• Tidak ada hasil yang ditemukan

Representasi Feminisme dalam Film (Analisis Semiotika Roland Barthes Mengenai Feminisme Dalam Film Maleficent )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Representasi Feminisme dalam Film (Analisis Semiotika Roland Barthes Mengenai Feminisme Dalam Film Maleficent )"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR REFERENSI

Ardianto, E dan Bambang Q-Aness. (2007). Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Ardianto, E dan Lukiadi Komala Erdinaya. (2004). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Afrizal. (2014). Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah upaya mendukung penggunaan penelitian kualitatif dalam berbaga disiplin ilmu. Depok: PT Rajagrafindo Persada.

Astuti , Tri Marhaeni Pudji. (2012). EKOFEMINISME DAN PERAN

PEREMPUAN DALAM LINGKUNGAN. Indonesian Journal of Conservation. Volume 1, No.1.

Ahmadi, Rulam. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogayakarta: AR-RUZZ Media.

Arivia, Gadis. (2006). Feminisme: Sebuah Kata hati. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Baran, Stanley J. (2012). Pengantar Komunikasi Massa Jilid 1 Edisi 5: Melek Media dan Budaya. Jakarta: Erlangga.

Barthes, Roland. (2012). Petualangan Semiologi. Yogyakarta: Jalasutra.

Bungin, H.M Burhan. (2007). Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi di Masyarakat. Jakarta: Kencana

. (2008). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

. (2008). Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengruh Media Massa, Iklan Televisi dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L Berger & Thomas Luckmann. Jakarta: Kencana.

Chornelia, Yolanda Hana. (2013). Representasi Feminisme dalam Film “Snow White and The Huntsman”. Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra Surabaya. Volume 1, No. 3.

Danesi, Marcel. (2010). Pesan Tanda dan Makna; Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra.

Darmaprawira, Sulasmi. (2002). Warna: Teori dan Kreativitas Penggunaannya Edisi Ke-2. Bandung: Penerbit ITB.

Deddy, Mulyana. (2010). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

(2)

Eriyanto. (2004). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Isi Media. Yogyakarta: LkiS.

Fachruddin, Andi. (2012). Dasar-dasar Produksi Televisi. Jakarta: Kencana Fakih, Mansour. (2004). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Fromm, Erich. (2002). Cinta, Seksualitas, Matriarki, Genderi. Yogyakarta: Jalasutra.

Gandhi, Mahatma. (2002). Kaum Perempuan dan Ketidakadilan Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Go, Fanny Puspitasari. (2013). Representasi Stereotipe Perempuan dalam Film Brave. Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra Surabaya. Volume 1, No.2.

Hallows, Joanne. (2010). Feminisme, Femininitas & Budaya Populer. Yogyakarta: Jalasutra.

Harahap, Rika Komala Sari. (2011). Representasi Feminisme dalam film sex and the city. Medan: Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Sumatera Utara.

Karolus, Meike Lusye. (2013). Feminisme dalam Dongeng. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Liliweri, Alo. (2011). Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana Listiani. (2002). Gender dan Komunitas Perempuan Pedesaan. Medan: Bitra

Indonesia.

Mcqual, Denis. (1996). Teori Komunikasi massa suatu pengantar ed.2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

. (2011). Teori Komunikasi massa ed.2. Jakarta: Salemba Humanika. Moleong, Lexy J. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Morissan, Andy dan Wardhany. (2009). Teori Komunikasi tentang Komunikator, Pesan, Percakapan, dan Hubungan. Bogor: Ghalia Indonesia.

Murniati, A. Nunuk P. (2004). Getar gender : perempuan Indonesia dalam perspektif agama, budaya, dan keluarga. Magelang : Indonesia Tera.

Noor, Juliansyah. (2012). Metodologi Penelitian skripsi, tesis, disertasi dan karya ilmiah. Jakarta: Kencana Putra Utama.

Nurudin. (2003). Komunikasi Massa. Malang: Pustaka Pelajar.

(3)

Ollenburger, Jane dan Helen Moore. (2002). Sosiologi Wanita. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Rakhmat, Jalalluddin. (2004). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

. (2002). Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis Statistik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rivers, William, Jay Jensen dan Theodore Peterson. (2008). Media Massa & Masyarakat Modern. Jakarta: Kencana.

Sobur, Alex. (2004). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. . (2004). Analisis Teks Media: Sebuah Pengantar untuk Analisis

Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing.Bandung: PT Rajagrafindo Persada.

Sugihastuti. (2000). Wanita di Mata Wanita. Bandung: Penerbit Nuansa.

Sugihastuti dan Hadi Saptiawan Itsna. (2007). Gender dan Inferior Perempuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susilo, Budi. (2014). Membaca Kejujuran dan Kebohongan Dari Raut Wajah. Yogyakarata: Flashbooks.

Thwaites, Tony, Lloyd Davis dan Warwick Mules. (2009). Introducing Cultural And Media Studies : Sebuah Pendekatan Semiotik. Yogyakarta: Jalasutra. Tong, Rosemarie Putnam. (1998). Feminist Thought: Pengantar paling

Komprehensif kepada Arus Utama Pemikiran Feminis. Yogyakarta: Jalasutra. Uhlin, Anders. (1998). Wanita dan Media: Konstruksi Ideologi Gender dalam

Ruang Publik Orde Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Usman, Husaini & Akbar Purnomo Setiady. (2009). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Vardiansyah, Dani. (2008), Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Jakarta: Indeks

Vivian, John. (2008). Teori Komunikasi Massa Edisi Kedelapan (cetakan pertama). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Vera, Nawiroh. (2014). Semiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. (2013). Semiotika Komunikasi: Aplikasi praktis bagi penelitian dan skripsi komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Winarsono, Heru Puju. (2005). Sosiologi Komunikasi Massa.Jakarta: Prestasi Pustaka.

(4)

Yunizar, Cahya Haniva. (2014). Wacana Perempuan Dalam Film Animasi Disney Princess “BRAVE”. Universitas Airlangga. Volume 3, No.3.

Zamroni, Mohammad. (2009). Filsafat Komunikasi: Pengantar Ontologis, Epistemologis, Aksiologis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sumber Internet :

pukul 17.00 WIB)

pukul 17.00 WIB)

(diakses tanggal 29 Maret 2016 pukul 20.00 WIB)

(5)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Defenisi Konseptual

Dalam penelitian yang berjudul “Representasi Feminisme” dalam Film “Maleficent”, maka definisi konseptual yang dipaparkan dan dijelaskan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Representasi

Dalam (Danesi,2010:20), Representasi adalah penggunaan tanda (gambar, bunyi, dan lain-lain) untuk menghubungkan, menggambarkan, memotret atau memreproduksi sesuatu yang dilihat, diindera, dibayangkan atau dirasakan dalam bentuk fisik tertentu.

2. Feminisme

Feminisme merupakan sebuah gerakan yang muncul diawali karena persepsi bahwa posisi perempuan dan laki-laki memiliki ketimpangan dalam masyarakat. Posisi perempuan dianggap lebih rendah daripada posisi laki-laki. Feminisme disampaikan dengan bermacam-macam cara oleh para feminis demi tercapainya tujuan feminisme yaitu memperjuangkan nasib kaum perempuan untuk mendapatkan kesempatan yang sama dengan kaum laki-laki dan demi mencapai tujuan yang sama bagi keadilan umat manusia.

3. Film

Film merupakan salah satu bentuk dari media massa yang memberikan hiburan untuk masyarakat. Selain memberikan hiburan, sebuah film juga dapat menjadi media yang menyebarkan nilai-nilai tertentu dalam masyarakat.

4. Semiotika

(6)

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu.

Kualitatif menurut Denzin dan Lincoln (Rulam, 2014:14) adalah penekanan pada proses dan makna yang tidak diuji dengan setepat-tepatnya dalam istilah kuantitas, jumlah, intentitas atau frekuensi. Penelitian Kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti menekankan sifat realitas yang dikonstruk secara sosial dan hubungan intim antara peneliti dengan apa yang distudi. Penelitian kualitatif merupakan riset yang bersifat deskriptif.

Dalam penelitian kualitatif peneliti memanfaatkan teori yang ada sebagai penjelas dan berakhir dengan suatu teori. Peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganilisis dan mengkonstruksi objek yang diteliti menjadi jelas. Penelitian kualitatif digunakan untuk mengetahui makna yang tersembunyi, mengembangkan teori dan memastikan kebenaran data. Metode penelitian kualitatif sebagai prosedurnya akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari objek yang dia amatinya.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa yang terjadi saat sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan situasi atau peristiwa. Dalam metode peneltian ini, penelitian deskriptif tidak mencari atau menjelaskan hubungan dan tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Metode deskriptif amat berguna untuk melahirkan teori-teori tentatif dan mencari teori-teori bukan untuk menguji teori-teori. Ciri lain dari metode deskriptif adalah peneliti bertindak sebagai pengamat.

(7)

yang merupakan makna paling nyata dari tanda dan tahap kedua adalah konotasi yang merupakan makna yang bersifat subjektif dan kehadirannya tidak disadari.

3.3 Sasaran Penelitian

Sasaran dalam penelitian ini mencakup subjek dan objek penelitian. Dalam penelitian mengenai representasi feminisme dalam film “Maleficent” ini, subjek penelitiannya mengarah pada gambar dan suara yang memuat representasi feminisme. Sedangkan, objek penelitiannya adalah film “Maleficent”.

