• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Sistem Pembelian Ikan pada PT. Barunala Lamongan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Sistem Pembelian Ikan pada PT. Barunala Lamongan."

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

NAMA : ZAHRA ABIZAR

NIM : 06.41010.0136

PROGRAM : S1 (STRATA SATU) JURUSAN : SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Komputer

Oleh :

NAMA : ZAHRA ABIZAR NIM : 06.41010.0136 PROGRAM : S1 (STRATA SATU) JURUSAN : SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(3)

“Do the best, do the best for your life”

(4)

Kupersembahkan kepada Allah SWT

Ayah, Ibu, dan adik-adikku tersayang Beserta kawan semua yang selalu sayang kepadaku

(5)

PT. Barunala adalah perusahaan yang bergerak di bidang supplier ikan. PT. Barunala terkendala dalam transaksi pembelian dan pelaporan yang sering terlambat dalam penyajiannya. Transaksi pembelian sering mengalami kesalahan dalam pemilihan harga ikan yang bermacam-macam dan nama supplier sehingga menyebabkan kesalahan pada transaksi pembelian tersebut. Kesalahan transaksi pembelian tersebut menyebabkan keterlambatan pembuatan laporan.

Perancangan dan pembuatan sistem pembelian merupakan langkah awal PT. Barunala dalam memanfaatkan Teknologi Informasi (TI). Dari permasalahan di atas maka dibuatkan sistem pembelian yang menangani, perhitungan transaksi pembelian, laporan pembelian ikan per periode, laporan ikan, laporan supplier, laporan konfirmasi bayar, laporan harga ikan, dan laporan pembelian ikan terbanyak.

Berdasarkan hasil uji coba, sistem pembelian pada PT. Barunala diperoleh kesimpulan bahwa sistem membantu kegiatan transaksional perusahaan serta menyimpan data-data pembelian dan membantu memproses seluruh pembelian menjadi pelaporan. Selain itu sistem juga membantu pencatatan data ikan, menghitung stok ikan secara tepat sehingga sistem dapat memberikan laporan untuk melakukan transaksi pembelian.

Keyword: sistem pembelian, teknologi informasi

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 2

1.5 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Pengertian Sistem ... 5

2.1.1 Elemen Sistem ... 6

2.1.2 Karakteristik ... 7

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 11

2.2 Pengertian Pembelian ... 13

2.3 Sistem Pembelian ... 16

2.4 Pengertian Persediaan ... 18

2.5 Testing dan Implementasi Sistem ... 18

2.5.1 White Box Testing ... 19

(7)

Halaman

2.5.2 Black Box Testing ... 19

2.6 Microsoft SQL Server ... 20

2.7 Entity Relationship Diagram ... 22

2.8 Data Flow Diagram ... 24

2.9 Visual Basic .Net ... 26

2.10 Konsep Basis Data ... 26

2.10.1 Database ... 26

2.10.2 Sistem Basis Data ... 27

2.10.3 Database Management Sistem ... 28

2.11 SQL Server Data Access Componen (SDAC) ... 30

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ……….. 32

3.1 Identifikasi Permasalahan ... 32

3.2 Perancangan Sistem ……… 33

3.2.1 Document Flow Pembelian ... 34

3.2.2 Sistem Flow Pembelian Terkomputerisasi ... 36

3.3 Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram) ... 36

3.3.1 Context Diagram ... 37

3.3.2 Hierarchy Input Proses Input ... 39

3.3.3 Data Flow Diagram Level 0 ... 40

3.3.4 Data Flow Diagram Level 1 Subproses Maintenace 41

3.3.5 Data Flow Diagram Level 1 Subproses Transaksi ... 42

3.3.6 Data Flow Diagram Level 1 Subproses Laporan ... 43

(8)

Halaman

3.3.7 Data Flow Diagram Level 2 Subproses Pembelian ... 43

3.3.8 Data Flow Diagram Level 2 Subproses Konfirmasi Bayar ... 44

3.4 Pemodelan Basis Data ... 45

3.4.1 Conceptual Basis Data ... 45

3..4.2 Physical Data Model ... 46

3.4.3 Struktur Tabel ... 46

3.5 Perancangan Desain Input dan Output ... 49

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 63

4.1 Kebutuhan Sistem ... 63

4.1.1 Perangkat Keras ... 63

4.1.2 Perangkat Lunak ... 64

4.1.3 Instalasi Program dan Pengaturan Sistem ... 64

4.2 Implementasi Sistem ... 65

4.3 Pengoperasian Program ... 65

4.4 Evaluasi ... 76

4.4.1 Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem ... 76

4.4.2 Analisis Hasil Uji Coba Sistem ... 88

BAB V PENUTUP ... 89

5.1 Kesimpulan ... 89

5.2 Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 90

LAMPIRAN ... 91

(9)

1.1 Latar Belakang Masalah

PT. Barunala merupakan salah satu perusahaan yang berlokasi di Kabupaten Lamongan Jawa Timur, yang bergerak di bidang penjualan dan pembelian ikan beku. Perusahaan ini menjual ikan beku jenis ikan air laut dan ikan air tawar. Setiap hari perusahaan ini memasok ikan dari nelayan setempat untuk memenuhi permintaan konsumen. Sejalan dengan berkembangnya PT. Barunala, transaksi yang terjadi di perusahaan ini semakin meningkat.

Perusahaan ini merupakan perusahaan yang melayani pembelian dan penjualan ikan. Pada aktivitasnya perusahaan dagang membutuhkan teknologi informasi untuk melakukan transaksi pembelian ikan yang membutuhkan pelaporan transaksi dan otomatisasi dalam pengaturan pembelian stok ikan. Pada transaksi pembelian, kendala yang sering terjadi kesalahan adalah pada pencatatan pembelian ikan dan keterlambatannya pembuatan laporan.

Berdasarkan uraian di atas, perusahaan mengalami kesulitan dalam menangani pembelian ikan, sehingga diperlukan suatu sistem informasi pembelian yang dapat membantu pihak perusahaan. Sistem ini terdiri dari transaksi pembelian, transaksi konfirmasi pembayaran, laporan Transaksi pembelian ikan, laporan konfirmasi bayar, laporan supplier, laporan ikan, laporan harga ikan, dan laporan ikan terbanyak.

Oleh sebab itu pada tugas akhir ini, penulis membuat aplikasi Sistem Pembelian Ikan Beku pada PT. Barunala Lamongan. Dengan adanya sistem ini

(10)

diharapkan dapat membantu proses transaksi pembelian ikan beku dengan mudah dan cepat, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimana merancang dan membangun sistem pembelian ikan pada PT. Barunala Lamongan”.

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam pembuatan sistem aplikasi ini adalah sebagai berikut :

1. Aplikasi hanya melakukan perhitungan pembelian ikan per jenis ikan. 2. Proses yang ada yaitu pembelian ikan secara tunai per periode.

3. Hanya membahas harga ikan yang utuh (bukan fillet).

4. Laporan yang dihasilkan meliputi laporan pembelian ikan per periode, laporan ikan, laporan supplier, laporan konfirmasi bayar, laporan harga ikan, dan laporan pembelian ikan terbanyak.

5. Tidak membahas keamanan data. 6. Tidak membahas tentang utang.

(11)

1.4 Tujuan

Adapun hasil dari tugas akhir ini adalah menghasilkan rancang dan bangun sistem pembelian ikan pada PT. Barunala Lamongan.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan tugas akhir yang berjudul “Sistem Pembelian Ikan Beku pada PT. Barunala Lamongan” sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan gambaran umum penulisan yang berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, dan keterangan mengenai sistematika dari Rancang Bangun Pembelian Ikan Beku pada PT. Barunala Lamongan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menjelaskan teori yang mendukung pokok pembahasan tugas akhir yang meliputi : Pengertian Sistem, Pengertian Pembelian, Sistem Pembelian, Pengertian Persediaan, dan Testing dan Implementasi Sistem. Selain itu, teori-teori pendukung lainnya antara lain Microsoft SQL Server, Entity Relationship Diagram, Data Flow Diagram, Visual Basic, Konsep Basis Data SQL Server Access Componen (SDAC). BAB III PERANCANGAN SISTEM

(12)

BAB IV EVALUASI

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari aplikasi yang dibuat secara keseluruhan dan memberikan penjelesan dari rancangan input dan output serta melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibuat anatara lain : Kebutuhan Sistem, Implementasi Sistem, Implementasi Aplikasi, dan Evaluasi Sistem. Evaluasi Sistem meliputi pengujin terhadap aplikasi yang dibuat untuk mengetahui aplikasi tersebut telah dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan yang diharapkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang menjawab pernyataan dalam perumusan masalah dan beberapa saran yang bermanfaat dalam pengembangan program di waktu mendatang.

