• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Permohonan Penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) Berbasis Web Pada Unit Pelayanan SIM Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Permohonan Penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) Berbasis Web Pada Unit Pelayanan SIM Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Bandung"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Strata-1 pada

program studi Sistem Informasi

Oleh :

Ginanjar Adi Pratama 10507112

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

i

yang serba online menjadi sebuah hal wajib yang harus ada dan dipenuhi, karena

merupakan hal penting dalam penunjang kegiatan yang dilakukan. Dalam hal ini Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung yang salah satu fungsinya ialah melakukan penerbitan Surat Izin Mengemudi. Perancangan sistem informasi ini

memiliki tujuan untuk aplikasi online yang dapat melayani permohonan SIM,

mengurangi antrian yang panjang dan meminimumkan praktek percaloan. Sistem informasi ini juga memiliki kegunaan baik secara praktis maupun akademis, disisi praktis, sistem informasi ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pelayanan SIM. Bagi sisi akademis penelitian ini memberikan sebuah nilai ilmu pengetahuan baru yang dapat terus dikembangkan.

Perancangan menggunakan metode Prototype karena komunikasi, dan

kerjasama antara pengguna dan analis menjadi lebih baik. Alat yang digunakan

untuk menganalisis terdiri dari Flow Map, Kamus Data, ERD, DFD, Diagram

Konteks, Normalisasi dan Relasi Tabel, sedangkan bahasa pemograman yang

dipakai adalah HTML, Javascript dan PHP dengan menggunakan database

MySQL.

Sistem informasi berbasis web ini dibangun untuk memberikan kemudahan

kepada masyarakat dalam melakukan proses permohonan SIM karena sifatnya

yang dapat di akses kapan dan dimana saja selama tersedia jaringan internet,

sistem ini juga dapat mengurangi antrian dan dapat mengurangi percaloan dalam proses permohonan.

(3)

ii

became a mandatory thing to exist and be fulfilled, because it is important in supporting the activities undertaken. In this case Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung is one of its functions is to issue a driver's license. The design of information systems has a purpose for the online applications that can serve the SIM application, reducing the long lines and minimize the practice of brokering. This information system also provides functionality both practically and academically, the practical side, this information system can provide a positive contribution to the SIM service. For the academic side of this study gives a value of new knowledge that can be developed.

Prototype design of methods for communication, and cooperation between users and analysts to be better. The tools used to analyze consist of Flow Map, Data Dictionary, ERD, DFD, Context Diagram, Normalization and Relationship Table, while the programming language used is HTML, Javascript and PHP using MySQL database.

This web-based information system built to provide convenience to the public in the process because of its license application can be accessed anytime and anywhere over the Internet network is available, this system can also reduce the queues and can reduce the brokering application process.

(4)

iii

memberikan kemudahannya kepada Penyusun dalam menyelesaikan skripsi ini

dengan baik tanpa kendala yang begitu berarti. Skripsi ini menjadi syarat untuk

mendapatkan gelar Strata-1 di Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia tempat dimana Penyusun

menempuh studi.

Skripsi yang Penyusun buat ini bukanlah berarti apa-apa tanpa dukungan,

bantuan dan doa dari orang-orang di sekeliling Penyusun. Dalam kesempatan ini

Penyusun ingin mngucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Edy Soeryanto Soegoto sebagai Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2. Bapak Dr. Arry Ahmad Arman sebagai Dekan Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer.

3. Bapak Dadang Munandar, SE, M.Si sebagai Ketua Program Studi

Sistem Informasi.

4. Ibu Imelda S.T, M.T sebagai Dosen Wali yang selama 4 tahun ini telah

mendampingi.

5. Bapak Wahyu Nurjaya WK, S.T., M.Kom. sebagai dosen pembimbing

yang selalu memberikan masukan dan dorongan sehingga dapat

(5)

iv

7. Bapak Andry yang di tugaskan oleh Kanit Regident Satlantas

Polrestabes Bandung untuk mendampingi Penyusun selama melakukan

penelitian.

8. Kedua orang tua Penyusun yang selalu mencurahkan kasih sayangnya

sehingga Penyusun dapat menjadi seperti sekarang.

9. Kakak dan adik Penyusun yang selalu memberikan dukungannya.

10. Kepada seluruh rekan-rekan kelas MI-3 yang telah menjadi

teman-teman terhebat, partner-partner terbaik dan persaudaraan yang tererat

selama 4 tahun ini.

11. Kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung

ataupun tidak.

Dalam skripsi ini Penyusun mengharapkan saran dan kritik untuk kebaikan

dimasa yang akan datang. Akhir kata semoga Allah SWT membalas kebaikan

semua orang yang telah membantu penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi Penyusun maupun bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Bandung, Agustus 2011

(6)

1

1.1. Latar Belakang Penelitian

Dunia dengan dinamika dan arus percepatan perkembangan serta

inovasi teknologi pada berbagai bidang telah membuat sebuah perubahan

besar pada pola mendasar kehidupan manusia. Beragam kegiatan manusia

yang semula menampilkan banyak kendala, masalah dan hambatan, kini dapat

menjadi jauh lebih mudah dan praktis untuk dilakukan. Dalam keseharian,

manusia diberikan begitu banyak pilihan kemudahan dalam aktifitas

keseharian mereka, apapun itu, yang tentunya merupakan buah dari

transformasi teknologi yang terus berkembang.

Indonesia khususnya, hal tersebut diatas tidak terbantahkan lagi,

teknologi-teknologi baru, baik yang masuk maupun hasil kreatifitas serta

inovasi dalam negeri terus menerus memperlihatkan keunggulan dan

kehandalannya dalam upaya pengembangan dan perbaharuan. Tak terkecuali

teknologi informasi dan komunikasi, merupakan bidang teknologi yang

paling dinamis, inovatif dan kreatif pada beberapa tahun ke belakang, telah

begitu banyak memberikan perubahan besar arus data, informasi serta

pengelolaannya.

Keseluruhan perusahaan termasuk instansi pemerintahan baik yang

berskala besar dan menengah, pemanfaatan teknologi informasi dan

(7)

merupakan hal penting dalam penunjang kegiatan yang dilakukan. Instansi

pemerintah salah satunya ialah Kepolisian Republik Indonesia, atau Polri,

merupakan sebuah organisasi pemerintah yang salah satu fungsinya ialah

melindungi serta mengayomi masyarakat. Dalam perkembangan paling akhir,

kepolisian menjadi sebuah instansi yang modern dan global, termasuk dalam

penerapan bidang teknologi informasi dan komunikasi.

