• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Perancangan Desain Motion Graphic OBB Acara TV Movie Zone di Kompas TV Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Perancangan Desain Motion Graphic OBB Acara TV Movie Zone di Kompas TV Surabaya."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN DESAIN MOTION GRAPHIC OBB ACARA

TV MOVIE ZONE DI KOMPAS TV SURABAYA

KERJA PRAKTEK

Nama : Duanda Lis Septiawan NIM : 10.42010.0004

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Desain Komunikasi Visual

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

2013

STIKOM

(2)

i

Sehingga stasiun televisi dituntut untuk semakin kreatif dalam membuat program tayangan. Maka dari itu stasiun Maka dari itu statsiun televisi diminta untuk terus berkreatif dan menciptakan program acara yang menghibur dan juga memberikan informasi kepada para pemirsa televisi. Di Kota Surabaya sendiri terdapat televisi lokal diantaranya SBO TV, JTV, B Channel, MHTV, dan BCTV yang sekarang menjadi KOMPAS TV Surabaya sebagai anak cabang dari KOMPAS TV Khanal Nasional. Sebagai sebuah stasiun televisi lokal di Surabaya, KOMPAS TV Surabaya sudah tayang perdana sejak 9 September 2012. KOMPAS TV Surabaya mempunyai keistimewaan yaitu memiliki program-program yang diproduksi sendiri.

Salah satu program acara yang diproduksi oleh KOMPAS TV yaitu Movie Zone. Movie Zone adalah salah satu program hiburan yang membahas tentang review film dengan menampilkan salah satu cuplikan film yang sedang happening di kalangan masyarakat dan studio bioskop. Pada program acara ini menampilkan berbagai tayangan mulai dari review film, testimoni dari pemain film, produser dan juga sutradara. Dari pemaparan di atas penulis berkesampatan untuk melaksanakan Kerja Praktik di KOMPAS TV Surabaya dan di awal penulis ditempatkan di bagian

graphic design di production department. Sehingga penulis dapat

mengetahui secara lebih jelas mengenai proses perancangan elemen-elemen design yang diperlukan untuk media pertelevisian.

Setelah mengetahui bagaimana merancang sebuah elemen-elemen design untuk keperluan media televisi, maka penulis mempunyai sebuah gambaran tentang apa yang akan dikerjakan dalam Kerja Praktik. Sehingga dalam penulisan laporan Kerja Praktik ini penulis mengambil judul

“Perancangan Media Motion Graphic OBB Program TV Movie Zone di

KOMPAS TV Surabaya”.

Kata Kunci : Motion Graphic, OBB (Opening Bumper Break), Animasi,

Movie Zone

STIKOM

(3)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 3

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan ... 5

1.4.1 Tujuan Khusus ... 5

1.4.2 Tujuan Umum ... 5

1.5 Manfaat ... 5

1.5.1 Manfaat Teoritis ... 5

1.5.2 Manfaat Praktis ... 6

1.6 Pelaksanaan ... 6

1.7 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Perancangan ... 10

2.2 Media ... 10

2.3 Multimedia ... 11

STIKOM

(4)

v

2.3.4 Komponen Multimedia ... 16

2.4 Motion Graphic ... 20

2.5 OBB (Opening Bumper Break) ... 21

2.6 Program Televisi ... 21

2.6.1 Definisi Televisi ... 21

2.7 Motion Graphic ... 22

2.7.1 Sejarah Motion Graphic ... 22

2.7.2 Tokoh Penting Motion Graphic ... 22

2.7.3 Definisi Motion Graphic ... 24

2.7.4 Karakteristik Motion Graphic ... 26

BAB III METODOLOGI PENILITIAN ... 27

3.1 Metode Penelitian ... 27

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 29

4.1 Sekilas Sejarah dan Profil KOMPAS TV Surabaya ... 29

4.2 Visi dan Misi KOMPAS TV Surabaya ... 31

BAB V IMPLEMENTASI KARYA ... 56

5.1 OBB (Opening Bumper Break) Movie Zone ... 32

5.2 Logo Movie Zone ... 32

5.3 Elemen-Elemen Motion Graphic OBB ... 33

5.4 Screen Shoot Motion Graphic OBB ... 34

STIKOM

(5)

vi

BAB VI PENUTUP ... 39 DAFTAR PUSTAKA ... 41 LAMPIRAN ... 43

STIKOM

(6)

vii

Gambar 5.1 Logo Movie Zone. ... 33

Gambar 5.2 Screen Shot Tampilan OBB ... 33

Gambar 5.3 Screen Shot Scene 1 ... 34

Gambar 5.4 Screen Shot Scene 2 ... 35

Gambar 5.5 Screen Shot Scene 3 ... 36

Gambar 5.6 Screen Shot Scene 4 ... 37

Gambar 5.7 Screen Shot Scene 5 ... 38

STIKOM

(7)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Form Surat Penerimaan Kerja Praktek ... 43

Lampiran 2 Form Acuan Kerja ... 44

Lampiran 3 Form Garis Besar Rencana Kerja ... 45

Lampiran 4 Form Log Harian ... 46

Lampiran 5 Form Kehadiran Kerja Praktek 1 ... 47

Lampiran 6 Form Kehadiran Kerja Praktek 2 ... 48

Lampiran 7 Surat Keterangan Akhir Kerja Praktek ... 49

Lampiran 8 Kartu Bimbingan (depan) ... 50

Lampiran 9 Kartu Bimbingan (belakang) ... 51

STIKOM

(8)

1

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia mulai marak sejak pemerintah mengeluarkan izin kehadiran televisi swasta untuk mengudara pada tahun 1989. Stasiun televisi pertama adalah Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI). RCTI mulai mengudara secara nasional pada tanggal 24 Agustus 1989. Stasiun televisi swasta lainnya seperti Surya Citra Televisi (SCTV) mulai mengudara bulan agustus 1989, Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) mulai mengudara pada tanggal 23 Januari 1991, ANTV (1993), Indosiar (Januari 1995). Hingga saat ini telah banyak stasiun televisi swasta yang mengudara sejak 2011 antara lain Metro TV, Trans7, Trans TV, Global TV, TVOn, MNC TV, Indosiar dan masih banyak lagi.

Melalui televisi dapat dapat diinformasikan berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Bahkan dengan munculnya televisi di Indonesia sangat besar dampaknya dalam kehidupan manusia terutama dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan negara. Di samping itu, keberadaan tayangan televisi disinyalir dapat menimbulkan budaya

konsumerisme, sebagai akibat munculnya iklan-iklan di televisi yang dapat

merangsang masyarakat untuk mengkonsumsi barang-barang yang diiklankan tersebut.

