• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan TUGAS INDIVIDU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan TUGAS INDIVIDU"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

Perencanaan Kapasitas

http://taufikep.blogspot.com/2013/06/perencanaan-

kapasitas.htmlhttp://taufikep.blogspot.com/2013/06/perencanaan-kapasitas.htmlhttp://taufikep.blogspot.com/2013/06/perencanaan-kapasitas.html

1.

Kapasitas

Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi atau volume

pemprosesan (troughput) atau jumlah unit yang dapat ditangani,

diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam

suatu periode waktu tertentu. (Jay Heizer dan Barry Render Manajemen

Operasi Edisi ketujuh 2006).

Kapasitas menentukan :

a.

Persyaratan modal sehingga mempengaruhi sebagian besar biaya

tetap.

b.

Menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi atau apakah

fasilitas yang ada berlebihan. Jika kapasitas terlalu besar, sebagian

fasilitas akan menganggur dan akan terdapat biaya tambahan yang

dibebankan pada produksi yang ada.

Kapasitas dihitung berdasarkan = (jumlah dari mesin atau

pekerja) x (jumlah waktu kerja) x (waktu penggunaan) x (efisiensi)

Dalam produksi dan manajemen operasi, terdapat tiga tipe dari

kapasitas yaitu:

1)

Potential Capacity

Kapasitas yang dapat dibentuk untuk membantu pimpinan

untuk mengambil keputusan. Ini merupakan inti dari keputusan

jangka panjang yang tidak akan terpengaruh oleh manajemen

produksi per hari.

2)

Immediate Capacity

(2)

3)

Effective capacity

Merupakan suatu konsep penting. Tidak seluruh kapasitas

produksi sesungguhnya dapat digunakan atau terbuang. Ini

merupakan hal penting untuk seorang manager produksi untuk

apakah kapasitas sesungguhnya dapat tercapai.

Perbedaan antara kapasitas dari sebuah organisani dan

permintaan dari seluruh pelanggan adalah mengenai

ketidakefisien, begitu juga ketika sumber tidak dapat digunakan

atau tidak dapat dipenuhi oleh customer. Permintaan untuk

kapasitas sebuah organisasi bervariasi berdasarkan perubahan

produk yang tersedia, seperti peningkatan dan penurunan kuantitas

produksi dari produk yang tersedia, atau menciptaka produk yang

baru. Penggunaan yang terbaik dari kapasitas yang tersedia dapat

memenuhi pembaharuan dalam overall equipment effectiveness

(OEE). Kapasitas dapat meningkat melalui pengenalan teknik baru,

peralatan dan bahan, penambahan jumlah tenaga kerja atau mesin,

peningkatan jumlah jam kerja, atau penyediaan fasilitas produksi.

1.1

Pengertian Perencanaan Kapasitas

Perencanaan kapasitas adalah proses untuk memutuskan

kebutuhan kapasitas produksi oleh perusahaan untuk

mempertemukan perubahan permintaan setiap produk.

(

http://en.wikipedia.org/wiki/Capacity

planning)

1.2

Tujuan Perencanaan Kapasitas

Tujuan perancanaan kapasitas adalah pencapaian tingkat

utilitas tinggi dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi,

dimana penetapan ukuran fasilitas sangatlah menentukan.

1.3

Perencanaan Kapasitas dapat Dilihat dalam tiga Horizon

waktu:

a.

Kapasitas jangka pendek (< 3 bulan)

Perencanaan kapasitas

jangka pendek –

kurang dari tiga bulan . ini dikaitkan pada

proses penjadwalan harian atau mingguan dan menyangkut pembuatan penyesuian –

penyesuian untuk menghapus ‘’ variance’’ antara keluaran yang direncanakan dan

keluaran nyata . keputusan perencanaan mencakup alternatif – alternatif seperti kerja

lembur, pemindahan personalia, penggantian routing produksi

(3)

Perencanaan kapasitas

jangka menengah

( intermediet range) - rencana- rencana

bulanan atau kuartalan untuk 3 sampai 18 bulan yang atau yang akan datang. Dalam

hal ini, kapasitas juga bervariasi karena alternative – alternative seperti penarikan

tenaga kerja, pemutusan kerja, peralatan – peralatan bukan utama.

c.

Kapasitas jangka panjang p (>1 tahun)

Perencanaan kapasitas

jangka panjang

(long time) – lebih dari satu tahun. Di

mana sumber daya produktif memakan waktu lama untuk memperoleh atau

menyelesaikan, seperti bangunan, peralatan atau fasilitas. Perencanaan kapasitas

jangka panjang memerlukan partisipasi dan persetujuan manajemen puncak.

PERENCANAAN KAPASITAS JANGKA PENDEK

Perncanaan kapasitas jangka pendek diguakan

untuk menangani secara ekonomis hal-hal yang sifatnya mendadak

di masa yang akan datang, misalnya untuk memenuhi permintaan

yang bersifat mendadak atau seketika dalam jangka waktu pendek.

Kebanyakan perusahaan tidak beroperai penuh selama 24 jam per

hari dan tidak pernah beroperasi penuh tujuh hari per minggu. Jika

perusahaan beroperasi penuh delapan jam per hari (satu shif) dan

lima hari per minggu, maka kapasitas normal jam kerja perusahaan

adalah 40 jam per minggu. Namun demikian 40 jam per minggu

bukanlah kapasitas maksimum yang dimiliki. Dalam banyak kasus

perusahaan dimungkinkan untuk bekerja melebihi kapasitas

norma;, sehingga kapasitas output maksimumnya lebih dari 40 jam

kerja.

Menghadapi kondisi seperti ini, untuk menambah

atau menurunkan kapasitas mungkin perusahaan melakukan

penambahan dan pengurangan jam kerja, melakukan sub-Kontrak

dengan perusahaan lain apabila terjadi 1989.di perubahan

permintaan. Untuk meningkatkan kapasitas jangka pendek terdapat

lima cara yang dapat digunakan perusahaan (krajewzki & Ritzman),

1.

Meningkatkan jumlah sumber daya;

a.

Penggunaan kerja lembur

b.

