• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Promosi Kesehatan bagi Perawat Kesehatan Masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pedoman Promosi Kesehatan bagi Perawat Kesehatan Masyarakat"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN PROMOSI KESEHATAN BAGI PERAWAT

KESEHATAN MASYARAKAT

PRrpu!"t k3!!n

Dapk9s.-No. Induk :

NZlQNA iNセ N セ NO_ZA_ゥ_@

Cl io

T I'f!

n ; ..

A N Z セ N ᆪMMZ

..

J¥'!!.?:

l)

IJat

G ....

i : ... ...

..Jt...

... .. ... .. ... .. ... .. . ..

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DAN KETEKNISIAN MEDIK

DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

(2)

I

(3)

"

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas diselesaikannya

penyusunan Pedoman Promosi Kesehatan bagi Perawat Kesehatan

masyarakat sebagai bentuk koordinasi Upaya Promosi Kesehatan dan

Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas.

Diharapkan pedoman ini dapat membantu perawat di Puskesmas sebagai

pelaksana perawatan kesehatan masyarakat maupun tenaga kesehatan

lainnya di Puskesmas dalam melaksanakan tugas pemberdayaan

masyarakat agar mandiri mengatasi masalah kesehatan.

Pedoman ini akan memberi manfaat apabila ditindaklanj uti dengan

penerapan di lapangan, untuk itu sangat diharapkan dukungan semua

pihak, khususnya pengelola pelayanan kesehatan di propinsilkabupatenl

kota dan Puskesmas. Dengan pedoman ini perawat di Puskesmas sebagai

ujung tombak di lapangan diharapkan menjadi lebih terampil dan meningkat

kemampuannya dalam m e l1akukan pendidikan kesehatan kepada

masyarakat dengan keluarga sebagai prioritas.

Kami menyadari keterbatasan tim dalam menyusun pedoman ini, sehingga

meskipun tim telah bekerja dengan optimal, mungkin masih ada kekurangan

dari pedoman ini. Kami mengundang saran dan perbaikan terhadap

pedoman ini.

Direktur Bina Pelayanan Keperawatan

dan Keteknisian Medik

sオセイエ。エゥL@

S.KP,'M.Kes

'-1\lIp

196007271985012001

(4)

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

ANC

Afektif

Basic nursing care

BP

DBD

Ditjen Binkesmas

Holistik

JPKM

KAK

KB

Kelompencapir

Kesling

KIA

Kognitif

Konselor keperawatan

Kuratif

LCD

Motorik

3M

3M plus

MTBM

MTBS

ODHA

PAK

PAHK

Peer Group Education

Perkesmas

PHBS

POD

Ante natal care (pemeriksaan kehamilan

secara teratur)

Sikap

Tindakan/intervensi keperawatan pada individu

yang bersifat sederhana untuk memenuhi

kebutuhan dasar

Balai Pengobatan adalah poliklinik pada unit rawat

jalan puskesmas

Demam Berdarah Dengue

Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat

menyeluruh

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

Kelainan Akibat Kerja

Keluarga Berencana

Kelompok pendengar, pembaca dan pemirsa

Kesehatan lingkungan

Kesehatan Ibu dan Anak

Pengetahuan

Perawat yang memberikan konseling dalam

bldang keperawatan

Upaya kesehatan dalam pengobatan

Alat bantu elektronik dalam presentasi

Tindakan

Menguras, mengubur, menutup

3M , tindakan memberantas jentik dan

menghindari gigitan nyamuk

Manajemen Terpadu Bayi Muda

Manajemen Terpadu Balita sakit

Orang dengan HIV/AIDS

Penyakit Akibat Kerja

PenyakitAkibat Hubungan Kerja

Pendidikan kelompok sebaya

Perawatan kesehatan masyarakat yaitu upaya

pelayanan kesehatan yang dilaksanakan

terintegrasi dalam UKM dan UKP

(5)

Posyandu

Preventif

Promkes

Promotif

PSN

Pusling

Pustu

Puskesmas TT

P3M

P2HBS

Rehabilitatif

Role Model

SBH

Strategi

SOP

SPK

SPM

TOMA

TOAG

UKK

UKP

UKM

UPT

VCT

Visi

WHO

Pos pelayanan terpadu

Upaya kesehatan dalam pencegahan penyakitl

masalah kesehatan

Promosi Kesehatan

Upaya kesehatan dalam peningkatan kesehatan

Pemberantasan Sarang Nyamuk

Puskesmas Keliling

Puskesmas Pembantu

Puskesmas dengan unitltempat rawat inap

Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Menular

Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Upaya kesehatan dalam pemulihan kesehatan

Model peran yang dapat dicontoh

Saka Bhakti Husada

Cara yang ditetapkan untuk mencapai tujuan

Standar Operating Procedure (prosedur kerja)

Sekolah Perawat Kesehatan pad a jenjang

pendidikan menengah

Standar pelayanan minimal yang harus dicapai

pemerintah daerah kabupaten/kota berdasarkan

indicator kinerja dalam pembangunan kesehatan

Tokoh Masyarakat

TokohAgama

Upaya Kesehatan Kerja

Upaya Ksehatan Perorangan yaitu segala usaha

dalam bidang kesehatan yang ditujukan kepada

ind ividu/perorangan

Upaya Kesehatan Masyarakat yaitu segala usaha

pelayanan dalam bidang kesehatan yang

ditujukan kepada masyarakatlkomunitas

Unit Pelaksana Teknis

Voluntary Counseling and Testing (kesediaan

untuk menerima konseling dan melakukan

pemeriksaan darah)

Sesuatu/pandangan yang ingin dicapai

World Health Organization atau organisasi

kesehatan dunia

(6)

DAFTAR lSI

halaman

Kata Pengantar ... .. ... ... ... ... ... ... ... ..

Daftar istilah .... .... .. ... ... .... .... ... ... .. ... ... ... ..

ii

Daftar lsi.. ... ... ... .. ... . ... ... ... ... .. .. ...

iv

Kontributor ... ... ... ... .... .. ... ... .... ...

v

BABI. PENDAHULUAN

A. Latar belakang ... ... .... ... ... ... . ...

1

B. Dasar Hukum ... ... ...

2

C. Tujuan Pedoman ... ... ...

3

D. Sasaran Pedoman ... ... .... .... ... .... .. ... .. ...

3

BAB II. KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

DALAM PROMOSI KESEHATAN

A. Pengertian .. ... ... .... .. ... ... ... ... ...

4

B. Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan ...

6

C. Sasaran .... .... ... ... ... ... .. ... ... ... ..

8

D. Strategi ... ... ... ... ...

9

BAB III. LANGKAH-LANGKAH PROMOSI KESEHATAN

OLEH PERAWAT KESEHATAN MASYARAKAT

A. Langkah-Langkah ...

10

B. Materi Promosi Kesehatan ... .. .. ... ...

20

(7)

KONTRIBUTOR

Adin Nulkhasanah , dr (Puskesmas Kuripan ,Lombok Barat-NTB);AzwanAnwar,

SKM, MKes (Oinkes Propinsi Sumatera Selatan); carmelia Basri , dr, MEpid

(P2ML); C. Yekti Praptiningsih , drg . M. Epid (Subdit ISPA, P2ML); Eko

Saputro, SKM (P2ML); Fahmi Oarsa (Puskesmas Cengkareng ,OKI Jakarta) ;

Guppianto Susilo, SE ( Puskesmas Kasiha1 II , Bantul

01

Yogyakarta; Herie

Firmaningsih, Ora . MKes (Oit. Keperawatan&KM); Ismoyowati, SKM, IVlKes

(pusat Promkes); I Wayan Widaya, dr, MPH (Subdit Oiare, P2ML); Juzi

Oelianna, dr (SubditArbovirosis , P2B2); Kinsar Sihaloho, SH (Yanmed&Gigi

Oasar) ; Komaria Siregar, SKMm MEpid (Oit. Keperawatan&KM) ; Lidiya

Sembiring (Puskesmas Tebet) ; Mikyal faralina, SKM (P2ML); Mulyanah

abdulhaq , SKM , Mkes Kes. Komunitas); Mutiara Sihotang , SKM, Mkes (Oit.

Keperawatan&KM); Noor Kinteki, MPH (Oit. Keperawatan&KM); Petronella M.

Risamasu , dr (Puskesmas Sentani Jayapura) ; Rasmanawati, SKp, MM (Dit.

Keperawatan&KM) Ratna Kirana , drg, MS (Kesga) ; Rose Wahyu Wardhany,

DCN (Gizi Masy.); Suhartati , SKp. Mkep (Dit. Keperawatan&KM); Suwarni

Sultani, BSe (Oit. Keperawatan&KM) ; Tanty Herawaty, SKM, Mkes (Pusat

Promkes) ; Uswati , AMK (Oinkes Kabupaten Bangka Tengah , Bangka Belitung) ;

Wahyu Widagdo , MKep, SpKom (PPNI); Wiwin Wiarsih , SKp, MN (FIK-UI); Yeti

Intarti, SKM , MKes (Subdit malaria Dit. P2B2)

(8)
(9)

BABI

PENDAHUlUAN

A. lATAR BElAKANG

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI

No. 131 tahun 2004 tentang

Sistem Kesehatan Nasional bahwa penerapan pendekatan pelayanan

kesehatan primer yang secara global telah diakui sebagai pendekatan yang

tepat dalam mencapai kesehatan bagi semua . Dengan demikian perubahan

kearah paradigma sehat yang sudah dicanangkan sejak 1999 merupakan

strategi pembangunan kesehatan yang harus terus dikembangkan .

