• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Tenaga Kerja Wanita Pedagang Hortikultura di Pasar Tradisional Terhadap Pendapatan Keluarga.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Tenaga Kerja Wanita Pedagang Hortikultura di Pasar Tradisional Terhadap Pendapatan Keluarga."

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN TENAGA KERJA WANITA PEDAGANG

HORTIKULTURA DI PASAR TRADISIONAL TERHADAP

PENDAPATAN KELUARGA

(

Studi Kasus: Jalan Seram, Kecamatan Medan Perjuangan, Kotamadya Medan)

SKRIPSI

LAURA ADELINA LUBIS 050309039

SEP - PKP

DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

(2)

Judul Skripsi : Peranan Tenaga Kerja Wanita Pedagang Hortikultura di Pasar Tradisional Terhadap Pendapatan Keluarga Nama : Laura Adelina Lubis

NIM : 050309039

Departemen : Sosial Ekonomi Pertanian Program Studi : PKP

Disetujui Oleh Komisi Pembimbing

(Ir. Lily Fauzia, MSi) (Emalisa, SP, MSi) Ketua Anggota

Mengetahui,

(3)

RINGKASAN

LAURA ADELINA LUBIS (050309039/PKP) dengan judul skripsi ” PERANAN TENAGA KERJA WANITA PEDAGANG HORTIKULTURA DI

PASAR TRADISIONAL TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA” dengan studi kasus di Pasar Jalan Seram, Kecamatan Medan Perjuangan, Kotamadya Medan. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2009 dan dibimbing oleh Ibu Ir. Lily Fauzia, MSi sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan Ibu Emalisa, SP, MSi sebagai Anggota Komisi Pembimbing.

Kebutuhan akan komoditas hortikultura semakin tinggi dengan meningkatnya jumlah penduduk, kesadaran gizi, dan daya beli masyarakat. Untuk memenuhi permintaan itu diperlukan produk hortikultura yang memenuhi selera konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas.

Wanita disamping sebagai ibu rumah tangga ia juga berperan dalam peningkatan pendapatan keluarga. besarnya kemampuan dalam memberi kontribusi terhadap pendapatan dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial ekonomi yang dalam penelitian ini dibatasi yaitu umur, tingkat pendidikan, pengalaman berdagang, jumlah tanggungan dan curahan tenaga kerja.

(4)

1. Secara serempak, Karakteristik sosial ekonomi pedagang wanita hortikultura berpengaruh nyata terhadap pendapatannya

(5)

RIWAYAT HIDUP

LAURA ADELINA LUBIS, lahir di Padang Sidimpuan pada tanggal 05 Januari 1987 anak dari Ayah A. Lubis (Alm) dan Ibu M. Sinaga. Penulis merupakan anak ke tujuh dari tujuh bersaudara.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah sebagai berikut:

1. Tahun 1993 masuk Sekolah Dasar di SD Inpres P.Sidimpuan, tamat pada tahun 1999

2. Tahun 1999 masuk Sekolah Menengah Lanjutan Tingkat Pertama di SLTP Negeri 1 P.Sidimpuan, tamat pada tahun 2002

3. Tahun 2002 masuk Sekolah Menegah Umum di SMU Negeri 4 P.Sidimpuan, tamat pada tahun 2005

4. Tahun 2005 diterima di departemen Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

5. Bulan Juni – Juli 2009 melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Desa Laksa, Kecamatan Pegagan Hilir, Kabupaten Dairi

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik.

Adapun judul dari skripsi ini adalah ” PERANAN TENAGA KERJA WANITA PEDAGANG HORTIKULTURA DI PASAR TRADISIONAL TERHADAP

PENDAPATAN KELUARGA.” Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakulta Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir. Lily Fauzia, MSi selaku Ketua Komisi Pembimbing, Ibu Emalisa SP, MSi salaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak membantu saya dalam penyempurnaan skripsi ini, Bapak Ir. Luhut Sihombing, MP selaku Ketua Departemen SEP, FP-USU dan Dr. Ir. Salmiah, MS selaku Sekretaris Departemen SEP, FP-USU, seluruh staf pengajar dan pegawai di Departemen SEP, FP-USU, serta seluruh instansi terkait dengan penelitian ini, atas bantuannya selama penulis mengambil data penelitian.

(7)

KOMPAS yang telah banyak memberi saya pengalaman yang sangat berharga dan buat seseorang yang telah banyak membantu dari awal hingga akhir penyusunan skripsi ini Love You So Much...terima kasih atas doa-doanya.

Semoga skripsi ini bermanfaat.

Medan, Oktober 2009

(8)

DAFTAR ISI

RINGKASAN...i

RIWAYAT HIDUP...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR TABEL...v

DAFTAR LAMPIRAN...vi

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang...1

1.2.Identifikasi Masalah...4

1.3.Tujuan Penelitian...4

1.4.Kegunaan Penelitian...5

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka...6

2.2.Landasan Teori...10

2.3.Kerangka Pemikiran...12

2.4.Hipotesis Penelitian...15

III. METODE PENELITIAN 3.1.Metode Penentuan Daerah Penelitian...16

3.2.Metode Pengambilan Sampel...16

(9)

3.4.Metode Analisis Data...17

3.5.Defenisi dan Batasan Operasional...19

IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 4.1.Luas dan Kondisi Geografis...21

4.2.Kondisi Pasar Seram...22

4.3.Sarana dan Prasarana...22

V. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN...24

VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan...42

(10)

DAFTAR TABEL

No. Judul Hal

1. Distribusi Penduduk Bedasarkan Mata Pencaharian

di Kelurahan Pandau Hilir Tahun 2008...23

2. Banyaknya Jumlah Pasar dan Pertokoan di Kelurahan Pandau Hilir Tahun 2008...23

3. Distribusi Wanita Pedagang Hortikultura Sampel Bedasarkan Kelompok Umur di Daerah Penelitian...25

4. Distribusi Wanita Pedagang Hortikultura Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Daerah Penelitian...26

5. Distribusi Wanita Pedagang Hortikultura Sampel Berdasarkan Lama Bekerja di Daerah Penelitian...27

7. Berdasarkan Jumlah Tanggungan di Daerah Penelitian...28

8. Karakteristik Wanita Pedagang Hortikultura di Jalan Seram...29

9. Modal Wanita Pedagang Hortikultura di Daerah Penelitian………..30

10.Biaya Operasional Sampel dalam Usaha Dagang di Daerah Penelitian...32

11.Penerimaan Sampel di Daerah Penelitian...34

12.Pendapatan Wanita Pedagang Hortikultura di Daerah Penelitian...35

13. Analisis Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Wanita Pedagang Hortikultura Terhadap Pendapatan Wanita Pedagang Hortikultura...36

14. Rataan Kontribusi Pendapatan Wanita Pedagang Hortikultura terhadap Total Pendapatan Keluarga...39

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Hal

1. Karakteristik Sosial Ekonomi Wanita Pedagang di Daerah Penelitian...45

2. Jumlah dan Biaya Pembelian Barang Per Bulan di Daerah Penelitian...46

3. Biaya Penyusutan Peralatan Sampel Per Bulan...53

4. Biaya Iuran Wajib Sampel Per Bulan...55

5. Biaya Transportasi Sampel Per Bulan...56

6. Biaya Curahan Tenaga Kerja Sampel Per Bulan...57

7. Total Biaya Pedagang Hortikultura Per Bulan Di daerah Penelitian...58

8. Jumlah dan Penerimaan Barang Dagangan Per Bulan...59

9. Pendapatan Wanita Pedagang Hortikultura Per Bulan...66

10.Pendapatan Anggota Keluarga Wanita Pedagang Hortikultura Per Bulan...67

(12)

RINGKASAN

LAURA ADELINA LUBIS (050309039/PKP) dengan judul skripsi ” PERANAN TENAGA KERJA WANITA PEDAGANG HORTIKULTURA DI

PASAR TRADISIONAL TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA” dengan studi kasus di Pasar Jalan Seram, Kecamatan Medan Perjuangan, Kotamadya Medan. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2009 dan dibimbing oleh Ibu Ir. Lily Fauzia, MSi sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan Ibu Emalisa, SP, MSi sebagai Anggota Komisi Pembimbing.

Kebutuhan akan komoditas hortikultura semakin tinggi dengan meningkatnya jumlah penduduk, kesadaran gizi, dan daya beli masyarakat. Untuk memenuhi permintaan itu diperlukan produk hortikultura yang memenuhi selera konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas.

Wanita disamping sebagai ibu rumah tangga ia juga berperan dalam peningkatan pendapatan keluarga. besarnya kemampuan dalam memberi kontribusi terhadap pendapatan dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial ekonomi yang dalam penelitian ini dibatasi yaitu umur, tingkat pendidikan, pengalaman berdagang, jumlah tanggungan dan curahan tenaga kerja.

