• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Angkutan Kota di Kabupaten dan Kota Bogor dengan Google Maps

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Angkutan Kota di Kabupaten dan Kota Bogor dengan Google Maps"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI ANGKUTAN KOTA DI KABUPATEN

DAN KOTA BOGOR DENGAN GOOGLE MAPS

MUHAMMAD ULUL ALBAB

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

SISTEM INFORMASI ANGKUTAN KOTA DI KABUPATEN

DAN KOTA BOGOR DENGAN GOOGLE MAPS

MUHAMMAD ULUL ALBAB

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Komputer pada

(3)

ABSTRACT

MUHAMMAD ULUL ALBAB. Transportation Information System on Bogor District and Bogor City with Google Maps. Supervised by SONY HARTONO WIJAYA.

(4)

Penguji:

(5)

Judul Skripsi : Sistem Informasi Angkutan Kota di Kabupaten dan Kota Bogor dengan Google Maps

Nama : Muhammad Ulul Albab

NIM : G64080122

Disetujui: Pembimbing,

Sony Hartono Wijaya, S.Kom, M.Kom NIP.198108092008121002

Diketahui: Ketua Departemen,

Dr. Ir. Agus Buono, M.Si, M.Kom NIP. 19660702 199302 1 001

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan dari bulan Maret sampai bulan Juli 2012 dengan judul “Sistem Informasi Angkutan Kota di Kabupaten dan Kota Bogor dengan Google Maps”.

Penulisan skripsi ini tak lepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

 Kedua orang tua tercinta, Bapak Drs. Misran dan Ibu Marwiyah, S.Pd yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dan dukungan moral.

 Kakak dan dua adik tercinta, dr. Rabbi Natiqoh, dan Ahmad Husnayain serta Muhammad Ulun Nuha yang selalu menjadi motivasi penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir.

 Bapak Sony Hartono Wijaya, S.Kom, M.Kom selaku pembimbing atas ilmu, waktu, bimbingan, arahan, dan nasihat yang selalu diberikan selama pengerjaan skripsi ini.

 Bapak Dr. Wisnu Ananta Kusuma, ST, MT dan ibu Ir. Meuthia Rachmaniah, M.Sc selaku penguji yang telah memberikan ide dan sarannya pada penulis.

 Indri Widyastuti dan rekan-rekan Ilkom 45 yang telah banyak membantu penulis selama menjalani waktu di departemen Ilmu Komputer IPB.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Segala kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat, Amin.

Bogor, September 2012

(7)

RIWAYAT HIDUP

(8)

v

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Tujuan ... 1

Ruang Lingkup ... 1

TINJAUAN PUSTAKA Dasar Teori Graf dan Representasi Rute ... 1

Algoritme Dijkstra ... 2

Android ... 2

Google Maps API ... 2

METODE PENELITIAN Analisis Sistem ... 3

Desain Sistem ... 3

Implementasi ... 3

Penggunaan dan Pengujian ... 3

HASIL DAN PEMBAHASAN 1 Analisis Sistem ... 3

2 Desain Sistem ... 5

3 Implementasi ... 8

4 Penggunaan dan Pengujian... 10

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan ... 10

Saran ... 10

DAFTAR PUSTAKA ... 10

(9)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Diagram alir metode penelitian ... 3

2 Representasi graf trayek angkot ... 4

3 DFD level 0 SI-Angkot ... 4

4 Mockup fungsi [SI-AW.1] ... 5

5 Mockup fungsi [SI-AM.1] ... 5

6 Struktur basis data sistem ... 6

7 Flowchart menampilkan rute ... 6

8 Flowchart rute terpendek ... 7

9 Visualisasi graf dinamis... 7

10 Flowchart fungsi angkot ... 7

11 Tampilan [SI-AM.4] ... 8

12 Tampilan awal [SI-AM.1] ... 8

13 Tampilan rute angkot pada Google Maps ... 8

14 Tampilan autocomplete ... 9

15 Tampilan hasil [SI-AM.2] ... 9

16 Galeri ... 9

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1 Komponen Android (Ableson et al. 2011) ... 12

2 Deskripsi fungsional sistem ... 13

3 Trayek 14 Angkot di Kota Bogor (Sumber: DLLAJ Kota Bogor 2005)... 14

4 DFD level 1 sistem web SI-Angkot ... 17

5 DFD level 1 sistem mobile SI-Angkot ... 18

6 Mockup antarmuka web ... 19

7 Mockup antarmuka mobile ... 20

8 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 21

9 Flowchart graf... 22

10 Tampilan [SI-AW.3] ... 23

11 Tampilan cara mengambil koordinat titik ... 23

12 Tampilan mapnode ... 24

13 Tampilan [SI-AW.4] ... 24

14 Tampilan cara mendapatkan nilai encode ... 25

15 Tampilan [SI-AW.5] ... 26

(10)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Angkutan umum merupakan sarana angkutan bagi masyarakat untuk mempermudah transportasi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu jenis angkutan umum adalah angkutan kota atau yang biasa disebut angkot. Angkot merupakan sarana yang dapat memudahkan transportasi dalam kota maupun antarkota. Angkot menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia dalam memenuhi kebutuhannya, terutama kota-kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya termasuk Bogor. Angkot menjadi pilihan utama karena dapat digunakan semua orang dan tarifnya relatif murah untuk sampai ke tujuan.

