• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Bahan Baku dan Produksi di PT. XYZ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Bahan Baku dan Produksi di PT. XYZ"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

ALGORITMA

1. Algoritma Stok Bahan Baku Definisi Variabel:

string kode_supplier, kode_perintah; int tanggal;

real stock, jmh_masuk, jmh_keluar, total;

Rinician Langkah: {pembacaan data} write (“ stok :”); read (stock);

write (“ pilih tanggal penerimaan bahan baku : “); readln (tanggal);

write (“ pilih kode supplier :”); readln (kode_supplier);

write (“masukkan jumlah bahan baku masuk : “); readln (jmh_masuk);

{ menghitung bahan baku masuk}

bahan baku masuk  (stock + jmh_masuk); write (“bahan baku masuk :”);

(2)

writeln (“waktu :”, tanggal);

writeln (“kode supplier :”, kode_supplier); writeln (“barang masuk :”, jmh_masuk); writeln (“total :”, bahan baku masuk);

{pembacaan data} write (“ stok :”); read (stock);

write (“ pilih tanggal pengeluaran bahan baku : “); readln (tanggal);

write (“masukkan jumlah bahan baku keluar : “); readln (jmh_keluar);

write (“ pilih kode perintah :”); readln (kode_perintah);

{ menghitung bahan baku keluar}

bahan baku keluar  (stock - jmh_keluar); write (“bahan baku keluar :”);

read (total); { tampilkan hasil}

writeln (“waktu :”, tanggal);

(3)

2. Algoritma Stok PKO

Definisi Variabel:

string kode_hasil, kode_jual; int tanggal;

real stock, jmh_masuk, jmh_keluar, total;

Rinician Langkah: {pembacaan data} write (“ stok :”); read (stock);

write (“ pilih tanggal penerimaan PKO : “); readln (tanggal);

write (“ pilih kode hasil :”); readln (kode_hasil;

write (“masukkan jumlah PKO masuk : “); readln (jmh_masuk);

{ menghitung PKO masuk}

PKO masuk  (stock + jmh_masuk); write (“PKO masuk :”);

read (total); { tampilkan hasil}

(4)

writeln (“kode hasil :”, kode_hasil); writeln (“barang masuk :”, jmh_masuk); writeln (“total :”, PKO masuk);

{pembacaan data} write (“ stok :”); read (stock);

write (“ pilih tanggal pengeluaran PKO : “); readln (tanggal);

write (“masukkan jumlah PKO keluar : “); readln (jmh_keluar);

write (“ pilih kode jual :”); readln (kode_jual);

{ menghitung PKO keluar}

PKO keluar  (stock - jmh_keluar); write (“PKO keluar :”);

read (total); { tampilkan hasil}

(5)

3. Algoritma Perhitungan Bahan Baku

Definisi Variabel : int waktu;

real pesanan, minta, simpan, pesan_ekonomis;

Rincian Langkah : {Pembacaan Data}

write (“ masukkan biaya pesan:”); readln (pesanan);

write (“ masukkan tingkat permintaan : “); readln (minta);

write (“masukkan biaya simpan : “); readln (simpan);

{ menghitung perhitungan bahan baku}

perhitungan  (((2*pesanan*minta)/simpan)^0.5)); { tampilkan hasil}

writeln (“waktu :”, waktu); writeln (“biaya pesan:”, pesanan); writeln (“tingkat permintaan:”, minta); writeln (“biaya simpan :”, simpan);

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Anorga, Pandji. 2000. Manajemen Bisnis. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arbie. 2004. Manajemen Database dengan MySQL. Yogyakarta : ANDI.

Bin Ladjamudin, Al-Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Gaspersz, Vincent. 2000. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : Armico. Imbar, Radiant Victor. 2011. Pembuatan Sistem Informasi Pembelian, Penjualan,

dan Produksi dengan Penjadwalan Mesin Produksi. Universitas Kristen Maranatha : Jurnal Sistem Informasi VOL.6.No,1.

Jogiyanto.2000. Analisis dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI.

Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Laguna, Manuel dan Johan Marklund. 2004. Business Process Modeling,

Simulation, And Desain. New Jersey: Prentice Hall.

Management Group, Object. 2008. Business Process Modelling Notation, V1.1,. (diakses dari Peppard, Joe dan Philip Rowland. 1994. The Essence of Business Process

Reengineering. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Pressman, Roger S. 2001. Software Engineering A Practitioner’s Approach. America : Mc Graw-Hill.

(7)

Sutanta, Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sutarman. 2007. Membangun Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta

: Graha Ilmu

(8)

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Defenisi Sistem2

2 Sukaria Sinukingga, Pengantar Teknik Industri, (Graha Ilmu: Yogyakarta, 2008), hal. 16-17.

Sistem sering didefinisikan dengan berbagai cara, tetapi salah satu definisi yang paling banyak dikutip ialah sebagai berikut:

Sistem ialah seperangkat elemen atau komponen yang saling bergantung atau berinteraksi satu dengan yang lain menurut pola tertentu dan membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

(9)

3.2. Karakteristik Sistem

Di samping memiliki seperangkat elemen atau komponen, dan hubungan fungsional, sebuah sistem juga harus memiliki atribut. Komponen dari sebuah sisten adalah elemen-elemen operasional dari sistem tersebut yang terdiri dari input, proses, dan output. Keterkaitan atau interaksi antar komponen sistem dengan atribut tertentu menentukan tujuan dari sistem tersebut. Properti dari komponen sistem menjelaskan sifat-sifat dari komponen tersebut yaitu:

a. Sifat-sifat dan perilaku setiap komponen dalam perangkat komponen memberikan efek terhadap sifat-sifat dan perilaku seluruh perangkat dalam sistem.

b. Sifat-sifat dan perilaku masing-masing komponen bergantung pada sifat-sifat dan perilaku sedikitnya salah satu komponen lainnya.

c. Setiap sub-set dari komponen juga memiliki sifat-sifat dan karakteristik, tetapi komponen-komponen tidak dapat dibagi ke dalam sub-set yang independen.

3.3. Informasi3

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang dan keputusan-keputusan yang akan datang. Pada dasarnya informasi adalah data yang penting yang

3

(10)

memberikan pengetahuan yang berguna. Apakah suatu informasi itu berguna atau tidak tergantung kepada:

1. Tujuan si penerima

Apabila informasi itu tujuannya untuk memberi bantuan, maka informasi itu harus membantu si penerima dalam apa yang ia usahakn untuk memperolehnya.

2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data

Dalam menyampaikan dan mengolah data, inti dan pentingnya informasi harus dipertahankan

3. Waktu informasi itu diterima

Apakah informasi itu masih tepat waktunya (up to date) 4. Ruang dan tempat

Apakah informasi itu tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat 5. Benuk informasi itu sendiri

Dapatkah informasi dipergunakan secara efektif? Apakah informasi itu menunjukkan hubungan-hubungan yang diperlukan, kencenderungan-kecenderungan, dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen? Dan apakah informasi itu menekankan situasi-situasi yang ada hubungannya? 6. Apakah hubungan antara kata-kata dan arti yang diinginkan cukup jelas?

Adakah kemungkinan salah tafsir?

(11)

3.4. Sistem Informasi4

4 Teguh Wahyono, Sistem Informasi, (Graha Ilmu : Yogyakarta, 2004), hal 17-19.

Sistem informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan. Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Sistem informasi di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suat organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai instruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Model dasar sistem menghendaki agar masukan, pengolahan dan keluaran tiba pada saaat bersamaan, yang sebaliknya sesuai untuk sistem pengolahan informasi yang paling sederhana, dimana semua masukan tersebut tiba pada saat bersamaan tetapi hal tersebut jarang sekali terjadi.

(12)

a. Blok masukan (Input Block)

Blok masukan dalam sebuah sistem informasi meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok model ( Model Block)

Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang berfungsi memanipuasikan data untuk keluaran tertentu.

c. Blok keluaran (Output Block)

Blok keluaran berupa data-data keluaran seperti dokumen output dan informasi yang berkualitas

d. Blok teknologi (Technology Block)

Blok teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi ini merupakan komponen bantu yang memperlancar proses pengolahan yang terjadi dalam sistem.

e. Blok Basis Data (Database Block)

Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk memanipulasinya. f. Blok kendali (Controls Blok)

(13)

3.5. Definisi Sistem Informasi Manajemen5

3.5.1. Tujuan Sistem Informasi Manajemen

Sistem manajeman informasi dapat didefenisikan sebagai kumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan berkerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebu guna mencapai tujuan.