(13)

1. Secara serempak, Karakteristik sosial ekonomi pedagang wanita hortikultura berpengaruh nyata terhadap pendapatannya

(14)

I. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pertanian di Indonesia sedang berada di persimpangan jalan. Sebagai penunjang kehidupan berjuta-juta masyarakat Indonesia, sektor pertanian memerlukan pertumbuhan ekonomi yang kukuh dan pesat. Sektor ini juga perlu menjadi salah satu komponen utama dalam program dan strategi pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Di masa lampau, pertanian Indonesia telah mencapai hasil yang baik dan memberikan kontribusi penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk menciptakan lapangan pekerjaan dan pengurangan kemiskinan secara drastis. Hal ini dicapai dengan memusatkan perhatian pada bahan-bahan pokok seperti beras, jagung, gula, dan kacang kedelai, dan lain-lain (Intiindonesia, 2003).

Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang selama ini masih diandalkan oleh Negara kita karena sektor pertanian mampu memberikan pemulihan dalam mengatasi krisis yang sedang terjadi. Keadaan inilah yang menampakkan sektor pertanian sebagai salah satu sektor yang andal dan mempunyai potensi besar untuk berperan sebagai pemicu pemulihan ekonomi nasional (Husodo,dkk, 2004).

Prioritas utama pembangunan pertanian adalah menyediakan pangan bagi seluruh penduduk yang terus meningkat. bila dikaitkan dengan keterjaminan pangan, ini menyiratkan pula perlunya pertumbuhan ekonomi yang disertai oleh pemerataan sehingga daya beli masyarakat meningkat dan distribusi pangan lebih merata

(15)

kebutuhan akan komoditas hortikultura semakin tinggi dengan meningkatnya jumlah penduduk, kesadaran gizi, dan daya beli masyarakat. untuk memenuhi permintaan itu diperlukan produk hortikultura yang memenuhi selera konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas.hal ini memerlukan penyediaan bibit varietas unggul bermutu, cara pengendalian hama dan penyakit secara terpadu, serta penanganan pasca panen (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 1992).

Tenaga kerja adalah kemampuan manusia untuk mengeluarkan usaha tiap satuan waktu guna menghasilkan barang dan jasa, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (Suroto, 1992).

Ada beberapa hal yang menyebabkan wanita bekerja, diantaranya untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga yang belum tercukupi, keinginan memajukan pendidikan anak, dan keinginan sendiri atau sekedar menyalurkan hobi. Pekerjaan mencari nafkah yang sering dilakukan wanita dalam kehidupan sehari-hari salah satunya sebagai pedagang sayur-mayur.

Umumnya di pasar tradisional yang berada di dekat jalan raya, secara kasat mata dapat dilihat sepanjang jalan banyak pedagang pengecer/pedagang kaki lima yang di dominasi oleh wanita yang menjual hasil-hasil pertanian terutama hortikultura. Mereka tidak peduli dengan ketertiban dan kelancaran lalu lintas di sekitar tempat mereka berdagang, meskipun selalu ada penggusuran dan penertiban yang dilakukan oleh polisi tetapi mereka tetap bertahan hingga bertahun-tahun.

(16)

potensi nasional dapat dihimpun menjadi suatu kekuatan besar yang dayanya akan berhasil menggerakkan bangsa dan masyarakat di Indonesia mencapai cita-citanya untuk berkembang dan maju (Sayogyo, 1983).

Wanita disamping sebagai ibu rumah tangga ia juga berperan dalam peningkatan pendapatan keluarga. Besarnya kemampuan dalam memberi kontribusi terhadap pendapatan dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial ekonomi yang dalam penelitian ini dibatasi yaitu umur, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, jumlah tanggungan dan curahan tenaga kerja.

Namun demikian, meningkatnya peran wanita sebagai pencari nafkah keluarga dan kenyataan bahwa mereka juga berperan untuk meningkatkan kedudukan keluarga, maka bertambah pula masalah-masalah yang timbul. Kedua peran tersebut sama-sama membutuhkan waktu, tenaga dan perhatian, sehingga jika peran yang satu dilakukan dengan baik, yang lain terabaikan sehingga timbullah konflik peran (Sayogyo, 1983)

(17)

1.2. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian dengan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh karateristik sosial ekonomi (umur, tingkat pendidikan, pengalaman bekerja, jumlah tanggungan dan curahan tenaga kerja) wanita pedagang hortikultura terhadap pendapatannya

2. Berapa besar kontribusi pendapatan wanita pedagang hortikultura terhadap total pendapatan keluarga?

3. Bagaimana peran wanita pedagang hortikultura dalam menciptakan ketahanan keluarga?

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah maka penelitian bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui pengaruh karakteristik sosial ekonomi (umur, tingkat pendidikan, pengalaman bekerja, jumlah tanggungan dan curahan tenaga kerja) wanita pedagang hortikultura terhadap pendapatan wanita pedagang hortikultura 2. Untuk mengetahui berapa besar kontribusi pendapatan wanita pedagang

hortikultura terhadap total pendapatan keluarga

(18)

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi bagi peneliti dalam mengembangkan wawasan untuk menjadi seorang sarjana

(19)

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1. Tinjauan Pustaka

Suatu pengkajian tentang wanita dan kerja perlu dihubungkan dengan keadaan masyarakat pada umumnya. Karena peranan wanita di lapangan pekerjaan sangat dipengaruhi oleh kebutuhan-kebutuhan masyarakat disamping nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Apakah wanita dianggap sewajarnya melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak langsung berkaitan dengan urusan rumah tangga, juga menentukan perannya (Budiman, 1992).

Pada dasarnya bagi perempuan Indonesia, khususnya mereka yang tinggal di daerah pedesaan dan miskin peranan ganda bukanlah merupakan sesuatu hal yang baru. Bagi golongan ini peranan ganda telah ditanamkan oleh orang tua mereka sejak mereka masih berusia muda. Peranan bagi wanita secara keseluruhan dapat dikatakan sebagai sesuatu yang mulia dan dijunjung tinggi, ini terlihat pada wanita desa yang senantiasa berusaha untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, misalnya mencari nafkah untuk menambah penghasilan keluarga (Daulay, H., 2001).

(20)

Melihat potensi sumber daya manusia (SDM) dari kaum wanita yang cukup besar, perlu kiranya untuk lebih memberikan perhatian mengenai peranan dan partisipasi wanita dalam segala aspek pembangunan. Salah satu program pengembangan SDM berkenaan dengan bidang ketenagakerjaan menyebutkan adanya kegiatan untuk meningkatkan partisipasi wanita dalam menyokong ekonomi keluarga, kita bisa melihat dari kegigihan wanita dalam meningkatkan perekonomian keluarga dan banyak kita lihat khususnya wanita pedagang yang sanggup menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi (BPS Provinsi Sumatera Utara, 2002).

Tidak dapat diambil kesimpulan umum sekarang ini apakah bekerja itu mempunyai pengaruh yang merusak terhadap anak ataupun hubungan antara ibu dan anak-anak. Keluarga itu kecil, dan biasanya, tidak ada wanita dewasa lainnya di dalam rumah tangga yang dapat memelihara anak-anak ketika ibunya keluar rumah, tentu saja sifat orangtua pengganti yang ada membawa pengaruh. Ibu yang bekerja part-time dan ibu pekerja kelas menengah lebih banyak kemungkinan memilih untuk bekerja, besar kemungkinan memilih pekerjaan yang mereka senangi dan menerima pekerjaan itu dengan kesadaran akan persoalan-persoalan menanggung peran ganda. Karena itu mereka lebih bertanggungjawab untuk menutupi ketidak hadiran mereka dengan cara pengaturan yang lebih baik, dengan secara sadar mengatur untuk berada bersama-sama anak mereka (Goode, W., 1991).

(21)

yang bukan saja secara kodrati mampu mengandung dan melahirkan anak, tetapi juga dengan ikhlas dan tulus merawat, mengasuh, dan mendidik anak-anak hingga menjadi orang yang berguna dan mandiri. Sosok ibu pula yang senantiasa melindungi anak ketika dalam bahaya. Menjadi teman bermain dan bercanda. Dengan penuh rasa cinta, seorang ibu selalu menghibur anak ketika sedih dan merasa putus asa. Dengan telaten, ibu selalu memberi semangat hidup pada anak dan selalu mendoakan agar kelak anaknya menjadi “orang” dan dapat hidup dengan layak (Wisadirana, 2004).

Pasar, sebagai pusat pertemuan penjual dan pembeli ataupun sebaliknya, biasanya terdapat di tempat-tempat yang strategis yakni tempat yang mudah dicapai baik oleh pihak penjual maupun pihak pembeli, tempat yang tidak jauh dari penghunian yang ada di sekitarnya serta tempat yang aman dari gangguan umum (Ikram, 1990).

Pasar bagi pedagang adalah tempat mereka manggantungkan hidupnya beserta keluarganya dengan kata lain pasar mempunyai peranan yang penting bagi pedagang khususnya pedagang kaki lima sejak dahulu hingga sekarang. Belum diketahui sejauh mana dan bagaimana proses dan wujud peranan pasar yang akan menimbulkan suatu perubahan di bidang ekonomi pedagang (Irawan, 2008).

(22)

Perekonomian suatu wilayah, pasar-pasar dapat dibagi menjadi tiga macam dengan asumsi proses penentuan harga ditentukan oleh mekanisme pasar, yaitu antara lain pasar barang dan jasa, pasar uang dan modal, serta pasar tenaga kerja

1. Pasar Barang Dan Jasa

Pasar barang dan jasa adalah interaksi antara penawaran dan permintaan barang dan juga jasa. Penawaran umumnya dilakukan oleh perusahaan yang memproduksi produk dalam bentuk barang maupun jasa sedangkan permintaan umumnya berasal dari pemerintah dan juga dari sektor rumah tangga.

