Nama : SITI NURAINI { 35 }
Kelas : IX-7
SMP N 9 SSN JAKARTA
JL. Usman No. 6 Kelapa Dua Wetan, Ciracas. Telp/fax. 871
9966/8771 3033
Halaman Pengesahan
Karya ilmiah dengan topik Kehidupan Anak SMP ini telah
terselesaikan. Sesuai dengan waktu yang ditentukan, mulai dari
tanggal 24 Januari 2012 dan dikumpulkan selambat-lambatnya
pada tanggal 24 Februari 2012.
Karya ilmiah ini pun telah diperiksa dan disahkan oleh:
Pembimbing 1
Pembimbing 2
Rosmini
.
S.Pd
Dra. Ina Nuryati
NIP. 196207311992032001 NIP. 196606251991032003
Kepala SMP N 9 Jakarta
Ami Witaryati .M.M.Pd
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Terima kasih kepada orang tua saya yang telah memberi masukan-masukan untuk saya. Dan juga terima kasih kepada Guru dan teman-teman saya yang telah memberi kritik dan saran dalam membuat karya ilmiah ini.
Saya memilih topik tentang kehidupan anak SMP karena bagi saya ini sangat menarik. Masa SMP adalah masa peralihan dari SD menuju SMA. Pada masa ini, anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Hal ini membuat saya ingin tahu “Ada Apa di Masa SMP?”. Dan banyak yang bisa saya ungkap dari hal ini. Karena saya juga masih duduk di bangku SMP, jadi saya bisa menjadi salah satu narasumber dalam melakukan penelitian.
Saya berharap, para pembaca bisa menikmati karya ilmiah ini. Dan saya harap, dengan membaca karya ilmiah ini, para pembaca dapat mengetahui dan mengerti apa saja yang terjadi di masa SMP. Dan bagi orang tua yang membaca karya ilmiah ini, bisa lebih
mengerti keinginan anak-anaknya serta lebih memahami bagaimana cara mendidik anak-anaknya yang sedang menuju proses kedewasaan ini. Terutama bagi para pelajar yang baru menduduki bangku SMP, agar tidak salah dalam memilih pergaulan dan melakukan tindakan.
Dalam pembuatan karya ilmiah ini, saya masih menemukan beberapa kesulitan. Dan tentunya masih ada beberapa kesalahan dalam penulisan karya ilmiah ini, baik itu kesalahan kecil maupun kesalahan besar. Atas kesalahan-kesalahan dalam karya ilmiah ini, saya mohon maaf dan harap di maklumi.
Daftar Isi
Halaman
Judul……… ……… i
Halaman
Pengesahan……… ……… ii
Kata
Pengantar……… ……….. iii
Daftar
Isi……… ………. iv
Bab I.
Pendahuluan……… ………. 5
1.1 Latar
Belakang……… ……….. 5
1.2 Identifikasi
Masalah……… ……….. 5
1.3 Rumusan
Masalah……… ……….. 6
1.4 Tujuan……… ………. 6
1.6 Metode
Penelitian……… ……….. 7
Bab II.
Pembahasan……… ……… 8
2.1 Persahabatan, Pertengkaran dan
Percintaan………. 8 2.2 Kenakalan-kenakalan di Masa
SMP……….. 12 2.3 Peranan Orang Tua Dalam Mendidik dan Mengawasi Anaknya……….. 13
Bab III.
Penutup……… ……….. 16
Daftar
Pustaka……… ………. 17
Lampiran……… ……….. 18
Biografi
Penulis……… ……… 23
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Masa SMP adalah masa ingin tahu & coba-coba. Begitulah kiranya julukan bagi anak-anak SMP. Banyak hal yang terjadi di masa SMP. Mulai dari hal yang manis sampai yang pahit, terjadi di masa SMP. Contohnya seperti persahabatan, pertengkaran dan percintaan.
Sama halnya dengan para remaja lainnya, anak SMP juga
memiliki kenakalan-kenakalan. Namun, kenakalan di masa SMP itu lebih ke keusilan/kejahilan anak-anak. Dan tentunya, dalam hal ini peran orang tua sangatlah penting dalam mengawasi, mendidik serta mendampingi anaknya agar tidak terjerumus ke hal-hal yang tidak diinginkan. Karena, anak-anak zaman sekarang itu lebih mudah terpengaruh dari lingkungan luar.