6

Adapun tujuan dari SIM adalah untuk mengintegrasikan semua sistem informasi dalam organisasi dan untuk memonitor kegiatan-kegiatan dalam perusahaan agar diketahui apakah kegiatan tersebut tetap seimbang. Sebagai contoh, SIM yang baik dapat digunakan untuk memonitor penjualan harian di setiap daerah pemasaran, untuk membandingkannya dengan angka-angka persediaan pada masing-masing daerah, untuk meninjau jadwal produksi setiap pabrik, dan memberikan laporan harian yang memperlihatkan apakah produksi

5 Edhy Sutanta, Sistem Informasi Manajemen, (Graha Ilmu: Yogyakarta,2003), hal. 19.

6

(14)

harus dikurangi atau ditingkatkan, dan apakah harus diturunkan untuk meningkatkan permintaan. Dalam praktek, tentunya SIM dapat lebih memadai memonitor informasi dari fungsi-fungsi yang lebih banyak lagi.

3.5.2. Karakteristik Sistem Informasi Manajemen7

1. SIM membantu manajer secara terstruktur pada tingkat operasional dan tingkat kontrol saja. Meskipun demikian, SIM dapat digunakan pula sebagai alat untuk perencanaan bagi staf yang sudah senior.

Berikut karakteristik SIM guna mendapatkan sinyal yang lebih dini tentang keberadaan dan kondisi SIM di organisasi:

2. SIM didesain untuk memberikan laporan operasional sehari-hari sehingga dapat memberi informasi untuk mengontrol operasi tersebut dengan lebih baik.

3. SIM sangat bergantung pada keberadaan data organisasi secara keseluruhan, serta bergantung pada alur informasi yang dimiliki oleh organisasi tersebut. 4. SIM biasanya tidak memiliki kemampuan untuk menganalisis masalah.

Kemampuan untuk menganalisis masalah terletak pada Decision Support Systems. 5. SIM biasanya berorientasi pada data yang sudah terjadi atau data yang sedang terjadi, bukan data yang akan terjadi, seperti forecasting.

5. SIM juga berorientasi pada data di dalam organisasi disbanding data dari luar organisasi. Oleh karena itu, informasi yang dibutuhkan oleh SIM adalah informasi yang sudah diketahui formatnya serta relatif stabil.

7

(15)

6. SIM biasanya tidak fleksibel karena bentuk laporan-laporan yang dihasilkan banyak sudah dipersiapkan sebelumnya. Beberapa SIM memiliki kemampuan agar manajer dapat membuat laporannnya sendiri, tetapi data yang dibutuhkan manajer tersebut telah ada dan sudah disiapkan lebih dahulu. Sebagaimana problematika yang disebutkan di atas, SIM membutuhkan perencanaan yang sangat matang dan panjang, sambil memperhitungkan perkembangan organisasi di masa mendatang.

3.7. Pengertian Proses Bisnis8

Proses dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang dimaksudkan untuk mencapai suatu hasil, atau lebih khusus, sebagai satu set tugas yang secara logis terkait dengan pencapaian hasil suatu bisnis yang ditetapkan. Dalam kedua definisi ini hal utama yang penting adalah hasil akhir, dimana proses dilakukan Bisnis adalah pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Sedangkan menurut arti dasarnya, bisnis memiliki makna sebagai the buying selling of goods and services. Sebagai perusahaan bisnis adalah suatu organisasi yang terlibat dalam pertukaran barang, jasa, atau uang untuk menghasilkan keuntungan. Dunia bisnis sendiri memiliki kendala-kendala tertentu, dan juga menunjukan karakteristik yang khas. Kenyataan ini sebenarnya sudah cukup untuk membuat orang harus keluar memikirkan kembali mengenai usaha dan langkah-langkah yang sampai sekarang cenderung dilakukan dalam dunia bisnis.

(16)

untuk mencapai tujuan. Hal ini berguna untuk memikirkan peran serta tanggung jawab dengan cara yang digunakan.

Menurut Merriam Webster’s Dictionary, definisi proses adalah sebuah fenomena alam yang ditandai dengan perubahan struktur yang memimpin hasil yang berkesinambungan, sebuah aktivitas atau fungsi dari kejadian yang berkesinambungan, dan sebuah serangkaian aksi atau operasi yang menggambarkan kelakukan sampai akhir. Transformasi dari input ke output secara umum dapat diklasifikasikan, sebagai berikut9

1. Fisik, sebagai inputnya, bertransformasi dari bahan baku menjadi produk jadi. :

2. Lokasi , sebagai instansinya, bertransformasi dari penyedia layanan menjadi sebuah tempat pemberian layanan.

3. Transaksi, sebagai inputnya adalah pihak bank dan bertransformasi dari Uang kas perusahaan.

4. Informasi sebagai intansinya, mentrasnsformasikan data finansial ke dalam bentuk catatan-catatan informasi pada bagian finansial.

Beberapa alasan untuk meninjau proses bisnis adalah :

1. Untuk memberi pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan dan memberikan keunggulan kompetitif

2. Untuk memastikan proses sesuai dengan prinsip-prinsip bagaimana perusahaan melakukan bisnis

3. Sebagai prasyarat pada pengimplementasian sistem

4. Sebagai bagian dari Continuous Improvement Cycle [CIC]

9 Manuel Laguna dan Johan Marklund, Business Process Modeling, Simulation, And Desain,

(17)

3.8. Business Process Reengineering (BPR)10

Otomatisasi aliran kerja berkaitan erat dengan BPR karena otomatisasi merupakan jenis khusus sistem komputer yang berusaha mengkoordinasikan berbagai aktivitas. Aliran kerja dimulai dengan memeriksa dokumen, formulir bisnis, dan informasi lain yang melewati jalannya menuju organisasi. Prosedur ini

Sebelum melakukan perancangan sistem informasi manajemen, perlu dilakukan perbaikan prosedur dan proses bisnis yang diterapkan perusahaan dengan menggunakan BPR. BPR merupakan filosofi perbaikan/penyempurnaan. BPR bertujuan mencapai perbaikan-perbaikan langkah dalam kinerja dengan mendesain ulang proses-proses dimana organisasi beroperasi, memaksimumkan kandungan nilai tambahnya dan meminimumkan kandungan tak bernilai tambah.Pendekatan ini dapat diterapkan untuk level proses individual maupun untuk organisasi secara keseluruhan.

Gagasan BPR lebih dipopulerkan oleh Michael Hammer dalam artikelnya “Reengineering Work: Don’t Automate-Obliterate”. Ia menyarankan bahwa organisasi perlu memikirkan ulang bisnisnya dengan mempergunakan kesempatan yang ditimbulkan oleh teknologi informasi baru. Ia memperkuat kembali pesan bahwa sebelum menerapkan teknologi informasi, pertama kali organisasi harus yakin bahwa prosesnya sudah benar. Hammer membantu mempromosikan pesan BPR ke seluruh dunia dan telah melakukan banyak hal untuk menjadikan topic tersebut sebagai perhatian semua level manajemen sampai level yang paling senior dalam bisnis.

10

(18)

memperlambat aktivitas perusahaan dan menambah biaya. Rute baru dibangun dan satu sistem aliran kerja diinstal untuk membawa informasi dengan segera ke bagian yang tepat baik dalam bentuk gambar digital faktur atau surat elektronik dari pelanggan.

Perangkat lunak aliran kerja membuat pergerakan dokumen menjadi otomatis, mengeliminasi kebutuhan orang untuk menetapkan siapa yang harus mendapatkan informasi berikutnya, mempersingkat waktu perjalanan, dan menghindari rute yang salah. Sistem tersebut dapat juga deprogram untuk mengirim dokumen sepanjang jalur berbeda, tergantung pada isinya.