Pembangunan kesehatan untuk mencapai Indonesia Sehat 2010 bertujuan

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tinginya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan upaya dari seluruh potensi bangsa

baik masyarakat, swasta maupun pemerintah pusat dan daerah ,

Dengan diberlakuk annya UU No, 22 dan 25 tahun 1'999 maka peranan

pemerintah daerah diakui sebagai penyelenggara pembangunan yang sangat

penting dan menentukan terhadap keberhasilan tercapainya tujuan

pembangunan nasional termasuk pembangunan kesehatan , Sesuai Keputusan

Menteri Kesehatan No, 1457 tahun 2003 maka kinerja pemerintah daerah

dalam pembangunan kesehatan akan diukur dengan menggunakan Standar

Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan ,

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128 tahun 2004, Puskesmas

sebagai unit pelaksana tingkat pertama merupakan ujung tombak

pembangunan kesehatan yang bertanggungjawab atas penyelenggaraan upaya

kesehatan wilayah kerja Puskesmas , Upaya kesehatan yang diselenggarakan

di Puskesmas dikelompokkan menjadi Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya

Kesehatan Pengembangan , Dengan demikian keberhasilan Kabupaten/Kota

untuk mencapai SPM sangat dipengaruhi oleh kinerja Puskesmas yang

didukung oleh tenaga kesehatan professional termasuk perawat.

(10)

pengembangan . Perkesmas sebagai salah satu pendekatan untuk

memeeahkan masalah dapat dikembangkan seeara khusus apabila daerah

menghadapi masalah spesifik. Perkesmas dilaksanakan oleh perawat

kesehatan masyarakat dan bertujuan untuk memberdayakan individu , keluarga

dan kelompoklmasyarakat agar mandiri dalam kesehatannya .

Menurut data Oepkes RI (2001), perawat merupakan tenaga kesehatan

terbanyak dari seluruh tenaga kesehatan di daerah (47,28%). Oari jumlah

tersebut, 46,84% bertugas di Puskesmas (Ditjen Binkesmas 2003). Meskipun

jumlahnya eukup besar, tetapi kualitas perawat puskesmas masih kurang

karena 86,53% berpendidikan SPK dan kurang mendapat kesempatan

mengikuti pelatihan teknis sesuai peran dan fungsinya (WHO-DEPKES, 2001).

Perawat kesehatan masyarakat merupakan tenaga kesehatan terdepan yang

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama di daerah

terpeneil , yang akan memberikan kontribusi strategis terhadap kinerja

Puskesmas seeara keseluruhan.

Peran utama perawat kesehatan masyarakat selain memberikan asuhan

keperawatan juga sebagai pendidik/penyuluh kesehatan yang merupakan

bagian dari promosi kesehatan . Oleh sebab itu, kemampuan dalam melakukan

promosi kesehatan dengan baik dan benar harus dimiliki oleh setiap perawat

kesehatan masyarakat Berdasarkan hal tersebut perlu disusun

Pedoman

Promosi Kesehatan bagi Perawat Kesehatan Masyarakat yang

diharapkan dapat memandu perawat kesehatan masyarakat dalam

melaksanakan tugasnya untuk meneapai hasil yang optimal melalui

pemberdayaan peorangan, kelompok maupun masyarakat agar hidup bersih

dan sehat serta berperan aktif dalam setiap upaya kesehatan.

B.

DASAR HUKUM

1.

Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan KeduaAtas Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 , Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4844);

(11)

3.

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);

4.

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

941

Kep/M.Pan/11/2001 tentang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka

Kreditnya

5.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SKlII/2004 tentang

Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;

6.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 279/Menkes/SKlIV/2006 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat

di Puskesmas;

7.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 IMenkes/PerNII/2008 ten tang

Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

8.

Keputusan Menteri Kesehatan I\lomor 374/Menkes/SKlV/2009 tentang

Sistem Kesehatan Nasional;

9.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/148/1/2010

tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat;

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 161/Menkes/Per/l/2010 tentang

Registrasi Tenaga Kesehatan ;

11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/PerNIII/201 0 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

c.

TUJUAN PEDOMAN

Umum:

Meningkatnya kemampuan perawat kesehatan masyarakat di Puskesmas

dalam melaksanakan promosi kesehatan

Khusus:

1 Dipahaminya konsep dasar Perkesmas

2

Dipahaminya konsep dasar promosi kesehatan masayarakat

3 Dipahaminya strategi promosi kesehatan masyarakat dalam pemberian

asuhan keperawatan

D.

SASARAN PEDOMAN

1

Perawat Puskesmas (perawat kesehatan masyarakat)

2

Kepala Puskesmas dan Tenaga kesehatan 'lain di Puskesmas

3

Pengelola program pada tatanan pelayanan Puskesmas, Kabupatenl

Kota, Propinsi dan Pusat

(12)

BAB II

PROMOSI KESEHATAN DALAM KEGIATAN

KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

A. PENGERTIAN

1.

Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan adalah upaya memberdayakan perorangan, kelompok

dan masyarakat agar memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya

melalui peningkatan pengetahuan, kemauan dan kemampuan serta

mengembangkan iklim yang mendukung, dilakukan dari oleh dan untuk

masyarakat sesuai dengan faktor budaya setempat. Yang ingin dicapai melalui

pendekatan ini adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan keterampilan

untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

2.

Keperawatan Kesehatan Masyarakat

Suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara

keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif

masyarakat. Mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara

berkesinambungan tanpa mengabalkan pelayanan kuratif dan rehabilitatif

secara menyeluruh dan terpadu. Dilujukan kepada individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat sebagai satu kesaluan yang utuh melalui proses

keperawatan , untuk ikul meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara

optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya

(Rapat Kerja

Keperawatan Kesehatan Masyarakat, 1989)

Tujuan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah untuk

meningkatkan kemandirian klien (individu, keluarga , kelompok/masyarakat

yang berisiko tinggi dan rentan) dalam mengatasi masalah kesehatan akibat

faktor-faktor ketidaktahuan, ketidakmauan dan ketidakmampuan dalam

menyelesaikan masalah kesehatan.

a.

Asuhan Keperawatan

(13)

oleh etika keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggungjawab perawat.

Dalam pelaksanaan kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat di

Puskesmas, asuhan keperawatan diberikan tidak terbatas hanya pada sasaran

individu, melainkan juga pada sasaran keluarga, kelompok khusus dan

. masyarakat. Tahap kegiatan dalam pemberian asuhan keperawatan meliputi:

(1) Pengkajian masalah Kesehatan ;

(2)

Perumusan diagnosa keperawatan :

(3) Penyusunan rencana asuhan keperawatan : (3) Pelaksanaan asuhan

keperawatan; (4) Penilaian asuhan keperawatan .

Proses Keperawatan merupakan suatu metode ilmiah yang seka/igus

merupakan panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas,

dalam rangka membantu pasien/klien mengatasi masalah kesehatannya

sekaligus meningkatkan kemampuan klienl pasien untuk mengatasi

masalahnya secara mandiri.

Dengan dasar tersebut, maka klien/pasien harus selalu dilibatkan secara aktif,

sehingga pada akhirnya mampu mengatasi permasalahannya secara mandiri.

(Gambar 1.)

Gambar1.

Proses alih peran perawat kepada klien dalam asuhan keperawatan

...

... ....

. . . .

.

. . .

..

... .. .

Peran

ーセイ。ᄋキゥゥイᄋᄋᄋ

ᄋ@ᄋ@ ᄋ@ ᄋ@ᄋ@

..·

...

セ@

Peran klienlkeluarga

b. Strategi Pelaksanaan Perkesmas

Strategi yang ditetapkan dalam pelaksanaan upaya Perkesmas adalah

dengan mengintegrasikan Perkesmas dalam semua upaya kesehatan wajib

(Promkes , KIAlKB, Gizi, Kesling , P3M , dan Pengobatan) maupun upaya

kesehatan pengembangan (Kesehatan Usil2, Kesehatan Kerja, dll) di

Puskesmas. Karena Perkesmas merupakan suatu pendekatan yang

(14)
[image:14.444.31.412.139.351.2]

komprehensif dan menggunakan metoda yang sistematik , diharapkan

Perkesmas dapat memberikan dampak ungkit yang besar terhadap

peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan tercapainya tujuan

pembangunan kesehatan di daerah mengacu pada Standar Pelayanan Minimal

(Gambar2 .)

