SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Strata-1 pada
program studi Sistem Informasi
Oleh :
Ginanjar Adi Pratama 10507112
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
i
yang serba online menjadi sebuah hal wajib yang harus ada dan dipenuhi, karena
merupakan hal penting dalam penunjang kegiatan yang dilakukan. Dalam hal ini Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung yang salah satu fungsinya ialah melakukan penerbitan Surat Izin Mengemudi. Perancangan sistem informasi ini
memiliki tujuan untuk aplikasi online yang dapat melayani permohonan SIM,
mengurangi antrian yang panjang dan meminimumkan praktek percaloan. Sistem informasi ini juga memiliki kegunaan baik secara praktis maupun akademis, disisi praktis, sistem informasi ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pelayanan SIM. Bagi sisi akademis penelitian ini memberikan sebuah nilai ilmu pengetahuan baru yang dapat terus dikembangkan.
Perancangan menggunakan metode Prototype karena komunikasi, dan
kerjasama antara pengguna dan analis menjadi lebih baik. Alat yang digunakan
untuk menganalisis terdiri dari Flow Map, Kamus Data, ERD, DFD, Diagram
Konteks, Normalisasi dan Relasi Tabel, sedangkan bahasa pemograman yang
dipakai adalah HTML, Javascript dan PHP dengan menggunakan database
MySQL.
Sistem informasi berbasis web ini dibangun untuk memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam melakukan proses permohonan SIM karena sifatnya
yang dapat di akses kapan dan dimana saja selama tersedia jaringan internet,
sistem ini juga dapat mengurangi antrian dan dapat mengurangi percaloan dalam proses permohonan.
ii
became a mandatory thing to exist and be fulfilled, because it is important in supporting the activities undertaken. In this case Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung is one of its functions is to issue a driver's license. The design of information systems has a purpose for the online applications that can serve the SIM application, reducing the long lines and minimize the practice of brokering. This information system also provides functionality both practically and academically, the practical side, this information system can provide a positive contribution to the SIM service. For the academic side of this study gives a value of new knowledge that can be developed.
Prototype design of methods for communication, and cooperation between users and analysts to be better. The tools used to analyze consist of Flow Map, Data Dictionary, ERD, DFD, Context Diagram, Normalization and Relationship Table, while the programming language used is HTML, Javascript and PHP using MySQL database.
This web-based information system built to provide convenience to the public in the process because of its license application can be accessed anytime and anywhere over the Internet network is available, this system can also reduce the queues and can reduce the brokering application process.
iii
memberikan kemudahannya kepada Penyusun dalam menyelesaikan skripsi ini
dengan baik tanpa kendala yang begitu berarti. Skripsi ini menjadi syarat untuk
mendapatkan gelar Strata-1 di Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia tempat dimana Penyusun
menempuh studi.
Skripsi yang Penyusun buat ini bukanlah berarti apa-apa tanpa dukungan,
bantuan dan doa dari orang-orang di sekeliling Penyusun. Dalam kesempatan ini
Penyusun ingin mngucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Edy Soeryanto Soegoto sebagai Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
2. Bapak Dr. Arry Ahmad Arman sebagai Dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer.
3. Bapak Dadang Munandar, SE, M.Si sebagai Ketua Program Studi
Sistem Informasi.
4. Ibu Imelda S.T, M.T sebagai Dosen Wali yang selama 4 tahun ini telah
mendampingi.
5. Bapak Wahyu Nurjaya WK, S.T., M.Kom. sebagai dosen pembimbing
yang selalu memberikan masukan dan dorongan sehingga dapat
iv
7. Bapak Andry yang di tugaskan oleh Kanit Regident Satlantas
Polrestabes Bandung untuk mendampingi Penyusun selama melakukan
penelitian.
8. Kedua orang tua Penyusun yang selalu mencurahkan kasih sayangnya
sehingga Penyusun dapat menjadi seperti sekarang.
9. Kakak dan adik Penyusun yang selalu memberikan dukungannya.
10. Kepada seluruh rekan-rekan kelas MI-3 yang telah menjadi
teman-teman terhebat, partner-partner terbaik dan persaudaraan yang tererat
selama 4 tahun ini.
11. Kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung
ataupun tidak.
Dalam skripsi ini Penyusun mengharapkan saran dan kritik untuk kebaikan
dimasa yang akan datang. Akhir kata semoga Allah SWT membalas kebaikan
semua orang yang telah membantu penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi Penyusun maupun bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Bandung, Agustus 2011
1
1.1. Latar Belakang Penelitian
Dunia dengan dinamika dan arus percepatan perkembangan serta
inovasi teknologi pada berbagai bidang telah membuat sebuah perubahan
besar pada pola mendasar kehidupan manusia. Beragam kegiatan manusia
yang semula menampilkan banyak kendala, masalah dan hambatan, kini dapat
menjadi jauh lebih mudah dan praktis untuk dilakukan. Dalam keseharian,
manusia diberikan begitu banyak pilihan kemudahan dalam aktifitas
keseharian mereka, apapun itu, yang tentunya merupakan buah dari
transformasi teknologi yang terus berkembang.
Indonesia khususnya, hal tersebut diatas tidak terbantahkan lagi,
teknologi-teknologi baru, baik yang masuk maupun hasil kreatifitas serta
inovasi dalam negeri terus menerus memperlihatkan keunggulan dan
kehandalannya dalam upaya pengembangan dan perbaharuan. Tak terkecuali
teknologi informasi dan komunikasi, merupakan bidang teknologi yang
paling dinamis, inovatif dan kreatif pada beberapa tahun ke belakang, telah
begitu banyak memberikan perubahan besar arus data, informasi serta
pengelolaannya.
Keseluruhan perusahaan termasuk instansi pemerintahan baik yang
berskala besar dan menengah, pemanfaatan teknologi informasi dan
merupakan hal penting dalam penunjang kegiatan yang dilakukan. Instansi
pemerintah salah satunya ialah Kepolisian Republik Indonesia, atau Polri,
merupakan sebuah organisasi pemerintah yang salah satu fungsinya ialah
melindungi serta mengayomi masyarakat. Dalam perkembangan paling akhir,
kepolisian menjadi sebuah instansi yang modern dan global, termasuk dalam
penerapan bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Jika dilihat secara umum, fungsi dan tugas Polri sangat luas dan
beragam, namun yang akan dikhususkan disini ialah pada Kesatuan Lalu
Lintas yang lebih dikenal dengan Satlantas, merupakan sebuah kesatuan
dalam tubuh Polri yang merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada
dibawah Polres. Salah satu tugas kesatuan ini yakni penyelenggaraan dalam
bidang penerbitan surat izin mengemudi atau yang lebih dikenal dengan SIM.
