• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lembaga Negara Pelaksana Kedaulatan Raky

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Lembaga Negara Pelaksana Kedaulatan Raky"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Lembaga Negara Pelaksana Kedaulatan

Rakyat Menurut UUD 1945

Posted on 2 Februari 2012 | 10 Komentar

Berdasarkan pasal 1 ayat 2 UUD 1945 menyatakan Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Ini berarti ada lembaga negara yang berfungsi untuk menjalankan tugas negara sebagai wakil rakyat dan merupakan lembaga negara yang bertugas sebagai pelaksana kedaulatan rakyat yaitu :

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Majelis Permusyawaratan Rakyat adalah lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia, yang terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan

Perwakilan Daerah.

Atas dasar ketentuan Pasal 2 ayat (1) UUD 1945, jumlah anggota MPR didasarkan atas penjumlahan anggota DPR dan anggota DPD. Jumlah anggota DPR sebanyak 560 orang (Pasal 74 ayat (1) UU No. 7 Tahun 2009). Adapun jumlah anggota DPD dari setiap provinsi ditetapkan sebanyak 4 orang dan jumlah seluruh anggota DPD tidak lebih dari jumlah anggota DPR (Pasal 227 ayat (1)(2) UU No. 7 Tahun 2009).

Putusan MPR sah apabila disetujui :

1) sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Anggota MPR yang hadir untuk memutus usul DPR

untuk memberhentikan Presiden/Wakil Presiden;

2) sekurang-kurangnya 50% + 1 dari seluruh jumlah Anggota MPR untuk memutus perkara lainnya.

Sebelum mengambil putusan dengan suara yang terbanyak, terlebih dahulu diupayakan pengambilan putusan dengan musyawarah untuk mencapai mufakat. Alat kelengkapan MPR terdiri atas Pimpinan, Panitia Ad Hoc, dan Badan Kehormatan. Pimpinan MPR terdiri atas seorang ketua dan 3 orang wakil ketua yang mencerminkan unsur DPR dan DPD yang dipilih dari dan oleh anggota MPR dalam Sidang Paripurna MPR. Perubahan (Amandemen) UUD 1945 membawa aplikasi terhadap kedudukan, tugas, dan wewenang MPR. MPR yang dahulu berkedudukan sebagai lembaga tertinggi negara pemegang dan pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat, kini MPR berkedudukan sebagai lembaga negara yang setara dengan lembaga negara lainnya, seperti Lembaga Kepresidenan,

DPR, DPD, BPK, MA, dan MK.

(2)

lagi mengeluarkan Ketetapan MPR (TAP MPR), kecuali yang berkenaan dengan menetapkan Wapres menjadi Presiden, memilih Wapres apabila terjadi kekosongan Wapres, atau memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersama-sama. Hal ini berimplikasi pada materi dan status hukum Ketetapan MPRS/MPR yang telah dihasilkan sejak tahun 1960 sampai dengan tahun 2002. Berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, saat ini Ketetapan MPR (TAP MPR) tidak termasuk bagian dari hierarki Peraturan Perundang-undangan.

Tugas dan wewenang MPR diatur dalam pasal 3 UUD 1945, yaitu :

1) mengubah dan menetapkan UUD;

2) melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden;

3) hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau wakil Presiden dalam masa jabatannya

menurut UUD.

Tugas dan wewenang MPR diatur dalam UU No. 7 Tahun 2009 tentang Susunan dan Kedudukan Anggota MPR, DPR, DPD, dan DPRD.

b . Presiden

UUD 1945 mengharuskan bahwa calon Presiden dan calon Wakil Presiden sebagai berikut. 1) Warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan

lain karena kehendaknya sendiri (pasal 6 (1).

2) Tidak pernah mengkhianati negara (pasal 6 (1).

3) Mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban Presiden dan

Wakil Presiden.

4) Dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat (pasal 6A (1). 5) Diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu sebelum

pelaksanaan pemilu (pasal 6A (2).

Syarat-syarat untuk menjadi presiden dan wakil presiden diatur lebih lanjut dengan UU Nomor 23 Tahun 2003. Presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa

jabatan (pasal 7 UUD 1945).

Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD 1945, yang dalam melakukan kewajibannya dibantu oleh satu orang wakil presiden. (pasal 4 UUD 1945). Kekuasaan presiden yang diatur dalam UUD 1945, antara lain sebagai berikut. 1) Membuat UU bersama DPR (pasal 5 (1) dan pasal 20).

2) Menetapkan Peraturan Pemerintah (pasal 5 (2)).

3) Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan

Angkatan Udara (AU) (pasal 10).

4) Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan

persetujuan DPR (pasal 11).

5) Menyatakan keadaan bahaya (pasal 12).

6) Mengangkat dan menerima duta dan konsul dengan memperhatikan pertimbangan DPR (pasal 13). Duta adalah orang yang mewakili suatu negara di negara lain untuk mengurus kepentingan negara yang diwakilinya serta membantu dan melindungi warga negaranya yang tinggal di negara itu. Adapun konsul adalah orang yang diangkat dan ditugasi sebagai wakil pemerintah suatu negara dalam mengurus kepentingan perdagangan atau perihal warga

negaranya di negara lain.

7) Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memerhatikan pertimbangan Mahkamah Agung

(3)

8) Memberi amnesti dan abolisi dengan memerhatikan pertimbangan DPR (pasal 14 (2). Amnesti adalah pengampunan atau penghapusan hukuman yang diberikan kepala negara kepada seseorang atau sekelompok orang yang telah melakukan tindak pidana tertentu.

Adapun abolisi adalah peniadaan peristiwa pidana.

9) Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan (pasal 15). 10) Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan

pertimbangan kepada presiden (pasal 16).

11) Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara (pasal 17). 12) Mengajukan rancangan UU APBN (pasal 23 (2)).

c . Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat dan memegang kekuasaan membentuk Undang-Undang. DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum, yang dipilih berdasarkan hasil Pemilihan Umum. Anggota DPR berjumlah 560 orang. Masa jabatan anggota DPR adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat anggota DPR

yang baru mengucapkan sumpah/janji.

Anggota DPR dipilih melalui pemilu (pasal 19), sedangkan susunan keanggotaan DPR diatur melalui UU. Fungsi DPR ditegaskan dalam pasal 20A (1) UUD 1945 bahwa DPR memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. 1) Fungsi legislasi antara lain diwujudkan dalam pembentukan UU bersama presiden. 2) Fungsi anggaran berupa penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang

diajukan presiden.

3) Fungsi pengawasan dapat meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan UU, pengawasan terhadap kebijakan pemerintah sesuai dengan jiwa UUD 1945. Dalam menjalankan fungsinya, anggota DPR dilengkapi dengan hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat (pasal 20A (2), hak mengajukan pertanyaan, hak menyampaikan usul dan pendapat, serta hak imunitas (pasal 20A (3). Alat kelengkapan DPR terdiri atas :

1) Pimpinan DPR

Kedudukan Pimpinan dalam DPR bisa dikatakan sebagai Juru Bicara Parlemen. Fungsi pokoknya secara umum adalah mewakili DPR secara simbolis dalam berhubungan dengan lembaga eksekutif, lembaga-lembaga tinggi negara lain, dan lembaga-lembaga internasional, serta memimpin jalannya administratif kelembagaan secara umum, termasuk memimpin rapat-rapat paripurna dan menetapkan sanksi atau rehabilitasi. Pimpinan DPR bersifat kolektif, terdiri atas satu orang ketua dan sebanyak-banyaknya 4 orang wakil ketua yang mencerminkan fraksi-fraksi terbesar. Pimpinan DPR dipilih dari dan oleh Anggota.

2) Komisi

(4)

3) Badan Musyawarah Badan Musyawarah (Bamus) merupakan miniatur DPR. Sebagian besar keputusan penting DPR digodok terlebih dahulu di Bamus, sebelum dibahas dalam Rapat Paripurna sebagai forum tertinggi di DPR yang dapat mengubah putusan Bamus. Bamus antara lain memiliki tugas menetapkan acara DPR, termasuk mengenai perkiraan waktu penyelesaian suatu masalah, serta jangka waktu penyelesaian dan prioritas RUU. Pembentukan Bamus sendiri dilakukan oleh DPR melalui Rapat Paripurna pada permulaan masa keanggotaan DPR. Anggota Bamus berjumlah sebanyak-banyaknya sepersepuluh dari anggota DPR, berdasarkan perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi. Pimpinan Bamus langsung dipegang oleh Pimpinan DPR.