Sebagai salah satu contoh otomatisasi aliran kerja yaitu proses pengapalan dari suatu perusahaan. Pesanan diterima oleh wakil penjualan dari pelanggan, kemudian berlanjut melalui proses verifikasi, perakitan/persiapan pesanan, dan pengepakan kemudian pengiriman ke pelanggan. Operasi pra-aliran kerja dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Sumber : Joe Peppard & Philip Rowland, The Essence of Business Process Reengineering, 1994.

(19)

Jika sistem aliran kerja diinstalasi untuk mendukung proses yang ada, beberapa manfaat dapat diperoleh melalui aliran informasi yang lebih cepat dan menghindari input ulang tertentu dari data ke dalam komputer lokal melalui setiap tahap. Instalasi awal sistem aliran kerja dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Sumber : Joe Peppard & Philip Rowland, The Essence of Business Process Reengineering, 1994.

Gambar 3.2. Instalasi Awal Sistem Aliran Kerja

3.8.1. Business Process Diagram11

Business Process Diagram memiliki tujuan untuk pengembangan

BPMN(Business Process Modelling Notation) yang digunakan untuk memetakan proses bisnis dengan notasi sederhana dan mudah digunakan oleh analis bisnis dan juga berpotensi memberikan kekuatan untuk menggambarkan proses bisnis yang kompleks dan peta untuk BPM (Business Process Modelling) dalam bahasa eksekusi. Pengembangan BPMN adalah untuk menciptakan mekanisme sederhana

11 Object Management Group, Business Process Modelling Notation, V1.1., (diakses dari

(20)

model proses bisnis, sementara pada saat yang sama mampu menangani kompleksitas yang melekat untuk bisnis proses. Pendekatan yang dilakukan untuk menangani dua persyaratan bertentanga ini adalah dengan mengatur aspek grafis dari notasi ke dalam kategori tertentu. BPD menyediakan satu set kecil kategori notasi sehingga pembaca diagram BPMN dapat dengan mudah mengenali tipe dasar elemen dan memahami diagram. Elemen-elemen yang digunakan dalam Business Process Diagram dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Elemen-elemen Model Inti Business Process Diagram

Elemen Keterangan Notasi

Event Event adalah sesuatu yang terjadi selama proses bisnis. Peristiwa ini mempengaruhi aliran proses dan biasanya memiliki penyebab (pemicu) atau dampak (hasil). Ada tiga jenis Events, berdasarkan alirannya, yaitu : Mulai, Menengah, dan Akhir

Proses yang dilakukan sebagai bagian dari proses bisnis

Tugas alur kerja yang khas dimana manusia melakukan tugas dengan bantuan aplikasi perangkat lunak.

Tugas yang menggunakan beberapa jenis layanan, yang bisa menjadi layanan web atau aplikasi otomatis.

Tugas yang diharapkan akan dilakukan tanpa bantuan mesin eksekusi proses bisnis atau aplikasi apapun.

Gateway Sebuah Gateway digunakan untuk mengontrol perbedaan dan konvergensi urutan aliran. Dengan demikian, akan menentukan aliran yang bercabang dan bergabung dengan jalur.

Sequence Flow

Digunakan untuk menunjukkan aliran dari aktivitas yang menggambarkan sebuah proses

(21)

Tabel 3.1. Elemen-elemen Model Inti Business Process Diagram (Lanjutan)

Elemen Keterangan Notasi

Lanes

Pengelompokkan aliran proses ke dalam kategori yang berbeda sesuai dengan fungsi masing-masing

Name

Group Sebuah pengelompokan kegiatan yang berada dalam sama kategori. Jenis pengelompokan tidak mempengaruhi arus urutan dari kegiatan dalam kelompok. Nama kategori muncul pada diagram sebagai label kelompok. Kategori dapat digunakan untuk dokumentasi atau tujuan analisis. Kelompok adalah salah satu cara di mana kategori objek dapat visual ditampilkan pada diagram

Sumber :

Contoh business process diagram dapat dilihat pada Gambar 3.3

Sumber :

(22)

3.9. Perancangan Sistem Informasi 3.9.1. Daur Hidup Pengembangan Sistem12

3.10. Langkah-langkah Perancangan Sistem Informasi Manajemen

Untuk mengembangkan suatu sistem informasi, kebanyakan perusahaan menggunakan suatu metodelogi yang disebut metodelogi pengembangan sistem. Yang dimaksud dengan metodelogi ini adalah suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang, mengimplemantasikan, dan memelihara sistem informasi.

Seperti yang berlaku pada kebanyakan proses, pada kebanyakan proses, pengembangan sistem informasi juga memiliki daur hidup. Daur hidupnya disebut daur pengembangan sistem informasi atau secara lebih umum dinamakan SDLC (System Development Life Cycle) atau daur hidup pengembangan sistem. SDLC merupakan metode klasik yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi. Metodelogi ini mencakup sejumlah fase atau tahapan.

13

12

Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, (Penerbit Andi: Yogyakarta, 2003), hal 398.

13 Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek

Aplikasi Bisnis, (Yogyakarta: ANDI, 2000), hal 11-20.

(23)

1. Perancangan model

Perancangan model terdiri dari: a. Physical System14

Sketsa physical system dapat menunjukkan kepada user bagaiman nantinya sistem secara fisik akan diterapkan. Bagan alir sistem ( system flowchart) merupakan alat berbentuk grafik yang dapat digunakn untuk menunjukkan urut-urutan kegiatan dari sistem informasi berbasis komputer ini. Adapun simbol-simbol pada systems flowchart adalah:

Tabel 3.2. Simbol Sistem Flowchart

No. Simbol Fungsi

1. Terminal, untuk memulai atau mengakhiri suatu

program.

2. Process, suatu simbol yang menunjukan setiap

pengolahan yang dilakukan oleh computer dan digunakan untuk mewakili suatu proses.

3. Input-output, untuk mewakili data input/output.

4. Decision, suatu penyeleksian kondisi dalam program.

5. Document, merupakan simbol untuk data yang berbentuk kertas maupun untuk informasi.

6. Conector, digunakan untuk menunjukan sambungan dari bagan alir yang terputus di halaman yang masih sama atau di halaman lainnya.

Sumber : Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, 2000.

(24)

Tabel 3.2. Simbol Sistem Flowchart (Lanjutan)

No. Simbol Fungsi

8. Flow Lines Symbol, digunakan untuk menunjukkan

arus dari proses.

9. Media penyimpanan berupa hardisk

10. Predifined process symbol, digunakan untuk

menunjukan suatu operasi yang rinciannya ditunjukan di tempa lain.

11. File/Storage, tempat penyimpanan data (file)

Sumber : Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, 2000.

b. Logical model15

Logical model dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja. Logical model dapat digambarkan dengan DFD (Data Flow Diagram). Diagram Arus Data atau Data Flow Diagram (DFD) sering digunakan untuk menggambarkan sistem yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan merupakan dokumentasi sistem yang baik.

(25)

Pedoman untuk menggambar DFD adalah sebagai berikut:

1. Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan di luar sistem yang terlibat di sistem.

2. Identifikasi semua input dan output yang terlibat ke dalam kesatuan luar.

3. Gambarkan terlebih dahulu diagram konteks. Pendekatan terstruktur menggambarkan sistem secara garis besar (top level) dan memecahnya menjadi bagian yang lebih terinci (lower level). DFD yang pertama kali digambar adalah diagram konteks. Dalam diagram konteks hanya terdapat satu proses dan tidak boleh ada store di dalamnya. Dari diagram ini digambar dengan lebih terinci lagi yang disebut overview diagram (level 0). Tiap proses di overview diagram akan digambar

lebih terinci lagi dan disebut level 1 dan seterusnya sampai tiap proses tidak dapat digambar lebih rinci lagi. Adapun simbol dari DFD dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Simbol Sistem Data Flow Diagram (DFD)

Simbol Keterangan

Process

Mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data ke luar dan berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

Arus Data

Menunjukan arus data yang berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari proses sistem

External Entity

Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem.

(26)

Tabel 3.3. Simbol Sistem Data Flow Diagram (DFD) (Lanjutan)

Simbol Keterangan

Penyimpanan Data

Data Store atau penyimpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat data yang ada dalam sistem

Sumber: Al-Bahra Bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, 2005.