Penambahan regu kerja

c.

Memerikan kesempatan kerja secara part-time

d.

Sub-Kontrak

e.

Kontrak kerja

(4)

b.

Menetapkan skedul

3.

Memodifikasi produk:

a.

Menentukan standar produk

b.

Melakukan perubahan jasa operasi

c.

Melakukan pengawasan kualitas

4.

Memperbaiki permintaan:

a.

Melakukan perubahan harga

b.

Melakukan perubahan promosi

5.

Tidak memenuhi permintaan:

a.

Tidak mensuplai semua permintaan

PERENCANAAN KAPASITAS JANGKA PANJANG

Perencanaan kapasitas jangka pajang merupakan

strategi operasi dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan

terjadi dan sudah dapat diperkirakan sebelumnya. Misalnya,

rencana untuk menurunkan biaya produksi per unit, dalam jangka

pendek sangat sulit utuk dicapai karena unit produk yang

dihasilkan masih berskala kecil, tetapi dalam jangka panjang

rencana tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan kapasitas

produksi. Persoalan yag timbul adalah berapa jumlah produk yang

dihasilkan agar biaya produksi seminimum mungkin.

Penentuan jumlah produksi yang dapat menghasilkan biaya

minimum perlu diperhatikan berbagai faktor seperti:

a.

Pola permintaan jangka panjang

b.

Siklus kehidupan produk yan dihasilkan

Dalam kaitan dengan kapasitas jangka panjang, terdapat dua

strategi yang dapat ditempuh perusahaan:

a.

Strategi melihat dan menuggu (wait and see strategy)

Strategi ini dapat dikatakan pula sebagai strategi hati-hati,

karena kapasitas produksi akan dinaikkan apabila yakin permintaan

konsumen sudah naik. Strategi ini diperoleh dengan pertimbangan

bahwa, setiap kali terjadi kelebihan kapasitas perusahaan harus

menanggung risiko karena investasi yang dilakukan hanya

ditanggung dalam unit yang sedikit, akibatnya biaya produksi

menjadi tinggi.

b.

Strategi ekspansionis

(5)

kekurangan produk di pasaran yang dapat menyebabkan adanya

peluang masuknya produsen lain. Selain itu perusahaan untuk

memberikan pelayanan terbaik dengan cara menjamin tersedianya

produk di pasaran.

1.4.Perancanaan Kebutuhan Kapasitas

Agar dapat menyesuaikan tingkat kebutuhan kapasitas untuk

menanggapi naik turunnya permintaan pasar, perlu dilakukan

forecast penjualan dan merencanakan perubahan – perubahan

cenderung terjadi tiba – tiba dan drastic, sehingga akan lebih

memakan waktu.

Forecast dilakukan untuk menyusun skedul produksi induk

(master production schedule)dan untuk mengecek permintaan

kapasitas diwaktu yang akan datang dibandingkan dengan

kapasitas yang tersedia. kapasitas menetapkan batasan –batasan

atas bagi skedul – skedul produksi. kapasitas juga memberikan

batasan bahwa, karena selama periode penjualan rendah adalah

tidak ekonomik untuk mengurangi kapasitas secara dastik.

Kapasitas Tenaga Kerja dan Kerja Lembur untuk Perluasan

Kapasitas

Bagi perusahaan biasanya adalah tidak ekonomik untuk

menambah dan mengurangi tenaga krja dengan naik dan turunnya

penjualan. Ini bukan berarti bahwa jumlah karyawan adalah sumber

daya kapasitas yang tetap, tetapi penyesuaian-penyesuaian besar

(substansial) dapat dibuat tanpa harus menarik lebih banyak orang

dan kemudian memutuskan hubungan kerja dengan mereka.

Sebagai contoh, anggap bahwa suatu perusahaan untuk

membuat produknya memerlukan karyawan yang bekerja normal 5

hari selama 40 jam dengan jumlah sebagai berikut:

Juni ... 300

Juli ... 400

Agustus ... 600

September ... 450

Oktober ... 400

(6)

adalah dalam artian “karyawan ekuivalen” yang bekerja 40 jam

satu minggu. Tetapi jumlah jam per minggunya dapat diubah, dan

kelebihan jumlah kerja dapat sub kontrakkan atau dengan

penimbunan persediaan.

Berikut ini merupakan sebuah rencana yang fleksibel bagi jam

kerja pabrik untuk memenuhi kebutuhan penjualan dengan

menggunakan tenaga kerja konstan:

Bulan

Jumlah

karyawan

Jumlah

jam per

minggu

Karyawan ekuivalen

yang dikontrak dari

luar.

Juni

350

34

-Juli

350

46

-Agustus

350

58

92

Septem

ber

350

51

-Oktober

350

46

-Penggunaan kerja lembur, subkontrak dari luar, atau

penimbunan persediaan merupakan keputusan-keputusan

manajerial dan tergantung pada biaya-biaya relatif masing-masing

alternatif.

Khusus tentang kerja lembur yang direncanakan untuk

menghadapi periode-periode penjualan puncak mempunyai

berbagai kebaikan dan kelemahan. Kebaikan kerja lembur adalah

menaikkan upah karyawan sehingga akan membuat para karyawan

lebih senang. Kerja lembur meminimumkan kebutuhan penarikan

lebih banyak karyawan dan memberhentikan mereka. Perubahan

jumlah karyawan, naik atau turun, biasanya menghasilkan

produktifitas rendah. Disamping itu, kadang-kadang perusahaan

tidak dapat memperoleh cukup orang dengan

keterampilan-keterampilan yang disyaratkan.

(7)

sebaik mungkin. Ini terutama orang-orang tidak langsung mungkin

merupakan para karyawan teknik yang sulit didapatkan karena sulit

untuk melakukan estimasi berapa banyak karyawan tidak langsung

yang dibutuhkan. Banyak perusahaan menggunakan suatu jenis

rasio antara karyawan tidak langsung dengan karyawan langsung

atau dengan beban kerja pabrik untuk melakukan estimasi

tersebut.

Perencanaan Kapasitas

1.

