• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHASA MELAYU LOLOAN DI BALI - TINJAUAN LINGUISTIK DIAKRONIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAHASA MELAYU LOLOAN DI BALI - TINJAUAN LINGUISTIK DIAKRONIS"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAHASA MELAYU LOLOAN DI BALI:

SEBUAH TINJAUAN DARI PERSPEKTIF DIAKRONIS

SOPYAN ALI (S111308010)

Abstract

This studies a diachronic study of Loloan Malay, is neo-scientific in nature. Every language has its own quality to create an innovation. The term innovation was introduced by Pei (1966) as the change of sounds, word forms, or meanings which begins from certain geographical area and spreads to its surrounding areas.

(2)

1. PENDAHULUAN

Keberadaan bahasa-bahasa Melayu sebagai bahasa kantung, yaitu bahasa yang di tuturkan di luar daerah asalnya telah banyak menarik minat para ahli linguistik bandingan untuk menyelami lebih dalam tentang asal muasal hingga pendeskripsian relasi bahasa kantung dengan bahasa asal atau bahasa Purbanya. Muhadjir (2004: 2 dalam Kurniawan, 2013) menyebutkan bahwa sekurangnya di Indonesia terdapat 30 varian bahasa Melayu yang di istilahkannya sebagai bahasa Melayu lokal. Jumlah ini belum ditambah dengan bahasa Melayu yang di tuturkan di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan di Thailand. Besarnya jumlah varian bahasa Melayu yang di tuturkan di Indonesia tidak terlepas dari beragamnya suku bangsa yang menghuni daerah-daerah Indonesia itu sendiri.

Terkait penelitian bahasa Melayu Kantung, dapat disebutkan beberapa penelitian lain. Adelaar (1992) telah mencoba menguji sejumlah dialek-dialek bahasa Melayu yang terpisah secara geografis cukup jauh (meliputi Pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan) dalam disertasinya yang dibukukan dalam seri ILDEP dengan judul

Bahasa Melayik Purba (1994). Penelitian Adelaar ini menghasilkan rekonstruksi proto Melayik. Bahasa-bahasa yang ia teliti itu, yaitu bahasa Minangkabau, bahasa Serawai, bahasa Banjar Hulu, bahasa Iban, dan bahasa Melayu Jakarta, karena masih memiliki keterkaitan dengan bahasa Melayu, ia namakan sebagai Malayik1

Masinambow & Haenan (2000) meneliti secara sinkronis dan diakronis terhadap bahasa-bahasa daerah di Indonesia menemukan bahwa bahasa-bahasa Melayu tersebar dari Indonesia Barat sampai ke Indonesia Timur. Penelitian ini sendiri mendasarkan kajiannya berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 1980 untuk melihat persebaran bahasa-bahasa Indonesia.

Bawa (1983: 13, dalam Kurniawan: 11) menginformasikan melalui penelitiannya bahwa di Pulau Bali sendiri, khususnya di sebuah Kelurahan di Kecamatan Negara terdapat semacam bahasa Melayu yang digunakan oleh masyarakat beragama Islam disana. Bawa menyebut varian ini sebagai dialek bahasa Melayu Bali, yang kemudian dan seterusnya dikenal linguis dengan sebutan bahasa Melayu Loloan – selanjutnya Melayu Loloan (ML) (Sumarsono, 1993, 2000; Suparwa, 2008, 2009) penamaan ini didasarkan atas penelitian Sumarsono2 (1993,

(3)

oleh sentimen agama yang kuat oleh masyarakat Loloan dimana dalam hubungan sosialnya, mereka memisahkan diri dan cenderung enggan berakomodasi dengan guyub etnis sekitar yaitu masyarakat Hindu Bali.

Sementara itu, Mbete (1990) mengkaji perbandingan hubungan kekerabatan bahasa Bali, Sasak dan Sumbawa dan merekonstruksi bentuk proto dari ketiga bahasa tersebut. Dari bahasa-bahasa itu, Mbete mengungkap jarak pisah antara bahasa Bali dengan dua bahasa lain (bahasa Sasak dan bahasa Sumbawa) lebih panjang sehingga hubungan kekerabatannya terpisah lebih dahulu. Uraian penelitian Mbete penting untuk memperhatikan bentuk-bentuk pinjaman linguistik bahasa Bali oleh varian bahasa ML yang hidup berdampingan dengannya.

Di tempat yang berbeda, Bagus (1985) melakukan inventarisasi tentang ML melalui kajian leksikografi dalam Kamus Bahasa Melayu Bali-Indonesia susunannya. Dalam kamus tersebut dihimpun sejumlah kosakata ML (yang saat itu masih disebut Melayu Bali, 1983). Suparwa (2008) juga menelaah aspek struktural ML, terutama aspek fonologi, yaitu menyangkut aspek fonologi posleksikal (Suparwa, 2007), dan ortografi untuk bunyi hambat pada ML. Terkait fonologi posleksikal, Suparwa menyatakan bahwa dalam ML, telah terjadi kontraksi fonologis pada tataran frasal sehingga pengungkapannya menjadi seolah-olah adalah kata. Misalnya kata ke ulu 'ke utara' di ucapkan menjadi kulu. Penjelasan Suparwa yang mengejawantahkan aspek fonologi dan sedikit sintaksis ML ini perlu diperkaya lagi dengan penelitian lanjutan yang bukan hanya menyentuh aspek sosiolinguistik dan aspek ekolinguistik saja namun juga linguistik sejarahnya juga.

Penelitian mutakhir oleh Kurniawan3 (2013) yang meneliti secara sinkronis

(4)

Berangkat dari penelitian sebelumnya tentang studi bahasa-bahasa Melayu enklave, khususnya ML, tampak bahwa rekonstruksi bahasa ML masih belum dikaji secara sistematis, mendalam, dan memuaskan. Tanggapan terhadap celah dan tantangan yang diberikan bagi kajian yang lebih komprehensif dan mendalam tentang sejarah perkembangan bahasa Melayu Loloan (ML) merupakan kontribusi yang bermanfaat untuk menjembatani celah penelitian yang pernah ada.

