• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KAPASITAS PELABUHAN BAKAUHENI SETELAH PEMBANGUNAN DERMAGA VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KAPASITAS PELABUHAN BAKAUHENI SETELAH PEMBANGUNAN DERMAGA VI"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

ANALYZING CAPACITY OF BAKAUHENI PORT AFTER PIER VI CONSTRUCTION

Oleh

Galuh pramita

Bakauheni port located in Lampung Province has a very important role for the growth and development of Lampung Province. Bakauheni port - Merak is one of busy ferry ports. Bakauheni port - Merak separated by the Sunda Straits which has a distance of 16 miles (25.75 km) can be reached with 120 minutes, but if it was an increase in passenger flow travel time can be increased to 3 hours for dock not available well.

Amount of pier in the port of Bakauheni to meet the needs of the crossing, causing a queue of vehicles, especially if it's going peak. Therefore, it is necessary to increase the dock in the port of Bakauheni in order to reduce queues of vehicles wanting to cross over to the island of Java.

(2)

obtained Bakauheni Port at this point the mixture can take across 11 891 vehicles during peak, port capacity after Pier VI is as much a mixture of 13.066 vehicles in one day and amount of vehicles in the Port Bakauheni are blends of 15 144 vehicles at peak flow in 2020.

(3)

ABSTRAK

ANALISIS KAPASITAS PELABUHAN BAKAUHENI SETELAH PEMBANGUNAN DERMAGA VI

Oleh

Galuh pramita

Pelabuhan Bakauheni yang terletak di Provinsi Lampung memiliki peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan Provinsi Lampung. Pelabuhan penyeberangan Bakauheni Merak merupakan salah satu pelabuhan penyeberangan yang sangat padat. Pelabuhan Bakauheni Merak dipisahkan oleh Selat Sunda yang mempunyai jarak 16 mil (25.75 km) dapat ditempuh dengan 120 menit namun jika sedang terjadi peningkatan arus penumpang waktu tempuh bisa bertambah hingga 3 jam karena dermaga yang tersedia belum optimal berjalan.

Jumlah dermaga yang tidak mencukupi di Pelabuhan Bakauheni untuk memenuhi kebutuhan penyeberangan sehingga menyebabkan terjadi antrian kendaraan terutama jika sedang terjadi arus puncak. Oleh karena itu perlu dilakukan penambahan dermaga di Pelabuhan Bakauheni agar dapat mengurangi antrian kendaraan yang ingin menyeberang ke Pulau Jawa.

(4)

pada tahun 2020 . Hasil yang didapat Pelabuhan Bakauheni pada saat ini dapat menyeberangkan 11.891 kendaraan campuran pada waktu arus puncak ,kapasitas pelabuhan setelah Dermaga VI adalah sebanyak 13,066 kendaraan campuran dalam satu harinya dan jumlah arus kendaraan di Pelabuhan Bakauheni adalah 15.144 kendaraan canpuran pada arus puncak di tahun 2020.

(5)

ANALISIS KAPASITAS PELABUHAN BAKAUHENI SETELAH PEMBANGUNAN DERMAGA VI

Oleh

GALUH PRAMITA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik

Pada

Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(6)

ANALISIS KAPASITAS PELABUHAN BAKAUHENI SETELAH PEMBANGUNAN DERMAGA VI

(Skripsi)

Oleh

GALUH PRAMITA

JURUSAN SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Layout Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni ... ..6

Gambar 2. Kondisi Eksisting Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni ...23

Gambar 3. Diagram Alir Penelitian ...28

Gambar 4. Layout Dermaga dan Lapangan Parkir Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni ...31

Gambar 5. Kendaraan di kantong Parkir A Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni ...32

Gambar 6. Kendaraan di pintu loket ...32

Gambar 7. Grafik Data Angkutan kendaraan 2010-2014 Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni...35

Gambar 8. Angkutan Penyeberangan Dermaga VI pada siang hari dan malam hari di Pelabuhan Bakauheni ...35

Gambar 9. Grafik Angkutan Lebaran pada Hari Puncak tahun 2012 - 2014 ...36

Gambar 10. Arus Angkutan Lebaran di kantong parkir A dan G tahun 2015 ....37

Gambar 11. Diagram Data Angkutan Lebaran tahun 2012...39

Gambar 12. Diagram Data Angkutan Lebaran tahun 2013...40

Gambar 13. Diagram Data Angkutan Lebaran tahun 2014...42

Gambar 14. Diagram Data Angkutan Lebaran tahun 2015...43

Gambar 15. Diagram Data Angkutan Kendaraan yang Melintasi Pelabuhan Bakauheni pada Lebaran tahun 2012-2015...44

(8)

v

Gambar 17. Model Perhitungan Jumlah Kendaraan yang Melintasi

Pelabuhan Bakuheni ...58

Gambar 18. Hasil Perhitungan Jumlah Kendaraan yang Melintasi

Pelabuhan Bakauheni ...59

Gambar 19. Model Perhitungan Jumlah Kendaraan yang Melintasi Pelabuhan Bakauheni pada Arus Puncak Hari Lebaran ... ..60

Gambar 20. Hasil Perhitungan Jumlah Kendaraan yang Melintasi

(9)

DAFTAR ISI A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Batasan Masalah ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni dan Merak ... 5

B. Fasilitas Pelabuhan Bakauheni ... 6

C. Klasifikasi Rute Penyeberangan Pelabuhan... 15

D. Sistem Angkutan Penyeberangan dan Rencana Operasi ... 17

E. Strategi Penyediaan Dermaga ... 21

F. Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni ... 22

G. Penelitian Terdahulu ... 24

III. METODE PENELITIAN A. Umum ... 25

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

C. Data ... 25

D. Pengumpulan Data ... 26

E. Tahapan Penelitian... 26

(10)

vii

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengumpulan Data ... 33 B. Data Arus Penyeberangan... 34 C. Arus Angkutan Lebaran Tahun 2012 sampai 2015 ... 38 D. Formasi Kapal yang Bersandar di Dermaga dan Kapasitas Dermaga

di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni ... 45 E. Kapasitas Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni setelah

pembangunan Dermaga VI ... 48 F. Perhitungan Jumlah Arus Kendaraan Pelabuhan Penyeberangan

