BAB VI
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM CAGAR
BUDAYA
6.1. Konsep Perencanaan
Metode yang digunakan untuk penyampaian informasi museum adalah dengan metode
tour,
yaitu dengan 20 orang pengunjung mendapatkan 1 tour guide yang memandu. Dalam
metode
tour,
efektifitas dapat tercapai ketika kuota pengunjung yang dibawa pemandu tidak
melebihi 20 orang sehingga metode ini harus berdampingan dengan metode tour. Metode tour
yaitu membagi pengunjung dengan kuota 20-30 orang setiap tour dan tour dilakukan setiap 10
menit sekali. Maka, apabila ada rombongan yang mengunjungi akan dibagi menjadi beberapa
kelompok agar pemandu yang ada tidak terlalu banyak membawa pengunjung dan pesan yang
ingin disampaikan museum dapat tersampaikan. Metode tour ini tentunya akan menghambat
pintu masuk sehingga pengunjung berdesak-desakan pada pintu masuk. Hal ini kan menjadi
permasalahan yang harus dipecahkan secara disain. Dalam metode ini perlu juga memberikan
alternatif sebagai penunjang ketika menunggu.
Seperti yang dipaparkan bahwa museum adalah lembaga non-profit, museum harus
tetap bisa mempertahankan eksistensinya dalam mengkomunikasikan barang peninggalan,
hasil karya seni dan benda bersejarah pada masyarakat. Meskipun begitu, museum dituntut
terus bergerak dengan memberikan suguhan yang segar pada pengunjung. Dengan adanya
penyegaran baru museum tidak akan pasif dan terus bergerak.
Dalam berjalannya waktu dan perkembangan jaman, museum bisa memanfaatkan
teknologi untuk mengkomunikasi objek yang dipamerkan. Penawaran teknologi yang bisa
diterapkan adalah adanya teknologi 3D dan 4D untuk memberikan gambaran nyata keadaan
artefak dan cerita sejarah. Teknologi ini juga mampu membuat suasana yang menyerupai
keadaan masa lampau dan bisa dirasakan oleh manusia masa kini. Tawaran pembuatan
diorama ini tentunya dapat dipertimbangkan sebagai sarana penunjang bagi keberadaan
museum ini.
6.1.1.
Persyaratan
Perencanaan Museum
1. Lokasi Museum
Lokasi yang dipilih adalah bukit Situs Candi Ratu Boko. Lebih tepatnya bukit
sisi barat dan berbatasan langsung dengan l Piyungan.
2. Bangunan Museum
Bangunan museum berupa bangunan baru yang akan dibuat mengikuti
kosmologis tatanan Situs Candi Ratu Boko. Bangunan ini menerapkan tatanan
Situs Candi Ratu Boko agar memenuhi prinsip-prinsip konservasi. Bangunan
museum ini dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu, bangunan
pokok dan bangunan penunjang. Bangunan pokok terdiri dari ruang pameran
tetap, auditorium, kantor pengelola, laboratorium konservasi, perpustakaan,
ruang edukasi, dan ruang penyimpanan koleksi. Bangunan penunjang terdiri
dari ruang pos keamanan, souvenir shop, tiket box, toilet, lobby, dan area
parkir.
3. Koleksi
Koleksi yang disimpan di museum ini merupakan koleksi yang mempunyai
nilai sejarah dan nilai-nilai ilmiah (termasuk nilai estetika), dapat diterangkan
mengenai asal-usul benda tersebut secara historis, geografis dan fungsinya,
dapat diidentifikasikan mengani bentuk, tipe, gaya, fungsi, makna, asal secara
historis dan geografis, genus (untuk biologis), atau periodenya (dalam geologi,
khususnya untuk benda alam), dapat dijadikan dokumen, apabila benda itu
berbentuk dokumen dan dapat dijadikan bukti bagi penelitian ilmiah,
merupakan benda yang asli bukan tiruan (apabila benda asli sudah tidak layak
display atau benda asli mudah rusak benda tiruan atau duplikat bisa
dipamerkan), merupakan benda yang memiliki nilai keindahan (master piece)
dan merupakan benda yang unik, yaitu tidak ada duanya.
4. Peralatan Museum
5. Organisasi dan Ketenagakerjaan
Museum memiliki organisasi dan ketenaga kerjaaan di museum antara lain
kepala museum, bagian administrasi, pengelola koleksi (kurator), bagian
konservasi (perawatan), bagian penyajian (preparasi), bagian pelayanan
masyarakat dan bimbingan edukasi, pengelola perpustakaan dan pengelola yang
menjadi penghubung antara Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) dengan
Museum Cagar Budya (MCB)
6. Sumber Dana
Musuem memiliki dua sumber dana tetap yaitu dari pemasukan wisata dan dari
pemerintah daerah sumber dana tambahan adalah dari donasi para pemerhati
kebudyaan.
6.1.2. Progamatik Pelaku dan Ruang yang Dibutuhkan
Pelaku (Pengelola dan Pengunjung
–
Kelompok, Individu dan Peneliti)
Pelaku museum atau pengelola memiliki tugas sesuai dalam RPP (Rancangan
Peraturan Pemerintah) tentang museum. Secara garis besar tugas tersebut mencakup beberapa
hal mengenai museum, perawatan, pendataan hingga pengkomunikasian benda dengan
pengunjung. Hal ini agar tidak ada tumpang tindih tanggung jawab dalam menjalankan tugas
museum.
Tabel 6.1. Pengelola dan Tugas
No Pengelola Dibawah
Organisasi Tugas/ Program Kerja Wajib
1 Kepala Museum MCB
Bertanggung jawab mengenai berjalannya kegiatan museum dari menyimpan, mendisplay dan mengkomunikasikan pada masyarakat.
2 Asisten Kepala Museum MCB
Membantu Kepala Museum dalam program kerja harian dan checking pada tiap kepala penanggung jawab.
3 Kepala HRD MCB Bertanggung jawab mengenai keberlangsungan
pegawai di Museum ini.
4 Personalia MCB Bertanggung jawab mengenai pegawai tetap
dan pegawai honorer.
5 Receptionist MCB Bertanggung jawab mengenai kedatangan
pengunjung rombongan/ kelompok.
6 Ticketing MCB
Bertanggung jawab mengenai penjualan ticketing pengunjung rombongan/ kelompok dan individu.
7 Humas MCB Bertanggung jawab mengenai hubungan
masyarakat dan promosi Museum.
8 Kepala Perkap MCB Bertanggung jawab kinerja mengenai Office
Museum.
10 Kepala Resto MCB
Bertanggung jawab mengenai 3 restoran yang ditujukan pada 3 lapisan masyarakat (pengunjung).
11 Kepala Perpustakaan/ Pustakawan MCB
Bertanggung jawab dengan perpustakaan beserta isinya dan pengkomunikasian benda-benda di Museum.
12 Guide MCB Bertanggung jawab mengenai penyampaian
koleksi Museum kepada pengunjung.
13 Accounting MCB Bertanggung jawab mengenai keuangan baik
pemasukan dan pengeluaran di Museum.
14 Staff Gudang MCB Bertanggung jawab mengenai penjagaan dan
inventarisasi benda-benda koleksi di gudang.
15 Staff Accounting MCB
Bertanggung jawab mengenai pemasukan keuangan dari donasi, wisata dan sumbangan pemerintah.
