• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Promosi Penjualan Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Bisnis Distro arena Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Promosi Penjualan Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Bisnis Distro arena Bandung"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Ratih Fatwa Negara 21206013, The Analysis Sales Promotion of the Impact on Consumer Purchase Decision The distributions Business Arena Experience Bandung Under the Guidance Trustorini Handayani, SE, M.Si

Sales promotion is basically a gift or use of incentives to encourage sales of products offered by the company either in the form of goods or services. Implementation of sales promotion is good and right is expected to increase in the purchasing decision a business can be seen from the volume of sales of products Arena Experience.This study aims to determine the sales promotion is the right choice for the business arena and what is being done in implementing sales promotion, as well as the extent to which sales promotions affect consumer purchasing decisions on the business Arena Experience.

This research is descriptive and verification of analysis used to determine the effect of sales promotions on purchase decisions in business Distro Arena Experience. Of the total sample of 67 respondents to produce research results that, the effect of sales promotions on consumer purchasing decisions amounted to 42.8% and classified into a significant influence. This means that immigrants provide variable X gives a significant influence amounted to 42.8% of the variable Y, while the rest equal to 57.2% influenced of other factor. The results of this study show that the correlation of the effect of sales promotions on consumer purchasing decisions is .654. This indicates a very strong relationship between sales promotion with customer purchase decisions in business Distro Arena Experience.

Viewed from the curve of Figure 4.4 db = n-2 = 67-2 = 65 and a = 0.05 for two-sided test, the value of t on the t distribution table is 1.997. Thus t> from ttable (6.974> 1.997) so that H0 rejected and H1 accepted, meaning Sales Promotion significantly influence the purchase decision.

(2)

ABSTRAK

Ratih Fatwa Negara 21206013, Analisis Promosi Penjualan Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Bisnis Distro Arena Experience Dibawah Bimbingan Trustorini Handayani, SE,M.Si.

Promosi penjualan pada dasarnya merupakan pemberian atau penggunaan insentif untuk mendorong penjualan produk yang ditawarkan oleh perusahaan baik itu berupa barang atau jasa. Pelaksanaan promosi penjualan yang baik dan tepat diharapkan dapat meningkatkan keputusan pembelian yang dalam usaha tersebut dapat dilihat dari volume penjualan dari produk Arena Experience. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui promosi penjualan merupakan pilihan yang tepat bagi Arena dan usaha apa saja yang dilakukan dalam melaksanakan promosi penjualan tersebut, juga sejauh mana promosi penjualan berdampak terhadap keputusan pembelian konsumen pada bisnis Arena Experience.

Penelitian ini bersifat analisis deskriptif dan verifikatif yang digunakan untuk mengetahui dampak promosi penjualan terhadap keputusan pembelian pada bisnis Distro Arena Experience. Analisis yang digunakan analisis regresi linier sederhana, analisis korelasi, analisis koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis menggunakan uji t. Dari sampel berjumlah 67 responden menghasilkan hasil penelitian bahwa, dampak promosi penjualan terhadap keputusan pembelian konsumen sebesar 42,8% dan tergolong ke dalam pengaruh yang cukup berarti. Hal ini memberikan arti bahwa variable X memberikan dampak yang cukup berarti sebesar 42,8% terhadap variable Y sedangkan sisanya sebesar 57,2% dipengaruhi factor lain. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa korelasi pearson tentang dampak promosi penjualan terhadap keputusan pembelian konsumen yaitu 0,654. Hal ini menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara promosi penjualan dengan keputusan pembelian konsumen pada bisnis Distro Arena Experience.

Dilihat dari kurva Gambar 4.4 yaitu db = n-2 = 67-2 = 65 dan α = 0,05 untuk pengujian dua sisi, diperoleh nilai t pada tabel distribusi t adalah 1,997. Dengan demikian thitung > dari ttabel

(6,974 > 1,997) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, artinya Promosi Penjualan berdampak

signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini, dengan semakin berkembangnya teknologi telah mendorong para

usahawan untuk menghasilkan produk baru maupun mengembangkan usahanya begitu

pula perkembangan industri fashion di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup

pesat. .Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya designer-designer handal yang

karyanya bukan hanya diakui didalam negeri saja, tetapi sudah diakui di dunia fashion

Internasional. Sejalan dengan lajunya kehidupan Bandung sebagai sebuah kota besar

terus menunjukkan perubahannya sebagai sebuah kota dan sering disebut juga kota

wisata belanja. Hal tersebut ditandai dengan munculnya berbagai jenis bentuk usaha yang

hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta melayani berbagai segmentasi pasar

yang ada.

Perkembangan fashion ini dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat yang semakin

peduli dengan penampilan yang disesuaikan dengan perkembangan jaman. Kalangan

anak muda khususnya selalu ingin berpenampilan trendy, hal ini menjadi peluang bisnis

bagi para pengusaha yang dapat membaca kebutuhan dan keinginan masyarakat. Para

pengusaha mulai mencoba bisnis eceran sebagai salah satu alternative untuk

kelangsungan usahanya. Karena sekarang ini masyarakat lebih cenderung memperhatikan

kebutuhan fashion, maka bisnis eceran yang dipilih oleh para pengusaha tersebut adalah

dengan membuka distro dan clothing, karena distro dan clothing merupakan usaha yang

(4)

Distro Arena Experience adalah sebuah toko yang menjual berbagai produk

clothing company yang diproduksi sendiri dan juga merupakan perluasan jaringan

pemasaran clothing company. Produk yang dijual lebih dari dua jenis merek yang

berbeda dan system penjualan yang digunakannya adalah system konsinyasi yaitu system

titip jual.

Kota Bandung yang terkenal sebagai kota mode dengan julukan “Paris Van Java”

merupakan salah satu kota yang menjadi pusat distro dan clothing dikarenakan semakin

banyak dan menjamurnya usaha yang bergerak dibidang distro dan clothing di kota

Bandung, maka usaha ini sudah memasuki kepada persaingan yang sangat ketat, bahkan

beberapa diantara clothing tersebut mencoba untuk menembus pasar Asia.

Didalam mengatasi kondisi persaingan ini banyak pengusaha mengalami masalah

terutama didalam memasarkan hasil produknya. Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam

memasarkan, menjual hasil produknya dan meningkatkan volume penjualan tergantung

dari pelaksanaan kegiatan pemasaran.

Suatu keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen sangat beragam, ini

menandakan bahwa adanya perbedaan keputusan pembelian disetiap konsumen dimana

definisi dari keputusan pembelian yaitu suatu keputusan yang dipengaruhi oleh

lingkungan, kebudayaan, keluarga, dsb, yang akan membentuk suatu sikap pada diri

individu kemudian melakukan pembelian. Dalam melakukan keputusan pembelian

banyak sekali factor yang mempengaruhi suatu keputusan pembelian konsumen, seperti

(5)

wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan), sumber public (media massa, organisasi

konsumen), sumber pengalaman (penanganan, pengkajian, pemakaian produk)

Perhatian perusahaan akan keinginan konsumen haruslah di utamakan.ini demi

menarik konsumen untuk melakukan suatu keputusan pembelian pada produk Arena.

Pada umumnya konsumen akan lebih tertarik kepada produk yang memberikan

iming-iming serta langkah-langkah perusahaan dalam meningkatkan daya tarik dari produknya

yang membuat konsumen memutuskan untuk membeli produk tersebut. Promosi

penjualan merupakan salah satu alat pemasaran yang dianggap mampu mendorong

konsumen untuk melakukan suatu keputusan pembelian yang akhirnya akan

mendongkrak jumlah penjualan dari produk tersebut.

Pada dasarnya konsumen akan melaksanakan kegiatan jika kegiatan tersebut ada

manfaat dan menguntungkan bagi dirinya, dan konsumen akan merasa lebih puas jika

memperoleh keuntungan tambahan akibat dia melakukan kegiatan tersebut. Misalnya,

dengan mengadakan potongan harga, hadiah atau yang lainnya.