Kapasitas

Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi atau volume pemprosesan (troughput) atau jumlah unit yang dapat ditangani, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu. (Jay Heizer dan Barry Render Manajemen Operasi Edisi ketujuh 2006).

Kapasitas menentukan :

a. Persyaratan modal sehingga mempengaruhi sebagian besar biaya tetap.

b. Menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi atau apakah fasilitas

yang ada berlebihan. Jika kapasitas terlalu besar, sebagian fasilitas akan menganggur dan akan terdapat biaya tambahan yang dibebankan pada produksi yang ada.

Kapasitas dihitung berdasarkan = (jumlah dari mesin atau pekerja) x (jumlah waktu kerja) x (waktu penggunaan) x (efisiensi)

Dalam produksi dan manajemen operasi, terdapat tiga tipe dari kapasitas yaitu:

(8)

Kapasitas yang dapat dibentuk untuk membantu pimpinan untuk mengambil keputusan. Ini merupakan inti dari keputusan jangka panjang yang tidak akan terpengaruh oleh manajemen produksi per hari.

2) Immediate Capacity

Jumlah dari kapasitas produksi yang dapat dibentuk menjadi tersedia dalam jangka waktu yang singkat. Ini merupakan kapasitas maksimum dari kapasitas Potensial (diasumsikan digunakan secara produktif).

3) Effective capacity

Merupakan suatu konsep penting. Tidak seluruh kapasitas produksi sesungguhnya dapat digunakan atau terbuang. Ini merupakan hal penting untuk seorang manager produksi untuk apakah kapasitas sesungguhnya dapat tercapai.

Perbedaan antara kapasitas dari sebuah organisani dan permintaan dari seluruh pelanggan adalah mengenai ketidakefisien, begitu juga ketika sumber tidak dapat digunakan atau tidak dapat dipenuhi oleh customer. Permintaan untuk kapasitas sebuah organisasi bervariasi berdasarkan perubahan produk yang tersedia, seperti peningkatan dan penurunan kuantitas produksi dari produk yang tersedia, atau menciptaka produk yang baru. Penggunaan yang terbaik dari kapasitas yang tersedia dapat memenuhi pembaharuan dalam overall equipment effectiveness (OEE). Kapasitas dapat meningkat melalui pengenalan teknik baru, peralatan dan bahan, penambahan jumlah tenaga kerja atau mesin, peningkatan jumlah jam kerja, atau penyediaan fasilitas produksi.

1.1 Pengertian Perencanaan Kapasitas

Perencanaan kapasitas adalah proses untuk memutuskan kebutuhan kapasitas produksi oleh perusahaan untuk mempertemukan

perubahan permintaan setiap produk.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Capacity planning)

(9)

Tujuan perancanaan kapasitas adalah pencapaian tingkat utilitas tinggi dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi, dimana penetapan ukuran fasilitas sangatlah menentukan.

1.3 Perencanaan Kapasitas dapat Dilihat dalam tiga Horizon waktu:

a. Kapasitas jangka pendek (< 3 bulan)

Perencanaan kapasitas jangka pendek –kurang dari tiga bulan . ini dikaitkan pada proses penjadwalan harian atau mingguan dan menyangkut pembuatan penyesuian –penyesuian untuk menghapus ‘’ variance’’ antara keluaran yang direncanakan dan keluaran nyata . keputusan perencanaan mencakup alternatif – alternatif seperti kerja lembur, pemindahan personalia, penggantian routing produksi

b. Kapasitas jangka menengah (3-18 bulan)

Perencanaan kapasitas jangka menengah ( intermediet range) - rencana- rencana bulanan atau kuartalan untuk 3 sampai 18 bulan yang atau yang akan datang. Dalam hal ini, kapasitas juga bervariasi karena alternative – alternative seperti penarikan tenaga kerja, pemutusan kerja, peralatan – peralatan bukan utama.

c. Kapasitas jangka panjang p (>1 tahun)

Perencanaan kapasitas jangka panjang (long time) – lebih dari satu tahun. Di mana sumber daya produktif memakan waktu lama untuk memperoleh atau menyelesaikan, seperti bangunan, peralatan atau fasilitas. Perencanaan kapasitas jangka panjang memerlukan partisipasi dan persetujuan manajemen puncak.

PERENCANAAN KAPASITAS JANGKA PENDEK

Perncanaan kapasitas jangka pendek diguakan untuk menangani secara ekonomis hal-hal yang sifatnya mendadak di masa yang akan datang, misalnya untuk memenuhi permintaan yang bersifat mendadak atau seketika dalam jangka waktu pendek. Kebanyakan perusahaan tidak beroperai penuh selama 24 jam per hari dan tidak pernah beroperasi penuh tujuh hari per minggu. Jika perusahaan beroperasi penuh delapan jam per hari (satu shif) dan lima hari per minggu, maka kapasitas normal jam kerja perusahaan adalah 40 jam per minggu. Namun demikian 40 jam per minggu bukanlah kapasitas maksimum yang dimiliki. Dalam banyak kasus perusahaan dimungkinkan untuk bekerja melebihi kapasitas norma;, sehingga kapasitas output maksimumnya lebih dari 40 jam kerja.

(10)

kapasitas jangka pendek terdapat lima cara yang dapat digunakan perusahaan (krajewzki & Ritzman),

1. Meningkatkan jumlah sumber daya;

a. Penggunaan kerja lembur

b. Penambahan regu kerja

c. Memerikan kesempatan kerja secara part-time

d. Sub-Kontrak

e. Kontrak kerja

2. Memperbaiki penggunaan sumber daya:

a. Mengatur regu kerja

b. Menetapkan skedul

3. Memodifikasi produk:

a. Menentukan standar produk

b. Melakukan perubahan jasa operasi

c. Melakukan pengawasan kualitas

4. Memperbaiki permintaan:

a. Melakukan perubahan harga

b. Melakukan perubahan promosi

5. Tidak memenuhi permintaan:

a. Tidak mensuplai semua permintaan

http://taufikep.blogspot.com/2013/06/perencanaan-kapasitas.html

PERENCANAAN KAPASITAS JANGKA PANJANG

Perencanaan kapasitas jangka pajang merupakan strategi operasi dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dan sudah dapat diperkirakan sebelumnya. Misalnya, rencana untuk menurunkan biaya produksi per unit, dalam jangka pendek sangat sulit utuk dicapai karena unit produk yang dihasilkan masih berskala kecil, tetapi dalam jangka panjang rencana tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan kapasitas produksi. Persoalan yag timbul adalah berapa jumlah produk yang dihasilkan agar biaya produksi seminimum mungkin.

