BANDUNG
Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Oleh:
Dede Yusup NIM.41810149
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
I. IDENTITAS DIRI
Nama : Dede Yusup
Tempat Tanggal Lahir : Pandeglang, 28 Januari 1991
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Perumahan Maharani Bumi Sindang Panon Indah
B.189, Ds.Sindang Panon, Kec. Banjaran.
Nama Ayah : Nurjen Muhawar
Nama Ibu : Yayah Hadijah
No. Handphone : 085 222 881 545
No Tahun Uraian Keterangan
1. 2010 – Sekarang Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas
No Tahun Uraian Keterangan
Remaja Masjid (IRMA) Al-Ikhsan
Banjaran
-
9. 2010 Anggota Lembaga Dakwah Kampus
(LDK) Ummi UNIKOM
Dokumentasi Relawan PATEN
(Rieke Diah Pitaloka dan Teten Nasyid Kabupaten Bandung 2004”
Bersertifikat
2. 2006 Juara 1 Saritilawah Terbaik SMA
Pasundan Banjaran dalam acara
“Kajian Islam Sehari 2006”
Bersertifikat
3. 2007 Juara 3 Lomba Adzan SMA
Pasundan Banjaran dalam acara
“Kajian Islam Sehari 2007”
Bersertifikat
4. 2008 Juara 1 Lomba Cerdas Cermat SMA
Pasundan Banjaran dalam acara
“Kajian islam sehari 2008”
No Tahun Uraian Keterangan
4. 2011 Mentoring Kegiatan Agama Islam
Universitas Komputer Indonesia.
Pemilih Pemula dalam Rangka Voter Information 2013” Dinas
Kementrian Komunikasi dan
Informasi Jawa Barat.
vi
KATA PENGANTAR ……….... ii
DAFTAR ISI………... vi
DAFTAR TABEL ……….. ix
DAFTAR GAMBAR……….. x
DAFTAR LAMPIRAN ……….……… xi
BAB I PENDAHULUAN ………. 1
1.1 Sejarah LIPI……….. 1
1.1.1 Visi dan Misi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia………... 7
1.1.2 Logo dan Arti Logo Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia… 8 1.2 Sejarah Divisi UPT Balai Informasi Teknologi-LIPI Bandung…... 10
1.3 Stuktur Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)………. 12
1.4 Stuktur UPT Balai Informasi Teknologi-LIPI Bandung………….. 13
1.5 Job Description UPT Balai Informasi Teknologi-LIPI Bandung…. 14 1.5.1 Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)………… 14
1.5.2 Sub Bagian Tata Usaha ……… 14
1.5.3 Seksi Pendayagunaan Koleksi Informasi Teknologi…………... 15
1.5.4 Seksi Pengelolaan Sistem Informasi Teknologi……….. 15
1.5.5 Seksi Pemasyarakatan dan Kerjasama... 17
vii
2.1 Aktivitas Selama Praktek Kerja Lapangan……….. 21
2.2 Deskripsi Kegiatan Rutin Selama PKL dan Contoh Kegiatan……… 32
2.2.1 Mentranskip Narasi Film………... 32
2.2.2 Mengirim Fax Surat Penawaran Pelatihan……… 34
2.3 Deskripsi Kegiatan Isidentil Selama PKL dan Contoh Kegiatan…… 36
2.3.1 Penghitungan Frekuensi Kliping LIPI Bandung ……….. 36
2.3.2 Membuat Name Tag……….. 37
2.3.3 Membuat Name Desk……… 38
2.3.4 Membuat Daftar Hadir Peserta Pelatihan……….. 39
2.3.5 Membuat CoverModul………. 40
2.3.6 Dokumentasi Foto Kegiatan Pelatihan……….. 42
2.3.7 Membuat Sertifikat……… 43
2.3.8 Fotocopy Sertifikat……… 44
2.4 Analisis Tentang Public Relations atau Humas ……… 44
2.5 Analisis Tentang Kegiatan Humas UPT BIT-LIPI Bandung……… 49
viii
3.2.1 Saran Untuk Perusahaan/Lembaga………. 56
3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL……… 57
DAFTAR PUSTAKA ……… 58
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ii Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH
SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-nya tidak lupa penulis
panjatkan Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,
para sahabatnya serta kepada para pengikutnya hingga akhir zaman, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan (PKL) ini dengan
tepat waktu. laporan ini berisikan tentang kegiatan yang penulis lakukan pada saat
melakukan PKL di UPT Balai Informasi dan Teknologi - LIPI Bandung yang
dilaksanakan pada 16 Juli 2013 sampai dengan 30 Agustus 2013.
Dalam menyusun laporan ini, penulis cukup mengalami beberapa
hambatan dan kesulitan. Terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan wawasan
menjadi hambatan besar dalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini.
Namun atas dukungan kedua orang tua penulis, Aa Asep, Teteh Isma, Dani dan
semuanya yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan secara moril dan
materil beserta kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, pada akhirnya
iii
1. Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A, selaku Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah mengeluarkan surat izin
pelaksanaan PKL dan memberikan pengesahan laporan praktek kerja
lapangan yang penulis buat.
2. Yth. Bapak Manap Solihat, M.Si Selaku Ketua program studi ilmu
komunikasi, yang telah memberikan pengesahan pada laporan PKL ini.
3. Yth. Ibu Melly Maulin, S.Sos.,M.Si., Selaku sekretaris program studi ilmu
komunikasi, yang telah banyak membantu saat penulis melakukan
kegiatan perkuliahan dan memberikan motivasi untuk terus maju.
4. Yth. Bapak Inggar Prayoga, S.I.kom., sebagai dosen pembimbing
penyusunan laporan kerja praktek yang telah banyak membantu penulis
khususnya melalui pengetahuan dan wawasan serta motivasi yang Bapak
berikan kepada penulis pada saat penulis bimbingan laporan kerja praktek.
5. Yth. Staf Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan
ilmu dan pengetahuannya kepada penulis dari awal sampai akhir
perkuliahan.
6. Sekretariat Jurusan Program Studi Ilmu Komunikasi, yang telah banyak
membantu dalam mengurus surat perizinan yang berkaitan dengan
perkuliahan, serta praktek kerja lapangan yang penulis laksanakan
iv
8. Yth. Bapak Poerwanto Soeseno, SE.,MM., selaku Kepala Seksi
Pengelolaan Sistem Informasi Teknologi yang juga telah mengijinkan
penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di bagian public relation.
9. Yth. Bapak Teguh Heri Pranowo, S.Sn Selaku Ketua Pranata Humas
Pertama yang telah memberikan bimbingan pada saat melaksanakan
praktek kerja lapangan maupun pembuatan laporan dan arahan kepada
penulis selama melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan.
10.Yth. Bapak Jazuli, A.Md. selaku staff Public relations, yang telah banyak
memberikan bimbingan pada saat melaksanakan praktek kerja lapangan
maupun pembuatan laporan dan arahan kepada penulis selama
melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan.
11.Jajaran staff UPT Balai Informasi Teknologi – LIPI Bandung, ibu Maya
S.Sekar Juwita, SE W.S, ibu Penny Sylvana Putri, S.Sn., ibu Rienawati
Rossana, ibu Angy Sonia, S.Sn., Pak Suherman, M.Si., dan seluruh staf
karyawan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis pada saat melaksanakan kegiatan praktek kerja
lapangan.
12.Rekan-rekan Ilmu Komunikasi Humas 3, terimakasih kepada Shally,
Syahrudin, Reky Kalis, Helmi Syariful, Renra Hata Galih, dan semunya
v
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan ini
masih diperlukan penyempurnaan dari berbagai sudut, baik dari segi isi maupun
pemakaian kalimat dan kata-kata yang tepat, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan penulisan
laporan praktek kerja lapangan ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
turut serta membantu penulis dalam melakukan penulisan laporan lapangan ini
dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Semoga semua bantuan, dorongan dan bimbingan yang telah diberikan itu akan
mendapat balasan yang sepadan dari Allah SWT, Amien.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Bandung, Desember 2013
Penulis
58
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro. 2007, Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Effendy, Onong Uchjana, Prof, M. A. 1993. Human Relations and Public Relations. Bandung: Mandar Jaya. .
