• Tidak ada hasil yang ditemukan

79536353 Pengertian Fungsi Dan Jenis Pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "79536353 Pengertian Fungsi Dan Jenis Pendidikan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya jualah kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Pengantar pendidikan dengan judul Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan. Shalawat dan salam tak lupa kami hanturkankepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, kerabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dra. Hj. Aslamiah, M.Pd dan Sulistisna, S.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Pendidikan.

2. Kepada orang tua yang senantiasa memberikan dukungan dan doa kepada kami.

3. Kepada kakak- kakak tingkat dan rekan- rekan yang telah banyak memberikan masukan guna menyempurnakan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat digunakan sebagai mestinya dan biasa memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita. Amin ya rabbal alamin.

Banjarmasin, 12 Oktober 2009

(2)

PENGERTIAN, FUNGSI, DAN JENIS

LINGKUNGAN PENDIDKAN

A. PENGERTIAN DAN FUNGSI LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Menurut Sartain (ahli psikologi Amerika), yang dimaksud lingkungan meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes.

Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal adlam satu lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak. Pada dasarny lingkungan mencakuplingkungan fidik, lingkungan budaya, dan lingkungan sosial.

Lingkungan sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses pendidikan(pakaian, keadaan rumah, alat permainan, buku-buku, alat peraga, dll) dinamakanlingkungan pendidikan.

(3)

B. TRIPUSAT PENDIDIKAN

Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam lingkungan masyarakat tertentu tempat ia mengalami pendidikan. Menurut Ki Hajar Dewantara lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah an lingkungan masyarakat, yang disebut tripusat pendidikan.

1. Keluarga

Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh adn berkembang dengan baik.

Pendidikan keluarga berfungsi:

1. Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak 2. Menjamin kehidupan emosional anak

3. Menanamkan dasar pendidikan moral 4. Memberikan dasar pendidikan sosial.

5. Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak. 2. Sekolah

Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu dikirimkan anak ke sekolah.

Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka diserahkan kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga terhadap pendidikan, diantaranya sebagai berikut;

(4)

2. Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar atau tidak dapat diberikan di rumah.

3. Sekolah melaqtih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca, menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain sifatnya mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan.

4. Di sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar atau salah, dan sebagainya. 3. Masyarakat

Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan lingkungan keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas.

Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak sekali, ini meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengertia-pengertian (pengetahuan), sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.

C. PENGARUH TIMBAL BALIK ANTARA TRIPUSAT PENDIDIKAN TERHADAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.

Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan, yakni:

1. pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya 2. pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan

(5)

D. PENGERTIAN PENDIDIKAN

1. Batasan tentang Pendidikan

Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinya.

a. Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya

Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai budaya tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada tiga bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-lain.

b. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi

Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagi suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.

c. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara

Pendidikan sebagai penyiapan warganegara diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik. d. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja

(6)

e. Definisi Pendidikan Menurut GBHN

GBHN 1988(BP 7 pusat, 1990: 105) memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut: pendidikan nasiaonal yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk memingkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

2. Tujuan dan proses Pendidikan

a. Tujuan pendidikan

Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dazn merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.

b. Proses pendidikan

Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilitas segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan, Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya , pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso, mikro. Adapun tujuan utama pemgelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal.

3. Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH)

(7)

pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan. Pengorganisasian dan penstruktursn ini diperluas mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia yang paling muda sampai paling tua.(Cropley:67)

Berikut ini merupakan alasan-alasan mengapa PSH diperlukan: a. Rasional

b. Alasan keadilan c. Alasan ekonomi

d. Alasan faktor sosial yang berhubungan dengan perubahan peranan keluarga, remaja, dan emansipasi wanita dalam kaitannya dengan perkembangan iptek

e. Alasan perkembangan iptek f. Alasan sifat pekerjaan

4. Kemandirian dalam belajar

a. Arti dan perinsip yang melandasi

Kemandirian dalam belajar diartikan sebagai aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kamauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari pembelajaran. Konsep kemandirian dalam belajar bertumpu pada perinsip bahwa individu yang belajar akan sampai kepada perolehan hasil belajar. b. Alasan yang menopang

Conny Semiawan, dan kawan-kawan (Conny S. 1988; 14-16) mengemukakan alasan sebagai berikut:

1. Perkembangan iptek berlangsung semakin pesat sehingga tidak mungkin lagi para pendidik(khususnya guru) mengajarkan semua konsep dan fakta kepada peserta didik.

2. Penemuan iptek tidak mutlak benar 100%, sifatnya relatif.

(8)

4. Dalam proses pendidikan dan pembelajaran pengembangan konsep seyogyanya tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan penanaman nilai-nilai ke dalam diri

peserta didik.

E. UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu: 1. Peserta Didik

Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.

Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:

a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik.

b. Individu yang sedang berkembang.

c. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi. d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.

2. Orang yang membimbing (pendidik)

Yang dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkunga yaitu lingkungankeluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masayarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat. 3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)

(9)

4. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan) a. Alat dan Metode

Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan yang kuratif.

b. Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung (lingkungan pendidikan)

Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.

F. PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM

1. Pengertian Sistem

Beberapa definisi sitem menurut para ahli:

a. Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh. (Tatang M. Amirin, 1992:10)

b. Sistem meruapakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. (Tatang Amirin, 1992:10)

c. Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Tatang Amirin, 1992:11)

2. Komponen dan Saling Hubungan antara Komponen dalam Sistem Pendidikan.

(10)

3. Hubungan Sistem Pendidikan dengan Sitem Lain dan Perubahan Kedudukan dari Sistem

Sistem pendidikan dapat dilihat dalam ruang lingkup makro. Sebagai subsistem, bidang ekonomi, pendidikan,dan politik masing-masing-masing sebagai sistem. Pendidikan formal, nonformal, dan informal merupakan subsistem dari bidang pendidikan sebagai sistem dan seterusnya.

4. Pemecahan masalah pendidikan secara sistematik.

a. Cara memandang sistem

Perubahan cara memandang suatu status dari komponen menjadi sitem ataupun sebaliknya suatu sitem menjadi komponen dari sitem yang lebih besar, tidak lain daripada perubahan cara memandang ruang lingkup suatu sitem atau dengan kata lain ruang lingkup suatu permasalahan.

b. Masalah berjenjang

Semua masalah tersebut satu sama lain saling berkaitan dalam hubungan sebab akibat, alternatif maslah, dan latar belakang masalah.

c. Analisis sitem pendidikan

Penggunaan analisis sistem dalam pendidikan dimaksudkan untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dengan cara yang efesien dan efektif. Prinsip utama dari penggunaan analisis sistem ialah: bahwa kita dipersyaratkan untuk berpikir secra sistmatik, artinya harus memperhitungkan segenap komponen yang terlibat dalam maslah pendidikan yang akan dipecahkan.

d. Saling hubungan antarkomponen

(11)

e. Hubungan sitem dengan suprasistem

Dalam ruang lingkup besar terlihat pula sistem yang satu saling berhubungan dengan sistem yang lain. Hal ini wajar, oleh karena pada dasarnya setiap sistem itu hanya merupakan satu aspek dari kehidupan. Sdangkan segenap segi kehidupan itu kita butuhkan, sehingga semuanya memerlukan pembinaandan pengembangan.

5. Keterkaitan antara pengajaran dan pendidikan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari persoalan pengajaran dan pendidikan adalah: a. pengajaran dan pendidikan dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Masing-masing saling mengisis.

b. Pembedaan dilakukan hanya untuk kepentingan analisis agar masing-masing dapat dipahami lebih baik.

c. Pendidikan modern lebih cenderung mengutamakan pendidikan, sebab

pendidikan membentuk wadah, sedangkan pengajaran mengusahakan isinya. Wadah harus menetap meskipun isi bervariasi dan berubah.

6. Pendidikan prajabatan (preservice education) dan pendidikan dalam jabatan (inservice education) sebagai sebuah sistem.

Pendidikan prajabatan berfungsi memberikan bekal secara formal kepada calon pekerja dalam bidang tertentu dalam periode waktu tertentu. Sedangkan pendidikan dalam jabatan bermaksud memberikan bekal tambahan kepada oramg-orang yang telah bekerja berupa penataran, kursus-kursus, dan lain-lain. Dengan kata lain pendidikan prajabatan hanya memberikan bekal dasar, sedangkan bekal praktis yang siap pakai diberikan oleh pendidikan dalam jabatan.

7. Pendidikan formal, non-formal, dan informal sebagai sebuah sistem.

(12)

terjun ke masyarakat. Pendidikan informal adalah suatu fase pendidikan yang berada di samping pendidikan formal dan nonformal.

(13)

Kesimpulan :

Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai pihak, khususnya, keluarga, sekolah, dan masyarakat sebagai lingkungan pendidikan yang dikenal sebagai Tripusat Pendidikan.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Bacaan: Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005.Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Sumber Bacaan: Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Posted inPendidikan. Tags:manusia utuh,Pendidikan,pendidikan formal,

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah membangun aplikasi sistem informasi pemesanan tiket berbasis web menggunakan script PHP dan MySql, untuk membantu Perum Damri Cabang

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan peneliti, ditemukan beberapa kelebihan dan kelemahan dalam bernyanyi menggunakan teknik vokal dengan pendekatan

Unit Usaha Simpan Pinjam (USP) berdasarkan Pengesahan Sekjen Dep. Koperasi dan PPK RI tanggal 10 Juli 1997, kemudian di tahun 2005 USP Koperasi KILAT bekerja sama dengan Bank

Pelaksanaan hibah ini didasarkan pada Financing Agreement antara Pemerintah Republik Indonesia (Kemenkeu sebagai penerima hibah) dan KfW (Republik Federal Jerman sebagai

Selain mengkaji dana negara di PSSI, tim tersebut juga akan mengkaji dana negara yang disalurkan melalui APBD di klub­klub sepak bola daerah,» ujar juru bicara KPK, Johan

Harga jual suatu rumah pada perumahan merupakan penjumlahan dari harga tanah matang dalam satu kavling dengan biaya konstruksi rumah serta besarnya keuntungan yang diambil..

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti sebanyak 4 kali dan wawancara dengan informan mengenai pengendalian sosial perilaku indisipliner siswa

3) Berdasarkan gambar tersebut siswa menentukan tokoh, jenis tokoh, latar tempat dan waktu 4) Setiap siswa membuat cerita sesuai dengan gambar tersebut minimal 3 paragraf,