Dan juga, bagaimanakah pandangan orang tua terhadap anaknya yang sudah berpacaran? Inilah yang menarik. Setiap orang tua memiliki pandangan yang berbeda tentang anaknya yang sudah berpacaran. Begitupun tanggapan para orang tua melihat
kenakalan-kenakalan di masa SMP saat ini. Dan cara orang tua yang terlalu keras dalam mendidik anaknya bisa menjadi salah satu
penyebab anaknya salah dalam mengambil langkah.
Inilah yang menarik yang bisa di kupas tentang kehidupan anak SMP.
1.2 Identifikasi Masalah
Banyak kejadian-kejadian yang terjadi di masa SMP. Dari
kejadian-kejadian itu, saya menemukan beberapa masalah yang dapat di identifikasi, yaitu sebagai berikut:
1.)Apa makna persahabatan yang sesungguhnya?
2.)Apa penyebab anak-anak lebih suka curhat ke sahabatnya? 3.)Lebih baik curhat ke sahabat atau ke orang tua?
5.)Bagaimana cara menyelesaikan masalah dengan teman yang sudah berlarut-larut?
6.)Kenakalan apa saja yang terjadi di masa SMP?
7.)Apa masalah yang timbul dari kenakalan-kenakalan di masa SMP?
8.)Apa pandangan orang tua tentang anaknya yang sudah berpacaran?
9.)Apakah para orang tua mengizinkan anaknya berpacaran? 10.) Apakah para orang tua tahu jika anaknya berpacaran? 11.) Bagaimana tanggapan orang tua terhadap
kenakalan-kenakalan yang terjadi di masa SMP saat ini?
12.) Bagaimana cara orang tua mendidik dan mengawasi anaknya agar anaknya tidak menjadi pembangkang? 13.) Bagaimana cara orang tua mendidik dan mengawasi
anaknya agar anak tidak salah dalam melangkah?
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.)Apa arti sahabat itu?
2.)Mengapa anak-anak lebih suka curhat ke sahabat dari pada ke orang tuanya?
3.)Apa saja penyebab pertengkaran di kalangan anak SMP? 4.)Apa saja dampak berpacaran bagi prestasi di sekolah? 5.)Apa saja kenakalan-kenakalan yang sering terjadi di masa
SMP?
6.)Bagaimana pandangan orang tua terhadap anak-anak yang sudah berpacaran?
7.)Apa tanggapan orang tua dengan kenakalan-kenakalan yang sering terjadi di kalangan anak SMP?
8.)Bagaimana cara orang tua dalam mendidik dan mengawasi anaknya agar anaknya tidak salah dalam melangkah?
1.4 Tujuan
tujuan saya membuat karya ilmiah ini adalah untuk berbagi pengalaman-pengalaman apa saja yang terjadi di masa SMP dan juga mengajak para orang tua untuk lebih memahami karakter anaknya dalam mengawasi dan mendidik anaknya dalam masa peralihan ini.
1.5 Kegunaan
Kegunaan dibuatnya karya ini adalah agar para pembaca dapat mengerti dan mengetahui apa saja yang terjadi di masa SMP. Bagi para orang tua yang membaca karya ini, karya ini juga bisa menjadi sumber tentang apa yang sebenarnya anak inginkan. Sehingga orang tua tidak salah dalam mendidik anaknya. Serta bagi para pembaca yang belum mengalami masa SMP, karya ini bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam bertindak untuk menghadapi masa SMP yang akan kalian jalani. Dan bagi para pelajar SMP sendiri, karya ini bisa dijadikan catatan diri agar tetap melakukan hal-hal yang sewajarnya.
1.6 Metode Penelitian
Dalam proses pembuatan karya ilmiah ini, metode yang saya gunakan adalah:
1. Angket => Membagikan angket kepada teman-teman di sekolah
2. Wawancara => Mewawancarai orang tua yang anaknya masih duduk di bangku SMP
Bab II
Pembahasan
2.1 Persahabatan, Pertengkaran dan Percintaan
Persahabatan
Manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Begitupun anak-anak SMP yang membutuhkan teman untuk bisa saling berbagi dan tolong-menolong. “Sahabat”
itulah yang sering kita dengar. 1.)Apa arti sahabat itu?