3.4 Unit Analisis

Penelitian ini mengambil unit analisis berupa visual maupun suara dari film Maleficent. Cerita yang disajikan dalam film Maleficent berdurasi 97 menit yang mencoba menceritakan dan menggambarkan tentang feminisme. Untuk mempermudah peneliti dalam hal memaknai potongan gambar maupun suara dalam film ini, maka peneliti akan memaknai gambar maupun visual yang memiliki makna feminisme secara baik dan teliti sehingga penelitian ini lebih tepat sasaran.

Hal yang dilakukan selanjutnya dengan meneliti film Maleficent dengan menggunakan pendekatan semiologi Roland Barthes. Peneliti akan mengambil unit-unit analisis berdasarkan level tanda, denotasi, konotasi dan mitos. Peneliti tidak akan membatasi level tanda, denotasi, konotasi dan mitos yang akan diteliti. Dalam penelitian ini peneliti akan hendak mencari level tanda, denotasi, konotasi dan mitos yang mampu merepresentasikan feminisme dalam film “Maleficent” sehingga peneliti akan dapat menunjukkan makna pesan yang ingin disampaikan melalui anda-tanda yang dikonstruksikan.

Tabel 3.1 Unit dan level Analisis

Unit Analisis Level Analisis

Petanda Denotasi

Penanda Kontasi

(8)

3.5 Jenis Sumber Data

Dalam (Moleong, 2005;157) Lofland dan Lofland menyatakan bahwa sumber utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

Jenis sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Data Primer

Jenis sumber data primer yang digunakan oleh peneliti adalah berupa DVD Film “Maleficent” yang berdurasi sekitar 97 menit merupakan karya sutradara Robert Stromberg dan diproduksi oleh Walt Disney Pictures.

2. Data Sekunder

Jenis sumber data sekunder yang digunakan oleh peneliti adalah berupa dokumen tertulis yaitu kepustakaan atau buku, literatur-literatur seperti resensi yang berkaitan dengan film “Maleficent”, artikel-artikel yang berasal dari internet serta sumber-sumber berita lain yang mendukung data dan relevan terhadap penelitian ini.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

3.6.1 Analisis Teks Media

Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mendalami langsung tiap adegan dalam film “Maleficent”. Adegan-adegan dalam film tersebut ditangkap (capture) kemudian dianalisa berdasarkan semiotika Roland Barthes. Potongan-potongan adegan tersebut dianalisa oleh peneliti mana saja yang menjadi signifier-signified sesuai dengan teori semiotika Roland Barthes untuk melihat makna dibalik tanda-tanda tersebut

3.6.2 Dokumentasi

(9)

mendukung analisa penelitian tentang simbol – simbol dan pesan yang terdapat dalam sebuah penelitian.

3.6.3 Studi Pustaka

Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan mencari maupun menelusuri literatur-literatur dan referensi yang dibutuhkan untuk mencari data-data mengenai teori yang berhubungan dengan penelitian ini seperti semiotika, film maupun feminisme dan dapat mendukung penelitian ini.

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam kualitatif menurut Bogdan & Biklen adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan jalan kerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yan penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain (Moleong,2005:248)

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian dengan memilih aata berupa potongan scene dalam film Maleficent yang akan dianalisis menggunakan metode semiotika signifikasi Roland Barthes dengan tahapan-tahapan analisis sebagai berikut:

1. Mendefinisikan objek analisis penelitian yaitu aliran-aliran feminisme dalam Film Maleficent yang digambarkan melalui tanda-tanda yang terbentuk dalam teks film. Tanda-tanda yang dimaksudkan adalah baik yang berupa visual maupun suara (audio) yang terdapat dalam film.

2. Mengumpulkan teks, peneliti meng-capture kumpulan shot tertentu dalam scene tertentu yang menggambarkan feminisme dalam film Maleficent 3. Menafsirkan makna denotasi, konotasi, dan mitos pada teks film Maleficent 4. Menjelaskan pemaknaan berkenaan dengan teks film yang dikaji.

(10)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Film “ Maleficent”

4.1.1 Film “Maleficent”

Gambar 4.1. Poster “Maleficent”

(11)

Tabel 4.1. Profil “ Maleficent”

Sutradara Robert Stromberg

Producer Joe Roth

Skenario Linda Woolverton

Pemain • Angelina Jolie berperan sebagai Maleficent

• Ella Punerll dan Isabelle Moloy berperan sebagai Maleficent Kecil

kecil

sebagai Puteri Aurora kecil

Musik James Newton Howard

Sinematografi Dean Semler

Editor Chris Lebenzon Richard Pearson

Distributor Walt Disney Studio Motion Pictures

Tanggal Rilis 28 Mei 2014 di Britania Raya 30 Mei 2014 di Amerika Serikat

(12)

Negara Britania Raya Amerika Serikat

Bahasa Inggris

Anggaran $180 juta

Pendapatan $44,348,000

Sumber

4.1.2 Sinopsis Film “ Maleficent”

Kisah ini dimulai dengan cerita seorang wanita tua. Seorang peri muda yang kuat bernama Maleficent hidup di Moors, alam gaib yang berbatasan dengan kerajaan manusia. Sebagai orang gadis muda, ia jatuh cinta dengan seorang anak manusia, seorang anak petani, bernama Stefan yang tergila-gila pada Maleficent dan berambisi besar menjadi raja. Mereka bertemu saat Stefan masuk ke dunia Moors untuk mencuri. Akhirnya, mereka menjadi sahabat, Stefan mencium Maleficent (Isabelle Molloy) dan menyebutnya sebagai ciuman cinta sejati. Ia dan Stefan tumbuh besar bersama sampai suatu hari Stefan tak lagi datang untuk menemuinya. Stefan yang telah dewasa (Sharlto Coopley) ingin menggapai impiannya tinggal di istana. Sementara, Maleficent menjadi peri dewasa yang terkuat, sayapnya tumbuh lebar dibandingkan dengan peri lainnya sehingga ia disegani di dunia Moors.

Maleficent berhasil mengalahkan pasukan Raja Henry (Kenneth Cranham) dalam pertempuran dimana kerajaan manusia menyerang Moors. Raja sakit dan menawarkan mahkotanya kepada siapapun yang bisa membunuh Maleficent. Stefan pun datang di malam hari dan membawa obat tapi tidak sanggup membunuhnya. Akhirnya, Stefan membakar sayap Maleficent dengan menggunakan besi (zat yang membunuh peri) dan membawanya kepada raja sebagai bukti pembunuhan tersebut.

(13)

manusia untuk menjalankan tugas-tugas kejahatan yang diberikan oleh Maleficent.

Pada suatu hari, Diaval memberitahukan bahwa Stefan yang sekarang menjadi raja akan membaptis putrinya yang baru lahir, Aurora. Sebagai balasan atas pengkhianatan Stefan, Maleficent datang tanpa diundang dan mengutuk bayi tersebut dengan kutukan tidur. Aurora akan tidur selamanya pada hari ulang tahunnya yang ke 16 setelah jarinya tertusuk alat pemintal. Stefan memohon belas kasihan. Maleficent mengabulkan dengan memberikan kutukan penangkal dalam ciuman cinta sejati yang dimaksudkan untuk mengejek “ciuman cinta sejati” tak mungkin ada.

Stefan membakar alat pemintal dan menyembunyikannya di ruangan terkunci. Ia mengirimkan Aurora hidup di tengah hutan bersama tiga peri (Juno Temple, Imelda Staunton, Lesley Manville) sampai di hari ulang tahunnya yang ke 16. Raja Stefan dihantui rasa bersalah, semakin paranoid, jahat dan dendam terhadap dirinya.

Meskipun Maleficent membenci Aurora (Elle Fanning), namun ia merawatnya dari jauh ketika para peri lalai atau gagal dalam melakukan tugasnya. Saat usia 15 tahun, Aurora bertemu Maleficent dan percaya bahwa Maleficent adalah ibu peri yang menjaganya selama ini. Aurora menghabiskan banyak waktu di alam gaib hingga Maleficent sadar bahwa ia mulai menyukai sang putri. Ia mencoba menghapus kutukan tidur, tapi sia-sia.

Ketika Aurora bertemu Pangeran Phillip (Brenton Thwaites), mereka saling tertarik satu sama lain. Phillip sedang dalam perjalanan ke istana Raja Stefan, tapi berjanji akan segera kembali melihatnya. Pada hari sebelum ulang tahun yang ke-16, Aurora mengungkapkan keinginannya untuk tinggal bersama Maleficent di kerajaannya. Namun, para peri keceplosan memberitahu Aurora tentang kutukan jahat dari Maleficent. Merasa sedih, Aurora pergi ke kerajaan ayahnya.

(14)

dan Aurora menusukkan jari pada jarumnya. Maleficent yang merasa gagal melindungi Aurora, menyelinap ke dalam benteng istana. Ia berharap Phillip yang bisa mematahkan kutukan tersebut. Ciuman Phillip gagal dan Maleficent meminta maaf kepada putri. Maleficent mencium keningnya dan Aurora terbangun karena “cinta sejati” Maleficent untuk Aurora seperti cinta seorang ibu kepada anak perempuannya. Aurora menegaskan kembali keinginannya untuk tinggal bersama Maleficent di alam gaib.

Ketika mencoba melarikan diri, Maleficent ditangkap oleh jaring besi. Maleficent tidak dapat mengalahkan penjaga dan Stefan yang menggunakan baju dan senjata besi. Dengan sihir terakhirnya, Maleficent mengubah Diaval menjadi naga. Ia hampir saja dibunuh, tapi Aurora membebaskan sayap Maleficent yang dulu dicuri oleh ayahnya. Dengan sayapnya, Maleficent berhasil mengalahkan Stefan yang kemudian mati.

