• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi pengunjung terhadap layanan sirkulasi bahan pustaka di Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Persepsi pengunjung terhadap layanan sirkulasi bahan pustaka di Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

Skripsi ini berjudul “PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP LAYANAN SIRKULASI BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UMUM KOTAMADYA JAKARTA PUSAT”. Telah diujikan dalam siding Munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pada tanggal 11 Desember 2008. skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata (S1) pada Jurusan ilmu Perpustakaan dan Informasi.

Jakarta, 11 Desember 2008 Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang, Sekretaris Sidang

Jurusan Ilmu Perpustakaan Jurusan Ilmu Perpustakaan

dan Informasi dan Informasi

Drs. Rizal Saiful Haq, MA Pungki Purnomo, MLIS

NIP: 780 005 380 NIP: 150 295 486

Penguji, Pembimbing,

Drs. Rizal Saiful Haq, MA Alfida, MLIS

(2)

iii ABSTRAK Ani Umu Hani

Persepsi Pengunjung Terhadap Layanan Sirkulasi Bahan Pustaka Di Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat

Penelitian ini tentang persepsi pengunjung terhadap layanan sirkulasi bahan pustaka di Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah layanan sirkulasi yang ada di perpustakaan umum Kotamadya Jakarta Pusat sudah memadai dan baik serta dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi para pemakai/pengunjung. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan April 2008. Populasi penelitian ini adalah pemakai/pengunjung Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat. Sampel yang diambil sebanyak 89 responden, sedangkan data yang digunakan adalah data primer yaitu melalui kuesioner yang dilakukan secara accidental sampling, yaitu teknik pengambilan sampel tidak ditetapkan lebih dahulu, namun penelitian langsung mengumpulkan data dari unit sampling yang kebetulan ada atau ditemui pada saat penelitian.

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohiim

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Persepsi Pengunjung Terhadap Layanan Sirkulasi Bahan Pustaka Di Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat”.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis merasakan betapa

pentingnya arti kesabaran, keikhlasan, keyakinan dan ketekunan, yang semua itu hanyalah berkat kekuasaan Allah Swt.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan program strata 1 (S1) Universitas Islam Negeri. Dalam

penyusunan ini, penulis menyadari bahwa tanpa bantuan berbagai pihak penyusunan skripsi ini tidak dapat berhasil.

Penulis ucapkan kepada berbagai pihak yang telah membantu dan membimbing dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada :

1. Bapak Dr. Abdul Chair, M.A selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Drs. Rizal Saiful Haq, MA selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(4)

v

4. Ibu Alfida, MLIS selaku Dosen pembimbing skripsi ini yang dengan sabar, penuh semangat dan perhatiannya dalam memberikan pengarahan, bimbingan, serta saran kepada penulis sehingga skripsi ini selesai.

5. Ibu Kepala Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat yang sangat baik, ramah, sabar serta banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis.

6. Seluruh dosen Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah banyak memberikan pengetahuan, bimbingan dan nasehat kepada penulis.

7. Ibu Ida Farida, MLIS terimakasih atas bantuan dan arahannya.

8. Bapak, Ibu, dan suamiku tercinta. Adik-adiku yang tersayang Basit, Ina, Arif, Affa, Istiqomah dan keluarga atas kasih sayang, cinta, perhatian, dorongan, kerja keras yang terpenting do’a yang tidak pernah luput buat penulis selama ini.

9. My Uncle Bapak Hazam dan Bapak Mujahidin terimakasih atas nasehatnya, curhatannya, dan semangatnya.

10.Pak Haris yang telah membantu saya dalam mengumpulkan informasi serta data-data tentang Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat terimakasih atas bantuannya.

(5)

vi

12.Teman-temanku Muji, Putri, Indra, Mulki, Salaf, Ka Ana, Ka Ida, Sahal, dan seluruh anak IPI angkatan 2004, semoga kita selalu menjalin silaturahminya.

13.Serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Skripsi ini masih banyak kekurangannya untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan dari pembaca agar memperluas dan pendalaman teori ini. Akhir kata, Jazakumullah Khairon Katsiron kepada semua yang telah banyak membantu, bimbingan, nasehat dan motivasi kepada penulis semoga Allah SWT membalas apa saja yang kalian berikan. Amiin.

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Jakarta, Januari 2009

(6)

vii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... i

HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN... ii

ABSTRAK... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Metodologi Penelitian ... 5

E. Sistematika Penulisan... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persepsi... 11

1. Pengertian Persepsi ... 11

2. Pengelompokkan Persepsi ... 11

3. Macam-macam Persepsi... 12

(7)

viii

1. Pengertian Perpustakaan Umum ... 13

2. Fungsi dan Tugas Perpustakaan Umum ... 16

3. Tujuan Perpustakaan Umum... 18

C. Pengunjung/pemakai Perpustakaan Umum... 19

D. Layanan Sirkulasi... 20

1. Pengertian Layanan Sirkulasi ... 20

2. Tugas dan Fungsi Layanan Sirkulasi ... 21

3. Kegiatan Layanan Sirkulasi ... 23

4. Jenis-Jenis Layanan Sirkulasi... 24

5. Sosialisasi Peraturan... 26

6. Fasilitas Layanan Sirkulasi... 28

7. Tenaga Perpustakaan/SDM... 29

E. Bahan Pustaka... 31

F. Persepsi Pengunjung Terhadap Layanan Sirkulasi Perpustakaan Umum ... 32

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN UMUM KOTAMADYA JAKARTA PUSAT A. Sejarah Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat ... 38

B. Visi dan Misi Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat ... 40

(8)

ix

D. Tenaga Perpustakaan Perpustakaan Umum Kotamadya

Jakarta Pusat ... 43 E. Sistem dan Jenis Pelayanan Perpustakaan Umum

Kotamadya Jakarta Pusat... 44 F. Gedung/Ruang dan perlengkapan Perpustakaan Umum

Kotamadya Jakarta Pusat... 47 G. Koleksi Perpustakaan Umum

Kotamadya Jakarta Pusat... 48 H. Peraturan dan tata Tertib Perpustakaan Umum

Kotamadya Jakarta Pusat... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Proses Penelitian ... 53 B. Pembahasan ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... 78 B. Saran... 80

(9)

x

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

1. Koleksi Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat... 49

2. Perolehan Data ... 54

3.1 Identitas responden... 54

3.2 Usia responden ... 55

3.3 Keanggotaan responden... 55

3.4 Pekerjaan responden... 56

3. Persepsi Pengunjung Terhadap Layanan Sirkulasi Bahan Pustaka di Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat ... 56

4.1 Pemakai mengenal perpustakaan ... 57

4.2 Keanggotaan responden di perpustakaan umum ... 58

4.3 Alasan tidak menjadi anggota perpustakaan umum Kotamadya Jakarta Pusat... 59

4.4 Lamanya responden menjadi anggota perpustakaan umum Kotamadya Jakarta Pusat... 60

4.5 Tujuan responden mengunjungi perpustakaan umum Kotamadya Jakarta Pusat... 61

4.6 Waktu kunjungan responden ke perpustakaan umum Kotamadya Jakarta Pusat... 62

4.7 Lamanya responden berkunjung di perpustakaan umum Kotamadya Jakarta Pusat... 62

4.8 Intensitas kunjungan responden ke perpustakaan ... 63

4.9 Kelengkapan koleksi di perpustakaan ... 64

4.10 Beberapa jenis koleksi yang kurang lengkap di perpustakaan... 65

4.11 Persepsi pengunjung terhadap kondisi gedung perpustakaan umum Kotamadya Jakarta Pusat... 66

(10)

xi

4.13 Kenyamanan terhadap ruang baca perpustakaan umum Kotamadya Jakarta Pusat... 68 4.14 Alasan menjawab tidak nyaman terhadap ruang baca pada

perpustakaan umum Kotamadya Jakarta Pusat... 69 4.15 Kemudahan OP AC dalam penelusuran dokumen di perpustakaan

umum Kotamadya Jakarta Pusat ... 70 4.16 Jumlah buku yang dipinjam dalam sebulan terakhir di perpustakaan

umum Kotamadya Jakarta Pusat ... 71 4.17 Jenis koleksi yang sering dipinjam di perpustakaan umum

Kotamadya Jakarta Pusat... 71 4.18 Persepsi pengunjung terhadap sikap petugas sirkulasi di

perpustakaan umum Kotamadya Jakarta Pusat... 72 4.19 Pengetahuan tentang jenis layanan sirkulasi yang ada di

perpustakaan umum Kotamadya Jakarta Pusat... 73 4.20 Persepsi pengunjung terhadap layanan sirkulasi di perpustakaan

umum Kotamadya Jakarta Pusat ... 74 4.21 Pemahaman terhadap peraturan-peraturan layanan sirkulasi yang ada

di perpustakaan umum Kotamadya Jakarta Pusat... 75 4.22 Jenis peraturan pelayanan yang diterapkan di perpustakaan umum

