1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel yang tidak normal. (yaitu, tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan tidak berirama). Penyakit kanker merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit kardiovaskular (Diananda; 2007, Nafrialdi dan Gan; 2011). Kanker adalah sekelompok lebih dari 100 penyakit yang pertumbuhan selnya tidak terkontrol (Dipiro; 2008). Sebanyak 7,6 juta orang di seluruh dunia meninggal karena kanker pada tahun 2008 (WHO; 2013).
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) penyakit kanker masuk dalam urutan teratas dari kelompok penyakit. Berdasarkan kasus penyakit di dunia, kanker menempati urutan kedua, setelah penyakit jantung. Di Indonesia kanker masuk urutan ke-6 sebagai penyebab terjadinya kematian (Mulyadi; 1997). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 4,3 per 1000 penduduk, dan kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, tuberkulosis, hipertensi, cedera, perinatal, dan diabetes Mellitus (Kemenkes RI; 2013).
2
Selama 40 tahun terakhir, kanker servikal invasif telah menurun dari 45 kasus per 100.000 hingga 15 kasus per 100.000 wanita. Kondisi ini terjadi paling sering pada usia 30 sampai 45 tahun, tetapi dapat terjadi di usia dini yaitu 18 tahun (Smeltzer dan Brenda; 2002).
Hingga kini pengobatan neoplastik atau kanker dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu: pembedahan, radiasi, dan dengan pemberian obat antineoplastik atau antikanker (Mulyadi; 1997). Kemoterapi sering digunakan sebagai tambahan untuk pembedahan atau terapi radiasi, namun dapat pula digunakan secara tersendiri. Kemoterapi biasanya menyebabkan peneka- nan/supresi sumsum tulang, yang akhirnya menyebabkan keletihan, anemia, kecenderungan perdarahan, dan peningkatan resiko infeksi (Corwin; 2008).
Selain pengobatan konvensional tersebut, masyarakat banyak mencoba kemungkinan penyembuhan dengan pengobatan alternatif menggunakan tanaman herbal. Salah satunya yaitu dengan menggunakan tanaman benalu. Benalu merupakan tanaman parasit yang pada awalnya dianggap tidak bermanfaat ternyata berpotensi sebagai agen kemopreventif (Ikawati dkk; 2008). Penggunaan tanaman benalu sebagai agen antikanker masih membutuhkan eksplorasi lebih lanjut. Benalu berpeluang untuk dikembangkan sebagai fitofarmaka (Ikawati; 2008 ), salah satunya yaitu benalu teh dan benalu mangga yang tergolong dalam famili Loranthaceae dilaporkan memiliki efek sebagai agen antikanker yang mempunyai nilai IC50 < 50 μg/ml. Benalu kelor mempunyai IC50 = 33,89 μg/ml (Multiawati, 2013), benalu mangga dengan konsentrasi 200 μg/ml dapat meningkatkan ekspresi caspase 3 aktif pada sel Hela (Rachmawati dkk; 2013) dan juga pada ekstrak daun Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.) sebagai antioksidan mempunyai IC50 <100 μg/ml (Artanti
et al; 2012). Senyawa pada tanaman benalu sebelum dikembangkan menjadi tanaman antikanker, maka terlebih dahulu dilakukan uji toksisitas, karena tingkat toksisitas tersebut akan memberi makna terhadap potensi aktivitasnya sebagai antikanker (Indiastuti dkk; 2008).
3
yang hampir sama, hal ini menyebabkan banyak tanaman dalam satu famili mempunyai kandungan senyawa kimia yang sejenis (Astuti; 2013), salah satunya yaitu tanaman benalu kemiri (Dendrophthoe sp. grew on Aleurites moluccana). Negara Indonesia sebenarnya mempunyai banyak spesies benalu, tetapi masyarakat umum lebih mengenal benalu berdasarkan tumbuhan inang tempat tumbuhnya seperti benalu teh, benalu duku, benalu mangga dan lain-lain (Fajriah; 2007).
Tanaman benalu yang diketahui mempunyai kandungan senyawa kimia sebagai antikanker, perlu diinformasikan kepada masyarakat umum tentang khasiat dari tanaman parasit tersebut disertai informasi bagaimana cara memanfaatkan benalu sebagai obat tradisional, baik dari segi pembuatannya maupun cara penggunaannya. Untuk mengetahui tanaman benalu kemiri (Dendrophthoe sp. grew on Aleurites moluccana) ini bisa berefek sebagai sitotoksik, pada penelitian ini akan dibuktikan dengan menggunakan uji MTT
(Microculture Tetrazolium) assay. Metode MTT (3-(4,5-Dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyltetrazolium bromide) adalah terjadinya reduksi garam kuning tetrazolium direduksi menjadi garam formazan oleh enzim suksinat dehidrogenase (Larasati; 2013). Metode ini merupakan senyawa yang tereduksi menjadi ungu di dalam mitokondria sel hidup. Reduksi hanya terjadi apabila terdapat enzim reduktase yang diproduksi oleh mitokondria yang aktif, sehingga perubahan tersebut secara langsung berhubungan dengan jumlah sel yang hidup (CCRC; 2009).