Kajian diakronis mengenai bahasa Melayu Loloan dalam tulisan ini menguraikan masalah perkembangan sejarah bahasa Melayu Loloan (enklave BML) dengan memanfaatkan metode deduktif kualitatif yang menerangkapkan teknik rekonstruksi eksternal dengan pendekatan top-down (dari atas ke bawah). Kajian ini merupakan kajian linguistic diakronis yang menarik. Karena, memahami hubungan kekerabatan enklave ML dapat memberikan pemahaman terkait denga persebaran bahasa Melayu di wilayah Indonesia. Bahkan secara praktis, dengan adanya penelitian ML akan berguna bagi perumusan kebijakan berbahasa di Kecamatan Negara, Provinsi Bali. Karena, sejauh ini belum ada upaya pemerintah untuk memperhatikan pemakai bahasa-bahasa minoritas dibidang pengembangan bahasa. Maka dari itu, langkah ini memungkinkan untuk dimaknai sebagai salah satu dari upaya pencegahan terhadap kepunahan bahasa minoritas di Pulau Bali.

2. ANALISIS SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA MELAYU LOLOAN DARI PERSPEKTIF FONOLOGIS DAN LEKSIKAL

(5)

Karena distribusi fonem-fonem etimon PAN pada umumnya berkaidah tanpa syarat maka refleksnya pada bahasa Melayu Loloan tampaknya lebih sesuai dengan sistem silabe dialek Karan’na yang bukan merupakan dialek vokalis. Distribusi fonemnya dapat ditemukan pada semua posisi dalam suatu kata (berdistribusi parallel) atau berkaidah tanpa syarat. Melalui kajian itu dapat dijelaskan berbagai kaidah perubahan fonologis yang bersifat primer maupun sekunder. Melalui kaidah-kaidah itu ditemui unsur-unsur inovasi dan unsur-unsur retensi berdasarkan hasil kajian rekonstruksi fonologis dan leksikal bahasa yang diteliti. Perubahan bahasa yang dapat diamati melalui kaidah fonologis dan leksikal yang ditemukan dapat menjelaskan secara tersirat dan tersurat sejarah perkembangan bahasa Melayu Loloan yang dimaksudkan dalam kajian ini.

Sebagai contoh, misalnya, PAN *sepsep > ML. ηis pǝ 4 (< ML. ηis pǝ

‘mengisap’); η pada ML seperti pada [ηis p] merupakan morfem terikat yangǝ berfungsi sebagai pembentuk verba aktif. Dalam contoh lain perubahan fonologis PAN *k > ML. /?/ merupakan suatu contoh perubahan yang disebut pembaharuan atau inovasi konsonan hambat. Pada perubahan fonologis lain adalah seperti PAN *Z > ML. /j/ dan PAN *taZém > ML. ‘taj mǝ ’ tajam’, *zezeg > ML. j j kǝ ǝ ‘penopang yang kuat’, PAN *sálaq > ML. ‘sálah’‘salah’ merupakan retensi fonem PAN yang dipelihara pada bahasa ML, seperti halnya retensi vokal PAN *a > ML. /a/, misalnya, PAN *Rumaq > ML. rumah ‘rumah’; atau *lamak > ML. lamak ‘batu’. Namun pada kata PAN *Rbaq > ML. (m )r bahǝ ǝ ‘merobohkan’ Pemarkah {-m }ǝ pada bahasa ML merupakan inovasi morfologis afiksasi yang berfungsi sebagai pembentuk verba aktif intransitif. Contoh lain adalah PAN *darizi?> ML. j rijiǝ ‘jari’. Pada contoh tersebut perubahan fonem PAN *d- dan -*z > ML. j-j merupakan inovasi konsonan pada bahasa ML. Adapun vokal PAN -*i- dan vokal -*i- > ML. /i/ dan /i/ dalam contoh itu merupakan retensi.

(6)

Pada bahasa Melayu Loloan (ML) refleks fonem-fonem PAN dapat menghasilkan kaidah-kaidah primer yang dapat dijelaskan sebagai kaidah dengan perubahan fonem yang teratur (kaidah primer) di samping kaidah perubahan fonem yang tidak teratur atau kaidah sporadis (kaidah sekunder). Dalam tabel-tabel (terlampir) dapat diamati berbagai kaidah perubahan fonem primer dan sekunder yang dialami bahasa ML seperti yang tampak dalam kemiripan leksikal etimon PAN dengan kosakata bahasa ML sebagai cerminan (refleks) dari bentuk awalnya, PAN.

Kaidah perubahan fonologis baik primer maupun sekunder dapat menjelaskan sejarah perkembangan bahasa ML melalui pengamatan refleks fonem-fonem PAN pada bahasa ML sebagaimana disajikan pada lampiran (lihat lampiran Tabel 1).

Perubahan fonologis seperti tampak dalam inovasi vokal seperti pada contoh

substitusi fonem PAN *a> ML. /ǝ/ (tanpa syarat) Karena dalam sistem fonem PAN tidak terdapat vokal * pada posisi finalǝ , maka kaidah perubahan fonem yang bersyarat tersebut dapat beralih sebagai kaidah perubahan primer. Contoh PAN *káya? > ML. kayǝ ‘kaya’, *páqa > ML. pahǝ ‘paha’. Substitusi PAN */A/ > ML. / /,ǝ PAN *mbA-r naη > ML. b r naηǝ ǝ ǝ ‘berenang’ (terjadi pada fonem yang berposisi prapenultima) (contoh lain dapat diperiksa pada Tabel 1).

Inovasi diftong berupa merger antara fonem PAN *-aw > ML. –o mengalami monoftongisasi misalkan pada PAN *ilaw > ML.silo dan *Dánaw > dano /(hanya pada /-#). Karena diftong hanya terletak pada posisi final maka inovasinya termasuk kaidah perubahan primer. Pada posisi final, diftong PAN ey merger dengan vokal *-i > ML. /i/, seperti PAN *Dahey > ML. dai‘dahi”; *qatey > ML. ati;. Diftong PAN *-ay merger dengan vokal PAN *-*-ay > ML. /ǝ/, misalnya, *sampay > ML. sampe?

