• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pusat Haji Terpadu Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pusat Haji Terpadu Kota Bandung"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PUSAT HAJI TERPADU KOTA BANDUNG

ABSTRAK

Pusat Haji Terpadu adalah bangunan yang memusatkan segala

aktivitas yang berhubungan dengan pelaksanaan Ibadah Haji serta

menyatukan fungsi-fungsi pendukung lainnya sehingga tercipta

keberlanjutan dari fungsi bangunan tersebut.

Secara umum, fasilitas yang terdapat pada Pusat Haji Terpadu

mewadahi kegiatan yang bersifat ritual, kultural dan sosial. Akan tetapi,

karena ibadah haji merupakan ibadah pergerakan, maka hal yang perlu

diperhatikan adalah tempat praktik manasik haji.

Tujuan dari Perancangan Pusat Haji Terpadu Kota Bandung,

adalah sebagai berikut :

1. Menyediakan tempat yang lebih baik dan memenuhi syarat dengan

fasilitas-fasilitas yang memadai bagi calon jamaah haji.

2. Memberikan informasi dan pelatihan kepada calon jamaah haji.

3. Memberikan jasa pelayanan untuk segala urusan haji.

4. Memberikan penerangan tentang prosedur dan hal-hal yang

(2)

PUSAT HAJI TERPADU KOTA BANDUNG

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, serta

shalawat dan salam penulis limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW,

karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan

laporan Studio Tugas Akhir ini dengan judul “Pusat Haji Terpadu Kota

Bandung”.

Tujuan penulisan laporan Studio Tugas Akhir ini adalah untuk

memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Teknik di

Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,

Universitas Komputer Indonesia.

Selama penulisan laporan ini, penulis menghadapi banyak kendala.

Penulis tidak akan dapat menyelesaikan laporan ini tanpa bantuan dari

dosen pembimbing dan semua pihak yang telah ikut membantu. Untuk itu

penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

terutama kepada:

1. Bapak H. Rustaman Siregar dan Ibu Hj. Hamidah Harahap, orang tua

yang tidak pernah berhenti memberikan kasih sayang dan dukungan

sehingga saya tetap semangat dalam menjalani hidup, terutama untuk

pendidikan saya.

2. Ibu Dhini Dewiyanti Tantarto, Ir., MT., sebagai Ketua Jurusan Teknik

Arsitektur, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer

(3)

PUSAT HAJI TERPADU KOTA BANDUNG

3. Bapak Dr. Salmon Priaji Martana, ST., MT., sebagai Dosen Arsitektur

khususnya Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang tidak pernah

berhenti memberikan bimbingan dan semangat kepada saya sehingga

saya dapat menyelesaikan Studio Tugas Akhir.

4. Ibu Wanita Subadra Abioso, Ir., MT., sebagai Dosen Wali dan Dosen

Arsitektur khususnya Dosen Penguji Tugas Akhir yang memberikan

kritik dan saran demi kesempurnaan rancangan.

5. Ibu Tri Wahyu Handayani, Ir., MSA., sebagai Dosen Arsitektur

khususnya Dosen Penguji Tugas Akhir yang memberikan kritik dan

saran demi kesempurnaan rancangan.

6. Para dosen dan staff Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

7. Keluarga Ibu Rosmini, S.Pd., terutama neng Intan Agista, S.Pd., yang

selalu setia dan tidak pernah lelah memberikan semangat dan

dukungannya kepada saya.

8. Teman-teman khususnya mahasiswa Jurusan Teknik Arsitektur yang

memberikan semangat dan dukungannya kepada saya baik langsung

maupun tidak langsung.

Besar harapan penulis kiranya laporan ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amiiin...

Bandung, Agustus 2011

(4)

Studio Tugas Akhir PUSAT HAJI TERPADU KOTA BANDUNG

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri dari beberapa

kepulauan dan masyarakatnya memiliki bermacam suku bangsa, agama

dan budaya. Dalam segi agama, terdapat lima agama besar yang dianut

oleh masyarakat Indonesia yaitu Islam, Kristen Protestant, Katholik, Hindu

dan Budha. Diantara lima agama tersebut, mayoritas masyarakat

Indonesia memeluk agama Islam sehingga Indonesia menempati

peringkat pertama negara yang mayoritas penduduknya beragama islam

dibanding dengan negara-negara lain.