Penerbitan SIM meliputi permohonan baru, perpanjangan, serta peningkatan
golongan. Unit ini di seluruh Indonesia, penggunaan teknologi informasi dan
komunikasinya telah diterapkan dengan baik secara aplikasi dan
implementasi, sistem yang ada merupakan sebuah alat bantu dan penunjang
dalam melaksanakan aktifitas. Sistem yang ada sudah baik, namun ada
beberapa kendala di luar itu, salah satu kendala yang timbul misalnya antrian
registrasi panjang dan memakan waktu, praktek percaloan dan belum adanya
fasilitas online yang dapat menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat.Hal ini
berkaitan erat pula dengan pengembangan sistem yang telah ada, maksudnya
ialah bagaimana menciptakan dan mengembangkan sebuah sistem yang dapat
Sistem baru ini memungkinkan masyarakat, terkhusus yang dalam wilayah
kotamadya Bandung, untuk dapat mengakses proses penerbitan SIM dari
kapan dan dimana saja karena bersifat online, meskipun untuk uji praktek
kendaraan harus tetap mendatangi unit pelayanan SIM. Masyarakat dapat
mendaftar, registrasi awal dan ujian teori dari internet, yang keseluruhan dari
data tersebut tersimpan secara otomatis kedalam sistem, dengan begitu
prosedur yang ada sebelumnya dapat disederhanakan dan menjadi lebih
fleksibel.
Mengacu pada hal-hal yang telah disebutkan itulah Penulis berinisiatif
merancang sebuah sistem dengan aplikasi khusus berbasis web yang dapat
memenuhi dan menjawab kebutuhan dari masalah yang dihadapi. Berlokasi
pada Unit Pelayanan SIM, Registrasi dan Identifikasi Satlantas Polrestabes
Bandung, Penulis bermaksud untuk mengajukan skripsi dengan judul
“PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMOHONAN
PENERBITAN SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM) BERBASIS WEB
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Identifikasi dan rumusan masalah yang akan diambil oleh penulis
adalah sebagai berikut.
a. Identifikasi Masalah
Masalah yang dapat dipaparkan dalam permohonan penerbitan SIM adalah
sebagai berikut :
1. Belum adanya aplikasi online yang menangani permohonan penerbitan
SIM.
2. Antrian yang panjang dan memakan waktu dalam proses pendaftaran
permohonan penerbitan SIM.
3. Praktek percaloan dalam penerbitan SIM.
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat ditarik dari identifikasi diatas adalah :
1. Bagaimana membangun aplikasi berbasis web yang dapat menangani
permohonan penerbitan SIM.
2. Bagaimana mengurangi antrian yang panjang dan memakan waktu
dalam proses pendaftaran permohonan penerbitan SIM.
3. Bagaimana meminimumkan praktek percaloan dalam proses
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian yang Penulis lalukan ialah bagaimana melihat
masalah-masalah yang timbul pada dunia nyata yang sesungguhnya, dalam
hal ini pada Unit Pelayanan SIM tempat Penulis melakukan penelitian.
Penulis tertarik untuk dapat memberikan sebuah solusi dari apa yang sedang
dihadapi, untuk menutupi dan memperbaiki celah dan kekurangan yang ada.
Adapun tujuan Penelitian yang Penulis lakukan ialah :
1. Untuk membangun aplikasi berbasis web yang dapat menangani
permohonan SIM.
2. Untuk mengurangi antrian yang panjang dan memakan waktu dalam
proses pendaftaran permohonan penerbitan SIM.
3. Untuk meminimumkan praktek percaloan dalam penerbitan surat izin
mengemudi.
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai
berikut.
1.4.1. Kegunaan Praktis
Bagi instansi kepolisian khususnya satuan lalu lintas dengan Unit
Pelayanan SIM-nya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sebuah
kontribusi positif baik secara ilmu pengetahuan dan teknologi maupun
sumbangan pemikiran sebagai dasar dari pertimbangan instansi dalam
menentukan arah, sikap dan kebijakan. Dapat pula menjadi sebuah upaya
dalam meningkatkan kinerja dari aktifitas yang berlangsung.
1.4.2. Kegunaan Akademis
Kegunaan akademis bagi Penulis ialah sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi dan menyelesaikan studi pada jurusan Sistem Informasi.
Disamping itu kegunaan dari penelitian yang penulis lakukan adalah :
1. Dapat menjadi sebuah referensi bagi peneliti lain dalam kajian lebih
lanjut yang mereka lakukan.
2. Dapat pula menjadi kontribusi bagi pihak akademik tempat dimana
Penulis menempuh studi.
3. Menjadi bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan dunia.
1.5. Batasan Masalah
Dari penelitian yang dilakukan perlu adanya sebuah pembatasan
masalah dengan merujuk pada begitu kompleksnya
permasalahan-permasalahan yang ada, penting untuk mengindari pembiasan dari
pembahasan yang akan dilakukan. Pembatasan meliputi lingkup :
1. Membangun aplikasi web permohonan penerbitan SIM pada Unit
Pelayanan SIM Satlantas Polrestabes Bandung.
2. Aplikasi meliputi registrasi, uji teori dan pencetakan dokumen yang terkait
3. Aplikasi hanya berlaku bagi pemohon berkewarganegaraan Indonesia yang
berdomisili di kota Bandung, tidak untuk pemohon yang
berkewarganegaraan asing dengan identifikasi menggunakan nomor KTP
sebagai validasi permohonan.
4. Aplikasi hanya dapat melakukan proses pembuatan SIM baru,
perpanjangan dan peningkatan yang meliputi SIM dengan golongan A, B1,
B2 dan C.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini Penulis lakukan pada unit pelayanan SIM Satlantas
Polrestabes Bandung yang berlokasi di jalan Jawa No. 1, Bandung. Dengan
waktu penelitian selama 4 bulan. Jadwal penelitian ditunjukan pada bar chart
berikut ini :
Tabel 1.1.Jadwal Kegiatan Penelitian
No. Aktifitas
Tahun 2011
Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengumpulan data awal
2. Analisis sistem
3. Desain software
4. Perancangan database
5. Pembangunan software
6. Pengujian software
5 Implementasi software
6. Bimbingan laporan
8
2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi
Dalam melakukan sebuah perancangan sistem informasi dibutuhkan
sebuah sistem yang terencana dengan baik, sehingga harapan yang akan
dicapai dapat terlaksana dengan optimal. Banyak ilmuwan yang
mendefinisikan sistem dari berbagai sudut pandang yang berbeda.
