• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SUKOHARJO RAYON TIMUR TAHUN 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SUKOHARJO RAYON TIMUR TAHUN 2014/2015"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DI

KECAMATAN SUKOHARJO RAYON TIMUR TAHUN 2014/2015

Oleh

M. Surya Alamsah

Masalah dalam penelitian ini apakah ada hubungan antara kompetensi supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru sekolah dasar sekecamatan Sukoharjo Rayon Timur Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kompetensi supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru disekolah dasar di Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur Tahun Pelajaran 2014/2015. Metode pada penelitian ini adalah metode korelasional. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru sekolah dasar Negeri yang berada di Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur yaitu sebanyak 101 guru, dengan jumlah sampel sebesar 50 responden. Instrumen utama yang digunakan adalah kuisioner. Data dianalisis dengan menggunakan korelasi product moment. Hasil perhitungan menunjukkan ada hubungan positif antara kompetensi supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru sekolah dasar di Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan nilai r hitung =0,527. Saran bagi guru diharapkan dapat mengembangkan kinerja guru dalam pembelajaran demi kesempurnaan proses pembelajaran.

(2)

HUBUNGAN KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DI

KECAMATAN SUKOHARJO RAYON TIMUR TAHUN 2014/2015

Oleh

M. SURYA ALAMSAH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

HUBUNGAN KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DI

KECAMATAN SUKOHARJO RAYON TIMUR TAHUN 2014/2015

Oleh:

M. SURYA ALAMSAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

ABSTRAK

HUBUNGAN KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DI

KECAMATAN SUKOHARJO RAYON TIMUR TAHUN 2014/2015

Oleh

M. Surya Alamsah

Masalah dalam penelitian ini apakah ada hubungan antara kompetensi supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru sekolah dasar sekecamatan Sukoharjo Rayon Timur Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kompetensi supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru disekolah dasar di Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur Tahun Pelajaran 2014/2015. Metode pada penelitian ini adalah metode korelasional. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru sekolah dasar Negeri yang berada di Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur yaitu sebanyak 101 guru, dengan jumlah sampel sebesar 50 responden. Instrumen utama yang digunakan adalah kuisioner. Data dianalisis dengan menggunakan korelasi product moment. Hasil perhitungan menunjukkan ada hubungan positif antara kompetensi supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru sekolah dasar di Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan nilai r hitung =0,527. Saran bagi guru diharapkan dapat mengembangkan kinerja guru dalam pembelajaran demi kesempurnaan proses pembelajaran.

(5)

ABSTRAK

CONNECTING COMPETENCE SUPERVISION PRINCIPAL WITH PERFORMANCE IN PRIMARY SCHOOL TEACHER

EAST DISTRICT RAYON SUKOHARJO YEAR 2014/2015

By

M. Surya Alamsah

Problems in this study Is there a relationship between the principal supervisory competences to the performance of elementary school teachers in the district of Sukoharjo Rayon Eastern part of the Academic Year 2014/2015. This study aims to determine the competence of supervision principals Relations with the performance of elementary school teachers in the Eastern District of Sukoharjo Rayon academic year 2014/2015. This research method is a method orelasional. population in this study were all primary school teachers who are in the eastern part of the District Sukoharjo Rayon as many as 101 teachers, with a sample size of 50 respondents. The main instrument used was a questionnaire. Data were analyzed using product moment correlation. The calculations show a positive relationship between competence supervision of principals with the performance of primary school teachers in the district of East Rayon Sukoharjo academic year 2014/2015 with the count value r = 0.527. Suggestions for teachers are expected to develop the performance of teachers in the learning process of learning for the sake of perfection.

(6)

DAFTAR ISI A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah... 5

C. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Ruang Lingkup Penelitian ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Supervisi ... 8

B. Kompetensi Kepala Sekolah ... 9

1. Pengertian Kompetensi Kepala Sekolah ... 9

2. Jenis Kompetensi Kepala Sekolah ... 10

C. Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah ... 12

1. Pengertian Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah ... 12

2. Teknik-Teknik Supervisi Kepala Sekolah... 13

3. Fungsi Supervisi Kepala Sekolah... 14

4. Tujuan Supervisi Kepala Sekolah ... 14

D. Kinerja Guru ... 15

1. Pengertian Kinerja Guru... 15

(7)

E. Hasil Penelitian yang Relevan ... 18

F. Kerangka Pikir ... 20

G. Hipotesis ... 21

III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 22

B. Waktu dan Tempat Penelitian... 23

C. Populasi Dan Sampel ... 23

1. Populasi Penelitian ... 23

2. Sampel Penelitian... 24

D. Variabel Penelitian ... 25

E. Definisi Konseptual Variabel ... 26

F. Definisi Operasional Variabel... 26

G. Teknik Pengumpulan Data... 29

H. Uji Peryaratan Instrumen ... 30

1. Uji Validitas ... 30

2. Uji Reabilitas ... 31

I. Teknik Analisis Data... 32

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian... 34

B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas... 37

C. Pengujian Hipotesis ... 40

D. Pembahasan... 42

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 47

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) Mata pelajaran IPS di SDN Kecamatan Sukoharjo Bagian Timur Mid Semester Ganjil Tahun

Pelajaran 2014/2015... 3

3.1 Data Guru di Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur... 23

3.2 Sampel Guru SD Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur ... 25

3.3 Kisi-Kisi Variabel X (Kompetensi Profesional Kepala Sekolah)... 27

3.4 Kisi-Kisi Variabel Y(Kinerja Guru). ... 29

3.5 Skor Jawaban Angket Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah ...30

3.6 Skor Jawaban Angket Kinerja Guru ...30

3.7 Daftar Interpretasi Koefisien r ... 32

4.1 Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur Tahun 2015 ... 35

4.2 Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Kategori Kinerja Guru SDN Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur Tahun 2015 ... 36

4.3 Hasil Uji Validitas Kuisioner untuk Variabel Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah (X)... 38

4.4 Hasil Uji Validitas Kuisioner untuk Variabel Kinerja Guru (Y) ... 39

4.5 Reliabilitas Instrumen ... 39

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Angket Penelitian ... 49

2. Data Hasil Supervisi Kepala Sekolah ... 54

3. Data Hasil Kinerja Guru... 56

4. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Supervisi Kepala Sekolah ... 58

5. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Kinerja Guru... 59

(11)

xii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

RIWAYAT HIDUP ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Ruang Lingkup Penelitian ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Supervisi ... 8

B. KompetensiKepalaSekolah ... 9

1. Pengertian KompetensiKepalaSekolah ... 9

2. JenisKompetensiKepalaSekolah ... 10

C. KompetensiSupervisiKepalaSekolah ... 12

1. Pengertian KompetensiSupervisiKepalaSekolah ... 12

2. Teknik-TeknikSupervisiKepalaSekolah... 13

3. FungsiSupervisiKepalaSekolah ... 14

4. TujuanSupervisiKepalaSekolah ... 14

D. Kinerja Guru ... 15

1. PengertianKinerja Guru... 15

(12)

xiii

E. Hasil Penelitian yang Relevan ... 18

F. Kerangka Pikir ... 20

G. Hipotesis ... 21

III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 22

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 23

C. Populasi Dan Sampel ... 23

1. Populasi Penelitian ... 23

2. Sampel Penelitian ... 24

D. Variabel Penelitian ... 25

E. Definisi Konseptual Variabel ... 26

F. Definisi Operasional Variabel ... 26

G. Teknik Pengumpulan Data ... 29

H. Uji Peryaratan Instrumen ... 30

1. Uji Validitas ... 30

2. Uji Reabilitas ... 31

I. Teknik Analisis Data... 32

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 34

B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas... 37

C. Pengujian Hipotesis ... 40

D. Pembahasan... 42

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 47

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Angket Penelitian ... 49

2. Data Hasil Supervisi Kepala Sekolah ... 54

3. Data Hasil Kinerja Guru... 56

4. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Supervisi Kepala Sekolah ... 58

5. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Kinerja Guru... 59

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) Mata pelajaran IPS di SDN Kecamatan Sukoharjo Bagian Timur Mid Semester Ganjil Tahun

Pelajaran 2014/2015... 3

3.1 Data Guru di Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur... 23

3.2 Sampel Guru SD Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur ... 25

3.3 Kisi-Kisi Variabel X (Kompetensi Profesional Kepala Sekolah)... 27

3.4 Kisi-Kisi Variabel Y(Kinerja Guru). ... 29

3.5 Skor Jawaban Angket Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah ...30

3.6 Skor Jawaban Angket Kinerja Guru ...30

3.7 Daftar Interpretasi Koefisien r ... 32

1.1 Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur Tahun 2015 ... 35

1.2 Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Kategori Kinerja Guru SDN Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur Tahun 2015 ... 36

1.3 Hasil Uji Validitas Kuisioner untuk Variabel Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah (X)... 38

1.4 Hasil Uji Validitas Kuisioner untuk Variabel Kinerja Guru (Y) ... 39

1.5 Reliabilitas Instrumen ... 39

(16)
(17)
(18)

MOTTO

Belajarlah dari kesalahan di masa lalu, mencoba dengan cara yang berbeda, dan selalu berharap untuk sebuah

kesuksesan di masa depan

Selalu jadi diri sendiri dan jangan pernah menjadi orang lain meskipun mereka tampak lebih baik dari Anda

(19)

PERSEMBAHAN

Bismillahirohmanirohim

Dengan mengucap puji syukur atas kehadirat Allah SWT, Skripsi sederhanaku ini kupersembahkan untuk kedua orang

tuaku tercinta yang selalu menyayangiku dan selalu mendo akan keberhasilanku demi tercapainya cita-citaku.

Kakak, yang telah memberikan dukungan selama ini dan seluruh keluarga besarku.

Para Guru dan Dosen yang telah berjasa memberikan bimbingan dan ilmu yang sangat berharga melalui ketulusan

dan kesabaranmu.

Seseorang yang Insa Alloh kelak akan menjadi pendamping hidup penulis

Keluarga besar S1 PGSD 2011.

(20)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama M. Surya Alamsah dilahirkan di Sukoharjo Kabupaten Pringsewu pada 23 Agustus 1992, sebagai anak kedua dari 2 bersaudara dari pasangan Bapak Suhaimi dan Ibu Juniati (alm).

Penulis mengawali pendidikan formal di TK Abasyiah Kecamatan Sukoharjo pada tahun 1997 hingga tahun 1999, melanjutkan pendidikan di SD Negeri 2 Pandan Surat pada tahun 1999 hingga tahun 2005. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun 2005 hingga tahun 2008, melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2 Pringsewu pada tahun 2008 hingga tahun 2011. Pada tahun 2011 diterima sebagai mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Lampung.

(21)

ix

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menye-lesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Hubungan Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru Sekolah Dasar Di Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur Tahun 2014/2015”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Hariyanto, M.S., selaku Rektor Unila beserta staf

yang telah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada penulis untuk melaksanakan studi di Universitas Lampung

2. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lam-pung beserta staff dan jajarannya yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung dan selaku pembimbing 1 yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

(22)

x

5. Ibu Dra. Fitria Akhyar, M.Pd., selaku Pembimbing II atas kesediaannya memberikan bimbingan, motivasi, ilmu yang berharga, saran, dan kritik baik selama penyusunan skripsi sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

6. Bapak Drs. Sugiyanto, M.Pd., selaku pembahas yang telah memberikan kritik dan saran kepada penulis.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan, motivasi, dan pandangan hidup yang baik kepada penulis. 8. Bapak dan Ibu Kepala Sekolah SD Negeri di Kecamatan Sukoharjo Rayon

Timur yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian.

9. Kepada Kedua orang tuaku, Ayah Suhaimi, Ibu Juniati (alm) dan Ibu Sunarti. Terima kasih atas doa dan kasih sayang serta dukungan motivasi yang telah diberikan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

10. Kakakku Laily Yashinta. Terima kasih atas semua doa, kasih sayang serta dukungan motivasi yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

11. Seorang yang special Rina Maisurie, terimakasih atas segala dukungan, perhatian, kesabaran, dan bantuanya selama ini.

