ABSTRACT
ANALYZING CAPACITY OF BAKAUHENI PORT AFTER PIER VI CONSTRUCTION
Oleh
Galuh pramita
Bakauheni port located in Lampung Province has a very important role for the growth and development of Lampung Province. Bakauheni port - Merak is one of busy ferry ports. Bakauheni port - Merak separated by the Sunda Straits which has a distance of 16 miles (25.75 km) can be reached with 120 minutes, but if it was an increase in passenger flow travel time can be increased to 3 hours for dock not available well.
Amount of pier in the port of Bakauheni to meet the needs of the crossing, causing a queue of vehicles, especially if it's going peak. Therefore, it is necessary to increase the dock in the port of Bakauheni in order to reduce queues of vehicles wanting to cross over to the island of Java.
obtained Bakauheni Port at this point the mixture can take across 11 891 vehicles during peak, port capacity after Pier VI is as much a mixture of 13.066 vehicles in one day and amount of vehicles in the Port Bakauheni are blends of 15 144 vehicles at peak flow in 2020.
ABSTRAK
ANALISIS KAPASITAS PELABUHAN BAKAUHENI SETELAH PEMBANGUNAN DERMAGA VI
Oleh
Galuh pramita
Pelabuhan Bakauheni yang terletak di Provinsi Lampung memiliki peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan Provinsi Lampung. Pelabuhan penyeberangan Bakauheni – Merak merupakan salah satu pelabuhan penyeberangan yang sangat padat. Pelabuhan Bakauheni – Merak dipisahkan oleh Selat Sunda yang mempunyai jarak 16 mil (25.75 km) dapat ditempuh dengan 120 menit namun jika sedang terjadi peningkatan arus penumpang waktu tempuh bisa bertambah hingga 3 jam karena dermaga yang tersedia belum optimal berjalan.
Jumlah dermaga yang tidak mencukupi di Pelabuhan Bakauheni untuk memenuhi kebutuhan penyeberangan sehingga menyebabkan terjadi antrian kendaraan terutama jika sedang terjadi arus puncak. Oleh karena itu perlu dilakukan penambahan dermaga di Pelabuhan Bakauheni agar dapat mengurangi antrian kendaraan yang ingin menyeberang ke Pulau Jawa.
pada tahun 2020 . Hasil yang didapat Pelabuhan Bakauheni pada saat ini dapat menyeberangkan 11.891 kendaraan campuran pada waktu arus puncak ,kapasitas pelabuhan setelah Dermaga VI adalah sebanyak 13,066 kendaraan campuran dalam satu harinya dan jumlah arus kendaraan di Pelabuhan Bakauheni adalah 15.144 kendaraan canpuran pada arus puncak di tahun 2020.
ANALISIS KAPASITAS PELABUHAN BAKAUHENI SETELAH PEMBANGUNAN DERMAGA VI
Oleh
GALUH PRAMITA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik
Pada
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG
ANALISIS KAPASITAS PELABUHAN BAKAUHENI SETELAH PEMBANGUNAN DERMAGA VI
(Skripsi)
Oleh
GALUH PRAMITA
JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Layout Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni ... ..6
Gambar 2. Kondisi Eksisting Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni ...23
Gambar 3. Diagram Alir Penelitian ...28
Gambar 4. Layout Dermaga dan Lapangan Parkir Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni ...31
Gambar 5. Kendaraan di kantong Parkir A Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni ...32
Gambar 6. Kendaraan di pintu loket ...32
Gambar 7. Grafik Data Angkutan kendaraan 2010-2014 Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni...35
Gambar 8. Angkutan Penyeberangan Dermaga VI pada siang hari dan malam hari di Pelabuhan Bakauheni ...35
Gambar 9. Grafik Angkutan Lebaran pada Hari Puncak tahun 2012 - 2014 ...36
Gambar 10. Arus Angkutan Lebaran di kantong parkir A dan G tahun 2015 ....37
Gambar 11. Diagram Data Angkutan Lebaran tahun 2012...39
Gambar 12. Diagram Data Angkutan Lebaran tahun 2013...40
Gambar 13. Diagram Data Angkutan Lebaran tahun 2014...42
Gambar 14. Diagram Data Angkutan Lebaran tahun 2015...43
Gambar 15. Diagram Data Angkutan Kendaraan yang Melintasi Pelabuhan Bakauheni pada Lebaran tahun 2012-2015...44
v
Gambar 17. Model Perhitungan Jumlah Kendaraan yang Melintasi
Pelabuhan Bakuheni ...58
Gambar 18. Hasil Perhitungan Jumlah Kendaraan yang Melintasi
Pelabuhan Bakauheni ...59
Gambar 19. Model Perhitungan Jumlah Kendaraan yang Melintasi Pelabuhan Bakauheni pada Arus Puncak Hari Lebaran ... ..60
Gambar 20. Hasil Perhitungan Jumlah Kendaraan yang Melintasi
DAFTAR ISI A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Batasan Masalah ... 3
E. Manfaat Penelitian ... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni dan Merak ... 5
B. Fasilitas Pelabuhan Bakauheni ... 6
C. Klasifikasi Rute Penyeberangan Pelabuhan... 15
D. Sistem Angkutan Penyeberangan dan Rencana Operasi ... 17
E. Strategi Penyediaan Dermaga ... 21
F. Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni ... 22
G. Penelitian Terdahulu ... 24
III. METODE PENELITIAN A. Umum ... 25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25
C. Data ... 25
D. Pengumpulan Data ... 26
E. Tahapan Penelitian... 26
vii
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengumpulan Data ... 33 B. Data Arus Penyeberangan... 34 C. Arus Angkutan Lebaran Tahun 2012 sampai 2015 ... 38 D. Formasi Kapal yang Bersandar di Dermaga dan Kapasitas Dermaga
di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni ... 45 E. Kapasitas Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni setelah
pembangunan Dermaga VI ... 48 F. Perhitungan Jumlah Arus Kendaraan Pelabuhan Penyeberangan
Bakauheni 2015 -2020 ... 58
V. PENUTUP
A. Kesimpulan ... 63 B. Saran ... 64
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Spesifikasi Dermaga I ... 7
