ANALISIS FORRIULASI STRATEGI BERSALNG RESTORAN
BERDASARKAN
PERSPEKTIF KONSUMEN(Shldi Kasus: Waroeng Girii Kota Bogor)
-~
- .(
..
Oleh :
- -
PROGRAlM.STUD1 IUIANAJEMEN AGRCBISh?S
FAKULTAS PERTAVIAN
Pahlawan adalah orang biasa Deogan keja keras luar biasa Dengan k e t e k c luar biasa
l h g a n kesabaran luar biasa
SUAERI. Analisii Formulasi Shategi B e n a i q Restoran Berdasakan Perspektif KO-en (Studi Kasus: Warwng C M Ko'a Bogor).
Di
bawd b i m b i BENY K.S.
DARYANTO.
Makan dan minum merupakan kebutuhau
daw
bagimanusia
Sebagianbesar kebutuhan masyadai tertuju pada kebutuhan primer
ini.
Roporsi pmgeluaran perkapilaltahun m a q a d d Kota Bogor unruk makanan danminuman pada tahun 2002 mencapai proponi 4859 persen (BPS, Kota Bogor,
2003).
~Makan dan minum de\\asaini
tidak ban)- dilakukan di rumah,tetapi
dapaidilakukan
di sto or an atau wvarung makan Makanan dan minumanini
d h g g q lebih pmlrtis, bergizi, menu yang beragam serta penyajim yang wpar kepada konsumen (Mahaban, 2005). Adanya peiubahan pada tin& pendapataq kesibukan, sena tingkar pendidikan mempakan beberapa penyebab terjadin)a perubahan pada pola makan seseorang (Suhajo, 1989).Perubahan ini sikapi oleh para praktisi b i seb@ pelmng b i i yang m e n j a n j h Peluang tersebut yang menyebabkan tumbuh dan berkembangnya restoran baik ) m g berbentuk M e maupun \\.arung ma& Pertlrmbuhan tersebul
unruk wilayah Kota Bogor mencapai 10,56 persen selama tahun 2003 (BPS, Kota Bogor, 2004). Penumbuhan ).ang pesat pada irdushi ini membaaa @a
tingkat
pasaingan yang semakin kompetitif. Untuk itu, setiap per& barus mampu memuskan sttategi aras dasar kebutuhan pass sasaran. Rumusan W g i yang
tepai juga didasarkao pada pengetahuan dan i n f a m i tentang pesaing yang
ada
dalam indushi. Kedaanini
merupakan peluang sekaligus tantangan bagi setiaprestoran yang ada dalam industri maupun yang
akan
masukind&
termasuk
Waroeng Girli yangada
di Kota Bogor.Kondisi pasar serta penentuan segmen sasaran yang sulit diidentifikasi bagi Waroeng Girli, maka diperlukan survey ternadas karabrteristik komumen, perilaku pembelian sena faktor-fah-tor yang mernpengaruhinya Hal
ini juga perlu diteliti
karena secara jumlah pengunjung dan jumlah belanja setiap pengunjung rnasih jauh dari w e t yang direncanakan oleh manajernen WG. Analisis lanjutan berupa analisii terhadap dimensi nilai guna restoran y n g dianggap penting oleh pasarsasaian j u g penting dilah-ukan. Disamping itu, setiap perusahaan juga perlu mengetahui keadaan dan perilaku pesaing. Pengetahuan ini diperoleh dengan mengukur tingkat kinerja dirnensi nilai guna dari setiap restoran sejenis yang
ada
dalam industri. Dasar pengetahmu inilah yang dapat dijadikan pertimbangan setiap restoran d a m m e m u s k a n mategi bersaingnyaUniu4 itu, penelitian rang dilakdcan dalam m&a mengetahui
-eristik
konsumen Waroeng Girli OVG), menganalisis perilaku pembetiul dan faktor-
pada identifkan
faktor yang m e m p e n g h y a Penelitian juga dkahkan 'dimensi nilai guna resoran yaog divlggap penting sekaligus mengukur kinerja setiap dimensi nilai guna tersebut. Pengukuran kinerja dimensi nilai guna restoran dilakukan pada tiga restoran sejenis yang
ada
di
Kota Bogor. Hasil pengukuran k i w j a dimensi nilai guna redoran digunakan untuk analisis peta posisi persaingan d i a n m ketiga r e s t o m Hasil ar,alisii ini dijadikandaw
dalamMetode pengambilan sarnpel )9ng di& adahb ~R-pr0babilir.Y
sampling dengan teknik judment sampling. Pe~lgambilan sampel dilakukan pada
salab s . dari ketiga restoran, karena kondisi konrumen restoran
cukup
sulit apabila dilakvkan judgment smnpling di luar restoran. Halini
juga rmhlk melihatpehdingan tingkat kinerja d i d nilai k n a restoran dari sxtu
perspektif.