Jika dilihat secara umum, fungsi dan tugas Polri sangat luas dan

beragam, namun yang akan dikhususkan disini ialah pada Kesatuan Lalu

Lintas yang lebih dikenal dengan Satlantas, merupakan sebuah kesatuan

dalam tubuh Polri yang merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada

dibawah Polres. Salah satu tugas kesatuan ini yakni penyelenggaraan dalam

bidang penerbitan surat izin mengemudi atau yang lebih dikenal dengan SIM.

Penerbitan SIM meliputi permohonan baru, perpanjangan, serta peningkatan

golongan. Unit ini di seluruh Indonesia, penggunaan teknologi informasi dan

komunikasinya telah diterapkan dengan baik secara aplikasi dan

implementasi, sistem yang ada merupakan sebuah alat bantu dan penunjang

dalam melaksanakan aktifitas. Sistem yang ada sudah baik, namun ada

beberapa kendala di luar itu, salah satu kendala yang timbul misalnya antrian

registrasi panjang dan memakan waktu, praktek percaloan dan belum adanya

fasilitas online yang dapat menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat.Hal ini

berkaitan erat pula dengan pengembangan sistem yang telah ada, maksudnya

ialah bagaimana menciptakan dan mengembangkan sebuah sistem yang dapat

(8)

Sistem baru ini memungkinkan masyarakat, terkhusus yang dalam wilayah

kotamadya Bandung, untuk dapat mengakses proses penerbitan SIM dari

kapan dan dimana saja karena bersifat online, meskipun untuk uji praktek

kendaraan harus tetap mendatangi unit pelayanan SIM. Masyarakat dapat

mendaftar, registrasi awal dan ujian teori dari internet, yang keseluruhan dari

data tersebut tersimpan secara otomatis kedalam sistem, dengan begitu

prosedur yang ada sebelumnya dapat disederhanakan dan menjadi lebih

fleksibel.

Mengacu pada hal-hal yang telah disebutkan itulah Penulis berinisiatif

merancang sebuah sistem dengan aplikasi khusus berbasis web yang dapat

memenuhi dan menjawab kebutuhan dari masalah yang dihadapi. Berlokasi

pada Unit Pelayanan SIM, Registrasi dan Identifikasi Satlantas Polrestabes

Bandung, Penulis bermaksud untuk mengajukan skripsi dengan judul

“PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMOHONAN

PENERBITAN SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM) BERBASIS WEB

(9)

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi dan rumusan masalah yang akan diambil oleh penulis

adalah sebagai berikut.

a. Identifikasi Masalah

Masalah yang dapat dipaparkan dalam permohonan penerbitan SIM adalah

sebagai berikut :

1. Belum adanya aplikasi online yang menangani permohonan penerbitan

SIM.

2. Antrian yang panjang dan memakan waktu dalam proses pendaftaran

permohonan penerbitan SIM.

3. Praktek percaloan dalam penerbitan SIM.

b. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat ditarik dari identifikasi diatas adalah :

1. Bagaimana membangun aplikasi berbasis web yang dapat menangani

permohonan penerbitan SIM.

2. Bagaimana mengurangi antrian yang panjang dan memakan waktu

dalam proses pendaftaran permohonan penerbitan SIM.

3. Bagaimana meminimumkan praktek percaloan dalam proses

(10)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian yang Penulis lalukan ialah bagaimana melihat

masalah-masalah yang timbul pada dunia nyata yang sesungguhnya, dalam

hal ini pada Unit Pelayanan SIM tempat Penulis melakukan penelitian.

Penulis tertarik untuk dapat memberikan sebuah solusi dari apa yang sedang

dihadapi, untuk menutupi dan memperbaiki celah dan kekurangan yang ada.

Adapun tujuan Penelitian yang Penulis lakukan ialah :

1. Untuk membangun aplikasi berbasis web yang dapat menangani

permohonan SIM.

2. Untuk mengurangi antrian yang panjang dan memakan waktu dalam

proses pendaftaran permohonan penerbitan SIM.

3. Untuk meminimumkan praktek percaloan dalam penerbitan surat izin

mengemudi.

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai

berikut.

1.4.1. Kegunaan Praktis

Bagi instansi kepolisian khususnya satuan lalu lintas dengan Unit

Pelayanan SIM-nya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sebuah

kontribusi positif baik secara ilmu pengetahuan dan teknologi maupun

(11)

sumbangan pemikiran sebagai dasar dari pertimbangan instansi dalam

menentukan arah, sikap dan kebijakan. Dapat pula menjadi sebuah upaya

dalam meningkatkan kinerja dari aktifitas yang berlangsung.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis bagi Penulis ialah sebagai salah satu syarat untuk

memenuhi dan menyelesaikan studi pada jurusan Sistem Informasi.

Disamping itu kegunaan dari penelitian yang penulis lakukan adalah :

1. Dapat menjadi sebuah referensi bagi peneliti lain dalam kajian lebih

lanjut yang mereka lakukan.

2. Dapat pula menjadi kontribusi bagi pihak akademik tempat dimana

Penulis menempuh studi.

3. Menjadi bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan dunia.

1.5. Batasan Masalah

Dari penelitian yang dilakukan perlu adanya sebuah pembatasan

masalah dengan merujuk pada begitu kompleksnya

permasalahan-permasalahan yang ada, penting untuk mengindari pembiasan dari

pembahasan yang akan dilakukan. Pembatasan meliputi lingkup :

1. Membangun aplikasi web permohonan penerbitan SIM pada Unit

Pelayanan SIM Satlantas Polrestabes Bandung.

2. Aplikasi meliputi registrasi, uji teori dan pencetakan dokumen yang terkait

(12)

3. Aplikasi hanya berlaku bagi pemohon berkewarganegaraan Indonesia yang

berdomisili di kota Bandung, tidak untuk pemohon yang

berkewarganegaraan asing dengan identifikasi menggunakan nomor KTP

sebagai validasi permohonan.

4. Aplikasi hanya dapat melakukan proses pembuatan SIM baru,

perpanjangan dan peningkatan yang meliputi SIM dengan golongan A, B1,

B2 dan C.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini Penulis lakukan pada unit pelayanan SIM Satlantas

Polrestabes Bandung yang berlokasi di jalan Jawa No. 1, Bandung. Dengan

waktu penelitian selama 4 bulan. Jadwal penelitian ditunjukan pada bar chart

berikut ini :

Tabel 1.1.Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Aktifitas

Tahun 2011

Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengumpulan data awal

2. Analisis sistem

3. Desain software

4. Perancangan database

5. Pembangunan software

6. Pengujian software

5 Implementasi software

6. Bimbingan laporan

(13)

8

2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi

Dalam melakukan sebuah perancangan sistem informasi dibutuhkan

sebuah sistem yang terencana dengan baik, sehingga harapan yang akan

dicapai dapat terlaksana dengan optimal. Banyak ilmuwan yang

mendefinisikan sistem dari berbagai sudut pandang yang berbeda.