Angkot sudah menjadi kebutuhan utama dalam kebutuhan sehari-hari masyarakat Bogor. Berdasarkan data dari DLLAJ Kota Bogor dan DLLAJ Kabupaten Bogor tahun 2012, jumlah trayek angkot berjumlah 40 dan jumlah angkot mencapai ribuan unit. Dengan jumlah trayek angkot yang banyak akan sulit bagi pengguna jasa angkot untuk menghafal trayek dari angkot tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya suatu sistem informasi yang bisa memberikan informasi berupa rute angkot dan informasi kombinasi angkot yang harus digunakan untuk mencapai tujuan berdasarkan rute yang terpendek.

Ertanto (2006) berhasil membuat sistem informasi untuk melihat rute terpendek jalur angkot berbasis SMS. Algoritme pencarian rute terpendek yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah Algoritme Dijkstra. Sistem tersebut masih memiliki beberapa kelemahan, salah satunya adalah desain antarmuka, yang masih dalam bentuk teks. User mengirimkan SMS, kemudian akan mendapatkan balasan SMS secara otomatis. SMS balasan yang diterima berupa nama jalan yang harus dilewati serta angkot yang dinaiki setiap jalan sehingga akan membingungkan bagi pengguna yang tidak mengetahui jalan di Bogor. Untuk memperbaiki kelemahan tersebut, sistem ini dikembangkan pada Android yang diintegrasikan dengan Google Maps yang diberi nama SI-Angkot.

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem informasi angkutan kota (angkot) di kota dan kabupaten Bogor sehingga pengguna sistem dapat mengetahui angkot apa saja yang harus digunakan untuk bisa sampai ke tujuan dan estimasi biaya

yang harus dibayar berdasarkan rute terpendek.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah:

 Sistem yang dibangun dibatasi pada jalur yang dilalui angkot di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor wilayah barat.

 Sistem yang dibangun compatible untuk Android 2.3 ke atas.

Manfaat

Manfaat penelitian ini adalah:

 Pengguna dapat merencanakan rute perjalanan dan mempersiapkan biaya.

 Masyarakat akan semakin banyak menggunakan angkot karena mudah mendapatkan informasi yang jelas dan benar.

TINJAUAN PUSTAKA

Dasar Teori Graf dan Representasi Rute

Graf G(V,E) merupakan koleksi atau berarah apabila setiap sisinya menyampaikan informasi dari satu vertex ke vertex lainnya dengan arah tertentu (Aho et.al. 1987). Apabila terdapat suatu edge ( ) yang berarah dari vertex ke maka . Suatu graf dikatakan tidak berarah apabila setiap sisinya tidak hanya menyampaikan informasi dari satu vertex ke vertex lainnya tetapi juga sebaliknya.

(11)

Algoritme Dijkstra

Algoritme Dijkstra ditemukan oleh seorang ilmuwan komputer berkebangsaan Belanda yang bernama Edsger Dijkstra. Algoritme ini merupakan algoritme pencarian rute terpendek yang biasa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan single-source shortest-paths berarah dan berbobot. Setiap edge yang menghubungkan verteks berbobot non negative (Cormen et.al. 2001). Di bawah ini merupakan pseudocode dari algoritme Dijkstra.

Waktu komputasi dari algoritme Dijkstra tergantung kepada min-priority queue yang di implementasikan. Apabila terdapat bilangan 1 sampai dapat disimpan di dalam array sehingga waktu komputasinya adalah . Apabila disimpan dalam bentuk data binary, waktu komputasinya menjadi

Android

Android dibuat oleh Google dan berkolaborasi dengan Open Handset Aliance. Open Handset Aliance merupakan aliansi dari sekitar lima puluh organisasi yang berkomitmen untuk tujuan menciptakan ponsel yang lebih baik dan “open” ke pasaran (Ableson et al. 2011).

Menurut Meier (2010), pengembangan Android terdiri atas tiga bagian yaitu :

Free dan open source sistem operasi untuk mobile.

 Pengembangan platform yang open source untuk membuat aplikasi mobile.

Device, yang merupakan bagian dari ponsel yang berjalan pada sistem operasi dan aplikasi yang membutuhkannya. Android tersusun atas beberapa lapisan antara lain application layer, application framework, android runtime, libraries, linux kernel, dan perangkat keras (Ableson et al. 2011). Lampiran 1 menjelaskan keterkaitan antarlapisan pada Android.

Penjelasan dari lapisan tersebut adalah sebagai berikut:

1 Linuxkernel

Linux kernel merupakan layer abstrak dan merupakan inti dari pelayanan seperti proses, memori, dan manajemen file.