Gambar2

Integrasi Perkesmas dengan Upaya Kesehatan di Puskesmas

UPAYA

,-

-

-.,

I ' I I

I I

UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

it

STANDAR PELAYANAN

Keterangan :

Upaya kesehatan lain sesuai kebutuhan daera h setempat

B. PERAN DAN FUNGSI PERAWAT 01 PUSKESMAS DALAM PROMOSI

KESEHATAN

Perawat di Puskesmas , sebagai perawat kesehatan minimal dapat

berperan sebagai (1) pember! pelayanan kesehatan mela lui asuhan

keperawatan ; (2)

pendidikJpenyuluh kesehatan; (3) penemu kasus;

(4) penghubung dan koordinator; (5)

pelaksana konseling keperawatan ;

dan (6) model peran (role model)

(15)

tersebut, perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mendorong

individu, keluarga, kelompok, masyarakat mencapai tujuan perubahan

perilaku untuk hidup bersih dan sehat yang merupakan visi dari promosi

kesehatan.

Sebagai pendidiklpenyuluh kesehatan, fungsi yang dilakukan yaitu:

1. Mengkaji kebutuhan klienl pasien untuk menentukan kegiatan yang

akan dilakukan dalam penyuluhan/pendidikan kesehatan . Hasil

pengkajian diharapkan dapat diketahui apa yang sudah diketahui klienl

pasien, kebutuhan apa yang diperlukan agar klien/pasien tahu, dan

apa yang ingin diketahui dari klien/pasien .

2. Meningkatkan dan memeluhara kesehatan klien/pasien melalui

penyuluhan/pendidikankesehatan

3. Melaksanakan penyuluhan/pendidikan kesehatan untuk pemulihan

kesehatan klien/pasien antara lain tentang pengobatan, hygiene,

tindakan (treatment), gejala dan tanda-tanda adanya komplikasi, dll

4. Menyusun program

ー・ョケオャセィ。ョOー・ョ、ゥ、ゥォ。ョ@

kesehatan baik untuk topik

sehat atau topik sakit (tidak sehat), seperti nutrisi, latihan/olahraga,

penyakit dan pengelola penyakit, dll

5. Menajarkan kepada klien/pasien informasi tentang tahapan

perkembangan

6. Membantu klien/pasien untuk memilih sumber informasi kesehatan

dari buku-buku, koran , TV, teman, dll

Sebagai pelaksana konseling keperawatan, perawat melaksanakan

fungsi, anatara lain

1. Memberikan informasi, mendengarkan secara objectif, memberikan

dukungan, memberikan asuhan dan menjaga kepercayaan yang

diberikan klien/pasien .

2. Membantu klien/pasien untuk mengidentifikasi masalah serta

faktor-faktor yang mempengaruhi. 

3.   Memberikan petunjuk kepada klien/pasien untuk mencari pendekatan 

, untuk pemecahan masalah, dan memili cara pemecahan masalah 

yang  tepat. 

4.   Membantu klien/pasien menenukan pemecahaan masalah yang dapat 

dilakukan 

(16)

lingkup Promosi Kesehatan

Lingkup promosi kesehatan mencakup

a.

Strateg;,

promosi kesehatan yaitu advokasi, bina suasana dan gerakan

(pemberdayaan) masyarakat.

b. Tatanan,

kegiatan promosi kesehatan dilakukan untuk meningkatkan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tatanan keluarga, tatanan

sekolah, tatanan tempat kerja, tatanan tempat - tempat umum dan 

tatanan sarana kesehatan . 

c.

Pr;or;tas per;/aku yang akan dikembangkan berdasarkan program

kesehatan yang dilaksanakan,

maka  kegiatan  dilakukan  untuk 

mengembangkan  aspek  perilaku  sehat  tertentu,  misalnya  yang 

berkaitan dengan  kesehatan  KIA,  gizi,  kesehatan  lingkungan,  gaya 

hidup,  Jaminan  Pemeliharaan  Kesehatan Masyarakat (JPKM), dsb. 

Sesuai kebutuhan,  kondisi dan situasi di masing­masing tatanan. 

C.   SASARAN 

Sasaran  promosi  kesehatan  yang  dilaksanakan  oleh  perawat  adalah 

ind;v;du, ke/uarga, ke/ompok dan masyarakat.

Agar promosi kesehatan 

dapat lebih  tepat sasaran,  maka sasaran tersebut perlu dikenali secara 

lebih  khusus,  rinci  dan jelas  melalui . pengelompokan  sasaran  promosi 

kesehatan  meliputi sasaran  utama (primer),  sasaran antara (sekunder) 

dan sasaran penunjang  (tertier) 

1) 

Sasaran Primer

(sasaran utama) yaitu  mereka yang diharapkan akan 

menerapkan perilaku baru 

2) 

Sasaran Sekunder

(sasaran  antara)  yaitu  mereka  yang  dapat 

mempengaruhi sa saran primer 

3) Sasaran Tertier(sasaran

penunjang) yaitu  mereka yang berpengaruh 

terhadap keberhasilan  kegiatan , seperti para  pengambil keputusan 

atau penyandang dana 

Misalnya: 

(17)

D. STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

Agar pelaksanaan promosi kesehatan yang dilakukan perawat di

Puskesmas dapat mencapai tujuan, maka perlu dilakukan strategi promosi

kesehatan yang pelaksanaanya dilakukan bekerja sama dengan tenaga

kesehatan dan sektor terkait, sebagai berikut :

Advokasi yaitu pendekatan pimpinan dengan tujuan untuk

mengembangkan kebijakan publik yang berwawasan kesehatan . Yang

diharapkan dari pendekatan ini antara lain : kebijakan yang mendukung ,

peraturan-peraturan yang mendukung untuk mempengaruhi terciptanya

prilaku hidup bersih dan sehat, adanya dukungan dana atau sumber

daya lainnya . Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain pendekatan

perorangan melalui lobi , dialog , negoisasi, debat, petisi, mobilisasi,

seminar dan lain-lain.

Bina Suasana yaitu penciptaan situasi yang kondusif intuk

memberdayakan prilaku hidup bersih dan sehat. Prilaku hidup sehat

dapat tercipta dan berkembang juka lingkungan mendukung hal ini.

Lingkungan disini mencakup lingkungan fisik, sosial budaya , ekonomi

dan politik.

Gerakan Pemberdayaan (empowerment) Masyarakat yaitu gerakan

dari, oleh dan untuk masyarakat mengenali dan mengatasi masalah

kesehatan sendiri serta untuk memelihara, meningkatkann dan

melindungi kesehatannya . Yang ingin dicapai melalui pendekatan ini

ada lah meningkatkan kesadaran, kemauan dan keterampilan untuk

berprilaku hidup bersih dan sehat.

Materi yang dapat mendukung terlaksanannya promosi kesehatan, dapat

dilihat pada lampiran.

(18)

BAB III

LANGKAH-LANGKAH PROMOSI KESEHATAN

OLEH

PERAWAT KESEHATAN MASYARAKAT

Dalam melakukan promosi kesehatan terhadap individu, keluarga dan kelompokl

masyarakat di Puskesmas, maka perawat kesehatan masyarakat harus

menerapkan

prinsip-prinsip asuhan keperawatan melalui strategi promosi

kesehatan.

Untuk mencapai keberhasilan yang optimal maka promosi kesehatan

harus dilaksanakan dengan melakukan koordinasi lintas program , lintas sektor,

dan masyarakat (swasta, lembaga swadaya masyarakat, organisasi massa , toma ,

toga , dll)

Sesuai dengan peran dan kompetensinya, titik be rat pelaksanaan promosi

kesehatan oleh perawat kesehatan masyarakat pada aspek pemberdayaan

individu, keluarga, dan kelompoklmasyarakat melalui pendidikan/penyuluhan

kesehatan. Sedangkan pada aspek advokasi dan bina suasana maka perawat

kesehatan masyarakat

harus berkoordinasi

dengan penanggung jawab upaya

promosi kesehatan baik di tingkat Puskesmas maupun tingkat kabupaten/kota .

Pendidikan kesehatan/Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu intervensi

dari tindakan keperawatan yang ditujukan baik kepada klien sebagai individu ,

keluarga, kelompok dalam lingkup promosi kesehatan . Pelaksanaan penyuluhanl

pendidikan kesehatan oleh perawat kesehatan masyarakat harus dilaksanakan

berdasarkan prinsip-prinsip tingkat pencegahan (level ofprevention) meliputi: (1)

pencegahan tingkat I/primer (pendidikan kesehatan dan perlindungan spesifik);

(2) pencegahan tingkat II/sekunder (deteksi dini dan intervensi yang tepat); (3)

pencegahan tingkat Ili/tersier (pemeliharaan dan rehabilitasi).

A.

LANGKAH-LANGKAH

(19)

a an masyara a arus

maka proses pendidikan kesehatan oleh pera

kembali menerapkan prinsip-prinsip asuhan keperawatan meliputi pengkajian,

diagnosa, perencanaan , implementasi dan evaluasi. Hal ini berarti bahwa untuk

melakukan pendidikan kesehatan yang bermutu dan memberikan hasil yang

bermanfaat bagi klien , perawat kesehatan masyarakat harus melakukan suatu

proses pengkajian dan tidak serta merta melakukan pendidikan kesehatan

terhadap klien .