2.1.1. Definisi Sistem
Sistem merupakan sebuah bagian-bagian yang saling berkaitan dan
bersinergi untuk meraih tujuan yang diharapkan. Keterkaitan antar
komponen merupakan sebuah hal mutlak yang harus terjadi dalam
pembentukan sebuah sistem.
Pengertian sistem menurut McLeod (2001 : 9) sistem adalah sekelompok
elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai
suatu tujuan.
Pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005 : 2) sistem adalah kumpulan
2.1.1.1. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya
sebagai berikut :
1. Deterministik Sistem
Sistem dimana operasi-operasi (input dan output) yang terjadi
didalamnya dapat ditentukan atau diketahui dengan pasti.
2. Probabilistik Sistem
Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output
yang dihasilkan tidak dapat ditentukan.
3. OpenSistem
Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi
dengan lingkungannya.
4. CloseSistem
Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran
materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem
tersebut.
5. Relatively ClosedSistem
Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima
pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima
pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-batas
6. ArtificialSistem
Sistem yang meniru kejadian dalam alam. Sistem ini dibentuk
berdasarkan kejadian di alam di mana manusia tidak mampu
melakukannya.
7. Natural Sistem
Ialah sistem yang dibentuk dari kejadian di dalam alam.
8. Manned Sistem
Sistem tingkah laku yang meliputi keikut sertaan manusia.
2.1.1.2. Karakteristik Sistem
Sebuah sistem memiliki karakteristik tertentu, diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau
bagian-bagian dari sistem.
2. Batas Sistem
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
3. Lingkungan Luar Sistem
Merupakan suatu yang berada diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung Sistem
Merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub
sistem lainnya.
5. Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa perawatan dan sinyal.
6. Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran.
2.1.2. Definisi Informasi
Informasi merupakan sebuah hasil dari kumpulan data-data yang telah
diolah yang memiliki nilai lebih. Banyak ahli yang mengemukakan definisi
Pengertian informasi menurut Zulkifli (2005 : 2) informasi adalah data yang
sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.
Pengertian informasi menurut McLeod (2001 : 12) informasi adalah data
yang telah diproses atau data yang memiliki arti.
2.1.3. Definisi Sistem Informasi
Sebuah sistem informasi dapat diartikan sebagai suatu sistem yang
terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi
penggunanya. Para ahli mendefinisikan sebagai berikut :
Pengertian sistem informasi menurut Laudon (2005 : 9) sistem informasi dapat di definisikan secara teknis sebagai satuan komponen yang saling
berhubungan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan
mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kendali dalam suatu organisasi.
2.2. Definisi Perancangan
Perancangan sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru
dari sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem
lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.
2.3. Definisi Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas
komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU),
berkomunikasi (surel dan pesan instan) dan dapat mengakses informasi
(peramban web). Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai
memberikan layanan (service). Pihak yang meminta atau menerima layanan
disebut klien (client) dan yang memberikan atau mengirim layanan disebut
peladen (server). Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan
digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan computer.
Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu
jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai
medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan
akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana. Apabila ingin
membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka
diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway
sebagai peralatan interkoneksinya.
2.3.1. Sejarah Jaringan Komputer
Sejarah jaringan komputer bermula dari lahirnya konsep jaringan
komputer pada tahun 1940-an di Amerika yang digagas oleh sebuah proyek
pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset
Universitas Harvard yang dipimpin profesor Howard Aiken. Pada mulanya
proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer
yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa
banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch
Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah
Kemudian ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai berkembang
sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer harus melayani
beberapa tempat yang tersedia (terminal), untuk itu ditemukan konsep
distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time
Sharing System). Maka untuk pertama kalinya bentuk jaringan (network)
komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung
secara seri ke sebuah komputer atau perangkat lainnya yang terhubung
dalam suatu jaringan (host) komputer. Dalam proses TSS mulai terlihat
perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada
awalnya berkembang sendiri-sendiri. Departemen Pertahanan Amerika, U.S.
Defense Advanced Research Projects Agency(DARPA) memutuskan untuk
mengadakan riset yang bertujuan untuk menghubungkan sejumlah komputer
sehingga membentuk jaringan organik di tahun 1969. Program riset ini
dikenal dengan nama ARPANET. Di tahun 1970, sudah lebih dari 10
komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa
saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.
Pada tahun 1970 itu juga setelah beban pekerjaan bertambah banyak
dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka
mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing).
Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan
besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung
secara seri disetiap host computer. Dalam proses distribusi sudah mutlak
telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host
komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari
komputer pusat.
Gambar 2.1. Model Distributed Processing
(http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer/Maret 2011)
Di tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program
surat elektonik (email) yang dibuatnya setahun yang lalu untuk ARPANET.
Program tersebut begitu mudah untuk digunakan, sehingga langsung
menjadi popular. Pada tahun yang sama yaitu tahun 1972, ikon at (@) juga
diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukan “at” atau “pada”.
Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke
luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan
komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan
Arpanet. Pada tahun yang sama yaitu tahun 1973, dua orang ahli komputer
lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran International Network
(Internet). Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas
Sussex. Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika
Ratu Inggris berhasil mengirimkan surat elektronik dari Royal Signals and
Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100
komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau
network.
Gambar 2.2. Model Time Sharing System
(http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer/Maret 2011)
Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan
newsgroups pertama yang diberi nama USENET (User Network) di tahun
1979. Tahun 1981, France Telecom menciptakan sesuatu hal yang baru
dengan meluncurkan telepon televisi pertama, di mana orang bisa saling
menelepon yang juga berhubungan dengan video link.
Seiring dengan bertambahnya komputer yang membentuk jaringan,
dibutuhkan sebuah protokol resmi yang dapat diakui dan diterima oleh
semua jaringan. Untuk itu, pada tahun 1982 dibentuk sebuah Transmission
(IP) yang kita kenal hingga saat ini. Sementara itu, di Eropa muncul sebuah
jaringan serupa yang dikenal dengan Europe Network (EUNET) yang
meliputi wilayah Belanda, Inggris, Denmark, dan Swedia. Jaringan EUNET
ini menyediakan jasa surat elektronik dan newsgroupUSENET.
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka
pada tahun 1984 diperkenalkan Sistem Penamaan Domain atau domain
name system, yang kini kita kenal dengan DNS. Komputer yang tersambung
dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987,
jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat
menjadi 10000 lebih.