2.1.1. Definisi Sistem

Sistem merupakan sebuah bagian-bagian yang saling berkaitan dan

bersinergi untuk meraih tujuan yang diharapkan. Keterkaitan antar

komponen merupakan sebuah hal mutlak yang harus terjadi dalam

pembentukan sebuah sistem.

Pengertian sistem menurut McLeod (2001 : 9) sistem adalah sekelompok

elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai

suatu tujuan.

Pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005 : 2) sistem adalah kumpulan

(14)

2.1.1.1. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya

sebagai berikut :

1. Deterministik Sistem

Sistem dimana operasi-operasi (input dan output) yang terjadi

didalamnya dapat ditentukan atau diketahui dengan pasti.

2. Probabilistik Sistem

Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output

yang dihasilkan tidak dapat ditentukan.

3. OpenSistem

Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi

dengan lingkungannya.

4. CloseSistem

Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran

materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem

tersebut.

5. Relatively ClosedSistem

Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima

pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima

pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-batas

(15)

6. ArtificialSistem

Sistem yang meniru kejadian dalam alam. Sistem ini dibentuk

berdasarkan kejadian di alam di mana manusia tidak mampu

melakukannya.

7. Natural Sistem

Ialah sistem yang dibentuk dari kejadian di dalam alam.

8. Manned Sistem

Sistem tingkah laku yang meliputi keikut sertaan manusia.

2.1.1.2. Karakteristik Sistem

Sebuah sistem memiliki karakteristik tertentu, diantaranya adalah sebagai

berikut :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau

bagian-bagian dari sistem.

2. Batas Sistem

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem

(16)

3. Lingkungan Luar Sistem

Merupakan suatu yang berada diluar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung Sistem

Merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub

sistem lainnya.

5. Masukan Sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem.

Masukan dapat berupa perawatan dan sinyal.

6. Keluaran Sistem

Keluaran sistem adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan

merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran.

2.1.2. Definisi Informasi

Informasi merupakan sebuah hasil dari kumpulan data-data yang telah

diolah yang memiliki nilai lebih. Banyak ahli yang mengemukakan definisi

(17)

Pengertian informasi menurut Zulkifli (2005 : 2) informasi adalah data yang

sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

Pengertian informasi menurut McLeod (2001 : 12) informasi adalah data

yang telah diproses atau data yang memiliki arti.

2.1.3. Definisi Sistem Informasi

Sebuah sistem informasi dapat diartikan sebagai suatu sistem yang

terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi

penggunanya. Para ahli mendefinisikan sebagai berikut :

Pengertian sistem informasi menurut Laudon (2005 : 9) sistem informasi dapat di definisikan secara teknis sebagai satuan komponen yang saling

berhubungan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan

mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kendali dalam suatu organisasi.

2.2. Definisi Perancangan

Perancangan sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru

dari sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem

lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.

2.3. Definisi Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas

komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU),

berkomunikasi (surel dan pesan instan) dan dapat mengakses informasi

(peramban web). Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai

(18)

memberikan layanan (service). Pihak yang meminta atau menerima layanan

disebut klien (client) dan yang memberikan atau mengirim layanan disebut

peladen (server). Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan

digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan computer.

Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu

jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai

medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan

akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana. Apabila ingin

membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka

diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway

sebagai peralatan interkoneksinya.

2.3.1. Sejarah Jaringan Komputer

Sejarah jaringan komputer bermula dari lahirnya konsep jaringan

komputer pada tahun 1940-an di Amerika yang digagas oleh sebuah proyek

pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset

Universitas Harvard yang dipimpin profesor Howard Aiken. Pada mulanya

proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer

yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa

banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch

Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah

(19)

Kemudian ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai berkembang

sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer harus melayani

beberapa tempat yang tersedia (terminal), untuk itu ditemukan konsep

distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time

Sharing System). Maka untuk pertama kalinya bentuk jaringan (network)

komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung

secara seri ke sebuah komputer atau perangkat lainnya yang terhubung

dalam suatu jaringan (host) komputer. Dalam proses TSS mulai terlihat

perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada

awalnya berkembang sendiri-sendiri. Departemen Pertahanan Amerika, U.S.

Defense Advanced Research Projects Agency(DARPA) memutuskan untuk

mengadakan riset yang bertujuan untuk menghubungkan sejumlah komputer

sehingga membentuk jaringan organik di tahun 1969. Program riset ini

dikenal dengan nama ARPANET. Di tahun 1970, sudah lebih dari 10

komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa

saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.

Pada tahun 1970 itu juga setelah beban pekerjaan bertambah banyak

dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka

mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing).

Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan

besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung

secara seri disetiap host computer. Dalam proses distribusi sudah mutlak

(20)

telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host

komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari

komputer pusat.

Gambar 2.1. Model Distributed Processing

(http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer/Maret 2011)

Di tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program

surat elektonik (email) yang dibuatnya setahun yang lalu untuk ARPANET.

Program tersebut begitu mudah untuk digunakan, sehingga langsung

menjadi popular. Pada tahun yang sama yaitu tahun 1972, ikon at (@) juga

diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukan “at” atau “pada”.

Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke

luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan

komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan

Arpanet. Pada tahun yang sama yaitu tahun 1973, dua orang ahli komputer

(21)

lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran International Network

(Internet). Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas

Sussex. Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika

Ratu Inggris berhasil mengirimkan surat elektronik dari Royal Signals and

Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100

komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau

network.

Gambar 2.2. Model Time Sharing System

(http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer/Maret 2011)

Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan

newsgroups pertama yang diberi nama USENET (User Network) di tahun

1979. Tahun 1981, France Telecom menciptakan sesuatu hal yang baru

dengan meluncurkan telepon televisi pertama, di mana orang bisa saling

menelepon yang juga berhubungan dengan video link.

Seiring dengan bertambahnya komputer yang membentuk jaringan,

dibutuhkan sebuah protokol resmi yang dapat diakui dan diterima oleh

semua jaringan. Untuk itu, pada tahun 1982 dibentuk sebuah Transmission

(22)

(IP) yang kita kenal hingga saat ini. Sementara itu, di Eropa muncul sebuah

jaringan serupa yang dikenal dengan Europe Network (EUNET) yang

meliputi wilayah Belanda, Inggris, Denmark, dan Swedia. Jaringan EUNET

ini menyediakan jasa surat elektronik dan newsgroupUSENET.

Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka

pada tahun 1984 diperkenalkan Sistem Penamaan Domain atau domain

name system, yang kini kita kenal dengan DNS. Komputer yang tersambung

dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987,

jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat

menjadi 10000 lebih.

