• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Siosar Islamic Research and Education Centre

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Siosar Islamic Research and Education Centre"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara berada di garis khatulistiwa yang memiliki dua musim yaitu musim panas dan musim hujan. Dan Indonesia terdiri dari lima pulau besar dan beribu-ribu pulau kecil didalamnya. Negara Indonesia adalah Negara yang sering terjadi bencana alam, karena Indonesia itu sendiri terletak di wilayah Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik ( Ring Of Fire ). Bencana alam yang terdiri dari gempa bumi, banjir, tsunami, dan gunung meletus, semua itu terjadi tidak diduga-duga atau tidak dapat diprediksi. Bagi masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana alam seperti di gunung berapi yang masih aktif agar selalu waspada.

(3)

fasilitas-fasilitas umum seperti tempat ibadah dan sekolah, untuk mengembalikan psikologi mereka yang telah hancur. Khususnya tempat ibadah seperti Masjid, fungsi masjid menurut istilah islam adalah hal-hal yang berhubungan denagn ibadah dan pendidikan agama. Nabi Muhammad SAW menjadikan Masjid Nabawi sebagai tempat belajar mengenai urusan dunia dan agama di samping beribadah.

Sampai saat ini, selain sebagai pusat ibadah, masjid masih merupakan tempat kegiatan pendidikan agama terutama yang berkaitan denagan ilmu agama islam. Islam mengutamakan pendidikan sebagai suatu usaha yang terus menerus untuk meraih, menyampaikan dan memanfaatkan ilmu, kemahiran dan penghayatan Islam berdasarkan Al-Quran dan Sunnah Nabi. Ini bertujuan untuk membentuk kepribadian sebagai hamba Allah yang bertaqwa, dalam arti kata yang sebenar-benarnya. Dengan pengadaan pendidikan dasar agama sebagai bekal ilmu akhirat diikuti denga penekanan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai ilmu dunia, di harapkan generasi / kader-kader islam dapat bersaing bahkan dapat menempati posisi di jajaran depan dalam persaingan yang semakin ketat di era globalisasi saat ini.

(4)

yang disediakan diharapkan akan mampu mendidik dan melatih umat dengan metode-metode pembelajaran yang teoritikal, praktikal dan ilmiah agar pendidikan yang diberikan dapat menyesuaikan perkembangan zaman.

Sarana yang akan diwujudkan berupa suatu Pusat Kajian (Masjid) dan Pendidikan Islam (Islamic Research and Education Centre) yang merupakan suatu kompleks pendidikan keagamaan dan ilmu pengetahuan yang akomodatif terhadap harapan umat Islam untuk dapat menciptakan kembali psikologis umat muslim yang telah hilang atau hancur akibat bencana Gunung Sinabung. Dan memperkuat iman seorang muslim tanpa melunturkan dasar-dasar agama dalam diri masing-masing umat. Kegiatan-kegiatan pendukung seperti kegiatan dakwah dan sosialisai kepada masyarakat luas maupun masyarakat relokasi itu sendiri yang akan ikut memperkuat keberadaan Islamic Research and Education Centre ini di tengah masyarakat demi tujuan yang akan dilaksanakan yaitu untuk mencerdaskan umat muslim.

1.2. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan proyek ini direncanakan dan dikonsepkan dengan maksud sebagai konsep pembangunan Masjid dan Pendidikan Islam bagi masyarakat yang dahulu hidup di Gunung Sinabung, yaitu:

(5)

2. Menjadikan sarana dan prasarana ibadah sebagai identitas budaya Islam melalui kegiatan dakwah dan sosialisasi kepada masyarakat.

3. Menerapkan prinsip-prinsip pendidikan Islam berdasarkan metode-metode pembelajaran yang teoritikal, praktikal dan ilmiah agar pendidikan yang diberikan dapat menyesuaikan perkembangan zaman.

4. Membentuk lingkungan berkarakter dengan masyarakat relokasi bencana Gunung Sinabung agar tetap memiliki pendidikan dasar agama, ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat bersaing di era globalisasi.

1.3. Rumusan Masalah

Masalah di seputar pelaksanaan proses perancangan yang berkitan dengan kasus proyek di uraikan sebagai berikut:

1. Bagaimana menyatukan sarana berbasis kegiatan Islam dalam satu kompleks pendidikan agar tercipta keselarasan dan saling mendukung satu sama lain.

2. Bagaimana cara mempertahankan aspek positif “kehidupan lama” mereka ke suatu tempat yang baru dengan latar belakang fungsi sarana pendidikan dan agama Islam.

(6)

4. Mengoptimalkan desain terhadap kebutuhan ruang, kegiatan, masalah sosial dan keagamaan dalam sudut pandang arsitektur pada kompleks bangunan.

5. Menentukan nilai-nilai filosofis dalam Arsitektur Islam yang dikaitkan terhadap pengorganisasian bangunan dan ruang di dalam site.