2 Libraries

Libraries berada di atas kernel. Android terdiri atas beberapa inti library C dan C++, seperti libc dan SSL. Selain itu, ada beberapa library lainnya, antara lain SQLite dan media library.

3 Android RunTime

Android run time merupakan mesin yang menggerakkan aplikasi. Android run time terdiri atas dua, bagian yaitu Android library dan Dalvik virtual machine.

4 ApplicationFramework

Application framework menyediakan kelas untuk pengembangan aplikasi perangkat lunak. Selain itu, menyediakan abstrak umum untuk pengaksesan perangkat keras dan manajemen antarmuka serta data aplikasi. 5 ApplicationLayer

6 Application layer berjalan pada Android run time serta menggunakan kelas dan service yang telah disediakan oleh application framework.

Google Maps API

Google Maps merupakan jasa peta globe virtual gratis dan online yang disediakan oleh Google. Layanan ini dapat ditemukan di http://maps.google.com. Untuk mengintegrasi kan Google Maps dengan situs mandiri harus digunakan Google Maps API (Application Program Interface). Google Maps API menyediakan fungsi-fungsi untuk memanipulasi peta dan menambahkan konten pada peta.

Beberapa contoh dari penggunaan Google Maps API adalah untuk melihat lokasi, mencari jarak, mencari alamat, dan mendapatkan petunjuk mengemudi. Menurut Svennerberg (2010), pada tahun 2010, Google Maps API merupakan API yang paling populer di internet, yaitu sebesar 43%.

METODE PENELITIAN

(12)

Mulai

Gambar 1 Diagram alir metode penelitian.

Analisis Sistem

Tahapan ini mendeskripsikan proses berjalannya sistem. Pada penelitian ini proses desain terdiri atas beberapa bagian yaitu desain antarmuka, struktur data, arsitektur sistem, dan desain proses.

Implementasi

Implementasi merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Sistem informasi trayek angkot ini akan diimplementasikan ke dalam smartphone yang menggunakan platform Android.

Penggunaan dan Pengujian

Dalam fase penggunaan, dilakukan evaluasi terhadap sistem untuk mengetahui kelemahan dari sistem. Apabila ada kekurangan tersebut akan menjadi usulan

untuk tahapan selanjutnya yaitu fase analisis sistem. Keseluruhan sistem juga akan diuji dengan berbagai kemungkinan untuk memastikan sistem berfungsi sebagaimana mestinya. Metode yang digunakan untuk pengujian adalah metode black box.

Setelah sistem selesai dibangun, selanjutnya dilakukan proses perhitungan akurasi output sistem. Perhitungan akurasi output dilakukan dengan menghitung banyaknya output bernilai benar yang dihasilkan oleh sistem dari seluruh input yang diberikan. Perhitungan akurasi output dapat dirumus sebagai berikut:

ku a i an diuji b na

HASIL DAN PEMBAHASAN

1 Analisis Sistem

Analisis sistem adalah tahapan untuk mengetahui seluk beluk dari sistem yang akan dibuat, mulai dari merumuskan deskripsi sistem sampai dengan perancangan konseptual sistem. Dalam tahapan ini akan dijelaskan deskripsi sistem, fungsional sistem, pengguna, perancangan konseptual, dan batasan sistem.

1.1 Deskripsi Sistem

SI-Angkot adalah sebuah sistem informasi yang menyediakan informasi tentang angkutan kota yang ada di kabupaten Bogor wilayah barat dan kota Bogor. Sistem ini terdiri atas dua subsistem, mobile dan web based. Adanya sistem ini dapat membantu pengguna dalam menentukan angkot dan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk sampai ke tujuan tertentu. Tidak hanya itu, sistem ini dapat menvisualisasikan rute yang dilewati angkot melalui Google Maps.

1.2 Fungsional Sistem

(13)

 Menampilkan informasi trayek angkot.  Menambahkan trayek angkot. [SI-AW.4]  Menghapus trayek angkot. [SI-AW.5]  Mengakses situs fungsi [SI-AW.1] dan dan warna angkot. [SI-AM.3]

 Menampilkan menu. [SI-AM.4]

Deskripsi lebih lengkap kebutuhan fungsional ini dapat dilihat pada Lampiran 2.

1.3 Pengguna

Pengguna dari SI-Angkot dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pengguna biasa dan administrator. Pembagian pengguna ini berdasarkan tanggung jawab dan hak akses yang dimiliki masing-masing pengguna. Kewenangan dari masing-masing pengguna dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Spesifikasi pengguna

Pengguna Tugas Hak Akses ke Sistem

1.4 Perancangan Konseptual

Tahap ini terdiri atas perancangan kebutuhan data dan perancangan kebutuhan fungsional.

1.4.1 Kebutuhan Data

Sistem ini membutuhkan data berupa trayek angkot untuk Kota Bogor dan Kabupaten Bogor wilayah barat. Data yang digunakan berasal dari penelitian Ertanto (2006). Data mengenai trayek angkot dapat dilihat pada Lampiran 3. Untuk membentuk sebuat graf trayek angkot, node direpresentasikan oleh pertemuan trayek angkot dan edge direpresentasikan oleh jalan yang dilalui oleh setiap angkot. Representasi dari graf tersebut dapat dilihat pada Gambar 2

Gambar 2 Representasi graf trayek angkot.

