• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan di UPT Balai Informasi dan Teknologi LIPI Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan di UPT Balai Informasi dan Teknologi LIPI Bandung"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

BANDUNG

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh:

Dede Yusup NIM.41810149

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)

I. IDENTITAS DIRI

Nama : Dede Yusup

Tempat Tanggal Lahir : Pandeglang, 28 Januari 1991

Bangsa : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Perumahan Maharani Bumi Sindang Panon Indah

B.189, Ds.Sindang Panon, Kec. Banjaran.

Nama Ayah : Nurjen Muhawar

Nama Ibu : Yayah Hadijah

No. Handphone : 085 222 881 545

(5)

No Tahun Uraian Keterangan

1. 2010 – Sekarang Mahasiswa Program Studi Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas

(6)

No Tahun Uraian Keterangan

Remaja Masjid (IRMA) Al-Ikhsan

Banjaran

-

9. 2010 Anggota Lembaga Dakwah Kampus

(LDK) Ummi UNIKOM

Dokumentasi Relawan PATEN

(Rieke Diah Pitaloka dan Teten Nasyid Kabupaten Bandung 2004”

Bersertifikat

2. 2006 Juara 1 Saritilawah Terbaik SMA

Pasundan Banjaran dalam acara

“Kajian Islam Sehari 2006”

Bersertifikat

3. 2007 Juara 3 Lomba Adzan SMA

Pasundan Banjaran dalam acara

“Kajian Islam Sehari 2007”

Bersertifikat

4. 2008 Juara 1 Lomba Cerdas Cermat SMA

Pasundan Banjaran dalam acara

“Kajian islam sehari 2008”

(7)

No Tahun Uraian Keterangan

4. 2011 Mentoring Kegiatan Agama Islam

Universitas Komputer Indonesia.

Pemilih Pemula dalam Rangka Voter Information 2013” Dinas

Kementrian Komunikasi dan

Informasi Jawa Barat.

(8)

vi

KATA PENGANTAR ……….... ii

DAFTAR ISI………... vi

DAFTAR TABEL ……….. ix

DAFTAR GAMBAR……….. x

DAFTAR LAMPIRAN ……….……… xi

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

1.1 Sejarah LIPI……….. 1

1.1.1 Visi dan Misi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia………... 7

1.1.2 Logo dan Arti Logo Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia… 8 1.2 Sejarah Divisi UPT Balai Informasi Teknologi-LIPI Bandung…... 10

1.3 Stuktur Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)………. 12

1.4 Stuktur UPT Balai Informasi Teknologi-LIPI Bandung………….. 13

1.5 Job Description UPT Balai Informasi Teknologi-LIPI Bandung…. 14 1.5.1 Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)………… 14

1.5.2 Sub Bagian Tata Usaha ……… 14

1.5.3 Seksi Pendayagunaan Koleksi Informasi Teknologi…………... 15

1.5.4 Seksi Pengelolaan Sistem Informasi Teknologi……….. 15

1.5.5 Seksi Pemasyarakatan dan Kerjasama... 17

(9)

vii

2.1 Aktivitas Selama Praktek Kerja Lapangan……….. 21

2.2 Deskripsi Kegiatan Rutin Selama PKL dan Contoh Kegiatan……… 32

2.2.1 Mentranskip Narasi Film………... 32

2.2.2 Mengirim Fax Surat Penawaran Pelatihan……… 34

2.3 Deskripsi Kegiatan Isidentil Selama PKL dan Contoh Kegiatan…… 36

2.3.1 Penghitungan Frekuensi Kliping LIPI Bandung ……….. 36

2.3.2 Membuat Name Tag……….. 37

2.3.3 Membuat Name Desk……… 38

2.3.4 Membuat Daftar Hadir Peserta Pelatihan……….. 39

2.3.5 Membuat CoverModul………. 40

2.3.6 Dokumentasi Foto Kegiatan Pelatihan……….. 42

2.3.7 Membuat Sertifikat……… 43

2.3.8 Fotocopy Sertifikat……… 44

2.4 Analisis Tentang Public Relations atau Humas ……… 44

2.5 Analisis Tentang Kegiatan Humas UPT BIT-LIPI Bandung……… 49

(10)

viii

3.2.1 Saran Untuk Perusahaan/Lembaga………. 56

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL……… 57

DAFTAR PUSTAKA ……… 58

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(11)

ii Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH

SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-nya tidak lupa penulis

panjatkan Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,

para sahabatnya serta kepada para pengikutnya hingga akhir zaman, akhirnya

penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan (PKL) ini dengan

tepat waktu. laporan ini berisikan tentang kegiatan yang penulis lakukan pada saat

melakukan PKL di UPT Balai Informasi dan Teknologi - LIPI Bandung yang

dilaksanakan pada 16 Juli 2013 sampai dengan 30 Agustus 2013.

Dalam menyusun laporan ini, penulis cukup mengalami beberapa

hambatan dan kesulitan. Terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan wawasan

menjadi hambatan besar dalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini.

Namun atas dukungan kedua orang tua penulis, Aa Asep, Teteh Isma, Dani dan

semuanya yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan secara moril dan

materil beserta kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, pada akhirnya

(12)

iii

1. Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A, selaku Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah mengeluarkan surat izin

pelaksanaan PKL dan memberikan pengesahan laporan praktek kerja

lapangan yang penulis buat.

2. Yth. Bapak Manap Solihat, M.Si Selaku Ketua program studi ilmu

komunikasi, yang telah memberikan pengesahan pada laporan PKL ini.

3. Yth. Ibu Melly Maulin, S.Sos.,M.Si., Selaku sekretaris program studi ilmu

komunikasi, yang telah banyak membantu saat penulis melakukan

kegiatan perkuliahan dan memberikan motivasi untuk terus maju.

4. Yth. Bapak Inggar Prayoga, S.I.kom., sebagai dosen pembimbing

penyusunan laporan kerja praktek yang telah banyak membantu penulis

khususnya melalui pengetahuan dan wawasan serta motivasi yang Bapak

berikan kepada penulis pada saat penulis bimbingan laporan kerja praktek.

5. Yth. Staf Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan

ilmu dan pengetahuannya kepada penulis dari awal sampai akhir

perkuliahan.

6. Sekretariat Jurusan Program Studi Ilmu Komunikasi, yang telah banyak

membantu dalam mengurus surat perizinan yang berkaitan dengan

perkuliahan, serta praktek kerja lapangan yang penulis laksanakan

(13)

iv

8. Yth. Bapak Poerwanto Soeseno, SE.,MM., selaku Kepala Seksi

Pengelolaan Sistem Informasi Teknologi yang juga telah mengijinkan

penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di bagian public relation.

9. Yth. Bapak Teguh Heri Pranowo, S.Sn Selaku Ketua Pranata Humas

Pertama yang telah memberikan bimbingan pada saat melaksanakan

praktek kerja lapangan maupun pembuatan laporan dan arahan kepada

penulis selama melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan.

10.Yth. Bapak Jazuli, A.Md. selaku staff Public relations, yang telah banyak

memberikan bimbingan pada saat melaksanakan praktek kerja lapangan

maupun pembuatan laporan dan arahan kepada penulis selama

melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan.

11.Jajaran staff UPT Balai Informasi Teknologi – LIPI Bandung, ibu Maya

S.Sekar Juwita, SE W.S, ibu Penny Sylvana Putri, S.Sn., ibu Rienawati

Rossana, ibu Angy Sonia, S.Sn., Pak Suherman, M.Si., dan seluruh staf

karyawan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis pada saat melaksanakan kegiatan praktek kerja

lapangan.

12.Rekan-rekan Ilmu Komunikasi Humas 3, terimakasih kepada Shally,

Syahrudin, Reky Kalis, Helmi Syariful, Renra Hata Galih, dan semunya

(14)

v

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan ini

masih diperlukan penyempurnaan dari berbagai sudut, baik dari segi isi maupun

pemakaian kalimat dan kata-kata yang tepat, oleh karena itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan penulisan

laporan praktek kerja lapangan ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah

turut serta membantu penulis dalam melakukan penulisan laporan lapangan ini

dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Semoga semua bantuan, dorongan dan bimbingan yang telah diberikan itu akan

mendapat balasan yang sepadan dari Allah SWT, Amien.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Desember 2013

Penulis

(15)

58

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro. 2007, Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Effendy, Onong Uchjana, Prof, M. A. 1993. Human Relations and Public Relations. Bandung: Mandar Jaya. .