(13)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma)

adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.

Menurut Jogiyanto (2005 : 1), definisi sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Sedangkan pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur didefinisikan oleh Richard F. Neuschel yang disadur oleh Jogiyanto (2005 : 1) mendefinisikan sebagai berikut :

”Prosedur adalah salah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis) biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis terjadi.”

Menurut Turban (1998:34), sistem merupakan kumpulan dari objek-objek seperti manusia, sumber daya dan prosedur untuk melakukan suatu fungsi atau tujuan. Sistem terbagi menjadi tiga bagian, input, proses, dan output.

(14)

Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu jaringan kerja dari suatu prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan saling ketergantungan dalam membentuk satu kesatuan atau organisasi untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sistem mengandung komponen yang dapat berupa subsistem / bagian dari sistem yang mempunyai sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi dan mempengaruhi proses secara keseluruhan.

Dari beberapa kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak saling bertentangan, yang berbeda adalah cara pendeketannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang luas. Definisi ini lebih banyak diterima, ,karena kenyataanya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem bagian.. Sebagai contoh, sistem akuntansi dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya. 2.1.1 Elemen Sistem

Elemen sistem yang terdapat pada sebuah sistem terdiri dari : a) Masukan (input)

Input merupakan data yang masuk dalam suatu sistem. b) Keluaran (output)

(15)

c) Model

Model merupakan kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang memproses data yang tersimpan di database dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

d) Teknologi

Teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, tekologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output dan membantu pengendalian sistem. e) Basis Data (database)

Database merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan didalam komputer dengan menggunakan software database.

f) Kontrol (control)

Pengendalian atau control yang dirancang untuk menanggulangi gangguan terhadap sistem informasi.

2.1.2 Karakteristik Sistem

(16)

Sub Sistem

Sub Sistem Sub

Sistem

Sub Sistem

Interface

Boundary Boundary Lingkungan luar

Input Pengolahan Output

Boundary

Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem

a. Komponen Sistem (component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen–komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

b. Batas Sistem (boundary)

(17)

c. Lingkuan Luar Sistem (enviroment)

Lingkuan luar dari suatu sistem adalah apapun yang ada duluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkn merupakan energi bagi sistem dan harus tetap dijaga serta dipelihara. Sedangankan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, karena kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

d. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung memungkinan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya.

e. Masukan Sistem (input)

(18)

adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran Sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna merupakan hasil sisa pembungan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

g. Pengolahan Sistem (proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku atau bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

h. Sasaran Sistem

(19)

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

a) Sistem abstrak (abstract sistem) dan sistem phisik (physical sistem)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara phisik. Misalkan sistem tologia, yaitu sistem beruapa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem phisik merupakan sistem yang ada secara phisik. Misalkan, sistem komputer, sistem penggajian, sistem produksi, sistem absensi, dan lain sebagainya.

b) Sistem tertentu (deterministic sistem) dan sistem tak tentu (probabilistic sistem) Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer sebagai contoh sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

c) Sistem alamiah (natural sistem) dan sistem buatan (human made sistem)

(20)

man-machine sistem. Sistem informasi penggajian merupakan contoh man-man-machine sysem, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

d) Sistem tertutup (closed sistem) dan sistem terbuka (open sistem)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luarnya. Namun pada sistem tertutup ini ada juga yang kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relative closed sistem (sistem relative tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luar, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.

(21)

Input Transformasi Output Sistem Terbuka

Sistem Tertutup

Tujuan

Mekanisme Pengendalian

Input Transformasi Output

Gambar 2.2 Klasifikasi Sistem

2.2 Pengertian Pembelian

Istilah purchasing atau pembelian sinonim dengan procurement atau pengadaan barang. Berikut adalah definisi procurement menurut Bodnar dan Hopwood (2001:323), yaitu: “Procurement is the business process of selecting a source, ordering, and acquiring goods or services”. Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti: bahwa pengadaan barang adalah proses bisnis dalam memilih sumber daya-sumber daya, pemesanan dan perolehan barang atau jasa.

Menurut Mulyadi (2001:299), pembelian adalah suatu usaha yang dilakukan untuk pengadaan barang diperlukan oleh perusahaan. Jenis pemasok pembelian pun di bedakan berdasarkan pemasok, yaitu :

(22)

Jenis pembelian pun dibedakan berdasarkan transaksi, yaitu :

1.Transaksi pembelian tunai adalah jenis transaksi dimana pembayarannya dilakukan secara langsung pada saat barang diterima.

2.Transaksi pembelian kredit adalah jenis transaksi dimana pembayarannya tidak dilakukan secara langsung pada saat barang diterima, tetapi dilakukan selang beberapa waktu setelah barang diterima, sesuai perjanjian kedua belah pihak.

Pembelian adalah serangkaian tindakan untuk mendapatkan barang dan jasa melalui pertukaran, dengan maksud untuk digunakan sendiri atau dijual kembali. Pembelian merupakan sistem aplikasi siklus pengeluaran yang umum. Sistem aplikasi pembelian mencakup prosedur-prosedur pemilihan pemasok, permintaan, pembelian, penerimaan, dan pembayaran kepada pemasok. Model sistem aplikasi pembelian mencakup pemisahan fungsi-fungsi sebagai berikut ini: permintaan, pembelian, penerimaan, gudang, hutang dagang, dan buku besar. Prosedur pemilihan pemasok yang memadai merupakan faktor penting dalam keterpaduan seluruh sistem aplikasi pembelian.

Fungsi pembelian sering dianggap sebagai bagian yang paling penting dan Berpengaruh, bahkan bisa dikatakan sebagian besar proses bisnis berasal dari kegiatan pembelian. Alasan yang sangat fundamental untuk membahas fungsi pembelian ialah karena dalam bidang ini pemborosan mudah terjadi, baik karena perilaku yang disfungsional maupun karena kurangnya pengetahuan dalam berbagai aspek pembelian bahan, sarana, prasarana dan suku cadang yang diperlukan perusahaan.

(23)

yang menguasai sendiri bahan baku yang diperlukan untuk diolah lebih lanjut menjadi produk jadi, sehingga bisa disimpulkan bahwa tidak ada satupun bentuk atau jenis perusahaan yang tidak terlibat dengan fungsi pembelian. Pengalaman banyak perusahaan bahwa biaya untuk menghasilkan suatu produk mungkin mencapai sekitar lima puluh persen (50%) dari harga jual produk, menjadikan fungsi pembelian sebagai sumber pemborosan apabila tidak diselenggarakan dengan baik dan seumber penghematan yang akan memperbesar laba perusahaan apabila dilakukan dengan teliti dan cermat.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa pembelian merupakan area yang penting yang dikemukakan Brown, dkk (2001:131), yaitu :

1. Fungsi pembelian memiliki tanggung jawab untuk mengelola masukan perusahaan pada pengiriman, kualitas dan harga yang tepat, yang meliputi bahan baku, jasa dan sub-assemblies untuk kepeluan organisasi.

2. Berbagai penghematan yang berhasil dicapai lewat pembelian secara langsung direfleksikan pada lini dasar organisasi. Dengan kata lain, begitu penghematan harga dibuat, maka akan mempunyai prngaruh yang langsung terhadap struktur biaya perusahaan. Sehingga sering dikatakan bahwa penghematan pembelian satu persen (1%) akivalen dengan peningkatan penjualan sebesar sepuluh persen (10%).

3. Pembelian dan suplai material mempuyai kaitan dengan semua aspek operasi manajemen.

(24)

perhatian untuk organisasi-organisasi non-profit dan pemerintah. Baerbagai tekanan yang berkaitan dengan kurangnya dana yang tersedia dan besarnya biaya, mendorong organisasi-organisasi tersebut untuk beroperasi seefisien mungkin dengan biaya seminimum mungkin.

