• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEK EKSTRAK KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI Streptococcus pneumoniae

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEK EKSTRAK KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI Streptococcus pneumoniae"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL PENELITIAN

EFEK EKSTRAK KULIT JERUK NIPIS

(Citrus aurantifolia) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI Streptococcus pneumoniae

Disusun oleh : NASRATUL ILMI

(09020055)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

i

HASIL PENELITIAN

EFEK EKSTRAK KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia ) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI Streptococcus pneumoniae

KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Fakultas Kedokteran

Oleh

Nasratul Ilmi 09020055

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian Untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal: 25 Maret 2013

Pembimbing I

dr. Bragastio Sidharta, SpM

Pembimbing II

dr. Djaka Handaja, MPH

Mengetahui, Fakultas Kedokteran

Dekan,

(4)

iii

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Nasratul Ilmi ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal 25 Maret 2013

Tim Penguji

dr. Bragastio Sidharta, SpM Ketua

dr. Djaka Handaja, MPH Anggota

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan penelitian yang

berjudul “Efek Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Sebagai Antibakteri

Terhadap Bakteri Streptococcus pneumoniae”. Penulisan penelitian ini dilakukan

dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini jauh dari sempurna,

walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta

mendapatkan bantuan dan bimbingan dari dosen pembimbing yaitu dr. Bragastio

Sidharta, SpM dan dr. Djaka Handaja, MPH serta dosen penguji dr. Irma Suswati,

M.Kes dalam rangka penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai

pihak, sangatlah tidak mudah menjalani masa perkuliahan hingga pada

penyusunan tugas akhir ini.

Akhir kata penulis berharap adanya saran dan kritik yang membangun

dan semoga penelitian ini dapat menambah wawasan serta bermanfaat bagi semua

pihak.

Malang, Maret 2013

(6)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia kesehatan, kesabaran dan

lindungan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

2. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang dan selaku dosen penguji saya yang telah membantu

dan memberikan masukan dan ilmu beliau selaku ahli dari mikrobiologi yang

sangat membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.

3. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang.

4. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes selaku Pembantu Dekan 2 Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang .

5. dr. Iwan Sis, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan 3 Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang.

6. dr. Bragastio Sidharta, SpM selaku dosen pembimbing 1 yang telah

memberikan inspirasi, pencerahan, bimbingan dan waktu beliau kepada

penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

7. dr. Djaka Handaja, MPH selaku dosen pembimbing 2 yang telah

memberikan inspirasi, bimbingan, pencerahan dan waktu beliau kepada

penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

8. Kedua orang tua tercinta, Abah, Umy, Abang, dan Kakak- kakak saya yang

selama ini selalu ada memberikan doa, dukungan, semangat, inspirasi, waktu,

(7)

vi

9. Terima kasih juga buat Arie Tedjamukti Listyawan, Ayah, Ibu yang selalu

memberikan motivasi, dukungan, hiburan, kasih sayang dan semangat kepada

penulis selama ini, terutama saat pembuatan karya tulis ini.

10. Sahabat – sahabatku The semokerz, Donnah uye, Ayu jreng, Mbak Okaik,

Kaha dan Ocin, yang selalu sabar, memberikan semangat, motivasi, bantuan,

waktunya dukungan serta canda tawanya selama kuliah di kedokteran.

Semoga kita tetep kompak selalu.

11. Pak Joko, Bu Fat, Mas Mifta, Pak Kus, Mas Bebeb selaku staf laboratorium

FK UMM yang telah banyak membantu dengan tulus dan baik secara

langsung dan tidak langsung dalam penelitian ini.

12. Astrini, Karin, Udin, Leni, Bella, Mano, Cut, Mery, Indah, Fahmi, Caesar,

Fadhiel, Peppy, Amel, Amelia Alva, Wincil, Wika, Grendha, Dito, dan

teman-teman lainnya yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam

belajar bersama.