1.4.2 Kebutuhan Fungsional

Secara umum, kebutuhan fungsional dimodelkan dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD). Diagram konteks atau DFD level 0 dari SI-Angkot dapat dilihat pada Gambar 3. DFD level 0 kemudian dikembangkan menjadi DFD level 1.

SIANGKOT

Pengguna Biasa Administrator

Asal, tujuan Nama angkot ,rute,level , jarak dan estimasi biaya

Angkot jarak dan estimasi biaya

Rute, level

(14)

DFD level 1 memiliki informasi proses yang terjadi dalam sistem serta aliran data dari entitas ke sistem dan sebaliknya. DFD level 1 dari sistem web SI-Angkot dapat dilihat pada Lampiran 4. DFD level 1 dari sistem mobile SI-Angkot dapat dilihat pada Lampiran 5.

1.5 Batasan Sistem

Sistem ini masih memiliki batasan-batasan tertentu dalam pengembangannya baik dari segi data dan fungsinya. Batasan tersebut antara lain:

 Sistem belum dapat menambahkan node dasar (node yang tebentuk dari perpotongan trayek angkot).

 Sistem hanya dapat menambahkan angkot baru apabila trayeknya ada di graf dasar.

 Sistem hanya menampilkan salah satu kemungkinan kombinasi angkot yang minimum

2 Desain Sistem

Desain sistem terdiri atas beberapa desain antara lain:

2.1 Desain Antarmuka

Desain antarmuka dibuat menjadi dua bagian, yaitu antarmuka untuk web dan antarmuka untuk mobile.

2.1.1 Desain Antarmuka Web

Antarmuka untuk web dari SI-Angkot terdiri atas tampilan untuk administrator, yaitu fungsi [SI-AW.1], [SI-AW.2], [SI-AW.3],

2.1.2 Desain Antarmuka Mobile

Antarmuka untuk mobile dari SI-Angkot terdiri atas tampilan untuk fungsi [SI-AM.1], [SI-AM.2], [SI-AM.3] dan [SI-AM.4]. Mockup tampilan fungsi [SI-AM.1] ini dapat dilihat pada Gambar 5. Mockup fungsi lainnya dapat dilihat pada Lampiran 7.

Gambar 5 Mockup fungsi [SI-AM.1].

2.2 Desain Basis Data

2.2.1 Perancangan Basis Data Konseptual

Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penelitian Ertanto. Data yang digunakan adalah rute angkot tahun 2005. Setiap pertemuan antarangkot akan menjadi node. Setiap node memiliki koordinat. Penentuan koordinat (latitude dan longitude) node dilakukan dengan bantuan situs

www.itouchmap.com/latlong.html. Data tersebut digunakan sebagai entitas yang memiliki tipe entitas masing-masing dan saling berhubungan. Setiap entitas dilengkapi dengan keterangan. Hasil perancangan konseptual kemudian digambarkan dalam entity relationship diagram (ERD) yang dapat dilihat pada Lampiran 8.

2.2.2 Perancangan Basis Data Fisik

(15)

Gambar 6 Struktur basis data sistem. Tabel-tabel yang terdapat dalam sistem informasi untuk melihat rute terpendek ini antara lain:

a Tabel tb_golongan yang berisi informasi daerah dari angkot.

b Tabel tb_angkot yang berisi informasi mengenai angkot, rute, tarif.

c Tabel tb_jarak yang berisi informasi mengenai jarak antar node.

d Tabel tb_node yang berisi informasi mengenai nama node, latitude, longitude, dan angkot apasaja yang melaluinya. e Tabel tb_tempat yang berisi informasi

tempat,.

f Tabel tb_map yang berisi informasi angkot apa saja yang melalu suatu node.

2.3 Desain Proses

Sistem ini tersusun atas dua subsistem, yaitu sistem mobile dan sistem web. Pada sistem mobile, terdapat empat activity, yaitu angkot activity, rute activity, go activity, dan gallery activity. Angkot activity berfungsi menjalankan activity lainnya. Rute activity dan go activity akan membuka dan menampilkan aplikasi web, sedangkan gallery activity akan menampilkan gambar dari angkot.

Pada sistem web terdapat tiga fungsi. Fungsi pertama, sistem dapat menampilkan

rute dari angkot yang dipilih berdasarkan pilihan dari user. Fungsi kedua, sistem juga dapat menampilkan rute angkot terpendek yang harus digunakan beserta infomasi tarif. Fungsi ketiga adalah sistem administrator yang dapat digunakan administrator untuk menambahkan angkot, menghapus angkot, dan juga tempat.

Pada fungsi pertama, user memasukkan input berupa daerah angkot dan nama angkot. Sistem kemudian memprosesnya sehingga dapat ditampilkan ke dalam Google Maps. User dapat melihat rute dari angkot yang dipilih di layar. Flowchart fungsi pertama dapat dilihat pada Gambar 7.