12. Sahabat seperjuangan di PGSD 2011 yaitu uma, renny, anel, chelsi, nur indah, vriska, iin, eilin, citra, mb rina, mb dyah, meli, ayu, risa, banda, dara, yevie, lina, ira desi, devi, nora, yeti, niluh, ernila, friezsya, wayas, okta, alif, mb nit, isna, anifa, ira dwi, maryati, mentari, mona, fisca, selvira, laili, dona, barkah, muharom, firman, lukman dan imam. Semoga kekeluargaan kita akan terus terjalin.

(23)

xi

14. Teman-teman SD, SMP, SMA dan khususnya temanku anak-anak Hardolin Pringsewu yang selalu membuat aku tertawa.

15. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga dengan bantuan dan dukungan yang diberikan mendapat balasan pahala di sisi Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat. Amin.

Bandar Lampung, 6 Juni 2015 Penulis,

(24)
(25)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam pembangunan nasional di Indonesia. Hal ini nampak jelas pada tujuan nasional yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa melalui pendidikan warga negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang lebih berkualitas sehingga bermanfaat untuk dirinya sendiri, orang lain, bangsa, negara dan agamanya.

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan di tingkat sekolah antara lain; faktor kepemimpinan kepala sekolah, sikap profesional guru, kinerja guru, kelengkapan sarana dan prasarana belajar, peran serta orang tua, peserta didik itu sendiri, dan masyarakat serta perhatian dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat sebagai pengambil kebijakan. Kinerja guru berperan signifikan terhadap kualitas pendidikan itu sendiri. Maka dari itu kinerja guru yang berkualitas merupakan salah satu kunci dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.

(26)

2

mencapai tujuan sebagai guru profesional dalam menjalankan tugas sebagai pendidik yang berkualitas. Dalam hal ini nampak jelas bahwa kompetensi supervisi kepala sekolah sangat mempengaruhi kinerja guru hal ini diperkuat dari pendapat parah ahli.

Menurut Sagala (2012: 172) menjelaskan bahwa supervisi sangat dibutuhkan oleh guru untuk memperbaiki cara guru memberikan layanan pendidikan kepada peserta didik sehinggaa dapat memperbaiki kualitas belajar peserta didik. Supervisi dilakukan secara kontinyu dan relatif mengenai semua guru. Oleh karena itu supervisi akademik sangat penting dilakukan dalam upaya meningkatkan kinerja guru yang kemudian diuraikan pula bahwa supervisi dilaksanakan dan diarahkan kepada hal-hal yang bersifat teknis

Berdasarkan pengamatan sementara yang didapati di lapangan yaitu di Sekolah Dasar Kecamatan Sukoharjo di Rayon Timur menunjukkan bahwa kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya masih terfokus untuk memenuhi target minimal, yaitu agar siswa mampu menjawab soal-soal tes. Masih ada sebagian guru yang kurang terampil dalam melakukan membuat RPP (Rencana pelaksanaan Pembelajaran), dan evaluasi secara baik dalam pembelajaran, sehinggaa kinerja guru kurang maksimal.

(27)

3

dan sebagian besar siswa lainnya belum mampu mencapai standar nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan. Hal tersebut menjadi bukti bahwa kinerja guru berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di sekolah.

Untuk mengetahui gambaran dari hasil belajar siswa maka dapat dilihat dari hasil pencapaian nilai KKM yang dilihat dari beberapa SD Negeri yang ada di Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur pada kelas V semester ganjil TA: 2014/2015, seperti pada tabel berikut.

Tabel 1.1 Pencapaian Kriteria Ketuntasaan Minimal (KKM) Mata Pelajaran IPS di SD N Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur Mid Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014-2015

Sumber: Dokumentasi Guru-Guru pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Negeri Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur

(28)

4

Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan diberbagai sekolah dasar negeri untuk mata pelajaran IPS adalah sebesar 65. Berdasarkan standar tersebut maka siswa lebih banyak yang memiliki nilai yang tidak sesuai standar KKM dibandingkan dengan siswa yang telah memenuhi standar KKM. Jadi, jelas bahwa kinerja guru yang kurang baik dapat berdampak pada prestasi belajar siswa.

Faktor lain yang berdampak terhadap kinerja guru yaitu dari bentuk kepemimpinan kepala sekolah terhadap seluruh bawahanya, hal tersebut dapat dilaksanakan dengan cara membimbing, memberikan pelatihan, motivasi serta mendampingi guru dalam melaksanakan tugas, sehingga dapat memperbaiki kekurangan kinerjanya, disamping itu dengan memberikan penghargaan bagi guru-guru yang rajin dan aktif pada kegiatan sekolah. Serta menjalin hubungan yang harmonis antar kepala sekolah dan guru. Selama ini pelaksanaan supervisi kepala sekolah telah dilakukan sesuai dengan program kerja yang telah ditentukan, akan tetapi belum berdampak terhadap kinerja guru. masalah lain rendahnya kinerja guru disebabkan oleh prasarana yang kurang lengkap, dan masih ada sebagian guru yang masih datang terlambat.

(29)

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Guru masih kurang terampil dalam pembuatan perencanaan pembelajaran. 2. Masih kurang terampil dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga

pembelajaran membosankan.

3. Masih kurang terampil dalam mengevaluasi pembelajaran siswa. 4. Masih kurangnya sarana dan prasaran penunjang pembelajaran. 5. Kurangnya jam belajar yang disebabkan guru tidak hadir ke sekolah

C. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah perlu adanya pembatasan masalah penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Guru masih kurang terampil dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.

2. Masih kurang terampil dalam pelaksanaan pembelajaran sehinggaa pembelajaran membosankan.

3. Masih kurang terampil dalam mengevaluasi pembelajaran siswa 2. Rumusan Masalah

(30)

6

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, dapat dirumuskan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui: “Hubungan kompetensi supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur Tahun Pelajaran 2014/2015”.

E. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan informasi ilmiah untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang penelitian yang relevan meliputi unsur-unsur kompetensi supervisi kepala sekolah dan kinerja guru.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi Sekolah, diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan kualitas kepala sekolah dan guru di Sekolah Dasar Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur untuk membuka wawasan kependidikan guru. 2) Guru, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat mengembangkan

kinerja guru dalam pembelajaran demi kesempurnaan proses pembelajaran.