Effendy, Onong Uchjana, Prof, M. A. 2002. Hubungan Masyarakat. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Riswantini, Dianadewi. 2011. Laporan Akhir Kegiatan Tahunan 2011. Bandung : LIPI Bandung.

Sumber lain :

www.bit.lipi.go.id/Diakses : Minggu, 13 Oktober 2013, 08.00 WIB

(16)

1

1.1 Sejarah LIPI

Kegiatan ilmiah di Indonesia dimulai pada abad ke-16 oleh Jacob Bontius,

yang mempelajari flora Indonesia dan Rompius dengan karyanya yang terkenal

berjudul Herbarium Amboinese. Pada akhir abad ke-18 dibentuk Bataviaasch Genotschap Van Wetenschappen. Dalam tahun 1817, C.G.L. Reinwardt

mendirikan Kebun Raya Indonesia (S\'land Plantentuin) di Bogor. Pada tahun

1928 Pemerintah Hindia Belanda membentuk Natuurwetenschappelijk Raad voor

Nederlandsch Indie. Kemudian tahun 1948 diubah menjadi Organisatie voor

Natuurwetenschappelijk onderzoek (Organisasi untuk Penyelidikan dalam Ilmu

Pengetahuan Alam, yang dikenal dengan OPIPA). Badan ini menjalankan

tugasnya hingga tahun 1956.

Pada tahun 1956, melalui UU no. 6 tahun 1956 pemerintah Indonesia

membentuk Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) dengan tugas pokok:

1. Membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Memberi pertimbangan kepada pemerintah dalam hal kebijaksanaan ilmu

(17)

Kemudian pada tahun 1962 pemerintah membentuk Departemen Urusan Riset

Nasional (DURENAS) dan menempatkan MIPI didalamnya dengan tugas

tambahan: membangun dan mengasuh beberapa Lembaga Riset Nasional. Dan

tahun 1966 pemerintah merubah status DURENAS menjadi Lembaga Riset

Nasional (LEMRENAS).

Pada bulan Agustus 1967 pemerintah membubarkan LEMRENAS dan

MIPI dengan SK Presiden RI no. 128 tahun 1967, kemudian berdasarkan

Keputusan MPRS no. 18/B/1967 pemerintah membentuk Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan menampung seluruh tugas LEMRENAS dan

MIPI, dengan tugas pokok sebagai berikut:

1. Membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

berakar di Indonesia agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat

Indonesia pada khususnya dan umat manusia pada umumnya.

2. Mencari kebenaran ilmiah di mana kebebasan ilmiah, kebebasan penelitian

serta kebebasan mimbar diakui dan dijamin, sepanjang tidak bertentangan

dengan Pancasila dan UUD 1945.

3. Mempersiapkan pembentukan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia

(sejak 1991 tugas pokok ini selanjutnya ditangani oleh Menteri Negara

Riset dan Teknologi dengan Keppres no. 179 tahun 1991).

Sejalan dengan perkembangan kemampuan nasional dalam bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi, organisasi lembaga-lembaga ilmiah di Indonesia telah

(18)

untuk mengadakan peninjauan dan penyesuaian tugas pokok dan fungsi serta

susunan organisasi LIPI sesuai dengan tahap dan arah perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, maka Keppres no. 128 tahun 1967, tanggal 23

Agustus 1967 diubah dengan Keppres no. 43 tahun 1985, dan dalam rangka

penyempurnaan lebih lanjut, tanggal 13 Januari 1986 ditetapkan Keppres no. 1

tahun 1986 tentang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan terakhir dengan

Keppres no. 103 tahun 2001.

Sebagai tindak lanjut dari Keputusan Presiden RI No. 43 Tahun 2001

tanggal 27 Maret 2001 tentang Lembaga Pemerintah Non-Departemen (LPND),

kegiatan publikasi LIPI secara kebijakan menjadi salah satu fungsi yang ditangani

memusat.

Dengan pertimbangan bahwa penanganan penerbitan maupun

penyebarannya secara profesional dan terpadu memerlukan wadah untuk memberi

ciri khas LIPI, maka Balai Media dan Reproduksi (LIPI Press) berdasarkan Surat

keputusan Kepala LIPI No. 1027/M/2002 tanggal 12 Juni 2002, ditetapkan

sebagai unit pelaksana teknis di bidang penerbitan ilmiah, berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Deputi Bidang Jasa Ilmiah, yang pembinaan

sehari-harinya dilakukan oleh Kepala Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah-LIPI.

Balai Media dan Reproduksi (LIPI Press) dibentuk dengan tujuan menjadi wadah

(penerbit) untuk penanganan seluruh hasil-hasil karya ilmiah LIPI secara

(19)

Melalui program-program penerbitan karya ilmiah LIPI, dilakukan upaya

peningkatan sarana komunikasi antar ilmuwan dan pemenuhan kebutuhan

informasi ilmu pengetahuan bagi masyarakat ilmuwan dan masyarakat luas.

Penerbitan LIPI yang dikelola mencerminkan cakupan kebijakan LIPI dalam

komunikasi dan informasi ilmiah. Dalam jangka panjangnya publikasi LIPI

diupayakan menjadi "komoditas" yang mutlak kehadirannya dalam masyarakat

modern. Berangsur-angsur dukungan pihak swasta untuk penyelenggaraan

publikasi ini akan diupayakan membesar. Arahan kebijakan ini menjadikan LIPI

Press bekerja menuju kemandirian yang peka terhadap lingkungan dan menganut

prinsip komunikasi ilmiah yang baik.

Satuan kerja ini juga mengelola publikasi sebagai upaya pembentukan

sikap sadar-ilmu di tengah masyarakat. Agar dapat menjangkau masyarakat luas,

khususnya pihak yang berkepentingan, program diarahkan untuk penjaminan

standar mutu terbitan LIPI dalam segi fisik, penggunaan bahasa baku, penerapan

berbagai standar di bidang terbitan: abstrak, lajur bibliografi, daftar acuan, tata

letak, dan perwajahan yang khas yang diterapkan secara konsisten. Hal ini

terutama terkait dengan peran ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian

menentukan dalam dunia ekonomi, perdagangan internasional, dan pertukaran

budaya umumnya.

Pemahaman prinsip pengelolaan kekayaan intelektual bagi pengelola

penerbitan ilmiah, sekurang-kurangnya hak cipta, menjadi rencana khusus yang

perlu diterapkan secara terencana. Untuk mencapai arah tersebut maka disusunlah

(20)

terbitan dan penerbitan ilmiah pengembangan sarana dan prasarana penerbitan,

serta penyebaran publikasi hasil-hasil ilmiah LIPI.

Tugas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian

pengetahuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undang yang berlaku

dan sebagai berikut :

1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian

ilmu pengetahuan.

2. Penyelenggaraan riset keilmuan yang bersifat dasar

3. Penyelenggaraan riset inter dan multi dispilin terfokus

4. Pemantuan, evaluasi, dan penelaahan kecenderungan limu

pengetahuan dan teknologi.

5. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LIPI

6. Pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintahan di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi.

7. Pembinaan dan pelayanan adiministrasi umum di bidang perencanaaan

umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana kepegawaian,

keuangan, kearsipan persandian dan perlengkapan.

Fungsi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Untuk melaksanakan tugas tersebut, LIPI mempunyai fungsi :

1. Pengkaji dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian

ilmu pengetahuan.

(21)

3. Penyelengaraan riset inter dan multi disiplin terfokus.

4. Pemantauan, evaluasi kemajuan dan penelaahan kecenderungan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

5. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LIPI.

6. Pelancaran dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di

bidang penelitian ilmu pengetahuan.

7. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di

bidang perencanaan umum, ketatalaksana, kepegawaian, keuangan,

kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dari masa ke masa :

a. Sarwono Prawirohardjo (1969 - 1974)

b. Tb. Bachtiar Rifai (1974 - 1984)

c. Doddy A. Tisna Amidjaja (1984 - 1989 )

d. Samaun Samadikun (1989 - 1995)

e. Sofyan Tsauri (1995 - 2000)

f. Taufik Abdullah (2000 - 2002)

g. Umar Anggara jenie (2002 - 2010)

h. Lukman Hakim (2010 – Sekarang)

Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dari masa ke Masa :

a. Didin Sumarna Sastrapradja

b. Supraka (2003)

c. Lukman Hakim (2003-2010)

(22)

1.1.1 Visi dan Misi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

A. Visi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia yang mendorong

terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, cerdas, kreatif, integratif, dan

dinamis yag di dukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang

humanis.

B. Misi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

1. Menciptakan great science (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan invensi dan yang dapat mendorong inovasi dalam rangka

mengingkatkan daya saing perekonomian nasional.

2. Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses

penciptaan good governance dalam rangka menetapkan NKRI 3. Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masayarakat dan

kebudayaan yang berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan

dan kaidah etika keilmuan

4. Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan)

dalam pergaulan internasional

5. Memperkuat infrastuktur kelembagaan (penguatan management

(23)

1.1.2 Logo dan Arti Logo Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Di zaman sekarang ini suatu perusahaan tentunya selain

memeilikikinerja yang baik, juga harus memilki identitas tersediri yang

membedakanya dari perusahaan-perusahaan lainya yang bergerak dibidang

yang sama. Untuk itu banyak perusahaan-perusahaaan menciptakan

sebuah logo yang selain untuk membedakanya dari perusahaan-perusahaan

lainya yang ada juga sebgai indentitas dari perusahaanya. Sehingga hanya

dengan melihat logonya saja masyarakat sudah mengetahui perusahaan

apa itu.

Logo juga bersifat persepsi perusahaanya. Sebuah logo akan

menjadi brand image dari suatu perusahaan. Sudah banyak perusahaan yang melakukan transformasi visi dan misi mereka melalui sebuah logo.

Karena suatu perusahaan tidakbegitu saja membuat logo, sebuah logo

perusahaan biasanya memiliki makna ternentu.

Gambar 1.1

Logo Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

(24)

Arti Logo Lembaga ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sebagai berikut :

1. Logo LIPI terdiri dari gambar dan tulisan “LIPI” sebagai suatu satu

kesatuan yang tidak terpisahkan dari bentuk lingkaran yang terdiri dari dua

bagian yang di satukan yaitu “pohon” dan “wadah” berwarna “torqoise blue”.

2. Desain berupa lingkaran mencerminkan suatu siklus atau dinamika suatu

kegiatan. Sedangkan bentuk stilasi dari manusia menggambarkan

pemrakarsa ilmu pengetahuan.

3. Falsafah daru dua bentuk, yakni pohon yakni pohon dan wadah yang

disatukan sebagai berikut :

a. Pohon dalam seni tradisonal Indonesia merupakan lambing

kehidupan (gunungan), yang merupakan entuk manifestasi kegiatan

manusia.

b. Wadah atau bokor merupakan pusat segala kegiatan, dalam hal ini

LIPI,

4. Warna biru dikenal sebagai warna yang memilki sifat atau kesan ilusi

tenang. Jadi pengertian yang dikandung ialah ketenagan berpikir

(25)

1.2 Sejarah Divisi UPT Balai Teknologi – LIPI

Berawal Perpustakaan Pusat Research Nasional – LIPI, karena berpindah

tempat ke Lembaga Geologi dan Pertambangan Nasional LIPI namanya kemudian

menjadi Perpustakaan LGPN dengan SK Ketua LIPI No. 31/KEP/D5/71.

Perpustakaan ini berada di bawah koordinasi Komisi Perpustakaan yang

anggota-anggotanya terdiri dari wakil-wakil lembaga dalam lingkungan Pusat Riset

Nasional dan Lembaga Geologi dan Pertambangan Nasional - LIPI.

Pada tahun 1972 dengan Surat Keputusan Ketua LIPI No. 78/KEP/D.5/72,

berubah menjadi Perpustakaan Sentral yang statusnya langsung di bawah direktur

Pusat Research Nasional.

Keberadaan Perpustakaan Sentral LIPI mengalami perubahan dengan

Keputusan Presiden No. 1 tahun 1986, tentang LIPI. Dengan Keputusan Presiden

tersebut reorganisasi LIPI dilakukan, dimana tata organisasi, tugas, dan fungsinya

dilimpahkan berdasarkan Keputusan Ketua LIPI No. 23/Kep/D.5/87 tentang

organisasi dan tata kerja LIPI. Dengan keputusan tersebut maka nama dan

statusnya berubah lagi menjadi Bidang Jasa Informasi Teknologi PDII-LIPI,

paralel dengan Bidang Penyebaran Informasi Ilmiah, Bidang Perpustakaan,

Bidang Sarana Teknis Dokumentasi dan Informasi serta Bidang Pengembangan

Informasi Ilmiah, kelima bidang ini berada langsung di bawah Pusat Dokumentasi

dan Informasi Ilmiah - LIPI.

Walaupun Bidang Jasa Informasi Teknologi, PDII-LIPI telah berulang kali

berganti nama, berganti tempat, dan berganti “induk”, secara historis-organisatoris

(26)

mengembangkan layanan keluar berbagai informasi produk teknologi yang

dihasilkan oleh Pusat-Pusat Penelitian bidang Ilmu Pengetahuan Teknik

khususnya dan informasi teknologi lainnya, yang meliputi kedeputian Bidang

Ilmu Pengetahuan Alam, Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik, dan Bidang Jasa

Ilmiah, selain tentunya masyarakat pengguna di sekitarnya.

Perkembangan terakhir yaitu sejak tanggal 12 Juni 2002, dengan Keputusan

Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia nomor : 1026/M/2002, tentang

Organisasi dan Tata Kerja Balai Informasi Teknologi, tidak lagi menjadi Bidang

di lingkungan Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah-LIPI, walaupun

pembinaan tetap berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala

Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah.

Dalam pasal 2 Keputusan Kepala LIPI tersebut dikemukakan bahwa Balai

Informasi Teknologi LIPI mempunyai tugas melaksanakan pengembangan,

pelayanan informasi, dan kepustakaan di bidang teknologi. UPT Balai Informasi

Teknologi - LIPI mempunyai fungsi :

 Penyiapan dan penyusunan program, pengadaan, pengolahan, dan

pendayagunaan sumber-sumber informasi dengan menggunakan teknologi

informasi.

 Pengelolaan sarana dan pengembangan sistem informasi teknologi.

 Pengkajian, pengolahan, dan pengemasan serta pengembangan pemanfaatan

informasi teknologi.

 Pelaksanaan kerjasama dan pemasyarakatan informasi teknologi.

(27)

1.3 Struktur Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung

Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu gambaran yang

menunjukan suatu pekerjaan yang harus di lakukan oleh setiap bagian atau

anggota. Berikut ini adalah susunan struktur organisasi yang ada di LIPI.

Gambar 1.2

Struktur LIPI

Sumber : Laporan Kegiatan Akhir Tahunan LIPI 2011

Kepala LIPI

Wakil Kepala LIPI

Sekertaris Utama

BOK

(Biro Organisasi Kepegawaian)

BKPI

(Biro Kerjasama IPTEK)

Sub. Bagian Kehumasan

(28)

1.4 Stuktur Divisi UPT Balai Informasi Teknologi – LIPI Bandung

Struktur organisasi Balai Informasi Teknologi - LIPI digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 1.3

Stuktur Divisi UPT BIT

(29)

1.5 Job Description UPT Balai Informasi Teknologi – LIPI Bandung

Dibawah ini adalah Job Description UPT Balai Informasi Teknologi – LIPI Bandung :

1.5.1 Kepala LIPI

Kepala LIPI memiliki kedudukan paling tinggi dalam LIPI

Bandung dan memiliki fungsi penting sebagai pemimpin pengoprasian

serta bertugas melakukan manajemendi komplek LIPI Bandung.

