Nama : Pardini Raharja Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 18 Oktober 1990
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum kawin
Anak Ke : Tiga dari Tiga bersaudara
Alamat : Salawu RT 02 RW 01 Kecamatan Salawu
Kabupaten Tasikmalaya
Telepon : +6285320328892
E-Mail : ude.wungkul@gmail.com
2. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Sekolah Dasar : SD Negeri Salawu 2 Kab. Tasikmalaya
tahun ajaran 1997-2003
2. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 1 Salawu Kab. Tasikmalaya
tahun ajaran 2003 – 2006
3. Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 15 Garut tahun ajaran 2006
SMA Negeri 2 Kota Tasikmalaya
tahun ajaran 2006-2009
4. Perguruan Tinggi : FTIK UNIKOM Bandung
tahun ajaran 2009 – 2014
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.
Bandung
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
PARDINI RAHARJA
10109528
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
iii
Assalammu’alaikum Wa Rohmatullohi Wa Barokatuh.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, pemelihara seluruh alam semesta yang atas limpahan rahmat, hidayah, taufik dan kasih saying-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul E-Learning untuk SMP Negeri 1 Salawu ini.
Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan pada program Strata 1 Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Program Studi Teknik Informatika di Universitas Komputer Indonesia. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini bukanlah tujuan akhir dari belajar karena belajar adalah sesuatu yang tidak terbatas.
Skripsi ini dapat dilselesaikan penulis karena banyaknya dukungan, bantuan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
2. Nabi Muhammad SAW sebagai junjungan yang telah membawa kita dari jaman kebodohan.
iv 6. Yth. Ibu Sufaatin selaku penguji I.
7. Yth. Bapak Adam Mukharil Bachtiar selaku penguji III
8. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Teknik Informatika angkatan 2009 khususnya rekan-rekan mahasiswa dari kelas IF-12.
9. Seluruh dosen pengajar dan staff tata usaha.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis.
Akhir kata penulis hanya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca umumnya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, Januari 2014
Penulis
v
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR SIMBOL ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
I.1 Latar Belakang Masalah ... 1
I.2 Perumusan Masalah ... 2
I.3 Maksud dan Tujuan ... 2
I.4 Batasan Masalah ... 3
I.5 Metodologi Penelitian ... 3
I.5.1 Tahap Pengumpulan Data ... 4
I.5.2 Tahap Pembuatan Perangkat Lunak ... 4
I.6 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
II.1 Profil Sekolah ... 9
II.1.1 Visi ... 9
II.1.2 Misi ... 9
II.1.3 Struktur Organisasi ... 10
II.1.4 Tugas Pokok ... 10
II.1.4.1 Tugas Kepala Sekolah ... 10
II.1.4.2 Tugas Komite Sekolah ... 11
vi
II.1.4.8 Tugas Pengelola Administrasi Kesiswaan... 16
II.1.4.9 Tugas Penjaga Sekolah ... 17
II.1.4.10 Tugas Wakil Kepala Urusan Sekolah Kurikulum ... 17
II.1.4.11 Tugas Wakil Kepala Urusan Sekolah Kesiswaan ... 18
II.1.4.12 Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana Prasarana ... 18
II.1.4.13 Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas ... 19
II.1.4.14 Tugas Guru ... 19
II.2 Konsep Dasar E-Learning ... 19
II.2.1 Pengertian E-Learning ... 19
II.2.2 Sejarah Perkembangan E-Learning ... 20
II.2.3 Model Pembelajaran E-Learning ... 21
II.2.4 Karakteristik E-Learning ... 23
II.2.5 Komponen E-Learning ... 23
II.2.6 Mosel Komunikasi E-Learning ... 24
II.2.7 Keuntungan E-Learning ... 24
II.2.8 Kekurangan E-Learning ... 24
II.2.9 Fungsi E-Learning ... 25
II.2.10 Pengertian Learning Management System ... 26
II.3 Landasan Teori ... 27
II.3.1 Pengertian Sistem ... 27
II.3.2 Pengertian Internet... 27
II.3.3 Cara Menghubungkan ke Internet ... 28
II.3.4 Pengertian World Wide Web ... 29
II.3.5 Sejarah World Wide Web ... 30
vii
II.3.11 Pengertian Cascading Style Sheets (CSS) ... 35
II.3.12 Pengertian MySQL ... 36
II.3.13 Alat Pengembangan Sistem ... 37
II.3.13.1 Pengertian Flowchart ... 37
II.3.13.2 Pengertian Diagram Konteks ... 37
II.3.13.3 Data Flow Diagram ... 37
II.3.13.4 Kamus Data ... 39
II.3.13.5 Spesifikasi Proses ... 39
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 41
III.1 Analisis Sistem ... 41
III.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 41
III.2.1 Prosedur Belajar Mengajar ... 41
III.2.2 Prosedur Guru Memberikan Bahan Ajar... 44
III.2.3 Prosedur Siswa Mengumpulkan Tugas ... 46
III.2.4 Prosedur Guru Memberikan Latihan Soal... 48
III.3 Analisis Masalah ... 50
III.4 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 50
III.4.1 Kebutuhan Fungsional ... 50
III.4.2 Kebutuhan Non-Fungsional ... 51
III.5 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 51
III.5.1 Analisis Perangkat Pikir ... 52
III.5.2 Analisis Perangkat Lunak ... 53
III.5.3 Analisis Perangkat Keras ... 53
III.5.4 Analisis Pengkodean ... 54
viii
III.8.2 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 ... 59
III.8.3 Data Flow Diagram (DFD) Level 2 ... 60
III.8.4 Data Flow Diagram (DFD) Level 3 ... 65
III.8.5 Spesifikasi Proses ... 77
III.8.6 Kamus Data ... 97
III.9 Perancangan Sistem ... 106
III.9.1 Skema Relasi ... 106
III.9.2 Struktur Tabel... 108
III.9.3 Perancangan Struktur Menu ... 112
III.9.4 Perancangan Antar Muka ... 114
III.9.5 Perancangan Pesan ... 146
III.9.6 Jaringan Semantik ... 155
III.9.7 Perancangan Prosedural ... 161
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 191
IV.1 Implementasi Sistem ... 191
IV.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 191
IV.1.2 Implementasi Perangkat Lunak... 191
IV.1.3 Implementasi Basis Data... 192
IV.1.4 Implementasi Antarmuka ... 198
IV.2 Pengujian Alpha ... 200
IV.2.1 Rencana Pengujian ... 201
IV.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian... 202
IV.2.3 Kesimpulan Pengujian Alpha ... 220
IV.3 Pengujian Beta ... 220
1
I.1. Latar Belakang Masalah
SMP Negeri 1 Salawu adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri yang terletak di Jalan Raya Salawu No. 56 Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya. SMP Negeri 1 Salawu menginginkan siswa-siswanya menjadi siswa yang unggul dan berprestasi di Kabupaten Tasikmalaya khususnya, di Indonesia umunya.