STIKOM

(9)

2 Namun demikian selain dampak negatif di atas, televisi dapat berperan sebagai sarana yang sangat penting untuk mengkomunikasikan hasil-hasil yang telah dicapai dalam pembangunan nasional. Peran lain dari media televisi adalah sebagai media pendidikan, karena melalui penayangan yang beragam acara akan dapat memberikan pendidikan kepada masyarakat luas tentang sesuatu hal yang belum dan ingin diketahui oleh masyarakat. Melalui media televisi itulah masyarakat akan mendapatkan tambahan pengetahuan tentang hal baru. Lebih jauh lagi, televisi dapat dimanfaatkan sebagai kontrol sosial masyarakat terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat karena televisi dapat membeberkan fakta-fakta suatu fenomena yang terjadi di masyarakat serta dapat menggalang opini publik. Oleh karena itu, dengan adanya televisi diharapkan masyarakat diajak berpikir kritis dan dapat menyaring hal-hal positif untuk kemajuan manusia.

Sekarang ini media televisi di Indonesia berkembang begitu pesat, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya stasiun televisi-televisi bermunculan. Maka dari itu statsiun televisi diminta untuk terus berkreatif dan menciptakan program acara yang menghibur dan juga memberikan informasi kepada para pemirsa televisi. Di Kota Surabaya sendiri terdapat televisi lokal diantaranya SBO TV, JTV, B Channel, MHTV, dan BCTV yang sekarang menjadi KOMPAS TV Surabaya sebagai anak cabang dari KOMPAS TV Khanal Nasional. Sebagai sebuah stasiun televisi lokal di Surabaya, KOMPAS TV Surabaya sudah tayang perdana sejak 9 September 2012. KOMPAS TV

STIKOM

(10)

Surabaya mempunyai keistimewaan yaitu memiliki program-program yang diproduksi sendiri.

Salah satu program acara yang diproduksi oleh KOMPAS TV yaitu Movie Zone. Movie Zone adalah salah satu program hiburan yang membahas tentang review film dengan menampilkan salah satu cuplikan film yang sedang happening di kalangan masyarakat dan studio bioskop. Pada program acara ini menampilkan berbagai tayangan mulai dari review film, testimoni dari pemain film, produser dan juga sutradara. Dari pemaparan di atas penulis berkesampatan untuk melaksanakan Kerja Praktik di KOMPAS TV Surabaya dan di awal penulis ditempatkan di bagian

graphic design di production department. Sehingga penulis dapat

mengetahui secara lebih jelas mengenai proses perancangan elemen-elemen design yang diperlukan untuk media pertelevisian.

Setelah mengetahui bagaimana merancang sebuah elemen-elemen design untuk keperluan media televisi, maka penulis mempunyai sebuah gambaran tentang apa yang akan dikerjakan dalam Kerja Praktik. Sehingga dalam penulisan laporan Kerja Praktik ini penulis mengambil judul

“Perancangan Media Motion Graphic OBB Program TV Movie Zone di

KOMPAS TV Surabaya”.

STIKOM

(11)

4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang di atas yang berjudul “Perancangan Desain

Motion Graphic OBB Program TV Movie Zone di KOMPAS TV Surabaya”

di KOMPAS TV Surabaya.

Maka rumusan masalah yang diangkat yaitu:

1. Bagaimana proses pembuatan motion graphic OBB pada program acara

“Movie Zone” di KOMPAS TV Surabaya?

2. Apa saja yang harus dipersiapkan dalam pembuatan motion graphic OBB? 3. Bagaimana cara mengemas motion graphic OBB yang sesuai dengan

program acara “Movie Zone”?

1.3Batasan Masalah

Dari rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas, maka maka batasan masalah yang akan dikerjakan dalam kerja praktik ini adalah:

1. Pengerjaan motion graphic OBB menggunakan software Adobe After Effect CS 6 dengan tampilan 2D.

2. Menentukan karateristik dan unsur-unsur yang digunakan untuk pembuatan motion graphic OBB pada program acara “Movie Zone”. 3. Menggunakan software Adobe After Effect CS 6 untuk membuat Motion

Graphic OBB.

4. Menggunakan audio effect yang sesuai dengan program acara “Movie

Zone”.

STIKOM

(12)

1.4Tujuan

1.4.1 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dicapai yaitu:

a. Untuk mengetahui proses pembuatan Motion Graphic OBB pada

program acara “Movie Zone” di KOMPAS TV Surabaya.

b. Untuk memahami tahap-tahap pada saat pembuatan motion graphic OBB.

c. Untuk dapat merancang motion graphic OBB yang sesuai dengan

program acara “Movie Zone”.

1.4.2 Tujuan Umum

Tujuan umum yang ingin dicapai dalam kerja praktik ini yaitu: a. Agar penikmat televisi dapat terhibur dan dapat lebih mengetahui

proses pembuatan motion graphic OBB.

b. Sebagai persyaratan kelulusan menempuh Kerja Praktek di KOMPAS TV Surabaya.

c. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa.

1.5Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari karya kerja praktik ini yaitu: 1. Manfaat Teoritis

a. Untuk lebih mengenal seluk beluk motion graphic, perkembangan dan cara mengemas motion graphic secara baik dan benar.

STIKOM

(13)

6 b. Meningkatkan keterampilan dalam bidang Desain Grafis dan

Multimedia.

c. Memperoleh pengalaman secara langsung penerapan ilmu Desain Grafis di dunia kerja.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk dapat mengaplikasikan karya yang sesuai dengan bidang ilmu yang telah didapat di bangku kuliah maupun juga di tempat Kerja Praktik.

b. Untuk dapat melihat suatu permasalahan dan mencari jawaban yaitu bagaimana merancang tampilan grafis yang efektif. c. Sebagai referensi pihak KOMPAS TV Surabaya dalam

pembuatan Motion Graphic OBB yang sesuai dengan program acara yang bersangkutan.

1.6Pelaksanaan

Kerja Praktik ini dilaksanakan di KOMPAS TV Surabaya pada

Production Department, yang beralamat di Jl. Raya Dukuh Kupang No.

109-129 Surabaya. Waktu pelaksanaannya dari tanggal 8 Juli sampai

tanggal 8 Agustus Tahun 2013, dari hari Senin sampai Jum’at mulai dari

pukul 08.30 WIB – 17.30 WIB.