Menyusun program pembinaan dan pengadilan pelaksanaan penelitian.

1.5.2 Subbagian Tata Usaha

Dengan ditetapkannya Keputusan Kepala Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia nomor: 1026/M/2002, tanggal 12 Juni 2002,

tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Informasi Teknologi pada BAB II

tentang susunan organisasi Pasal 4 Balai Informasi Teknologi terdiri dari

ayat 1 Subbagian Tata Usaha. Dengan penetapan tersebut kegiatan

ketatausahaan Balai Informasi Teknologi LIPI yang semula Bidang Jasa

Informasi Teknologi PDII-LIPI dilaksanakan oleh Pusat Dokumentasi dan

Informasi Ilmiah LIPI sejak ditetapkannya keputusan tersebut, maka

dengan sendirinya pada saat ini dilaksanakan oleh Balai Informasi

Teknologi LIPI.

Pada pasal 5 ayat 1 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas

melakukan urusan tata persuratan dan kearsipan, kepegawaian, keuangan,

perlengkapan dan rumah tangga. Balai Informasi Teknologi-LIPI

(30)

surat-surat masuk dan keluar, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan

rumah tangga.

1.5.3 Seksi Pendayagunaan Koleksi Informasi Teknologi

Sesuai dengan tugas utama UPT Balai Informasi Teknologi -

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, yaitu melaksanakan

pengembangan, pelayanan informasi teknologi dan kepustakaan bidang

teknologi, yang pada implementasinya menunjang penelitian serta

pengembangan ilmu dan teknologi terutama pusat-pusat penelitian LIPI,

pusat-pusat penelitian dari organisasi/instansi lain, terutama pemakai jasa

Balai Informasi Teknologi-LIPI yang terdiri dari Lembaga Penelitian,

Universitas, Industri, akademisi, serta masyarakat umum yang tersebar di

seluruh Indonesia, maka kegiatan Seksi Pendayagunaan Koleksi Informasi

Teknologi mempunyai tugas melakukan perencanaan untuk pengadaan,

pengolahan, dan pendayagunaan sumber-sumber informasi teknologi,

dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Pengadaan bahan pustaka teknologi

2. Pengolahan bahan pustaka teknologi

3. Majalah dan Koleksi khusus

4. Jasa pembaca dan silang layan

1.5.4 Seksi Pengelolaan Sistem Informasi Teknologi

Seksi Pengelolaan Sistem Informasi Teknologi ini mempunyai tugas

melakukan perencanaan dan penyediaan sarana untuk pengolahan,

(31)

pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi teknologi. Untuk

melaksanakan tugas tersebut seksi ini secara rinci melaksanakan :

1. Perencanaan dan Penyediaan Sarana Pengolahan Informasi

Teknologi, Kegiatan yang dilaksanakan meliputi perencanaan dan

penyediaan kebutuhan sarana pengolahan informasi teknologi.

2. Pengolahan Informasi Teknologi, Kegiatan yang dilaksanakan

adalah melakukan pengemasan informasi IPTEK hasil

kegiatan/penelitian di lingkungan LIPI melalui pengemasan

informasi teknologi berbasis multimedia dalam bentuk kemasan

paket informasi audio-visual dengan media mini-DV / DVD /

VCD dan dalam bentuk kemasan paket informasi CD interaktif,

dalam rangka memasyarakatkan hasil-hasil kegiatan/penelitian

dan pengembangan supaya dapat bermanfaat bagi masyarakat.

3. Pengembangan Produk Informasi Teknologi, Kegiatan yang

dilakukan berupa pengembangan produk informasi teknologi

dengan cara mengumpulkan, menyeleksi, menganalisa, dan

mengolah informasi teknologi untuk digunakan sebagai bahan

pengemasan produk informasi teknologi yang berdayaguna. Untuk

memudahkan pencarian kembali (retrieval) produk kemasan informasi teknologi telah dibuat katalog kemasan informasi

(32)

1.5.5 Seksi Pemasyarakatan dan Kerjasama

Sesuai dengan tugas dari Seksi Pemasyarakatan dan Kerjasama adalah

melakukan perencanaan, pengumpulan, penyediaan informasi pasar,

melakukan promosi dan penjualan produk dan jasa serta melaksanakan kerja

sama di bidang informasi teknologi.

Dalam melaksanakan tugasnya Seksi Pemasyarakatan dan Kerjasama,

diarahkan untuk memenuhi tuntutan stakeholders dari UPT Balai Infofrmasi Teknologi LIPI. Baik UKM kecil menengah, Universitas, Perguruan Tinggi,

Instansi Swasta, Instansi Pemerintah diluar LIPI, dan juga kepada masyarakat

secara umum.

1.5.6 Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan

sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal pembinaan para pejabat

fungsional yang ada di kantor UPT Balai Informasi Teknologi LIPI dilakukan

penugasan kepada pejabat fungsional terkait untuk mengikuti pendidikan dan

pelatihan, workshop, seminar, dan lain-lain untuk meningkatkan kemampuan

(33)

1.6 Sarana dan Prasarana

A.Sarana UPT Balai Informasi Teknologi - LIPI Bandung

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam

mencapai maksud atau tujuan). Sarana lebih ditujukan untuk benda-benda

yang bergerak seperti komputer dan mesin-mesin. Adapun sarana yang

terdapat di UPT Balai Teknologi – LIPI Bandung. adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1

Sarana UPT Balai Informasi Teknologi - LIPI Bandung

No. Jenis Jumlah

1 Gedung Kantor 1

2 Mushola 3

3 Perpustakaan 1

4 Ruang Kerja Karyawan 10

5 Ruang Pertemuan/Seminar 1

6 Ruang Pimpinan 1

7 Dapur dan Toilet 5

(34)

B. Prasarana UPT Balai Informasi Teknologi - LIPI Bandung

Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama

terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). prasarana lebih

ditujukan untuk benda-benda yang tidak bergerak seperti gedung, ruang, dan

tanah. Adapun prasarana yang terdapat di UPT Balai Teknologi – LIPI

Bandung. adalah sebagai berikut :

Tabel 1.2

Prasarana UPT Balai Informasi Teknologi - LIPI Bandung

No. Jenis Jumlah

1 Meja Komputer 20

2 Komputer Unit 20

3 Meja Kerja Karyawan 10

4 Printer 20

5 Dispenser 1

6 DVD Player 1

7 Televisi 1

8 Faxsimile 1

9 Finger Print Camera 1

10 Camera Digital SLR 1

11 Camera Film 1

12 Wireless 6

(35)

14 Lighting Stand Tripod 1

15 Tripod Camera 1

16 Infocus 1

Sumber : Laporan Kegiatan Akhir Tahunan LIPI 2011

Letak Kantor UPT Balai Informasi Teknologi – LIPI Bandung

berada di Gedung 40 Komplek LIPI Bandung. Untuk, Ruangan Humas

disatukan dengan ruangan seksi pemasyarakatan dan kerjasama beserta

stafnya yang berada di bawah Ketua Pimpinan Pranata Humas. Luas lahan

UPT Balai Informasi Teknologi – LIPI Banadung sekitar 1.400 m2, luas

Gedung/bangunan ialah sekitar 2.644 m2, terdiri dari 4 ( empat ) lantai.

1.7 Lokasi dan Waktu PKL

1.7.1 Lokasi dan tempat PKL

Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di UPT Balai

Informasi Teknologi - LIPI Bandung yang berada di Jl. Sangkuriang

Gedung 40 Komplek LIPI Bandung.

1.7.2 Waktu PKL

Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan

selama 1 bulan, yakni dari tanggal 16 Juli sampai dengan 30 Agustus 2013

di gedung 40 Komplek LIPI Bandung, setiap hari Senin – Jumat dari jam

(36)

21

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1 Aktivitas Selama Praktek Kerja Lapangan

Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di bagian Humas

yaitu di bagian seksi pemasyarakatan dan kerjasama, dimaksudkan untuk

mengetahui lebih jauh mengenai kegiatan-kegiatan Humas UPT Balai Teknologi –

LIPI Bandung, dan ikut membantu dalam kegiatan tersebut.

Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan penulis mendapatkan banyak

pengalaman dari berbagai aktivitas yang dilaksanakan, dan dari berbagai aktivitas

yang beragam tersebut terdapatnya jenis kegiatan. Kegiatan penulis di UPT Balai

Teknologi – LIPI Bandung ini dibagi kedalam 2 jenis kegiatan yaitu kegiatan rutin

dan kegiatan insidentil. Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara rutin

atau setiap hari. Sedangkan kegiatan insidentil adalah kegiatan yang dilakukan

sesekali atau dilakukan ketika ada momen-momen atau event-event saja.

Adapun daftar kegiatan yang dilakukan penulis setiap hari kerja selama

melaksanakan PKL di bidang Humas UPT Balai Teknologi – LIPI Bandung.

(37)
(38)

No Hari/Tanggal Uraian

bentuk DVD interaktif yang

berbasis multimedia. Berjumlah

bentuk DVD interaktif yang

berbasis multimedia. Berjumlah

10 keping DVD.

5. 20 Juli 2013 LIBUR

6. 21 Juli 2013 LIBUR

7. 22 Juli 2013 Izin Keperluan Keluarga

8. Selasa,

23 Juli 2013

Mentranskip Narasi Film

Program Liputan penelitian dalam

bentuk DVD interaktif yang

berbasis multimedia. Berjumlah 5

keping DVD.

(39)

No Hari/Tanggal Uraian

bentuk DVD interaktif yang

berbasis multimedia. Berjumlah 5

bentuk DVD interaktif yang

berbasis 10 multimedia.

(40)

No Hari/Tanggal Uraian

dan pembelajaran interakatif ke

sejumlah perusahaan dan

untuk dokumentasi dan publikasi

ke sejumlah perusahaan dan

3D dan animasi ke sejumlah

perusahaan dan instansi negeri

keguruan ke sejumlah

perusahaan dan instansi negeri

maupun swasta.

(41)

No Hari/Tanggal Uraian

Jenis Aktivitas

Rutin Isidentil

18. 3-11 Agustus

2013

Cuti Bersama Hari Raya Idul

(42)
(43)

No Hari/Tanggal Uraian

Jenis Aktivitas

Rutin Isidentil

22. 15 Agustus 2013 Izin tidak masuk PKL karena

sakit

25. 19 Agustus 2013 Izin Keperluan Keluarga

26. Selasa

20 Agustus 2013

Mentranskip Narasi Film

Program Liputan penelitian

dalam bentuk DVD interaktif

yang berbasis multimedia.

Berjumlah 5 keping DVD.

(44)

No Hari/Tanggal Uraian

dalam bentuk DVD interaktif

yang berbasis multimedia.

Berjumlah 5 keping DVD.

28. Kamis

22 Agustus 2013

- Print out transkip narasi

(45)

No Hari/Tanggal Uraian

Jenis Aktivitas

Rutin Isidentil

29. Jumat

23 Agustus 2013

Membuat name tag peserta pelatihan sistem manajemen

Print out modul pelatihan

dokumentasi sistem manajemen

mutu

(46)

No. Hari/Tanggal Uraian

Jenis Aktivitas

Rutin Isidentil

34. Kamis

29 Agustus 2013

- Membuat Sertfikat

pelatihan dokumentasi

sistem manajemen mutu

pembelajaran interaktif

35. Jumat

30 Agustus 2013

- Print out sertfikat

peserta pelatihan

dokumentasi sistem

manajemen mutu

- Fotocopy serifikat

peserta pelatihan

sebagai arsip.

(47)

2.2 Deskripsi kegiatan rutin selama praktek kerja lapangan dan contoh

kegiatan

2.2.1 Mentranskip Narasi Film

Mentranskip menurut definisinya ialah pengubahan wicara menjadi

bentuk tertulis, biasanya dengan menggambar tiap bunyi atau fonem-

fonem.

Dalam melaksanakan tugas promosi dan penjualan produk/jasa,

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI memanfaatkan sarana dan prasarana

yang sudah tersedia, Informasi yang disebarkan UPT Balai Informasi

Teknologi-LIPI melalui kegiatan hasil penelitian unggulan di lingkungan

LIPI dan hasil kegiatan IKM/UKM unggulan daerah yang telah dikemas

menjadi paket informasi berbasis multimedia (animasi maupun film) paket

Informasi berbasis multimedia (animasi maupun film) dalam kemasan CD

dan DVD.

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan UPT Balai

Informasi Teknologi - LIPI Bandung, yaitu mentranskip tutur kata narator

yang berbicara dalam kemudian diterjemahkan kedalam sebuah teks dan

kalimat-kalimatnya harus tepat kata- perkata harus benar sesuai dengan

ejaan yang benar dan yang disesuaikan. Hasil transkip tersebut kemudian

diberikan kepada Jogya TV sebagai media patner UPT Balai Informasi

Teknologi - LIPI Bandung dalam mempublikasikan hasil penelitianya.

(48)

Gambar 2.3

Transkip film liputan penelitian LIPI Bandung

(49)

2.2.2 Mengirim Fax Surat Penawaran Pelatihan

Seksi Pemasyarakatan dan Kerjasama merencanakan beberapa pelatihan

yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan pengguna jasa pelatihan yang

mengacu pada bidang kompetensi UPT Balai Informasi Teknologi. Adapun

secara lengkapnya jenis pelatihan yang ditawarkan dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

Tabel 2.2 Tabel Pelatihan BIT LIPI

No Jenis Pelatihan Keterangan

1. Sinematografi Pelatihan mengenai teknik menangkap

gambar dan menggabungkan gambar

tersebut sehingga menjadi rangkaian

gambar yang dapat menyampaikan ide

(mengandung cerita)

2. Pengelolaan Perpustakaan Pelatihan mengenai pengelolaan

perpustakaan, dari segi pengelolaan sarana

prasarana, bahan pustaka dan prinsip dasar

mengenai pengelolaan perpustakaan.

3. Fotografi Digital Pelatihan mengenai teknik-teknik fotografi

digital, seperti pencahayaan dan

pangambilan sudut (angle).

4 Desain Grafis Pelatihan mengenai teknik pengolahan

gambar untuk pemodelan dan

penyampaian pesan bagi publikasi dalam

bentuk 2D (dua) dimensi atau 3D (tiga)

dimensi.

5 Teknik Presentasi/Komunikasi Pelatihan mengenai teknik dalam

mempersiapkan presentasi/komunikasi,

berpresentasi/berkomunikasi dan alat

bantunya dalam upaya menjembatani

(50)

Pengiriman fax yang dilakukan adalah mengirim surat penawaran

pelatihan kesejumlah instansi dan perusahaan-perusahaan negeri maupun swasta

tercatat terdapat 55 instansi maupun perusahaan seperti PT. Kimia Farma, PT.

INTI, Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Kalsel, BTMP – BPPT

Serpong, Balai Pengujian Mutu Pakan Ternak Bekasi, BPFK Jakarta, Baristan

Industri Banda Aceh, SNSU Direktorat Metrologi Bandung, PDAM Tirta Pakuan

Kota Bogor, dan lain-lain. Adapun contoh surat penawaran pelatihan yang penulis

kirim adalah sebagai berikut :

Gambar 2.4

Surat penawaran pelatihan pembuatan 3D dan animasi

(51)

2.3 Deskripsi kegiatan Isidentil selama praktek kerja lapangan dan contoh

kegiatan

2.3.1 Penghitungan Frekeunsi Kliping LIPI

Kliping merupakan kegiatan penguntingan atau pemoongan

bagian-bagian tertentu dari surat kabar, majalah atau dari sumber lain yang

kemudian disusun dalam sistem tertenu dalam suatu bidang. Kliping

sebagai alah satu sumber informasi dan pengetahuan perusahaan.