Sahabat adalah seseorang yang selalu ada saat kita
Tetapi ternyata, tidak semua anak-anak setuju dengan pernyataan “Sahabat adalah seseorang yang selalu ada saat susah maupun
senang”. Sebagian anak yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut disebabkan karena mereka pernah dihianati atau ditinggal sahabatnya.
2.)Mengapa anak-anak lebih suka curhat ke sahabat dari pada ke orang tuanya?
Lebih dari 80%, anak-anak lebih suka curhat kepada sahabatnya dari pada ke orang tuanya sendiri. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena anak-anak lebih merasa nyaman dan cocok jika sharing atau berbagi cerita ke teman sebayanya. Walaupun terkadang, sahabat yang kita percaya itu bisa saja menghianati kita. Maka dari itu, untuk mencari sahabat pun kita harus betul-betul selektif. Karena mencari sahabat sejati itu tidak mudah.
Anak-anak SMP zaman sekarang, cenderung merasa sudah dewasa dan merasa bisa menangani masalahnya sendiri tanpa bantuan orang tuanya. Padahal, mereka masih sangat
membutuhkan bantuan orang tua untuk saling konsultasi yang terbaik. Memang tidak semua orang tua dapat mengerti
tentang isi curahan hati anaknya. Tetapi, masih banyak anak-anak yang lebih suka curhat ke orang tua dari pada ke
sahabatnya. Sesungguhnya, cerita ke orang tua itu, lebih baik dan aman dari pada cerita ke sahabat. Karena, bagaimanapun orang tua tidak akan pernah menyakiti apalagi menghianati anaknya.
Pertengkaran
ada ujiannya, yaitu pertengkaran. Pertengkaran di dalam sebuah persahabatan itu hal yang wajar. Tetapi, anak-anak juga harus bisa menyelesaikan masalah dalam persahabatan itu. Dan anak-anak pun harus bisa mengendalikan emosinya dalam
menghadapi suatu masalah.
3.)Apa saja penyebab pertengkaran di kalangan anak SMP? Penyebab pertengkaran itu sangat banyak. Tetapi di kalangan SMP biasanya pertengkaran bisa terjadi hanya karena hal-hal sepele. Beberapa penyebab pertengkaran di kalangan anak SMP diantaranya sebagai berikut:
a. Salah paham
b. Perbedaan pendapat
c. Adanya perkataan yang membuat teman tersinggung d. Kurangnya komunikasi yang baik
e. Memperebutkan satu pria/wanita
Itulah beberapa contoh penyebab pertengkaran di
kalangan anak SMP. Tentunya, kita harus bisa menyelesaikan masalah yang terjadi. Jangan sampai persahabatan yang telah kita bangun, terputus sia-sia hanya karena hal yang sepele. Sedikit tips untuk menyelesaikan masalah diantara kita dan teman kita:
a. Jangan lari dari masalah dan hadapi masalahmu b. Kendalikan amarahmu dan tenangkan dirimu c. Selesaikan masalah secara baik-baik
d. Ajaklah temanmu untuk berkomunikasi dengan terbuka e. Berusahalah berbesar hati untuk meminta maaf duluan,
meskipun bukan dirimu yang salah
Jika kita berhasil menyelesaikan suatu masalah secara baik-baik, itu berarti kita sudah menjadi salah satu orang yang berhasil. Kita berhasil menyelamatkan persahabatan yang sudah kita jalani. Masalah yang sudah selesai, jangan diungkit-ungkit lagi di masa yang akan datang. Karena, itu juga bisa menyebabkan pertengkaran.
Percintaan juga mewarnai kehidupan anak SMP. Pacar, kekasih atau teman dekat, itulah istilahnya. Untuk kalangan
remaja, pacaran itu lebih bersifat senang-senang dan main-main, begitupun untuk kalangan anak SMP. Karena, usia seperti kita ini memang belum memiliki masalah-masalah hidup yang komplek seperti orang dewasa. Diperkirakan perbandingan antara anak yang sudah memiliki pacar dan belum memiliki pacar adalah 50%:50%. Dari hasil penelitian saya membuktikan, bahwa para orang tua mengetahui anaknya yang sudah berpacaran. Namun, tidak semua orang tua mengizinkan anak-anaknya berpacaran. Rata-rata orang tua yang mengizinkan anaknya berpacaran
beralasan, “ Boleh saja berpacaran, selama itu memotivasi kalian untuk lebih giat belajar” .