Berdasarkan penelitian di SMP Negeri 1 Salawu dengan melakukan wawancara kepada kepala sekolah, guru, dan siswa, dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 1 Salawu siswa cenderung malu dan takut untuk bertanya di kelas. Selain itu kurangnya perangkat multimedia untuk guru menyampaikan materi kepada siswa secara lebih menarik. Tidak hanya itu, kurangnya media untuk memberikan materi tambahan di luar materi-materi yang diberikan oleh sekolah membuat guru hanya memberikan materi berupa Lembar Kerja. Fakta lain yang terjadi di SMP Negeri 1 Salawu adalah pengumpulan tugas sering kali menggunakan selembar kertas dan ketika dikumpulkan maka kertas tugasnya sering hilang. Media penyampaian informasi yang cepat dari sekolah kepada siswa dan dari guru kepada siswa masih kurang. Untuk mengetahui hasil belajar dari latihan ataupun ujian cenderung lama karena satu guru mrngajar banyak siswa dan mengajar di tingkat kelas yang berbeda.
yang mereka kumpulkan seringkali hilang. Siswa pun seringkali tidak mendapat informasi yang cepat dari sekolah ataupun dari guru, misalnya ketika guru mendadak tidak dapat menghadiri proses belajar mengajar. Guru pun sering terlambat mengetahui hasil belajar siswanya dan siswapun sering mempelajari materi lanjutan padahal materi sebelumnya siswa belum mengerti.
Untuk menangani masalah-masalah yang sudah disebutkan, diperlu suatu media untuk menanganinya, salah satu media tersebut adalah e-learning.
E-Learning adalah pembelajaran elektronik yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar kepada siswa melalui internet atau melalui jaringan komputer lain.
I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka rumusan masalah yang bisa diambil ialah bagaimana membangun aplikasi
E-Learning untuk SMP Negeri 1 Salawu Berbasis Web.
I.3. Maksud dan Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengaplikasikan E-Learning di SMP Negeri 1 Salawu.
Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk memudahkan guru memberikan informasi kepada siswanya. 2. Untuk memudahkan siswa memperoleh materi dari guru.
3. Untuk memudahkan guru memberi bahan ajar kepada siswa.
4. Untuk memberikan sarana interaksi pembelajaran antara guru dan siswa di luar jam pelajaran sekolah.
5. Untuk memberikan media penyimpanan pengumpulan tugas.
6. Untuk memudahkan guru mengevaluasi hasil belajar dengan latihan yang ada
I.4. Batasan Masalah
Dalam pembuatan Aplikasi E-learning ini terdapat beberapa batasan masalah sebagai berikut :
1. Aplikasi ini menggunakan metode pembelajaran secara tidak langsung
(asynchronous learning).
2. Aplikasi ini hanya mengolah data untuk keperluan pembelajaran online, tidak mengolah data untuk keperluan sistem akademik sekolah tersebut.
3. Aplikasi hanya dapat diakses menggunakan internet.
4. Format file yang bisa di upload berupa tipe file (.doc, .pdf, .ppt), video (.flv, .mp4), audio (.mp3), gambar (jpg).
5. Batas ukuran file 10MB
6. Data guru dan siswa didapat dari petugas Tata Usaha.
7. E-Learning yang dibangun menggunakan pendekatan Learning Management
System
8. Pengguna sistem adalah admin, guru, kepala sekolah dan siswa SMP Negeri 1 Salawu.
9. Diskusi dilakukan perkelas dan permatapelajaran.
10. Guru harus membuat kelas di sistem untuk melakukan aktivitas di e-learning
11. Siswa harus memilih kelas yang dibuat oleh guru yang mengajar siswa tersebut
12. Setiap aktivitas dilakukan perkelas.
13. Jumlah kelas yang diambil siswa tergantung jumlah mata pelajaran yang diikuti pada tahun ajaran tersebut
14. Latihan hanya berupa pilihan ganda.
I.5. Metodologi Penelitian
1.5.1 Tahap Pengumpulan Data
a. Studi Literatur
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian. Proses ini dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan segala informasi untuk pembangunan E-Learning.
b. Observasi.
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap proses kerja yang dalam ini belajar mengajar di SMP Negeri 1 Salawu.
c. Interview.
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan Kepala Sekolah, beberapa guru dan beberapa siswa SMP Negeri 1 Salawu tentang topik yang diambil.
1.5.2 Tahap Pembuatan Perangkat Lunak
Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan metode waterfall menurut Ian Soumenville. Model ini adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Model waterfall yang meliputi beberapa proses diantaranya:
a. Definisi Persyaratan
b. Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak
Tahap ini derjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap. Tahap ini membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan, perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungan - hubungannya.
c. Implementasi dan Pengujian Unit
Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit
d. Integrasi dan Pengujian Sistem
Tahap ini merupakan tahap penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan.
e. Operasi dan Pemeliharaan
Definisi Persyaratan
Definisi Persyaratan
Perancangan Sistem Dan Perangkat
Lunak Perancangan Sistem
Dan Perangkat Lunak
Implementasi dan Pengujian Unit Implementasi dan
Pengujian Unit
Integrasi dan Pengujian Sistem
Integrasi dan Pengujian Sistem
Operasi dan Pemeliharaan Operasi dan Pemeliharaan
Gambar 1.1. Gambar Waterfall [1]
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan proposal penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
penelitian-penelitian serupa yang telah pernah dilakukan sebelumnya termasuk sintesisnya. Selain itu membahas juga tentang berbagai pengertian alat-alat pengembangan sistem yang digunakan untuk membangun e-learning.
BAB III. ANALISIS MASALAH
Menganalisis masalah dari model penelitian untuk memperlihatkan keterkaitan antar variabel yang diteliti serta model matematis untuk analisisnya.
BAB IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
Merupakan tahapan yang dilakukan dalam penelitian secara garis besar sejak dari tahap persiapan sampai penarikan kesimpulan, metode dan kaidah yang diterapkan dalam penelitian. Termasuk menentukan variabel penelitian, identifikasi data yang diperlukan dan cara pengumpulannya, penentuan sampel penelitian dan teknik pengambilannya, serta metode/teknik analisis yang akan dipergunakan dan perangkat lunak yang akan dibangun jika ada.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
9
II.1 Profil Sekolah
Nama Sekolah
Nomor Statistik Sekolah Tahun Berdiri
Tipe Sekolah Alamat Sekolah
Status Sekolah Nilai Akreditasi Luas Lahan Jumlah Ruangan
: : : : :
: : : :
SMP Negeri 1 Salawu 201 021 214 008 1965/1966 A
Jalan Raya Salawu No. 56 Desa Margalaksana Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya Propisinsi Jawa Barat, Tepepon (0265)544098 Negeri
A Skor = 92 13690 m2 40 ruangan
II.1.1 Visi
SMP Negeri 1 Salawu unggul dalam bidang akademik dan non akademik di Kabupaten Tasikmalaya.