13. Mbak Emi, Mbak Dila, Mas Didit, Mas Faisal, Pak Yono, Ibu Rom, serta

para staf FK UMM lainnya yang telah banyak membantu dalam proses

administrasi dan maupun proses lainnya.

14. Para dosen pengajar FK UMM yang telah memberikan bekal ilmu dan

pengetahuan.

15. Semua teman-teman FK UMM angkatan 2009 yang menjadi teman

seperjuangan selama menempuh pendidikan kedokteran.

16. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini dan

juga mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis

(8)

vii ABSTRAK

Ilmi , Nasratul. 2013. Efek Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia ) Sebagai Antibakteri Terhadap Bakteri Streptococcus pneumoniae. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Bragastio Sidharta (2) Djaka Handaja,

Latar belakang: Streptococcus pneumoniae menyebabkan 20-30% kasus pneumonia yang didapat di komunitas dan menyebabkan 60-80% dari semua kasus pneumonia oleh bakteri. Meningkatnya insiden bakteri resisten terhadap antibiotik diperlukan alternatif yang lain. Streptococcus pneumoniae resisten terhadap seftizoksim, tetrasiklin, dan eritromisin Kulit jeruk nipis mempunyai manfaat antimikroba karena mengandung alkaloid, flaavanoid, tannin, dan minyak atsiri.

Tujuan Penelitian: Untuk menguji efek ekstrak kulit jeruk nipis ( Citrus aurantifolia ) sebagai antibakteri terhadap bakteri Streptococcus pneumoniae

Metode penelitian: : Penelitian ini menggunakan true eksperimental post test only control. Konsentrasi ekstrak kulit jeruk nipis yang digunakan adalah 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56%, 0,78%, 0,39%, serta 2 kontrol (kontrol bahan dan kontrol kuman). Analisa data menggunakan one way ANOVA, Korelasi, dan Regresi.

Hasil : Kadar hambat minimal (KHM) tidak bisa diidentifikasi karena ekstrak yang keruh. Kadar bunuh minimal (KBM) 12,5%. : Signifikan 0,000 (P<0,05) pada uji one way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar perlakuan pada jumlah koloni. Semakin tinggi ekstrak kulit jeruk nipis, maka semakin sedikit koloni bakteri Streptococcus pneumoniae (r= -0,549) dengan tingkat korelasi sedang. Pemberian konsentrasi ekstrak kulit jeruk nipis berpengaruh terhadap penurunan jumlah koloni bakteri Streptococcus pneumoniae (R2=0,301)

Kesimpulan: Ekstrak kulit jeruk nipis memiliki efek antibakteri terhadap bakteri Streptococcus pneumoniae .

(9)

viii ABSTRACT

Ilmi, Nasratul. 2013. The Effect of Lime peel (Citrus aurantifolia) extract as antimicrobial of Streptococcus pneumoniae bacteria. Thesis, Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Malang. Advisor (1) Bragastio Sidharta, Advisor (2) Djaka Handaja,

Background: Streptococcus pneumoniae is caused 20-30% for all community acquired pneumonia case and caused 60-80% from all pneumonia case from bacteria. The increase of incident drug resistant that need another alternative. Streptococcus pneumoniae resistant to seftizoksim, tetrasiklin, eritromisin. Lemon peel has antimicrobial effect because it contained alkaloid, flavonoid, tannin, and essential oil.

The Objective of Research: To test the effect of Lemon peel (Citrus aurantifolia) extract extract as antimicrobial of Streptococcus pneumoniae bacteria.

Research Method: This study employed true experimental post-test only control. Lemon peel extract concentration used was 100%, 50%, 25%, 12.5%, 6.25%, 3.125%, 1.56%, 0.78%, 0.39%, and two controls (material and germ controls). Analysis of the data used one-way ANOVA, Correlation and Regresion.