4.)Apa saja dampak berpacaran terhadap prestasi di sekolah? Dampak berpacaran terhadap prestasi disekolah ada 2 kemungkinan, yaitu:
1. Prestasi meningkat
Contohnya ketika kita memiliki pacar yang 1 kelas dengan kita. Otomatis, kita akan merasa terpacu untuk belajar lebih giat. Karena, kita malu jika nilai kita jelek.
2. Prestasi menurun
Contohnya ketika kita terlalu asyik dengan pacar. Dan kita sampai lupa dengan tugas dan lupa belajar, karena yang ada dipikiran kita hanya pacar, pacar dan pacar. Dan akhirnya hancurlah prestasi kita di sekolah.
Adapun dampak dari berpacaran selain terhadap prestasi di sekolah, adalah:
- Dampak positif:
b. Pergaulan lebih luas. Kita bisa semakin banyak teman. Misalnya ketika pacar kita mengenalkan kita kepada teman-temannya.
c. Merasa diperhatikan karena ada yang memberikan
perhatian lebih kepada kita, yaitu perhatian dari seorang pacar.
d. Merasa aman, tenang, nyaman dan terlindungi.
- Dampak negatif:
a. Bisa terpancing untuk berbuat maksiat, apalagi di tempat-tempat yang sepi.
b. Frustasi ketika sedang merasa sedih karena ada suatu masalah dalam hubungan mereka.
c. Kebebasan pribadi berkurang.
d. Pertengkaran yang mengakibatkan permusuhan.
2.2 Kenakalan-kenakalan di Masa SMP
Pada umumnya, kenakalan-kenakalan di masa SMP itu masih wajar-wajar saja. Biasanya kenakalan-kenakalan ini lebih cenderung kepada keusilan/kejahilan anak-anak saja.
5.)Apa saja kenakalan-kenakalan yang sering terjadi di kalangan anak SMP?
Kenakalan-kenakalan yang sering terjadi di masa SMP, diantaranya adalah:
Menyontek adalah kebudayaan para pelajar yang masih berlaku. 95% anak-anak setuju dengan pernyataan itu. Menurut mereka, ini sudah seperti tradisi
turun-temurun. Kenakalan ini masih wajar untuk kalangan anak SMP.
b. Ribut di kelas
Ribut di kelas, apalagi ketika sedang tidak ada guru, itu adalah hal biasa. Selama tidak membuat keributan yang sangat besar dan tidak ada yang terluka/kecelakaan,
kenakalan ini masih bisa dibilang kenakalan yang wajar di kalangan SMP. Karena biasanya, ribut di kelas ini hanya membuat kegaduhan saja, seperti ngobrol atau jalan-jalan kesana-kemari.
c. Maen Hp ketika guru sedang menerangkan
Biasanya, ketika sedang bosan dengan pelajaran atau guru yang sedang menerangkan, anak-anak suka maen Hp di kelas. Anak-anak biasanya hanya sms-an, internet-an atau bermain game.
d. Tidur di kelas
Anak- anak terkadang suka tidur di kelas. Hal ini biasanya disebabkan karena menonton tv hingga larut malam dan akhirnya bangun kesiangan. Besoknya ketika sedang belajar, anak-anak malah mengantuk. Dan tak sadar kalau Ia tertidur di kelas.
2.3 Peranan Orang Tua Dalam Mendidik dan Mengawasi Anaknya
mendidik anak-anaknya dan nantinya anak-anak merasa terkekang dan ingin berontak, bahkan anak-anak bisa melampiaskannya ke hal-hal yang negatif. Sikap orang tua yang terlalu keras juga bisa membuat sakit hati dan pengalaman traumatis yang amat dalam terhadap diri si anak tersebut.
6.)Bagaimana pandangan orang tua tentang anaknya yang sudah berpacaran?
