• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN_KEL. PROPEN.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN_KEL. PROPEN.docx"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Didalam dunia pendidikan terdapat sebuah pengaturan baik dalam penyelenggaraannya dan juga dalam pelaksanaan sebuah pembelajaran. Pengaturan dan proses rangkaian pengolahan tersebut dapat dikatakan sebagai manajemen atau seni dalam mengatur. sebagaimana dikemukakan oleh Mulyani A. Nurhadi adalah sebagai berikut :

“Manajemen adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien.”

Pendidikan yang mnyeluruh dan baik memerlukan sebuah pengolahan dan pengaturan didalamnya.Diadakannya pendidikan pasti memiliki sebuah tujuan dan juga visi misi yang ingin dicapai.Demi tercapaianya tujuan pendidikan tersebut dengan baik dan tepat pada sasarannya, disinilah peran manajemen yaitu untuk mengatur bagaimana pengelolaan sebuah pendidikan.Manajemen juga dapat dikatakan sebagai sebuah kerjasama antara dua orang atau lebih, oleh karena itu didalam penyelenggaraan menajemen pendidikan diperlukan kerjasama antara para pihak demi tercapainya tujuan.

Peranan manajemen ini sangat penting dalam dunia pendidikan kita, oleh karena itu kita perlu untuk memperdalam bagaimana tahapan dan juga fungsi lebih jelas dalam manajemen.Pendidikan yang teratur dengan pengelolaan yang baik dapat meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan itu sendiri baik dari strategi maupun para peserta didik dan pihak-pihak yang menyelenggarakan manajemen tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian manajemen dan pendidikan secara umum?

2. Apa pengertian, fungsi, peranan dan tujuan diadakannya manajemen pendidikan? 3. Bagaimana peranan manajemen sebagai ilmu dan sebagai seni?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Agar dapat memahami pengertian dan penjelasan mengenai manajemen, pendidikan , dan juga manajemen pendidikan.

(2)

3. Agar dapat mengetahui bagaimana tujuan dari diadakannya manajemen pendidikan. 4. Agar dapat memahami bagaimana manajemen sebagai ilmu dan juga sebagai seni.

5. Agar dapat mengetahui bagaimana manajemen pendidikan khususnya dalam pendidikan seni rupa.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat diadakannya penulisan ini adalah bahwa setiap intansi maupun organisasi pasti memerlukan ilmu manajemen demi mengatur dan mengelola lembaga tersebut.Peranan manajemen sangat menentukan hasil dan kualitas dari sebuah lembaga. Hal itu pun sama dengan pendidikan yang merupakan sebuah lembaga. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah disepakati dengan sasaran peserta didik yang tepat maka diperlukan seni manajemen atau seni mengatur. Dengan mempelajari bagaimana manajemen pendidikan, kita sebagai calon pendidik akan dapat menyelanggarakan proses pembelajaran dengan baik dan meningkatkan kualitas pendidikan atau lembaga tersebut.

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 PENGERTIAN MANAJEMENManajemen

 Definisi Manajemen

Secara Umum menurut asal katanya, Management berasal dari kata latin yaitu “manus” yang artinya “to control by hand” atau “gain result”. Kata manajemen mungkin juga berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti “mengendalikan,” Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

Sehingga definisi manajemen secara khusus dapat didefinisikan sebagai “proses perencanaan, pengorganisasian, pengisian staf, pemimpinan, dan pengontrolan untuk optimasi penggunaan sumber-sumber dan pelaksanaan tugas-tugas dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien”. Manajemen adalah Suatu Proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.

(3)

1. Menurut Mary Parker Follet Manajemen Adalah sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Menurut Ricky W. Griffin Manajemen Adalah sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

3. Menurut Drs. Oey Liang Lee Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4. Menurut Prof. Eiji Ogawa Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.

Dengan demikian, dari beberapa definisi menurut asal kata dan definisi dari pendapat ahli, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai apa yang dimaksud dengan managemen. Manajemen adalah Proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang berupa man, money, materials, method, machines, market, minute dan information untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien.

Fungsi Manajemen

Pada umumnya ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pelaksanaan (actuating) dan fungsi pengendalian (controlling).Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf).Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.

1. Perencanaan (planning)

(4)

dapat didefinisikan sebagai prosespenyusunan tujuan dan sasaran organisasi serta penyusunan “peta kerja” yang memperlihatkan cara pencapaian tujuan dan sasaran tersebut.