Results: The concentration of Minimal Inhibitory Concentration (MIC) was can not identified because of disturbed extract. Minimal Bactericidal Concentration (MBC) was 12,5%. Significant 0.000 (P<0.05) on one-way ANOVA test showed a significant difference between treatments to the number of colonies. The higher the lemon peel extract, the less colonies of Streptococcus pneumoniae (r=-0.549) with showed medium corelation. Giving Lemon peel extract concentration affected on decreasing the number of colonies of Streptococcus pneumoniae (R2=0,301).

Conclusion: Lemon peel extract has an antimicrobial effect to Streptococcus pneumonia bacteria.

(10)

ix

HALAMAN JUDUL ... . i

LEMBAR PENGESAHAN ... .ii

LEMBAR PENGUJIAN ... .iii

KATA PENGANTAR ... .iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... .v

ABSTRAK ... ..vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ...xiii

DAFTAR GAMBAR ... .xiv

DAFTAR SINGKATAN ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan umum ... 4

1.3.2 Tujuan khusus ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Manfaat akademis ... 4

1.4.2 Manfaat klinis ... 5

1.4.3 Manfaat masyarakat ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Jeruk nipis ... 6

2.1.1 Tinjauan umum ... 6

(11)

x

2.1.3 Nama daerah ... 7

2.1.4 Morfologi umum tanaman jeruk nipis ... 7

2.1.5 Morfologi kulit buah jeruk nipis ... 8

2.1.6 Kandungan dan manfaat ... 9

2.1.7 Kemampuan antimikroba kulit jeruk ... 13

2.2 Streptococcus pneumoniae secara umum ... 13

2.2.1 Berdasarkan tipe hemolisis pada BAP ... 13

2.2.2 Berdasarkan sifat biologi yang khas ... 15

2.2.3 Berdasarkan struktur antigen ... 16

2.2.4 Berdasarkan kebutuhan oksigen ... 16

2.2.5 Identifikasi bakeri genus Streptococcus ... 16

2.3 Streptococcus pneumoniae ... 17

2.3.1 Morfologi ... 17

2.3.2 Biakan ... 18

2.3.3 Variasi ... 18

2.3.4 Daya tahan ... 18

2.3.5 Mekanisme kerja zat antimikroba ... 19

2.3.6 Antimikroba yang mengganggu metabolisme sel mikroba ... 19

2.3.7 Antimikroba yang menghambat sintesis dinding sel mikroba ... 20

2.3.8 Antimikroba yang mengganggu permeabilitas membran sel .... 20

2.3.9 Antimikroba yang menghambat sintesis protein ... 20

2.3.10 Antimikroba yang menghambat sintesis ... 21

2.4 Uji kepekaan terhadap antimikroba ... 21

(12)

xi

2.4.2 Metode difusi cakram ... 22

BAB 3 KERANGKA KONSEP ... 24

3.1 Kerangka Konsep ... 24

3.2 Hipotesis ... 26

BAB 4 METODE PENELITIAN... 27

4.1 Rancangan penelitian ... 27

4.2 Tempat dan waktu penelitian ... 27

4.3 Populasi dan sampel penelitian ... 27

4.3.1 Populasi ... 27

4.3.2 Sampel penelitian ... 27

4.3.3 Estimasi besar sampel ... 27

4.4 Variabel penelitian ... 28

4.4.1 Variabel bebas ... 28

4.4.2 Variabel tergantung ... 28

4.5 Definisi operasional ... 28

4.6 Instrumen penelitian ... 30

4.6.1 Alat untuk ekstraksi kulit jeruk ... 30

4.6.2 Bahan untuk ekstraksi ... 30

4.6.3 Alat untuk uji antimikroba ... 31

4.6.4 Bahan untuk uji antimikroba ... 31

4.6.5 Sterilisasi alat ... 31

(13)