1. Pengkajian

a. Tujuan

Diperolehnya informasi dari individu/keluarga/kelompok tentang

kondisi kesehatan , berbagai hal yang dapat mempengaruhi proses

pelaksanaan pend idikan kesehatan . Informasi tersebut diperlukan

karena akan mempengaruhi pemilihan materi metode, dan media

pendidikan kesehatan .

b. Metoda: Pengamatan langsung dan wawancara, dan mempelajari

data yang telah ada (medical record Ikartu rawatjalan)

c. Aspek yang dikaji:

1) Riwayat keperawatan

Informasi yang diperlukan melalui pengkajian riwayat keperawatan

adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi kebutuhan belajar,

meliputi :

(1) Usia

Misalnya : cara penyampaian informasi pada lansia secaraa

lam bat dan berulang

(2) Pemahaman dan persepsi klien tentang masalah kesehatan

Misalnya: TB bukan merupakan penyakit keturunan/kutukan

(3) Keyakinan dan praktik ten tang kesehatan

Misalnya : lebih memilih dukun dari pada

、ッ セォエ・イ@

(4) Faktor budaya

Misalnya : kebiasaan makan makanan berlemak tinggi pada

suku tertentu

(5) Faktor ekonomi

Pemberian contoh dalam penyusunan menu makanan

disesuaikan dengan keadaan ekomomi klien

(20)

(1) Gaya belajar

Misalnya ada klien baru dapat menerima informasi dengan

baik dengan menggunakan alat bantu/ddemontraasi

(2) Faktor pendukung pada klien

Misalnya adanya keterlibataaan keluarga sebagai pengawas

menelan obat pad a penderita TB dalam kepatuhan

pengobatan.

2) Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dapatjuga digunakan untuk mengkaji kebutuhan

belajar klien antara lain:

(1) Status mental

Misalnya : klien yang sedang tegang atau bersedih akan sulit

menerima informasi yang akan diberikan

(2) Tingkat energi dan status gizi

Misalnya pada keadaan kurang asupan makanan/malnutrisii,

klien akan sulit menerima informasi .

(3) Kapasitas fisik klien untuk belajar dan untuk melakukan

aktifitas sehari-hari

(4) Kemampuan penglihatan

(5) Kemampuan pendengaran

(6) Koordinasi otot

d. Hasil pengkajian

1) Ketidaksiapan untuk belajar

Beberapa klien sering tidak siap untuk belajar. Untuk itu perawat

perlu mengkaji penyebab ketidaksiapan belajar tersebut yang

meliputi

Ketidaksiapan fisik, seperti adanya kelelahan, nyeri

dan keterbatasan pergerakan

Ketidaksiapan emosi, seperti adanya kecemasan,

bersedih, dan marah

Ketidaksiapan kognitif, seperti adanya pengaruh dari

obat-obat yang

dim inurn.

2) Motivasi

(21)

informasi . Perawat dapat meningkatkan motivasi klien untuk

belajar dengan cara:

Menghubungkan belajardengan nilai-nilai yang ada pada klien.

Membantu menciptakan situasi belajar klien yang nyaman

dan tidak mengancam.

Memberikan pujian kepada klien yang memperlihatkan

kemajuan dalam belajar.

Memberikan dukungan dan menganjurkan klien belajar

Mendorong klien untuk belajar mandir.

1) Tingkatan kemampuan membaca

Tingkat kemampuan membaca klien sangat berpengaruh terhadap

kemampuan untuk menerima informasi selama ini, untuk itu

perawat perlu mengkaji tingkat

ォ・セ。ューオ。ョ@

membaca klien . untuk

menetapkan strategi pendekatan belajar yang tepat.

b. Diagnosa Keperawatan

1) Tujuan:

Dirumuskannya masalah yang dihadapi klien yang terkait dengan

pendidikan kesehatan yang akan diberikan

2) Metoda

Analisis data/informasi berdasarkan hasil pengkajian

3) Rumusan Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan berkaitan dengan kebutuhan belajar klien

secara umum dapat dikelompok dalam kategori diagnosa .

sebagai berikut :

a)

Berdasarkan RESPON KLiEN

Contoh :

Kurang pengetahuan ten tang diet pada penyakit diabetus

mellitus berhubungan dengan be/um terbiasanya dengan

anjuran terapi diet yang diberikan

(22)

b)

Berdasarkan

ETIOLOGI

Risiko perubahan pola asuhan berhubungan dengan

kurang pengetahuan ten tang ketrampilan merawat bayi.

Risiko infeksi berubungan dengan kurang pengetahuan

penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual

dan pencegahannya

2.

Perencanaan

a.

Tujuan

Menetapkan apa yang ingin dicapai dalam mengatasi masalah

b.

Aspek dalam perencanaan meliputi:

1) Tujuan

2)

Sasaran

3) Metoda dan media

4) Materi

5)

Tempat

6)

Langkah-Iangkah

c.

Tahapan

Dalam menyusun rencana pengajaran meliputi tahap-tahap berikut

1) Menetapkan prioritas pengajaran

Kebutuhan belajar klien disusun berurutan menurut prioritas

kebutuhan belajar Perawat dan klien dapat secara bersama·

sama menetapkannya karena dengan melibatkan klien akan

meningkatkan motivasi klien untuk belajar sesuai dengan

kebutuhannya.

2) Menyusun kriteria yang diharapkan

Perawat perlu menyusun kriteria yang diharapkan dapat terjadi

dalam proses belajar meliputi :

1) Keadaan/kondisi tingkah laku klien yang diharapkan

2) Aktifitas klien yang dapat diamati dan diukur

(23)

3) Memilih materi

Perawat perlu memilih sumber-sumber informasi yang

meluputi buku , jurnal keperawatan dan kesehatan serta media

lainnya . Untuk itu yang perlu diperhatikan dalam memilih

materi adalah :

1) Ketepatan (akurasi) materi yang sesuai dengan kebutuhan

2) Informasi yang terbaru

3) Sesuai dengan latar belakang klien meliputi us ia, budaya

dan kemampuan menyerap informasi

4)

Konsistensi informasi yang diberikan perawat dalam mengajar.

4) Menentukan strategi mengajar

Metode mengajar yang dapat digunakan perawat harus

disesuai dengan kondisi klien, bahan yang akan disampaikan

oleh pengajar. Misalnya seseorang yang tidak dapat membaca

materi dapat diberikan dengan diskusi dan menggunakan

media gambar (lembar balik) .

2.

Implementasi

a. Tujuan

Melaksanakan pendidikan kesehatan sesuai dengan rencana yang

telah ditetapkan

b. Hal-hal yang perlu diperhatikan

Perawat tidak perlu terpaku pada rencana yang telah disusun .

Rencana dapat direvisi seger a bila dalam pelaksanaan ada

perubahan dalam kondisi klien atau faktor eksternal klien . Yang

perlu diperhatikan dalam mengajar

1) Kesesuaian dan tepat waktu yang memungkinkan klien untuk

belajar pad a setiap pertemuan .

2)

Lingkungan dapat menghambat atau membantu dalam proses

belajar

3) Alat Bantu dapat membantu memfokuskan perhatian klien dalam

belajar.

4) Belajar akan lebih efektif bila klien menemukan materi yang

mereka butuhkan

(24)

Diagnosa

o Risiko bertambah parahnya penyakit berhubungan dengan ketidak

patuhan minum obat

o Risiko kehilangan waktu kerja lebih banyak berhubungan dengan

sakitnya yang tidak diabati (bertambah parah)

o Kurang pengetahuan tentang risika penyakit TBC berhubungan dengan

kurangnya minot untuk belaJar

PERENCANAAN

Tujuan:

o Menumbuhkan minot belajar tentang TBC bagl Bapak dan Ibu A

o Perubahan perilaku untuk minum obat teratur dan hidup bersih dan

sehat serta mencegah penularan

Kriteria yang dinarapkan

o Ibu dan Bapak A mau menyediakan waktu untuk menerima pendidikan

kesehatan

o Bapak A minum abat secara teratur

o Bapak dan Ibu A dapat memfasilitasi hid up bersih dan sehat untuk

mencegah penularan

o Bapak dan Ibu A mengajak anggota keluarganya untuk memeriksakan

dahak ke puskesmas

Metoda:

Wawancara dengan menggunakan media, demontrasi menu makanan seimbang dan pri laku mencegah penularan (penutup mulut saat batuk, tidak membuang dahak sembarangan)

Media

: lembar balik, leaflet , Buku Pedoman Penanggulangan TBC

Materi

: Materi TBC pada pencegahan tingkat I I

Tempat

Di rumah keluarga pada sore hari (dengan membuat perJanJian terlebih dahulu)

LANGKAH-LANGKAH IMPLEMENTASI

1 .

