• Tidak ada hasil yang ditemukan

Critical Review Jurnal Tugas Geografi Tr

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Critical Review Jurnal Tugas Geografi Tr"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MATA KULIAH GEOGRAFI TRANSPORTASI

CRITICAL REVIEW

Dibuat oleh:

Nama : Henny Mulandari

NIM : 14/369067/GE/07921

Departemen : Geografi Lingkungan

FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS GADJAH MADA

(2)

Judul: Sistem Informasi Transportasi Jalur Angkutan Kota untuk Penataan Ruang Wilayah Kota Semarang Guna Membantu Pengambilan Keputusan

(Studi Kasus: Bagian Wilayah Kota III dan IV Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang) Penulis: Sarita Yuniarti Hanum (Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang)

Sistem Informasi Transportasi dan Jalur Ankutan Kota menurut penulis memiliki tujuan untuk menyajikan suatu pilihan yang lebih baik dan lebih efisien pada bidang informasi dalam membantu pengambilan keputusan penanganan jalur angkutan kota atau angkot di wilayah kajian yaitu Semarang khususnya bagian wilayah kota III dan IV Kotamadya tingkat II. Melalui kajian ini penulis berharap agar altermatif ataupilihan ini dapat dikelola dengan baik agar tidak terjadi tumpang tindih antar fisik wilayah. Selain itu juga dapat digunakan sebagai landasan pembuatan keputusan di bidang Rencana Tata Ruang Kota. Penggunaan Sistem Informasi Geografis dalam penyajian data diharapkan menjadi hal yang menarik sehingga memudahkan pengguna untuk mengankses informasi dengan proses yang tidak rumit dengan penyajiannya yang secara digital. Database spasial tentang Rencaa Jaringan Jalan Baru, Jalur atau trayek angkutan kota atau angkot, serta rencana sistem transportasi yang berisi Peta Tata Guna Lahan pada wilayah Kajian yaitu Semarang bagian wilayah kota III dan IV termuat dalam Sistem Transportasi dan Jalur Angkutan Kota berbasi Sistem Informasi Geografis. Wilayah kajian dipilih dengan pertimbangan bawha bagian wilayah III dan Iv merupakan daerah yang memiliki kepadatan penduduk dengan arus lalu lintas yang cukup padat bahkan sangat padat. Database terdiri dari dua, yaitu database internal dan database eksternal. Database internal terbentuk dari hasil rancangan data spasial, sedangkan database eksternal digabungkan dengan database Sistem Informasi Geografi yang baru.

(3)

transportasi akan menimbulkan interaksi yang dapat mendukung aktifitas interaksi pusat kota, pusat perdagangan dan industri, serta pendidikan. Roda perekonomian memiliki peran kunci yang menggerakannya yaitu transportasi. Sistem jaringan lalu lintas atau manajemen lalu lintas yang kurang tepat dapat mengganggu jalannya perekonomian dan dapat menimbulkan permasalahan lingkungan seperti adanya kemacetan, polusi, gangguan kebisingan maupun kenyamanan dan keamanan. Penulis mengatakan bahwa dari hasil pengamatannya, Indonesia memiliki masalah pada lalu lintasnya. Hal tersebut dikarenakan belum adanya optimalisasi perencanaan sistem jaringan lalu lintas dan sistem transportasi.

Penulis mengungkapkan bahwa perlu adanya pertimbangan penyediaan sarana dan prasarana dibidang transportasi pada Kota Semarang dengan mempertimbangkan keanekaragaman yang berkaitan dengan pola pergerakan yang menyebabkan terjadinya perkembangan kepadatan kegiatan lalu lintas barang dan manusia yang terus mengalami perkembangan. Penanganan yang tepat sangat dibutuhkan pada keanekaragaman sistem transportasi dan jalur angkutan kota di Kota Semarang. Hal tersebut perlu dilakukan agar pada laju pergerakan mendapat komposisi dan proporsi yang sesuai. Jika penanganan pengaturan lalu lintas tersebut tidak dikelola dengan baik maka akan menibulkan permasalahan baru yang semakin kompleks. Menurut penulis, Sistem Informasi Geografi merupakan sarana pendukung yang dapat mengoptimalkan sistem kerja secara efektifitas waktu, dana, maupun tenaga. Alasan penulis mengatakan seperti itu bahwa Sistem Informasi Geografi memiliki kemampuan untuk menggabungkan beberapa jenis data yang diperlukan dalam sistem kerja. Sistem Informasi Geografi yang digunakan dalam pembuatan Sistem Informasi Transportasi dan Jalur Angkutan Kota dikatakan sebagai salah satu sarana dalam upaya membuat sistem informasi yang cepat dan akurat yang nantinya dapat memudahkan dalam pengembangan rencana tata ruang serta dalam pengambilan keputusan oleh para pelaku pembangunan wilayah.