II.1.2 Misi
1. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik 2. Mengembangkan dokumen kurikulum sekolah
3. Mengembangkan pengelolaan kelas yang berimplementasi CTL (Contectual Teaching and Learning)
4. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan 5. Melengkapi sarana dan prasarana sekolah yang refresentatif
7. Mengembangkan pembiayaan pendidikan yang akuntabilitas dan transparan 8. Mengembangkan system penilaian yang berorientasi kepada komponen siswa 9. Mengembangkan nuansa budaya daerah
10. Menciptakan lingkungan sekolah yang asri
II.1.3 Struktur Organisasi
Gambar II.1 Struktur Organisasi SMPN 1 Salawu
II.1.4 Tugas Pokok
II.1.5.1 Tugas Kepala Sekolah
Kepala Sekolah Menengah Pertama mempunyai tugas pokok meminpin, membina, mengkoordinasikan, mengawasi, menilai, dan mengendalikan serta mengembangkan kelembagaan di lingkungan Sekolah Menengah Pertama sesuai dengan tugas dan fungsi Sekolah Menengah Pertama di bidang pendidikan.
a. Menyusun program kerja Sekolah Menengah Pertama
c. Mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan pelaksanaan tugas di lingkungan Sekolah Menengah Pertama
d. Memberikan informasi dan saran pertimbangan mengenai perkembangan pendidikan kepada kepala dinas sebagai bahan untuk penetapan kebijakan
e. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan Sekolah Menengah Pertama
f. Membina, mengarahkan, mengawasi, menilai dan mengendalikan penyelenggaraan pendidikan Sekolah Menengah Pertama
g. Melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data Sekolah Menengah Pertama
h. Melaksanakan kegiatan pengelolaan ketatausahaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan
i. Melaksanakan pengembangan kelembagaan sesuai dengan kebutuhan di lingkungan Sekolah Menengah Pertama
II.1.5.2 Tugas Komite Sekolah
a. Berperan dalam peningkatanmutu pelayanan pendidikan meliputi perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan
b. Berperan dalam peningkatan mutu pelayanandengan memberikan pertimbangan, arahan, dukungan tenaga, dan sarana prasarana serta pengawasan pendidikan
c. Bersama pihak sekolah merumuskan dan menetapkan visi dan misi sekolah
d. Menyelenggarakan rapat-rapat komite sesuai dengan program yang ditetapkan
f. Mengelola dana yang bersumber dana dari masyarakat luas untuk kepentingan peningkatan layanan pendidikan yang bermutu
g. Menampung dan menyalurkan kontribusi masyarakat yang berupa material dan non material ( tenaga, pikiran ) yang diberikan kepada sekolah
h. Mengevaluasi pelaksanaan program sekolah sesuai dengan kesepakatan dengan pihak sekolah, meliputi : pengawasan penggunaan sarana dan prasarana sekolah, pengawasan keuangan secara berkala dan berkesinambungan
II.1.5.3 Tugas Koordinator Tata Usaha
a. Melaksanakan penyusunan rencana kerja Tata Usaha
b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kebutuhan di lingkungan Sekolah Menengah Pertama
c. Melaksanakan pengelolaan uruasn rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan Sekolah Menengah Pertama
d. Mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan pelayanan administratif dan kebutuhan di lingkungan Sekolah Menengah Pertama
e. Mengatur pelaksanaan tugas pengelolaan administrasi umum, perlengkapan, kepegawaian dan keuangan
f. Mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sarana dan prasaranakegiatan belajar mengajar
g. Menghimpun dan menyusun data atau informasi dalam rangkapelayanan kebutuhan administrasi kesiswaan dan kegiatan kesiswaan
h. Melaksanakan penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan ketatausahaan
II.1.5.4 Tugas Bendahara
Bendahara mempunyai tugas pokok menerima, menyiapkan, membayar atau menyerahkan dan mempertanggungjawabkan uang di lingkungan Sekolah Menengah Pertama. Berikut ini adalah rincian tugas bendahara: a. Melaksanakan penatausahaan terhadap seluruh penerimaan dan
penyetoran yang menjadi tanggung jawabnya
b. Mempertanggungjawabkan secara administratif dan fungsional atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya
c. Membukukan rekapitulasi penerimaan
d. Menyetorkan hasil penerimaan keuangan apabila ada yang harus disetorkan ke bank yang telah ditunjuk
e. Membayar tagihan berdasarkan tanda bukti pengeluaran serta dokumen-dokumen lainnya secara teratur
f. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasannya
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan
II.1.5.5 Tugas Pengelola Perlengkapan
Pengelolaan perlengkapan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengurusan kebutuhan perlengkapan kantor di lingkungan Sekolah Menengah Pertama. Adapun tugas rincian tugas pengelola perlengkapan sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kebutuhanperlengkapan untuk kelancaran tugas Sekolah Menengah Pertama
b. Menyusun konsep pengusulan kebutuhan perlengkapan meliputi alat tulis kantor, alat perlengkapan kantor, dan buku-buku inventarisasi untuk pengelolaan administrasi keuangan dan pengelolaan administrasi kepegawaian
d. Mendistribusikan dan melayani kebutuhanperlengkapan di lingkungan Sekolah Menengah Pertama
e. Melaksanakan pemeliharaan gedung lingkungan kantor meliputi kebersihan, keindahan, dan ketertiban, untuk menunjang kenyamanan pelaksanaan tugas
f. Melaksanakan koordinasi dengan pengelola lainnya dalam rangka penyusunan kebutuhan atau pengadaaan perlengkapan kantor
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan
II.1.5.6 Tugas Operator Komputer
Operator computer mempunyai tugas pokok mengoprasikan dan mengontrol komputer dalam rangka memproses data menurut petunjuk operasi atau program dan melaksanakan pengetikan surat atau naskah dinas atau dokumen lainnya di Sekolah Menengah Pertama. Adapun rincian tugas operator computer sebagai berikut:
a. Mempersiapkan peralatan komputer menurut program dan petunjuk operasi
b. Mengentri data dan mempelajari konsep surat atau naskah dinas c. Memilih data sesuai program
d. Melaksanakan pengeditan atas kesalahan mengisi data e. Mengoprasikan komputer dan mengamati hasil proses
f. Melaksanakan pengetikan surat atau naskah dinas dengan menggunakan komputer
g. Melaksanakan konsultasi dengan pembuat naskah apabila ada hal yang tidak dipahami
h. Melaporkan kegiatan kepada atasan
II.1.5.7 Tugas Pengelola Administrasi Kepegawaian
Pengelola administrasi kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi umum meliputi pengelolaan surat-menyurat, kearsipan dan perpustakaan di lingkungan Sekolah Menengah Pertama dan pengelolaan urusan kepegawaian, pengembangan dan pengajuan peserta pendidikan dan latihan kepegawaian di lingkungan Sekolah Menengah Pertama. Rincian tugas pengelola administrasi kepegawaian adalah sebagai berikut:
a. Mencatat dan mendistribusikan surat-surat masuk dan keluar pada buku agenda
b. Menyampaikan dan mengkoordinasikan surat kepada para pengelola sesuai dengan petunjuk atasan
c. Memelihara dan mendokumentasikan naskah dinas
d. Melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan kearsipan di lingkungan Sekolah Menengah Pertama
e. Melaksanakan pelayanaan alat tulis kantor di lingkungan sekolah f. Melaksanakan penggandaan surat yang akan dikirm
g. Menyusun rencana kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian baik tenaga pendidikan maupun tenaga kependidikan
h. Melaksanakan pengelolaan data umun kepegawaian, meliputi: kebutuhann pegawai, kartu pegawai, kesejahteraan pegawai, biodata pegawai, penyusunan nominatif pegawai, daftar urut kepangkatan, dan kedudukan hokum pegawai