‘sampai’; dan *lantay > ML. lante ‘lantai’. Merger terjadi pada konsonan *w pada posisi awal kata seperti PAN *waRi? > ML. hari ‘hari’, *wiRi? > ML. kiri ‘’kiri’ (pada contoh PAN ini juaga terdapat pula pola perubahan yang berlaku tanpa syarat *? > ML. Ø, *ñála? > ML. ňala).

Demikian pula halnya merger konsonan PAN *h, *q dan *k > Kis. Ø. Kaidah perubahan ini berlaku tanpa syarat (berdistribusi paralel). Contoh PAN *Dáhwen > ML. daon ‘daun’, *qañud > añod, *naqnaq > ML. nanah ‘nanah’, *bekbek > ML.

bobog ‘berbohong’; Merger lain berupa PAN , *R, *C, *j > ML. /t/, yang merupakan perubahan yang berlaku tanpa syarat. Contoh: PAN *qaliR > ML. ŋaler5, *púseje >

(7)

Selain itu, konsonan PAN *k merger dengan ML. /c/, misalnya, *Dikiq > ML. kǝci? ‘kecil, PAN d* merger dengan /t/ misalnya*búkid > ML. Boket, dan diantara yang paling banyak ditemui adalah perubahan PAN *q > yang merger dengan /h/ dalam ML. Seperti; *babaq > ML. bawah ‘bawah’, *hásaq > ML. ηasah6 (pada posisi

ultima) . Dan berdasarkan data bahasa ML yang dijaring tampak sejumlah fonem baik vokal maupun konsonan yang masih mempertahankan pola retensi. Di antaranya, vokal PAN *A, *hAmp duǝ > ML. / / pada ǝ ǝmp du ǝ ‘empedu’ (pada posisi praultima) seperti *a > / / ultima pada PAN ǝ *buqáya? > ML. Buay ,ǝ *u > /o/ seperti dalam contoh PAN *rebut > ML. rebot, *mata >. PAN *síkuh > ML. sekot ‘sikut’. (Contoh-contoh dalam analisis ini, hanya disajikan masing-masing hanya sebuah contoh, contoh lain dapat dilihat pada tabel 1).

Dari hasil analisis fonologi dan leksikal secara diakronis terhadap bahasa Melayu Loloan (ML) dalam makalah ini sesuai dengan data yang diperoleh, tampak bahwa retensi fonologis dan leksikal secara signifikan lebih dominan daripada inovasi. Bahasa ML ternyata memiliki kekhasan sejarah perkembangan fonologi yang unik, karena sistem fonem yang tergolong sederhana. Sebagaimana tampak pada tabel 1, daftar refleks fonem-fonem PAN pada bahasa ML yang disusun secara acak merupakan inventarisasi etimon protobahasa (leksikon protobahasa) dan fonem-fonem PAN untuk menetapkan kaidah perubahan yang berlaku dan terandalkan sesaui dengan hasil temuan dari para pakar di bidang kajian linguistik diakronis Austronesia. Acuan itu lazimnya terpaut dengan kesepadanan perangkat kognat yang ditemukan pada bahasa ML dan dapat menjelaskan antarhubungan ML dan PAN. Secara berurutan tabel 2 menjelaskan refleks fonem vokal dan diftong PAN pada bahasa Melayu Loloan dan tabel 3 menerangkan refleks fonem konsonan PAN pada bahasa Melayu Loloan (lihat lampiran).

3. KESIMPULAN DAN PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, beberapa hal menarik yang berkaitan dengan kajian bahasa Melayu Loloan dari dimensi fonologis dan leksikal diakronis dapat dikemukakan sebagai berikut. Kaidah perubahan primer seperti pelesapan karena merger vokal+konsonan, dan substitusi, dan korespondesi konsonan delesi. Rekurensi fonemis dapat menyebabkan kaidah perubahan sekunder cenderung beralih menjadi kaidah perubahan primer.

(8)

temukan banyak fonem bahasa ML yang bertahan (mengalami retensi) apabila diamati refleks fonem-fonem PAN pada bahasa ML dewasa ini. Inovasi fonologis yang dialami bahasa Melayu dapat dijelaskan melalui beraneka kaidah perubahan fonologis baik primer maupun sekunder merupakan inovasi yang bersifat individual. Kajian serupa ini akan memicu kajian yang lebih luas dan mendalam terhadap sejarah bahasa-bahasa Melayu Kantung (enklave)

(9)

1 Kata Malayik ini merujuk pada istilah yang diberikan Hudson dalam penelitiannya terhadap bahasa Selako di

Kalimantan, diterapkan untuk semua isolek yang mirip dengan bahasa Melayu, yang keberadaanya berkaitan diiturunkan dari nenek moyang yang sama (Adelaar, 1992).

2 Selanjutnya Sumarsono dalam disertasinya juga meneliti tentang pemertahanan ML oleh masyarakat penuturnya di

Kelurahan Loloan Timur. Dari pemaparan Sumarsono secara Sosiolinguistis, dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, masyarakat Loloan memandang ML sebagai lambang identitas (Islam) masyarakat penuturnya. Pandangan ini membawa pada pemahaman kedua , yaitu Loyalitas berbahasa masyarakat setempat untuk menggunakan ML dihampir semua ranah sosial yang ada. Ketiga, faktor geografis turut juga memengaruhi pemertahanan ML. Keempat, masyarakat Loloan secara turun temurun mewariskan bahasanya kepada generasi yang lebih muda secara berkelanjutan. Dalm uraiannya di tempat berbeda, Sumarsono mempertegas pernyataan sebelumnya bahwa penutur ML memiliki sikap loyal yang tinggi terhadap bahasanya sendiri.

3 Kurniawan, Ardian, M. 2013. Enklave Melayu dan Enklave Melayu Loloan: Studi Dialektologi Diakronis. Tidak

Dipublikasikan. Yogyakarta: Tesis Program Magister Pascasarjana UGM. 4 Terjadi perubahan dalam bentuk disimilasi

5 Pemakaian afiks {η} berfungsi sebagai pembentuk verba aktif transitif. Afiks {N} di realisasikan sebagai {m-},

{η -}. ǝ

6 Pemakaian afiks {η} berfungsi sebagai pembentuk verba aktif transitif

DAFTAR PUSTAKA

Adelaar, K. Alexander. 1992. Proto Malayic: The Reconstruction of Its Phonology and Part of Its Lexicon and Morphology. Retrieved from http://www.kitlv-journals.nl

Fernandez, Inyo, Yos. 1996. Relasi Historis Kekerabatan Bahasa FloresKajian Linguistik Historis Komparatif Terhadap Sembilan Bahasa Flores. Flores: Penerbit Nusa Indah Muhadjir. 2000. Bahasa Betawi: Sejarah dan Perkembangannya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka dan Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana Press. Sumarsono. 1993. Pemertahanan Bahasa Melayu Loloan di Bali. JakartaL Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa.