2. Pengorganisasian (organizing)

Di lakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi. Pengorganisasian adalah proses penghimpunan SDM, modal dan peralatan, dengan cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan upaya pemaduan sumber daya.

3. Pelaksanaan (actuating)

Suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha. Pelaksanaan adalah proses penggerakan orang-orang untuk melakukan kegiatan pencapaian tujuan sehingga terwujud efisiensi proses dan efektivitas hasil kerja.

4. Pengendalian (controlling)

Suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan. Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang pendidikan yang dihadapi. Pengendalian dapat didefinisikan sebagai proses pemberian balikan dan tindak lanjut pembandingan antara hasil yang dicapai dengan rencana yang telah ditetapkan dan tindakan penyesuaian apabila terdapat penyimpangan.

Definisi Manajemen Sebagai Ilmu

Ilmu adalah suatu pengetahuan yang teratur dari hal-hal pekerjaan hukum sebab dan akibat, sehingga menjadi tabiat ilmu, yaitu mencari keterangan tentang kedudukan suatu hal atau masalah yang berhubungan dengan sebab dan akibatnya.Pengetahuan tidak selamanya dapat digolongkan ilmu, sebab ada pengetahuan atau pengetahuan saja.

(5)

Pengalaman baru menjadi pengetahuan ilmu, apabila pengetahuan itu disertai dengan pengertian tentang pekerjaan hukum kausal pada masalah yang dialami itu.Masalah menimbulkan pertanyaan bagaimana keadaan atau ikhwal yang sebenarnya dan sebabnya.Kalau manajemen adalah suatu ilmu sebab kalau diteliti lebih lanjut timbulnya ilmu manajemen dalam sejarah adalah disebabkan adanya pemborosan-pemborosan baik tenaga kerja, waktu, maupun materi dan biaya di dalam setiap pekerjaan dalam suatu usaha.

Di samping alasan di atas, manajemen termasuk sebagai ilmu karena memenuhi syarat-syarat sebagai ilmu yaitu:

a. Tersusun secara sistematis dan teratur b. Objektif rasional sehingga dapat dipelajari c. Menggunakan metode Ilmiah

d. Mempunyai prinsip-prinsip tertentu e. Dapat dijadikan suatu teori

Tersusun secara sistematis dan teratur, manajemen memiliki serangkaian tahap kegiatan fungsi secara berkaitan mulai dari menentukan sasaran sampai berakhirnya sasaran atau tercapainya tujuan. Dalam hal ini, beberapa pakar mengklasifikasikan dengan berlainan pendapat, namun pada hakikatnya meliputi: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.

Mengenai objek manajemen, yaitu: apa yang menjadi sasaran atau kajian penyelidikan manajemen. Sebagai objek adalah “manusia” itu sendiri. Tetapi bukan manusia pada umumnya melainkan manusia dalam usaha kerja sama. Sebagai usaha kerja sama itu tidak bisa dengan dirinya sendiri akan tetapi melalui orang lain. Jadi, objek manajemen adalah manusia dalam hal ini cara memanfaatkan orang-orang untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan di sini adalah tujuan yang hendak dicapainya sesuai dengan bidang kegiatannya, seperti: bidang keuangan, bidang pemasaran, bidang perkantoran, bidang akuntansi dan semacamnya.

Menggunakan metode ilmiah, seperti halnya dengan bidang lain yang menggunakan metode deduksi dan induksi. Melakukan metode deduksi yaitu metode yang bersifat rasional bersumber dari rasio atau akal pikiran.Melakukan penyelidikan dengan bertitik tolak pada pengetahuan umum untuk sampai kepada pengetahuan khusus yang baru.Pengetahuan umum ini bisa berupa konsep atau teori mengenai sesuatu.

Di dalam manjemen sesungguhnya, perencanaan dan motivasi adalah suatu teori umum, sedangkan pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan merupakan teori khusus.Dari teori umum (perencanaan dan motivasi) inilah manajemen bertitik tolak melaksanakan kegiatan secara sistematis, efektif, dan efisien menurut teori-teori khusus sebagai pedoman.Cara menggunakan orang sesungguhnya bertumpu pada perencanaan dan teori-teori motivasi dan sebagainya.Sedangkan metode induktif yaitu bersifat empirik, bersumber dari pengalaman konkrit. Melakukan penyelidikan dengan bertitik tolak dari pengetahuan khusus untuk sampai pada pengetahuan umum.