4
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
Bagaimana ekstrak etanol dari daun benalu kemiri (Dendrophthoe sp. grew on Aleurites moluccana) menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker serviks (sel HeLa) dengan metode MTT secara in vitro ?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah : 1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui sitotoksisitas dari ekstrak etanol daun benalu kemiri (Dendrophthoe sp. grew on Aleurites moluccana) terhadap sel kanker serviks (sel HeLa) dengan metode MTT secara in vitro.
1.3.2 Tujuan Khusus
Mengetahui nilai IC50 ekstrak etanol daun benalu kemiri (Dendrophthoe
sp. grew on Aleurites moluccana) terhadap sel kanker serviks (sel HeLa) secara
in vitro dengan metode MTT.
1.4 Hipotesis Penelitian
Ekstrak etanol pada daun benalu kemiri (Dendrophthoe sp. grew on
Aleurites moluccana) memiliki sitotoksisitas terhadap sel kanker serviks (sel HeLa) dengan metode MTT secara in vitro.
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.2 Segi Akademik
1. Dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang farmasi dalam penggunaan bahan alam sebagai obat.
2. Dapat memberikan informasi ilmiah mengenai daun benalu kemiri sebagai sitotoksisitas yang dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk dikembangkan menjadi tanaman antikanker.
5
1.5.3 Segi Masyarakat
1. Dapat memberi informasi kepada masyarakat tentang alternatif terapi pengobatan kanker.
2. Dari data-data yang diperoleh dapat digunakan untuk menunjang penggunaan obat tradisional untuk pengobatan agar dapat diterima oleh masyarakat pada umumnya dan klinisi pada khususnya.
i
SKRIPSI
ROSYIDATUL MALIHAH
SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DAUN
BENALU KEMIRI (
Dendrophthoe sp.
grew on
Aleurites moluccana
) TERHADAP SEL KANKER
SERVIKS (Sel HeLa) DENGAN METODE MTT
SECARA
IN VITRO
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii
Lembar Pengesahan
SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DAUN
BENALU KEMIRI (
Dendrophthoe sp.
grew on
Aleurites
moluccana
) TERHADAP SEL KANKER SERVIKS (Sel
HeLa) DENGAN METODE MTT SECARA
IN VITRO
SKRIPSI
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi Pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang 2014
Oleh:
Rosyidatul Malihah
201010410311100
Disetujui Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
iii
Lembar Pengujian
SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DAUN
BENALU KEMIRI (
Dendrophthoe sp.
grew on
Aleurites
moluccana
) TERHADAP SEL KANKER SERVIKS (Sel
HeLa) DENGAN METODE MTT SECARA
IN VITRO
SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji Pada tanggal 24 Juni 2014
Oleh:
Rosyidatul Malihah
201010410311100
Tim Penguji:
Penguji I Penguji II
Siti Rofida, S.Si., M. Farm., Apt. Ahmad Shobrun Jamil, S. Si., M.P. NIP 11408040453 NIP 11309070469
Penguji III Penguji IV
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Alhamdulillahirrobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, nikmat dan pertolonganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DAUN BENALU KEMIRI (Dendrphthoe sp. grew on
Aleurites moluccana) TERHADAP SEL KANKER SERVIKS (SEL HeLa) DENGAN METODE MTT SECARA IN VITRO.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Siti Rofida, S. Si., M.Farm., Apt. selaku dosen pembimbing I dan Ahmad Shobrun Jamil, S. Si., MP. selaku dosen pembimbing II atas saran, bimbingan, dan arahannya yang dengan sabar telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis sampai terselesaikannya skripsi ini.
2. Nailis Syifa, S. Farm., M. Sc., Apt. Dan Drs. H. Achmad Inoni, Apt. selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.
3. Yoyok Bekti Prasetyo, M. Kep., Sp. Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Nailis Syifa, S. Farm., M. Sc., Apt. selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi dan kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
v
supaya bisa menyelesaikan penelitian skripsi di laboratorium Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, khususnya Prof.Dr.Supargiyono,DTM&H.,SU.,PhD.,Sp.ParK dan Ibu Rumbi yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan tempat agar penulis dapat melaksanakan penelitiannya dengan baik.