Kotamadya Jakarta Pusat... 76 4.23 Sikap petugas terhadap responden yang melanggar peraturan layanan

(11)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner

(12)

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

4. Koleksi Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat... 46

5. Perolehan Data ... 52

3.1 Identitas responden... 52

3.2 Usia responden ... 53

3.3 Keanggotaan responden... 53

3.4 Pekerjaan responden... 54

6. Persepsi Pengunjung Terhadap Layanan Sirkulasi Bahan Pustaka di Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat ... 54

4.1 Pemakai mengenal perpustakaan ... 54

4.2 Keanggotaan responden di perpustakaan umum ... 55

4.3 Alasan tidak menjadi anggota perpustakaan umum Kotamadya Jakarta Pusat... 57

4.4 Lamanya responden menjadi anggota perpustakaan umum Kotamadya Jakarta Pusat... 58

4.5 Tujuan responden mengunjungi perpustakaan umum Kotamadya Jakarta Pusat... 59

4.6 Waktu kunjungan responden ke perpustakaan umum Kotamadya Jakarta Pusat... 60

4.7 Lamanya responden berkunjung di perpustakaan umum Kotamadya Jakarta Pusat... 60

4.8 Intensitas kunjungan responden ke perpustakaan ... 61

4.9 Kelengkapan koleksi di perpustakaan ... 61

4.10 Beberapa jenis koleksi yang kurang lengkap di perpustakaan... 63

(13)

xiv

4.12 Persepsi pengunjung terhadap fasilitas perpustakaan umum Kotamadya Jakarta Pusat... 65 4.13 Kenyamanan terhadap ruang baca perpustakaan umum Kotamadya

Jakarta Pusat... 66 4.14 Alasan menjawab tidak nyaman terhadap ruang baca pada

perpustakaan umum Kotamadya Jakarta Pusat... 67 4.15 Kemudahan OP AC dalam penelusuran dokumen di perpustakaan

umum Kotamadya Jakarta Pusat ... 68 4.16 Jumlah buku yang dipinjam dalam sebulan terakhir di perpustakaan

umum Kotamadya Jakarta Pusat ... 69 4.17 Jenis koleksi yang sering dipinjam di perpustakaan umum

Kotamadya Jakarta Pusat... 69 4.18 Persepsi pengunjung terhadap sikap petugas sirkulasi di

perpustakaan umum Kotamadya Jakarta Pusat... 70 4.19 Pengetahuan tentang jenis layanan sirkulasi yang ada di

perpustakaan umum Kotamadya Jakarta Pusat... 71 4.20 Persepsi pengunjung terhadap layanan sirkulasi di perpustakaan

umum Kotamadya Jakarta Pusat ... 72 4.21 Pemahaman terhadap peraturan-peraturan layanan sirkulasi yang ada

di perpustakaan umum Kotamadya Jakarta Pusat... 73 4.22 Jenis peraturan pelayanan yang diterapkan di perpustakaan umum

Kotamadya Jakarta Pusat... 74 4.23 Sikap petugas terhadap responden yang melanggar peraturan layanan

(14)

xv BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan merupakan salah satu sarana untuk mencerdaskan bangsa dan sebagai bagian integral dari pembangunan dan pendidikan Nasional dalam rangka meningkatkan pengetahuan, informasi dan keterampilan masyarakat. Perpustakaan juga merupakan salah satu sarana pendidikan baik pendidikan formal maupun non formal. Semua ini disebabkan perpustakaan memiliki tugas sebagai tempat penyimpanan dan penyediaan informasi kepada para pengguna perpustakaan. Seiring dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia perpustakaan menjadi semakin berkembang. Perkembangan perpustakaan dapat dilihat dengan semakin banyaknya perpustakaan, baik perpustakaan yang berukuran besar maupun berukuran kecil.

Dalam disiplin ilmu perpustakaan, perpustakaan dibagi menjadi: perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan nasional. Dalam pembahasan skripsi ini, penulis akan membahas mengenai perpustakaan umum.

Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani masyarakat umum. Tugas perpustakaan umum adalah melayani masyarakat dari berbagai golongan tanpa membedakan agama maupun ras dan menggalakkan masyarakat agar gemar membaca dan belajar mandiri.1

1

(15)

xvi

Perpustakaan umum juga menyimpan hasil karya manusia berupa karya cetak dan karya rekam yang dapat didayagunakan untuk keperluan pendidikan, penelitian, penelusuran dan rekreasi. Hal ini dimaksudkan agar karya budaya yang terkandung dalam karya cetak dan karya rekam dapat diwariskan dan disebarluaskan dari generasi ke generasi berikut, tanpa batas waktu dan berlanjut. 2

Perpustakaan umum menyediakan beragam informasi yang tidak terbatas pada salah satu disiplin ilmu saja tetapi mencakup semua disiplin ilmu. Ini disebabkan pengunjung yang datang berasal dari latar belakang yang berbeda sehingga kebutuhan informasinya pun berbeda. Hal ini untuk menggalakkan masyarakat agar gemar membaca dan belajar mandiri.3

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai lembaga, yang sepatutnya mampu memenuhi kebutuhan informasi bagi para pemakainya, maka perpustakaan secara garis besar memiliki dua jenis layanan, yaitu layanan teknis dan layanan pemakai. Pelayanan kepada pemakai perpustakaan dapat dijalankan dengan baik jika pelayanan teknisnya dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Misalnya pengadaan bahan koleksi perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pemakai perpustakaan, buku-buku yang terdapat di perpustakaan dicatat dalam buku induk, semua buku diklasifikasikan sesuai dengan sistem klasifikasi, diberi label, kartu buku, kantong buku dan disampul.4

2

Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), Cet. 1, h.2.

3

Ibid., h. 17. 4

(16)

xvii

Setiap perpustakaan pasti mempunyai kegiatan sirkulasi, meskipun tidak semua perpustakaan meminjamkan koleksinya untuk dibawa keluar perpustakaan. Sangat janggal bila suatu perpustakaan tidak menyediakan ruang baca dan koleksinya tidak boleh dipinjam keluar.

Sirkulasi bahan perpustakaan merupakan unsur penting dalam kegiatan perpustakaan. Betapapun besar koleksi yang dimiliki sebuah perpustakaan, kalau sirkulasi dan pemakaiannya tidak lancar, atau sedikit saja yang memanfaatkannya, maka kecil arti perpustakaan tersebut. Tetapi sebaliknya jika kegiatan yang dilakukan oleh bagian sirkulasi aktif dan lancar, maka perpustakaan tersebut boleh dikatakan baik.5

Perpustakaan harus dapat memotivasi sistem dan pelayanan yang terbaik, upaya perpustakaan untuk memberikan layanan kepada pengunjung hendaknya prima yang berarti “ pelayanan yang lebih cepat, lebih baik, lebih akurat dan lebih terbaru”.6

Penulis tertarik untuk meneliti pada pelayanan sirkulasi Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat. Dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil judul “Persepsi Pengunjung Terhadap Layanan Sirkulasi Bahan Pustaka di Perpustakaan Umum Jakarta Pusat”.

5

Karmidi Martoatmojo, Pelayanan Bahan Pustaka ( Jakarta: Universitas Terbuka, 1993), h. 37.

6

(17)

xviii B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan mudah, terarah dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu adanya pembatasan masalah.

Pembatasan dalam penelitian ini hanya membahas mengenai “Persepsi Pemakai atau Pengunjung Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat Terhadap Layanan Sirkulasi Bahan Pustaka”. Pemakai/pengunjung perpustakaan umum adalah pelajar, mahasiswa, pegawai negeri sipil, dan lain-lain yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan perpustakaan dalam rangka mencari informasi yang dibutuhkan.

Sedangkan rumusan masalahnya adalah persepsi pengunjung terhadap: 1. Apakah fasilitas layanan sirkulasi bahan pustaka pada Perpustakaan

Umum sudah memadai bagi para pengunjung perpustakaan?

2. Apakah peraturan/prosedur yang mendukung dalam layanan sirkulasi perpustakaan tersedia dengan baik dan tersosialisasi?

3. Bagaimana kompetensi tenaga perpustakaan atau SDM dalam memperbaiki layanan sirkulasi di perpustakaan?

4. Jenis-jenis layanan apakah yang tercakup dalam layanan sirkulasi di perpustakaan umum kotamadya Jakarta pusat ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah untuk: 1. Mengetahui apakah fasilitas layanan sirkulasi bahan pustaka pada

(18)

xix

2. Mengetahui apakah peraturan atau prosedur yang mendukung dalam layanan sirkulasi di perpustakaan sudah tersedia dengan baik atau tersosialisasi.