Effendy, Onong Uchjana, Prof, M. A. 2002. Hubungan Masyarakat. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Riswantini, Dianadewi. 2011. Laporan Akhir Kegiatan Tahunan 2011. Bandung : LIPI Bandung.
Sumber lain :
www.bit.lipi.go.id/Diakses : Minggu, 13 Oktober 2013, 08.00 WIB
1
1.1 Sejarah LIPI
Kegiatan ilmiah di Indonesia dimulai pada abad ke-16 oleh Jacob Bontius,
yang mempelajari flora Indonesia dan Rompius dengan karyanya yang terkenal
berjudul Herbarium Amboinese. Pada akhir abad ke-18 dibentuk Bataviaasch Genotschap Van Wetenschappen. Dalam tahun 1817, C.G.L. Reinwardt
mendirikan Kebun Raya Indonesia (S\'land Plantentuin) di Bogor. Pada tahun
1928 Pemerintah Hindia Belanda membentuk Natuurwetenschappelijk Raad voor
Nederlandsch Indie. Kemudian tahun 1948 diubah menjadi Organisatie voor
Natuurwetenschappelijk onderzoek (Organisasi untuk Penyelidikan dalam Ilmu
Pengetahuan Alam, yang dikenal dengan OPIPA). Badan ini menjalankan
tugasnya hingga tahun 1956.
Pada tahun 1956, melalui UU no. 6 tahun 1956 pemerintah Indonesia
membentuk Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) dengan tugas pokok:
1. Membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Memberi pertimbangan kepada pemerintah dalam hal kebijaksanaan ilmu
Kemudian pada tahun 1962 pemerintah membentuk Departemen Urusan Riset
Nasional (DURENAS) dan menempatkan MIPI didalamnya dengan tugas
tambahan: membangun dan mengasuh beberapa Lembaga Riset Nasional. Dan
tahun 1966 pemerintah merubah status DURENAS menjadi Lembaga Riset
Nasional (LEMRENAS).
Pada bulan Agustus 1967 pemerintah membubarkan LEMRENAS dan
MIPI dengan SK Presiden RI no. 128 tahun 1967, kemudian berdasarkan
Keputusan MPRS no. 18/B/1967 pemerintah membentuk Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan menampung seluruh tugas LEMRENAS dan
MIPI, dengan tugas pokok sebagai berikut:
1. Membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berakar di Indonesia agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat
Indonesia pada khususnya dan umat manusia pada umumnya.
2. Mencari kebenaran ilmiah di mana kebebasan ilmiah, kebebasan penelitian
serta kebebasan mimbar diakui dan dijamin, sepanjang tidak bertentangan
dengan Pancasila dan UUD 1945.
3. Mempersiapkan pembentukan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia
(sejak 1991 tugas pokok ini selanjutnya ditangani oleh Menteri Negara
Riset dan Teknologi dengan Keppres no. 179 tahun 1991).
Sejalan dengan perkembangan kemampuan nasional dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi, organisasi lembaga-lembaga ilmiah di Indonesia telah
untuk mengadakan peninjauan dan penyesuaian tugas pokok dan fungsi serta
susunan organisasi LIPI sesuai dengan tahap dan arah perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka Keppres no. 128 tahun 1967, tanggal 23
Agustus 1967 diubah dengan Keppres no. 43 tahun 1985, dan dalam rangka
penyempurnaan lebih lanjut, tanggal 13 Januari 1986 ditetapkan Keppres no. 1
tahun 1986 tentang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan terakhir dengan
Keppres no. 103 tahun 2001.
Sebagai tindak lanjut dari Keputusan Presiden RI No. 43 Tahun 2001
tanggal 27 Maret 2001 tentang Lembaga Pemerintah Non-Departemen (LPND),
kegiatan publikasi LIPI secara kebijakan menjadi salah satu fungsi yang ditangani
memusat.
Dengan pertimbangan bahwa penanganan penerbitan maupun
penyebarannya secara profesional dan terpadu memerlukan wadah untuk memberi
ciri khas LIPI, maka Balai Media dan Reproduksi (LIPI Press) berdasarkan Surat
keputusan Kepala LIPI No. 1027/M/2002 tanggal 12 Juni 2002, ditetapkan
sebagai unit pelaksana teknis di bidang penerbitan ilmiah, berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Deputi Bidang Jasa Ilmiah, yang pembinaan
sehari-harinya dilakukan oleh Kepala Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah-LIPI.
Balai Media dan Reproduksi (LIPI Press) dibentuk dengan tujuan menjadi wadah
(penerbit) untuk penanganan seluruh hasil-hasil karya ilmiah LIPI secara
Melalui program-program penerbitan karya ilmiah LIPI, dilakukan upaya
peningkatan sarana komunikasi antar ilmuwan dan pemenuhan kebutuhan
informasi ilmu pengetahuan bagi masyarakat ilmuwan dan masyarakat luas.
Penerbitan LIPI yang dikelola mencerminkan cakupan kebijakan LIPI dalam
komunikasi dan informasi ilmiah. Dalam jangka panjangnya publikasi LIPI
diupayakan menjadi "komoditas" yang mutlak kehadirannya dalam masyarakat
modern. Berangsur-angsur dukungan pihak swasta untuk penyelenggaraan
publikasi ini akan diupayakan membesar. Arahan kebijakan ini menjadikan LIPI
Press bekerja menuju kemandirian yang peka terhadap lingkungan dan menganut
prinsip komunikasi ilmiah yang baik.
Satuan kerja ini juga mengelola publikasi sebagai upaya pembentukan
sikap sadar-ilmu di tengah masyarakat. Agar dapat menjangkau masyarakat luas,
khususnya pihak yang berkepentingan, program diarahkan untuk penjaminan
standar mutu terbitan LIPI dalam segi fisik, penggunaan bahasa baku, penerapan
berbagai standar di bidang terbitan: abstrak, lajur bibliografi, daftar acuan, tata
letak, dan perwajahan yang khas yang diterapkan secara konsisten. Hal ini
terutama terkait dengan peran ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian
menentukan dalam dunia ekonomi, perdagangan internasional, dan pertukaran
budaya umumnya.
Pemahaman prinsip pengelolaan kekayaan intelektual bagi pengelola
penerbitan ilmiah, sekurang-kurangnya hak cipta, menjadi rencana khusus yang
perlu diterapkan secara terencana. Untuk mencapai arah tersebut maka disusunlah
terbitan dan penerbitan ilmiah pengembangan sarana dan prasarana penerbitan,
serta penyebaran publikasi hasil-hasil ilmiah LIPI.
Tugas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian
pengetahuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undang yang berlaku
dan sebagai berikut :
1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian
ilmu pengetahuan.
2. Penyelenggaraan riset keilmuan yang bersifat dasar
3. Penyelenggaraan riset inter dan multi dispilin terfokus
4. Pemantuan, evaluasi, dan penelaahan kecenderungan limu
pengetahuan dan teknologi.
5. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LIPI
6. Pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintahan di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi.
7. Pembinaan dan pelayanan adiministrasi umum di bidang perencanaaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana kepegawaian,
keuangan, kearsipan persandian dan perlengkapan.
Fungsi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Untuk melaksanakan tugas tersebut, LIPI mempunyai fungsi :
1. Pengkaji dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian
ilmu pengetahuan.