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Mendesain panggung untuk program televisi “Holiday Night”. 2. Mendesain backdrop panggung program televisi “Holiday Night”. 3. Membuat Motion Graphic OBB program televisi “Movie Zone”.

STIKOM

(14)

4. Membuat Motion Graphic Greetings Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434H.

5. Mengedit video beberapa program acara untuk ditayangkan di televisi. 6. Mengedit video liputan Arus Mudik di Mojokerto.

7. Membuat stand booth design “Pameran Produk Unggulan BNPB

(Badan Nasional Penanggulangan Bencana)”.

1.7Sistematika Penulisan

Secara garis besar sistematika penulisan Laporan Kerja Praktik ini akan disusun sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada Bab I ini ada beberapa materi yang akan dijelaskan, yaitu: 1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan

1.5 Manfaat 1.6 Pelaksanaan

1.7 Sistematika Penulisan

STIKOM

(15)

8

 BAB II : LANDASAN TEORI

Pada Bab II ini akan dijabarkan tentang berbagai macam teori yang menjadi dasar dalam perancangan karya pada Kerja Praktik ini.

BAB III : METODE PERANCANGAN

Pada Bab III ini akan dijabarkan metode penelitian yang sesuai untuk mendukung metode perancangan karya yang akan dikerjakan pada Kerja Praktik ini.

BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab IV ini berisi penjelasan umum tentang gambaran perusahaan tempat Kerja Praktik ini, yaitu gambaran umum tentang KOMPAS TV Surabaya.

 BAB V : IMPLEMENTASI KARYA

Bab V ini merupakan hasil implementasi hasil karya dari metode perancangan pada Bab III.

STIKOM

(16)

 BAB VI : PENUTUP

Pada Bab VI ini akan dijelaskan beberapa hal, meliputi: 7.1 Simpulan

Bagian ini akan dijelaskan inti sari dari seluruh kegiatan selama Kerja Pratek, khususnya akan dijabarkan secara singkat dari masalah yang diangkat atau yang dikerjakan.

7.2 Saran

Bagian ini akan dijelaskan tentang kelebihan dan kekurangan selama kegiatan Kerja Praktik berlangsung.

 DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka berisi tentang daftar referensi yang digunakan sebagai dasar dalam pelaksanaan Kerja Praktik, bisa berupa buku, koran, majalah, jurnal, e-book, dan lain-lain.

STIKOM

(17)

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menjelaskan tentang rangkaian konsep dan teori yang mendukung Perancangan Media Motion Graphic OBB Program TV “Movie

Zone” di KOMPAS TV Surabaya. Adapun teori tersebut sebagai berikut :

2.1 Perancangan

Perancangan adalah suatu pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta dan atau perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk melaksanakan tindakan-tindakan kemudian. Menurut Pressman (2010), Perancangan adalah langkah pertama dalam fase pengembangan rekayasa produk atau sistem. Proses penerapan berbagai teknik dan prinsip yang bertjuan untuk mendefinisikan sebuah peralatan, satu proses atau satu sistem secara detail yang membolehkan dilakukan realisasi fisik. (Taylor, 1959 dlm Pressman, 2001).

2.2 Media

Media adalah medium yang digunakan untuk membawa / menyampaikan sesuatu pesan, dimana medium merupakan jalan atau alat dengan suatu pesan berjalan antara komunikator dengan komunikan. Menurut Donald P. Ely & Vernon S. Gerlach, pengertian media ada dua bagian, yaitu arti sempit dan arti luas, Arti sempit : bahwa media itu berwujud grafik, foto, alat mekanik dan elektronik yang digunakan untuk

STIKOM

(18)

menangkap, memproses serta menyampaikan informasi. Arti luas : kegiatan yang dapat menciptakan suatu kondisi, sehingga memungkinkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baru.

2.3 Multimedia

2.3.1 Sejarah Multimedia

Multimedia mempunyai sejarah yang cukup banyak yang mengandung makna dan arti yang berbeda setiap tahunnya, tetapi setiap tahunnya ada sedikit penambahan arti tentang istilah multimedia, dimana multimedia didiskripsikan oleh ilmuwan sesuai dengan apa yang telah ada di perubahan multimedia tersebut.

Istilah multimedia pertama kali dikenal pada dunia teater, yang mempertunjukan pagelaran dengan menggunakan gerak, musik dan video untuk menambah dramatisasi suatu cerita. Sekarang multimedia dikenal dengan panduan dari hasil gambar atau image, grafik, teks, suara, TV dan animasi sehingga menjadi suatu karya yang dapat dinikmati secara audio visual. Umumnya juga orang mengenal multimedia sebagai sistem dari komputer personal (PC) yang berkembang pesat dewasa ini. Dalam perkembangannya pengajaran, latihan, pembuatan manufaktur, sedang dalam sistem perekonomian layak digunakan untuk kegiatan promosi penjualan.

STIKOM

(19)

12

Menurut Robert Webking, multimedia secara “etimologi” diartikan

sebagai “multi” (banyak) “medium” (perantara media). Dalam bidang

informasi multimedia memliki makna yaitu “persekutuan media” diantara

sumber dan pemasukan informasi atau “persekutuan alat” dengan mana

informasi disimpan, ditransmisikan, dipresentasikan dan diterima (webking.2001: www.alltheweb.com). Munter menulis bahwa, “alat bantu media dapat memberikan sumbangan yang sangat besar dalam menambah minat, variasi, dampak serta kemampuan mengingat lebih lama dibandingkan dengan kata-kata. Munter menjelaskan bahwa orang paling banyak belajar dan menyimpan memori melalui observasi minimal 85% sedangkan data yang dikumpulkan dan yang disimpan berasal dari penglihatan dan suara bisa melebihi batas normal. Suatu tinjauan mengenai suatu penelitian menyatakan bahwa alat bantu audiovisual (multimedia) meningkatkan pemahaman sampai 200% dalam pengajaran, alat bantu visual meningkatkan daya ingat sekitar 14-38% dan dapat mengurangi waktu yang diperlukan sampai 40% untuk menjelaskan konsep tunggal dalam kegiatan promosi.