16 Subag Donasi MCB Bertanggung jawab membuat transparasi
keuangan dari donasi.
17 Subag isata MCB Bertanggung jawab membuat transparasi
keuangan dari wisata.
18 Subag Pemerintah MCB Bertanggung jawab membuat transparasi
keuangan dari sumbangan pemerintah.
19 Engineering MCB Bertanggung jawab merawat alat dan
bangunan Museum.
20 Maintenance Alat MCB Bertanggung jawab merawat peralatan.
21 Maintenance Bangunan MCB Bertanggung jawab merawat bangunan.
22 Monitoring MCB Bertanggung jawab memonitoring keadaan
benda, tempat wisata dan area parkir.
23 Security isata MCB Bertanggung jawab memonitoring tempat
wisata.
24 Security Benda MCB Bertanggung jawab memonitoring keberadaan
benda.
25 Kepala Parkir MCB Bertanggung jawab memonitoring area parkir.
26 Anggota Parkir MCB Bertanggung jawab memonitoring area parkir
dan penataan kendaraan.
27 Ka. Perlindungan, Pengembangan & Pemanfaatan
BPCB & MCB
Bertanggung jawab menghubungkan perlindungan, pengambangan & pemanfaatan benda cagar budaya dari kantor BPCB dengan Museum.
28 Ka. Dokumentasi, Publikasi & nformasi
BPCB & MCB
Bertanggung jawab menghubungkan
dokumentasi, publikasi & informasi benda cagar budaya dari kantor BPCB dengan Museum.
29 Sub Dokumentasi MCB Bertanggung jawab mengenai dokumentasi
benda cagar budaya di Museum.
30 Sub Publikasi & nformasi MCB Bertanggung jawab mengenai publikasi & informasi benda cagar budaya di Museum.
31 Ka. Regristrasi, nventaris & Koleksi BPCB & MCB
Bertanggung jawab menghubungkan regristrasi, inventaris & koleksi benda cagar budaya dari kantor BPCB dengan Museum.
32 Sub Regristrasi & nventaris MCB Bertanggung jawab mengenai regristrasi & inventaris benda cagar budaya di Museum.
33 Sub Koleksi MCB Bertanggung jawab mengenai koleksi benda
cagar budaya di Museum.
Ka. Pemeliharaan, Laboratorium & BPCB &
benda cagar budaya di Museum.
36 Sub Laboratorium & Konservasi MCB Bertanggung jawab mengenai laboratorium & konservasi benda cagar budaya di Museum.
37 Ka. Penyelamatan, Pengamanan & onasi
BPCB & MCB
Bertanggung jawab menghubungkan penyelamatan, pengamanan & onasi benda cagar budaya dari kantor BPCB dengan Museum.
38 Sub Pengamanan & Penyelidikan MCB Bertanggung jawab mengenai pengamanan & penyelidikan benda cagar budaya di Museum.
39 Sub Penyelamatan & onasi MCB Bertanggung jawab mengenai penyelamatan & onasi benda cagar budaya di Museum.
40 Ka. Pemugaran, Pemetaan & Gambar
BPCB & MCB
Bertanggung jawab menghubungkan pemugaran, pemetaan & gambar benda cagar budaya dari kantor BPCB dengan Museum.
41 Sub Pemugaran MCB Bertanggung jawab mengenai pemugaran
benda cagar budaya di Museum.
42 Sub Gambar & Peta MCB Bertanggung jawab mengenai gambar & peta benda cagar budaya di Museum.
Keterangan MCB = Museum Cagar Budaya
BPCB = Balai Pelestarian Cagar Budaya
Tabel 6.2. Pengunjung dan TujuanPengunjung –Kelompok, Individu dan Peneliti
Pengunjung Kelompok Pengunjung berkelompok yang datang secara berkelompok untuk tujuan study tour. Pengunjung berkelompok minimal 10 orang hingga lebih dari 200 orang.
Pengunjung Individu Pengunjung individu yang datang secara individu berjumlah dibawah 10 orang. Pengunjung ini memiliki kuota di bawah ketentuan metode tour.
Pengunjung Peneliti Pengunjung peneliti adalah peneliti yang melakukan berkelompok maupun individu. Pengunjung ini harus melakukan verifikasi mengenai penelitian yang akan dilakukan.
Untuk luasan site agar memadai maka perlu penghitungan kebutuhan ruang
dengan melihat alur kegiatan dan menghitung besaran kebutuhan perabot dan ruang
gerak. Kebutuhan diambil dari kegiatan pelaku yang sudah dilakukan sebelumnya.
Kebutuhan ini kemudian dikelompokkan sehingga memudahkan untuk penghitungan.
Kelompok ini juga akan mempermudah dalam pengelompokkan sifat ruang yang
sesuai dengan pendekatan. Sesudah besaran ruang dari semua kebutuhan ditambahkan
50 RTH untuk menyelaraskan dengan pendekatan yang akan dituju.
Tabel 6.3. Kebutuhan dan Luasan tiap Ruang
No Kebutuhan Ruang Luas
Dew an Inti
1 Rg Kepala M useum 9,5m2 2 Rg Asist Kepala M useum 6,5m2
3 Arsip M useum 5,1m2
4 Rg Tamu Dew an Int i 8,4m2
Total 38,35m2
Pengelola Kepegawaian
5 Rg Kepala HRD 9,5m2
6 Rg Personalia 18m2
7 Rg Recept ionist 18m2
10 Rg Tiket Rombongan 5,75m2
11 Rg Humas 24m2
12 Rg Perkap 24m2
13 Rg Koordinasi OB & CS 29,8m2 14 Gudang Pel, Sapu dll
(Office) 6m2
15 Gudang Pel, Sapu dll
(Wisat a) 24m2
16
Dapur
181,22m2 Admin Dapur
19 Rg Tamu Kepegaw aian 8,4m2 20 Arsip Kepegaw aian 5,1m2
Total 537,654m2
Pengelola Keuangan
21 Rg Account ing 9,5m2 22 Rg St aff Gudang 96m2 23 Rg St aff Account ing 18m2 24 Rg Account ing Donasi 12m2 25 Rg Account ing Wisat a 12m2 26 Rg Account ing
Pemerint ah 12m2
27 Rg Tamu Keuangan 8,4m2 28 Arsip Keuangan 5,1m2
Total 224,9m2
Pengelola Peraw atan
29 Rg Engineer 60m2
30 Gudang Peraw at an Alat 12m2 31 Gudang Peraw at an
Bangunan 12m2
32 Rg Tamu Pengelola
Peraw at an 8,4m2
33 Arsip Peraw at an 5,1m2
Total 126,75m2
Pengelola Keamanan
34 Rg M onit or 9,5m2
35 Rg Securit y A 12m2 36 Rg Securit y B 12m2 37 Rg Kep & Anggot a Parkir 14,72m2 38 Area Parkir Karyaw an 600,8m2 39 Area Parkir Pengunjung 1430,75m2 40 Arsip Keamanan 5,1m2
Total 2.711,63m2
Pengelola Benda – Benda M useum
41
Rg Kerja Ka. Perlindungan, Pengembangan &
Pemanfaat an 9,5m2
42
Rg Kerja Ka.