Mulai

Selesai Memasukkan input

Mengambil data dari database

Memproses data dari database agar bisa ditampilkan di Google Maps

Gambar 7 Flowchart menampilkan rute angkot.

(16)

Mulai berdasarkan pada asal dan

tujuan

Gambar 8 Flowchart rute terpendek. Rute yang dihasilkan oleh algoritme Dijkstra akan dikonversi menjadi rute yang sesuai dengan graf dasar yang ada di database menggunakan fungsi cek. Tujuannya agar rute yang dihasilkan dapat diolah oleh fungsi selanjutnya karena di dalam database, node asal dan tujuan tidak memiliki informasi mengenai angkot yang melewati titik tersebut. Setelah dikonversi, rute diolah sehingga menghasilkan solusi angkot yang harus dinaiki dengan menggunakan fungsi angkot. Flowchart fungsi angkot dapat dilihat pada Gambar 10. Output dari fungsi ini adalah urutan dari angkot yang harus dinaiki berdasarkan rute yang dimasukkan.

1

Penambahan node asal dan tujuan

Graf dasar

Graf baru yang digunakan untuk tahapan selanjutnya

Gambar 9 Visualisasi graf dinamis.

(17)

Fungsi ketiga adalah sistem administrasi. Administrator dapat menambahkan angkot baru yang sesuai dengan graf yang ada. Administrator akan memasukkan informasi mengenai angkot yang akan ditambahkan. Selain itu, administrator dapat menambahkan tempat dan juga menghapus angkot.

3 Implementasi

3.1 Lingkungan Implementasi

SI-Angkot dikembangkan dengan lingkungan piranti keras dengan spesifikasi sebagai berikut:

3.2 Implementasi Android

Dalam implementasi Android, terdapat empat fungsi, yaitu:

 Menampilkan menu [SI-AM.4].

User menjalankan icon launcher dari SI-Angkot sehingga akan muncul tampilan seperti Gambar 11. Terdapat tiga menu pilihan yaitu rute angkot, go to, dan galeri.

Gambar 11 Tampilan [SI-AM.4].

 Mengakses situs fungsi [SI-AW.1] dan menampilan hasil dari fungsi tersebut [SI-AM.1]. rutenya. Hasil rute yang ditampilkan dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 12 Tampilan awal [SI-AM.1].

Gambar 13 Tampilan rute angkot pada Google Maps.

 Mengakses situs fungsi [SI-AW.2] dan menampilan hasil dari fungsi tersebut. [SI-AM.2]

(18)

sudah menggunakan fitur autocomplete seperti yang terlihat pada Gambar 14. Hasil yang ditampilkan setelah tombol submit ditekan dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 14 Tampilan autocomplete.

Gambar 15 Tampilan hasil [SI-AM.2].

 Galeri angkot [SI-AM.3].

Untuk menjalankan fungsi ini, user harus memilih rute angkot pada menu. Tampilan yang akan muncul dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 16 Galeri.

3.3 Implementasi Web

Dalam aplikasi web terdapat tiga fungsi utama yaitu:

 Menambahkan node tempat. [SI-AW.3] Fungsi ini bertujuan menambahkan node tempat yang nantinya akan menjadi tempat asal atau tujuan. Admin akan mengisi formulir tambah tempat seperti yang terlihat pada Lampiran 10. Admin kemudian memasukkan nama tempat, koordinat latitude langitude, node kanan, node kiri, dan jarak dengan node kanan.

Untuk menentukan koordinat dari node tempat, klik link koordinat yang ada pada form. Admin akan diarahkan ke situs www.itouchmap.com/latlong.html. Setelah situs tersebut tampil, admin akan memilih titik yang akan diambil koordinatnya seperti yang terlihat pada Lampiran 11.

Cara untuk mengetahui node kanan dan node kiri dari suatu node tempat, klik link map node sehingga akan terlihat tampilan seperti pada Lampiran 12. Setelah semua data pada form telah diisi, pengguna dapat menekan tombol tambah.

 Menambahkan trayek angkot. [SI-AW.4] Fungsi ini bertujuan menambahkan trayek angkot yang baru. Admin akan mengisi formulir tambah angkot seperti yang terlihat pada Lampiran 13. Admin akan mengisi formulir sesuai dengan formulir. Untuk mengisi rute angkot dan level, admin dapat menekan link encode yang ada pada form . Admin akan diarahkan ke situs

(19)

tersebut tampil, admin membuat trayek angkot dengan membuat garis dari node-node yang terhubung seperti pada Lampiran 14. Setelah trayek telah selesai dibuat, admin dapat memasukkan nilai Encoded Polyline pada text field rute angkot dan Encoded Levels pada text field level. Setelah semua data pada form telah diisi kemudian menekan tomboh tambah untuk menyimpan data baru ke dalam database.

 Menghapus trayek angkot [SI-AW.5]. Fungsi ini bertujuan untuk menghapus trayek angkot. Admin memilih daerah angkot kemudian angkot yang ingin dihapus trayeknya. Tampilan dari hapus trayek angkot dapat dilihat pada Lampiran 15.