Satu alasan penting bahwa alat bantu multimedia yang relevan dan dipilih dengan baik adalah menarik perhatian dengan kualitas kerja yang luar biasa, warna-warna ternang pada bagan, bentuk unik suatu obyek dan getaran bunyi yang khusus, semuanya akan membantu mendapatkan perhatian. Dengan kualitas peraga yang luar biasa, warna-warna terang pada bagan, bentuk unik suatu obyek dan getaran bunyi yang khusus, semuanya

STIKOM

(20)

akan membantu mendapatkan perhatian dan memperbaharui daya tarik gagasan yang disampaikan. Perhatian penuh dapat dilakukan hanya dalam

beberapa detik memiliki „waktu paruh‟ yang sangat singkat alat multimedia

dapat digunakan secara efektif utnuk mengendalikan perhatian penyimak melalui stimulasi visual dan stimulasi audio. Stimulasi visual dan stimulasi audio akan memberikan kesadaran yang tinggi, intensitas, ukuran yang besar, pengulangan, durasi, warna yang cerah. Istilah psikofisik mengacu pada interaksi proses psikologis dan stimulasi fisik penggabungan faktor-faktor itu dalam bentuk alat bantu multimedia akan sangat membantu mempertahankan tingkat perhatian yang disengaja ataupun yang tidak disengaja.

2.3.2 Definisi Multimedia

Multimedia terdiri dari dua kata “multi” artinya banyak dan

“media” sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawakan

sesuatu. Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk text, audio, animasi dan video. Multimedia dapat diartikan penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi.

STIKOM

(21)

14 Menurut McComick, 1996 : Multimedia adalah kombinasi dari tiga elemen suara, gambar dan teks. Industri kreatif menggunakan multimedia untuk berbagai keperluan mulai dari seni, untuk hiburan dan juga komersial. Definisi multimedia lainnya adalah alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video. Vaughan (2004, p1) mengatakan Multimedia adalah beberapa kombinasi dari teks, gambar, suara, animasi dan video dikirim ke anda melalui komputer atau alat elektronik lainnya atau dengan manipulasi digital.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vector atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dll. yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik.

STIKOM

(22)

2.3.3 Kategori Multimedia

Multimedia pada prinsipnya terbagi atas 3 kategori, yaitu Linear, Interactive dan Hypermedia. Dari ketiga kategori tersebut meskipun sama-sama multimedia namun ketiganya juga saling memiliki perbedaan ilmu yang dinaunginya. Berikut adalah penjabaran dari ketiga kategori multimedia:

1. Linear

Linear multimedia adalah kategori multimedia yang lebih banyak mengandung unsur kreatifitas, seni / sense of art, penyutradaraan, komunikasi visual, dan sedikit pemrograman yang dipakai, sehingga Linear Multimedia biasa dipelajari di dunia pendidikan seperti di jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), periklanan atau jurusan Multimedia, baik di tingkat perguruan tinggi maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

2. Hyper Media

Sedangkan untuk kategori Hyper Media, didalamnya sangat didominasi oleh teknologi informasi dan logika pemrograman. Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemen-elemen terkait. Contoh-contoh dari Hyper Media yaitu, website, blog, portal, social media atau semua hal yang sangat berkaitan erat dengan internet. Ilmu-ilmu di Hyper Media biasa dipelajari di jurusan Teknik Informatika, Jaringan Komputer, dan Rekayasa Perangkat Lunak dan lain-lain.

STIKOM

(23)

16

3. Interactive

Dalam multimedia termasuk juga kategori interaktif yang berarti ada keseimbangan antara berbagai media dengan menggabungkan dan mensinergikan semua media yang terdiri dari teks, grafik, audio dan interaktivitas. Untuk membuat karya dari jenis kategori multimedia ini, dibutuhkan multi disiplin ilmu, jam terbang yang tinggi, bekerja dalam tim, dan memiliki manajemen yang baik.

2.3.4 Komponen Multimedia

Selain memiliki kategori dalam multimedia terdapat juga komponen-komponen yang membantu terciptanya suatu karya multimedia mulai dari teks, image (grafik), audio (suara), video, animasi dan virtual

reality.

1. Teks

Bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan dan dikendalikan adalah teks. Teks dapat membentuk kata, surat atau narasi dalam multimedia yang menyajikan bahasa. Kebutuhan teks bergantung kepada penggunaan aplikasi multimedia

2. Image (grafik)

Alasan untuk menggunakan gambar dalam presentasi atau publikasi multimedia adalah karena lebih menarik perhatian dan dapat mengurangi kebosanan dibandingkan dengan teks. Gambar juga dapat berfungsi

STIKOM

(24)

sebagai ikon, yang bila dipadukan dengan teks, merupakan opsi yang bisa dipilih.

Disini gambar diartikan sebagai gambar diam. Terdapat dua jenis gambar pada multimedia yaitu bitmap dan vektor :

a. Bitmap

Bitmap adalah gambar yang tersimpan sebagai rangkaian pixel (titik-titik) yang memenuhi bidang titik-titik di layar komputer. Gambar bitmap merupakan rekonstruksi dari gambar asli. Format file bitmap antara lain yaitu, JPEG, EXIF, TIFF, RAW, PNG, GIF, dan BMP.

b. Vektor

Sedangkan untuk vektor, berkebalikan dengan format gambar bitmap. Format vektor berisi deskripsi geometri yang dapat di-render dengan halus pada ukuran tampilan yang diinginkan. Vektor memiliki kelebihan yang bersifat scalable, artinya vektor dapat diperbesar dan diperkecil ukurannya tanpa merubah kualitas. Format file vektor yaitu, PDF, EPS, CGM, SWF, SVG, ODG, WMF/EMF, dan XPS.

STIKOM

(25)

18

3. Audio (suara)

PC multimedia tanpa bunyi hanya disebut unimedia, bukan multimedia. Bunyi dapat ditambahkan dalam multimedia melalui suara, musik dan efek-efek suara. Seperti halnya grafis, dapat membeli ataupun menciptakan semdiri. Dalam karya multimedia audio terdiri dari sebagai berikut :

a. Musik

Lantusan musik dapat digunakan dalam pembuatan suatu karya multimedia sebagai pendukung agar memberi efek tertentu dan terlihat lebih menarik.

b. Effects

Efek suara khusus yang ditempatkan pada adegan tertentu, seperti ledakan, tembakan, suara pukulan, benda jatuh, dan lain-lain. c. Ambience

Suara latar yang berhubungan dengan setting atau tempat adegan. Contohnya seperti deru ombak yang berada di pantai, kicau burung di hutan, suara desiran angin di puncak bukit dan lain-lain. d. Voice

Suara pemain, penyiar, narator berupa dialog atau monolog.

STIKOM

(26)

4. Video

Video menyediakan sumber daya yang kaya dan hidup bagi aplikasi multimedia. Video sangat berperan dalam multimedia. Video juga dapat digunakan dalam aplikasi teknik, keamanan, keilmuan, dan produksi. Dan di dalam multimedia, video terbagi atas:

a. Video Shoot

Hasil pengambilan gambar menggunakan camera / camcorder digital maupun analog. Format file yang digunakan biasanya berupa avi, mov, atau mp4.

b. Screen Shoot

Menangkap (capture) gerakan di layar monitor yang digunakan untuk pembuatan video tutorial. Hanya software khusus yang dapat melakukan screen shoot berupa video.