Alasan utama di laksanakan promosi penjualan adalah untuk memperbesar dan

mempercepat pembelian oleh konsumen dalam kondisi persaingan yang tajam, dari

beberapa pesaing. Promosi penjualan yang di lakukan oleh penjual atau perusahaan

merupakan taktik pemasaran yang dampaknya bersifat jangka pendek. Bahkan

kadang-kadang di rasakan sebagai tindakan one-shot, dalam arti penjualan meningkat selama

kegiatan tersebut berlangsung. Oleh sebab itu pelaksanaan promosi penjualan untuk

konsumen diupayakan tetap memberikan berbagai insentif dan keuntungan kepada

(6)

Arena Experience berupaya meningkatkan volume penjualannya dengan cara

penggunaan alat insentif seperti, pemberian diskon sampai dengan 50%. Rendahnya

volume penjualan yang terjadi antara bulan Januari sampai bulan April dan tingkat

persaingan yang tajam membuat Arena Experience gencar melakukan cara dalam

menarik minat konsumen untuk melakukan keputusan pembelian yang salah satunya

melakukan promosi penjualan.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk meneliti lebih mendalam

mengenai perilaku konsumen setelah adanya potongan harga. Oleh karena itu penulis

memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Promosi Penjualan Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Bisnis Distro Arena

Experience”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Menjamurnya usaha yang bergerak dibidang distro dan clothing menjadi

persaingan yang sangat ketat.

2. Kurangnya konsumen untuk melakukan pembelian.

3. Kurangnya promosi penjualan yang dilakukan perusahaan.

(7)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana promosi penjualan yang dilakukan oleh Arena Experience.

2. Bagaimana keputusan pembelian konsumen pada produk Arena Experience.

3. Seberapa besar pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan pembelian

konsumen pada produk Arena Experience.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan

terhadap keputusan pembelian konsumen.

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana promosi penjualan yang dilakukan oleh Arena

Experience.

2. Untuk mengetahui bagaimana keputusan pembelian konsumen pada produk

Arena Experience.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh promosi penjualan terhadap

keputusan pembelian konsumen pada produk Arena Experience.

1.4. Kegunaan Penelitian Kegunaan Praktis

(8)

Kegunaan dari hasil penelitian ini dapat menjadi masukan atau saran untuk

perusahaan, sehingga perusahaan dapat melakukan perubahan kearah positif yang

dapat memperbaiki kinerja perusahaan, khususnya pemecahan masalah mengenai

promosi penjualan yang akan datang.

2. Pihak terkait

Melihat dari beberapa pentingnya hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan

masukan bagi pihak-pihak terkait lainnya seperti bagian promosi penjualan dan

bagian yang berhubungan dengan promosi penjualan dalam perusahaan, sehingga

pihak tersebut dapat membantu memperlancar dan meningkatkan volume penjualan

bagi perusahaan.

Kegunaan Akademis

1. Penulis

Untuk memperoleh gambaran mengenai promosi penjualan dan keputusan pembelian

konsumen serta menganalisis pengaruh kedua variable tersebut.

2. Pembaca

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi yang berguna bagi pembaca

dalam melaksanakan penelitian maupun studi lebih lanjut.

3. Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Diharapkan dapat memberikan kontribusi buat ilmu pengetahuan, khususnya bagi

(9)

1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian

Tabel 1.1

N o

Keterangan Bulan

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli agustus 1 Pengajuan

Judul 2 Persiapan

Usulan Penelitian 3 Penyusunan

Usulan Penelitian 4 Seminar

Usulan Penelitian 5 Pengumpul an Data 6 Pengolahan

Dan Analisis

Data 7 Penyusunan

Skripsi 8 Sidang Skripsi 9 Revisi

(10)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Promosi Penjualan

2.1.1.1. Pengertian Promosi Penjualan

Promosi penjualan pada dasarnya merupakan pemberian atau penggunaan insentif

untuk mendorong penjualan produk yang ditawarkan oleh perusahaan baik itu berupa

barang atau jasa. Promosi penjualan yang terdiri dari alat insentif beraneka ragam ini

dirancang untuk jangka pendek dan untuk merangsang pembelian produk tertentu lebih

cepat atau lebih banyak oleh konsumen.

Adapun pengertian promosi penjualan menurut Suharno (2010: 273): “promosi penjualan terdiri dari insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau

penjualan produk atau jasa dalam periode tertentu”.

Julian Cummins (2010:30), mendefinisikan “Promosi penjualan terdiri dari serangkaian teknik yang digunakan untuk mencapai sasaran-sasaran penjualan/

pemasaran dengan penggunaan biaya yang efektif, dengan memberikan nilai tambah pada

produk atau jasa baik kepada perantara maupun pemakai langsung, biasanya tidak

dibatasi dalam jangka waktu tertentu.”

Dari pengertian promosi penjualan yang dikemukakan oleh para ahli tersebut

dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi penjualan memiliki karakteristik sebagai

berikut: merupakan insentif yang diberikan perusahaan, berjangka waktu pendek,

(11)

2.1.1.2. Jenis Promosi Penjualan

Menurut Suharno (2010: 274-275) Alat-alat yang digunakan untuk mencapai

tujuan promosi penjualan, yaitu terdiri alat bagi promosi penjualan pada konsumen dan

pada pengecer. Alat promosi penjualan untuk konsumen dapat diidentifikasikan beberapa

dibawah ini:

1. Potongan Harga (diskon)

Potongan harga (diskon) adalah pengurangan pengurangan langsung terhadap

harga atas pembelian selama satu periode tertentu.

2. Kupon

Kupon adalah lembar yang member pembeli hak penghematan ketika mereka

membeli produk yang sudah ditentukan.

3. Kontes, Undian Berhadiah, dan permainan

Kontes, Undian berhadiah, dan permainan adalah kegiatan-kegiatan promosi yang

memberikan konsumen kesempatan untuk memenangkan sesuatu hadiah dengan

mengandalkan nasib baik atau usaha tambahan.

4. Hadiah Pelanggan

Hadiah pelanggan adalah uang tunai atau hadiah lain atas penggunaan regular

produk tertentu.

5. Pemberian Premium

Pemberian premium adalah barang yang ditawarkan secara gratis atau dengan

(12)

6. Rabat

Tawaran pengembalian uang (rabat) adalah tawaran untuk mengembalikan uang

atas harga penjualan produk kepada konsumen dengan syarat tertentu.

7. Contoh produk

Contoh produk adalah sedikit produk yang ditawarkan kepada konsumen untuk

dicoba.

8. Pameran dagang

Banyak industri menampilkan dan menjual dagangan mereka pada pameran

dagang yang memungkinkan penjual mendemonstrasikan produk, memberikan

informasi, menjawab pertanyaan, membandingkan merk dengan persaingan dan

melakukan pesanan.

9. Kemasan dengan harga potongan

Kemasan dengan harga potongan adalah potongan harga yang ditandai oleh

produsen secara langsung pada label atau kemasan.

10.Barang iklan khusus

Barang iklan khusus adalah barang yang berguna yang dicetaki nama pemasang

iklan, diberikan sebagai hadiah kepada konsumen.

11.Promosi di titik penjualan mencakup pameran dan demonstrasi yang terjadi dititik

pembelian atau titik penjualan.

12.Tunjangan

Tunjangan adalah uang promosi yang dibayarkan oleh perusahaan kepada

pengecer sebagai imbalan atas kesediaan pengecer menampilkan produk pemasar

(13)

2.1.1.3 Tujuan Promosi Penjualan

Tujuan promosi penjualan perlu diidefinisikan di awal agar program ini berjalan

dengan efektif. Pemasar dapat menggunakan promosi penjualan untuk meningkatkan

penjualan jangka pendek, namun juga dalam jangka panjang untuk menciptakan pangsa

pasar.

Tujuan promosi dagang mencakup mengajak pengecer untuk memasarkan barang

baru dan menyimpan lebih banyak inventori. Promosi penjualan umumnya digunakan

bersama-sama dengan pemasangan iklan atau penjualan pribadi. Secara umum, promosi

penjualan harus menciptakan promosi pemasaran bagi produk, yang akan memperkuat

posisi produk dan loyalitas produk, bukan hanya menciptakan penjualan jangka pendek

saja, atau pergantian merek secara temporer saja. Harus diupayakan agar promosi

penjualan akan berdampak jangka panjang secara positif terhadap produk.