Jaringan komputer terus berkembang pada tahun 1988, Jarkko
Oikarinen seorang berkebangsaan Finlandia menemukan sekaligus
memperkenalkan Internet Relay Chat atau lebih dikenal dengan IRC yang
memungkinkan dua orang atau lebih pengguna komputer dapat berinteraksi
secara langsung dengan pengiriman pesan (Chatting ). Akibatnya, setahun
kemudian jumlah komputer yang saling berhubungan melonjak 10 kali lipat.
Tak kurang dari 100000 komputer membentuk sebuah jaringan. Pertengahan
tahun 1990 merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners
Lee merancang sebuah programe penyunting dan penjelajah yang dapat
menjelajai komputer yang satu dengan yang lainnya dengan membentuk
jaringan. Programe inilah yang disebut Waring Wera Wanua atau World
Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah
melampaui sejuta komputer di tahun 1992. Di tahun yang sama muncul
istilah surfing (menjelajah) dan di tahun 1994, situs-situs di internet telah
tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya
berbelanja melalui internet atau virtual-shopping atau e-retail muncul di
situs. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus tahun
kelahiran Netscape Navigator 1.0.
2.3.2. Klasifikasi Jaringan Komputer
Klasifikasi jaringan komputer terbagi menjadi :
1. Berdasarkan geografisnya, jaringan komputer terbagi menjadi Jaringan
wilayah lokal atau Local Area Network (LAN), Jaringan wilayah
metropolitan atau Metropolitan Area Network (MAN), dan Jaringan
wilayah luas atau Wide Area Network (WAN). Jaringan wilayah local
merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau tempat
yang berukuran sampai beberapa 1 - 10 kilometer. LAN seringkali
digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan
stasiun kerja (workstation) dalam kantor suatu perusahaan atau
pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya pencetak (printer)
dan saling bertukar informasi. Sedangkan Jaringan wilayah metropolitan
merupakan perluasan jaringan LAN sehingga mencakup satu kota yang
cukup luas, terdiri atas puluhan gedung yang berjarak 10 - 50 kilometer.
Cable). Jaringan wilayah luas Merupakan jaringan antarkota, antar
propinsi, antar negara, bahkan antar benua. Jaraknya bisa mencakup
seluruh dunia, misalnya jaringan yang menghubungkan semua bank di
Indonesia, atau jaringan yang menghubungkan semua kantor Perwakilan
Indonesia di seluruh dunia. Media transmisi utama adalah komunikasi
lewat satelit, tetapi banyak yang mengandalkan koneksi serat optik antar
Negara.
2. Berdasarkan fungsi, terbagi menjadi jaringan klien-server (Client-server)
dan Jaringan Ujung ke ujung (Peer-to-peer). Jaringan klien-server pada
dasaranya ada satu komputer yang disiapkan menjadi peladen (server)
dari komputer lainnya yang sebagai klien (client).
Gambar 2.3. Model Client Server
Semua permintaan layanan sumberdaya dari komputer klien harus
dilewatkan ke komputer peladen, komputer peladen ini yang akan
mengatur pelayanannya. Apabila komunikasi permintaan layanan sangat
sibuk bahkan bisa disiapkan lebih dari satu komputer menjadi peladen,
sehingga ada pembagian tugas, misalnya file-server, print-server,
database server dan sebagainya. Tentu saja konfigurasi komputer
peladen biasanya lebih dari konfigurasi komputer klien baik dari segi
kapasitas memori, kapasitas cakram keras (harddisk), maupun kecepatan
prosessornya. Sedangkan jaringan ujung ke ujung itu ditunjukkan dengan
komputer-komputer saling mendukung, sehingga setiap komputer dapat
meminta pemakaian bersama sumberdaya dari komputer lainnya,
demikian pula harus siap melayani permintaan dari komputer lainnya.
Model jaringan ini biasanya hanya bisa diterapkan pada jumlah komputer
yang tidak terlalu banyak, maksimum 25, karena komunikasi akan
menjadi rumit dan macet bilamana komputer terlalu banyak.
3. Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas :
1. Topologi Bus
Pada topologi bus dua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah
terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya.
Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan
kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat
Linear Bus : Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel
utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer
yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul
dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung
kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya.
Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana
salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File
Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk
pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan
informasi.
Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri
atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah
kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan
relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan
mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.
Ciri-ciri dari topologi bus : 1. Teknologi lama, dihubungkan dengan
satu kabel dalam satu baris 2. Tidak membutuhkan peralatan aktif
untuk menghubungkan terminal/komputer 3. Sangat berpengaruh
pada unjuk kerja komunikasi antar komputer, karena hanya bisa
digunakan oleh satu komputer 4. Kabel “cut” dan digunakan konektor
BNC tipe T 5. Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor 6. Jika kabel
putus maka komputer lain tidak dapat berkomunikasi dengan lain 7.
Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau
penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa
mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah
bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan
jaringan akan mengalami gangguan.
Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan
pada masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan
menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung
network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa
dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari
penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel
coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena
kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC
(network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan
menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya.
Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber
optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk
menghubungkan dengan client atau node.).
2. Topologi Bintang
Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa
konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi
3. Topologi Cincin
Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik
yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian
sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada
topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik
mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini
dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah
jarum jam secara bersamaan.
4. Topologi Mesh
Topologi jala atau Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan
antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung
ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam
topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung
dengan perangkat yang dituju (dedicated links).
Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada
jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2.
Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat
lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus
memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).
Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila
sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam bentuk
topologi mesh maka agar seluruh koneksi antar komputer dapat
kabel koneksi, dan masing-masing komputer harus memiliki port I/O
sebanyak 5-1 = 4 port.
5. Topologi Pohon
Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi star
dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi star
yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai backbone.
Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di
hubungkan sebagai jalur tulang punggung atau backbone.
Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan
bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar
sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah
digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas
mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok
digunakan pada sistem jaringan komputer .
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node).
Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur
simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu
melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari
komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada
gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum
berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini
adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada
yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain
dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah,
apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka
kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi
tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.
6. Topologi Linier
Jaringan komputer dengan topologi runtut (linear topology) biasa
disebut dengan topologi bus beruntut, tata letak ini termasuk tata
letak umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik sambungan
(komputer) yang dihubungkan dengan penyambung yang disebut
dengan Penyambung-T dan pada ujungnya harus diakhiri dengan
sebuah penamat (terminator). Penyambung yang digunakan berjenis
BNC (British Naval Connector : Penyambung Bahari Britania),
sebenarnya BNC adalah nama penyambung bukan nama kabelnya,
kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Sepaksi Thinnet).