4 Penggunaan dan Pengujian

Pengujian yang dilakukan terhadap sistem dengan memberikan input asal dan tujuan yang dipilih secara acak sebanyak 10 kali, kemudian dilakukan pengecekan terhadap kombinasi angkot yang dihasilkan. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran 16. Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem dapat bekerja dengan akurasi 100%.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Sistem Informasi Angkot (SI-Angkot) merupakan sistem informasi yang menyediakan informasi tentang angkutan Kota yang ada di Kabupaten Bogor wilayah barat dan kota Bogor. Sistem ini dapat menghasilkan rute dan juga kombinasi angkot yang harus digunakan untuk mencapai tujuan. SI-Angkot dibangun pada sistem Android yang diintegrasikan dengan sistem web. Output sistem kemudian ditampilkan pada Google Maps. Hasil pengujian dari nilai dapat dikembangkan lagi. Beberapa pengembangan yang dapat dilakukan untuk penelitian selanjutnya adalah :

 Menampilkan posisi dari user di dalam Google Maps dengan memanfaatkan GPS.

 Adanya sistem peringatan (alarm) apabila hampir sampai ketujuan.

 Menambahkan fungsi Current Location sebagai asal atau tujuan.

DAFTAR PUSTAKA

Aho Alfred, Hopcroft J, Ullman J. 1987. Data Structure and Algorithms. London: Addison – Wesley. 2. New York: McGraw-Hill.

Ertanto D. 2006. Sistem informasi untuk melihat rute terpendek dan jalur angkot berbasis SMS [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Meier R. 2010. Professional Android 2 Application Development. Indianapolis: Wiley.

Svennerberg G. 2010. Beginning Google Maps API 3. New York: Springer Science + Business Media.

(20)
(21)

Lampiran 1 Komponen Android (Ableson et al. 2011) Application Layer

Native Apps (Contacts, Maps,

Browser, etc)

Third-Party Apps Developer Apps

Application Framework

Location-Based Service

Telephony

Content Providers

P2P/XMPP

Window Manager

Notification

Activity Manager

Package Manager

Views Resource

Manager

Graphics (OpenGL, SGL,

FreeType)

libc

Media

SQLite

SSL & Webkit

Surface Manager

Package Manager

Dalvik Virtual Machine

Libraries Android Run Time

Linux Kernel

Hardware Drivers

(22)

Lampiran 2 Deskripsi fungsional sistem.

No Kode

Fungsional Nama Proses Masukan Keluaran Deskripsi

1 [SI-AW.1] Menampilan dalam peta di Google Maps dan

menampilkan angkot apa saja yang bisa dinaiki.

User memilih menu rute kemudian fungsi

User memilih menu go to kemudian

(23)

CIPINANG GADING – CIPAKU - MERDEKA PP. (01 – AK) / 13,83 KM

MASUK : CIPINANG GADING – CIPAKU - JL. PAHLAWAN - JL. EMPANG - JL.Ir.H. DJUANDA - JL. PALEDANG - JL. KAPTEN MUSLIHAT – JL. VETERAN – JL. PERINTIS KEMERDEKAAN – TERMINAL MERDEKA

KELUAR : TERMINAL MERDEKA – JL.Dr. SEMERU – JL. MAWAR – JL. MERDEKA – JL. MA SALMUN – JL. NYI RAJA PERMAS – GG. MESJID – JL. DEWI SARTIKA – JL. KAPTEN MUSLIHAT – JL.Ir.H. DJUANDA – JL. OTISTA – PASAR BOGOR

– JL. RODA – GG. AUT – JL. SILIWANGI – JL. BATUTULIS – CIPAKU – CIPINANG GADING

BARANANGSIANG – TAJUR – CIAWI PP. (01.A-AK) / 8 KM

MASUK : BARANANGSIANG – JL. BANGKA – JL. OTISTA – PAJAJARAN – JL. TAJUR

– CIAWI

KELUAR : CIAWI – JL. TAJUR – JL. PAJAJARAN – JL. SAMBU – BARANANGSAING

SUKASARI – TERMINAL BUBULAK PP. (02-AK) / 14,4 KM

MASUK : SUKASARI – JL. LAWANG GINTUNG – JL. PAHLAWAN – JL. EMPANG – JL.Ir.H. DJUANDA – JL. PALEDANG – JL. KAPTEN MUSLIHAT – JL. VETERAN – JL. GUNUNG BATU – JL. SINDANG BARANG – JL. SINDANG BARANG PILAR – JL. R. 1 – TERMINAL BUBULAK

KELUAR : TERMINAL BUBULAK – JL. R-1 – JL. SINDANG BARANG PILAR – JL. SINDANG BARANG – JL. GUNUNG BATU – JL. VETERAN – JL. PERINTIS KEMERDEKAAN – JL. MALL. 1 (TERMINAL MERDEKA) – JL. MERDEKA – JL. KAPTEN MUSLIHAT – JL. NYI RAJA PERMAS – GG. MESJID – JL. DEWI SARTIKA – JL. KAPTEN MUSLIHAT – JL. Ir. H. DJUANDA – JL. SURYA KENCANA – JL. SILIWANGI – SUKASARI