Bakauheni 2015 -2020 ... 58

V. PENUTUP

A. Kesimpulan ... 63 B. Saran ... 64

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Spesifikasi Dermaga I ... 7

Tabel 2. Spesifikasi Dermaga II... 8

Tabel 3. Spesifikasi Dermaga III ... 9

Tabel 4. Spesifikasi Dermaga IV ... 10

Tabel 5. Spesifikasi Dermaga V... 10

Tabel 6. Daftar Kapal Ro-Ro Lintas Bakuheni-Merak ... 11

Tabel 7. Port Time dan Waktu Manuver pada Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni ... 33

Tabel 8. Data Angkutan Penyeberangan 20120-2014 Pelabuahn Bakauheni.. 34

Tabel 9. Data Angkutan Lebaran pada Hari Puncak tahun 2012-2015... 36

Tabel 10. Data Angkutan Lebaran 2012 ... 38

Tabel 11. Data Angkutan Lebaran 2013 ... 40

Tabel 12. Data Angkutan Lebaran 2014 ... 41

Tabel 13. Data Angkutan Lebaran 2015 ... 38

Tabel 14. Data Kendaraan yang Melintasi Pelabuhan Bakauheni pada Lebaran tahun 2012-2015... 44

Tabel 15. Daftar Formasi Kapal yang Bersandar dan Kapasitas Dermaga di Pelabuhan Bakauheni ... 46

Tabel 16. Rencana Formasi Kapal di Dermaga VI ... 49

(12)

vii

Tabel 18. Waktu Menurunkan Kendaraan pada Kapal di Pelabuhan

Penyebrangan Lembar ... 51

Tabel 19. Waktu Menaikkann Kendaraan pada Setiap Kapal... 52

Tabel 20. Waktu Menaikkan Kendaraan pada Kapal di Pelabuhan

Penyeberangan Lembar ... 52

Tabel 21. Waktu Manuver kapal di Pelabuhan Bakauheni ... 53

Tabel 22.HeadwayMinimum masing-masing kapal di Dermaga... 54 Tabel 23.HeadwayMinimum masing-masing kapal di Pelabuha

Penyeberangan Lembar ... 55

Tabel 24. Waktu Berlabuh masing–masing Kapal... 55

Tabel 25. Waktu Berlabuh masing–masing Kapal di Pelabuhan

Penyeberangan Lembar ... 56

Tabel 26. Waktu Siklus Masing–Masing Kapal ... 57

Tabel 27. Jumlah Kendaraan yang Mampu diseberangkan di

Dermaga VI dalam satu hari ... 58

Tabel 28. Hasil Perhitungan Jumlah Kendaraan yang Melintasi

Pelabuhan Bakauheni tahun 2015-2020. ... 61

Tabel 29. Hasil Perhitungan Jumlah Kendaraan yang Melintasi

(13)
(14)
(15)

i

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan bagi semua yang

pernah menjadi bagian dalam hidupku dan orang orang

yang selalu menyayangiku.

Bapak dan Ibuku

,

Kakak dan Keluargaku tersayang,

Terimakasih atas perhatian dan pengertiannya.

Sahabat-sahabatku yang telah memberiku inspirasi untuk selalu

optimis dan percaya diri,

Seseorang yang menemaniku,

dan Almamater tercinta.

(16)

MOTO

“Sungguh... atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada

kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah”

(QS. Al-Kahfi : 39)

Semua yang kita lakukan dalam hidup ini harus dilandasi

rasa sayang.

Sayang kepada tuhan,

Jadi kita tidak lupa bersyukur dan malu berdosa.

Sayang sama diri sendiri,

Jadi kita tidak melakukan hal-hal yang merusak diri dan

masa depan

Sayang sama masa depan

Jadi selalu punya rencana yang jelas untuk hidup lenih baik

(Twivortiare 2)

Always be yourself and never be anyone else even if they

look better than you.

(Marthin Luther King)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

.

(17)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang pada tanggal 30 Januari

1993. Penulis merupakan putri dari pasangan Bapak Agus

Daryanto dan Ibu Leli Hestiati, anak ketiga dari tiga

bersaudara.

Dengan rahmat Allah SWT penulis menyelesaikan pendidikan di Taman

Kanak-kanak Kesuma pada tahun 2000, pendidikan Sekolah Dasar Negeri 1 Rawa Laut

pada tahun 2005, Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Bandar Lampung pada

tahun 2008, dan Sekolah Menengah Atas Negeri YP UNILA tahun 2011. Terakhir

Penulis tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil

Universitas Lampung melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SNMPTN) Jalur Undangan pada tahun 2011.

Pada tahun 2014, penulis melakukan Kerja Praktek di Proyek Rumah Sakit Ibu

dan Anak Belleza Bandar Lampung selama 3 bulan. Penulis juga telah

melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Way Tuba, Kecamatan Gunung

Labuhan, Kabupaten Waykanan selama 40 hari pada periode Januari-Maret 2015

dengan tema POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga). Penulis mengambil

tugas akhir dengan judul Analisis Kapasitas Pelabuhan Bakauheni Setelah

(18)

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam organisasi UKMF Himpunan

(19)

ii SANWACANA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan karuniaNya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan yang diharapkan.

Melalui kesempatan ini, Penulis hendak mengucapkan terima kasih yang tak

terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril, maupun

spiritual. Banyak pengalaman dan masukan yang didapat Penulis dalam

menyelesaikan penelitian ini, baik hal-hal yang bersifat mendidik dan kritikan

yang berguna bagi Penulis.

Dengan teriring salam dan doa serta ucapan terima kasih yang tak terhingga

Penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Suharno, M.sc., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Lampung.

2. Bapak Ir. Idharmahadi Adha, M.T., selaku ketua jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Lampung.

3. Bapak Ir. Dwi Heriyanto, M.T., selaku dosen pembimbing 1 atas pemberian

judul, masukan, dan bimbingan yang diberikan selama penyusunan skripsi

ini.

4. Ibu Dr. Rahayu Sulistiyorini, S.T.,M.T., selaku dosen pembimbing 2 atas

(20)

iii 5. Bapak Ir. Ahmad Zakaria, M.T. Ph.D., atas kesempatannya untuk menguji

sekaligus membimbing Penulis dalam seminar skripsi.

6. Bapak Subuh Tugiono. S.T. M.T., selaku pembimbing akademis yang telah

banyak membantu Penulis selama ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Lampung atas ilmu bidang sipil yang telah diberikan selama perkuliahan.

8. Keluargaku terutama orangtuaku tercinta, Bapak Agus dan Ibu Leli Hestiati,

serta Kakakku Galih dan Lingga beserta keluarga atas doanya.

9. Indah, Nyoman, Trinovita, Yohana, Fera, Vivi, Karina, Ira yang selalu

mendengar keluh kesal dan memberi semangat.