Dokument asi, Publikasi &
Informasi 9,5m2
43 Rg Kerja Sub
Dokument asi 18m2
44 Rg Kerja Sub Publikasi &
Informasi 18m2
45 Rg Kerja Ka. Regrist rasi,
Invent aris & Koleksi 9,5m2 46 Rg Kerja Sub Regrist rasi
& Invent aris 18m2 47 Rg Kerja Sub Koleksi 18m2
48
Rg Kerja Ka. Pemeliharaan, Laborat orium &
50
Rg Kerja Sub Laborat orium &
Konservasi 18m2
51
Rg Kerja Ka. Penyelamat an,
Pengamanan & Zonasi 9,5m2
52
Rg Kerja Sub Pengamanan &
Penyelidikan 18m2
53 Rg Kerja Sub
Penyelamat an & Zonasi 18m2 54 Rg Kerja Ka. Pemugaran,
Pemet aan & Gambar 9,5m2 55 Rg Kerja Sub Pemugaran 18m2 56 Rg Kerja Sub Gambar &
Pet a 18m2
57 Rg Tamu Pengelola
Benda-Benda M useum 8,4m2 58 Arsip M useum 5,1m2
Total 325,65m2
Ruang Penunjang Pengelola-Pengunjung
59 Rg Presensi 0,8m2 60 Ruang Rapat A 12,48m2 61 Ruang Rapat B 37,44m2
62 Toilet 46,78m2
63 Pant ry 28,08m2
64 Rg Kesehat an 13,94m2 65 Rg Cont rol Air 101,4m2 66 Rg Genset 54,6m2 67 Rg Pengolahan Sampah 192,4m2 68 Rg Panel 88,4 m2 69 Rg Pengolahan Limbah Air 97,5m2
Total 875,97m2
Ruang M useum
70 Rg Regist rar 67,5m2 71 Rg Edukasi 63,2m2 72 Rg Konservasi 105m2
73 St orage A 146,625m2
74 St orage B1 133,31m2
75 St orage B2 133,31m2
76 St orage C 138,75m2
77 St orage D 152,25m2
78 St orage E 162,75m2
79 Galeri A 268,81m2 80 Galeri B 268,81m2 81 Galeri C 268,81m2 82 Galeri D 268,81m2
83 Lobby Utama 272,88m2
84 Plaza 22,57m2
85 4D Expo 421,04m2
90 Taman Siwa 1000m2
91 Taman WIsnu 750m2
92 Taman Brahma 750m2
93 Taman Trimurt i 500m2
Total 8.124,27m2
Tabel 6.4. Kebutuhan Luasan Kelompok Ruang
No Kelompok Ruang Total Luasan
1 Dewan Int i 38,35m2
2 Pengelola Kepegawaian 537,654m2
3 Pengelola Keuangan 224,9m2
4 Pengelola Peraw at an 126,75m2
5 Pengelola Keamanan 2.711,63m2
6 Pengelola Benda – Benda M useum 325,65m2
7 Ruang Penunjang Pengelola-Pengunjung 875,97m2
8 Ruang M useum 8.124,27m2
Total Kebutuhan tanpa RTH 12.965,174m2 Total dengan 50% RTH
Æ
Æ
6.482,587m2 19.9447,761m2Pembulatan 20.000m2
6.1.3. Perencanaan Sifat Ruang
Pembagian area ini akan menjadi kategori dalam mengelompokkan berdasarkan
sifat profane, transisi dan sacral. Pembagian tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 6.5. Sifat Kelompok Ruang
No Kelompok Ruang Sifat Ruang
Profan Transisi Sakral
1 Dew an Inti
2 Pengelola Kepegawaian
3 Pengelola Keuangan
4 Pengelola Peraw atan
5 Pengelola Keamanan
6 Pengelola Benda – Benda M useum
7 Ruang Penunjang Pengelola-Pengunjung
8 Ruang M useum
Dalam pembagian sifat ruang pada kelompok ruang museum juga terdiri dari 3
sifat ruang. Namun, pada 3 sifat ruang ini tidak hanya dari sisi keamanan ruang tetapi
juga penekanan pada
storage
dan galeri yang berkaitan dengan peletakan benda cagar
budaya yang akan dipamerkan. Benda-benda tersebut memerlukan penanganan sesuai
ketahanan benda terhadap suasana dan suhu ruang. Maka, perlu adanya pembagian
sesuai dengan keutuhan sifat ruang masing-masing.
Tabel 6.6. Sifat Ruang Dalam dan Ruang Luar Museum dan Suasana Ruang
No Ruang M useum Sifat Ruang Edukatif Rekreatif
3 Rg Konservasi
4 Storage A
5 Storage B1 6 Storage B2 7 Storage C
8 Storage D
9 Storage E
10 Galeri A
11 Galeri B
12 Galeri C
13 Galeri D
15 Lobby Utama
16 Plaza
17 4D Expo
18 Teater Audio
19 Taman Siw a
20 Taman W Isnu
21 Taman Brahma
22 Taman Trimurti
Untuk pembagian selanjutnya adalah material dari benda cagar budaya yang
dipamerkan. Benda yang dipamerkan dibagi berdasarkan area penempatan baik di
storage
maupun pada galeri. Setiap material yang dipamerkan dan disimpan perlu
perlakuan khusus agar keawetan benda tetap terjaga. Dari 3 area penempatan memiliki
aturan masing-masing. Area profan adalah benda yang tidak masalah apabila terjadi
kontak fisik dengan manusia, kontak visual dan didokumentasikan dengan kamera
yang menggunakan cahaya
blitz
. Area transisi terdiri dari 2 area, area pertama
diperbolehkan kontak visual dan kontak fisik dan area kedua diperbolehkan kontak
visual dan didokumentasikan. Area sakral adalah area yang paling ketat sehingga
hanya diperbolehkan kontak visual saja, mengingat benda yang berada di area ini
sangat rentan rusak.
6.2. Konsep Perancangan
6.2.1. Konsep Arah Site
Tabel 6.7. Konsep Arah Site
EKSISTING
KONSEP
Arah dan orientasi bangunan utama
museum memiliki konsep orientasi kea rah
barat. Hal ini berkaitan dengan pendekatan
yang akan digunakan. Arah orientasi
bangunan adalah mengikuti matahari
terbenam, yaitu di arah barat. Gambaran
bangunan ini sebagai gambaran agar letak
utama bangunan tidak menghadap utara
ataupun membelakangi matahari terbenam.
Arah matahari terbenam juga
sudah
ditunjukkan dengan anak panah sebagai
kiblat. Untuk area parkir tidak perlu
menghadap orientasi karena terletak di luar
area Situs Candi Ratu Boko.
6.2.2. Konsep Perancangan Site
Tabel 6.8. Konsep Sirkulasi Site
EKSISTING
KONSEP
Sirkulasi sebagai cara untuk menentukan
area yang diperbolehkan menggunakan kendaraan
baik bermotor maupun tidak dan tidak boleh
menggunakan. Area pejalan kaki memang
diharuskan agar lingkungan disekitar yang masih
asri bisa tetap terjaga dan mampu
menyeimbangkan prilaku manusia dengan alam.
Untuk pengunjung penyandang difabilitas
diberikan jalur khusus agar ketika berada di
tanjakan kursi roda dapat ditarik dan tidak terjal.
Untuk konsep sirkulasi di dalam museum
adalah berliku dengan selaan sebagai area yang
digunakan untuk mendisplay benda-benda pamer.