7. Hidajah Rachmawati, S. Farm., Apt., Sp. FRS. selaku dosen wali. Terima kasih atas arahan ibu baik tentang akademik atau non akademik selama ini. 8. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat. Terutama Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt., dan Ibu Sendi Lia Yunita, S. Farm., Apt. yang telah susah payah membantu jalanya ujian skripsi sehingga kami dapat melaksanakan ujian skripsi dengan baik. 9. Staff Tata Usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang terima kasih karena telah banyak membantu dalam hal administrasi.
10. Untuk Bapak (H. Saifullah Sholeh) dan Bunda (Siti Rohana) serta Ibu (Sri Pujiati) tercinta dan tersayang yang tiada hentinya memotivasi dalam segala hal, dengan sabar mendoakan untuk kebaikan dan kesuksesan putrinya. Terima kasih banyak atas didikan dan kerja keras untuk membuat putrinya bahagia serta mendapatkan ilmu yang bemanfaat.
11. Untuk semua saudara tersayang, terutama adik Rizal, adik Iva, adik Tus dan adik Vickry yang selalu mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis dalam proses perampungan skripsi ini.
12. Untuk mas Bagus, terima kasih atas semangat, pengertian dan perhatiannya selama ini untuk bisa menyelesaikan skripsi ini, semoga Allah selalu memberikan kemudahan dan keberkahan untuk kita.
13. Teman–teman seperjuangan bahan alam : Iin, Miftah dan Ina atas kebersamaan, bantuan, motivasi dan semangat serta kerjasamanya sehingga skripsi ini dapat terwujud.
vi
kebersamaannya selama ini dan juga terima kasih atas pelajaran yang kalian berikan yang tidak pernah saya dapat di bangku pendidikan.
15. Teman-teman Farmasi 2010 terutama Mbak Lailis, Iin, Rahayu dan Desi, terimakasih atas kebersamaannnya selama 4 tahun terakhir ini, kalian memberikan semangat baru dalam kehidupan ini.
16. Bapak dan Ibu kos terima kasih atas motivasi dan perhatiannya selama ini beserta teman-teman kos Jalan Bendungan Sutami Gang 2A. No. 51 atas kebersamaannya.
17. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan.
Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan skripsi ini dapat berguna bagi penelitian berikutnya ataupun bagi semua pihak yang membaca skripsi ini, amiin.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Malang, 24 Juni 2014 Penyusun
vii
RINGKASAN
Pada dewasa ini, Penyakit kanker merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit kardiovaskular (Diananda; 2007, Nafrialdi dan Gan; 2011). Kanker serviks adalah kanker primer dari serviks. Kanker serviks merupakan jenis kanker tersering kedua di dunia pada wanita, dengan estimasi 529.409 kasus baru dan 274.883 kematian pada tahun 2008 (Rachmawati dkk; 2013). Menurut Depkes RI pada tahun 2010 angka kejadian kanker serviks di negara Indonesia mencapai angka 100/100.000 penduduk pertahun (Ocviyanti dkk; 2013). Hingga kini pengobatan neoplastik atau kanker dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu: pembedahan, radiasi, dan dengan pemberian obat antineoplastik atau antikanker (Mulyadi; 1997). Namun demikian, pada pengobatan kemoterapi biasanya menyebabkan penekanan/supresi sumsum tulang, yang akhirnya menyebabkan keletihan, anemia, kecenderungan perdarahan, dan peningkatan resiko infeksi (Corwin; 2008). Selain pengobatan konvensional tersebut, masyarakat banyak mencoba kemungkinan penyembuhan dengan pengobatan alternatif menggunakan tanaman herbal. Salah satunya yaitu dengan menggunakan tanaman benalu. Benalu merupakan tanaman parasit yang pada awalnya dianggap tidak bermanfaat ternyata berpotensi sebagai agen kemopreventif (Ikawati dkk; 2008).
Salah satu tanaman benalu yang dapat dimanfaatkan adalah benalu kemiri (Dendrophthoe sp. grew on Aleurites moluccana). Studi pendahuluan tentang benalu sudah pernah dilakukan sebelumnya, namun tanaman benalu sebagai agen antikanker masih membutuhkan eksplorasi lebih lanjut. Benalu berpeluang untuk dikembangkan sebagai fitofarmaka (Ikawati; 2008 ), salah satunya yaitu benalu teh dan benalu mangga yang tergolong dalam famili Loranthaceae dilaporkan memiliki efek sebagai agen antikanker yang mempunyai nilai IC50 < 50 μg/ml dan benalu kelor mempunyai IC50 < 33,89 μg/ml (Multiawati, 2013).