3. Penyelengaraan riset inter dan multi disiplin terfokus.
4. Pemantauan, evaluasi kemajuan dan penelaahan kecenderungan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
5. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LIPI.
6. Pelancaran dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di
bidang penelitian ilmu pengetahuan.
7. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di
bidang perencanaan umum, ketatalaksana, kepegawaian, keuangan,
kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dari masa ke masa :
a. Sarwono Prawirohardjo (1969 - 1974)
b. Tb. Bachtiar Rifai (1974 - 1984)
c. Doddy A. Tisna Amidjaja (1984 - 1989 )
d. Samaun Samadikun (1989 - 1995)
e. Sofyan Tsauri (1995 - 2000)
f. Taufik Abdullah (2000 - 2002)
g. Umar Anggara jenie (2002 - 2010)
h. Lukman Hakim (2010 – Sekarang)
Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dari masa ke Masa :
a. Didin Sumarna Sastrapradja
b. Supraka (2003)
c. Lukman Hakim (2003-2010)
1.1.1 Visi dan Misi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
A. Visi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia yang mendorong
terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, cerdas, kreatif, integratif, dan
dinamis yag di dukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang
humanis.
B. Misi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
1. Menciptakan great science (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan invensi dan yang dapat mendorong inovasi dalam rangka
mengingkatkan daya saing perekonomian nasional.
2. Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses
penciptaan good governance dalam rangka menetapkan NKRI 3. Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masayarakat dan
kebudayaan yang berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan
dan kaidah etika keilmuan
4. Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan)
dalam pergaulan internasional
5. Memperkuat infrastuktur kelembagaan (penguatan management
1.1.2 Logo dan Arti Logo Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Di zaman sekarang ini suatu perusahaan tentunya selain
memeilikikinerja yang baik, juga harus memilki identitas tersediri yang
membedakanya dari perusahaan-perusahaan lainya yang bergerak dibidang
yang sama. Untuk itu banyak perusahaan-perusahaaan menciptakan
sebuah logo yang selain untuk membedakanya dari perusahaan-perusahaan
lainya yang ada juga sebgai indentitas dari perusahaanya. Sehingga hanya
dengan melihat logonya saja masyarakat sudah mengetahui perusahaan
apa itu.
Logo juga bersifat persepsi perusahaanya. Sebuah logo akan
menjadi brand image dari suatu perusahaan. Sudah banyak perusahaan yang melakukan transformasi visi dan misi mereka melalui sebuah logo.
Karena suatu perusahaan tidakbegitu saja membuat logo, sebuah logo
perusahaan biasanya memiliki makna ternentu.
Gambar 1.1
Logo Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Arti Logo Lembaga ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sebagai berikut :
1. Logo LIPI terdiri dari gambar dan tulisan “LIPI” sebagai suatu satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari bentuk lingkaran yang terdiri dari dua
bagian yang di satukan yaitu “pohon” dan “wadah” berwarna “torqoise blue”.
2. Desain berupa lingkaran mencerminkan suatu siklus atau dinamika suatu
kegiatan. Sedangkan bentuk stilasi dari manusia menggambarkan
pemrakarsa ilmu pengetahuan.
3. Falsafah daru dua bentuk, yakni pohon yakni pohon dan wadah yang
disatukan sebagai berikut :
a. Pohon dalam seni tradisonal Indonesia merupakan lambing
kehidupan (gunungan), yang merupakan entuk manifestasi kegiatan
manusia.
b. Wadah atau bokor merupakan pusat segala kegiatan, dalam hal ini
LIPI,
4. Warna biru dikenal sebagai warna yang memilki sifat atau kesan ilusi
tenang. Jadi pengertian yang dikandung ialah ketenagan berpikir
1.2 Sejarah Divisi UPT Balai Teknologi – LIPI
Berawal Perpustakaan Pusat Research Nasional – LIPI, karena berpindah
tempat ke Lembaga Geologi dan Pertambangan Nasional LIPI namanya kemudian
menjadi Perpustakaan LGPN dengan SK Ketua LIPI No. 31/KEP/D5/71.
Perpustakaan ini berada di bawah koordinasi Komisi Perpustakaan yang
anggota-anggotanya terdiri dari wakil-wakil lembaga dalam lingkungan Pusat Riset
Nasional dan Lembaga Geologi dan Pertambangan Nasional - LIPI.
Pada tahun 1972 dengan Surat Keputusan Ketua LIPI No. 78/KEP/D.5/72,
berubah menjadi Perpustakaan Sentral yang statusnya langsung di bawah direktur
Pusat Research Nasional.
Keberadaan Perpustakaan Sentral LIPI mengalami perubahan dengan
Keputusan Presiden No. 1 tahun 1986, tentang LIPI. Dengan Keputusan Presiden
tersebut reorganisasi LIPI dilakukan, dimana tata organisasi, tugas, dan fungsinya
dilimpahkan berdasarkan Keputusan Ketua LIPI No. 23/Kep/D.5/87 tentang
organisasi dan tata kerja LIPI. Dengan keputusan tersebut maka nama dan
statusnya berubah lagi menjadi Bidang Jasa Informasi Teknologi PDII-LIPI,
paralel dengan Bidang Penyebaran Informasi Ilmiah, Bidang Perpustakaan,
Bidang Sarana Teknis Dokumentasi dan Informasi serta Bidang Pengembangan
Informasi Ilmiah, kelima bidang ini berada langsung di bawah Pusat Dokumentasi
dan Informasi Ilmiah - LIPI.
Walaupun Bidang Jasa Informasi Teknologi, PDII-LIPI telah berulang kali
berganti nama, berganti tempat, dan berganti “induk”, secara historis-organisatoris
mengembangkan layanan keluar berbagai informasi produk teknologi yang
dihasilkan oleh Pusat-Pusat Penelitian bidang Ilmu Pengetahuan Teknik
khususnya dan informasi teknologi lainnya, yang meliputi kedeputian Bidang
Ilmu Pengetahuan Alam, Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik, dan Bidang Jasa
Ilmiah, selain tentunya masyarakat pengguna di sekitarnya.
Perkembangan terakhir yaitu sejak tanggal 12 Juni 2002, dengan Keputusan
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia nomor : 1026/M/2002, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Informasi Teknologi, tidak lagi menjadi Bidang
di lingkungan Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah-LIPI, walaupun
pembinaan tetap berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah.
Dalam pasal 2 Keputusan Kepala LIPI tersebut dikemukakan bahwa Balai
Informasi Teknologi LIPI mempunyai tugas melaksanakan pengembangan,
pelayanan informasi, dan kepustakaan di bidang teknologi. UPT Balai Informasi
Teknologi - LIPI mempunyai fungsi :
Penyiapan dan penyusunan program, pengadaan, pengolahan, dan
pendayagunaan sumber-sumber informasi dengan menggunakan teknologi
informasi.
Pengelolaan sarana dan pengembangan sistem informasi teknologi.
Pengkajian, pengolahan, dan pengemasan serta pengembangan pemanfaatan
informasi teknologi.
Pelaksanaan kerjasama dan pemasyarakatan informasi teknologi.
1.3 Struktur Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung
Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu gambaran yang
menunjukan suatu pekerjaan yang harus di lakukan oleh setiap bagian atau
anggota. Berikut ini adalah susunan struktur organisasi yang ada di LIPI.
Gambar 1.2
Struktur LIPI
Sumber : Laporan Kegiatan Akhir Tahunan LIPI 2011
Kepala LIPI
Wakil Kepala LIPI
Sekertaris Utama
BOK
(Biro Organisasi Kepegawaian)
BKPI
(Biro Kerjasama IPTEK)
Sub. Bagian Kehumasan
1.4 Stuktur Divisi UPT Balai Informasi Teknologi – LIPI Bandung
Struktur organisasi Balai Informasi Teknologi - LIPI digambarkan sebagai
berikut :
Gambar 1.3
Stuktur Divisi UPT BIT
1.5 Job Description UPT Balai Informasi Teknologi – LIPI Bandung
Dibawah ini adalah Job Description UPT Balai Informasi Teknologi – LIPI Bandung :
1.5.1 Kepala LIPI
Kepala LIPI memiliki kedudukan paling tinggi dalam LIPI
Bandung dan memiliki fungsi penting sebagai pemimpin pengoprasian
serta bertugas melakukan manajemendi komplek LIPI Bandung.