Dengan begitu apapun jenis dan ukuran perusahaannnya, pembelian yang dilaksanakan dengan ekonomis dan efektif amat diperlukan dalam upaya mencapai kondisi perusahaan yang sehat karena pembelian merupakan kegiatan yang memerlukan pengerahan sumber daya dalam jumlah besar.

2.3 Sistem Pembelian

Pengertian sistem pembelian menurut Mulyadi, (2001, 299) yaitu, Sistem pembelian adalah prosedur kegiatan yang digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan.

Tahapan-tahapan prosedur sistem pembelian menurut Mulyadi (2001:301) sebagai berikut :

1. Prosedur permintaan pembelian

(25)

2. Prosedur Permintaan Penawaran Harga Pemilihan Pemasok

Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat penawaran harga kepada para pemasok untuk memperoleh informasi mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain, untuk memungkinkan pemilihan pemasok yang akan ditujukan sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan. 3. Prosedur Order Pembelian

Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat order pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan (misalnya fungsi penerimaan, fungsi yang meminta barang dan fungsi pencatat utang) mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan.

4. Prosedur Penerimaan Barang

Dalam prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kualitas dan mutu barang yang diterima dari pemasok dan kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan barang dari pemasok tersebut. 5. Prosedur Pencatatan Utang

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pembelian (surat order pembelian, laporan penerimaan barang dan faktur dari pemasok) dan menyelenggarakan pencatatan utang atau mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan utang.

6. Prosedur Distribusi Pembelian

(26)

2.4 Pengertian Persedian

Pada umumnya didalam laporan tahunan, unsur harta terbesar pada neraca yaitu persediaan. Persediaan merupakan harta perusahaan yang paling sensitif sehingga perlu diamankan dari kemungkinan pencurian, pemborosan, kerusakan dan sebab lain yang menyebabkan kerugian.

Istilah persediaan dikemukakan oleh Donal E. Kieso, Jerry J. Weygant dan Terry D. Warfield yang diterjemahkan oleh Emil Salim (2007:402), Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual.

Persedian didefinisikan sebagai barang jadi yang tersimpan atau digunakan untuk dijual pada periode mendatang, yang dapat berbentuk bahan baku yang disimpan untuk proses, barang dalam proses manufaktur dan barang jadi yang disimpan untuk dijual maupun diproses.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa persedian adalah material yang berupa bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi yang disimpan dalam suatu tempat atau gudang dimana barang tersebut menunggu untuk diproses atau diproduksi lebih lanjut.

2.5 Testing dan Implementasi Sistem

(27)

Menurut Romeo (2003:3), Testing software adalah proses mengoperasikan software dalam suatu kondisi yang dikendalikan untuk :

1. Verifikasi.

Apakah telah berlaku sebagaimana yang ditetapkan (menurut spesifikasi)? 2. Mendeteksi error.

3. Validasi.

Apakah spesifikasi yang ditetapkan telah memenuhi keinginan atau kebutuhan pengguna yang sebenarnya?

Menurut Romeo (2003:33), Test Case merupakan tes yang dilakukan berdasarkan pada suatu inisialisasi, masukan, kondisi, ataupun hasil yang telah ditentukan sebelumnya. Metode testing ini dibagi menjadi dua, yaitu :

2.5.1 White Box Testing

White box testing atau glass box testing atau clear box testing adalah suatu metode desain test case yang menggunakan struktur kendali dari desain procedural. Metode desain test case ini dapat menjamin :

1. Semua jalur (path) yang independen/terpisah dapat dites setidaknya sekali tes. 2. Semua logika keputusan dapat dites dengan jalur yang salah atau jalur yang

benar.

3. Semua loop dapat dites terhadap batasannya dan ikatan operasionalnya. 4. Semua struktur internal data dapat dites untuk memastikan validasinya. 2.5.2. Black Box Testing

(28)

pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan spesifikasi kebutuhan dari software.

Menggunakan black box testing, perekayasa software dapat menggunakan sekumpulan kondisi masukan yang dapat secara penuh memeriksa keseluruhan kebutuhan funsional pada suatu program. Kategori error dapat diketahui melalui black box testing, antara lain :

1. Fungsi yang hilang atau tidak benar. 2. Error dari antar-muka.

3. Error dari struktur data atau akses eksternal database. 4. Error dari kinerja atau tingkah laku.

5. Error dari inisialisasi dan terminasi.

2.6 Microsoft SQL Server

SQL (Structured Query Language) server adalah suatu sistem Database Management Sistem (DBMS) yang memberikan suatu cara untuk menyimpan dan mengelola informasi SQL server merupakan prosuk database relasional karena SQL server mengijinkan kita untuk menghubungkan data dari sumber-sumber yang berbeda. Dalam SQL server tabel-tabel yang digunakan untuk menyimoan informasi dan objek-objek tambahan yang mewakili informasi dab bekerja sebagai bagian dari database. Berbeda dengan sistem database yang lain seperti dBase yang menyimpan dari secara terpisah antara tabel, report, dan form, SQL server menyimpan ketiga elemen atau tipe data tersebut dalam satu database.

(29)

atau lebih. Dengan menggunakan interface yang berbasis grafik karena ada dalam lingkungan sistem operasi windows, SQL server membuat pembuatan suatu aplikasi pengelolaan suatu sistem databse menjadi cukup mudah.

SQL server adalah manager database relational yang berbasis windows yang mengeksploitasi lingkungan windows. SQL server bukan tulisan ulang dari database DOS yang ada sebelumnya SQL server murni didesain untuk lingkungan windows.

Pada umumnya semua engine database (termasuk MySQL) mengadopsi bahasa standar SQL yaitu bahasa yang digunakan untuk memanipulasi dan memperoleh data dari sebuah database relasional. SQL membuat seorang developer atau administrator database melakukan hal-hal berikut :

a. Mengubah struktur sebuah database, b. Mengubah pengaturan keamanan sistem,

c. Memberikan hak akses kepada pengguna untuk mengakses database atau table, d. Memperoleh informasi dari database.

Perintah-perintah SQL secara umum dapat dikelompokan menjadi lima macam, yaitu :

1. Data Definition Language (DDL)

Adalah perintah SQL yang digunakan untuk menjelaskan objek database. Dengan kata lain DDL digunakan untuk mendefinisikan kerangka database. Prinsipnya adalah :

a. Create : untuk membuat/menciptakan objek databse b. Alter : untuk memodifikasi/objek database

(30)

d. Objek database yang dimaksud terdiri dari database, tabel, index, dan view 2. Data Manipulating Language (DML)

Adalah perintah yang digunakan untuk mengoperasikan atau memanipulasi isi database. SQL menyediakan 4 perintah DML :

a. Select : digunakan untuk mengambil data dari database b. Delete : digunakan untuk menghapus data pada database c. Insert : menambahkan data ke database

d. Update : memodifikasi data ke database 3. Security

Adalah perintah-perintah yang digunakan untuk menjamin keamanan data. Antara lain terdiri atas :

a. Grant : member akses kepada user tertentu untuk akses ke database b. Revoke :mencabut hak akses dari user

4. Integrity

Adalah perintah-perintah yang digunakan untuk menjaga kesatuan data. Contoh : recover table : untuk memperbaiki tabel pada database

5. Auxilliary

Adalah perintah-perintah pelengkap atau tambahan seperti : unload dan rename.

2.7 Entity Relationship Diagram

(31)

ERD menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari pemakai.

Adapun elemen-elemen dari ERD ini adalah :

1. Entitas, adalah sesuatu yang dapat diidentifikasikan di dalam lingkungan kerja pemakai, suatu yang penting bagi pemakai dari sistem yang akan dikembangkan

2. Atribut, entitas memiliki atribut yang berfungsi untuk menjelaskan karakteristik dari entitas.

3. Pengidentifikasi, data-data entitas meiliki nama yang berfungsi untuk mengidentifikasikan mereka. Sebuah identifikasi dapat bersifat unik atau tidak unik.