Kegiatan ini merupakan kegiatan isidentil yang dilakukan humas

UPT Balai Informasi Teknologi - LIPI Bandung, penulis melakukan

penghitungan frekuensi kliping dari bulan juli yaitu dari tanggal 1 juni

sampai tanggal 29 juni 2013 penghitungan tersebut bertujuan untuk

mengetahui jumlah kliping yang dibuat humas UPT Balai Informasi

Teknologi - LIPI Bandung berdasarkan kategori yang diantaranya kategori

kliping mengenai prestasi LIPI, informasi umum, informasi penelitian,

acara LIPI dan lain-lain. Berikut adalah contoh kliping yang dibuat oleh

(52)

Gambar 2.5

Kliping Berita BIT LIPI

Sumber : elib BIT LIPI

2.3.2 Membuat Name Tag

Name tag adalah suatu kartu atau tanda pengenal biasanya berisikan nama dan alamat atau instansi seseorang. Name tag yang dibuat oleh penulis ialah name tag yang bertujuan untuk digunakan peserta pelatihan pada saat mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan di UPT

Balai Informasi dan Teknologi-LIPI Bandung, Adapun contoh name tag

(53)

Gambar 2.6

Name Tag Peserta Pelatihan Multimedia Pembelajaran Interaktif

Sumber : Data penulis, 2013

2.3.3 Membuat Name Desk

Name desk adalah suatu tanda pengenal yang biasanaya berisikan nama dan instansi seseorang yang kemudian disimpan di meja digunakan

saat suatu acara berlangsung. Name desk yang dibuat oleh penulis ialah

(54)

Teknologi-LIPI Bandung, Adapun contoh name desk yang dibuat oleh penulis sebagai berikut :

Gambar 2.7

Name desk Peserta Pelatihan Multimedia Pembelajaran Interaktif

Sumber :

2.3.4 Membuat Daftar Hadir

Daftar hadir ialah suatu data yang berisikan daftar yang

menyatakan kehadiran seseorang pada setiap hari bekerja atau pada saat

setiap acara. Daftar hadir yang dibuat oleh penulis ialah daftar hadir yang

bertujuan untuk digunakan peserta pelatihan pada saat mengikuti

pelatihan-pelatihan yang diadakan di UPT Balai Informasi dan

Teknologi-LIPI Bandung, Adapun contoh daftar hadir yang dibuat oleh penulis

sebagai berikut :

ACHMAD SAEPUDIN, S.Sos.

DIRJEN PETERNAKAN & KESEHATAN HEWAN

(55)

Gambar 2.8

Daftar Hadir Peserta Pelatihan Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu

S

u

m

b

e

r

:

Sumber : Data penulis, 2013

2.3.5 Membuat Cover Modul

Cover modul adalah adalah sampul atau halaman utama dalam suatu modul. Cover modul yang dibuat oleh penulis ialah Cover modul yang bertujuan untuk digunakan peserta pelatihan pada saat mengikuti

pelatihan-pelatihan yang diadakan di UPT Balai Informasi dan

(56)

Gambar 2.9

Cover Modul Peserta Pelatihan Dokumentasi sistem manajeman mutu

(57)

2.3.6 Dokumentasi Foto Kegiatan Pelatihan

Dokumentasi adalah mengumpulkan data dengan cara mengambil

data dari suatu acara atau suatu momen. Dokumentasi yang penulis

lakukan adalah dengan cara memotret kegiatan pelatihan yang diadakan di

ruang seminar UPT Balai Informasi dan Teknologi-LIPI Bandung,

Adapun contoh cover modulyang dibuat oleh penulis sebagai berikut :

Gambar 2.10

Foto Dokumentasi Pelatihan Dokumentasi Sistem Manajeman Mutu

(58)

2.3.7 Membuat Serifikat

Sertifikat adalah Secarik kertas atau surat sebagai tanda pengakuan

bahwa seseorang mengusai kompetensi tertentu, telah mengikuti suatu

event atau tanda kepemilikan suatu barang. Sertifikat yang dibuat oleh

penulis ialah sertifikat bagi peserta pelatihan dokumentasi sistem

manajemen mutu UPT Balai Informasi dan Teknologi-LIPI Bandung,

Adapun contoh sertifikat yang dibuat oleh penulis sebagai berikut :

Gambar 2.11

Sertifikat Pelatihan Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu

(59)

2.3.8 Fotocopy Sertifikat

Kegiatan Humas UPT Balai Informasi dan Teknologi LIPI

Bandung penuh dengan kegiataan pengarsipan maka sebab itu fotocopy

sertifikat yang merupakan kegiatan insidental yang dilakukan oleh

mahasiswa pkl untuk pemenuhan kebutuhan pengarsipan kegiatan

perusahaan.

2.4 Analisa tentang Public Relations atau Humas

Public Relations (PR) atau disebut dengan istilah hubungan masyarakat (humas) memiliki posisi yang penting dalam sebuah organisasi baik itu organisasi

yang bersifat komersial maupun non komersial.

Public relation menurut W. Emerson reck adalah kelanjutan dari proses

penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan-pelayanan dan sikap yang

disesuaikan dengan kepentingan orang atau lembaga untuk memperoleh

kepercayaan dari mereka

Public Relations adalah keseluruhan upaya yang terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan image baik dan saling pengertian. Humas atau public relations memiliki ruang lingkup yang menyangkut fungsi dan tujuan dari humas tersebut.

Ciri-ciri humas menurut Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M. A., di

(60)

1. Komunikasi yang dilancarkan berlangsung secara dua arah dan timbal

balik. Didalamnya kegiatan sehari-hari humas selalu melakukan

komunikasi dua arah antara lembaga dengan pihak public. Tujuannya untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu

tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi, yang kesemuanya untuk

kemajuan lembaga atau citra positif lembaga bersangkutan.

2. Kegaiatan yang dilakukan yaitu penyebaran informasi, kegiatan persuasi

dan pengkajian pendapat umum.

3. Kegiatan humas bisa kita contohkan pada sebuah perusahaan bisnis,

kegiatan menyebarkan informasi mengenai keberadaan perusahaanya bisa

dilakukan melalui media-media cetak yang relevan. tujuannya

perusahaanya dapat dikenal oleh masyarakat. Tujuan yang hendak dicapai

adalah tujuan organisasi tempat humas menginduk Tujuan humas adalah

sama dengan tujuan yang ingin dicapai organisasi tempatnya bekerja.

humas harus sejalan dan mendukung terhadap tujuan tersebut..

4. Sasaran yang ditujukan adalah khalayak di dalam organisasi dan khalayak

di luar organisasi. Maksudnya adalah humas mempunyai

kegiatan-kegiatan atau program yang diperuntukan bagi orang-orang di dalam

instansi atau di luar instansi. untuk melakukan kegiatan-kegiatan

komunikasi dengan berbagai pihak internal guna mencapai tujuan.

5. Efek yang diharapkan adalah tercapainya hubungan yang harmonis di

dalam organisasi dan khalayak. Dari berbagai usaha-usaha komunikasi

internal perusahaan yang dilakukan oleh humas maka diharapkan akan

(61)

Tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaan kehumasan tergolong dua

golongan besar yaitu:

A. Komunikasi internal ( personil / anggota institusi)

Dari definisi yang dikeluarkan oleh international Public Relations Association (IPRA) bahwa humas adalah fungsi manajemen. Humas bukanlah alat manajemen tetapi fungsi yang melekat satu dengan

manajemen yang menggerakkan dan menjalankan humas adalah

komunikasi.

Sasaran dari humas adalah sasaran komunikasi manajemen.

hubungan ke dalam adalah hubungan para karyawan di dalam suatu

perusahaan, kepala humas bukan hanya sekedar duduk di kantornya

melainkan harus berkomunikasi langsung dengan seluruh karyawan

perusahaan, ia senantiasa harus dapat melakukan kontak secara pribadi

dengan para karyawan perusahaan mulai dari pangkat terendah hingga

tertinggi.