Tabel 2. Spesifikasi Dermaga II... 8
Tabel 3. Spesifikasi Dermaga III ... 9
Tabel 4. Spesifikasi Dermaga IV ... 10
Tabel 5. Spesifikasi Dermaga V... 10
Tabel 6. Daftar Kapal Ro-Ro Lintas Bakuheni-Merak ... 11
Tabel 7. Port Time dan Waktu Manuver pada Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni ... 33
Tabel 8. Data Angkutan Penyeberangan 20120-2014 Pelabuahn Bakauheni.. 34
Tabel 9. Data Angkutan Lebaran pada Hari Puncak tahun 2012-2015... 36
Tabel 10. Data Angkutan Lebaran 2012 ... 38
Tabel 11. Data Angkutan Lebaran 2013 ... 40
Tabel 12. Data Angkutan Lebaran 2014 ... 41
Tabel 13. Data Angkutan Lebaran 2015 ... 38
Tabel 14. Data Kendaraan yang Melintasi Pelabuhan Bakauheni pada Lebaran tahun 2012-2015... 44
Tabel 15. Daftar Formasi Kapal yang Bersandar dan Kapasitas Dermaga di Pelabuhan Bakauheni ... 46
Tabel 16. Rencana Formasi Kapal di Dermaga VI ... 49
vii
Tabel 18. Waktu Menurunkan Kendaraan pada Kapal di Pelabuhan
Penyebrangan Lembar ... 51
Tabel 19. Waktu Menaikkann Kendaraan pada Setiap Kapal... 52
Tabel 20. Waktu Menaikkan Kendaraan pada Kapal di Pelabuhan
Penyeberangan Lembar ... 52
Tabel 21. Waktu Manuver kapal di Pelabuhan Bakauheni ... 53
Tabel 22.HeadwayMinimum masing-masing kapal di Dermaga... 54 Tabel 23.HeadwayMinimum masing-masing kapal di Pelabuha
Penyeberangan Lembar ... 55
Tabel 24. Waktu Berlabuh masing–masing Kapal... 55
Tabel 25. Waktu Berlabuh masing–masing Kapal di Pelabuhan
Penyeberangan Lembar ... 56
Tabel 26. Waktu Siklus Masing–Masing Kapal ... 57
Tabel 27. Jumlah Kendaraan yang Mampu diseberangkan di
Dermaga VI dalam satu hari ... 58
Tabel 28. Hasil Perhitungan Jumlah Kendaraan yang Melintasi
Pelabuhan Bakauheni tahun 2015-2020. ... 61
Tabel 29. Hasil Perhitungan Jumlah Kendaraan yang Melintasi
i
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini kupersembahkan bagi semua yang
pernah menjadi bagian dalam hidupku dan orang orang
yang selalu menyayangiku.
Bapak dan Ibuku
,
Kakak dan Keluargaku tersayang,
Terimakasih atas perhatian dan pengertiannya.
Sahabat-sahabatku yang telah memberiku inspirasi untuk selalu
optimis dan percaya diri,
Seseorang yang menemaniku,
dan Almamater tercinta.
MOTO
“Sungguh... atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada
kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah”
(QS. Al-Kahfi : 39)
Semua yang kita lakukan dalam hidup ini harus dilandasi
rasa sayang.
Sayang kepada tuhan,
Jadi kita tidak lupa bersyukur dan malu berdosa.
Sayang sama diri sendiri,
Jadi kita tidak melakukan hal-hal yang merusak diri dan
masa depan
Sayang sama masa depan
Jadi selalu punya rencana yang jelas untuk hidup lenih baik
(Twivortiare 2)
Always be yourself and never be anyone else even if they
look better than you.
(Marthin Luther King)
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tanjung Karang pada tanggal 30 Januari
1993. Penulis merupakan putri dari pasangan Bapak Agus
Daryanto dan Ibu Leli Hestiati, anak ketiga dari tiga
bersaudara.
Dengan rahmat Allah SWT penulis menyelesaikan pendidikan di Taman
Kanak-kanak Kesuma pada tahun 2000, pendidikan Sekolah Dasar Negeri 1 Rawa Laut
pada tahun 2005, Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Bandar Lampung pada
tahun 2008, dan Sekolah Menengah Atas Negeri YP UNILA tahun 2011. Terakhir
Penulis tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil
Universitas Lampung melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN) Jalur Undangan pada tahun 2011.
Pada tahun 2014, penulis melakukan Kerja Praktek di Proyek Rumah Sakit Ibu
dan Anak Belleza Bandar Lampung selama 3 bulan. Penulis juga telah
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Way Tuba, Kecamatan Gunung
Labuhan, Kabupaten Waykanan selama 40 hari pada periode Januari-Maret 2015
dengan tema POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga). Penulis mengambil
tugas akhir dengan judul Analisis Kapasitas Pelabuhan Bakauheni Setelah
Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam organisasi UKMF Himpunan
ii SANWACANA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan karuniaNya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan yang diharapkan.
Melalui kesempatan ini, Penulis hendak mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril, maupun
spiritual. Banyak pengalaman dan masukan yang didapat Penulis dalam
menyelesaikan penelitian ini, baik hal-hal yang bersifat mendidik dan kritikan
yang berguna bagi Penulis.
Dengan teriring salam dan doa serta ucapan terima kasih yang tak terhingga
Penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Suharno, M.sc., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Lampung.
2. Bapak Ir. Idharmahadi Adha, M.T., selaku ketua jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Lampung.
3. Bapak Ir. Dwi Heriyanto, M.T., selaku dosen pembimbing 1 atas pemberian
judul, masukan, dan bimbingan yang diberikan selama penyusunan skripsi
ini.
4. Ibu Dr. Rahayu Sulistiyorini, S.T.,M.T., selaku dosen pembimbing 2 atas
iii 5. Bapak Ir. Ahmad Zakaria, M.T. Ph.D., atas kesempatannya untuk menguji
sekaligus membimbing Penulis dalam seminar skripsi.
6. Bapak Subuh Tugiono. S.T. M.T., selaku pembimbing akademis yang telah
banyak membantu Penulis selama ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Lampung atas ilmu bidang sipil yang telah diberikan selama perkuliahan.
8. Keluargaku terutama orangtuaku tercinta, Bapak Agus dan Ibu Leli Hestiati,
serta Kakakku Galih dan Lingga beserta keluarga atas doanya.