5. Animasi

Dalam multimedia, anmiasi merupakan penggunaan komputer untuk menciptakan gerak pada layar. Animasi memiliki pengertian yaitu, membuat gambar menjadi hidup. Untuk membuat animasi bisa dilakukan dengan cara frame by frame seperti stop motion atau dengan keyframe in between seperti pada pembuatan animasi di software 3D Studio Max atau Adobe Flash.

STIKOM

(27)

20

2.4 Motion Graphic

Motion graphic adalah pengembangan dari seni desain grafis. Motion graphic mempunyai konteks sebagai film, video atau animasi. Termasuk di dalamnya yaitu, tipografi dan grafis yang dapat terlihat sebagai titles untuk film, pembuka program televisi, bumper dan elemen-elemen grafis yang muncul di televisi. Segala bentuk desain grafis dalam media elektronik audio visual adalah pekerjaan yang dilakukan oleh motion designer.

Aplikasi motion graphic berorientasi pada objek. Media yang dimasukkan berupa still images atau gambar diam, dengan format gambar bitmap maupun vektor dan data video maupun audio. Dalam pengaplikasian motion graphic dapat membuat sebuah komposisi yang di dalamnya terdapat timeline, resolusi, hitungan jumlah frame per detik dan ukuran.

2.5 OBB (Opening Bumper Break)

OBB / CBB adalah singkatan dari Opening Bumper Break / Closing Bumper Break, yaitu identitas dari judul suatu program berupa animasi dan grafis dengan durasi 15 – 30 detik. Di dalam dunia Broadcast Design terdapat banyak istilah yang digunakan sebagai panduan ke seluruh bagian, khususnya untuk produser promo dan on air graphic designer dalam membuat grafis. Selain itu, hal-hal ini juga dipakai oleh beberapa divisi sales maupun bagian marketing untuk keperluan klien dalam mempresentasikan dan mempromosikan produk mereka. Istilah-istilah ini dipakai secara global di seluruh dunia Broadcasting.

STIKOM

(28)

Untuk menyamakan persepsi dari berbagai profesi di bidang desain dan multimedia, seperti produser, designer, account executive maupun klien, elemen grafis terbagi menjadi tiga yaitu: line, shape dan texture. Dikarenakan banyaknya hal yang masih awam untuk dimengerti oleh pihak sales marketing maupun klien dalam mengajukan job request maupun revisi nya.

2.6 Program Televisi

2.6.1 Definisi Televisi

Salah satu sarana telekomunikasi yaitu televisi. Televisi adalah alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media audio dan visual. Televisi berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu layar hitam putih ataupun layar berwarna. Kata televisi berasal dari dua penggabungan kata yaitu, tele (jauh) dari bahasa Yunani dan

visio (penglihatan) dari bahasa Latin. Televisi juga merupakan sebuah media komunikasi yang menyediakan berbagai informasi, dan menyebarkannya

kepada khalayak umum.

Dalam Baksin (2006: 16) mendefinisikan bahwa: “Televisi merupakan

hasil dari produk teknologi tinggi (hi-tech) yang mampu menyampaikan

berbagai informasi dalam bentuk audiovisual gerak”. Menurut ensiklopedia

Indonesia dalam Parwadi (2004: 28) lebih luas lagi dinyatakan bahwa:

“Televisi adalah sistem pengambilan gambar, penyampaian, dan penyuguhan

kembali gambar melalui tenaga listrik. Gambar tersebut ditangkap dengan

STIKOM

(29)

22

kamera televisi, diubah menjadi sinyal listrik, dan dikirim langsung lewat kabel

listrik kepada pesawat penerima”.

Perbedaan media televisi dengan media radio yaitu, radio hanya dapat menyampaikan informasi dalam bentuk audio, sedangkan televisi lebih unggul karena pemirsa dapat menyaksikan visual serta mendengarkan audio. Sehingga audio dan visual dalam media telivisi bersifat saling melengkapi. Di dalam proses siaran atau proses produksi sebuah acara televisi membutuhkan tempat atau lembaga penyiaran yang memiliki banyak sumber daya manusia yang mempunyai keahlian dalam bidang penyiaran.

2.7 Motion Graphic

2.7.1 Sejarah Motion Graphic

Pada awal abad ke-20, tokoh-tokoh seperti Viking Eggeling, Oskar Fischinger, dan Len Iye, sedang melakukan eksperimen dengan motion di film-film yang menyerupai grafis. Dan akhirnya Saul Bass dengan opening sequencenya pada sekitar tahun 1950 sampai 1960-an membuktikan dan membuka mata publik dengan motion graphic.

Pada sekitar akhir tahun 1970-1980an Harry Marks dan Robert Abel membantu membawa dinamika motion graphic yang diciptakan komputer grafis untuk keperluan siaran televisi. Sebenarnya istilah “motion graphic” sendiri tidak jelas saat pertama kali digunakan. Pada tahun 1960, John Whitney mendirikan sebuah perusahaan dengan nama Motion Graphics Inc, dan seringkali dipakai istilah dalam pekerjaannya. Dan Istilah ini baru

STIKOM

(30)

booming pada awal tahun 1990-an, dimana pada saat itu munculnya komputer desktop dengan harga yang terjangkau.

Didalam ilmu desain grafis ditemukan penjurusan mengenai ilmu motion graphic. Dan motion graphic dianggap sebagai skill khusus yang biasanya diterapkan oleh desainer yang menitik beratkan pada perancangan karya untuk keperluan siaran televisi maupun film.

2.7.2 Tokoh Penting Motion Graphic

Karya-karya yang menandai awalnya motion graphic, tidak lepas dari seorang tokoh yang bernama Saul Bass. Beliau adalah sosok yang dianggap menjadi pionir dalam dunia motion graphic. Lahir pada tanggal 8 Mei 1920. Saul Bass mendesain sekuel film Vertigo (1958), Anatomy Of A Murder (1959), Psycho (1960) dan masih banyak lagi.