3. Mengetahui bagaimana kompetensi tenaga perpustakaan atau SDM perpustakaan dalam memperbaiki layanan sirkulasi.

4. Mengetahui jenis-jenis layanan yang tercakup dalam layanan sirkulasi pada perpustakaan umum kotamadya Jakarta pusat.

Manfaat penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan pengembangan bahan

pustaka di Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat.

2. Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam meraih gelar kesarjanaan strata satu (S1) Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bagi penulis sebagai sarana menambah wawasan dalam praktik pelaksanaan kepustakawanan.

4. Untuk dapat bermanfaat secara langsung bagi pustakawan guna meningkatkan layanan kepada pengunjung Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat.

D. Metode Penelitian

(19)

xx 1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yakni penelitian yang bermaksud untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada atau kejadian apa saja yang terjadi saat penelitian dilakukan.7 Metode deskriptif merupakan prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan, melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dll) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.8 Penelitian deskriptif umumnya bertujuan mendeskripsi secara sistematis, faktual dan akurat terhadap suatu populasi atau daerah tertentu mengenai berbagai sifat dan faktor tertentu.9 Metode deskriptif juga bertujuan untuk mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku.10 Dalam penelitian ini penulis hendak mendapatkan gambaran mengenai persepsi pengunjung terhadap layanan sirkulasi bahan pustaka Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat. 2. Pendekatan

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dengan melakukan pengukuran terhadap gejala yang ada pada penelitian. Pendekatan kualitatif adalah tradisi penelitian yang tergantung pada pengamatan sesuai dengan orang-orang di sekitar

7

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian ( Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 309. 8

Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial ( Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press, 2003), Cet. 10, h. 63.

9

Gempur Santoso, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif ( Jakarta: Prestasi Pustaka, 2005), h. 29.

10

(20)

xxi

objek penelitian dalam bahasa peristilahan sendiri.11 Sedangkan penelitian kuantitatif adalah salah satu model menemukan kebenaran konsep, hubungan konsep-konsep melalui wilayah-wilayah yang luas dengan populasi tanpa atau menggunakan sampai dalam jumlah besar.12 Kualitatif bertujuan menghasilkan hipotesis dari penelitian lapangan.13

3. Jenis dan Sumber Data

a. Data Sekunder: Data sekunder ini berasal dari kepustakaan, yakni terdiri dari buku-buku, literatur-literatur, artikel dan dokumen yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

b. Data Primer: data primer ini bersumber dari responden langsung yang ditemui di lapangan (lokasi penelitian) dengan menyebarkan kuesioner kepada pengunjung Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat.14 4. Teknik Penarikan Sample

Populasi ialah seluruh objek penelitian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan, sedangkan sample adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat.

Teknik penarikan sample pada penelitian ini dilakukan dengan cara Accidental sampling, yaitu teknik pengambilan sample tidak ditetapkan lebih dahulu, namun penelitian langsung mengumpulkan data dari unit

11

Lexy J Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), Cet. 2, h. 3.

12

Ipah Farihah, Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ( Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), Cet. 1, h. 39.

13

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 146.

14

(21)

xxii

sampling yang kebetulan ada atau ditemui pada saat penelitian.15 Untuk pengambilan sample diambil dari jumlah rata-rata pengguna atau pengunjung perbulan, untuk menentukan ukuran sample dari populasi menggunakan rumus Slovin. (1960) sebagai berikut:

2 1 Ne

N n

+ =

Ket: n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi

e = Batas Kesalahan yang diinginkan (10% dari populasi)16 5. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan data dengan menggunakan cara:

a. Studi Pustaka (Library Research), dalam studi pustaka ini penulis melakukan dengan mempelajari buku-buku, dokumentasi dan artikel yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

b. Penelitian Lapangan (Field Research), penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data secara langsung kelapangan melalui:

1) Observasi yaitu pengamatan langsung kelapangan kerja pelayanan Perpustakaan. Observasi ini dilakukan di Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat, yaitu melakukan pengamatan secara langsung untuk mendapatkan data yang diperlukan oleh penulis yang sesuai dengan pembahasan skripsi ini.

15

Iwan Ariawan, Besar dan Metode Sample Pada Penelitian Kesehatan ( Depok: Jurusan Biostatistik dan Kependudukan FKM UI, 1998), h. 89.

16

(22)

xxiii

2) Wawancara dilakukan kepada kepala Perpustakaan Umum Jakarta Pusat untuk mendapatkan profil perpustakaan dan gambaran umum Perpustakaan Umum.

3) Angket atau Kuesioner diberikan kepada para pengunjung baik yang menjadi anggota atau non anggota perpustakaan.

6. Teknik Pengolahan Data

Sesudah data-data diperoleh maka langkah selanjutnya adalah teknik pengolahan data. Tujuannya untuk memudahkan dan mempercepat analisis data.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini terdiri dari 5 bab dan tiap bab terdiri dari beberapa sub bab sebagai berikut:

Bab I adalah pendahuluan yang membahas tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II adalah kerangka teori, berisi uraian mengenai definisi perpustakaan Umum, tugas dan fungsi perpustakaan, serta pengertian sirkulasi.

Bab III adalah gambaran umum, berisi mengenai sejarah perpustakaan Umum, struktur organisasinya, tugas dan fungsi perpustakaan Umum, koleksi perpustakaannya serta fasilitas dan sistem pelayanan perpustakaan.

(23)

xxiv

(24)

xxv BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Persepsi

1. Pengertian Persepsi

Menurut Kamus Istilah Konseling dan Terapi, yang dimaksud dengan persepsi adalah penilaian seseorang pada suatu kesadaran tunggal yang timbul dari proses penginderaan saat tampiolnya suatu stimulus, dibedakan istilah ‘pemahaman’ yang sifatnya sangat kompleks.17

Sedangkan Alisuf Sabri berpendapat bahwa: “ Persepsi adalah proses dimana individu dapat mengenali objek-objek dan fakta objektif dengan menggunakan alat-alat individu.18

Definisi yang hampir sama dikemukakan oleh Sarlinto, menurutnya “ Persepsi” adalah kemampuan untuk mengorganisasikan, membeda-bedakan, pengelompokkan, menfokuskan perhatian atau pengamatan pada suatu objek.19

2. Pengelompokkan Persepsi

Secara garis besar persepsi dibedakan dalam dua jenis, yaitu persepsi mengenai benda dan persepsi sosial. Yang membedakan kedua

17

Andi Mappiare, Kamus Istilah Konseling dan Terapi (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2006), h. 239.

18

Alisuf sabri, Psikologi Umum dan Perkembangan (Jakarta: Pedoman Ilmu, 1993), h. 45.

19

(25)

xxvi

jenis persepsi ialah sifat dari unsur-unsur mediasi atau pengantar, kemajemukan stimulusnya dan peranan dari proses konstruksi dalam pemberian makna. Dalam persepsi benda, objek stimulusnya merupakan suatu hal atau benda yang nyata dapat kita raba, dirasakan dan dapat diindera secara langsung. Sedangkan persepsi sosial bisa terjadi karena kontak secara tidak langsung, seperti melalui cerita atau apa yang kita dengar dari orang lain, dari surat kabar, radio, dan lain-lain. Pada persepsi sosial stimulusnya mungkin tidak bisa kita raba, rasakan dan hanya dapat ditangkap melalui penginderaan terhadap sejumlah petunjuk, misalnya emosi, motif, sikap dan lainnya.

3. Macam-macam Persepsi

Macam-macam persepsi dimaksudkan untuk mempertajam pemahaman tentang persepsi sosial, dengan menunjuk pada beberapa objek sosial khusus, seperti:

a. Persepsi orang, merupakan suatu bidang kajian yang paling banyak mendapat perhatian para ahli psikologi sosial.

b. Persepsi emosi, yaitu untuk mengenal stimuli apa saja yang dapat menimbulkan persepsi bahwa seseorang sedang mengalami suatu emosi tertentu.

c. Persepsi sifat atau ciri kepribadian, yaitu persepsi mengenai sifat atau ciri kepribadian seseorang.

(26)

xxvii

tertentu pada dini seseorang atau menerangkan apa yang menjadi motif dari timbulnya sesuatu tingkah laku.

e. Persepsi diri, yaitu persepsi yang menunjukkan pada persepsi pribadi seseorang mengenai ciri-ciri dan kualitas diri sendiri.