Wawancara

Persiapan

(25)

Mendapatkan informasi lengkap atau

Untuk menyampaikan informasi lengkap atau

Untuk menyampaikan informasi baru

o

Menentukan isi pesan (pokok-pokok pesan) yang akan disampaikan

o

Menentukan sasaran (Bapak dan Ibu A)

o

Menentukan waktu (bisa melakukan per janjian dulu dengan Bapak dan Ibu A)

o

Menyiapkan pokok-pokok pertanyaan unt uk pedoman yang dicatat pad a

kertas, dan siapkan buku untuk mencatat hal-hal yang dianggap perlu

Pelaksanaan

o

Memperkenalkan diri sekaligus mengutarakan maksud dan tujuan melakukan

wawacara

o

Sebelum mulai wawancara, ciptakan terlebih dahulu suasana menyenangkan,

akrab, santai untuk menghilangkan prasangka daari pihak Bapak dan Ibu A

o Rumuskan pertanyaan dalam kata-kata sederhana, ungkap jawaban yang

dianggap perlu didalami dengan tetap menciptakan suasana akrab dan

rendah hati

o

Pokok-pokok pembicaraan harus selalu dikaitkan dengan hal-hal yang

menjadi perhatian Bapak dan Ibu A tetapi tetap diarahkan pada pokok

persoa fan TBC

o

Timbulkan kesan pada Bapak dan Ibu A, bahwa apa yang dikatakannya

merupakan masukan/hal penting

o

Berikan

kesempatan

yang

baik

pada

Bapak

dan

Ibu

A

untuk

menjawab/mengemukakan pendapatnya

o

Perlihatkan alat peraga (gambar-gaambar pada lembar balik, leaflet, buku

pedoman), pada saat diperlukan dalam memberikan penjelasan

o

Pokok-pokok yang ditanyakan harus sudah diluar kepala, tidak melihat

catatan pertanyaan. Pokok-pokok yang ditanyakan, dicatat di kertas keci

I

saja sebagai pegangan

o

Catat jawaban yang dianggap perlu

o

Tidak bicara terlalu cepat. Bila dirasakan Bapak dan Ibu A sudah jenuh,

selingi dengan humor

o

Pergunakan bahasa sederhana karena pendidikan Bapak dan Ibu A rendah

o

Yakinkan pada Bapak dan Ibu A bahwa hubungan baik (keakraban) bisa

terjalin terus dan nyatakan kesediaan untuk dapat terus berkomunikasi bila

mereka memerlukan

o

Perhatikan waktu pelaksanaan, jangan sampai timbul kejenuhan yang dapat

merugikan tujuan wawancara

o

Akhiri wawancara dengan ucapan terima kasih

(26)

Penilaian

Untuk menilai keberhasi Ian kegiatan wawancara, ada beberapa pegangan sebagai

berikut :

o Suasana wawancara menyenangkan (ramah, akrab, tak terasa)

o Pelaksanaan wawancara berjalan lancar

o Pertanyaan yang diajukan dijawab secara wajar (tanpa dibuat-buat)

o Setiap pertanyaan yang diajukan mudah dicerna dan diterima serta

dimengerti Bapak dan Ibu A

o Terlihat minat serius bapak dan Ibu A , dari cara mengemukakan jawaban

2.

Demonstrasi

Persia pan

o Menentukan maksud dan tUJuan

o Materi yang didemonstrasikan : makanan menu seimbang dan cara

mencegaah penularan (cara batuk dengan menutup mulut, tidak membuang

dahak di sembarang tempat)

o Menentukan alat peraga/alat-alat yang digunakan dalam demonstrasi yang

dianggap menarik/cocok

o Menyesuaikan materi yang akan disampaikan dengan demonstrasi yang akan

dilaksanakan serta latar belakang sasaran

o Mengecek secara keseluruhan persiapan serta peralatan yang sudah

disediakan

Pelaksanaan

o Menciptakan suasana akrab dengan menampilkan sikap ramah dan mudah

dipercaya

o Menjelaskan

materi

yang

didemonstrasikan

dengan

memperlihatkan

ilustrasi/alat-alat yang dipakai secara teliti dan sabar

o Memberikan tekanan pada hal-hal yang dianggap penting dengan cara

mengulang-ulang,

agar

sasaran

benar-benar

mengerti

dan

mudah

mengingatnya

o Memberi kesempatan kepada wakil peserta untuk mengulang yang telah

disebutkan dan apa yang dilihat (prosedur yang telah diperbaharui)

(27)

Penilaian (Demonstrasi)

Suatu demonstrasidapat dikatakan berhasil baik bila :

o Sanyak pertaanyaan yang berkaitan dengan materi yang didemonstrasikan ,

dan jawaban cukup memuaskan SaSaran

o Adanya usul (permintaan untuk melaksanakan demonstrasi serupa atau

lainnya untuk kesempatan lain dengan sasaran lainnya)

o Adanya rasa kepuasan yang dapat dibaca dari wajah anggota kelompok

sasaran , setelah demonstrasi selesai

o Melihat hasil angket (Sila membagikan angket sebelumnya)

(28)

B. MATERI PROMOSI KESEHATAN

Pemberdayaan dalam rangka promosi kesehatan terhadap individu, keluarga

dan kelompok/masyarakat dtlakukan oleh perawat kesehatan masyarakat

melalui pendidikan/penyuluhan kesehatan. Materi pendidikan kesehatan

mengacu pada standar/pedoman pelaksanaan yang ditetapkan oleh pengelola

upaya/program kesehatan di Puskesmas. Sedangkan metoda dan media

yang akan dipakai dalam pendidikan kesehatan disesuaikan dengan hasil

pengkajian yang dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat sebelum

melakukan kegiatan pendidikan kesehatan .

(29)

UPAYA KESEHATAN

1. Kesehatan Maternal & Neonatal (KIA)

2.

Kesehatan Balita

3.

Kesehtan Gizi

4. Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Menular

a. TBe

b. Malaria

c. HIV/AIDS & IMS

d. DBD

e. Diare

f. ISPA/Pnemonia

g. Filariasis

h. Kusta

5. Kesehatan Usila

6. Kesehatan Kerja

(30)

tv tv

MA.TRlK PRCM)SI KESEHATAN a..EH PERAWAT KESEHATAN W&AfW<AT mZlolセ@

pemSeセayaan INDMDU, K8.1.J1>R.3A &KELCf.f'CKI'Mt>SYAfW<AT UPAYA KESEHATAN

ョセtセ@

SASAAftN

I<esEhat3l Maternal dan Neonatal I Kesehatan lbu dan klak (KIA)

BIAw Rujukan:

PERlLAKIJ YNJ3 dQセ@ PES.ON r.ETOO

A t.t:IlA

Pencegaflan TIrvj<at I

(pre-patogenesis atau sel::elunn

ョM・ョァィ。、。セ@ rmsalah)

(KIA)

Irdividu Buril

·

rlarril paJa saat yag te;:et da1 ketefsihan diri serxliri

·

fv'Elka'1 rrn!<.am seilTt:a'g da1 ninum !itjet ta1i:a1 da'ctI selcrra hanil

·

Pffieriksirn ke'milm ninirml4 kali selarm rmsa kehcrnlm dan Im..nisasi TT

·

fv'era'gsarg r;erIu:rtxJhffi dan Pefkerri:l<np1

jmin

·

Mer-geM la'da-tarda ta'laya kEhaTilan da1 jC!1in untuk SEgera dirujuk ke sarana keseilatal

·

rv'eIitlir1<a1 ditoo-g petLgas keseIBtan Ela]i Baru la'lir

·

Ela]i セ ifTUliS35i hep3titis B

·

U1tuk d.:ffiI1 rmaria,t:e,i tidur di txMa'l kelarrtJu

·

セ kunjLrgall r;eiLgas kesehata1 da1 I dilakukm r:ereriksirn 00rgal

rrerool.ffi<a1

I

MTBM ninilTl3! 1kai p:rll urrur 1-7 han da11 kali

pa:!a urrur 3-28 han.

·

Ela]i

tau

1a1!r ditBri ASI sa)3

·

Jka I:Brea! la'lir kura-g dari 2ffJJ gran dilakukm metcxE Ka-guru

Buril

·

Peltirgnya hidup OOrsih

·

Pffltirgnya 9izi seilTt:a'g UTltuk セョゥャ@

da1 janimya, r;enjelasa1 エセ@

rrnkana1 seilTt:a'g

·

pセョ usia i<aMn,

セィゥイ、。ゥ@ kehcrnlm cffga14 (efl1llI) terlalu

·

PefJurgnya [:eTeriksirn kEhaTilm, nirum tcDIet taTbah dara1, da1

im..nisasi TT

·

PefJtirgnya stirrulasi p:rll t:e,i

dirrulai sej<t. dalmn kardunga1

·

Tmd3

tmaya

kehcrnlm da1 jmin

untuk se;]ef3 dirujuk

·

Peltirgnya rrela'lir1<a1 、ゥエセ@ petu:)as kesehata1 Ela]i Bcru :..a1ir

Cl Pffltirgnya irrmisiEi paJa 't:e,i teru

la'lir da1/Tffijaga t:e,i agar tiett

tertLb fB1ya<.it

o Peltirgnya fB1n8riksirn t:e,i teru lahir

ceraTB h, tanya JiM'CIJ, diskusi

I

Lm, leaflet, r:a>tff

I

(31)

UPAYA KESEHATAN

SASARAN TlNGKATPENCEGAHAN

Keluarga

PERILAKU YANG DlHARAPKAN

·

Bumil

Mendukung kehamilan yang tidak berisiko

·

·

Mendukung kehamilan yang sehal (fisik dan psikis) lermasuk gili seimbang dan Tidak merokok

Mewaspadai tanda kegawatdaruratan dan pentingnya tindakan segera dengan memberik an dukungan pada ibu hamil unluk memeriksakan kehamilannya dan pada saal persalinan

Bayi Baru lahir

·

Keluarg a memberikan molivasi kepada ibu memberikan ASI segers setelah bayi lahir (sebelum 30 menit)

·

Bayi diberi ASI saja kepada bayi baru lahir

·

Merawat tali pusat bayi dengan benar dan menjaga bayi lelap hangat serta menunda menandikan bay; sekurang-kurangnya 6 jam selelah lahir

·

·

·

Jika berat lahir kurang dari 2500 gram lakukan metode Kanguru .