Pada bagian ruang luar sirkulasi yang digunakan
berkumpul dari berbagai sisi dan pada bagian
sudut ruang luar diberikan penanda sebagai
pembagi antar taman dan gardu pandang.
Gambar 6.2. Konsep Sirkulasi
Tabel 6.8. Konsep Vegetasi Site
EKSISTING
KONSEP
Untuk vegatasi dimaksimalkan pada taman
dan pada area yang tidak terbangun. Tanaman yang
menjadi pilihat adalah tanaman hias, cemara,
pohon perindang seperti trembesi dan semak
sebagai pemisah ruang.
Pohon cemara akan menjadi penunjuk jalan
menuju ke bagian atas site (sebagai penunjuk arah
sirkulasi.
Tanaman semak sebagai pembatas site
dengan area luar site. Semak yang dipilih adalah
semak yang dapat berbunga berwarna sehingga
mudah dilihat oleh pengunjung.
Tanaman perdu terdapat di beberapa titik
yang bisa digunakan oleh pengunjung
berkelompok maupun individu untu beristirahat
setelah tour di dalam museum.
Gambar 6.3. Konsep Vegetasi
Tabel 6.9. Konsep Penempatan Area Secara Makro
Gambar 6.4. Penempatan Area secara Makro
6.2.3. Konsep Perancangan Struktur & Konstruksi
6.3. Konsep Penekanan Studi
6.3.1. Konsep Tatanan berdasarkan Tri Hita Karana
Gambar 6.6. Penerapan Konsep Tri Hita Kirana
Konsep ini diterapkan secara makro dan secara mikro per bagian ruang dalam dan ruang luar. Dengan penerapan ini diharapkan penekanan studi
6.3.2. Konsep Ruang Dalam Edukatif-Rekreatif dengan Kosmologis Tatanan
Pengaplikasian 4D Expo dengan konsep dome sehingga pembentukan lampu laser
dapat maksimal. Bentuk dome juga dapat memberikan efek suara yang maksimal. Denang
pembentukan ini akan mudah pula dalam memberikan efek asap, bau dan cipratan air karena
ruang ini tidak memiliki sudut.
Gambar 6.7. Denah 4D Expo Gambar 6.8. Potongan 4D Expo dan Peletakan Alat
Pada galeri museum menggunakan konsep dari bentuk Denah Candi Prambanan sebagai Candi Hindu
sehingga ada korelasi yang jelas antara Candi Prambanan dan Konsep candi Prambanan. Konsep ini diterapkan
pada arah 4 galeri yang akan diterapkan dengan ketinggian berbeda. Setiap ketinggian merupakan penerapan
konsep Tri Hita Kirana dengan penentuan area profan adalah benda yang tidak masalah apabila
terjadi kontak fisik dengan manusia, kontak visual dan didokumentasikan dengan kamera
yang menggunakan cahaya
blitz
. Area transisi terdiri dari 2 area, area pertama diperbolehkan
kontak visual dan kontak fisik dan area kedua diperbolehkan kontak visual dan
didokumentasikan. Area sakral adalah area yang paling ketat sehingga hanya diperbolehkan
kontak visual saja, mengingat benda yang berada di area ini sangat rentan rusak apabila
terkena cahaya blitz pada kamera.
Gambar 6.11. Konsep Atap
6.3.3. Konsep Ruang Luar Edukatif-Rekreatif dengan Kosmologis Tatanan
Gambar 6.12. Konsep Tatanan Taman dan Penempatan Sarana Edukasi
DAFTAR PUSTAKA
(BP3), B. P. (Direct or). (2011). Kabut M ist eri Sit us Rat u Boko [M ot ion Pict ure].
C. Eviut ami M ediast ika, S. P. (2011). M at eri Ut ilit as. -: Universit as At ma Jaya Yogyakart a.
C. V. R. M urt y, Svet lana Brzev, Heidi Faison, Craig D. Com art in, Ayhan Irfanoglu. (2009). BERESIKO
:Perilaku Bangunan St rukt ur Rangka Bet on Bert ulang Dengan Dinding Pengisi Dari Bat a t eehadap
Gempa. Jakart a: Laborat orium Bet on FTSP Universit as Trisakt i.
Com mit t ee, I. E. (2013). ICOM Code of Et hics for M useums. Seoul (Republic of Korea): ICOM .
Frick, H. (2009). M embangun dan M enghuni Rumah di Lerengan. Yogyakart a: Kanisius.
Hakim , I. R. (1987). Unsur Perancangan dalam Arsit ektur Lansekap. Jakart a: PT Bina Aksara.
Julius Panero & M art in Zelnik. (1979). Human Dimension & Int erior Space. New York: Whit ney Library of
Design.
Klim ent , S. A. (2001). Building Type Basics for M useums. New York: John Wiley & Sons, Inc.
M angunw ijaya, Y. B. (2009). Wast u Cit ra; Pengant ar ke Ilmu Budaya Bent uk Arsit ekt ur Sendi-sendi
Filsafat nya Bersert a Contoh-cont oh Prakt is. Jakart a: PT Gramedia Pust aka Ut ama.
Nasional, D. P. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ket iga. Jakart a: Balai Pust aka.
Neufert . (2000). Archit ect s' Dat a Third Edit ion. USA: Blackw ell Publishing Com pany.
Neufert , E. (2002). Dat a Arsit ek. Jakart a: Erlangga.
(1995). Perat uran Pemerint ah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1995 t ent ang Pemeliharaan dan
Pemanfaat an Benda Cagar Budaya di M useum. Jakart a.
Ram afriani, B. (2012). St udi Tat anan Lanskap Sit us Ratu Boko Daerah Ist imew a Yogyakarta dan Upaya
Pelest ariannya. Bogor: Depart em en Arsit ekt ur Lanskap Fakult as Pert anian Inst it ut Pert anian Bogor.
(draf 2013). Rancangan Perat uran Pemerint ah t ent ang M useum.
St at ist ik, B. P. (2010). Berit a Resmi St at ist ik No. 16/ 03/ Th. XIII; 1 M aret 2010. Jakart a: Badan Pusat
St at ist ik Nasional.
St at ist ik, B. P. (2011). Berit a Resmi St at ist ik No. 16/ 03/ Th. XIV, 1 M aret 2011. Jakart a: Badan Pusat
St at ist ik, B. P. (2012). Berit a Resmi St at ist ik No. 17/ 03/ Th. XV, 1 M aret 2012. Jakart a: Badan Pusat
St at ist ik Nasional.
St at ist ik, B. P. (2013). Berit a Resmi St at ist ik No. 18/ 03/ Th. XVI, 1 M aret 2013. Jakart a: Badan Pusat
St at ist ik Nasional.
St at ist ik, B. P. (2014). Berit a Resmi St at ist ik No. 20/ 03/ Th. XVII, 3 M aret 2014. Jakart a: Badan Pusat
St at ist ik Nasional.
(2010). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 t ent ang Cagar Budaya. Jakart a.
Whit e, E. T. (1985). Analisis Tapak. Bandung: Int erm at ra.
Whit e, E. T. (1986). Tat a At ur: Pengant ar M erancang Arsit ekt ur. Bandung: ITB.
Yogyakart a, D. P. (2013). St at ist ik Kepariw isat aan 2012. Yogyakart a: Dinas Pariw isat a Daerah Ist imew a
Yogyakart a.