4) Panitia Anggaran

Panitia Anggaran DPR memiliki tugas pokok melakukan pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Susunan keanggotaan Panitia Anggaran ditetapkan pada permulaan masa keanggotaan DPR. Susunan keanggotaan Panitia Anggaran terdiri atas anggota-anggota seluruh unsur Komisi dengan memerhatikan perimbangan jumlah anggota fraksi.

5) Badan Kehormatan DPR

Dewan Kehormatan DPR merupakan alat kelengkapan paling muda saat ini di DPR. Dewan Kehormatan merupakan respon, atas sorotan publik terhadap kinerja sebagian anggota dewan yang buruk, misalnya dalam hal rendahnya tingkat kehadiran dan konflik kepentingan. BK-DPR melakukan penelitian dan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Anggota DPR, dan pada akhirnya memberikan laporan akhir berupa rekomendasi kepada Pimpinan DPR sebagai bahan pertimbangan untuk menjatuhkan sanksi atau merehabilitasi nama baik Anggota. Rapat-rapat Dewan Kehormatan bersifat tertutup. Tugas Dewan Kehormatan dianggap selesai setelah menyampaikan rekomendasi kepada Pimpinan DPR.

6) Badan Legislasi DPR

Badan Legislasi (Baleg) merupakan alat kelengkapan DPR yang lahir pasca Perubahan Pertama UUD 1945, dan dibentuk pada tahun 2000. Tugas pokok Baleg, antara lain merencanakan dan menyusun program serta urutan prioritas pembahasan RUU untuk satu masa keanggotaan DPR dan setiap tahun anggaran. Baleg juga melakukan evaluasi dan penyempurnaan tata tertib DPR dan kode etik anggota DPR. Badan Legislasi dibentuk DPR dalam Rapat Paripurna, dan susunan keanggotaannnya ditetapkan pada permulaan masa keanggotaan DPR berdasarkan perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi. Keanggotaan Badan legislasi tidak dapat dirangkap dengan keanggotaan Pimpinan Komisi, keanggotaan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT), dan keanggotaan Badan Kerjasama Antar-Parlemen (BKSAP).

7) Badan Urusan Rumah Tangga

Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR bertugas menentukan kebijakan kerumahtanggaan DPR. Salah satu tugasnya yang berkaitan bidang keuangan/administratif anggora dewan adalah membantu pimpinan DPR dalam menentukan kebijakan kerumahtanggaan DPR, termasuk kesejahteraan Anggota dan Pegawai Sekretariat Jenderal DPR berdasarkan hasil rapat Badan Musyawarah.

8) Badan Kerjasama Antar-Parlemen

(5)

9) Alat Kelengkapan Lainnya Jika dipandang perlu, DPR (atau alat kelengkapan DPR) dapat membentuk panitia yang bersifat sementara seperti Panitia Khusus, dan Panitia Kerja.

d . Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merupakan lembaga negara yang bebas dan mandiri, dengan tugas khusus untuk menerima pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara

(pasal 29E (1)

Bebas dan mandiri berarti terlepas dari pengaruh dan kekuasaan pemerintah. Jika BPK tunduk kepada pemerintah tidaklah mungkin dapat melaksanakan kewajibannya dengan baik. Dalam melaksanakan tugasnya, BPK berwenang meminta keterangan yang wajib diberikan oleh setiap orang, badan/instansi pemerintah atau badan swasta sepanjang tidak bertentangan dengan UU, BPK mengawasi apakah kebijaksanaan dan arah keuangan negara yang dilaksanakan oleh pemerintah sudah sesuai dengan tujuan semula dan apakah sudah dilaksanakan dengan tertib. Hasil pemeriksaan BPK diserahkan DPR, DPD dan DPRD sesuai dengan kewenangannya (pasal 23E (2)). BPK berkedudukan di ibukota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi.

e . Mahkamah Agung (MA)

Mahkamah Agung (MA) merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan kehakiman disamping Mahkamah Konstitusi di Indonesia (pasal 24 (2). Dalam melaksanakan kekuasaan kehakiman, MA membawahi beberapa macam lingkungan peradilan, yaitu Peradilan Umum, Peradilan Agama, dan Peradilan Militer dan PTUN (pasal 24 (2). Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum

dan keadilan (pasal 24 (1).

Sebagai lembaga yudikatif, MA mempunyai kekuasaan.

1) memutuskan permohonan kasasi;

2) memeriksa dan memutuskan sengketa tentang kewenangan mengadili; 3) meninjau kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; 4) menguji peraturan perundang-undangan di bawah UU terhadap UU.

f. Mahkamah Konstitusi (MK)

Mahkamah Konstitusi adalah salah satu kekuasaan kehakiman di Indonesia. Mahkamah

Konstitusi mempunyai kewenangan untuk

1) mengadili pada tingkat pertama dan terakhir untuk menguji UU terhadap UUD; 2) memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD;

3) memutus pembubaran partai politik;

4) memutus perselisihan tentang hasil pemilu (pasal 24C (2) UUD 1945). 5) wajib memberi putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh presiden

dan/atau wakil presiden menurut UUD 1945.

Mahkamah Konstitusi beranggotakan 9 hakim konstitusi, yang ditetapkan Presiden. Hakim konstitusi yang berjumlah 9 orang tersebut, 3 anggota diajukan oleh MA, 3 anggota diajukan oleh DPR, 3 anggota diajukan oleh Presiden (Pasal 24C ayat (3) UUD 1945). Hakim Konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan, serta tidak merangkap sebagai

(6)

Syarat lain diatur dalam pasal 16 UU No 24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi. Masa jabatan Hakim Konstitusi adalah 5 tahun dan dapat dipilih lagi untuk sekali masa jabatan berikutnya.

Sejarah berdirinya lembaga Mahkamah Konstitusi diawali dengan Perubahan Ketiga UUD 1945 dalam Pasal 24 ayat (2), Pasal 24C, dan Pasal 7B yang disahkan pada tanggal 9 November 2001. Setelah disahkannya Perubahan ketiga UUD 1945, dalam rangka menjalankan fungsi MK untuk sementara sebagaimana diatur dalam Pasal III Aturan

Peralihan UUD 1945 hasil Perubahan Keempat.

DPR dan Pemerintah kemudian membuat Rancangan Undang-undang tentang Mahkamah Konstitusi. Setelah melalui pembahasan mendalam, DPR dan Pemerintah menyetujui secara bersama Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi pada tanggal 13 Agustus 2003.

g . Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

DPD merupakan bagian dari keanggotaan MPR yang dipilih melalui pemilihan umum dari setiap propinsi (pasal 2 (1), 22C (1) UUD 1945). ). Adapun jumlah anggota DPD dari setiap provinsi ditetapkan sebanyak 4 orang dan jumlah seluruh anggota DPD tidak lebih dari jumlah anggota DPR (Pasal 227 ayat (1)(2) UU No. 7 Tahun 2009). DPD merupakan wakil-wakil propinsi. Kewenangan DPD dituangkan dalam pasal 22D UUD 1945 antara lain: 1) Mengajukan kepada DPR rancangan UU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran, serta pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan

pusat dan daerah.

2) Memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan UU APBN dan rancangan UU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.

h . Pemerintah Daerah

Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Pemerintahan daerah penyelenggara urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip negara kesatuan RI sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945.

i. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan

daerah. DPRD memiliki tiga fungsi, yaitu :

1) fungsi legislasi, yaitu fungsi membentuk peraturan daerah bersama pemerintahdaerah; 2) fungsi anggaran, yaitu fungsi menyusun dan menetapkan APBD bersama pemerintah daerah;

3) fungsi pengawasan, yaitu fungsi melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pemerintah daerah.

j. Komisi Pemilihan Umum (KPU)

KPU merupakan komisi yang bertanggung jawab akan pelaksanaan pemilihan umum di Indonesia. KPU bersifat nasional, tetap, dan mendiri (pasal 22E (5) UUD 1945). Tugas dan wewenang KPU menurut UU Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilu anggota DPR, DPD, dan

DPRD adalah :

(7)

2) menetapkan organisasi dan tata cara semua tahapan dan pelaksanaan pemilu;

3) menetapkan peserta pemilu;

4) menetapkan waktu, tanggal, tata cara pelaksanaan kampanye, dan pemungutan suara; 5) menetapkan daerah pemilihan, jumlah kursi, dan calon anggota DPR, DPD, DPRD

Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota;

6) menyelenggarakan pemilu presiden dan wakil presiden. k. Komisi Yudisial (KY)

Komisi Yudisial adalah lembaga yang mandiri yang dibentuk oleh presiden dengan persetujuan DPR (pasal 24B (3) UUD 1945). Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela (pasal 24B (2) UUD 1945). Komisi Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan Hakim Agung serta menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat dan perilaku hakim (pasal 24B (17) UUD 1945).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa MPR, Presiden, DPR, DPD, BPK, MA, dan MK merupakan lembaga negara yang bertugas sebagai pelaksana kedaulatan rakyat. No 2

a.asli : kedaulatan tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi b.permanen : kedaulatan tetap ada selama negara masih berdiri,walaupun pemegang pemerintahan dalam suatu negara berganti-ganti. c.bulat(tidak terbagi) : kedaulatan merupakan satu-satunya kekuasaan yang tertinggi dalam negara tidak dibagikan kepada badan lain. d.absolut : kedaulatan tidak dibatasi oleh kekuasaan manapun sebab kalau dibatasi maka kekuasaan tertingginya akan lenyap.