Keluarga mengelahui landa-tanda bahaya pada bay; baru lahir

Menjaga agar bayi tidak iertular dan orang lain yang sakit

·

Merangsang perkembangan bay;

·

Menghubungi petugas kesehatan bila di:emui tanda bahaya pada bay;

PESAN

Bumil

• Penlingnya dukungan terhadap pendewasaan usia kawin dan penoegahan 4 lertalu • Pertunya dukungan keluarga bagi ibu hamil dalam bidang fisik dan psikis termasuk himbauan untuk pemeriksaan kesehatan (ANC, persalinan dan nifas) • Berika kewenangan pada ibu hamil untuk dapat memutuskan pencarian pertolongan kegawatdaruraian

·

Bayi Baru lahir

Penting nya memberikan AS I segera

Penting nya partisipasi keluarga dalam merawal bay; baru lahir

·

Penting

nya merawat bayi baru iahir dengan tepat dan benar sesuai dengan kondisi bayi

·

Pentmgy

·

a menjaga bay; terhindar dari penyakit menuiar

Penting nya merangsang per1<embangan bayi

·

Gejala

dan tanda bahaya pada bayi

MEDIA METODA

ceramah, LCD, lanya leaflel,

I jawab, posler diskusi

I I

(32)

N

.,.

UPAYA KESEHATAN

TlNGKAT PENCEGAHAN SASARAN Kelompok/ Masyarakat

PERILAKU YANG DIHARAPKAN

Bum il

·

Menenma dan mendukung pendewasaan usia KaWln da n pencegahan 4 te nalu

·

Ikut dalam penyebarluasan informasi KIA pada semua anggota masyarakat

·

Terbentuknya sistem SIAGA al masyarakat

·

Dukungan masyarakat temadap Gerakan Sayang Ibu, untuk menyelarn atkan ibu dan bayinya Bayi Baru lahir

·

Dukungan masyarakatterhadap Gerakan Sayang Bayl

·

Masyarakat ikut berperan dalam menyiapkan kendaraan apabila sewaktu-waktu bayi baru lahir penu dirujuk

PESAN

Bumil

·

Pendewasaan uSia kawin dan pencega han 4 tena lu dapat rneningkatkan kesehatan ibu dan janinnya

·

Pengetahuan tentang ,\esehalan ItJU dan bayi baru lahlr pentmg diketahui oleh semua anggola masyarakat

·

Penlingnya dukungan masyarakat dalam upaya menjaga kesehalan !bu dan bayi

·

Penunya sistem SIAGA dalam hal: terben tuknya slstem transportasi kegawatdaruratan, donor darah 「・セ。ャ。 ョ@ dan sistem pembiayaan

Ba yi Baru lah ir

0 Penlingnya dukungan rnasy arakal dalam upaya menJ3ga kesehalan bayi baru lah lr

METODA ceramah, tanya jawab, diskusi MEDIA LCD, leafiet, poster

I

Pencegahan Tingkat II (patogenesis atau pad a saa! menghadapi masalah)

(KIA)

Indivldu Bumil

·

Mernenksakan kehamilannya secara dml dan teratur

·

Melah irkan di lenagaifasililas kesehatan

·

Menglkuil program KB (menggunakan kontrasepsi modem yang efektifj

·

Makanan dengan gizi seimbang Bayi Baru lahir

1. Bayi dengan landa bahaya segera dirujuk ke sarana kesehatan

Bumli

·

p・ ュ ・イ ゥ@ セ ウ。。ョ@ kehamll an sangat penting untuk penapisan dan pelayanan kesehalan pada Ibu hamil

·

Pentmgnya bersalin dengan nakes

·

Pengaturan kellamil an akan mampengaruh i kesehalan dan bal'l yang dli ahirkan

·

Pengaruh makanan temadap kesehata n dan penj61asan tentang makanan seimbang BaYf Baru lahir
(33)

UPAYA KESEHATAN

TINGKAT PENCEGAHAN SASARAN PERILAKU YANG DIHARAPKAN PESAN METODA MEDIA

Keluarga Bumil Ceramah , LCD.

• Mendukung pemeriksaan kesehalan bagl ibu

·

Penungnya pemenksaan lanya leaflet, hamil kehamilan untuk deteksi dini jawab poster, • Me.1dukung pertolongan persalinan oJeh lenaga penapisan dan pelayanan diskusi

kesehalan kesehalan pada ibu hamil • Manyediakan dana unluk persalinan

·

Penlingnya ber;alin dengan nakes Bayi Baru labir

·

Pentingnya persiapan dana untuk I o Segera merujuk bayi dengan tanda bahaya persalinan

Bayi Baru lahir

0 Gejala dan tanda bahaya bayi baru lallir

0 Pen tingnya segera merujuk bayi ke sarana kesehatan

Kelompokl Bumil Bumij Ceramah & LCD,

Masyarakal

·

Menyediakan pelayanan pemeriksaan kehamilan di • Pemenksaan kehamilan tan ya leaflet, posyandu merupakan salah satu kegiatan jawab posler,

·

Memfasilitasi dukungan terhadap keter;ediaan utama Posyandu diskusi Polindes • Polindes merupakan fa silitas milik

·

TertJentuknya sis tem SIAGA di masyarakal masyarakat yang menyediakan Bayi Baru lahir pelayanan KIA

0 Mendukung dan memfasililasi rujukan terhadap • Perlunya sistem SIAGA data'll hal keluarga dengan bayi sakn terbentuknya sis tem transportasi

kegawaldaruratan , donor darah berja!an dan sistem pernbiayaan • Pentingnya rnenyed iakan donor

darah untuk penanganan komplikasi

Bayi Baru lahir

• Pentlngnya dUkungan masyarakat terhadap keluarga dengan bayi sakit. membanlu dalam proses rujukan (tran.prtasi, pemblayaan dill

-

-N

(34)

tv

0-.

UPAYA KESEHATAN

TINGKAT PENCEGAHAN SASARAN PERILAKU YANG DIHARAPKAN PESAN METODA

MEDIA

Pencegahan Tingkat III

(rehabilitasi atau

setelah masalah

teratasi)

(KIA)

Individu

Keluarga

Bumil

·

Kebersihan diri sendi ri

Makan makanan seimbang unluk Bumil

·

Hamit pada saat yang tepat untuk mencegah terulangnya masalah kesehatan

Bayi Baru lahir

·

Kesehatan bayi terjaga

Bumil

·

Mendukung kehamilan yang tidak berisiko

·

Mendukung kehamilan yang sehat (fisik dan psikis)

Mewaspadai tanda kegawatdaruratan dan pen tingnya tindakan segera Bayi Baru lahir

Keluarga mempertahankan kesehatan bayi

Bumil

Pentingnya hidup bersih

Pen ti ngnya gizi seimbang untuk Bumil dan janinnya , penjelasan tentang makanan seimbang

Pendewasaan usia kawin, menhindari kehamilan dengan 4 (empat) terlalu Bayi Baru lah ir

·

Penti ngnya menjaga kesehatan bayi baru lahir Bumil

Pentingnya dukungan terhadap pe ndewasaan usia kawin dan pencegahan 4 terlalu

Perlunya dukungan keluarga bagi ibu hamil dalam bidang fi sik dan psikis termasuk himbauan untuk pemeriksaan kesehatan (ANC, persalinan dan nifas)

ceramah , tanya Jawab, diskusi

ceramah , tanya jawab, dis ku si

LCD, leaflet, poster

LCD, leaflet. pos ter

·

Berikan kewenangan pada ibu hamil untuk dapat memutuskan pencarian pertolongan
(35)

-UPAYA KESEHATAN SASARAN PERILAKU YANG DIHARAPKAN PESAN METODA MEDIA TlNGKAT PENCEGAHAN

Pencegahan Tingkat I Individu Konseling Leaflet

(pre·patogenesis atau

Pentingnya ASI eksklusif

Mendapat ASI eksklusif sampai umur 6 bulan

Ceramah, Lembar sebelum menghadapi

sampai bayi berumur 6 bulan

Mendapat makanan tambahan sesuai

tanya, balik

masalah)

Penting nya balita mendapat dengan kelompok umumya

jawab Poster (Balita)

imunisasi lengkap

Mendapat imunisasi lengkap

Penting nya balita mendapat

Mendapat 1 kapsul vitamin A setiap 6 bulan

vitamin A minimal 4 kali dalam setahun

Mendapatkan pemeriksaan kesehatan

Pentingnya pemeriksaan

kesehatan balita ,

Konseling Leaflet

Pentingnya stimulasi untuk Keluarga

Merangsang tumbuh kembang balita

Ceramah, Lembar setiap bulan untuk memantau

merangsang tumbuh

Membawa balita ke fasilitas kesehatannya

tanya, balik

ー・イォ・ュ「。セァ。ョL@ deteksi dini dan

kembang anak

Poster mendapatkan im unisasi

jawab

Pentingnya imunisasi dan pemantaua n kesehatan dan tumbuh kembang anak dalam keluarga: gizi seimbang dan