(10)

Tabel 1. Refleks etimon protobahasa Austronesia dan fonem-fonemnya pada Bahasa Melayu Loloan

No.Fonem Vokal/ Diftong PANVokal bahasa Melayu Loloan

dewasa iniKeterangan

kaidah yang berlaku 1*Aǝ(tanpa syarat)2*uO(tanpa syarat)3*iEhanya /- # (tidak taat asas)4*eØhanya /- #5*aǝ(tanpa syarat)7*-ay?(tanpa syarat)8*-ayEhanya /- #9*-awo(tanpa syarat)

Tabel 2. Refleks fonem-fonem vokal dan diftong PAN dan pada bahasa Melayu Loloan

No.Konsonan PANKonsonan Melayu LoloanKaidah yang berlaku1*pØ(kecuali

/-#)2*bm(kecuali /- #)3*Dd(hanya /#-)4* ññ(tanpa syarat)5*zg(tanpa syarat)6*kØ(tanpa syarat)7*k? (tanpa syarat)8*kg(kecuali /#-)9*gk(kecuali / #-)10*qh(tanpa syarat)11*?Ø(tanpa

syarat)12*sS(tanpa syarat)13*hØ(kecuali /#-)13*?h(kecuali /- #)14*mŊ(tanpa syarat)15* ŊŊ(tanpa syarat)16*rŊ(tanpa syarat)17*sñ(tanpa syarat)18*Rr(tanpa syarat)19*lL(tanpa

syarat)20*wØ(kecuali /- #)21*Zj(tanpa syarat)

APPENDICES

Keterangan Singkatan: PAN (Proto Austronesia) BML (Bahasa Melayu Loloan)

NoIndonesianPANBMLInovasi Fonem KonsonanInovasi dan Retensi Fonem Vokal dan Diftong1Atap *qatépatép* q-t > Ø-t

*p>p*a-e > a-e2abu*qabú?eabu*q-b > Ø-b *? > Ø*a-ú>a-u

*e > Ø3hati*qateyati*q-t > Ø-t*a-ey>a-i4mempersiapkan serangan*haDapηad p*h-D > η-dǝ *p > p*a-a> a- 5airǝ *waSiRær*w-S > Ø- Ø

*R > r*a-i > a-e

(11)

*? > Ø*a-ú > a-u9beralih*?aliqaleh*?-l > Ø-l *q > h*a-i > a-e10lipan* alipan lipan*l-p > l-p

*n-n *a-a > Ø -a11mengalir*qaliRŋaler*q-l > ŋ-l *R-ra-i > a-e12asam*qalsemas m*q-l > ǝ Ø –s

*s-m > s-m *a-e > a- 13ayah*?amá?eǝ uwa?*?-m > Ø-w *? > ?*a-a > u-a

*e> Ø14apung (me)*qañudañod*q-ñ > Ø-ñ *d > d*a-u > a-o15angin*háŋinAŋen*h-ŋ > Ø-ŋ *n > n*a-i > a-e16bundar, bulat* buklatBul t*b-k> b-ǝ Ø

*l-t > l-t*u-a > u- 17apa*apa?ap *p-? > p-ǝ ǝ Ø*a-a > a- 18hamparǝ (me-kan), sebar (me-kan), * amparŊampar* Ø-m > Ŋ-m

*p-r > p-r *a-a > a-a19dekat*hampiramper* h-m > Ø-m

*p-t > p-t*a-i > ae 20memegang bersama* hampit(k) Ŋǝmp t*h-m > Ŋ-m ǝ

*p-t > p-t*a-i > - 21ǝ ǝ kapur*?ápuRekapor*?-p > k-k *R>r* á –u > a-o

* e > Ø22mempertajam, meruncing*hásaqηasah*h-s> η-s *q > h *á-a > a-a 23simpati*hásiq k sian*h-s > k-s ǝ

*q > n*a-i > -a24ǝ atap*qatépatép*q-t > Ø-t

*p>p*a-é > a-é 25ayun (me), buai (me), batu besar*ayunŋayon*?-y > Ŋ –y

*n>n *a-u > a -26membawa serta*bábá?mawa?*b-b > m-w*á-á > a-a27di bawah*babaqbawah*b-b > b-w

*q> h*a-a > a-a28baru*baqeRu?baru*b-q > b- Ø *R-? > r- Ø*a-e > a – Ø

*u>u 29balik*bálíkbale?*b-l > b-l

*k >? *a-i > a-e30bangun (me)*báŋunmaηun*b-ŋ > m-ŋ *n > n*a-u > a-u31berani, keberanian*baRáni?wanen*b-R > w-n

*? > Ø *a-a > a-e

*i > Ø32borok, luka, bisul*baRéqb roη*b-R > b-rǝ *q > η*a-é > -o 33ǝ basah*baséqbasa h*b-s > b-s

*q > h*a-é > a-a 34cuci (me), mandi (me-kan)*básuqmasoh*b-s > m-s *q > h*á-u > a-o35batu*ba ú?ebatu*b-t > b-tṯ

*? > Ø*a-ú > a-u

*e > Ø36omong kosong*bekbekbobog (k)*b-k > b- Ø *b-k > b-g*e-e > o-o37aroma, bau*behewbau*b-h > b- Ø

*w > Ø*e-e > a-u38bekal*bekalb k l*b-k > b-kǝ ǝ *l > l*e-a > - 39ǝ ǝ bekas*bekasb kas*b-k > b-kǝ * s > s*e-a > -a40ǝ beku (me)*beku? b ku*b-k > b-kǝ *? > Ø*e-u > -u41lengkungan* beŋkuŋleηkoη*b-η > l-η ǝ