2. Perancangan Output16

Output (keluaran) adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Output dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe, yaitu output intern

(internal output). Output intern adalah dimaksudkan untuk mendukung kegiatan manajemen yang tetap tinggal di dalam perusahaan dan akan disimpan atau dimusnahkan bila sudah tidak digunakan lagi. Output ektern adalah output yang akan didistribusikan kepada pihak luar yang membutuhkannya. Perancangan output secara umum meliputi:

a. Menentukan kebutuhan output sistem baru

Output ditunjukkan oleh arus data dari suatu proses ke satuan luar atau dari satu proses ke proses yang lainnya.

b. Menentukan parameter output

Parameter output meliputi tipe output (intern atau ekstern), format, dan media yang digunakan, distribusi, dan periode output.

(27)

3. Perancangan Input

Input dapat dikelompokkan ke dalam 2 tipe, yaitu input ekstern (external input) dan input intern (internal input). Input ekstern adalah input yang

berasal dari luar organisasi seperti faktur pembelian, kwitansi-kwitansi dari luar organisasi. Input intern adalah input yang berasal dari dalam organisasi misalnya faktur penjualan, order penjualan dan lain sebagainya. Langkah-langkah perancangan input adalah:

a. Menentukan kebutuhan input dari sistem baru

Input di DFD ditunjukkan oleh arus data dari suatu proses ke kesatuan luar atau ke suatu proses dan bentuk tampilan input yang ditunjukkan oleh suatu proses pemasuukan data

b. Menentukan parameter dari input

Parameter ini meliputi yaitu bentuk dari input, sumber input, format input. 4. Perancangan Basis Data

Database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen penting dalam sistem informasi karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Perancangan basis data terdiri dari:

a. Perancangan file

(28)

sesuai dengan tata cara penggunaan DFD. Tahapan ini dilakukan dengan mengidentifikasi entitas berdasarkan DFD tingkatan yang telah terbentuk. b. Perancangan ERD17

Perancangan basis data dengan menggunakan model entity relationship adalah dengan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).

ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disiman dalam sistem secara abstrak. Jadi, jelaslah bahwa ERD ini berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data. ERD memperlihatkan hubungan antar data store pada DFD. Hubungan ini tidak terlihat pada DFD, karena DFD memusatkan perhatian pada fungsi-fungsi sistem bukan pada data yang dibutuhkan. Elemen-elemen diagram hubungan entitas, yaitu:

1. Entitas (Entity)

Pada ERD, entitas digambarkan dengan sebuah kotak persegi panjang. Entitas adalah sesuatu yang terdapat di dalam sistem, baik nyata maupun abstrak. Entitas diberi nama dengan kata benda.

2. Hubungan (Relationship)

Pada ERD, hubungan dilambangkan dengan bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi di antara entitas.

17 Al-Bahra Bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, (Graha Ilmu :Yogyakarta,

(29)

Pada umumnya, hubungan diberi nama dengan kata kerja sehingga memudahkan pembacaan relasinya.

3. Atribut

Secara umum, atribut adalah sifat atau karakteristik dari setiap entitas atau setiap relationship. Atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud dengan entitas dan relationship, sehingga sering disebut atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship.

4. Kardinalitas (Cardinality)

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi antara satu entitas dengan entitas yang lain. Terdapat 3 macam kardinalitas relasi, yaitu:

a. One to One

Tingkat hubungan satu ke satu ini dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan satu entitas kedua, demikian pula sebaliknya.

b. One to Many atau Many to One

(30)

c. Many to Many

Tingkat hubungan ini terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, baik dilihat dari sisi entitas pertama maupun sisi entitas kedua.

5. Perancangan Teknologi18

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Perancangan teknologi teridiri dari perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software), dan perangkat teknisi (Brainware).

1. Perangkat Keras (Hardware)

Teknologi perangkat keras komputer dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat output dan simpanan luar.

2. Perangkat Lunak (Software)

Teknologi yang canggih dari perangkat keras akan berfungsi bila instruksi-instruksi tertentu telah diberikan kepadanya. Instruksi-instruksi-instruksi tersebut disebut dengan perangkat lunak (software). Instruksi-instruksi perangkat lunak ditulis oleh manusia untuk mengaktifkan fungsi dari perangkat keras komputer. Perangkat lunak dapat dikategorikan ke dalam tiga bagian, yaitu perangkat lunak sistem operasi (operating system), perangkat lunak bahasa (language software), dan perangkat lunak aplikasi (aplication software).

(31)

3. Perangkat Teknisi (Humanware atau Brainware)

Brainware dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan

membuatnya dapat beroperasi. Teknisi tersebut dapat berupa operator komputer.

3.11. Metode Pengembangan Sistem Informasi

3.11.1. Pengembangan Sistem Informasi dengan Metode Waterfall 19

Kadang-kadang disebut siklus hidup klasik atau model waterfall, model sekuensial linier menunjukkan sistematis, pendekatan sekuensial untuk pengembangan perangkat lunak yang dimulai pada tingkat sistem dan kemajuan melalui analisis, desain, coding, pengujian dan dukungan. Pada Gambar 3.4. menggambarkan model sekuensial linier untuk rekayasa Perangkat Lunak.

Sumber : Roger S. Pressman, Software Engineering A Practitioner’s Approach, 2001. Gambar 3.4. Model Waterfall

Model setelah siklus rekayasa konvensional, model sekuensial linier meliputi kegiatan sebagai berikut :

19 Roger S. Pressman, Software Engineering A Practitioner’s Approach, (Mc Graw-Hill: America

2001), hal 28-30.

System/ information engineering

(32)

1. Rekayasa dan pemodelan sistem

Karena sistem merupakan bagian dari sebuah sistem yang lebih besar, pemodelan ini dimulai dengan membangun syarat dari semua elemen sistem dan mengalokasikan beberapa subset dari kebutuhan ke software tersebut. Pandangan sistem ini penting ketika software harus berhubungan dengan elemen-elemen yang lain seperti software, hardware, manusia, dan database. Rekayasa dan pemodelan sistem menyangkut pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis serta desain tingkat puncak. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.

2. Analisis kebutuhan software

Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya pada software. Untuk memahami sifat dari program yang dibuat, maka software engineer harus memahami domain informasi software tersebut, misalnya fungsi yang dibutuhkan, tingkah laku, unjuk kerja, dan user interface. Kebutuhan baik untuk sistem maupun software didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.

3. Desain

Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk blueprint software sebelum coding dimulai. Desain software sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda, struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Desain

(33)

tahap sebelumnya. Proses desain menterjemahkan syarat/kebutuhan ke dalam sebuah representasi software yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan kode. Sebagaimana 2 aktivitas sebelumnya, desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software.

4. Generasi kode

Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding.. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap desain yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.

5. Pengujian

Setelah program dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus pada logika internal software, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional, yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan – kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang diinginkan. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

6. Pemeliharaan

(34)

sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Software dapat mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pelanggan (perkecualian yang mungkin adalah software yang dilekatkan), karena software harus disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan– perubahan di dalam lingkungan eksternalnya (contohnya perubahan yang dibutuhkan sebagai akibat dari perangkat peripheral atau sistem operasi yang baru), atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya. Pemeliharaan software mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi.

(35)

1. Ketika problem muncul, maka proses berhenti, karena tidak dapat menuju ke tahapan selanjutnya. Bahkan jika kemungkinan problem tersebut muncul akibat kesalahan dari tahapan sebelumnya, maka proses harus membenahi tahapan sebelumnya agar problem ini tidak muncul. Hal - hal seperti ini yang dapat membuang waktu pengerjaan System Engineer.

2. Karena pendekatannya secara sequential, maka setiap tahap harus menunggu hasil dari tahap sebelumnya. Hal itu tentu membuang waktu yang cukup lama, artinya bagian lain tidak dapat mengerjakan hal lain selain hanya menunggu hasil dari tahap sebelumnya. Oleh karena itu, seringkali model ini berlangsung lama pengerjaannya.

3. Pada setiap tahap proses tentunya dipekerjakan sesuai spesialisasinya masing-masing. Oleh karena itu, ketika tahap tersebut sudah tidak dikerjakan, maka sumber dayanya juga tidak terpakai lagi. Oleh karena itu, seringkali pada model proses ini dibutuhkan seseorang yang multi - skilled, sehingga minimal dapat membantu pengerjaan untuk tahapan berikutnya.