4. Relasi atau hubungan yang berfungsi untuk menunjukkan hubungan satu entitas dengan entitas yang lain. Hubungan ini boleh memiliki atribut. Banyaknya entitas dalan suatu relasi menunjukkan tingkat dari relasi bersangkutan, namun yang banyak digunakan dalam aplikasi-aplikasi adalah model yang menggunakan relasi tingkat 2 atau yang disebut dengan hubungan biner. Hubungan biner ini memiliki tiga tipe yaitu :

a) hubungan biner satu ke satu (one to one) yaitu suatu record pada satu tabel dihubungkan je suatu record pada tabel ke kedua.

b) hubungan biner satu ke banyak (one to many) yaitu suatu record pada satu table dihubungkan ke suatu record atau lebih pada tabel ke dua.

(32)

2.8 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan professional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD sering juga disebut juga dengan nama Bubble Chart, Bubble Diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

(33)

Dalam Data Flow Diagram levelled akan terjadi penurunan level dimana dalam penurunan level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut ke dalam spesifikasi proses yang jelas. Jadi dalam Data Flow Diagram levelled bisa dimulai dari Data Flow Diagram level 0 kemudian turun ke Data Flow Diagram level 1 dan seterusnya. Setiap penurunan hanya dilakukan bila perlu. Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level x harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level x+1 yang mendefinisikan proses pada level x tersebut. Proses yang tidak dapat diturunkan/dirinci lagi dikatakan primitif secara fungsional dan disebut sebagai proses primitif.

Data Flow Diagram berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan untuk melakukan dekomposisi, mempartisi, atau membagi sistem ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan yang lebih sederhana.

(34)

2.9 Visual Basic .Net

Visual Basic 2005 adalah salah satu bahasa pemrograman yang ditargetkan dalam .NET Framework. Seperti bahasa sehari-hari, Visual Basic sintaks dan beberapa kata-kata yang valid yang bisa digunakan dalam membuat aplikasi. Visual Basic merupakan pilihan yang popular bagi yang mulai belajar pemrograman karena sintaks penulisan kodenya mudah dibandingkan dengan bahasa pemrograman yang lain.

Microsoft Visual Basic .Net adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .Net Framework, dengan menggunakan bahasa Basic. Dengan menggunakan alat ini, para programmer dapat membangun aplikasi Windows Forms, aplikasi website berbasis ASP.NET dan juga aplikasi command-line. Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang diimplementasikan di atas .NET Framework.

2.10 Konsep Dasar Basis Data 2.10.1 Database

(35)

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data).

2.10.2 Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambl keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu perangkat keras (hardware), Sistem Operasi (Operating Sistem), Basis Data (Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data (DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional).

Keuntungan sistem basis data adalah :

1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.

2. Mencegah ketidakkonsistenan.

3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang.

4. Integritas dapat dipertahankan.

(36)

6. Menyediakan recovery.

7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (data independence).

9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.

Kerugian sistem basis data adalah :

1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengelah data. 3.Perangkat lunaknya mahal.

4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait. 2.10.3 Database Management Sistem

Menurut Marlinda (2004:6), Database Management Sistem (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah : 1. Data Definitiion Language (DDL)

Pola skema basis data dispesifisikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.

(37)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

3. Query

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.

DBMS memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Data Definition

DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data. 2. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.

3. Data Security dan Integrity

DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.

4. Data Recovery dan Concurrency

a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya. b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu

data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.

5. Data Dictionary

(38)

2.11 SQL Server Data Access Componen (SDAC)

SQL Server Data Access Components (SDAC) adalah library komponen yang menyediakan akses ke database Microsoft SQL Server. SDAC menghubungkan ke SQL Server langsung melalui OLE DB, yang merupakan antarmuka SQL Server asli. Perpustakaan SDAC ini dirancang untuk membantu programmer mengembangkan aplikasi server database SQL lebih cepat dan bersih. SDAC adalah pengganti solusi lengkap untuk server standar konektivitas SQL dan menyajikan alternatif yang efisien dengan BDE (Borland Database Engine) untuk mengakses SQL Server. SDAC Palette Keuntungan Teknologi SDAC. SDAC adalah database wrapper konektivitas langsung dibangun khusus untuk server SQL Server. SDAC menawarkan jangkauan yang luas dari fitur SQL Server mengatur dan menekankan strategi akses data dioptimalkan luas cakupan fitur SQL Server.

(39)
(40)

3.1 Identifikasi Permasalahan

PT. Barunala Lamongan memiliki kendala dalam pengaturan pembelian stok ikan. Penyimpanan ikan berdasarkan jenis ikan dan kualitas ikan itu sendiri yang menyebabkan kesulitan tersendiri dalam pengendalian serta pengawasannya. Beberapa jenis ikan yang cepat laku di pasaran dan beberapa jenis ikan yang lama penyimpanannya, selain itu juga kesulitan untuk menyusun laporan ikan per periode. Pada bagian pembelian bertugas melakukan pemesanan ikan ke supplier. Ikan yang dipesan kembali adalah ikan yang stoknya akan habis. Penentuan jumlah pemesanan ikan juga ditentukan berdasarkan laporan perbulan ikan, apabila pergerakan stoknya cepat maka barang tersebut perlu ditingkatkan jumlah pembeliannya. Dalam menjalankan aktivitas tersebut bagian pembelian sering menghadapi berbagai kesulitan dan permasalahan yang cukup rumit.

Saat ini bagian pembelian tidak memiliki media atau alat untuk mencatat history pencatatan ikan, misalnya tanggal ikan tersebut dibeli, jumlah pembelian, waktu yang dibutuhkan dari tanggal pembelian terakhir sampai saat barang tersebut jumlah stoknya sudah hampir habis dan harus dipesan kembali. Semua history sebuah barang hanya diketahui berdasarkan dokumen, catatan tertulis atau ingat saja. Hal ini tentu sangat menghambat fungsi bagian pembelian untuk menentukan barang yang harus dipesan kembali ke supplier ataupun barang baru yang ada di supplier tersebut.

(41)

Proses pembelian yang terjadi di PT. Barunala dimulai dengan perusahaan melakukan pemesanan berbagai jenis ikan kepada nelayan. Selanjutnya nelayan mengirim ikan ke PT. Barunala sesuai dengan jenis ikan yang dipesan. Setelah itu ikan yang dikirim nelayan tersebut ditimbang dan digolongkan berdasarkan berat rata-rata (per kilogramnya). Setelah proses penimbangan selesai, dilanjutkan dengan proses pemilahan ikan berdasarkan jenis ikan. Setelah proses pemilahan jenis ikan selesai, dilanjutkan dengan pemilihan ikan berdasarkan kebutuhan konsumen. Setelah proses pemilihan ikan selesai, dilakukan proses mensterilkan ikan, kemudian dilanjutkan dengan proses pembekuan ikan di lemari pendingin selama satu sampai dua hari. Selama ini PT. Barunala masih menggunakan sistem manual untuk pencatatan transaksi pembelian, serta pembuatan laporan. Hal ini berakibat sering terjadi kesalahan dalam pencatatan data seperti kesalahan pencatatan data jenis ikan yang diterima dari nelayan, kesalahan perhitungan pembelian, lamanya proses pencarian data ikan dan keterlambatan pembuatan laporan.

3.2 Perancangan Sistem

Dalam pembuatan perancangan dan design digunakan model-model yang telah ada. Model-model tersebut antara lain dokumen flow, sistem flow ataupun perancangan hubungan relasi antara tabel. Tahap – tahap yang digunakan dalam mendesign rancang bangun sistem pembelian adalah :

(42)

4. Membuat Diagram berjenjang

5. Membuat rancangan hubungan relasional antara entitas atau ERD (Entity Relationship Diagram)

6. Struktur Database

3.2.1 Document Flow Pembelian

(43)
[image:43.595.100.509.83.594.2]
(44)

3.2.2 System Flow Pembelian Terkomputerisasi

[image:44.595.95.501.231.726.2]

Proses transaksi pembelian dilakukan oleh bagian pembelian. Bagian pembelian menerima stok ikan yang habis dari gudang. Bagian pembelian dapat melakukan pembelian jika data ikan yang tersedia kurang, proses transaksi pembelian dapat dilakukan penyimpanan ke dalam database.