Pemasangan dari topologi bus beruntut ini sangat sederhana dan
4. Berdasarkan Distribusi Sumber Informasi atau Data
Berdasarkan distribusi sumber informasi atau data dibagi menjadi dua :
1. Jaringan terpusat
Jaringan ini terdiri dari komputer klien dan peladen yang mana
komputer klien yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses
sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer peladen.
2. Jaringan terdistribusi
Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat
beberapa komputer peladen yang saling berhubungan dengan klien
membentuk sistem jaringan tertentu.
5. Berdasarkan Media Transimisi Data
Berdasarkan media transimisi data dibagi menjadi dua :
1. Jaringan Berkabel (Wired Network)
Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan
komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel
jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal
listrik antar komputer jaringan.
2. Jaringan nirkabel(Wi-Fi)
Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang
elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk
elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar
komputer jaringan.
2.4. Definisi Website
Secara terminologi, website adalah kumpulan dari halaman-halaman
situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang
tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di internet. Sebuah
halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text
Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu
protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk
ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari
website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang
sangat besar.
Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL
yang biasa disebut Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs
untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun hyperlink-hyperlink yang ada di
halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka sususan
keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan. Beberapa website
membutuhkan subskripsi agar para user bisa mengakses sebagian atau
2.5. Sekilas Tentang Dreamweaver
Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web
keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia
Dreamweaver keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh
pengembang web karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan
penggunaannya. Versi terakhir Macromedia Dreamweaver sebelum
Macromedia dibeli oleh Adobe Systems yaitu versi 8. Versi terakhir
Dreamweaver keluaran Adobe Systems adalah versi 10 yang ada dalam
Adobe Creative Suite 4.
2.6. Sekilas Tentang Apache
Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server
web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux,
Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang
berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang
digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP.
Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat
dikonfigurasi, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga
didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang
memungkinkan penanganan server menjadi mudah.
Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan
oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah
2.7. Sekilas Tentang PHP
PHP atau Hypertext Prepocessor adalah bahasa skrip yang dapat
ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk
memrogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun
sebuah CMS.
2.8. Sekilas Tentang MySql
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data
SQL atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi
di seluruh dunia.
MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data
relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL
(General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan
MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh
dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya
merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada
sebelumnya, SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep
pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan
pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan
2.9. Sekilas Tentang SIM (Surat Izin Mengemudi)
Surat izin mengemudi (SIM) adalah bukti registrasi dan identifikasi
yang diberikan oleh Polri kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan
administrasi, sehat jasmani dan rohani, memahami peraturan lalu lintas dan
terampil mengemudikan kendaraan bermotor. Setiap orang yang
mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin
Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan
31
3.1. Objek Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, yang dijadikan sebagai objek oleh
Penulis ialah Unit Pelayanan SIM Satlantas Polrestabes Bandung yang
berlokasi di jalan Jawa No. 1, Bandung.
3.1.1. Sejarah Singkat Instansi
Lahir tumbuh dan berkembangnya Polri tidak lepas dari sejarah
perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia sejak Proklamasi.
Kemerdekaan Indonesia, Polri telah dihadapkan pada tugas-tugas yang unik
dan kompleks. Selain menata keamanan dan ketertiban masyarakat di masa
perang, Polri juga terlibat langsung dalam pertempuran melawan penjajah
dan berbagai opersai militer bersama-sama satuan angkatan bersenjata yang
lain. Kondisi seperti ini dilakukan oleh Polri karena Polri lahir sebagai
satu-satunya satuan bersenjata yang relatif lebih lengkap. Hanya empat hari
setelah kemerdekaan, tepatnya tanggal 21 Agustus 1945, secara tegas
pasukan polisi segera memproklamirkan diri sebagai Pasukan Polisi
Republik Indonesia dipimpin oleh Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi
Mochammad Jassin di Surabaya, langkah awal yang dilakukan selain
mengadakan pembersihan dan pelucutan senjata terhadap tentara Jepang
seluruh rakyat maupun satuan-satuan bersenjata yang sedang dilanda depresi
dan kekalahan perang yang panjang.
Tanggal 29 September 1945 tentara Sekutu yang didalamnya juga
terdapat ribuan tentara Belanda menyerbu Indonesia dengan dalih ingin
melucuti tentara Jepang. Pada kenyataannya pasukan sekutu tersebut justru
ingin membantu Belanda menjajah kembali Indonesia. Oleh karena itu
perang antara sekutu dengan pasukan Indonesiapun terjadi dimana-mana.
Klimaksnya terjadi pada tanggal 10 Nopember 1945, yang dikenal sebagai
"Pertempuran Surabaya". Tanggal itu kemudian dijadikan sebagai hari
Pahlawan secara Nasional yang setiap tahun diperingati oleh bangsa
Indonesia Pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya menjadi sangat
penting dalam sejarah Indonesia, bukan hanya karena ribuan rakyat
Indonesia gugur, tetapi lebih dari itu karena semangat heroiknya mampu
menggetarkan dunia dan PBB akan eksistensi bangsa dan negara Indonesia
di mata dunia. Andil pasukan Polisi dalam mengobarkan semangat
perlawanan rakyat ketika itupun sangat besar dalam menciptakan keamanan
dan ketertiban didalam negeri, Polri juga sudan banyak disibukkan oleh
berbagai operasi militer, penumpasan pemberontakan dari DI & TII, PRRI,
PKI RMS RAM dan G 30 S/PKI serta berbagai penumpasan GPK.
Dalam perkembangan paling akhir dalam kepolisian yang semakin
modern dan global, Polri bukan hanya mengurusi keamanan dan ketertiban
di dalam negeri, akan tetapi juga terlibat dalam masalah-masalah keamanan
oleh kebijakan PBB yang telah meminta pasukan-pasukan polisi, termasuk
Indonesia, untuk ikut aktif dalam berbagai operasi kepolisian, misalnya di
Namibia (Afrika Selatan) dan di Kamboja (Asia).
3.1.2. Visi dan Misi Instansi
Visi dan misi yang yang di usung dalam tubuh POLRI adalah :
a. Visi
POLRI yang mampu menjadi pelindung Pengayom dan Pelayan
Masyarakat yang selalu dekat dan bersama-sama masyarakat, serta
sebagai penegak hukum yang profesional dan proposional yang selalu
menjunjung tinggi supermasi hukum dan hak azasi manusia, pemelihara
keamanan dan ketertiban serta mewujudkan keamanan dalam negeri
dalam suatu kehidupan nasional yang demokratis dan masyarakat yang
sejahtera.
b. Misi
Berdasarkan visi yang dikemukakan, POLRI memiliki misi :
1. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada
masyarakat (meliputi aspek security, surety, safety dan peace)
sehingga masyarakat bebas dari gangguan fisik maupun psikis.