9. Indah, Nyoman, Trinovita, Yohana, Fera, Vivi, Karina, Ira yang selalu
mendengar keluh kesal dan memberi semangat.
10. Anggarani, Ekanto, Fahri, Krisna, Kimul, Novindio dan Salman yang telah
menyediakan waktu untuk pengambilan data di Pelabuhan Bakauheni.
11. Prayoga yang dengan ikhlas meluangkan waktu untuk menemani dan
memberi semangat.
12. Serta teman –teman dan rekan–rekan sipil, kakak –kakak, adik –adik yang
telah banyak membantu dan mendukung dalam pengerjaan skripsi ini serta
yang paling utama angkatan 2011 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu
dan teman-teman KKN Desa Way Tuba untuk bantuan moril, tempat, waktu,
doa dan dukungannya selama ini. Saya ucapkan terima kasih banyak semoga
iv Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan,
oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan.
Akhir kata semoga Tuhan membalas semua kebaikan semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini dan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Bandar Lampung, Desember 2015
Penulis,
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan pelayanan akan jasa transportasi merupakan hasil interaksi
antara aktivitas sosial dan ekonomi yang tersebar didalam ruang atau tata
guna lahan (Suparsa, 2009). PT. Angkutan Sungai Danau dan
Penyeberangan (PT. ASDP) Cabang Utama Bakauheni merupakan
pelabuhan penyeberangan di Propinsi Lampung. Pelabuhn Bakauheni selalu
berkembang menuju terwujudnya pelabuhan penyeberangan yang dapat
melayani kebutuhan masyarakat. PT. ASDP Cabang Utama Bakauheni
berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat indonesia dan terutama
masyarakat di pulau Sumatera dan sekitarnya akan fasilitas sosial berupa
fasilitas penyeberangan, perpakiran, keamanan, transportasi dan
kenyamanan.
Pelabuhan Bakauheni yang terletak di Provinsi Lampung memiliki peranan
yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan Provinsi
Lampung. Pelabuhan penyeberangan Bakauheni – Merak merupakan salah
satu pelabuhan penyeberangan yang sangat padat. Pelabuhan Bakauheni –
Merak dipisahkan oleh Selat Sunda yang mempunyai jarak 16 mil (25.75
2
peningkatan arus penumpang waktu tempuh bisa bertambah hingga 3 jam
karena dermaga yang tersedia belum optimal berjalan. Hal ini dapat
menghambat perpindahan barang atau jasa yang menyebabkan
meningkatnya waktu perpindahan dari tempat asal menuju tempat tujuan
sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera.
Untuk mewujudkan transportasi yang efektif dan efisien harus ditingkatkan
pelayanan dengan mempertemukan kepentingan dari sisi penyedia maupun
dari sisi pengguna jasa angkutan penyeberangan. Peningkatan pelayanan
yang dimaksud adalah dengan cara meningkatkan prasarana maupun sarana
yang merupakan penunjang penting menuju penyelenggara transportasi
yang efektif, dan efisien.
Berdasarkan keadaan dermaga yang ada Pelabuhan Bakauheni masih
memiliki banyak kekurangan. Saat ini dermaga yang tersedia di Pelabuhan
Bakauheni sebanyak 5 dermaga. Jumlah tersebut dirasa belum mencukupi
untuk memenuhi kebutuhan penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni.
Sehingga, sering terjadi antrian kendaraan yang akan menyeberang ke Pulau
Jawa. Jika musim liburan dan lebaran tiba sering terjadi lonjakan
penumpang yang menyebabkan penumpukkan penumpang dan antrian
kendaraan yang akan menyeberang ke Pulau Jawa. Untuk itu pemerintah
berencana menambah jumlah dermaga di pelabuhan bakauheni. Dengan
ditambahkannya jumlah dermaga di pelabuhan bakauheni diharapkan dapat
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yaitu kurangnya jumlah dermaga di
Pelabuhan Bakauheni untuk memenuhi kebutuhan penyeberangan sehingga
sering terjadi antrian kendaraan terutama jika sedang terjadi arus puncak.
Oleh karena itu perlu dilakukan penambahan dermaga di Pelabuhan
Bakauheni agar dapat mengurangi antrian kendaraan yang ingin
menyeberang ke Pulau Jawa. Dalam konteks ini penelitian yang dilakukan
hanya setelah pembangunan dermaga VI di Pelabuhan Bakauheni.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian tentang kapasitas Pelabuhan Bakauheni ini memiliki beberapa
tujuan yaitu :
1. Mengetahui kapasitas Pelabuhan Bakauheni pada kondisiexisting tahun 2014.
2. Mengetahui kapasitas Pelabuhan Bakauheni apabila ditambah satu
dermaga ( Dermaga VI ).
3. Memprediksi kapasitas Pelabuhan Bakauheni sampai tahun 2020.
D. Batasan Masalah
Penelitian yang akan dilakukan mengarah pada analisa kapasitas Pelabuhan
Bakauheni, terutama pada saat arus puncak penumpang yang akan
menyeberang ke Pulau Jawa, sehingga perlu dibatasi pokok
4
1. Lokasi penelitian atau wilayah pengambilan data hanya dilingkup
Pelabuhan Bakauheni.
2. Hanya melihat dan memperhitungkan jumlah kendaraan≥roda empat.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini adalah :
1. Memperkirakan pelayanan pelabuhan bakauheni setelah pembangunan
dermaga VI.
2. Mengetahui kebutuhan pelabuhan bakauheni setelah pembangunan
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni dan Merak
Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni adalah pelabuhan yang terletak di
kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan. Pelabuhan Bakauheni
menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa melalui via laut.
Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni memiliki luas 452.458 m2 (Badan
Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Kementrian Perhubungan,
November 2010). Adapun batas-batas fisik kewilayahan Pelabuhan
Penyeberangan Bakauheni sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Ketapang
b. Sebelah timur berbatasan dengan Selat Sunda
c. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Kalianda
d. Sebelah selatan berbatasan dengan Selat Sunda
Pelabuhan penyeberangan Merak yang terletak di Provinsi Banten adalah
pelabuhan umum yang melayani penyeberangan antara Pulau Jawa dan
Sumatera (Andriani, 2011). Pelabuhan Penyebarangan Merak memiliki Luas
150.615 m2. Pelabuhan Penyeberangan Merak memiliki 5 dermaga dan
6
Penyeberangan Bakauheni–Merak ini dilayani oleh kapal feri ro-ro. Setiap
harinya, ratusan trip feri melayani arus penumpang dan kendaraan dari dan
ke Pulau Sumatra melalui Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni di
Lampung. Ratarata durasi perjalanan yang diperlukan antara Merak
-Bakauheni atau sebaliknya dengan feri ini adalah sekitar 120 menit.
Gambar 1. Layout Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni
B. Fasilitas Pelabuhan Bakauheni
Untuk mendukung kelancaran pelayanan Pelabuhan Penyeberangan
Bakauheni ada beberapa fasilitas yang diberikan oleh pihak PT. ASDP
Indonesia Ferry selaku pengelola pelabuhan tersebut adalah :
1. Dermaga
Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk
merapat dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat
barang dan menaik-turunkan penumpang (Triatmojo, 1996). Dimensi
7
bertambat pada dermaga tersebut (Solossa, 2013). Pelabuhan
Penyeberangan Bakauheni memiliki dermaga dengan tipe Qual Wall, Dolphin dan Jetty. Pelabuhan Penyeberangan Bakuheni pada saat ini memiliki lima dermaga yang beroperasi yaitu dermaga I,II, II, IV dan
V yang digunakan untuk bongkar muat barang dan menaik-turunkan
penumpang. Dermaga-dermaga tersebut memiliki spesifikasi sebagai
berikut:
a. Dermaga I
Dermaga I di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni di bangun
pada tahun 1981 dan mulai dioperasikan tahun 1987.
Mempunyai panjang dermaga 172,8 M dan kedalaman kolam
sandar 10 – 12 M Dermaga I di Pelabuhan Penyeberangan
Bakauheni merupakan dermaga dengan tipe Quay Wall. Untuk lebih jelasnya dibawah ini adalah spesifiksi dari Dermaga I.
Tabel 1. Spesifikasi Dermaga I
No Uraian Spesifikasi
1 Panjang Dermaga 172,8 M
2 Kolam L = 50 M 7 Kapasitas Dermaga 6000 GRT 8 Luas Areal Parkir 11237 M2
8
b. Dermaga II
Dermaga II di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni di bangun
pada tahun 1988 dan mulai dioperasikan tahun 1991.
Mempunyai panjang dermaga 134,66 M dan kedalaman kolam
sandar 8 – 10 M Dermaga II di Pelabuhan Penyeberangan
Bakauheni merupakan dermaga dengan tipe Quay Wall. Untuk lebih jelasnya dibawah ini adalah spesifiksi dari Dermaga II.
Tabel 2. Spesifikasi Dermaga II
No Uraian Spesifikasi
1 Panjang Dermaga 134,66 M
2 Kolam L = 20 M 7 Kapasitas Dermaga 6000 GRT 8 Luas Areal Parkir 9.594 M2
(Sumber: Profil dan Kinerja Kantor OPP Merak, 2014) c. Dermaga III
Dermaga III di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni di bangun
pada tahun 2001 dan mulai dioperasikan tahun 2001.
Mempunyai panjang dermaga 166,83 M dan kedalaman kolam
9
Bakauheni merupakan dermaga dengan tipe Quay Wall. Untuk lebih jelasnya dibawah ini adalah spesifiksi dari Dermaga III.
Tabel 3. Spesifikasi Dermaga III
No Uraian Spesifikasi
1 Panjang Dermaga 166,83 M
2 Kolam L = 25 M 7 Kapasitas Dermaga 12000 GRT 8 Luas Areal Parkir 13.965 M2
(Sumber: Profil dan Kinerja Kantor OPP Merak, 2014) d. Dermaga IV
Dermaga IV di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni dibangun
tahun 1998 dan mulai dioperasikan tahun 2001. Mempunyai
panjang dermaga 57,69 M dan kedalaman kolam sandar 10– 12
M Dermaga IV di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni
merupakan dermaga dengan tipe Dolphin. Dermaga ini adalah dermaga milik swasta yaitu milik KSO. PT. Infinity Indosakti.
Untuk lebih jelasnya dibawah ini adalah spesifiksi dari Dermaga
10
Tabel 4. Spesifikasi Dermaga IV
No Uraian Spesifikasi
1 Panjang Dermaga 57,69 M
2 Kolam L = 20 M 5 Kapasitas Dermaga 6000 GRT 6 Luas Areal Parkir 10.519 M2
7 Mooring Dolphin 2 buah
(Sumber: Profil dan Kinerja Kantor OPP Merak, 2014) e. Dermaga V
Dermaga V di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni di bangun
pada tahun 2009 dan mulai dioperasikan tahun 2012. Mempunyai
panjang dermaga 125 M dan kedalaman kolam sandar 10 – 12 M
Dermaga II di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni merupakan
dermaga dengan tipe Dolphin dan Jetty. Untuk lebih jelasnya dibawah ini adalah spesifiksi dari Dermaga V.
Tabel 5. Spesifikasi Dermaga V
No Uraian Spesifikasi
1 Panjang Dermaga 125 M
2 Kolam L = 20 M
6 Luas Areal Parkir 13.464 M2 7 Mooring Dolphin 4 buah
11
2. Kapal yang beroperasi
Jenis kapal yang digunakan untuk menyeberang dari Pelabuhan
Penyeberangan Bakauheni ke Pelabuhan Penyeberangan Merak adalah
kapal Ro-Ro (Roll on – Roll off). Kapal Ro-Ro (Roll on – Roll off) adalah kapal yang bisa memuat kendaraan yang berjalan masuk ke
dalam kapal. Kapal ini dilengkapi dengan pintu rampa yang
dihubungkan denganmoveble bridgeatau dermaga apung ke dermaga. Kapal Ro-Ro selain digunakan untuk angkutan truk juga digunakan
untuk mengangkut mobil penumpang, sepeda motor dan pejalan kaki.