BARANANGSIANG – TERMINAL BUBULAK PP. (03-AK) / 11,3 KM

MASUK : BARANANGSIANG – JL. BANGKA – JL. OTISTA – JL. RAYA PAJAJARAN – JL. JALAK HARUPAT – JL. Ir. H. DJUANDA – JL. KAPTEN MUSLIHAT – JL. VETERAN – JL. GUNUNG BATU – SINDANG BARANG – JL. SINDANG BARANG PILAR – JL. R-1 – TERMINAL BUBULAK

KELUAR : TERMINAL BUBULAK – JL. R-1 – JL. SINDANG BARANG

PILAR – JL SINDANG BARANG – JL. GUNUNG BATU – JL. VETERAN – JL. PERINTIS KEMERDEKAAN – JL. MAL 1 (TERMINAL MERDEKA) – JL. MERDEKA – JL. KAPTEN MUSLIHAT – JL. NYI RAJA PERMAS – GG. MESJID – JL. DEWI SARTIKA – GG. MEKAH – JL. GEDONG SAWAH – JL. Ir. H. DJUANDA – JL. JALAK HARUPAT – JL. SALAK – JL. RAYA PAJAJARAN – JL SAMBU – BARANANGSIANG

WARUNG NANGKA – RANCAMAYA – PP. (04-AK) / 16 KM

MASUK : WARUNG NANGKA – RANCAMAYA – JL. CIPAKU – DETOUR ROAD / COGREG – JL. PAHLAWAN – JL. EMPANG – RAMAYANA

(24)

Lanjutan

KELUAR : RAMAYANA – JL. LAWANG SAKETENG – GG. AUT – JL. PAHLAWAN – JL. CIPAKU – DETOUR ROAD / COGREG – RANCAMAYA – WARUNG NANGKA

CIMAHPAR – PANGRANGO – RAMAYANA PP. (05-AK) / 8,9 KM

MASUK : CIMAHPAR – JL. SANCANG – JL. KUMBANG – JL. LODAYA – JL. PANGRANGO – JL. JALAK HARUPAT – JL.Ir.H. DJUANDA – RAMAYANA KELUAR : RAMAYANA – JL.Ir.H. DJUANDA – JL. OTISTA – JL. PAJAJARAN – JL.

LODAYA – JL. SANCANG – CIMAHPAR

CIHEULEUT – JL. BANGKA – RAMAYANA (06-AK) / 11,95 KM

MASUK : CIHEULEUT – JL. PAJAJARAN – JL. SAMBU – JL. BANGKA – JL. OTISTA – JL. PAJAJARAN – JL. JALAK HARUPAT – JL. Ir. H. DJUANDA – RAMAYANA KELUAR : RAMAYANA – JL.Ir.H. DJUANDA – JL. OTISTA – JL. PAJAJARAN –

CIHEULEUT

WR. JAMBU – JL.Ir.H. DJUANDA – MERDEKA PP. (07-AK) / 8 KM

MASUK : WARUNG JAMBU – JL.JEND.A.YANI – JL.JEND. SUDIRMAN – JL.Ir.H. DJUANDA – JL. KAPTEN MUSLIHAT – JL. VETERAN – JL. PERINTIS KEMERDEKAAN - TERMINAL MERDEKA

KELUAR : TERMINAL MERDEKA – JL. Dr. SEMERU – JL. MAWAR – JL. MERDEKA – JL. MA SALMUN – JL. DEWI SARTIKA – PENGADILAN – JL. JEND. SUDIRMAN – JL. PEMUDA – JL. DADALI – WARUNG JAMBU

WR. JAMBU – JL.Ir.H.DJUANDA – RAMAYANA PP. (08-AK) / 7,1 KM

MASUK : WARUNG JAMBU – JL. PAJAJARAN – JL. PANGRANGO – JL. JALAK HARUPAT – JL.Ir.H.DJUANDA- RAMAYANA

KELUAR : RAMAYANA – JL. OTISTA – JL. PAJAJARANN – WARUNG JAMBU

WR. JAMBU – PAJAJARAN – SUKASARI PP. (09-AK) / 6,75 KM

MASUK : WARUNG JAMBU – JL. PAJAJARAN – SUKASARI

KELUAR : SUKASARI – JL. PAJAJARAN – JL. SAMBU – JL. BANGKA – JL. OTISTA – JL. PAJAJARAN – WARUNG JAMBU

BANTAR KEMANG – SUKASARI – MERDEKA PP. (10-AK) / 8,75 KM

(25)

Lanjutan

KELUAR : TERMINAL MERDEKA – JL. Dr. SEMERU – JL. MAWAR – JL. MERDEKA – JL. MA SALMUN – JL. NYI RAJA PERMAS – JL. DEWI SARTIKA – GG. MESJID – JL. KAPTEN MUSLIHAT – JL.Ir.H. DJUANDA – JL. SURYA KENCANA – JL. SILIWANGI –SUKASARI – JL. PAJAJARAN – BANTAR KEMANG