j. Melaksanakan pengurusan pengembangan pegawai, meliputi: penyusunan rencana kebutuhan pegawai, di lingkungan sekolah, penyiapan proses penyelesaian izin perkawinan atau perceraian, disiplin pegawai, penerimaan penghargaan atau tanda jasa dan proses penyusunan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)
k. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan pendidikan dan latihan (diklat) pegawai, meliputi : data calon peserta diktat, peserta ujian dinas, dan izin belajar
l. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi untuk kelancaran pengelolaan administrasi kepegawaian
m. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
II.1.5.8 Tugas Pengelola Administrasi Kesiswaan
Pengelola administrasi kesiswaan mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data kesiswaan, penyusunan bahan bimbingan dan pembinaan kepribadian, penelusuran minat dan bakat maupun dalan keorganisasian sekolah di lingkungan Sekolah Menengah Pertama. Rincian tugas pengelola administrasi kesiswaan sebagai berikut:
a. Melaksanakan penyusunan rencana kerja bimbingan dan pembinaan kesiswaan sekolah
b. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan tehadap siswa dalam mengembangkan kepribadiannya
c. Melaksanakan penyiapan bahan bimbingan dalam penelusuran minat dan bakat
d. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan keorganisasian kesiswaan e. Melaksanakan koordinasi dengan unsur terkait dalam pelaksanaan
f. Melaksanakan inventarisasi data kesiswaan dan data alumni sebagai bahan informasi
g. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan keorganisasian siswa
II.1.5.9 Tugas Penjaga Sekolah
a. Memonitoring Lingkungan Sekolah
b. Melaporkan keadaan lingkungan sekolah kepada kepala sekolah c. Menjaga atau merawat kebersihan sekolah
II.1.5.10 Tugas Wakil Kepala Urusan Sekolah Kurikulum
a. Memahami, mengkaji dan menguasai pelaksanaan dan pengembangan Kurikulum
b. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pembelajaran
c. Mengkoordinasikan dan menggerakkan kegiatan penyusunan dan pengembangan silabus, pelaksanaan pmbelajaran efektif, penyusunan dan pengembangan sistem penilaian, penyusunan dan pengembangan model-model pembelajaran, menyusun dan menerapkan kriteria atau persyaratan kenaikan kelas serta kelulusan, mengatur jadwal penerimaan buku laporan penilaian hasil belajar, leger, STL, dan Ijazah, menganalisis hasil belajar, remedial dan ketuntasan belajar
d. Mengkoordinasikan penyusunan dan pengembangan bahan ajar atau modul mata pelajaran
e. Mengkoordinasikan penyusunan program pembelajaran (tahunan dan semester) dan rencana pembelajaran
f. Membina pembelajaran MGMP sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran
g. Melaksanakan pemilihan guru berprestasi
i. Mengkoordinasikan kegiatan evaluasi atau penilaian ulangan harian, UTS, ujian praktek, latihan ujian nasional
II.1.5.11 Tugas Wakil Kepala Urusan Sekolah Kesiswaan
a. Menyusun program pembinaan kesiswaan
b. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa atau OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah atau siswa serta pemilihan pengurus OSIS.
c. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi
d. Menyusun program dan jadwal pembinaan secara berkala dan insidental. e. Membina dan melaksanakan koordinasi pelaksanaan keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kerindangan, kekeluargaan, dan ketaqwaan.
f. Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa penerima bea siswa.
g. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah.
h. Mengatur mutasi siswa.
i. Menyusun program kegiatan ekstrakurikuler.
j. Menyusun laporan pelaksanaan kesiswaan secara berkala
II.1.5.12 Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana Prasarana
Wakil kepala sekolah urusan sarana prasarana mempunyai tugas membantu kepala sekolah dalam urusan sarana dan prasarana. Adapun rincian tugas wakil kepala sekolah urusan sarana prasarana adalah sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kegiatan urusan sarana dan prasarana
c. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman teknis dalam urusan sarana dan prasarana
d. Melaksanakan bimbingan teknis urusan sarana dan prasarana
e. Melaksanakan penyiapan bahan evaluasi urusan sarana dan prasarana f. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan
II.1.5.13 Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas
a. Menyusun rencana kegiatan urusan kehumasan
b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan urusan kehumasan
c. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman teknis pelaksanaan urusan kehumasan
d. Menyiapkan bimbingan teknis pelaksanaan urusan kehumasan
e. Melaksanakan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan urusan kehumasan f. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas
II.1.5.14 Tugas Guru
a. Membentuk kepribadian anak yang harmonis sesuai cita-cita dan dasar negara kita Pancasila
b. Menyiapkan anak menjadi warga negara yang baik sesuai dengan Undang-Undang Pendidikan yang merupakan keputusan MPR No. 2 Tahun 1983
c. Sebagai pembimbing untuk membawa anak didik ke arah kedewasaan d. Sebagai prantara dalam belajar
II.2 Konsep Dasar E-Learning
II.2.1 Pengertian E-Learning
Menurut Dr. Onno Widodo Purbo dan Antonius Aditya Hartanto, istilah
e-learning adalah sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar
mengajar yang ada di sekolah ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi Internet. [3]
Menurut Darin E. Hartley dan Elisabeth Rossen, e-learning merujuk pada apa yang disampaikan, diaktifkan, atau yang diperantarai oleh teknologi elektronik untuk tujuan pembelajaran. E-learning mencakup pembalajaran online, pembelajaran berbasis web, pelatihan berbasis computer. [4]
Dayat Suryana mendefinisikan e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik. [5]
II.2.2 Sejarah Perkembangan E-Learning
E-Learning atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh
universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction) dan komputer bernama Plato. Perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut:
1. Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam Personal Computer ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan Audio).
2. Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.
yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline
Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE).
4. Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil. [6]
II.2.3 Model Pembelajaran E-Learning
1. Computer Based Learning/Training (CBL/ CBT)
Model CBL/ CBT berkembang sekitar pertengahan tahun 1990-an. Saat itu berbagai pelatihan atau kelas menyediakan berbagai bahan belajar berupa modul elektronik baik berupa perangkat lunak edukasi maupun softcopy dari berbagai modul cetak yang sudah ada sebelumnya. Bentuk ini di kemudian hari dikenal sebagai e-book.
Pada era tersebut CBL/CBT sendiri berkembang pada komputer stand-alone
mempermudah peserta untuk mempelajari secara mandiri materi yang harus dipelajari dan tidak memerlukan biaya cetak yang tinggi.
2. Web-based Learning
Dengan semakin luasnya perkembangan internet maka perkembangan selanjutnya adalah terjadinya perluasan akses terhadap bahan-bahan belajar CBL/CBT di atas. Berbagai perangkat lunak edukasi ataupun softcopy dari modul, diktat, dan berbagai buku elektronik (e-book) lainnya yang semula didistribusikan dalam bentuk disket atau CD mulai membanjiri internet. Dengan melakukan upload berbagai referensi dan bahan belajar di internet berarti membuka akses dari seluruh penjuru dunia terhadap berbagai bahan belajar tersebut. Para pengguna internet pun bisa mempelajari apa saja dari berbagai situs web yang tersedia.