2. Memberikan bimbingan kepada masyarakat melalui upaya preemtif
dan preventif yang dapat meningkatkan kesadaran dan kekuatan serta
3. Menegakkan hukum secara profesional dan proporsional dengan
menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak azasi manusia menuju
kepada adanya kepastian hukum dan rasa keadilan.
4. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan tetap
memperhatikan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam
bingkai integritas wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
5. Mengelola sumber daya manusia POLRI secara profesional dalam
mencapai tujuan POLRI yaitu terwujudnya keamanan dalam negeri
sehingga dapat mendorong meningkatnya gairah kerja guna mencapai
kesejahteraan masyarakat
6. Meningkatkan upaya konsolidasi kedalam (internal POLRI) sebagai
upaya menyamakan Visi dan Misi POLRI kedepan.
7. Memelihara soliditas institusi POLRI dari berbagai pengaruh external
yang sangat merugikan organisasi.
8. Melanjutkan operasi pemulihan keamanan di beberapa wilayah
konflik guna menjamin keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
9. Meningkatkan kesadaran hukum dan kesadaran berbangsa dari
3.1.3. Struktur Organisasi Instansi
Struktur Satuan Lalu Lintas POLRESTABES Bandung di gambarkan
pada gambar berikut :
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Satlantas Polrestabes Bandung
Drs. Jaya Subriyanto
KOMBES POL NRP 63040913
Pelindung dan Penasehat
Sambodo Y., SIK, MTCP
AKBP NRP 73070287
Ketua
P J Kontrol & Kendali
CCTV Circuit Mabes Polri
Operator
CCTV Circuit Polda Melsa & Jasa marga
3.1.4. Deskripsi Tugas
Dalam kegiatannya, tugas – tugas yang diemban mengacu pada :
1. Satlantas merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah
Kapolres.
2. Satlantas bertugas melaksanakan Turjawali lalu lintas, pendidikan
masyarakat lalu lintas (Dikmaslantas), pelayanan registrasi dan
identifikasi kendaraan bermotor dan pengemudi, penyidikan kecelakaan
lalu lintas dan penegakan hukum di bidang lalu lintas.
3. Dalam melaksanakan tugas Satlantas menyelenggarakan fungsi :
a. Pembinaan lalu lintas kepolisian.
b. Pembinaan partisipasi masyarakat melalui kerja sama lintas sektoral,
Dikmaslantas, dan pengkajian masalah di bidang lalu lintas.
c. Pelaksanaan operasi kepolisian bidang lalu lintas dalam rangka
penegakan hukum dan keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran
lalu lintas (Kamseltibcarlantas).
d. Pelayanan administrasi registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor
serta pengemudi.
e. Pelaksanaan patroli jalan raya dan penindakan pelanggaran serta
penanganan kecelakaan lalu lintas dalam rangka penegakan hukum,
serta menjamin Kamseltibcarlantas di jalan raya.
3.2. Metode Penelitian
Di dalam sebuah penelitian, sangat penting dalam menentukan metode
yang akan diterapkan. Agar penelitian dapat menghasilkan hasil yang relevan
dan baik.
3.2.1. Desain Penelitian
Sebuah penelitian tidak lepas dari sebuah aturan yang
mengharuskannya menjadi sebuah pedoman dalam menentukan arah
berlangsungnya proses penelitian secara benar sesuai dengan tujuan awal.
Agar tercapai pembuatan desain yang benar, maka peneliti perlu
menghindari sumber potensial kesalahan dalam proses penelitian secara
keseluruhan.
Metode yang Penulis gunakan adalah Metode Kuantitatif dan Action,
yang merupakan metode pendeskripsian dari masalah yang diambil,
kemudian menjelaskan langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan
dalam penelitian atau tahap analisis. Metode Action (tindakan) merupakan
upaya untuk memecahkan masalah dunia nyata sambil mengkaji dari
pengalaman.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Dalam proses penelitian, bagaimana data didapat dan bagaimana data
Oleh karena itu, jenis dan metode pengumpulan data merupakan hal yang
sangat dicermati oleh penulis.
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Penulis mengumpulkan data-data primer dari wawancara dan
observasi yang dilakukan langsung terhadap narasumber yang di tunjuk.
3.2.2.1.1. Wawancara
Penulis mengumpulkan data dari sumber data primer yakni
dengan melakukan wawancara tidak terstruktur kepada utusan yang
ditunjuk oleh Kanit Regident Satlantas Polrestabes Bandung.
3.2.2.1.2. Observasi
Penulis melakukan observasi (pengamatan) pada ragam aktifitas
yang ada pada Unit Pelayanan SIM Satlantas Polrestabes Bandung.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Penulis mengumpulkan data-data sekunder berupa
dokumen-dokumen yang dianggap perlu sebagai bahan untuk penelitian yang
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang
digunakan penulis adalah sebagai berikut.
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode Pendekatan Sistem yang akan digunakan penulis dalam
penelitian ini adalah Metode Pendekatan Terstruktur. Metode pendekatan
terstruktur dilengkapi dengan alat dan teknik yang dibutuhkan guna
pengembangan sistem, sehingga didapatkan sistem strukturnya
didefinisikan. Alat yang digunakan untuk menggambarkan model adalah
dengan Flowmap, Data Flow Diagram, Diagram Konteks, Entity
Relationship Diagram, dan Normalisasi.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam
penelitian ini adalah Prototipe. Prototyping merupakan proses yang
digunakan untuk membantu pengembangan perangkat lunak dalam
membentuk model dari perangkat lunak yang harus dibuat. Tujuannya
adalah mengembangkan model menjadi sistem final. Artinya sistem akan
dikembangkan lebih cepat daripada metode tradisional dan biayanya
menjadi lebih rendah. Ada banyak cara untuk memprotoyping, begitu
pula dengan penggunaannya. Ciri khas dari metodologi adalah
melihat dan melakukan eksperimen dengan bagian dari sistem komputer
dari sejak awal proses pengembangan.
Gambar 3.2. Metode Prototipe
(http://ekohandoyo.blog.undip.ac.id/page/9/11 Maret 2011)
1. Identifikasi Kebutuhan Pemakai
Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem
informasi, dimana antara pemakai sistem (user) dan pengembang sistem
bertemu. User menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun
oleh pengembang sistem.