Saat ini, banyak orang tua yang beranggapan selama berpacaran itu bisa memotivasi untuk lebih giat belajar, ya boleh saja. Memang banyak yang setuju dengan anggapan tersebut, tapi tidak sedikit pula yang tidak setuju dengan hal itu. Bila dikaitkan dengan agama, sebenarnya dalam Islam tidak ada yang namanya berpacaran. Berpacaran itu
hukumnya haram. Itulah salah satu alasan mengapa orang tua tidak mengizinkan anaknya berpacaran. Selain itu, orang tua juga memiliki rasa khawatir kepada anaknya, orang tua takut anaknya belum bisa menjaga diri dan takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Itu yang menjadi alasan utama orang tua tidak mengizinkan anaknya berpacaran, apalagi masih dalam masa SMP.
Hasil penelitian saya juga menyatakan, para orang tua sangat prihatin terhadap etika anak-anak dalam berpacaran saat ini. Banyak anak-anak yang sudah berani jalan berdua sambil bergandengan tangan di muka umum tanpa merasa malu dilihat orang. Sikapnya itu sangat tidak cocok, apalagi untuk usia anak SMP. Masih banyak anak-anak yang salah mempergunakan kepercayaan dari orang tuanya, ya
contohnya seperti itu.
7.)Apa tanggapan orang tua dengan kenakalan-kenakalan yang sering terjadi di kalangan anak SMP?
Untuk kenakalan seperti usil/jahil, menyontek, ribut dikelas, hal yang seperti itu masih wajar. Tetapi, orang tua juga tetap harus berusaha menegur dengan cara pendekatan, berbicara dari hati ke hati. Orang tua harus memberi tahu pada anaknya bahwa apa yang Ia lakukan itu tidak baik. Orang tua
mengajarkan tanggung jawab pada anaknya agar anak itu tahu, apa pun yang Ia lakukan harus ada tanggung jawabnya. Dan juga mengingatkan mereka bahwa masih ada yang
mengawasi kita. Tidak hanya manusia, tapi juga ada malaikat yang selalu mengawasi kita. Begitupun dengan kenakalan-kenakalan yang terjadi di masa SMP, seperti bermain Hp saat sedang belajar itu harus tetap mendapat sanksi. Dan untuk menyontek, anak itu juga harus sadar bahwa dalam hidup ini kita harus kompetitif. Dan jangan sampai kita menjadi orang yang ketergantungan dengan orang lain.
8.)Bagaimana cara orang tua mengawasi dan mendidik anaknya agar anaknya tidak salah dalam melangkah?
Dalam masa peralihan ini, peran orang tua sangat penting dalam mendidik dan mengawasi anaknya agar tidak salah dalam melangkah. Berdasarkan hasil penelitian saya, beberapa cara orang tua mendidik anak yang baik, agar anaknya tidak salah dalam melangkah, diantaranya adalah:
1. Dirumah diberikan pendidikan agama. Jika imannya sudah kuat, di rumah sudah dibentengi dengan fondasi yang kokoh, mudah-mudahan anak itu tidak terpengaruh dengan hal-hal negatif dari luar. Karena si anak tahu batasan-batasan mana yang baik dan mana yang buruk. 2. Orang tua harus menjadi contoh. Karena, usia-usia anak
remaja itu, apalagi usia anak SMP itu sedang mencari idola. Orang tua harus berusaha menjadi idola bagi anaknya. Jika orang tua bisa menjadi contoh yang baik, mudah-mudahan anak itu juga baik, begitupun
3. Mengajarkan sikap saling menghormati. Saling
menghormati dengan orang yang lebih tua. Dan juga saling menghormati dengan teman sebayanya. Mulai dari hal kecil seperti memanggil “Mas… Mba…” kepada orang yang lebih tua.
4. Memberi pengarahan kepada anak-anak. Orang tua memberi pengarahan dengan cara pendekatan. Ketika si anak melakukan suatu kesalahan, jangan langsung
dimarahi. Tetapi, tegur secara halus dan ajak bicara dari hati ke hati.
Saat ini, banyak orang tua yang tidak bisa mengerti
kemauan anaknya. Orang tua terlalu memaksakan ambisinya sehingga anak merasa terkekang dan ingin berontak. Dan terkadang anak-anak cenderung melampiaskannya ke hal-hal yang negatif. Misalnya seperti orang tua yang ingin anaknya seperti apa yang orang tua inginkan, tetapi si anak tidak mau menjadi seperti apa yang orang tua inginkan. Si anak punya pilihan ingin menjadi apa dan anak memiliki bakatnya sendiri yang mungkin berbeda dengan orang tuanya. Tetapi terkadang orang tua tidak dapat memahami anaknya dan terlalu
memaksakan keinginannya. Lalu bagaimana cara menyikapi hal seperti itu?
