BAHAN BAKAR DAN PELUMAS
Disusun oleh :
EDI SUWARDI
(061.11.062)
FAZRI RADIST S P (061.11.059)
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN
Bahan Bakar dan Pelumas
Udara
Prosentase meneurut volume gas-gas yang terkandung pada udara adalah :
1. Zat Pembakar (zat asam) ± 20 %
2. Zat Lemas (nitrogen) ± 79%
3. Gas + kotoran ± 1 %
Secara teoritis udara yang dipaki terdiri atas 23 % zat asam dan 77 % zat lemas.
Faktor – faktor pada Udara
1. Suhu
Adalah temperatur awal pada proses pembakaran terjadi, apabila yang diisap udara bertemperatur terlalu panas akan terjadi detonasi karena campuran bahan bakar dengan udara akan terbakar sebelum saat yang ditentukan.
Engine knocking atau detonasi atau dikenal juga dengan istilah mesin ngelitik adalah peristiwa terbakarnya bagian-bagian yang belum di kenai oleh percikan api busi dalam ruang pembakaran. Terbakarnya bagian-bagian yang belum dikenai api ini berlangsung sangat cepat dan menyebabkan kenaikan tekanan yang sangat tinggi.
2. Tekanan dari Udara
Tekanan udara tergantung dari letaknya terhadapa permukaan laut. Akibatnya, pengisian udara kedalam silinder berkurang sehingga campurannya menjadi lebih banyak.
3. Kelembaban dari Udara
- Pada peningkatan derajat, kelemahan udara berkurang kemungkinan udara untuk terbakar sendiri. Ini disebabkan oleh butir-butir air yang ikut terisap, dengan udara mempunyai sifat mendiginkan campuran gas.
- Sebaliknya, campuran akan menjadi lebih miskin, karena uap air menempati tempat bahan bakar.
- Ketetapan pukulan yang menjadi lemah dapat diperbaiki oleh pendinginan butir-butir air tersebut.
- Pada umumnya, derajat kelembaban yang besar meningkatkan pengisian silinder.
4. Perbandingan Bahan Bakar Udara
Menurut teori adalah 1 : 12 s/d 14,8.\
Apabila campurannya lebih kata atau miskin, berkuranglah nilainya untuk dapat terbakar sendiri.
Dengan demikian akan terdapat dampak pada pengapian lambat. Untuk campuran yang gemuk, membuat tingkat kepekatan yang berat dengan masa gas yang tinggi, sehingga memungkinkan ada sebagian gas yang belum terbakar ikut terbuang bersama gas bekas.
Sehingga pembakaran menjadi tidak sempurna dan gas bekas banyak mengandung unsur-unsur bahan bakar yang terbuang tersebut.
5. Angka Kelebihan Udara
Ialah perbandingan antara banyaknya udara yang sesungguhnya dalam silinder dan banyaknya udara yang dibutuhkan menurut teori untuk satu kali pembakaran.
6. Pengaruh Faktor Kelebihan Udara
Apabila jumlah bahan bakar yang disemprotkan kedalam silinder bertambah banyak, faktor kelebihan udaranya dikurangi.
- Untuk pembakaran 1 kg C dibutuhkan O2 32,2 atau 11,5 kg udara.
- Untuk pembakaran 1 kg H dibutuhkan 8 kg O2 atau 34,5 kg udara.
- Untuk pembakaran 1 kg S dibutuhkan 1 kg O2 atau 4,3 udara.
Jadi kebutuhan O2 untuk pembakaran bahan bakar yang mengandung unsur C
%, H% dan S% adalah = 32,2 . C + 8 . H2 + S . Kg
Harga ini merupakan kebutuhan teoritis. Sedangkan kebutuhan O2 sebenarnya
adalah :
Konsep pencemaran lingkungan hidup berbunyi : Pencemaran akan terjadi apabila dalam lingkungan hidup manusia, baik lingkungan fisik, biologi maupun lingkungan sosialnya terdapat suatu bahan dalam konsentrasi sedemikian besar yang dihasilkan oleh proses aktivitas kehidupan manusia sendiri yang akhirnya merugikan kehidupan manusia.
Pencemaran dapat dikasifikasikan : pencemaran udara, air, tanah, bahan-bahan sintetis, zat tambahan pada makanan.
Sumber polusi yang utama adalah dilapangan sumur minyak yang terjadi sejak dari pengeboran sumur minyak sampai pada proses pengilangan, bahkan pada langkah transportasi.
Gas buang dari kendaraan bermotor dan limbah industri sangat mencemari udara kota. Hal ini disebabkan partikel karbon gas buang menyebabkan perubahan keseimbangan unsur alami udara dan tumbuhan kurang mampu berfotosintesa.
- Gas CO2 dan C, menunjukan warna asap hitam, karena terlalu banyak karbon.
- Gas H2O dan N2 menyebabkan warna asap keputih-putihan, karena bahan bakar mengandung air.
- Gas campuran H2O, H2, dan CH4 yang cukup besar dengan CO2 dan C akan menunjukkan warna abu-abu, hal ini terbukti adanya oli yang ikut terbakar.
Pencemaran tersebut dapat dikurangi dengan :
- Pemeliharaan mesin yang baik,
- Pemakaian bahan bakar yang tepat,
- Penyetelan karburator dan injection pump yang tepat,