xii

4.6.7 Pembuatan medium BAP ... 32

4.6.8 Pembuatan perbenihan cair bakteri ... 33

4.6.9 Pembuatan ekstra kulit jeruk nipis ... 33

4.6.10 Uji antimikroba larutan ekstra kulit jeruk nipis ... 35

4.7 Skema prosedur penelitian... 39

4.8 Analisis data ... 40

BAB 5 HASIL PENELITIAN ... 42

5.1 Efek ekstrak kulit jeruk nipis terhadap bakteri S.pneumonie ... 42

5.1.1 Kadar hambat minimum (KHM) ... 42

5.1.2 Kadar Bunuh minimum (KBM) ... 43

5.2 Analisis Data ... 44

5.2.1 Uji One Way ANOVA ... 45

5.2.2 Uji Korelasi Pearson ... 47

5.3.3 Uji Regresi Linier ... 48

BAB 6 PEMBAHASAN... ... 50

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN... ... 53

7.1 Kesimpulan... ... 53

7.2 Saran... ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

LAMPIRAN ... 57

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kandungan Jeruk Nipis tiap 100 g ... 9

Tabel 2.2 Flavonoid, hisperidine, total fenol ... 13

Tabel 2.3 Mean Zone Diameter (MZD) ... 13

Tabel 5.1 Skor Tingkat Kekeruhan ... 43

Tabel 5.2 Rata-rata Jumlah Koloni Bakteri Streptococcus pneumoniae ... 44

Tabel 5.3 Uji Normalitas ... 45

Tabel 5.4 Uji Homogenitas ragam ... 46

Tabel 5.5 Uji One Way ANOVA ... 46

Tabel 5.6 Uji Korelasi ... 47

Tabel 5.7 Uji Regresi Linier ... 48

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jeruk nipis ... 6

Gambar 2.2 Streptococus pneumoniae ... 14

Gambar 3.1 Skema Kerangka Konsep ... 24

Gambar 4.7 Skema Prosedur Penelitian ... 39

(16)

xv

DAFTAR SINGKATAN

ANOVA : Analysis of Variance

BAP : Blood Agar Plate

KB : Kontrol Bahan

KBM : Kadar Bunuh Minimal

KK : Kontrol Kuman

KHM : Kadar Hambat Minimal

MIC : Minimal Inhibitory Concentration

MBC : Minimal Bactericidal Concentration

(17)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Abdat, Amali, 2010, Pertumbuhan Steptococcus pneumoniae. Pada Agar Darah Manusia Dan Agar Darah Domba [online], cited 17 Oktober 2010, available from:http//eprints.undip.ac.id230631Amalia_Abdat.

Agusta, A., 2000, Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika, ITB, Bandung, 2, 29-35. Anonim, 2008. Profil Kesehatan di Indonesia. Depkes R.I , Jakarta

Browne, M, 2002. Alternatives Medicine Use in The General Public [online], diunduh 21 november 2010, didapat dari: http://www.altmed.creugton.edu/ peslop/general_population.html.

Chang, L.C. and Kinghorn, A.D., (2001), ‘Flavonoid as Cancer ChemopreventiveAgents’. in : Trigali, C, Bioactive Compounds from Natural Sources, Isolation,Characterisation and Biological Properties, Taylor and Francis, New York

Dahlan , 2009, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi, 4, Salemba Medika, Jakarta, Hal: 84-95, 158-162,195-210.

Dalimartha, Setiawan. 2002. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 1. Depok: Trubus Agriwidya

Devitt, M, 2002. Complementary Care in The United Kingdom [online], diunduh

15 november 2010, didapat dari:

http://www.accupunture_today.com/achieve /2000/sep/ 09cameu.html.

Dinkes Jatim, 2012, Selayang Pandang 2011, Seksi Informasi dan Penelitian Pengembangan Kesehatan Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Dzen, S,M, et al, 2003, Bakteriologi Medik, Bayumedia Publising, Malang, Hal:105-123, 149-155

Guenther, E. 2006. Minyak Atsiri. Jilid 1. Jakarta : UI-Press.

Gumelar, Galih, 2008, obat-obatan alami [online],cited 10 juli 2008, available from: http://obatgalihgumelar.blogspot.com/2008_06_01_archieve.html.