10. Anggarani, Ekanto, Fahri, Krisna, Kimul, Novindio dan Salman yang telah

menyediakan waktu untuk pengambilan data di Pelabuhan Bakauheni.

11. Prayoga yang dengan ikhlas meluangkan waktu untuk menemani dan

memberi semangat.

12. Serta teman –teman dan rekan–rekan sipil, kakak –kakak, adik –adik yang

telah banyak membantu dan mendukung dalam pengerjaan skripsi ini serta

yang paling utama angkatan 2011 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu

dan teman-teman KKN Desa Way Tuba untuk bantuan moril, tempat, waktu,

doa dan dukungannya selama ini. Saya ucapkan terima kasih banyak semoga

(21)

iv Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan,

oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan.

Akhir kata semoga Tuhan membalas semua kebaikan semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini dan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Bandar Lampung, Desember 2015

Penulis,

(22)
(23)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan pelayanan akan jasa transportasi merupakan hasil interaksi

antara aktivitas sosial dan ekonomi yang tersebar didalam ruang atau tata

guna lahan (Suparsa, 2009). PT. Angkutan Sungai Danau dan

Penyeberangan (PT. ASDP) Cabang Utama Bakauheni merupakan

pelabuhan penyeberangan di Propinsi Lampung. Pelabuhn Bakauheni selalu

berkembang menuju terwujudnya pelabuhan penyeberangan yang dapat

melayani kebutuhan masyarakat. PT. ASDP Cabang Utama Bakauheni

berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat indonesia dan terutama

masyarakat di pulau Sumatera dan sekitarnya akan fasilitas sosial berupa

fasilitas penyeberangan, perpakiran, keamanan, transportasi dan

kenyamanan.

Pelabuhan Bakauheni yang terletak di Provinsi Lampung memiliki peranan

yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan Provinsi

Lampung. Pelabuhan penyeberangan Bakauheni – Merak merupakan salah

satu pelabuhan penyeberangan yang sangat padat. Pelabuhan Bakauheni –

Merak dipisahkan oleh Selat Sunda yang mempunyai jarak 16 mil (25.75

(24)

2

peningkatan arus penumpang waktu tempuh bisa bertambah hingga 3 jam

karena dermaga yang tersedia belum optimal berjalan. Hal ini dapat

menghambat perpindahan barang atau jasa yang menyebabkan

meningkatnya waktu perpindahan dari tempat asal menuju tempat tujuan

sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera.

Untuk mewujudkan transportasi yang efektif dan efisien harus ditingkatkan

pelayanan dengan mempertemukan kepentingan dari sisi penyedia maupun

dari sisi pengguna jasa angkutan penyeberangan. Peningkatan pelayanan

yang dimaksud adalah dengan cara meningkatkan prasarana maupun sarana

yang merupakan penunjang penting menuju penyelenggara transportasi

yang efektif, dan efisien.

Berdasarkan keadaan dermaga yang ada Pelabuhan Bakauheni masih

memiliki banyak kekurangan. Saat ini dermaga yang tersedia di Pelabuhan

Bakauheni sebanyak 5 dermaga. Jumlah tersebut dirasa belum mencukupi

untuk memenuhi kebutuhan penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni.

Sehingga, sering terjadi antrian kendaraan yang akan menyeberang ke Pulau

Jawa. Jika musim liburan dan lebaran tiba sering terjadi lonjakan

penumpang yang menyebabkan penumpukkan penumpang dan antrian

kendaraan yang akan menyeberang ke Pulau Jawa. Untuk itu pemerintah

berencana menambah jumlah dermaga di pelabuhan bakauheni. Dengan

ditambahkannya jumlah dermaga di pelabuhan bakauheni diharapkan dapat

(25)

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yaitu kurangnya jumlah dermaga di

Pelabuhan Bakauheni untuk memenuhi kebutuhan penyeberangan sehingga

sering terjadi antrian kendaraan terutama jika sedang terjadi arus puncak.

Oleh karena itu perlu dilakukan penambahan dermaga di Pelabuhan

Bakauheni agar dapat mengurangi antrian kendaraan yang ingin

menyeberang ke Pulau Jawa. Dalam konteks ini penelitian yang dilakukan

hanya setelah pembangunan dermaga VI di Pelabuhan Bakauheni.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian tentang kapasitas Pelabuhan Bakauheni ini memiliki beberapa

tujuan yaitu :

1. Mengetahui kapasitas Pelabuhan Bakauheni pada kondisiexisting tahun 2014.

2. Mengetahui kapasitas Pelabuhan Bakauheni apabila ditambah satu

dermaga ( Dermaga VI ).

3. Memprediksi kapasitas Pelabuhan Bakauheni sampai tahun 2020.

D. Batasan Masalah

Penelitian yang akan dilakukan mengarah pada analisa kapasitas Pelabuhan

Bakauheni, terutama pada saat arus puncak penumpang yang akan

menyeberang ke Pulau Jawa, sehingga perlu dibatasi pokok

(26)

4

1. Lokasi penelitian atau wilayah pengambilan data hanya dilingkup

Pelabuhan Bakauheni.

2. Hanya melihat dan memperhitungkan jumlah kendaraan≥roda empat.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini adalah :

1. Memperkirakan pelayanan pelabuhan bakauheni setelah pembangunan

dermaga VI.

2. Mengetahui kebutuhan pelabuhan bakauheni setelah pembangunan

(27)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni dan Merak

Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni adalah pelabuhan yang terletak di

kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan. Pelabuhan Bakauheni

menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa melalui via laut.

Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni memiliki luas 452.458 m2 (Badan

Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Kementrian Perhubungan,

November 2010). Adapun batas-batas fisik kewilayahan Pelabuhan

Penyeberangan Bakauheni sebagai berikut :

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Ketapang

b. Sebelah timur berbatasan dengan Selat Sunda

c. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Kalianda

d. Sebelah selatan berbatasan dengan Selat Sunda

Pelabuhan penyeberangan Merak yang terletak di Provinsi Banten adalah

pelabuhan umum yang melayani penyeberangan antara Pulau Jawa dan

Sumatera (Andriani, 2011). Pelabuhan Penyebarangan Merak memiliki Luas

150.615 m2. Pelabuhan Penyeberangan Merak memiliki 5 dermaga dan

(28)

6

Penyeberangan Bakauheni–Merak ini dilayani oleh kapal feri ro-ro. Setiap

harinya, ratusan trip feri melayani arus penumpang dan kendaraan dari dan

ke Pulau Sumatra melalui Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni di

Lampung. Ratarata durasi perjalanan yang diperlukan antara Merak

-Bakauheni atau sebaliknya dengan feri ini adalah sekitar 120 menit.