Menerapkan pola hidup bersih dan sehat

Pentingnya menerapkan pola kebersihan diri dan ling kungan hidup sehat dalam keluarga

Advokasi Leaflet Masyarakat

Kelompok/

Mendukung Upaya Peningkatan Gizi

Pentingnya dukungan

Lembar Ceramah, masyarakat dalam upaya

Keluarga

balik tanya,

menjaga kesehatan balita

Mendukung kegiatan Posyandu

Poster sehat

jawab

Pentingnya deteksi dini balita

Menciptakan lingkungan yang bersih dan

sakit pada kelompok/ masyarakat yang berisiko ter1<ena

Pencegahan Tingkat 1/ Konseling Leaflet

(patogenesis atau

Individu

Mendapat ASI eksklusif sampai umur 6 bulan

Penyakit yang sedang diderita

Ceramah, Lembar pada saat menghadapi

(gejala, penyebab, dan

Mendapat makanan tambahan sesuai

tanya, balik masalah)

pencegahan) dengan kelompok umumya dan keadaan

Poster (Balita)

jawab

Pentingnya kepatuhan dalam sakitnya

pengobatan

Mendapat imunisasi lengkap

Pentingnya gizi seimbang dan

Mendapat pe ngobatan sesuai dengan MTBS

islirahat yang cukup pada

Minum obat sesuai dosis yang ditetapkan

balita yang sakit

Pemeriksaan kesehatan secara teratur

Pencegahan penularan penyakit kepada orang lain (apabila penyakit yang diderita adalah penyakit

menu:ar) I I

N

(36)

00

N

UPAYA KESEHATAN

SASARAN PERILAKU YANG DIHARAPKAN PESAN METODA MEDIA

TINGKAT PENCEGAHAN

Keluarga

·

Membawa balita ke fasilitas kesehatannya

·

Penyakit dapat mengenai Konseling Leafiet setiap bulan untuk memantaiJ siapa saja dan bukan karena Ceramah, Lembar perkembangan, deteksi dini, dar, tanya, balik mendapatkan imunisasl

kutukan. Penyakit yang

jawab Poster

I

flJembawa balita bila sakit ke petugas

sedang diderita (gejala , penyebab, dan pencegahan )

·

kesehatan

·

Pentingnya perawatan dan minum obat secara teratur

Memberikan obat sesuai dosis yang

I

·

·

Menerapkan pola hidup bersih dan sehat bagi balita sakit ditetapkan

Sikap dan duku ngan positif

·

keluarga terhadap balrta sakit Kebersihan diri dan lingkungan

dalam keluarga: Gizi seimbang dan

·

di rumah Pentingnya menjaga rumah & lingkungan yang bersih dan sehat untuk mempercepat proses kesembuhan

·

Pentingnya gizi seimbang dan istirahat yang cukup pada balita ケ。セ sa klt

Kelompok/

·

Mendukung program penanggulangan balita

·

Pentingnya deteksi dini balita Advokasi Leafiet Masyarakat sakit sesuai MTSS Ceramah,

·

Membantu keluarga dengan Salita sakit Lembar sakit pad a kelompok/

tanya, balik masyarakat yang berisiko

jawab

·

Pentingnya dukungan pada Poster terkena

termasuk rujukan ke RS bila diperlukan

keluarga dengan balita sakit Individu

Pencegahan Tingkat III

·

Mendapat ASI eksklusif sampai umur 6 bulan

Pen ti ng nya ASI eksklusif Konseling Leaflet

(rehabilitasi atau

·

Mendapat makanan lambahan sesuai sampai bay i berumur 6 bulan Ceramah, Lembar

setelah masalah teratasi) dengan kelompok umu rnya

·

Pentingnya balita mendapat tanya, I balik

(Sal ita)

·

Mendapat imunisasi lengkap imunisasi iengkap jawab Poster Pentingnya balita mendapat

Mendapat 1 kapsul vitaMin A setlap 6 bulan

,

·

·

vitamin A Mendapatkan pemeriksaan kesehatan

(37)

UPAYA KESEHATAN

TlNGKATPENCEGAHAN SASARAN Keluarga

PERILAKU YANG DlHARAPKAN

·

Merangsang tumbuh kembang balita

·

Membawa balita ke fasilitas kesehatannya seUap bulan untuk memantau

perl<embangan, deteksi dini dan mendapatkan imunisasl

·

Menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalamkeluarga: gizi seimbang dan Kebersihan din dan lingkungan

·

·

·

PESAN Penhngnya stimulasi untuk

merangsang tumbuh kembang anak Pentingnya imunisasi dan

pemantauan kesehatan dan tumbuh kembang anak Pentingnya menerapkan pola

hidup sehat dalam keluarga

METODA Konseling Ceramah, tanya, jawab MEDIA Leaflet Lembar balik Poster Kelompok/

Masyarakal

·

Mendukung Upaya Peningkatan Gizi Keluarga

·

Mendukung kegiatan Posyandu

·

Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat

Pentingnya dukungan masyarakat dalam upaya menjaga kesehatan balita

Advokasi Ceramah, tanya, jawab Leafiet Lembar balik Poster

Kesehatan Gili Buku Ruiukan: Pencegahan Tingkat I (pre-patogenesis atau sebelum menghadapi masalah)

(Gill)

Individu • Setiap orang makan sesuai kebutuhan . • Melakukan pemantauan Status Gili

khususnya anak, bumil dan usila dengan mengukur TB dan timbang BB secara berkala

• Pemberian kapsul ViL A pada Balita • Pemberian Sirup Besi

• Konsultasi gili

·

·

·

Perbaikan pola makan sesuai gizi seimbang

Pentingnya memantau status gili dengan mengukur TB dan timbang BB secara berkala Pentingnya ViI. A bagi anak Balita diberikan serentak sehap bulan Februari dan Agustus

Pentingnya Sirup Besi untuk pencegahan Anemia

Ceramah , Tanya jawab, Kunjunga n rumah, Pelayana n di puskesma s, demonstr asi Leaflet, Food model, Lemba r balik

Keluarga • Keluarga menerapkan Pola Asuh yang baik dengan memberikan makanan sesuai kebutuhan individu

• Memantau status gizi Balita dengan mengukur TB dan timbang BB secara berkala di Posyandu

• Pemanfaatan halaman atau pekarangan

• Pentingnya gizi seimbang dan perlunya perbaikan pola makan keluarga

• Penhngnya makan makanan sesuai kebutuhan • Pentingnya memantau status

gizi dengan mengukur TB dan timbang BB secara berl<ala • Pentingya memanfaatkan

lahan pekarangan untuk oemenuhan gili seimbang

(38)

I w o

UPAYA KESEHATAN

SASARAN PERILAKU YANG DIHARAPKAN PESAN METODA MEDIA

TlNGKAT PENCEGAHAN

KeJompok/

• Keterlibatan masyarakat tentang gizi • Pentingnya gizi seimbang Cerama Poster

Masyarakat

seimbang melalui pembinaan Posyandu

• Masyarakat mendukung promosi tentang gizl seimbang

agar hidup sehat • Manfaat Posyandu yang

dilaksanakan setiap bulan untuk promosi gizi seimbang • Informasi ten tang

komposisi Gizi Seimbang

h , tanya jawab

Pencegahan Tingkat 1/

(patogenesis atau pad a saat menghadapi masalah)

(Gill)

Individu • Kosultasi gizi melalui konseling

• Individu makan diet khusus untuk memenuhi kekurangan gizi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing

• Memantau status gizi secara teratur

• Perbaikan pola makan sesuai gizi seimbang

• Pentingnya memantau status gizi dengan mengukur TB dan timbang BB secara berkala • Pentingnya Vi!. A bag i anak

Bama diberikan serentak setiap bulan Februari dan Agustus

• Pentingnya Sirup Besi untuk pencegahan Anemia Ceramah , Tanya jawab, Kunjunga n rumah, Yankes d! Puskesm as demonstr as i Leaflet, Food model, Lembar bal lk

Keluarga • Memfasilitasi penyelenggaraan makanan pada perawatan anak gizi buruk • Keluarga memantau status gizi dengan

mengukur TB dan timbang BB secara berkala • Memanfaatkan lahan pekarangan untuk

pemenuhan gizi seimbang

• Pentingnya gizl seimbang dan perlunya perbalkan pola makan keluarga

• Pentingnya makan makanan sesuai kebutuhan • Pentingnya memantau status

gizi dengan mengukur T8 dan timbang BB secara berkala • Pentingya memanfaatkan

lahan pekarangan untuk pemenuhanjlizl ウ・ゥュ「。セ@

Ceramah , tanya jawab, Kunjunga n rumah, Konseling gizi, demontra si Leaflet, Food model, Lembar balik

(39)

UPAYA KESEHATAN SASARAN PERILAKU YANG DIHARAPKAN PESAN METODA MEDIA TlNGKAT PENCEGAHAN

Pencegahan Tingkat III (rehabilitasi atau setelah masalah teratasi) (GIZI)