*k-η >k-η*e-u > e-o42belah (me)*belaqb lah*b-l > b-l ǝ *q > h*e-a > -a43ǝ tuli*béŋélboηol*b-ŋ > b-ŋ *l > l *é-é > o-o44berat*beRqatb rat*b-R > b-rǝ *q-t > Ø-t*e-a > -a45ǝ beri *beRéyb ri?i*b-R > b-rǝ

* Ø > ?*e-ey > -iǝ

* Ø > i46besi*besib si*b-s > bs*e-i > -i47bibir*bíbíRbeber*b-b > b-bǝ ǝ *R-r*i-i > e-e48bengkok*biŋkukleηkoη*b-ŋ > l-ŋ

*k-k > k-ŋ*i-u > e-o49lilit (me-k0an) di tubuh*bilitlelet*b-l > l-l

*t > t*i-i > e-e50buah*buaqbuah*b-h > b-q*u-a > u-a51buaya*buqáya?buay *b-q > b-ǝ Ø * y-? > y- Ø*u-a> u-a

*a > 52ǝ buat (me-kan), cipta (me-kan)*búhatmuwat*b-h > m-w *t > t*ú-a > u-a53belakang*bAlakaŋb lakaŋ*b-l > b-l ǝ

*k-ŋ > k-ŋ*A-a > -aǝ

(12)

*ŋ- Ø > ŋ-n*u-u > o-o

* Ø > a55buka (me)*buka?buka?*b-k > b-k *? > ? *u-a > u-a56bukit*búkidboket*b-k > b-k * d > t*ú-i > o-e 57bulan*búlaLebulan*b-l > b-l

*L > n*ú-a > u-a

*e > Ø58buluh bambu*búlu eԚ boloh*b-l > b-l *Q > h*ú-u > o-o

*e > Ø59bunuh (me)*bunúqbonoh*b-n > b-n *q > h*u > ú > o-o60bunga*búŋa?búŋ *b-ŋ > b- ŋ ǝ *? > Ø*ú-a > ú- 61ǝ buruk, rusak (me)*buRúkboro?*b-r > b-r

*k > ?*u-ú > o-o 62menjadi busuk*busukbusu?*b-s > b-s *k >?*u-u > uu63busur panah*búsuRe bosor*b-s > b-s *R > r*u-u > o-o

*e > Ø 64suram, murung, muram*buTekbut ?*b-T > b-tǝ *k > ?*u-e > u- 65berenang*mbA-r naηb r naη*mb-r > b-r ǝ ǝ ǝ ǝ

*n-η > n-η *A- > - ǝ ǝ ǝ

* a > a 66cegah (me), halang (me-i), rintang (me-i)*cabádc gat*c-b > c-g ǝ *d > t*a-a > -a67ǝ cabut (me), keluar (me-kan)*cábútňabot*c-b > ň-b

*t > t*á –ú > a-o68cepat, cerdas, gesit, lincah*cepatc p t*c-p > c-p ǝ ǝ *t > t *e-a > - 69ǝ ǝ tahi*Cáqi?tai?*C-q > t- Ø

*? > ?*á-i > ai70tangis (me)*Cáŋisenaηes*C-ŋ > n- ŋ *s > s*á-i > a-e

*e > Ø71telur*CelúRe t lor*C-l > t-l ǝ *R > r*e-ú > -o ǝ

*e > Ø72tulang*CuqlaNe tulaη*C-q > t- Ø *l-N > l-η*u-a > u-a

*e > Ø73badan kotor* akidaki*d-k >d-k *a-i > a-i74jari*darizi?j riji*d-r > j-r ḏ ǝ *z-? > j- Ø*a-i > -i ǝ

*i > i75jangkau (me)*dawatlewat*d-w > l-w *t > t*a-a > -a76ǝ belok*dekúŋnekoη*d-k > n-k *ŋ > ŋ*e-u > e-o77dada*DaDa?dad *D-D > d-dǝ

*? > Ø *a-a > a- 78ǝ dahi, kening*Daheydai*D-h > d –Ø *a-ey > a-i 79bergabung, bersatu*Dáképdak p*D-k > d-k ǝ

*p>p*á-é > a- 80ǝ dalam, bagian dalam*Dálemdal m*D-n > d-nǝ *w > Ø*á-e > a- 81danau*Dánawdano*D-n > d-n ǝ *w > Ø*a-aw > a-o82tungku*DapúRdapor*D-p > d-p *R > r *a-ú > a-o 83halus, lembut, rata/datar*DátaRrat *D-t >ǝ r-t *R > Ø*á-a > a- 84kepala sukuǝ , ketua, pemimpin*Dátu?dato?*D-t > d-t

*? > ?*a-u > a-o85daun*Dáhwendaon*D-h > d- Ø

*w-n > Ø-n*a-e > a-o86dengar (me-kan)*DeŋéR n η r*D-η > n-η ǝ ǝ *R > r*e-e > - 87ǝ ǝ dua*DewSa?du *D-w > d-ǝ Ø

*S > Ø*e-a > u- 88kecil*Dikiqk ci?*D-k > k-cǝ ǝ *q > ?*i-i > -i89berdiri*DiRi?(me)diri*ǝ D-R > d-r * ? > Ø*i-i > i-i90duduk*DukDukdodo?*D-k > d- Ø

*d-k > d-?*u-u > o-o91satu*esásatu* Ø-s > s-t *e-a > a-u92mentah* hentaqm ntah*h-n > m-n ǝ *t-q > t-h*e-a > -a93berhenti*qentib r nti*ǝ ǝ ǝ Ø-q > b-r

*n-t > n-t* Ø -e > -ǝ ǝ

*i > i94giling (me)*galíŋgeleŋ*g-l > g-l

*η > η *a-i > e95gores (me), garis*garísgares*g-r > g-r

*s > s*a-i >a-e96geli*geli?g li*g-l > g-l *e-i > -i97ǝ ǝ giling (me)*gíliŋη l η*g-l > η-lǝ ǝ *ŋ > ŋ*i-i > - 98ǝ ǝ marah*gusarbusar*g-s > b-s

(13)

> l-r *i-e > e-o101hidung*qíjúŋedoη*q-j > Ø-d * η > η*i-u > e-o102ikan*íSka ikan*S-k > ṉ Ø-k *n > n*i-a > i-a103bayangan, pemantulan*ilawsilo* Ø-l > S-l