(6)

Mempunyai prinsip-prinsip tertentu, pendapat Fayol yang mengemukakan 14 prinsip organisasi yang sekarang ini telah menjadi prinsip manajemen merupakan sumbangan yang cukup besar melahirkan manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan.

Di sini teori manajemen tidak diragukan lagi karena sudah dipelajari dan dikembangkan melalui lembaga pendidikan dan pelatihan dengan manajemen merupakan salah satu mata pelajaran yang dicantumkan dalam kurikulum bahkan terdapat jurusan yang disebut dengan jurusan “manajemen”

Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan, jika dikaitkan dengan klasifikasi ilmu, maka manajemen tergolong ke dalam ilmu-ilmu sosial, bagian dari ilmu administrasi dan merupakan ilmu terapan (applied science) karena kemanfaatannya hanya ada apabila diterapkan untuk meningkatkan peri kehidupan manusia.

2.3. Definisi Manajemen Seni.

Selain sebagai suatu ilmu, manajemen dapat juga dikatakan sebagai seni.Jika ilmu memusatkan perhatian pada suatu objek tertentu, berbeda dengan seni yang memperhatikan tentang keindahan, mencari harmoni atau kesatuan dalam alam (Mohammad Hatta).Ilmu sebagai manajemen mengajarkan kita untuk mengetahui sesuatu, sedangkan manajemen sebagai seni mengajarkan kita bagaimana melakukan sesuatu.

Dalam kamus Webster’s New Collegiate Dictionary, perkataan art (seni) berasal dari bahasa latin yaitu “artus” yang berarti:

a. Daya cipta yang timbul dari dalam untuk mewujudkan sesuatu b. Kemahiran yang diperoleh dari pengalaman.

Jika manajemen dihubungkan dengan pengertian seni di atas maka manajemen dapat juga digolongkan sebagai seni, sebab jauh sebelum ilmu manajemen timbul, dalam sejarah ternyata bahwa tujuan suatu golongan masyarakat dapat tercapai, sehingga manajemen dalam arti art (seni) sudah dimulai sejak manusia bermasyarakat, mengingat setiap masyarakat walaupun sangat sederhana, memerlukan manajer dan pengurusan. Dalam konteks ini, manajemen sebagai seni berarti kemahiran dalam mengurus sesuatu yang dikombinasikan dengan daya cipta, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Manajemen selain sebagai suatu ilmu juga merupakan suatu seni.Hal ini berarti, agar seseorang dapat menjadi manajer atau pemimpin yang baik, di samping harus memiliki pengetahuan tentang ilmu manajemen, juga harus memiliki seni manajemen.

Pengembangan seni manajemen yang dimiliki, dapat dilakukan melalui studi, observasi, dan praktek.Seorang manajer yang baik, merupakan seorang artis dan ahli ilmu pengetahuan.Ia harus dapat memberi inspirasi, memuji, mengajar, merangsang orang-orang lain, baik yang berbakat maupun yang tidak, bekerja sebagai kesatuan, dan melaksanakan usaha sebaik-baiknya ke arah tujuan yang diharapkan. Hal tersebut tidak dapat dicarikan dalam suatu rumus melainkan didasarkan pada perasaan, naluri, dan ilham.

(7)

MANAJEMEN SEBAGAI ILMU

Tabel 1.1. Perbandingan Manajemen sebagai Seni dan Ilmu (Terry, 1962)

2.4. Manajemen sebagai Kegiatan Profesi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996) disebutkan profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian, keterampilan, kejujuran, etika, dan sebagainya.Pigor (1950), juga Hunderson (1980), maupun Pollet (1959) dalam definisi mereka menyatakan bahwa:

a. Suatu jabatan, supaya dapat disebut suatu profesi, maka jabatan itu harus berdasarkan pada suatu wadah ilmu pengetahuan yang sistimatis dan pelaksanaannya menuntut kecerdasan dan keahlian guna pemecahan berbagai masalah yang sulit.

b. Suatu profesi, menuntut waktu yang lama untuk persiapan spesialisasi dan berdasarkan pada suatu latar belakang pendidikan yang luas

c. Suatu profesi, selalu membukakan kesempatan dan menyediakan waktu bagi anggota-anggotanya untuk mengikuti latihan-latihan guna peningkatan dan penyegaran pengetahuan mereka. Latihan-latihan itu bersifat terus menerus.

d. Suatu profesi menghendaki penelitian dan penyelidikan secara ilmiah, berkelanjutan.