Individu • Setiap orang makan sesuai kebutuhan untuk mencegah terulangnya masalah gili buruk • Melakukan pemantauan Status Gili

khususnya anak, bumit dan usila dengan mengukur TB dan timbang BB Sec<lra berkala • Pemberian kapsul ViI A pada Batita • Pemberian Sirup Besi

• Perbaikan pola makan sesuai gizi seimbang

• Pentingnya memantau status gili dengan mengukur TB dan timbang BB Sec<lra berkala • Pentingnya ViI. A bagi anak Ballta diberikan serentak setiap bulan Februari dan Agustus

• Pentingnya Sirup Besi untuk pencegahan Anemia

Ceramah , Tanya jawab, Kunjunga n rumah, Pelayana n di puskesm as, demonstr asi Leanet. Food model, Lembar balik

Keluarga • Mengkonsumsi makanan sesuai gizi seimbang dan kebutuhan individu, agar tidak te rjadi lagi masalah gili buruk

• Memantau status gili Balita dengan mengukur TB dan tim bang BS Sec<lra berkala di Posyandu

• Pemanfaatan halaman atau pekarangan

• Pentingnya gizi seimbang dan perlunya perbaikan pola makan keluarga

• Pentingnya makan makanan sesuai kebutuhan • Pentingnya memantau status

gili dengan mengukur TB dan timbang BB secara berkala • Pentingya memanfaatkan

lahan pekarangan untuk pemenuhan gizi seimbanq

Ceramah tanya jawab Lembar balik, leaflet

KelompokJ • Keterlibatan masyarakat tentang gizi • Pentingnya gizi seimbang Ceramah, Poster, Masyarakat seimbang melalui pembinaan Posyandu agar hidup sehat tanya leaflet, • Masyarakat mendukung promosi ten tang gizi • Manfaat Posyandu yang Jawab, film,

seimbang dilaksanakan setiap bulan video untuk promosi gili seimbang atau • Informasi tentang komposisi slide

Gizi Seimbang Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Menufar

TBe

Buku Rujukan: Pencegahan Tingkat I (prepatogenesis atau sebelum sakit) (TSC)

Individu

·

Hidup bersih &sehat

- gili seimbang - istirahat cukup - tidak merokok - otah raga

·

Sayi mendapat imunisasi BCG

·

Mengajak orang dengan tanda-tanda TBC untuk ke Sarkes (memutus rantai penularan)

·

Pentingnya Hidup Bersih & Sehat agar mencegah tertular penyakit TBC

·

Pentingnya imunisasi pad a bayi
(40)

w N

I

UPAYA KESEHATAN

SASARAN PERILAKU YANG diharapkaセ@ pesaセ@ METODA MEDIA

tiセgkat@ PENCEGAHAN

Keluarga

·

Hidup bersih & sehat

- gizi seimbang - istirahat cukup - tidak merokok - olah raga Bayi mendapat imunisasi lengkap Menjaga kebersihan & kesehatan di rumah Mengajak orang dengan tanda-tanda TBC untuk ke Sar1<es Sar1<es (memutus rantai penularan)

·

·

·

Pentingnya menjaga rumah bersih dan sehat Perilaku hidup bersih dan sehat di keluarga Penyakit TB adalah penyakit menular yang dapat dicegah (gejala, bahaya, penularan dan pencegahan)

Ceramah, tanya jawab, demonstr asi, kunjunga n rumah Lembar balik, Poster, leaftet, contoh model untuk demons trasi KelompokJ

Bayi mendapat imunisasi lengkap

·

Pentingnya menjaga Ce ramah, Poster, Masyarakat

·

·

·

Menjaga kebersihan & kesehatan lingkungan pemukiman

Dukungan masyarakat te rhadap pendenta TBC melatui kelompok pemerhati TBC Mengajak orang dengan tanda·ianda TBC untuk ke Sar1<es Sar1<es (memutus rantai penularan)

·

kebersihan dan kesehatan ling kungan pemukiman Penyakit TB adalah penyakit menular yang dapat dicegah (gejala. bahaya. penularan dan pencegahan)

tanya jawab, diskusi kelompok leaflet, fitm, video atau slide

Pencegahan Tingkat II Individu

·

Datang ke Sar1<es untuk kepastian TBC

·

Penyakit TBC sebagai Ceramah, Lembar (patogenesa atau

Kepatuhan berobat penyakit menular. bukan tanya balik, pada saat sakit)

Gizi seimbang penyakit keturunan dan dapat jawab leaflet (TBC)

·

Perilaku untuk mencegah penularan TB C

·

·

·

·

disembuhkan

Pentingnya kepatuhan dalam pengobatan

Pentingnya gizi seimbang dan istirahat yang cukup pada pendenta TBC Pencegahan penularan kepada orang lain

(41)

UPAYAKESEHATAN

TINGKAT PENCEGAHAN SASARAN PERILAKU YANG OIHARAPKAN PESAN METODA MEOlA Keluarga

·

Sikap positil keluarga terhadap penderita

·

Penyakit TBC sebagai Ceramah, Lembar

TBC dengan memfasilitasi - gizi seimbang - istirahat cuk up

penyakit menular, bukan penyakit keturunan dan dapat

tanya jawab,

balik, leaflet, - tidak merokok - oIah raga mengenai siapa saja demonstr peralata

·

·

Tidak mengucilkan penderita Keluarga bersedia memeriksakan anggola keluarga yang lain apabila ada tanda & gejala

·

Pentingnya pengawas menelan obal di keluarga Sikap dan dukungan positil keluarga terhadap penderita

asi n/m odel untuk demons trasi

·

Mengawasi penderita TBC minum obat TBC di rumah

secara leratur

·

Perawatan penderita TBC di rumah

·

PenUngnya deteksi dini anggota ketuarga melalui pemeriksaan kontak serumah

·

Pentingnya gizi seimbang dan istirahat yarg cukup pada penderita

·

Efek samping obat

Kelompok/

·

Tidak mengucilkan penderita TBC & keluarga

·

Pentingnya penyakit TBC Ceramah Poster, Masyarakat

·

Dukungan masyarakal terhadap penderita penderita melalui kelompok pemerhati TBC

·

Pentingnya deteksi dini pada kelompok/ masyarakat yang berisiko terkena TBC

& tanya jawab

teaflet, film, video

·

Deteksi dini pada kelompokf masyarakat

yang berisiko terkena TBC

·

Dukungan masyarakat terhadap penderita TBC

atau slide melalui kelomp ok pemerhati

TBC

·

Efek sampinQ obat

Pencegahan Tingkat III Individu

Hidup bersih dan sehat untuk mencegah

·

Pentingnya menjaga kondisi Ceramah , Lembar (rehabRitasi atau kekambuhan tubuh (nutrisi dan istirahat, dll) tanya balik, setelah sembuh) - gizi seimbang - istirahal cukup untuk mencegah kekambuhan jawab leaflet (TBC) - tidak merokok - olah raga

Bavi mendapat imunisasi lengkap I Keluarga

·

Mencegah penularan dengan

- gizi seimbang - iSUrahat cukup

·

Pentingnya menjaga lingkungan rumah agar tetap I

Ceramah , tanya Lembar balik, I I

- tidak merokok - olah raga sehat dan dukungan nutrisi jawab, ャ・。ヲャ・セ@

·

·

Menjaga kebersihan & kesehatan di rumah Tidak mengabaikan penderita TBC yang sudah sembuh

·

penderita TBC untuk mencegah kambuh Pentingnya menjaga kondisi

demonst rasi peralata nlmodel untuk I

tubuh (nutrisi dan istirahal, dll) untuk mencegah kekambuhan

demons trasi

J

(42)

w

...

UPAYA KESEHATAN

SASARAN PERILAKU YANG DIHARAPKAN TlNGKAT PENCEGAHAN

KelompokJ

·

Membentuk kelompok masyarakat pemerhati Masyanakat TBC

Gambar

Gambar2 Integrasi Perkesmas dengan Upaya Kesehatan di Puskesmas

Referensi

Dokumen terkait

Trace seismik adalah data seismik yang mencerminkan respon dari gelombang elastik terhadap kontras impedansi akustik (reflektivitas) pada batas lapisan batuan yang

Survei larva merupakan kegiatan pemeriksaan tempat penampungan air yang menjadi tempat perkembangbiakan larva Aedes untuk mengetahui ada tidaknya larva. Pemeriksaan

Peran guru dalam mengembangkan kepercayaan diri anak secara kontinyu serta terus menerus. Dalam perkembangan percaya diri anak sangat dipengaruhi adanya pembiasaan

Dalam tugas akhir ini akan dilakukan simulasi pengelasan sambungan tubular multiplanar tipe- K untuk mengetahui tegangan sisa yang terjadi serta pengaruh Post Weld Heat

Dengan metode karakterisasi charge-discharge menggunakan arus konstan 10 A, maka parameter internal superkapasitor Maxwell 100F dan 650F dapat dimodelkan menjadi komponen

Aldehid yang mengandung atom karbon yang dinamai dengan nama umum yaitu nama yang diturunakan dari nama umum asam karboksilat dengan mengganti akhiran at dengan aldehida.Karbonil

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Berkat dan Anugerah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

(Desain rekayasa adalah aktivitas total yang diperlukan untuk mengadakan dan mendefinisikan solusi-solusi untuk masalah yang belum dipecahkan sebelumnya, atau solusi baru