Tabel 6. Daftar Kapal Ro-Ro Lintas Bakauheni-Merak
No Nama Kapal Perusahaan Tahun GRT
Kapasitas
2 KMP. Jatra II 1980 3,902 70
3 KMP. Jatra III 1985 3,123 70
4 KMP. Portlink 1979 12,517 172
5 KMP. Portlink 3 1986 15,351 262
6 KMP. Portlink 5 2011 4,028 68
7 KMP. Sebuku 2012 5,330 202
8 KMP. Legundi 2012 5,330 202
9 KMP. Batu Mandi 2012 5,330 202
10 KMP. Menggala
PT. JL Ferry
1987 4,330 138
11 KMP. Duta Banten 1979 8,011 162
12 KMP. Jagantara 1984 9,956 212
13 KMP. Rajakarta 1989 8,886 227
14 KMP. Virgo 18 1990 9,989 252
15 KMP. Mufidah 1973 5,584 94
16 KMP. Titian Murni
PT. Putera Master Sarana Penyeberangan
1982 3,614 100
17 KMP. Nusa Dharma 1973 3,282 58
18 KMP. Nusa Bahagia 1979 3,555 68
19 KMP. Nusa Mulia 1979 5,873 132
20 KMP. Nusa Agung 1986 5,730 127
21 KMP. Nusa Jaya 1987 4,564 148
12
26 KMP. Royal Nusantara 1992 6,034 112
27 KMP. Farina Nusantara 1994 5,002 88
28 KMP. Safira Nusantara 1995 6,345 122
29 KMP. Mustika Kencana
32 KMP. Kirana II 1989 6,370 152
33
37 KMP. SMS Sagita 1988 5,373 180
38 KMP. HM Baruna I
PT. Hasta Mitra
Baruna 1985 4,432 103
39 KMP. Rajabasa 1 PT. GMP 1987 4,611 93
40 KMP. Tribuana 1
PT. Tribuana
Antar Nusa 1984 6,186 182
41 KMP. Bahuga Pratama
44 KMP. Shalem PT. Surya
Timur Line
1989 3,964 66
45 KMP. Salvatore 1996 9,131 182
46 KMP. Caitlyn
PT. Munic Line
1986 2,905 83
47 KMP. Munic 1 1987 2,640 46
48 KMP. Elysia 1986 4,823 103
49 KMP. Rosmala
PT. BPR 1990 4,377 48
50 KMP. Suki 2 1993 4,330 128
51 KMP. Trimas Laila
PT. Trisakti
Lautan Mas 1994 3,006 96
52 KMP. Raputra Jaya 888
PT. Raputra
Jaya 2013 5,110 156
53 KMP. BSP 1
PT. Tri Sumaja
13
54 KMP. BSP 2 PT. Budi
Samudera Perkasa
1983 5,227 120
55 KMP. BSP 3 1973 12,498 210
56 KMP. Victorius 1990 4,280 115
57 KMP. Sakura PT. BMNL 1989 3,681 50
(Sumber : PT. ASDP , 2015)
Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni memiliki 57 kapal yang
tersedia dilintasan Bakauheni – Merak dengan kapal yang beroperasi
setiap harinya sebanyak 24 kapal. Kapal – kapal yang beroperasi di
lintasan Bakauheni – Merak telah memiliki jadwal operasi dan
formasi kapal yan bersandar pada masing-masing dermaga yang ada
di Pelabuhan Bakauheni.
3. Lapangan Parkir
Lapangan parker berfungsi sebagai tempat kendaraan yang menunggu
untuk dapat dilayani masuk kedalam kapal. Di Pelabuhan
Penyeberangan Bakauheni terdapat lapangan parkir untuk mendukung
kelancaran arus bongkar muat penumpang dan kendaraan bermotor
dari dan ke dalam kapal sebagai berikut :
Dermaga I :
1. Parkir A = 360 Bus dan Pribadi
2. Parkir B = 360 Bus dan Pribadi
Dermaga II :
1. Parkir C = 260 Bus dan Pribadi
2. Parkir D = 380 Bus dan Pribadi
Dermaga III :
14
Dermaga IV dan V :
1. Parkir H = 440 Bus dan Pribadi
Total keseluruhan = 2940 Kendaraan Campuran
4. Fasilitas Loket Penumpang dan Fasilitas Terminal Bus
Di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni ini ada dua jenis loket, yaitu
loket untuk penumpang dan loket untuk kendaraan. Pelabuhan
Penyeberangan Bakauheni mempunyai 9 loket untuk penumpang
(tanpa kendaraan). Pada loket penumpang yang menggunakan
kendaraan terdapat 8 loket yaitu terdiri dari satu loket untuk sepeda
motor, tiga loket untuk kendaraan pribadi dan pick-up, satu loket
untuk bus dan tiga loket untuk truk. Pelabuhan Penyeberangan
Bakauheni juga memiliki terminal bus untuk penumpang pejalan kaki.
Sebagian besar bus - bus yang ada di terminal tersebut merupakan
angkutan dalam propinsi dimana berfungsi untuk membawa
penumpang pejalan kaki yang akan menuju Pelabuhan Penyeberangan
Bakauheni maupun yang akan meninggalkan Pelabuhan
Penyeberangan Bakauheni.
5. Fasilitas Penunjang lainnya
Fasilitas penunjang lainnya yang ada di Pelabuhan Penyebrerangan
Bakauheni yaitu ruang tunggu penumpang, CCTV di sebagian titik
pelabuhan, dan toilet. Dalam pelayanannya, Pelabuhan Bakauheni
Penyeberangan merupakan pelabuhan yang beroperasi 24 jam dalam
15
C. Klasifikasi Rute Penyeberangan Pelabuhan
Klasifikasi rute penyeberangan dapat diklasifikasikan menurut beberapa
kriteria (Nasution, 2003 ) yaitu :
1. Berdasarkan Karakter Fungsional
a. National route
National route adalah rute yang menghubungkan dua ibu kota provinsi.
b. Regionaltrunk route
Regional trunk route adalah rute yang menghubungkan dua tempat
dimana salah satunya ibu kota provinsi.
c. Regionalroute
Regional route adalah rute yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan ibu kota provinsi.
Berdasarkan karakter fungsional Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni
termasuk kedalam National Route.