Guo, X.M., Lu, Q., Liu, Z.J., Wang, L.F., Feng, B. A. (2006). ‘Effects of D -limonene onleukimia cells HL-60 and K562 in vitro’, Zhongguo Shi Yan Xue Ye Xue Za Zhi.14(4):692-5

(18)

xvii

Klinikita, 2007. Kesehatan Anak di Daerah Tropis. Bumi Aksara.

Lukito H, 2001. Rancangan Percobaan. Malang: IKIP.

Mardiastuti, 2007. Emerging Resistance Pathogen: Situasi Terkini di Asia, Eropa, Amerika Serikat, Timur Tengan, dan Indonesia.

Mohammed Fadlinizal Abd Ghafar, K. Nagendra Prasad, Kong Kin Weng, Amin Ismail, 2009. Flavonoid, hesperidine, total phenolic, contents and antioxidant activities from Citrus spesies.

Muhlisah, Fauziah. 2008. Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Jakarta : Penebar Swadaya.

Niluh Putu Febrina Astarini, R. Y. Perry Burhan, Yulfi Zetra, 2009. Minyal Atsiri Dari Kulit Buah Citrus grandis, Citrus aurantifolia, Citrus aurantium (L.) dan Citrus aurantifolia (RUTACEA) Sebagai Senyawa Antibakteri Dan Insektisida

Pratiwi, Sudarmono, 2001. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran UI, Jakarta, Hal: 33-39.

Rikasih. A, Purba.E.L, Aprilina.I, Sartika.T, 2010. Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan

. FMIPAUI : Jakarta.

Robinson, Trever. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Edisi VI. ITB. Bandung. Hal 123-128

Rukmana R. 1996. Jeruk Nipis. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

Sarwono, B. 1995. Jeruk dan Kerabatnya. Penebar Swadaya. Jakarta.

Setiadi dan Parmin, 2004, Jeruk Asa,. Penebar Swadaya, Jakarta

Setiabudy, R., Gan, V. H. 2007. Pengantar Antimikroba. Dalam: Farmakologi Dan Terapi Edisi 5. Gaya Baru, Jakarta.

Sikkema J, Bont JAM de, poolman B. 1994. Interaction of cyclic hydrocarbons with biological membranes. Journal of Biologycal Chem 269(11), page : 8022-8028

Soekardjo B. dan Siswandono, 2000, Kimia Medisinal, Universitas Airlangga, Surabaya, Hal78-83

Soemiati,2002. Mekanisme kerja senyawa Fenol, [Online] (http://journal .ui.ac.id/?hal=detailartikel&q=360, diakses tanggal 10 Januari 2013)

(19)

xviii

Sunartyo, 2000, Uji sitotoksisitas ekstrak Coleus amboinicus, Lour menggunakan esei MTT [online], cited 5 Desember 2009, available from: http://journal:lib.unair.ac/id/index.php.dj/issue/view/542/showToc

Supranto, J, 2007, Teknik Sampling Survey danEksperimen, PT Rineka Cipta, Jakarta

Taiwo SS, Oyekanmi BA, Adesiji YO, Opaleye OO, Adeyeba OA. 2007. In Vitro Antimicrobial Activity of Crude Extracts of Citrus aurantifolia Linn and Tithonia diversifolia Poaceae on Clinical Bacterial Isolates. International Journal of Tropical Medicine 2(4): 113-117.

Test, Samuel, 2005, Complement and Immunity to Pneumococcal Vaccines

[online],cited 4 Oktober 2010, available

from:http://www.chori.org/Principal_Investigators/Test_Samuel_T/test_rese arch.html.

Tjokronegoro A, 2001, Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran, FK UI, Jakarta.