2. Pasar Uang Dan Modal

Pasar uang dan modal adalah interaksi antara permintaan serta penawaran uang dalam arti hak penggunaan uang di mana yang membutuhkan uang adalah pihak yang akan mengelola dana yang didapat untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan. Pihak yang menawarkan uang dan modal adalah pihak yang rela menunda penggunaan uang untuk mendapatkan keuntungan dari dana yang dikeluarkannya untuk dikelola.

3. Pasar Tenaga Kerja

(23)

2.2. Landasan Teori

Peranan adalah aspek dinamis dari status yang dimiliki oleh seseorang. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya, maka ia telah menjalankan peranannya. Peranan dapat dibagi dalam dua tipe, yaitu:

a. pola peranan dimana digambarkan peranan wanita seluruhnya hanya dalam pekerjaan rumah tangga atau pemeliharaan kebutuhan hidup semua anggota keluarga

b. pola peranan dimana wanita mempunyai peranan dalam pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan mencari nafkah

Peranan atau peran merupakan pola perikelakuan yang dikaitkan dengan status atau kedudukan. Setiap manusia yang menjadi warga suatu masyarakat senantiasa mempunyai status atau kedudukan dan peranan. Peranan ini dapat diibaratkan dengan peran yang ada dalam suatu sandiwara yang para pemainnya mendapatkan tugas untuk memainkan sebagian atau seluruh bagian cerita yang menjadi tema sandiwara tersebut (Soekanto, 1981).

(24)

Pudjiwati Sayogyo dalam penelitiannya tentang peranan wanita dalam perkembangan masyarakat desa mengungkapkan betapa besar sumbangan wanita dalam ekonomi masyarakat dan rumah tangga, maupun dalam kehidupan keluarga. Nampaknya perkembangan masyarakat dewasa ini memang memerlukan partisipasi wanita.

Sebagai wanita yang telah menikah mempunyai peran dalam kelurga inti sebagai istri, sebagai pengurus rumah tangga dan sebagai pencari nafkah. Ini pada umumnya dirasakan sebagai tugas utama dari seorang wanita yang terkait dalam gambaran perkawinan. Dalam tiga peran tersebut, wanita memberikan diri sepenuhnya demi kesejahteraan bagi kelurganya. Banyak wanita merasa tidak puas dalam ketiga peran di atas dan sering keadaan ekonomi kelurganya menuntut untuk bekerja diluar, atau mencari suatu kegiatan yang menambah penghasilan keluarganya (Moenandar, 1985).

Keinginan para wanita untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan perbaikan ekonomi serta keadilan sosial keluarga senantiasa tergambar dari uapaya yang selalu mereka lakukan, misalnya dengan bekerja di bidang pertanian atau mencari nafkah untuk menambah penghasilan keluarga. Wanita pada umumnya sangat peka dengan keadaan dan permasalahan yang terjadi dalam keluarga, mereka akan menjadi penengah untuk setiap masalah yang terjadi dalam kelurga mereka juga tidak akan segan-segan untuk memasuki dunia pekerjaan yang beresiko tinggi apabila keadaan keluarga mereka mengharuskan untuk berbuat demikian (Ihromi, 1995).

(25)

Pendapata bersih adalah selisih total pendapatan tunai dengan total pengeluaran. Pendapatan bersih suatu usaha dinyatakan dalam bentuk jumlah rupiah. Pendapatan bersih adalah peneriamaan dikurangi biaya produksi. Penerimaan adalah perkalian anatara jumlah produk yang dijual dengan harga jual. Pernyataan ini dapat dituliskan sabagai berikut:

TR = Py . Y

Keterangan:

TR = Total penerimaan Py = Harga

Y = Jumlah yang terjual (Soekartawi, 1995)

2.3. Kerangka Pemikiran

Dewasa ini studi mengenai wanita dan peranannya selalu saja dihubungkan dengan kehidupan keluarga, kedudukan dan peranannya dalam sistem kekerabatan serta sistem kemasyarakatan yang lebih luas. Kalau kita melihat wanita secara idealnya maka yang kita lihat adalah wanita sebagai isteri, mengabdi kepada suami, mengurus rumah tangga dan pengasuh bagi anak-anaknya. Hal semacam ini adalah tuntutan logis dari seorang wanita sesuai dengan kodratnya sebagai isteri bagi suaminya dan sebagai ibu bagi anak-anaknya.

(26)
(27)

Skema Kerangka Pemikiran

Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran

(28)

2.4. Hipotesis Penelitian

Sesuai dengan identifkasi masalah, maka disusun hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Karateristik sosial ekonomi (umur, tingkat pendidikan, pengalaman bekerja, jumlah tanggungan, dan curahan tenaga kerja) wanita pedagang hortikultura berpengaruh terhadap pendapatan wanita pedagang hortikultura

2. Kontribusi pendapatan wanita pedagang hortikultura terhadap total pendapatan keluarga cukup besar

(29)

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian

Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive yaitu berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu disesuaikan dengan tujuan penelitian. Penelitian di lakukan di Jalan Seram Kecamatan Medan Perjuangan, Kotamadya Medan. Alasan penentuan daerah penelitian ini adalah karena di pasar ini banyak terdapat tenaga kerja wanita yang bekerja sebagai pedagang hortikultura.

3.2. Metode Penentuan Sampel

Metode yang digunakan dalam penentuan sampel adalah Simple Random Sampling. Jumlah populasi pedagang hortikultura yang ada di daerah penelitian adalah sebanyak 80 orang dan jumlah sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah 30 orang wanita pedagang hortikultura. Menurut Wirarta (2006) untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data dengan statistik, sampel minimum adalah 30 responden sudah mewakili suatu populasi.

3.3. Metode Pengumpulan Data

(30)

3.4. Metode Analisis Data

Untuk menguji hipotesis 1 digunakan analisis regresi linear dengan rumus sebagai berikut:

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5

Dimana:

Y = pendapatan wanita pedagang hortikultura (Rupiah/Rp) a = koefisien intercept

b1, b2, b3, b4, b5 = koefisien regresi X1 = umur (tahun)

X2 = tingkat pendidikan (tahun) X3 = pengalaman kerja (tahun) X4 = jumlah tanggungan (jiwa) X5 = curahan tenaga kerja (HKP)

Untuk mengetahui variabel tersebut berpengaruh terhadap pendapatan wanita maka diadakan uji F yaitu:

n r

n k

r2 = koefisien determinasi n = jumlah sampel

(31)

Kriteria uji untuk serempak:

F hitung  F tabel………Hipotesis Ho diterima (H1 ditolak) F hitung > F tabel………..Hipotesis Ho ditolak (H1 diterima)

Untuk menguji hipotesis 2, dianalisis dengan metode deskriptif dengan tabulasi sederhana yaitu berapa besar kontribusi pendapatan wanita terhadap total pendapatan keluarga dimana jika nilainya > 50 persen berarti kontribusi wanita terhadap pendapatan besar

Pendapatan wanita pedagang dihitung dengan rumus sebagai berikut: Pd = TR - TC

Dimana:

Pd = pendapatan

TR = total revenue/penerimaan TC = total cost/biaya

Sedangkan untuk melihat kontribusi wanita pedagang dilihat dengan: Kontribusi wanita = Pendapatan wanita pedagang hortikultura

Total pendapatan dalam keluarga

(32)

3.5. Definisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan atas pengertian dalam penelitian ini, maka diberikan beberapa defenisi dan batasan operasional.

Definisi

1. Karakteristik sosial ekonomi adalah faktor yang ada pada diri sebagai responden yang dapat mempengaruhi pendapatan dalam usahanya

Karakteristik sosial ekonomi terdiri dari:

a. Umur adalah usia yang diukur semenjak pedagang lahir sampai saat penelitian dilaksanakan dalam tahun

b. Tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan formal yang ditempuh oleh pedagang hortikultura dalam tahun

c. Pengalaman bekerja adalah lama wanita pedagang hortikultura mulai bekerja di bidang perdagangan sampai penelitian dilaksanakan dalam tahun

d. Jumlah tanggungan adalah jumlah anak dan anggota keluarga lainnya yang ditanggung oleh keluarga dalam jiwa

e. Curahan tenaga kerja adalah tenaga kerja yang dipakai pada usaha perdagangan hortikultura dalam satuan HKP

2. Pedagang hortikultura adalah pedagang yang menjual sayur-sayuran, buah-buahan, dan bunga-bungaan

3. Pendapatan wanita pedagang hortikultura adalah pendapatan wanita yang diperoleh dari hasil penjualan dagangannya

4. Pendapatan keluarga adalah penerimaan wanita pedagang hortikultura ditambah pendapatan suami

(33)

6. Ketahanan keluarga adalah sebuah keluarga yang mampu menciptakan suasana harmonis yang terdiri dari suami, isteri, anak dan anggota lainnya guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya

7. Peran wanita dalam menciptakan ketahanan keluarga adalah peran wanita dalam merawat anak, mengasuh anak, mendidik anak, melindungi, menjadi teman bermain dan bercanda, menghibur anak, memberi semangat dan mendoakan anak-anak

Batasan Operasional

1. Penelitian ini dilakukan tahun 2009 di Jalan Seram Kotamadya Medan

2. Subjek penelitian adalah rumah tangga yang isterinya bekerja sebagai pedagang hortikultura

(34)

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1. Luas dan Kondisi Geografis

Penelitian ini dilakukan di pasar jalan Seram yang menjadi tempat subjek penelitian berjualan. Pasar Seram ini terletak di Kelurahan Pandau Hilir Kecamatan Medan Perjuangan, Kotamadya Medan, Provinsi Sumatera Utara. Pedagang tidak menjadikan pasar Seram ini sebagai tempat tinggal mereka tetapi hanya sebagai tempat untuk mencari nafkah, sebagian besar pedagang sampel bertempat tinggal di Simalingkar, Padang Bulan.