PAJAJARAN INDAH – PASAR BOGOR PP. (11-AK) / 7,3 KM

MASUK : PAJAJARAN INDAH – JL. PAJAJARAN – JL SAMBU – JL. BANGKA – JL. OTISTA – PASAR BOGOR

KELUAR : PASAR BOGOR – JL. RODA – GG. AUT – JL. SILIWANGI – JL. SUKASARI III

– JL. PAJAJARAN – PAJAJARAN INDAH

CIMANGGU – MA SALMUN – PASAR ANYAR PP. (12-AK) / 9,8 KM

MASUK : CIMANGGU PERMAI – JL. CIMANGGU – JL. MERDEKA – JL. MA SALMUN – PASAR ANYAR

KELUAR : PASAR ANYAR – JL. PENGADILAN – JL. JEND. SUDIRMAN – JL. RE MARTADINATA – JL. CIMANGGU – CIMANGGU PERMAI

BANTAR KEMANG – JL. BANGKA – RAMAYANA PP. (13-AK) / 7,5 KM

MASUK : BANTAR KEMANG – JL. RAYA PAJAJARAN – JL. SAMBU – JL. BANGKA – JL. OTISTA – JL. RAYA PAJAJARAN – JL. JALAK HARUPAT – JL.Ir.H. DJUANDA – RAMAYANA

(26)

Lampiran 4 DFD level 1 sistem web SI-Angkot

2.

M

e

n

ca

ri

rut

(27)
(28)

Lampiran 6 Mockup antarmuka web

Mockup tambah angkot Mockup tambah node tempat

Mockup delete angkot Mockup rute angkot

(29)

Lampiran 7 Mockup antarmuka mobile

Mockup fungsi [SI-AM.2] Mockup fungsi [SI-AM.3]

(30)

Lampiran 8 Entity Relationship Diagram (ERD)

node jarak

angkot nama

Id_node

Langitude Latitude

type

jarak Node_awal Node_akhir

Id_angkot

nama

rute warna

level

harga golongan

Id_golongan

type

tempat

jarak kiri

kanan

memiliki

memiliki

memiliki

(31)

Mulai

Idedge_asal=Idedge_tujuan dan Kiri_asal != Kanan asal dan Kiri_tujuan != Kanan_tujuan

(32)
(33)

Lampiran 12 Tampilan mapnode

(34)
(35)

Lampiran 15 Tampilan [SI-AW.5]

Lampiran 16 Tabel hasil pengujian

No Asal Tujuan Angkot Hasil uji

1 BTM Kampus Darmaga 02, Kampus dalam Benar

2 Katili Ciampea Ciampea Benar

3 Jambu dua BTM 07,05 Benar

4 Dinas Kesehatan

Kota Bogor Kampus Dramaga 07,03,Kampus ddalam Benar

5 Hotel Amaris Prasasti Batu Tulis 09,10 Benar

6 Ekalokasari Plaza Kampus Dramaga 01-A, 03, Kampus dalam Benar

7 Kebun Raya Bogor Ekalokasari Plaza 10,01-A Benar

8 Dinas Pariwisata

Kota Bogor Kebun Raya Bogor 07,05 Benar

9 Kampus IPB Baranangsiang

Dinas Peternakan

Kabupaten Bogor 06,07 Benar

Gambar

Gambar 1  Diagram alir metode penelitian.
Gambar 2  Representasi graf trayek angkot.
Gambar 5  Mockup fungsi [SI-AM.1].
Gambar 7  Flowchart menampilkan rute
+5

Referensi

Dokumen terkait

Seorang Financial Modeler memiliki kombinasi dari kedua keahlian, yaitu (1) menguasai Excel sehingga dapat memilih fungsi yang sederhana namun efektif untuk

 berikutnya, maka maka entitas entitas memperlakukan memperlakukan keseluruhan keseluruhan kontrak kontrak dari dari instrument instrument campuran (kombinasi) tersebut

Manajemen Berbasis Sekolah merupakan wahana untuk mendidik sekolah, terutama sekolah yang selama ini memiliki tingkat ketergantungan tinggi terhadap pusat, menjadi

bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 3 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: KM.10 Tahun 2005 tentang Sertifikasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi, setiap pengujian

Gangguan perkembangan juga merupakan dampak negatif lain yang terjadi akibat hospitalisasi, semakin sering anak menjalani hospitalisasi akan semakin beresiko tinggi mengalami

Tabungan Aneka Guna merupakan Produk Bank Aceh Syariah yang penyetoran dan penarikannya hanya dapat dilakukan di kantor Bank Aceh Syariah yang ada

develop (pengembangan). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs N Sumber Bungur Pamekasan, tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 9 kelas. Untuk uji

Pada masa kekuasaan yang terakhir (Syaiban), muncul dan berkembang sekte-sekte keagamaan Qaramithah yang berpusat di gurun Siria. Melihat keadaan seperti itu,