Humas juga harus memberikan informasi sebanyak mungkin

mengenai institusinya kepada karyawan perusahaan, apa-apa yang menjadi

tujuan, visi, misi dan sasaran harus dapat diinformasikan dengan jelas oleh

seorang humas kepada karyawan perusahaan tersebut.agar karyawan juga

mempunyai arah dan tujuan yang jelas mengenai pekerjaanya di

(62)

Selain itu humas juga harus membangun kesadaran karyawan

mengenai perusahaanya di tengah masyarakat sehingga disini karyawan

juga merupakan elemen penting bagi pengembangan citra positif

perusahaan di tengah masyarakat.

Selain mengembangkan kepribadian karyawan di dalam bekerja,

seorang humas di dalam internalnya juga bertujuan untuk menyediakan

sarana memperoleh umpan balik dari karyawan suatu perusahaan, humas

adalah sebagai sarana konsultasi bagi karyawan atas berbagai kebijakan

yang dikeluarkan perusahaan. Dengan adanya humas maka perusahaan

dapat mengetahui efek-efek kebijakannya. maka dari itu humas juga dapat

sebagai sarana untuk menyalurkan umpan balik dari para karyawan.

B. Komunikasi eksternal (masyarakat)

Humas juga memiliki komunikasi dengan dunia luar perusahaanya

yakni khalayak di luar perusahaan. Siapa khalayak yang berkomunikasi

dengan perusahaan tergantung pada sifat dan ruang lingkup perusahaan

tersebut.

Kepada khalayak atau sasaran , humas harus menyampaikan

informasi yang benar dan wajar mengenai perusahaanya. Benar berarti

tidak mengada-ada.sesuai dengan kenyataan yang dapat dilihat umum.

Wajar berarti tidak memberikan hal-hal secara berlebihan kepada khalayak

yang akan membahayakan kedudukan perusahaan, jika ada

pesaing-pesaing yang ingin memanfaatkan pengetahuan mengenai rahasia

(63)

Maksud dan tujuan penting dari humas adalah menciptakan saling

pengertian. Citra serta opini public yang positif bukanlah kita yang

menciptakan melainkan adalah hasil feedback yang ini kita harapkan sebagai seorang humas di suatu perusahaan.

Public relation atau humas memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Memberikan konseling yang didasari pemahaman masalah perilaku

manusia

2. Membuat analisis” tren” masa depan dan ramalan akibat-akibatnya

bagi institusi

3. Melakukan riset pendapat sikap dan harapan masyarakat terhadap

institusi serta memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan

institusi untuk mengatasinya\

4. Menciptakan dan membina komunikasi dua arah berlandaskan

kebenaran dan informasi yang utuh

5. Mencegah konflik dan salah pengertian

6. Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab social

7. Melakukan penyerasian kepentingan institusi

8. Memperbaiki hubungan industrial

9. Menarik calon tenaga kerja yang baik agar menjadi anggota serta

mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi

10.Memasyarakatkan produk atau layanan

11.Mengusahakan perolehan laba yang maksimal

12.Menciptakan jati diri institusi.

(64)

Public relations merupakan sutatu pofesi yang menghubungkan

anatara lemabaga atau organisasi dengan publiknya yang ikut menentukan

kelangsungan hidup lembaga tersebut. Karena itu PR berfungsi

menumbuhkn hubungan baik antara segenap komponen, memberikan

pengertian menumbuhkan motivasi dan pertisipasi. PR pada dasarnya

menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan baik dengan public. Dalam

PR dibedakan dua macam public yang menjadi saasaran yakni public

internal dan eksternal.

2.5 Analisis Tentang Kegiatan Humas UPT Balai Informasi dan Teknologi -

LIPI Bandung.

Posisi humas di UPT Balai Informasi dan Teknologi - LIPI Bandung

sudah state of being, karena pada bagian humas sudah memiliki divisi bagian Pemasyarakatan dan kerjasama, dimana dipimpin oleh Ketua Pranata Humas BIT

LIPI yang bertugas membantu manager informasi untuk melaksanakan

kegiatan-kegiatan yang terencana dan terarah, untuk membangun citra positif dan

bertanggung jawab atas terkondisinya keselarasan respon dari public /stakeholders

terhadap corporate image /reputation yang dipersyaratkan bagi efektifitas penyelenggaraan perusahaan serta terbinanya hubungan yang efektif dengan

(65)

Dalam melaksanakan tugasnya Seksi Pemasyarakatan dan Kerjasama,

diarahkan untuk memenuhi tuntutan stakeholders dari UPT Balai Inforrmasi Teknologi LIPI. Baik UKM kecil menengah, Universitas, Perguruan Tinggi,

Instansi Swasta, Instansi Pemerintah diluar LIPI, dan juga kepada masyarakat

secara umum. Yang diwujudkan dalam suau kegiatan-kegiatan antara lain

Pelatihan, Pameran dan Kerjasama.

Public Relations (PR) atau hubungan masyarakat (humas) UPT Balai Inforrmasi Teknologi LIPI memiliki posisi yang penting dalam sebuah organisasi,

Kegiatan proses penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan-pelayanan dan

sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang atau lembaga dalam rangka

menciptakan image baik dan saling pengertian.

Ciri-ciri humas menurut UPT Balai Inforrmasi Teknologi LIPI Bandung

adalah :

1. Komunikasi Humas Balai Inforrmasi Teknologi LIPI Bandung yang

dilancarkan berlangsung secara dua arah dan timbal balik. Didalamnya

kegiatan sehari-hari humas selalu melakukan komunikasi dua arah antara

lembaga dengan pihak public. Dalam kegiatanya Pimpinan Humas Balai Inforrmasi Teknologi LIPI Bandung melakukan komunikasi secara dua

arah dalam memberikan tugas, dan koordinasi terhadap karyawanya

dengan berujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi

tercapainya suatu tujuan yang telah ditetapkan oleh Balai Inforrmasi

Teknologi LIPI Bandung , kebijakan, kegiatan produksi, yang kesemuanya

(66)

2. Kegaiatan yang dilakukan Humas Balai Inforrmasi Teknologi LIPI

Bandung yaitu penyebaran informasi, kegiatan persuasi dan pengkajian

pendapat umum. Penyebaran informasi dapat berupa pemberian informasi

hasil penelitian dan penyebaran informasi mengenai pelaihan, pameran

dan kerjasama. Kegiatan persuasi biasanya yaitu menyebarluaskan suarat

penawaran pelaihan kepada instansi dan lembaga-lembaga.

3. Adapaun Sasaran Kegiatan Humas Balai Inforrmasi Teknologi LIPI

Bandung yang ditujukan adalah khalayak di dalam organisasi dan

khalayak di luar organisasi. Humas Balai Inforrmasi Teknologi LIPI

Bandung mempunyai kegiatan-kegiatan atau program yang diperuntukan

bagi orang-orang di dalam instansi atau di luar instansi. Sehingga efeknya

tercapainya hubungan yang harmonis di dalam organisasi dan khalayak.

Dari berbagai usaha-usaha komunikasi internal perusahaan yang dilakukan

oleh humas maka diharapkan akan terjalin keharmonisan di dalam

perusahaan atau organisasi.

Adapun komunikasi kegiatan kehumasan Balai Inforrmasi Teknologi LIPI

Bandung tergolong kedalam dua bagian yaitu:

1. Komunikasi internal ( personil / anggota institusi)

Komunikasi internal yang dilakukan Humas Balai Inforrmasi Teknologi

(67)

2. Komunikasi eksternal (masyarakat)

Humas Balai Inforrmasi Teknologi LIPI Bandung memiliki

komunikasi dengan dunia luar perusahaanya yakni khalayak di luar

perusahaan. Adapun komunikasi eksternal yang dilakukan Balai

Inforrmasi Teknologi LIPI Bandung tercermin dari kegiatnya yaitu seperti

pelatihan yang ditujukan kepada khalayak atau pihak di luar perusahan

yaitu para instansi dan lembaga yang membutuhkan pelatihan untuk

meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, pelatihan tersebut seperti

Pelatihan Sinematografi, Pengelolaan Perpustakaan, Fotografi Digital,

Desain Grafis, dan Teknik Presentasi/Komunikasi.