Gambar 1. Layout Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni

B. Fasilitas Pelabuhan Bakauheni

Untuk mendukung kelancaran pelayanan Pelabuhan Penyeberangan

Bakauheni ada beberapa fasilitas yang diberikan oleh pihak PT. ASDP

Indonesia Ferry selaku pengelola pelabuhan tersebut adalah :

1. Dermaga

Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk

merapat dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat

barang dan menaik-turunkan penumpang (Triatmojo, 1996). Dimensi

(29)

7

bertambat pada dermaga tersebut (Solossa, 2013). Pelabuhan

Penyeberangan Bakauheni memiliki dermaga dengan tipe Qual Wall, Dolphin dan Jetty. Pelabuhan Penyeberangan Bakuheni pada saat ini memiliki lima dermaga yang beroperasi yaitu dermaga I,II, II, IV dan

V yang digunakan untuk bongkar muat barang dan menaik-turunkan

penumpang. Dermaga-dermaga tersebut memiliki spesifikasi sebagai

berikut:

a. Dermaga I

Dermaga I di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni di bangun

pada tahun 1981 dan mulai dioperasikan tahun 1987.

Mempunyai panjang dermaga 172,8 M dan kedalaman kolam

sandar 10 – 12 M Dermaga I di Pelabuhan Penyeberangan

Bakauheni merupakan dermaga dengan tipe Quay Wall. Untuk lebih jelasnya dibawah ini adalah spesifiksi dari Dermaga I.

Tabel 1. Spesifikasi Dermaga I

No Uraian Spesifikasi

1 Panjang Dermaga 172,8 M

2 Kolam L = 50 M 7 Kapasitas Dermaga 6000 GRT 8 Luas Areal Parkir 11237 M2

(30)

8

b. Dermaga II

Dermaga II di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni di bangun

pada tahun 1988 dan mulai dioperasikan tahun 1991.

Mempunyai panjang dermaga 134,66 M dan kedalaman kolam

sandar 8 – 10 M Dermaga II di Pelabuhan Penyeberangan

Bakauheni merupakan dermaga dengan tipe Quay Wall. Untuk lebih jelasnya dibawah ini adalah spesifiksi dari Dermaga II.

Tabel 2. Spesifikasi Dermaga II

No Uraian Spesifikasi

1 Panjang Dermaga 134,66 M

2 Kolam L = 20 M 7 Kapasitas Dermaga 6000 GRT 8 Luas Areal Parkir 9.594 M2

(Sumber: Profil dan Kinerja Kantor OPP Merak, 2014) c. Dermaga III

Dermaga III di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni di bangun

pada tahun 2001 dan mulai dioperasikan tahun 2001.

Mempunyai panjang dermaga 166,83 M dan kedalaman kolam

(31)

9

Bakauheni merupakan dermaga dengan tipe Quay Wall. Untuk lebih jelasnya dibawah ini adalah spesifiksi dari Dermaga III.

Tabel 3. Spesifikasi Dermaga III

No Uraian Spesifikasi

1 Panjang Dermaga 166,83 M

2 Kolam L = 25 M 7 Kapasitas Dermaga 12000 GRT 8 Luas Areal Parkir 13.965 M2

(Sumber: Profil dan Kinerja Kantor OPP Merak, 2014) d. Dermaga IV

Dermaga IV di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni dibangun

tahun 1998 dan mulai dioperasikan tahun 2001. Mempunyai

panjang dermaga 57,69 M dan kedalaman kolam sandar 10– 12

M Dermaga IV di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni

merupakan dermaga dengan tipe Dolphin. Dermaga ini adalah dermaga milik swasta yaitu milik KSO. PT. Infinity Indosakti.

Untuk lebih jelasnya dibawah ini adalah spesifiksi dari Dermaga

(32)

10

Tabel 4. Spesifikasi Dermaga IV

No Uraian Spesifikasi

1 Panjang Dermaga 57,69 M

2 Kolam L = 20 M 5 Kapasitas Dermaga 6000 GRT 6 Luas Areal Parkir 10.519 M2

7 Mooring Dolphin 2 buah

(Sumber: Profil dan Kinerja Kantor OPP Merak, 2014) e. Dermaga V

Dermaga V di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni di bangun

pada tahun 2009 dan mulai dioperasikan tahun 2012. Mempunyai

panjang dermaga 125 M dan kedalaman kolam sandar 10 – 12 M

Dermaga II di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni merupakan

dermaga dengan tipe Dolphin dan Jetty. Untuk lebih jelasnya dibawah ini adalah spesifiksi dari Dermaga V.

Tabel 5. Spesifikasi Dermaga V

No Uraian Spesifikasi

1 Panjang Dermaga 125 M

2 Kolam L = 20 M

6 Luas Areal Parkir 13.464 M2 7 Mooring Dolphin 4 buah

(33)

11

2. Kapal yang beroperasi

Jenis kapal yang digunakan untuk menyeberang dari Pelabuhan

Penyeberangan Bakauheni ke Pelabuhan Penyeberangan Merak adalah

kapal Ro-Ro (Roll on Roll off). Kapal Ro-Ro (Roll on Roll off) adalah kapal yang bisa memuat kendaraan yang berjalan masuk ke

dalam kapal. Kapal ini dilengkapi dengan pintu rampa yang

dihubungkan denganmoveble bridgeatau dermaga apung ke dermaga. Kapal Ro-Ro selain digunakan untuk angkutan truk juga digunakan

untuk mengangkut mobil penumpang, sepeda motor dan pejalan kaki.