Untuk kota Bandung yang merupakan ibukota propinsi Jawa Barat,

mayoritas penduduknya beragama islam dengan jumlah 1.991.159 jiwa

(93,0%), agama lain yang dipeluk adalah Kristen Protestant sebesar

29.988 jiwa (1,40%), Katholik sebesar 105.919 jiwa (5,0%), Hindu sebesar

4.275 jiwa (0,20%), dan Budha sebesar 8.561 jiwa (0,40%).

Dalam agama Islam, salah satu rukun Islam adalah menunaikan

kewajiban untuk melaksanakan ibadah haji bagi setiap orang yang

mampu. Jawa Barat merupakan salah satu daerah di Indonesia yang

mendapat kuota haji terbanyak. Data yang didapat sedikitnya 37.366

warga Jawa Barat menunaikan ibadah haji. Kabupaten Bekasi, Kota

Bogor dan Kota Bandung menjadi tiga daerah terbanyak yang

(5)

Studio Tugas Akhir PUSAT HAJI TERPADU KOTA BANDUNG

jamaah, Kota Bogor 3.140 jamaah, serta Kota Bandung sebanyak 2.915

jamaah (data tahun 2009).

Pelaksanaan ibadah haji berbeda dengan pelaksanaan ibadah

lainnya dalam islam. Ibadah haji yang lebih diutamakan adalah

pergerakan ibadahnya, sehingga dibutuhkan manasik haji sebelum

keberangkatan.

Permasalahan yang ada di kota Bandung mengenai fasilitas ibadah

haji adalah :

1. Belum adanya tempat untuk bimbingan manasik haji sebelum

diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah yang dimiliki oleh Kementerian

Agama kota Bandung.

2. Belum adanya tempat untuk pelepasan keberangkatan dan

kepulangan calon jamaah haji yang dimiliki oleh Kementerian Agama

kota Bandung.

3. Belum adanya pusat informasi haji yang selain memberikan informasi

mengenai ibadah haji juga memberikan informasi kepada masyarakat

umum dan kerabat jamaah haji mengenai para jamaah haji yang

berada di Tanah Suci Makkah.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari Perancangan Pusat Haji Terpadu Kota Bandung

adalah memberikan suatu bentuk arsitektur yang dapat mewadahi segala

(6)

Studio Tugas Akhir PUSAT HAJI TERPADU KOTA BANDUNG

Tujuan yang diharapkan dapat dicapai pada Perancangan Pusat

Haji Terpadu Kota Bandung, adalah sebagai berikut :

1. Menyediakan tempat yang lebih baik dan memenuhi syarat dengan

fasilitas-fasilitas yang memadai bagi calon jamaah haji.

2. Memberikan informasi dan pelatihan kepada calon jamaah haji.

3. Memberikan jasa pelayanan untuk segala urusan haji.

4. Memberikan penerangan tentang prosedur dan hal-hal yang

berhubungan dengan urusan haji kepada masyarakat umum dan

kerabat jamaah haji.

1.3 Masalah Perancangan

Secara umum masalah pada perancangan dapat diklasifikasikan

menjadi 3 bagian, diantaranya :

1. Fasilitas dan Ruang

- Merancang fasilitas yang dapat mewadahi kegiatan bimbingan

manasik haji.

- Pengorganisasian ruang dengan kejelasan sirkulasi dan hubungan

antara fungsi untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan

aman.

- Menentukan ukuran ruang yang dibutuhkan.

2. Tapak

- Pengolahan tapak sebagai satu kesatuan dengan bangunan

sehingga tercipta sebuah lingkungan khas.

- Penyelesaian tapak dan lingkungan sekitar menjadikan sebuah

(7)

Studio Tugas Akhir PUSAT HAJI TERPADU KOTA BANDUNG

3. Bentuk dan struktur bangunan

- Bentuk masa bangunan yang dapat beradaptasi dengan iklim tropis.

- Penggunaan struktur bangunan yang sesuai dengan kondisi tanah.

- Penggunaan material bangunan yang hemat energi dan selaras

dengan alam.