Wilayah Kelurahan Pandau Hilir ini diapit oleh beberapa kecamatan, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Tembung dan Timur - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Area dan Kota - Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Timur

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Tembung

(35)

4.2. Kondisi Pasar Seram

Pedagang hortikultura yang berjualan di Pasar Seram berjualan di sepanjang pinggir jalan Seram. Mereka berjulan di depan kios-kios yang ada di jalan seram. Di sepanjang pasar seram ini terdapat 80 pedagang hortikultura yaitu yang menjadi populasi dari penelitian disamping itu ada 70 pedagang ikan asin, dan terdapat 60 kios. Adapun komoditi yang dijualo di pasar ini berasal dari berbagai daerah (dalam dan luar kota).

Aktivitas di pasar ini dimulai sejak pukul 00.00 WIB hingga barang dagangan para pedagang sudah habis terjual kira-kira pukul 10.00 WIB. Konsumen yang datang ke pasar ini adalah konsumen yang membeli barang dalam jumlah banyak atau sering disebut pedagang pengecer, dimana barang ini nantinya akan dijual kembali oleh mereka serta konsumen rumah tangga.

4.3. Sarana dan Prasarana

Keadaan sarana dan prasarana di suatu pasar akan sangat mempengaruhi perkembangan dan kelancaran aktifitas jual beli pedagang. Semakin baik sarana dan prasarana maka semakin mudah para pedagang melakukan aktifitas jual belinya.

(36)

Penduduk di Kelurahan Pandau Hilir ini bekerja pada sektor jasa perdagangan dapat dilihat pada Tabel 1. berikut:

Tabel 1. Distribusi Penduduk Bedasarkan Mata Pencaharian di Kelurahan Pandau Hilir Tahun 2008.

No Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 Negeri 27 0,66

Sumber: Kantor BPS Kotamadya Medan tahun 2007.

Penduduk Kelurahan Pandau Hilir ini kebanyakan bermata pencaharian sebagai pedagang, tetapi pedagang sampel pada penelitian ini tidak bertempat tinggal di Kelurahan ini. Banyaknya pasar dan pertokoan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 2. Banyaknya Jumlah Pasar dan Pertokoan di Kelurahan Pandau Hilir

Tahun 2008.

(37)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Sosial Ekonomi Wanita Pedagang Hortikultura

Karakteristik sosial ekonomi dari wanita pedagang hortikultura sangat beragam antara yang satu dengan yang lainnya. Mereka memiliki karakteristik ataupun kepribadian masing-masing yang cenderung berbeda satu sama lain. Karakter ini dapat mempengaruhi pelaksanaan kegiatan jual-beli dalam usaha dagang. Adapun karakteristik sosial ekonomi wanita pedagang hortikultura tersebut antara lain adalah:

a. Umur

Umur seringkali menjadi salah satu hambatan bagi seseorang untuk dapat melaksanakan tugas ataupun kewajibannya dengan baik, begitu juga dengan wanita pedagang hortikultura. Umur biasanya berpengaruh terhadap kesehatan yang secara tidak langsung mempengaruhi aktivitas bekerja mengingat wanita pedagang ini mulai berjualan dari jam 00.00 – 10.00 WIB, yang tentunya butuh stamina yang kuat.

(38)

Tabel 3. Distribusi Wanita Pedagang Hortikultura Sampel Bedasarkan Kelompok Umur di Daerah Penelitian

Kelompok Umur (Tahun)

Jumlah Wanita Pedagang Hortikultura

(Orang)

Persentase (%)

25 – 35 5 16,67

36 – 46 16 53,33

47 – 57 9 30

Jumlah 30 100

Sumber: Data Primer diolah, Lampiran 1

Tabel 3. memperlihatkan bahwa kelompok umur terbesar yaitu 36 – 46 tahun sebanyak 16 orang (53,33%), sedangkan untuk kelompok umur terkecil yaitu 47 – 57 tahun dan 25 – 35 tahun sebanyak 9 orang (30%) dan 5 orang (16,67%).

b. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan formal dari wanita pedagang hortikultura yang cukup memadai juga akan memperlihatkan tingkat pengetahuan dan wawasan yang memadai dalam kegiatan sehari-hari wanita pedagang hortikultura.

(39)

Tabel 4. Distribusi Wanita Pedagang Hortikultura Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Daerah Penelitian

Kelompok Pendidikan

Sumber: Data primer diolah, lampiran 1

Berdasarkan Tabel 4. di atas diketahui bahwa sebagian besar dari wanita pedagang hortikultura memiliki tingkat pendidikan yang sudah cukup tinggi yaitu sebanyak 17 orang (56,66%) yang merupakan tamatan SLTA dan D3/S1, tetapi ada juga wanita pedagang hortikultura sampel yang tidak mengecap dunia pendidikan sebanyak 2 orang (6,67%).

c. Lama Berdagang

(40)

mengatasi kendala dalam usahanya misalnya seperti barang yang tidak terjual dalam sehari.

Lama bekerja yang dimiliki wanita pedagang hortikultura sampel untuk lebih jelas dapat diliha pada Tabel 4 berikut ini:

Tabel 5. Distribusi Wanita Pedagang Hortikultura Sampel Berdasarkan Lama Bekerja di Daerah Penelitian

Lama Bekerja

Sumber: Data primer diolah, lampiran 1

Bedasarkan Tabel 5. di atas dapat dilihat bahwa jumlah wanita pedagang hortikultura terbanyak berdasarkan lama bekerja yaitu 15-27 tahun sebanyak 20 orang (66,67%), sedangkan jumlah wanita pedagang hortikultura untuk kelompok umur terkecil yaitu 1-14 tahun sebanyak 4 orang (13,33%).

d. Jumlah Tanggungan

Jumlah tanggungan merupakan banyaknya orang yang dibiayai dalam suatu rumah tangga, baik anggota keluarga maupun bukan anggota keluarga dari pedagang itu sendiri.

(41)

Tabel 6. Distribusi Wanita Pedagang Hortikultura Sampel Berdasarkan Jumlah Tanggungan di Daerah Penelitian

Jumlah tanggungan

Sumber: Data primer diolah, lampiran 1

Berdasarkan Tabel 6 diatas diketahui bahwa jumlah tanggungan wanita pedagang yang memiliki tanggungan 1-5 orang / rumah tangga adalah 23 orang (76,6%) sedangkan yang memiliki tanggungan 6-10 orang / rumah tangga adalah 7 orang (23,4%).

e. Curahan Tenaga Kerja

Curahan tenaga kerja usaha wanita pedagang hortikultura di daerah penelitian hanya pada kegiatan jual beli saja. Pada umumnya di daerah penelitian ini rata-rata tidak menggunakan tenaga kerja keluarga maupun luar keluarga, mereka hanya menggunakan tenaga sendiri dalam usaha dagangnya, meskipun ada sebagian sampel yang memiliki tenaga kerja. Curahan tenaga kerja ini dihitung dalam satuan HKP ( Hari Kerja Pria ) yaitu berkisar antara 18 – 36 HKP, dengan rata-rata HKP adalah 28,95 /pedagang/ bulan. Hal ini menunjukkan bahwa curahan tenaga kerja dari tiap pedagang adalah cukup besar.

Adapun karakteristik sosial wanita pedagang hortikultura meliputi umur, tingkat pendidikan, lama berdagang, jumlah tanggungan dan.

(42)

Tabel 7. Karakteristik Wanita Pedagang Hortikultura di Jalan Seram

Karakteristik Sampel Range Rataan

Umur (Tahun) 25-57 42,60

Tingkat Pendidikan (Tahun) 0-17 9,70

Lama Berdagang (Tahun) 1-40 21,00

Jumlah Tanggungan (Jiwa) 1-10 3,97

Curahan Tenaga Kerja (HKP) 18-36 28,95

Sumber : Data primer diolah, lampiran 1

Dari Tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa umur sampel berkisar antara 25-57 tahun dengan rataan 42,60. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata wanita pedagang hortikultura berada pada usia produktif.

Tingkat pendidikan wanita pedagang hortikultura berkisar antara 0-17 tahun dengan rataan 9,70. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata wanita pedagang hortikultura memiliki pendidikan hanya sampai SLTP.