Sifat kedaulatan :

1.Permanen; artinya kedaulatan tetap ada selama negara yang bersangkutan tetap berdiri.

2.Asli; artinya kedaulatan tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi. 3.Bulat; artinya kedaulatan tidak dapat dibagi-bagi.

4.Tidak terbatas; artinya kedaulatan tidak dibatasi siapa pun. Apabila kedaulatan itu terbatas, ciri bahwa kedaulatan itu merupakan kekuasaan tertinggi akan lenyap.

No 4

Kedaulatan Tuhan

(8)

Ø Kedaulatan Negara

Teori kedaulatan Negara (Staats souvereiniteit)menganggap sebagai suatu axioma yang tidak dapat dibantah, artinya dalam suatu wilayah negara, negaralah yang berdaulat. Inilah inti pokok dari semua kekuasaan yang ada dalam wilayah suatu negara.

Otto Mayer (dalam buku Deutsches Verwaltungsrecht) menyatakan “kemauan negara adalah memiliki kekuasaan kekerasan menurut kehendak alam”.

Ø Kedaulatan Rakyat

Teori Kedaulatan Rakyat (Volks aouvereiniteit), semua kekuasaan dalam suatu negara didasarkan pada kekuasaan rakyat (bersama). J.J. Rousseau (Perancis) menyatakan apa yang dikenal dengan “kontrak sosial”, suatu perjanjian antara seluruh rakyat yang menyetujui Pemerintah mempunyai kekuasaan dalam suatu negara.

Ø Kedaulatan Hukum

Teori kedaulatan hukum (Rechts souvereiniteit) menyatakan semua kekuasaan dalam negara berdasar atas hukum. Pelopor teori ini adalah H. Krabbe dalam buku Die Moderne Staats Idee.

Menurut keberadaanya Negara Republik Indonesia menganut teori Kedaulatan Rakyat. Hal ini berdasarkan atas pengertian dari teori kedaulatan Rakyat yaitu “Adalah suatu kedaulatan dimana kekuasaan tertinggi ada ditangan rakyat. Teori ini berdasarkan pada anggapan bahwa kedaulatan yang dipegang raja atau penguasa itu berasal dari rakyat” . berdsarkan penjelasan tersebut menunjukan bahwa suatu pemerintahan memiliki tanggung jawab terhadap rakyat atas kebijakan-kebijakan yang dibuatnya.

Kedaulatan TuhanTeori kedaulatan Tuhan (Gods souvereiniteit) meyatakan atau menganggap kekuasaan pemerintah suatu negara diberikan oleh Tuhan. Karena merasa mewakili Tuhan dalam melaksanajan kekuasaan, raja sering merasa berkuasa dan berbuat semaunya, tanpa memikirkan rakyat. Misalnya kerajaan Belanda, Raja atau ratu secara resmi menamakan dirinya Raja atas kehendak Tuhan “bij de Gratie Gods”. Teori ini terjadi di negara-negara otoriter.Ø

Kedaulatan NegaraTeori kedaulatan Negara (Staats souvereiniteit)menganggap sebagai suatu axioma yang tidak dapat dibantah, artinya dalam suatu wilayah negara, negaralah yang berdaulat. Inilah inti pokok dari semua kekuasaan yang ada dalam wilayah suatu negara.Otto Mayer (dalam buku Deutsches

(9)

menyetujui Pemerintah mempunyai kekuasaan dalam suatu negara.Ø

Kedaulatan HukumTeori kedaulatan hukum (Rechts souvereiniteit) menyatakan semua kekuasaan dalam negara berdasar atas hukum. Pelopor teori ini adalah H. Krabbe dalam buku Die Moderne Staats Idee.Menurut keberadaanya Negara Republik Indonesia menganut teori Kedaulatan Rakyat. Hal ini berdasarkan atas pengertian dari teori kedaulatan Rakyat yaitu “Adalah suatu kedaulatan dimana kekuasaan tertinggi ada ditangan rakyat. Teori ini berdasarkan pada anggapan bahwa kedaulatan yang dipegang raja atau penguasa itu berasal dari rakyat” . berdsarkan penjelasan tersebut menunjukan bahwa suatu pemerintahan memiliki tanggung jawab terhadap rakyat atas kebijakan-kebijakan yang dibuatnya.Bangsa Indonesia merupakan negara yang besar dan memiliki masyarakat yang tidak sedikit sehingga sistem demokrasi yang diterapkan di indonesia adalah demokrasi tak langsung. Sehingga pelaksanaan demokrasi rakyat menurut UUD 1945 adalah rakyat dan lembaga-lembaga pemerintahaan yang menjadi wadah dalam menjalakan tugas-tugas kenegaraan sebagai

representasi dari teori kedaulatan rakyat. Selain itu juga ditegaskan dalam pembukan UUD’45 “... susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat ...”

pengertian dan jenis- jenis kedaulatan Diposkan oleh motivasi on 07.14

Label: kedaulatan

Kedaulatan.

Kedaulatan adalah suatu hak eksklusif untuk menguasai suatu wilayah

pemerintahan, masyarakat, atau atas diri sendiri terdapat penganut dalam dua teori yaitu berdasarkan pemberian dari Tuhan atau Masyarakat[1]. Dalam hukum konstitusi dan internasional, konsep kedaulatan terkait dengan suatu

pemerintahan yang memiliki kendali penuh urusan dalam negerinya sendiri dalam suatu wilayah atau batas teritorial atau geografisnya, dan dalam konteks tertentu terkait dengan berbagai organisasi atau lembaga yang memiliki

yurisdiksi hukum sendiri. Penentuan apakah suatu entitas merupakan suatu entitas yang berdaulat bukanlah sesuatu yang pasti, melainkan seringkali merupakan masalah sengketa diplomatik.

Beberapa pemikiran mengenai kedaulatan dan pemegang kedaulatan suatu

negara setelah revolusi Perancis dikemukakan oleh Jean-Jacques Rousseau dalam karyanya Du Contrat Social Ou Principes Du Droit Politique (Mengenai Kontrak Sosial atau Prinsip-prinsip Hak Politik) membagi tingkat kedaulatan menjadi dua yaitu de facto dan de jure.

KEDAULATAN TUHAN.

(10)

termasuk di dalamnya hak untuk beragama dan beribadat.Meski berbicara tentang paham sekuler sebagai basis demokrasi, Gerung tidak

mempertentangkan kedaulatan rakyat dan kedaulatan Tuhan. Bahwa negara ini diletakkan di atas dasar kedaulatan rakyat, tidak dengan sendirinya membawa konsekuensi kedaulatan Tuhan tidak diakui. Memastikan kedaulatan Tuhan bukan tidak bertentangan dengan demokrasi, tetapi dapat menjadi faktor penting mewujudkan demokrasi. Mengapa demikian? Divinisasi politik Ada dua bahaya yang perlu diwaspadai dalam relasi agama dan politik, yakni politisasi agama dan divinisasi politik. Politisasi agama adalah tendensi menjadikan agama urusan politik. Agama menjadi masalah mencari pendukung, menggalang kekuatan untuk merebut dan mempertahankan kekuasaan.Kekuasaan politik tidak lagi menjadi urusan antarmanusia, tetapi rencana dan keputusan Tuhan yang tak terbantahkan. Sebab itu, melawan despotisme adalah syarat bagi lahir dan bertahannya demokrasi, yang dilakukan melalui sekularisasi kekuasaan dan desakralisasi penyelenggara kekuasaan. Karena kekuasaan yang despotis tidak jarang mengenakan mantel keilahian, keimanan sebagai penghayatan