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi persepsi

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukkan persepsi, yaitu: a. Setereotip yaitu pandangan kita tentang ciri-ciri tingkah laku dari

sekelompok masyarakat tertentu.

b. Persepsi diri yaitu pandangan kita terhadap diri kita ternyata juga sangat mempengaruhi pembentukkan kesan pertama kita.

c. Situasi dan kondisi.

d. Ciri-ciri yang ada dalam diri orang itu, yaitu daya tarik fisik seseorang misalnya sangat mempengaruhi kesan pertama.20

B. Perpustakaan Umum

1. Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang seluruh atau sebagian dananya disediakan oleh masyarakat dan penggunaannya tidak terbatas pada kelompok orang tertentu.21 Pengertian yang sama juga dinyatakan oleh Sulistyo Basuki dalam bukunya Pengantar Ilmu Perpustakaan, bahwa perpustakaan umum adalah perpustakaan yang

20

Toha Nursalam, Psikologi Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 48-53.

21

(27)

xxviii

diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani masyarakat umum.22 Perpustakaan juga dapat diartikan sebagai lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat.23 Perpustakaan umum juga dapat diartikan sebagai perpustakaan yang mempunyai tugas melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan usia, tingkat sosial, tingkat pendidikan, dan lain-lain.24

Perpustakaan umum didirikan untuk melayani semua anggota masyarakat yang memerlukan jasa informasi dan perpustakaan. Jadi perpustakaan umum bersifat terbuka untuk umum, dibiayai dengan dana dari masyarakat umum, dan memberikan jasa pelayanan yang bersifat cuma-cuma.

Perpustakaan sangat penting bagi kehidupan kultural dan kecerdasan bangsa, karena perpustakaan umum merupakan satu-satunya yang dapat dikunjungi oleh masyarakat umum. Demikian pentingnya peranan perpustakaan umum bagi kecerdasan bangsa sehingga UNESCO mengeluarkan manifesto perpustakaan umum pada tahun 1972. Adapun manifesto UNESCO menyatakan bahwa perpustakaan umum mempunyai empat tujuan utama yaitu:

22

Sulistyo-basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991), h. 46.

23

Sutarno, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h. 32.

24

(28)

xxix

a. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan yang lebih baik.

b. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat, dan murah bagi masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.

c. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka.

d. Bertindak selaku agen cultural, artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya.25

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 1993 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Umum. Peraturan Daerah khusus Ibukota Jakarta Nomor 8 tahun 1993 tentang Pembentukkan Organisasi dan Tata Kerja khusus Ibukota Jakarta.

Perpustakaan Umum Pemerintah Daerah adalah Unit Pelaksana Daerah (UPD) Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta dalam hal pelayanan informasi, perkembangan dan pembinaan perpustakaan yang berada di bawah koordinasi administratif Sekretariat Wilayah/ Daerah.26

Perpustakaan umum sebagai sarana layanan masyarakat, berupaya memasyarakatkan perpustakaan dengan mengadakan penyajian yang

25

Sulistyo-Basuki, Op.Cit., h. 46-47. 26

(29)

xxx

menarik dan menempatkan lokasi perpustakaan pada pusat keramaian sehingga masyarakat mudah untuk mendatanginya. Perpustakaan umum turut membina masyarakat agar gemar membaca sedini mungkin, terutama anak-anak berusia Balita, anak berusia sekolah, dan masyarakat pada umumnya. Perpustakaan umum menyediakan buku-buku berdasarkan kelompok usia agar sesuai dengan selera dan kebutuhannya.27

2. Fungsi dan Tugas Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum adalah tempat penyimpanan berbagai jenis bahan bacaan. Di situ masyarakat dapat memanfaatkan bacaannya untuk menambah pengetahuan, mencari informasi atau sekedar mendapatkan hiburan. Berbagai jenis koleksi yang tersedia yaitu berupa buku, majalah, surat kabar, bahan audio visual, rekaman kaset, film dan lain-lain. Fungsi perpustakaan pun semakin luas yaitu sebagai sarana penyebaran budaya bangsa-bangsa tanpa batas ruang dan waktu.

Dengan tersedianya berbagai jenis koleksi bahan pustaka tersebut, maka fungsi Perpustakaan Umum dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Fungsi Edukatif

Perpustakaan umum menyediakan berbagai jenis bahan bacaan berupa karya cetak dan karya rekam untuk dapat dijadikan sumber belajar dan menambah pengetahuan secara mandiri. Budaya mandiri dapat membentuk masyarakat yang belajar seumur hidup dan gemar membaca.

27

(30)

xxxi b. Fungsi Informatif

Perpustakaan umum sama dengan berbagai jenis perpustakaan lainnya, yaitu menyediakan buku-buku referensi, bacaan ilmiah popular berupa buku dan majalah ilmiah serta data-data penting lainnya yang diperlukan pembaca.

c. Fungsi Kultural

Perpustakaan umum menyediakan berbagai bahan pustaka sebagai hasil budaya bangsa yang direkam dalam bentuk terekam/tercetak. Perpustakaan merupakan tempat penyimpanan dan terkumpulnya berbagai karya budaya manusia yang setiap waktu dapat diikuti perkembangannya melalui koleksi perpustakaan.

d. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan umum bukan hanya menyediakan bacaan-bacaan ilmiah, tetapi juga menghimpun bacaan hiburan berupa buku-buku fiksi dan majalah hiburan untuk anak-anak, remaja dan dewasa. Bacaan fiksi dapat menambah pengalaman atau menumbuhkan imajinasi pembacanya dan banyak digemari oleh anak-anak dan dewasa.28

Sesuai dengan pengertian perpustakaan bahwa tugas perpustakaan umum adalah mengumpulkan, menyimpan dan menyajikan koleksi bahan pustaka kepada pemakai, maka tugas pokok Perpustakaan Umum adalah sebagai berikut:

28

(31)

xxxii

a. Perpustakaan Umum disediakan oleh pemerintah dan masyarakat untuk melayani kebutuhan bahan pustaka untuk masyarakat.

b. Perpustakaan Umum menyediakan bahan pustaka yang dapat menumbuhkan kegairahan masyarakat untuk belajar dan membaca sedini mungkin.

c. Mendorong masyarakat untuk terampil memilih bacaan yang sesuai dengan kebutuhannya dalam meningkatkan pengetahuan untuk menunjang pendidikan formal, nonformal dan informal.

d. Menyediakan aneka ragam bahan pustaka yang bermanfaat untuk dibaca agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang layak sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional.29

3. Tujuan Perpustakaan Umum

Tujuan perpustakaan umum adalah:

a. Mengembangkan minat baca serta mendayagunakan semua bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan umum.

b. Mengembangkan kemampuan mencari, mengelola, dan memanfaatkan informasi yang tersedia di perpustakaan umum.

c. Mendidik masyarakat agar dapat memanfaatkan perpustakaan secara efektif dan efisien.

d. Meletakkan dasar-dasar ke arah belajar mandiri.

e. Memupuk minat baca dan menumbuhkan daya apresiasi dan imajinasi masyarakat.

29

(32)

xxxiii

f. Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah, bertanggung jawab dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional.30

C. Pengunjung/pemakai Perpustakaan Umum

Pemakai perpustakaan umum itu adalah semua lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang sosial, budaya, pendidikan, agama, suku, ekonomi, umur, asal-usul, dan jenis kelamin. Bahkan perpustakaan umum melayani para penyandang cacat (disabilities).31

Orang atau sekelompok orang yang memanfaatkan koleksi, fasilitas dan jasa perpustakaan disebut pengguna perpustakaan, pemakai, masyarakat pembaca, user.32

Pemakai adalah sasaran atau tujuan perpustakaan dalam setiap kegiatannya. Pemakai adalah masyarakat tanpa memandang batas usia, jenis kelamin, ras, agama dan sebagainya.33

Pengguna perpustakaan umum adalah semua penduduk yang hidup, bekerja, atau belajar disuatu lokasi atau kota/kabupaten tertentu tempat perpustakaan umum itu berada. Para pengguna atau calon pengguna perpustakaan itu beragam dalam umurnya, mulai dari usia anak-anak, remaja sampai orang dewasa sampai orangtua dan kakek nenek. Adapun alasan mereka datang ke perpustakaan, dewasa ini, sesungguhnya mereka tidak akan

30

Loc.Cit.

11 Sutarno NS, Mengenal Perpustakaan (Jakarta: Jala Permata, 2006), h. 53. 32

F. Rahayuningsih, Op.Cit., h. 85. 33

(33)

xxxiv

mencari buku tetapi juga mungkin majalah dan jenis pustaka lainnya. Adapula pengguna perpustakaan yang sedang menempuh pendidikan jarak jauh seperti mahasiswa Universitas Terbuka. Ada pengguna yang sedang mencari pekerjaan. Mungkin pula mereka adalah para pekerja di lembaga pemerintah atau swasta yang memerlukan informasi dalam rangka menyelesaikan tugas kantor mereka. Semua jenis pengguna ini mempunyai kebutuhan dan karakteristik yang berbeda.34

D. Layanan Sirkulasi

1. Pengertian Layanan Sirkulasi Perpustakaan

Salah satu kegiatan utama atau jasa utama perpustakaan adalah peminjaman buku dan materi lainnya. Kegiatan peminjaman ini sering dikenal dengan nama sirkulasi artinya peminjaman. 35

Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan melayani peminjaman dan pengembalian buku-buku di perpustakaan.36 Pelayanan sirkulasi juga dapat diartikan sebagai layanan pengguna yang berkaitan dengan peminjaman, pengembalian, dan perpanjangan koleksi. 37

Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan perpustakaan dalam meminjamkan buku kepada pemakai perpustakaan dan pembuatan catatan peminjaman. Sirkulasi berarti perputaran, peredaran, seperti pada sirkulasi

34

Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud, 1996), h. 42

35

Sulistyo-Basuki, Op.Cit., h. 257. 36

Sudarnoto Abdul Hakim, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan HumanioraUIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 102.