(36)

3.12. HTML (Hypertext Markup Language)20

3.13. PHP (Hypertext Preprocessor)

HTML (Hypertext Markup Language) merupakan salah satu format atau bahasa yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dikatakan markup language karena HTML berfungsi untuk memformat file dokumen teks biasa untuk bisa ditampilkan pada web browser dengan bantuan tanda-tanda yang sudah ditentukan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menambahkan elemen atau yang sering disebut sebagai tag. Elemen HTML biasanya berupa tag yang berpasangan dan setiap tag ditandai dengan simbol < dan >.

21

1. Membuat Sketsa Desain

PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web in merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web. Langkah-langkah dalam membuat website adalah:

Desainer bisa saja menuangkan ide dalam membuat interface suatu homepage dalam bentuk sketsa di kertas dahulu. Untuk kebanyakan orang, biasanya langkah ini dilewatkan dan langsung pada langkah membuat desain layout dengan menggunakan software.

2. Membuat Layout Desain

20

Bimo Sunarfrihantono, ST, PHP dan MySQL Untuk Web, (Yogyakarta : Andi, 2002), Hal. 1-2.

21 Sutarman, Membangun Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL, (Yogyakarta : Graha Ilmu,

(37)

Dalam mendesain, desainer menuangkan ide dalam membuat interface suatu homepage.Dalam desain layoutwebsite dapat menggunakan software seperti

Photoshop, Macromedia, adobe Illustrator. 3. Membagi Gambar dalam Potongan Kecil-kecil

Setelah desain layout hompage sudah jadi, file gambar tersebut dipecah menjadi potongan kecil-kecil untuk mengoptimalkan waktu download.

4. Membuat Animasi

Animasi diperlukan untuk menghidupkan homepage agar menarik pengunjung. 5. Membuat HTML

Setelah tahap desain layout, tahap selanjutnya merapikan layout desain seperti menempatkan beberapa tombol, gambar dan teks.HTML atau yang memiliki kepanjangan Hypertext Markup Language adalah script di mana bisa menampilkan informasi dan daya kreasi lewat internet. HTML sendiri adalah suatu dokumen teks biasa yang mudah dimengerti dibanding bahasa pemrograman lainnya, dan karena bentuknya itu maka HTML dapat dibaca oleh berbagai platform seperti: Windows, Linux, Macintosh. Kata “Markup Language“ pada HTML menunjukkan fasilitas yang berupa tanda tertentu

dalam skrip HTML, dimana di dalam skrip bisa mengatur judul, garis, tabel, gambar, dan lain-lain dengan perintah yang telah ditentukan pada elemen HTML.

(38)

Programming dan script yang bisa digunakan PHP, Borland Delphy, Visual Basic. Programming dan script biasanya dilakukan setelah desain homepage

telah jadi. Pembuatan programming dan script mulai dari pembuatan database dan kemudian listing program.

7. Evaluasi dan Test

Setelah selesai membuat situs secara keseluruhan sangatlah perlu untuk melakukan evaluasi, apakah link-link yang ada sudah berjalan dengan benar dan bukan broken link (link yang salah target atau tidak target).

8. Upload HTML

Setelah file menjadi html beserta gambar dan script-nya, perlu mengupload file ke suatu tempat (hosting), agar semua orang di dunia dapat mengakses halaman html.

9. Promosi Homepage

Pada tahap ini promosikan situs di search engine yang ada seperti www.yahoo.com, www.google.com, www.altavista.com

3.14. MyStructure Query Language (MySQL)

dan sebagainya, agar suatu saat user mencari alamat situs anda akan ditemukan pada database server search engine yang bersangkutan.

22

MySQL adalah sistem manajemen database relasi (relational database management system) yang bersifat terbuka (open source). Terbuka maksudnya adalah MySQL boleh di-download oleh siapa saja, baik versi kode program

(39)

aslinya (source code program) maupun versi binernya (executable program) dan bisa digunakan secara relatif baik untuk dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan seseorang maupun sebagai suatu program aplikasi komputer. MySQL memiliki kinerja, kecepatan proses, dan ketangguhan yang tidak kalah banding database-database besar lainnya yang komersil seperti ORACLE,Sybase, Unify, dan sebagainya. Ada beberapa pertimbangan mengapa memilih MySQL:

1. Kecepatan

Berdasarkan hasil pengujian, MySQL memilki kecepatan paling baik dibanding database server lainnya. Kemudian, dengan adanya fitur tambahan Query Catching pada MySQL rilis 4.0., kinerja query secara umum akan naik rata-rata 200% dari kinerja biasanya.

2. Mudah digunakan

Perintah-perintah dan aturan-aturan pada MySQL maupun proses instalisasinya relatif mudah digunakan.

3. Open Source

Dengan konsep ini siapa pun dapat berpartisipasi untuk mengembangkan MySQL dan hasil pengembangan itu diserahkan kepada umum atau kepada komunitas OpenSource.

4. Kapabilitas

(40)

5. Replikasi Data

Dengan adanya fasilitas replikasi data ini, dapat mempunyai beberapa database bayangan pada beberapa server lainnya yang berasal dari satu database induk sehingga akan meningkatkan kinerja dan kecepatan MySQL.

6. Konektifitas dan keamanan

MySQL mendukung dan menerapkan sistem keamanan dan izin akses tingkat lanjut (advanced permissions and security system), termasuk dukungan pengamanan dengan cara pengacakan lapisan data (SSL transport layer encryption). Bahkan, pada MySQL rilis 4.0. dapat juga diterapkan

pembatasan penggunaan sumber daya server berdasarkan penggunaan per user. Adanya tingkatan user dan jenis aksess yang beragam dapat memberikan batasan akses berdasarkan lokasi (mesin) pengakses, dan terdapatnya sistem pengacakan password (encrypted password) akan memberikan jaminan keamananan pada MySQL.

7. Fleksibilitas/Portalitas

(41)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. XYZ ini berlokasi di Sumatera Utara. Penelitian dilakukan selama 6 bulan pada tahun 2015.

4.2. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diamati adalah aliran sistem informasi yang terkait dengan bagian penerimaan bahan baku dan produksi.

4.3. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini merupakan salah satu bentuk rancangan penelitian untuk mendeskriptifkan dan menjelaskan secara sistematik, faktual, dan akurat mengenai gambaran aliran sistem informasi selama ini.

4.4. Kerangka Berpikir Penelitian

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi. Kerangka berpikir akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Kerangka berpikir penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1.

(42)

4.5. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian sebagai berikut: 1. Variabel Independen

Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini adalah data yang terkait dalam aliran sistem informasi penerimaan bahan baku dan produksi yakni, data stok bahan baku, data stok PKO, data perintah produksi, data hasil produksi, data pemesanan bahan baku, dan data perhitungan kebutuhan bahan baku

2. Variabel Dependen

Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah laporan persediaan yang berisi laporan stok bahan baku, laporan stok PKO dan jadwal pemesanan bahan baku.

4.6. Rancangan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pada awal penelitian dilakukan identifikasi masalah pada saat penelitian berlangsung sehingga dapat mengangkat permasalahan secara jelas dan terarah.

(43)

diperlukan serta studi literatur tentang metode pemecahan masalah yang digunakan dan teori pendukung lainnya.

3. Tahapan selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ada dua jenis yaitu:

a. Data primer

Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data aktivitas yang dilakukan oleh setiap bagian yang ada di perusahaan.

b. Data sekunder

Data sekunder yang dibutuhkan adalah format form yang terkait dengan sistem aliran informasi pada bagian penerimaan bahan baku dan produksi yakni mengenai data transaksi yang terjadi di perusahaan

4. Dilakukan pengolahan data berdasarkan tahapan perancangan sistem informasi.

5. Dilakukan analisis terhadap hasil perancangan sistem. 6. Ditarik kesimpulan dan diberikan saran untuk penelitian.

Langkah-langkah rancangan penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Langkah-Langkah Rancangan Penelitian

4.7. Pengolahan Data 4.7.1. Perancangan Sistem

(44)

yang dilakukan secara berurutan. Langkah-langkah rancangan sistem pada sistem informasi, yakni:

1. Analisis struktur Sistem

Tahap ini mencari kebutuhan pengguna dan menganalisa kondisi yang ada sebelum dikembangkan sistem informasi yang baru serta usulan sistem yang akan dirancang.