Tabel 6. Daftar Kapal Ro-Ro Lintas Bakauheni-Merak

No Nama Kapal Perusahaan Tahun GRT

Kapasitas

2 KMP. Jatra II 1980 3,902 70

3 KMP. Jatra III 1985 3,123 70

4 KMP. Portlink 1979 12,517 172

5 KMP. Portlink 3 1986 15,351 262

6 KMP. Portlink 5 2011 4,028 68

7 KMP. Sebuku 2012 5,330 202

8 KMP. Legundi 2012 5,330 202

9 KMP. Batu Mandi 2012 5,330 202

10 KMP. Menggala

PT. JL Ferry

1987 4,330 138

11 KMP. Duta Banten 1979 8,011 162

12 KMP. Jagantara 1984 9,956 212

13 KMP. Rajakarta 1989 8,886 227

14 KMP. Virgo 18 1990 9,989 252

15 KMP. Mufidah 1973 5,584 94

16 KMP. Titian Murni

PT. Putera Master Sarana Penyeberangan

1982 3,614 100

17 KMP. Nusa Dharma 1973 3,282 58

18 KMP. Nusa Bahagia 1979 3,555 68

19 KMP. Nusa Mulia 1979 5,873 132

20 KMP. Nusa Agung 1986 5,730 127

21 KMP. Nusa Jaya 1987 4,564 148

(34)

12

26 KMP. Royal Nusantara 1992 6,034 112

27 KMP. Farina Nusantara 1994 5,002 88

28 KMP. Safira Nusantara 1995 6,345 122

29 KMP. Mustika Kencana

32 KMP. Kirana II 1989 6,370 152

33

37 KMP. SMS Sagita 1988 5,373 180

38 KMP. HM Baruna I

PT. Hasta Mitra

Baruna 1985 4,432 103

39 KMP. Rajabasa 1 PT. GMP 1987 4,611 93

40 KMP. Tribuana 1

PT. Tribuana

Antar Nusa 1984 6,186 182

41 KMP. Bahuga Pratama

44 KMP. Shalem PT. Surya

Timur Line

1989 3,964 66

45 KMP. Salvatore 1996 9,131 182

46 KMP. Caitlyn

PT. Munic Line

1986 2,905 83

47 KMP. Munic 1 1987 2,640 46

48 KMP. Elysia 1986 4,823 103

49 KMP. Rosmala

PT. BPR 1990 4,377 48

50 KMP. Suki 2 1993 4,330 128

51 KMP. Trimas Laila

PT. Trisakti

Lautan Mas 1994 3,006 96

52 KMP. Raputra Jaya 888

PT. Raputra

Jaya 2013 5,110 156

53 KMP. BSP 1

PT. Tri Sumaja

(35)

13

54 KMP. BSP 2 PT. Budi

Samudera Perkasa

1983 5,227 120

55 KMP. BSP 3 1973 12,498 210

56 KMP. Victorius 1990 4,280 115

57 KMP. Sakura PT. BMNL 1989 3,681 50

(Sumber : PT. ASDP , 2015)

Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni memiliki 57 kapal yang

tersedia dilintasan Bakauheni – Merak dengan kapal yang beroperasi

setiap harinya sebanyak 24 kapal. Kapal – kapal yang beroperasi di

lintasan Bakauheni – Merak telah memiliki jadwal operasi dan

formasi kapal yan bersandar pada masing-masing dermaga yang ada

di Pelabuhan Bakauheni.

3. Lapangan Parkir

Lapangan parker berfungsi sebagai tempat kendaraan yang menunggu

untuk dapat dilayani masuk kedalam kapal. Di Pelabuhan

Penyeberangan Bakauheni terdapat lapangan parkir untuk mendukung

kelancaran arus bongkar muat penumpang dan kendaraan bermotor

dari dan ke dalam kapal sebagai berikut :

Dermaga I :

1. Parkir A = 360 Bus dan Pribadi

2. Parkir B = 360 Bus dan Pribadi

Dermaga II :

1. Parkir C = 260 Bus dan Pribadi

2. Parkir D = 380 Bus dan Pribadi

Dermaga III :

(36)

14

Dermaga IV dan V :

1. Parkir H = 440 Bus dan Pribadi

Total keseluruhan = 2940 Kendaraan Campuran

4. Fasilitas Loket Penumpang dan Fasilitas Terminal Bus

Di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni ini ada dua jenis loket, yaitu

loket untuk penumpang dan loket untuk kendaraan. Pelabuhan

Penyeberangan Bakauheni mempunyai 9 loket untuk penumpang

(tanpa kendaraan). Pada loket penumpang yang menggunakan

kendaraan terdapat 8 loket yaitu terdiri dari satu loket untuk sepeda

motor, tiga loket untuk kendaraan pribadi dan pick-up, satu loket

untuk bus dan tiga loket untuk truk. Pelabuhan Penyeberangan

Bakauheni juga memiliki terminal bus untuk penumpang pejalan kaki.

Sebagian besar bus - bus yang ada di terminal tersebut merupakan

angkutan dalam propinsi dimana berfungsi untuk membawa

penumpang pejalan kaki yang akan menuju Pelabuhan Penyeberangan

Bakauheni maupun yang akan meninggalkan Pelabuhan

Penyeberangan Bakauheni.

5. Fasilitas Penunjang lainnya

Fasilitas penunjang lainnya yang ada di Pelabuhan Penyebrerangan

Bakauheni yaitu ruang tunggu penumpang, CCTV di sebagian titik

pelabuhan, dan toilet. Dalam pelayanannya, Pelabuhan Bakauheni

Penyeberangan merupakan pelabuhan yang beroperasi 24 jam dalam

(37)

15

C. Klasifikasi Rute Penyeberangan Pelabuhan

Klasifikasi rute penyeberangan dapat diklasifikasikan menurut beberapa

kriteria (Nasution, 2003 ) yaitu :

1. Berdasarkan Karakter Fungsional

a. National route

National route adalah rute yang menghubungkan dua ibu kota provinsi.

b. Regionaltrunk route

Regional trunk route adalah rute yang menghubungkan dua tempat

dimana salah satunya ibu kota provinsi.

c. Regionalroute

Regional route adalah rute yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan ibu kota provinsi.

Berdasarkan karakter fungsional Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni

termasuk kedalam National Route.

2. Berdasarkan Karakter Geografi

a. Inter-regional route

Inter-regional rute adalah rute yang menghubungkan dua ibu kota provinsi.

b. Inter-islan route

(38)

16

c. Island route

Island route adalah rute yang menghubungkan lokasi-lokasi di dalam suatu daratan, misalnya : penyeberangan danau dan

penyeberangan sungai.

d. Short-cut-route

Short-cut-route adalah rute yang merupakan perpendekan dari angkutan jalan raya.

Berdasarkan karakter geografi Pelabuhan Penyeberangan

Bakauheni termasuk kedalamInter-regional route. 3. Berdasarkan BesarnyaDemand

a. High demand route

High demand route adalah rute dengan 6 trips/hari dalam satuan kapal 300-500 GRT.

b. Medium demand route

Medium demand route adalah rute yang 2-6 trip/hari dalam satuan kapal 300-500 GRT.

c. Law demand route

(39)

17

Berdasarkan Jarak Perjalanan Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni

termasuk kedalam jarak pendek.