Karena itu, nyatalah bahwa manajemen mempunyai sifat profesi. Pertama, sudah dijelaskan bahwa manajemen adalah suatu ilmu yang sudah tidak diragukan lagi karena sudah dipelajari, dikembangkan melalui lembaga pendidikan dan pelatihan untuk memperoleh pengetahuan khusus yang dibutuhkan dan kecakapan untuk mempergunakan kemampuan manajer yang kompeten.

(8)

Ketiga, manajemen berarti memajukan tiap pekerjaan sedemikian sehingga ia berhasil mencapai kedudukan tertinggi untuk kecakapannya bukan karena favoritisme atau faktor lain yang sama sekali tidak berkaitan dengan jabatan yang dipangkunya. Sayangnya ada juga sejumlah manajer yang memperoleh posisi kemanajeran mereka karena hubungan mereka dengan orang-orang penting tertentu atau karena faktor-faktor yang sama sekali tidak berkaitan dengan pekerjaan mereka. Di samping itu tidak ada standaar objektif yang disepakati bersama yang dapat digunakan untuk menilai kinerja manajer. Karena kompleksitasnya faktor-faktor yang berkaitan dengan pekerjaan manajer, maka lebih sulit untuk menilai manajer dibanding menilai misalnya: guru, bidan, polisi, dan profesi lainnya.

Akhirnya, para profesional pula dituntut oleh suatu kode etik yang harus ditaati sepenuhnya, yang melindungi klien mereka. Karena profesional memang ahli dalam suatu bidang tertentu, para klien sangat tergantung pada mereka dan sebagai akibatnya, para profesional berada pada posisi yang sangat renta.

Manajemen adalah sebuah profesi, tetapi menurut kriteria yang lain, tidak demikian sekarang ini dapat dilihat berbagai indikasi yang menunjukkan bahwa manajemen, sedang mengarah pada kecenderungan meningkatnya profesionalisme baik dalam dunia bisnis maupun pada organisasi perusahaan, organisasi non profit/nirlaba. Nampaknya, tekanan sosial yang berlangsung sekarang dapat mengundang munculnya kesadaran akan timbulnya standar etik yang baku. Perkembangan pendidikan formal di dalam sekolah-sekolah manajemen dan program pengembangan eksekutif akan menyebar luaskan suatu kumpulan pengetahuan dan mengajarkan keterampilan yang merupakan tanda resmi bagi profesional.

2.2 PENGERTIAN PENDIDIKAN

1. PENGERTIAN PENDIDIKAN

Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya. Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Karena itulah sering dinyatakan pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya.

(9)

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata dasar “didik” (mendidik), yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.

Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian proses pengubahan dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perluasan, dan cara mendidik.

Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.

Definisi Pendidikan Menurut Para Ahli

Dalam UU Sisdiknas Pasal 1 ayat 1 dikatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan prtensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, aklak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Ada beberapa hali berpendapat tentang pendidikan:

M.J. Langeveld, Pendidikan adalah merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia yang belum dewasa kepada kedewasaan. Pendidikan ialah usaha menolong anak untuk melaksanakan tugas-tugas hidupnya, agar bisa mandiri, akil-baliq, dan bertanggung jawab secara susila. Pendidikan adalah usaha mencapai penentuan-diri-susila dan tanggung jawab.

Tujuan Pendidikan menurut Prof. Dr. Langeveld, Pendewasaan diri dengan ciri-cirinya yaitu: kematangan berpikir, kematangan emosional, memiliki harga diri, sikap dan tingkah laku yang dapat diteladani serta kemampuan pengevaluasian diri. Kecakapan atau sikap mandiri, yaitu dapat ditandai pada sedikitnya ketergantungan pada orang lain dan selalu berusaha mencari sesuatu tanpa melihat orang lain.

Driyarkara, pendidikan didefinisikan sebagai upaya memanusiakan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf insani.

(10)

John Dewey, Education is all one with growing; it has no end beyond itself. (pendidikan adalah segala sesuatu bersamaan dengan pertumbuhan; pendidikan sendiri tidak punya tujuan akhir di balik dirinya).

H Horne, Dalam pengertian luas, pendidikan merupakan perangkat dengan mana kelompok sosial melanjutkan keberadaannya memperbaharui diri sendiri, dan mempertahankan ideal-idealnya.

Carter V. Good Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin (khususnya di sekolah) sehingga iya dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan kepribadiannya.