Sampel diambil pada WG sebaoyak % msphden yang valid Respondenini
sebelumnya pemah berkunjung ke \Varoeng Taman (WT) dan Waroeng Kebun(WK) minimal satu kali. P e n g a m b i i data
dilaksanakao
pada bulan 'Januari sampai dengan Mare 2006. Data yang digunakan dalamanalids
adala. data primer dan data sekunder. Data primer dipml& dari hasil aawanolra hmgsmgdengan konsumen dan pihak manajemen ketiga restoran. Data sehmder diperoleh dari informasi Badan
Pusat
Statistik Kota Bogor, ti-, papustakaan,dan
internet Metodeanalids
data dilakukan dengan uji validitas, j i reliabilitas, tabulasi deslrriptif, kuantitatif deskriptif,dan
analisis rasio dari model mat&konsumen.
Hasil analisis temadap karakterinik responden memberikan gambaran bahwa mayoritas responden b m u r 17-25 tahun d e n p a jenis kelamin lab-laki, pekerjaan mayoritas
wiramana
dengan tingka~ pendaparan Rp 500.000-<Rp 1.000.000. T i t pengelurn terhadap msltanandan
minuman a mRp
2SO.000-<Rp5oO.ooO, tingkat pendidikan sarjana,dan
domisili responden mayoritas di Kota Bogor dengan suku daerah SundaProses perilaku pembelian pada pengena:an keburuhan dapat dii-
dari faktor internal dan falnor ekstemal. Faktor pendorong in& responden melalukan pembelian di WG karena ingin mencobs Adapun faktor eknemal adan)a live muric
dan
diajak teman Sumber i n f o m i mayoritas yang digunakan responden adalah temanlkenalan. Evaluasi al-f ) m g menjadi peaiimbangan dan fohw p e r b h responden mengunjungi WG pertama kaliadahb
rasa menu Sifat kunjungan masib terganmg situasi, fre4uensi kunjungan ke WG baru pertama kali. Adapun reaksi responden jika h a r p menu di WG m&ami kenaikan mayoritas tetapakan
meanbeti. Jika menu yang dipesan tidak tersedia,responden akan memesan menu lain. Hasil pembelian mayoritas responden m e n p m h n puas dan berminat untuk berkunjtmg kembali.
Pengaruh lingkungan pada proses pembelian jika dilu dari pengaruh perbedaan waktu, maka sebagian besar responden berkunjung pada malam hari. Adapun pen& kebiasaan makan dan kepenxyaan agama mayoritas bersifat biasa pengaruhnya Responden sebagian besar hanya menyediakan uaa?u untuk makan ketika berkunjung. K e b i i pexgi secara umum
bersama
ternan, serta pengaruh dominan dalam memntukan pembelian sebagianbesar
diri sendiri.Adapun pen& adanya iklanlpromosi
dan
kenaikan BBM bagi mayoritas responden bersifat b i i saja pengaruhnya K e b m e d h n waktu berpenparub bagisebagiao
besar respondem Lebih dari dua pertiga mqmnden mengetahti WG sebagai restoran berbentuk kafe untuk santai atau istirahat. Responden mayoritas menyenangi musik POP baik populer maupun klasik.Pengukuran
tingkai kepenringan dilakuk3n dengan model analisis mat&konsumen Analisis dilakukan dengan dua tabap, yaitu pada dimensi nila guna
-ran,
dan
dimensi emosional k o n s u m a ~ Tiglcat k w g a n dimarsi detail-
b m b a h n tin* kepentingan dimensi nilai guns umum~m, yaitupada
W i t a s menu restoran secara bennutan tiam kepentingan mulaidsri
m.