2.1.1.4 Peranan Promosi Penjualan

Belakangan ini, promosi penjualan dipakai oleh perusahaan-perusahaan dalam

mempromosikan produk mereka. Pada sisi lain konsumen juga tertarik pada promosi

penjualan. Ini terbukti dan sensitifnya konsumen terhadap segala yang berbau diskon.

Ada beberapa factor lingkungan yang mendorong semakin pentingnya promosi

penjualan, yaitu:

a. Hasil jangka pendek

Promosi penjualan umumnya diikuti oleh peningkatan penjualan dalam jangka pendek.

(14)

penjualan ini bersifat sementara. Begitu promosi berakhir, penjualan pun menurun.

Dikhawatirkan pula bahwa promosi penjualan ini menurunkan persepsi kualitas.

b. Tekanan persaingan

Dalam situasi yang bersaing ketat, promosi penjualan merupakan salah satu cara untuk

merebut pelanggan pesaing. Apabila pesaing menyatakan bahwa para pelanggan

pesaingnya kabur, para pesaing mungkin melakukan serangan balik dengan melakukan

adanya promosi penjualan pula.

c. Harapan pembeli

Apabila sering mendapat insentif, konsumen maupun perantara dapat berubah persepsi

bahwa insentif itu bukan promosi penjualan lagi melainkan bagian dari paket produk.

Dengan kata lain, insentif bukan lagi suatu surprice, melainkan suatu keharusan, kalau

begitu , mau tak mau perusahaan harus menyediakannya.

d. Rendahnya kualitas penjual eceran

Apabila pramuniaga berkualitas rendah atau kalau sama sekali tidak menggunakan

pramuniaga (swalayan), maka promosi penjualan seperti display atau sampel merupakan

satu-satunya alat promosi yang terdapat di counter.

2.1.2 Keputusan Pembelian Konsumen

2.1.2.1. Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Suharno (2010:96) keputusan pembelian adalah tahap di mana pembeli

telah menentukan pilihannya dan melakukan pembelian produk, serta mengkonsumsinya.

Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk

(15)

disadari adanya kebutuhan dan keinginan, maka konsumen akan mencari informasi

mengenai keberadaan produk yang diinginkannya.

Proses pencarian informasi ini akan dilakukan dengan mengumpulkan semua

informasi yang berhubungan dengan produk yang diinginkan, dari berbagai informasi

yang diperoleh konsumen melakukan seleksi atas alternative-alternatif yang tersedia.

Proses seleksi ini yang disebut sebagai tahap evaluasi informasi. Dengan menggunakan

berbagai kriteria yang ada dalam benak konsumen, salah satu merek produk dipilih untuk

dibeli. Bagi konsumen yang mempunyai keterlibatan tinggi terhadap produk yang

diinginkannya, proses pengambilan keputusan akan mempertimbangkan berbagai hal.

2.1.2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen

Terdapat empat faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan

pembelian, yaitu sebagai berikut:

1. Faktor Budaya, factor budaya seseorang mempengaruhi perilaku mereka dalam

mencari, menyelesaikan dan mengkonsumsi suatu produk, secara mendalam dan

konsisten. Budaya adalah kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku

yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan institusi penting

lainnya.

2. Faktor Sosial, merupakan factor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang

terbentuk dan berasal dari lingkungan sekitar. Aktivitas sosialisasi seseorang

(16)

yang khas pada masyarakat. Termasuk factor social adalah pengaruh kelompok,

keluarga, dan peran dan status.

3. Faktor Pribadi, faktor pribadi yang mempengaruhi perilaku pembelian adalah usia

dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup dan personalitas.

4. Faktor Psikologis, faktor psikologis adalah merupakan factor dari dalam diri

seseorang dan mementukan bagaimana mereka memilih dan mengkonsumsi

produk. Pemasar perlu memahami factor psikologis, yang terdiri dari motivasi,

persepsi, pembelajaran, dan keyakinan dan sikap.

2.1.2.3. Jenis-Jenis Perilaku Pembelian

Perilaku pembelian dapat dikelompokan menjadi empat tipe perilaku pembelian

sebagaimana Gambar 2.1

Keterlibatan Keterlibatan

Tinggi rendah

Banyak Perbedaan Antar merek

Sedikit Perbedaan Antar merek

Sumber : Suharno (2010:93)

Gambar 2.1 Jenis Perilaku Keputusan Pembelian

Pembelian Komplek

Pembelian Mencari Keragaman

Pengurangan disonasi

(17)

1. Pembelian kompleks, adalah perilaku konsumen dalam situasi yang ditentukan oleh

keterlibatan konsumen yang tinggi dalam pembelian dan perbedaan yang dianggap signifikan

antar merek.

2. Pembelian mengurangi ketidakcocokan, tipe ini adalah perilaku pembeli konsumen dengan

keterlibatan tinggi, tetapi hanya ada sedikit perbedaan merek.

3. Pembelian kebiasaan, tipe pembeli kebiasaan adalah perilaku pembeli konsumen dengan

keterlibatan konsumen rendah dan perbedaan merek sedikit.

4. Pembelian mencari variasi, adalah perilaku pembelian konsumen dengan keterlibatan

konsumen rendah tetapi perbedaan merek yang signifikan.

2.1.2.4. Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Suharno (2010:94). Konsumen dalam melakukan pembelian akan

melalui langkah-langkah tertentu. Langkah-langkah umum dalam melakukan pembelian

adalah antara lain:

1. Pengenalan kebutuhan, merupakan tahap pertama proses keputusan pembelian,

dimana konsumen menyadari suatu masalah atau kebutuhan.

2. Pencarian Informasi. Informasi adalah hal utama yang akan digunakan konsumen

dalam pengambilan keputusan membeli atau tidak membeli suatu produk.

3. Evaluasi alternative. Evaluasi alternative merupakan tahap proses keputusan

pembelian di mana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek

alternative dalam sekelompok pilihan.

4. Keputusan pembelian. Tahap ini adalah tahap di mana pembeli telah menentukan

(18)

5. Perilaku pasca pembelian. Tahap ini merupakan tahap proses keputusan

pembelian di mana konsumen mengambil tindakan selanjutnya setelah pembelian

dan konsumsi dilakukan dan berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan yang

mereka rasakan.

2.1.4. Hubungan Antara Promosi Penjualan Dan Keputusan Pembelian

Dalam dunia yang penuh dengan pilihan, promosi penjualan yang baik

akan membuat pelanggan berhenti sejenak,membuat mereka berfikir tentang

sebuah merk atau produk, dan bila pengaruh yang ditimbulkan tepat akan

mengalihkan pelanggan, sehingga membuat keputusan untuk mengikuti promosi

penjualan yang ditawarkan. Manfaat terselubung dari promosi penjualan adalah

bila pelanggan mengambil penawaran “beli tiga bayar dua” yang ditawarkan, maka mereka tak akan membeli produk yang ditawarkan, pelanggan mendapatkan

pengalaman menikmati produk yang ditawarkan dan akan sangat mempengaruhi

keputusan pembelian dimasa mendatang. Selanjutnya, promosi penjualan

berikutnya akan disampaikan ketika pelanggan memutuskan mengambil promosi

penjualan yang pertama dapat membujuk mereka untuk melakukan lagi

pembelian terhadap barang atau jasa tersebut.

Menurut Julian Cummins (2010:30) mengemukakan pendapat bahwa:

“Promosi penjualan terdiri dari serangkaian teknik yang digunakan untuk mencapai sasaran-sasaran penjualan/ pemasaran dengan penggunaan biaya yang

(19)

perantara maupun pemakai langsung, biasanya tidak dibatasi dalam jangka waktu

tertentu”.

Dengan demikian melalui promosi penjualan (sales promotion) dapat membantu

konsumen dalam membuat keputusan pembelian, sehingga konsumen dapat tertarik

terhadap suatu produk yang dipromosikan dan secara tidak langsung akan mendorong

konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan secara

berulang-ulang.

Berikut tabel perbandingan jurnal penelitian sebelumnya dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti.