Penentuan jumlah produksi yang dapat menghasilkan biaya minimum perlu diperhatikan berbagai faktor seperti:

a. Pola permintaan jangka panjang

b. Siklus kehidupan produk yan dihasilkan

Dalam kaitan dengan kapasitas jangka panjang, terdapat dua strategi yang dapat ditempuh perusahaan:

(11)

Strategi ini dapat dikatakan pula sebagai strategi hati-hati, karena kapasitas produksi akan dinaikkan apabila yakin permintaan konsumen sudah naik. Strategi ini diperoleh dengan pertimbangan bahwa, setiap kali terjadi kelebihan kapasitas perusahaan harus menanggung risiko karena investasi yang dilakukan hanya ditanggung dalam unit yang sedikit, akibatnya biaya produksi menjadi tinggi.

b. Strategi ekspansionis

Strategi ekspansionis yaitu kapasitas selalu melebihi atau diatas permintaan. Dengan strategi perusahaan berharap tidak terjadi kekurangan produk di pasaran yang dapat menyebabkan adanya peluang masuknya produsen lain. Selain itu perusahaan untuk memberikan pelayanan terbaik dengan cara menjamin tersedianya produk di pasaran.

1.4.Perancanaan Kebutuhan Kapasitas

Agar dapat menyesuaikan tingkat kebutuhan kapasitas untuk menanggapi naik turunnya permintaan pasar, perlu dilakukan forecast penjualan dan merencanakan perubahan – perubahan cenderung terjadi tiba – tiba dan drastic, sehingga akan lebih memakan waktu.

Forecast dilakukan untuk menyusun skedul produksi induk (master production schedule)dan untuk mengecek permintaan kapasitas diwaktu yang akan datang dibandingkan dengan kapasitas yang tersedia. kapasitas menetapkan batasan –batasan atas bagi skedul – skedul produksi. kapasitas juga memberikan batasan bahwa, karena selama periode penjualan rendah adalah tidak ekonomik untuk mengurangi kapasitas secara dastik.

Kapasitas Tenaga Kerja dan Kerja Lembur untuk Perluasan Kapasitas

(12)

Sebagai contoh, anggap bahwa suatu perusahaan untuk membuat produknya memerlukan karyawan yang bekerja normal 5 hari selama 40 jam dengan jumlah sebagai berikut:

Juni ... 300

Juli ... 400

Agustus ... 600

September ... 450

Oktober ... 400

Beban tenaga kerja dalam bulan Agustus adalah dua kali lipat bulan Juni. Bagaimanapun juga, jumlah orang yang dibutuhkan adalah dalam artian “karyawan ekuivalen” yang bekerja 40 jam satu minggu. Tetapi jumlah jam per minggunya dapat diubah, dan kelebihan jumlah kerja dapat sub kontrakkan atau dengan penimbunan persediaan.

Berikut ini merupakan sebuah rencana yang fleksibel bagi jam kerja pabrik untuk memenuhi kebutuhan penjualan dengan menggunakan tenaga kerja konstan:

Bulan Jumlah karyawan

Jumlah jam per minggu

Karyawan ekuivalen yang dikontrak dari luar.

Juni 350 34

-Juli 350 46

-Agustus 350 58 92

Septemb er

350 51

-Oktober 350 46

-Penggunaan kerja lembur, subkontrak dari luar, atau penimbunan persediaan merupakan keputusan-keputusan manajerial dan tergantung pada biaya-biaya relatif masing-masing alternatif.

(13)

sehingga akan membuat para karyawan lebih senang. Kerja lembur meminimumkan kebutuhan penarikan lebih banyak karyawan dan memberhentikan mereka. Perubahan jumlah karyawan, naik atau turun, biasanya menghasilkan produktifitas rendah. Disamping itu, kadang-kadang perusahaan tidak dapat memperoleh cukup orang dengan keterampilan-keterampilan yang disyaratkan.

(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)

http://image.slidesharecdn.com/mpo-pptxautosaved-130119065310-htmlhttp://slank-schatzymansion.blogspot.com/2011/02/manajemen-operasi.html

Minggu, 20 Februari 2011

Manajemen Operasi

Makalah Manajemen Operasi

PERENCANAAN KAPASITAS DAN AGREGAT

(101)

Disusun Oleh:

Kelompok III

Anis Putri Pertiwi (0906127)

Eka Sri Wahyuni (0900789)

Panji Nugraha (0901760)

Selvia Herlina (0900386)

Tresna Aditya (0901296)

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2010

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan

kasih-Nya, kami dapat menyusun makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun berdasarkan

(102)

Dalam makalah ini penyusun mencoba menyajikan bahasan tentang materi

Perencanaan Kapasitas dan Agregat.

Penyusun berusaha mencurahkan segala pengetahuan dan kemampuan yang

dimilliki dalam rangka penyusunan makalah ini, tidak tertutup kemungkinan terdapat

kekurangan. Oleh karena itu, penyusun sangat terbuka terhadap kritik dan saran yang

sifatnya membangun guna kesempurnaan penulisan makalah ini

Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada kelompok 3 Manajemen

Operasi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada

umumnya.

Bandung, Oktober 2010

Penyusun

PENDAHULUAN

Penjadwalan agregat (perencanaan agregat) menyangkut penentuan jumlah dan kapan

(103)

operasi berupaya untuk menetukan cara terbaik untuk memenuhi ramalan permintaan dengan

menyesuaikan tingkat produksi, tingkat kebutuhan tenaga kerja, tingkat persediaan, waktu

lembur, tingkat nilai sub kontrak, dan semua variabel lain yang dapat dikendalikan. Tujuan

proses produksi biasanya adalah meminimisasi biaya sepanjang periode perencanaan.