Menyusun program pembinaan dan pengadilan pelaksanaan penelitian.
1.5.2 Subbagian Tata Usaha
Dengan ditetapkannya Keputusan Kepala Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia nomor: 1026/M/2002, tanggal 12 Juni 2002,
tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Informasi Teknologi pada BAB II
tentang susunan organisasi Pasal 4 Balai Informasi Teknologi terdiri dari
ayat 1 Subbagian Tata Usaha. Dengan penetapan tersebut kegiatan
ketatausahaan Balai Informasi Teknologi LIPI yang semula Bidang Jasa
Informasi Teknologi PDII-LIPI dilaksanakan oleh Pusat Dokumentasi dan
Informasi Ilmiah LIPI sejak ditetapkannya keputusan tersebut, maka
dengan sendirinya pada saat ini dilaksanakan oleh Balai Informasi
Teknologi LIPI.
Pada pasal 5 ayat 1 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas
melakukan urusan tata persuratan dan kearsipan, kepegawaian, keuangan,
perlengkapan dan rumah tangga. Balai Informasi Teknologi-LIPI
surat-surat masuk dan keluar, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan
rumah tangga.
1.5.3 Seksi Pendayagunaan Koleksi Informasi Teknologi
Sesuai dengan tugas utama UPT Balai Informasi Teknologi -
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, yaitu melaksanakan
pengembangan, pelayanan informasi teknologi dan kepustakaan bidang
teknologi, yang pada implementasinya menunjang penelitian serta
pengembangan ilmu dan teknologi terutama pusat-pusat penelitian LIPI,
pusat-pusat penelitian dari organisasi/instansi lain, terutama pemakai jasa
Balai Informasi Teknologi-LIPI yang terdiri dari Lembaga Penelitian,
Universitas, Industri, akademisi, serta masyarakat umum yang tersebar di
seluruh Indonesia, maka kegiatan Seksi Pendayagunaan Koleksi Informasi
Teknologi mempunyai tugas melakukan perencanaan untuk pengadaan,
pengolahan, dan pendayagunaan sumber-sumber informasi teknologi,
dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Pengadaan bahan pustaka teknologi
2. Pengolahan bahan pustaka teknologi
3. Majalah dan Koleksi khusus
4. Jasa pembaca dan silang layan
1.5.4 Seksi Pengelolaan Sistem Informasi Teknologi
Seksi Pengelolaan Sistem Informasi Teknologi ini mempunyai tugas
melakukan perencanaan dan penyediaan sarana untuk pengolahan,
pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi teknologi. Untuk
melaksanakan tugas tersebut seksi ini secara rinci melaksanakan :
1. Perencanaan dan Penyediaan Sarana Pengolahan Informasi
Teknologi, Kegiatan yang dilaksanakan meliputi perencanaan dan
penyediaan kebutuhan sarana pengolahan informasi teknologi.
2. Pengolahan Informasi Teknologi, Kegiatan yang dilaksanakan
adalah melakukan pengemasan informasi IPTEK hasil
kegiatan/penelitian di lingkungan LIPI melalui pengemasan
informasi teknologi berbasis multimedia dalam bentuk kemasan
paket informasi audio-visual dengan media mini-DV / DVD /
VCD dan dalam bentuk kemasan paket informasi CD interaktif,
dalam rangka memasyarakatkan hasil-hasil kegiatan/penelitian
dan pengembangan supaya dapat bermanfaat bagi masyarakat.
3. Pengembangan Produk Informasi Teknologi, Kegiatan yang
dilakukan berupa pengembangan produk informasi teknologi
dengan cara mengumpulkan, menyeleksi, menganalisa, dan
mengolah informasi teknologi untuk digunakan sebagai bahan
pengemasan produk informasi teknologi yang berdayaguna. Untuk
memudahkan pencarian kembali (retrieval) produk kemasan informasi teknologi telah dibuat katalog kemasan informasi
1.5.5 Seksi Pemasyarakatan dan Kerjasama
Sesuai dengan tugas dari Seksi Pemasyarakatan dan Kerjasama adalah
melakukan perencanaan, pengumpulan, penyediaan informasi pasar,
melakukan promosi dan penjualan produk dan jasa serta melaksanakan kerja
sama di bidang informasi teknologi.
Dalam melaksanakan tugasnya Seksi Pemasyarakatan dan Kerjasama,
diarahkan untuk memenuhi tuntutan stakeholders dari UPT Balai Infofrmasi Teknologi LIPI. Baik UKM kecil menengah, Universitas, Perguruan Tinggi,
Instansi Swasta, Instansi Pemerintah diluar LIPI, dan juga kepada masyarakat
secara umum.
1.5.6 Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan
sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal pembinaan para pejabat
fungsional yang ada di kantor UPT Balai Informasi Teknologi LIPI dilakukan
penugasan kepada pejabat fungsional terkait untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan, workshop, seminar, dan lain-lain untuk meningkatkan kemampuan
1.6 Sarana dan Prasarana
A.Sarana UPT Balai Informasi Teknologi - LIPI Bandung
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud atau tujuan). Sarana lebih ditujukan untuk benda-benda
yang bergerak seperti komputer dan mesin-mesin. Adapun sarana yang
terdapat di UPT Balai Teknologi – LIPI Bandung. adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1
Sarana UPT Balai Informasi Teknologi - LIPI Bandung
No. Jenis Jumlah
1 Gedung Kantor 1
2 Mushola 3
3 Perpustakaan 1
4 Ruang Kerja Karyawan 10
5 Ruang Pertemuan/Seminar 1
6 Ruang Pimpinan 1
7 Dapur dan Toilet 5
B. Prasarana UPT Balai Informasi Teknologi - LIPI Bandung
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). prasarana lebih
ditujukan untuk benda-benda yang tidak bergerak seperti gedung, ruang, dan
tanah. Adapun prasarana yang terdapat di UPT Balai Teknologi – LIPI
Bandung. adalah sebagai berikut :
Tabel 1.2
Prasarana UPT Balai Informasi Teknologi - LIPI Bandung
No. Jenis Jumlah
1 Meja Komputer 20
2 Komputer Unit 20
3 Meja Kerja Karyawan 10
4 Printer 20
5 Dispenser 1
6 DVD Player 1
7 Televisi 1
8 Faxsimile 1
9 Finger Print Camera 1
10 Camera Digital SLR 1
11 Camera Film 1
12 Wireless 6
14 Lighting Stand Tripod 1
15 Tripod Camera 1
16 Infocus 1
Sumber : Laporan Kegiatan Akhir Tahunan LIPI 2011
Letak Kantor UPT Balai Informasi Teknologi – LIPI Bandung
berada di Gedung 40 Komplek LIPI Bandung. Untuk, Ruangan Humas
disatukan dengan ruangan seksi pemasyarakatan dan kerjasama beserta
stafnya yang berada di bawah Ketua Pimpinan Pranata Humas. Luas lahan
UPT Balai Informasi Teknologi – LIPI Banadung sekitar 1.400 m2, luas
Gedung/bangunan ialah sekitar 2.644 m2, terdiri dari 4 ( empat ) lantai.
1.7 Lokasi dan Waktu PKL
1.7.1 Lokasi dan tempat PKL
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di UPT Balai
Informasi Teknologi - LIPI Bandung yang berada di Jl. Sangkuriang
Gedung 40 Komplek LIPI Bandung.