Jaringan komputer terus berkembang pada tahun 1988, Jarkko

Oikarinen seorang berkebangsaan Finlandia menemukan sekaligus

memperkenalkan Internet Relay Chat atau lebih dikenal dengan IRC yang

memungkinkan dua orang atau lebih pengguna komputer dapat berinteraksi

secara langsung dengan pengiriman pesan (Chatting ). Akibatnya, setahun

kemudian jumlah komputer yang saling berhubungan melonjak 10 kali lipat.

Tak kurang dari 100000 komputer membentuk sebuah jaringan. Pertengahan

tahun 1990 merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners

Lee merancang sebuah programe penyunting dan penjelajah yang dapat

menjelajai komputer yang satu dengan yang lainnya dengan membentuk

jaringan. Programe inilah yang disebut Waring Wera Wanua atau World

(23)

Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah

melampaui sejuta komputer di tahun 1992. Di tahun yang sama muncul

istilah surfing (menjelajah) dan di tahun 1994, situs-situs di internet telah

tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya

berbelanja melalui internet atau virtual-shopping atau e-retail muncul di

situs. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus tahun

kelahiran Netscape Navigator 1.0.

2.3.2. Klasifikasi Jaringan Komputer

Klasifikasi jaringan komputer terbagi menjadi :

1. Berdasarkan geografisnya, jaringan komputer terbagi menjadi Jaringan

wilayah lokal atau Local Area Network (LAN), Jaringan wilayah

metropolitan atau Metropolitan Area Network (MAN), dan Jaringan

wilayah luas atau Wide Area Network (WAN). Jaringan wilayah local

merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau tempat

yang berukuran sampai beberapa 1 - 10 kilometer. LAN seringkali

digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan

stasiun kerja (workstation) dalam kantor suatu perusahaan atau

pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya pencetak (printer)

dan saling bertukar informasi. Sedangkan Jaringan wilayah metropolitan

merupakan perluasan jaringan LAN sehingga mencakup satu kota yang

cukup luas, terdiri atas puluhan gedung yang berjarak 10 - 50 kilometer.

(24)

Cable). Jaringan wilayah luas Merupakan jaringan antarkota, antar

propinsi, antar negara, bahkan antar benua. Jaraknya bisa mencakup

seluruh dunia, misalnya jaringan yang menghubungkan semua bank di

Indonesia, atau jaringan yang menghubungkan semua kantor Perwakilan

Indonesia di seluruh dunia. Media transmisi utama adalah komunikasi

lewat satelit, tetapi banyak yang mengandalkan koneksi serat optik antar

Negara.

2. Berdasarkan fungsi, terbagi menjadi jaringan klien-server (Client-server)

dan Jaringan Ujung ke ujung (Peer-to-peer). Jaringan klien-server pada

dasaranya ada satu komputer yang disiapkan menjadi peladen (server)

dari komputer lainnya yang sebagai klien (client).

Gambar 2.3. Model Client Server

(25)

Semua permintaan layanan sumberdaya dari komputer klien harus

dilewatkan ke komputer peladen, komputer peladen ini yang akan

mengatur pelayanannya. Apabila komunikasi permintaan layanan sangat

sibuk bahkan bisa disiapkan lebih dari satu komputer menjadi peladen,

sehingga ada pembagian tugas, misalnya file-server, print-server,

database server dan sebagainya. Tentu saja konfigurasi komputer

peladen biasanya lebih dari konfigurasi komputer klien baik dari segi

kapasitas memori, kapasitas cakram keras (harddisk), maupun kecepatan

prosessornya. Sedangkan jaringan ujung ke ujung itu ditunjukkan dengan

komputer-komputer saling mendukung, sehingga setiap komputer dapat

meminta pemakaian bersama sumberdaya dari komputer lainnya,

demikian pula harus siap melayani permintaan dari komputer lainnya.

Model jaringan ini biasanya hanya bisa diterapkan pada jumlah komputer

yang tidak terlalu banyak, maksimum 25, karena komunikasi akan

menjadi rumit dan macet bilamana komputer terlalu banyak.

3. Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas :

1. Topologi Bus

Pada topologi bus dua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah

terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya.

Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan

kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat

(26)

Linear Bus : Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel

utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer

yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul

dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung

kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya.

Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana

salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File

Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk

pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan

informasi.

Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri

atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah

kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan

relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan

mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

Ciri-ciri dari topologi bus : 1. Teknologi lama, dihubungkan dengan

satu kabel dalam satu baris 2. Tidak membutuhkan peralatan aktif

untuk menghubungkan terminal/komputer 3. Sangat berpengaruh

pada unjuk kerja komunikasi antar komputer, karena hanya bisa

digunakan oleh satu komputer 4. Kabel “cut” dan digunakan konektor

BNC tipe T 5. Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor 6. Jika kabel

putus maka komputer lain tidak dapat berkomunikasi dengan lain 7.

(27)

Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau

penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa

mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah

bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan

jaringan akan mengalami gangguan.

Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan

pada masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan

menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung

network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa

dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari

penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel

coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena

kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC

(network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan

menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya.

Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber

optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk

menghubungkan dengan client atau node.).

2. Topologi Bintang

Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa

konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi

(28)

3. Topologi Cincin

Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik

yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian

sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada

topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik

mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini

dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah

jarum jam secara bersamaan.

4. Topologi Mesh

Topologi jala atau Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan

antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung

ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam

topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung

dengan perangkat yang dituju (dedicated links).

Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada

jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2.

Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat

lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus

memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).

Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila

sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam bentuk

topologi mesh maka agar seluruh koneksi antar komputer dapat

(29)

kabel koneksi, dan masing-masing komputer harus memiliki port I/O

sebanyak 5-1 = 4 port.

5. Topologi Pohon

Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi star

dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi star

yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai backbone.

Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di

hubungkan sebagai jalur tulang punggung atau backbone.

Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan

bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar

sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah

digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas

mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok

digunakan pada sistem jaringan komputer .

Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node).

Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur

simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu

melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari

komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada

gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum

berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini

adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada

(30)

yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain

dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah,

apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka

kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi

tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.

6. Topologi Linier

Jaringan komputer dengan topologi runtut (linear topology) biasa

disebut dengan topologi bus beruntut, tata letak ini termasuk tata

letak umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik sambungan

(komputer) yang dihubungkan dengan penyambung yang disebut

dengan Penyambung-T dan pada ujungnya harus diakhiri dengan

sebuah penamat (terminator). Penyambung yang digunakan berjenis

BNC (British Naval Connector : Penyambung Bahari Britania),

sebenarnya BNC adalah nama penyambung bukan nama kabelnya,

kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Sepaksi Thinnet).