Trisbiantara I. 2008. Jeruk Nipis : si Kecil yang Besar Manfaatnya. http://www.tanyadokteranda.com/artikel/2008/05/jeruk-nipis-si-kecil-yang-besar-manfaatnya [4 Desember 2008]

Tombetta D et al. 2005. Mechanism of antibacterial action of three monoterpens. Antimicrobial Agent and Chemotheraphy 49(6); 2427-2478.

WHO, 2002. Infection Diseasse [online], diunduh 21 november 2010, didapat dari: http://www.who.int/infans/en/faet_139.html.

(20)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar

tidak saja di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Selain virus sebagai

penyebabnya, bakteri juga tidak kalah pentingnya dalam menyebabkan penyakit

infeksi. Penyakit infeksi ini juga merupakan penyebab utama kematian di

dunia.(Mardiastuti, 2007)

ISPA meliputi infeksi saluran pernapasan bagian atas dan saluran

pernapasan bagian bawah. Salah satu yang termasuk dalam infeksi saluran

pernapasan bagian atas adalah batuk pilek biasa, sakit, radang tenggorokan,

influenza, bronchitis dan sinusitis sedangkan infeksi yang menyerang bagian

bawah saluran napas seperti paru itu salah satunya adalah pneumonia. (Klinikita,

2007).

Bakteri Streptococcus pneumoniae merupakan bakteri komensal dari

saluran napas bagian atas manusia sekitar 5-40 %. Streptococcus pneumonia

menyebabkan 20-30% kasus pneumonia yang didapat di komunitas dan

menyebabkan 60-80% dari semua kasus pneumonia oleh bakteri. (Abdat, 2010).

Menurut profil kesehatan data Depkes RI tahun 2008 Di Indonesia, Infeksi

Saluran Pernapasan Akut (ISPA) selalu menempati urutan pertama penyebab

kematian pada kelompok bayi dan balita. ISPA juga sering berada pada daftar 10

(21)

2

ISPA tahun 2005 menempatkan ISPA/Pneumonia sebagai penyebab kematian

bayi terbesar di Indonesia dengan persentase 22,30% dari seluruh kematian

balita. Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2011 jumlah

penderita ISPA (Pneumonia dan Pneumonia Berat) di Provinsi Jawa Timur

mencapai 75.699 penderita dengan jumlah kematian 6 orang. Bakteri

Streptococcus pneumoniae merupakan bakteri komensal dari saluran napas

bagian atas manusia sekitar 5-40% (Abdat,2010). Streptococcus pneumoniae

menyebabkan 20-30% dari seluruh kasus pneumonia yang didapat di komunitas

di Indonesia dan menyebabkan 60-80% dari semua kasus pneumonia oleh

bakteri. Selain itu, Streptococcus pneumoniae juga merupakan patogen nomor

dua tersering pada meningitis bakterial (Mandal, et al, 2008).

Insiden bakteri resisten yang meningkat merupakan tanda bahaya dan

diperkirakan berlanjut meningkat seiring dengan banyaknya pemakaian antibiotik

yang tidak rasional (WHO, 2002).

Streptococcus pneumoniae juga resisten terhadap seftizoksim, tetrasiklin,

dan eritromisin (Jawetz, 2008).

Seiring dengan berkembangnya penggunaan tanaman obat dalam kesehatan

dengan semboyan “back to nature”, keingintahuan masyarakat terhadap khasiat

dan manfaat tanaman obatpun semakin berkembang. Saat ini masyarakat mulai

menyadari bahwa pemakaian bahan kimia sering menimbulkan efek samping,

sehingga lebih memilih menggunakan bahan alami yang berasal dari tumbuhan.

Beberapa tumbuhan tertentu dapat menganung zat antimikroba yaitu bahan yang

(22)

3

Penggunaan tanaman sebagai obat-obatan saat ini sudah cukup populer.