Gambar 3.2 System Flow Pembelian Terkomputerisasi Nota Tagihan

Pembelian

Bagian Pembelian Supplier

start

Cek Stok ikan

Apakah stok tersedia ? Order Ikan Daftar Order Ikan Pembayaran Tagihan Pembelian Ikan Bukti Pembayaran Bukti Pembayaran Ikan Transaksi Pembelian Daftar Order Ikan Verifikasi Order Ikan

Surat Order Ikan yang sudah

diverifikasi

Surat Order Ikan yang sudah diverifikasi Order Ikan tersedia ? Kirim Order Ikan Tagihan Pembelian Ikan Nota Tagihan pembelian Konfirmasin Pembayaran Finish YA TIDAK YA TIDAK Bukti Pembayaran Harga Ikan Cetak daftar Order Ikan Daftar Order Ikan Supplier 1 1 2 2 1

Surat Order Ikan yang sudah

diverifikasi 2 1

1

Manager

Nota Tagihan pembelian

2 1 Cek & setuju

nota Tagihan Pembelian

Ikan 1

(45)

3.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran aliran informasi yang terlibat dalam suatu prosedur (event) yang terdapat dalam suatu sistem. Diagram ini menjelaskan alur data yang terjadi pada setiap proses. Adapun penjelesan dari DFD dapat dilihat sebagai berikut :

3.3.1 Context Diagram

[image:45.595.94.508.306.623.2]

Context Diagram merupakan diagram pertama dalam rangkaian DFD yang menggambarkan entitas – entitas yang berhubungan dengan suatu sistem.

Gambar 3.3 Context Diagram Rancang Bangun Sistem Pembelian Ikan pada PT. Barunala Lamongan

Gambar 3.3 menjelaskan bahwa conteks diagram sistem pembelian terdapat dua (2) entitas yaitu manager dan supplier. Masing-masing entitas

Verifikasi Nota Tagihan Pembelian Order Ikan

Cek Stok Ikan

Data Harga Ikan

Data Ikan Data Supplier

Tagihan Pembelian Ikan

Verifikasi Surat Order Ikan Bukti Pembayaran Pembelian Ikan

Nota Tagihan Pembelian Stok Ikan Terbaru Laporan Detail Ikan

Laporan Data Supplier

Laporan Konfirmasi Bayar Laporan Pembelian Ikan Laporan Pembelian Ikan Terbanyak

Verifikasi Laporan Detail Ikan

Verifikasi Data Pembelian Ikan Terbanyak Verifikasi Laporan Data Pembelian Ikan

Verifikasi Laporan Data Supplier

Verifikasi Laporan Konfirmasi Bayar

0

Rancang Bangun Sistem Pembelian Ikan pada PT

Barunala

+

Manager

Bag Pembelian

(46)

tersebut memberikan input dan sistem mengeluarkan output yang berupa laporan atau output lainnya. Pada proses rancang bangun sistem pembelian dilakukan pengecekan didalam sistem tersebut. Apabila persedian ikan tersebut mendekati batas minimum maka sistem pembelian memberikan struk pembelian ikan kepada supplier. Lalu supplier melakukan pengecekan dengan struk pembelian tersebut. Supplier mengirimkan data ikan apa saja yang tersedia, dan harga ikan terbaru. Sistem melakukan pengecekan terhadap data ikan dan harga ikan yang tersedia dari supplier. Apabila sesuai dengan sistem, maka terjadi proses pembelian ikan.

3.3.2 Hierarchy Input Proses Output

(47)
[image:47.595.97.510.80.551.2]

Gambar 3.4 Diagram Berjenjang Sistem Pembelian 3.3.3 Data Flow Diagram Level 0

Setelah Context Diagram sistem pembelian didekomposisikan maka akan didapat DFD Level 0 yang terdiri dari 3 subproses, yaitu :

(48)

Data Ikan Data Supplier

Data Harga Ikan

Data Ikan

Data Trans Pembelian

Data Konf Bayar Update Data Supplier

Update Data Harga Ikan

Update Data Ikan

[image:48.595.92.512.275.662.2]

Update Konfirmasi Bayar Update Trans Pembelian

[Order Ikan] [Nota Tagihan Pembelian]

[Verifikasi Nota Tagihan Pembelian] [Cek Stok Ikan]

[Tagihan Pembelian Ikan] [Verifikasi Surat Order Ikan]

[Bukti Pembayaran Pembelian Ikan] [Data Ikan]

[Data Supplier]

[Data Harga Ikan] [Stok Ikan Terbaru]

[Laporan Detail Ikan] [Laporan Data Supplier]

[Laporan Konfirmasi Bayar] [Laporan Pembelian Ikan]

[Laporan Pembelian Ikan Terbanyak]

[Verifikasi Laporan Detail Ikan] [Verifikasi Data Pembelian Ikan Terbanyak]

[Verifikasi Laporan Data Pembelian Ikan] [Verifikasi Laporan Data Supplier]

[Verifikasi Laporan Konfirmasi Bayar] Manager Bag Pembelian Supplier 1 Maintenance + 2 Transaksi + 3 Laporan +

1 Data Supplier

2 Data Harga Ikan

3 Data Ikan

4 Trans Pembelian

5 Konfirmasi Pembayaran

2. Proses Transaksi, merupakan proses yang terdiri dari transaksi pembelian dan konfirmasi pembayaran pembelian.

3. Proses Laporan, merupakan proses yang dihasilkan dari proses transaksi. Laporan ini berguna untuk mempermudah user dalam membuat laporan yang dibutuhkan seperti laporan data supplier, laporan detail ikan, laporan pembelian, laporan konfirmasi pembayaran dan laporan pembelian ikan terbanyak. Penjelasan lengkap mengenai DFD Level 0 dilihat pada gambar 3.5.

(49)

[Cek Stok Ikan]

[Stok Ikan Terbaru] [Data Supplier]

[Data Ikan]

[Data Harga Ikan]

[Update Data Ikan]

[Update Data Harga Ikan]

[Update Data Supplier]

Bag Pembelian Supplier

3 Data Ikan

2 Data Harga Ikan 1 Data Supplier 1.1 Maintenance Data Supplier 1.2 Maintenance Data Ikan 1.3 Maintenance Data Harga Ikan

3.3.4 DFD Level 1 Sub Proses Maintenance

Pada DFD level 1 subproses Maintenance terdapat tiga proses yaitu proses maintenance data supplier, maintenance data ikan, dan maintenance harga ikan. Dalam proses ini pengolahan data awal yang dimaksud adalah pengolahan untuk mengisi tabel master. Data-data master yang telah terbentuk tetap dapat dilakukan pembaruan data (update) sewaktu-waktu atas isinya melalui proses update data. Penjelasan lebih lanjut mengenai DFD level 1 subproses maintenance dapat dilihat pada gambar 3.6.

Gambar 3.6 DFD Level 1 Maintenance

3.3.5 DFD Level 1 Sub Proses Transaksi

(50)

[Data Ikan]

[Nota Tagihan Pembelian]

[Verifikasi Nota Tagihan Pembelian] [Bukti Pembayaran Pembelian Ikan]

[Verifikasi Surat Order Ikan]

[Order Ikan]

[Tagihan Pembelian Ikan]

[Update Trans Pembelian]

[Update Konfirmasi Bayar]

Supplier 4 Trans Pembelian

5 Konfirmasi Pembayaran

2.1

Pembelian Ikan

+

2.2

Konfirmasi Pembayaran

+

3 Data Ikan

master. Data-data master yang telah terbentuk tetap dapat dilakukan update sewaktu-waktu atas isinya melalui proses update data. Penjelasan lebih lanjut mengenai DFD Level 1 Subproses transaksi dapat dilihat pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7 DFD Level 1 Subproses Transaksi

3.3.6 DFD Level 1 Sub Proses Laporan

(51)

Data Trans Pembelian [Laporan Pembelian Ikan Terbanyak] [Laporan Pembelian Ikan]

[Laporan Konfirmasi Bayar] [Laporan Data Supplier]

[Laporan Detail Ikan] [Verifikasi Laporan Detail Ikan]

[Verifikasi Data Pembelian Ikan Terbanyak] [Verifikasi Laporan Data Pembelian Ikan]

[Verifikasi Laporan Data Supplier]

[Verifikasi Laporan Konfirmasi Bayar] [Data Konf Bayar]