D. Sistem Angkutan Penyeberangan dan Rencana Operasi

1. Sistem Angkutan Penyeberangan

Sistem angkutan penyeberangan meliputi alur pelayaran, ukuran dan

tipe kapal, jadwal waktu pelayaran, dan dampak lingkungan.

a. Alur Penyeberangan

Ditentukan berdasarkan kondisi perairannya, orientasi permintaan,

penyebaran permintaan, jarak dan waktu tempuh.

b. Ukuran dan tipe kapal

Untuk menentukan ukuran kapal yang dibutuhkan didekati dengan

dua besaran. Pertama, berdasarkan tuntutan keselamatan dan

keamanan pelayaran yang merupakan fungsi dari kondisi perairan

sepanjang alur pelayaran.

Tipe kapal didekati dari karakter permintaan (penumpang dan

barang) yang akan dilayani.

c. Jadwal dan pelayaran

Untuk menentukan jadwal pelayaran didasarkan pola distribusi

waktu dan justifikasi konsultan. Justifikasi ini berdasarkan pada

kebutuhan pokok, serta kegiatan bahari. Dari sisi bahan pokok,

maka dengan kondisi geografis yang dibatasi oleh perairan, harus

(40)

18

Dengan demikian, dari pendekatan kapasitas penumpukan dan

pendistribusian dapat diketahui jadwal pengirimannya.

d. Dampak lingkungan

Dampak lingkungan yang umumnya terjadi pada pengembangan

pelabuhan adalah dampak sosial, pada umumnya adalah dampak

sosial, pada saat proses pembebasan tanah, dan karena terjadinya

perubahan fungsi kawasan.

2. Rencana Pola Operasi

Pola operasi adalah penetapan jumlah kapal dan jumlah frekuensi

yang diperlukan pada tiap lintasan sesuai dengan jenis kapal dan jarak

lintasan. Untuk menghitung jumlah kapal yang diperlukan pada suatu

lintasan digunakan formula sebagai berikut :

JK = Tc / Hw (1)

JK = jumlah kapal

Tc = waktu sirkulasi (cycle time)

Hw = Head way

Untuk menghitung waktu siklus kapal, dapat digunakan rumus (2)

perhitungan terhadap waktu siklus kapal berikut :

Tc = 2 ( Ts + Tm + Tp )

(2)

Dimana :

Tc = waktu siklus kapal ( cycle time )

Tp = waktu berlabuh ( port time )

(41)

19

Ts = waktu berlayar (sailing time)

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung waktu berlabuh

kapal (port time) atau Tp dapat digunakan dengan rumus (3)

perhitungan waktu berlabuh kapal berikut :

Tp = tb + tm (3)

Dimana

Tp = waktu bersandar kapal yang terdiri dari waktu

bongkar muat (tm) kendaraan dalam satuan menit.

tb = rata-rata waktu menurunkan kendaraan

(menit/kendaraan)

tm = rata-rata waktu menaikkan kendaraan

(menit/kendaraan)

untuk menghitung rata-rata waktu manuver kapal dapat menggunakan

rumus (4) berikut :

Tm = ∑ X (4)

N

Dimana :

Tm = waktu manuver kapal (manuver time)

X = waktu pengamatan masing masing manuver kapal

N = jumlah pengamatan

Untuk menghitung rata-rata waktu menaikkan barang dapat

menggunakan rumusan 5 berikut :

tm = ∑ tm (5)

(42)

20

Dimana :

tm = rata-rata waktu menaikkan kendaraan

∑tm = total waktu menaikkan kendaraan dari masing

masing kapal

N = jumlah kendaraan

Untuk menghitung rata-rata waktu menurunkan barang dapat

menggunakan rumusan 6 berikut :

tb = ∑ tb (6)

N

tb = rata-rata waktu menurunkan kendaraan

∑ tb = total waktu menurunkan kendaraan dari

masing-masing kapal

N = jumlah kendaraan

Kapal akan beroperasi dengan headway waktu keberangkatan yang merata, untuk menghitung headway masing-masing dermaga dapat menggunakan persamaan 7 berikut :

Hw = tb + tm + Tm (7)

Dimana :

Hw = headwaykeberangkatan kapal

tb = rata–rata waktu menurunkan kendaraan

tm = rata-rata waktu menaikkan kendaraan

TP = waktu bersandar (berlabuh) kapal

Frekuensi pelayaran yang dibutuhkan ditentukan berdasarkan

(43)

21

digunakan frekuensi pelayanan yang terbesar di antara dua metode.

Metode perhitungan yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan jumlah permintaan barang

b. Berdasarkan Sistem Penyediaan Dermaga

E. Strategi Penyediaan Dermaga

Untuk meningkatkan sistem angkutan antar pulau perlu dilakukan

pengembangan sistem transportasi laut yang telah ada. Pengembangan

transportasi laut yang dilakukan dapat berupa penambahan jalur

pelayaran/penyeberangan baru pada daerah yang dianggap berpotensi untuk

dikembangkan dan penambahan atau peningkatan sarana angkut (kapal)

yang sesuai untuk melayani suatu rute. Penambahan jumlah kapal tidak

berarti harus menambah jumlah dermaga, namun bisa juga menggunakan

dermaga yang ada atau yang telah tersedia. Untuk pembangunan dermaga

baru ada hal-hal yang perlu dipertimbangkan yaitu sebagai berikut :

• Tidak tersedia dermaga di daerah rencana lokasi.

• Dermaga yang tidak cocok (tidak sesuai) dengan kapal yang akan

dioperasikan. Misalnya, pelabuhan untuk kapal jenis non-RO-RO

tidak dapat dipergunakan secara optimal oleh kapal jenis RO-RO.

• Dermaga yang sudah ada tidak mencukupi kebutuhan bongkar muat

arus barang dan penumpang.

• Dermaga yang sudah ada rusak dan tidak dapat dimanfaatkan lagi atau

(44)

22

Hal yang diperhatikan dalam pembangunan suatu dermaga adalah :

1. Kemampuan Dermaga

2. Analisis Keterpaduan

3. Kriteria Desain Dermaga

4. Fasilitas Sandar Dermaga

F. Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni

Pelabuhan penyeberangan Bakauheni merupakan pelabuhan penyeberangan

yang menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Pelabuhan ini ramai

dilalui kendaraan angkutan penumpang dan angkutan barang yang menuju

kota yang ada di Pulau Sumatera, karena Pelabuhan Bakauheni merupakan

pintu gerbang utama bagi kendaraan yang akan menuju Pulau Sumatera.