-Tabel Benda Koleksi Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta
No Nama Benda No
Koleksi Bahan Lebar Panjang Tebal Keberadaan Sekarang Keterangan
1 Relief Dinding BG. 02 Bt Andst 65 cm 26 cm Kant or BPCB Yogyakart a
2 M akara BG. 03 Bt Andst 27 cm 31 cm Kant or BPCB Yogyakart a
3 Arca Wisnu BG. 07 Bt Andst 27 cm - 29 cm Kant or BPCB Yogyakart a
4 Arca Agast ya BG. 11 Bt Andst 37 cm - 21 cm Kant or BPCB Yogyakart a
5 M angkuk bert ut up BG. 12 Keramik - - 0,7 cm Kant or BPCB Yogyakart a
6 Guci BG. 13 Keramik - - - Kant or BPCB Yogyakart a
7 Periuk BG. 14 Tanah liat - - 0,4 cm Kant or BPCB Yogyakart a
8 Fragmen Bat u BG. 19 Bat u kali 8,5 cm 14,5 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
9 Kapak bat u ( Neolit h
) BG. 21 Kalsedon 4,5 cm 7 cm 1,5 cm Kant or BPCB Yogyakart a
10 M at a Uang BG. 1443 Tembaga - - 1,2 cm M useum Bet eng
Vredeberg t gl 17-10-1998
11 M at a Uang BG. 1444 Tembaga - - 0,11 cm Kant or BPCB Yogyakart a
12 Guci BG. 1445 Keramik - - - Kant or BPCB Yogyakart a
13 Wadah BG. 1446 Gerabah - - - Kant or BPCB Yogyakart a
14 Kapak BG.
1447a Bat u Basalt 6,6 cm 16,5 cm 0,7 cm Kant or BPCB Yogyakart a
15 Beliung BG.
1447b Bat u 6 cm 18,5 cm 0,5 cm Kant or BPCB Yogyakart a
16 Guci BG. 1448 Keramik - - - Kant or BPCB Yogyakart a
17 Piring BG. 1449 Keramik - - - Kant or BPCB Yogyakart a
18 Wadah Peripih BG. 1450 Bt Andst 31,5 cm 31,5 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
19 Lempengan Prasast i BG.
1451a Emas 1,82 cm 1,86 cm 0,015 cm Kant or BPCB Yogyakart a
1451c
22 Lingga Pat ok BG. 1452 Bt Andst 14 cm 14 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
23 Arca BG. 1453 Besi 3,1 cm - 1 cm Kant or BPCB Yogyakart a
24 Lapik Arca BG. 1454 Bt Andst 28 cm 31 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
25 Kepala Arca
Aw alokit esw ara BG. 27 Perunggu 7,6 cm - 7,6 cm Kant or BPCB Yogyakart a
26 Kendi BG. 29 Tanah Liat - - 0,6 cm Kant or BPCB Yogyakart a
27 Fragmen Periuk BG. 30 Tanah Liat - - 0,5 cm Kant or BPCB Yogyakart a
28 Fragmen Periuk BG. 31 Tanah Liat - - 0,5 cm Kant or BPCB Yogyakart a
29 Arca Budha
Amit abha BG. 32 Perunggu - 6 cm 4,3 cm Kant or BPCB Yogyakart a
30 Prasast i BG. 36 Bt Andst - - 29 cm Kant or BPCB Yogyakart a
31 Arca Ganesa BG. 38 Bt Andst 38 cm - 23 cm Kant or BPCB Yogyakart a
32 Arca Narasinga BG. 39 Bt Andst 39 cm - 25,5 cm Kant or BPCB Yogyakart a
33 Pet i bat u ( w adah
peripih ) BG. 40 Bt Pt h 47 cm - 7 cm Kant or BPCB Yogyakart a
34 Lingga BG. 45 Bt Andst 16,5 cm 16,5 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
35 Kepala Arca BG. 48 Bt Andst - - - Kant or BPCB Yogyakart a
36 Arca Bhairaw a BG. 49 Perunggu 4,3 cm - 3,2 cm Kant or BPCB Yogyakart a
37 Gelang BG. 50 Perunggu - - 1 cm Kant or BPCB Yogyakart a
38 Gelang BG. 51 Perunggu - - 1 cm Kant or BPCB Yogyakart a
39 Gelang BG. 52 Perunggu - - 1,5 cm Kant or BPCB Yogyakart a
40 Guci BG. 53 Keramik - - 1,5 cm Kant or BPCB Yogyakart a
41 Guci BG. 54 Keramik - - 1 cm Kant or BPCB Yogyakart a
42 M angkuk BG. 55 Perunggu - - 0,4 cm Kant or BPCB Yogyakart a
43 M angkuk BG. 56 Perunggu - - 0,15 cm Kant or BPCB Yogyakart a
44 M angkuk BG. 57 Perunggu - - 0,2 cm Kant or BPCB Yogyakart a
47 Gelang BG. 62 Perunggu - - 0,8 cm Kant or BPCB Yogyakart a
48 Gelang BG. 63 Perunggu - - 0,7 cm Kant or BPCB Yogyakart a
49 Gelang BG. 64 Perunggu - - 0,5 cm Kant or BPCB Yogyakart a
50 Gelang BG. 65 Perunggu - - 0,7 cm Kant or BPCB Yogyakart a
51 Gelang BG. 66 Perunggu - - 0,5 cm Kant or BPCB Yogyakart a
52 Arca Ganesa BG. 68 Bt Andst 32 cm - 28 cm Kant or BPCB Yogyakart a
53 Bat u merah dan
mangkuk perunggu BG. 69
Bt .M erah/ p
erunggu 22 cm 31 cm 10,5 cm Kant or BPCB Yogyakart a
54 M angkuk BG. 70 Perunggu - berat 30 0,2 cm Kant or BPCB Yogyakart a
55 M angkuk BG. 71 Perunggu - berat 85 0,2 cm Kant or BPCB Yogyakart a
56 M angkuk BG. 72 Perunggu - berat
170 0,2 cm Kant or BPCB Yogyakart a
57 M angkuk BG. 73 Perunggu - berat
262,5 0,3 cm Kant or BPCB Yogyakart a
58 M angkuk BG. 74 Perunggu - berat
165 0,2 cm Kant or BPCB Yogyakart a
59 M angkuk BG. 75 Perunggu - berat
410 0,25 cm Kant or BPCB Yogyakart a
60 M angkuk BG. 76 Perunggu - berat
305 0,2 cm Kant or BPCB Yogyakart a
61 M angkuk BG. 77 Perunggu - berat
110 0,2 cm Kant or BPCB Yogyakart a
62 M angkuk BG. 78 Perunggu - berat 86 0,2 cm Kant or BPCB Yogyakart a
63 M angkuk BG. 79 Perunggu - berat 85 0,2 cm Kant or BPCB Yogyakart a
64 M angkuk BG. 80 Perunggu - berat
100 0,1 cm Kant or BPCB Yogyakart a
65 M angkuk BG. 81 Perunggu - berat
175 0,1 cm Kant or BPCB Yogyakart a
69 Fragmen Cepuk BG. 85 Perunggu - berat 65 0,2 cm Kant or BPCB Yogyakart a
70 Fragmen Lampu BG. 86 Perunggu - berat 50 0,1 cm Kant or BPCB Yogyakart a
71 Fragmen t angkai
cerm in BG. 90 Perunggu 2 cm 4 cm K. 0,5 cm Kant or BPCB Yogyakart a
72 M angkuk BG. 91 Perunggu - berat
140 K. 0,2 cm Kant or BPCB Yogyakart a
73 M angkuk BG. 92 Perunggu - berat K.
210 K. 0,2 cm Kant or BPCB Yogyakart a
74 M angkuk BG. 95 Perunggu - berat
140 K. 0,2 cm Kant or BPCB Yogyakart a
75 Guci BG. 99 Keramik - - 1,7 cm Kant or BPCB Yogyakart a
76 Guci BG. 100 Keramik - - 0,8 cm Kant or BPCB Yogyakart a
77 Guci BG. 101 Keramik - - - Kant or BPCB Yogyakart a
78 Guci BG. 103 Keramik - - 0,6 cm Kant or BPCB Yogyakart a
79 Guci BG. 106 Keramik - - 1,2 cm Kant or BPCB Yogyakart a
80 Arca Budha
Amugasidha BG. 107 Perunggu 8 cm - 5,4 cm Kant or BPCB Yogyakart a