Ekstrak yang diuji yaitu ekstrak kental etanol, dimana untuk memperoleh ekstrak kental etanol digunakan ekstraksi dengan cara maserasi. Daun benalu kemiri diekstraksi sebanyak 3x24 jam. Ekstrak kental etanol daun benalu kemiri diuji kromatografi lapis tipis terlebih dahulu supaya dapat diketahui kandungan senyawa kimia yang berada di dalam benalu kemiri tersebut. Hasil dari kromatografi lapis tipis tersebut menyatakan bahwa tanaman daun benalu kemiri positif mempunyai kandungan senyawa kimia flavonoid, steroid dan saponin. Hasil ekstraksi tersebut setelah diuji dengan kromatografi lapis tipis kemudian diuji lagi dengan menggunakan metode MTT Assay untuk mengetahui sitotoksisitas dari daun benalu kemiri ini. Sebelumnya dibuat konsentrasi ekstrak bahan uji dengan konsentrasi 800 µg/ml, 400 µg/ml, 100 µg/ml, 50 µg/ml, 25 µg/ml, lalu dilakukan pembacaan absorbansi untuk mengetahui nilai IC50 dari daun benalu kemiri dengan menggunakan ELISA reader dan dianalisis menggunakan probit log, daun benalu kemiri mempunyai nilai IC50 2592 µg/ml.
viii
Berdasarkan literatur pada penelitian sebelumnya dan dengan perolehan nilai IC50 tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak benalu kemiri bersifat sitotoksik dalam menghambat pertumbuhan sel kanker serviks (sel HeLa) dengan menggunakan metode MTT Assay secara in vitro serta kandungan senyawa kimia yang terdapat di dalam daun benalu kemiri adalah senyawa golongan flavonoid, saponin dan triterpenoid.
ix
ABSTRACT
In this early time cancer is the second leading cause of death after cardiovascular disease, one of which is that cervical cancer is the second most common type of cancer in women in the world. Treatment of cancer that is often used at present is surgery, radiation, and combine with anticancer drugs. But at the moment many people are using herbal remedies, one of which is the use of mistletoe (Dendrophthoe sp.) Which has benefits as cough medicine, cancer, diuretics and pain relievers. It also occurs in Dendrophthoe sp. grew on Aleurites moluccana leaves.
This study aims to determine the cytotoxic activity of chemical compounds as well as knowing the content inside of ethanol extract of
Dendrophthoe sp. grew on Aleurites moluccana leaves against cervical cancer cells (HeLa cells). Dendrophthoe sp. grew on Aleurites moluccana leaves extracted using 96% ethanol was tested by thin layer chromatography test and to determine cytotoxic of it, it used MTT method (Microculture Tetrazolium Salt)
Assay.
The results of the screening group of chemical compounds using TLC is known that ethanol extract of Dendrophthoe sp. grew on Aleurites moluccana
leaves contain flavonoid compounds, steroids and saponins. Based on research conducted by Multiawati if in a cytotoxic test compound IC50 values <33.89 mg / ml, then the compound could be developed into an anticancer compound. Extracts were tested, namely ethanol extract, ethanol extract which has IC50 is 2592 ug / ml, and all of concentration against cervical cancer cells (HeLa cells)> 100 ug / ml, so that the extract of mistletoe leaves of kemiri are cytotoxic and can inhibit the growth of cancer cells cervical (HeLa cells).
x
ABSTRAK
Pada saat ini kanker merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit kardiovaskular, salah satunya yaitu kanker serviks yang merupakan jenis kanker tersering kedua di dunia pada wanita. Pengobatan pada kanker yang sering digunakan pada saat ini yaitu pembedahan, radiasi, dan dengan pemberian obat antikanker. Namun pada saat ini sudah banyak masyarakat yang menggunakan pengobatan herbal, salah satunya yaitu penggunaan tanaman daun benalu (Dendrophthoe sp.) yang mempunyai manfaat sebagai obat batuk, kanker, diuretik dan penghilang nyeri. Hal ini juga terjadi pada tumbuhan daun benalu kemiri (Dendrophthoe sp. grew on Aleurites moluccana).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik serta mengetahui kandungan senyawa kimia yang berada di dalam ekstrak etanol daun benalu kemiri terhadap sel kanker serviks (sel HeLa). Daun benalu kemiri diekstraksi dengan menggunakan etanol 96% diuji dengan kromatografi lapis tipis uji sitotoksiknya digunakan metode MTT (Microculture Tetrazolium Salt) Assay.