Thedore Brameld, Istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama membawa warga masyarakat yang baru mengenal tanggung jawab bersama di dalam masyarakat. Jadi pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas daripada proses yang berlangsung di dalam sekolah saja. Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan berkembang. Di dalam masyarakat yang kompleks, fungsi pendidikan ini mengalami spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa tetap berhubungan dengan proses pendidikan informal di luar sekolah).

Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan.Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.

Tujuan Pendidikan dalam (UU Sisdiknas Pasal 3) menyatakan bahwa Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Fenomena Pendidikan Indonesia

Bagi orang-orang yang berkompeten terhadap bidang pendidikan akan menyadari bahwa pendidikan kita sampai saat ini masih mengalami “sakit”. Dunia pendidikan yang sakit ini disebabkan karena pendidikan yang seharusnya membuat manusia menjadi manusia, tetapi dalam kenyataannya seringkali tidak demikian.

(11)

yang diberikan ternyata berat sebelah atau tidak seimbang.Pendidikan ternyata mengorbankan keutuhan, kurang seimbang antara belajar yang berpikir (kognitif) dan perilaku belajar yang merasa (afektif).Jadi unsur integrasi cenderung semakin hilang, yang terjadi adalah disintegrasi. Masalah kedua, sistem pendidikan yang top down (dari atas ke bawah) atau kalau menggunakan istilah Paula Freire (tokoh pendidik Amerika Latin) adalah pendidikan gaya bank. Sistem pendidikan ini sangat tidak membebaskan karena peserta didik dianggap sebagai manusia yang tidak tahu apa-apa.Masalah ketiga, model pendidikan yang hanya diorientasikan kepada manusia yang dihasilkan pendidikan ini hanya siap untuk memenuhi kebutuhan zaman dan bukannya bersikap kritis terhadap zamannya.

Manusia sebagai objek (wujud dehumanisasi) merupakan fenomena yang justru bertolak-belakang dengan visi humanisasi, menyebabkan manusia tercerabut dari akar-akar budayanya. Mampukah kita menjadikan lembaga pendidikan sebagai sarana interaksi kultural untuk membentuk manusia yang sadar akan tradisi dan kebudayaan serta keberadaan masyarakatnya sekaligus juga mampu menerima dan menghargai keberadaan tradisi, dan budaya situasi masyarakat lain. Dalam hal ini, makna pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara menjadi sangat toleran untuk direnungkan.

Pendidikan Seni

Seni adalah segala sesuatu yang bisa memberikan kesenangan, bahkan dapat menimbulkan sebuah ide atau gagasan.Seni memiliki cabang yang banyak, salah satunya seni rupa.Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk , volume, warna , tekstur , dan pencahayaan dengan acuanestetika.

Seni rupa berperan penting dalam pendidikan, terutama dalam proses belajar mengajar. Melalui pembelajaran pendidikan seni rupa, siswa dapat mengembangkan rasa kebanggaan dalam menciptakan ungkapan pikiran dan perasaan.Namun, ada juga siswa yang kurang memahami tentang pembelajaran pendidikan seni rupa ini, sehingga beranggapan dalam pembelajaran seharusnya diiringi dengan bakat. Jika tidak berbakat, maka hasil yang diperoleh tidak akan bagus. Dewasa ini, di berbagai sekolah mengurangi jam pelajaran yang berkesinambungan.Bahkan, di sekolah unggul ada yang menghapuskan mata pelajaran pendidikan seni ini khususnya seni rupa. Padahal menurut Ganta (1994: 46) Bangsa yang menggusur pendidikan seni dari kurikulum sekolahnya akanmenghasilkan generasi yang berbudaya kekerasan di masa depan, karena kehilangan kepekaan untuk membedakan nuansa baik dan nuansa buruk.

(12)

dilakukan secara tidak beraturan antara pembelajaran teori dengan praktik.Padahal seharusnya pembelajaran seni rupa ini dilakukan secara berimbang sehingga hasil yang dihasilkan maksimal, karena siswa cenderung untuk sulit diatur.Bahkan, kurang percaya diri untuk bersikap disiplin diberbagai kesempatan.Pada masa sekolah siswa cenderung labil dan kurang percaya diri dalam menentukan sesuatu yang baik maupun buruk.Oleh karena itu, pendidikan seni sangat berperan penting dalam membantu siswa agar lebih stabil dan percaya diri untuk menentukan sesuatu.

