• Tidak ada hasil yang ditemukan

Matriks.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Matriks."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari objek yang diatur berdasarkan baris (row) dan kolom (column).

• Objek-objek dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks atau disebut juga elemen atau unsur.

(2)

Ordo Matrik A : 3 X 2 Ordo Matriks B : 1 X 4 Ordo Matriks C : 4 X 4 Ordo Matriks D : 2 X 1

1 2

3 0

1 4

 

 

  

 

 

A B

2 3 1 6

2 1 3 4 0 1 7 6 3 2 1 5 0 1 0 4

 

 

 

  

 

 

C 1

2

      

(3)

• Matriks dinotasikan dengan huruf besar.

• Jika A adalah sebuah matriks, kita dapat juga menggunakan aij untuk menyatakan entri/unsur yang terdapat di dalam baris i dan kolom j dari A sehinga

A = [aij]

Contoh

1 1 2 9

2 4 3 1

3 6 5 0

 

 

 

A

11 12 1 21 22 2

1 2

n

n m n

m m mn

a a a

a a a

a a a

 

 

 

 

 

 

(4)

Matriks dibedakan berdasarkan berbagai susunan entri dan bilangan pada entrinya. A. Matriks Nol

Matriks nol didefinisikan sebagai matriks yang setiap entri atau elemennya adalah bilangan nol.

0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 ; 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0

A B

   

   

   

(5)

B.Matriks Satu

Matriks satu didefinisikan sebagai matriks yang setiap entri atau

elemennya adalah 1. C. Matriks Baris

Matriks baris didefinisikan sebagai matriks yang entri atau elemennya tersusun dalam tepat satu baris.

1 1 1 1 1 1 1 1 1

 

 

  

 

 

C

2 1 0 3

 

(6)

D. Matriks Kolom

Matriks kolom didefinisikan sebagai matriks yang entri atau elemennya tersusun dalam tepat satu kolom. E. Matriks Persegi

Matriks persegi didefinisikan

sebagai matriks yang jumlah baris dan kolomnya sama

0 1 2

          

B

2 6 6 4 6 3 7 3 6 7 0 2 4 3 2 8

 

 

 

 

 

(7)

F. Matriks Segitiga Atas

Matriks segitiga atas adalah matriks persegi yang entri/elemennya memenuhi syarat: aij = 0 untuk i > j.

G. Matriks Segitiga Bawah

Matriks segitiga bawah adalah matriks persegi yang entri/elemennya memenuhi syarat:

aij = 0 untuk i < j.

2 1 3

0 5 2

0 0 4

 

 

  

 

B

2 0 0 1 5 0 3 2 4

 

 

  

   

 

(8)

H. Matriks Diagonal

Matriks diagonal adalah matriks persegi yang entri/elemennya memenuhi syarat: aij = 0 untuk ij.

I. Matriks Identitas

Matriks diagonal adalah matriks persegi yang entri/elemennya memenuhi syarat: aij = 0 untuk ij dan aij = 1 untuk i = j

2 0 0

0 5 0

0 0 4

 

 

  

 

A

1 0 0

0 1 0

0 0 1

 

 

  

 

 

(9)

J. Matriks Transpose

Matriks transpose adalah suatu matriks yang diperoleh dari perpindahan baris menjadi

kolom atau sebaliknya.

1 2 3

1 1 2 9

1 4 6

2 4 3 1

2 3 5

3 6 5 0

9 1 0

T

 

 

 

 

   

 

 

(10)

1 2 1 1 2

2 3 4 dan 2 4

0 4 5 4

w x

y z

   

   

      

   

A B

Definisi

Dua matriks A = [aij] dan B = [bij] dikatakan sama jika : aij = bij, 1  i  m, 1  j  n

yaitu, elemen yang bersesuaian dari dua matriks tersebut adalah sama.