Aurora menjadi ratu yang berhasil menyatukan dua kerajaan, yakni kerajaan manusia dan peri dimana Phillip juga ikut bergabung bersama Aurora. Narator kemudian mengungkap wanita tua yang menceritakan kisah ini, yakni Aurora. Di akhir cerita, Aurora berkata bahwa kerajaan dapat bersatu bukan oleh pahlawan atau orang jahat, tapi oleh seseorang yang menjadi pahlawan sekaligus orang jahat.

4.2 Penyajian Data dan Analisis Data

Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah Film Maleficent. Film ini merupakan sebuah film Hollywood yang diproduksi oleh Walt Disney Studio dan Motion Pictures yng ditayangkan pertama kali tanggal 28 Mei 2014 di Britania Raya. Film ini berdurasi 97 Menit yang didalamnya terdapat beberapa unsur Feminisme dan berpotensi menjadi objek penelitian. Dari film tersebut akan dibagi ke dalam beberapa sequence yang terdiri dari beberapa scene yang berhubungan dengan representasi feminisme.

(15)

Gambar 4 Sequence Pertama

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Ilustrasi Sequence Pertama

(16)

patahan tersebut dengan kedua tangannya dan menutup matanya serta mengeluarkan kekuatannya dan mencoba untuk mengobati ataupun mengembalikan ranting pohon yang patah pada bentuk semula. Maleficent sebagai peri pelindung Moors mempunyai kekuatan untuk mengobati luka pada seluruh makhluk hidup yang ada dalam kerajaan Moors dan dia merasa senang ketika ranting pohon tersebut kembali menjadi ke bentuk semula.

Latar dalam sequence ini adalah di sebuah pohon yang tinggi. Teknik pengambilan gambar yang digunakan pada gambar pertama yang diguankan adalah eye level-angle dan long shot. Pada gambar kedua teknik pengambilan gambar yang digunakan yaitu eye level-angle dan medium shot. Pada gambar ketiga adalah eye level-angle dan close up.

Ikon Sequence Pertama

1. Visual ( Tanda)

Gambar 1

Dialog/Teks/Suara

Suara instrumen musik perkusi yang di dominasi suara biola dan dibantu dengan alat perkusi lainnya dengan irama musik yang tidak cepat dan suara kicauan burung yang menunjukkan kedamaian dan ketenangan hati serta keceriaan di pagi hari serta patahan sebuah kayu.

Penanda

(17)

coklat serta mengembang dan tanduk yang besar di kepalanya. Dia memakai pakaian yang panjang berwarna coklat.

Petanda

Maleficent mendengar sebuah patahan ranting pohon. Kemudian dia bergegas menuju ke asal suara patahan yang didengarnya. Dia pun merangkak untuk mencapai tujuannya menemukan asal suara tersebut.

2. Visual (Tanda)

Gambar 2

Dialog/Teks/Suara

Suara instrumen musik perkusi yang di dominasi suara biola dan dibantu dengan alat perkusi lainnya dengan irama musik yang tidak cepat dan suara kicauan burung yang menunjukkan kedamaian dan ketenangan hati serta keceriaan di pagi hari

Penanda

Seorang perempuan dengan rambut panjang yang berwarna coklat dan terurai. Dia memiliki sepasang sayap besar berwarna agak gelap. Kedua tangannya menggenggam sebuah ranting dan matanya tertutup. Kulitnya berwarna putih dan bibirnya berwarna merah.

Petanda

Peri Maleficent mengeluarkan kekuatannya untuk mencoba mengobati luka ranting pohon yang patah. Dengan kekuataanya itu akhirnya ranting pohon tersebut kembali seperti semula.

(18)

Gambar 3

Dialog/Teks/Suara

Maleficent : Kau Sudah Sembuh

Penanda

Seorang perempuan terlihat kedua ujung bibirnya kanan dan kiri naik ke atas. Terlihat kedua tulang pipinya menonjol. Kulitnya berwarna putih. Rambutnya tergerai berwarna coklat. Bibirnya berwarna merah dan sedikit terbuka dan sedikit terlihat giginnya.

Petanda

Setelah menyembuhkan dan mengembalikan ranting tersebut ke bentuk semula. Maleficent tersenyum dan bahagia melihat ranting tersebut telah sembuh dan kembali ke bentuk yang semula.

Tataran Tingkat Pertama (Denotasi)

(19)

belakang perempuan tersebut dan cahaya menyinari bagian belakang sayap perempuan tersebut. Gambar ketiga, seorang perempuan terlihat ekor kedua ujung bibirnya kanan dan kiri naik ke atas. Terlihat kedua tulang pipinya menonjol. Kulitnya berwarna putih. Rambutnya tergerai berwarna coklat. Bibirnya berwarna merah dan sedikit terbuka dan sedikit terlihat giginnya. Matanya tampak melihat ranting yang berada di depannya. Latar belakang nya adalah beberapa daun dan cahaya yang berada disekitarnya terang.

Teknik pengambilan gambar yang digunakan pada gambar pertama teknik pengambilan gambar yang digunakan yaitu long shot yang menunjukkan adanya seluruh bagian gambar. Pada gambar ke-2 adalah medium shot penggunaan teknik ini ingin menunjukkan hubungan personal. Gambar ketiga menggunakan teknik pengambilan gambar close up yang menunjukkan ekspresi wajah

Tataran Tingkat Kedua (Konotasi)

Pada sequence ini memperlihatkan seorang perempuan remaja yang mempunyai sepasang tanduk, sepasang sayap yang besar dengan rambut yang di gerai dinamakan Maleficent. Identitasnya sebagai seorang perempuan terlihat dia memakai pakaian yang panjang yang berjenis long dress. Maleficent mendengar sebuah patahan kayu sehingga membuatnya terusik dan segera merangkak seperti memanjat melalui batang pohon besar menuju suatu tempat patahan kayu tersebut yang menunjukkan bahwa dia mempunyai keingintahuan yang besar dan sangat peka serta mempunyai kepedulian terhadap alam sekitarnya.

Maleficent mendapati ranting pohon yang patah tersebut, ranting pohon adalah bagian cabang yang kecil-kecil; cabang dari cabang sebuah pohon (http://kbbi.web.id/ranting). Pohon adalah tumbuhan yang berbatang keras dan

besar

(20)

ranting yang patah tersebut. Sikap genggaman yang Maleficent berikan terhadap ranting tersebut mengandung arti penjagaan yang penuh kehangatan dan cinta. Dari genggaman tersebut keluar sebuah cahaya berwarna kuning dan itu adalah kekuatan dari Maleficent. Maleficent merupakan peri dan peri identik dengan kekuatan. Dalam sequence ini, Maleficent menggunakan kekuatannya untuk menjaga dan melindungi alam dari kerusakan. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan Maleficent merupakan harapan bagi alam. Cahaya yang berwarna kuning menggambarkan rasa cinta yang mulia ketika menyembuhkan ranting pohon tersebut. Warna kuning memberikan arti sebuah cinta dan kemuliaan. Karakter hangat dan bersahabat memang merupakan karakter Maleficent ditunjukkan melalui warna coklat yang ditunjukkan melalui warna long dress yang dipakainya. Warna coklat mengandung arti bersahabat dan kehangatan. Pada gambar ketiga, Maleficent mengatakan Kau sudah Sembuh kepada ranting tersebut. Makna kata dari sembuh adalah menjadi sehat; pulih (http://kbbi.web.id/sembuh) yang menunjukkan bahwa ranting pohon tersebut awalnya terluka dan Maleficent telah merawat pohon tersebut dan akhirnya kembali seperti semula dengan kekuatannya. Tampak ekspresi tersenyum dari Maleficent yang terlihat jelas dari pengambilan gambar Close up yang menunjukkan kebahagiaan dan rasa puas setelah merawat pohon yang sedang terluka tersebut. Maleficent merupakan peri yang kuat yang ditunjukkan melalui sepasang tanduk yang besar dan sepasang sayap yang besar dan memiliki kekuatan sehingga dia menjadi seorang peri penjaga alam yang merupakan tempat tinggal. Hal ini ditunjukkan melalui latarbelakang dalam sequence ini adalah pohon dan beberapa tumbuhan.

(21)

bahwa perempuan karena secara karakteristik sama dengan alam, maka, ia bersifat sebagai perawat, penjaga dan pelestari alam. Sebagai perempuan, Maleficent menunjukkan kesadaran dan kepeduliannya untuk menyembuhkan alam yang terluka. Di sini lah terlihat bahwa kekuatan yang dimiliki perempuan dapat memberikan kehidupan pada alam.

4.2.2 Analisis Sequence Kedua Film Maleficent

Gambar 5 Sequence Kedua

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

Gambar 5 Gambar 6

(22)

Raja Henry datang bersama pasukan pengawalnya. Dia mendengar bahwa tidak ada satupun manusia yang berani untuk masuk karena makhluk ajaib yang menjadi penghuni Moors. Dia memerintahkan agar seluruh pengawalnya menghancurkan Moors. Akan tetapi sesaat setelah itu, Maleficent sebagai pelindung Moors datang menghadang mereka.

Maleficent terbang dan menemui raja henry dan seluruh pengawalnya. Dia memerintahkan mereka untuk tidak maju dan melangkah lagi untuk memasuki wilayah Moors. Dengan sombongnya raja henry mengatakan bahwa raja tidak menerima perintah dari seorang peri bersayap. Maleficent membalas perkataan raja henry dengan mengatakan jikalau raja henry bukanlah raja baginya.