kedaulatan Tuhan menjadi satu kekuatan utama untuk sekularisasi dan

desakralisasi kekuasaan.Memastikan kedaulatan Tuhan dapat memungkinkan pemastian kedaulatan rakyat. Nurani yang bukan apolitis Memastikan kedaulatan Tuhan memungkinkan pemastian kedaulatan rakyat karena dua alasan. Pertama, menghormati kedaulatan Tuhan berarti menghargai dan menghormati apa yang diciptakan-Nya. Kedaulatan Tuhan dilecehkan saat alam dan manusia dinodai, dieksploitasi tanpa batas, diperlakukan tidak adil, dan dibiarkan dalam

kemelaratan. dalam proses demokratisasi, tidak berarti negara yang demokratis boleh melakukan intervensi ke dalam agama. Tugas negara adalah memastikan kedaulatan rakyat, termasuk hak untuk beragama dan beribadat. Sementara itu, tugas agama adalah memastikan kedaulatan Tuhan, termasuk membiarkan politik sebagai ruang untuk memastikan kedaulatan rakyat. Namun, agama-agama justru sering gagal melaksanakan tugas ini saat mereka menempatkan diri pada posisi Tuhan. Yang berdaulat adalah Tuhan, yang tidak menemukan identifikasi-Nya yang total dengan apa pun di dunia, juga tidak dengan agama.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/1779894-memastikan-kedaulatan-tuhan/#ixzz1PXh6ADDi

Kedaulatan Rakyat

Kedaulatan Rakyat (KR), didirikan H. Samawi dan H Soemadi Martono

Wonohito, adalah surat kabar harian yang terbit di Yogyakarta. KR terbit sejak 27 September 1945. Perusahaan surat kabar KR dipimpin oleh H. Soemadi M.

(11)

Jepang mendirikan percetakan dan menerbitkan Koran sinar matahari. Didorong keinginan menerbitkan Koran sendiri oleh Pemerintah Indonesia maka koran sinar matahari yg berkaryawan orang Indonesia. Atas gagasan H. Samawi dan H Madikin Wonohito maka berdirilah percetakan dan harian Kedaulatan Rakyat ini. Nama harian “Kedaulatan Rakyat” diambil dari UUD 1945 alinea 4.

Ø Kedaulatan Negara

Teori kedaulatan Negara (Staats souvereiniteit)menganggap sebagai suatu axioma yang tidak dapat dibantah, artinya dalam suatu wilayah negara, negaralah yang berdaulat. Inilah inti pokok dari semua kekuasaan yang ada dalam wilayah suatu negara.

Otto Mayer (dalam buku Deutsches Verwaltungsrecht) menyatakan “kemauan negara adalah memiliki kekuasaan kekerasan menurut kehendak alam”.

Ø Kedaulatan Rakyat

Teori Kedaulatan Rakyat (Volks aouvereiniteit), semua kekuasaan dalam suatu negara didasarkan pada kekuasaan rakyat (bersama). J.J. Rousseau (Perancis) menyatakan apa yang dikenal dengan “kontrak sosial”, suatu perjanjian antara seluruh rakyat yang menyetujui Pemerintah mempunyai kekuasaan dalam suatu negara.

Ø Kedaulatan Hukum

Teori kedaulatan hukum (Rechts souvereiniteit) menyatakan semua kekuasaan dalam negara berdasar atas hukum. Pelopor teori ini adalah H. Krabbe dalam buku Die Moderne Staats Idee.

Menurut keberadaanya Negara Republik Indonesia menganut teori Kedaulatan Rakyat. Hal ini berdasarkan atas pengertian dari teori kedaulatan Rakyat yaitu “Adalah suatu kedaulatan dimana kekuasaan tertinggi ada ditangan rakyat. Teori ini berdasarkan pada anggapan bahwa kedaulatan yang dipegang raja atau penguasa itu berasal dari rakyat” . berdsarkan penjelasan tersebut menunjukan bahwa suatu pemerintahan memiliki tanggung jawab terhadap rakyat atas kebijakan-kebijakan yang dibuatnya.

Bangsa Indonesia merupakan negara yang besar dan memiliki masyarakat yang tidak sedikit sehingga sistem demokrasi yang diterapkan di indonesia adalah demokrasi tak langsung. Sehingga pelaksanaan demokrasi rakyat menurut UUD 1945 adalah rakyat dan lembaga-lembaga pemerintahaan yang menjadi wadah dalam menjalakan tugas-tugas kenegaraan sebagai representasi dari teori kedaulatan rakyat. Selain itu juga ditegaskan dalam pembukan UUD’45 “... susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat ...”

(12)

hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan”. Sila tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kerakyatan berarti kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat, berarti Indonesia menganut Demokrasi

2. Hikmat kebijaksanaan berarti penggunaan pikiran yang sehat dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan rakyat dan dilaksanakan dengan sadar, jujur, dan bertanggung jawab, serta didorong oleh itikad baik sesuai dengan hati nurani.

3. Permusyawaratan berarti bahwa dalam merumuskan atau memutuskan suatu hal, berdasarkan kehendak rakyat, dan melalui musyawarah untuk mufakat.

4. Perwakilan berarti suatu tata cara mengusahakan turut sertanya rakyata mengambil bagian dalam kehidupan bernegara, antara lain dilakukan melalui badan perwakilan rakyat.

Sebagai perwujudan dari sistem Kedaulatan Rakyat adalah adanya pemilihan umum(PEMILU). Pemilu tahun 2004 merupakan pemilu yang menerapkan Sistem kedaulatan rakyat secara penuh yaitu memberikan kedaulatan penuh kepada rakyat untuk memilih presiden dan wakil presiden secara langsung. Pemilihan seperti ini juga terus berlangsung hingga sekarang.

. Kedaulatan Antarabangsa

- Kedaulatan yang dianggap sebagai milik semua negara semasa mereka bertindak dalam arena politik antarabangsa.

- Sebuah negara yang bebas dan merdeka menjalankan urusan perhubungan antarabangsa tanpa diganggu atau dihalang oleh mana-mana pihak

- Negara berkenaan juga tidak boleh campur tangan (mempunyai kedaulatan) dalam urusan politik negara lain.

. Kedaulatan Undang-undang

- Hasil daripada kedaulatan politik dan menyatakan kuasa tertinggi dalam sesuatu negara ialah undang-undang dan parlimen yang bertanggungjawab meluluskan undang-undang.

. Kedaulatan Politik

- Kedaulatan politik ialah kedaulatan yang mempengaruhi pengundi dalam negara kerana kemahuan rakyat disalurkan melalui wakil di parlimen.

(13)

Menurut ilmu tata negara, para ahli kenegaraan membagi jenis-jenis teori

kedaulatan berdasarkan sejarah asal mula teori kedaulatan itu diterapkan dalam suatu negara sesuai dengan masanya. Pembagian para ahli kenegaraan tentang teori kedaulatan sebagai berikut:

a. Kedaulatan Tuhan

Kedaulatan Tuhan yaitu kedaulatan yang berasal dari Tuhan. Artinya Pemerintah suatu negara diberi amanat dan kekuasaan oleh Tuhan, oleh karena itu

pemerintah wajib meneruskan kekuasaan itu kepada rakyat sesuai dengan perintah Tuhan. Dalam negara kerajaan, semua titah raja merupakan titah Tuhan yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh rakyat dalam kerajaan tersebut.

Menolak titah raja berarti melanggar titah Tuhan. Dalam catatan sejarah banyak rakyat yang sengsara dalam pemerintahan yang menganut kedaulatan Tuhan, karena raja memanfaatkan kesempatan untuk kepentingannya dengan alasan titah Tuhan. Kekuasaan Raja menjadi absolut, tidak lagi memperhatikan

kesejahteraan rakyatnya. Rakyat tidak bisa menolak. Contohnya Negara Mesir Kuno, Jepang sebelum abad ke-16. Pendapat ini mulai tidak dipakai manusia zaman sekarang, karena biasanya disalahgunakan oleh penguasa yang ingin berkuasa secara terus-menerus dan bertindak tidak adil kepada rakyat.

b. Kedaulatan Negara

Kedaulatan negara yaitu kedaulatan yang asalnya dari negara itu sendiri yakni dalam wilayah suatu negara hanya negara itu yang berdaulat penuh. Negara mempunyai kekuasaan yang tidak terbatas. Artinya negara berhak mengatur semua warga negara dan harus taat, patuh terhadap kehendak dan keinginan Negara. Tidak ada seorang yang berhak menentang kehendak negara. Sehingga kekuasaan negara tidak ada yang membatasinya.

Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa negara mempunyai kekuasaan yang tertinggi yang berasal dari negara itu sendiri. Tidak ada yang lebih tinggi dari negara, termasuk hukum, karena hukum merupakan buatan negara. Penerapan kedaulatan ini dilakukan oleh para pejabat Negara, yang menjadi simbol kekuasaan negara. Contoh pelaksanaan kedaulatan negara adalah Rusia di bawah Stalin.

c. Kedaulatan Rakyat (Demokrasi)

(14)

memberikan kekuasaan kepada para wakil rakyat yang menduduki lembaga legislatif maupun eksekutif untuk melaksanakan keinginan rakyat, melindungi hak-hak rakyat serta memerintah berdasarkan hati nurani rakyat. Rakyat berhak mengganti pemerintahan yang dipilih dan diangkatnya, bila pemerintah tersebut tidak melaksanakan kehendak rakyat.

Dewasa ini praktik teori kedaulatan rakyat banyak dianut dan dijalankan oleh negara-negara demokrasi modern. Termasuk Negara Republik Indonesia.

d. Kedaulatan Hukum

Kedaulatan hukum yaitu kedaulatan yang berasal dari hukum yang berlaku di suatu negara. Hukum yaitu pernyataan yang timbul dari kesadaran manusia, dan hukum merupakan sumber kedaulatan.

Negara harus mematuhi tertib hukum, karena hukum terletak di atas negara. Hukum merupakan kekuasaan yang derajatnya lebih tinggi. Negara hanya sebagai organisasi sosial yang tunduk kepada hukum. Kekuasaan negara harus berpijak dan berlandaskan hukum.

Hukum harus dipandang sebagai sumber dari segala sumber kekuasaan dalam negara maksudnya kekuasaan yang dimiliki oleh pemerintah itu didapat atau diatur oleh hukum yang berlaku di negara itu, sehingga kekuasaan itu sah berdasarkan hukum yang berlaku. Hukum harus dijunjung tinggi oleh segenap warga negara dan pemerintah, maka semuanya harus menghormati dan mematuhi hukum yang berlaku. Barang siapa yang melanggar hukum harus dikenakan sanksi, tanpa kecuali.

Kedaulatan Rakyat

Teori kedaulatan rakyat menyatakan bahwa kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Rakyat memberikan kekuasaannya kepada

penguasa untuk menjalankan pemerintahan melalui sebuah perjanjian yang disebut kontrak social. Penguasa negara dipilih dan ditentukan atas

kehendak rakyat melalui perwakilan yang duduk dalam pemerintahan. Demikian pula sebaliknya, penguasa negara harus mengakui dan

melindungi hak-hak rakyat serta menjalankan pemerintahan berdasarkan aspirasi rakyat. Apabila penguasa negara tidak dapat menjamin hak-hak rakyat dan tidak bisa memenuhi aspirasi rakyat, maka rakyat dapat

mengganti penguasa tersebut dengan penguasa yang baru. Penganut teori ini adalah Solon, John Locke, Montesquieu dan J.J. Rousseau. Teori

kedaulatan rakyat hampir diterapkan di seluruh dunia, namun

pelaksanaannya tergantung pada rezim yang berkuasa, ideologi dan kebudayaan masing-masing negara.

No 5

Kedaulatan Rakyat dalam Sistem

Pemerintahan Indonesia

(15)

Posted by innal98 A. Kedaulatan Rakyat

Setiap negara memerlukan kedaulatan,baik ke luar maupun ke dalam. Menurut Jean Bodin (1530-1596). Kedaulatan adalah kekuasaan yang tertinggi dalam suatu negara. Kekuasaan tertinggi itu sah dan harus ditaati rakyat. Jika suatu negara telah merdeka, secara otomatis negara itu berdaulat. Demikian juga negara Indonesia. Kedaulatan negara Indonesia diperoleh dengan perjuangan. Oleh karena itu, kita wajib mempertahankan kedaulatan negara ini dengan berperan aktif dalam pembangunan.

1. Pengertian Kedaulatan

Berdaulat asal kata dari daulat (dari bahasa arab) yang berarti kekuasaan. Jadi, berdaulat artinya mempunyai kekuasaan. Kata kedaulatan, juga berasal dari bahasa latin yaitu

supremus, artinya yang tertinggi. Kedaulatan dari berbagai bahasa itu dapat diartikan sebagai wewenang suatu kesatuan politik. Jadi kedaulatan adalah sebagai kekuasaan yang tertinggi dalam suatu negara atau kekuasaan yang tidak terletak di bawah kekuasaan lain, kecuali kekuasaan yang satu adalah kekuasaan Tuhan. Dengan demikian pengertian kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi dalam suatu negara.

Makna Kedaulatan Rakyat

Menurut teori, suatu negara yang akan berdiri harus memenuhi tiga syarat, yaitu : a) Rakyat

Rakyat adalah semua orang yang berada di dalam suatu negara atau menjadi penghuni suatu negara.

b) Wilayah/daerah

Adalah wilayah yang menunjukkan batas-batas ditempat negara itu untuk dapat melaksanakan kedaulatannya.

c) Pemerintah yang berdaulat

Adalah lembaga yang memiliki wewenang untuk mengatur kehidupan rakyatnya dan menjaga seluruh tanah air serta segenap rakyatnya.

Negara adalah organisasi di suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan yang ditaati oleh rakyat. Pengertian kedaulatan ada 2 yaitu,

1. Kedaulatan kedalam

Kedaulatan kedalam artinya pemerintah (negara) mempunyai kekuasaan untuk mengatur kehidupan negara melalui lembaga negara atau alat perlengakapan negara yang diperlukan untuk itu. Dalam pembukaan UUD 1945 kedaulatan kedalam nampak pada tujuan negara sebagai berikut.

a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia b. Memajukan kesejahteraan umum

c. Mencerdaskan kehidupan bangsa 2. Kedaulatan keluar

Kedaulatan keluar mengandung pengertian kekuasaan untuk mengadakan atau kerjasama dengan negara lain. Hubungan dan kerjasama ini tentu saja untuk kepentingan sosial. Ini berarti pula bahwa bahwa negara Indonesia mempunyai kedudukan yang sederajat dengan negara lain. Kedaulatan keluar ini nampak pada Pembukaan UUD 1945 dan batang tubuhnya (pasal-pasal), yaitu :

a. Ikut melaksanakan ketertiban dunia, berdasarkan kemerdekaan, perdamaian pribadi, dan keadilan sosial (Pembukaan Uud 1945 alinea ke-4)

(16)

membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain.

c. Pasal 13 ayat (1), berbunyi : Presiden mengangkat duta dan konsul 2. Teori-teori Kedaulatan

a) Teori Kedaulatan Tuhan

Teori ini mengemukakan bahwa kekuasaan tertinggi dalam negara berasal dari Tuhan. Raja atau penguasa mendapat kekuasaan tertinggi dari Tuhan. Kehendak Tuhan menjelma ke dalam diri raja/penguasa.

Teori ini pernah dianut oleh negara jepang pada saat dipimpin Kaisar Tenno Heika sehingga dia dianggap sebagai keturunan dewa matahari.

b) Teori Kedaulatan Raja

Teori ini merupakan penjabaran dari teori kedaualatan Tuhan. Kekuasaan tertinggi terletak di tangan dan keturunan Raja. Raja dianggap keturunan dewa atau wakil Tuhan di bumi yang dapat kekuasaan langsung dari Tuhan. Kekuasaan Raja mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Teori ini pernah diterapkan di negara Prancis saat dipimpin oleh Louis XIV. c) Teori Kedaulatan Negara

Teori ini mengemukakan bahwa kekuasaan tertinggi terletak pada negara. Negara sebagai lembaga tertinggi dengan sendirinya memiliki kekuasaan. Kedaulatan negara muncul dengan berdirinya suatu negara. Teori ini pernah diterapkan di Jerman pada saat diperintah oleh Hitler.

d) Teori Kedaulatan Hukum

Menurut teori ini, kekuasaan tertinggi dalam negara terletak pada hukum. Hukum menurut teori ini adalah hukum tertulis dan tidak tertulis. Hukum tertulis misalnya UUD dan Peraturan perundang-undangan. Pelaksaan pemerintah dibatasi oleh norma sehingga tidak bersifat absolut. Teori ini dianut oleh negara Indonesia dengan model negara hukum modern. e) Teori Kedaulatan Rakyat

Teori ini mengajarkan bahwa kekuasaan negara tertinggi terletak di tangan rakyat. Teori ini muncul sebagai reaksi terhadap kekuasaan raja yang absolut. Keabsolutan kekuasaan pemerintah perlu dibatasi dengan adanya pembagian kekuasaan seperti dalam ajaran trias politika. Ajaran itu menganjurkan agar kekuasaan pemerintahan negara dipisahkan menjadi tiga lembaga, yaitu : legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

1) Legislatif adalah kekuasaan untuk membuat dan menetapkan undang-undang. Contoh dari kekuasaan legislatif yaitu : DPR, MPR, DPD.