(4)

tidak diimbangi dengan struktur pemanfaatan tata guna lahan yang serasi, tumbuhan permukiman kumuh di Kota Semarang karena semakin banyaknya penduduk yang menyebabkan kepadatan, menumpuknya alat-alat transportasi, serta bertambahnya sarana transportasi yang tidak diimbangi dengan perkembangan jaringan jalan dan transportasi yang sesuai. Data mengenai kondisi lapangan dan data-data mengenai jaringan jalan dan transportasi belum tersedia dengan baik, sehingga menurut penulis dibutuhkan sistem informasi yang memvisualisasikan data yang digunakan untuk merencanakan jaringan jalan dan transportasi untk waktu dekat maupun untuk perancang yang akan datang. Perencanaan tatanan sistem infromasi jaringan jalan dan transportasi membutuhkan teknologi yang maju, sehingga penggunaan Sistem Informasi Geografi dianggap sebagai salah satu alternatif yang dapat membantu dalam pembuatan sistem informasi transportasi dan jalur angkutan kota untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan tata ruang.

(5)

membentuk grid. Sedangkan data vektor menampilkan data spasial dengan menggunakan titik, garis, poligon serta atribut-atributnya.

Metodologi penelitian yang dilakukan oleh penulis diantaranya menentukan obyek penelitian, mengumpulkan data yang diperlukan, dan merancang bangun sistem informasi geografi. Obyek penelitian yang digunakan adalah wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Bagian Wilayah Kota III dan Bagian Wilayah Kota IV. Data yang digunakan bersumber dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Tahun 1995-2005, serta literatur yang mendukung pembuatan Sistem Informasi Geografi. Kemudian dijelaskan juga oleh penulis tentang metode pengembangan sistem informasi berbasis Sistem Informasi Geografi. Pengembangan yang dilakukan dimulai dengan penaksiran fungsi-fungsi Sistem Informasi Geografi baru kemudian dilakukan survei mengenai perangkat keras dan lunak, dan data yang diperlukan.

Rancang bangun Sistem Informasi Geografi yang pertama kali dilakukan yaitu survey data kemudian perencanaan sistem transportasi untuk mendapatkan segi efisiensi dan efektifitas pelayanan. Salah satunya adalah perencanaan sistem transportasi jalan raya dengan sistem perencanaan pola jaringan jalan dengan berbagai dasar sehingga dipilihlah pola lingkar dan jari-jari sebagai sistem transportasi dasar. Penulis juga menjelaskan mengenai perancangan Graphical User Interface yang dapat menyediakan sarana kominukasi antara manusia dengan sistem komputer yang efisien, efektif dan bersifat user friendly. Penulis juga mengilustrasikan proses pembuatan peta tematik peta ke ArcView dan user interface Sistem Infromasi Geografi.

(6)

lalulintas dan pembinaan jalan. Sistem jaringan jalan terdiri dari sistem jaringan primer dan sistem jaringan sekunder.

Perencanaan yang dilakukan meliputi rencana fasilitas transportasi, rencana pola sirkulasi, dan rencana rute kendaraan umum dan kendaraan angkutan kota. Dalam perencanaan jaringan jalan dibedakan menjadi dua, yaitu rencana jaringan pembuatan jaringan jalan baru dan rencana peningkatan jaringan jalan. Serta kesimpulan yang didapat diantaranya adalah kemampuan membangun Sistem Transportasi dan Jalur Angkutan Kota berbasis Sistem Informasi Geografi yang baik akan menghasilkan perolehan informasi keruangan yang lengkap dan dinamis, selain itu penggunaan Sistem Infromasi Geografi memudahkan dalam menentukan lokasi-lokasi sesuai kajian dan membantu dalam penentuan kebijaksanaan perencanaan pada lokasi kajian.

(7)

Daftar Pustaka

Giyarsih, S. R. (2003). Peran koridor perkotaan terhadap pembangunan wilayah perdesaan: studi transformasi struktur wilayah perdesaan di koridor perkotaan Yogyakarta-Solo-Semarang: laporan penelitian hibah bersaing XI/1 perguruan tinggi, tahun anggaran 2003. Lembaga Penelitian, Universitas Gadjah Mada.

Giyarsih, S. R. (2011). IDENTIFIKASI TIPOLOGI WILAYAH PENGEMBANGAN PRASARANA DAN SARANA DASAR PEKERJAAN UMUM DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 11(3), 115-124.

Giyarsih, S. R. (2012). DAMPAK TRANSFORMASI WILAYAH TERHADAP

KONDISI KULTURAL PENDUDUK (TINJAUAN PERSPEKTIF GEOGRAFIS).

Giyarsih, S. R. (2012). PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG JOGOYUDAN DAN RATMAKAN DI BANTARAN SUNGAI CODE KOTA YOGYAKARTA (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).

Giyarsih, S. R., & Alfana, M. A. F. (2013). The Role of Urban Area as the Determinant Factor of Population Growth. Indonesian Journal of Geography,45(1).

Giyarsih, S. R., & Kurniawan, A. (2011). Regionalisasi Wilayah Kabupaten Bantul (Suatu Kajian untuk Kepentingan Perencanaan Pengembangan Wilayah). Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 12(4), 189-199.

Giyarsih, S.R, L. Muta’ali, R.W.D. Pramono. 2003. Peran Koridor Perkotaan Dalam Pembangunan Wilayah Perdesaan di Koridor Segitiga Pertumbuhan Joglosemar. Laporan Penelitian Hibah Bersaing XI. Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional UGM. Yogyakarta (Tidak dipublikasikan).