Meskipun begitu, isu-isu strategis lainnya mungkin bisa lebih penting daripada biaya yang

rendah. Strategi-strategi ini mungkin mencakup usaha memuluskan tingkat kebutuhan tenaga

kerja, menurunkan tingkat persediaaan, atau mencapai tingkat pemenuhan kebutuhan

konsumen yang tertinggi tanpa memandang berapa biaya yang dikeluarkan.

Bagi perusahaan-perusahaan manufaktur, jadwal agregatnya mengkaitkan

sasaran-sasaran strategis perusahaan ke rencana-rencana produksi untuk produk-produk tertentu.

Bagi perusahaan-perusahaan jasa, jadwal agregatnya mengkaitkan sasaran-sasaran strategis

dan jadwal terinci untuk para tenaga kerja.

Tujuan pembahasan dari materi ini adalah menjelaskan keputusan perencanaan

agregat dan kapasitas, untuk menunjukkan bagaimana rencana agregat dan rencana

penentuan kapasitas yang cocok dengan keseluruhan proses perencanaan, dan menjelaskan

beberapa teknik yang digunakan para manajer dalam mengembangkan suatu rencana. Dalam

hal ini, penekanan dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan manufaktur maupun

perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa.

Keuntungan secara terus-menerus didapatkan dari pembentukkan keunggulan

bersaing, bukan hanya dari tingkat pengembalian keuangan yang baik pada proses tertentu.

Keputusan kapasitas harus dipadukan kedalam misi dan strategi organisasi. Investasi tidak

dibuat sebagai pengeluaran tersendiri, tetapi sebagai bagian dari rencana yang terpadu yang

(104)

Pada peramalan permintaan dapat mengedepankan masalah-masalah jangka pendek,

menengah dan panjang yang mampu membantu para manajer dalam mengatasi isu-isu

kapasitas dan strategis yang merupakan tanggung jawab dari manajemen puncak.

Perencaan kapasitas dan agregat sangat berhubungan dengan perencanaan penyediaan

bahan baku. Besar kecilnya persediaan kapasitas yang diproduksi tergantung pada banyak

sedikitnya bahan baku yang tersedia di suatu Perusahaan.

Analisis titik impas merupakan alat penentu untuk menetapkan kapasitas yang harus

dimiliki oleh sebuah fasilitas untuk mendapatkan keuntungan. Dimana tujuan analisis titik

impas ini adalah menemukan sebuah titik, dalam satu dolar dan unit, dimana biaya sama

dengan keuntungan.

Proses perencanaan kapasitas dan agregat yang digunakan oleh perusahaan harus tetap

mengedepankan kualitas barang yang diproduksi oleh perusahaan.

Perencanaan kapasitas dan agregat ini berhubungan dengan srategi lokasi dalam hal

penyimpanan barang yang berlebih, agar dapat menghemat biaya penyimpanan dan resiko

penyimpanan.

Hubungannya dengan manajemen persediaan adalah ketika kapasitas produksi pada

satu waktu diperlukan barang persediaan yang relatif banyak maka kapasitas produksi

sebaiknya diperbanyak, begitu pula sebaliknya.

(105)

Menurut Bartal dan martin (1999) Adalah proses penentuan tujuan tujuna dan

menetapkan cara-cara terbaik untuk mencapainya. Menurut AKoof (1970) perencanaan

adalah persipaan segaka sesuatu hari ini untuk keperluan hari esok. Menurut Flunqitt dan

Attneer (1997) adalah persiapan segala sesuatu hari ini untuk keperluan hari esok. Menurut

G.R.Terry (1997) adalah tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat

serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal

memvisualisasikan dan merumuskan aktifitas yang di angap perlu untuk mencapai hasil yang

diinginkan.

Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi (throughtphut), atau jumlah unit yang dapat

ditahan, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu

tertentu. Kapasitas mempengaruhi sebagian besar biaya tetap. Kapasitas juga menetukan

apakah permintaan dapat dipenuhi, atau apakah fasilitas yang ada akan berlebih. Jika fasilitas

terlalu besar, sebagian fasilitas akan mengenggur dan akan terdapat biaya tambahan yang

dibebankan pada produksi yang ada atau pelanggan.

Perencanaan kapasitas adalah penentuan kebutuhan kapasitas masa depan yang sebagian

besar didasarkan pada permintaan dimasa yang akan datang. Jika permintaan barang dan jasa

dapat diramalkan dengan tingkat ketepatan yang memadai, maka penentuan kapasitas dapat

langsung dilakukan.

Perencanaan aggregat adalah perencanaan yang dibuat untuk menentukan total

permintaan dari seluruh elemen produksi dan jumlah tenaga kerja yang diperlukan. Menentukan kebutuhan kapasitas masa depan bisa menjadi prosedur yang rumit, yang

sebagian besar didasarkan pada permintaan di masa yang akan datang. Jika permintaan

barang dan jasa dapat diramalkan dengan ketepatan yang memadai, maka penentuan

(106)

membutuhkan dua tahap. Pada tahap pertama, permintaan masa depan diramalkan dengan

model tradisional. Pada tahap kedua, peramalan ini digunakan untuk menentukan

kebutuhan kapasitas serta peningkatan ukuran untuk setiap penambahan kapasitas. Yang

menarik, pertumbuhan permintaan biasanya terjadi secara bertahap dalam setiap unit yang

kecil, di mana penambahan kapasitas biasanya terjadi secara serentak dan dalam unit yang

besar. Pertentangan ini sering menyulitkan perluasan kapasitas.

Gambar T7.4 Pendekatan pada Perluasan Kapasitas

Gambar T7.4 mengungkapkan empat pendekatan menuju kapasitas baru.

Sebagamana terlihat dalam Gambar T7.4(a), kapasitas baru diperoleh pada permulaan tahun

1. Kapasitas ini akan mengatasi peningkatan permintaan hingga awal tahun 2. Pada awal

tahun kapasitas baru diperoleh lagi, yang menjadikan organisasi memproduksi lebih dari

permintaan hingga awal tahun 3. Proses ini dapat dilanjutkan terus-menerus di masa depan.