Sepanjang tahun 1980-an dan 1990-an media televisi sangatlah populer, berbarengan dengan munculnya video game dan video kaset yang menimbulkan banyak permintaan motion graphic. Di awal keberadaannya, motion graphic membutuhkan biaya yang sangat mahal dan memakan banyak waktu dalam penggarapannya. Software yang digunakan pada saat itu, tidak dapat digunakan oleh semua orang. Namun, berkat kemajuan teknologi dan multimedia saat ini, semakin banyak program yang tersedia untuk menghasilkan dan mendukung pembuatan karya motion graphic.

STIKOM

(31)

24 Kyle Cooper mungkin dapat dianggap sebagai motion desainer yang paling terkenal. Sudah lebih dari 150 opening film atau program televisi yang beliau ciptakan, diantaranya termasuk Mission Impossible, dan The Mummy. Penyandang gelar M.F.A bidang desain grafis dari Yale School Of Arts serta Royal Designer For Industry dari Royal Society Of Arts ini, seringkali dibanding-bandingkan dengan Saul Bass.

2.7.3 Definisi Motion Graphic

Motion graphic seringkali menggabungkan antara film, video, fotografi, ilustrasi, animasi dan musik. Termasuk di dalamnya yaitu, tipografi dan grafis yang dapat terlihat sebagai titles untuk film, pembuka program televisi, bumper dan elemen-elemen grafis yang muncul di televisi. Namun, video atau film dari objek yang bergerak belum bisa dikategorikan sebagai bagian dari motion graphic, kecuali jika video atau film tersebut dikombinasikan dengan beberapa elemen desain, seperti bentuk, jenis, atau baris.

Segala bentuk desain grafis dalam media elektronik audio visual adalah pekerjaan yang dilakukan oleh motion designer. Motion graphic adalah salah satu sub dari ilmu desain grafis yang banyak digunakan dalam periklanan (TV Commercial), film berupa tittle sequence, opening ataupun promo program TV, dan station identity TV dan ada juga digunakan untuk video klip musik atau company profile. Di kalangan broadcast, motion graphic memiliki peranan yang sangat kuat. Di dalam sebuah tayangan pada televisi, baik iklan, bumper sebuah program acara televisi, maupun grafis

STIKOM

(32)

promo, motion graphic merupakan elemen penting yang tidak dapat dihilangkan. Selain memiliki nilai keindahan, motion graphic juga berfungsi memperkuat pesan yang ingin disampaikan.

Motion graphic merupakan gabungan dari potongan elemen-elemen desain/animasi yang berbasis pada media visual yang menggabungkan bahasa film dengan desain grafis, dengan memasukkan elemen yang berbeda-beda seperti 2D atau 3D. Media yang dimasukkan berupa still

images atau gambar diam, dengan format gambar bitmap maupun vektor,

dan data video maupun audio.

Dalam pengaplikasian motion graphic, dapat membuat sebuah komposisi yang didalamnya terdapat timeline, resolusi, hitungan jumlah frame per detik dan ukuran. Pada saat membuat komposisi, dapat memasukkan satu atau lebih media, lalu muncul di dalam composition window dan juga timeline.

Media yang dapat disusun masing-masing sebagai layer yang terdapat pada properti pengaturan untuk memanipulasi, seperti pada posisi (x, y dan terkadang z pada format 3D), rotate, scale, opacity dan lainnya. Layer-layer tersebut dapat digabungkan dalam satu komposisi. Pada setiap manipulasi, dapat dibuat keyframe untuk menentukan nilai dari tiap waktu yang ditetapkan untuk pengeditan. Cara ini berlaku untuk program komposisi maupun animasi.

STIKOM

(33)

26

2.7.4 Karakteristik Motion Graphic

Ada beberapa karakteristik untuk lebih mendefinisikan sifat dari motion graphic, yaitu:

1. Motion graphic 2 dimensi, tetapi juga dapat menciptakan sebuah ilusi elemen gerakan berupa 3 dimensi. Hal tersebut dikarenakan sebagai gambar pada layar dan proyeksi yang memiliki lebar dan panjang, tetapi tidak mempunyai kedalaman. Hanya terlihat seperti space atau objek 2 dimensi yang terletak pada 3 dimensi space.

2. Motion graphic tidaklah harus benar-benar berpindah posisi, akan tetapi adanya suatu objek yang berubah dalam jangka waktu tertentu. Contohnya terdapat sebuah font yang hanya diam saja atau tidak berpindah tempat, melainkan ada perubahan dalam objek font tersebut, seperti perubahan warna pada durasi waktu tertentu.

3. Motion graphic yang digunakan dalam jenis multimedia interaktif, akan tetapi tidak selalu interaktif. Hanya diperlihatkan secara linear dan user tidak memiliki kontrol penuh atas motion graphic tersebut.

STIKOM

(34)

27

3.1 Metode Penelitian

Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, sehingga dapat menjadi dasar dan sumber dalam penyusunan laporan.

Beberapa teknik pengambilan data yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah :

1. Observasi

Metode observasi dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam waktu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal yang diamati.

2. Studi Pustaka

Studi Pustaka merupakan metode pengumpulan data dengan cara mencari referensi, literatur atau bahan-bahan teori yang diperlukan dari berbagai sumber wacana yang berkaitan dengan penyusunan laporan.

STIKOM

(35)

28

3. Wawancara

Metode wawancara dilakukan penulis guna mencari informasi yang diperlukan mengenai pembuatan motion grafis dan juga dunia jurnalis. Adapun narasumber yang telah diwawancarai yaitu: 1. Yurizko Septiryan sebagai editor program acara “Movie Zone”

yang menjelaskan proses editing video dan menampilkan motion grafis yang telah dibuat.

2. Haristya Nugroho dan Hadi Wijaya sebagai pembuat motion

grafis OBB dan promo motion grafis program acara “Movie

Zone”.

3. Santika Saraswati sebagai Eksekutif Produser program acara

“Movie Zone”. Dia menjelaskan mengenai program Movi

Zone dan sekaligus menjadi pembimbing selama saya melakukan KP.

4. Metode Literatur

Dilaksanakan dengan mempelajari buku-buku yang membahas mengenai motion grafis perancangan OBB (Opening Bumper Break) dan juga bisa didapat melalui situs-situs internet yang menjadi rujukan referensi dalam perancangan motion grafis.

5. Perancangan

Dasar dari perancangan desain motion grafis ini adalah dimulai dari sketsa, proses digital menggunakan software untuk mengaplikasikan perancangan motion grafis.