2. Desain

Tahapan-tahapan desain adalah sebagai berikut: a. Rancangan Model

Rancangan model terdiri dari: 1. Perancangan Physical System

Pembuatan model sistem informasi dimulai dari pemesanan bahan baku sampai ke bagian pengeluaran PKO ke dalam bentuk flowchart. 2. Pembuatan Struktur Sistem

Pembuatan struktur sistem yang menggambarkan sistem input, proses transformasi, dan output.

3. Perancangan Logical Model

Perancangan logical model yang dilakukan dengan pembuatan DFD (Data Flow Diagram) dimulai dengan pembuatan DFD level 0, kemudian dibuat lebih rinci DFD level 1. Demikian seterusnya. b. Perancangan Output

(45)

c. Perancangan Input

Perancangan ini bertujuan untuk menentukan data masukan yang akan digunakan untuk mengoperasikan sistem. Data masukan ini berupa form yang terkait dengan pemesanan bahan baku sampai ke pengeluaran PKO

d. Rancangan Basis Data

Rancangan basis data terdiri dari:

1. Rancangan File merupakan rancangan basis data yang memperlihatkan diagram hubungan entitas berdasarkan DFD tingkatan yang terbentuk dari aliran informasi pada perusahaan. 2. Perancangan ERD (Entity Relationship Diagram) adalah diagram

hubungan antar entitas dengan menggunakan ERD. e. Rancangan Teknologi

Rancangan teknologi terdiri dari: 1. Perangkat Keras (Hardware)

Teknologi perangkat keras komputer terdiri dari alat masukan, alat pemrosesan, alat output, dan simpanan luar.

2. Perangkat Lunak (Software)

Teknologi perangkat lunak yang berupa software MySQL dan PHP. 3. Perangkat Teknisi (Brainware)

Brainware merupakan orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroperasi.

(46)

Pada tahapan ini merupakan tahapan nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Pada tahapan ini dilakukan pengujian terhadap program yang sudah dibuat. 4. Penerapan

Tahapan ini adalah tahapan terakhir setelah dilakukannya analisis stuktur sistem, desain, dan testing, maka sistem yang sudah jadi dapat digunakan oleh user.

Blok diagram perancangan sistem dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3. Blok Diagram Perancangan Sistem 4.8. Analisis Pemecahan Masalah

Analisa pemecahan masalah dilakukan dengan menganalisis hasil identifikasi terhadap masalah-masalah yang terjadi pada sistem informasi penerimaan bahan baku dan produksi di perusahaan. Hasil analisis yang didapatkan berupa perancangan sistem informasi penerimaan bahan baku dan produksi pada PT. XYZ.

4.9. Kesimpulan dan Saran

(47)

BAB V

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

5.1.1. Uraian Aliran Proses Bisnis Penerimaan Bahan Baku dan Produksi Proses bisnis aktual yang terkait dengan penerimaan bahan baku dan produksi di PT. XYZ digambarkan dengan menggunakan Business Process Diagram dapat dilihat pada Lampiran 2.

5.1.2. Uraian Aliran Informasi Penerimaan Bahan Baku dan Produksi

Uraian kegiatan dari aliran informasi aktual yang terkait dengan penerimaan bahan baku dan produksi pada perusahaan, yakni:

1. Pemesanan bahan baku

Kegiatan dan aliran informasi yang dilakukan pada pemesanan bahan baku, yakni:

a. Mandor Gudang dan Timbangan menyesuaikan perhitungan kebutuhan bahan baku yang akan dipesan dengan stok bahan baku yang masuk, kemudian Mandor Gudang dan Timbangan memberitahukan kepada Asisten Gudang dan Timbangan untuk melakukan pemesanan bahan baku. Kemudian, Asisten Gudang dan Timbangan memberitahukan kepada Karyawan Tata Usaha/Kantor untuk melakukan pemesanan bahan baku. b. Selanjutnya, Karyawan Tata Usaha/Kantor memberitahukan ke Asisten Tata

(48)

supplier. Kemudian, Asisten Tata Usaha menghubungi supplier melalui telepon untuk melakukan pemesanan sejumlah bahan baku dan melakukan pembelian terhadap bahan baku yang dipesan. Pembelian dilakukan apabila jumlah dan tanggal penerimaan bahan baku yang diminta oleh perusahaan dapat dipenuhi oleh supplier. Jika tidak terpenuhi oleh supplier, maka akan dilakukan pemesanan kepada supplier lainnya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku sesuai dengan tanggal penerimaan bahan baku yang diminta oleh perusahaan.

c. Setelah form pemesanan bahan baku diperiksa oleh Asisten Tata Usaha/Kantor, maka form akan diberikan kepada Direktur untuk disetujui dalam memesan bahan baku dan untuk melakukan pembayaran terhadap sejumlah bahan baku yang sudah dibeli.

d. Setelah menerima persetujuan dari Direktur maka pemesanan bahan baku dilakukan berdasarkan form pemesanan bahan baku yang diberikan kepada supplier dan duplikasinya akan disimpan oleh Karyawan Tata Usaha/Kantor dan Direktur.

Model pemesanan bahan baku dapat dilihat pada Gambar 5.1.

Sumber : Pengumpulan Data

(49)

2. Penerimaan Bahan Baku

Kegiatan dan aliran informasi yang dilakukan pada penerimaan bahan baku, yakni:

a. Supplier mengantarkan bahan baku yang telah dipesan ke perusahaan dengan menunjukkan surat jalan dari supplier. Kemudian, Mandor Gudang dan Timbangan menyesuaikan surat jalan yang dibawa oleh supplier sesuai dengan pemesanan bahan baku yang telah diberikan oleh Karyawan Tata Usaha/Kantor.

b. Saat bahan baku dapat diterima, Mandor Gudang dan Timbangan mencatat pada form penerimaan bahan baku terkait jumlah dan tanggal penerimaan bahan baku. Form penerimaan bahan baku ini diduplikasi sebanyak 1 rangkap, yang asli diberikan ke Mandor Gudang dan Timbangan, sementara duplikasinya diberikan ke supplier.

c. Mandor Gudang dan Timbangan memperbarui kartu persediaan bahan baku dikarenakan adanya sejumlah bahan baku yang masuk ke gudang bahan baku dan menyerahkan form penerimaan bahan baku ke Karyawan Tata Usaha/Kantor.

Model penerimaan bahan baku dapat dilihat pada Gambar 5.2.

Sumber : Pengumpulan Data

(50)

3. Pengeluaran bahan baku

Kegiatan dan aliran informasi yang dilakukan pada pengeluaran bahan baku, yakni:

a. Jika bagian produksi siap untuk melakukan kegiatan produksi, maka Mandor Produksi membuat form perintah produksi untuk melakukan kegiatan produksi dan memberikan form tersebut ke Asisten Produksi untuk diperiksa dan disetujui. Proses produksi pun dimulai setelah berkoordinasi dengan Mandor Gudang dan Timbangan dan mengetahui jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi yang sudah tersedia.

b. Jika bahan baku sudah tersedia, maka Mandor Produksi melakukan permintaan bahan baku ke Mandor Gudang dan Timbangan dengan membuat form perintah produksi yang berisikan tanggal dan jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi secara berkala.

c. Mandor Gudang dan Timbangan menerima form perintah produksi dan mengisi form pengeluaran bahan baku sesuai dengan jumlah bahan baku yang diminta oleh Mandor Produksi. Jika bahan baku tidak tersedia, maka Mandor Gudang dan Timbangan meminta ke Karyawan Tata Usaha/Kantor untuk melakukan pemesanan bahan baku sesuai dengan kebutuhan permintaan produksi.

(51)

yang dikeluarkan oleh Mandor Gudang dan Timbangan harus sesuai pada form pengeluaran bahan baku dan disetujui oleh Asisten Gudang dan

Timbangan.

e. Setelah Mandor Produksi memperoleh bahan baku yang diperlukan, maka proses produksi dapat dilaksanakan.