Selanjutnya raja henry dengan keras kepalanya tidak mendengarkan perkataan Maleficent untuk tidak maju selangkah pun sehingga akhirnya Maleficent sebagai pelindung dari Moors memanggil para makhluk hidup untuk membantunya. Maleficent dan para makhluk hidup yang terdapat di moos bangkit dan berperang serta bersama berjuang melawan raja henry dan pengawalnya. Kemudian peperangan terseut dimenangkan oleh Maleficent beserta pasukan para Makhluk hidup dan Maleficent mengatakan kepada raja henry bahwa dia tidak akan pernah bisa menguasai Moors.

Latar dalam sequence ini adalah di sebuah tempat seperti lapangan terbuka, perbatasan antara kerajaan Raja Henry dan wilayah Moors terdapat pasukan yang sedang menunggu perintah Raja Henry. Teknik pengambilan gambar pada sequence ini terlihat pada gambar pertama menggunakan low level-angle dan long shot. Pada gambar kedua menggunakan eye level-angle dan long shot. Pada gambar ketiga menggunakan eye level-angle dan long shot. Pada gambar keempat menggunakan low level-angle dan middle close up. Pada gambar keempat menggunakan eye level-angle dan middle close up. Pada gambar keenam menggunakan low level-angle dan long shot

Ikon Sequence Kedua

(23)

Gambar 1

Dialog/Teks/Suara

Suara ringkihan kuda dan ketukan tapak kaki kuda yang terdengar sangar cepat seperti berlari yang memberikan kesan menuju ke suatu tempat

Penanda

Seorang pria yang memiliki rambut berwarna putih yang berada dibawah dagu serta memakai pakaian dan penutup kepala yang terbuat dari besi dan memakai jubuh yang berada dibelakang badannya. Terdapat bulu yang berwarna putih di pundaknya. Dia sedang duduk diatas seekor kuda.

Petanda

Raja Henry dan pasukannya datang ke wilayah Maleficent yang mempunyai niat untuk menghancurkan tempat tinggal Maleficent yaitu Moors.

2. Visual (Tanda)

Gambar 2

Dialog/Teks/Suara

(24)

menegangkan. Terdengar juga suara kepakan sayap yang sangat keras yang menunjukkan bahwa sayap tersebut sangat besar dan kuat.

Penanda

Seorang perempuan yang berdiri dengan kedua kakinya yang sejajar antara kanan dan kiri serta kedua tangannya juga sejajar dengan pahanya antara kanan dan kiri. Dia memiliki sayapnya besar dan mengembang berwarna gelap serta memiliki tanduk dan memakai pakaian yang panjang juga berwarna gelap.

Petanda

Maleficent terlihat berdiri dengan tegak menghadang dan memberikan peringatan kepada raja Henry dan pasukannya untuk tidak masuk lebih dalam ke tempat tinggalnya tersebut.

3. Visual (Tanda)

Gambar 3

Dialog/Teks/Suara

Raja Henry : Raja tidak menerima perintah dari peri yang bersayap

Penanda

(25)

Petanda

Raja Henry datang beserta pasukan pengawalnya datang untuk menghancurkan Moors. Raja Henry bertemu dengan Maleficent. Raja henry sangat sombong mengatakan bahwa dia tidak menerima perintah dari peri bersayap.

4. Visual (Tanda)

Gambar 4

Dialog/Teks/Suara

Maleficent : Kau bukan raja bagiku !

Penanda

Seorang perempuan dengan mulut sedikit terbuka, bibirnya berwarna merah. Tulang pipi menonjol serta memiliki sayap yang besar berwarna gelap serta tanduk yang besar berwarna gelap.

Petanda

Kesombongan yang ditunjukkan oleh raja Henry disambut dengan ketegasan oleh Maleficent yang menganggap bahwa raja Henry bukanlah seorang raja bagi Maleficent.

(26)

Gambar 5

Dialog/Teks/Suara

Maleficent : Bangun dan berjuanglah bersamaku !

Penanda

Seorang perempuan dengan mulut yang terbuka lebar sehingga menampakkan gigi atas dan bawah berwarna putih, bibirnya berwarna merah. Rambutnya tergerai serta dia memiliki sepasang sayap yang besar berwarna gelap dan sepasang tanduk di kepalanya berwarna gelap.

Petanda

Maleficent sebagai peri terkuat di Moors selalu menjadi pelindung dan pemimpin dari peperangan ini mengajak makhluk hidup di Moors berjuang bersamanya melawan raja Henry.

6. Visual (Tanda)

Gambar 6

Dialog/Teks/Suara

(27)

Penanda

Seorang perempuan yang bediri, kakinya seberlah kiri sedikit ke depan. Tangannya sebelah kanan dan kiri sejajar dengan pahanya. Dia memiliki sepasang sayap besar dan mengembang dan sepasang tanduk yang berwarna gelap.

Petanda

Maleficent melawan raja henry sehingga raja henry jatuh dan kalah. Maleficent mengatakan kepada raja henry kalau dia tidak bisa menguasai moors. Seketika itu raja henry dan pasukannya mundur dan kembali ke kerajaan mereka

Tataran Tingkat Pertama (Denotasi)

Pada gambar pertama, seorang pria yang memiliki rambut berwarna putih yang berada dibawah dagu serta memakai pakaian dan penutup kepala yang terbuat dari besi dan memakai jubuh yang berada dibelakang badannya. Terdapat bulu yang berwarna putih di pundaknya. Dia sedang duduk diatas seekor kuda. Kudanya terlihat di pakaikan sebuah lempengan berwarna perak di punggung dan di kepalanya, langit terlihat memiliki cahaya tapi agak redup.

Pada gambar kedua, tampak seorang perempuan yang berdiri dimana dengan kedua kakinya yang sejajar antara kanan dan kiri serta kedua tangannya kanan dan kiri sejajar dengan pahanya. Dia memiliki sayapnya besar dan mengembang berwarna gelap serta memiliki tanduk dan memakai pakaian yang panjang sampai ke kaki dan juga berwarna gelap. Latar belakang perempuan tersebut adalah deretan pohon. Cahaya yang ditunjukkan dalam gambar ini sangat minim dan redup.

(28)

ujung atas tongkat tersebut runcing. Cahaya yang ditunjukkan dalam gambar ini sangat minim dan redup.

Pada gambar keempat, terlihat seorang perempuan dengan mulut sedikit terbuka, bibirnya berwarna merah. Tulang pipi menonjol serta memiliki sayap yang besar berwarna gelap serta tanduk yang besar berwarna gelap. Ekspresi wajahnya terlihat serius. Latar nya seperti tumbuh-tumbuhan yang tampak bagian dari pohon. Cahaya yang ditunjukkan dalam gambar ini sangat minim dan redup.

Gambar kelima menggambarkan seorang perempuan dengan mulut yang terbuka lebar sehingga menampakkan gigi atas dan bawah berwarna putih, bibirnya berwarna merah. Rambutnya tergerai serta dia memiliki sepasang sayap yang besar berwarna gelap dan sepasang tanduk di kepalanya berwarna gelap. Terlihat wajah seperti sedang marah. Tampak sedikit sinar menyinari wajahnya. Cahaya yang ditunjukkan dalam gambar ini sangat minim dan redup.

Pada gambar terakhir, tampak seorang perempuan yang bediri, kakinya sebelah kiri sedikit ke depan. Tangannya sebelah kanan dan kiri sejajar dengan pahanya. Dia memiliki sepasang sayap besar dan mengembang dan sepasang tanduk yang berwarna gelap. Dia memakai pakaian yang panjang dan berwarna gelap. Tampak juga seseorang yang memakai baju besi sedang terlentang di bawah perempuan tersebut. Latar belakang mereka adalah suasana yang menunjukkan terjadinya perkelahian. Cahaya yang ditunjukkan dalam gambar ini sangat minim dan redup.

Teknik pengambilan gambar pada sequence ini adalah long shot yang menampilkan keseluruhan adegan dalam gambar dan middle close up yang ingin menampilkan ekspresi wajah.

Tataran Tingkat Kedua (Konotasi)

(29)

ditunjukkan juga melalui perbedaan baju perang yang dipakainya sangat mewah berbeda dengan prajurit.. Raja Henry terlihat pergi ke suatu tempat yang ditunjukkan dia sedang menunggangi kuda. Dia menuju suatu tempt yang tampak seperti hutan yang merupakan tempat tinggal Maleficent dengan seluruh makhluk aneh dengan semua kekuatan aneh di dalamnya yang dinamakan Moors.

Raja Henry terlihat membawa pasukannya untuk melakukan peperangan untuk membantunya melawan makhluk yang ada dalam Moors sehingga dia dapat menaklukkan Moors yang ditampilkan melalui pakaian yang dipakai oleh pasukannya yaitu pakaian yang dilengkapi dengan topi dan tongkat besi yang terlihat seperti baju perang. Pasukannya merupakan simbol tenaga dan kekuatan dari Raja Henry dalam melakukan peperangan. Hal ini terlihat dari baju yang dipakai pasukan tersebut merupakan baju perang dan berwarna kuning jingga yang memberikan arti sebuah kekuatan dan tenaga. Walaupun dia tahu bahwa Moors adalah hutan yang ditakuti orang tetapi Raja Henry menunjukkan bahwa dia mempunyai kekuatan dan mempunyai sifat jantan yang menunjukkan keberanian. Alasannya untuk menghancurkan Moors dan membawa pasukannya menunjukkan bahwa dia sangat agresif untuk menguasai hutan tersebut. Karakter tersebut juga terlihat dari jubah merah yang di pakainya. Warna merah mengartikan kekuatan, agresif dan kejantanan.