Tabel 2.1

Studi empiris dengan peneliti terdahulu.

No Nama Peneliti Judul Penelitian Kesimpulan Perbedaan Persamaan

1 Hartini

Prabowo

(2004)

Analisis Pemilihan

Atribut Produk Baru

Untuk Perilaku

Keputusan Pembelian

Konsumen Pada

Produk Biokos Botu

Bahwa terdapat pengaruh

antara atribut produk

baru terhadap keputusan

pembelian konsumen

Penggunaan

variable

independen

Menggunakan

analisi korelasi

(20)

2.2. Kerangka Pemikiran

Pada hakekatnya promosi penjualan berarti penggunaan insentif untuk mendorong

penjualan barang-barang dan jasa-jasa. Alasan utama dilakukan promosi penjualan oleh

perusahaan adalah untuk memperbesar dan mempercepat pembelian oleh pelanggan atau

Like Series

2 Adri Trisnaldi

(2008)

Pengaruh Komunikasi

Bisnis (wiraniaga)

Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen

di Mini Market

Koperasi Pegawai

Pemerintah Kota

Bandung

Bahwa terdapat pola

hubungan yang cukup

berarti antara komunikasi

bisnis (wiraniaga)

terhadap keputusan

pembelian oleh

konsumen di Mini

Market KPKB. Penggunaan variable independen Menggunakan analisis korelasi dan determinasi

3 Dadang

Kusnandang

(2008)

Pengaruh Komunikasi

Lisan (wod of mouth

communication)

terhadap keputusan

pembelian konsumen

pada Kertas Seni

Suhuk Nusantara

Bandung.

Pengaruh Word of

Mouth Communication

terhadap keputusan

pembelian konsumen

pada kertas seni Suhuf

Nusantara Bandung

adalah kuat dan searah

dengan r = 0,694

Penggunaan variable independen Menggunakan analisis korelasi dan determinasi

4 Nina Purnama

Hadiatina

(2008)

Pengaruh Iklan Flexi

Combo Melalui Media

Televisi terhadap

Keputusan Pembelian

Konsumen pada

PT.Telkom,Tbk

Bandung.

Bahwa terdapat pengaruh

antara Iklan Flexi Combo

melalui media televisi

(21)

pedagang dalam kondisi bersaing yang sangat tinggi. Kegiatan ini la③imnya berlandaskan

konsep pemasaran yakni menitik beratkan pada kebutuhan pelanggan dipasar sasaran

yang ingin dipuaskan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing.

Adapun pengertian promosi penjualan menurut Suharno (2010: 274-275) “Alat-alat yang digunakan untuk mencapai tujuan promosi penjualan, yaitu terdiri alat bagi promosi

penjualan pada konsumen dan pada pengecer”.

Julian Cummins (2010:30), mendefinisikan dari pengertian promosi penjualan

adalah:

Promosi penjualan terdiri dari serangkaian teknik yang digunakan untuk mencapai

sasaran-sasaran penjualan/ pemasaran dengan penggunaan biaya yang efektif, dengan

memberikan nilai tambah pada produk atau jasa baik kepada perantara maupun pemakai

langsung, biasanya tidak dibatasi dalam jangka waktu tertentu.

Promosi penjualan yang dilakukan oleh Arena Experience adalah potongan harga,

pameran dagang, display, garansi. Perusahaan harus melihat apakah konsumen akan

melakukan suatu keputusan pembelian atau tidak terhadap produk perusahaan dimana,

keputusan pembelian konsumen dapat berubah-ubah. Perubahan tersebut disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu: lingkungan, keluarga, media massa dan lain-lain.

Menurut Suharno (2010:96) “Keputusan pembelian adalah tahap dimana pembeli telah menentukan pilihannya dan melakukan pembelian produk, serta mengkonsuminya.

Ada lima tahapan proses pembelian yang di antaranya sebagai berikut :

(22)

Pemasar meneliti secara seksama apa yang dibutuhkan atau masalah yang timbul, apa

yang menyebabkan semua itu timbul dan mengapa sampai seseorang itu

membutuhkannya.

2. Pencarian informasi

Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok yaitu sumber pribadi,

sumber niaga, sumber umum dan sumber pengolahan

3. Penilaian alternatif

Terdapat lima konsep dasar bagi pamasar dalam perilaku alternatif konsumenya yaitu:

sifat-sifat produk, pemasar hendaknya lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk,

kepercayaan konsumen, fungsi kemanfaatan dan bagaimana prosedur penilaian

4. Keputusan pembelian

Konsumen yang telah melakukan pilihan terhadap berbagai alternative biasanya membeli

produk yang paling disukai

5. Perilaku membeli

Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan berpengaruh

terhadap prilaku pembelian konsumen.

Promosi penjualan (sales promotion) adalah upaya yang dilakukan pemasaran

untuk menimbulkan kesadaran dan pembelian berulang. (Julian Cummins:2010:51)

Dengan kata lain promosi penjualan dapat dikatakan sebagai suatu alat yang

efektif yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen dalam memutuskan suatu

pembelian. Promosi penjualan juga dapat merangsang dan menarik minat konsumen

(23)

2.3. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dibutuhkan suatu pengujian

hipotesis untuk mengetahui apakah terdapat dampak antara variabel X terhadap variabel

Y.

Menurut Umi Narimawati (2007 : 59), pengertian Hipotesis adalah sebagai

berikut:

1. Merupakan ungkapan berupa jawaban sementara atas masalah penelitian yang

diturunkan dari kerangka pemikiran.

2. Jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji

secara empiris melalui suatu analisis (berdasarkan data di lapangan).

3. Kesimpulan yang sifatnya masih sementara dan perlu diuji secara empiris melalui

suatu analisis (berdasarkan data dilapangan).

Berdasarkan hal tersebut penulis menetapkan hipotesis bahwa promosi

penjualan berdampak terhadap keputusan pembelian pada bisnis distro Arena

Experience.

Promosi penjualan (sales promotion) adalah upaya yang dilakukan pemasaran untuk menimbulkan kesadaran dan pembelian berulang. (Julian

Cummins:2010:51)

Keputusan pembelian: · Pengenalan

masalah · Pencarian

informasi · Penilaian alternative · Keputusan pembelian · Pasca pembelian Promosi penjualan :

· Diskon · Display · Hadiah · Pameran

(24)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penyusunan laporan dengan judul : Pengaruh Promosi Penjualan

Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Distro Arena Experience. Dalam penelitian ini

terdapat dua variable yaitu pengaruh promosi penjualan sebagai variabel independen (x) atau

variabel bebas, yaitu variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variable dependen, dan keputusan pembelian konsumen sebagai variable Dependen

(Y), yang merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variable bebas.

3.2. Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan proses perancangan dalam pelaksanaan penelitian. Sesuai

dengan judul penelitian yang akan diangkat oleh penulis yaitu “Analisis Promosi Penjualan Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Bisnis Distro Arena Experience”.

Maka langkah – langkah yang akan dilakukan oleh penulis dalam penyusunan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data–data mengenai promosi penjualan terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk Arena Experience.

(25)

3. Membuat hipotesis untuk membuktikan hubungan terhadap keputusan pembelian

konsumen pada produk Arena Experience.

4. Menganalisa data–data yang diperoleh untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dibuat.

5. Membuat kesimpulan terhadap hasil hipotesis.

6. Menyusun laporan penelitian.

Dalam pelaksanaannya penelitian ini menggunakan jenis atau bentuk penelitian deskriptif

dan verifikatif. Dimana pengertian dari metode deskriptif adalah jenis penelitian yang

menggambarkan apa yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk

selanjutnya di olah menjadi data. Data tersebut kemudian di analisis untuk pemperoleh suatu

kesimpulan, penelitian deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran secara sistematis

tentang variable yang diteliti, sedangkan metode verifikatif adalah penelitian yang digunakan

untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik.

3.2.2. Operasional Variabel

Operasianal variabel merupakan proses penguraian variabel penelitian kedalam

subvariabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran. Adapun syarat penguraian

operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator masing-masing variabel sudah jelas,

apabila belum jelas secara konseptual maka perlu dilakukan analisis faktor.