Model pengeluaran bahan baku dapat dilihat pada Gambar 5.3.

Sumber : Pengumpulan Data

Gambar 5.3 Model Aliran Informasi Aktual Pengeluaran Bahan Baku 4. Produksi

Kegiatan dan aliran informasi yang dilakukan pada produksi, yakni:

a. Produksi berjalan saat bahan baku yang dibutuhkan diterima oleh Mandor Produksi untuk memproduksi minyak PKO.

b. Setelah produksi selesai dilakukan, Mandor Produksi mengeluarkan form hasil produksi PKO yang berisi jumlah dan tanggal hasil produksi minyak PKO dan Asisten Produksi memeriksa dan menyetujui sejumlah hasil PKO. Mandor Produksi memberitahukan ke Mandor Gudang dan Timbangan mengenai masuknya sejumlah minyak PKO ke tangki timbun dari hasil produksi yang sudah dilaksanakan.

c. Mandor Gudang dan Timbangan akan mencatat jumlah minyak PKO yang masuk pada form penerimaan PKO dan memperbarui stok PKO.

Model produksi dapat dilihat pada Gambar 5.4.

Sumber : Pengumpulan Data

(52)

5. Pengeluaran PKO

Kegiatan dan aliran informasi yang dilakukan pada pengeluaran PKO, yakni: a. Asisten Tata Usaha/Kantor meminta sejumlah minyak PKO ke Mandor

Gudang dan Timbangan berdasarkan kontrak pembelian yang telah disetujui dengan pembeli.

b. Mandor Gudang dan Timbangan membuat form pengeluaran PKO dan mengeluarkan PKO untuk dilakukan pengiriman kepada pembeli serta duplikasi form pengeluaran PKO diberikan kepada Asisten Tata Usaha/Kantor untuk mencatat bahwasannya minyak PKO sudah dikirimkan ke pembeli sesuai dengan kontrak pembelian.

c. Jumlah PKO yang dikeluarkan dicatat kembali dan diperbarui kartu persediaan PKO oleh Mandor Gudang dan Timbangan.

Model pengeluaran produk jadi dapat dilihat pada Gambar 5.5.

Sumber : Pengumpulan Data

Gambar 5.5. Model Aliran Informasi Aktual Pengeluaran Produk PKO Keluhan yang diperoleh dari aliran informasi aktual di PT. XYZ dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1. Keluhan yang Diperoleh dari Aliran Informasi Aktual di PT. XYZ

No. Aliran Informasi Keluhan

1. Pemesanan Bahan

Baku −

Sulitnya koordinasi mengenai jumlah bahan baku yang akan dipesan antara bagian Gudang dan timbangan dan bagian Tata Usaha/Kantor 2. Penerimaan Bahan

Baku −

(53)

3. Pengeluaran Bahan

Baku −

Lamanya penerimaan bahan baku mengakibatkan pengeluaran bahan baku untuk produksi sering tertunda

4. Produksi - Produksi tidak berjalan tepat waktu menyebabkan keterlambatan dalam pengiriman produk ke pembeli

5. Pengeluaran

Produk PKO −

Terjadi kekeliruan antara bagian tata usaha/kantor dan gudang dan timbangan yang dalam mengeluarkan sejumlah minyak PKO ke pembeli

Sumber : Pengumpulan Data

Secara umum, kebutuhan sistem PT. XYZ membutuhkan sistem informasi berbasis komputer yang dihubungkan melalui jaringan untuk mewujudkan kelancaran aliran informasi antar bagian yang terkait dengan bagian penerimaan dan produksi di setiap bagian yang membutuhkan data dan laporan seperti yang terlihat pada Tabel 5.2

Tabel 5.2. Kebutuhan Data Setiap User

Sumber : Pengumpulan Data

(54)

Sumber : Pengumpulan Data

Gambar 5.6. Terminal User PT. XYZ

(55)

5.2. Perancangan Sistem 5.2.1. Perancangan Model

Perancangan model sistem aliran informasi ini dibagi menjadi perancangan physical system, perancangan struktur sistem, dan perancangan logical model.

5.2.1.1. Perancangan Model Physical System 5.2.1.1.1. Perancangan Proses Bisnis Usulan

Physical system pada proses bisnis digambarkan dengan Business

Process Diagram. Usulan proses bisnis penerimaan bahan baku dan produksi di PT. XYZ dapat dilihat pada Lampiran 3.

5.2.1.1.2. Perancangan Aliran Informasi Usulan

Physical system digambarkan berdasarkan uraian aktivitas usulan untuk

aliran informasi di PT. XYZ dengan menerapkan peran komputer. Uraian sistem aliran informasi yang diusulkan adalah sebagai berikut:

1. Pemesanan Bahan Baku

(56)

tidak dilakukan pemesanan, jika tidak mencukupi dengan jumlah pemesanan yang telah dihitung maka dilakukan pemesanan bahan baku dan dapat dilihat jadawal pemesanannya pada data jadwal pemesanan bahan baku. Mandor Gudang dan Timbangan memberitahukan kepada Asisten Gudang dan Timbangan agar melakukan pemesanan bahan baku.

b. Asisten Gudang dan Timbangan mengkonfirmasi ke Karyawan Tata Usaha/Kantor untuk melakukan pemesanan bahan baku. Karyawan Tata Usaha/Kantor memberitahukan ke Asisten Tata Usaha/Kantor untuk melakukan pemesanan bahan baku ke supplier. Asisten Tata Usaha/Kantor menghubungi supplier mengenai sejumlah permintaan bahan baku dan tanggal penerimaan bahan baku sampai ke perusahaan. Jika supplier mensanggupi dalam memenuhi permintaan bahan baku maka akan dilakukan pemesanan bahan baku ke supplier dan pembelian bahan baku tersebut.

c. Kemudian, Asisten Tata Usaha/Kantor menginput data ke form pemesanan bahan baku. Asisten Tata Usaha/Kantor meminta persetujuan kepada Direktur untuk menyetujui pembayaran bahan baku berdasarkan pemesanan bahan baku ke supplier.

d. Karyawan Tata Usaha/Kantor dapat mencetak data pemesanan bahan baku yang telah dilakukan untuk dijadikan laporan pemesanan bahan baku yang kemudian meminta tandatangan persetujuan oleh Direktur.

Flowchart proses pemesanan bahan baku usulan dapat dilihat pada Gambar

(57)

Gambar 5.8. Flowchart Proses Pemesanan Bahan Baku Usulan 2. Penerimaan Bahan Baku

a. Supplier mengantarkan bahan baku ke perusahaan dengan membawa surat jalan. Mandor Gudang dan Timbangan menyesuaikan surat jalan yang dibawa supplier dengan dengan data pemesanan bahan baku perusahaan. b. Mandor Gudang dan Timbangan menyimpan data penerimaan bahan baku

di komputernya dengan menginput data ke form penerimaan bahan baku dan secara otomatis data stok bahan baku ter-upadate pada komputer dan dapat diterima oleh semua bagian di perusahaan.

Flowchart proses penerimaan bahan baku dapat dilihat pada Gambar 5.9.

Gambar 5.9. Flowchart Proses Penerimaan Bahan Baku Usulan

3. Pengeluaran Bahan Baku

a. Mandor Produksi siap untuk melakukan produksi, maka Mandor Produksi menginput data pada form perintah produksi untuk melakukan produksi dan meminta persetujuan ke Asisten Produksi secara lisan.

(58)

c. Mandor Gudang dan Timbangan menerima form perintah produksi dan memberikan bahan baku sesuai dengan jumlah bahan baku yang diminta oleh Mandor Produksi.

d. Seiring adanya bahan baku keluar dari gudang, maka Mandor Gudang dan Timbangan menginput data pada form pengeluaran bahan baku dan secara otomatis data stok bahan baku ter-upadate pada komputer dan dapat diterima oleh semua bagian di perusahaan.

Flowchart proses pengeluaran bahan baku dapat dilihat pada Gambar 5.10.