Demikian pula para penyelenggara pendidikan mulai memanfaatkan internet untuk memperluas layanan mereka pada siapapun yang ingin menjadi peserta didiknya. Berbagai kelas dan pelatihan bisa diikuti hanya dengan melakukan berbagai download terhadap bahan belajar elektronik, berdiskusi dengan dosen melalui email atau forum-forum diskusi online, dan mengikuti ujian secara online di internet. Setelah lulus sang peserta didik tinggal menunggu ijazah atau sertifikat yang terkirim ke alamatnya. Model inilah yang dikenal sebagai Web-based learning, sebuah model pembelajaran jarak jauh (distance learning) yang menggunakan internet sebagai sarananya.
3. Mobile Learning
Dengan berbagai fitur dan teknologi yang dimiliki telepon genggam saat ini telah melahirkan sebuah model pembelajaran baru yang dikenal sebagai
mobile learning (m-learning). Aktifitas utama pada M-learning adalah
menggunakan perangkat komunikasi portabel semacam telepon genggam atau. [7]
II.2.4 Karakteristik E-Learning
1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, di mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
2. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan dan jaringan komputer).
3. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.
4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
II.2.5 Komponen E-Learning
Untuk membangun sebuah e-learning dibutuhkan beberapa komponen yang saling berinteraksi. Menurut Bahrul Huda Khan terdapat tujuh komponen dalam e-learning[8]:
1. Instructional Design.
2. Multimedia Component.
3. Internet Tools
4. Computers and Storage Devices
5. Connections and Service Providers
6. Authoring/ Management Programs, Enterprise Resource Planning (ERP)
II.2.6 Model Komunikasi E-Learning
1. Synchronous
Pembelajaran Synchronous adalah pembelajaran yang langsung, terdapat pada waktu yang sama dan biasanya dijadwalkan, memfasilitasi instruksi dan interaksi berorientasi belajar. Synchronous e-Learning adalah pembelajaran sinkron yang terjadi melalui sarana elektronik. [9]
2. Asynchronous
Asynchronous learning adalah media komunikasi komputer dimana guru dan
siswa tidak berkomunikasi pada waktu yang bersamaan contohnya seperti menggunakan email, mail list, class websites.[10]
II.2.7 Keuntungan E-Learning
Terdapat beberapa keuntungan dan keunggulan dari pemanfaatan dan penggunaan E-Learning, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, waktu.
b. Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan pelajaran setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan.
c. Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara mudah. d. Baik pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi melalui internet
yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. [11]
II.2.8 Kekurangan E-Learning
b. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses pembelajaran.
c. Masalah ketepatan dan kecepatan pengiriman modul dari puast pengelolaan pembelajaran jarak jauh kepada para peserta di daerah sering tidak tepat waktu, dank arenanya dapat menghambat kegiatan pembelajaran.
d. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
e. Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
f. Dukungan administratif untuk proses pembelajaran jarak jauh dibutuhkan untuk melayani jumlah peserta didik yang mungkin sangat banyak. [11]
II.2.9 Fungsi E-Learning
1. Suplemen (tambahan), yaitu apabila siswa mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini tidak ada kewajiban bagi siswa untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, siswa yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.
terhadap materi pelajaran yang telah diterima di kelas. Dikatakan sebagai program remedial, apabila siswa yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran pada saat tatap muka diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar siswa semakin mudah memahami materi pelajaran yang disajikan di kelas.
3. Substitusi (pengganti), yaitu apabila e-Learning dilakukan sebagai pengganti kegiatan belajar, misalnya dengan menggunakan model-model kegiatan pembelajaran. [12]
II.2.10 Pengertian Learning Management System
Learning Management System adalah suatu perangkat lunak atau software
untuk keperluan administrasi, dokumentasi, laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar dan kegiatan secara online (terhubung ke internet), E-learning
dan materi-materi pelatihan.
Menurut Ann Gordon Learning Management System adalah suatu lingkungan yang digunakan oleh pengajar dalam membuat, menyimpan, menggunakan kembali, mengelola serta menyampaikan materi pembelajaran kepada para siswa. Sebuah Learning Management System harus dapat melakukan hal-hal berikut, yaitu:
1. Memusatkan dan mengotomatisasi administrasi 2. Menggunakan Self-service dan self-guided service
3. Mengumpulkan konten dan menyampaikannya dengan cepat 4. Mengkonsolidasikan inisiatif pembelajaran berbasis web
5. Mendukung portabilitas standar (dapat diintegrasikan dengan standar e-learning)
II.3 Landasan Teori
II.3.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah suaatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input), keluaran
(output) , pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). [14]
II.3.2 Internet
Internet (Interconnected Network) merupakan jaringan (network) komputer yang terdiri dari ribuan jaringan komputer independen yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Jringan komputer inin terdiri dari lembaga pendidikan, pemerintahan , militer, organisasi bisnis dan organisasi-organisasi lainnya. Internet atau nama pendeknya Net merupakan jaringan komputer yang terbesar didunia. Sampai saat ini, internet sudah menghubungkan lebih dari 100.000 jaringan komputer dengan pemakai lebih dari 100 juta orang.[14]
(sites) termasuk Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Harvard University. Pada tahun 1981, jumlah situs yang terhubung ke ARPANET sudah mencapai 200 situs. ARPANET berkembang dengan sangat cepatnya , tidak hanya melibatkan jaringan diantara universitas-universitas saja, tetapi juga melibatkan organisasi-organisasi lainnya diseluruh dunia. Di tahun 1983, karena sistem ini sudah menghubungkan banyak sekali jaringan-jaringan diseluruh dunia, maka mulai dikenal dengan nama internet.[14]
II.3.3 Cara untuk Menghubungkan ke Internet
Ada beberapa cara untuk menghubungkan ke internet :
1. Menghubungkan ke internet lewat penyedia jasa internet (Internet Service
Provider)
Cara ini dilakukan dengan menjadi anggota yang ditawarkan oleh service
provider (misalnya Wasantara, Idola dan lain sebagainya). Dengan menjadi
anggota (biasanya dikenakan biaya tarif bulanan), pelanggan akan diberi nomor telepon yang dapat dihubungi untuk menghubungkan komputer kepelanggan ke jaringan di service provider , identitas pemakai (user-id
atau account) dan password (yang dapat disesuaikan oleh pemakai). Untuk dapat menghubungkan ke provider , masih diperlukan perangkat lunak komunikasi yang menggunakan protokol yang digunakan di Internet , yaitu TCP/IP. Melalui perangkat lunak ini pemakai dapat melakukan koneksi melalui saluran telepon (dial-up connection). Jika sudah terkoneksi maka pemakai sudah masuk ke internet.
2. Menghubungkan ke internet lewat penyedia jasa informasi
menu yang mudah dipilih. Karena populernya internet, penyedia jasa informasi ini juga menyediakan fasilitas untuk menghubungkan kejaringan internet. Seperti halnya dengan internet provider, pemakai jasa ini dikenal biaya langganan.