2. Berdasarkan Karakter Geografi
a. Inter-regional route
Inter-regional rute adalah rute yang menghubungkan dua ibu kota provinsi.
b. Inter-islan route
16
c. Island route
Island route adalah rute yang menghubungkan lokasi-lokasi di dalam suatu daratan, misalnya : penyeberangan danau dan
penyeberangan sungai.
d. Short-cut-route
Short-cut-route adalah rute yang merupakan perpendekan dari angkutan jalan raya.
Berdasarkan karakter geografi Pelabuhan Penyeberangan
Bakauheni termasuk kedalamInter-regional route. 3. Berdasarkan BesarnyaDemand
a. High demand route
High demand route adalah rute dengan 6 trips/hari dalam satuan kapal 300-500 GRT.
b. Medium demand route
Medium demand route adalah rute yang 2-6 trip/hari dalam satuan kapal 300-500 GRT.
c. Law demand route
17
Berdasarkan Jarak Perjalanan Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni
termasuk kedalam jarak pendek.
D. Sistem Angkutan Penyeberangan dan Rencana Operasi
1. Sistem Angkutan Penyeberangan
Sistem angkutan penyeberangan meliputi alur pelayaran, ukuran dan
tipe kapal, jadwal waktu pelayaran, dan dampak lingkungan.
a. Alur Penyeberangan
Ditentukan berdasarkan kondisi perairannya, orientasi permintaan,
penyebaran permintaan, jarak dan waktu tempuh.
b. Ukuran dan tipe kapal
Untuk menentukan ukuran kapal yang dibutuhkan didekati dengan
dua besaran. Pertama, berdasarkan tuntutan keselamatan dan
keamanan pelayaran yang merupakan fungsi dari kondisi perairan
sepanjang alur pelayaran.
Tipe kapal didekati dari karakter permintaan (penumpang dan
barang) yang akan dilayani.
c. Jadwal dan pelayaran
Untuk menentukan jadwal pelayaran didasarkan pola distribusi
waktu dan justifikasi konsultan. Justifikasi ini berdasarkan pada
kebutuhan pokok, serta kegiatan bahari. Dari sisi bahan pokok,
maka dengan kondisi geografis yang dibatasi oleh perairan, harus
18
Dengan demikian, dari pendekatan kapasitas penumpukan dan
pendistribusian dapat diketahui jadwal pengirimannya.
d. Dampak lingkungan
Dampak lingkungan yang umumnya terjadi pada pengembangan
pelabuhan adalah dampak sosial, pada umumnya adalah dampak
sosial, pada saat proses pembebasan tanah, dan karena terjadinya
perubahan fungsi kawasan.
2. Rencana Pola Operasi
Pola operasi adalah penetapan jumlah kapal dan jumlah frekuensi
yang diperlukan pada tiap lintasan sesuai dengan jenis kapal dan jarak
lintasan. Untuk menghitung jumlah kapal yang diperlukan pada suatu
lintasan digunakan formula sebagai berikut :
JK = Tc / Hw (1)
JK = jumlah kapal
Tc = waktu sirkulasi (cycle time)
Hw = Head way
Untuk menghitung waktu siklus kapal, dapat digunakan rumus (2)
perhitungan terhadap waktu siklus kapal berikut :
Tc = 2 ( Ts + Tm + Tp )
(2)
Dimana :
Tc = waktu siklus kapal ( cycle time )
Tp = waktu berlabuh ( port time )
19
Ts = waktu berlayar (sailing time)
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung waktu berlabuh
kapal (port time) atau Tp dapat digunakan dengan rumus (3)
perhitungan waktu berlabuh kapal berikut :
Tp = tb + tm (3)
Dimana
Tp = waktu bersandar kapal yang terdiri dari waktu
bongkar muat (tm) kendaraan dalam satuan menit.
tb = rata-rata waktu menurunkan kendaraan
(menit/kendaraan)
tm = rata-rata waktu menaikkan kendaraan
(menit/kendaraan)
untuk menghitung rata-rata waktu manuver kapal dapat menggunakan
rumus (4) berikut :
Tm = ∑ X (4)
N
Dimana :
Tm = waktu manuver kapal (manuver time)
X = waktu pengamatan masing masing manuver kapal
N = jumlah pengamatan
Untuk menghitung rata-rata waktu menaikkan barang dapat
menggunakan rumusan 5 berikut :
tm = ∑ tm (5)
20
Dimana :
tm = rata-rata waktu menaikkan kendaraan
∑tm = total waktu menaikkan kendaraan dari masing
masing kapal
N = jumlah kendaraan
Untuk menghitung rata-rata waktu menurunkan barang dapat
menggunakan rumusan 6 berikut :
tb = ∑ tb (6)
N
tb = rata-rata waktu menurunkan kendaraan
∑ tb = total waktu menurunkan kendaraan dari
masing-masing kapal
N = jumlah kendaraan
Kapal akan beroperasi dengan headway waktu keberangkatan yang merata, untuk menghitung headway masing-masing dermaga dapat menggunakan persamaan 7 berikut :
Hw = tb + tm + Tm (7)
Dimana :
Hw = headwaykeberangkatan kapal
tb = rata–rata waktu menurunkan kendaraan
tm = rata-rata waktu menaikkan kendaraan
TP = waktu bersandar (berlabuh) kapal
Frekuensi pelayaran yang dibutuhkan ditentukan berdasarkan
21
digunakan frekuensi pelayanan yang terbesar di antara dua metode.
Metode perhitungan yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan jumlah permintaan barang
b. Berdasarkan Sistem Penyediaan Dermaga
E. Strategi Penyediaan Dermaga
Untuk meningkatkan sistem angkutan antar pulau perlu dilakukan
pengembangan sistem transportasi laut yang telah ada. Pengembangan
transportasi laut yang dilakukan dapat berupa penambahan jalur
pelayaran/penyeberangan baru pada daerah yang dianggap berpotensi untuk
dikembangkan dan penambahan atau peningkatan sarana angkut (kapal)
yang sesuai untuk melayani suatu rute. Penambahan jumlah kapal tidak
berarti harus menambah jumlah dermaga, namun bisa juga menggunakan
dermaga yang ada atau yang telah tersedia. Untuk pembangunan dermaga
baru ada hal-hal yang perlu dipertimbangkan yaitu sebagai berikut :
• Tidak tersedia dermaga di daerah rencana lokasi.