Gambar 5.10. Flowchart Proses Pengeluaran Bahan Baku Usulan 4. Produksi

Kegiatan dan aliran informasi yang dilakukan pada produksi, yakni:

a. Mandor Produksi menerima sejumlah bahan baku dari Mandor Gudang dan Timbangan berdasarkan jumlah bahan baku yang dibutuhkan yang ada di form perintah produksi.

b. Setelah produksi selesai, maka Mandor Produksi memasukkan data hasil produksi PKO pada form hasil produksi ke komputer dan memberitahukan langsung ke Asisten Produksi mengenai hasil produksi.

c. Kemudian, Mandor Produksi memberitahukan pada Mandor Gudang dan Timbangan saat produksi telah selesai bahwasannya sejumlah minyak PKO sudah masuk ke tangki timbun.

(59)

komputer. Data ini terhubung ke bagian Tata Usaha/Kantor, Direktur dan Produksi melalui komputer.

Flowchart proses produksi dapat dilihat pada Gambar 5.11.

Gambar 5.11. Flowchart Proses Produksi Usulan

5. Pengeluaran Produk PKO

a. Asisten Tata Usaha/Kantor meminta sejumlah produk PKO kepada Mandor Gudang dan Timbangan berdasarkan kontrak yang telah disetujui oleh pembeli.

b. Pada saat PKO dikeluarkan untuk dikirim ke pembeli, Mandor Gudang dan Timbangan menginput form pengeluaran PKO dan data stok PKO akan terperbarui di komputer.

Flowchart proses pengeluaran produk jadi dapat dilihat pada Gambar 5.12.

Gambar 5.12. Flowchart Proses Pengeluaran Produk PKO Usulan

5.2.1.2. Perancangan Struktur Sistem

Struktur sistem informasi informasi manajemen pada PT. XYZ adalah sebagai berikut:

1. Input

Input sistem informasi manajemen pada PT. XYZ adalah:

(60)

b. Data penerimaan bahan baku dimasukkan ke dalam form penerimaan bahan baku dan form pemesanan bahan baku.

c. Data pengeluaran bahan baku dibagi menjadi form pengeluaran bahan baku dan form perintah produksi.

d. Data produksi dibagi menjadi form hasil produksi dan form penerimaan PKO.

e. Data pengeluaran produk jadi dibagi menjadi form pengeluaran PKO. 2. Proses

Proses transformasi pada sistem informasi manajemen pada PT. XYZ adalah proses input data, hapus data, ubah data dan simpan data.

3. Output

Output yang dihasilkan berupa laporan yang ditampilkan di monitor maupun

cetakan pada media kertas. Laporan Persedian yang berisikan Jadwal pemesanan bahan baku, data stok bahan baku, dan data stok PKO.

4. Lingkungan Sistem

Elemen yang berada diluar sistem selain input, proses transformasi dan output tetapi memiliki dampak bagi kinerja sistem dalam mencapai sasarannya. Lingkungan sistem ini terdiri dari supplier yang memasok bahan baku ke dalam perusahaan dan pembeli yang membeli PKO dari perusahaan. Struktur sistem Informasi di PT. XYZ dapat dilihat pada Gambar 5.13.

(61)

5.2.1.3. Perancangan Model Logik

Perancangan DFD untuk sistem informasi manajemen di PT. XYZ dilihat sebagai berikut:

1. Diagram Konteks

Diagram Konteks untuk model perancangan sistem informasi manajemen di PT. XYZ dapat dilihat pada Gambar 5.14.

Gambar 5.14. Diagram Konteks

2. Diagram Level 0

(62)
(63)

3. Diagram Level 1

Diagram Level satu yang merupakan hasil perincian dari diagram level 0 dari pemesanan bahan baku dapat dilihat pada Gambar 5.16.

Gambar 5.16. Diagram Level 1 Pemesanan Bahan Baku

Sedangkan Diagram 2.0 untuk perincian proses penerimaan bahan baku dapat dilihat pada Gambar 5.17.

Gambar 5.17. Diagram Level 2 Penerimaaan Bahan Baku

Sedangkan Diagram 3.0 untuk perincian proses pengeluaran bahan baku dapat dilihat pada Gambar 5.18.

Gambar 5.18. Diagram Level 3 Pengeluaran Bahan Baku

Sedangkan Diagram 4.0 untuk perincian proses produksi dapat dilihat pada Gambar 5.19.

Gambar 5.19. Diagram Level 4 Produksi

Sedangkan Diagram 5.0 untuk perincian proses pengeluaran produk PKO dapat dilihat pada Gambar 5.20.

(64)

5.2.2. Perancangan Output

Output yang diperlukan oleh setiap user adalah sebagai berikut: 1. Master Supplier

Alamat Supplier Telepon Supplier

Gambar 5.21. Format Output Master Supplier 2. Master Pembeli

Alamat Pembeli Telepon Pembeli

Gambar 5.22. Format Output Master Pembeli 3. Data Stok Bahan Baku

Data Stok Bahan Baku

No Waktu Kode

Gambar 5.23. Format Output Data Stok Bahan Baku 4. Data Stok PKO

(65)

5. Laporan Pemesanan Bahan Baku

Laporan Pemesanan Bahan Baku

No Waktu Kode

Gambar 5.25. Format Output Laporan Pemesanan Bahan Baku 6. Data Perhitungan Bahan Baku

Data Perhitungan Bahan Baku

No Waktu Biaya

Gambar 5.26. Format Output Data Perhitungan Bahan Baku

7. Jadwal Pemesanan Bahan Baku

Jadwal Pemesanan Bahan Baku

No Kode

Gambar 5.27. Format Output Jadwal Pemesanan Bahan Baku

(66)

Tabel 5.3. Penjelasan Rancangan Output Sistem Informasi pada PT. XYZ

Data diri supplier Tidak ditentukan

No, Kode supplier, nama supplier, alamat supplier, telepon supplier

2. Master Pembeli

Asisten Tata Usaha

Data diri pembeli Tidak ditentukan

No, Kode pembeli, nama pembeli, alamat pembeli , telepon pembeli

3. Data Stok bahan baku di logistik

Tidak ditentukan

No, Waktu, Kode Terima, Kode Supplier, Barang Masuk, Barang Keluar, Total

4. Data Stok

No, Waktu, Kode Hasil, Kode Pembeli, Barang Masuk, Barang Keluar, Total

5. Laporan

Data jumlah bahan baku dipesan dan pembelian

bahan baku

Tidak ditentukan

No, Waktu, Kode Pesan, Kode Supplier, Jumlah Harga Satuan, Total kebutuhan bahan baku per

pesanan

Tidak ditentukan

No, Waktu, Biaya Pesanan, Tingkat Permintaan, Biaya Simpan, Pesan Ekonomis

7. Jadwal

No, Kode Jadwal, Waktu, Stock Bahan Baku, Kebutuhan Bahan Baku, Pesanan Bahan Baku,

Gambar

Gambar 3.1. Operasi Pra-Aliran Kerja
Gambar 3.2. Instalasi Awal Sistem Aliran Kerja
Tabel 3.1.  Elemen-elemen Model Inti Business Process DiagramElemen  Keterangan Notasi
Tabel 3.1.  Elemen-elemen Model Inti Business Process DiagramElemen  (Lanjutan) Keterangan Notasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN KERINCI.. Urusan Pemerintahan : 1

The Skysat satellites of Skybox Imaging are a very interesting platform, as they provide new data with a resolution of 1 meter or better, and can acquire both mapping products and

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN KERINCI.. Urusan Pemerintahan : 1

Daun Binahong memiliki kandungan kimia yaitu saponin, alkaloid, polifenol dan triterpenoid yang menyebabkan adanya rasa pahit.Hal tersebut dapat merangsang kecepatan sekresi

Oleh karena itu pada penelitian ini akan dikaji karakteristik vibrasi molekuler khas protein kulit babi dan produk turunannya dan protein kulit sapi serta produk

12 Izza Aulia Asmy SMP Plus Rahmat Kediri 18. 13

Berulak dilakukan dengan memberikan layanan informasi, layanan orientasi, konseling perorangan layanan bimbingan kelompok , penempatan dan penyaluran sehingga dapat membantu

Iklan Baris JAKARTA UTARA BODETABEK Serba Serbi JAKARTA BARAT RUPA-RUPA SILAT Rumah Dikontrakan JAKARTA PUSAT JAKARTA SELATAN JAKARTA SELATAN JAKARTA TIMUR JAKARTA TIMUR