2.3 MANAJEMEN PENDIDIKAN Manajemen Pendidikan  Definisi Manajemen Pendidikan

Secara umum manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagai pengaturan, penataan, dan pengelolaan pendidikan. Sedangkan secara khusus pendefinisian manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagai pengaturan, penataan, pengelolaan pendidikan yang berlaku dalam konteks organisasi pendidikan, dan berkenaan dengan tugas pokok dan fungsi /administrator/manajer lembaga bersangkutan dalam hal pembuatan, pelaksanaan, dan evaluasi program kerja.

 Hakikat Manajemen Pendidikan

Manajemen memiliki dua hakikat diantaranya :

1. Menyelenggarakan atau melaksanakan sesuatu. 2. Mengontrol atau mengendalikan sesuatu.

Manajemen terkait dengan Administrasi (Fayol) yang memiliki pengertian sebagai kegiatan/proses :

1.Merencanakan

2.Mengorganisasikan

3.Merekrut/menempatkan personel

4.Memberikan perintah

5.Mengkoordinasikan

6.Mengendalikan

 Sudut Pandang Manajemen Pendidikan

(13)

Seni Ilmu Tujuan Pendidikan 2. Sebagai Proses :

Fungsi manajemen secara umum Tujuan pendidikan 3. Sebagai Tugas :

Ruang lingkup / bidang garapan manajemen pendidikan : peserta didik, ketenagaan, kurikulum, fasilitas, pembiayaan organisasi, ketatalaksanaan, humas, kepemimpinan, dan supervisi.

Objek Kajian Manajemen Pendidikan

Objek atau sumber daya yang menjadi kajian dalam manajemen pendidikan terdiri atas tujuh komponen, yaitu :

1. Man

Man atau manusia adalah unsur terpenting yang perlu dikelola dalam manajemen pendidikan, pengelolaan yang biasa dilakukan misalnya dengan mengorganisasikan manusia dengan melihat apa yang menjadi keahlian orang tersebut.

2. Money

Money atau uang dimaksudkan untuk mengelola pemdanaan atau pembiayaan secara efisien sehingga tidak terjadi pemborosan dalam suatu lembaga pendidikan.

3. Materials

Materials atau bahan materi merupakan aspek yang tidak kalah penting dalam manajemen pendidikan, melalui pengelolaan material maka bisa terbentuk kurikulum yang berisi panduan dasar untuk mentranfer ilmu dari guru ke siswa.

4. Method

Pengelolaan metode juga harus dilakukan dengan baik, metode yang digunakan untuk mengajar guru di sekolah satu dengan guru di sekolah lain tidak sama karena tergantung pada kesiapan siswa yang diajar.

5. Machines

(14)

6. Market

Market atau pasar adalah salah satu kunci yang menentukan sekolah atau lembaga pendidikan tersebut menjadi lembaga pendidikan yang besar atau kecil, pasar yang dimaksud adalah masyarakat secara luas, sasaran yang dituju adalah masyarakat yang berniat menyekolahkan putra putri mereka.

7. Minutes

Minutes atau waktu perlu dikelola dengan baik karena waktu belajar peserta didik di sekolah sangat terbatas, sehingga perlu pengelolaan yang baik supaya waktu belajar mengajar menjadi lebih efisien.

Tujuan Mempelajari Manajemen Pendidikan 1. Efisien dalam menggunakan sumber daya.

Dengan mempelajari manajemen pendidikan dengan baik, diharapkan seseorang dapat mengelola sumber daya secara efisien, misalnya sumber daya yang berupa pembiayaan, waktu dan lain sebagainya.

2. Efektif dalam pencapaian tujuan.

Dengan mempelajari manajemen pendidikan secara berkesinambungan dan secara sungguh-sungguh, diharapkan seseorang dapat mengefektifkanproses dan sumber daya yang dikelola untuk mencapai tujuan dengan optimal.

3. Bermuara pada tujuan pendidikan.

Tujuan manajemen pendidikan tidak akan lepas dari tujuan pendidikan nasional, yaitu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

4. Mendukung kegiatan pendidikan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.

(15)

Fungsi Manajemen Pendidikan

Fungsi manajemen pendidikan adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan pendidikan untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya.

Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli

1. Menurut George R. Terry, fungsi manajemen ada empat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pelaksanaan (actuating) dan fungsi pengendalian (controlling).

2. Menurut Luther Gullick , fungsi manajemen ada tujuh yaitu fungsi fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengaturan anggota (staffing), fungsi pengarahan (directing), fungsi koordinasi (coordinating), fungsi pelaporan (reporting) dan fungsi pencapaian tujuan (budgeting).