1.7.2 Waktu PKL
Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan
selama 1 bulan, yakni dari tanggal 16 Juli sampai dengan 30 Agustus 2013
di gedung 40 Komplek LIPI Bandung, setiap hari Senin – Jumat dari jam
21
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2.1 Aktivitas Selama Praktek Kerja Lapangan
Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di bagian Humas
yaitu di bagian seksi pemasyarakatan dan kerjasama, dimaksudkan untuk
mengetahui lebih jauh mengenai kegiatan-kegiatan Humas UPT Balai Teknologi –
LIPI Bandung, dan ikut membantu dalam kegiatan tersebut.
Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan penulis mendapatkan banyak
pengalaman dari berbagai aktivitas yang dilaksanakan, dan dari berbagai aktivitas
yang beragam tersebut terdapatnya jenis kegiatan. Kegiatan penulis di UPT Balai
Teknologi – LIPI Bandung ini dibagi kedalam 2 jenis kegiatan yaitu kegiatan rutin
dan kegiatan insidentil. Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara rutin
atau setiap hari. Sedangkan kegiatan insidentil adalah kegiatan yang dilakukan
sesekali atau dilakukan ketika ada momen-momen atau event-event saja.
Adapun daftar kegiatan yang dilakukan penulis setiap hari kerja selama
melaksanakan PKL di bidang Humas UPT Balai Teknologi – LIPI Bandung.
No Hari/Tanggal Uraian
bentuk DVD interaktif yang
berbasis multimedia. Berjumlah
bentuk DVD interaktif yang
berbasis multimedia. Berjumlah
10 keping DVD.
5. 20 Juli 2013 LIBUR
6. 21 Juli 2013 LIBUR
7. 22 Juli 2013 Izin Keperluan Keluarga
8. Selasa,
23 Juli 2013
Mentranskip Narasi Film
Program Liputan penelitian dalam
bentuk DVD interaktif yang
berbasis multimedia. Berjumlah 5
keping DVD.
No Hari/Tanggal Uraian
bentuk DVD interaktif yang
berbasis multimedia. Berjumlah 5
bentuk DVD interaktif yang
berbasis 10 multimedia.
No Hari/Tanggal Uraian
dan pembelajaran interakatif ke
sejumlah perusahaan dan
untuk dokumentasi dan publikasi
ke sejumlah perusahaan dan
3D dan animasi ke sejumlah
perusahaan dan instansi negeri
keguruan ke sejumlah
perusahaan dan instansi negeri
maupun swasta.
No Hari/Tanggal Uraian
Jenis Aktivitas
Rutin Isidentil
18. 3-11 Agustus
2013
Cuti Bersama Hari Raya Idul
No Hari/Tanggal Uraian
Jenis Aktivitas
Rutin Isidentil
22. 15 Agustus 2013 Izin tidak masuk PKL karena
sakit
25. 19 Agustus 2013 Izin Keperluan Keluarga
26. Selasa
20 Agustus 2013
Mentranskip Narasi Film
Program Liputan penelitian
dalam bentuk DVD interaktif
yang berbasis multimedia.
Berjumlah 5 keping DVD.
No Hari/Tanggal Uraian
dalam bentuk DVD interaktif
yang berbasis multimedia.
Berjumlah 5 keping DVD.
28. Kamis
22 Agustus 2013
- Print out transkip narasi
No Hari/Tanggal Uraian
Jenis Aktivitas
Rutin Isidentil
29. Jumat
23 Agustus 2013
Membuat name tag peserta pelatihan sistem manajemen
Print out modul pelatihan
dokumentasi sistem manajemen
mutu
No. Hari/Tanggal Uraian
Jenis Aktivitas
Rutin Isidentil
34. Kamis
29 Agustus 2013
- Membuat Sertfikat
pelatihan dokumentasi
sistem manajemen mutu
pembelajaran interaktif
35. Jumat
30 Agustus 2013
- Print out sertfikat
peserta pelatihan
dokumentasi sistem
manajemen mutu
- Fotocopy serifikat
peserta pelatihan
sebagai arsip.
2.2 Deskripsi kegiatan rutin selama praktek kerja lapangan dan contoh
kegiatan
2.2.1 Mentranskip Narasi Film
Mentranskip menurut definisinya ialah pengubahan wicara menjadi
bentuk tertulis, biasanya dengan menggambar tiap bunyi atau fonem-
fonem.
Dalam melaksanakan tugas promosi dan penjualan produk/jasa,
UPT Balai Informasi Teknologi LIPI memanfaatkan sarana dan prasarana
yang sudah tersedia, Informasi yang disebarkan UPT Balai Informasi
Teknologi-LIPI melalui kegiatan hasil penelitian unggulan di lingkungan
LIPI dan hasil kegiatan IKM/UKM unggulan daerah yang telah dikemas
menjadi paket informasi berbasis multimedia (animasi maupun film) paket
Informasi berbasis multimedia (animasi maupun film) dalam kemasan CD
dan DVD.
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan UPT Balai
Informasi Teknologi - LIPI Bandung, yaitu mentranskip tutur kata narator
yang berbicara dalam kemudian diterjemahkan kedalam sebuah teks dan
kalimat-kalimatnya harus tepat kata- perkata harus benar sesuai dengan
ejaan yang benar dan yang disesuaikan. Hasil transkip tersebut kemudian
diberikan kepada Jogya TV sebagai media patner UPT Balai Informasi
Teknologi - LIPI Bandung dalam mempublikasikan hasil penelitianya.
Gambar 2.3
Transkip film liputan penelitian LIPI Bandung
2.2.2 Mengirim Fax Surat Penawaran Pelatihan
Seksi Pemasyarakatan dan Kerjasama merencanakan beberapa pelatihan
yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan pengguna jasa pelatihan yang
mengacu pada bidang kompetensi UPT Balai Informasi Teknologi. Adapun
secara lengkapnya jenis pelatihan yang ditawarkan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 2.2 Tabel Pelatihan BIT LIPI
No Jenis Pelatihan Keterangan
1. Sinematografi Pelatihan mengenai teknik menangkap
gambar dan menggabungkan gambar
tersebut sehingga menjadi rangkaian
gambar yang dapat menyampaikan ide
(mengandung cerita)
2. Pengelolaan Perpustakaan Pelatihan mengenai pengelolaan
perpustakaan, dari segi pengelolaan sarana
prasarana, bahan pustaka dan prinsip dasar
mengenai pengelolaan perpustakaan.
3. Fotografi Digital Pelatihan mengenai teknik-teknik fotografi
digital, seperti pencahayaan dan
pangambilan sudut (angle).
4 Desain Grafis Pelatihan mengenai teknik pengolahan
gambar untuk pemodelan dan
penyampaian pesan bagi publikasi dalam
bentuk 2D (dua) dimensi atau 3D (tiga)
dimensi.
5 Teknik Presentasi/Komunikasi Pelatihan mengenai teknik dalam
mempersiapkan presentasi/komunikasi,
berpresentasi/berkomunikasi dan alat
bantunya dalam upaya menjembatani
Pengiriman fax yang dilakukan adalah mengirim surat penawaran
pelatihan kesejumlah instansi dan perusahaan-perusahaan negeri maupun swasta
tercatat terdapat 55 instansi maupun perusahaan seperti PT. Kimia Farma, PT.