Pemasangan dari topologi bus beruntut ini sangat sederhana dan

(31)

4. Berdasarkan Distribusi Sumber Informasi atau Data

Berdasarkan distribusi sumber informasi atau data dibagi menjadi dua :

1. Jaringan terpusat

Jaringan ini terdiri dari komputer klien dan peladen yang mana

komputer klien yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses

sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer peladen.

2. Jaringan terdistribusi

Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat

beberapa komputer peladen yang saling berhubungan dengan klien

membentuk sistem jaringan tertentu.

5. Berdasarkan Media Transimisi Data

Berdasarkan media transimisi data dibagi menjadi dua :

1. Jaringan Berkabel (Wired Network)

Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan

komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel

jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal

listrik antar komputer jaringan.

2. Jaringan nirkabel(Wi-Fi)

Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang

elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk

(32)

elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar

komputer jaringan.

2.4. Definisi Website

Secara terminologi, website adalah kumpulan dari halaman-halaman

situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang

tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di internet. Sebuah

halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text

Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu

protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk

ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari

website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang

sangat besar.

Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL

yang biasa disebut Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs

untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun hyperlink-hyperlink yang ada di

halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka sususan

keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan. Beberapa website

membutuhkan subskripsi agar para user bisa mengakses sebagian atau

(33)

2.5. Sekilas Tentang Dreamweaver

Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web

keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia

Dreamweaver keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh

pengembang web karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan

penggunaannya. Versi terakhir Macromedia Dreamweaver sebelum

Macromedia dibeli oleh Adobe Systems yaitu versi 8. Versi terakhir

Dreamweaver keluaran Adobe Systems adalah versi 10 yang ada dalam

Adobe Creative Suite 4.

2.6. Sekilas Tentang Apache

Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server

web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux,

Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang

berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang

digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP.

Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat

dikonfigurasi, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga

didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang

memungkinkan penanganan server menjadi mudah.

Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan

oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah

(34)

2.7. Sekilas Tentang PHP

PHP atau Hypertext Prepocessor adalah bahasa skrip yang dapat

ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk

memrogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun

sebuah CMS.

2.8. Sekilas Tentang MySql

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data

SQL atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi

di seluruh dunia.

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data

relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL

(General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan

MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh

dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya

merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada

sebelumnya, SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep

pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan

pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan

(35)

2.9. Sekilas Tentang SIM (Surat Izin Mengemudi)

Surat izin mengemudi (SIM) adalah bukti registrasi dan identifikasi

yang diberikan oleh Polri kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan

administrasi, sehat jasmani dan rohani, memahami peraturan lalu lintas dan

terampil mengemudikan kendaraan bermotor. Setiap orang yang

mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin

Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan

(36)

31

3.1. Objek Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian, yang dijadikan sebagai objek oleh

Penulis ialah Unit Pelayanan SIM Satlantas Polrestabes Bandung yang

berlokasi di jalan Jawa No. 1, Bandung.

3.1.1. Sejarah Singkat Instansi

Lahir tumbuh dan berkembangnya Polri tidak lepas dari sejarah

perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia sejak Proklamasi.

Kemerdekaan Indonesia, Polri telah dihadapkan pada tugas-tugas yang unik

dan kompleks. Selain menata keamanan dan ketertiban masyarakat di masa

perang, Polri juga terlibat langsung dalam pertempuran melawan penjajah

dan berbagai opersai militer bersama-sama satuan angkatan bersenjata yang

lain. Kondisi seperti ini dilakukan oleh Polri karena Polri lahir sebagai

satu-satunya satuan bersenjata yang relatif lebih lengkap. Hanya empat hari

setelah kemerdekaan, tepatnya tanggal 21 Agustus 1945, secara tegas

pasukan polisi segera memproklamirkan diri sebagai Pasukan Polisi

Republik Indonesia dipimpin oleh Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi

Mochammad Jassin di Surabaya, langkah awal yang dilakukan selain

mengadakan pembersihan dan pelucutan senjata terhadap tentara Jepang

(37)

seluruh rakyat maupun satuan-satuan bersenjata yang sedang dilanda depresi

dan kekalahan perang yang panjang.

Tanggal 29 September 1945 tentara Sekutu yang didalamnya juga

terdapat ribuan tentara Belanda menyerbu Indonesia dengan dalih ingin

melucuti tentara Jepang. Pada kenyataannya pasukan sekutu tersebut justru

ingin membantu Belanda menjajah kembali Indonesia. Oleh karena itu

perang antara sekutu dengan pasukan Indonesiapun terjadi dimana-mana.

Klimaksnya terjadi pada tanggal 10 Nopember 1945, yang dikenal sebagai

"Pertempuran Surabaya". Tanggal itu kemudian dijadikan sebagai hari

Pahlawan secara Nasional yang setiap tahun diperingati oleh bangsa

Indonesia Pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya menjadi sangat

penting dalam sejarah Indonesia, bukan hanya karena ribuan rakyat

Indonesia gugur, tetapi lebih dari itu karena semangat heroiknya mampu

menggetarkan dunia dan PBB akan eksistensi bangsa dan negara Indonesia

di mata dunia. Andil pasukan Polisi dalam mengobarkan semangat

perlawanan rakyat ketika itupun sangat besar dalam menciptakan keamanan

dan ketertiban didalam negeri, Polri juga sudan banyak disibukkan oleh

berbagai operasi militer, penumpasan pemberontakan dari DI & TII, PRRI,

PKI RMS RAM dan G 30 S/PKI serta berbagai penumpasan GPK.

Dalam perkembangan paling akhir dalam kepolisian yang semakin

modern dan global, Polri bukan hanya mengurusi keamanan dan ketertiban

di dalam negeri, akan tetapi juga terlibat dalam masalah-masalah keamanan

(38)

oleh kebijakan PBB yang telah meminta pasukan-pasukan polisi, termasuk

Indonesia, untuk ikut aktif dalam berbagai operasi kepolisian, misalnya di

Namibia (Afrika Selatan) dan di Kamboja (Asia).

3.1.2. Visi dan Misi Instansi

Visi dan misi yang yang di usung dalam tubuh POLRI adalah :

a. Visi

POLRI yang mampu menjadi pelindung Pengayom dan Pelayan

Masyarakat yang selalu dekat dan bersama-sama masyarakat, serta

sebagai penegak hukum yang profesional dan proposional yang selalu

menjunjung tinggi supermasi hukum dan hak azasi manusia, pemelihara

keamanan dan ketertiban serta mewujudkan keamanan dalam negeri

dalam suatu kehidupan nasional yang demokratis dan masyarakat yang

sejahtera.

b. Misi

Berdasarkan visi yang dikemukakan, POLRI memiliki misi :

1. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada

masyarakat (meliputi aspek security, surety, safety dan peace)

sehingga masyarakat bebas dari gangguan fisik maupun psikis.