2) Eksekutif adalah kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang. Contoh dari kekuasaan eksekutif yaitu : Presiden dan Wakil Presiden.

3) Yudikatif adalah kekuasaan untuk mengawasi pelaksanaan undang-undang. Contoh dari kekuasaan yudikatif yaitu : MK (Mahkamah Konstitusi), MA (Mahkamah Agung), KY (Komisi Yudisial).

Ciri-ciri negara yang menganut teori Kedaulatan Rakyat :

1) Negara memiliki lembaga perwakilan rakyat sebagai badan atau majelis yang mewakili atau mencerminkan kehendak rakyat.

(17)

3) Kekuasaan atau kedaulatan rakyat dilaksanakan oleh badang atau majelis yang bertugas mengawasi pemerintah.

4) Susunan kekuasaan badan atau majelis tersebut ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar. 3. Kedaulatan Rakyat Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

Bentuk kedaulatan yang diterapkan di Indonesia adalah kedaulatan rakyat. Pernyataan bahwa Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat antara lain sebagai berikut :

a) Pembukaan UUD 1945 Alinea Keempat

“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kepada perdamaian abadi, dan keadilan sosial maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.”

Alinea tersebut menegaskan tujuan negara Indonesia, bentuk negara Indonesia, republik yang berkedaulatan rakyat dan dasar negara Indonesia. Salah satu pokok pikiran Pembukaan UUD 1945, yaitu pokok pikiran ketiga mengatakan bahwa negara berkedaulatan rakyat berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan.

b) UUD 1945 Pasal 1 ayat 1 dan 2

Pasal 1 ayat 1 berbunyi, “Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik”. Ayat 2 berbunyi, “Kedaulatan adalah ditangan rakyat, dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”. Pasal ini menunjukkan bahwa dalam negara Indonesia, rakyatlah yang berkuasa menurut undang-undang dasar. Kekuasaan rakyat sepenuhnya dipercayakan kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Hal ini berarti MPR, DPR, dan DPD memiliki kekuasaan legislatif yang sama.

Badan-badan perwakilan rakyat yang ada di Indonesia menurut peraturan perundang-undangan adalah :

1) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

3) Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

4) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi (DPRD Provinsi)

5) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota (DPRD Kabupaten/Kota) 6) Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

c) Pancasila

Sila keempat berbunyi, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”.

Dengan demikian, jelaslah bahwa negara kita menganut kedaulatan rakyat yang

(18)

4. Perkembangan Kedaulatan Rakyat di Indonesia

Perjalanan demokrasi yang menceminkan kedaulatan rak yat di Indonesia sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai saat ini dibagi menjadi 4 periode

a) Periode 1945-1959

sDalam periode ini terjadi perubahan sistem pemerintahan dari presidensial menjadi

parlementer. Selain itu, terjadi beberapa peristiwa penting, misalnya intervensi Belanda dan pemberontakan. Pada periode ini, sistem kedaulatan rakyat lebih menonjolkan kepentingan individu dan golongan daripada bangsa dan negara. Semua itu dikarenakan peranan parlemen dan partai lebih menonjol sehingga sistemnya cenderung liberal.

b) Periode 1959-1965

Periode ini ditandai dengan keluarnya Dekret Presiden 5 Juli 1959. Dengan adanya Dekret Presiden tersebut, sistem pemerintahan kembali ke UUD 1945. Namun terhadap

pelaksanaannya terjadi penyimpangan terhadap UUD 1945 dengan munculnya sistem demokrasi terpimpin. Demokrasi terpimpin ini menjurus pada pengultusan individu seorang presiden. Pelaksanaan demokrasi terpimpin juga cenderung bergeser menjadi pemusatan kedaulatan pada presiden. Misalnya pembentukan MPRS dengan Penpres No 2/1959. c) Periode 1966-1998

Periode ini ditandai dengan lahirnya orde baru sebagai amanat rakyat. Orde baru bertujuan mengoreksi tatanan lama yang telah melakukan penyimpangan UUD 1945 dan melaksanakan Pancasila dan UUD secara murni dan konsekuen. Namun dalam pelaksanaannya, orde baru tidak mampu membawa masyarakat dan bangsa pada kehidupan yang demokratis. Hal itu karena posisi pemerintah lebih kuat daripada rakyat sehingga kedaulatan rakyat tidak tercapai. Pada masa ini kedaulatan rakyat sangat lemah karena lembaga perwakilan rakyat seolah-olah hanya mengikuti kehendak eksekutif

d) Periode 1998-sekarang

Periode ini dimulai pada saat terjadi pergantian kepemimpinan nasional sehingga terkenal dengan sebutan masa reformasi. Pelaksanaan kedaulatan pada masa ini lebih terbuka dan demokratis. Pemerintah mulai membuka kembali komunikasi dengan rakyat secara terbuka dan transparan. Bukti pelaksanaan kedaulatan rakyat yang demokratis ialah

diselenggarakannya pemilihan umum pada masa itu yang diikuti 48 partai politik.

Perkembangan selanjutya, kedaulatan rakyat makin menungkat. Puncaknya ketika dilakukan pemilu 2004. Pemilu 2004 dinilai sebagai pemilu yang demokratis karena keterbukaan dan transparansi terlihat nyata. Pemilihan anggota legislatif sangan terbuka, terlebih lagi pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan secara langsung sehingga rakyat dapat menentukan keinginan dan harapannya sendiri.

B. Sistem Pemerintahan Indonesia dan Peran Lembaga Negara sebagai Pelaksana Kedaulatan Rakyat.

Negara Indonesia adalah penganut teori kedaulatan rakyat dan kedaulatan hukum sehingga jelas bahwa Indonesia menganut paham demokrasi. Rumusan kedaulatan di tangan rakyat menunjukkan bahwa kedudukan rakyatlah yang tertinggi dan paling sentral. Rakyat adalah sebagai asal mula kekuasaan negara dan sebagai tujuan kekuasaan negara.

(19)

Indonesia memiliki prinsip sebagai negara yang menganut kedaulatan rakyat, yaitu :

a) Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik (Pasal 1 ayat (1) UUD 1945).

b) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar (Pasal 1 ayat (2) UUD 1945).

c) Negara Indonesia adalah negara hukum (Pasal 1 ayat (3) UUD 1945).

d) Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat (Pasal 7C UUD 1945).

e) Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden (Pasal 17 ayat (2) UUD 1945). f) Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar (Pasal 3 ayat (3) UUD 1945).

Demokrasi yang dianut pemerintah Indonesia adalah demokrasi Pancasila. Dalam demokrasi Pancasila, ada dua asas, yaitu asas kerakyatan dan musyawarah untuk mufakat.

a) Asas kerakyatan adalah asas kesadaran akan cinta kepada rakyat, manunggal dengan nasib dan cita – cita rakyat, serta berjiwa kerakyatan atau menghayati kesadaran senasib dan secita – cita dengan rakyat

b) Asas musyawarah untuk mufakat adalah asas yang memerhatikan aspirasi atau kehendak atau kehendak seluruh rakyat yang jumlahnya banyak dan melalui forum permusyawaratan. Selanjutnya, untuk menciptakan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,

diperlukan tertib hukum. Tertib hukum akan dapat terlaksana jika negara Indonesia menganut teori kedaulatan hukum. Oleh karena itu, Indonesia mendasarkan sistem pemerintahannya pada hukum dan tidak bersifat absolut. Artinya, kekuasaan yang ada di negara kita, dibatasi dengan undang-undang atau peraturan perundang-undangan. Sebagai negara yang menganut kedaulatan hukum, Indonesia memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut :

a) Pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia yang menyangkut persamaan dalam bidang politik, hukum, sosial, ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan.

b) Peradilan yang bebas dan tidak memihak serta tidak terpengaruh oleh kekuasaan lain. c) Jaminan kepastian hukum dalam semua persoalan.