Rencana kapasitas yang ditunjukan pada Gambar T7.4(a) hanya merupakan satu dari

sekian banyak rencana yang tidak terhitung untuk memenuhi permintaan di masa yang akan

(107)

dan pada permulaan tahun 2. Gambar T7.4(b), peningkatan kapasitas besar-besaran

didapatkan pada awal tahun 1 untuk memenuhi ramalan permintaan hingga awal tahun 3. Kapasitas berlebih yang dihasilkan oleh perencanaan, Gambar T7.49(a) Gambar

T7.4 dan Gambar T7.4(b) memberikan fleksibilitas bagi para manajer operasi. Sebagai

contoh, dalam industri perhotelan penambahan kapasitas dalam bentuk penambahan kamar

memberikan adanya pilihan kamar yang lebih bervariasi dan mungkin menambahkan

fleksibilitas dalam jadwal pembersihan ruangan. Dalam manufakture, kapasitas yang

berlebih dapat digunakan untuk melakukan banyak aktivitas penyetelan mesin untuk

mempercepat laju produksi dan menurunkan tingkat persediaan. Kapasitas tambahan juga

menjadikan manajemen dapat membuat persediaan yang berlebih, yang karenanya dapat

menunda pengeluaran modal dan gangguan yang datang dengan adanya penambahan

kapasitas baru.

Alternatif seperti pada Gambar T7.4(a) dan Gambar T7.4(b) kapasitas memimpin

(lead) yakni kapasitas yang ada selalu melebihi permintaan tetapi Gambar T7.4(c)

menunjukan sebuah pilihan di masa kapasitas terlambat (lag) dari permintaan, mungkin

dengan menggunakan waktu lembur atau subkontrrak untuk mengatasi permintaan yang

berlebih. Gambar T7.4(d) mencoba untuk membuat kapasitas rata-rata, yang terkadang

kurang dari permintaan dan terkadang lebih dari permintaan.

Dalam beberapa kasus, pengambilan keputusan alternatif mana yang akan diambil

relatif mudah. Biaya total dari setiap alternatif dapat dihitung dan alternatif dengan biaya

total terendah akan dipilih. Dalam kasus lain, penetapan kapasitas dan bagaimana mencapai

kapasitas tersebut akan jauh lebih rumit. Dalam banyak kasus, faktor subjektif yang banyak

sulit untuk dihitung dan diukur. Faktor-faktor ini meliputi pilihan teknologi, strategi pesaing,

membuat pembatasan, biaya modal, pilihan sumber daya manusia, dan hukum serta

peraturan lokal dan negara lain.

(108)

Sebuah peramalan yang akurat merupakan hal yang paling pokok bagi keputusan

kapasitas. Produk baru mungkin berupa acara live music setiap malam pada Hard Rock Cafe

yang meningkatkan permintaan pelayanan makanan dan toko eceran Kafe, atau produk ini

bisa berupa kemampuan operasi jantung yang baru pada Cleveland Clinic, atau model PT

Cruiser baru di DaimlerChrysler. Apapun produk baru yang ada, prospeknya, dan siklus

hidup produk yang ada sekarang, harus ditentukan. Manajemen harus mengetahui produk

mana yang sedang ditambahkan dan yang mana yang sedang dihentikan produksinya, begitu

juga volume yang diharapkan.

Jumlah alternatif yang tersedia mungkin cukup banyak, tetapi setelah volume ditentukan,

keputusan teknologi dapat dipandu dengan analisis biaya, kebutuhan sumber daya manusia,

kualitas dan keandalan. Tinjauan ulang sering mengurangi jumlah alternatif menjadi hanya

beberapa saja. Teknologi juga mungkin mendikte peningkatan kapasitas. Memenuhi

permintaan tambahan dengan beberapa meja tambahan dalam ruang makan restauran

mungkin tidak sulit, tetapi memenuhi peningkatan permintaan untuk sebuah mobil baru

dengan menambahkan lini perakitan baru pada BMW menjadi sangat sulit dan mahal. Tetapi

Manajer Operasi bertanggung jawab akan teknologi dan peningkatan kapasitas yang tepat.

Teknologi dan peningkatan kapasitas sering menentukan ukuran optimum sebuah

fasilitas. Sebuah motel dipinggir jalan mungkin membutuhkan 50 kamar untuk dapat

dijalankan secara baik. Jika lebih kecil, maka biaya tetapnya kan sangat memberatkan. Jika

lebih besar maka fasilitas membutuhkan lebih dari satu manajer untuk mengawasi.

Permasalah ini dikenal sebagai Skala ekonomis dan disekonomis (economies and

diseconomies of scale).

Dalam dunia yang berubah dengan cepat, perubahan tidak dapat diabaikan. Oleh

(109)

mengevaluasi sensitivitas keputusan dengan menguji beberapa proyeksi pendapatan pada

risiko potensial atas dan bawah. Bangunan, dan infrastrukturnya seperti layanan umum dan

tempat parkir, sering dibangun secara bertahap. Bangunan dan peralatan dapat di desain

dengan perubahan dalam pikiran untuk mengakomodasi perubahan produk, bauran produk,

dan proses di masa datang.