Cara menyikapi hal seperti itu adalah orang tua harus
menyadari bahwa anak itu hidup bukan di dunia orang tuanya. Anak itu hidup di masa setelah orang tua yang membuat
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Dari hasil observasi ini saya dapat menyimpulkan, bahwa di masa SMP banyak sekali hal yang terjadi. Mulai dari hal yang manis sampai hal yang pahit, semua itu mewarnai kehidupan anak SMP. Dan
nanntinya, hal-hal yang terjadi di masa SMP itu akan menjadi kenangan yang tak terlupakan.
Saya pun mengerti, menngapa banyak anak-anak seusia saya yang salah dalam melangkah. Salah satunya adalah faktor dari didikan orang tuanya yang terlalu keras sehingga anak merasa terkekang. Saya harap setelah para orang tua membaca karya ilmiah saya ini, para orang tua bisa mengerti apa yang anaknya inginkan. Setiap anak itu memiliki bakat yang berbeda yang ingin mereka kembangkan.
3.2 Saran
Saran dari saya bagi para pelajar yang masih duduk di bangku SMP adalah hati-hatilah dalam melangkah. Jangan sampai kalian salah memilih jalan dan terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak baik. Ikutilah bakatmu dan jangan pernah berputus asa dengan apa yang kamu impikan. Kejar cita-citamu setinggi langit.
menentukan masa depannya. Tentunya masih tetap dalam pengarahan dan pengawasan anda sebagai orang tua.
Daftar Pustaka
Dr. Michael Hershorn. 2006. Redakan Amarahmu! . Jakarta :
PT. Bhuana Ilmu Populer.
Monty P. Satiadarma. 2001. Persepsi Orang Tua Membentuk
Perilaku Anak. Jakarta : Pustaka Populer Obor.
http://pusatremaja.com/2011/07/20/arti-pacaran-buat-kamu/
http://www.anneahira.com/pengaruh-pacaran-terhadap-prestasi-belajar.htm
Lampiran
Angket
Inilah hasil angket yang saya bagikan ke 80 orang yang terdiri dari anak kelas 8 dan 9:
1. Anda lebih suka curhat ke sahabat dari pada ke orang tua anda?
a. Iya = 83,75% b. Tidak = 16,25%
2. Pernahkah sahabat yang anda percaya menghianati anda? a. Pernah = 71,25%
b. Tidak pernah = 28,75%
3. Setujukan anda dengan “Sahabat adalah orang yang selalu ada saat susah maupun senang”?
a. Iya = 66.25% b. Tidak = 33,75%
4. Apakah anda memiliki pacar? a. Iya = 48,75%
b. Tidak = 51,25%
5. Menurut anda, apa pengaruh pacaran terhadap prestasi sekolah?
a. Meningkat = 51,25% b. Menurun = 48,75%
6. Apakah orang tua anda tahu jika anda berpacaran? a. Iya = 57,50%
b. Tidak = 42,50%
a. Iya = 48,75% b. Tidak = 51,25%
8. Menyontek adalah kebudayaan para pelajar yang masih berlaku?
a. Iya = 95,00% b. Tidak = 5,00%
9. Apakah anda suka ribut dikelas jika sedang tidak ada guru? a. Iya = 56,25%
b. Tidak = 43,75%
10. Apakah anda suka maen Hp jika guru sedang menerangkan?
a. Iya = 67,50% b. Tidak = 32,50%
Wawancara
Iniah hasil wawancara saya dengan beberapa orang tua yang diantaranya memiliki anak yang masih duduk di bangku SMP.
I. Narasumber : Bapak Tarmujianto
R : Bagaimana pandangan Bapak dengan anak-anak yang sudah berpacaran?
N : Menurut Bapak setuju saja. Selama pacaran itu memotivasi belajar.
R : Apakah Bapak mengizinkan anak Bapak untuk berpacaran? N : Tidak. Kebetulan anak Bapak masih kelas 8, masih belum bias mandiri. Kalau sudah mandiri, ya okelah. Untuk saat ini belum saya izinkan.