Contoh :

(11)

Penjumlahan (addition)

Jika A dan B adalah sembarang dua matriks yang ukurannya sama maka jumlah A + B adalah matriks yang diperoleh dengan menambahkan entri-entri yang bersesuaian dalam kedua matriks tersebut

11 12 13 11 12 13 11 11 12 12 13 13

21 22 23 21 22 23 21 21 22 22 23 23

31 32 33 31 32 33 31 31 32 32 33 33

; +

a a a b b b a b a b a b

a a a b b b a b a b a b

a a a b b b a b a b a b

  

     

     

    

        

     

(12)

Jika

Maka:

   

   

3 2 5 4 6 7

dan

1 6 4 0 8 2

A B

7

4

12

1

2

6

A B

  

(13)

Pengurangan (subtruction)

Jika A dan B adalah sembarang dua matriks

yang ukurannya sama maka selisih A - B

adalah matriks yang diperoleh dengan mengurangkan entri-entri yang bersesuaian pada matriks B dari entri-entri pada matriks A

11 12 13 11 12 13 11 11 12 12 13 13 21 22 23 21 22 23 21 21 22 22 23 23 31 32 33 31 32 33 31 31 32 32 33 33

;

a a a b b b a b a b a b

a a a b b b a b a b a b

a a a b b b a b a b a b

  

     

     

     

        

     

(14)

Jika

Maka:

   

   

3 2 5 4 6 7

dan

1 6 4 0 8 2

A B

1

8

2

1

14

2

A B

  

(15)

Perkalian Skalar Pada Matriks

Jika A adalah suatu matriks dan c suatu skalar, maka hasil kali cA adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan masing-masing entri dari A oleh c.

11 12 13 11 12 13

21 22 23 21 22 23

31 32 33 31 32 33

a a a ca ca ca

a a a c ca ca ca

a a a ca ca ca

   

   

 

   

   

(16)

Jika

Maka:

7 4 12

1 2 6

A    

 

 

7

4

12

14

8

24

2.

2.

1

2

6

2

4

12

A

 

 

 

(17)

Matriks Amxn dapat dikalikan dengan matriks Bpxq jika dan hanya jika banyaknya kolom pada

matriks A sama dengan banyaknya baris pada matriks B. ( n = p)

AmxnBnxq = Cmxq

A=[aij] mxn dan B= [bij] nxq maka C = [cij]mxq dengan

1

n

ij ij ij j

c a b

(18)

Tentukan AB dan BA jika:

Jawab:

2 1 4

1 3 2

       A , 1 2 1 3 4 1            B 1 2

2 1 4

1 3

1 3 2

4 1

2(1) 1( 1) 4(4) 2(2) 1(3) 4( 1) 17 3

1(1) 3( 1) 2(4) 1(2) 3(3) 2( 1) 4 5

(19)

1 2

2 1 4 1 3

1 3 2

4 1

1(2) 2( 1) 1(1) 2(3) 1(4) 2(2) 0 7 8 1(2) 3( 1) 1(1) 3(3) 1(4) 3(2) 5 8 2 4(2) ( 1)( 1) 4(1) ( 1)(3) 4(4) ( 1)2 9 1 14

 

 

 

   

 

 

   

   

   

          

          

   

(20)

Transformasi (operasi) Elementer pada Baris dan Kolom Matriks

Transformasi Elamenter pada matriks adalah:

 Penukaran tempat baris ke i dan ke j (baris ke i dijadikan baris ke j dan baris ke j dijadikan baris ke i), ditulis H (A)

 Penukaran tempat kolom ke i dan kolom ke j (kolom ke i dijadikan kolom ke j atau sebaliknya), ditulis K (A)

 Memperkalikan baris ke i dengan skalar ≠ 0, ditulis H (A)

 Memperkalikan kolom ke i dengan ≠ 0, ditulis K (A)

 Menambah baris ke i dengan kali baris ke j, ditulis H (A)

ij

ij

i

) (

 (i)

ij

(21)

Menambah kolom ke i dengan kali kolom ke j,ditulis

K (A)

Kadang untuk operasi (1) dan (3) dapat dilakukan dalam satu langkah : Menambah kali baris ke i dengan kali baris ke j, ditulis H (A)