3. Menghubungkan ke internet secara langsung
Hubungan secara langsung ke internet dapat dilakukan dengan membuat jaringan LAN (Local Area Network) yang dihubungkan ke internet host. Selanjutnya komputer-komputer pemakai internet dihubungkan dengan LAN tersebut. Hubungan langsung ini biasanya dilakukan oleh intuisi-intuisi (misalnya perusahaan atau perguruan tinggi) yang mempunyai banyak terminal yang diinginkan untuk dapat mengakses ke jaringan internet. Untuk hubungan langsung ini diperlukan alamat IP (IP address) yang dapat diperoleh dan didaftarkan ke Internet Network Information Center.[14]
II.3.4 Pengertian World Wide Web
World Wide Web adalah bagian dari internet yang sangat cepat dan sangat
populer, dikenal dengan istilah WWW. WWW memiliki tiga bagian yang digunakan, yaitu sebagai berikut :
1. Adanya penggunaan HTTP (Hypertext Transfer Protocol) sehingga antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lainnya dapat melakukan pembagian sumber daya secara bersama-sama, melakukan komunikasi, serta melakukan transfer informasi.
2. Adanya URL (Uniform Resouce Locator) yang digunakan untuk menentukan aturan penamaaan dari alamat yang ada di web atau dikenal dengan istilah address (alamat web)
melalui internet, dikenal dengan nama dokumen html dan berekstensi dot html (.html).[15]
II.3.5 Sejarah World Wide Web
Tahun 1993, Tim Berners-Lee dan peneliti lain di European Particle Physics Lab (Consei Europeen pour la Recherche Nucleaire, atau CERN) di Gevena, Swis, mengembagkan suatu cara untuk men-share data antarkoleganya menggunakan sesuatu yang disebut dengan hypertext. Pemakai di CERN dapat menampilkan dokumen pada layar komputer dengan menggunakan software broser baru.
Kode-kode khusus disisipkan ke dalam dokumen elektronik ini, memungkinkan pemakai untuk meloncat dari satu dokumen ke dokumen lainnya pada layar dengan hanya memilih sebuah hyperlink.
Kemampuan internet dimasukan ke dalam browser ini sehingga loncat dari satu dokumen ke dokumen lain, tidak lagi dari satu komputer saja, tetapi dapat meloncat ke dokumen lain yang letaknya pada komputer remote.
Seorang peneliti dapat juga mengirimkan sebuah file dari komputer remote ke sistem lokalnya, atau login ke dalam suatu sistem remote hanya dengan mengklik hyperlink, tidak perlu melalui mekanisme FTP atau Telnet. Jalan pintas CERN digunakan sebagai dasar dari yang disebut sekarang World Wide Web dan berikut server dan browser webnya (sekarang di maintenance oleh World Wide
Web Consortium).[16]
II.3.6 PHP (Personal Home Page)
lingkungan web server, PHP dikatakan sebagai bahasa sisi server (server-side). Oleh sebab itu, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, kode PHP tidak akan terlihat pada saat user memilih perintah “View Source” pada web browser yang mereka gunakan. [17]
II.3.7 Konsep Dasar Basis Data
II.3.7.1 Pengertian Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Database
merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan database dalam sistem informasi disebuat dengan database system. Sistem basis data (database system) adalah suatu sistem informasi yang mengintegerasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam didalam suatu organisasi.[14]
II.3.7.2 Komponen Database
Komponen dari database adalah sebagai berikut :
1. Komponen perangkat keras, merupakan komponen yang terdiri atas perangkat yang digunakan, seperti komputer dan perangkat pendukung lain, sering dikenal dengan istilah periferal.
2. Komponen perangkat lunak, merupakan komponen yang terdiri atas
software sistem operasi, software DBMS, software program aplikasi
dan utility.
analisis sistem dan programmer, serta pemakai atau sering disebut dengan istilah end user.
4. Prosedur, merupakan komponen dari database yang berisi instruksi dan aturan yang menentukan rancangan dan kegunaan dari database. 5. Data, merupakan komponen yang paling penting berisi dari fakta-fakta
yang disimpan pada database.[15]
II.3.7.3 Perancangan Database
Perancangan database dalam sebuah organisasi merupakan bagian yang sangan penting. Database mengelola semua data yang ada agar dapat diolah menjadi informasi, sehingga dapat digunakan secara maksimal oleh pengguna dalam organisasi. Tujuan perancangan database adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi kebutuhan informasi yang ada dalam organisasi dari pengguna ataupun dari aplikasi
2. Menyediakan semua informasi yang mudah dipahami oleh pengguna dalam organisasi
3. Dapat mendukung kebutuhan pemrosesan dan objek kinerja dari suatu sistem database yang meliputi respon time, processing time, dan storage space.[15]
II.3.7.4 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram merupakan suatu model untuk
menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. Entity Relationship
Diagram untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk
menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Entity
a. Entitas dan Atribut
Entitas, adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapatdiartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapatdibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999). Ada dua macam entitas yaitu entitaskuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya. Contohnya entitas anggota. Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi.
Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut digambarkandalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci entitas atau key diberigaris bawah.
b. Relasi
Relasi adalah penghubung antara satu entitas (master file) dengan entitas lain di dalam sebuah sistem komputer. Pada akhirnya, relasi akan menjadi file transaksi (transaction file) di komputer.
II.3.8 Pengertian Database Management System
Database Management System (DBMS atau DMS) adalah paket perangkat
lunak yang komplek digunakan untuk memanipulasi database. Banyak sekali paket DBMS yang telah beredar. Untuk memilih paket mana yang tepat untuk digunakan, ada beberapa pedoman untuk menentukannya, yaitu :
1. Harus mudah digunakan
2. Mempunyai prosedur backup untuk membuat file pelindung 3. Dapat memberikan berita bila terjadi kegagalan sistem 4. Banyaknya file yang dapat dibuka serentak pada suatu saat
6. Kemampuan dari operasi aritmatikanya (pertambahan, pengurangan, pembagian, perkalian, perpangkatan)
7. Kemampuan untuk mengedit data dengan mudah 8. Kemampuan untuk mengurutkan data
9. Kecepatan pengolahannya 10. Kemampuan pembuatan laporan
11. Kemampuan memodifikasi struktur data
12. Kemampuan mempertemukan, menggabung atau mengupdate dengan dua atau leih file
13. Kemampuan indexing 14. Mempunya query language
15. Kemampuan berhubungan dengan program lain
16. Jumlah record yang dapat ditangani oleh masing-masing file 17. Jumlah karankter per record yang dapat digunakan
18. Jumlah dari field yang dapat ditentukan dalam sebuah file 19. Panjang maksimum suatu field
20. Jumlah dari field kunci dalam satu file 21. Kamampuan hubungan dengan file lain 22. Kemampuan menggunakan harddisk
23. Kemampuan untuk digunakan pada sistem multi user 24. Harga dari paket tersebut
25. Dukungan purna jual bila ada versi yang lebih baru.[14]
II.3.9 Skala Likert
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif yang untuk keperluan analisis kuantitatif [20], setiap jawaban dapat diberi skor seperti berikut :
a. Sangat setuju diberi skor 5 b. Setuju diberi skor 4 c. Ragu-ragu diberi skor 3 d. Tidak setuju diberi skor 2 e. Sangat tidak setuju diberi skor 1
Berdasarkan data tersebut, dapat dicari prosentase masing-masing jawaban dengan menggunakan rumus :
Y = P/Q*100% Keterangan :
Y = Prosentase
P = Banyaknya Jawaban Responden Tiap Soal Q = Jumlah Responden
II.3.10 Macromedia Dreamweaver
Macromedia Dreamweaver adalah sebuah software web design yang menawarkan cara mendesain website dengan dua langkah sekaligus dalam satu waktu, yaitu mendesain dan memperogram. Dreamweaver memiliki satu jendela mini yang disebut HTML Source, tempat kode-kode HTML tertulis. Setiap kali kita mendesain web, seperti menulis kata-kata, meletakkan gambar, membuat tabel dan proses lainnya. [18]
II.3.11 Pengertian Cascading Style Sheets (CSS)
Cashcading Style Sheets adalah suatu bahasa sytlesheet yang digunakan
memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.