Dalam penelitian ini terdapat dua variable, variable independen (independent variable)

yaitu promosi penjualan sebagai variabel X dan variabel tergantung (dependent variable) yaitu

(26)

Umi Narimawati (2007:27) Mendefinisikan:

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variable yang mempengaruhi variabel lain.

Variabel dalam penelitian ini adalah promosi penjualan (variabel X).

2. Variabel Tergantung (Dependent Variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan

dengan variabel bebas. Variabel dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian konsumen

(variabel Y) yang terkait oleh promosi penjualan sebagai variabel X. Dengan demikian dapat

dapat dilakukan bahwa terdapat hubungan kausal (sebab akibat) antara variabel bebas (X)

(27)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

Promosi

Penjualan

(Variabel X)

“Promosi penjualan terdiri dari serangkaian

teknik yang digunakan

untuk mencapai

sasaran-sasaran penjualan/

pemasaran dengan

penggunaan biaya yang

efektif, dengan

memberikan nilai tambah

pada produk atau jasa

baik kepada perantara

maupun pemakai

langsung, biasanya tidak

dibatasi dalam jangka

(28)

· Pameran dagang · Garansi · Tingkat kesesuaian konsumen terhadap pameran dagang yang dilakukan · Tingkat kesesuaian konsumen terhadap garansi yang diberikan oleh Arena Ordinal Keputusan Pembelian Konsumen (Variabel Y)

“Keputusan pembelian adalah tahap dimana

pembeli telah menentukan

pilihannya dan melakukan

pembelian produk,serta

mengkonsuminya”.

· Pengenalan Masalah · Pencarian informasi · Evaluasi alternatif · Tingkat pengenalan masalah

· Tingkat pencarian

informasi

· Tingkat evaluasi

alternative

(29)

Menurut Suharno (2010:96)

· Keputusan

pembelian

· Prilaku pasca

pembelian

keputusan

pembelian

· Tingkat pasca

pembelian

Ordinal

3.2.3. Metode Penarikan Sampel 3.2.3.1. Populasi

Menurut Sugiono (2009:80) mengatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulan”. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah konsumen di Arena Experience yang berjumlah 200 orang.

1.2.3.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2009:81) mengatakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Teknik sampling adalah cara bagi peneliti dalam menentukan sample yang akan

diteliti yang diambil dari populasi tertentu.Teknik pengambilan sampel yang digunakan

(30)

sederhana (simple random sampling), sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga

setiap unit penelitian dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih

sebagai sampel. Rumus yang digunakan untuk menentukan sampel minimal menurut

Slovin yang dikutip oleh Husein Umar (2003 : 78) adalah sebagai berikut :

n =

( ²)

n =

( . , ²)

n =

( . , )

n =

( )

n =

n =66,66

Dimana :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi 200

e = Tingkat kesalahan 10%

Jadi sampel yang dapat diambil menggunakan rumus diatas ini adalah 66,66 dan

dibulatkan menjadi 67 responden.

(31)

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diambil secara langsung, data ini diperoleh

melalui kegiatan observasi yaitu persamaan langsung di Arena Experience yang menjadi

objek penelitian dan mengadakan wawancara dengan pihak manajemen perusahaan serta

penyebaran kuesioner kepada responden.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diambil secara tidak langsung yang

merupakan data yang telah di olah perusahaan, yaitu sebagai referensi buku, makalah,

materi perkuliahan yang berhubungan dengan objek data baik yang akan di teliti oleh

penulis. Untuk memperolah data sekunder, penulis menggunakan teknik pengumpulan

data yaitu studi kepustakaan (Library Research), penelitian ini dilakuakan dengan cara

mempelajari dan menelaah berbagai bacaan, mengutip berbagai pengertian teori-teori

yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti, jurnal dan penelitian-penelitian yang

terdahulu.

3.2.4.2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah :

1. Studi Pustaka (Library Research)

Yaitu mengumpulkan data dan mempelajari atau membaca pendapat para ahli

yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti untuk mempeoleh

landasan teori-teori yang dapat menunjang penelitian. Sehingga penelitian yang

dilaksanakan mempunyai landasan teori yang kuat dan menunjang.

(32)

Dalam teknik ini peneliti langsung terjun ke lapangan untuk mengumpulkan,

mengelola, dan menganalisis data yang diperlukan. Adapun studi lapangan yang

dilakukan peneliti adalah :

a. Observasi

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan langsung terhadap objek penelitian

dengan mengunjungi perusahaan. Data atau informasi yang diperoleh

didapat secara langsung dari sember-sumber tertulis yang diberikan

perusahaan. Pengamatan langsung ini dimaksudkan untuk melengkapi data

yang diperlukan serta membandingkan keterangan yang diperoleh

sebelumnya dengan ketepatan yang ada diperusahaan.

b. Wawancara

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka langsung

maupun melalui media telepon.

c. Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data menganalisa data-data penting tentang perusahaan,

terutama yang berhubungan dengan kepuasan pelanggan.

d. Angket atau Kuesioner

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member

seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis kepada responden untuk di

jawabnya.

(33)

Uji validitas bertujuan untuk menguji sejauhmana alat ukur, dalam bentuk

kuesioner mengukur apa yang hendak diukur. Dengan menggunakan menggunakan

rumus korelasi person product moment, guna menghitung korelasi antara masing-masing

pertanyaan dengan skor total. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pertanyaan mana yang

valid dan mana yang tidak valid. Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriteria

(skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukan item tersebut mempunyai validitas

yang tinggi pula. Apabila alat ukur tersebut berada < 0,3 (tidak valid) dan > 0,3 (valid).”

Untuk menguji validitas item tersebut digunakan program SPSS 11,5 for indos

Pengujian statistika mengacu pada kriteria:

· r hitung < r kritis, maka tidak valid

· r hitung > r kritis, maka valid

1.2.4.2.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauhmana suatu alat ukur

dapat dipercaya dan diandalkan. Metode perhitungan reliabilitas kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan SPSS 12,0 for indos. Selain

itu, output dari hasil program tersebut dimasukan kedalam persamaan Spearman

bron dengan teknik belah dua (split halp method), menurut Sugiona dalam buku

metode penelitian bisnis (2003:126) menyatakan bahwa besarnya koefisien batas

minimum reliabilitas antara 0,6 dan 0,7.

Metode perhitungan reliabilitas yang dilakukan dengan cara memberikan

(34)

sama besar, cara pembagian yang besar adalah dengan membagi test berdasarkan

item-item yang bernomor ganjil dan genap, yaitu dengan cara sebagai berikut:

1) Item dibagi dua secara acak (misalnya ganjil dan genap) lalu dikelompokan dalam kolom 1

dan 2.

2) Skor untuk masing-masing kelompok dijumlahkan sehingga terdapat skor untuk kelompok 1

dan 2.

[image:34.609.74.494.310.662.2]

3) Korelasikan skor total kelompok 1 dan total skor kelompok 2.

Tabel 3.2

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel Item Pertanyaan

Validitas Reliabilitas

Koefisien Validitas

Titik

Kritis Kesimpulan

Koefisien Reliabilitas

Titik

Kritis Kesimpulan

X

1 0.344 0.300 Valid

0.788 0.700 Reliabel

2 0.477 0.300 Valid

3 0.479 0.300 Valid

4 0.374 0.300 Valid

5 0.523 0.300 Valid

6 0.460 0.300 Valid

7 0.501 0.300 Valid

8 0.543 0.300 Valid

9 0.392 0.300 Valid

10 0.633 0.300 Valid

11 0.337 0.300 Valid

12 0.505 0.300 Valid

13 0.543 0.300 Valid

14 0.378 0.300 Valid

15 0.543 0.300 Valid

Y

1 0.864 0.300 Valid

0.733 0.700 Reliabel

2 0.722 0.300 Valid

3 0.864 0.300 Valid

4 0.620 0.300 Valid

5 0.875 0.300 Valid

6 0.632 0.300 Valid

7 0.875 0.300 Valid

8 0.632 0.300 Valid

9 0.875 0.300 Valid

10 0.875 0.300 Valid

(35)

3.2.5.1. Metode Analisis

Setelah data yang diperlukan terkumpul, selanjutnya akan dillakukan pengolahan

data dengan menggunakan korelasi Prodct Moment Method atau dikenal dengan rumus Pearson. Nilai variabel X diperoleh dengan memberikan skor terhadap jawaban

koesioner mengenai promosi penjualan, sedangkan nilai variabel Y diperoleh dari

jawaban kuesioner mengenai keputusan pembelian konsumen.