R : Menurut Bapak bagaimana pacaran yang baik untuk usia anak SMP?
N : Pacaran yang baik adalah untuk memotivasi belajar lewat sms, twitter, facebook dan jangan suka berduaan supaya tidak mengundang perbuatan maksiat.
R : Bagaimana tanggapan Bapak terhadap kenakalan/keusilan anak-anak SMP sekarang, misalnya seperti menyontek atau main Hp saat guru menerangkan?
N : Untuk kenakalan-kenakalan seperti itu masih wajar. Terutama di SMP 9, belum pernah sampai terlalu parah. Ya ada lah satu dua, tapi gak terlalu parah.
R : Bagaimana cara Bapak agar anak Bapak agar tidak seperti itu?
N : Menyadarkan pada mereka bahwa kita ini ada yang
R : Menurut Bapak, bagaimana cara mendidik anak yang baik agar anak itu tidak salah dalam melangkah?
N : Orang tua itu harus menjadi contoh untuk anaknya. Karena, usia-usia anak remaja kan mencari idola. Kalau bisa orang tua itu menjadi idola bagi anaknya. Kan buah itu jatuh tidak jauh dari pohonnya.
R : Sekarang ini banyak orang tua yang terlalu mengekang anaknya, misalnya anak itu maunya begini, tapi orang tua tetap memaksa kehendaknya. Lalu anak itu punya rasa ingin berontak. Terkadang malah anak itu bisa melampiaskannya ke hal-hal yang negatif. Bagaimana menurut anda cara menanggapi itu?
N : Orang tua itu harus menyadari bahwa anak itu hidup bukan di dunia orang tuanya. Anak itu hidup pada masa setelah orang tua, itu yang harus membuat orang tua itu sadar bahwa anak itu hidup di masa yang berbeda. Kita ikuti saja bakat anak itu,
selama itu baik bagi kehidupannya.
II. Narasumber : Ibu Misnetty
R : Bagaimana pandangan Ibu dengan anak-anak yang sudah berpacaran?
N : Sebenarnya dalam Islam tidak ada yang namnya berpacaran. Pada dasarnya Ibu tidak setuju. Apapun yang berhubungan
dengan agama, itu tidak bisa di tawar-tawar lagi. Sebaiknya sekarang ini guru atau orang tua mengarahkan pada anaknya contohnya temannya itu disuruh main ke rumah, supaya kita bisa mengontrol. Bukan tidak mengizinkan dalam arti
berpacaran, tetapi mereka berteman seperti kakak adik. Ibu lebih suka mereka main di rumah dari pada pergi-pergi.
R : Apakah Ibu mengizinkan anak Ibu untuk berpacaran?
N : Bukan tidak mengizinkan, tapi karena kalau dalam Islam itu tidak ada yang namanya berpacaran. Walaupun sekarang
banyak yang beranggapan selama untuk memotivasi, itu tetap tidak ada. Karena dalam agama itu tidak ada tawar menawar lagi.
N : Maen Hp tidak bisa dibenarkan. Karena saatnya belajar, ya belajar. Harus tetap ada sanksi. Kecuali kalau memang sedang pelajaran yang berhubungan dengan internet. Tetapi kalau anak itu menyalah gunakannya, tetap harus ada sanksi. Dan tidak ada kata mencontek. Walaupun kata anak-anak, menyontek itu adalah sebagian dari usaha. Tetapi seorang guru tidak boleh mengizinkan atau menyarankan anaknya untuk menyontek. R : Menurut Ibu, bagaimana cara mendidik anak yang baik agar anak itu tidak salah dalam melangkah?
N : Di rumah diberikan pendidikan agama. Insya Allah kalau imannya sudah kuat, apapun diluar kalau di rumah sudah dibentengi dengan fondasi yang kokoh, Insya Allah. Dia tahu batasan-batasan mana yang baik dan yang tidak baik.
R : Sekarang ini banyak orang tua yang terlalu mengekang anaknya, misalnya anak itu maunya begini, tapi orang tua tetap memaksakan kehendaknya. Lalu anak itu punya rasa ingin
berontak. Terkadang malah anak itu bisa melampiaskannya itu ke hal-hal yang negatif. Bagaimana menurut Ibu cara menanggapi itu?