Cashcading Style Sheets diperkenalkan untuk pengembangan website pada tahun 1996. Nama CSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda dapat diletakakan secara berurutan, yang kemudian akan membentuk hubungan parent-child pada setiap style.
Setelah CSS distandarisasi, Internet Explorer dan Netscape melepas browser terbaru mereka yang telah sesuai atau paling tidak hamper mendekati dengan standar CSS.
Cashcading Style Sheets adalah sebuah dokumen yang berdiri sendiri dan
dapat dimasukkan dalam kode HTML atau sekedar menjadi rujukan oleh HTML dalam pendefinisian style. CSS menggunakan kode-kode yang tersusun untuk menetapkan style pada elemen HTML atau dapat juga digunakan untuk membuat style baru yang biasa disebut class.
Cashcading Style Sheets mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. CSS dapat memecahkan permasalahan keseragaman style suatu dokumen HTML
2. CSS meringankan pekerjaan dalam memformat seluruh dokumen.
3. Multiple Style akan tersimpan dalam suatu dokumen. [19]
II.3.12 Pengertian MySQL
II.3.13 Alat Pengembangan Sistem
II.3.13.1 Pengertian Flowchart
Bagan alir program (program flow-chart) adalah suatu bagan yang menggambarkan arus logika dari data yang akan diproses dalam suatu program dari awal sampai akhir. Bagan alir program merupakan alat yang berguna bagi programmer untuk mempersiapkan program yang rumit. Bagan alir terdiri dari simbol-simbol yang mewakili fungsi-fungsi langkah program dan garis alir (flow lines) menunjukan urutan dari simbol-simbol yang akan dikerjakan. [14]
II.3.13.2 Pengertian Diagram Konteks
Diagram kontek adalah suatu diagram alir yang tingkat tinggi yang menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. sistem yang dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan. mengidentifikasikan awal dan akhir data awal dan akhir yang masuk dan keluaran sistem.
Diagram ini merupakan gambaran umum sistem yang nantinya akan kita buat. secara uraian mah dapat dikatakan bahwa diagram kontek itu berisi siapa saja yang memberikan data (inputan) kesimstem serta kepada siapa data informasi yang harus dihasilkan sistem.
II.3.13.3 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
Adapun yang digunakan dalam DFD adalah 1. Kesatuan Luar (External Entity)
Kesatuan luar (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi persegi panjang atau suatu persegi panjang dengan sisi kiri dan atasnya berbentuk garis tebal. 2. Aliran data
Aliran data di DFD diberikan simbol suatu panah. Aliran data ini mengalir diantara process (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (External entity). Aliran data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. 3. Proses
4. Penyimpan Data (Data Store)
Penyimpan data (data store) merupakan penyimpan data yang dapat berupa:
a. Suatu file atau basis data di sistem computer b. Suatu arsip atau catatan manual
c. Suatu kotak tempat data di meja seseorang d. Suatu tabel acuan manual
e. Suatu agenda atau buku
Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horisontal parallel yang tertutup di salah satu ujungnya atau tanpa ditutup.
II.3.13.1 Kamus Data
Kamus data merupakan sebuah daftar yang terorganisir dari elemen data yang berhubungan dengan sistem, dengan definisi yang tegar dan teliti sehingga pemakai dan analis sistem akan memiliki pemahama yang umum mengenai input, output, komponen penyimpanan, dan bahkan kalkulasi inter-mediate.
II.3.13.2 Spesifikasi Proses
Spesifikasi proses Menggambarkan deskripsi dan spesifikasi dari setiap proses pada pemodelan Data Flow Diagram sesuai kebutuhan sistem. Spesifikasi proses adalah pendetilan proses sehingga dapat dijelaskan secara logis. Spesifikasi proses ini bertujuan untuk:
1. Mengurangi ambiguitas proses
41
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
III.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan suatu kegiatan identifikasi dan pengamatan sesuatu permasalahan yang ada pada sistem. Kegiatan identifikasi dan pengamatan tidak hanya mengenai permasalahan pada sistem akan tetapi faktor - faktor lainnya yang berhubungan dengan sistem sehingga diharapkan sistem yang akan dibuat dapat sesuai dengan tujuan pembuatan sistem yang telah direncanakan. Hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai kelemahan, permasalahan, kebutuhan dan hambatan yang terdapat pada sistem yang sudah dimiliki SMP Negeri 1 Salawu. Hasil proses analisis akan dihasilkan berbagai saran perbaikan terhadap sistem yang dapat dijadikan dasar dalam merancang sistem informasi yang akan dibangun.
III.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Dari hasil wawancara dengan bagian kurikulum, dapat disimpulkan mengenai prosedur sistem pembelajaran yang sedang berjalan. Secara garis besar, ada tiga prosedur yang sedang berjalan di SMP Negeri 1 Salawu, yaitu prosedur kegiatan pemberian materi, prosedur pengumpulan tugas dan prosedur latihan soal. Seluruh prosedur yang sedang berjalan ini, digambarkan menggunakan flowmap.
III.2.1 Prosedur Belajar Mengajar
Prosedur belajar mengajar ini merupakan prosedur dimana guru menerangkan materi kepada siswa dan siswa mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru. Prosedur ini dijelaskan sebagai berikut:
b. Materi disampaikan oleh guru kepada siswa.
c. Buku pelajaran dan referensi lain disimpan oleh guru sebagai arsip guru.
d. Siswa mencatat apa yang dianggap penting yang disampaikan oleh guru dan mencatat apa yang ada dipapan tulis.
GURU
GURU SISWASISWA
Buku pelajaran
Buku pelajaran
Catatan siswa
Catatan siswa
A1
A1 Menyampaikan
materi
Menyampaikan materi
Materi
Materi MateriMateri
Mencatat materi
Mencatat materi Refrensi
Buku pelajaran
Refrensi
A2
A2
A3
A3
Gambar III.1 Flowmap Belajar Mengajar Keterangan :
A1: arsip catatan siswa
III.2.2 Prosedur Guru Memberikan Bahan Ajar
Prosedur pemberian bahan ajar atau materi ini merupakan proses guru
memberikan bahan ajar atau materi kepada siswanya. Prosedur ini dijelaskan sebagai
berikut:
a. Guru membuat ringkasan materi yang akan disampaikan kepada siswa dari buku paket/buku pelajaran dan referensi lain seperti dari e-book, buku-buku lain dan dari internet.
b. Guru memberikan ringkasan materi kepada siswa.
c. Buku pelajaran dan referensi disimpan guru untuk arsip guru. d. Materi yang diberikan guru dicatat oleh siswa.
e. Catatan siswa menjadi arsip siswa yang kemudian akan diperiksa oleh guru pada minggu berikutnya.