Hasil skrining golongan senyawa kimia dengan menggunakan KLT diketahui bahwa ekstrak etanol daun benalu kemiri mengandung senyawa golongan flavonoid, steroid dan saponin. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Multiawati jika pada suatu uji sitotoksik suatu senyawa memiliki nilai IC50 < 33,89 μg/ml, maka senyawa tersebut bisa dikembangkan menjadi senyawa antikanker. Ekstrak yang diuji yaitu ekstrak etanol, dimana ekstrak etanol mempunyai IC50 yaitu 2592 μg/ml, dan semua konsentrasinya terhadap sel kanker serviks (sel HeLa) > 100 µg/ml, sehingga ekstrak daun benalu kemiri ini bersifat sitotoksik dan dapat menghambat pertumbuhan dari sel kanker serviks (sel HeLa).
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
RINGKASAN ... vii
ABSTRACT ... ix
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
DAFTAR SINGKATAN ... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Hipotesis Penelitian ... 4
1.5 Manfaat Penelitian ... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Tinjauan Tentang Benalu Kemiri ... 6
2.1.1 Klasifikasi... 6
2.1.2 Sinonim ... 6
2.1.3 Nama Daerah ... 7
2.1.4 Deskripsi... 7
2.1.5 Etiologi dan Penyebaran... 7
2.1.6 Khasiat ... 7
2.1.7 Kandungan ... 8
2.2 Tinjauan tentang Kanker ... 9
xii
2.2.2 Penyebab Terjadinya Kanker ... 10
2.2.3 Sifat dan Karakteristik Sel Kanker ... 11
2.2.4 Proses Terjadinya Karsinogenesis ... 13
2.3 Tinjauan tentang Kanker Serviks ... 14
2.3.1 Definisi ... 14
2.3.2 Tanda dan Gejala Kanker Serviks ... 16
2.4 Tinjauan Sel HeLa ... 17
2.5 Tinjauan tentang Ekstraksi ... 17
2.6 Tinjauan tentang MTT Assay ... 18
2.7 Tinjauan Nilai IC50 pada Tumbuhan Benalu ...19
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ... 20
BAB 4 METODE PENELITIAN... 23
4.1 Bahan Penelitian ... 23
4.1.1 Bahan Tanaman ... 23
4.1.2 Bahan Kimia dan Bahan Lainnya ... 23
4.2 Alat-alat Penelitian... 24
4.3 Variabel Penelitian ... 24
4.3.1 Variabel Bebas ... 24
4.3.2 Variabel Tergantung ... 25
4.4 Metode Penelitian ... 25
4.4.1 Rancangan Percobaan Penelitian ... 25
4.4.2 Kerangka Operasional ... 26
4.4.3 Prosedur Kerja ... 27
4.4.3.1Pembuatan Ekstrak Bahan Uji ... 27
4.4.3.2Identifikasi Golongan Senyawa kimia dengan Menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ... 27
4.4.3.3 Pembuatan Media ... 29
4.4.3.4 Penumbuhan Sel ... 29
4.4.3.5 Penggantian Media ... 30
4.4.3.6 Panen Sel ... 31
4.4.3.7 Perhitungan Sel ... 31
xiii
4.4.3.9 Uji Aktivitas Antikanker dengan Metode MTT ... 33
4.4.3.10 Analisis Data ... 35
BAB V HASIL PENELITIAN ... 36
5.1 Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Benalu Kemiri (Dendrophthoe sp. grew on Aleurites moluccana) ... 36
5.2 Hasil Uji KLT Bahan Uji Ekstrak Etanol Daun Benalu Kemiri (Dendrophthoe sp. grew on Aleurites moluccana) ... 37
5.3 Perhitungan Sel HeLa dan Volume Panenan Sel yang Ditransfer ke Dalam Plate ... 37
5.4 Uji Sitotoksisitas dari Ekstrak Daun Benalu Kemiri (Dendrophthoe sp. grew on Aleurites moluccana) Terhadap Sel Kanker Serviks (Sel HeLa) dengan Metode MTT ... 38
5.5 Analisis Data ... 40
BAB VI PEMBAHASAN ... 41
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 45
7.1 Kesimpulan ... 45
7.2 Saran ... 45
DAFTAR PUSTAKA ... 46
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Stadium Kanker Serviks ... 15 IV.1 Kelompok perlakuan kultur sel kanker serviks (sel HeLa) dalam tiap
percobaan ... ... 25 V.1 Hasil Pembuatan Ekstrak Daun Benalu Kemiri (Dendrophthoe sp. grew
on Aleurites moluccana) ... 36 V.2 Data Hasil Uji MTT Ekstrak Etanol Daun Benalu Kemiri (Dendrophthoe
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Tanaman Benalu Kemiri (Dendrophthoe sp. grew on Aleurites
moluccana) ... 6
2.2 Struktur Kuersetin ... 9
2.3 Proses Terjadinya Karsinogenesis ... 13
2.4 Sel HeLa ... 17
3.1 Kerangka Konseptual ... 20
4.1 Kerangka Operasional ... 26
4.2 Skema Pembuatan Ekstrak Etanol 96% Daun Benalu Kemiri ... 28
5.1 Ekstrak Kental Etanol Daun Benalu Kemiri (Dendrophthoe sp. grew on Aleuritesmoluccana) ... 36
5.2 Hasil Identifikasi Golongan Flavonoid dengan Kromatografi Lapis Tipis ... 37
5.3 Kondisi Sel Antara Kontrol Sel dan Sel yang Sudah Diberikan Ekstrak Etanol Daun Benalu Kemiri ... 39
5.4 Kondisi Sel Pada Kontrol dan Kelompok Uji Sesudah Pemberian MTT Dilihat Di Bawah Mikroskop dengan Perbesaran 40 Kali ... 40
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup... 51 2. Surat Pernyataan ………... 52 3. Surat Determinasi Tanaman………... 53 4. Analisis Probit Ekstrak Etanol Daun Benalu Kemiri (Dendrophthoe sp.