3. Menurut Hersey and Blanchard, fungsi manajemen ada empat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi peningkatan semangat (motivating) dan fungsi pengendalian (controlling).

Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan

Ruang lingkup dari manajemen pendidikan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

1. Menurut Wilayah Kerja

Ruang lingkupnya meliputi : Manajemen seluruh negara, manajemen satu propinsi, manajemen satu unit kerja, dan manajemen kelas.

2. Menurut Objek Garapan

Ruang lingkupnya meliputi : Manajemen siswa, manajemen ketenaga pendidikan, manajemen sarana-prasarana, manajemen tata laksana pendidikan, manajemen pembiayaan dan manajemen humas.

(16)

Ruang lingkupnya meliputi : Merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengko-munikasikan, mengawasi atau mengevaluasi.

Manajemen Pengajaran.

Serangkaian tindakan berupa perencanaan pengajaran, mengatur pelaksanaan pembelajaran, dan memonitor serta mengevaluasi penyelenggaraan pengajaran. Kegiatan didik-mendidik (pengajarannya) termasuk evaluasi hasil belajar bukan bagian manajemen pengajarannya.

Wahana yang dilalui peserta didik untuk

mengembangkan potensi diri dalam suatu proses

pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.

1. Pendidikan formal

2. Pendidikan non formal

3.

Pendidikan informal

(17)

JENJANG PENDIDIKAN FORMAL

Tahapan yang ditetapkan berdasarkan tingkat

perkembangan peserta didik, tujuan yang akan tercapai, dan kemampuan yang dikembangkan.

Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, dan Pendidikan Tinggi

Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

JENIS PENDIDIKAN

Kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan

1. Pendidikan umum 2. Pendidikan akademik 3. Pendidikan Profesi 4. Pendidikan vokasi 5. Pendidikan keagamaan

(18)

BAB III PEMBAHASAN

3.2.Manajemen Pendidikan Seni Rupa

Material adalah perpaduan seni dan ilmu, sebuah ilmu dalam mengatur segala sesuatunya dengan benar. Pelaku ilmu disebut dengan manajer. Seorang manajer haruslah menguasai ilmu manajerial dengan baik. Pada dasarnya, semua orang adalah seorang manajer, setidaknya manager bagi diri pribadi, atau kita saat ini bekerja sebagai seorang manajer dimana kita bertanggung jawab terhadap sekelompok orang yang mungkin tidak kita pilih, tidak kita sukai, tidak memiliki kesamaan, dan mungkin tidak begitu menyukai diri kita.

(19)

penilaian merupakan proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan tes maupun non tes.

Profesi sebagai seorang guru seni memiliki keunikan tersendiri, karena pendidikan seni memiliki prinsip kemitraan, antara guru dengan murid. Di kelas, guru bertatap muka, berbagi ilmu, dan keterampilan dengan murid-muridnya. Namun, tidak menutup kemungkinan jika di masyarakat guru seni tampil bersama siswa/i-nya di depan pentas atau pameran. Status sebagai murid seni juga memiliki keunikan tersendiri, karena dalam seni ada unsur imitatif. Di mana seorang dapat meniru gaya berkesenian seseorang. Apabila ada siswa/i yang mengagumi gaya berkesenian gurunya, maka ia akan pandai berlatih, berlatih dan berlatih membuat karya seni. Rajin mengumpulkan tugas dan bergabung dalam pendidikan seni di masyarakat tertentu. Hal ini membuat anak tersebut terus menggali gaya berkesenian orang yang dikagumi, sampai ia menemukan jati diri atau gaya berkeseniannya sendiri. Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa pendidikan seni mengandung materi pengajaran yang luas, materi yang menentukan proses pembelajaran dan metode pengajaran yang digunakan.

Begitupun dalam hal membuat karya seni murni, desain, dan fotografi, mahasiswa memerlukan manajemen seni.Yaitu, di mana setiap mahasiswa memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai pengelolaan manajemen karya yang telah dibuat.Mahasiswa memiliki pemahaman dan kemampuan dalam merancang tata laksana karya seni.Mempelajari Manajemen Seni juga merupakan upaya mengembangkan jiwa kemandirian dalam berorganisasi dan jiwa interpreneurship.