Demikian pula untuk untuk operasi (2) dan (4)

Bila menggunakan operasi baris maka disebut operasi baris elementer (OBE)

) (

ij

1

2 i

) (1

(22)
(23)

23

Bebas linear dan terpaut linier

• Kombinasi linier

• Vektor bebas linier

(24)

24

• Nilai pengamatan dari suatu variabel dapat disajikan dalam bentuk vektor

• Bila disajikan secara baris disebut vektor baris

(25)

25

• Kombinasi linier

’ = a ’ + a ’+ …. + a ’

• Vektor terpaut linier

c1 a ’ + a ’+ …. + a ’=0’ , tidak se ua i=

• Vektor bebas linier

c1 a ’ + a ’+ …. + a ’=0’ , ha ya u tuk

(26)

26

• Kombinasi linier

’ = a ’ + a ’+ …. + a ’

• Jika a1 = ( 1 2 0 ) dan a2= ( 2 4 3)

• dan c1=2 dan c2=3, maka ’= a + a

= 2 ( 1 2 0 ) + 3 ( 2 4 3) = ( 2 4 0 ) + (6 12 9)

(27)

27

• Vektor terpaut linier

c1 a ’ + a ’+ …. + a ’=0’ , tidak semua ci=0

Jika a1= ( 2 4) dan a2= ( 4 8 )

(28)

28

• Secara geometris dua vektor terpaut linier

a = ( 1 1 ) dan b = ( 2 2)

a

(29)

29

• Vektor bebas linier

c1 a ’ + a ’+ …. + a ’=0’ , ha ya u tuk = = ….. = =

Jika a1 = ( 1 4 ) dan a2 = ( 0 2)

(30)

30

• Secara geometris dua vektor bebas linier

• a= ( 1 4 ) dan b = ( 5 2)

a

(31)

Rank (Pangkat) Matriks

– Banyaknya vektor baris yang bebas linier dalam suatu matriks

– Banyaknya maksimum vektor-vektor kolom yang bebas linier dalam suatu matriks

(32)

1.

Jika

1 2 0

3 5 1

1 2 0

A

 

 

 

dan

2 1 4

1 5 3

1 2 5

B

 

 

 

 

tentukanlah:

a.

2A + B

(33)

2. Diberikan matriks :

Jika mungkin, hitunglah :

a. (AB)t c. AtBt e. (Bt + A)C

b. BtAt d. BtC + A

2 1 2

3 2 5

A    

 

2 1

3 4

1 2

B

 

 

  

 

2 1 3

1 2 4

3 1 0

C

 

 

 

 

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Prinsip pemasangan kartu domino ini dapat kita gunakan untuk memahami perkalian dua matriks, yaitu sebuah matriks A dapat dikalikan dengan matriks B jika banyak kolom matriks A

Uplink komando dan downlink telemetri melalui jaringan wireless (radio) sehingga dibutuhkan perancangan link komunikasi yang handal, namun keterbatasan kemampuan

Uji disolusi invitro dilakukan untuk mengetahui profil disolusi zat aktif dari sediaan tablet sustained release natrium diklofenak yang dibuat dengan metode

Jika terdapat mahasiswa lain yang tidak terdaftar pada kelas tersebut atau mahasiswa tersebut salah ruangan, maka sistem pada komputer dosen akan menampilkan pesan

Besarnya penyimpangan volume hidrograf satuan rata-rata terhadap observasi untuk masing-masing metode adalah sebesar 7,03 % dengan menggunakan persamaan bentuk “Fungsi α

ƒ Dilakukan seperti langkah nomor 1, walaupun tidak terjadi pasang namun muka air pada Banjir Kanal Barat tetap lebih tinggi dibanding Drainase Ronggolawe, dan muka air Kali

Syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, nikmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis serta shalawat dan salam penulis

Keberhasilan manajemen dalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang ada pada organisasi tersebut, artinya manusia yang memiliki daya, kemampuan