• Dermaga yang tidak cocok (tidak sesuai) dengan kapal yang akan
dioperasikan. Misalnya, pelabuhan untuk kapal jenis non-RO-RO
tidak dapat dipergunakan secara optimal oleh kapal jenis RO-RO.
• Dermaga yang sudah ada tidak mencukupi kebutuhan bongkar muat
arus barang dan penumpang.
• Dermaga yang sudah ada rusak dan tidak dapat dimanfaatkan lagi atau
22
Hal yang diperhatikan dalam pembangunan suatu dermaga adalah :
1. Kemampuan Dermaga
2. Analisis Keterpaduan
3. Kriteria Desain Dermaga
4. Fasilitas Sandar Dermaga
F. Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni
Pelabuhan penyeberangan Bakauheni merupakan pelabuhan penyeberangan
yang menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Pelabuhan ini ramai
dilalui kendaraan angkutan penumpang dan angkutan barang yang menuju
kota yang ada di Pulau Sumatera, karena Pelabuhan Bakauheni merupakan
pintu gerbang utama bagi kendaraan yang akan menuju Pulau Sumatera.
Seiring dengan meningkatnya kegiatan penyeberangan membuat Pelabuhan
Bakauheni memiliki 5 dermaga dan dilengkapi dengan moveable bridge. Waktu tempuh normal kapal yang akan menyeberang dari Pulau Sumatera
ke Pulau Jawa saat ini adalah sekitar 120 menit.
Perkembangan pada saat ini menunjukan peningkatan perjalanan sehingga
di masa yang akan datang dibutuhkan peningkatan pelayanan di Pelabuhan
Bakauheni. Peningkatan pelayanan yang ada dapat berupa peningkatan
inftastrukur pelabuhan dan penambahan jumlah kapal yang beroperasi.
Kemungkinan-kemungkinan pengembangan dan review terkait rencana
induk yang ada perlu dilakukan agar pembangunan fasilitas pelabuhan
penyeberangan di masa yang akan datang dapat dilakukan secara sistematis
23
Pedoman Teknis Masterplan Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni
merupakan suatu arahan nasional terkait pembangunan pelabuhan
penyeberangan dengan jangkauan penggunaan jangka panjang (10-20 tahun)
dan dapat ditinjau ulang stiap 5 tahun. Pedoman Teknis Pelabuhan
Penyeberangan Bakauheni ini, nantinya akan digunakan untuk mengetahui
pola pengembangan pelabuhan, arah pengembangan pelabuhan, kebutuhan
dan penyediaan kapasitas pelabuhan penyeberangan serta sebagai dasar
krbijakan strategi dan tahapan implementasi pembangunan pelabuhan
penyeberangan bakauheni.
1. Kondisi Eksisting Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni
Kondisi Eksisting Pelabuhan Penyeberangan bakauheni dapat dilihat
dari kinerja Pelabuhan bakauheni pada tahun sebelumnya. Pada tahun
2014 jumlah kendaraan yang melintasi Pelabuhan Bakauheni
sebanyak 1.898.938 kendaraan. Arus puncak terjadi pada hari raya
idul fitri dengan jumlah kendaraan yang melintasi Pelabuhan
Bakauheni sebanyak 110.086 kendaraan campuran.
24
G. Penelitian Terdahulu
Tumangger (2013), telah melakukan penelitian di Pelabuhan Bakauheni –
Merak. Penelitian tersebut dilakukan untuk memberi optimalisasi yang
dilakukan untuk memberi gambaran optimalisasi yang dilakukan guna
meningkatkan kinerja Pelabuhan Bakauheni - Merak. Optimalisasi yang
dilakukan dengan menganalisis kinerja Pelabuhan Bakauheni kondisi
sekarang, menganalisis kinerja pelabuhan Bakauheni apabila dermaga VI
dibangun dan apabila kapal yang beroperasi menggunakan kecepatan 15
knot. Hasil yang didapat yaitu kinerja Pelabuhan Bakauheni – Merak
dengan menambah dermaga VI akan mampu melayani 23.923 kendaraan
campuran perhari dan kinerja Pelabuhan Bakauheni – Merak apabila
menambah kecepatan kapal yang beroperasi 15 knot akan mampu melayani
III.METODOLOGI PENELITIAN
A. Umum
Metodologi penelitian adalah tata cara yang lebih terperinci mengenai
tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang output akhirnya berupa penarikan kesimpulan mengenai topik penelitian yang diambil.
Dalam penelitian ini diperlukan 2 macam data, yaitu data primer dan data
sekunder, yang digunakan sebagai bahan acuan sebagai pendukung dalam
meyelesaikan penelitian ini.
B. Lokasi
Lokasi Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Bakauheni.
C. Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis data yaitu
data primer dan data sekunder. Data yang digunakan adalah sebagi berikut :
1. Data primer
Data primer adalah data pokok yang dibutuhkan dalam penelitian, data
primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
pengamatan dilapangan berupa data mengenai situasi penyeberangan
26
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang dari instansi terkait. Data yang
dibutuhkan adalah :
• Data jumlah kapal yang tersedia dan beroperasi
• Data kapasitas masing-masing kapal.
• Data jadwal keberangkatan
• Data layout pelabuhan
• Data penyeberangan pada arus puncak
D. Pengumpulan Data
Untuk melakukan analisis perhitungan kapasitas Pelabuhan Bakauheni,
penulis melalukan pengumpulan data di Pelabuhan Bakauheni.
Pengumpulan data berupa data sekunder diperoleh penulis dari PT. ASDP
Indonesia Ferry Cabang Bakauheni. Data sekunder yang diperoleh adalah
data jumlah kapal yang tersedia dan beroperasi, data kapasitas
masing-masing dermaga dan kapal, data jadwal keberangkatan, data layout
pelabuhan dan data penyeberangan pada arus puncak.
E. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian mencakup langkah-langkah pelaksanaan penelitian dari
awal sampai akhir. Tahapan dalam penenelitian ini diawali dengan suatu
studi untuk mengidentifikasi daerah atau wilayah suatu lokasi, mengenali
wilayah dan permasalahan sehingga dapat ditetapkan sebagai lokasi studi,
27
acuan yang akan digunakan. Tujuan yang menjadi sasaran studi dan
identifikasi pustaka, dirumuskan untuk menuntukan data-data apa saja yang
diperlukan dalam memenuhi penelitian ini.