xvii
DAFTAR SINGKATAN
CCRC = Cancer Chemoprevention Research Center
DMEM = Dulbecco’s Modified Eagle Medium DMSO = Dimethyl Sulfoxide
DNA = Deoxyribose Nucleic Acid
EDTA = Ethylenediamine tetraacetic acid
ELISA = Enzyme Linked Immunosorbent Assay
ER = Endoplasma Reticulum
FBS = Fetal Bovine Serum
FIGO = International Federation of Gynecologists and Obstetricians
HCl = Hidroclhoride Acid
HIV = Human Immunodificiency Virus
HPV = Human Papiloma Virus
HTLV = Human T-lympocyte Virus
IC50 = Inhibitory Concentration 50 LAF = Laminar Air Flow
MK = Media Kultur
MTT = Microculture Tetrazolium Salt
NaOH = Natrium Hidroksida PBS = PhospateBuffer Saline
RPMI = Rosewell Park Memorial Institute
SDS = Sodium Dedocyl Sulfate
USDA = United State Department of Agricultural
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Polis Novita, 2008. Aktivitas Campuran Ekstrak Etanol Herba Sambiloto dan Rimpang Kunyit Terhadap Sel Kanker Payudara Manusia T47D In Vitro Dengan Metode MTT, Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.
Artanti, N., Firmansyah, T., and Darmawan, A., 2012. Bioactivities Evaluation of Indonesian Mistletoes (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.) Leaves Extracts. Journal of Applied Pharmaceutical Science, Vol. 02 No. 01, p. 24-27.
Astuti, Retno Dwi., 2013. Uji Antiproliferasi Ekstrak Etil Asetat Daun Benalu Kepel (Dendrophtoe curvata (Blume) Miq.) Terhadap Cell Line Kanker Payudara T47D. Yogyakarta: Skripsi Universitas Islam negeri Sunan Kalijaga.
Awik, P.D.N., Sukardiman., dan Fadjri, H. T., 2011. Uji Toksisitas dan Efek Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Sel Kanker Serviks (HeLa) Secara In Vitro. ITS Undergraduated Thesis of Biology.
BPOM RI., 2010. Acuan Sedian Herbal. Volume ke-5. Edisi ke-1, Jakarta: Direktorat Obat Asli Indonesia Debuti Bidang Pengawas Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplementer, 129-131.
CCRC (Cancer Chemoprevention Research Center)., 2009. Prosedur Tetap. Yogyakarta Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com/protokol/. Diakses tanggal 30 Oktober 2013.
CCRC (Cancer Chemoprevention Research Center)., 2009. Kanker Leher Rahim (serviks). Yogyakarta : Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com/ensiklopedia/ensiklopedia-kanker/kanker-serviks/. Diakses tanggal 19 September 2013.
CCRC (Cancer Chemoprevention Research Center)., 2009. Sel HeLa. Yogyakarta : Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.
http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com/ensiklopedia/ensiklopedia-kanker/sel-hela/. Diakses tanggal 19 September 2013.
Chrestella, Jessy., 2009. Neoplasma. Departemen Patologi Anatomi. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Medan.
Corwin, J. E., 2008. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3, Jakarta: EGC. Hal 91. Dalimartha, S., 2003. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Kanker.