Lama berdagang wanita pedagang hortikultura berkisar antara 1-40 tahun dengan rataan 21,00. Hal ini menunjukkan bahwa sampel telah cukup lama terjun dalam usaha dagang, sehingga dapat dikatakan sampel telah berpengalaman.

Jumlah tanggungan wanita pedagang hortikultura berkisar 1-10 orang dengan rataan 3,97. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tanggungan wanita pedagang hortikultura relatif sedikit.

(43)

5.2. Usaha Wanita Pedagang Hortikultura

Biaya tata niaga wanita pedagang hortikultura

Biaya tata niaga adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh wanita pedagang hortikultura dalam melakukan usahanya selama satu bulan. Biaya yang dikeluarkan terdiri dari biaya pembelian barang dagangan, biaya penyusutan peralatan, biaya iuran wajib dan tagihan listrik, dan biaya tenaga kerja.

Modal Pedagang

Modal wanita pedagang hortikultura dapat dilihat pada Tabel 8. di bawah ini: Tabel 8. Modal Wanita Pedagang Hortikultura di Daerah Penelitian

(44)

No. Total Modal

Sampel (Kg) (Rp)

26 9,800 18,300,000

27 6,100 31,150,000

28 5,300 14,900,000

29 8,800 16,000,000

30 2,100 47,400,000

Jumlah 667,590,000 Rata-rata 22,253,000

Sumber: Data primer diolah, lampiran 2

Dari Tabel 8. di atas dapat dilihat bahwa besar kisaran modal wanita pedagang hortikultura di daerah penelitian adalah Rp. 7.600.000,- sampai Rp. 47.400.000,- jadi rata-rata biaya yang dikeluarkan pedagang per harinya adalah sekitar Rp. 253.333,- sampai Rp. 1.580.000,-. Besarnya modal disini tergantung kepada jenis barang yang dijual oleh para pedagang, semakin banyak jumlah dan jenisnya maka besar pula modal yamg dibutuhkan pedagang untuk memulai usahanya. Modal merupakan biaya yang hanya digunakan oleh pedagang untuk membeli barang dagangan dari produsen awal yang menyediakan komoditi hortikultura. Dalam hal ini modal sangat dibutuhkan karena merupakan biaya awal dari kegiatan jual beli oleh pedagang.

Biaya Operasional

(45)

Tabel 9. Biaya Operasional Sampel dalam Usaha Dagang di Daerah Penelitian

Biaya Total Biaya Biaya transport/ Total Biaya

Penyusutan Iuran tenaga Kerja Bulan

1 10,000 305,000 270,000 600,000 900,000 27,535,000 2 10,000 605,000 330,000 1,200,000 3,000,000 19,895,000 3 5,000 580,000 180,000 1,800,000 1,020,000 29,035,000 4 5,000 610,000 180,000 1,200,000 1,500,000 30,495,000 5 5,000 910,000 180,000 1,800,000 900,000 35,195,000 11 10,000 970,000 180,000 1,800,000 1,500,000 39,110,000 12 5,000 305,000 240,000 600,000 450,000 23,965,000 13 5,000 455,000 240,000 1,200,000 600,000 22,300,000 14 15,000 460,000 240,000 600,000 450,000 20,865,000 15 10,000 460,000 330,000 1,200,000 750,000 26,900,000 16 5,000 280,000 240,000 600,000 450,000 9,175,000 17 5,000 455,000 180,000 600,000 600,000 18,340,000 18 5,000 605,000 180,000 600,000 750,000 36,440,000 19 5,000 455,000 240,000 600,000 300,000 9,500,000 20 5,000 310,000 270,000 1,200,000 300,000 13,285,000 21 5,000 520,000 240,000 600,000 450,000 13,715,000 22 5,000 610,000 240,000 600,000 3,000,000 18,430,000 23 5,000 310,000 180,000 1,800,000 1,050,000 22,095,000 24 5,000 305,000 240,000 1,800,000 360,000 15,210,000 25 5,000 605,000 360,000 1,800,000 750,000 32,120,000 26 10,000 605,000 360,000 2,400,000 4,500,000 26,175,000 27 5,000 455,000 180,000 1,200,000 450,000 33,440,000 28 10,000 455,000 360,000 1,800,000 300,000 17,825,000 29 5,000 605,000 180,000 1,800,000 1,500,000 20,090,000 30 10,000 305,000 180,000 1,800,000 450,000 50,145,000

Total 195,000 14,315,000 6,960,000 34,200,000 28,680,000 751,940,000

Rataan 6,500 477,167 232,000 1,140,000 956,000 25,064,667

Sumber: Data primer diolah, lampiran 3, 4, 5, 6 dan 7

(46)

oleh pedagang yang digunakan untuk membantu kegiatan berdagang, mulai dari transportasi, iuran, biaya peralatan dan semua biaya penunjang. Adapun biaya operasional ini adalah sekitar 7,80 % dari modal.

Biaya Tenaga Kerja

(47)

5.3. Penerimaan Wanita Pedagang Hortikultura

Penerimaan sampel berasal dari penjualan barang dagangan. Penerimaan dan produksi dapat dilihat pada Tabel 10 berikut :

Tabel 10. Penerimaan Sampel di Daerah Penelitian

No. Total Penerimaan

Sampel (Kg) (Rp)

18 13,300 40,000,000

19 3,800 13,600,000

Jumlah 207,160 875,000,000

Rata-rata 6,905 29,166,667

Sumber: Data primer diolah, lampiran 8

(48)

5.4. Pendapatan Wanita Pedagang Hortikultura

Pendapatan wanita pedagang hortikultura artinya adalah total penerimaan dikurangi dengan besar biaya tata niaga. Pendapatan sampel dapat dilihat pada Tabel 11. berikut:

Tabel 11. Pendapatan Wanita Pedagang Hortikultura di Daerah Penelitian

Uraian Range (Rp)

Rataan (Rp)

Penerimaan sampel 12,000,000 – 53,850,000 29,166,667

Biaya tata niaga 9,175,000 – 50,145,000 24,882,667

Pendapatan sampel 2,755,000 - 5,690,000 4,102,000

Sumber: Data primer diolah, lampiran 9

Berdasarkan Tabel 11. di atas, pendapatan sampel rata-rata per bulan adalah sebesar Rp. 4,102,000.

Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Wanita Pedagang Hortikultura terhadap Pendapatan Wanita Pedagang Hortikultura

(49)

Dalam analisis regresi linier berganda yang menjadi variabel bebas adalah: X1 : umur (tahun)

X2 : tingkat pendidikan (tahun) X3 : lama berdagang (tahun) X4 : jumlah tanggungan (jiwa) X5 : curahan tanaga kerja (HKP)

Sedangkan yang menjadi variabel tidak bebas adalah pendapatan wanita pedagang hortikultura. Untuk melihat pengaruh karakteristik sosial ekonomi wanita pedagang hortikultura terhadap pendapatan wanita pedagang hortikultura dapat dilihat pada Tabel 12. di bawah ini.

Tabel 12. Analisis Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Wanita Pedagang Hortikultura Terhadap Pendapatan Wanita Pedagang Hortikultura

No Variabel Koefisien t-hitung t-tabel Signifikansi 1 Intercept 202883.2 1.366024 2.064 0.1846 2 Umur -36,640.6 -0.94084 2.064 0.35616 3 Tingkat Pendidikan -521.75 -0.0137 2.064 0.98918 4 Lama Berdagang 163,584.5 3.845576 2.064 0.00078 5 Jumlah Tanggungan -38,066.8 -0.57546 2.064 0.57034 6

Curahan Tenaga

Kerja 12,257.07 0.516493 2.064 0.61024

Multipel R 0.79111

R Square 0.625869

F-Hitung 8.030

Signifikansi F 0,000

F-tabel (α = 0,05) 2.62

(50)

Dari hasil analisis regresi dapat ditulis persamaan regresinya, yaitu: Y = 202883.2 + -36,640.6X1 + (-521.75X2) + 163,584.5X3

+ (-38,066.8X4) + 12,257.07X5

Dari Tabel 11. dapat diketahui bahwa :

1. Secara serempak diperoleh Fhitung = 8.030 lebih besar dari Ftabel = 2.6200. Hal ini menunjukkan bahwa secara serempak kelima variabel berpengaruh nyata terhadap pendapatan wanita pedagang hortikultura.

2. Secara parsial diperoleh :

a. Untuk variabel X1 yaitu umur (tahun) diperoleh thitung = -0.94084 lebih kecil dari ttabel = 2.064. Hal ini menunjukkan bahwa umur tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan wanita pedagang hortikultura. Koefisien regresi X1 sebesar -36,640.6 dapat diartikan bahwa setiap penambahan umur 1 tahun mengakibatkan penurunan pendapatan sebesar Rp 36,640.6.

b. Untuk variabel X2 yaitu tingkat pendidikan (tahun) diperoleh thitung = -0.0137 lebih kecil dari ttabel = 2.064. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan wanita pedagang hortikultura. Koefisien regresi X2 sebesar -521.75 dapat diartikan bahwa setiap kenaikan tingkat pendidikan 1 tahun mengakibatkan penurunan pendapatan sebesar Rp 521.75.