Berdasarkan survei menyeluruh baik survei pendahuluan ataupun survei
lanjutan tersebut akan didapatkan data lapangan sebagai data primer
sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait, literatur,
ataupun jurnal ilmiah, yang selanjutnya akan diolah dalam rangka
penyusunan laporan penelitian. Sistematika serta langkah langkah tersebut
dilakukan dalam melengkapi laporan penelitian ini sehingga memperkecil
28
F. Bagan Alir Penelitian
Gambar 3. Diagram Alir Penelitian Mulai
- Data jumlah kapal yang tersedia dan beroperasi
- Data jadwal keberangkatan - Data layout pelabuhan
- Data penyeberangan pada arus puncak
Pengelompokan Data - Tabulasi Data dan Pembahasan
Pengolahan Data
- Perhitungan kapasitas masing-masing dermaga pada waktu normal.
- Jumlah penumpang pada arus puncak.
- Perhitungan kapasitas pelabuhan setelah pembangunan dermaga 6 .
- Memprediksi kapasitas Pelabuhan Bakauheni sampai tahun 2020.
Selesai
Data Primer
- Data volume kendaraan saat dan arus puncak.
29
Tahapan – tahapan penelitian yang akan dilakukan pada penelitian analisa
kapasitas Pelabuhan Bakauheni setelah pembangunan dermaga. Untuk
penelitian ini, maka diperlukan beberapa tahapan dan sistematika penelitian
seperti pada gambar 1 dan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sebelum peneltian dimulai dilakukan studi literatur yang berkaitan
dengan analisa kapasitas pelabuhan dan melakukan studi pendahuluan
yang didalamnya terdapat identifikasi/ penentuan lokasi penelitian,
identifikasi permasalahan,dan identifikasi data untuk mengetahui
permasalahn yang ada.
2. Setelah studi pendahuluan maka dibuatlah latar belakang yang
melatarbelakangi penelitian ini, kemudian membuat perumusan
masalah diantaranya kapasitas pelabuhan Bakauheni pada saat lebaran
dan hari biasa.
3. Kemudian menentukan data yang menjadi kebutuhan berupa data
data sekunder dan data primer. Data sekunder yang diperoleh dari
instansi terkait.
4. Data yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan ketentuan dan
batasan yang diteliti kemudian dibuat kedalam bentuk grafik dan
dilakukan pembahasan untuk hasil tersebut.
5. Tahap berikutnya menganalisa kapasitas pelabuhan bakauheni setelah
pembangunan dermaga VI dan memprediksi kapasitas Pelabuhan
Bakauheni 5 tahun yang akan datang setelah pembangunan dermaga
VI.
V. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan analisa kapasitas Pelabuhan
Bakauheni, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada tahun 2014 jumlah kendaraan yang melintasi Pelabuhan
Bakauheni sebanyak 1.898.938 kendaraan. Dengan arus puncak terjadi
pada H+3 hari raya idul fitri dengan jumlah kendaraan 11.891
kendaraan campuran sehari.
2. Karena telah dioperasikannya dermaga VI di Pelabuhan
Penyeberangan Bakauheni, pada saat hari raya idul fitri terlihat antrian
kendaraan di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni tetapi antrian
tersebut tidak sampai menyebabkan kemacetan diarea pelabuhan.
3. Dari hasil perhitungan yang didapat di dermaga VI dapat dioperasikan
6 kapal dengan masing-masing kapal dapat beroperasi sebanyak 4 trip
dalam satu hari. Jumlah kendaraan yang mampu diseberangkan adalah
2280 kendaraan campuran dalam satu hari. Jadi, kapasitas Pelabuhan
Bakauheni setelah pembangunan Dermaga VI adalah sebanyak 13,066
64
4. Hasil perhitungan yang dilakukan sampai tahun 2020 adalah sebagai
berikut:
• Jumlah arus kendaraan dalam satu tahun adalah 1.914.572
kendaraan campuran.
• Jumlah arus kendaraan dalam satu hari pada waktu puncak
adalah 15.144 kendaraan campuran.
5. Berdasarkan hasil perhitungan kapasitas Pelabuhan Penyeberangan
Bakauheni pada tahun 2020 tidak mampu menampung kendaraan
yang akan menyeberang ke Pulau Jawa.
B. Saran
1. Perlu adanya pengawasan terhadap waktu bongkar muat kapal di
dermaga agar tidak terjadi antrian kapal yang akan melakukan
bongkar muat kendaraan.
2. Menambah jumlah armada kapal di lintas bakauheni-merak.
3. Menyamaratakan kapal dengan kapasitas dan kecepatan yang sama
sehingga penjadwalan pelayaran lebih mudah dan efektif.
4. Untuk mengantisipasi jumlah kendaraan pada tahun 2020 perlu
dilakukan pemanbahan dermaga di Pelabuhan Penyeberangan
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Irawati.2011. Optimalisasi Waktu Sandar Penyeberangan Untuk Meningkatkan Kinerja Pelayanan di Pelabuhan Merak-Bakauheni. Tesis. Program Pascasarjana Teknik Sipil Kekhususan Transportasi. Universitas Indonesia
Anonymus. 2014.Profil OPP Merak. Kementrian Perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Darat. Jakarta
Karyawan, I Dewa Made Alit. 2012. Analisis Waktu Baku Pelayanan Kapal di Pelabuhan Penyeberangan Lembar. Jurnal. Jurusan Teknik Sipil. Universitas Mataram.
Nasution, M.Nur, 2003 ,Manajemen Transportasi. Ghalia Indonesia. Jakarta. Solossa, Appi Yamsos. 2013. Perencanaan Pengembangan Pekabuhan Laut
Sorong di Kota Sorong. Jurnal. Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi. Makassar
Suparsa, I Gusti Putu. 2009. Optimasi Kinerja Pelabuhan Penyeberangan Ketapang – Gilimanuk. Jurnal. Teknik Sipil. Universitas Udayana. Denpasar.
Triatmodjo, Bambang. 1996.Perencanaan Pelabuhan.Beta Offset. Yogyakarta. Tumangger, Ranto. 2013. Optimasi penyeberangan Bakauheni–Merak dengan