Cetakan VI. Jakarta : Penebar Swadaya.
Davey, Patrick., 2005. At A Glance Medicine. Jakarta: Penerbit Erlangga. Hal 335.
Diananda, Rama., 2007. Seluk-Beluk Kanker. Jogjakarta: Kata Hati. Hal 17. Dina, F., Prista, K. P., dan Iwang, Y., 2011. Efek Sitotoksik Ekstrak Etanol
Sarang Semut (Myrmecodia pendens) Pada Sel Line Kanker Serviks HeLa. Uji Eksperimental Secara In Vitro. Jurnal Fakultas KedokteranUniversitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), Vol. 3 No. 2. Hal 112-120
Dipiro, T. Joseph., Talbert, L. Robert., Yee, C. Gary., Matzke, R. Gary., Welss, G. Barbara., Posey, Michael. L. 2008. .Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach. Sevent Edition.
Direktorat Jendral PP&PL Kementrian Kesehatan RI., Apakah Anda Tahu tentang Kanker., Panduan Memperingati Hari Kanker Sedunia Di Indonesia Tahun 2013, Jakarta. Hal 3. Dinkes. Jatimprov.go.id. Diakses pada tanggal 04 Oktober 2013.
Fajriah, S., Darmawan, A., Sundowa, A., dan Artanti, N., 2007. Isolasi Senyawa Antioksidan dari Ekstrak Etil Asetat Daun Benalu Dendrophthoe pentandra L. Miq yang Tumbuh pada Inang Lobi-Lobi. Jurnal Kimia Indonesia., Vol. 2 (1), p. 17-20.
Farid, A. dkk., 2008. Panduan Pelayanan Medik: Model Interdisiplin Penatalaksanaan kanker Serviks dengan Gangguan Ginjal. Jakarta. EGC.
Fitriana, N. A., Ambarini, T. K., 2012. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, Vol. 1 No. 02. Departemen Psikologis Klinis dan Kesehatan Mental. Fakultas Psikologi Unversitas Airlangga.
Fried, George. H., Hademenos, George. J., 1999. Schaum’s Outline of Theory and Problems of Biology. Second edition. The McGraw-Hill Companies. Ghofar, Abdul., 2009. Cara Mudah Mengenal & Mengobati Kanker. Cetakan
I, Jogjakarta: Flamingo. Hal 126.
Gibney, M. J., dkk., 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat. Hal 422.
Health Technology Assessment Indonesia., 2008. Skrining Kanker Leher Rahim Dengan Metode Inspeksi Visual Dengan Asam Asetat (IVA). Hal 10.
Ikawati, Muthi., Wibowo, A.E., Octa, N.S., dan Adelina, Rosa., 2008. Pemanfaatan Benalu Sebagai Agen Antikanker. Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Indiastuti, D. N., Purwaningsih, S., Setyawati, Y., dan Cholies, N., 2008. Skrining Pendahuluan Toksisitas Beberapa Tumbuhan Benalu terhadap Larva Udang
Artemia salina Leach. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol. 06, No. 02, ISSN 1693-1831.
Jong, D.W., 2004. Kanker, Apakah Itu? (Pengobatan, Harapan Hidup, dan Dukungan Keluarga). Jakarta: Arcan. Hal 2.
Larasati, Y., 2013. MTT Assay. http://yonikalarasatijournal.wordpress.com/ author/yonikalarasatijournal/. Diakses pada tanggal 20 November 2013. Mardiana, Lina. 2004. Kanker Pada Wanita, Pencegahan dan Pengobatan
dengan Tanaman Obat. Depok: Penebar Swadaya.
Multiawati, Nur., 2013. Uji Antikanker Ekstrak Metanol Daun Benalu Kelor
Mulyadi., 1996. Kanker, Karsinogen, Karsinogenesis dan Antikanker. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya. Hal 94.
Nafrialdi, Gan., Sulistia., 2011. Farmakologi dan Terapi. Edisi V., Jakarta: Badan Penerbit FKUI. Hal 732-733.
Nurwijaya, Hartati., Suheimi, H. K. A., 2010. Kanker Serviks. Surabaya: Hal 5. Ocviyanti, D., Handoko, Y., 2013. Peran Dokter Umum Dalam Pencegahan
Kanker Serviks di Indonesia. J Indon Med Assoc, Vol. 63 No. 1, Hal. 1. Putri, F. W., 2013. Pengetahuan dan Perilaku Mahasiswi Fakultas Farmasi
Universitas Surabaya Dalam Upaya Pencegahan Kanker Serviks. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 2 No. 1, hal. 1-13.