37

(34)

xxxv

udara, sirkulasi uang dan sebagainya. Dalam ilmu perpustakaan dikenal istilah peminjaman.38

2. Tugas dan Fungsi Layanan Sirkulasi Perpustakaan

Layanan sirkulasi perpustakaan bukan hanya sekedar pekerjaan peminjaman, pengembalian dan perpanjangan koleksi saja, melainkan suatu kegiatan menyeluruh dalam proses pemenuhan kebutuhan pengguna melalui jasa sirkulasi. Hal ini karena bagian layanan sirkulasi masih memiliki tugas untuk penagihan koleksi yang belum dikembalikan, penagihan denda, memberikan surat beres administrasi perpustakaan, mencatat jumlah pengunjung dan peminjam.

Bagian layanan sirkulasi harus bekerja sama dengan bagian pengembangan koleksi sehingga koleksi selalu baru dan tersedia dalam jumlah yang memadai, karena bagian sirkulasi lebih mengetahui koleksi yang dibutuhkan pengguna. Selain itu bagian sirkulasi juga harus bekerja sama dengan bagian pemeliharaan dan perbaikan koleksi perpustakaan, agar koleksi lebih efektif digunakan oleh pengguna.39

Kegiatan sirkulasi merupakan kegiatan terakhir dari otomasi perpustakaan karena sirkulasi menyangkut berbagai tugas yang lebih rumit dari pada kegiatan lain, misalnya pengatalogan. Dalam sirkulasi, data yang perlu dibuat ialah data peminjaman (misalnya nama, alamat dan nomor

38

Anwar Syamsudin, “Layanan Sirkulasi”, Makalah disampaikan Pada Pelatihan Tenaga Teknis Perpustakaan (Jakarta: Perpustakaan IAIN, 1999), h. 1.

39

(35)

xxxvi

telepon), buku yang dipinjam, tanggal jatuh waktu, tanggal pengembalian sesungguhnya.40

Perpustakaan memerlukan tenaga pelayanan sirkulasi yang secara umum mempunyai sifat seperti ramah, sabar, suka membantu, dan bertanggung jawab. Hal tersebut akan memberikan kesan bagi pemakai/pengunjung bahwa cara meminjam buku di perpustakaan tidak sulit dan menyenangkan, tentunya pemakai merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh petugas sirkulasi.41

Adapun tugas dan fungsi dari bagian sirkulasi adalah sebagai berikut:

a. Mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan.

b. Pendaftaran anggota, perpanjangan keanggotaan, dan pengunduran diri anggota perpustakaan.

c. Meminjamkan serta mengembalikan buku dan memperpanjang waktu peminjman.

d. Menarik denda bagi buku yang terlambat dikembalikan.

e. Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan pada waktunya.

f. Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku yang hilang atau rusak.

g. Bertanggung jawab atas segala berkas peminjaman. h. Membuat statistika peminjaman.

40

Sulistyo-Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), h. 28.

41

(36)

xxxvii i. Peminjaman antar perpustakaan.

j. Mengawasi urusan penitipan tas, jas, mantel, dan sebagainya milik pengunjung perpustakaan.

k. Tugas lainnya terutama yang berkaitan dengan peminjaman.42 3. Kegiatan Layanan Sirkulasi

Adapun kegiatan layanan sirkulasi adalah sebagai berikut: a. Pendaftaran peminjam,

b. Prosedur Peminjaman, c. Pemungutan denda,

d. Pengawasan buku-buku tendon (reserve books), e. Waktu,

f. Statistik peminjaman, dan g. Pinjam antar perpustakaan.43

Untuk melancarkan pekerjaan bagian sirkulasi ini, perlu dibuatkan buku petunjuk yang memuat keterangan-keterangan mengenai:

a. Peraturan penggunaan bahan-bahan perpustakaan,

b. Macam-macam bahan yang boleh dan tidak boleh dipinjamkan,

c. Kebijaksanaan mengenai masalah “lewat waktu”, besar uang denda, penggantian buku-buku yang hilang atau rusak,

d. Keterangan mengenai jam buka perpustakaan,

e. Keterangan mengenai tanda-tanda pada bahan pustaka,

42

Sulistyo-Basuki, Op.Cit., h. 257-259. 43

(37)

xxxviii

f. dan keterangan lain yang dianggap perlu untuk diketahui petugas bagian sirkulasi, bagian lain, atau para pembaca perpustakaan44

4. Jenis-Jenis Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi merupakan tugas yang amat penting untuk melayani masyarakat umum.

Menurut F. Rahayuningsih jenis-jenis layanan sirkulasi meliputi: a. Peminjaman

Peminjaman koleksi merupakan salah satu kegiatan utama dalam sirkulasi. Kegiatan peminjaman adalah suatu proses pencatatan transaksi yang dilakukan oleh petugas perpustakaan dengan pengguna pada saat pengguna meminjam koleksi. Jenis koleksi yang umum dipinjamkan adalah koleksi yang berupa buku dan CD ROOM. Jangka waktu peminjaman meliputi peminjaman jangka pendek (harian), peminjaman biasa (mingguan), dan peminjaman jangka panjang (bulanan).

b. Pengembalian atau Perpanjangan

Kegiatan pengembalian adalah kegiatan pencatatan bukti bahwa pengguna telah mengembalikan koleksi yang dipinjamnya. Kegiatan perpanjangan adalah kegiatan pencatatan kembali koleksi yang pernah dipinjam sesuai kurun waktu yang ditentukan. Perpanjangan koleksi biasanya dilakukan satu kali periode peminjaman.

44

(38)

xxxix c. Pemesanan

Pemesanan koleksi yang sedang dipinjam dapat dilayani dengan mengisi formulir pemesanan di layanan sirkulasi. Jika dalam waktu tiga hari koleksi pemesanan tidak diambil, maka koleksi akan dikembalikan ke rak atau dipinjamkan kepada anggota yang membutuhkan.

d. Penagihan

Kegiatan penagihan adalah kegiatan pemberitahuan kepada peminjam untuk meminta kembali koleksi yang dipinjam karena telah melampaui batas waktu peminjaman. Penagihan biasanya dilakukan paling banyak tiga kali pada setiap keterlambatan, misalnya penagihan pertama dilakukan tiga hari setelah keterlambatan, penagihan kedua dilakukan dua minggu setelah keterlambatan, dan penagihan ketiga dilakukan sebulan setelah keterlambatan.

e. Sanksi dan denda

Sanksi adalah suatu tindakan pemberian hukuman atas orang yang melakukan pelanggaran. Sanksi ini penting diberikan bagi pengguna yang melakukan pelanggaran, sebagai sarana untuk mendidik pengguna agar mentaati peraturan yang berlaku. Berat ringannya sanksi kepada pengguna tergantung pada jenis pelanggaran yang dilakukan.

Jenis pelanggaran yang dilakukan antara lain: 1) Keterlambatan pengembalian koleksi

(39)

xl

3) Mengembalikan koleksi dalam keadaan rusak 4) Menghilangkan koleksi yang dipinjam 5) Melanggar peraturan perpustakaan

Jenis sanksi yang diberikan antara lain:

1) Sanksi denda, besarnya denda ditentukan oleh kebijakan perpustakaan.

2) Sanksi administrasi, misalnya tidak boleh meminjam koleksi dalam kurun waktu tertentu, atau dikelarkan dari keanggotaan perpustakaan.45

5. Sosialisasi Peraturan

Peraturan perpustakaan adalah peraturan tertulis yang dibuat sebagai pedoman bagi pengguna dalam menggunakan perpustakaan dan petugas yang melayani. Fungsinya adalah sebagai sarana untuk menjamin ketertiban dan kelancaran kegiatan pelayanan. Peraturan yang telah dibuat oleh pihak perpustakaan sebaiknya diperkenalkan atau disosialisasikan kepada pengguna. Pada beberapa perpustakaan sosialisasi dilakukan oleh bagian/divisi humas perpustakaan, tetapi jika tidak memungkinkan maka diharapkan bagian layanan pengguna turut ambil bagian. Menurut F. Rahayuningsih adapun isi peraturan antara lain:

a. Hak dan kewajiban anggota

b. Keanggotaan meliputi: siapa yang boleh menjadi anggota, syarat yang harus dipenuhi, dan prosedur menjadi anggota.