INTI, Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Kalsel, BTMP – BPPT
Serpong, Balai Pengujian Mutu Pakan Ternak Bekasi, BPFK Jakarta, Baristan
Industri Banda Aceh, SNSU Direktorat Metrologi Bandung, PDAM Tirta Pakuan
Kota Bogor, dan lain-lain. Adapun contoh surat penawaran pelatihan yang penulis
kirim adalah sebagai berikut :
Gambar 2.4
Surat penawaran pelatihan pembuatan 3D dan animasi
2.3 Deskripsi kegiatan Isidentil selama praktek kerja lapangan dan contoh
kegiatan
2.3.1 Penghitungan Frekeunsi Kliping LIPI
Kliping merupakan kegiatan penguntingan atau pemoongan
bagian-bagian tertentu dari surat kabar, majalah atau dari sumber lain yang
kemudian disusun dalam sistem tertenu dalam suatu bidang. Kliping
sebagai alah satu sumber informasi dan pengetahuan perusahaan.
Kegiatan ini merupakan kegiatan isidentil yang dilakukan humas
UPT Balai Informasi Teknologi - LIPI Bandung, penulis melakukan
penghitungan frekuensi kliping dari bulan juli yaitu dari tanggal 1 juni
sampai tanggal 29 juni 2013 penghitungan tersebut bertujuan untuk
mengetahui jumlah kliping yang dibuat humas UPT Balai Informasi
Teknologi - LIPI Bandung berdasarkan kategori yang diantaranya kategori
kliping mengenai prestasi LIPI, informasi umum, informasi penelitian,
acara LIPI dan lain-lain. Berikut adalah contoh kliping yang dibuat oleh
Gambar 2.5
Kliping Berita BIT LIPI
Sumber : elib BIT LIPI
2.3.2 Membuat Name Tag
Name tag adalah suatu kartu atau tanda pengenal biasanya berisikan nama dan alamat atau instansi seseorang. Name tag yang dibuat oleh penulis ialah name tag yang bertujuan untuk digunakan peserta pelatihan pada saat mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan di UPT
Balai Informasi dan Teknologi-LIPI Bandung, Adapun contoh name tag
Gambar 2.6
Name Tag Peserta Pelatihan Multimedia Pembelajaran Interaktif
Sumber : Data penulis, 2013
2.3.3 Membuat Name Desk
Name desk adalah suatu tanda pengenal yang biasanaya berisikan nama dan instansi seseorang yang kemudian disimpan di meja digunakan
saat suatu acara berlangsung. Name desk yang dibuat oleh penulis ialah
Teknologi-LIPI Bandung, Adapun contoh name desk yang dibuat oleh penulis sebagai berikut :
Gambar 2.7
Name desk Peserta Pelatihan Multimedia Pembelajaran Interaktif
Sumber :
2.3.4 Membuat Daftar Hadir
Daftar hadir ialah suatu data yang berisikan daftar yang
menyatakan kehadiran seseorang pada setiap hari bekerja atau pada saat
setiap acara. Daftar hadir yang dibuat oleh penulis ialah daftar hadir yang
bertujuan untuk digunakan peserta pelatihan pada saat mengikuti
pelatihan-pelatihan yang diadakan di UPT Balai Informasi dan
Teknologi-LIPI Bandung, Adapun contoh daftar hadir yang dibuat oleh penulis
sebagai berikut :
ACHMAD SAEPUDIN, S.Sos.
DIRJEN PETERNAKAN & KESEHATAN HEWAN
Gambar 2.8
Daftar Hadir Peserta Pelatihan Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu
S
u
m
b
e
r
:
Sumber : Data penulis, 2013
2.3.5 Membuat Cover Modul
Cover modul adalah adalah sampul atau halaman utama dalam suatu modul. Cover modul yang dibuat oleh penulis ialah Cover modul yang bertujuan untuk digunakan peserta pelatihan pada saat mengikuti
pelatihan-pelatihan yang diadakan di UPT Balai Informasi dan
Gambar 2.9
Cover Modul Peserta Pelatihan Dokumentasi sistem manajeman mutu
2.3.6 Dokumentasi Foto Kegiatan Pelatihan
Dokumentasi adalah mengumpulkan data dengan cara mengambil
data dari suatu acara atau suatu momen. Dokumentasi yang penulis
lakukan adalah dengan cara memotret kegiatan pelatihan yang diadakan di
ruang seminar UPT Balai Informasi dan Teknologi-LIPI Bandung,
Adapun contoh cover modulyang dibuat oleh penulis sebagai berikut :
Gambar 2.10
Foto Dokumentasi Pelatihan Dokumentasi Sistem Manajeman Mutu
2.3.7 Membuat Serifikat
Sertifikat adalah Secarik kertas atau surat sebagai tanda pengakuan
bahwa seseorang mengusai kompetensi tertentu, telah mengikuti suatu
event atau tanda kepemilikan suatu barang. Sertifikat yang dibuat oleh
penulis ialah sertifikat bagi peserta pelatihan dokumentasi sistem
manajemen mutu UPT Balai Informasi dan Teknologi-LIPI Bandung,
Adapun contoh sertifikat yang dibuat oleh penulis sebagai berikut :
Gambar 2.11
Sertifikat Pelatihan Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu
2.3.8 Fotocopy Sertifikat
Kegiatan Humas UPT Balai Informasi dan Teknologi LIPI
Bandung penuh dengan kegiataan pengarsipan maka sebab itu fotocopy
sertifikat yang merupakan kegiatan insidental yang dilakukan oleh
mahasiswa pkl untuk pemenuhan kebutuhan pengarsipan kegiatan
perusahaan.
2.4 Analisa tentang Public Relations atau Humas
Public Relations (PR) atau disebut dengan istilah hubungan masyarakat (humas) memiliki posisi yang penting dalam sebuah organisasi baik itu organisasi
yang bersifat komersial maupun non komersial.
Public relation menurut W. Emerson reck adalah kelanjutan dari proses
penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan-pelayanan dan sikap yang
disesuaikan dengan kepentingan orang atau lembaga untuk memperoleh
kepercayaan dari mereka
Public Relations adalah keseluruhan upaya yang terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan image baik dan saling pengertian. Humas atau public relations memiliki ruang lingkup yang menyangkut fungsi dan tujuan dari humas tersebut.
Ciri-ciri humas menurut Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M. A., di
1. Komunikasi yang dilancarkan berlangsung secara dua arah dan timbal
balik. Didalamnya kegiatan sehari-hari humas selalu melakukan
komunikasi dua arah antara lembaga dengan pihak public. Tujuannya untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu
tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi, yang kesemuanya untuk
kemajuan lembaga atau citra positif lembaga bersangkutan.
2. Kegaiatan yang dilakukan yaitu penyebaran informasi, kegiatan persuasi
dan pengkajian pendapat umum.
3. Kegiatan humas bisa kita contohkan pada sebuah perusahaan bisnis,
kegiatan menyebarkan informasi mengenai keberadaan perusahaanya bisa
dilakukan melalui media-media cetak yang relevan. tujuannya
perusahaanya dapat dikenal oleh masyarakat. Tujuan yang hendak dicapai
adalah tujuan organisasi tempat humas menginduk Tujuan humas adalah
sama dengan tujuan yang ingin dicapai organisasi tempatnya bekerja.
humas harus sejalan dan mendukung terhadap tujuan tersebut..
4. Sasaran yang ditujukan adalah khalayak di dalam organisasi dan khalayak
di luar organisasi. Maksudnya adalah humas mempunyai
kegiatan-kegiatan atau program yang diperuntukan bagi orang-orang di dalam
instansi atau di luar instansi. untuk melakukan kegiatan-kegiatan
komunikasi dengan berbagai pihak internal guna mencapai tujuan.
5. Efek yang diharapkan adalah tercapainya hubungan yang harmonis di
dalam organisasi dan khalayak. Dari berbagai usaha-usaha komunikasi
internal perusahaan yang dilakukan oleh humas maka diharapkan akan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaan kehumasan tergolong dua
golongan besar yaitu:
A. Komunikasi internal ( personil / anggota institusi)
Dari definisi yang dikeluarkan oleh international Public Relations Association (IPRA) bahwa humas adalah fungsi manajemen. Humas bukanlah alat manajemen tetapi fungsi yang melekat satu dengan
manajemen yang menggerakkan dan menjalankan humas adalah
komunikasi.