2. Pembuatan Prototype
Setelah menganalisa sistem yang akan dikembangkan serta
kebutuhan-kebutuhan sistem untuk sistem yang akan dibangun, pengembang sistem
mulai membuat prototipe. Pembuatan ini meliputi : perancangan sistem
yang akan dibangun, dan kemudian diimplementasikan dengan pembuatan
coding yaitu menterjemahkan hasil rancangan kedalam bentuk bahasa Planning
Analysis
Design
Implementasi
System Protoype
System
pemograman yang akan menjadi sebuah sistem informasi yang diharapkan
oleh User.
3. Pengujian Prototype
Setelah tahap pembuatan prototipe selesai, kemudian pengembang sistem
dan User melakukan pengujian program agar program dapat digunakan
sesuai dengan kebutuhan, dan user memberikan saran atau masukan bila
terdapat kekurangan pada program.
4. Perbaikan Prototype
Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi
sesuai dengan masukan atau saran dari user.
5. Mengembangkan Versi Produksi
Pada tahap ini pengembang sistem menyelesaiakan sistem yang telah
dibuatnya sesuai dengan masukan atau saran terakhir dari pemakai sistem.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Dalam suatu perancangan dan penganalisaan sebuah sistem,
diperlukan sebuah alat bantu yang dapat memudahkan dalam proses yang
dilakukan.
1. Flow Map
Flow map merupakan gabungan antara peta dan flow chart, yang
menunjukkan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain.
masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong
dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.
2. Diagram Konteks
Diagram konteks ialah suatu diagram alir yang menggambarkan
seluruh jaringan, masukan serta keluaran. Mengidentifikasikan data
awal dan akhir yang masuk dan keluaran sistem. Diagram ini
merupakan gambaran umum sistem yang dibangun.
3. Data Flow Diagram
Data flow diagram merupakan alat perancangan sistem yang
berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi yang dapat
digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem
yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai
maupun pembuat program.
4. Kamus Data
Kamus data adalah suatu daftar elemen yang terorganisir dengan
definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis
sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output dan
data store. Kamus data dibagi dua yaitu :
a. Kamus Data Elementer
Kamus data elementer merupakan daftar semua data elementer
dalam sistem dan disusun berdasarkan abjad. Isi dari kamus data
b. Kamus Data Komposit
Kamus data komposit merupakan semua data bentukan yang
terdiri dari dua atau lebih data elementer.
5. Perancangan Basis Data
Perancangan basis data merupakan suatu rancang bangun berdasarkan
kebutuhan informasi dalam suatu organisasi, dimulai dari pengamatan
kebutuhan informasi.
a. Normalisasi
Normalisasi adalah penyempurnaan dari struktur tabel dengan
pengeliminasian duplikasi informasi, memudahkan pengubahan
struktur tabel dan memperkecil pengaruh perubahan struktur basis
data. Tahapan dalam pembentukkan normalisasi yaitu :
1. Bentuk tidak normal (Unnormalized form)
Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang tidak ada
keharusan mengikuti format tertentu, data tidak lengkap atau
terdapat duplikasi.
2. Bentuk normal satu (First normal form) / 1 NF
Bentuk normal satu, yaitu bila relasi tersebut mempunyai nilai
data yang atomik, artinya tidak ada lagi kerangkapan data.
3. Bentuk normal dua (Second normal form) / 2 NF
Bentuk normal dua, yaitu bila relasi tersebut merupakan 1NF
4. Bentuk normal tiga (Third normal form) / 3 NF
Bentuk normal tiga, yaitu bila relasi merupakan 2NF dan tidak
tergantung secara transitif pada primary key atau pada bentuk
normal tiga ini mencari ketergantungan lain selain primary key.
5. Bentuk Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
Bentuk boyce-codd normal form, yaitu nila relasi telah
memenuhi criteria Boyce-Codd Normal Form (BCNF), jika
setiap determinan adalah suatu candidate key.
b. Tabel Relasi
Tabel relasi merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel
dengan tabel lainnya, yang berfungsi untuk mengatur operasi suatu
basis data.
1. Relasi satu ke banyak (one-to-many relationship)
Relasi satu ke banyak merupakan bentuk relasi yang paling
banyak ditemui. Pada relasi satu ke banyak, data pada tabel A
dapat memiliki banyak record yang sama pada tabel B, tetapi
data pada tabel B hanya memiliki satu record yang sama pada
tabel A.
Gambar 3.3. Relasi satu ke banyak
2. Relasi banyak ke banyak (many-to-many relationship)
Pada relasi banyak ke banyak, satu record pada tabel A dapat
memiliki banyak record yang sama pada tabel B, dan satu
record pada tabel B dapat juga memiliki banyak record yang
sama pada tabel A. Jenis relasi ini hanya dimungkinkan untuk
membentuk tabel ketiga yang disebut junction tabel, dimana
yang menjadi primary key pada tabel ketiga ini merupakan
gabungan dua field yang merupakan foreign key dari tabel A
dan tabel B.
Gambar 3.4. Relasi banyak ke banyak
3. Relasi satu ke satu (one-to-one relationship)
Pada relasi satu ke satu, tiap record dalam tabel A hanya bias
memiliki satu record yang sama pada tabel B, dan begitu pula
sebaliknya.
Gambar 3.5. Relasi satu ke satu
A
B
3.2.4. Pengujian Software
Pengujian software yang akan Penulis gunakan ialah Black Box
Testing. Metode ujicoba ini memfokuskan pada keperluan fungsional dari
software. Ujicoba blackbox memungkinkan pengembang software untuk
membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat
fungsional suatu program. Ujicoba blackbox berusaha untuk menemukan
kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :
1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.
2. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
3. Kesalahaninterface.
4. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.
47
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan
Pengelolaan permohonan penerbitan SIM pada Satlantas Polrestabes
Bandung telah terkomputerisasi, namun belum tersedia aplikasi online yang
dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu beberapa
masalah seperti adanya praktek percaloan dan antrian serta proses yang
memakan waktu menjadi hal yang terus menerus tidak terselesaikan.
4.1.1. Analisis Dokumen
Dokumen-dokumen yang ada pada sistem yang sedang berjalan
berupa sebuah formulir yang harus diisi oleh pemohon, ditambah salinan
kartu identitas, surat keterangan dokter, serta resi yang dikeluarkan oleh
bank yang kemudian keseluruhan data-data tersebut diinputkan kedalam
komputer.
1. Formulir Permohonan Penerbitan SIM
Fungsi : Sebagai formulir permohonan penerbitan SIM.
Rangkap : 1 (Satu)
Atribut : no_formulir, jns_permohonan, baru_gol_sim,
lama_gol_sim, lama_no_sim, kd_bank, no_resi,
tgl_resi, nm_dpn, nm_blkng, jns_kelamin, kwrg,
tgl_kims, tinggi_bdn, tmpt_lahir, tgl_lahir, profesi,
alamat, rt_rw, kota, kd_pos, no_telepon, nm_ayah,
nm_ibu, no_ktp, ktp_keluaran, pendidikan,
berkacamata, cacat_fisik, stfkt_kemudi, alamat_alt,
rt_rw_alt, kd_pos_alt, no_telepon_alt.