Pohon kapasitas membutuhkan pengidentifikasian alternatif dan beragam status

keadaan. Untuk situasi perencanaan kapasitas, status keadaan biasanya merupakan

permintaan masa depan atau kondisi yang dikuasai pasar. Dengan menetapkan nilai

kemungkinan pada beragam status keadaan, keputusan yang memaksimumkan nilai yang

diharapkan dari alternatif dapat dibuat. Contoh T6 menunjukan bagaimana menerapkan

pohon keputusan pada keputusan kapasitas

Contoh T6

Soulthern Hospital Supplie, sebuah perusahaan yang membuat baju seragam rumah

sakit sedang mempertimbangkan perluasan kapasitas. Alternatif utama yang tersedia adalah

tidak melakukan apa-apa (do nothing), membangun sebuah pabrik kecil, pabrik denagn

ukuran sedang atau membangun sebuah pabrik besar. Fasilitas baru ini akan memproduksi

tipe baju seragam baru, dan pada saat ini, kemampuan pasar atau kemampuan potensial

produk ini belum diketahui. Jika sebuah pabrik besar dibangun dan terdapat pasar yang

menguntungkan, laba sebesar $100.000 bisa didapatkan. Pasar yang tidak menguntungkan

akan menghasilkan kerugian $90.000. walaupun demikian sebuah pabrik berukuran sedang

akan menghasilkan laba $60.000 dengan kondisi pasar yang menguntungkan dan

menghasilkan kerugian $10.000 di saat pasar tidak menguntungkan. Di sisi lain, sebuah

pabrik kecil akan menghasilkan laba $40.000 pada kondisi pasar menguntungkan, dan hanya

merugi sebesar $5.000 di saat pasar tidak menguntungkan. Tentu saja, selalu ada pilihan

(110)

Penelitian pasar terkini mengindikasikan bahwa terdapat kemungkinan sebesar 0,4

pasar menguntungkan, yang berarti juga juga terdapat kemungkinan sebesar 0,6 pasar tidak

menguntungkan. Dengan informasi ini, alternatif yang akan menghasilkan nilai uang yang

diharapkan terbesar (expected monetary value-EMV) dapat dipilih:

EMV (pabrik besar) = (0,4) ($100.000) + (0,6) (-$90.000) = -$14.000

EMV (pabrik sedang) = (0,4) (60.000) + (0,6) (-$10.000) = -$18.000

EMV (pabrik kecil) = (0,4) ($40.000) + (0,6) (-$5.000) = -$13.000

EMV (tidak melakukan apa-apa) = $0

Berdasarkan kriteria EMV, Soulthern harus membangun pabrik ukuran sedang.

Kapasitas Desain (design capacity) adalah output maksimum sistem secara teoritis

dalam suatu periode waktu tertentu. Kapasitas Desain biasanya dinyatakan dalam suatu

tingkatan tertentu, seperti jumlah tonase baja yang dapat diproduksi setiap minggu, setiap

bulan atau setiap tahun.

Kapasitas efektif (effective capacity) adalah kapasitas yang diharapkan dapat dicapai

oleh sebuah perusahaaan dengan keterbatasan operasi yang ada sekarang. Kapasitas efektif

sering kali lebih rendah daripada kapasitas desain karena fasilitas yang ada mungkin telah

didesain untuk versi produk sebelumnya atau bauran produk yang berbeda daripada yang

sekarang sedang diproduksi.

Dua pengukuran kinerja sistem biasanya bermanfaat: Utilisasi dan efisiensi.

Utilisasi (utilization) adalah persentasi kapasitas desain yang sesungguhnya telah dicapai.

Efisiensi adalah persentasi kapasitas efektif yang sesungguhnya telah dicapai. Utilisasi dan

efisiensi dapat dihitung sebagai berikut :

(111)

Efisiensi = Output Aktual / Kapasitas Efektif

Contoh Soal

Toko roti MGT memililki sebuah pabrik yang memproduksi roti untuk sarapan.

Minggu lalu fasilitas memproduksi 148.000 roti. Kapasitas efektif pabrik adalah 175.000

roti. Lini produksi beroperasi 7 hari per minggu dengan 3 shift masing-masing 8 jam perhari.

Lini dideasain untuk memproduksi roti Deluxe isi kacang, rasa kayu manis, dan lapis gula

dengan tingkat output 1.200 roti per jam. Tentukan kapasitas desain, utilisasi dan efisiensi

pabrik ini saat memproduksi roti Deluxe.

Penyelesaian:

Kapasitas desain = (7 hari x 3 shift x 8 jam ) x (1.200 roti per jam ) = 201.600 roti

Utilisasi = Output Aktual/Kapasitas Desain = 148.000 / 201.600 = 73,4%

Efisiensi = Output Aktual/Kapasitas Efektif = 148.000 / 175.000 = 84,6%

Perencanan Agregat adalah suatu langkah pendahuluan perencanaan kapasitas secara

terperinci. Perencanaan agregat merupakan dasar untuk membuat Jadwal Induk Produksi

(JIP). Adapun metode yang biasa digunakan antara lain metide utilitas tenaga kerja, metode

make to stock, metode mix strategi, dll. JIP menyajikan rencana produksi detail untuk setiap

produk akhir. Proses penyusunan JIP untuk perusahaan yang Make to Order. Hal ini

dikarenakan sumber informasi permintaan (kebutuhan) yang berbeda. JIP adalah rencana

tertulis yang menunjukkan apa dan berapa banyak setiap produk (barang jadi) yang akan

(112)

Perencanaan aggregat merupakan perencanaan produksi jangka menengah. Horizon

perencanaannya biasanya berkisar antara 1 sampai 24 bulan atau bisa bervariasi dari 1

sampai 3 tahun. Horizon tersebut tergantung pada karakteristik produk dan jangka waktu

produksi. Periode perencanaan disesuaikan dengan periode peramalan, biasanya 1 bulan.

Tujuan perencanaan aggregat adalah menyusun suatu rencana produksi untuk

memenuhi permintaan pada waktu yang tepat dengan menggunakan sumber-sumber atau

alternatif-alternatif yang tersedia dengan biaya yang paling minimum.

Jika kapasitas produksi tetap berdasarkan perencanaan jangka panjang yang telah

dipasang, adalah menjadi kewajiban perencanaan produksi aggregat untuk menetapkan

kebijaksanaan yang dapat digunakan untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan dengan

biaya yang minimum. Dengan kata lain perencanaan aggregat dibuat untuk menyesuaikan

kemampuan produksi dalam menghadapi permintaan pasar yang tidak pasti dengan

mengoptimumkan penggunanan tenaga kerja dan peralatan produksi yang tersedia ongkos

total produksi dapat ditekan seminimum mungkin.