Terlihat dalam sequence ini juga seorang perempuan yang memiliki sepasang tanduk di kepalanya yang menyerupai tanduk yang besar dan sepasang sayap besar di punggungnya yang berwarna hitam serta memakai pakaian long dress berwarna hitam dinamakan Maleficent. Maleficent terlihat seperti sedang menghadang dan menghadapi sesuatu di hadapannya dengan sigapnya. Hal ini terlihat dia berdiri tegak tetapi sayapnya masih terbuka lebar. Sayap yang terbuka menunjukkan dia baru selesai terbang serta mendarat dan kemudian langsung menunjukkan posisi sikap tegak berdiri.

(30)

mempunyai derajat ataupun kelas yang sama dengan dia. Maleficent membalas perkataan raja Henry dengan mengatakan Kau bukan raja bagiku !. Anggapan bahwa raja Henry bukanlah raja baginya menunjukkan bahwa Maleficent merasa tidak adanya kelas dan derajat diantara mereka dan menganggap mereka berdua di derajat yang sama. Tidak ada raja maupun bawahan.

Pada gambar kelima, terlihat Maleficent membuka mulutnya lebar yang menandakan dia sedang berteriak. Dia mengatakan bangun dan berjuanglah bersamaku. Hal ini menunjukkan dia adalah pemimpin dan memerintahkan memanggil teman-temannya untuk berjuang bersamanya melawan orang-orang yang mengusik tempat tinggal mereka. Karekter kepemimpinan Maleficent terlihat melalui bentuk wajah Maleficent yang menonjolkan tulang pipinya. Menurut susilo (2014:47) perempuan yang memiliki bentuk wajah dengan tonjolan tulang pipi mempunyai watak kuat, tekun, energi mental dan kemampuan bangkit dari kejatuhan dan mereka sering menjadi seorang pemimpin

Terjadi peperangan diantara kedua kubu yaitu kubu raja Henry dan Maleficent terlihat pada latar belakang gambar ketujuh dan ditampilkan dengan suasana gelap yang menandakan kehancuran dimana peperangan biasanya berdampak pada kehancuran. Maleficent terlihat berdiri dan raja Henry tidur di bawah Maleficent. Hal ini menunjukkan dimana bahwa Maleficent menang terhadap raja Henry. Adegan kemenangan ini juga menunjukkan bahwa Maleficent adalah peri terkuat. Hal ini juga di dukung melalui bentuk wajah yang ditampilkan pada Maleficent yang sangat menonjolkan tulang pipinya menandakan bentuk wajah tersebut mempunyai watak yang kuat. Karakter kuat Maleficent juga ditampilkan melalui warna long dress yang berwarna hitam dimana warna hitam tersebut mempertegas sifat karakter dari Maleficent yaitu sikap tegas dan kuat. Biasanya warna hitam menunjukkan sifat negatif tetapi menurut Darmaprawira (2002:49) bahwa warna hitam juga dapat menunjukkan sifat-sifat positif. Sayap yang besar dan berwarna hitam menandakan kekuatan fisik Maleficent dan warna hitam di sayap maleficent mempertegas kekuatan dari sayapnya.

(31)

menunjukkan bahwa kekuatan perempuan adalah harapan bagi alam. Hal ini ditunjukkan bagaimana dalam melakukan perannya sebagai peri pelindung Moors, Maleficent mengandalkan kekuatan yang dimilikinya berupa kekuatan fisik dan kekuatan magis. Kekuatan fisik Maleficent berasal dari sayapnya yang besar dan lebar sedangkan kekuatan magis dimilikinya karena ia adalah seorang peri di mana peri identik dengan sihir. Maleficent menunjukkan sikap bertanggung jawab atas keamanan dan keberlangsungan hidup Moors beserta para penghuninya dengan kekuatan fisik yang dimilikinya,. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan akan berjuang untuk mencapai integritas pribadi dengan memprioritaskan kebutuhan dari keseleruhan jaringan relasinya.

4.2.3 Analisis Sequence Keempat Film Maleficent

Gambar 6 Sequence Ketiga

Gambar 1

Gambar 2

Ilustrasi Sequence Ketiga

(32)

bernama Diaval. Diaval sempat marah karena Maleficent mengubah dirinya menjadi seorang laki-laki. Pada akhirnya dia mengerti bahwa Maleficent melakukan hal itu untuk menyelamatkan nyawa Diaval dan akhirnya dia menyerahkan dirinya menjadi pelayan Maleficent.

Latar tempat pada gambar diatas adalah sebuah ladang yang sudah menjadi semak-semak. Teknik pengambilan gambar yang digunakan pada gambar pertama yaitu eye level-angle dan medium close up dan pada gambar kedua adalah high level-angle dan extreme long shot

Ikon Sequence Ketiga

1. Visual (Tanda)

Gambar 1

Suara/Dialog/Teks

Diaval : Sebagai imbalan atas nyawaku, aku sekarang pelayanmu.

Penanda

Seorang laki-laki memiliki rambut yang agak panjang melewati kuping terlihat acak-acakan. Dia terlihat tidak memakai baju dan wajah serta tubuhnya bernoba hitam. Didepannya terlihat seseorang yang memiliki rambut panjang dan tergerai serta memiliki sepasang tanduk berwarna gelap.

Petanda

(33)

2. Visual (Tanda)

Gambar 2

Suara/Dialog/Teks

Suara instrumen musik perkusi yang didominasi suara biola dan dibantu dengan alat perkusi lainnya dengan irama musik yang lambat menunjukkan suasana ketenangan hati serta kesedihan.

Penanda

Dua orang yang sedang berjalan. Tampak satu orang memiliki rambut panjang dan sepasang tanduk dan memakai baju panjang dan satu orang lagi memakai baju yang berwarna hitam.

Petanda

Maleficent menerima Diaval menjadi pelayannya dan akhirnya Diaval menjadi pelayannya Maleficent dan sebagai sayap bagi Maleficent dan mereka pergi bersama

Tataran Tingkat Pertama (Denotasi)

(34)

Pada gambar kedua, terlihat dua orang yang sedang berjalan. Tampak seseorang yang berambut panjang dan memiliki tanduk dan memakai pakaian yang panjang dan berwarna coklat dan seseorang yang memakai pakaian berwarna hitam berjalan di belakang yang seseorang yang berambut panjang dan memiliki tanduk dan memakai pakaian panjang yang berwarna coklat tersebut. Terlihat di sekitar mereka tampak sebuah bentukan manusia yang terbuat dari jerami dan semak-semak yang tampak tidak terurus dan telah menguning dan gunung. Teknik pengambilan gambar yang digunakan pada gambar pertama yaitu medium close up digunakan untuk menunjukkan ekspresi objekdan pada gambar kedua adalah extreme long shot digunakan untuk menampilkan sebuah pemandangan.

Tataran Tingkat Kedua (Konotasi)

(35)

sebagai pembantu atau pelayan Maleficent untuk melayani apapun sesuai dengan keinginan Maleficent. Keadaan tersebut didukung pada gambar kedua, dimana mereka berjalan bersama tetapi tidak sejajar. Tampak sebuah jarak diantara mereka layaknya seorang majikan dengan pelayannya terlihat Diaval berjalan di belakang dan Maleficent berjalan di depan sehinggan Diaval dapat mengikuti Maleficent kemana dia pergi. Maleficent menerima Diaval menjadi pengikutnya karena Maleficent kehilangan sayapnya. Diaval merupakan sosok manusia yang dapat berubah menjadi seekor burung gagak. Kehadiran burung gagak tersebut menunjukkan bahwa perubahan Maleficent dari peri yang baik menjadi peri yang jahat. Karena peri jahat biasanya identik dengan burung gagak yang selalu berada di sampingnya. Burung gagak merupakan burung yang tidak pernah lepas dengan kaitan tentang misteri dan kegelapan dan hal ini juga menunjukkan bahwa Maleficent telah kehilangan kemurnian hatinya dan sedang merasakan dendam yang amat sangat terhadap Stefan yang mencuri sayapnya. Hal tersebut juga digambarkan dengan latar cahaya pada sequence ketiga ini yang menampilkan cahaya yang minim yang menuju cahaya gelap berbeda dengan sequence sebelumnya. Maleficent menerima Diaval sebagai pelayannya, karena dia membutuhkan sayap. Sayap bagi peri merupakan hal yang penting dan merupakan kekuatan fisik bagi Maleficent. Karena sayap Maleficent telah dicuri oleh Stefan, maka Diaval yang merupakan sosok manusia yang dapat menjadi burung digunakan Maeficent untuk selalu terbang mencari tahu tentang infomasi apa yang sedang terjadi pada kerajaan manusia. Kekuatan tersebut ditunjukkan melalui baju yang dipakai Diaval berwarna hitam yang mana hitam merupakan simbol kuat.

(36)

yang digambarkan melalui Maleficent menjadi seorang juragan dan laki-laki yang ditunjukkan melalui Diaval menjadi seorang pelayan sehingga dalam hal ini menunjukkan adanya sebuah pertentangan dari nilai feminisme yang selalu menjunjung kesetaraan dan derajat yang sama antara laki-laki dan perempuan seperti tujuan politik modern yang sangat dekat dengan feminisme liberal (Tong,1998). Maleficent juga sebagai perempuan tidak dapat terlepas dari seorang pria. Hal ini mengartikan bahwa perempuan akan selalu didampingi dan tidak akan terlepas dari sosok laki-laki. Hal ini didukung melalui pernyataan “Bersama-sama dengan laki-laki, menurut Friendan, perempuan mungkin dapat mengembangkan jenis nilai-nilai sosial, gaya kepemimpinan, dan struktur institusionalis yang akan memungkinkan kedua gender untuk mencapai pemenuhannya, baik di dunia publik maupun privat” (Tong, 1998:42). Maleficent dan Diaval saling melengkapi satu sama lain dimana maleficent membutuhkan sayapnya diaval dan diaval melakukan hal tersebut karena rasa terimakasih akan pertolongan maleficent dan sequence ini mendukung pernyataan friendan diatas dimana adanya pencapaian pemenuhan antara dua gender baik di duani publik maupun privat. Dengan meminta pertolongan diaval yang ditunjukkan melalui sosok laki-laki, adegan ini menunjukkan bahwa sebenarnya perempuan tidak mempunyai kekuatan, karena kekuatan merupakan eksklusif laki-laki.

