• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lizard (Mabuya multifasciata) Behavior in Captivity

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Lizard (Mabuya multifasciata) Behavior in Captivity"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

SAEFUL BAEfTU. D01496059. Perilako Kadal (M(lbr~yrr n~ultrJ2nscint[~) dalam K a i ~ d a n g Pena~igkaran. Skripsi. Jurusan Ilmu Produksi Ternak. Fakultas Peternakan. Irlstitut Pertanian Bogor.

Pembimbing Utama : Dr. Ir. Ron11y Rachman Noor, MRur.Sc Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Nalirowi Rarnli, MSc

Kadal tanah (Mabri)~n 177ttl/~fa.~ciatn) merupakan salah satu jenis reptil yang umum dijulnpai di Indonesia. Secara tradisional kadal tanah dimanfaatkan sebagai obat penyakit kulit untuk manusia, sumber protein, bahan baku industri kulit dan sebagai hewan kesayangan. Untuk meningkatkan populasi kadal di alam serta untuk menjaga hewan ini dari kepunahan, diperlukan upaya penangkaran dan pembudidayaan terhadap llewan tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian rnengenal perilaku pada kadal tanah.

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2000 sampai bulan Juni 2000 di laboratorium A (Ilmu dan Teknologi Pakan) Fakultas Peternakan IPB, dengan tujuan mengetahui perilaku harian kadal tanah (Mnbrt)ia ~~lr~liifnscinia) dan mengetal~ui perbedaan tingkah laku yang terjadi antar perlakuan yang diberikan.

Materi yang digunakan terdiri dari delapan ekor kadal yang terdiri dari ernpat ekor jantan dewasa dan empat ekor betina dewasa yang diambil dari alam bebas disekitar daerah Ciamis, Cianjur, Sumedang dan Bogor, Jawa Barat. Pakan yang digunakan terdiri dari 12 jangkrik Jerman dan jangkrik lokal sebanyak 10 ekorlhari yang diberikan setiap pukul 09.00, sedangkan air minum diberikan ad libiizml. Icandang yang dipergunakan berupa akuarium dengan ukuran 100 x 60 x 50 cm dengan alas tanah setebal 10 cm. Perlengkapan kandang terdiri dari tempat m i n ~ ~ m , batang kayu dan batu. Pengamatan yang dilakukan yaitu pengamatan pada kadal berpasangan, ,pengamatan pada kelompok jantan dan terakhir pengamatan pada kelompok betina. Uji-t dilakukan antar ketiga psngamatan tersebut dengan tujuan mengetahui perbedaan perilaku yang terjadi.

(3)

lebili banyak dilakukan ole11 betina pada pemeliharaan kelompok betina dibandirlgkan dengan betina pada perneliharaan bel-pasangan. Perilaku menggali lubans lebih banyak dilakukan oleh jantan pada pemeliharaan kelompok jantan dibandinglta dengan betina pada pe~neliharaan kelompok betina.

(4)

ABSTRACT

SAEFUL BAI-LR1. D01496059. 2000. Lizard (M~briycr tilrrlt'rscir~tn) Bel~aviol. ill

Captivity. Final Paper. Department of Animal Production and Technology. Faculty of Animal Science. Bogor Agricultural University.

Chief Advisei- : Dr. Ir. Ronny Rachnlan Noor, MRur. Sc Member Adviser : Dr. Ir. Nahrowi Ramli, MSc

The Mnhc/yo ~nciJ~~jir.~'cin/n iizar-d are known as common lizard and spread out widely in Indonesian archipelago. Traditionally, this lizard is used as skin medicine for human, protein source, raw material for leather industry and reared as a pet. To increase lizard population and to prevent lizard from extinction, it is important to breed the lizard in captivity. Therefore, their behavior in captivity was conducted.

The experiment was conducted from April until June 2000 at Field Laboratorium A (Feed Science and Technology). The aim of the experiment is to study the daily behaviour and to detect the behaviour differences when they are maintain differenly.

Eight lizards consisting four adult males and four adult females were used. These lizards were obtained from their wild natures at Ciamis, Cianjur, Sumedang dan Bogor, West Java. The animals were fed using 12 Germany cricketslday/lizard and 12 Local crickets/day/lizard, at 09.00 AM. Water was given ad Iibiirm~. The

lizards were placed in glass aquarium having the size of 100 x 60 x 50 cm3 with 10 cm soil base. The aquarium was also completed with wood stalk, stone and drinking bowl. The observation was conducted on lizards in pair, male group and female group. T-test was applied to determine the behaviour differences between the observations.

The behavior of lizard consisted of feeding behavior, drinking, moving, resting, basking, perching, elimination, agcilistic, digging the hole, shedding and bear behaviour were observed

Feeding activity of male lizards in pair was greater than that of lizards in males group. A greater resting activity was observed in male and female lizards in pair compared to those in male and female group. Perching activity of lizard in male and female group was greater than that of male and female lizard in pair. Basking activity of lizard in female group was greater than that of females lizard in pair. Male lizards in male group have a greater activity of digging a hole compared t o female lizards in female group.

(5)

I'ERILAKU KADAL ( M ( ~ h l l ~ ~ ( l n~ult~fi~scirit(t) DALAM ICANDANG PENANGKARAN

(LIZARI) (&l(thrrj~rr ~~~lrlfjfirscinrtr) IEITA VIOR IN CAPTIVITY)

Skripsi ini rnerupakar~ salah satu s p a t u~ltuk mernpel.oleh gelar S a r j a n a I'etel.l~alian

pada Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor

Oleh

S A E F U L B A l l R l DO1496059

JURUSAN ILRIU PRODUKSI T E R N A K FAKULTAS PETERNAKAN INSTITIIT I'ERTANIAN B O G O R

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)

Referensi

Dokumen terkait

Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatannya dengan aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana dan

Peneliti disini menggunakan Analisis kesalahan sebagai pendekatan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pengetahuan dan penggunaan wazan shorof dan pemahaman

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Untuk mengetahui pelaksanaan dan hasil belajar, digunakan

Dalam penelitian ini data yang akan disimpulkan adalah data yang terkait dengan pembinaan narapidana melalui pendidikan agama, hal-hal yang menjadi kendala dalam

White (2010: 15) membagi 4 tahapan proses berpikir kritis, meliputi: (1) Pengenalan ( Recognition ) yaitu siswa memahami masalah kemudian menentukan pokok permasalahan

Hal ini terlihat dari nilai signifikansi yaitu 0,009 kurang dari α = 0,05.Hal ini berarti terdapat interaksi antara pembelajaran (DI dan konvensional) dan pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis statistik yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh

Management) atau Pengelolaan Berkelanjutan Sumberdaya (Sustainable Resource Management) KLHS diaplikasikan dalam kerangka pembangunan berkelanjutan, dan a) dilaksanakan