1.4. Lingkup / Batasan Proyek

Permasalahan perancangan dan perencanaan Masjid dan Pendidikan Islam Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung mempunyai lingkup dan pembahasan yang sangat luas, agar dapat ditangani dengan jelas, dalam pembahasan dan perencanaan ini diadakannya batasan-batasanan berikut:

1. Lokasi yang digunakan untuk merelokasi masyarakat Gunung Sinabung adalah lokasi yang digunakan pemerintah saat ini untuk merelokasi masyarakat Gunung Sinabung. Sehingga analisa keamanan lokasi, analisa pergerakan angin yang berimbas pada pergerakan asap gunung, analisa kesuburan tanah, analisa struktur tanah, keberadaan air bersih dan lainnya tidak menjadi bahasan perancang, karena lokasi site yang ditentukan saat ini sudah memenuhi standar kelayakan untuk sebuah permukiman.

(7)

3. Secara arsitektur, pembahasan dibatasi pada masalah seputar Arsitektur Islam, serta langgam arsitektur lain yang di wilayah karo kemudian akan ikut berakulturasi.

4. Aspek-aspek social dan keagamaan yang ikut mempengaruhi keputusan akhir dalam perancangan.

5. Konteks kasus proyek yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan proyek seperti site (tapak bangunan), keadaan iklim dan topografi, kondisi social kemasyarakatan dan lain-lain.

1.5. Pendekatan Perancangan

Pendekatan yang ada dalam perancangan ini menggunakan berbagai metoda sebagai berikut:

1. Studi literatur

Metoda yang digunakan dengan cara mempelajari permasalahan yang ada pada perancangan dengan menggunakan pemecahan masalah, pengambilan teori, penggunaan data berdasarkan referensi-referensi yang dianggap relevan, kontekstual, dan mendukung dalam proses perancangan. 2. Studi banding

(8)

3. Survey lapangan

Metoda menganalisis dan survey lapangan secara langsung.

4. Melaksanakan indentifikasi dan analisis perancangan dengan berpedoman pada teori-teori yang telah ada

5. Pelaksanaan proses assistensi sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan untuk mengarah proses rancangan serta mengevaluasi rancangan.

(9)

1.6. Kerangka Berfikir

- Analisa bentuk dan langgam bangunan

(10)

1.7. Sistematika Laporan

 Bab I PENDAHULUAN

Keterangan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan masalah dan metodenya, ruang lingkup pembahasan, kerangka berpikir dan sistematika laporan.

 Bab II TINJAUAN PROYEK

Pembahasan pada bab ini di fokuskan pada tinjauan umum, definisi secara umum yang berkaitan dengan kasus proyek dan tinjauan khusus yang menerangkan secara mendetail tentang kasus proyek. Serta uraian mengenai kasus proyek, tinjauan site, serta keterangan lainnya yang berhubungan dengan konteks proyek.

 Bab III ELABORASI TEMA

Berisikan uraian tema, latar belakang tema, serta hubungan tema dengan kasus proyek.

 Bab IV ANALISIS

Berisikan analisis-analisis perancangan yang merupakan analisis site, analisis kegiatan, analisis ruang dan analisis bentuk / arsitektur bangunan.

 Bab V KONSEP PERANCANGAN

(11)

 Bab VI PROSES DESAIN SATU

Berisikan proses perancanga pertama kali sampai dengan sidang dua.

 Bab VII PROSES DESAIN DUA

Berisikan proses perancangan setelah sidang dua.

 Bab VIII PROSES DESAIN TIGA Berisikan hasil akhir perancangan.

 Bab IX HASIL RANCANGAN

Referensi

Dokumen terkait

„‟ Pengaruh Berat dan Waktu Kontak untuk Adsorpsi Timbal(II) oleh Adsorben dari Kulit Batang Jambu Biji (Psidium Guajava L.) Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan

Analisis Pengaruh Keberadaan Pltn Pada Keandalan Sistem Kelistrikan Jawa Barat Dengan Mempertimbangkan Loss Of Load Probability.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Economic systems do not exhibit a similar trend toward ecological efficiency as defined by Binswanger, since energy input reductions in specific processes are out- weighed by

Dari nilai Beta diketahui bahwa Aromaterapi merupakan faktor yang paling dominan dalam menurunkan lima kali lebih besar terhadap Skala nyeri 24 jam Post SC setelah

Latar belakang penelitian ini dikarenakan hakekat pendidikan adalah proses memanusiakan manusia, yaitu menyadari akan manusia yang merdeka, kreatif yang terwujud di

By utilizing these tools, you can make cells blink by first designing a special style for the blinking cells, and then running a simple macro.. To create the special style,

Hasil analisis data menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami anemia normal dengan pola konsumsi tablet Fe yang baik sebanyak 23 orang (57,5%).. Sedikitnya responden

[r]