4.2.4 Analisis Sequence Keempat Film Maleficent

Gambar 7 Sequence Keempat

(37)

Gambar 2

Gambar 3

Ilustrasi Sequence Keempat

Pada gambar pertama terlihat Moors yang tadinya terang menjadi mendung ketika Maleficent datang ke sebuah taman di Moors. Masih terdapat banyak cahaya yang menyinari Moors. Akan tetapi Maleficent datang dengan rasa dendam dan sakit hati sehingga membuat kemurnian hati nya mulai berkurang dan berdampak pada suasana Moors yang awal nya cerah dan terang berubah menjadi gelap tanpa ada sedikit pun cahaya terlihat pada gambar kedua dan ketiga dan suara petir menghiasi kegelapan pada suasana gelap di Moors dan para makhluk hidup penghuni Moors menjad takut dan tidak ada lagi keceriaan menghiasai mereka semenjak Maleficent kehilangan sayapnya dan merasakan dendam yang dalam pada raja Stefan.

(38)

Ikon Sequence Keempat

1. Visual (Tanda)

Gambar 1

Dialog/Suara/Teks

Instrumental musik perkusi yang berupa biola dan dibantu alat perkusi lainnya. Irama musik ini memiliki intonasi yang sangat cepat yang menampilkan suasana ketakutan dan kehancuran.

Penanda

Sebuah daratan yang dikelilingi oleh kolam yang besar. Terdapat beberapa batu di daratan tersebut dan tanaman yang berwarna hijau yang menutupi daratan tersebut. Tampak beberapa batu yang besar dan berdiri di tengah daratan tersebut. Cahaya terang menyinari daratan yang terdapat di tengah kolam tersebut.

Petanda

(39)

2. Visual (Tanda)

Gambar 2

Dialog/Suara/Teks

Instrumental musik perkusi yang berupa didominasi biola dan dibantu alat perkusi lainnya. Irama musik memiliki intonasi yang sangat cepat yang menampilkan suasana ketakutan dan kehancuran.

Penanda

Seorang perempuan yang memiliki rambut terurai. Dia memiliki sepasang tanduk di kepalanya. Dia memakai baju yang panjang dan dia memegang tongkat yang panjang. Cahaya sangat gelap dalam gambar tersebut.

Petanda

Maleficent datang ke Moors dan suasana yang tadinya terang telah berubah menjadi gelap ketika Maleficent datang dan menuju daratan yang terdapat di tengah kolam tersebut

3. Visual (Tanda)

(40)

Dialog/Suara/Teks

Instrumental musik perkusi yang berupa didominasi biola dan dibantu alat

perkusi lainnya. Irama musik memiliki intonasi yang sangat cepat yang menampilkan

suasana ketakutan dan kehancuran.

Penanda

Sebuah daratan yang sekelilingnya terdapat kolam. Terdapat batu yang berada di

atas daratan tersebut. Terlihat makhluk-makhluk aneh berada di atas daratan tersebut dan

seseorang yang duduk di sebuah akar pohon yang berbentuk kursi. Cahaya dalam gambar

ini gelap tanpa ada sedikit cahaya apapun.

Petanda

Moors terlihat sangat gelap tanpa adanya sinar yang menyinarinya ketika

Maleficent datang. Seluruh penghuni Moors ketakutan dan sedih melihat Maleficent

kehilangan sayapnya.

Tataran Tingkat Pertama (Denotasi)

Pada gambar pertama menggambarkan sebuah daratan yang dikelilingi oleh kolam yang besar. Terdapat beberapa batu di daratan tersebut dan tanaman yang berwarna hijau yang menutupi daratan tersebut. Tampak beberapa batu yang besar dan berdiri di tengah daratan tersebut. Terlihat banyak tumbuhan berada di sekeliling kolam tersebut. Cahaya terang menyinari daratan yang terdapat di tengah kolam tersebut dan sebagian lagi terlihat gelap.

Pada gambar kedua terlihat seorang perempuan yang memiliki rambut terurai. Dia memiliki sepasang tanduk di kepalanya. Dia memakai baju yang panjang dan dia memegang tongkat yang panjang. Cahaya sangat gelap dalam gambar tersebut. Tampak makhluk hidup aneh dan kolam berada di sekelilingnya. Suasana tampak gelap hanya dihiasi binatang tampak seperti kunang-kunang bersinar berwarna ungu.

(41)

Teknik pengambilan gambar yang digunakan adalah pada gambar pertama yaitu extreme long shot yang menunjukkan pemandangan dan panorama. Pada gambar kedua adalah long shot yang menandakan seluruh adegan dalam scene serta pada gambar ketiga extreme long shot yang menunjukkan pemandangan dan panorama.

Tataran Tingkat Kedua (Konotasi)

Tampak seorang perempuan yang bertanduk dan rambutnya digerai memakai pakaian yang panjang berwarna coklat seperti long dress. Dia memegang sebuah tongkat di tangan kirinya bernama Maleficent. Maleficent sedang berjalan dan dia memegang sebuah tongkat. Tongkat merupakan alat bantu yang dipakai membantu atau menyokong seseorang dalam berjalan menyokong atau membantunya dalam berjalan karena dia sedang mengalami atau mempunyai luka pada fisik walaupun hal tersebut bukan kakinya, tetapi Maleficent kehilangan sayapnya yang membuat luka pada punggungnya. Sayap tersebut merupakan kekuatan fisik dari dirinya. Kedukaan dan kehancuran yang dirasakan oleh Maleficent ditunjukkan oleh warna baju yang dipakai oleh Maleficent yang berwarna gelap dimana gelap menandakan kehancuran dan dukacita dan sinar warna ungu yang berada di sekitarnya yang mengartikan dukacita.

(42)

Pada sequence ini menunjukkan bahwa sejak awal perempuan dan alam memang memiliki ikatan yang amat sangat kuat dan tidak dapat terpisahkan. Walaupun budaya patriarki yang telah berkembang di masyarakat dan selalu berusaha merusak dan menyakiti wanita. Hal ini ditunjukkan oleh Stefan yang ambisius dan serakah menindas dan menyakiti Maleficent dengan mencuri sayap maleficent yang merupakan kebanggannya. Menurut Warren (2002) dalam (Jurnal Ekofeminisme dan Peran Perempuan Dalam Lingkungan), tingkah laku yang memakai kerangka kerja patriarkhi, dimana ada justifikasi hubungan dominasi dan subordinasi, penindasan terhadap perempuan oleh laki-laki dan juga menurut nya menindas adalah cara berpikir maskulin yang telah mengancam keselamatan perempuan dan alam. Dalam sequence ini juga menunjukkan bahwa ketika perempuan disakiti maka alam pun merasa tersakiti karena memang perempuan dan alam sangat mempunyai hubungan yang amat kuat. Hal ini dapat dijelaskan dalam teori ekofeminisme, dimana ekofeminis berpendapat ada hubungan konseptual, simbolik dan linguistik antara feminis dan isu ekologi karena perempuan secara kultural dikaitkan dengan alam (Tong, 1998: 359).

4.2.5 Analisis Sequence Kelima Film Maleficent

Gambar 8 Sequence Kelima

(43)

Gambar 2

Ilustrasi Sequence Kelima

Kutukan yang diberikan oleh Maleficent akhirnya terjadi. Jari putri Aurora akhirnya tertusuk oleh jarum sehingga akhirnya putri Aurora tertidur dikarenakan kutukan Maleficent telah terjadi. Penawar dari kutukan tersebut merupakan sebuah ciuman cinta sejati. Maleficent sangat menyayangi putri Aurora. Dia sangat sedih dan menyesal dengan apa yang dialami oleh Aurora. Kemudian dia mencium kening Maleficent. Setelah Maleficent mencium kening Aurora, dia terlihat berbalik dan bersedih serta menangis melihat apa yang terjadi dengan Aurora. Tetapi karena ciuman yang dilakukan Maleficent akhirnya kutukan yang diberikan kepada Aurora hilang dan Aurora pun bangun dari tidurnya.

Latar pada gambar diatas adalah sebuah kamar yang mewah di kerajaan raja Stefan. Teknik pengambilan gambar yang digunakan pada gambar pertama adalah eye level-angle dan long shot dan pada gambar kedua teknik pengambilan gambar yang digunakan adalah High level-angle dan close up.

Ikon Sequence Kelima

1. Visual (Tanda)

(44)

Suara/Dialog/Teks

Suara instrumen musik perkusi yang didominasi suara biola dan dibantu dengan alat perkusi lainnya. Irama musiknya dengan intonasi lambat yang menampilkan suasana kesedihan.

Penanda

Seorang perempuan yang terbaring, memiliki rambut yang tergerai berwarna putih keemasan. Tangannya disatukan di atas perutnya serta dia memakai baju yang panjang. Tampak juga seseorang yang memiliki sepasang tanduk yang hitam dan besar di kepala nya. Dia juga memakai pakaian berwarna hitam.