(51)

hortikultura. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi pengalaman pedagang maka semakin tinggi pula pendapatannya (dapat mengendalikan keadaan pasar dan jenis komoditi yang sedang laku dalam pasaran). Koefisien regresi sebesar 163,584.5 dapat diartikan bahwa setiap peningkatan lama berdagang 1 tahun mengakibatkan kenaikan pendapatan sebesar Rp 163,584.5.

d. Untuk variabel X4 yaitu jumlah tanggungan (jiwa) diperoleh thitung = -0.57546lebih kecil darittabel = 2.064. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tanggungan tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan wanita pedagang hortikultura. Koefisien regresi sebesar -38,066.8 dapat diartikan bahwa setiap peningkatan jumlah tanggungan 1 orang mengakibatkan penurunan pendapatan sebesar Rp 38,066.8.

e. Untuk variabel X3 yaitu curahan tenaga kerja (HKP) diperoleh thitung = 0.516493 lebih kecil dari ttabel = 2.064. Hal ini menunjukkan bahwa curahan tenaga kerja tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan wanita pedagang hortikultura. Koefisien regresi sebesar 12,257.07 dapat diartikan bahwa setiap kenaikan curahan tenaga kerja 1 HKP mengakibatkan kenaikan pendapatan sebesar Rp 12,257.07.

Koefisien determinasi (R2) = 0.625869 artinya 62,58% pendapatan wanita pedagang hortikultura dalam usaha wanita pedagang hortikultura diterangkan oleh variabel bebas dan sekitar 12,52% lagi diterangkan oleh variabel di luar model tersebut.

(52)

sendiri yaitu sebesar 87,48%, maka hipotesis yang menyatakan karakteristik sosial ekonomi wanita pedagang hortikultura berpengaruh terhadap pendapatan wanita diterima.

Kontribusi pendapatan wanita pedagang hortikultura terhadap total pendapatan keluarga

Pendapatan wanita pedagang hortikultura merupakan pendapatan utama (pokok) dalam keluarga mereka, meskipun disamping itu ada pendapatan lain dari anggota keluarga yang lain yaitu suami. Kontribusi rataan pendapatan wanita pedagang hortikultura terhadap total pendapatan keluarga dapat dilihat pada Tabel 13 berikut ini :

Tabel 13. Rataan Kontribusi Pendapatan Wanita Pedagang Hortikultura terhadap Total Pendapatan Keluarga

Uraian Rata-rata (Rp/bulan) Kontribusi (%)

Pendapatan wanita pedagang hortikultura

4,102,000 85,40

Pendapatan anggota keluarga wanita pedagang hortikultura

576,667 14,60

Total pendapatan keluarga 4,853,333 100

Sumber : Data primer diolah, lampiran 11

(53)

Peranan Wanita Pedagang Hortikultura dalam Menciptakan Ketahanan Keluarga

Ketahanan keluarga adalah suatu gambaran untuk melihat bagaimana wanita pedagang hortikultura menjalankan tugasnya sebagai seorang ibu selain untuk menambah pendapatan keluarga.

Berdasarkan hasil tabulasi data mengenai peranan wanita pedagang hortikultura dalam menciptakan ketahanan keluarga maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 14. Tabulasi data Peranan Wanita Pedagang Hortikultura dalam Menciptakan Ketahanan Keluarga

No Kegiatan Jumlah sampel yang melakukan

Jumlah sampel yang tidak melakukan

orang Persentase orang persentase

1. Merawat Anak 10 33,3 % 20 66,7 %

7. Memberi Semangat dan Mendoakan Anak

30 100 % 0 0

Jumlah 144 479,9 % 66 220 %

Rataan 20 68,55 % 9 31,4%

Sumber : Data primer diolah, lampiran

(54)

Dari 30 sampel wanita pedagang hortikultura, sebanyak 20 orang yang mengasuh anaknya sendiri, sedangkan selebihnya diasuh oleh orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata sampel memiliki peran yang cukup besar dalam mengasuh anak.

Dari 30 sampel wanita pedagang hortikultura hanya 12 orang yang meluangkan waktunya untuk mendidik anaknya. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata sampel memiliki peran yang sangat rendah dalam mendidik anak.

Dari 30 sampel wanita pedagang hortikultura semua sampel melindungi anaknya. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata peran sampel sangat besar dalam melindungi anak.

Dari 30 sampel wanita pedagang hortikultura hanya 12 orang yang meluangkan waktu untuk menjadi teman bermain dan bercanda. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata sampel memiliki peran yang rendah dalam menjadi teman bermain dan bercanda bagi anak-anaknya.

Dari 30 sampel wanita pedagang hortikultura semua sampel menghibur anaknya. Hal ini menunjukkan bahwa peran sampel dalam menghibur anaknya sangat besar.

Dari 30 sampel wanita pedagang hortikultura semua sampel memberikan semangat dan mendoakan anaknya agar berhasil. Hal ini menunjukkan bahwa peran sampel dalam memberikan semangat dan mendoakan anaknya sangat besar.

(55)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. - Secara serempak, karakteristik sosial ekonomi wanita pedagang hortikultura berpengaruh nyata terhadap pendapatannya

- Secara parsial, hanya umur yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan wanita pedagang hortikultura

2. Kontribusi pendapatan wanita hortikultura terhadap total pendapatan keluarga cukup besar yakni 85,40% dengan pendapatan rata-rata pendapatan pedagang per bulan adalah Rp. 4.102.000

3. Peran wanita pedagang hortikultura dalam menciptakan ketahanan keluarga cukup besar

Saran

Kepada wanita pedagang hortikultura

(56)

Kepada pemerintah

Agar pemerintah lebih memberikan perhatiannya kepada pedagang ini dengan cara memberikan sarana dan fasilitas yang lebih baik untuk mereka berjualan.

Pemerintah sebaiknya menertibkan semua pungutan liar yang membebani para pedagang.

Kepada peneliti selanjutnya

Agar dapat meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi pendapatan pedagang sehingga dapat diperoleh informasi lain.

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Albert. 2007. Perusahaan Pemda Pasar Jaya. Jakarta

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 1992. 5 Tahun Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

BPS Provinsi Sumatera Utara. 2002.

Budiman. 1992. Pembagian Kerja Secara Seksual. Jakarta: Gramedia.

Daulay, H. 2001. Pergeseran Pola Relasi Gender di Keluarga Migran. Yogya: Galang Press.

Depdikbud. 1993. Garis-garis Besar Haluan Negara (TAP MPR no.23/MPR/19930) Jakarta.

Goode, W. 1991. Sosiologi Keluarga. Jakarta: Erlangga.

Husodo, dkk, 2004. Pertanian Mandiri. Pandangan Strategis Para Pakar untuk Kemajuan Petani Indonesia. Jakarta: Penebar Swadaya.

Ihromi, 1995. Kajian Wanita dalam Pembangunan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Ikram, M. 1990. Peranan Pasar Pada Masyarakat Pedesaan Daerah Bengkulu. Inti Indonesia. 2003. Agiculture Sector Riview Indonesia. USA: Carana Corporation. Moenandar, 1985. Emansipasi dan Peran Ganda Wanita Indonesia. Jakarta: UI Press. Sayogyo, P. 1983. Peranan Wanita dalam Perkembangan Masyarakat Desa. Jakarta:

Rajawali.

Soekanto, S. 1981. Memperkenalkan Sosiologi. Jakarta: Rajawali. Soekartawi, 1995. Analisis Usahatani. Jakarta: UI Press.

Suroto. 1992. Strategi Pembangunan dan Perencanaan Kesempatan Kerja. Jogyakarta: Gajah Mada University Press.

(58)

Lampiran 1. Karakteristik Sosial Ekonomi Wanita Pedagang di Daerah

Tanggungan Curahan

(Tahun) (Tahun) (Tahun) (Jiwa)

(59)

Lampiran 2. Jumlah dan Biaya Pembelian Barang Per Bulan Wanita Pedagang Hortikultura di Daerah Penelitian

Sampel 1

4 Bawang Bombay 5,000 2,400 12,000,000

Jumlah 20,000 4,900 25,450,000

Sampel 2

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Kol 1,000 1,500 1,500,000

2 Sawi Putih 1,500 1,800 2,700,000

3 Sawi Pahit 2,500 1,500 3,750,000

4 Buncis 2,000 900 1,800,000

5 Sop Prey 2,000 2,500 5,000,000

Jumlah 9,000 8,200 14,750,000

Sampel 3

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Kentang 5,000 900 4,500,000

2 Sankis 3,500 900 3,150,000

3 Markisa 4,000 1,200 4,800,000

4 Terong Belanda 8,500 1,000 8,500,000

5 Keladi 3,000 1,500 4,500,000

Jumlah 24,000 5,500 25,450,000

Sampel 4

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Tomat 1,500 18,000 27,000,000

(60)

Sampel 5

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Tomat 1,500 1,200 1,800,000

2 Timun 2,000 2,000 4,000,000

3 Wortel 3,000 1,200 3,600,000

4 Kentang 5,500 4,000 22,000,000

Jumlah 12,000 8,400 31,400,000

Sampel 6

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Cabai Hijau 3,500 900 3,150,000