*w > Ø* i-a > i-o104ibu*i á? ma?*n-? > m-?*i-a > -a 105ini*iní?ni106minum*?inúmη nom*?-ṉ ǝ ǝ ǝ n > η-n

*m > m*i-u > -o 107ǝ ipar*hípaRIpar*h-p > Ø-p *R > r*i-a > i-a108merah*iRáqmerah* Ø-R > m-r *q > h*i-a > e-a109hitung, hitungan*hítuŋetoη*h-t > Ø-t

*η > η*i-u > e-o110kecil*qiTíkk ci?*q-T > k-cǝ *k >? *i-i > -i 111air liurǝ , ludah*qízuRelor*q-z > Ø-l

*R > r*i-u > e-o112kebal*kabalk bal*k-b > k-b ǝ *l > l*a-a > -a113ǝ kakak*kaka?aka?*k-k > Ø-k

*? > ?*a-a > a-a114kaki*kaki?Kaki*k-k > k-k *? > Ø*a-i > a-i 115kamu*kamú?Kau*k-m > k- Ø *? > Ø*a-u > a-u116sayap*kapakk pak*k-p > k-p ǝ

*k > k*a-a > -a117karang*karaŋkaraη*k-r > k-rǝ

*η > η*a-a > a-a118engkau, kamu*kawKau*k > k*a-w > a-u119kawat*káwadkáwat*k-w > k-w *d > t*a-a > a-a120kaya*káya? Kay *k-y > k-y ǝ

*? > Ø*a-a > a- 121lemah*kemba?l mah*k-m > l-m ǝ ǝ *b-? > Ø-h*e-a > e-a122kerbau*kebawk rbo*k-ǝ Ø > k-r *b-w > b- Ø*e-a > -o123tertawa*kebútk dek*k-b > k-d ǝ ǝ

*t > k*e-u > –e124kekal*kekelk k l*k-k > k-kǝ ǝ ǝ *l > l*e-e > - 125ǝ ǝ kumur*kemuRkumur*k-m > k-m

*R > r*e-u > u-u126pegangan bersama-sama* kempitη mpet*k-m > η-mǝ *p-t > p-t*e-i > -e127ǝ kerik, bercukur*kerikη re?*k-r > η-r ǝ

*k > ?*e-i > -e128ǝ Terkikih-kikih*kikikηikik*k-k > η-k *k > k*i-i > i-i129ketiak*kili?k tea?*k-l > k-t ǝ

*? > ? *i-i > -eǝ

* Ø-a130hiu*kiyukakiy *ǝ Ø-k > k-k *y > y* Ø-i > a-i

*u > 131kutu rambut*kúCu?ekutu *k-C > k-t ǝ *? > Ø*u-u > u-u

*e > Ø132gemuruh, mengaum, meraung*kuDuggerudug* Ø - k > g-r *D-g > d-g * Ø-u > e-u

*u > u133kuku, cakar*kuSkúSKuku*k-S > k- Ø *k-S > k- Ø*u-u > u-u134kulit*kúlitkolet*k-l > kl *t > t*u-i > o-e135kuman*kumankremi*k- Ø > k-r *m-n > m- Ø*u-a > e-i 136kumis*kumiskomes*k-m > k-m

*s > s*u-i > o-e137pagar, lampiran*kuruŋkoroŋ*k-r > k-r

*ŋ > ŋ*u-u > o-o138gurita, cumi-cumi, sontong*kuRíta gurit *k-R > g-r ǝ *t > t*u-i > u-i

*a > 139ǝ kontol, kantung kemaluan*kunTulkontol*k-n > k-n *T-l > t-l*u-u > o-o140langkah*laŋkaqlaηkah*l-ŋ > l-ŋ

*k-q > k-h*a-a > a-a141lalat*lalejlal t*l-l > l-l ǝ *j > t*a-e > a- 142ǝ tikar, kesetan*lamaklamak*l-m > l-m

*k > k*a-a > a-a143langit*láŋitalaŋet*l-ŋ > l-ŋ *t > t*a-a > a-e

*a > Ø 144lapar*lápaRlápar*l-p > l-p *R > r*a-a > a-a145lapuk*lapuklapo?*l-p > l-p *k > ? *a-u > a-o146lantai*lantaylante*l-n > l-n

(14)

*ŋ > ŋ*e-e > o-a150lekuk*lekuŋleηkoη*l- Ø > l-η *k-η > k-η*e-u > e-o151lemah*lemaql mah*l-m > l-m ǝ *q > h *e-a > -a152ǝ lipat (me)*lémpit(η )l mpet*l-m > l-m ǝ ǝ

*p - t > p- t *e-i > -e153liar*liqaRliar*l-q > l- ǝ Ø * R > r*i-a > i-a154geliat (me)*liŋkerm liηk r*ǝ ǝ Ø-l > m-l

*η-k > η-k ; r >r* Ø -i > -iǝ

*e > 155ǝ lilit (me)*lílit(me)l l t*l-l > l-l ǝ ǝ

*t > t*i-i > - 156tangan, lengan*liŋaqǝ ǝ l η n*l-ŋ > l-ŋ ǝ ǝ * q > n *i-a > - 157ǝ ǝ lipat (me)*lipet(η )l pet*l-p > l-pǝ ǝ

*t > t*i-e > -e158mata*maCá?ǝ mat *m-C > m-tǝ

*? > Ø*a-a > a- 159ǝ memamah, mengunyah*mamáqηuňah*m-m > η-ň *q > h*a-a > u-a160manis*mamismanis*m-m > m-n

*s > s *a-i > a-i161kemari, kesini*maRi?kemari* Ø-m > k-m *R - ? > r-Ø*a-i > Ø-a

* i-i 162masak*masakmasa?*m-s > m-s

*k > ?*a-a > a-a163mentah* mantaqm ntah*m-n > m-n ǝ *t-q > t-h*a-a > -a164musuh*mesaqmosoh*m-s > m-s ǝ *q > h *e-a > o-o165nanah*naqnaqnanah*n-q > n- Ø