(8)

Giyarsih, S.R. 2010a. Pola Spasial Transformasi Wilayah di Koridor Yogyakarta-Surakarta dimuat dalam Jurnal Forum Geografi, Fakultas Geografi UMS, 24(1) : 28-38.

Giyarsih, S.R. 2010b. Urban Sprawl of The City of Yogyakarta, Special Reference to The Stage of Spatial Transformation, Indonesian Journal of Geography, 42 (1) : 49-60. Giyarsih, S.R. 2010c. Pemetaan Kelembagaan dalam Kajian Lingkungan Hidup Strategis

DAS Bengawan Solo Hulu, Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Universitas Islam Indonesia, 2 (2): 90-96.

Giyarsih, S.R. 2011. Regional Transformation in the Yogyakarta-Surakarta Corridor, International Conference on the Future of Urban and Peri-Urban Area, Yogyakarta, July 11th – 12th

Giyarsih, S.R. 2012a. Sinergisme Spasial dan Sinergisme Fungsional Sebagai Bagian Penting Untuk Kerjasama Antar Daerah di Koridor Antar Kota, Prosiding, Seminar Nasional, Informasi Geospasial untuk Kajian Kebencanaan dalam Mendukung Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial (Spatial Thinking) Masyarakat, Surakarta 22 Maret 2012.

Giyarsih, S.R. 2012b. Koridor Antar Kota sebagai Penentu Sinergisme Spasial : Kajian Geografi yang Semakin Penting, Jurnal Tata Loka,. 1(2): 90-97.

Giyarsih, S.R. 2012c. Dampak Transformasi Wilayah Terhadap Kondisi Kultural Penduduk (Tinjauan Perspektif Geografis) dimuat dalam Jurnal Forum Geografi, 26 (2) : 120-131.

(9)

Gyarsih, S. R., & Listyaningsih, U. (2002). DAMPAK NON EKONOMI MIGRASI TENAGA KERJA WANITA KE LUAR NEGERI DI DAERAH ASAL.text.

Hanum, Sarita Yuniarti. 2009. Sistem Informasi TRansportasi dan Jalur Angkutan Kota untuk Penataan Ruang Wilayah Kota Semarang Guna Membantu Pengambilan Keputusan (Studi Kasus: Bagian Wilayah Kota III dan IV Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang). Jurnal Dinamika Informatika. Vol I No 1 (2085-3343).

Ma’mun, S., Giyarsih, S. R., & Marfai, M. A. PARTICIPATION OF COASTAL

COMMUNITIES IN MANGROVE FORESTS CONSERVATION IN PASEKAN SUB DISTRICT, INDRAMAYU DISTRICT.

PERKOTAAN, P. D. P., CEKUNGAN, D. D. L. D. K., JALAN, P. P. P., HULU, P. D. G., VAN, S. T. R. K. R., PIJL, D., ... & DAN, I. K. TATALOKA VOL. 14 NO. 2 HALAMAN 90-170.

RIDWAN, U. H., & Giyarsih, S. R. (2010). Kajian kualitas lingkungan permukiman masyaraakt pesisir Suku Bajo di Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi

Tenggara (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).

Ridwan, U. H., & Giyarsih, S. R. (2012). Kualitas Lingkungan Permukiman Masyarakat Suku Bajo di Daerah yang Berkarakter Pinggiran Kota dan Daerah Berkarakter Pedesaan di Kabupaten Muna. JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA, 8(2), 118-125.

Referensi

Dokumen terkait

Jika kita membaca sebuah riwayat dari salah seorang imam, maka kita tidak tahu apakah sang imam mengucapkan sabdanya dalam keadaan taqiyah atau tidak hal ini penting

Jumat,23 Januari 2015 Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Sidang Tugas Akhir FTI-ITS.. Sidang Tugas Akhir (TL

Kontribusi penerimaan yang berasal dari dana perimbangan sebesar 77,48%, PAD sebesar 2,16%, dan lain-lain penerimaan pendapatan daerah yang sah sebesar 20,36%, hal

Hasil sidik ragam dengan selang kepercayaan 95% (Lampiran 5) menunjukkan bahwa waktu pengukusan tidak berpengaruh nyata terhadap KPAP mi yang dihasilkan, sedangkan konsentrasi

Proses pengelompokkan data dilakukan untuk mengelompokkan data dan menggunakan fungsi and dan or dari fuzzy, dimana bertujuan untuk memilih nilai yang nantinya

“ Benar, terus menurun angkanya. Tidak bisa dipungkiri kalau kami tahun ini tidak mencapai target yang kami tetapkan, dikarenakan pandemi covid membuat

Metode desain yang digunakan pada perancangan Sekolah Alam Pacitan yang mengacu pada pendekatan pendidikan lingkungan hidup dan budaya adalah menggunakan proses desain dari Gail

 Bersama mitra (guru bahasa Jerman) memilih topik dan informasi yang akan disajikan dalam bacaan agar menarik bagi siswa dengan menggunakan metode PQ4R.. 