Berdasarkan rumusan masalah no.1 dan no.2, maka langkah-langkah yang

dilakukan untuk mengolah data yang diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh

konsumen produk di Arena Experience yang dijadikan responden adalah sebagai berikut:

1. Data atau jawaban yang diperoleh dari kuesioner diolah untuk mendapatkan frekuensi

presentasenya.

2. Setiap jawaban diberi skor dengan nilai 5-4-3-2-1 untuk tanggapan positif (menggunakan

skala Likert). Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social.

Untuk memberikan nilai terhadap jawaban dalam kuesioner dibagi menjadi lima tingkat

alternative jawaban yang disusun bertingkat dengan pemberian bobot nilai (skor) sebagai

[image:35.609.102.509.540.705.2]

berikut:

Tabel 3.3

Pembobotan Jawaban Kuesioner

No Keterangan Skor (+)

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Cukup Setuju 3

(36)

5 Sangat Tidak Setuju 1

S mber : S giono (2006:87)

3. Data yang diperoleh sebagai hasil penyebaran dari kuesioner bersifat ordinal, maka agar

analisis dapat dilanjutkan maka skala pengukurannya harus dinaikkan ke skala

pengukuran yang lebih tinggi, yaitu skala pengukura interval agar dapat dilah lebih lanjut.

Untuk itu maka digunakan Methode of S ccesie Interal (MSI). Langkah- langkah

dalam MSI menurut Umi Narimawati (2007: 82-83) adalah sebagai berikut:

1. Perhatikan banyaknya responden yang memberikan respon yang ada (1), artinya

hitung frekuensi setiap skor.

2. Tentukan frekuensi kumulatif yaitu dengan menjumlahkan terus darri setiap skor.

3. Tentukan proporsi kumulatif dengan cara membagi frekuensi kumulatif dengan total

frekuensi. Proporsi kumulatif dianggap mengikuti distribusi normal baku.

4. Selanjutnya adalah menghitung nilai Z berdasarkan pada proporsi kumulatif diatas.

5. Dari nilai ✁ yang diketahui tersebut tentukan nilai densitynya.

6. Hitung SV (Scala Val e = nilai skala) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Dimana:

Density Lower Limit =Kepada batas bawah

Density at Upper Limit =Kepada batas atas

Area Under Upper Limit =Daerah dibawah batas atas

SV ❂ (Density at Lower Limit) – (Density at Upper Limit)

(37)

Area Under Lower Limit =Daerah dibawah batas bawah

7. Hitung skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban dengan persamaan

berikut:

Score = Scala Value – Scala Value minimum+

Pada prinsipnya, menaikkan data dari skala ordinal menjadi data interval

merupakan hal yang relative mudah, namun karena setiap atribut harus dinaikkan satu per

satu, maka pekerjaan ini menjadi rumit dan membosankan karena membutuhkan

ketelitian dan waktu yang relative lama. Untuk mengatasi masalah ini, peneliti

menggunakan program MSI pada Ms.Excel yang digunakan untuk mentransformasi dari

data ordinal menjadi data interval.

Berdasarkan rumusan masalah no.3, untuk mengetahui seberapa besar dampak

promosi penjualan terhadap keputusan pembelian konsumen, dianalisis dengan cara

sebagai berikut:

1. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk peramalan atau memprediksi apakah

variabel dependen berdampak terhadap variabel independen. Bentuk regresi ini dapat

dinyatakan dalam persamaan matematik atau disebut dengan persamaan regresi, model

atau persamaan regresi, secara umum dapat dilukiskan dalam bentuk:

Y = a + bx

Dimana:

Y = subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan.

(38)

b = koefisien regresi variabel bebas.

X = angka observasi variabel bebas ke n.

Dimana nilai a dan b dicari terlebih dahulu dengan menggunakan persamaan

sebagai berikut:

(

)

(

) (

)(

)

(

)

å

å

å

å

å

å

-= 2 2 2 X X n XY X Y X a

(

)(

)

(

)

2 2 X X n Y X XY n b

å

å

å

å

å

-= Keterangan:

a = Koefisien Intercept b = Koefisien regresi

2. Analisis Korelasi Pearson

Teknik korelasi ini digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan dan

membuktikan hipotesis hubungan kedua variabel. Rumus yang digunakan untuk

menghitung koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

þ ý ü î í ì þ ý ü î í ì å - å å - å å - å å = 2 2 2

2 ( ) ( )

) )( ( iin iin iiiin ✂✄

r

Keterangan:

r = Koefisien korelasi n = Jumlah sampel

(39)

Nilai dari koefisien korelasi tersebut akan terletak antara +1 dan -1, atau -1≤г≤+1 artinya sebagai berikut:

· Jika r sama dengan +1 atau mendekati +1, maka menunjukan hubungan linear

statistik sempurna antara X dan Y, dalam arti makin besar harga X makin besar pula

harga Y, atau makin kecil harga X makin kecil pula harga Y.

· Jika nilai r sama dengan -1 atau mendekati -1, maka menunjukan hubungan linear

negatif antara X dan Y, dalam arti makin besar harga X makin kecil harga Y, atau

makin kecil harga X makin kecil harga Y.

· Jika nilai r sama dengan 0 atau mendekati 0, menunjukan tidak ada hubungan linear

antara X dan Y.

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan

persyaratan kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel berikut

[image:39.609.141.475.537.707.2]

ini:

Tabel 3.4

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Koefisien Hipotesis

0,00-0,19 Hubungan yang sangat rendah

0,20-0,399 Hubungan rendah

0,40-0,599 Hubungan sedang

0,60-0,799 Hubungan kuat

(40)

Sumber Sugiyono dalam buku “Statistik Untuk Penelitian” (2003: 216)

3. Analisis Koefisien Determinasi

Uji ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen jika r2=100% berarti variabel independen berpengaruh sempurna

terhadap variabel dependen, demikian sebaliknya jika r2=0 berarti variabel independen

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Adapun rumus untuk mencari koefisien

determinasi adalah sebagai berikut:

Keterangan :

Kd = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi

Pengaruh tinggi rendahnya koefisien determinasi tersebut digunakan pedoman sebagai berikut:

Tabel 3.5

Tinggi Rendahnya Koefisien Determinasi

Pertanyaan Keterangan

> 4% Pengaruh rendah sekali

5% - 16% Pengaruh rendah tapi pasti

17% - 49% Pengaruh cukup berarti

50% - 81% Pengaruh tinggi atau kuat

> 80% Pengaruh tinggi sekali

3.2.5.2. Perancangan Hipotesis

(41)

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh antara promosi

penjualan terhadap keputusan pembelian oleh konsumen. Untuk uji hipotesis dilakukan dengan

ketentuan sebagai berikut:

Ho : r = 0, tidak terdapat pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan pembelian

oleh konsumen di Arena Experience.

Hi : r≠ 0, terdapat pengaruh promosi penjualan terhadap produk di Arena Experience.