*n-q > n-h *a-a > a-a166tipis*nipístipis*n-p > t-p *s > s*i-i > i-i167nyala*ñála?ňala*ñ-l > ñ-l *? > Ø*a-a > a-a168nyamuk*ñamúkňamú?*ñ-m > ñ-m *k > ?*a-u > a-u169nyawa, jiwa*ñawa?ñaw *ñ-w > ñ-w ǝ

*? > Ø*a-a > a- 170paha*páqaǝ pah *p-q > p-h *a-a > a- 171pandan*paŋDanpandan*p-ŋ >ǝ ǝ p-n

*D-n > d-n *a-a > a-a172paku*páku?páku*p-k > p-k

*? > Ø*a-u > a-u173palu*pálu?palu*p-l > p-l *a-u > a-u174panas*panaspan s*p-n > p-n ǝ *s > s*a-a > a- 175ǝ perahu, kapal*paraqu?perau*p-r > p-r

*q-? > Ø - Ø*a-a > e-a

*u > u176parut, kukuran*párutparotan177mempersiapkan, menyediakan*pásaŋmasaŋ*p-s > m-s *ŋ > ŋ*a-a > a-a178mati, berakhir*pátéymati*p-t > m-t

*y > Ø*a-e > a-i

179kepingan*pecáqpecáhan*p-c > p-c *q- Ø > h-n*e-a > e-a

* Ø > a180penuh*penúqp noh*p-n > p-n ǝ

*q > h*e-u > -o181penyu lautǝ , kura-kura*péñup ñu*p-ñ > p-ñ*é-u > -u182ǝ ǝ petik (me), mencabut*peTikmete?*p-T > m-t

*k > ?*e-i > e-e183menutup mata*peZemkij m*p-Z > k-j ǝ *m > m*e-e > i- 184ǝ pilih (me)*píliqpeleh*p-l > p-l

*q > h*i-i > e-e185tujuh*pitú?tojoh*p-t > t-j *? > h*i-u > o-o186pulang*pulaŋpulaŋ*p-l > p-l *ŋ >ŋ*u-a > u-a187sepuluh*púluqes poloh*ǝ Ø-p > s-p

*l-q > l-h *u-u > o-o

*e > Ø188pusar, pusat*púsejepus t*p-s > p-s ǝ *j > t*u-e > u-ǝ

*e > Ø189putih*putiqpoteh*p-t > p-t *q > h *u-i > o-e190putus*putuspotos*p-t > p-t *s > s*u-u > o-o191rapuh*rápuhropo?*r-p > r-p *h > ? *a-u > o-o192rebung*rebúŋboη*r –b > Ø-b

*ŋ > ŋ*e-u > Ø-o193ribut*rebutrebot*r-b > r-b *t > t*i-u > e-o194rumput*rumputrompot*r-m > r-m *p-t > p-t*u-u > o-o195rusak (me)*rusakηrusa?* Ø-r > η-r

(15)

*t-s > t-s* Ø-a> -aǝ

*u > u197roboh (me-kan), meruntuhkan, menghancurkan*Rbaq(m )r bah*R-b > r-b ǝ ǝ *q > h* Ø – a > -a 198ǝ ruang, ruang antara*RuqaŋRuaη*R-q > r- Ø

*ŋ - ŋ*u-a > u-a199rumah*Rumaqrumah*R-m > r-m *q > h*u-a > u-a200rusuk*Rúsukroso?*R-s > r-s

*k > ?*u-u > o-o201sagu*sagúhsagu*s-g > s-g *h > Ø*a-u > a-u202sakit*sakítsaket*s-k > s-k *t > t*a-i > a-e203salah*sálaqsálah*s-l > s-l

*q > h*a-a > a-a204capai (me), jangkau (me)*sampay samp ?*s-m > s-m ǝ *p-y > p-?*a-a > a- 205ǝ sapu (me), bersih (me-kan)*sapu? sapu*s-p > s-p

*? > Ø*a-u > a-u206sebut, memberitahukan*sebuts bot*s-b > s-b ǝ *t > t *e-u > -o207ǝ selah, celah*sela?s lah*s-l > s-l ǝ

*? > h*e-a > -a208ǝ rembes (me), tembus (me)*sérepň r p*s-r > ň-rǝ ǝ *p > p*e-e > - 209ǝ ǝ sesal (pe-an), penolakan*selselň s l*s-l > ň-ǝ ǝ Ø *s-l > s-l *e-e > - 210ǝ ǝ isap (me), menghirup, menyerap*sepsepηis p*s-p > η-ǝ Ø

*s-p > s-p*e-e > i- 211sikut*síkuhsekot*s-k > s-k ǝ

*h > t*i-u > e-o212tendang (me), membuang*sípakňepa?*s-p > ň-p *k > ?*i-a > e-a213sisik ikan*sisikSese?*s-s > s-s

*k > ?*i-i > e-e214sorak-sorai*suraksura?*s-r > s-r *k-?*u-a > u-a215hirup (me)*SiRupňerop*S-R > ň-r *p > p*i-u > e-o216terbalik* taŋkubt loηk b*t-ǝ ɔ Ø > t-l

*ŋ-k > ŋ -k; *b > b *a- Ø > -oǝ

*u > o217tali, senar, benang*táliSetali*t-l > t-l *S > Ø *a-i > a-i

*e > Ø218takluk (me-an)*tálu?taklok*t- Ø > t-k *l -? > l-k *a-u > a-o219manis*tamqismanēs*t-m > m-n

*q-s > Ø-s*a-i > a-e220tanah*taneqtanah*t-n > t-n q > h*a-e > a-a221tanam (me)*tanémnan m*t-n > n-n ǝ

*m > m*a-e > a- 222tangan*taŋantaŋan*t-ŋ > t-ŋ ǝ *n > n*a >a223telapak tangan*tapakt lampa?*t-ǝ Ø > t-l

* Ø-p> m-p; k>?*a-a > -a;ǝ * Ø > a224tahun*taqwéntaon*t-q > t- Ø

*w-n > Ø-n*a-e > a-o225tajam, runcing*taZémtaj m*t-Z > t-j ǝ *m > m*a-e > a- 226ǝ tusukan, menembus*tebektoso?*t-b > n-s