(31)

7

F. Ruang Lingkup Penelitian a. Ruang Lingkup Objek

Objek dalam penelitian ini adalah hubungan kompetensi supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru di sekolah dasar se-kecamatan Sukoharjo Rayon Timur Tahun 2014/2015.

b. Ruang Lingkup Subjek

Subjek penelitian ini adalah guru di sekolah dasar se-kecamatan Sukoharjo Rayon Timur Tahun 2014/2015.

c. Ruang Lingkup Tempat

(32)

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Supervisi

Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah tenaga pendidik. Tenaga pendidik (guru) dituntut untuk mampu melaksanakan tugas mendidik secara profesional, karena keprofesionalan itu membuktikan kualitas dari guru itu sendiri. Guru yang berkualitas ditunjang dengan proses pelaksanaan pendidikan yang baik, akan memberikan kontribusi yang baik pula terhadap kualitas pendidikan, oleh karena itu diperlukan supervisi hal tersebut seperti diuraikan di bawah ini:

Menurut Purwanto (2008: 76) supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dalam melakukan pekerjaan secara efektif. Sedang menurut Wiyono (2005: 180) supervisi dengan mengkaitkan fungsi pimpinan umum yang mengkoordinasikan dan memimpin kegiatan-kegiatan sekolah yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan belajar

(33)

9

B. Kompetensi Kepala Sekolah

1. Pengertian Kompetensi Kepala Sekolah

Pendidikan dan pelatihan adalah wujud dari peningkatan pengetahuan bagi kepala sekolah, sehingga kepala sekolah diharapkan memiliki kompetensi yang sesuai dengan posisinya agar dapat memotivasi guru dalam menjalankan tugasnya.

Menurut Payong, (2011: 17). Kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang, akibat dari pendidikan maupun pelatihan, atau pengalaman belajar informal tertentu yang didapat, sehingga menyebabkan seseorang dapat melaksanakan tugas tertentu dengan hasil yang memuaskan.

Menurut Mulyasa dalam Musfah (2011: 27) kompetensi kepala sekolah merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kafah membentuk kompetensi standar profesi kepala sekolah, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalitas.

Satori (2006:4), menyatakan bahwa

(34)

10

tersedia; dan 11) melakukan penelitian praktis berupa penelitian tindakankelas untuk perbaikan pembelajaran”.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi kepala sekolah adalah kompetensi yang dimiliki kepala sekolah yang mencakup pengetahuan, keleluasan wawasan dan hubungan antar sesama dalam menjalankan tugas sebagai guru dalam mengelola sekolah dan melakukan pengawasan bagi kepala sekolah.

2. Jenis-jenis Kompetensi Kepala sekolah

Supervisi Kepala Sekolah memiliki jenis-jenis kompetensi, menurut Sagala (2012: 126), untuk menjamin mutu pelayanan pendidikan dan mutu manajemen pendidikan, maka pengembangan standar kompetensi kepala sekolah meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi supervisi, dan kompetensi sosial. Yaitu sebagai berikut:

a. Kompetensi Kepribadian

1) Memiliki integritas kepribadian yang kuat sebagai pemimpin 2) Memiliki kenginan yang kuat dalam pengembangan kepala sekolah 3) Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsingnya

4) Mampu mengedalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah

5) Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan b. Kompetensi Manajerial

1) Kemampuan menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan

2) Mampu mengembangkan organisasi sekolah sesuai kebutuhan 3) Mampu memimpin guru dan staf dalam rangka pendayangunaan

sumber daya manusia secara optimal

4) Mampu mengelola guru dan staf dalam rangka pendayangunaan sumber daya manusia

5) Mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayangunaan secara optimal

(35)

11

7) Mampu mengelola kepesertadidikan, terutama dalam rangka penerimaan peserta didik baru, penempatan peserta didik, dan pengembangan peserta didik

8) Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar sesuai arah dan tujuan pendidikan nasional.

c. Kompetensi Supervisi

Kegiatan dalam melakukan kompetensi supervisi kepala sekolah adalah membantu dan melayani guru melalui penciptaan lingkungan yang kondusif bagi peningkatan kualitas pengetahuan, ketrampilan, sikap, kedisiplinan, serta pemenuhan kebutuhan, yaitu meliputi: 1) Merencanakan supervisi

2) Merumuskan tujuan supervisi 3) Merumuskan prosedur supervisi 4) Menyusun format observasi

5) Berunding dan bekerjasama dengan guru

6) Mengamati guru mengajar seperti membuat RPP dan evaluasi hasil pembelajaran

7) Menyimpulkan hasil supervisi

8) Mengkonfirmasikan supervisi untuk keperluan mengambil langkah tindak lanjut.

d. Kompetensi Sosial

1) Terampil bekerja sama dengan orang lain berdasarkan prinsip saling menguntungkan dan memberi manfaat bagi sekolah

2) Mampu berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarkatan 3) Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok Menurut Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007, tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, bahwa kepala sekolah harus memiliki standar kompetensi yaitu :

1. Kompetensi Kepribadian

Kepribadian merupakan suatu masalah yang abstrak, hanya dapat di lihat lewat penampilan, tindakan, ucapan, dan cara berpakaian seseorang. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda 2. Kompetensi Manajerial Seorang kepala sekolah, di samping harus

mampu melaksanakan proses manajemen yang merujuk pada fungsi-fungsi manajemen, juga dituntut untuk memahami sekaligus

menerapkan seluruh substansi kegiatan pendidikan.

3. Kompetensi Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dan berani mengambil resiko dan mendapatkan keuntungan. Para ahli sepakat bahwa yang dimaksud dengan kewirausahaan menyangkut tiga prilaku yaitu : (a) kreatif, (b) komitmen (motivasi tinggi dan penuh tanggung jawab), (c) berani mengambil resiko dan kegagalan.

(36)

12

5. Kompetensi Sosial Pakar psikologi pendidikan menyebut kompetensi sosial itu sebagai social intellegence atau kecerdasan sosial. Kecerdasan sosial merupakan salah satu dari sembilan kecerdasan (logika, bahasa, musik, raga, ruang, pribadi, alam, dan kuliner).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, kompetensi profesional kepala sekolah yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah adalah kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi supervisi, dan kompetensi sosial dan kewirausahaan. Kompetensi tersebut harus dimiliki oleh kepala sekolah karena sangat berpengeruh terhadap kinerja guru di sekolah.

C. Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah

1. Pengertian Kompetensi Supervisi kepala Sekolah

Pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki oleh kepala sekolah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, oleh karena itu supervisi kepala sekolah harus dilaksanakan sesuai dengan program yang ditentukan sehingga dapat berjalan dengan baik.

Menurut Purwanto dalam Somad (2014: 83) Kompetensi supervisi kepala sekolah adalah suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainya dalam melakukan pekerjaan secara efektif. Sedangkan menurut Depdiknas (2007: 228) kompetensi supervisi kepala sekolah setidaknya mencakup:

(1) Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru

(2) Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat

(37)

13

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi supervisi kepala sekolah adalah kewenangan (kekuasaan) yang dimiliki oleh kepala sekolah untuk melaksanakan atau melakukan suatu hal dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala sekolah.

Dalam penelitian ini peniliti menggunakan kompetensi supervisi kepala sekolah menurut Depdiknas (2007: 228) yang tercermin dari indikator; (1) Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru (2) melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat (3) menindak lanjuti hasil supervisi akademis terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

2. Teknik-Teknik Supervisi Kepala sekolah

Banyak ahli pendidikan mengemukakan teknik supervisi untuk mencapai tujuan supervisi yang telah ditentukan, maka seorang supervisor dapat menggunakan berbagai macam teknik.

“Menurut Sahertian (2008: 81) Teknik supervisi dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu teknik yang bersifat individu meliputi kunjungan kelas, observasi kelas, percakapan pribadi, intervisitasi dan menilai diri sendiri. Sedangkan teknik yang bersifat kelompok, meliputi pertemuan orientasi pada guru-guru, panitia penyelenggara, rapat guru, studi kelompok, diskusi, tukar menukar pengalaman, loka karya (workshop), simposium, demonstrasi mengajar, perpustakaan jabatan, buletin supervisi, mengikuti kursus, organisasi jabatan dan perjalanan sekolah untuk anggota staf”.

(38)

14

dapat digunakan para kepala sekolah dalam mensupervisi para guru, yaitu “teknik perseorangan dan teknik kelompok”.

3. Fungsi Supervisi Kepala Sekolah

Menurut Sahertian (2008:56) fungsi utama supervisi adalah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi hal belajar. Menurut Swearingen dalam Sahertian (2000: 76), mengemukakan bahwa fungsi supervisi, adalah sebagai berikut:

a. Mengkoordinasi Usaha Sekolah

b. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah c. Memperluas pengalaman guru-guru d. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif

e. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus f. Menganalisis situasi belajar mengajar

g. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staf h. Mengintegrasikan tujuan-tujuan pendidikan

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa fungsi supervise kepala sekolah adalah, mengendalikan hal- hal yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar dengan cara mengkoordinasikan, memberikan pengetahuan, menganalisis dan memberikan arahan, memberikan fasilitas sarana dan prasarana, sehingga guru dapat menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya.

4. Tujuan Supervisi Kepala Sekolah

(39)

15

terutama dalam melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan proses pembelajaran

Secara khusus menurut Ametembun dalam Mulyasa (2011: 87), tujuan supervisi pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Membina kepala sekolah dan guru-guru untuk mengetahui tujuan pendidikan.

b. Memperbesar kesanggupan kepala sekolah dan guru-guru untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang lebih efektif.

c. Membantu kepala sekolah dan guru-guru mengadakan diagnosis secara kritis terhadap aktivitas-aktivitas dan kesulitan-kesulitan belajar mengajar

d. Meningkatkan kesadaran kepala sekolah dan guru-guru serta warga sekolah lain terhadap cara kerja yang demokratis dan komprehensif. e. Memperbesar semangat guru-guru dan meningkatkan motivasi

berprestasi untuk mengoptimalkan kinerja secara maksimal.

f. Membantu kepala sekolah untuk mempopulerkan program pendidikan. g. Melindungi orang-orang yang disupervisi terhadap tuntutan-tuntutan

yang tidak wajar dan kritik yang tidak sehat dari masyarakat.

h. Membantu kepala sekolah dan guru-guru dalam mengevaluasi aktivitasnya dalam mengembangkan kreativitas peserta didik.

i. Mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan di antara guru.

Berdasarkan uraian di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa tujuan supervisi adalah memberikan arahan dan bimbingan terhadap kepala sekolah dan staf yang lainnya agar dapat mengetahui tujuan, cara kerja, meningkatkan motivasi, mengoptimalkan kinerja mempopulerkan program agar dapat menyelesaikan program sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

D. Kinerja Guru

1. Pengertian Kinerja Guru

(40)

16

mempunyai sumber daya yang melimpah baik itu berupa teknologi, modal, ataupun bahan baku namun jika tidak didukung oleh sumber daya manusia maka tujuan lembaga tidak akan pernah tercapai.

Kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2010: 78), merupakan terjemahan bebas dari istilah performance yang artinya adalah prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau pencapaian kerja atau hasil kerja, yaitu dari sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan. Menurut Rivai (2005: 29), bahwa kinerja pada hakikatnya merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya sesuai dengan standar dan kriteria yang ditetapkan untuk pekerjaan itu.

Sebagaimana pendapat Rusman (2012: 75), bahwa indikator kinerja guru dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Perencanaan guru dalam program kegiatan pembelajaran

Tahap perencanaan guru dalam kegiatan pembelajaran adalah tahap yang akan berhubungan dengan kemampuan guru menguasai bahan ajar. Kemampuan guru dalam hal ini dapat dilihat dari cara atau proses penyusunan program kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dikelas adalah inti penyelanggaraan pendidikan yang ditandai oleh adanya kegiatan pengelolan kelas, penggunaan media dan sumber belajar. Semua tugas tersebut merupakan tugas dan tanggung jawab guru yang secara optimal dalam pelaksanaannya menuntut kemampuan guru.