2 Bawang Merah 5,500 1,800 9,900,000

3 Cabai Rawit 6,000 1,500 9,000,000

Jumlah 15,000 4,200 22,050,000

Sampel 7

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Tomat 1,500 3,000 4,500,000

2 Cabai Merah 7,000 3,000 21,000,000

3 Cabai Rawit 6,500 2,000 13,000,000

Jumlah 15,000 8,000 38,500,000

Sampel 8

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Cabe Rawit 7,000 3,000 21,000,000

2 Cabe Merah 6,500 3,000 19,500,000

3 Bawang Merah 5500 900 4,950,000

Jumlah 19,000 6,900 45,450,000

Sampel 9

(61)

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Sawi Pahit 2,500 1,500 3,750,000

2 Buncis 2,000 2,000 4,000,000

3 wortel 3,000 2,500 7,500,000

Jumlah 7,500 6,000 15,250,000

Sampel 10

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Sawi Pahit 3,000 1,500 4,500,000

2 Buncis 2,000 1,500 3,000,000

3 Wortel 2,500 1,500 3,750,000

Jumlah 7,500 4,500 11,250,000

Sampel 11

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Cabai Merah 6,500 4,500 29,250,000

2 Cabai Hijau 4,000 1,350 5,400,000

Jumlah 10,500 5,850 34,650,000

Sampel 12

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Terong 2,500 4,500 11,250,000

2 Bunga Kol 6,500 1,710 11,115,000

Jumlah 9,000 6,210 22,365,000

Sampel 13

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Jagung 2,000 3,400 6,800,000

2 Asam 13,000 1,000 13,000,000

Jumlah 15,000 4,400 19,800,000

Sampel 14

(62)

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Timun 2,000 5,500 11,000,000

2 Asam 13,500 600 8,100,000

Jumlah 15,500 6,100 19,100,000

Sampel 15

No Jenis komoditi

Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Markisa 4,500 1,000 4,500,000

2 Terong Belanda 9,000 1,150 10,350,000

3 Semangka 3,000 1,500 4,500,000

4 Jeruk 4,000 1,200 4,800,000

Jumlah 20,500 4,850 24,150,000

Sampel 16

No Jenis komoditi

Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Jagung 2,000 3,200 6,400,000

2 Janten 1,000 1,200 1,200,000

Jumlah 3,000 4,400 7,600,000

Sampel 17

No Jenis komoditi

Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Kol 1,000 3,000 3,000,000

(63)

3 Bunga Kol 7,000 1,500 10,500,000

Jumlah 10,000 6,000 16,500,000

Sampel 18

No Jenis komoditi

Harga Jumlah Unit Total

5 Kacang Panjang 1,000 3,000 3,000,000

Jumlah 8,500 13,300 25,300,000

Sampel 19

No Jenis komoditi

Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Daun Sop 2,500 600 1,500,000

2 Sop Prey 2,000 3,200 6,400,000

Jumlah 4,500 3,800 7,900,000

Sampel 20

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Tonat 1,000 6,000 6,000,000

(64)

Jumlah 7,500 6,800 11,200,000 Sampel 21

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Daun Sop 2,500 600 1,500,000

2 Buncis 2,500 1,200 3,000,000

3 Terong 2,000 900 1,800,000

4 Kacang Panjang 1,000 1,200 1,200,000

5 Sop Prey 2,000 2,200 4,400,000

Jumlah 10,000 6,100 11,900,000

Sampel 22

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Kol 1,500 1,450 2,175,000

2 Sawi Putih 1,500 1,200 1,800,000

3 Sawi Pahit 2,500 2,400 6,000,000

4 Buncis 2,000 2,000 4,000,000

Jumlah 7,500 7,050 13,975,000

Sampel 23

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Daun Sop 3,000 2,600 7,800,000

2 Selada 5,500 900 4,950,000

3 Sop Prey 2,500 2,400 6,000,000

Jumlah 11,000 5,900 18,750,000

Sampel 24

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Kol 1,000 3,500 3,500,000

2 Sawi Putih 2,000 4,500 9,000,000

(65)

Sampel 25

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Wortel 2,500 1,600 4,000,000

2 Lobak 1,500 2,000 3,000,000

3 Ercis 6,000 3,600 21,600,000

Jumlah 10,000 7,200 28,600,000

Sampel 26

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Buncis 2,500 1,000 2,500,000

2 Jagung 1,500 2,200 3,300,000

3 Terong 2,000 1,000 2,000,000

4 Kacang Panjang 1,000 1,200 1,200,000

5 Janten 1500 1000 1500000

6 Kacang tanah 4200 900 3780000

7 Gambas 1200 600 720000

8 Paria 1500 1000 1500000

9 Bengkuang 2000 900 1800000

Jumlah 17,400 9,800 18,300,000

Sampel 27

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Cabai Merah 6,500 2,600 16,900,000

2 Bawang Putih 3,000 2,000 6,000,000

3 Bawang Bombay 5,500 1,500 8,250,000

Jumlah 15,000 6,100 31,150,000

Sampel 28

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Buncis 2,000 1,500 3,000,000

2 Terong 2,500 1,400 3,500,000

(66)

4 Kencong 4,000 900 3,600,000

5 Rimbang 5,000 600 3,000,000

Jumlah 15,500 5,300 14,900,000

Sampel 29

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Buncis 2,000 1,200 2,400,000

2 Janten 2,000 1,800 3,600,000

3 Terong 2,000 2,600 5,200,000

4 Kacang Panjang 1,500 3,200 4,800,000

Jumlah 7,500 8,800 16,000,000

Sampel 30

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Timun 2,000 1,200 2,400,000

2 Petai Kupas 50,000 900 45,000,000

(67)

Lampiran 3. Biaya Penyusutan Peralatan Sampel Per Siklus (1 Bulan) di Daerah Penelitian

No Sampel Timbangan

Unit Harga Umur Pakai Penyusutan

Total 39 11,700,000 1,800 195,000

(68)

No Sampel

Plastik

Pisau

Total

Unit Harga/Unit Total

(Rp) (Rp) (Rp)

11 960,000 4 2,500 10,000 970,000

12 300,000 2 2,500 5,000 305,000

13 450,000 2 2,500 5,000 455,000

14 450,000 4 2,500 10,000 460,000

15 450,000 4 2,500 10,000 460,000

16 270,000 4 2,500 10,000 280,000

17 450,000 2 2,500 5,000 455,000

18 600,000 2 2,500 5,000 605,000

19 450,000 2 2,500 5,000 455,000

20 300,000 4 2,500 10,000 310,000

21 510,000 4 2,500 10,000 520,000

22 600,000 4 2,500 10,000 610,000

23 300,000 4 2,500 10,000 310,000

24 300,000 2 2,500 5,000 305,000

Total 14,100,000 86 75,000 215,000 14,315,000

(69)

Lampiran 4. Biaya Iuran Wajib Sampel Per Siklus (1 Bulan) di Daerah Penelitian

No Sampel

Iuran Wajib (Rp)

Total

Sampah Pajak Koperasi Listrik

1 60,000 90,000 30,000 90,000 270,000

2 60,000 90,000 30,000 150,000 330,000

3 60,000 90,000 30,000 0 180,000

4 60,000 90,000 30,000 0 180,000

5 60,000 90,000 30,000 0 180,000

6 60,000 90,000 30,000 0 180,000

7 60,000 90,000 30,000 0 180,000

8 60,000 90,000 30,000 60,000 240,000

9 60,000 90,000 30,000 0 180,000

10 60,000 90,000 30,000 0 180,000

11 60,000 90,000 30,000 0 180,000

12 60,000 90,000 30,000 60,000 240,000

13 60,000 90,000 30,000 60,000 240,000

14 60,000 90,000 30,000 60,000 240,000

15 60,000 90,000 30,000 150,000 330,000

16 60,000 90,000 30,000 60,000 240,000

17 60,000 90,000 30,000 0 180,000

18 60,000 90,000 30,000 0 180,000

19 60,000 90,000 30,000 60,000 240,000

20 60,000 90,000 30,000 90,000 270,000

21 60,000 90,000 30,000 60,000 240,000

22 60,000 90,000 30,000 60,000 240,000

23 60,000 90,000 30,000 0 180,000

24 60,000 90,000 30,000 60,000 240,000

25 60,000 90,000 30,000 180,000 360,000

26 60,000 90,000 30,000 180,000 360,000

27 60,000 90,000 30,000 0 180,000

28 60,000 90,000 30,000 180,000 360,000

29 60,000 90,000 30,000 0 180,000

30 60,000 90,000 30,000 0 180,000

Total 1,800,000 2,700,000 900,000 1,560,000 6,960,000

(70)

Lampiran 5. Biaya Transportasi Sampel Per Siklus (1 Bulan) di Daerah Penelitian

No Sampel Transportasi/hari Total Biaya Transportasi

1 30,000 900,000

Total 956,000 28,680,000

(71)

Lampiran 6. Biaya Curahan Tenaga Kerja Sampel Per Siklus (1 Bulan) di Daerah Penelitian

Total 69.50 33.00 289.50 109.00 260.63 99.00 28.95 408.75 6,600,000

(72)

Lampiran 7. Total Biaya Wanita Pedagang Hortikultura Per Siklus (1 Bulan) di Daerah Penelitian