Sasaran dari humas adalah sasaran komunikasi manajemen.
hubungan ke dalam adalah hubungan para karyawan di dalam suatu
perusahaan, kepala humas bukan hanya sekedar duduk di kantornya
melainkan harus berkomunikasi langsung dengan seluruh karyawan
perusahaan, ia senantiasa harus dapat melakukan kontak secara pribadi
dengan para karyawan perusahaan mulai dari pangkat terendah hingga
tertinggi.
Humas juga harus memberikan informasi sebanyak mungkin
mengenai institusinya kepada karyawan perusahaan, apa-apa yang menjadi
tujuan, visi, misi dan sasaran harus dapat diinformasikan dengan jelas oleh
seorang humas kepada karyawan perusahaan tersebut.agar karyawan juga
mempunyai arah dan tujuan yang jelas mengenai pekerjaanya di
Selain itu humas juga harus membangun kesadaran karyawan
mengenai perusahaanya di tengah masyarakat sehingga disini karyawan
juga merupakan elemen penting bagi pengembangan citra positif
perusahaan di tengah masyarakat.
Selain mengembangkan kepribadian karyawan di dalam bekerja,
seorang humas di dalam internalnya juga bertujuan untuk menyediakan
sarana memperoleh umpan balik dari karyawan suatu perusahaan, humas
adalah sebagai sarana konsultasi bagi karyawan atas berbagai kebijakan
yang dikeluarkan perusahaan. Dengan adanya humas maka perusahaan
dapat mengetahui efek-efek kebijakannya. maka dari itu humas juga dapat
sebagai sarana untuk menyalurkan umpan balik dari para karyawan.
B. Komunikasi eksternal (masyarakat)
Humas juga memiliki komunikasi dengan dunia luar perusahaanya
yakni khalayak di luar perusahaan. Siapa khalayak yang berkomunikasi
dengan perusahaan tergantung pada sifat dan ruang lingkup perusahaan
tersebut.
Kepada khalayak atau sasaran , humas harus menyampaikan
informasi yang benar dan wajar mengenai perusahaanya. Benar berarti
tidak mengada-ada.sesuai dengan kenyataan yang dapat dilihat umum.
Wajar berarti tidak memberikan hal-hal secara berlebihan kepada khalayak
yang akan membahayakan kedudukan perusahaan, jika ada
pesaing-pesaing yang ingin memanfaatkan pengetahuan mengenai rahasia
Maksud dan tujuan penting dari humas adalah menciptakan saling
pengertian. Citra serta opini public yang positif bukanlah kita yang
menciptakan melainkan adalah hasil feedback yang ini kita harapkan sebagai seorang humas di suatu perusahaan.
Public relation atau humas memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Memberikan konseling yang didasari pemahaman masalah perilaku
manusia
2. Membuat analisis” tren” masa depan dan ramalan akibat-akibatnya
bagi institusi
3. Melakukan riset pendapat sikap dan harapan masyarakat terhadap
institusi serta memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan
institusi untuk mengatasinya\
4. Menciptakan dan membina komunikasi dua arah berlandaskan
kebenaran dan informasi yang utuh
5. Mencegah konflik dan salah pengertian
6. Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab social
7. Melakukan penyerasian kepentingan institusi
8. Memperbaiki hubungan industrial
9. Menarik calon tenaga kerja yang baik agar menjadi anggota serta
mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi
10.Memasyarakatkan produk atau layanan
11.Mengusahakan perolehan laba yang maksimal
12.Menciptakan jati diri institusi.
Public relations merupakan sutatu pofesi yang menghubungkan
anatara lemabaga atau organisasi dengan publiknya yang ikut menentukan
kelangsungan hidup lembaga tersebut. Karena itu PR berfungsi
menumbuhkn hubungan baik antara segenap komponen, memberikan
pengertian menumbuhkan motivasi dan pertisipasi. PR pada dasarnya
menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan baik dengan public. Dalam
PR dibedakan dua macam public yang menjadi saasaran yakni public
internal dan eksternal.
2.5 Analisis Tentang Kegiatan Humas UPT Balai Informasi dan Teknologi -
LIPI Bandung.
Posisi humas di UPT Balai Informasi dan Teknologi - LIPI Bandung
sudah state of being, karena pada bagian humas sudah memiliki divisi bagian Pemasyarakatan dan kerjasama, dimana dipimpin oleh Ketua Pranata Humas BIT
LIPI yang bertugas membantu manager informasi untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang terencana dan terarah, untuk membangun citra positif dan
bertanggung jawab atas terkondisinya keselarasan respon dari public /stakeholders
terhadap corporate image /reputation yang dipersyaratkan bagi efektifitas penyelenggaraan perusahaan serta terbinanya hubungan yang efektif dengan
Dalam melaksanakan tugasnya Seksi Pemasyarakatan dan Kerjasama,
diarahkan untuk memenuhi tuntutan stakeholders dari UPT Balai Inforrmasi Teknologi LIPI. Baik UKM kecil menengah, Universitas, Perguruan Tinggi,
Instansi Swasta, Instansi Pemerintah diluar LIPI, dan juga kepada masyarakat
secara umum. Yang diwujudkan dalam suau kegiatan-kegiatan antara lain
Pelatihan, Pameran dan Kerjasama.
Public Relations (PR) atau hubungan masyarakat (humas) UPT Balai Inforrmasi Teknologi LIPI memiliki posisi yang penting dalam sebuah organisasi,
Kegiatan proses penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan-pelayanan dan
sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang atau lembaga dalam rangka
menciptakan image baik dan saling pengertian.
Ciri-ciri humas menurut UPT Balai Inforrmasi Teknologi LIPI Bandung
adalah :
1. Komunikasi Humas Balai Inforrmasi Teknologi LIPI Bandung yang
dilancarkan berlangsung secara dua arah dan timbal balik. Didalamnya
kegiatan sehari-hari humas selalu melakukan komunikasi dua arah antara
lembaga dengan pihak public. Dalam kegiatanya Pimpinan Humas Balai Inforrmasi Teknologi LIPI Bandung melakukan komunikasi secara dua
arah dalam memberikan tugas, dan koordinasi terhadap karyawanya
dengan berujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi
tercapainya suatu tujuan yang telah ditetapkan oleh Balai Inforrmasi
Teknologi LIPI Bandung , kebijakan, kegiatan produksi, yang kesemuanya
2. Kegaiatan yang dilakukan Humas Balai Inforrmasi Teknologi LIPI
Bandung yaitu penyebaran informasi, kegiatan persuasi dan pengkajian
pendapat umum. Penyebaran informasi dapat berupa pemberian informasi
hasil penelitian dan penyebaran informasi mengenai pelaihan, pameran
dan kerjasama. Kegiatan persuasi biasanya yaitu menyebarluaskan suarat
penawaran pelaihan kepada instansi dan lembaga-lembaga.
3. Adapaun Sasaran Kegiatan Humas Balai Inforrmasi Teknologi LIPI
Bandung yang ditujukan adalah khalayak di dalam organisasi dan
khalayak di luar organisasi. Humas Balai Inforrmasi Teknologi LIPI
Bandung mempunyai kegiatan-kegiatan atau program yang diperuntukan
bagi orang-orang di dalam instansi atau di luar instansi. Sehingga efeknya
tercapainya hubungan yang harmonis di dalam organisasi dan khalayak.
Dari berbagai usaha-usaha komunikasi internal perusahaan yang dilakukan
oleh humas maka diharapkan akan terjalin keharmonisan di dalam
perusahaan atau organisasi.