Aliran Data : Dari pemohon kepada petugas.
2. Salinan Kartu Identitas
Fungsi : Sebagai syarat lampiran permohonan penerbitan
SIM.
Rangkap : 2 (Dua)
Atribut : no_ktp, nm_dpn, nm_blkng, tmpt_lahir, tgl_lahir,
jns_kelamin, alamat, rt_rw, kel, kec, kota, agama,
profesi, stat_kawin, berlaku.
Aliran Data : Dari pemohon kepada petugas.
3. Surat Keterangan Dokter
Fungsi : Sebagai syarat lampiran permohonan penerbitan
SIM.
Rangkap : 1 (Satu)
Atribut : nm_dpn, nm_blkng, jns_kelamin, tmpt_lahir,
tgl_lahir, alamat.
4. Kartu SIM
Fungsi : Sebagai SIM.
Rangkap : 1 (Satu)
Atribut : nm_dpn, nm_blkng, alamat, tmpt_lahir, tgl_lahir,
jns_kelamin, baru_gol_sim.
Aliran Data : Dari pemohon kepada petugas.
4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Poin ini memperlihatkan prosedur yang sedang berjalan dalam proses
permohonan penerbitan SIM pada unit pelayan SIM Satlantas Polrestabes
Bandung, yang di bagi menjadi 3 jenis kelompok permohonan.
1. Permohonan Baru (SIM A dan C)
a. Pemohon datang dengan membawa kartu identitas (KTP) asli beserta
salinannya dan surat keterangan dokter untuk kemudian mengambil
formulir permohonan SIM pada loket bank dan membayar biaya
administrasi.
b. Pemohon kemudian mengisi formulir permohonan.
c. Kemudian pemohon menyerahkan seluruh berkas kepada bagian
pendaftaran.
d. Setelah berkasnya masuk maka pemohon kemudian menuju ruangan
e. Jika pemohon lolos uji teori maka berkasnya akan ditambahkan
blanko penilaian uji teori dan selanjutnya menuju lokasi uji praktek,
jika tidak lolos uji teori maka pemohon dapat mengulang ke poin c
maksimal 2 kesempatan.
f. Pemohon kemudian melaksanakan ujian praktek SIM.
g. Jika pemohon dinyatakan lulus uji praktek maka berkasnya akan
ditambahakan blanko penilaian uji praktek, maka kemudian
langsung menuju ruang foto dan sidik jari untuk proses terakhir, jika
tidak maka pemohon dapat melakukan kembali poin f maksimal 2
kesempatan.
h. Pemohon difoto dan dipindai sidik jarinya, serta membubuhkan
tanda tangan kemudian menuju ruang pengambilan SIM.
i. Pemohon mengambil SIM.
2. Permohonan Perpanjangan (SIM A, BI, BII dan C)
a. Pemohon datang dengan membawa kartu identitas (KTP) asli beserta
salinannya, surat keterangan dokter serta SIM asli untuk kemudian
mengambil formulir permohonan SIM pada loket bank dan
membayar biaya administrasi.
b. Pemohon kemudian mengisi formulir permohonan.
c. Kemudian pemohon menyerahkan seluruh berkas kepada bagian
d. Setelah berkasnya masuk dan di periksa, maka kemudian pemohon
menuju ruang foto dan sidik jari untuk proses terakhir.
e. Pemohon difoto dan dipindai sidik jarinya, serta membubuhkan
tanda tangan kemudian menuju ruang pengambilan SIM.
f. Pemohon mengambil SIM.
3. Permohonan Peningkatan Golongan (BI dan BII)
a. Pemohon datang dengan membawa kartu identitas (KTP) asli beserta
salinannya, surat keterangan dokter dan salinan SIM golongan
sebelumnya untuk kemudian mengambil formulir permohonan SIM
pada loket bank dan membayar biaya administrasi.
b. Pemohon kemudian mengisi formulir permohonan.
c. Kemudian pemohon menyerahkan seluruh berkas kepada bagian
pendaftaran.
d. Setelah berkasnya masuk dan di periksa maka pemohon kemudian
menuju ruangan uji teori SIM untuk melaksanakan ujian.
e. Jika pemohon lolos uji teori maka berkasnya akan ditambahkan
blanko penilaian uji teori dan selanjutnya menuju lokasi uji praktek,
jika tidak lolos uji teori maka pemohon dapat mengulang ke poin c
maksimal 2 kesempatan.
f. Pemohon kemudian melaksanakan ujian praktek SIM.
g. Jika pemohon dinyatakan lulus uji praktek maka berkasnya akan
langsung menuju ruang foto dan sidik jari untuk proses terakhir, jika
tidak maka pemohon dapat melakukan kembali poin f maksimal 2
kesempatan.
h. Pemohon difoto dan dipindai sidik jarinya, serta membubuhkan
tanda tangan kemudian menuju ruang pengambilan SIM.
4.1.2.1. Flow Map
Flow mapyang sedang berjalan dibagi menjadi 3 kelompok permohonan.
1. Permohonan Baru (SIM A dan C)
Pemohon Bagian
1 = Arsip SIM, 2 = Arsip Laporan Permohonan SIM
Gambar 4.1.Flow Map Permohonan Baru
2. Permohonan Perpanjangan (SIM A, BI, BII dan C)
1 = Arsip SIM, 2 = Arsip Laporan Permohonan SIM
Pemohon Bagian
1 = Arsip SIM, 2 = Arsip Laporan Permohonan SIM
Gambar 4.3.Flow Map Permohonan Peningkatan Golongan (SIM BI dan BII)
4.1.2.2. Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan gambaran umum dari sistem yang
sedang berjalan. Diagram konteks yang sedang berjalan digambarkan
dibawah ini.
Gambar 4.4.Diagram Konteks Sistem Informasi Permohonan SIM yang
sedang berjalan
Laporan Permohonan
SIM Kepala Unit
Reg Ident
Formulir Permohonan, KTP Asli, Salinan KTP, Surat Dokter, Salinan SIM Golongan Lama, SIM Asli, Blanko Nilai Teori, Blanko Nilai Praktek, SIM
SIM
Formulir Permohonan, KTP Asli, Salinan KTP, Surat Dokter, Salinan SIM Golongan Lama, SIM Asli, Blanko Nilai Teori, Blanko Nilai Praktek, SIM