Petanda

Kutukan Maleficent akhirnya terjadi dan membuat Putri Aurora tertidur dan tidak bisa bangun kalau dia tidak mendapatkan ciuman cinta sejati. Maleficent kemudian mencium kening Putri Aurora karena rasa bersalah dan penyesalan.

2. Visual (Tanda)

Gambar 2

Suara/Dialog/Teks

Suara instrumen musik perkusi yang didominasi suara biola dan dibantu dengan alat perkusi lainnya. Irama musiknya dengan intonasi lambat yang menampilkan suasana kesedihan.

Penanda

(45)

yang berwarna hitam. Latar belakangnya tampak seorang perempuan yang rambutnya tergerai dan memakai pakaian berwarna biru sedang terbaring.

Petanda

Maleficent terlihat bersedih melihat keadaan yang terjadi pada Putri Aurora. Dia juga menyesali perbuatannya memberikan kutukan terhadap Aurora dan dia tidak berharap bahwa Aurora dapat bangun kembali.

Tataran Tingkat Pertama (Denotasi)

Pada gambar pertama menggambarkan, seorang perempuan yang terbaring, memiliki rambut yang tergerai berwarna putih keemasan. Tangannya disatukan di atas perutnya serta dia memakai baju yang panjang. Tempat tidur tersebut memiliki tirai di keempat sisi tempat tidur tersebut. Terlihat ukiran di salah satu sisi tiang tempat tidur tersebut berwarna keemasan. Tampak juga seseorang yang memiliki sepasang tanduk yang hitam dan besar di kepala nya. Dia juga memakai pakaian berwarna hitam. mencium kening perempuan yang berbaring tersebut. Tampak juga jendela yang terdiri dari empat yang terdapat banyak lubang di tengah jendela tersebut. Dari lubang jendela tersebut terlihat cahaya masuk menyinari sebagian tubuh perempuan yang tidur tersebut.

Pada gambar kedua, tampak seorang perempuan yang memiliki tanduk berwarna hitam yang besar di kepalanya. Terlihat wajahnya sedih dan tampak air mata membasahi pipinya. Tulang pipinya menonjol dan bibirnya berwarna merah. Dia memakai pakaian yang berwarna hitam. Latar belakangnya tampak seorang perempuan yang rambutnya tergerai dan memakai pakaian berwarna biru sedang terbaring. Terlihat sisi tempat tidur bagian kepala memiliki ukiran-ukiran yang berwarna emas dan coklat dan terdiri atas dua bantal yang berbentuk persegi dan memiliki corak emas.

(46)

pengambilan gambar yang digunakan close up untuk menunjukkan ekspresi pada wajah objek

Tataran Tingkat Kedua (Konotasi)

Pada gambar pertama terlihat seorang perempuan yang berbaring, kedua matanya tertutup dan tangannya disatukan diatas perutnya dan dia bernama Aurora. Pose yang dilakukan oleh Aurora menampilkan sikap seorang yang sedang tidur terlihat melalui tangan yang disatukan diatas perutnya dan mataya tertutup dan hal ini menunjukkan bahwa kutukan Maleficent yang diberikan kepada Aurora telah terjadi. Terlihat seseorang yang bertanduk dan memakai pakaian berwarna hitam berdiri di sampingnya dan mencium kening Aurora yang menunjukkan kasih sayang Maleficent terhadap Aurora. Ciuman kening dapat mengandung pengertian sebuah ciuman kasih sayang. Rasa kasih sayang Maleficent ditunjukkan melalui keberanian Maleficent datang ke kerajaan raja Stefan untuk menemui Aurora. Hal ini ditunjukkan melalui tempat tidur Aurora yang mewah penuh ukiran dan berwarna emas yang menampilkan sebuah kamar tidur seorang putri kerajaan dan putrid Aurora merupakan anak dari Raja Stefan.

(47)

merupakan ciuman kasih sayang yang menandakan cinta dan kasih sayang Maleficent terhadap Aurora sangat kuat.

Peneliti beranggapan bahwa hubungan yang mereka tunjukkan dan mereka jalani dalam adegan-adegan kedekatan mereka seperti hubungan antara ibu dan anak. Walaupun Maleficent bukan ibu kandung yang melahirkan aurora tetapi kedekatan mereka dan sikap Maleficent terhadap aurora menunjukkan sikap layaknya seorang ibu terhadap anaknya. Menurut Alisan Jaggar, hal ini dinamakan mothering yang mengacu kepada hubungan apapun yang didalamnya satu individu merawat dan menyayangi yang lain, maka seseorang tidak perlu menjadi ibu biologis untuk menjadi ibu sosial (Tong, 1998:119). Seorang perempuan tidak perlu menjadi ibu biologis untuk menjadi ibu sosial karena menjadi ibu adalah pilihan setiap perempuan. Firestone juga mengatakan bahwa jika perempuan tidak merasa punya kewajiban untuk mempunyai anak, mereka mungkin akan menemukan di dalam diri mereka suatu hasrat autentik, untuk hidup dalam hubungan yang dekat dengan anak. Menurutnya, manusia tidak perlu menjadi orangtua biologis untuk mempunyai hidup yang berpusat pada anak.

4.2.6 Analisis Sequence Keenam Film Maleficent

Gambar 9 Sequence Keenam

(48)

Gambar 2

Ilustrasi Sequence Keenam

Moors menjadi negeri yang indah kembali kepada masa yang dahulu kala. Pada akhirnya kerajaan Moors dan kerajaan putri aurora menjadi satu dan penuh damai dan cintai. Pada sequence ini, tampak Maleficent menyematkan mahkota ke kepala Putri Aurora dan Putri Aurora dinobatkan menjadi seorang ratu untuk menjadi pemimpin untuk memimpin kerajaan Moors dan kerajaan nya sendiri. Rakyat kedua kerajaan itu menjadi senang dan penuh kebahagiaan dikarenkan negeri mereka kembali damai dan penuh cinta sekaligus mereka mempunyai pemimpin mereka yang baik hati.

Latar dari sequence ini adalah taman bagian dari wilayah Moors yang sangat indah yang terdapat air terjun yang membentuk sebuah kolam dan dikelilingi penghuni kerajaan Moors beserta Maleficent dan Diaval. Dengan teknik pengambilan gambar middle close up, dan eye level-angle pada gambar pertama dan teknik pengambilan gambar medium shot, dan eye level-angle pada gambar kedua serta pada gambar ketiga teknik pengambilan gambar yang digunakan adalah very long shot dan eye-level angle.

Ikon Sequence Ketujuh

(49)

Gambar 1

Dialog/teks/suara

Maleficent : Kerajaan Kita Telah Bersatu.

Penanda

Seorang perempuan yang memiliki rambut tergerai berwarna putih keemasan. Dia memakai sebuah mahkota didepannya tampak seorang yang rambutnya tergerai dan memiliki sayap dan tangannya sebelah kanan terangkat dan sedikit menekuk dekat ke arah wajah perempuan yang di depannya.

Petanda

Maleficent menyematkan sebuah mahkota ke kepala putri aurora dan mengatakan bahwa kerajaan mereka telah menjadi satu.

2. Visual (Tanda)

Gambar 2

Dialog/suara/teks

Maleficent : Kalian Punya Ratu !

(50)

Tiga orang yang berdiri bersama. Terlihat seorang laki-laki yang memiliki rambut yang agak panjang melewati kuping memakai baju berwarna hitam. Tampak juga seorang permpuan sedang menekuk tangannya dan bersatu di tengah perutnya dan memakai pakaian panajng berwarna hitam dan memiliki tanduk serta sayap yang besar berwarna hitam. Terlihat juga seorang perempuan yang memiliki rambut berwarna putih keemasan. Dia memakai pakaian berwarna keemasan berdiri di depan dua orang tersebut.

Petanda

Setelah menyematkan mahkota di kepala putri Aurora, Maleficent mengumumkan kepada rakyat negeri Moors bahwa mereka telah memiliki seorang Ratu.

Tataran Tingkat Pertama (Denotasi)

Pada gambar pertama menggambarkan seorang perempuan yang memiliki rambut tergerai berwarna putih keemasan. Dia memakai sebuah mahkota di depannya tampak seorang yang rambutnya tergerai dan memiliki sayap dan tangannya sebelah kanan terangkat dan sedikit menekuk dekat ke arah wajah perempuan yang di depannya. Tampak lokasi mereka berada seperti di sebuah taman yang dikelilingi tumbuhan-tumbuhan hijau dan terlihat seperti air terjun dan sebuah kolam. Cahaya terang menyinari lokasi mereka..

Gambar kedua terlihat tiga orang yang berdiri bersama. Terlihat seorang laki-laki yang memiliki rambut yang agak panjang melewati kuping memakai baju berwarna hitam. Tampak juga seorang permpuan sedang menekuk tangannya dan bersatu di tengah perutnya dan memakai pakaian panajng berwarna hitam dan memiliki tanduk serta sayap yang besar berwarna hitam. Terlihat juga seorang perempuan yang memiliki rambut berwarna putih keemasan. Dia memakai pakaian berwarna keemasan berdiri di depan dua orang tersebut. Terlihat lokasi mereka bertiga berada diantara bunga-bunga dan tumbuhan tumbuhan.