STIKOM

(36)

29

4.1 Sekilas Sejarah dan Profil KOMPAS TV Surabaya

KOMPAS TV Surabaya yang dulu adalah Bussines Chanel Television (BCTV) merupakan televisi lokal Jawa Timur yang diluncurkan pada tanggal 3 Juni 2009. Namun BCTV baru pertama kali memulai siarannya pada tanggal 7 Juli 2009 mulai pukul 08.00-24.00 WIB setiap hari pada saluran 40 UHF dan akan siaran 24 dalam waktu dekat ini. Jangkauan siarannya bertahap akan meliputi kota Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Pasuruan, Kamal, Bangkalan.

Sesuai dengan namanya, TV lokal yang dimiliki oleh jaringan OXCY Advertising ini mengambil segmen pemirsa para pebisnis. BCTV bisa dinikmati di chanel 40 UHF dengan coverage area wilayah Surabaya dan sekitarnya.

Meskipun terbilang baru, tampaknya BCTV serius menggarap bisnis televisi lokal. Hal ini terlihat dari PT Oxcy Media Televisi yang menanamkan investasi sebesar Rp 10 miliar untuk membangun stasiun televisi lokal (Business Chanel TV/BCTV) di Surabaya sebagai televisi berbasis bisnis pertama di Indonesia. Dengan modal tersebut BCTV memiliki kantor yang cukup besar, menempati 3 buah ruko sekaligus di kawasan Dukuh Kupang Barat.

STIKOM

(37)

30 Tetapi sekarang BCTV berubah nama menjadi KOMPAS TV Surabaya, hal ini karena seiring dengan keinginan perusahaan untuk mengembangkan perusahaan ini sehingga bekerjasama dengan KOMPAS TV Nasional. Kompas TV, sebuah perusahaan media yang menyajikan konten tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk keluarga Indonesia. Sesuai dengan visi misi yang diusung, Kompas TV mengemas program tayangan news, adventure & knowledge, entertainment yang

mengedepankan kualitas.

Konten program tayangan Kompas TV menekankan pada eksplorasi Indonesia baik kekayaan alam, khasanah budaya, Indonesia kini, hingga talenta berprestasi.Tidak hanya berhenti pada program tayangan televisi, tersedia pula produksi film layar lebar dengan jalan cerita menarik dan didukung talenta seni berbakat Indonesia. Beberapa film layar lebar yang diproduksi adalah Lima Elang dan Garuda DI Dadaku 2 karya Rudi Soedjarwo, serta sebuah film animasi berjudul Si Geboy.Sebagai content

provider, Kompas TV akan tayang perdana pada tanggal 9 September 2011

di sepuluh kota di Indonesia: Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, dan Makassar. Jumlah kota tersebut akan segera bertambah pada kuartal ketiga tahun 2011 dan sepanjang tahun 2012.

Dengan kerjasama operasi dan manajemen, Kompas TV memasok program tayangan hiburan dan berita pada stasiun televisi lokal di berbagai kota di Indonesia yang telah terlibat dalam proses kerja sama. Stasiun

STIKOM

(38)

televisi lokal akan menayangkan 70% program tayangan produksi Kompas TV dan 30% program tayangan lokal. Dengan demikian, stasiun televisi lokal memiliki kualitas yang tidak kalah dengan stasiun televisi nasional, tentunya dengan keunggulan kearifan lokal daerah masing-masing. Di KOMPAS TV Surabaya sendiri memiliki 5 program unggulan yakni, I Love Surabaya, Rumah Tawa, Hypno Friday, DJ Blusukan Pasar, dan Bingkai Hati.

4.2 Visi dan Misi KOMPAS TV Surabaya 1. Visi

Sebagai satu-satunya televisi lokal di Jawa Timur yang menjadi Inspirasi Jawa Timur, Inspirasi Indonesia.

2. Misi

Menjadi sebuah televisi favorit yang menyajikan informasi lifestyle,

entertainment dan bisnis yang berkualitas, akurat, terkini dan terluas di Jawa

Timur.

STIKOM

(39)

32

BAB V

IMPLEMENTASI KARYA

5.1 OBB (Opening Bumper Break) Movie Zone

Pada suatu program acara televisi terdapat bagian-bagian yang meliputi topik pembahasan program acara tersebut, Opening Bumper Break (OBB) atau penjelasan lebih jelas adalah tampilan grafis yang berada di awal pembukaan suatu program acara televisi, chyron yang berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pemirsa yang berisikan nama

host/pembawa acara, lokasi syuting yang digunakan dan informasi terkait. 5.2 Logo Movie Zone

Program acara tv Movie Zone menggunakan jenis logotype. Menggunakan font Wanted M54, font ini merupakan jenis font sherif yang memiliki ekor di tepinya. Jenis font yang digunakan bersifat tegas, jelas dan mudah terbaca, cocok sebagai judul program acara Movie Zone yang menayangkan tentang preview film, membahas film-film yang sedang

happening. Bentuk font yang besar dan tebal dapat terlihat dan terbaca

dengan mudah yang mewakili Movie Zone sebagai tayangan yang berkualitas kepada pemirsa.

STIKOM

(40)

Gambar 5.1 Logo Movie Zone

5.3 Elemen-elemen Motion Graphic OBB

Elemen-elemen yang digunakan untuk pembuatan motion graphic OBB ini terdiri dari teks, cuplikan video trailer film, efek bayangan dan efek cahaya untuk membereikan efek pada teks. Ada beberapa teks yang digunakan dalam pembuatan motion graphic ini, mulai dari DIN Schrift, Comica BD, COUTURE dan Wanted M54. Pada background hanya menampilkan efek glossy, yang berkesan eksklusif, mewah dan elegan.

Gambar 5.2 Screenshot Tampilan OBB

STIKOM

(41)

34

5.4 Screen Shot Motion Graphic OBB

Motion Grafphic OBB (Opening Bumper Break) adalah identitas dari suatu program acara tv. Pada perancangan desain motion graphic OBB program tv Movie Zone ini berdurasi 30 detik. Terdapat 5 scene, dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Scene 1

Di awal scene menampilkan background glossy dengan dominan warna putih dan abu-abu. Muncul teks “Preview Film” salah satu yang akan dibahas dalam program acara Movie Zone. Dari atas

muncul adegan trailer dari sebuah film animasi “Despicable Me

2”.

Gambar 5.3 Screen Shot Scene 1

STIKOM

(42)

2. Scene 2

Pada scene ke 2 menampilkan adegan trailer film “The Wolverine”

yang dimunculkan dengan cara menarik video dari atas ke bawah dan berada pas di tengah background. Untuk video trailer diberi efek refleksi agar dimensi lebih terlihat dan tidak flat/datar. Teks yang muncul diberi efek “CC Light Sweep” untuk memberi kesan glow/menyala yang dimulai dari kanan ke kiri pada teks.