[Data Trans Pembelian] [Data Ikan]

[Data Harga Ikan]

[Data Supplier]

Manager

5 Konfirmasi Pembayaran

4 Trans Pembelian 3 Data Ikan

2 Data Harga Ikan 1 Data Supplier

3.1 Pembuatan Lpaoran Data Supplier 3.2 Pembuatan Laporan Detail Ikan 3.3 Pembuatan Laporan Pembelian 3.4 Pembuatan Laporan Konfirmasi Pembayaran 3.5 Pembuatan Laporan Pembelian Ikan Terbanyak

Gambar 3.8 DFD

Level 1 Subproses Laporan

3.3.7 DFD Level 2 Sub Proses Transaksi Pembelian Ikan

(52)

[Data Ikan]

[Nota Tagihan Pembelian]

[Verifikasi Nota Tagihan Pembelian] [Bukti Pembayaran Pembelian Ikan]

[Verifikasi Surat Order Ikan]

[Order Ikan]

[Tagihan Pembelian Ikan]

[Update Trans Pembelian]

[Update Konfirmasi Bayar]

Supplier 4 Trans Pembelian

5 PembayaranKonfirmasi

2.1

Pembelian Ikan

+

2.2

Konfirmasi Pembayaran

+

3 Data Ikan

Gambar 3.9 DFD Level 2 Sub Proses Transaksi Pembelian Ikan

3.3.8 DFD Level 2 Sub Proses Transaksi Konfirmasi Pembayaran

(53)

Data Order Pembelian [Update Konfirmasi Bayar]

[Bukti Pembayaran Pembelian Ikan] Data Pembelian Ikan

[Verifikasi Nota Tagihan Pembelian]

Supplier

5 Konfirmasi Pembayaran

2.2.1

Cek Order Pembelian

2.2.2 Bayar Order Pembelian order_ikan cek_harga cek_supplier st atus_bayar pilih_supplier Suppli er KOD E_SU PPLIER N M_SU PPLIER T ELP

ALAMAT D AER AH ASAL

H AR GA T GL H AR GA STAT U S

IKAN KD _IKAN JEN IS N AMA STOK PAT H SAF E T R AN S_BELI

KD _T R AN S T GL_T R AN S BER AT SU BT OT AL

KON F_BAYAR STAT U S T GL_BAYAR

Gambar 3.10 DFD Level 2 Sub Proses Transaksi Konfirmasi Pembelian

3.4 Pemodelan Basis Data 3.4.1 Conceptual Data Model

Sebuah Conceptual Data Model (CDM) menggambarkan secara keseluruhan konsep struktur basis data yang dirancang untuk suatu aplikasi sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini:

(54)

KD_IKAN = KD_IKAN

KD_IKAN = KD_IKAN KO DE_SUPPLI ER = KODE_SUPPLI ER

KD_TRANS = KD_TRANS KO DE_SUPPLI ER = KODE_SUPPLI ER

KD_IKAN = KD_IKAN KO DE_SUPPLI ER = KODE_SUPPLI ER

SUPPLIER KODE_SUPPLIER varc har(50)

NM_SUPPLIER varc har(150)

TELP varc har(50)

ALAMAT varc har(150)

DAERAH_ASAL varc har(50)

HARGA

KODE_SUPPLIER varc har(50)

KD_IKAN varc har(50)

TGL varc har(50)

HARGA integ er

STATUS varc har(50)

IKAN KD_IKAN varc har(50)

JENIS varc har(50)

NAMA varc har(50)

STOK float

PATHSAFE varc har(50) TRANS_BELI

KD_TRANS varc har(50)

KODE_SUPPLIER varc har(50)

KD_IKAN varc har(50)

TGL timestamp

BERAT float

SUBTOTAL integ er

KONF_BAYAR

KD_TRANS varc har(50)

KD_IKAN varc har(50)

KODE_SUPPLIER varc har(50)

STATUS varc har(50)

TGL_BAYAR timestamp

3.4.2 Physical Data Model

Sebuah Physical Data Model (PDM) menggambarkan secara detail konsep rancangan struktur basis data yang dirancang untuk suatu aplikasi. PDM merupakan hasil generate dari CDM. Pada PDM tergambar jelas tabel-tabel penyusun basis data besera field-field yang terdapat pada setiap tabel sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.12 PDM Rancang Bangun Sistem Pembelian pada PT. Barunala Lamongan

3.4.3 Struktur Tabel 1. Tabel DATA_SUPPLIER

Primary_Key : kd_supplier Foreign_Key : -

(55)

Tabel 3.1 Tabel DATA_SUPPLIER

No Field Data Type Length Description 1 Kode_Supplier varchar 50 Identitas

2 Nama_Supplier varchar 50 Nama Supplier 3 Alamat varchar 50 Alamat Supplier 4 Telp varchar 50 no telepon supplier 5 Daerah Asal varchar 50 tempat asal supplier

2. Tabel DATA_IKAN

Primary_Key : kd_ikan Foreign_Key : -

Fungsi : Memyimpan data Ikan

Tabel 3.2 Tabel DATA_IKAN

No Field Data Type Length Description

1 Kd_Ikan varchar 50 identitas

2 Jenis varchar 50 Jenis Ikan

3 Nama varchar 50 Nama Ikan

4 Stok float Persediaan

5 Pathsafe varchar 50

Menyimpan gambar ikan

3. Tabel DATA_HARGA_IKAN

Primary_Key : kd_supplier, kd_ikan, tanggal Foreign_Key : -

Fungsi : Menyimpan data harga ikan

Tabel 3.3 Tabel DATA_HARGA_IKAN

No Field Data Type Length Description

1 kd_Supplier varchar 50 identitas Supplier 2 kd_Ikan varchar 50 Identitas Ikan yang

(56)

Tabel 3.3 (Lanjutan)

No Field Data Type Length Description

3 Tanggal varchar 50 Tanggal

4 Harga Integer Harga Beli ikan

5 Status varchar 50 Pemberitahuan harga baru

4. Tabel TRANS_BELI

Primary_Key : kd_trans, kd_supplier, kd,_ikan Foreign_Key : -

Fungsi :Untuk Menyimpan data Pembelian Tabel 3.4 Tabel TRANS_BELI

No Field Data

Type Length Description 1 kd_trans varchar 50 identitas Pembelian 2 kd_Supplier varchar 50 Identitas Supplier 3 kd_Ikan varchar 50 identitas Ikan 4 Tanggal_Pembelian datetime Tanggal 5

Berat float

Berat Ikan dalam kilogram

6 Subtotal integer 50 Total Pembelian

5. Tabel KONF_BAYAR

Primary_Key : kd_pembelian Foreign_Key : kd_pembelian

(57)
[image:57.595.95.504.187.531.2]

Tabel 3.5 Tabel KONF_BAYAR

No Field Data

Type Length Description 1 kd_trans varchar 50 identitas Pembelian 2 kd_ikan varchar 50 identitas ikan

3 tgl varchar 50 tanggal pembayaran

4 harga integer harga ikan

5 status varchar 50 status bayar

6. Tabel User Profile

Primary_Key : username Foreign_Key : -

Fungsi : Untuk mengetahui pengguna program Tabel 3.6 Tabel User Profile

No Field Data Type Length Description 1 Username varchar 15 identitas pengguna

program

2 Password varchar 45 Kode rahasia agar bisa login

3 Passwordbank varchar 50 Menyimpan kode rahasia dari password

4 Peran varchar 50 Jabatan menggunakan

program

3.5 Perancangan Desain Input dan Output

Desain input adalah bagian dari perencanaan form-form yang digunakan untuk mendukung rancang bangun sistem pembelian ikan. Berikut adalah desain input tersebut :

3.5.1 Form Master Supplier

(58)

memberikan dan menyediakan barang kepada perusahaan. Supplier merupakan aspek yang berpengaruh dalam perkembangan perusahaan sehingga data-data terkait dengan supplier harus disimpan. Semua data supplier tercatat dalam form master supplier sehingga pihak perusahaan mudah dalam pencarian data supplier, yang mana untuk melakukan pemesanan barang. Adapun desain dari master supplier dapat dilihat pada Gambar 3.13.