Jika pesanan yang diterima bersifat tetap dalam waktu yang relatif panjang, maka

perencanaan produksi tidak akan mengalami kesulitan dalam menetapkan rencana produksi

bulanan. Akan tetapi pada kenyataannya, pola permintaan seringkali menunjukkan pola

statis, sehingga menyulitkan dalam menetapkan rencana produksi bulanan. Disinilah peranan

metode perencanaan aggregat dalam mengatasi kesulitan tersebut.

Kata aggregat tersebut menyatakan bahwa perencanaan dibuat pada tingkat kasar

untuk memenuhi total kebutuhan semua produk yang akan dihasilkan (bukan per-individu

produk) dengan menggunakan sumber daya yang ada. Dalam sistem manufaktur,

faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam membuat perencanaan aggregat adalah semua sumber

daya yang berupa kapasitas mesin yang tersedia, jumlah tenaga kerja yang ada, tingkat

(113)

Langkah berikutnya adalah menterjemahkan permalan kedalam tingkat produksi

bulanan. Proyeksi permintaan yang tidak konstan (sering terjadi dalam prakteknya)

meningkatkan kesulitan dalam pembuatan perencanaan produksi. Pengaruh pola permintaan

khususnya faktor musiman dan siklus bisnis selama periode perencanaan membutuhkan

kehati-hatian dalam perencanaannya sehingga dapat meminimalisasi kemungkinan kerugian.

Secara umum, pola permintaan dapat dipengaruhi oleh 4 komponen, yaitu kecenderungan

(trend), siklus bisnis, musiman dan random. Komponen kecenderungan (trend) menyatakan

kenaikan dan penurunan rata-rata permintaan untuk jangka waktu yang sangat panjang.

Komponen siklus bisnis mengindikasikan penyimpangan yang cukup besar dari permintaan

terhadap kecenderungan yang disebabkan aktivitas bisnis yang bervariasi. Pengaruh

musiman juga dapat menaikkan atau menurunkan tingkat permintaan. Dibandingkan siklus

bisnis yang sulit diprediksi kapan mulai dan berakhirnya, maka komponen musiman selalu

mengikuti pola yang tetap setiap tahunnya. Komponen terakhir adalah faktor random yang

biasa dianggap sebagai noise pada pola permintaan.

Penyesuaian dari kapasitas produksi untuk mengantisipasi komponen kecenderungan

adalah merupakan tanggung jawab dari perencanaan produksi strategis, sedangkan

komponen random akan diantisipasi pada perencanaan produksi harian (penjadwalan).

Komponen musiman dan siklus bisnis merupakan perhatian utama dari perencanaan

produksi aggregat. (Arman Hakim Nasution, Hal : 59).

Pada umumnya, ada 4 jenis strategi yang dapat dipilih dalam membuat perencanaan

aggregat. Pemilihan strategi tersebut tergantung dari kebijaksanaan perusahaan, keterbatasan

perusahaan dalam prakteknya dan pertimbangan biaya. Keempat jenis strategi tersebut

adalah sebagai berikut:

Perencanaan agregat merupakan bagian dari sistem perencanaan produksi yang lebih

(114)

dan faktor eksternal merupakan sesuatu yang berguna. Manajer operasi tidah hanya

menerima input dari ramalan permintaan yang dilakukan departemen pemasaran, tetapi

manajer operasi juga berurusan dengan data.

Teknik ini sangat sering dipakai karena mudah dipahami dan digunakan. Pada

dasarnya, rencana-rencana dengan grafik dan diagram ini menangani variabel secara sedikit

demi sedikit agar perencana dapat membandingkan proyeksi permintaan dengan

kapasitas-kapasitas yang ada. Rencana-rencana ini merupakan pendekatan trial-and-error yang tidak

menjamin tercipta rencana produksi yang optimal, tetapi penghitungan yang dibutuhkan

hanya sedikit dan dapat dilakukan oleh staf-staf yang paling dasar pekerjaannya. Berikut

adalah 5 tahapan dalam metode pembuatan grafik :

KESIMPULAN DAN SARAN

Perencanaan kapasitas dan agregat merupakan salah satu elemen yang penting dalam

proses produksi yang juga berkaitan dan tergantung pada strategi operasi yang digunakan

oleh masing-masing perusahaan. Perusahaan dituntut sangat hati-hati dalam menerapkan

perencanaan ini, karena jika tidak maka perusahaan akan merugi karena kapasitas barang

yang di produksi ternyata berlebih, hal itu biasanya menyebabkan banyak biaya-biaya

tambahan yang harus dikeluarkan perusahaan yang seharusnya dapat dinetralisir tau

dihindari sebelumnya.

Setiap perusahaan diharapkan dapat membuat perencanaan kapasitas dan agregat

(115)

strategi operasi perusahaan. Perusahaan harus jeli melihat peluang kapan perusahaan harus

memproduksi lebih kapan perusahaan harus memproduksi cukup barang agar tidak adanya

barang-barang yang berlebih dan tidak menimbulkan biaya-biaya lain yang tidak dibutuhkan.

(116)

Referensi

Dokumen terkait

Merujuk pada pendapat Pendit tersebut, maka dapat dikatakan bahwa potensi wisata merupakan sumber daya yang bisa dimanfaatkan sebagai daya tarik / atraksi wisata untuk

Penelitian yang berjudul Karakteristik Pelaku Tindak Pidana Narkotika Yang Wajib Di Rehabilitasi Dan Implentasinya (Studi Lapangan Di Badan Narkotika Nasional Kota

Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan keluarga terhadap kepemilikan jamban sehat, dimana responden yang

2) Lintasan lari datar panjang minimal 10 meter dengan daris batas jarak 5 meter dengan setiap lintasan lebar 1,22

Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan maka tempurung kelapa dapat digasifikasi menggunakan updraft gasifier untuk menghasilkan gas mampu bakar. Api hasil pembakaran

Kemampuan siswa kelas VII SMPLB C Sukapura dari kelima orang siswa belum ada yang bisa membaca, maka untuk pembelajaran apresiasi puisi melalui “Media

Pentadbir, penyelaras &amp; AJK R&amp;D membuat mesyuarat dan menyediakan pelan Operasi bagi pelaksanaan program Intervensi Intervensi itu dilaksanakan dalam tempoh 2016

[r]