1.4 Pendekatan

Dalam upaya mencapai produk akhir perancangan, maka

dilakukan beberapa upaya pendekatan, yaitu :

1. Survei Lapangan

Peninjauan langsung ke lapangan dengan mengadakan

pengamatan terhadap tapak dan ligkungan sekitar serta mencari

potensi yang ada.

2. Studi Banding

Melakukan perbandingan dengan yayasan-yayasan yang

melaksanakan bimbingan manasik haji.

3. Studi Literatur

Melakukan studi pustaka melalui buku-buku yang banyak

memberikan informasi yang dapat menunjang proses analisa,

perencanaan dan perancangan arsitektur.

4. Wawancara

Melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang berkaitan

(8)

Studio Tugas Akhir PUSAT HAJI TERPADU KOTA BANDUNG

1.5 Lingkup atau Batasan

Batasan dalam perancangan kasus proyek ini adalah :

• Perancangan fisik bangunan dan tapak pada lahan seluas± 40.000

m2 (± 4ha). Lahan di sekeliling (di luar lokasi perancangan)

dianggap sebagai eksisting.

• Perancangan bangunan yang direncanakan seluas ± 8.000 m2

meliputi fasilitas belajar (ruang teori dan praktik), fasilitas Masjid

dan ruang GSG, fasilitas administrasi serta fasilitas pendukung

lainnya.

1.6 Kerangka Berpikir

Latar Belakang & Tujuan :

Pusat Haji Terp ad u Kota Band ung

Tinjauan Tapak :

Survey d an p eng am atan lap a ng an.

Analisa Tinjauan Kasus Proyek :

Stud i Band ing .

Tinjauan Tem a : Stud i Literatur.

Konsep Perancangan

Identifikasi M asalah Kriteria Rancangan

Pengem bangan Konsep Perancangan

Ha sil Gam bar Pra -rancangan Arsitektur

(9)

Studio Tugas Akhir PUSAT HAJI TERPADU KOTA BANDUNG

1.7 Sistematika Laporan BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang, permasalahan,

tujuan, manfaat, sasaran, metoda pengumpulan data, batasan,

kerangka berpikir dan sistematika penulisan.

BAB 2 DESKRIPSI PROYEK

Pada bab ini dibahas mengenai uraian umum kasus, program

kegiatan, kebutuhan ruang, persyaratan teknis, hubungan

fungsional, studi banding.

BAB 3 ELABORASI TEMA

Pada bab ini dibahas mengenai penjelasan tema yang akan

digunakan dalam perancangan.

BAB 4 ANALISIS

Pada bab ini dibahas mengenai analisis lokasi perancangan seperti

letak geografis, kondisi dan potensi lingkungan, orientasi, karakter,

sirkulasi, akses, potensi dan kendala tapak.

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

Memuat konsep pemintakan, konsep gubahan massa, konsep

ruang dalam, ruang terbuka, konsep struktur dan utilitas.

Referensi

Dokumen terkait

kesimpulan sebagai berikut: a) Paparan medan magnet ELF (Extremely Low Frequency) intensitas 300 µT dan 500 µT berpengaruh terhadap perubahan jumlah mikroba

Berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan, hipotesis 3 “Terdapat pengaruh positif antara ketidakpuasan (X1) dan kebutuhan mencari variasi (X2) terhadap perpindahan merek (Y)

Sebagai penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung Tahun 2015, dapat disimpulkan bahwa secara

Gianyar 17.00 wita Lomba Melukis Areal taman budaya Pagelaran Arja oleh RRI Denpasar 20.00 wita Tari dan Karawitan Inovatif oleh Kabupate n Badung 20.00 wita Lomba

BERE : Dipakai oleh laki-laki (dan isterinya) untuk panggilan anak laki-laki dan perempuan dari saudara perempuannya, untuk menantu laki-laki dari saudara perempuannya (IBEBERE),

Dengan demikian, menurut PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000, sudah ada perbaikan dalam hal taraf hidup riil masyarakat di Kota Tebing Tinggi dalam enam tahun terakhir,

Kerjasamanya bisa antar pustakawan maupun dengan sesama perpustakaan.” Lebih lanjut Epstein menyatakan bahwa “ide­ide kreatif tidak muncul begitu saja dari dalam otak kita, melainkan