3. Evaluasi dalam kegiatan

(41)

17

Berdasarkan pemaparan dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat dijelaskan bahwa kinerja guru adalah termasuk dalam suatu kemampuan individu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk mencapai hasil yang baik atau yang diinginkan sesuai dengan aturan dan kriteria yang sudah ditentukan. Dalam memenuhi keprofesionalan guru hendaknya ada satu pedoman yang dapat dijadikan sebagai kriteria standar kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya. Untuk itu deskripsi pekerjaan hendaknya diuraikan secara jelas sehingga setiap guru mengetahui tugas, tanggung jawab, dan standar prestasi yang harus dicapainya. Dilain pihak, pimpinanpun harus mengetahui apa yang dapat dijadikan kriteria dalam melakukan evaluasi atau penilaian terhadap kinerja guru

2. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Menurut Sahertian (2008: 272), mengatakan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru adalah dapat terbagi kedalam beberapa bagian seperti faktor kesehatan jasmani atau rohani, faktor ekonomi, dan faktor status sosial guru di masyarakat. Faktor yang mempengaruhi kenerja guru adalah suatu sebab yang mempengaruhi kinerja seorang guru dalam menjalankan tugasnya menjadi seorang guru. Sedang menurut Nawawi (2005: 122) Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru yaitu:

1) Minat dan perhatian terhadap pekerjaan

Jika seseorang memiliki minat dan perhatian yang sesuai dengan jenis dan sifat pekerjaan yang dilakukan maka ia akan memiliki kinerja yang tinggi.

2) Upah atau gaji

(42)

18

3) Status sosial dari pekerjaan

Status sosial dan posisi pekerjaan dapat mempengaruhi kinerja seseorang. Semakin rendah status sosial dan posisi seseorang dalam pekerjaannya maka akan semakin rendah kinerjanya, dan sebaliknya semakin tinggi status sosial dan posisi seseorang dalam pekerjaannya maka akan semakin tinggi kinerjanya.

Berdasarkan pemaparan dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat dijelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah faktor kesehatan jasmani atau rohani, faktor ekonomi, dan faktor status sosial guru di masyarakat serta minat dan perhatian terhadap pekerjaan dan status sosial dari pekerjaan itu sendiri.

E. Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Mardiyono (2001:55) melakukan penelitian di SMU Negeri Demak dan menyimpulkan terdapat hubungan supervisi kunjungan kelas dan etos kerja guru dengan kualitas pengajaran. Semakin kegiatan supervisi dilaksanakan secara profesional oleh kepala sekolah, dan etos kerja yang baik akan meningkatkan kualitas pengajaran yang dilakukan oleh guru-guru. Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa peran supervisi yang dilaksanakan secara professional akan dapat meningkatkan kualitas pengajaran yang dilakukan oleh guru.

(43)

19

3. Penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (2009:68), tentang pengaruh supervisi kepala sekolah dan kompetensi pedagogik guru terhadap kinerja guru SD Negeri Kec. Kersana Kab. Brebes. Menyimpulkan hasil penelitian bahwa supervisi kepala sekolah yang dilakukan dengan baik maka kinerja akan meningkat demikian pula sebaliknya. Supervisi kepala sekolah tidak dilakukan dengan baik, mengakibatkan kinerja guru rendah. Kompetensi pedagogik guru dilakukan dengan baik maka kinerja guru akan meningkat demikian pula sebaliknya. Kompetensi pedagogik guru tidak dilakukan dengan baik, kinerja guru rendah. Supervisi kepala sekolah dan kompetensi pedagogik secara bersamasama dilakukan dengan baik maka kinerja guru akan baik demikian pula sebaliknya. Supervisi kepala sekolah dan kompetensi pedagogik guru tidak dilakukan dengan baik, kinerja guru akan buruk.

Ketiga penelitian di atas setidaknya memberikan gambaran bahwa supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah secara rutin akan memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kinerja guru. Dalam konteks supervisi yang dilakukan kepala sekolah akan lebih mengena apabila dilakukan supervisi dengan teknik kunjungan kelas sehingga kepala sekolah memiliki gambaran nyata tentang kebutuhan guru.

(44)

20

supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru sekolah dasar yang ada di wilayah Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur tahun 2014/2015.

F. Kerangka Pikir

Hubungan Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru Kepala sekolah merupakan komponen paling berpengaruh terhadap terciptanya kinerja guru yang berkualitas dalam mendidik. Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas kinerja guru tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh kepala sekolah yang profesional.

Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif.

(45)

21

Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian G. Hipotesis

(46)

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional, Menurut Arikunto (2010: 3) yaitu penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada. Sedangkan jenis penelitian ini adalah kuantitatif, sedang menurut Sugiyono (2012: 14) kuantitatif yaitu penelitian yang data-datanya berhubungan dengan angka-angka baik yang diperoleh dari pengukuran maupun dari nilai suatu data yang diperoleh dengan jalan mengubah kualitatif ke dalam data.

Melalui penelitian korelasional dapat diketahui hubungan variasi dalam sebuah variabel dengan lainnya. Tingkat hubungan antar variabel dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi yang menunjukan tingkat signifikansi dengan menguji apakah hipotesis yang dikemukakan terbukti atau tidak. Penelitian ini menempatkan supervisi kepala sekolah sebagai variabel independen dan kinerja guru sebagai variabel dependen. Rancangan penelitian ini dapat disajikan dalam bentuk paradigma sebagai berikut:

Gambar 2. Model Korelasi Variabel Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah (X) dengan Kinerja Guru (Y)

B. Waktu dan Tempat Penelitian Kompetensi Supervisi

Kepala Sekolah (X)

(47)

23

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2015. Tempat Penelitian ini akan dilakukan di SD Negeri wilayah kerja Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur Kabupaten Pringsewu, pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2012: 297), menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Berdasarkan pengertian tersebut, bahwa populasi merupakan keseluruhan dari subjek yang akan diteliti. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Guru SD Negeri yang berada di Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur yaitu sebanyak 101 guru. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1. Data Guru di Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur

No Nama Sekolah Guru Jumlah

L P

1 SD Negeri 1 Pandan Surat 6 5 11

2 SD Negeri 2 Pandan Surat 4 7 11

3 SD Negeri 1 Pandansari 3 10 13

4 SD Negeri 1 pandansari selatan 5 7 12

5 SD Negeri 2 pandansari selatan 4 7 11

6 SD Negeri 1 Sukoharjo2 2 8 10

7 SD Negeri 2 Sukoharjo2 4 7 11

8 SD Negeri 1 Sukoharjo 3 3 8 11

9 SD Negeri 2 Panggung Rejo 3 8 11

Jumlah 101

Sumber: Data Dinas Pendidikan Pringsewu, Tahun 2015

(48)