GURU
GURU SISWASISWA
Buku Pelajaran
Buku Pelajaran
A1
A1
Membuat Ringkasan
Membuat Ringkasan Refrensi
Buku Pelajaran
Buku Pelajaran
Refrensi
Ringkasan Materi Ringkasan Materi
Mencatat ringkasan materi
Mencatat ringkasan materi
Catatn Siswa Ringkasan materi yang sudah dicatat Ringkasan materi
yang sudah dicatat
A2
A2
A3
A3
A4
A4
Gambar III.2 Flowmap Guru Memberikan Bahan Ajar/ Materi Keterangan :
A1 : arsip catatan siswa
A2 : arsip ringkasan yang sudah dicatat guru oleh guru A3 : arsip buku pelajaran oleh guru
III.2.3 Prosedur Siswa Mengumpulkan Tugas
Prosedur siswa mengumpulkan tugas merupakan prosedur dimana siswa
mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru yang sudah dikerjakan terlebih dahulu.
Adapun prosedur siswa mengumpulkan tugas dijelaskan sebagai berikut:
a. Guru memberikan soal tugas yang akan dikerjakan siswa kepada siswa.
b. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru.
c. Siswa mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan kepada guru.
d. Guru memeriksa dan menilai tugas.
e. Tugas yang sudah diperiksa dan diberi nilai dikembalikan kepada siswa dan
GURU
GURU
SISWA
SISWA
Soal tugas
Soal tugas Soal tugasSoal tugas
Mengerjakan tugas
Mengerjakan tugas
Tugas sudah diisi
Tugas sudah diisi
Tugas sudah diisi
Tugas sudah diisi
Memeriksa, menilai tugas
Memeriksa, menilai tugas
Tugas dinilai
Tugas dinilai Tugas dinilaiTugas dinilai
A6 A5A5
Gambar III.3Flowmap Siswa Mengumpulkan Tugas Keterangan:
III.2.4 Prosedur Guru Memberikan Latihan Soal
Prosedur guru memberikan latihan soal merupakan proses pemberian soal dari guru kepada siswa. Prosedur pemberian latihan soal digambarkan sebagai berikut:
a. Guru memberikan soal latihan kepada siswa b. Siswa mengerjakan soal latihan.
c. Latihan yang sudah diisi dikumpulkan kepada guru d. Guru memeriksa latihan siswa
GURU
GURU SISWASISWA
Soal latihan
Soal latihan Soal latihanSoal latihan
Mengerjakan latihan
Mengerjakan latihan
Latihan sudah diisi
Latihan sudah diisi
Latihan sudah diisi
Latihan sudah diisi
Memeriksa, menilai
latihan
Memeriksa, menilai
latihan
Latihan sudah dinilai
Latihan sudah dinilai Latihan sudah dinilaiLatihan sudah dinilai
A8 A7
Gambar III.4 Flowmap Guru Memberikan Latihan Soal Keterangan:
III.3 Analisis Masalah
Dari uraian di atas, maka diketahui beberapa masalah yang dihadapi dalam melakukan pembelajaran. Salah satu penyelesaian persolan tersebut ialah dengan membangun sistem e-learning berbasis web. Adapun masalah-masalah tersebut diantanya:
1. Seorang guru terkadang kesulitan untuk memberikan bahan ajar kepada siswanya karena siswa harus menulis bahan ajar atau materi yang diberikan kepada siswa. Ketika bahan ajar yang ingin diberikan guru kepada siswa sangat banyak, maka siswa akan menghabiskan waktu belajar mereka untuk mencatat bahan ajar yang diberikan guru dan siswa akan merasa cape mencatat materi sebanyak itu.
2. Proses pengumpulan tugas yang konvensional sering membuat kertas-kertas tugas siswa yang dikumpulkan hilang. Ketika tugas siswa hilang, maka siswa akan dirugikan karena siswa tidak akan mendapat nilai tugas. 3. Para guru terkadang membutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh
hasil dari latihan soal.
III.4 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
III.4.1 Kebutuhan Fungsional
Tabel III.1 Tabel Kebutuhan Fungsional
Nomor Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
SKPL-F-001 Pengguna (admin, guru, siswa, kepala sekolah) harus login terlebih dahulu untuk masuk ke dalam sistem
SKPL-F-002 Sistem dapat menampilkan informasi data guru, siswa, kelas dan mata pelajaran.
SKPL-F-003 Sistem dapat membantu admin untuk mengolah data master (data guru,siswa, kelas dan mata pelajaran).
SKPL-F-004 Sistem dapat membantu guru dan siswa untuk meng-upload dan mendownload materi.
SKPL-F-005 Sistem menyediakan layanan bagi penggunanya (guru, siswa ) untuk melakukan diskusi
SKPL-F-006
SKPL-F-007 Sistem dapat menampilkan nilai hasil latihan soal online.
SKPL-F-008 Sistem dapat menyediakan layanan bagi siswa untuk mengumpulkan tugas
SKPL-F-009 Sistem menyediakan layanan bagi penggunanya (guru, siswa ) untuk menbuat dan melihat pengumuman.
SKPL-F-010 Sistem menyediakan layanan bagi penggunanya (guru, siswa ) untuk saling mengirim pesan
SKPL-F-011 Sistem menyediakan layanan pembuatan kelas yang diajar oleh guru untuk melakukan kegiatan e-learning
SKPL-F-012 Sistem menyediakan layanan pengambilan kelas bagi siswa untuk melakukan kegiatan e-learning
SKPL-F-013 Sistem dapat membantu siswa melihat materi yang di-upload oleh guru
SKPL-F-014 Sistem menyediakan layanan bagi penggunanya untuk melakukan perubahan pada akun
III.4.2 Kebutuhan Non-Fungsional
Tabel III.2 Tabel Kebutuhan Non-Fungsional
Nomor Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
SKPL-NF-001 Sistem ini dibangun dalam bentuk website.
SKPL-NF-002 Sistem hanya dapat diakses oleh admin, guru, siswa dan kepala sekolah SMP Negeri 1 Salawu.
SKPL-NF-003 Materi pembelajaran yang di-upload berbentuk doc, pdf, ppt, video(.flv, mp4), jpg, rar atau zip.
SKPL-NF-004 Batas untuk upload adalah 10 MB
SKPL-NF-005 Kelas pada sistem adalah gabungan nama mata pelajaran dan kelas yang diajar oleh guru yang bersangkutan
SKPL-NF-006 Soal ujian berupa pilihan ganda.
SKPL-NF-007 Waktu ujian bisa diatur oleh guru yang bersangkutan
SKPL-NF-008 Nilai yang diberikan untuk latihan soal online yaitu ntara 10 sampai sengan 100.
SKPL-NF-009 Tempat untuk melakukan ujian materi dilakukan di Laboratorium Komputer SMP Negeri 1 Salawu.
SKPL-NF-010 Diskusi yang dilakukan hanya diskusi perkelas.
SKPL-NF-011 Materi dapat dibagikan ke berbagai kelas yang diajar oleh guru yang sama
III.5 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional
Analisis kebutuhan non-fungsional dilakukan untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan untuk sistem. Spesifikasi kebutuhan melibatkan analisis kebutuhan perangkat pikir (user), analisis perangkat lunak (software), analisis perangkat keras