(51)

Tataran Tingkat Kedua (Konotasi)

Pada sequence ini, terlihat gambar pertama, seorang perempuan yang mempunyai tanduk dan sepasang sayap di punggungnya yang bernama Maleficent. Terlihat dia menyematkan sebuah mahkota kepada seorang perempuan yang memiliki rambut keemasan dan memakai baju berwarna keemasan yang berada di depan Maleficent dan dia bernama aurora. Dimana Mahkota merupakan simbol tradisional dalam bentuk tutup kepala yang dikenakan oleh kekuasaan, legitimasi, keabadian, kejayaan, kemakmuran, kejayaan, dan kehidupa dilakukan oleh Maleficent kepada putri Aurora untuk mengukuhkan purti Aurora menjadi seorang ratu setelah kerajaan mereka berdua bersatu. Pengukuhan Aurora menjadi ratu terlihat Maleficent memberikan pengumuman kepada rakyat Moors yang terlihat pada gambar kedua dimana Maleficent mengucapkan Kalian punya Ratu !. Penyematan mahkota yang diberikan oleh maleficent, menunjukkan bahwa putri Aurora telah menjadi seorang pemimpin dan mempunyai kekuasaan atas wilayah kerajaannya. Hal ini menunjukkan bahwa sebagai perempuan, putri aurora layak menjadi pemimpin dan menjadi penguasa atas kedua kerajaan dan seluruh rakyat kedua kerajaan tersebut.

Dari awal tampak bahwa kerajaan putri aurora telah di pimpin oleh dua orang laki-laki yaitu raja Henry dan raja Stefan yang ambisius dan mempunyai rasa kebencian serta serakah. Tidak dengan Putri aurora, dia juga memiliki hati seperti Maleficent. Hati yang tulus, murni dan bijaksana serta menjadi harapan bagi Moors terlihat pada penggambaran Putri Aurora melalui warna gaun yang dipakai dapat dilihat pada gambar ketiga yaitu kuning keemasan yang menampilkan kebijaksanaan dan harapan.

(52)

perempuan dimana terlihat Diaval, Maleficent dan Putri Aurora berdiri sejajar di tempat yang sama.

Putri aurora dan Maleficent memiliki hati dan sifat yang sama. Kebijaksanaan, ketulusan dan kemurnian hati mereka membawa mereka menjadi pemimpin yang bijaksana dan disenangi oleh rakyatnya. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan merupakan harapan baru bagi alam. Kemurnian hari mereka berdua memiliki keterkaitan dengan alam. Terlihat dari latar dari kedua gambar tersebut, dimana alam yang berada di sekitar mereka sangat cerah dan terang. Tumbuh-tumbuhan tumbuh dengan baik dan mekar.

4.3 Mitos dan Pembahasan

Dalam Film Maleficent, kekuatan perempuan menjadi hal paling kuat yang melatar belakangi terbentuknya ideologi feminisme dalam film ini sehingga banyak representasi feminisme dalam setiap adegan atau scene didalamnya seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Setiap representasi dari feminisme tersebut terdapat makna atau pesan yang disampaikan termasuk mitos.

Menurut Barthes pada saat media membagi pesan, maka pesan-pesan yang berdimensi konotatif itulah yang menciptakan mitos. Pengertian mitos disini tidak senantiasa menunjuk pada mitologi dalam pengertian sehari-hari, seperti halnya cerita-cerita tradisional, legenda dan sebagainya. Bagi barthes, Mitos adalah operasi ideologi yang identik dengan konotasi. Dimana Ideologi adalah sekumpulan gagasan yang menjadi panduan atau pedoman bagi sekelompok manusia dalam bertingkah laku mencapai tujuannya. Melalui film ini peneliti akan menjabarkan mitos yang menjadi petunjuk atau panduan bagi sekelompok orang terutama perempuan. Hal ini dikarenakan film Maleficent merupakan film yang menggunakan sudut pandang perempuan dan ideologi yang berhubungan dengan kekuatan perempuan adalah ideologi feminisme.

(53)

secara umum adalah suatu ciri yang bercirikan laki-laki (ayah). Dalam hal ini, laki-laki yang berkuasa untuk menentukan. Millet menyatakan bahwa ideologi patriarki membesar-bersarkan perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan dan memastikan bahwa laki-laki selalu mempunyai peran maskulin dan dominan sedangkan perempuan selalu mempunyai peran subordinat atau feminin (Tong, 1998: 73). Akan tetapi Daily mencoba menanggapi bahwa sebelum patriarki berkembang dan berdiri tegak, sesungguhnya matriarki mempunyai tatanan yang lebih awal. Hal ini dibuktikan oleh Bachefon dengan sejarah perkembangan evolusi dari budaya matriaki ke patriaki. Analisisnya terhadap mitos-mitos yang berkembang pada bangsa Romawi, Yunani dan Mesir yang membuat kesimpulan bahwa struktur patriarkal yang berkembang dalam masyarakat yang dikenal melalui sejarah peradaban dunia, sebelumnya didahului oleh status kultural yang menempatkan posisi sosok ibu dalam peran penting (Fromm, 2002:22). Seperti halnya “ibu”, alam merupakan pusat dari kebudayaan matriarki (Fromm, 2002:33). Bachefon mempunyai pandangan bahwa ibu sebagai representasi kekuatan primer dari alam, dari realitas dan cinta serta pengakuan dari kehidupan.

Pada dasarnya, sebelum patriaki berkembang di masyarakat. Alam dan perempuan bersama-sama menjadi pusat kebudayaan matriarki sehingga hal ini menunjukkan bahwa dari awal perempuan dan alam mempunyai ikatan yang tidak dapat terpisahkan dari manusia walaupun budaya patriarki telah berkembang di masyarakat tetapi ikatan antara alam dan juga perempuan tidak berubah. Melalui teori ekofeminisme di jelaskan bahwa adanya hubungan konseptual, simbolik dan linguistik antara perempuan dan isu ekologis karena perempuan secara struktural telah dikaitkan dengan alam.

(54)

akan berdampak pada alam sehingga adanya adegan ini menunjukkan bahwa perempuan adalah harapan bagi alam.

Maleficent juga hadir sebagai pelindung dan juga yang merawat Moors. Hal ini juga menunjukkan peran kekuatan perempuan juga sebagai harapan bagi alam. Hal ini ditunjukkan ketika ketika Maleficent melawan raja Henry. Adegan ini menunjukkan bahwa perempuan ketika mempunyai tanggung jawab atas semua orang yang berada disekitarnya dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya maka kekuatan yang terdapat dalam dirinya akan tumbuh. Perempuan akan berjuang untuk mencapai integritas pribadinya dengan memprioritaskan kebutuhan dan keseluruhan jaringan relasinya. Tidak hanya melindungi, Maleficent juga merawat dan menyembuhkan sebuah batang pohon yang patah. Sebagai perempuan, Maleficent memiliki kesadaran dan kepeduliannya menyembuhkan dan melindungi alam yang terluka. Tampak bahwa kekuatan yang dimiliki perempuan merupakan harapan bagi alam.

(55)

hubungan dengan sesama dan lingkungannya. Sehingga sekarang pemimpin membutuhkan sifat dari dua prinsip tersebut (Murniati, 2004: 60). Sebagai pemimpin, perempuan juga membutuhkan kedua sifat ini untuk menjalankan kepemimpinannya dan dia dapatkan melalui laki-laki.

Tidak hanya Maleficent, Putri Aurora pada akhir scene film Maleficent dinobatkan menjadi seorang ratu. Walaupun budaya patriarki dalam masyarakat masih berkembang, tetapi perempuan juga mendapatkan kesempatan untuk memimpin. Feminis liberal menyatakan bahwa wanita memiliki hak-hak yang sama dengan laki-laki. Dalam pandangan tradisional, perempuan diidentikkan dengan sosok yang lemah, halus dan emosional. Sementara laki-laki digambarkan sebagai sosok yang gagah, berani dan rasional. Pandangan ini telah memposisikan perempuan sebagai makhluk yang seolah-olah harus dilindungi dan senantiasa bergantung pada kaum laki-laki tetapi sejalan dengan gerakan kesetaraan gender atau feminisme yang intinya berusaha menuntut adanya persamaan hak perempuan dalam berbagai bidang kehidupan, maka setahap demi setahap telah terjadi pergeseran dalam mempersepsi tentang sosok perempuan. Mereka tidak dipandang lagi sebagai sosok lemah yang selalu berada pada garis belakang, namun mereka bisa tampil di garis depan sebagai pemimpin yang sukses dalam berbagai sektor kehidupan, yang selama ini justru dikuasai oleh kaum laki-laki.

Gambar

Gambar 4.1. Poster “Maleficent”
Tabel 4.1. Profil “ Maleficent”
Gambar 1
Gambar 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bu çalışma sonucunda sıcaklık dağılımı Duhamel teoremi yardımıyla elde edilen silindirin termoelastik davranışı elde edilmiş, Tresca kriteri dikkate alınarak

terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Badan dan Orang Asing

Hasil kajian mendapati tahap pengetahuan pelajar mengenai nama serta proses pemikiran lapan jenis peta pemikiran i-Think berada pada tahap yang rendah namun pengetahuan

Faktor Lingkungan yang terdiri dari keberadaan habitat perkembangbiakan nyamuk berdekatan dengan tempat tinggal responden, keberdaan vegetasi seperti semak atau hutan,

Pada penulisan ilmiah ini, penulis menerapkan suatu pembuatan program aplikasi parkir pada tempat yang belum mempunyai program parkir secara efektif. Pada penulisan ilmiah ini

EKONOMI NASIONAL) 2017 2018 2019 Masalah di tingkat tapak, diberikan intervensi (regulasi, anggaran) sehingga perbaikan kinerja senantias a diikuti perbaikan di tingkat

Kemajuan teknologi terutama di bidang kemajuan teknologi informasi pada satu dasawarsa terakhir ini telah berubah sangat cepat dimana computer pada dasawarsa yang lalu digunakan

Pokia Vl Unit Layanan Pengadaan Barang I lasa Kontruksi Kabupaten Muara Enim Tahun 2013 Lingkup Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Muara Enim telah