Maka rs yang dihasilkan hipotesis nol dapat diuji dengan pengujian dua arah dengan

tingkat signifikan (α) = 0,10 dan derajat kebebasab (dk) =n-2

= rs = √ 2

Dimana :

t = Statistik uji korelasi atau probability

rs = Koefisien korelasi

n = Banyaknya sampel dalam penelitian

Untuk mengetahui ditolak atau tidaknya, maka dinyatakan kriteria ujian hipotesis

sebagai berikut :

a. Jika t hitung > ttabel 0,1 (dk = n-2), maka Ho ditolak

b. Jika thitung < ttabel 0,1 (dk= n-2), maka Ho diterima

Apabila thitung telah diketahui , maka pengujian dua sisi dapat dilakukan untuk

(42)

Berdasarkan keterangan diatas maka dapat digambarkan kurva yang terlihat pada gabar

[image:42.609.141.480.152.294.2]

berikut :

Gambar 3.1 Kurva Uji t hitung Penarikan kesimpulan

Kesimpulannya berarti ketika t hitung jatuh di daerah penolaka Ho, sehingga dapat

dinyatakan bahwa Ho di tolak dan HI diterima. Jadi artinya ada pengaruh secara signifikan antara

(43)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Sejarah Perusahaan

Distro Arena Experience berdiri di Bandung pada tanggal 1 Oktober 2002 yang

didirikan oleh seseorang bernama Dany Rachmad Subagyo, S.T dan sekaligus pemilik

Distro Arena Experience tersebut. Distro Arena Experience berlokasi di jalan Ir.H.

Djuanda No.207 Bandung, phone: 022-2506444 dan fax : 022-2500864 dimana tempat

ini sekaligus menjadi kantor Distro Arena Experience.

Pertama kali Distro Arena Experience didirikan hanya menjual barang-barang

titipan dari beberapa merek orang lain, tapi sekarang ini Distro Arena Experience telah

membuat produk sendiri untuk memenuhi kebutuhan konsumennya dan juga telah

melebarkan sayapnya ke berbagai kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Padang,

Pekanbaru, Yogyakarta, dan Bandung tentunya, dengan cara menitipkan barang-barang

hasil produksi Arena Experience ke distro-distro yang ada di kota-kota tersebut.

Distro Arena Experience mempunyai konsep yang di kenal dengan youth culture

vs mainstream indie yang berasal dari kata independent yang maksud awalnya adalah anti

tren, tetapi keantitrenan itu yang membuatnya malah banyak dicintai orang, akibatnya

malah nge-tren.

Distro Arena Experience mempunyai target market yaitu pelajar (usia 15-18

tahun), mahasiswa (usia 18-23 tahun), dan lain-lain. Komposisi barang-barang yang

(44)

dan merchandise band-band indie 15 persen, import shoes 3 persen, dan majalah indie

local sebesar 2 persen.

4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Perusahaan sebagai sebuah organisasi yang jelas sebagai tempat atau wadah usaha

kerjasama antara karyawan-karyawan yang bekerja dalam organisasi tersebut. Adanya

struktur organisasi yang jelas memudahkan pimpinan untuk mengkoordinasi

aktivitas-aktivitas didalam perusahaan agar berjalan sesuai dengan rencana-rencana yang

ditetapkan.

Melalui struktur organisasi ini dapat terlihat jelas batasan wewenanang dan

tanggung jawab masing-masing bagian, ini akan mempermudah pimpinan untuk

melaksanakan pengawasan dan meminta pertanggungjawaban atas tugas yang

dibebankan pada masing-masing bagian.

Struktur organisasi dirancang untuk membantu manajemen dalam mengatur dan

mengarahkan seluruh aktivitas organisasi, sehingga dapat mempermudah pimpinan dan

karyawan untuk mengetahui dan melaksanakan secara jelas tugas, wewenang, dan

tanggung jawab masing-masing.

(45)
[image:45.609.28.504.109.420.2]

Gambar 4.1

4.1.3. Job Description

Dibawah ini akan dijelaskan beberapa tugas pada bagian-bagian dari struktur organisasi

Distro Arena Experience, yaitu :

· Owner

Merupakan pemilik dari Arena Experience yang secara penuh pemegang perusahaan.

· Web Master

Bertugas memasarkan produk Arena Experience ke dalam website.

· Marketing

Owner

Web Master Marketing ADM Designer Production Inventori Distribusi

Store Manager

Warehouse Cashier

Shop Keeper Arena Shoes

(46)

Bertugas memasarkan produk Arena baik secara langsung maupun tidak langsung.

· ADM

Bertugas melaksanakan kegiatan pelayanan kantor, penyediaan fasilitas, dan layanan

administrasi perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku untuk mendukung kelancaran

operasional perusahaan.

· Designer

Bertugas merancang produk-prduk arena yang akan diproduksi.

· Production

Bertugas membuat hasil dari rancangan-rancangan yang sudah dibuat terlebih dahulu.

· Inventori Distribusi

· Store Manager

Bertugas melakukan pengecekan atas daftar permintaan pembelian yang diajukan oleh

kepala gudang.

· Arena Shoe Shop

· Shop Keeper

Bertugas menjaga toko.

· Cashier

Bertugas mencatat segala transaksi yang terjadi dan mengecek kecermatan penjumlahan

tunai dan penagihan piutang dagang.

· Warehouse

Gudang.

(47)

Visi Arena Experience adalah menjadi penyedia fashion yang terdepan dalam

kepuasan pelanggan untuk melayani pasar indonesia dan dunia.Misi Arena yaitu

memproduksi, memasok, dan menjual langsung produk fashion pada pasar sasaran untuk

kepuasan pelanggan dan stake holder.Strategy Arena yaitu membangun dan

mengembangkan brand menjadi brand yang kokoh yg dapat menjadi brand global d

kepuasan konsumen terdepan dlm rangka meningkatkan kesehjateraan stakeholder.

Arena mempunyai beberapa produk baru dengan desain terbaru, ditambah

dengan berbagai ukuran, dan juga berbagai model baru. Arena telah mengembangkan

produknya dengan kualitas yang lebih baik dan mengeluarkan produk dengan beraneka

macam pilihan.

Arena Experience merancang, memproduksi dan memasarkan berbagai jenis

pakaian seperti t-shirt, polo shirt, jaket, celana, topi, sweater, sandal, dan lain-lain bahan

berkualitas tinggi, desain unik, dan inovasi yang konsisten untuk memenuhi tren fashion

saat ini telah membuat produk luar biasa yang dipilih oleh anak muda yang berpikiran

kualitas.

1.2. Pembahasan Penelitian

Bagian ini merupakan hasil pembahsan dan penelitian yang telah penulis lakukan

yang merupakan hasil dari pengolahan data yang diperoleh dari perusahaan lansung

ataupun hasil dari pengolahan kuesioner yang penulis sebarkan kepada 67 responden

sebagai sampel. Adapun hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah

sebagai berikut:

(48)

Uji kualitas data untuk membuktikan bahwa data yang digunakan dalam

penelitian ini, baik dalam arti data yang terkumpul sesuai dengan tujuan penelitian dan

mampu mengukur apa yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini dan juga data

reliable, maka sebelum melakukan analisis lebih lanjut diperlukan uji validitas dan

reabilitas.

4.2.1.1. Hasil Uji Rekapitulasi Validitas Dan Reabilitas Variabel X (promosi penjualan)

Uji validitas data dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas data dan

derajat kebenaran dari suatu proses pengukuran atau pengumpulan data pada

instrument penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pertanyaan –

pertanyaan mana yang valid atau tidak valid dengan kritis r = 0.300. apabila alat

ukur tersebut < 0.300 maka alat ukur tersebut dinyatakan valid.

Sedangkan uji reabilitas berguna untuk menunujukan sejauh mana suatu hasil

pengukuran relative konsisten apabila pengukuran reabilitas menunjukan sejauh

mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan cara perhitunganya

dengan menggunakan SPSS 13.0 for windows.

Tabel 4.1

Hasil Uji Rekapitulasi Validitas Dan Reabilitas Variabel X (Promosi Penjualan)

Variabel Item Pertanyaan

Validitas Reliabilitas

Koefisien Validitas

Titik

Kritis Kesimpulan

Koefisien Reliabilitas

Titik

Kritis Kesimpulan

X

1 0.344 0.300 Valid

0.788 0.700 Reliabel

2 0.477 0.300 Valid

3 0.479 0.300 Valid

4 0.374 0.300 Valid

5 0.523 0.300 Valid

(49)

7 0.501 0.300 Valid

8 0.543 0.300 Valid

9 0.392 0.300 Valid

10 0.633 0.300 Valid

11 0.337 0.300 Valid

12 0.505 0.300 Valid

13 0.543 0.300 Valid

14 0.378 0.300 Valid

15 0.543 0.300 Valid

Berdasarkan tabel diatas semua item memilih koefisien validitas lebih besar dari nilai r

kritisnya yaitu > 0.300 sehingga dapat disimpulkan bahwa item- item tersebut valid. Dalam

artian item- item dapat digunakan untuk mengukur dan menunjukan tingkatan validitas

promosi penjualan, dan akan mampu menghasilkan variabel yang akurat sesuai dengan

tujuan penelitian.