Menurut konsultan Peter Drucker, manajer adalah orang yang bertanggung jawab untuk merencanakan, melaksanakan dan mengawasi. Sedangkan Australian Institute of Management, mendefinisikan sebagai orang yang “Merencanakan, memimpin, mengordinasi, mendelegasikan, mengontrol, mengevaluasi, dan menganggarkan dalam rangka mencapai hasil”. Definisi manajer menurut Havard Business School adalah orang yang “Mendapatkan hasil melalui orang lain”. Telah jelas, jika setiap kegiatan baik itu seni ataupun bukan, pastinya memerlukan hasil dari orang lain. Bagaimana suatu kegiatan seni itu memiliki nilai dimata publik.

(20)

Contohnya dalam kegiatan performance art, dibutuhkan konsep manajerial. Fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:

1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan Performance artsecara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan Performance art tersebut. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tidak dapat berjalan.

2. Pengorganisasian (organizing) Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

(21)

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari pembahasan tentang Definisi dan ruang lingkup Manajemen dan Manajemen Pendidikan, maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa Manajemen Pendidikan adalah Proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang berupa man, money, materials, method, machines, market, minute dan information untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien dalam bidang pendidikan.

Objek atau sumber daya yang menjadi kajian dalam manajemen pendidikan ada tujuh , yaitu : Man, Money, Materials, Method, Machines, Market, dan Minutes. Tujuan belajar manajemen pendidikan adalah untuk berlaku efisien dalam menggunakan sumber daya, efektif dalam pencapaian tujuan, bermuara pada tujuan pendidikan dan mendukung kegiatan pendidikan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.

Fungsi dari manajemen pendidikan adalah fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pelaksanaan (actuating) , dan funsi pengawasan (controling). Sedangkan, ruang lingkup manajemen pendidikan menjadi tiga kelompok, yaitu : Menurut Wilayah Kerja, Menurut Objek garapan, dan Menurut Fungsi Kegiatan.

(22)

Sebagai mahasiswa yang tidak terlepas dari segala sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan dan bidang keilmuan.Kita seharusnya dapat mempelajari Ilmu Manajemen dengan baik. Hal ini bertujuan supaya kita dapat mengatur, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan segala sesuatu yang kita pimpin ataupun yang kita kendalikan.Bukan hanya dari perspektif memimpin, namun dengan mempelajari dan memahami serta mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ketika menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan maupun skripsi atau tugas akhir, dengan manajemen waktu yang baik maka mahasiswa dapat menyelesaikan tugas/skripsinya dengan baik pula sehingga berjalan dengan lancar, terkendali, dan tanpa adanya hambatan apapun.

(23)

Musfah, Jejen. 2015. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Grup Danim, Sudarwan dan Khairil. 2012. Profesi Kependidikan. Bandung: Alfabeta

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Rahmania%20Utari,%20M.Pd./KONSEP%20DASAR %20MANAJEMEN%20PENDIDIKAN.pdf

https://sarthisinjaitengah.files.wordpress.com/2011/10/makalah-manajemen-sekolah.pdf

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_manajemen_umum/Bab_1.pdf

Gambar

Tabel 1.1. Perbandingan Manajemen sebagai Seni dan Ilmu (Terry, 1962)

Referensi

Dokumen terkait

Ruang lingkup substansial dari perencanaan dan perancangan Pendidikan Anak Usia Dini dan fasilitas Taman Penitipan Anak di Semarang ini adalah termasuk dalam kategori bangunan

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses yang terjadi pada diri kita terhadap suatu lingkungan atau ruang lingkup yang melibatkan

Lingkup perencanaan dan perancangan dibatasi pada komplek pusat pendidikan desain komunikasi visual dengan fasilitas modern dan ruang-ruang terpadu yang

Ruang Lingkup pembahasan secara substansial meliputi aspek-aspek arsitektural perencanaan dan SMA Nasional Plus di Semarang terutama mengenai 2 hal, yaitu sistem

Permasalahan perancangan dan perencanaan Masjid dan Pendidikan Islam Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung mempunyai lingkup dan pembahasan yang sangat luas, agar dapat

Ruang lingkup penyusunan RPIJM Kabupaten Sidrap, pada hakekatnya mencakup proses, kerangka pembahasan, analisis kelayakan program serta sintetis program dan anggaran

Rancangan yang dihasilkan diharapkan menjadi pengetahuan arsitektur bagi mahasiswa tentang bangunan hotel 1.4 Ruang Lingkup Pembahasan Ruang Lingkup Substansial Ruang lingkup

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Agar penulisan dalam laporan akhir ini tidak menyimpang dari permasalahan yang ada maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan, yaitu analisis sumber