Seiring dengan meningkatnya kegiatan penyeberangan membuat Pelabuhan

Bakauheni memiliki 5 dermaga dan dilengkapi dengan moveable bridge. Waktu tempuh normal kapal yang akan menyeberang dari Pulau Sumatera

ke Pulau Jawa saat ini adalah sekitar 120 menit.

Perkembangan pada saat ini menunjukan peningkatan perjalanan sehingga

di masa yang akan datang dibutuhkan peningkatan pelayanan di Pelabuhan

Bakauheni. Peningkatan pelayanan yang ada dapat berupa peningkatan

inftastrukur pelabuhan dan penambahan jumlah kapal yang beroperasi.

Kemungkinan-kemungkinan pengembangan dan review terkait rencana

induk yang ada perlu dilakukan agar pembangunan fasilitas pelabuhan

penyeberangan di masa yang akan datang dapat dilakukan secara sistematis

(45)

23

Pedoman Teknis Masterplan Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni

merupakan suatu arahan nasional terkait pembangunan pelabuhan

penyeberangan dengan jangkauan penggunaan jangka panjang (10-20 tahun)

dan dapat ditinjau ulang stiap 5 tahun. Pedoman Teknis Pelabuhan

Penyeberangan Bakauheni ini, nantinya akan digunakan untuk mengetahui

pola pengembangan pelabuhan, arah pengembangan pelabuhan, kebutuhan

dan penyediaan kapasitas pelabuhan penyeberangan serta sebagai dasar

krbijakan strategi dan tahapan implementasi pembangunan pelabuhan

penyeberangan bakauheni.

1. Kondisi Eksisting Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni

Kondisi Eksisting Pelabuhan Penyeberangan bakauheni dapat dilihat

dari kinerja Pelabuhan bakauheni pada tahun sebelumnya. Pada tahun

2014 jumlah kendaraan yang melintasi Pelabuhan Bakauheni

sebanyak 1.898.938 kendaraan. Arus puncak terjadi pada hari raya

idul fitri dengan jumlah kendaraan yang melintasi Pelabuhan

Bakauheni sebanyak 110.086 kendaraan campuran.

(46)

24

G. Penelitian Terdahulu

Tumangger (2013), telah melakukan penelitian di Pelabuhan Bakauheni –

Merak. Penelitian tersebut dilakukan untuk memberi optimalisasi yang

dilakukan untuk memberi gambaran optimalisasi yang dilakukan guna

meningkatkan kinerja Pelabuhan Bakauheni - Merak. Optimalisasi yang

dilakukan dengan menganalisis kinerja Pelabuhan Bakauheni kondisi

sekarang, menganalisis kinerja pelabuhan Bakauheni apabila dermaga VI

dibangun dan apabila kapal yang beroperasi menggunakan kecepatan 15

knot. Hasil yang didapat yaitu kinerja Pelabuhan Bakauheni – Merak

dengan menambah dermaga VI akan mampu melayani 23.923 kendaraan

campuran perhari dan kinerja Pelabuhan Bakauheni – Merak apabila

menambah kecepatan kapal yang beroperasi 15 knot akan mampu melayani

(47)

III.METODOLOGI PENELITIAN

A. Umum

Metodologi penelitian adalah tata cara yang lebih terperinci mengenai

tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang output akhirnya berupa penarikan kesimpulan mengenai topik penelitian yang diambil.

Dalam penelitian ini diperlukan 2 macam data, yaitu data primer dan data

sekunder, yang digunakan sebagai bahan acuan sebagai pendukung dalam

meyelesaikan penelitian ini.

B. Lokasi

Lokasi Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Bakauheni.

C. Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis data yaitu

data primer dan data sekunder. Data yang digunakan adalah sebagi berikut :

1. Data primer

Data primer adalah data pokok yang dibutuhkan dalam penelitian, data

primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari

pengamatan dilapangan berupa data mengenai situasi penyeberangan

(48)

26

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dari instansi terkait. Data yang

dibutuhkan adalah :

• Data jumlah kapal yang tersedia dan beroperasi

• Data kapasitas masing-masing kapal.

• Data jadwal keberangkatan

• Data layout pelabuhan

• Data penyeberangan pada arus puncak

D. Pengumpulan Data

Untuk melakukan analisis perhitungan kapasitas Pelabuhan Bakauheni,

penulis melalukan pengumpulan data di Pelabuhan Bakauheni.

Pengumpulan data berupa data sekunder diperoleh penulis dari PT. ASDP

Indonesia Ferry Cabang Bakauheni. Data sekunder yang diperoleh adalah

data jumlah kapal yang tersedia dan beroperasi, data kapasitas

masing-masing dermaga dan kapal, data jadwal keberangkatan, data layout

pelabuhan dan data penyeberangan pada arus puncak.

E. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian mencakup langkah-langkah pelaksanaan penelitian dari

awal sampai akhir. Tahapan dalam penenelitian ini diawali dengan suatu

studi untuk mengidentifikasi daerah atau wilayah suatu lokasi, mengenali

wilayah dan permasalahan sehingga dapat ditetapkan sebagai lokasi studi,

(49)

27

acuan yang akan digunakan. Tujuan yang menjadi sasaran studi dan

identifikasi pustaka, dirumuskan untuk menuntukan data-data apa saja yang

diperlukan dalam memenuhi penelitian ini.

Berdasarkan survei menyeluruh baik survei pendahuluan ataupun survei

lanjutan tersebut akan didapatkan data lapangan sebagai data primer

sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait, literatur,

ataupun jurnal ilmiah, yang selanjutnya akan diolah dalam rangka

penyusunan laporan penelitian. Sistematika serta langkah langkah tersebut

dilakukan dalam melengkapi laporan penelitian ini sehingga memperkecil

(50)

28

F. Bagan Alir Penelitian

Gambar 3. Diagram Alir Penelitian Mulai

- Data jumlah kapal yang tersedia dan beroperasi

- Data jadwal keberangkatan - Data layout pelabuhan

- Data penyeberangan pada arus puncak

Pengelompokan Data - Tabulasi Data dan Pembahasan

Pengolahan Data

- Perhitungan kapasitas masing-masing dermaga pada waktu normal.

- Jumlah penumpang pada arus puncak.

- Perhitungan kapasitas pelabuhan setelah pembangunan dermaga 6 .

- Memprediksi kapasitas Pelabuhan Bakauheni sampai tahun 2020.

Selesai

Data Primer

- Data volume kendaraan saat dan arus puncak.