Adapun komunikasi kegiatan kehumasan Balai Inforrmasi Teknologi LIPI
Bandung tergolong kedalam dua bagian yaitu:
1. Komunikasi internal ( personil / anggota institusi)
Komunikasi internal yang dilakukan Humas Balai Inforrmasi Teknologi
2. Komunikasi eksternal (masyarakat)
Humas Balai Inforrmasi Teknologi LIPI Bandung memiliki
komunikasi dengan dunia luar perusahaanya yakni khalayak di luar
perusahaan. Adapun komunikasi eksternal yang dilakukan Balai
Inforrmasi Teknologi LIPI Bandung tercermin dari kegiatnya yaitu seperti
pelatihan yang ditujukan kepada khalayak atau pihak di luar perusahan
yaitu para instansi dan lembaga yang membutuhkan pelatihan untuk
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, pelatihan tersebut seperti
Pelatihan Sinematografi, Pengelolaan Perpustakaan, Fotografi Digital,
Desain Grafis, dan Teknik Presentasi/Komunikasi.
Kemudian kegiatan lain berupa pameran yang dilakukan Humas
Balai Inforrmasi Teknologi LIPI Bandung yaiu pameran hasil penelitian
dan pameran produk dari kegiatan LIPI Bandung. Selain itu Humas Balai
Inforrmasi Teknologi LIPI Bandung melakukan hubungan kerjasama
dengan media elekronik dalam hal ini adalah melalui media elektronik
televisi bentuk kerjasama yang dilakukan adalah mengenai penayangan
materi film penelitian milik UPT Balai Informasi Teknologi LIPI pada
acara yang ditayangkan oleh DAAI TV dan JOGYA TV.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh penulis seperti kegiaan
transkip narasi film hasil liputan penelitian LIPI dan penyebaran informasi
pelaihan melalui fax merupakan kegiatan yang ditujukan untuk
Sedangkan kegiatan membuat serifikat, dokumentasi foto kegiatan
pelatihan, membuat cover modul, membuat daftar hadir , membuat name desk, membuat name tag, penghitungan frekeunsi kliping LIPI merupakan kegiatan humas internal yang ditujukan untuk karyawan dan mahasiswa
yang sedang melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
2.6 Analisa tentang Pelayanan UPT Balai Informasi dan Teknologi - LIPI
Bandung Kepada Mahasiswa PKL
Ketika penulis memilih melakukan praktek kerja lapangan di UPT Balai
Informasi dan Teknologi - LIPI Bandung penulis diterima dengan sangat baik
oleh pihak perusahaan. pada hari pertama memulai kegiatan suasana kekeluargaan
sangaat terasa. pihak perusahaan sendiri sangat terbuka dan selalu memberikan
pengarahan dan pengetahuan mengenai kegaiatan dan mengenalkan UPT Balai
Informasi dan Teknologi - LIPI Bandung kepada penulis.
Kegaiatan internal yang penulis lakukan selama pkl yaitu mwnghitung
frekeunsi kliping, mentranskip film liputan penelitian LIPI, mengirim fax surat
penawaran pelatihan dan kegiatan lain-lain di UPT Balai Informasi dan Teknologi
- LIPI Bandung.
Keseluruhan aktivitas yang telah dilakukan penulis selama melakukan
praktek kerja berjalan dengan baik dan lancar terutama dengan adanya kerjasama
Sebagai seorang mahasiswa penulis diberi kesempatan untuk
mempraktekan ilmu yang telah di dapat dan dipelajari selama kuliah walaupun
masih banyak membutuhkan bimbingan tetapi itu sudah menjadi tolak ukur untuk
kemajuan penulis sebagai mahasiswa itu sendiri.
Semua aktivitas atau kegiatan yang sudah dijalankan penulis selama
melakukan praktek kerja secara keseluruhan sudah cukup mencerminkan bahwa
pihak perusahaan sudah memberikan pelayanan yang baik kepada mahasiswa
praktek kerja, terlihat dari cara kerja pihak perusahaan pada setiap bidangnya.
Dengan banyaknya pengalaman dan pengetahuan yang bermanfaat dan berharga
di dapatkan oleh mahasiswa selama melakukan praktek kerja lapangan. sehingga
mahasiswa memiliki pengetahuan yang semakin bertambah dan menjadi
55
Dari uraian yang telah dijelaskan oleh penulis selama melakukan praktek kerja
lapangan di UPT Balai Informasi dan Teknologi - LIPI Bandung maka penulis
dapat menarik kesimpulan:
1. UPT Balai Informasi dan Teknologi - LIPI Bandung merupakan
perusahaan yang sangat maju dan state of being karena UPT Balai Informasi dan Teknologi - LIPI Bandung setiap waktu dapat menunjukan
keberhasilan perusahaan dengan selalu mengeluarkan banyak inovasi
terbaru yang dapat dinikmati oleh stakeholders/pelanggan Telkom
2. Kegiatan rutin dari humas Telkom adalah kliping, kegiatan pelatihan, dan
transkip film penelitian dari kegiatan-kegiatan yang ada di UPT Balai
Informasi dan Teknologi - LIPI Bandung secara umum .dimana kegiatan
ini sangat penting bagi UPT Balai Informasi dan Teknologi - LIPI
Bandung untuk motivasi lebih baik lagi
3. Kegiatan insidental yang dilakukann oleh penulis selama praktek kerja
lapangan adalah dokumentasi peserta pelaihan, membuat serifikat
pelatihan, membuat name tag pesera pelatihan, membuat name desk
4. Humas UPT Balai Informasi dan Teknologi - LIPI Bandung sudah
melembaga atau state of being dimana sudah menjalankann fungsinya sebagaimana yang telah dijelaskan pada tugas dan fungsi bagian humas.
5. Humas UPT Balai Informasi dan Teknologi - LIPI Bandung sudah
menjalankan sebagai manajemen perusahann bukan lagi sebagai fungsi
dari perusahaan sehingga peranannya dalam membentuk persepsi positif
terhadap perusahaan atau corporate image sehingga pelayanan–pelayanan yang diberikan oleh humas UPT Balai Informasi dan Teknologi - LIPI
Bandung sudah cukup baik
3.2 Saran
3.2.1 Saran untuk perusahaan /lembaga
1. Memberikan fasilitas khusus untuk mahasiswa praktek kerja lapangan
seperti diberikan meja kerja, kursi, komputer dan ruangan yang layak
untuk melaksanakan prakte kerja lapangan.
2. Memberikan kartu identitas untuk mahasiswa praktek kerja lapangan,
Agar terlihat perbedaan antara pegawai dan mahasiswa praktek kerja
lapangan
3. Sebaiknya lebih spesifik dalam memberikan tugas kepada peserta
praktek kerja lapangan agar mahasiswa dan mahasiswi praktek kerja
3.2.2 Saran untuk mahasiswa/i PKL
1. Mahasiswa harus bersosialisasi dengan baik kepada para staff dan
karyawan di temapt praktek kerja. dimana hal tersebut dapat
membantu kelancaran dalam melakukan praktek kerja untuk
mendapatkan informasi dan data-data yang dibutuhkan.
2. Mahasiswa harus aktif, produktif dan bersemangat selama melakukan
praktek kerja dan melaksanakan tugas sehingga menambah nilai plus
dalam melakukan praktek kerja lapangan.
3. Mahasiswa harus lebih disiplin dalan mematuhi dan mentaati
aturan-aturan yang ada tepat waktu, sesuai dengan jadwal masuk praktek kerja
lapangan dan mengisi absen agar pihak perusahaan dapat melihat dan
menilai kedisiplinan peserta praktek kerja lapangan, dengan tepat dan
akan berpengaruh pada nilai PKL dari tempat PKL tersebut.
4. Mahasiswa harus lebih teliti dalam melengkapi data-data yang
diperlukan dalam melakukan praktek kerja lapangan baik arsip ataupun