Rachmawati, A, E, V., Muliartha, I, K, G., dan Kusworini. 2013. Pengaruh Ekstrak Daun Benalu Mangga (Dendrophthoe pentandra) Terhadap Viabilitas dan Ekspresi Caspase 3 Aktif pada Sel Kanker Serviks (Sel HeLa). Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Malang.
Rosida, J., 2002. Uji Saponin Dalam Lidah Buaya, Limbah Buah Mengkudu dan Daun Mimba. Temu Teknis Fungsional Non Peneliti, Hal 1-7.
Rossaria, Nella., 2007. Kajian Antiproliferatif Ekstrak Daun Benalu Duku (Loranthaceae dendrophthoe species) Terhadap Sel Mieloma Secara In Vitro. Artikel Ilmiah Universitas Airlangga.
Rusmana, Djaja., 2009. Aspek Onkologi Human Papillomavirus. JKM, Vol. 1 No.9, hal. 95-101.
Sari, R. K., Syafii, W., Achmadi, S. S., Hanafi, M., dan Laksana, Y. T., 2012. Aktivitas Antikanker dan Kandungan Kimia Ekstrak Kayu Teras Suren (Toona sureni). Jurnal Ilmu Teknologi Kayu Tropis, Vol. 10 No. 01, Hal 1-11.
Smeltzer, C. Suzanne., Brenda, G. Bare., 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-bedah Brunner&Suddarth. Edisi 8. Vol 2, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Hal 1559.
Sudiana, I. K., 2008. Patologi Molekuler Kanker. Jakarta: Salemba Media. Hal 27.
Sundaryono, A., 2011. Teratogenitas Senyawa Flavonoid Dalam Ekstrak Metanol Daun Benalu (Dendrophthoe pentandra (L) Miq. ) pada Mus musculus. Jurnal Exacta., Vol. IX No. 1, ISSN 1412-3617.
Sundaryono, A., 2011. Uji Aktivitas Senyawa Flavonoid Total Dari Gynura segetum (Lour) Terhadap Peningkatan Eritrosit dan Penurunan Leukosit Pada Mencit (Mus musculus). Jurnal Exacta., Vol. IX No. 2 ISSN 1412-3617.
Suryapratama, A. S., 2012. Karakteristik Penderita Kanker Serviks di RSUP Dr. Kariadi Semarang Tahun 2010. Semarang. Karya Tulis Ilmiah.
Syaifuddin, M., 2007. Agen Penekan Tumor p53, Kanker, dan Radiasi Pengion. Buletin Alara. Hal 119-128.
USDA., 2013. Species 2000 & ITIS Catalogue of Life. Taxonomic Information for Dendrophthoe pentandra. http://eol.org/pages/2872661/names. Diakses pada tanggal 08 Januari 2014.
Wahyuningsih, M. S. H., Syarif, R. A., Suharmi, S., Murini, T., Saputra, F., dan Adiguno, S. W., 2013. Selectivity of Purified Extract From the Leaves of
Tithonia diversifolia (Hemsley) a. Gray) Againts HeLa Cell. Traditional Medicine Journal, Vol. 18 No. 01, p 22-28.
Waji, R. A., Sugrani, A., 2009. Flavonoid (Quersetin). Makassar: Makalah Kimia Organik Bahan Alam. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin.
Wardhani, Lilies Kusuma dan Sulistyani, Nanik. 2012. Uji Aktivitas Antikbakteri Ekstrak Etil Asetat Daun Binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) terhadap Shigella flexneri Beserta Profil Kromatografi Lapis Tipis. Yogyakarta : Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan.
WHO (World Health Organization). 2013. Cancer Mortality and Morbidity. http://www.who.int/gho/ncd/mortality_morbidity/cancer/en/index.html. Diakses tanggal 07 Oktober 2013.
Wicaksono, M. H. B., Permana, S., 2013. Potensi Fraksi Etanol Benalu Mangga (Dendrophthoe pentandra) sebagai Agen Anti Kanker Kolon pada Mencit (Mus musculus Balb/c) setelah Induksi Dextran Sulvat (DSS) danAzoxymethane (AOM). Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya Jalan Veteran Malang, Jawa Timur, Indonesia.
Wikanta, T., Prabukusuma, A., Ratih, D., dan Januar, H., 2013. Bioaktivitas Ekstrak Kasar Aseton, Fraksi, dan Subfraksinya dari Ulva fasciata
Terhadap Sel Lestari Tumor HeLa. Hal 1-16.
Yan, L.L., Zhang, Y.J., Gao, W.Y., Man, S.l., Wang, Y., 2009. In Vitro and In Vivo Anticancer Activity of Steroid Saponins of Paris polyphylla Var.