45

(40)

xli c. Waktu pelayanan: jam dan hari

d. Jenis layanan dan ketentuannya, misal jumlah koleksi yang boleh dipinjam, batas waktu peminjaman.

e. Sanksi pelanggaran.46

Seseorang yang berminat menjadi anggota perpustakaan akan mencari informasi terlebih dahulu mengenai persyaratan serta hak seorang anggota perpustakaan. Calon anggota akan bertanya apa yang terjadi bila terlambat mengembalikan buku atau kehilangan kartu anggota atau berapa banyak calon anggota boleh pinjam buku. Calon anggota memerlukan informasi mengenai hal tersebut.

Agar penyelenggaraan Perpustakaan Umum berlangsung secara tertib dan lancar, hendaknya ada peraturan tertulis yang dikeluarkan oleh kepala perpustakaan sebagai pedoman dalam penggunaan perpustakaan. Sehingga layanan sirkulasi dapat tersosialisasi dengan baik.

Peraturan pepustakaan hendaknya memberikan informasi cukup mengenai:

g. Jam buka h. Hari libur i. Keanggotaan

j. Ketentuan penerimaan anggota.47

46

F. Rahayuningsih, Op.Cit., h. 92. 47

(41)

xlii Sebagai contoh:

a. Adanya pemberitahuan tentang tata cara peminjaman oleh pustakawan perpustakaan terhadap pengunjung/pemakai.

b. Adanya pemberitahuan tetntang tata tertib lalu lintas dalam ruangan. c. Adanya pemberitahuan tentang sanksi terhadap pelanggaran.

6. Fasilitas Layanan Sirkulasi

Suatu unit atau pusat dokumentasi yang memberikan layanan informasi kepada para pemakai jasa layanannya dengan baik pasti menyediakan beberapa jenis fasilitas layanan. Dengan begitu orang dapat memperoleh informasi yang dicarinya dengan cepat, tepat dan menyenangkan hatinya. Menyediakan sarana atau fasilitas yang tepat dan mudah dijangkau orang sama artinya dengan membina lingkungan yang menyenangkan bagi para pencari informasi. Sarana atau fasilitas ini dapat bermacam-macam bentuknya, masing-masing memiliki segi-segi yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan.

Menurut Soejono Trimo sejalan dengan hal-hal tersebut, ada beberapa jenis fasilitas yang dalam usaha meningkatkan keefektifan dan kemudahan layanan informasi. Mereka adalah:

a. Fasilitas komputer b. Fasilitas fotocopy48

48

(42)

xliii

Untuk menggalakkan aktivitas sehari-hari dalam melayani pengguna secara maksimal, perpustakaan umum didukung dengan penyediaan berbagai fasilitas yang memadai. Sebagai contoh:

a. Fasilitas Ruang baca

Ruang baca yang teduh dan berpenerangan cukup ini tersebar diberbagai ruang layanan di lantai 1 dan lantai 2. ruangan ini dilengkapi kursi baca, meja baca, dan lain-lain.

b. Fasilitas penggunaan katalog perlu ditingkatkan dan dibudidayakan agar masyarakat berpengalaman dan berpengetahuan tentang pemanfaatan kartu katalog di perpustakaan.

c. Fasilitas majalah yaitu bila majalah tidak boleh dibawa pulang, harus tersedia alat fotocopy. Bila jumlah kursi yang tersedia kurang memadai, diusahakan agar jumlah buku yang boleh dipinjam lebih banyak. Dalam fasilitas, biasanya disebutkan kemudahan yang ada. Misalnya jumlah kursi, alat baca mikrofilm, fotocopy, telepon umum, dsb.

7. Tenaga Perpustakaan/SDM Layanan Sirkulasi

(43)

xliv

Tenaga perpustakaan/SDM harus bersifat dinamis dan kreatif dalam memperbaiki layanan sirkulasinya. Sebagai contoh, selama perpustakaan dibuka pustakawan harus berada ditempat, sebab jika sewaktu-waktu pemakai/pengunjung memerlukan bantuan, pustakawan siap melayani. Meskipun demikian, pustakawan tidak melakukan semua yang diminta oleh pemakai, tetapi mengarahkan agar pemakai mampu melakukan sendiri. Sebagai contoh yang lain, pengunjung melakukan penelusuran sendiri melalui katalog atau daftar buku tambahan yang selalu tersedia di meja petugas. Petugas dapat memberikan buku yang terdapat informasi yang mereka butuhkan atau dapat menyebutkan letak buku tersebut di ruang perpustakaan.

Pustakawan sirkulasi akan banyak memberikan kesan dan mempengaruhi penilaian pengunjung perpustakaan. Menurut Taslimah Yusuf seorang pustakawan yang bertugas di bagian sirkulasi harus:

a. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan pengunjung/pembaca di perpustakaan.

b. Memiliki pengetahuan luas tentang bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan dan atau di luar perpustakaan.

c. Senang membaca dan memiliki latar belakang pengetahuan yang luas tentang kepustakawanan.

(44)

xlv

e. Memiliki minat dalam bidang kebudayaan, Ilmu Pengetahuan, Teknologi serta rekreasi.49

E. Bahan Pustaka

Koleksi bahan pustaka yang memadai, baik mengenai jumlah, jenis, dan mutunya, yang tersusun rapih, dengan sistem pengolahan serta kemudahan akses atau temu kembali informasi, merupakan salah satu kunci keberhasilan perpustakaan. Oleh sebab itu perpustakaan perlu memiliki koleksi bahan pustaka yang relatif lengkap sesuai dengan visi, misi, perencanaan strategi, kebijakan dan tujuannya. Koleksi bahan pustaka yang baik adalah dapat memenuhi selera, keinginan dan kebutuhan pembaca. Kekuatan koleksi bahan pustaka itu merupakan daya tarik bagi pemakai, sehingga makin banyak dan lengkap koleksi bahan pustaka yang dibaca dan dipinjam, akan semakin ramai perpustakaan dikunjungi masyarakat dan makin tinggi intensitas sirkulasi buku. Akhirnya makin besar pula proses transfer informasi dan disini perpustakaan berfungsi sebagai media atau alat serta jembatan perantara antara sumber informasi dan masyarakat pemakai.

Dengan demikian maka informasi dan ilmu pengetahuan yang dibaca, digali, ditemukan di perpustakaan dapat dibagi, diteliti, dikembangkan dan disebarluaskan secara terus menerus tanpa ada habis-habisnya.50

49

Taslimah Yusuf, Op.Cit., h. 141-142. 50

(45)

xlvi

Menurut Sulistyo-Basuki (1991), bahan pustaka mencakup:

1. Karya cetak atau karya grafis seperti buku, majalah, surat kabar, disertasi dan laporan.

2. Karya non cetak atau karya rekam seperti piringan hitam, rekaman audio, kset, dan video.

3. Bentuk mikro seperti mikrofilm, mikrofis, dan microopaque serta,

4. Karya dalam bentuk elektronik seperti disket, pita magnetik yang diasosiasikan dengan komputer. Kumpulan bahan pustaka yang terdapat di perpustakaan dikenal dengan istilah koleksi perpustakaan dikenal dengan koleksi perpustakaan.51

F. Persepsi Pengunjung Terhadap Layanan Sirkulasi Perpustakaan Umum Masyarakat kita terdiri atas banyak sekali kelompok, strata sosial, tingkat pendidikan, etnis, suku, kebudayaan, agama dan kepercayaan, adat istiadat dan masih banyak lagi. Oleh karena itu sikap, pandangan, cara berpikir dan wawasan, dan persepsi terhadap sesuatu juga berbeda. Seperti disebutkan di atas bahwa keterbatasan informasi, komunikasi, dan respons terhadap perpustakaan tidak sama, maka akibatnya persepsi terhadap perpustakaan sering tidak sama. Misalnya perpustakaan hanya untuk kalangan tertentu, masuk perpustakaan harus membayar, dan petugas layanan kurang ramah atau supel dalam melayani pengunjung. Hal-hal itu harus dihilangkan,

51

(46)

xlvii

dan diciptakan atau dikembangkan citra dan persepsi yang benar dan lengkap tentang perpustakaan bagi semua anggota masyarakat.52

Perpustakaan akan dinilai baik secara keseluruhan oleh pengguna, jika mampu memberikan layanan terbaik, dan dinilai buruk secara keseluruhan, jika layanan yang diberikan buruk. Hal itu karena kegiatan layanan merupakan kegiatan yang mempertemukan langsung antara petugas dengan pengguna perpustakaan, sehingga penilaian pengguna akan muncul ketika kegiatan layanan tersebut dilangsungkan. Layanan yang diberikan kepada pengguna mencakup koleksi, fasilitas dan jasa perpustakaan.