(51)

29

Tahapan – tahapan penelitian yang akan dilakukan pada penelitian analisa

kapasitas Pelabuhan Bakauheni setelah pembangunan dermaga. Untuk

penelitian ini, maka diperlukan beberapa tahapan dan sistematika penelitian

seperti pada gambar 1 dan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Sebelum peneltian dimulai dilakukan studi literatur yang berkaitan

dengan analisa kapasitas pelabuhan dan melakukan studi pendahuluan

yang didalamnya terdapat identifikasi/ penentuan lokasi penelitian,

identifikasi permasalahan,dan identifikasi data untuk mengetahui

permasalahn yang ada.

2. Setelah studi pendahuluan maka dibuatlah latar belakang yang

melatarbelakangi penelitian ini, kemudian membuat perumusan

masalah diantaranya kapasitas pelabuhan Bakauheni pada saat lebaran

dan hari biasa.

3. Kemudian menentukan data yang menjadi kebutuhan berupa data

data sekunder dan data primer. Data sekunder yang diperoleh dari

instansi terkait.

4. Data yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan ketentuan dan

batasan yang diteliti kemudian dibuat kedalam bentuk grafik dan

dilakukan pembahasan untuk hasil tersebut.

5. Tahap berikutnya menganalisa kapasitas pelabuhan bakauheni setelah

pembangunan dermaga VI dan memprediksi kapasitas Pelabuhan

Bakauheni 5 tahun yang akan datang setelah pembangunan dermaga

VI.

(52)

V. PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan analisa kapasitas Pelabuhan

Bakauheni, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada tahun 2014 jumlah kendaraan yang melintasi Pelabuhan

Bakauheni sebanyak 1.898.938 kendaraan. Dengan arus puncak terjadi

pada H+3 hari raya idul fitri dengan jumlah kendaraan 11.891

kendaraan campuran sehari.

2. Karena telah dioperasikannya dermaga VI di Pelabuhan

Penyeberangan Bakauheni, pada saat hari raya idul fitri terlihat antrian

kendaraan di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni tetapi antrian

tersebut tidak sampai menyebabkan kemacetan diarea pelabuhan.

3. Dari hasil perhitungan yang didapat di dermaga VI dapat dioperasikan

6 kapal dengan masing-masing kapal dapat beroperasi sebanyak 4 trip

dalam satu hari. Jumlah kendaraan yang mampu diseberangkan adalah

2280 kendaraan campuran dalam satu hari. Jadi, kapasitas Pelabuhan

Bakauheni setelah pembangunan Dermaga VI adalah sebanyak 13,066

(53)

64

4. Hasil perhitungan yang dilakukan sampai tahun 2020 adalah sebagai

berikut:

• Jumlah arus kendaraan dalam satu tahun adalah 1.914.572

kendaraan campuran.

• Jumlah arus kendaraan dalam satu hari pada waktu puncak

adalah 15.144 kendaraan campuran.

5. Berdasarkan hasil perhitungan kapasitas Pelabuhan Penyeberangan

Bakauheni pada tahun 2020 tidak mampu menampung kendaraan

yang akan menyeberang ke Pulau Jawa.

B. Saran

1. Perlu adanya pengawasan terhadap waktu bongkar muat kapal di

dermaga agar tidak terjadi antrian kapal yang akan melakukan

bongkar muat kendaraan.

2. Menambah jumlah armada kapal di lintas bakauheni-merak.

3. Menyamaratakan kapal dengan kapasitas dan kecepatan yang sama

sehingga penjadwalan pelayaran lebih mudah dan efektif.

4. Untuk mengantisipasi jumlah kendaraan pada tahun 2020 perlu

dilakukan pemanbahan dermaga di Pelabuhan Penyeberangan

(54)

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Irawati.2011. Optimalisasi Waktu Sandar Penyeberangan Untuk Meningkatkan Kinerja Pelayanan di Pelabuhan Merak-Bakauheni. Tesis. Program Pascasarjana Teknik Sipil Kekhususan Transportasi. Universitas Indonesia

Anonymus. 2014.Profil OPP Merak. Kementrian Perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Darat. Jakarta

Karyawan, I Dewa Made Alit. 2012. Analisis Waktu Baku Pelayanan Kapal di Pelabuhan Penyeberangan Lembar. Jurnal. Jurusan Teknik Sipil. Universitas Mataram.

Nasution, M.Nur, 2003 ,Manajemen Transportasi. Ghalia Indonesia. Jakarta. Solossa, Appi Yamsos. 2013. Perencanaan Pengembangan Pekabuhan Laut

Sorong di Kota Sorong. Jurnal. Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi. Makassar

Suparsa, I Gusti Putu. 2009. Optimasi Kinerja Pelabuhan Penyeberangan Ketapang Gilimanuk. Jurnal. Teknik Sipil. Universitas Udayana. Denpasar.

Triatmodjo, Bambang. 1996.Perencanaan Pelabuhan.Beta Offset. Yogyakarta. Tumangger, Ranto. 2013. Optimasi penyeberangan BakauheniMerak dengan

Gambar

Gambar 1. Layout Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni
Tabel 1. Spesifikasi Dermaga I
Tabel 2. Spesifikasi Dermaga II
Tabel 3. Spesifikasi Dermaga III
+5

Referensi

Dokumen terkait

Kepada seluruh peserta Pengadaan Jasa Konsultansi yang merasa keberatan atas ditetapkannya pemenang tersebut di atas, dapat mengajukan sanggahan secara online kepada Pokja

Pada hari ini Senin tanggal Enam Belas bulan Februari tahun Dua Ribu Lima Belas, kami yang bertanda tangan dibawah ini Pokja Pengadaan Jasa Konsultansi Seleksi

Setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dari pengambilan data hingga pada pengolahan data yang akhirnya dijadikan patokkan sebagai pembahasan hasil penelitian sebagai

[r]

Bagi seorang pragmatis mengatkan bahwa kebenaran merupakan suatu pernyataan yang diukur dengan kriteria dengan tujuan untuk mengetahui pernyataan tersebut bersifat

(Hasil studi Bochert menunjukkan bahwa asalkan pertumbuhan akar tidak terganggu, periodisitas atau tumbuh episodic terjadi karena adanya ”simple feed back control” antara akar dengan

Meskipun pariwisata juga menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat secara politik, keamanan, dan sebagainya, dampak pariwisata terhadap masyarakat dan

Nilai rata-rata semua atribut memiliki nilai rata-rata diatas skala 2,5 berarti atribut atribut yang akan dipakai dalam perhitungan Model kano dan perancangan aplikasi tidak