24

Menurut Sugiyono (2012: 118), sampel adalah se jumlah dari populasi. Sampel penelitian ini adalah Guru SD Negeri yang berada di Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur. Besar jumlah sampel dihitung dengan menggunakan rumus Slovin, sebagai berikut:

Dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d2 = Presisi yang ditetapkan

Dengan populasi 101 guru dan presisi yang ditetapkan atau tingkat signifikansi 0,1, maka besarnya sampel pada penelitian ini adalah:

Dari hasil perhitungan sampel di atas, didapat jumlah sampel adalah sebesar 50 responden. Penentuan sampel tersebut selanjutnya ditentukan dengan teknikproporsionate random sampling. Besarnya sampel yang diambil dari tiap-tiap kelas adalah sebagai berikut:

(49)

25

No Nama Sekolah Jumlah Sampel

1 SD Negeri 1 Pandan Surat n=11/101 x 50 =5,4 5

2 SD Negeri 2 Pandan Surat n=11/101 x 50 =5,4 5

3 SD Negeri 1 Pandansari n=13/101 x 50 =6,4 6

4 SD Negeri 1 pandansari selatan n=12/101 x 50 =5,9 6

5 SD Negeri 2 pandansari selatan n=11/101 x 50 =5,4 5

6 SD Negeri 1 Sukoharjo2 n=10/101 x 50 =5,0 5

7 SD Negeri 2 Sukoharjo2 n=11/101 x 50 =5,4 5

8 SD Negeri 1 Sukoharjo 3 n=11/101 x 50 =5,4 5

9 SD Negeri 2 Panggung Rejo n=11/101 x 50 =5,4 5

Jumlah: 50

Berdasarkan hasil perhitungan sampel di atas, selanjutnya pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proporsionate random sampling, yaitu dalam cara memilih sampelnya dilakukan dengan pengundian nama atau kode responden dan selanjutnya dikocok sampai jumlah sampel terpenuhi.

D. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2012: 61) Terdapat variabel yang mempengaruhi (sebab) dan variabel yang dipengaruhi (akibat). Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:

1. Variabel Bebas (Independent): Variabel bebas pada penelitian ini adalah Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah (X).

2. Variabel Terikat (Dependent): Variabel terikat pada penelitian ini adalah Kinerja Guru (Y).

(50)

26

1. Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah

Kompetensi supervisi kepala sekolah merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pimpinan dalam sebuah lembaga pendidikan, berupa kemampuan dalam melakukan supervisi sesuai dengan peranannya pada sebuah lembaga tersebut, yang dapat tercermin pada upaya peningkatan kinerja guru sesuai dengan aturan-aturan untuk dapat meningkatkan hasil kinerja yang lebih baik pada suatu sekolah untuk menjadikan sekolah tersebut lebih berkualitas.

2. Kinerja Guru

Kinerja guru merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh seorang guru untuk mencapai atau meraih sebuah tujuan pendidikan yang sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Kinerja guru sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, oleh sebab itu seorang guru dituntut agar menjalankan tugasnya dengan baik dan benar sebagai pendidik.

F. Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional adalah pendefinisian secara operasional suatu konsep sehigga dapat diukur, dicapai dengan melihat pada dimensi tingkah laku atau properti yang ditunjukan oleh konsep dan mengkategorikan hal tersebut menjadi elemen yang diamati dan dapat diukur.

(51)

27

1. Kompetensi supervisi

Menurut Purwanto dalam Somad (2014: 83) Kompetensi supervisi kepala sekolah adalah suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainya dalam melakukan pekerjaan secara efektif. Sedangkan menurut Depdiknas (2007: 228 ) kompetensi supervisi kepala sekolah setidaknya mencakup (1) merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru (2) melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat (3) menindaklanjuti hasil supervisi akademis terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Variabel X (Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah)

No Variabel Indikator Sub Indikator No. Item

(52)

28

No Variabel Indikator Sub Indikator No. Item

hasil supervisi akademis terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

sebagai bentuk pembinaan, motivasi penghargaan, satuan

pembelajaran

Sumber: Depdiknas (2007; 228)

2. Kinerja guru

Menurut Hasan (2005: 62). Kinerja guru merupakan kemampuan yang ditunjukan oleh guru dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan seorang guru. Kinerja memiliki arti tentang sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan kerja. Sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja guru adalah kemampuan guru dalam melaksanakan tugas pada kompetensi profesional dalam proses belajar mengajar, kompetensi pribadi dalam proses belajar mengajar, dan kompetensi sosial dalam proses belajar mengajar. Kinerja guru dapat dikatakan baik apabila tujuan yang dicapai telah sesuai indikator yang ditentukan, yang meliputi sebagai berikut:

Tabel 3.4. Kisi-Kisi Variabel Y (Kinerja Guru)

(53)

29

Menurut Sugiyono (2012: 203), metode angket adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab dibawah pengawasan peneliti. Angket ini diberikan kepada guru. Angket dibuat dengan model Likert yang mempunyai lima kemungkinan jawaban yang berjumlah genap, ini dimaksud untuk menghindari kecenderungan responden bersikap ragu-ragu dan tidak mempunyai jawaban yang jelas. Penyusunan angket pada penelitian ini terdiri dari dua pernyataan yang disesuaikan dengan variabel yang diteliti, yaitu untuk variable kompetensi supervisi kepala sekolah terdiri dari 20 (dua puluh) pernyataan, sedangkan untuk variabel kinerja guru terdiri dari 20 (dua puluh) pernyataan. Pada masing-masing jawaban setiap pernyataan diberikan alternatif jawaban sebagai berikut:

(54)

30

Skor

Kadang-kadang 5

Sering 4

Selalu 3

Pernah 2

Tidak Pernah 1

Tabel 3.6. Skor Jawaban Angket Kinerja Guru

Skor

Kadang-kadang 5

Sering 4

Selalu 3

Pernah 2

Tidak Pernah 1

H. Uji Persyaratan Instrumen 1. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2010: 144) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Menurut Sugiyono, (2012: 173) Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus korelasi Product Momentyang dikemukakan oleh Pearson dalam buku Sutrisno Hadi dengan rumus sebagai berikut:

= ( ). ( )

{ . ( ) }. { ( ) }

Keterangan:

(55)

31

N = Jumlah Sampel yang diteliti X = Skor total X

Y = Skor total Y

Menurut Arikunto (2006:145). Kriteria pengujian, apabila rh>rt dengan taraf signifikan 0,05 maka alat ukur dikatakan valid dan sebaliknya. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20.0.

2. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel belum tentu valid. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Perhitungan untuk mencari harga reliabilitas instrumen didasarkan pada pendapat Arikunto (2012: 109) yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan rumus alpha, yaitu:

r = n n 1 1

Keterangan:

r : Reliabilitas instrumen

: Skor tiap–tiap item N : Banyaknya butir soal

: Varians total

(56)

32

dengan taraf signifikan 0,05 maka kuesioner sebagai instrumen memenuhi syarat reliabel dan sebaliknya uji reliabilitas dengan menggunakan program program SPSS 20.0.

Tabel 3.7. Daftar Interpretasi Koefisien r

Koefisien r Reliabilitas 0,80–1,000 Sangat Tinggi

0,60–0,799 Tinggi

0,40–0,599 Sedang/Cukup

0,20–0,399 Rendah

0,00–0,199 Sangat Rendah (Rusman, 2012: 57)

I. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data

Analisis data yang digunakan untuk melihat hubungan antara kompetensi supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru adalah dengan menggunakan korelasiperoduct momentpearson yang merupakan salah satu teknik untuk mencari tingkat keeratan hubungan antara dua variabel dengan cara memperkalikan momen-momen (hal-hal penting) kedua variabel tersebut dengan rumus .r. product moment. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

= ( ). ( )

{ . ( ) }. { ( ) }

Keterangan:

rxy = Angka indeks korelasi .r. product moment

N = Jumlah responden

(57)

33

∑ xy = Jumlah seluruh skor x ∑ xy = Jumlah seluruh skor y

Selanjutnya rumus untuk mencari besar kecilnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = r2 x 100%

KD = Koefisien Determination (kontribusi variabel X terhadap variabel Y) r = Nilai koefesien korelasi

2. Uji Hipotesis

Pengujian selanjutnya yaitu Uji Hipotesis yang berfungsi untuk mencari makna hubungan antara variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi tersebut diuji dengan rumus :

²

Keterangan:

th = Nilai t

r = Nilai Koefisien Korelasi n = Jumlah Sampel

(58)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Hubungan kompetensi supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru sekolah dasar di Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur Tahun 2015 diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Kompetensi supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru sekolah dasar di Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur Tahun Pelajaran 2014/2015 diperoleh nilai r hitung =0,527 menunjuukkan bahwa antara kompetensi supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru memiliki tingkat keeratan yang sedang.

2. Ada hubungan positif dan signifikan antara kompetensi supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru sekolah dasar di Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur Tahun Pelajaran 2014/201 diperoleh nilai t hitung (4,300) lebih besar t tabel (2,011) maka H0 ditolak dan H1 diterima berdasarkan taraf signifikan 5%.

(59)

47

B. Saran

1. Sebagai bahan informasi ilmiah untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang penelitian yang relevan meliputi unsur-unsur kompetensi supervisi kepala sekolah dan kinerja guru.

2. Bagi Sekolah, diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan kualitas kepala sekolah dan guru di Sekolah Dasar Kecamatan Sukoharjo Rayon Bagian Timur untuk membuka wawasan kependidikan guru.

3. Bagi Guru, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat mengembangkan kinerja guru dalam pembelajaran demi kesempurnaan proses pembelajaran.

(60)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratktik. Rineka Cipta. Jakarta.

Depdiknas. 2007.Modul Pelatihan Pengelolaan Lembaga Pendidikan Nonformal. Jakarta

Djam'an Satori, dkk., 2008,Profesi Keguruan, Universitas Terbuka, Jakarta Mardiyono. 2001. Hubungan Supervisi Kunjungan Kelas dan Etos Kerja Guru

Dengan Kualitas Pengajaran di SMU Negeri Demak. Skripsi. UNDIP. Jawa Tengah

Mulyasa, E dalam Musfah, J. 2011. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Nawawi, Hadari. 2005. Adminitrasi Sekoloah.Ghalia Indonesia. Jakarta. Payong, M.R. 2011.Sertifikasi Profesi Guru. Jakarta: Indeks

Puspowati. 2003. Hubungan Antara Kedemokratisan, Disiplin Kerja dan Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Melaksanakan Supervise SD Negeri di Kecamatan Semarang Selatan. Skripsi. UNDIP. Jawa Tengah

Purwanto. 2008.Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Rusman. 2012. model-model pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sahertian, Piet. A. 2008.Konsep Dasar danTteknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta. Jakarta.

Sagala, Syaiful. 2012. Kemampuan profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Alfabeta. Bandung.

Sahertian, Piet. 2008.Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan. Usaha Nasional. Surabaya.

Sugiyono. 2012 Metode Penelitian pendidikan pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D. Alafabeta. Bandung.

(61)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Kompetensi Guru.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Wiyono. 2005. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Dirjen Dikti: Depdikbud D2 LPTK. Jakarta.

Gambar

Tabel 1.1 Pencapaian Kriteria Ketuntasaan Minimal (KKM) Mata PelajaranIPS di SD N Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur Mid SemesterGanjil Tahun Pelajaran 2014-2015
Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian
Gambar 2. Model Korelasi Variabel Kompetensi Supervisi Kepala
Tabel 3.1. Data Guru di Kecamatan Sukoharjo Rayon Timur
+6

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. © Gugun Ardiansyah 2014 Universitas

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan cuci tangan perawat sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan keperawatan di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau

PER.20/MEN/2007 tentang Tindakan Karantina untuk Pemasukan Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina dari Luar Negeri dan dari Suatu Area ke Area Lain di dalam Wilayah

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh market timing ability , stock selection skill, expense ratio dan tingkat risiko terhadap kinerja reksa dana saham di

industri tekstil dalam mengelola air limbahnya masih banyak yang melakukannya.. dengan cara pendekatan pengolahan limbah yang sudah terbentuk yaitu

Bab ini berisi implementasi algoritma Vigenere cipher dan Myszkowski transposition dalam mengamankan pesan, selanjutnya pengujian terhadap sistem yang telah dibangun

Gelaran, desa agropolitan di gunung