Berkaitan dengan layanan yang diberikan perpustakaan umum, di kalangan pengguna (masyarakat) dapat menimbulkan persepsi yang berbeda. Oleh karena itu dalam memberikan layanan kepada pengguna perpustakaan, keberadaan koleksi perpustakaan perlu diperbaharui, dimana koleksi yang lama kurang dimanfaatkan lagi oleh pengguna dan diambil dari jajaran koleksi, selanjutnya dimasukkan atau ditambahkan dengan bahan perpustakaan seperti buku, jurnal, dan basis data yang baru.

Agar pengguna merasa puas, maka layanan sirkulasi perpustakaan harus berkualitas. Karakteristik layanan pengguna yang berkualitas dapat dilihat dari segi:

1. Koleksi

a. Kuantitas, berkaitan dengan banyaknya jumlah koleksi yang dimilki oleh perpustakaan.

52

(47)

xlviii

b. Kualitas, berkaitan dengan mutu, kemutakhiran, kelengkapan koleksi. 2. Fasilitas

a. Kelengkapan, menyangkut lingkup layanan dan ketersediaan sarana pendukung serta layanan pelengkap lainnya.

b. Kenyamanan memperoleh layanan, berkaitan dengan lokasi, ruangan, petunjuk, ketersediaan informasi, kebersihan dan lain-lain.

3. Sumber daya manusia

a. Kesopanan dan keramahan petugas dalam memberi layanan, terutama bagi petugas yang berinteraksi langsung dengan pengguna.

b. Tanggung jawab dalam melayani pengguna perpustakaan.

c. Empati, wajar dan adil dalam memecahkan masalah dan menangani keluhan pengguna perpustakaan.

d. Profesional. Profesionalisme petugas perpustakaan di bagian layanan pengguna tercermin dalam diri petugas yang berjiwa SMART, yaitu Siap mengutamakan pelayanan, Menyenangkan dan menarik, Antusias/bangga pada profesi, Ramah dan menghargai pengguna jasa, Tabah ditengah kesulitan (Mustafa, 2003).

4. Layanan perpustakaan

a. Ketepatan waktu layanan, berkaitan dengan waktu tunggu dan waktu proses.

(48)

xlix

c. Kemudahan mendapatkan layanan, berkaitan dengan banyaknya petugas yang melayani, fasilitas pendukung seperti komputer.53

Masih banyak anggota masyarakat yang belum terlayani karena luasnya wilayah dan terbatasnya sarana dan prasarana perpustakaan sehingga pelayanan perpustakaan belum optimal. Namun peran Perpustakaan Umum menjadi nyata, apabila didukung dengan berbagai jenis koleksi bacaan yang memadai dan pustakawan yang kreatif serta dana yang memadai. Layanan Perpustakaan Umum yang independen memerlukan penggabungan atau kerjasama antar perpustakaan agar kekurangan perpustakaan masing-masing dapat teratasi. Misalnya mengadakan kerjasama pengadaan koleksi dan pengelolaannya, serta melatih tenaga pustakawan agar berkemampuan dan berpengalaman dalam mengelola perpustakaan dan masih banyak kegiatan yang dapat dikembangkan untuk kerjasama agar dana yang terbatas bisa teratasi bersama dan sebagai salah satu upaya penghematan dan pemanfaatan dana secara efisien.

Untuk memenuhi kebutuhan informasi oleh para pemakai perpustakaan, maka pustakawan harus mampu menilai kondisi pemakainya. Hal itu dapat dilihat dari tingkat pendidikan, mata pencaharian, usia rata-rata, jenis kelamin, agama dan budayanya.54

Secara fungsional, jasa layanan yang diberikan oleh perpustakaan umum berhubungan langsung dengan masyarakat luas.

Menyangkut masalah persepsi pengunjung/pemakai terhadap layanan perpustakaan umum dapat menyangkut masalah:

53

F. Rahayuningsih, Op.Cit., h. 85-87. 54

(49)

l

1. Pendekatan koordinasi layanan perpustakaan umum

Kesamaan paham dalam mempersepsi fungsi dan posisi perpustakaan umum bagi masyarakat luas di antara para pengelolanya sangat penting dan merupakan kunci bagi keberhasilan peningkatan layanan informasi di perpustakaan ini. Dalam pendekatan ini perlu ditemukan suatu rumusan sekaligus kesempatan antarpengelola perpustakaan umum tentang tindakan untuk mengetengahkan perpustakaan umum ke dalam arena kehidupan masyarakat. Apa yang perlu disajikan, bagaimana cara menyajikannya, siapa-siapa saja yang terkait dan berkepentingan, kondisi dan momen yang bagaimana yang perlu diperhitungkan.

2. Pendekatan kelembagaan pembinaan layanan sirkulasi

Hal ini beranjak pada realita program dan gerak langkah operasional layanan perpustakaan, secara makro perlu dijadikan titik tolak bertindak bagi para pengelola perpustakaan umum dalam membuat titik temu dengan lembaga penaung dan sub-sistem yang lainnya, merupakan fokus dalam konteks pendekatannya.

3. Pendekatan kemitraan pelayanan perpustakaan umum

(50)

li

4. Koordinasi penataan dan penyeimbangan layanan dan sumber-sumber informasi

Artinya, secara fungsional perpustakaan umum mampu memenuhi, merespon, menopang, dan mengembangkan dinamika kehidupan masyarakat secara optimal. Dengan demikian, dapat memperkuat posisi layanan yang dipercayakan kepada masing-masing perpustakaan umum.

5. Koordinasi strategi operasi layanan sirkulasi perpustakaan

Berkaitan dengan konsep informasi layanan perpustakaan umum, perlu dibuat network sistem layanan yang perlu diinformasikan kepadamasyarakat luas. Masyarakat yang dilayani perlu mengetahui dengan pasti di bidang apa, kapan, dan di mana saja layanan informasi dapat diperoleh dalam sistem layanan informasi perpustakaan umum. 6. Pembinaan personil dan pengembangan kualitas layanan sirkulasi

Kondisi personil perpustakaan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, merupakan kunci utama bagi keberhasilan layanan informasi di perpustakaan umum. Karena itu, dalam meningkatkan kualitas layanan ini, program pembinaan personil perpustakaan sangat diperlukan. Selain itu, perlu juga mengantisipasi dinamika layanan perpustakaan umum dalam upaya merespon dan mengakomodasi kehidupan masyarakat yang terus menerus berubah dan berkembang. 55

55

(51)
[image:51.612.104.485.106.522.2]

lii BAB III

GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN UMUM KOTAMADYA JAKARTA PUSAT

A. Sejarah Berdirinya Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat Keberadaan sebuah perpustakaan umum adalah sangat penting, sebagai sarana pendidikan masyarakat, terutama masyarakat yang sedang berkembang untuk menuju masyarakat maju. Dengan menyadari hal itu Pemerintah DKI Jakarta bekerja sama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (baca Depdiknas) telah mengadakan satu Pilot Proyek untuk mendirikan sebuah Perpustakaan Umum. Kerja sama itu tertuang pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Nomor: 38522/Sskj/DPK/1977-1513 Tahun 1977 tertanggal 15 Juni 1977 tentang Pembangunan dan Pengembangan Perpustakaan Umum di DKI Jakarta. Atas kerja sama tersebut dibangunlah Perpustakaan Umum di Jalan Tanah Abang I Jakarta Pusat. Bangunan yang bernilai sejarah dan bersifat monumental karena mempunyai misi untuk memajukan masyarakat ibukota dan sekitarnya.

(52)

liii

masyarakat. Pasang surut perkembangan dan kehidupan ”Perpustakaan Rakyat” tersebut telah mewarnai dan memberikan andil yang tidak sedikit bahwa sesungguhnya kegemaran dan kebiasaan membaca masyarakat telah tumbuh di tengah-tengah kehidupan warga ibukota. Namun sayangnya kondisi tersebut kurang mendapat perhatian pihak yang berwenang dan masyarakat itu sendiri. Akhirnya sejumlah taman bacaan rakyat itu secara pelan tapi pasti, tersisihkan dari perhatian kita. Beruntunglah kemudian timbul kesadaran pemerintah bahwa sebuah perpustakaan umum perlu dibangun untuk melayani penduduk yang ingin memperoleh sumber bacaan yang baik, bermutu, dan lengkap, dengan mudah. Komitmen Pemerintah DKI Jakarta untuk memberikan layanan informasi yang lengkap, tepat, cepat dan bermanfaat melalui pembangunan sebuah perpustakaan umum, tentu disambut baik oleh masyarakat.

