• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Macam dan Volume Pemberian Hasil Fermentasi Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Bibit Jeruk Keprok (Citrus reticulata) Varietas Batu 55

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Macam dan Volume Pemberian Hasil Fermentasi Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Bibit Jeruk Keprok (Citrus reticulata) Varietas Batu 55"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Uji Macam dan Volume Pemberian Hasil Fermentasi Pupuk Organik

Terhadap Pertumbuhan Bibit Jeruk Keprok (Citrus reticulata) Varietas

Batu 55

Oleh: Sri Utami (01710077) AGRONOMI

Dibuat: 2006-02-28 , dengan 3 file(s).

Keywords: UJI, FERMENTASI, ORGANIK, JERUK KEPROK

Konsumsi jeruk Indonesia sekitar 2,9 kg/kapita/tahun termasuk konsumsi paling rendah di dunia dibandingkan negara maju 32,6 kg/kapita/tahun. Walaupun produksi jeruk nasional sekitar 449.531 ton pada tahun 1999 meningkat menjadi 1.529.924 ton pada tahun 2003, volume tersebut belum dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri sehingga pada tahun 2003 volume impor jeruk mencapai 59.358 ton (Dimyati, 2005). Pengembangan jeruk keprok (Citrus

reticulata) varietas Batu 55 perlu didukung dengan teknologi produksi bibit bermutu yang efisien dan ramah lingkungan yaitu dengan penggunaan pupuk organik, karena bahannya mudah

didapat, harganya relatif terjangkau dibandingkan dengan pupuk kimia.

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian hasil fermentasi empat macam pupuk organik terhadap pertumbuhan bibit jeruk keprok (Citrus reticulata) varietas Batu 55 dan untuk mendapatkan volume yang optimal dari hasil fermentasi empat macam pupuk organik untuk memacu pertumbuhan bibit jeruk keprok (Citrus reticulata) varietas Batu 55.

Penelitian ini dilakukan di Nursery house Pusat Penelitian dan pengembangan Hortikultura, Loka Penelitian Tanaman Jeruk dan Hortikultura Subtropik Tlekung, Batu - Malang. Penelitian ini dilakukan secara faktorial dengan rancangan acak kelompok yang diulang tiga kali, terdiri atas dua faktor yaitu faktor I adalah macam pupuk organik, B1 (Pupuk kandang sapi + air kelapa + EM4 + tetes tebu), B2 (Pupuk kandang kambing + air kelapa + EM4 + tetes tebu), B3 (Pupuk kandang ayam + air kelapa + EM4 + tetes tebu), B4 (Azolla segar + air kelapa + EM4 + tetes tebu). Faktor II adalah volume pemberian pupuk organik, terdiri atas 3 level, yaitu V1 (100 ml/tanaman), V2 (200 ml/tanaman), V3 (300 ml/tanaman). Aplikasi perlakuan dilakukan sesuai perlakuan dengan interval 7 hari sekali.

Peubah pengamatan yang diamati meliputi; saat muncul tunas, tinggi tunas, jumlah daun, luas daun, kandungan klorofil dan diameter batang.

(2)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi kombinasi antara perlakuan macam pupuk organik (pukan sapi, pupuk kompos (bermerek surga), pupuk daun paitan) dan

Persentase laju pertumbuhan bibit antar varietas tidak berbeda nyata pada parameter tinggi, lebar daun, panjang daun, jumlah daun, jumlah tunas, jumlah cabang, dan diameter

Hasil PCR dengan penanda ISSR pada tanaman jeruk keprok SoE hasil radiasi sinar gamma menunjukkan berbagai pola, yaitu pitanya sama, kehilangan pita, dan mengalami penambahan

Namun dari hasil pengamatan dan wawancara dengan petani yang menanam pohon jeruk di lokasi penelitian, pohon induk jeruk keprok yang merupakan tanaman asli induk jeruk keprok dari

Bakteri endofit yang diisolasi dari daun jeruk keprok varietas Madura yaitu ada 9 macam koloni bakteri dan di karakteristikkan dengan media PCA, NA dan MCA

Untuk jeruk keprok Topazindo Agrihorti, panelis menilai cukup tinggi pada karakter jumlah biji (6,58), diikuti oleh rasa buah (6,42), ukuran buah (6,39) dan warna

Namun dari hasil pengamatan dan wawancara dengan petani yang menanam pohon jeruk di lokasi penelitian, pohon induk jeruk keprok yang merupakan tanaman asli induk jeruk keprok dari

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian BAP dengan konsentrasi rendah pada dua varietas batang atas jeruk keprok tidak memberikan hasil yang berbeda nyata pada peubah