Ciri-ciri yang menunjukkan bahwa negara kesatuan republik Indonesia menganut kedaulatan hukum adalah :

a) Adanya pembagian kekuasaan dalam negara.

b) Diakuinya hak asasi manusia dan dicantumkan dalam konstitusi dan perundang-undangan. c) Adanya dasar hukum bagi kekuasaan pemerintahan.

d) Adanya peradilan yang bebas dan tidak memihak.

e) Adanya kesamaan kedudukan didalam hukum dan pemerintahan.

f) Adanya kewajiban pemerintah untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Jadi, negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum, sedangkan pemerintahan berdasarkan sistem konstitusional.

2. Peran Lembaga Negara Sebagai Pelaksana Kedaulatan Rakyat

(20)

a) Lembaga pemegang kekuasaan rakyat dipusat

Lembaga pemegang kedaulatan rakyat dipusat terdiri sebagai berikut : 1) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Majelis permusyawaratan rakyat sebagai lembaga kedaulatan rakyat memiliki susunan, kedudukan, tugas, dan wewenang sebagai berikut :

a) Susunan dan keanggotaan MPR

Menurut Pasal 2 ayat (1) UUD 1945, Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD dipilih melalui pemilihan umum diatur lebih lanjut dengan undang-undang.

b) Kedudukan MPR

MPR merupakan lembaga permusyawaratan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga negara.

c) Tugas dan Wewenang MPR

Berdasarkan UU No. 22 Tahun 2003 Pasal 8, MPR memiliki tugas dan wewenang antara lain :

(1) Mengubah dan menetapkan UUD.

(2) Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilu dalam sidang paripurna MPR.

(3) Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk

memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya setelah Presiden atau Wakil Presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelasan didalam sidang paripurna MPR.

(4) Melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya.

(5) Memilih wakil presiden dari dua calon yang diajukan presiden apabila terjadi kekosongan jabatan wakil presiden dalam masa jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu 60 hari. (6) Menetapkan peraturan tata tertib dan kode etik MPR.

d) Hak dan kewajiban MPR

Anggota MPR mempunyai hak yaitu :

(1) Mengajukan usul perubahan pasal-pasal dalam UUD. (2) Menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan putusan. (3) Memilih dan dipilih.

(2) Melaksanakan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan peraturan perundang-undangan.

(3) Menjaga keutuhan NKRI dan kerukunan nasional.

(4) Mendahulukan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan. (5) Melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan wakil daerah.

2) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Dewan perwakilan rakyat (DPR) merupakan lembaga kedaulatan rakyat yang memiliki susunan, kedudukan, fungsi, dan tugas sebagai berikut :

(21)

-Anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih berdasarkan hasil pemilihan umum.

-Keanggotaan DPR diresmikan dengan keputusan presiden. -Anggota DPR berdomisili di ibukota negara Republik Indonesia. -Masa jabatan anggota DPR adalah 5 tahun

b) Kedudukan dan fungsi DPR DPR mempunyai 3 fungsi, yaitu :

menjalankan kekuasaan membentuk UUD.(1) Legislasi

membahas atau mengubah RAPBN dan menetapkan APBN.(2) Anggaran melakukan pengawan terhadap pemerintah.(3) Pengawasan

c) Tugas dan wewenang DPR

Tugas dan wewenang DPR antara lain

(1) membentuk undang – undang yang dibahas dengan presiden untuk mendapat persetujuan bersama

(2) membahas dan memberikan persetujuan peraturan pemerintah pengganti undang – undang (3) menerima dan membahas usulan rancangan undang – undang yang diajukan DPR dan yang berkaitan dengan bidang tertentu serta mengikutsertakannya dalam pembahasan

(4) memerhatikan pertimbangan DPD atas rancangan undang – undang APBN dan rancangan undang – undang yang berkaitan dengan pajak,pendidikan,dan agama

(5) menetapkan APBN bersama presiden dengan memerhatikan pertimbangan DPD

(6) melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan undang – undang, anggaran pendapatan dan belanja negara, serta kebijkana pemerintah.

(7) Membahas dan menindak lanjuti hasil pengawasan yang di ajukan oleh DPD terhadap pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah dll

(8) Memilih anggota badan pemeriksa keuangan dengan memerhatikan pertimbangan DPD d) Hak dan kewajiban dpr

Hak yang dimiliki setiap anggota DPR adalah: (1) mengajukan RUU

(2) mengajukan pertanyaan

(3) menyampaikan usul dan pendapat (4) memilih dan dipilih

(5) membela diri (6) imunitas (7) protokoler

(8) keuangan dan administratrif kewajiban anggota DPR adalah: (1) mengamalkan Pancasila

(2) melaksanakan UUD dan peraturan perundang-undangan (3) melaksanakan kehidupan demokrasi

(4) mempertahanakan dan memelihara kerukunan nasional (5) memerhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat

(6) menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat (7) mendahulukan kepentingan negara

(22)

(9) menaati kode etik dan peraturan tata tertib DPR

(10) menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga yang terkait. 3) Dewan Perwakilan Daerah

a) susunan dan keanggotaan DPD

berdasarkan UU No. 12 Tahun 2003 Pasal 109, DPD terdiri atas wakil-wakil daerah provinsi yang dipilih melalui pemilihan umum. Anggota DPD dari setiap provinsi ditetapkan sebanyak 4 orang. Jumlah seluruh anggota DPD tidak lebih dari 1/3 jumlah anggota DPR.

b) kedudukan dan fungsi DPD DPD mempunya fungsi antara lain:

(1) pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan pertimbangan yang berkaitan dengan bidang legilasi tertentu

(2) pengawasan atas pelaksanaan undang-undang c) tugas dan wewenang DPD

tugas dan wewenang DPD antara lain:

(1) DPD dapat mengajukan kepada DPR rancangan undang-undang (2) DPD ikut membahas rancangan undang-undang

(3) DPD memberikan pertimbangan rancangan undang-undang

(4) DPD memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK. d) hak dan kewajiban DPD

sebagai sebuah lembaga perwakilan rakyat, DPD memiliki hak antara lain: (1) mengajukan rancangan undang-undang

(2) ikut membahas rancangan undang-undang

sebaliknya setiap anggota DPD juga memiliki hak, antara lain: (1) menyampaikan usul dan pendapat

(2) memilih dan dipilih (3) membela diri (4) imunitas (5) protokoler

(6) keuangan dan administratif kewajiban anggota DPD, antara lain: (1) mengamalkan pancasila

(2) melaksanakan UUD dan peraturan perundang-undangan (3) melaksanakan kehidupan demokrasi

(4) mempertahanakan dan memelihara kerukunan nasional (5) memerhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat

(6) menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat (7) mendahulukan kepentingan negara

(8) memberikan pertanggung jawaban secara moral dan politis (9) menaati kode etik dan peraturan tata tertib DPD

(23)

Dalam melakukan kewajibannya presiden dibantu oleh satu orang wakil presiden (pasal 4 ayat (1)).

a) Kekuasaan presiden sebagai Kepala Negara:

(1) Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara (pasal 10)

(2) Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain (pasal 11)

(3) Presiden menyatakan keadaan bahaya (pasal 12)

(4) Presiden mengangkat duta dan konsul serta menerima penempatan duta negara lain (pasal 13)

(5) Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memerhatikan pertimbangan Mahkamah Agung, serta memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR (pasal 14)

(6) Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang-undang (pasal 15)

b) Kekuasaan presiden sebagai kepala pemerintahan (Chief of Executife) :

(1) Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut undang-undang dasar (pasal 4). (2) Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden (pasal 16).

(3) Presiden mengangkat dan memberhentikan menteri (pasal 17). c) Kekuasaan Presiden di Bidang Legislatif :

(1) Presiden mengajukan RUU kepada DPR (pasal 20), termasuk Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (pasal 23).

(2) Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang.

(3) Presiden menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa (pasal 22).

5) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Tugas BPK antara lain untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara (Pasal 23E ayat (1)). Hasil pemeriksaan keungan negara oleh BPK diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan kewenangannya (pasal 23E ayat (2)).

6) Kekuasaan Kehakiman

Menurut pasal 24 Ayat (1) UUD 1945 bahwa kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Badan-badan yang berkaitan dengan kekuasaan kehakiman yaitu :

a) Mahkamah Agung

Mahkamah agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji perarutan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang (pasal 24A ayat (1) UUD 1945).

b) Mahkamah Konstitusi

Dalam pasal 24C ayat (1) UUD 1945 disebutkan bahwa Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap undang-undang dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh undang-undang daasar, memutus pembubaran politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.