Gambar 5.4 Screen Shot Scene 2

STIKOM

(43)

36

3. Scene 3

Pergerakan pada scene 3 hampir sama pada adegan scene 2, yaitu menampilkan cuplikan trailer film “Cloudy With a Chance of Meatballs 2” yang merupakan film animasi 3D . Setelah trailer film muncul, kemudian keluar pergerakan teks “3D Animation” yang dapat dibahas pada program acara Movie Zone. Jadi di program acara Movie Zone tidak hanya membahas film-film bergenre Action, Drama dan lainnya melainkan juga membahas film animasi yang sedang happening sekarang ini.

Gambar 5.5 Screen Shot Scene 3

STIKOM

(44)

4. Scene 4

Pada scene 4 menampilkan salah satu film yang masuk dalam

jajaran Box Office Movie yaitu “Pacific Rim”. Film bergenre

action ini dipilih karena cocok sebagai tampilan visual yang mewakili salah satu adegan pada program acara Movie Zone yang membahas film-film pada jajaran Box Office Movie. Pergerakan trailer dari kiri ke kanan dengan memiringkan tampilan video agar

terlihat kesan 3 Dimensi, setelah itu muncul teks “Box Office

Movie” dari kanan ke kiri dan bertemu di tengah background.

Gambar 5.6 Screen Shot Scene 4

STIKOM

(45)

38

5. Scene 5

Pada scene terakhir menampilkan pergerakan judul program acara Movie Zone. Pergerakan judul program acara dengan menggunakan teknik “Bouncing” yaitu teks bergerak ke depan dan ke belakang seperti ayunan yang bergerak. Untuk judul program

acara menggunkan font “Wanted M54” dengan karakteristik yang

tegas, dapat terlihat dengan mudah serta memiliki bentuk fisik yang besar dan tebal.

Gambar 5.7 Screen Shot Scene 5

STIKOM

(46)

39

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat penulis ambil dari “Perancangan Desain Motion Graphic OBB Acara TV Movie Zone di KOMPAS TV Surabaya” ini adalah :

1. Untuk membuat perancangan desain motion graphic harus melihat aspek desain seperti warna, teks, layout dan objek pembantu selama pembuatan motion graphic.

2. Proses yang dilakukan dalam pembuatan motion graphic dimulai dari pemilihan objek yang digunakan seperti mengambil trailer video dari film yang sedang happening dan masuk dalam jajaran box office movie, kemudian proses editing menggunakan software yang mendukung pembuatan motion graphic.

3. Dengan tampilan Motion Graphic yang bagus dan menarik dapat membuat penonton televisi tertarik untuk melihat program acara yang disuguhkan, jadi tidak hanya isi acara saja yang menentukan namun tampilan Opening Bumper Break juga salah satu faktor pendukung dalam suatu program acara televisi.

STIKOM

(47)

40

6.2 Saran

Adapun saran yang penulis simpulkan setelah melakukan kerja praktek di KOMPAS TV Surabaya :

1. Untuk mengembangkan motion graphic bisa dengan cara lain selain dengan menggunakan aplikasi berbasis video, misalnya dengan menggunakan flash dan mengaplikasikan ke dalam website.

2. Tampilan motion graphic seharusnya dikemas lebih menarik lagi dan menampilkan cuplikan adegan video dalam trailer film sehingga dapat menarik perhatian penonton untuk melihat program acara yang disuguhkan.

STIKOM

(48)

41

Krasner, Jon. 2013. Motion Graphic Design: Applied History and Aesthetics. Taylor & Francis.

Hendratman, Hendi. 2008. Tips n Trix Computer Graphics Design!. Bandung. Informatika.

Hendratman, Hendi. 2013. The Magic of Adobe After Effects. Bandung. Informatika.

Morissan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta. Kencana Prenada Media.

Morissan. 2008. Manajamen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio &

Televisi. Jakarta. Kencana Prenada Media.

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan

Karya Ilmiah. Jakarta. Kencana Prenada Media.

Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual. Jogjakarta. Andi Yogyakarta.

Suyanto, M. 2003. Multimedia: Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Jogjakarta. Andi Yogyakarta.

Danu, Gede. 2012. Aplikasi Desain Mograph Pada Media Promosi Sebagai

Upaya Strategi Komunikasi Pemasaran Perusahaan First Aid Kit Media.

Surabaya. Stikom Surabaya.

Day, Mila. 2004. Buku Pinter Televisi. Jakarta. Trilogos Library.

STIKOM

(49)

42

Sumber Internet:

http://falladiiah.wordpress.com/2013/04/07/definisi-sejarah-dan-manfaat-multimedia/

(diakses pada 12 Oktober 2013)

http://seagate-fullhouse.blogspot.com/2008/07/perkembangan-televisi-swasta-di.html

(diakses pada 19 Oktober 2013)

http://id.wikipedia.org/wiki/Kompas_TV (diakses pada 20 Oktober 2013)

http://bincangmedia.wordpress.com/2010/10/19/memahami-televisi-memahami-perkembangan-teknologi-regulasi-dan-tuntutan-industri/

(diakses pada 22 Oktober 2013)

http://blog.visual.ly/20-great-motion-graphics-of-2012/ (diakses pada 22 Oktober 2013)

STIKOM

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, hidayah, serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Aktivitas

Keseluruhan jawaban yang dibacakan siswa sesuai dengan gambar yang diamati dan sebagian besar benar dalam mengelompokkan jawabannya.. Sebagian besar jawaban yang

Hasil pengujian dengan perangkat DSK C6713 untuk efek echo telah sesuai dengan analisis menggunakan simulasi Matlab dan suara yang dihasilkan telah sesuai dengan

Peranan guru sebagai pendidik yang bertanggungjawab amat penting dalam keadaan wujudnya perbezaan individu supaya dapat melaksanakan pengajaran dan pembelajaran

Melihat penurunan kuat tekan beton pada beton yang dirawat dengan air laut maupun air tawar maupun beton yang menggunakan air laut sebagai campuran beton maka perlu untuk

Identitas informan merupakan ciri-ciri dari responden yang diteliti. Adapun ciri-ciri yang ditanyakan adalah berupa umur, tingkat pendidikan, lama bekerja, gaji,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada buah muda yang sehat dapat ditemukan ekspresi TcPIN1-2 like gene , tetapi tidak ditemukan pada cherelle wilt kakao.. Kata kunci:

TAPM yang berjudul Pengaruh lklim Organisasi, Etos Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja PLKB di Badan Keluarga Berencana Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Perempuan BKBKSPP