2. Memberikan bimbingan kepada masyarakat melalui upaya preemtif

dan preventif yang dapat meningkatkan kesadaran dan kekuatan serta

(39)

3. Menegakkan hukum secara profesional dan proporsional dengan

menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak azasi manusia menuju

kepada adanya kepastian hukum dan rasa keadilan.

4. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan tetap

memperhatikan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam

bingkai integritas wilayah hukum Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

5. Mengelola sumber daya manusia POLRI secara profesional dalam

mencapai tujuan POLRI yaitu terwujudnya keamanan dalam negeri

sehingga dapat mendorong meningkatnya gairah kerja guna mencapai

kesejahteraan masyarakat

6. Meningkatkan upaya konsolidasi kedalam (internal POLRI) sebagai

upaya menyamakan Visi dan Misi POLRI kedepan.

7. Memelihara soliditas institusi POLRI dari berbagai pengaruh external

yang sangat merugikan organisasi.

8. Melanjutkan operasi pemulihan keamanan di beberapa wilayah

konflik guna menjamin keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

9. Meningkatkan kesadaran hukum dan kesadaran berbangsa dari

(40)

3.1.3. Struktur Organisasi Instansi

Struktur Satuan Lalu Lintas POLRESTABES Bandung di gambarkan

pada gambar berikut :

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Satlantas Polrestabes Bandung

Drs. Jaya Subriyanto

KOMBES POL NRP 63040913

Pelindung dan Penasehat

Sambodo Y., SIK, MTCP

AKBP NRP 73070287

Ketua

P J Kontrol & Kendali

CCTV Circuit Mabes Polri

Operator

CCTV Circuit Polda Melsa & Jasa marga

(41)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Dalam kegiatannya, tugas – tugas yang diemban mengacu pada :

1. Satlantas merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah

Kapolres.

2. Satlantas bertugas melaksanakan Turjawali lalu lintas, pendidikan

masyarakat lalu lintas (Dikmaslantas), pelayanan registrasi dan

identifikasi kendaraan bermotor dan pengemudi, penyidikan kecelakaan

lalu lintas dan penegakan hukum di bidang lalu lintas.

3. Dalam melaksanakan tugas Satlantas menyelenggarakan fungsi :

a. Pembinaan lalu lintas kepolisian.

b. Pembinaan partisipasi masyarakat melalui kerja sama lintas sektoral,

Dikmaslantas, dan pengkajian masalah di bidang lalu lintas.

c. Pelaksanaan operasi kepolisian bidang lalu lintas dalam rangka

penegakan hukum dan keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran

lalu lintas (Kamseltibcarlantas).

d. Pelayanan administrasi registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor

serta pengemudi.

e. Pelaksanaan patroli jalan raya dan penindakan pelanggaran serta

penanganan kecelakaan lalu lintas dalam rangka penegakan hukum,

serta menjamin Kamseltibcarlantas di jalan raya.

(42)

3.2. Metode Penelitian

Di dalam sebuah penelitian, sangat penting dalam menentukan metode

yang akan diterapkan. Agar penelitian dapat menghasilkan hasil yang relevan

dan baik.

3.2.1. Desain Penelitian

Sebuah penelitian tidak lepas dari sebuah aturan yang

mengharuskannya menjadi sebuah pedoman dalam menentukan arah

berlangsungnya proses penelitian secara benar sesuai dengan tujuan awal.

Agar tercapai pembuatan desain yang benar, maka peneliti perlu

menghindari sumber potensial kesalahan dalam proses penelitian secara

keseluruhan.

Metode yang Penulis gunakan adalah Metode Kuantitatif dan Action,

yang merupakan metode pendeskripsian dari masalah yang diambil,

kemudian menjelaskan langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan

dalam penelitian atau tahap analisis. Metode Action (tindakan) merupakan

upaya untuk memecahkan masalah dunia nyata sambil mengkaji dari

pengalaman.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam proses penelitian, bagaimana data didapat dan bagaimana data

(43)

Oleh karena itu, jenis dan metode pengumpulan data merupakan hal yang

sangat dicermati oleh penulis.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Penulis mengumpulkan data-data primer dari wawancara dan

observasi yang dilakukan langsung terhadap narasumber yang di tunjuk.

3.2.2.1.1. Wawancara

Penulis mengumpulkan data dari sumber data primer yakni

dengan melakukan wawancara tidak terstruktur kepada utusan yang

ditunjuk oleh Kanit Regident Satlantas Polrestabes Bandung.

3.2.2.1.2. Observasi

Penulis melakukan observasi (pengamatan) pada ragam aktifitas

yang ada pada Unit Pelayanan SIM Satlantas Polrestabes Bandung.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Penulis mengumpulkan data-data sekunder berupa

dokumen-dokumen yang dianggap perlu sebagai bahan untuk penelitian yang

(44)

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang

digunakan penulis adalah sebagai berikut.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode Pendekatan Sistem yang akan digunakan penulis dalam

penelitian ini adalah Metode Pendekatan Terstruktur. Metode pendekatan

terstruktur dilengkapi dengan alat dan teknik yang dibutuhkan guna

pengembangan sistem, sehingga didapatkan sistem strukturnya

didefinisikan. Alat yang digunakan untuk menggambarkan model adalah

dengan Flowmap, Data Flow Diagram, Diagram Konteks, Entity

Relationship Diagram, dan Normalisasi.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam

penelitian ini adalah Prototipe. Prototyping merupakan proses yang

digunakan untuk membantu pengembangan perangkat lunak dalam

membentuk model dari perangkat lunak yang harus dibuat. Tujuannya

adalah mengembangkan model menjadi sistem final. Artinya sistem akan

dikembangkan lebih cepat daripada metode tradisional dan biayanya

menjadi lebih rendah. Ada banyak cara untuk memprotoyping, begitu

pula dengan penggunaannya. Ciri khas dari metodologi adalah

(45)

melihat dan melakukan eksperimen dengan bagian dari sistem komputer

dari sejak awal proses pengembangan.

Gambar 3.2. Metode Prototipe

(http://ekohandoyo.blog.undip.ac.id/page/9/11 Maret 2011)

1. Identifikasi Kebutuhan Pemakai

Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem

informasi, dimana antara pemakai sistem (user) dan pengembang sistem

bertemu. User menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun

oleh pengembang sistem.

2. Pembuatan Prototype

Setelah menganalisa sistem yang akan dikembangkan serta

kebutuhan-kebutuhan sistem untuk sistem yang akan dibangun, pengembang sistem

mulai membuat prototipe. Pembuatan ini meliputi : perancangan sistem

yang akan dibangun, dan kemudian diimplementasikan dengan pembuatan

coding yaitu menterjemahkan hasil rancangan kedalam bentuk bahasa Planning

Analysis

Design

Implementasi

System Protoype

System

(46)

pemograman yang akan menjadi sebuah sistem informasi yang diharapkan

oleh User.