Hasil survey di Amerika terhadap 1.204 orang, menunjukkan 34% menggunakan

tanaman sebagai obat alternatif (Devitt, 2002). Survey lain yang dilakukan di

Harvard tahun 1990-1997, penggunaan tanaman sebagai obat alternatif

meningkat dari 2.5% menjadi 12.1% (Browne, 2002). Alasan dari pemakaian

tanaman sebagai obat karena mereka merasa terapi dengan cara tersebut cukup

aman, dan efektif (Devitt, 2002).

Tanaman jeruk nipis tergolong suku Rutaceae. Jeruk nipis mempunyai

banyak kegunaan dalam kehidupan manusia terutama sebagai bahan minuman

dan obat tradisional. Berdasarkan pengalaman, air perasan buah jeruk nipis dapat

menyembuhkan penyakit batuk. Selain buah, kulit buah jeruk nipis juga

mempunyai kegunaan karena dalam kulit buah jeruk nipis tersebut mengandung

minyak atsiri. Minyak atsiri kulit buah jeruk nipis diperoleh dari kulit buah

terluar yang masak dan segar. Minyak ini digunakan sebagai bahan obat dan

flavor (pengharum) pada makanan dan minuman (Guenther, 2006). Minyak atsiri

mengandung campuran senyawa kimia dan biasanya campuran tersebut sangat

kompleks. Minyak atsiri dapat menghambat beberapa jenis bakteri merugikan

seperti E. coli, Salmonella sp, S. aureus, Klebsiella dan Pasteurella (Agusta,

2000).

Berdasarkan hal-hal di atas peneliti ingin melakukan penelitian yang

bertujuan untuk menguji efek antibakteri ekstrak kulit jeruk nipis terhadap

Streptococcus pneumoniae. Penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi data awal

(23)

4

1.2 Rumusan masalah

Apakah ekstrak kulit jeruk nipis ( Citrus aurantifolia ) mempunyai efek

sebagai antibakteri terhadap bakteri Streptococcus pneumoniae?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk menguji efek ekstrak kulit jeruk nipis ( Citrus aurantifolia ) sebagai

antibakteri terhadap bakteri Streptococcus pneumoniae.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Menentukan besarnya Kadar Hambat Minimum (KHM) ekstrak kulit

jeruk nipis ( Citrus aurantifolia ) terhadap bakteri Streptococcus

pneumoniae.

2. Menentukan besarnya Kadar bunuh Minimum ( KBM ) ekstrak kulit

jeruk nipis ( Citrus aurantifolia ) terhadap bakteri Streptococcus

pneumoniae.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat akademis

1. Secara teoritis penelitian ini ingin memberikan informasi ilmiah

tentang pengaruh ekstrak kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia)

terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pneumoniae.

2. Memperluas pengetahuan tentang ekstrak kulit jeruk nipis (Citrus

(24)

5

1.4.2 Manfaat klinis

Ekstrak kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dapat memberikan

data awal sebagai antibakteri terhadap bakteri Streptococcus pneumonia.

1.4.3 Manfaat masyarakat

Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa ekstrak kulit

jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mempunyai sifat antibakteri terhadap

Referensi

Dokumen terkait

Dan dari hal ini, timbul reaksi dari strees orang tua terhadap perawatan anak yang dirawat di rumah sakit yang meliputi (Supartini, 2009). 1) Kecemasan, ini

PERSENTASE PEMBAGIAN HASIL PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR ANTARA PEMERINTAH DAERAH DALAM PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016. BAB

Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan Non Performing Loan (NPL), Return On Asset (ROA), Net Interest Margin (NIM), dan Capital Adequancy Ratio

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada metode proses berpikir lengkap Rachman (1984) dalam Norma (2013) yang menerapkan analisis

any time and without having to explain its decision, notify the sending State that the head of the mission or any member of the diplomatic staf of the missions is persona non

Jumlah peserta didik dalam satu Rombongan Belajar diatur.

Jqmil arliair,

Setiap propinsi yang pada saat ini mencapai 33 propinsi memiliki kebudayaan yang berbeda satu sama lainnya baik dari suku, bangsa, bahasa, adat istiadat, kesenian, dan lain