Kemudian kegiatan lain berupa pameran yang dilakukan Humas

Balai Inforrmasi Teknologi LIPI Bandung yaiu pameran hasil penelitian

dan pameran produk dari kegiatan LIPI Bandung. Selain itu Humas Balai

Inforrmasi Teknologi LIPI Bandung melakukan hubungan kerjasama

dengan media elekronik dalam hal ini adalah melalui media elektronik

televisi bentuk kerjasama yang dilakukan adalah mengenai penayangan

materi film penelitian milik UPT Balai Informasi Teknologi LIPI pada

acara yang ditayangkan oleh DAAI TV dan JOGYA TV.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh penulis seperti kegiaan

transkip narasi film hasil liputan penelitian LIPI dan penyebaran informasi

pelaihan melalui fax merupakan kegiatan yang ditujukan untuk

(68)

Sedangkan kegiatan membuat serifikat, dokumentasi foto kegiatan

pelatihan, membuat cover modul, membuat daftar hadir , membuat name desk, membuat name tag, penghitungan frekeunsi kliping LIPI merupakan kegiatan humas internal yang ditujukan untuk karyawan dan mahasiswa

yang sedang melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

2.6 Analisa tentang Pelayanan UPT Balai Informasi dan Teknologi - LIPI

Bandung Kepada Mahasiswa PKL

Ketika penulis memilih melakukan praktek kerja lapangan di UPT Balai

Informasi dan Teknologi - LIPI Bandung penulis diterima dengan sangat baik

oleh pihak perusahaan. pada hari pertama memulai kegiatan suasana kekeluargaan

sangaat terasa. pihak perusahaan sendiri sangat terbuka dan selalu memberikan

pengarahan dan pengetahuan mengenai kegaiatan dan mengenalkan UPT Balai

Informasi dan Teknologi - LIPI Bandung kepada penulis.

Kegaiatan internal yang penulis lakukan selama pkl yaitu mwnghitung

frekeunsi kliping, mentranskip film liputan penelitian LIPI, mengirim fax surat

penawaran pelatihan dan kegiatan lain-lain di UPT Balai Informasi dan Teknologi

- LIPI Bandung.

Keseluruhan aktivitas yang telah dilakukan penulis selama melakukan

praktek kerja berjalan dengan baik dan lancar terutama dengan adanya kerjasama

(69)

Sebagai seorang mahasiswa penulis diberi kesempatan untuk

mempraktekan ilmu yang telah di dapat dan dipelajari selama kuliah walaupun

masih banyak membutuhkan bimbingan tetapi itu sudah menjadi tolak ukur untuk

kemajuan penulis sebagai mahasiswa itu sendiri.

Semua aktivitas atau kegiatan yang sudah dijalankan penulis selama

melakukan praktek kerja secara keseluruhan sudah cukup mencerminkan bahwa

pihak perusahaan sudah memberikan pelayanan yang baik kepada mahasiswa

praktek kerja, terlihat dari cara kerja pihak perusahaan pada setiap bidangnya.

Dengan banyaknya pengalaman dan pengetahuan yang bermanfaat dan berharga

di dapatkan oleh mahasiswa selama melakukan praktek kerja lapangan. sehingga

mahasiswa memiliki pengetahuan yang semakin bertambah dan menjadi

(70)

55

Dari uraian yang telah dijelaskan oleh penulis selama melakukan praktek kerja

lapangan di UPT Balai Informasi dan Teknologi - LIPI Bandung maka penulis

dapat menarik kesimpulan:

1. UPT Balai Informasi dan Teknologi - LIPI Bandung merupakan

perusahaan yang sangat maju dan state of being karena UPT Balai Informasi dan Teknologi - LIPI Bandung setiap waktu dapat menunjukan

keberhasilan perusahaan dengan selalu mengeluarkan banyak inovasi

terbaru yang dapat dinikmati oleh stakeholders/pelanggan Telkom

2. Kegiatan rutin dari humas Telkom adalah kliping, kegiatan pelatihan, dan

transkip film penelitian dari kegiatan-kegiatan yang ada di UPT Balai

Informasi dan Teknologi - LIPI Bandung secara umum .dimana kegiatan

ini sangat penting bagi UPT Balai Informasi dan Teknologi - LIPI

Bandung untuk motivasi lebih baik lagi

3. Kegiatan insidental yang dilakukann oleh penulis selama praktek kerja

lapangan adalah dokumentasi peserta pelaihan, membuat serifikat

pelatihan, membuat name tag pesera pelatihan, membuat name desk

(71)

4. Humas UPT Balai Informasi dan Teknologi - LIPI Bandung sudah

melembaga atau state of being dimana sudah menjalankann fungsinya sebagaimana yang telah dijelaskan pada tugas dan fungsi bagian humas.

5. Humas UPT Balai Informasi dan Teknologi - LIPI Bandung sudah

menjalankan sebagai manajemen perusahann bukan lagi sebagai fungsi

dari perusahaan sehingga peranannya dalam membentuk persepsi positif

terhadap perusahaan atau corporate image sehingga pelayanan–pelayanan yang diberikan oleh humas UPT Balai Informasi dan Teknologi - LIPI

Bandung sudah cukup baik

3.2 Saran

3.2.1 Saran untuk perusahaan /lembaga

1. Memberikan fasilitas khusus untuk mahasiswa praktek kerja lapangan

seperti diberikan meja kerja, kursi, komputer dan ruangan yang layak

untuk melaksanakan prakte kerja lapangan.

2. Memberikan kartu identitas untuk mahasiswa praktek kerja lapangan,

Agar terlihat perbedaan antara pegawai dan mahasiswa praktek kerja

lapangan

3. Sebaiknya lebih spesifik dalam memberikan tugas kepada peserta

praktek kerja lapangan agar mahasiswa dan mahasiswi praktek kerja

(72)

3.2.2 Saran untuk mahasiswa/i PKL

1. Mahasiswa harus bersosialisasi dengan baik kepada para staff dan

karyawan di temapt praktek kerja. dimana hal tersebut dapat

membantu kelancaran dalam melakukan praktek kerja untuk

mendapatkan informasi dan data-data yang dibutuhkan.

2. Mahasiswa harus aktif, produktif dan bersemangat selama melakukan

praktek kerja dan melaksanakan tugas sehingga menambah nilai plus

dalam melakukan praktek kerja lapangan.

3. Mahasiswa harus lebih disiplin dalan mematuhi dan mentaati

aturan-aturan yang ada tepat waktu, sesuai dengan jadwal masuk praktek kerja

lapangan dan mengisi absen agar pihak perusahaan dapat melihat dan

menilai kedisiplinan peserta praktek kerja lapangan, dengan tepat dan

akan berpengaruh pada nilai PKL dari tempat PKL tersebut.

4. Mahasiswa harus lebih teliti dalam melengkapi data-data yang

diperlukan dalam melakukan praktek kerja lapangan baik arsip ataupun

Gambar

Gambar 1.1 Logo Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Gambar 1.2 Struktur LIPI
Tabel 1.1
Tabel 1.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada simulasi alt III, investasi untuk pembangunan fasilitas intake, pompa intake, pompa distribusi (25%), pembangunan IPA untuk tahap II (50%), serta pengadaan

Disarankan kepada fasilitas kesehatan primer maupun fasilitas kesehatan sekunder agar lebih memperhatikan dan meningkatkan lagi fasilitas sarana prasananya.Keterlambatan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah di lakukan kepada informan, rendah nya partisipasi masyarakat untuk mengikuti kegiatan menjadi salah satu kendala dalam

Pelaksanaan pemenuhan pembiayaan akad mudharabah setelah proses pergantian subyek hukum pada akad mudharabah dalam hal mudharib meninggal dunia adalah dengan cara

Karakteristik lingkungan fisik rumah sebagai faktor risiko terhadap kejadian TB paru menunjukkan bahwa jenis lantai tidak permanen (tidak memenuhi syarat) sebesar 44,3%, jenis

Penelitian kuantitatif yang menggunakan rancangan penelitian pre-esperimental design yaitu one-group pre-posttest ini dilakukan terhadap 33 lansia dengan hipertensi untuk

Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar” (Qs. Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa, setiap orang tua