3. Pengujian Prototype

Setelah tahap pembuatan prototipe selesai, kemudian pengembang sistem

dan User melakukan pengujian program agar program dapat digunakan

sesuai dengan kebutuhan, dan user memberikan saran atau masukan bila

terdapat kekurangan pada program.

4. Perbaikan Prototype

Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi

sesuai dengan masukan atau saran dari user.

5. Mengembangkan Versi Produksi

Pada tahap ini pengembang sistem menyelesaiakan sistem yang telah

dibuatnya sesuai dengan masukan atau saran terakhir dari pemakai sistem.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Dalam suatu perancangan dan penganalisaan sebuah sistem,

diperlukan sebuah alat bantu yang dapat memudahkan dalam proses yang

dilakukan.

1. Flow Map

Flow map merupakan gabungan antara peta dan flow chart, yang

menunjukkan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain.

(47)

masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong

dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

2. Diagram Konteks

Diagram konteks ialah suatu diagram alir yang menggambarkan

seluruh jaringan, masukan serta keluaran. Mengidentifikasikan data

awal dan akhir yang masuk dan keluaran sistem. Diagram ini

merupakan gambaran umum sistem yang dibangun.

3. Data Flow Diagram

Data flow diagram merupakan alat perancangan sistem yang

berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi yang dapat

digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem

yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai

maupun pembuat program.

4. Kamus Data

Kamus data adalah suatu daftar elemen yang terorganisir dengan

definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis

sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output dan

data store. Kamus data dibagi dua yaitu :

a. Kamus Data Elementer

Kamus data elementer merupakan daftar semua data elementer

dalam sistem dan disusun berdasarkan abjad. Isi dari kamus data

(48)

b. Kamus Data Komposit

Kamus data komposit merupakan semua data bentukan yang

terdiri dari dua atau lebih data elementer.

5. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan suatu rancang bangun berdasarkan

kebutuhan informasi dalam suatu organisasi, dimulai dari pengamatan

kebutuhan informasi.

a. Normalisasi

Normalisasi adalah penyempurnaan dari struktur tabel dengan

pengeliminasian duplikasi informasi, memudahkan pengubahan

struktur tabel dan memperkecil pengaruh perubahan struktur basis

data. Tahapan dalam pembentukkan normalisasi yaitu :

1. Bentuk tidak normal (Unnormalized form)

Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang tidak ada

keharusan mengikuti format tertentu, data tidak lengkap atau

terdapat duplikasi.

2. Bentuk normal satu (First normal form) / 1 NF

Bentuk normal satu, yaitu bila relasi tersebut mempunyai nilai

data yang atomik, artinya tidak ada lagi kerangkapan data.

3. Bentuk normal dua (Second normal form) / 2 NF

Bentuk normal dua, yaitu bila relasi tersebut merupakan 1NF

(49)

4. Bentuk normal tiga (Third normal form) / 3 NF

Bentuk normal tiga, yaitu bila relasi merupakan 2NF dan tidak

tergantung secara transitif pada primary key atau pada bentuk

normal tiga ini mencari ketergantungan lain selain primary key.

5. Bentuk Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Bentuk boyce-codd normal form, yaitu nila relasi telah

memenuhi criteria Boyce-Codd Normal Form (BCNF), jika

setiap determinan adalah suatu candidate key.

b. Tabel Relasi

Tabel relasi merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel

dengan tabel lainnya, yang berfungsi untuk mengatur operasi suatu

basis data.

1. Relasi satu ke banyak (one-to-many relationship)

Relasi satu ke banyak merupakan bentuk relasi yang paling

banyak ditemui. Pada relasi satu ke banyak, data pada tabel A

dapat memiliki banyak record yang sama pada tabel B, tetapi

data pada tabel B hanya memiliki satu record yang sama pada

tabel A.

Gambar 3.3. Relasi satu ke banyak

(50)

2. Relasi banyak ke banyak (many-to-many relationship)

Pada relasi banyak ke banyak, satu record pada tabel A dapat

memiliki banyak record yang sama pada tabel B, dan satu

record pada tabel B dapat juga memiliki banyak record yang

sama pada tabel A. Jenis relasi ini hanya dimungkinkan untuk

membentuk tabel ketiga yang disebut junction tabel, dimana

yang menjadi primary key pada tabel ketiga ini merupakan

gabungan dua field yang merupakan foreign key dari tabel A

dan tabel B.

Gambar 3.4. Relasi banyak ke banyak

3. Relasi satu ke satu (one-to-one relationship)

Pada relasi satu ke satu, tiap record dalam tabel A hanya bias

memiliki satu record yang sama pada tabel B, dan begitu pula

sebaliknya.

Gambar 3.5. Relasi satu ke satu

A

B

(51)

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian software yang akan Penulis gunakan ialah Black Box

Testing. Metode ujicoba ini memfokuskan pada keperluan fungsional dari

software. Ujicoba blackbox memungkinkan pengembang software untuk

membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat

fungsional suatu program. Ujicoba blackbox berusaha untuk menemukan

kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

2. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

3. Kesalahaninterface.

4. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

(52)

47

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Pengelolaan permohonan penerbitan SIM pada Satlantas Polrestabes

Bandung telah terkomputerisasi, namun belum tersedia aplikasi online yang

dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu beberapa

masalah seperti adanya praktek percaloan dan antrian serta proses yang

memakan waktu menjadi hal yang terus menerus tidak terselesaikan.

4.1.1. Analisis Dokumen

Dokumen-dokumen yang ada pada sistem yang sedang berjalan

berupa sebuah formulir yang harus diisi oleh pemohon, ditambah salinan

kartu identitas, surat keterangan dokter, serta resi yang dikeluarkan oleh

bank yang kemudian keseluruhan data-data tersebut diinputkan kedalam

komputer.

1. Formulir Permohonan Penerbitan SIM

Fungsi : Sebagai formulir permohonan penerbitan SIM.

Rangkap : 1 (Satu)

Atribut : no_formulir, jns_permohonan, baru_gol_sim,

lama_gol_sim, lama_no_sim, kd_bank, no_resi,

tgl_resi, nm_dpn, nm_blkng, jns_kelamin, kwrg,

(53)

tgl_kims, tinggi_bdn, tmpt_lahir, tgl_lahir, profesi,

alamat, rt_rw, kota, kd_pos, no_telepon, nm_ayah,

nm_ibu, no_ktp, ktp_keluaran, pendidikan,

berkacamata, cacat_fisik, stfkt_kemudi, alamat_alt,

rt_rw_alt, kd_pos_alt, no_telepon_alt.