81 Arca Vajrapani BG. 108 Perunggu 6,5 cm - 18,5 cm Kant or BPCB Yogyakart a
82 Ghent a Pandit a BG. 110 Perunggu - 4 0,3 cm;
0,7 cm Kant or BPCB Yogyakart a
83 M angkuk BG. 111 Keramik - - 0,5 cm Kant or BPCB Yogyakart a
84 Arca BG. 118 Bt Andst 36 cm - 14 cm Kant or BPCB Yogyakart a
85 Kala BG. 119 Bt Andst - 49 cm 41 cm Kant or BPCB Yogyakart a
86 Relung BG. 120 Bt Andst - 37 cm 47,5 cm Kant or BPCB Yogyakart a
87 Relief Garuda BG. 121 Bt Andst 24 cm 35 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
88
Arca
Vajrapani/ Vajrasat t w a
BG. 122 Perunggu 5,7 cm - 5 cm Kant or BPCB Yogyakart a
duduk ) Vajrasat t w a
91
Arca Gant hat ara Vajraloka at au Vajradipa
BG. 126 Perunggu 3,5 cm - 2,6 cm Kant or BPCB Yogyakart a
92 Arca Vajrat ara/
Vajragant ha BG. 127 Perunggu 6,7 cm - 2,1 cm Kant or BPCB Yogyakart a
93 Arca Angkusavarahi/
Hayasya BG. 128 Perunggu 6,7 cm - 2 cm Kant or BPCB Yogyakart a
94
Arca Tara sebagai Pemusik/
Vajrasphat a
BG. 129 Perunggu 5,7 cm - 2,1 cm Kant or BPCB Yogyakart a
95 Arca Vajravarahi/
Sukaraya BG. 130 Perunggu 6,8 cm - 2,2 cm Kant or BPCB Yogyakart a
96 Arca Tara sebagai
penari Vajrariya BG. 131 Perunggu 2,5 cm - 2,6 cm Kant or BPCB Yogyakart a
97 Arca Dhanust ara /
Vajraraga BG. 132 Perunggu 3,4 cm - 2,6 cm Kant or BPCB Yogyakart a
98 Arca Damarut ara/
M ukunda BG. 133 Perunggu 3,2 cm - 2,5 cm Kant or BPCB Yogyakart a
99 Arca Puspat ara/ (
berdiri ) Vajrat asi BG. 134 Perunggu 3,8 cm - 2,7 cm Kant or BPCB Yogyakart a
100 Arca Tara sebagai
penari M uraja BG. 135 Perunggu 3,4 cm - 2,6 cm Kant or BPCB Yogyakart a
101 Arca Kat w angga
Tara/ Vajrakarma BG. 136 Perunggu 3,5 cm - 2,8 cm Kant or BPCB Yogyakart a
102 Arca M uralit ara /
Vamsa BG. 137 Perunggu 3,4 cm - 2,9 cm Kant or BPCB Yogyakart a
103
Arca Tara sebagai Pemusik ( Vina ) Vajragit i
BG. 138 Perunggu 3,2 cm - 2,6 cm Kant or BPCB Yogyakart a
105 Arca Puspat ara /
Vajrabhat a BG. 140 Perunggu 3,2 cm - 2,6 cm Kant or BPCB Yogyakart a
106 Fragmen Arca BG. 141 Perunggu 3,5 cm - 0,5 cm Kant or BPCB Yogyakart a
107 Fragmen Guci BG. 142 Keramik 5,5 cm 9,2 cm 0,7 cm Kant or BPCB Yogyakart a
108 Arca Dhanust ara /
Vinayaka BG. 144 Perunggu 6,4 cm - 2,6 cm Kant or BPCB Yogyakart a
109 Prasast i BG. 145 Perak 1,5 cm 4,5 cm 0,5 cm Kant or BPCB Yogyakart a
110 Talam BG. 147 Perunggu - - 0,2 cm Kant or BPCB Yogyakart a
111 Talam BG. 148 Perunggu - - 0,25 cm Kant or BPCB Yogyakart a
112 Talam BG. 149 Perunggu - - 0,5 cm Kant or BPCB Yogyakart a
113 Prasast i BG. 150 Bt Andst - - 27 cm Kant or BPCB Yogyakart a
114 Talam BG. 151 Perunggu - - 0,2 cm Kant or BPCB Yogyakart a
115 Padma dan 2 Fr.
Emas BG. 1562 Emas 3,3 cm 3,5 cm 0,02 cm Kant or BPCB Yogyakart a
116 Arca Ganesa BG. 1563 Bt Andst - - - Kant or BPCB Yogyakart a
117 Fr. Em as (5) BG. 1653 Bt Andst - - - Kant or BPCB Yogyakart a
118 Bat u (3 bh) BG. 1654 Bat u 1/ 2
mulia - - - Kant or BPCB Yogyakart a
119 Lingga Semu BG. 1655 Bt Andst - - - Kant or BPCB Yogyakart a
120 Yoni Semu BG. 1656 Bt Andst 48 cm 46 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
121 Padma BG. 1657 Bt Andst - - - Kant or BPCB Yogyakart a
122 Guci BG. 1658 Keramik - - - Kant or BPCB Yogyakart a
123 Guci BG. 1659 Keramik - - - Kant or BPCB Yogyakart a
124 M angkuk BG. 1660 Keramik - - - Kant or BPCB Yogyakart a
125 M angkuk BG. 1661 Keramik - - - Kant or BPCB Yogyakart a
126 M angkuk BG. 1662 Keramik - - - Kant or BPCB Yogyakart a
127 M angkuk BG. 1663 Keramik - - - Kant or BPCB Yogyakart a
131 Kapak BG. 1667 Besi 4 cm - - Kant or BPCB Yogyakart a
132 Arang BG. 1668 Kayu 5 cm 10 cm 4 cm Kant or BPCB Yogyakart a
133 Sendok BG. 1669 Besi 4 cm 13 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
134 Arca Nandi BG. 1670 Bt Andst 36 cm 65 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
135 Arca Dew a
(Unfinish) BG. 1671 Bt Andst 30 cm 44 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
136 Talam BG. 1672 Perunggu - - 0,22 cm Kant or BPCB Yogyakart a
137 Talam BG. 1673 Perunggu - - 0,22 cm Kant or BPCB Yogyakart a
138 Talam BG. 1674 Perunggu - - 0,22 cm Kant or BPCB Yogyakart a
139 Talam BG. 1675 Perunggu - - 0,22 cm Kant or BPCB Yogyakart a
140 Fr. Talam BG. 1676 Perunggu - - 0,22 cm Kant or BPCB Yogyakart a
141 Lampu BG. 1677 Perunggu - - 0,20 cm Kant or BPCB Yogyakart a
142 Lampu BG. 1678 Perunggu - - 0,35 cm Kant or BPCB Yogyakart a
143 Lampu BG. 1679 Perunggu - - 0,28 cm Kant or BPCB Yogyakart a
144 Lampu BG. 1680 Perunggu - - 0,20 cm Kant or BPCB Yogyakart a
145 Lampu BG. 1681 Perunggu - - 0,22 cm Kant or BPCB Yogyakart a
146 Periuk kecil BG. 1682 Perunggu - - 0,42 cm Kant or BPCB Yogyakart a
147 Wadah BG. 1683 Perunggu - - 0,09 cm Kant or BPCB Yogyakart a
148 M angkuk BG. 1684 Perunggu - - 0,22 cm Kant or BPCB Yogyakart a
149 M angkuk BG. 1685 Perunggu - - 0,23 cm Kant or BPCB Yogyakart a
150 M angkuk BG. 1686 Perunggu - - 0,28 cm Kant or BPCB Yogyakart a
151 M angkuk BG. 1687 Perunggu - - 0,44 cm Kant or BPCB Yogyakart a
152 M angkuk BG. 1688 Perunggu - - 0,37 cm Kant or BPCB Yogyakart a
153 M angkuk BG. 1689 Perunggu - - 0,28 cm Kant or BPCB Yogyakart a
154 M angkuk BG. 1690 Perunggu - - 0,24 cm Kant or BPCB Yogyakart a
155 Senduk Sayur BG. 1692 Perunggu - 22 cm 0,24 cm Kant or BPCB Yogyakart a
156 Senduk sayur BG. 1693 Perunggu - - 0,26 cm Kant or BPCB Yogyakart a
159 Tut up BG. 1696 Perunggu - - 0,09 cm Kant or BPCB Yogyakart a