*k > ?*e-e > o-o226pinggir (an)* tembiŋt beŋ*t-m > t-ǝ Ø *b-ŋ > b-ŋ*e-i > -e227gula tebu*tebuSeT bu *t-b < t-b ǝ ǝ

*S > Ø*e-u > -u ǝ

*e > Ø228teduh, tenang*teDuqt doh*t-D > t-d ǝ *q > h*e-u > 229tiga* elu?tig *t-l > t-g ǝ ṯ ǝ

*? > Ø*e-u > i- 230ǝ tengah, setengah*teŋaqteηah*t-ŋ > t-ŋ *q > h*e-a > e-a231keras*teRask ras*t-R > k-rǝ

*s > s*e-a > -a232ǝ tekan (me), memeras* tiNDesnind s*t-N > n-n ǝ *D-s > d-s*i-e > i- 233ǝ tetes (me)*tíRisteres*t-R > t-r

*s > s*i-i > e-e234tiang*tíyaŋtíyaŋ*t-y > t-y *ŋ > ŋ *i-a > i-a235tuan, majikan*túqantúwan*t-q > t-w

*n > n *u-a > u-a236tua*tuqaStu *t-q > t-ǝ Ø

*S > Ø * u-a > u- 237ǝ tuba, racun ikan*túba?túb *t-b > t-b ǝ *? > Ø *u-a > u- 238tumbuh*túbuqtomboh*t-ǝ Ø > t-m

*b-q > b-h*u-u > o-o239tidur*túDuRtedor*t-D > t-d *R > r*u-u > e-o240tolakan ke arah lain*túlaktola?*t-l > t-l

(16)

*s > s*u-u > o-o243turun, mendarat*túRuntoron*t-R > t-r *n > n*u-u > o-o245takut*Takuttakot*T-k > t-k *t > t*a-u > a-o246telan (me)*Telent l n*T-l > t-l ǝ ǝ

*n > n*e-e > - 247ǝ ǝ sokongan, bantuan*TuŋkeDtuŋk d*T-ŋ > t-ŋ ǝ *k-D > k-d*u-e > u- 248lutut*Tuudlotot*ǝ Ø-T > l-t

*d > t*u-u > o-o249tunjuk (me-kan) *TuZuk, tonjo?*T- Ø > t-n *Z-k > j-?*u-u > o-o250retak*Takreta?* Ø-t > r-t

*k > ?* Ø-a > e-a251menatap pada*Tiŋukteηo?*T-ŋ > t-ŋ *k > ? *i-u > e-o252muda*uda?mud *ǝ Ø-d > m-d *? > *u-a > u- 253ǝ udang*quDáŋudaη*q- D > Ø-d

*ŋ > ŋ*u-a > u-a254hidup*quDipedop*q-D > Ø-d

*p > p*u-i > e-o 255ulat, cacing*úlejul t*l-j > l-t*u-e > u- 256manusia*uRaŋoraη*R-ŋ > r-ŋ*u-a >ǝ ǝ o-a257muntah* mutaqmuntah*m- Ø > m-n

*t-q > t-h*u-a > u-a258otak, pikiran*qútekota?*q-t > Ø-t *k > ? *u-e > o-a259berjalan*[mb) Ar-jalanmejalan*m-b > m – Ø

* r-j > Ø-j; l-n > l-n*A-a > e-a *a > a260hujan* quZanujan* q-Z > Ø-j *n > n*u-a > u-a261akar*wakaRakar*w-k > Ø-k *R-r*a-a > a-a262empedu*hAmp du mp du *h-m >ǝ ǝ ǝ Ø-m

*p-d > p-d *A- > -ǝ ǝ ǝ

*u > u263hari*waRi?hari*w-R > h-r *? > Ø *a-i > a-i264ekor*wikuRekor*w-k > Ø-k

*R > r*i-u > e-o265kiri*wiRi?kiri*w-R > k-r

*? > Ø*i-i > i-i267api*apúyapi*p-y > p- Ø *a-u > a-i268empat*epa e mpat*ṯ ǝ Ø-p > m-p *t > t*e-a > -a ǝ

*e > Ø269jamban, kakus*zámbanjamban*z-m > j-m *b-n > b-n*a-a > a-a270jahit (me)*záqitjaet*z-q > j- Ø

*t > t*a-i > a-e271jaring*zariŋjareη*z-r > j-r

*ŋ > ŋ*a-i > a-e272lekat (me), menempel*zeket(m )l k t*z-k > l-k ǝ ǝ ǝ *t > t*e-e > - 273ǝ ǝ angkut (me), mengangkat* zemputj mpot*z-m > j-m ǝ

*p-t > p-t*e-u > -o 274ǝ sesak, keuntungan dari penopang yang kuat*zezegj j k*z-z > j-j ǝ ǝ *g > k*e-e > - 275tusuǝ ǝ k (me-an)*zuluknoso?*z-l > n-s

*k > ?*u-u > o-o276jalan,*Zála ejalan*Z-l > j-l ṉ *n > n*a-a > a-a

Referensi

Dokumen terkait

Objective: To analyze the diagnostic accuracy of VAS compared to PNIF in measurement of nasal obstruction in patients with persistent allergic rhinitis. Method: This

Batu bata konvensional dengan bahan baku tanah lempung yang benar- benar merata saat pembakaran dengan suhu tinggi memiliki tekstur yang lebih rapat dan

98 Setelah dilakukan uji spesifikasi karbon aktif dan analisis karbon aktif dilakukan percobaan adsorpsi air limbah menggunakan karbon aktif dengan massa 200 gram dan 300 gram

Pemulihan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Non Keuangan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2012 adalah sebesar Rp 87 juta, menurun signifikan sebesar Rp 6.399

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan

(1) Djika bangunan jang telah diperiksa itu dengan perbaikan perbaikan termaksud dalam pasaal 45 ajat [2] sub b, masih dapat dibuat baik untuk dipergunakan sebgai

Terimakasih juga kepada seluruh staff BATAN atas ilmu yang sangat bermanfaat, nasehat yang membangun, atas motivasi dan arahan yang telah diberikan selama

Setelah dilakukan uji chi-square disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara antara motivasi suami pada ibu hamil terhadap pemeriksaan kehamilan (ANC) di