(24)

Di dalam pasal 24 B ayat (1) UUD 1945 disebutkan bahwa Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.

b) Lembaga Kedaulatan Rakyat di Daerah : 1) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi memiliki susunan, kedudukan, fungsi, tugas, hak, dan kewajiban sebagai berikut

a. Susunan dan Keanggotaan DPRD Provinsi

DPRD Provinsi terdiri atas anggota partai politik peserta pemilu yang dipilih berdasarkan hasil pemilu. Menurut UU No.12 Tahun 2003 pasal 49, anggota DPRD provinsi berjumlah sekurang-kurangnya 35 orang dan sebanyak banyaknya 400 orang. Keanggotaan DPRD Provinsi diresmikan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri atas nama presiden. b. Kedudukan dan Fungsi DPRD Provinsi

DPRD Provinsi berkedudukan di tingkat provinsi. DPRD provinsi mempunyai tiga fungsi, yaitu legislasi, anggaran, dan pengawasan.

c. Tugas dan Wewenang DPRD Provinsi

(1) Membentuk peraturan daerah yang dibahas dengan gubernur untuk mendapatkan persetujuan bersama;

(2) Menetapkan APBD bersama dengan gubernur;

(3) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya.

(4) Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian gubernur/wakil gubernur kepada presiden melalui Mendagri.

(5) Meminta laporan keterangan pertanggung jawaban gubernur dalam pelaksanaan tugas desentralisasi.

d. Hak dan Kewajiban DPRD Provinsi

Hak yang dimiliki anggota DPRD Provinsi antara lain : mengajukan rancangan peraturan daerah, mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat, emmilih dan dipilih, membela diri, imunitas, protokoler, keungan, dan administratif. Adapun kewajibannya antara lain : mengamalkan pancasila, melaksanakan UUD RI dan menaati segala peraturan

perundang-undangan, dan menjaga etikda dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga yang terkait.

2) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota

DPRD Kabupaten/Kota memiliki susunan, kedudukan, tugas, fungsi, hak, dan kewajiban sebagai berikut :

a. Susunan dan Keanggotaan DPRD Kabupaten/Kota

(25)

b. Kedudukan dan Fungsi DPRD Kabupaten/Kota

DPRD Kabupaten/Kota berkedudukan sebagai lembaga daerah kabupaten/kota. DPRD kabupaten/kota mempunyai fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan.

c. Tugas dan Wewenang DPRD Kabupaten/Kota :

(1) Membentuk peraturan daerah yang dibahas dengan bupati/wali kota untuk mendapat persetujuan bersama

(2) Menetapkan APBD kabupaten/kota bersama-sama dengan bupati/wali kota

(3) Meminta laporan keterangan pertanggung jawaban bupati/walikota dalam pelaksanaan tugas desentralisasi

d. Hak dan kewajiban DPRD Kabupaten/Kota

Hak DPRD kabupaten/kota sebagai lembaga kedaulatan rakyat di daerah adalah interpelasi, angket, dan menyatakan pendapat.

Hak anggota DPRD kabupaten/kota antara lain : (1) Mengajukan rancangan peraturan daerah (2) Mengajukan pertanyaan

(3) Menyampaikan usul dan pendapat (4) Memilih dan dipilih

(5) Membela diri (6) Imunitas (7) Protokoler

(8) Keuangan dan administratif.

Kewajiban anggota DPRD Kabupaten/Kota antara lain : (1) Mengamalkan Pancasila

(2) Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menaati segala peraturan perundang-undangan

(3) Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah

(4) Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan daerah

(5) Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah c) Lembaga Kedaulatan Rakyat di Desa

Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa disebutkan bahwa Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. BPD berfungsi menetapkan peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat. BPD mempunyai wewenang yaitu :

(1) Membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa

(2) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan peraturan kepala desa

(3) Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala desa (4) Membentuk panitia pemilihan kepala desa

(26)

BPD mempunayi hak meminta keterangan kepada pemerintah desa dan menyatakan pendapat. Anggota BPD dipilih dari dan oleh penduduk desa yang memenuhi persyaratan. Badan Permusyawaratan Desa bersama dengan kepala desa menetapkan peraturan desa. Pelaksanaan peraturan desa ditetapkan dengan keputusan kepala desa.

C. Hubungan Partai Politik dengan Kedaulatan Rakyat

Indonesia merupakan negara demokrasi yang berkedaulatan rakyat. Dalam UUD’45, yang telah diamandemen, Pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa kedaulatan ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD.

Dalam Menyalurkan hak kedaulatannya, warga negara dapat melakukan berbagai cara, antara lain melalui hak berserikat dan berkumpul, seperti yang tercantum dalam pasal 28

(kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan sebagaimana ditetapkan dengan UU), Pasal 28 ayat 2 (Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya), dan pasal 28 D ayat 3 (setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan).

Berbagai UU sebagai pelaksanaan dari UUD telah disahkan, salah satunya tentang partai politik ( UU no. 31 tahun 2002 ) Yang merupakan perubahan dan pembaharuan dari UU sebelumnya.

Konsideran UU nomer 31 tahun 2002 tentang partai politik , antara lain menyebutkan sebagai berikut :

1. Bahwa kemerdekaan berserikat,berkumpul, dan mengeluarkan pendapat adalah bagian dari HAM sebagaimana di akui dan dijamin dalam UUD ’45.

2. Bahwa usaha memperkokoh kemerdekaan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan kehidupan kebangsaan yang kuat dalam NKRI, demokratis dan berdasarkan hukum.

3. Bahwa kaidah – kaidah demokrasi yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat, transparansi, keadilan, aspirasi, tanggung jawab, dan perlakuan yang tidak diskriminatif dalam NKRI perlu diberi landasan hukum.

4. Bahwa partai politik merupakan salah satu wujud partisipasi masyarakat yang penting dalam membangun kehidupan demokrasi yang mejunjung tinggi kebebasan, kesetaraan, kebersamaan, dan kejujuran.

Ada dua ciri negara demokrasi, yaitu pertama Partisipasi masyarakat/warga negara dalam pemerintahan dan dijaminnya HAM. Melalui parpol, rakyat dapat berperan serta dalam pemerintahan negara. Parpol adalah Organisasi politik yang dibentuk oleh sekolompok warga negara RI. Tujuan parpol adalah :

1. Tujuan umum parpol adalah :

A. Mewujudkan cita – cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksudkan dalam pembukaan UUD 1945.

B. Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan pancasila dan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam NKRI.

C. Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Tujuan khusus parpol adalah memperjuangkan cita – citanya dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.

Keanggotaan parpol adalah sebagai berikut :

(27)

D. Sikap postif terhadap perwujudan kedaulatan rakyat

Pasal 1 ayat dua UUD 1945 “ Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD”. Salah satu sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat melalui pemilu. Pemilu diselenggarakan oleh DPR, DPD, DPRD, Serta memilih Presiden dan Wapres.

Pemilu dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Sikap positif terhadap perwujudan kedaulatan rakyat antara lain :

1. Tidak mengganggu jalannya pemilu

2. Berperan serta dalam penentuan anggota badan pemeriksa keuangan. 3. Ikut menyampaikan aspirasinya demi kemajuan bangsa Indonesia

Salah satu asas demokrasi adalah adanya partisipasi dan dukungan rakyat terhadap

Referensi

Dokumen terkait

Sekolah Tinggi llmu Administrasi Panglima Sudirman Surabaya 32 Puspowardoyo, S.Pd., M M Politeknik Kesehatan RS Dr Soepraoen Kesdam V Malang 33 Yohanes Andy Rias,

biaya variabel total (TVC) dibagi dengan jumlah unit barang yang

While the obvious threat of coastal flooding to the island economy is the inundation of commercial buildings, the loss of coastal public access points is another detrimental

Angket ditujukan untuk mendapatkan gambaran umum tentang pengalaman mahasiswa dalam hal bagaimana mereka menerima dan merasakan proses belajar bahasa Inggris,

PROGRAM STUDI D3 MARKETING FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SULTAN

SLEMAN 31-12-1942 Perempuan Janda/Duda (C.Mati) Kepala Keluarga

Rataan ukuran lebar vili ilium usus halus ayam buras umur 7 hari yang berasal dari telur tetas diinjeksi asam amino dengan waktu yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 1.. Berdasarkan

Yaitu data yang berhubungan dengan angka-angka, baik yang diperoleh dari hasil pengukuran maupun dari nilai-nilai sebuah data yang diperoleh dengan jalan mengubah