No

Sampel Total Modal

Total Biaya

1 25,450,000 10,000 305,000 270,000 600,000 900,000 27,535,000

2 14,750,000 10,000 605,000 330,000 1,200,000 3,000,000 19,895,000

3 25,450,000 5,000 580,000 180,000 1,800,000 1,020,000 29,035,000

4 27,000,000 5,000 610,000 180,000 1,200,000 1,500,000 30,495,000

5 31,400,000 5,000 910,000 180,000 1,800,000 900,000 35,195,000

6 22,050,000 5,000 310,000 180,000 600,000 300,000 23,445,000

7 38,500,000 5,000 455,000 180,000 600,000 600,000 40,340,000

8 45,450,000 5,000 455,000 240,000 600,000 600,000 47,350,000

9 15,250,000 5,000 310,000 180,000 600,000 450,000 16,795,000

10 11,250,000 5,000 245,000 180,000 600,000 450,000 12,730,000

11 34,650,000 10,000 970,000 180,000 1,800,000 1,500,000 39,110,000

12 22,365,000 5,000 305,000 240,000 600,000 450,000 23,965,000

13 19,800,000 5,000 455,000 240,000 1,200,000 600,000 22,300,000

14 19,100,000 15,000 460,000 240,000 600,000 450,000 20,865,000

15 24,150,000 10,000 460,000 330,000 1,200,000 750,000 26,900,000

16 7,600,000 5,000 280,000 240,000 600,000 450,000 9,175,000

17 16,500,000 5,000 455,000 180,000 600,000 600,000 18,340,000

18 34,300,000 5,000 605,000 180,000 600,000 750,000 36,440,000

19 7,900,000 5,000 455,000 240,000 600,000 300,000 9,500,000

20 11,200,000 5,000 310,000 270,000 1,200,000 300,000 13,285,000

21 11,900,000 5,000 520,000 240,000 600,000 450,000 13,715,000

22 13,975,000 5,000 610,000 240,000 600,000 3,000,000 18,430,000

23 18,750,000 5,000 310,000 180,000 1,800,000 1,050,000 22,095,000

24 12,500,000 5,000 305,000 240,000 1,800,000 360,000 15,210,000

25 28,600,000 5,000 605,000 360,000 1,800,000 750,000 32,120,000

26 18,300,000 10,000 605,000 360,000 2,400,000 4,500,000 26,175,000

27 31,150,000 5,000 455,000 180,000 1,200,000 450,000 33,440,000

28 14,900,000 10,000 455,000 360,000 1,800,000 300,000 17,825,000

29 16,000,000 5,000 605,000 180,000 1,800,000 1,500,000 20,090,000

30 47,400,000 10,000 305,000 180,000 1,800,000 450,000 50,145,000

Total 667,590,000 195,000 14,315,000 6,960,000 34,200,000 28,680,000 751,940,000

(73)

Lampiran 8. Jumlah dan Penerimaan Barang Dagangan Wanita Pedagang Hortikultura Per Bulan di Daerah Penelitian

Sampel 1

4 Bawang Bombay 6,500 2,400 15,600,000

Jumlah 25,500 4,900 32,300,000

Sampel 2

4 Buncis 3,000 900 2,700,000

5 Sop Prey 3,000 2,500 7,500,000

Jumlah 15,000 8,200 24,450,000

Sampel 3

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Kentang 6,000 900 5,400,000

2 Sankis 4,500 900 4,050,000

3 Markisa 5,000 1,200 6,000,000

4 Terong Belanda 10,500 1,000 10,500,000

5 Keladi 4,000 1,500 6,000,000

(74)

Sampel 4

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Tomat 2,000 18,000 36,000,000

Jumlah 2,000 18,000 36,000,000

Sampel 5

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Tomat 2,000 1,200 2,400,000

2 Timun 3,000 2,000 6,000,000

3 Wortel 4,000 1,200 4,800,000

4 Kentang 6,500 4,000 26,000,000

Jumlah 15,500 8,400 39,200,000

Sampel 6

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Cabai Hijau 4,500 900 4,050,000

2 Bawang Merah 7,000 1,800 12,600,000

3 Cabai Rawit 7,000 1,500 10,500,000

Jumlah 18,500 4,200 27,150,000

Sampel 7

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Tomat 2,000 3,000 6,000,000

2 Cabai Merah 8,000 3,000 24,000,000

3 Cabai Rawit 7,500 2,000 15,000,000

Jumlah 17,500 8,000 45,000,000

Sampel 8

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Cabe Rawit 8,000 3,000 24,000,000

(75)

3 Bawang Merah 6,500 900 5,850,000

Jumlah 22,500 6,900 53,850,000

Sampel 9

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Sawi Pahit 3,500 1,500 5,250,000

2 Buncis 3,000 2,000 6,000,000

3 wortel 4,000 2,500 10,000,000

Jumlah 10,500 6,000 21,250,000

Sampel 10

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Sawi Pahit 4,000 1,500 6,000,000

2 Buncis 3,000 1,500 4,500,000

3 Wortel 4,000 1,500 6,000,000

Jumlah 11,000 4,500 16,500,000

Sampel 11

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Cabai Merah 8,000 4,500 36,000,000

2 Cabai Hijau 5,000 1,350 6,750,000

Jumlah 13,000 5,850 42,750,000

Sampel 12

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Terong 3,500 4,500 15,750,000

2 Bunga Kol 7,500 1,710 12,825,000

Jumlah 11,000 6,210 28,575,000

Sampel 13

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

(76)

2 Asam 15,000 1,000 15,000,000

Jumlah 18,000 4,400 25,200,000

Sampel 14

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Timun 3,000 5,500 16,500,000

2 Asam 15,500 600 9,300,000

Jumlah 18,500 6,100 25,800,000

Sampel 15

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Markisa 5,500 1,000 5,500,000

2 Terong Belanda 11,000 1,150 12,650,000

3 Semangka 4,000 1,500 6,000,000

4 Jeruk 5,500 1,200 6,600,000

Jumlah 26,000 4,850 30,750,000

Sampel 16

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Jagung 3,000 3,200 9,600,000

2 Janten 2,000 1,200 2,400,000

Jumlah 5,000 4,400 12,000,000

Sampel 17

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Kol 2,000 3,000 6,000,000

2 Terong 3,500 1,500 5,250,000

3 Bunga Kol 8,000 1,500 12,000,000

Jumlah 13,500 6,000 23,250,000

Sampel 18

(77)

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Kol 2,000 1,500 3,000,000

2 Sawi Putih 3,000 1,200 3,600,000

3 Sawi Pahit 4,000 1,600 6,400,000

4 Daun Ubi 3,500 6,000 21,000,000

5 Kacang Panjang 2,000 3,000 6,000,000

Jumlah 14,500 13,300 40,000,000

Sampel 19

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Daun Sop 4,000 600 2,400,000

2 Sop Prey 3,500 3,200 11,200,000

Jumlah 7,500 3,800 13,600,000

Sampel 20

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Tomat 2,000 6,000 12,000,000

2 Cabai Merah 8,000 800 6,400,000

Jumlah 10,000 6,800 18,400,000

Sampel 21

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Daun Sop 4,000 600 2,400,000

2 Buncis 3,000 1,200 3,600,000

3 Terong 3,500 900 3,150,000

4 Kacang Panjang 2,000 1,200 2,400,000

5 Sop Prey 3,500 2,200 7,700,000

Jumlah 16,000 6,100 19,250,000

Sampel 22

No Jenis komoditi Harga Jumlah Unit Total

(Rp/Kg) (Kg) (Rp)

1 Kol 2,500 1,450 3,625,000

Gambar

Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran
Tabel 1. Distribusi Penduduk Bedasarkan Mata Pencaharian di Kelurahan Pandau Hilir Tahun 2008
Tabel 3. Distribusi Wanita Pedagang Hortikultura Sampel Bedasarkan    Kelompok   Umur di Daerah Penelitian
Tabel 4. Distribusi Wanita Pedagang Hortikultura Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Daerah Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah terbentuknya Pasar Melati yang mengalami perkembangan cukup cepat dan perkembangan pedagang wanita di Pasar Melati yang

Sedangkan, pada faktor kepala keluarga, umur wanita, umur laki-laki, tingkat partisipasi wanita, pendidikan wanita, pendidikan laki-laki, jumlah tanggungan, dan jarak rumah

Besarnya kontribusi wanita dalam usahatani padi sawah dapat dilihat dari besarnya sumbangan pendapatan dan jumlah curahan tenaga kerja wanita/istri tani terhadap total

Dari sisi output, dilakukan evaluasi hasil yang dicapai oleh pedagang, setelah pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional pada pasar-pasar di Kota Denpasar,

Dalam penyusunan Skripsi penulis memilih judul “ ANALISIS DAMPAK REVITALISASI PASAR TRADISIONAL TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR MASARAN CAWAS (STUDI KASUS DI PASAR

Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa motivasi wanita bekerja pada usaha pembuatan tempe dominan untuk menambah pendapatan keluarga sehingga dengan adanya

Pada status pekerjaan formal- informal di kota dan desa, data menunjukkan bahwa semakin tinggi level jenis pekerjaan, semakin besar persentase pekerja wanita terhadap laki-laki

Sumber data yang penulis gunakan adalah sumber data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari wanita pedagang kaki lima pasar Inpres Bangkinang, dan sumber data