprov.go.id

www.bpk.go.id. (tanggal akses 1 April 2010)

(24)

55

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama

: Irvan Saefulloh

Nim

: 21108183

Tempat, Tanggal Lahir

: Subang, 24 mei 1990

Alamat

: Kab. Subang RT. 04/02 Ds. Bojong Jaya Kec. Pusaka

Jaya

Agama

: Islam

Nama Orang Tua

Ayah

: H. Bambang Agung

Pekerjaan

: Wiraswasta

Ibu

: H. Rumyati

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Alamat

: Kab. Subang RT. 04/02 Ds. Bojong Jaya Kec. Pusaka

Jaya

Pendidikan

1996-2002

: SDN Pangeran Kornel

2002-2005

: SMPN 1 Pusaka Jaya

2005-2008

: SMAN 1 Pusaka Nagara

(25)

i

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Shalawat

serta salam dilimpahkan kepada junjunan Nabi besar Muhammad SAW, karena

dengan kekuasaan dan pertolongan-NYA penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja

Praktek yang berjudul

TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN LAPORAN REALISASI

ANGGARAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA

BARAT”

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktek ini masih

banyak terdapat kekurangan, baik dari segi pembahasan maupun dari segi

penyusunannya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman,

serta kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang sifatnya membangun sehingga dapat memberikan dorongan bagi

peningkatan kemampuan penulis dimasa yang akan datang.

Begitu banyak bimbingan, bantuan, maupun dorongan yang penulis peroleh

selama masa penyusunan laporan kerja praktek ini. Maka pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas

(26)

ii

3. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si. selaku Ketua Program Studi Akuntansi.

4. Lilis Puspitawati, SE., M.Si., Ak selaku Sekertaris Program Studi Akuntansi

sekaligus sebagai Dosen Pembimbing penulis.

5. Ony widilestariningtyas.,SE.,M.Si., Selaku Dosen Wali penulis.

6. Bapak Ilham Nugraha, Selaku pembimbing penulis selama di Instansi. Sub

bagian keuangan di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat.

7. Ibu Rina Puspita Nurhayati, Selaku Kepala Bagian Keuangan penentuan judul

serta pengumpulan data laporan kerja praktek. yang telah memberikan

kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan Kerja Praktek.

8. Seluruh staff dan karyawan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat

yang turut membantu terlaksananya Kerja Praktek ini.

9. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan do’a, kasih sayang, dan

dukungan dalam menempuh pendidikan untuk bekal di masa depan.

10. Sahabat-sahabat AK 4, Saeful Anwar, Asep Santosa, Aldino Gumilar Rahayu,

Almanda Primadona, Faris Balfas dan semua teman – teman yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas persahabatan, dukungan dan

bantuannya.

11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas bantuan dan

(27)

iii

berkepentingan pada umumnya.

Bandung, Desember 2011

(28)
(29)

Gambar

Table 1.1Jadwal kegiatan kerja praktek

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti juga sependapat dengan Khoiruddin mengenai jangan hanya berdiam diri di kampung, dan pasrah menerima nasib dinikahkan dalam usia muda. Hendaknya anak-anak muda

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung 07/Ba-HPL/PL-FISIK III/BM-APBD/PU/XI/2013 Tanggal 13 Nopember

adalah skor total yang diperoleh dari hasil pengolahan data alat

Variabel kontrol dapat diartikan sebagai variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan oleh peneliti sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, para remaja di Gampong Air Pinang, merokok sudah hal biasa akan tetapi jika minum tuak para remaja melakukan hal

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus di Bank Wakaf Mikro Wafa Al Fithrah Surabaya. Jenis data yang digunakan dalam

Namun, berbeda dengan hasil regresi terhadap hipotesis kedua, diperoleh kesimpulan bahwa strategi organisasi tidak berfungsi sebagai variabel yang memoderasi

Menurut Austin Renney, penduduk suatu negara digolongkan menjadi dua, yaitu warga negara dan orang asing. Warga negara ialah orang- orang yang memiliki kedudukan resmi sebagai