Aliran Data : Dari pemohon kepada petugas.

2. Salinan Kartu Identitas

Fungsi : Sebagai syarat lampiran permohonan penerbitan

SIM.

Rangkap : 2 (Dua)

Atribut : no_ktp, nm_dpn, nm_blkng, tmpt_lahir, tgl_lahir,

jns_kelamin, alamat, rt_rw, kel, kec, kota, agama,

profesi, stat_kawin, berlaku.

Aliran Data : Dari pemohon kepada petugas.

3. Surat Keterangan Dokter

Fungsi : Sebagai syarat lampiran permohonan penerbitan

SIM.

Rangkap : 1 (Satu)

Atribut : nm_dpn, nm_blkng, jns_kelamin, tmpt_lahir,

tgl_lahir, alamat.

(54)

4. Kartu SIM

Fungsi : Sebagai SIM.

Rangkap : 1 (Satu)

Atribut : nm_dpn, nm_blkng, alamat, tmpt_lahir, tgl_lahir,

jns_kelamin, baru_gol_sim.

Aliran Data : Dari pemohon kepada petugas.

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Poin ini memperlihatkan prosedur yang sedang berjalan dalam proses

permohonan penerbitan SIM pada unit pelayan SIM Satlantas Polrestabes

Bandung, yang di bagi menjadi 3 jenis kelompok permohonan.

1. Permohonan Baru (SIM A dan C)

a. Pemohon datang dengan membawa kartu identitas (KTP) asli beserta

salinannya dan surat keterangan dokter untuk kemudian mengambil

formulir permohonan SIM pada loket bank dan membayar biaya

administrasi.

b. Pemohon kemudian mengisi formulir permohonan.

c. Kemudian pemohon menyerahkan seluruh berkas kepada bagian

pendaftaran.

d. Setelah berkasnya masuk maka pemohon kemudian menuju ruangan

(55)

e. Jika pemohon lolos uji teori maka berkasnya akan ditambahkan

blanko penilaian uji teori dan selanjutnya menuju lokasi uji praktek,

jika tidak lolos uji teori maka pemohon dapat mengulang ke poin c

maksimal 2 kesempatan.

f. Pemohon kemudian melaksanakan ujian praktek SIM.

g. Jika pemohon dinyatakan lulus uji praktek maka berkasnya akan

ditambahakan blanko penilaian uji praktek, maka kemudian

langsung menuju ruang foto dan sidik jari untuk proses terakhir, jika

tidak maka pemohon dapat melakukan kembali poin f maksimal 2

kesempatan.

h. Pemohon difoto dan dipindai sidik jarinya, serta membubuhkan

tanda tangan kemudian menuju ruang pengambilan SIM.

i. Pemohon mengambil SIM.

2. Permohonan Perpanjangan (SIM A, BI, BII dan C)

a. Pemohon datang dengan membawa kartu identitas (KTP) asli beserta

salinannya, surat keterangan dokter serta SIM asli untuk kemudian

mengambil formulir permohonan SIM pada loket bank dan

membayar biaya administrasi.

b. Pemohon kemudian mengisi formulir permohonan.

c. Kemudian pemohon menyerahkan seluruh berkas kepada bagian

(56)

d. Setelah berkasnya masuk dan di periksa, maka kemudian pemohon

menuju ruang foto dan sidik jari untuk proses terakhir.

e. Pemohon difoto dan dipindai sidik jarinya, serta membubuhkan

tanda tangan kemudian menuju ruang pengambilan SIM.

f. Pemohon mengambil SIM.

3. Permohonan Peningkatan Golongan (BI dan BII)

a. Pemohon datang dengan membawa kartu identitas (KTP) asli beserta

salinannya, surat keterangan dokter dan salinan SIM golongan

sebelumnya untuk kemudian mengambil formulir permohonan SIM

pada loket bank dan membayar biaya administrasi.

b. Pemohon kemudian mengisi formulir permohonan.

c. Kemudian pemohon menyerahkan seluruh berkas kepada bagian

pendaftaran.

d. Setelah berkasnya masuk dan di periksa maka pemohon kemudian

menuju ruangan uji teori SIM untuk melaksanakan ujian.

e. Jika pemohon lolos uji teori maka berkasnya akan ditambahkan

blanko penilaian uji teori dan selanjutnya menuju lokasi uji praktek,

jika tidak lolos uji teori maka pemohon dapat mengulang ke poin c

maksimal 2 kesempatan.

f. Pemohon kemudian melaksanakan ujian praktek SIM.

g. Jika pemohon dinyatakan lulus uji praktek maka berkasnya akan

(57)

langsung menuju ruang foto dan sidik jari untuk proses terakhir, jika

tidak maka pemohon dapat melakukan kembali poin f maksimal 2

kesempatan.

h. Pemohon difoto dan dipindai sidik jarinya, serta membubuhkan

tanda tangan kemudian menuju ruang pengambilan SIM.

(58)

4.1.2.1. Flow Map

Flow mapyang sedang berjalan dibagi menjadi 3 kelompok permohonan.

1. Permohonan Baru (SIM A dan C)

Pemohon Bagian

1 = Arsip SIM, 2 = Arsip Laporan Permohonan SIM

Gambar 4.1.Flow Map Permohonan Baru

(59)

2. Permohonan Perpanjangan (SIM A, BI, BII dan C)

1 = Arsip SIM, 2 = Arsip Laporan Permohonan SIM

(60)
(61)

Pemohon Bagian

1 = Arsip SIM, 2 = Arsip Laporan Permohonan SIM

Gambar 4.3.Flow Map Permohonan Peningkatan Golongan (SIM BI dan BII)

4.1.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan gambaran umum dari sistem yang

sedang berjalan. Diagram konteks yang sedang berjalan digambarkan

dibawah ini.

Gambar 4.4.Diagram Konteks Sistem Informasi Permohonan SIM yang

sedang berjalan

Laporan Permohonan

SIM Kepala Unit

Reg Ident

Formulir Permohonan, KTP Asli, Salinan KTP, Surat Dokter, Salinan SIM Golongan Lama, SIM Asli, Blanko Nilai Teori, Blanko Nilai Praktek, SIM

SIM

Formulir Permohonan, KTP Asli, Salinan KTP, Surat Dokter, Salinan SIM Golongan Lama, SIM Asli, Blanko Nilai Teori, Blanko Nilai Praktek, SIM

Gambar

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Satlantas Polrestabes Bandung
Gambar 4.1. Flow Map Permohonan Baru
Gambar 4.2. Flow Map Permohonan Perpanjangan (SIM A, BI, BII dan C)
Gambar 4.5. Data Flow Diagram Level 0 Sistem Informasi Permohonan
+7

Referensi

Dokumen terkait