(53)

liv

Dalam dunia pendidikan, perpustakaan umum merupakan penunjang dan rujukan untuk menambah pengetahuan (knowledges) bagi peserta didik. Sementara itu bagi masyarakat merupakan salah satu pusat dan sumber ilmu pengetahuan. Bahkan ada yang mengatakan bahwa perpustakaan umum merupakan ”universitasnya masyarakat” dalam rangka pendidikan seumur hidup (long life education) dan pendidikan untuk semua (education for all).

Secara bertahap dan berencana telah dibangun Perpustakaan Umum di tiap wilayah kotamadya, sehingga berjumlah lima unit dan satu Perpustakaan Sumantri Brojonegoro. Sedangkan secara hukum pun kedudukannya semakin mantap, dengan dikeluarkan sejumlah ketentuan hukum (Peraturan Daerah dan peraturan-peraturan yang lain di bidang perpustakaan itu).

B. Visi dan Misi Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat

Visi Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat adalah sesuatu yang ditentukan, yang memungkinkan tujuan perpustakaan dapat dicapai. Visi yang baik akan mencerminkan keunikan perpustakaan, sekaligus mampu menjadi dasar bagi pencapaian tujuan. Dengan demikian visi perpustakaan adalah gambaran masa depan yang bersifat realistis, menarik, dapat dipertanggung jawabkan, serta dihayati oleh seluruh komponen perpustakaan umum. Visi itu selalu terkait dengan gambaran masa depan yang lebih baik dari pada masa kini, sehingga visi itu selalu dinamis, dan dapat diperbarui.

(54)

lv

terciptanya sebuah perpustakaan umum yang baik dan maju bersama masyarakat Ibukota Jakarta yang sejahtera lahir dan batin sebagai wujud kehidupan modern.

Sementara itu misi perpustakaan adalah mengajak dan membawa masyarakat Ibukota Jakarta dan sekitarnya agar sadar pentingnya akan ilmu pengetahuan dan teknologi ke dalam kehidupannya. Ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut sebagian berada di perpustakaan., sehingga dapat diambil dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Suatu misi yang membawa ke arah kemajuan tentu merupakan sesuatu yang luhur dan patut dihargai masyarakat.

C. Struktur Organisasi Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat Struktur organisasi Perpustakaan Umum Kotamdya Jakarta Pusat, sebagaimana ditentukan dalam Perda Nomor 8 tahun 1993 berada di bawah komando lini/vertikal Kepala Perpustakaan Umum Pemda DKI Jakarta. Menurut ketentuan tersebut, seperti juga Perpustakaan Umum di wilayah kotamadya yang lain, terdiri atas Kepala Perpustakaan, Petugas Tata Usaha dan Kelompok Pustakawan. Dari ketiga komponen itu yang merupakan

pejabat struktural hanya Kepala Perpustakaan, dengan kedudukan eselon IV A. Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat mempunyai susunan

struktur organisasi sebagai berikut:

1. Kepala kantor Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat 2. Kasub tata usaha:

(55)

lvi - keuangan

- perlengkapan - pelaporan.

3. Pustakawan: - pengembangan - pengolahan - pelayanan

- permasyarakatan.56

Struktur Organisasi Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat

56

Abdul Haris, Kasie Layanan dan Permasyarakatan Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat. “wawancara pribadi” (25 April 2008).

KEPALA

PERMASYARAKATAN PELAYANAN PERLENGKAPAN

KEPEGAWAIAN

PUSTAKAWAN

PELAPORAN

PENGOLAHAN T.U

PENGEMBANGAN

(56)

lvii

Adapun tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab masing-masing adalah sebagai berikut :

1. Kepala Perpustakaan mempunyai tugas :

a. Memimpin pelaksanaan kegiatan melayani masyarakat umum dan kedinasan dalam bidang pustaka dan informasi;

b. Membina Perpustakaan Kelurahan;

c. Membina pegawai perpustakaan agar berdayaguna dan berhasil guna; d. Melakukan kerja sama jaringan informasi kepustakaan antar

perpustakaan.

2. Petugas Tata Usaha mempunyai tugas : a. Melakukan urusan kepegawaian; b. Melakukan urusan keuangan; c. Melakukan urusan perlengkapan; d. Menyiapkan laporan.

3. Kelompok Pustakawan mempunyai tugas mengembangkan, mengolah dan melakukan layanan bahan pustaka dan informasi kepustakaan serta melakukan permasyarakatan perpustakaan dan pengembangan profesi.

(57)

lviii

D. Tenaga Perpustakaan Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat Tenaga kerja perpustakaan meliputi seluruh aspek yang berhubungan dengan karyawan atau pegawai perpustakaan. Pegawai perpustakaan sebagai unsur tenaga kerja menyangkut aspek jasmani atau fisik lahiriah dan rohani atau jiwa, psikologi dan batiniah.

Setiap karyawan perpustakaan harus menyadari fungsi, tugas, kedudukan dan tanggung jawabnya masing-masing. Setiap petugas hendaknya mengerti, memahami, menghayati, dan mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya. Satu hal yang perlu diingat bahwa perpustakaan adalah layanan masyarakat, layanan sosial, atau ”public services”. Dengan jiwa dan semangat ”melayani” tentu para karyawan akan dengan sendirinya berbuat terbaik kepada pelanggan, pengunjung dan anggota perpustakaan.

Perpustakaan dalam menjalankan fungsinya perlu didukung dengan tenaga-tenaga yang handal dan berkualitas yang terampil, yang memiliki keahlian dan pengetahuan di bidang perpustakaan.

E. Sistem dan Jenis Layanan Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat

(58)

lix

dipinjam/dikembalikan (sirkulasi) atau yang dibaca pengunjung. Yang dimaksud dengan proses ialah terjadinya transaksi peminjaman/pengembalian atau pengambilan koleksi untuk dibaca. Sedangkan yang dimaksud dengan iuran/hasil adalah telah digunakannya atau dimanfaatkan seluruh atau sebagian koleksi perpustakaan oleh para pengunjung/anggotanya, sehingga mereka itu merasa telah terlayani kebutuhan sumber bacaan oleh perpustakaan.

(59)

lx

Jika keadaan memungkinkan dan peralatannya menunjang kemungkinan dapat dikembangkan layanan yang tidak lagi manual, melainkan berbasis telekomunikasi informasi agar dapat diakses dari jarak jauh, tidak terikat waktu dan tempat, secara berlangsung lebih cepat dan tepat. Saat ini kemajuan teknologi informasi dan teknologi telekomunikasi sudah memungkinkan pengembangan sistem layanan itu. Akan tetapi keterbatasan sumber daya manusia, anggaran, dan peralatan lainnya yang menjadi kendala. Tentu dibutuhkan perubahan sistem dan cara berpikir dan bekerja yang signifikan untuk mengejar ketinggalan dengan bidang lain khususnya jasa informasi. Sanggupkah perpustakaan umum melakukan hal itu, masih tergantung kepada banyak faktor yang masih perlu dibereskan.

Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat menggunakan sistem layanan terbuka, artinya pemakai atau pengunjung perpustakaan dapat dengan bebas mengakses koleksi yang ada tanpa harus melalui petugas perpustakaan. Untuk memudahkan pelayanan yang optimal dilaksanakan sistem otomasi. Walaupun sistem layanan manual masih juga dipergunakan.

Adapun jenis layanan yang ada di Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat terdiri atas:

1. Layanan pengunjung 2. Layanan pembaca 3. Laya

Gambar

GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN UMUM KOTAMADYA
Jenis Kelamin RespondenTabel 1.1
Tabel 1.2 Usia Responden
Tabel 1.4 Pekerjaan Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

manfaat dari infak itu sendiri (2) pihak sekolah yaitu dari kepala sekolah dan guru bentuk dukungan itu seperti motivasi untuk giat berinfak dan juga menyampaikan kepada

data setiap barang masuk dan berisi field-field yang dapat dilihat pada Gambar 4.4. dibawah

In this study, we proposed a method that can be used to efficiently create product models from the point cloud data of civil structures.. Our primary idea was

motivasi kerja (X 3 ) berpengaruh langsung positif terhadap kinerja kepala sekolah (X 4 ). Kepala sekolah yang mempunyai motivasi tinggi untuk membina personil sekolah dan penuh

Pada rekonstruksi kelopak mata dengan defek terlalu besar untuk dilakukan penutupan atau tidak dapat dilakukan penutupan secara primer, disarankan penggunaan skin

Keterangan Gedung AG di lingkungan Fapet UNUD lantai dasar Ruang B (kapasitas 80 0rang). Semester VII Tahun Ajaran

[r]

Dalam rangka menunjang upaya tersebut, telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sebaran dan potensi Gonystylus non bancanus di empat lokasi