N : Sebagai orang tua ya harus bisa tarik-ulur tarik ulur. Ada masanya anak-anak yang memang dia ngelawan. Ngelawan dalam arti tidak setuju dengan cara orang tuanya. Cara orang tua itu ya mendekatkan pada anak-anak. Saat berkumpul, ajak berbicara dan anak-anak pun bisa mengerti. Bahkan kadang mereka juga bisa tersentuh. Pendekatanlah yang dibutuhkan disini.
III. Narasumber : Ibu Siti Sri Prihatin
R : Bagaimana pandangan Ibu dengan anak-anak yang sudah berpacaran?
N : Memang banyak anak-anak sekarang yang sudah
berpacaran. Saya lihat mereka jalan berdua, gandengan tanpa merasa malu dilihat orang. Saya lihat disini bagi mereka itu suatu kebanggaan memiliki pacar. Ya kalau sebatas teman dekat ya gapapalah, tapi jangan terlalu fair jalan berduaan, gandengan, itu kayanya ga etis ya. Etikanya itu belum ada.
R : Apakah Ibu mengizinkan anak Ibu untuk berpacaran?
dengan lawan jenis itu normal. Untuk teman dekat ya saya izinkan asalkan dia tahu batas-batas moral, batas-batas etika, dan harus bisa menjaga harga dirinya sebagai perempuan, yang kebetulan anak Ibu perempuan.
R : Menurut Ibu bagaimana pacaran yang baik untuk usia anak SMP?
N : Pacaran itu tidak baik ya sebetulnya. Asalkan dapat
memotivasi kita lah ya. Misalnya saya malu kalau nilai saya jelek, karena saya lagi suka sama dia. Ya itu buat motivasi, no problem lah. Tapi ingat, tau batasan-batasan lah, terus juga saling
mengisi dan berbagi pengetahuan.
R : Bagaimana tanggapan Ibu terhadap kenakalan/keusilan anak-anak SMP sekarang, misalnya seperti menyontek atau main Hp saat guru menerangkan?
N : Untuk yang seperti itu perlu ada teguran ya mungkin pendekatan. Ya dari hati ke hati, tidak perlu dimarahi di depan umum. Kita lebih peduli pada mereka. Memberi pengarahan pada mereka bahwa yang mereka lakukan itu tidak baik. Dan nantinya mereka menjadi malas dan ketergantungan dan tidak akan kompetitif.
R : Menurut Ibu, bagaimana cara mendidik anak yang baik agar anak itu tidak salah dalam melangkah?
N : karena saya juga belajar menjadi orang tua. Saya berusaha mengajarkan anak saya ya minimal meningkatkan keimanan. Walaupun kadang-kadang anak sekarang kalo ga disuruh, ayo sholat, itu susah. Tapi itu cara pertama. Saya yakin nantinya juga mereka sadar sendiri. Dan juga mengajarkan menghormati orang lain, baik orang yang lebih tua dan teman sebayanya dengan memanggil “Mas..Mba..” ke orang yang lebih tua, itu juga namanya menghormati.
R : Sekarang ini banyak orang tua yang terlalu mengekang anaknya, misalnya anak itu maunya begini, tapi orang tua tetap memaksakan kehendaknya. Lalu anak itu punya rasa ingin
berontak. Terkadang malah anak itu bisa melampiaskannya itu ke hal-hal yang negatif. Bagaimana menurut Ibu cara menanggapi itu?
dia bisa mewujudkan apa yang Ia cita-citakan. Saya memfasilitasi dia juga semampu saya, begitupun dengan kemampuan dia juga. Kalaupun apa yang saya harapkan tidak bisa tercapai, minimal apa kata hati dia, apa yang Ia inginkan itu bisa tercapai.
Biografi Penulis
Saya juga ingin bekerja di departemen keuangan atau di direktorat pajak.
Saat ini, saya masih duduk di bangku SMP. Itu salah satu alasan mengapa saya memilih topik tentang
Kehidupan Anak SMP. Ini
sangat menarik, karena di masa SMP saya
menemukan banyak hal baru yang belum pernah saya temukan waktu saya duduk di bangku SD. Maka dari itu, saya memilih judul
“Ada Apa di Masa SMP?” .