Kesimpulan

Dari hasil perhitungan diatas maka perhitunganya adalah validitas mampu menghasilkan

instrument variabel X (promosi penjualan) pada setiap kuesioner dapat mewakili obyek yang

akan diteliti, dimana dari 15 pertanyaan variabel X (promosi penjualan) valid yaitu r hitung >

r kritis. Sedangkan reabilitas dari hasil perhitungan diatas sebesar 0,788, maka item variabel

X (promosi penjualan) reliable, karena ri > rb, dengan angka 0,788 > 0.700 artinya item- item

pertanyaan pada variabel X (promosi penjualan) memiliki tingkat reabilitas yang baik atau

dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengolahan data.

[image:49.609.81.492.68.187.2]

4.2.1.2 Hasil Uji Rekapitulasi Validitas dan Reabilitas Variabel Y (keputusan pembelian konsumen)

Tabel 4.2

(50)

Variabel Item Pertanyaan

Validitas Reliabilitas

Koefisien Validitas

Titik Kritis Kesimpulan Koefisien Reliabilitas

Titik Kritis Kesimpulan

Y 1 0.864 0.300 Valid 0.733 0.700 Reliabel

2 0.722 0.300 Valid

3 0.864 0.300 Valid

4 0.620 0.300 Valid

5 0.875 0.300 Valid

6 0.632 0.300 Valid

7 0.875 0.300 Valid

8 0.632 0.300 Valid

9 0.875 0.300 Valid

10 0.875 0.300 Valid

Berdasarkan tabel diatas seluruh item – item memilih koefisien validitas lebih besar dari nilai r kritisnya yaitu < 0.300 sehingga dapat disimpulkan bahwa item- item tersebut valid. Dalam

artian item- item dapat digunakan untuk mengukur dan menunjukan tingkatan validitas

keputusan pembelian konsumen, dan akan mampu menghasilkan variabel yang akurat sesuai

dengan tujuan penelitian.

Kesimpulan

Dari hasil perhitungan validitas diatas maka perhitunganya adalah > 0.300 maka dapat

dinyatakan valid yang mampu menghasilkan instrument variabel Y (keputusan pembelian

konsumen) pada setiap kuesioner dapat mewakili obyek yang akan diteliti, dimana dari 10

pertanyaan variabel Y (keputusan pembelian konsumen) valid yaitu r hitung > r kritis.

Sedangkan reabilitas dari hasil perhitungan diatas sebesar 0,733, maka item variabel Y

(keputusan pembelian konsumen) reliable, karena ri > rb, dengan angka 0,733 > 0.700

artinya item- item pertanyaan pada variabel Y (keputusan pembelian konsumen) memiliki

tingkat reabilitas yang baik atau dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk pengukuran

(51)
[image:51.609.174.435.142.257.2]

4.2.2. Tanggapan Responden Mengenai promosi penjualan yang dilakukan oleh Arena Experience

Tabel 4.3

Saya tertarik dengan potongan harga yang diberikan oleh Arena Experience Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 37 55.22

Setuju 28 41.79

Ragu - ragu 1 1.49 Tidak Setuju 1 1.49 Sangat Tidak Setuju 0 0.00

Total 67 100

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang tertarik dengan

potongan harga yang diberikan Arena sebanyak 37 orang atau 55,22%, alasannya karena

potongan harga yang diberikan sangat menguntungkan bagi konsumen. Dan yang menyatakan

tidak setuju dan ragu - ragu pada potongan harga yang diberikan Arena sebanyak 1 orang atau

1,49%.

Tabel 4.4

Potongan harga yang diberikan sangat menguntungkan saya Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 7 10.45

Setuju 57 85.07

Ragu - ragu 3 4.48 Tidak Setuju 0 0.00 Sangat Tidak Setuju 0 0.00

Total 67 100

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab setuju

sebanyak 57 orang atau 85.07%, alasannya karena potongan harga yang diberikan sangat besar

dari 10-50%. Dan paling sedikit menyatakan ragu - ragu sebanyak 3 orang atau 4.48% dengan

[image:51.609.175.436.486.603.2]
(52)
[image:52.609.177.433.156.271.2]

Tabel 4.5

Potongan harga yang diberikan oleh Arena Experience mendorong saya untuk membeli produk Arena

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 16 23.88

Setuju 47 70.15

Ragu - ragu 4 5.97 Tidak Setuju 0 0.00 Sangat Tidak Setuju 0 0.00

Total 67 100

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab setuju

sebanyak 47 orang atau 70.15% alasannya karena potongan harga yang diberikan oleh Arena

Experience mendorong konsumen untuk membeli produk Arena. Dan paling sedikit menyatakan

ragu - ragu sebanyak 4 orang atau 5.97% alasannya karena potongan harga yang diberikan oleh

Arena Experience tidak mendorong konsumen untuk membeli produk Arena.

Tabel 4.6

Penataan barang yang dilakukan oleh Arena Experience sangat menarik Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 4 5.97

Setuju 58 86.57

Ragu - ragu 4 5.97 Tidak Setuju 1 1.49 Sangat Tidak Setuju 0 0.00

Total 67 100

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab setuju atas

ketertarikan konsumen dengan adanya penataan barang yang dilakukan oleh Arena sebanyak 58

[image:52.609.177.434.488.605.2]
(53)

dilakukan oleh Arena sebanyak 1 orang atau 1,49%. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa

penataan barang yang dilakukan oleh Arena Experience menarik konsumen untuk melakukan

[image:53.609.176.433.264.381.2]

pemilihan produk, melakukan pembelian.

Tabel 4.7

Suasana yang timbul akibat penataan barang yang dilakukan oleh Arena membuat saya merasa nyaman

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 16 23.88

Setuju 41 61.19

Ragu - ragu 7 10.45 Tidak Setuju 2 1.49 Sangat Tidak Setuju 1 1.49

Total 67 100

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab setuju atas rasa

nyaman dengan suasana yang timbul akibat penataan barang sebanyak 41 orang atau 61.19%.

Dan paling sedikit menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau 1,49% yang membuat

konsumen tidak merasa nyaman akibat penataan barang yang dilakkan oleh

Gambar

Tabel 3.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Tabel 3.3 Pembobotan Jawaban Kuesioner
Tabel 3.4
Gambar 3.1 Kurva Uji t hitung
+7

Referensi

Dokumen terkait

KESATU : Menetapkan Maklumat Pelayanan pada Universitas Hasanuddin sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan

Peserta PLPG menyiapkan bahan media pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yang di ampu di sekolah masing-masing.. Peserta PLPG membawa Surat Tugas dari

Mori Presisi Roda Engineering dapat diketahui ongkos produksi yang diperlukan untuk jangka waktu satu tahun mendatang dengan menggunakan metode tenaga kerja tetap adalah

Persoalan yang dipecahkan adalah perencanaan Jadwal Induk Produksi tipe 1 Ordinary Portland Cement (OPC) untuk satu tahun kedepan dengan menggunakan metode tenaga kerja tetap,

menyusun laporan akhir dengan judul “Analisis Sumber d an Penggunaan Modal Kerja pada Koperasi Karyawan (Kopkar) PT Pusri ”. 1.2

Telah dilakukan penelitian tentang perbedaan skor VDS antara analgetik COX-2 dan asam mefenamat pada 30 pasien yang menjalani odontektomi, dengan status ASA I dan II yang

Sampah Pasar di buang TPS pasar yang di pasilitasi oleh pengelola, namun sampah masih saja ada di samping-samping kios dan jalan pasar, sehingga menyebabkan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan limbah kertas HVS sebanyak 15 gr, waktu optimum yang diperoleh yaitu pada menit 70 dan suhu optimum peleburan