Gambar 3.13 Desain Form Master Supplier

(59)

Tabel 3.7 Fungsi Objek Desain Form Supplier

No Nama Objek Tipe

Objek Fungsi

1 Simpan button menyimpan data supplier 2 Ubah button mengubah data supplier

3 Batal button membatalkan input data supplier 4 Cari Supplier button

mencari data supplier di database yang dibutuhkan

5 Daerah Asal button

mencari daerah asal data supplier yang sudah diinput

3.5.2 Form Master Ikan

(60)

Gambar 3.14 Desain Form Master Ikan

Control yang digunakan combobox pada jenis ikan dibedakan menjadi dua yaitu : ikan air laut & ikan air tawar. Setelah memilih salah satu dari combobox, secara otomatis kode ikan akan digenerate huruf awal perkata dari jenis ikan yang dipilih. Apabila kita memilih ikan air laut maka kode yang akan di dapat adalah IAL. Kemudian ditambahkan 0-baris (row) keberapa dari tabel itu. Contoh: ikan laut, maka kode_ikan = IAL-001. Sedangkan control yang digunakan nama, dan stok ikan adalah textbox. Sedangkan fungsi-fungsi objek ada pada desain form master barang dapat dilihat pada tabel 3.7

Tabel 3.8 Fungsi Objek Desain Master Ikan

No Nama Objek Tipe

Objek Fungsi

(61)

Tabel 3.8 (Lanjutan)

No Nama Objek Tipe

Objek Fungsi

3 Batal button membatalkan input data ikan 4 Cari Nama Ikan button mencari data ikan di database

3.5.3 Form Master Harga Ikan

Desain Form Master Harga Ikan berfungsi menyimpan data harga ikan seperti nama supplier, nama ikan, harga, dan tanggal berlaku. Adapun desain dari master form harga ikan dapat dilihat pada gambar 3.15.

Gambar 3.15 Desain Form Master Harga Ikan

(62)
[image:62.595.94.512.189.726.2]

nama ikan. Button cari nama ikan ini terhubung dengan master ikan, sehingga tidak perlu melakukan inputan pada nama ikan tersebut. Sedangkan fungsi-fungsi objek ada pada desain form master barang dapat dilihat pada tabel 3.8.

Tabel 3.9 Fungsi Objek Desain Master Harga Ikan

No Nama Objek Tipe

Objek Fungsi

1 Simpan button menyimpan data ikan 2 Ubah button mengubah data ikan

3 Batal button membatalkan input data ikan 4 Cari Nama Ikan button mencari data ikan di database 5 Cari Nama Supplier button mencari data supplier di database

3.5.4 Form Transaksi Pembelian

Desain Form Transaksi Pembelian berfungsi menyimpan data pembelian ikan seperti kode supplier, nama supplier, kode ikan, berat, jumlah dan subtotal. Adapun desain dari master form harga ikan dapat dilihat pada gambar 3.16.

(63)

Control yang digunakan pada isian nama ikan adalah linklabel. Apabila linklabel tersebut di klik maka akan masuk ke dalam form ikan. Apabila Untuk harga tidak perlu menginputkan tetapi langsung klik pada kolom harga yang diinginkan. Lalu tekan tomboh tambah apabila ingin menambahkan transaksi pembelian lagi. Apabila semua transaksi sudah selesai diinputkan tekan save, untuk menyimpan data. Sedangkan fungsi-fungsi objek ada pada desain form transaksi pembelian dapat dilihat pada tabel 3.10

Tabel 3.10 Fungsi Objek Desain Transaksi Pembelian

No Nama Objek Tipe

Objek Fungsi

1 Simpan button menyimpan transaksi ikan 2 Tambah button Menanmbah stok ikan

3 Hapus button Menghapus form

4 Bersih button Menghapus semua

5 Pilih Ikan LinkLabel mencari data ikanr di database

3.5.5 Form Konfirmasi Pembayaran

(64)

Gambar 3.17 Desain Form Konfirmasi Pembayaran

[image:64.595.97.512.85.497.2]

Control yang digunakan pada inputan tanggal transaksi adalah datetimepiker. Untuk inputan pada kode pembelian akan muncul ketika sudah memilih tanggal transaksi. Jadi transaksi yang muncul pada kode pembelian hanya berdasarkan transaksi pada tanggal itu saja. Status menjelaskan bahwa transaksi tersebut sudah terbayar / belum terbayar. Apabila sudah terbayar, harus memasukan tanggal berapa transaksi tersebut dibayarkan kepada supplier.

Tabel 3.11 Fungsi Objek Desain Konfirmasi Pembayaran

No Nama Objek Tipe Objek Fungsi

1 Cari transaksi button Membantu mencari tanggal transaksi

2 Status checkbox

Memberikan informasi sudah bayar / belum membayar 3 Tanggal datetimepicker Mengambil data bentuk tanggal 4 Ubah Status button Mengubah status pembayaran

3.5.6 Desain Output Laporan Pembelian Ikan

(65)
[image:65.595.98.510.88.567.2]

Gambar 3.18 Desain Output Laporan Transaksi Pembelian Fungsi-fungisi objek dalam desain output grafik pembelian sebagai berikut :

Tabel 3.12 Fungsi Objek Form Laporan Transaksi Pembelian

No Nama Objek Data

Objek Fungsi

1 Kode_Pembelian Crystal

Report Menampilkan data pembelian dan detail pembelian

3.5.7 Desain Output Grafik Pembelian Ikan Terbanyak

(66)
[image:66.595.97.510.81.534.2]

Gambar 3.19 Desain Grafik Pembelian Ikan Terbanyak Fungsi-fungsi objek dalam desain output grafik pembelian sebagai berikut :

Tabel 3.13 Fungsi Obyek Form Grafik Pembelian Ikan Terbanyak

No Nama Objek Data

Objek Fungsi

1 grafikpemb grarph Menampilkan grafik pembelian perperiode.

3.5.8 Desain Output Laporan Data Supplier

(67)

Gambar 3.20 Desain Output Laporan Data Supplier Per Periode

[image:67.595.101.510.87.483.2]

Fungsi-fungsi objek dalam desain output laporan data supplier sebagai berikut : Tabel 3.14 Fungsi Objek Form Laporan Data Supplier

No Nama Objek Data

Objek Fungsi

1 Nama_Supplier Crystal

Report Menampilkan nama supplier 2 Kota_Supplier Crystal

Report

Menampilkan data supplier yang berasal dari kota yanag

(68)

3.5.9 Desain Output Laporan Harga Ikan

[image:68.595.97.507.189.549.2]

Laporan ini digunakan untuk menampilkan harga ikan yang terbaru dan tanggal mulai berlakunya harga ikan tersebut. Desain laporan dapat dilihat pada gambar 3.21.

Gambar 3.21 Desain Output Laporan Harga Ikan

Fungsi-fungsi objek dalam desain output laporan harga ikan sebagai berikut : Tabel 3.15 Fungsi Objek Form Laporan Harga Ikan

No Nama Objek Data

Objek Fungsi

1 Pilih_Supplier Crystal

Report Menampilkan nama supplier yang dipilih

2 Pilih_Ikan Crystal Report

(69)

3.5.10 Desain Output Laporan Data Ikan

Laporan ini digunakan untuk menampilkan berbagai jenis ikan yang telah diinputkan. Desain laporan dapat dilihat pada gambar 3.22.

Gambar 3.22 Desain Output Laporan Data Ikan

[image:69.595.98.513.165.537.2]

Fungsi-fungsi objek dalam desain output laporan data ikan sebagai berikut : Tabel 3.16 Fungsi Objek Form Laporan Data Ikan

No Nama Objek Data

Objek Fungsi

1 Jenis_Ikan Crystal Report

(70)

3.5.11 Desain Output Laporan Konfirmasi Pembayaran

Laporan ini digunakan untuk menampilkan apakah transaksi pembelian yang dilakukan sudah melakukan pembayaran atau belum melakukan pembayaran. Desain laporan dapat dilihat pada gambar 3.23.