160 Kancing (2 bh) BG. 1809 Emas - - - Kant or BPCB Yogyakart a
161 Subang BG. 1810 Emas - - - Kant or BPCB Yogyakart a
162 Pengait BG. 1811 Emas - - - Kant or BPCB Yogyakart a
163 Lempengan Emas BG. 1812 Emas - - 0,01 cm Kant or BPCB Yogyakart a
164 Bat u berelief (1 bh) BG. 1813 Bt Andst 23 cm 53 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
165 Arca Nandi BG. 1814 Bt Andst 37 cm 70 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
166 Arca Agast ya (1 bh) BG. 1815 Bt Andst 40 cm - 29 cm Kant or BPCB Yogyakart a
167 Arca Durga (1 bh) Fr. BG. 1816 Bt Pt h 26 cm - 12 cm Kant or BPCB Yogyakart a
168 Lumpang bat u BG. 1817 Bt Pt h - - - Kant or BPCB Yogyakart a
169 Alu BG. 1818 Bt Pt h - 16 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
170 Lumpang bat u BG. 1819 Bt Pt h - - - Kant or BPCB Yogyakart a
171 Alu BG. 1820 Bt Pt h - 16 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
172 Lumpang Bat u BG. 1821 Bt Pt h - - - Kant or BPCB Yogyakart a
173 Alu BG. 1822 Bt Pt h - 13 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
174 Lumpang Bat u BG. 1823 Bt Pt h - - - Kant or BPCB Yogyakart a
175 Alu BG. 1824 Bt Pt h - 15 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
176 Lumpang Bat u BG. 1825 Bt Pt h - - - Kant or BPCB Yogyakart a
177 Alu BG. 1826 Bt Pt h - 14 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
178 Fragmen Lumpang
bat u BG. 1827 Bt Pt h - - - Kant or BPCB Yogyakart a
179 Fr. Lempengan Bat u BG. 1828 Bt Pt h - - - Kant or BPCB Yogyakart a
180 Fr. Pipisan (8 bh) BG. 1829 Bt Pt h - - - Kant or BPCB Yogyakart a
181 Komponen
Bangunan BG. 1830 Bt Pt h 9,5 cm 18 cm 11 cm Kant or BPCB Yogyakart a
182 Komponen
Bangunan BG. 1831 Bt Pt h 27 cm 51 cm 14 cm Kant or BPCB Yogyakart a
185 Fr.Gerabah (21 bh) BG. 1834 Tn Liat - - - Kant or BPCB Yogyakart a
186 Fr.Wadah (7 bh) BG. 1835 Keramik - - - Kant or BPCB Yogyakart a
187 Penggilas BG. 1836 Tn Liat - - - Kant or BPCB Yogyakart a
188 Fr.Bat a (8 bh) BG. 1837 Tn Liat 15,5 cm 29 cm 5 cm Kant or BPCB Yogyakart a
189 Pipisan (1 bh) BG. 1838 Bt Andst 19,5 cm 34 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
190 Guci (2 bh) BG. 1839 Keramik - - - Kant or BPCB Yogyakart a
191 Guci BG. 1840 Keramik - - - Kant or BPCB Yogyakart a
192 Guci BG. 1841 Keramik - - - Kant or BPCB Yogyakart a
193 Arca BG. 1842 Bt Andst 44 cm - 33 cm Kant or BPCB Yogyakart a
194 Kepala M enhir BG. 1843 Bt Andst - - - Kant or BPCB Yogyakart a
195 Lempengan Emas BG. 1846 Emas - - - Kant or BPCB Yogyakart a
196 Lempengan Perak (3
bh) BG. 1847 Perak - - - Kant or BPCB Yogyakart a
197 Arca Siw a
M ahadew a BG. 1848 Bt Andst 90 cm - 75 cm Kant or BPCB Yogyakart a
198 Arca Nandi BG. 1849 Bt Andst - 84 cm 45 cm Kant or BPCB Yogyakart a
199 Arca M ahakala
St upa BG. 1850 Bt Andst 43 cm - 25 cm Kant or BPCB Yogyakart a
200 St upa BG. 1851 Bt Andst - - - Kant or BPCB Yogyakart a
201 Fr. Karinasi w dah BG. 1852 Tn Liat 2,2 cm 7,9 cm 1,3 cm Kant or BPCB Yogyakart a
202 Fr. Wadah BG. 1853 Tn Liat 9,8 cm 14,2 cm 1,3 cm Kant or BPCB Yogyakart a
203 Fr. Karinasi w adah BG. 1854 Tn Liat 6,1 cm 16,5 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
204 Fr. Caw an bermulut
lebar BG. 1855 Tn Liat
0,9 cm bibir; 0,8 cm badan 1,8 cm bibir; 6,2 alas
- Kant or BPCB Yogyakart a
205 Fr. M edalion BG. 1856 Tn Liat 5,1 cm - - Kant or BPCB Yogyakart a
206 Fr. Jambangan BG. 1857 Tn Liat 7,4 cm 7,5 cm 1,1 cm Kant or BPCB Yogyakart a
207 M at a uang 2,5
209 Arca Dew i BG. 1860 Bt Andst 19 cm - 14 cm Kant or BPCB Yogyakart a
210 Arca Avalokit esvara BG. 1861 Bt Andst 53 cm - 56 cm Kant or BPCB Yogyakart a
211 Arca Budha BG. 1862 Bt Andst 52 cm - 32 cm Kant or BPCB Yogyakart a
212 Arca Singa BG. 1863 Bt Andst - 66 cm 28 cm Kant or BPCB Yogyakart a
213 Arca Kera BG. 1864 Bt Andst 24 cm - 25 cm Kant or BPCB Yogyakart a
214 Pinakel BG. 1865 Bt Andst - 31 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
215 Pinakel BG. 1866 Bt Andst - 60 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
216 Bat u Segi delapan BG. 1867 Bt Andst - - - Kant or BPCB Yogyakart a
217 Bat u segi em pat
berlubang BG. 1868 Bt Andst - - - Kant or BPCB Yogyakart a
218 Jaladw ara BG. 1869 Bt Andst 19 cm 57 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
219 Jaladw ara BG. 1870 Bt Andst - 97 cm 25 cm Kant or BPCB Yogyakart a
220 Jaladw ara BG. 1871 Bt Andst 19 cm 94 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
221 Kepal arca budha BG. 1872 Bt Andst 20 cm - - Kant or BPCB Yogyakart a
222 Arca Nandi BG. 1873 Bt Andst 32 cm 70 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
223 Jaladw ara BG. 1874 Bt Andst 13 cm 57 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
224 Fragmen Arca BG. 1875 Bt Andst 35 cm - 20 cm Kant or BPCB Yogyakart a
225 Arca Wanit a BG. 1876 Bt Andst 17 cm - 13 cm Kant or BPCB Yogyakart a
226 Fragmen Keramik BG. 1877 Keramik - - - Kant or BPCB Yogyakart a
227 Arca Agast ya BG. 1878 Bt Andst 43 cm - 29 cm Kant or BPCB Yogyakart a
228 Fragmen Lingga BG. 1879 Bat u granit 15 cm 17 cm - Kant or BPCB Yogyakart a
229 Yoni BG. 1880 Bt Andst 68 cm 68 cm Kant or BPCB Yogyakart a
230 Lingga BG. 1881 Bt Andst 15 cm 15 cm Kant or BPCB Yogyakart a
231 Lingga BG. 1882 Bt Andst 15 cm 15,5 cm Kant or BPCB Yogyakart a
232 Jaladw ara BG. 1883 Bt Andst 25 cm 26 cm Kant or BPCB Yogyakart a
233 Arca Wanit a BG. 1884 Bt Andst 34 cm 30 cm Kant or BPCB Yogyakart a