makan yang higienis, citarasa minu- tit- makanan, variasirnakanan
dan
minuman sa-ta infonnasi kanhgan gizidan
E&L Untuk d i m m i Witas layanan rrstoran s e a ~ a bennutim %airy sikap p l a ~ a n kcapatan playanan. Unrtan tingka~ kepentingan pa& dimensi kmudahan mulaidari
kemudahan memanggil pelayan, lokasi wastafel yangstrategis,
akses
b%sportasi umum,dan
display menu yang mudah dilihat. Dimensi harga menu restoran hanya satu dimensi &tail, yaitu potongan harga pada pembelian jumlah poni te.rtmtu. Adapun dimensi emosional konnunen memiliki urutan kepsltingan, yaitu mulaidari
aroma makanandan
minuman, l i w music, penempan ruangan, taman dengan suasana alami, u'iuna ot ruangan, d m rusngan r e r b hTi*
kinerja diukur dan dikelompokan ke &lam dimensi nil4 guna resoran yang memiliki kinerja t a b & dan dimensi nilai guna prig rnemi1ik.i kinaja terburuk pada WG. Kinaja terbaik WG, yaitu pada d i m m i citarasa ndanan, citarasa minuman, variasi makanandan
minuman, pehalatan makanyang higienis, k- pelayan, sikap p l a y a . , aroma maLanan
dan
mincnnan,ruang
terbuka,
penerangan mgq live rmrtic: display menu yag mudah dilihat, kemudahan memanggil pelayan,akses
transportasiumum,
s a t a lokasi westafel dan toilet yang sfra&egis. Adaprm kinerja terblnuk WG, yaitupada
informasi kandungan nutrisi dan gizi, potongan harga untuk pembelian pada jumlah p m i tatentywama
cat ruangan, dan taman dengan suasana alami.WT
maniliki tiga belas kinerja terbaik dan lima kineaja ierblmk.WK
memiliki 14 k i w j attrbaik
dan empat kinerja tcrblmrk. Proponi ini hampir sama pa& ketiga restom Namun, adasedikit perbedaan
pada dimensi nilai guna detail w r a n yangmenjadi kinetja
tertmik
dan kinerja terburuk pada masing-masing restoranBerdasarkan hasil andisis peta posisi penaingan menunjukkan bahwa WG berada pada peta posisi nrte delapan.
WT
berada pada peta posisi nrte lima danWK
berada pada peta posisi lute empat P e a posisi yang dihadapi oleh WGtmebui menentukan rumusan suategi bersaing yang ditaapkan Stratcgi bersaing yang diterapkan WG mengacu pada dua isu utmm yaitu pada kebijakan dimensi nilai guna restoran
dan
kebijakm pada dimensi harga menu restoran. WG menerapkan strategi beming dengan menawakan perrepsi nilai guna yang lebihtinggi kepada konsumm dengan penurunan harga. WG
harus
mempertah;mkan saalegi yang sudah diterapkan dengan terus rneningkakan nilai guna rrstorantendama pada kualitas menu restoran, dimcnsi emosional konsumen serta pada dimensi nilai guna restoran yang memiliki kinerja terburuk.
WG
sebahya jugatetap mempertahankan harga menu, ka.rma
sudah
memiliki pase?si mrrrah dim-konsurnen. Artinya, prioritas penerapan
straeq$
basaing WG lebih fokus pada peningkatan dimensi nilai guna restoran. Prioritas ini berdasarkanAA'ALISJS FOILMULASJ SIXATEGI BERSAIKG W O R A h '
BERDASARKAN PERSPEKTIF KONSUMEN
(Studi Kasus: Warosng Girii Kota Bogor, Jawa Barat)
Oleh :
Suheri .
Sehagai salah satu syarat untuk mempeyoleh gelar Sarjana Pertanian Pads Fakultas Pertanian
Institut pertank; Bogor
PROGRAM STUD1 WLiiAJEhIEN AGRIBISKIS
FAKULTAS PERTAiiIm
INSTJTUT PERTAWAN BOGOR
Namn
NRP
DrJr. Hmv
K.
S. L h r v a h blXeNIP. 131 578
190