Gambar 3.23 Desain Output Konfirmasi Pembayaran

[image:70.595.97.514.197.515.2]

Fungsi-fungisi objek dalam desain output laporan konfirmasi pembayaran sebagai berikut :

Tabel 3.17 Fungsi Objek Form Laporan Konfirmasi Bayar

No Nama Objek Data

Objek Fungsi

1 Tanggal_Transaksi Crystal Report

menampilkan tanggal yang diinginkan ditampilkan dilaporan 2 Kode_Transaksi Crystal

Report

memilih kode transaksi yang diinginkan

(71)

4.1Kebutuhan Sistem

Tahap implementasi program merupakan suatu tahap penerapan dari analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Adapun kebutuhan sistem ini terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak minimal harus dipenuhi sehingga aplikasi ini dapat berjalan dengan baik.

4.1.1 Perangkat Keras

Kebutuhan perangkat keras merupakan komponen fisik peralatan yang membentuk suatu sistem komputer, serta peralatan-peralatan lain yang mendukung komputer dalam menjalankan tugas. Perangkat keras yang digunakan sebagai penyelia harus memiliki kinerja yang baik, sehingga aplikasi yang tersedia dapat diakses oleh pengguna. Spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan adalah: 1. Processor Intel Celeron, Pentium IV, atau lebih.

2. Memory 512 Mb atau lebih. 3. Harddisk 40 Mb atau lebih.

4. Monitor dengan resolusi minimal 1024 x 768. 5. VGA Card 8Mb, printer, mouse, dan keyboard.

(72)

4.1.2 Perangkat Lunak

Perangkat lunak adalah suatu program komputer yang diperlukan untuk mengoperasikan fungsi dari perangkat keras. Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah :

1. Sistem operasi menggunakan Microsoft Windows 7 home basic. 2. Database untuk pengolahan data menggunakan SQL Server 2005.

3. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Microsoft Visual Basic .NET 2005.

4. .NET Framework Minimal Versi 2.0.

5. Untuk laporan menggunakan Crystal Report for Visual Studio .NET 2005. 6. Developer Express .NET v9.1 for Visual Studio .NET 2005.

7. Untuk perancangan sistem menggunakan Power Designer 6.0.

8. Untuk perancangan desain input/ output menggunakan Microsoft Office Visio 2007

9. Untuk dokumentasi menggunakan Microsoft Office Word 2007.

4.1.3 Instalasi Program dan Pengaturan Sistem

Pengembangan aplikasi sistem pembelian ini membutuhkan perangkat lunak yang telah terinstalasi, adapun tahapan-tahapan instalasi dan pengaturan (setting) sistem adalah sebagai berikut :

a. Instalasi sistem operasi Microsoft Windows XP Professional.

b. Instalasi aplikasi database Microsoft SQL Server 2005, attach database yang dibutuhkan.

(73)

4.2 Implementasi Sistem

Aplikasi ini dibuat menggunakan Microsoft Visual Basic .NET 2005 dengan database engine Microsoft SQL Server 2005 Express. Source code atau listing program dari aplikasi yang dibuat terdapat pada lampiran. Tahap akhir implementasi program adalah melakukan instalasi kepada komputer admin dan manager pada PT. Barunala, dengan melakukan pengaturan database dan konfigurasi pada program.

Program master terdiri dari 3 buah master yaitu master ikan, master supplier, dan master harga ikan. Untuk transaksi hanya terdiri dari pembelian saja. Pada aplikasi desktop ini mengatur tentang bagaimana proses bisnis secara internal dapat terlaksanakan seperti data master, transaksi pembelian, merubah harga beli serta pelaporan.

4.3 Pengoperasian Program

Dalam sub ini dijelaskan tahapan pengoperasian program aplikasi rancang bangun sistem pembelian pada PT. Barunala. Penjelasan aplikasi yang dibangun meliputi tampilan aplikasi, fungsi validasi serta cara penggunaannya.

4.3.1 Form Utama

(74)
[image:74.595.98.509.84.501.2]

Gambar 4.1 Form Utama

Pertama kali menjalankan aplikasi yang muncul adalah form login, yaitu form untuk memasukkan username dan password yang akan menentukan status login dan hak yang diperoleh.

4.3.2 Form Login

Pada gambar 4.1 terlihat form yang pertama kali muncul ketika aplikasi berjalan. Terdapat 2 textbox isian yaitu username dan password, pada isian textbox password secara otomatis inputan akan diubah menjadi karakter bintang (*) dan combobox memilih peran.

(75)

Gambar 4.2 Form Login

Apabila user login sebagai admin, maka secara otomatis user akan diarahkan ke form utama admin. Sedangkan user dengan status operator akan otomatis diarahkan ke form utama operator. Perbedaan dari status login adalah hak yang dimiliki oleh user dalam aplikasi system pendukung keputusan ini.

4.3.3 Form Master Supplier

(76)
[image:76.595.103.511.85.502.2]

Gambar 4.3 Form Master Supplier 4.3.4 Form Master Ikan

(77)
[image:77.595.103.510.84.503.2]

Gambar 4.4 Form Master Ikan 4.3.5 Form Master Harga Ikan

(78)
[image:78.595.103.510.84.506.2]

Gambar 4.5 Form Master Harga Ikan 4.3.6 Form Transaksi Pembelian

(79)
[image:79.595.98.514.71.686.2]

Gambar 4.6 Form Transaksi Pembelian 4.3.7 Form Transaksi Konfirmasi Pembayaran

Form transaksi konfirmasi pembayaran digunakan untuk memberikan infomasi kepada manager bahwa transaksi yang dilakukan telah dibayar oleh perusahaan. Form ini hanya dapat di akses oleh admin. Form transaksi konfirmasi pembayaran dapat dilihat pada gambar 4.7.

(80)

4.3.8 Form Laporan Data Supplier

[image:80.595.96.512.222.637.2]

Form laporan Data Supplier merupakan form untuk melihat data supplier sehingga dapat mengetahui semua data tersebut. Form laporan data supplier ini pencarian data supplier dapat menggunakan nama supplier tersebut atau daerah asal supplier tersebut. Form laporan data supplier dapat dilihat pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Laporan Data Supplier 4.3.9 Form Laporan Data Detail Ikan

(81)
[image:81.595.97.512.85.508.2]

Gambar 4.9 Laporan Data Ikan

4.3.10 Form Laporan Transaksi Pembelian Ikan

(82)
[image:82.595.101.509.82.494.2]

Gambar 4.10 Laporan Transaksi Pembelian 4.3.11 Form Laporan Konfirmasi Bayar

(83)

Gambar 4.11 Laporan Konfirmasi Bayar

4.3.12 Form Laporan Pembelian Ikan Terbanyak

[image:83.595.100.514.74.743.2]

Form Pembelian ikan terbanyak ini merupakan form yang digunakan untuk melihat apakah pembeli

Gambar

Gambar 3.1 Document Flow Pembelian
Gambar 3.2 System Flow Pembelian Terkomputerisasi
Gambar 3.3 Context Diagram Rancang Bangun Sistem Pembelian Ikan pada PT.
Gambar 3.4 Diagram Berjenjang Sistem Pembelian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan bahan pengisi alternatif berupa arang cangkang kelapa sawit dan abu sisa pembakaran briket batubara

Jika Tertanggung menderita kerugian finansial karena kehilangan fisik Kartu Kredit Mandiri yang disebabkan oleh pencurian dan Kartu Kredit Mandiri Tertanggung

Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Perdagangan yang selanjutnya disebut Infrastruktur TIK Kementerian Perdagangan adalah perangkat keras jaringan dan

 OLESKAN ADUKAN PEREKAT PADA PERMUKAAN YANG TELAH DIPERSIAPKAN DENGAN MENGGUNAKAN TROWEL BERGIGI (JENIS TROWEL BERGIGI DISESUAIKAN DENGAN UKURAN KERAMIK YANG DIPASANG)..

2. Siswa dapat meneruskan terjemahan ayat pada surat Al-Qadr dengan baik dan benar.. Siswa dapat menyebutkan terjemahan surat Al-Qadr secara keseluruhan dengan baik dan

[r]

Seluruh surah dalam al-Qur’an dan bahkan al-Quran sendiri sesungguhnya mengarahkan manusia kepada tataran keesaan Allah swt, bukan menuntut dan mengarahkan manusia

Semakin positif sikap peserta didik pada pelajaran kimia akan semakin mudah pula bagi peserta didik untuk menguasai materi kimia yang disampaikan dalam proses