ambar Standar Ruang Tamu
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan “Human Dimension & Interior Space”, Julius Panero & Martin Zeknik, Whitney Library of Design, New
York, 1979
Lampiran Gambar Standar Bar
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan “Human Dimension & Interior Space”, Julius Panero & Martin Zeknik, Whitney Library of Design, New
Lampiran Gambar Standar Bar
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
“Human Dimension & Interior Space”, Julius Panero & Martin Zeknik, Whitney Library of Design, New York, 1979
Lampiran Gambar Standar Bar
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
Lampiran Gambar Standar Dapur
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
“Human Dimension & Interior Space”, Julius Panero & Martin Zeknik, Whitney Library of Design, New York, 1979
Lampiran Gambar Standar Dapur
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
Lampiran Gambar Standar Dapur
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
“Human Dimension & Interior Space”, Julius Panero & Martin Zeknik, Whitney Library of Design, New York, 1979
Lampiran Gambar Standar Dapur
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
Lampiran Gambar Standar Ruang Makan
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
“Human Dimension & Interior Space”, Julius Panero & Martin Zeknik, Whitney Library of Design, New York, 1979
Lampiran Gambar Standar Ruang Makan
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
Lampiran Gambar Standar Ruang Makan
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan “Human Dimension & Interior Space”, Julius Panero & Martin Zeknik, Whitney
Lampiran Gambar Standar Almari Arsip dan Meja Kerja
Lampiran Gambar Standar Toilet
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan “Human Dimension & Interior Space”, Julius Panero & Martin Zeknik, Whitney
Library of Design, New York, 1979
Lampiran Gambar Standar Toilet
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan “Human Dimension & Interior Space”, Julius Panero & Martin Zeknik, Whitney
Lampiran Gambar Standar Toilet Difable
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
“Human Dimension & Interior Space”, Julius Panero & Martin Zeknik, Whitney Library of Design, New York, 1979
Lampiran Gambar Standar Toilet Difabel
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
Lampiran Gambar Standar Ruang Kantor Kepala dan Koordinator
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
“Human Dimension & Interior Space”, Julius Panero & Martin Zeknik, Whitney Library of Design, New York, 1979
Lampiran Gambar Standar Ruang Kantor Kepala dan Koordinator
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
Lampiran Gambar Standar Ruang Kantor Kepala dan Koordinator
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
“Human Dimension & Interior Space”, Julius Panero & Martin Zeknik, Whitney Library of Design, New York, 1979
Lampiran Gambar Standar Ruang Arsip
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
Lampiran Gambar Standar Ruang Staff
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
“Human Dimension & Interior Space”, Julius Panero & Martin Zeknik, Whitney Library of Design, New York, 1979
Lampiran Gambar Standar Ruang Staff
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
Lampiran Gambar Standar Receptionist
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
“Human Dimension & Interior Space”, Julius Panero & Martin Zeknik,
Lampiran Gambar Standar Ruang Rapat
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
Lampiran Gambar Standar Souvenir Shop
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
“Human Dimension & Interior Space”, Julius Panero & Martin Zeknik, Whitney Library of Design, New York, 1979
Lampiran Gambar Standar Ruang Kesehatan
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
Lampiran Gambar Standar Ruang Teater Audio
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
“Human Dimension & Interior Space”, Julius Panero & Martin Zeknik, Whitney Library of Design, New York, 1979
Lampiran Gambar Standar Penempatan Kursi Ruang Teater Audio Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
Lampiran Gambar Standar Ruang Teater Audio
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
“Human Dimension & Interior Space”, Julius Panero & Martin Zeknik, Whitney Library of Design, New York, 1979
Lampiran Gambar Standar Rak dan Ruang Baca Perpustakaan
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan “Human Dimension & Interior Space”, Julius Panero & Martin Zeknik, Whitney Library
Lampiran Gambar Standar Kendaraan di Area Parkir
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
“Human Dimension & Interior Space”, Julius Panero & Martin Zeknik, Whitney Library of Design, New York, 1979
Lampiran Gambar Standar Pola Parkir
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan “Human Dimension & Interior Space”, Julius Panero & Martin Zeknik, Whitney
Lampiran Gambar Standar 4D Expo
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan “Human Dimension & Interior Space”, Julius Panero & Martin Zeknik, Whitney
Library of Design, New York, 1979
Lampiran Gambar Standar Jarak Pandang di Galeri
Sumber: “Data Arsitek”, Ernst Neufert, Erlangga, Jakarta, 2002 dan
Lampiran Gambar Standar Pencahayaan Galeri
Lampiran Gambar Standar Jarak Pandang di Galeri