• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRIORIAS PRORAM PENGEMBANGAN 2010-2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PRIORIAS PRORAM PENGEMBANGAN 2010-2015"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

27

27

SUARA MUHAMMADIYAH 05 / 96 | 1 - 15 MARET 2011

M

uhammadiyah kini telah berusia 1 abad. Berkat pertolongan Allah SwT, Muhammadiyah telah berkembang dengan pesat, baik vertikal maupun horizontal. Secara vertikal perkembangan dan kemajuan Muhammadiyah ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya satuan oragnaisasi di seluruh Nusantara. Sampai saat ini di 33 buah provinsi di Indonesia telahbediri Wilayah Muhammadiyah. Sedang dari seluruh Kabupaten/Kota yang berjumlah 497 buah, 419 di antaranya telah berdiri Daerah Muhammadiyah. Jumlah Cabang Muhammadiyah sekarang ini sebanyak 3.253 buah, sedang jumlah Ranting sebanyak 16.427 buah. Di samping itu perkembangan organisasi juga ditandai dengan pembentukan Cabang Istimewa Muhammadiyah (CIM) di Luar Negeri. Sampai saat ini telah dibentuk 13 buah CIM yang tersebar di lima benua. Sedang perkembangan secara horizontal ditandai dengan meluasnya usaha Muhammadiyah hampir di semua bidang kehidupan manusia. Sampai saat ini tercatat : Taman Kanak-Kanak sebanyak 4.623 buah, PAUD sebanyak 6.723 buah, Sekolah Luar Biasa sebanyak 15 buah, Sekolah Dasar sebanyak 1137 buah, Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 1.079 buah, Madrasah Diniyah sebanyak 347 buah, Sekolah Menengah Pertama sebanyak 1.178 buah, Madrasah Tsanawiyah sebanyak 507 buah, Madrasah Aliyah sebanyak 158 buah, Sekolah Menengah Atas sebanyak 589 buah, Sekolah Menengah Kejuruan sebanyak 396 buah, Muallimin/ Muallimat sebanyak 7 buah, Pondok Pesantren sebanyak 101 buah, Sekolah Menengah Farmasi sebanyak 3 buah. Di bidang pendidikan tinggi, sampai saat ini Muhammadiyah memiliki 40 buah Universitas,93 buah Sekolah Tinggi, 32 buah Akademi, serta 7 buah Politeknik. Dalam bidang kesehatan, hingga saat ini tercatat Rumah Sakit Umum sebanyak 71 buah, Rumah Sakit Bersalin sebanyak 49 buah, Balai Pengobatan/ Balai Kesehatan Ibu dan Anak sebanyak 117 buah, Poliklinik, Balkesma sebanyak 47 buah. Dalam bidang kesejahteraan sosial, sampai saat ini Muhammadiyah memiliki 421 buah Panti Asuhan Yatim, 9 buah Panti Jompo, 78 buah Asuhan Keluarga, 1 buah Panti Cacat Netra, 38 buah Santuan Kematian serta 15 buah BPKM. Di bidang Ekonomi, tercatat 6 buah Bank Perkreditan Rakyat, 256 buah Baitul Tamwil dan 303 buah Koperasi. Muhammadiyah sekarang ini dilihat dari segi organisasi dan amal usahanya merupakan Organisasi Islam terbesar di dunia. Cendekiawan Muslim DR Nurcholis Madjid dalam suatu kesempatan pernah memberikan kesaksian sebagai berikut : “Muhammadiyah itu Organisasi Islam modern terbesar di dunia, lebih besar daripada yang manapun di negeri Islam lain.” “Muhammadiyah juga sebuah Organisasi Islam yang relatif paling berhasil jika dilihat dari ciri kelembagaannya yang relatif modern, dengan produk-produk sosial keagamaannya yang sangat mengesankan, lebih dari organisasi mana pun dan di mana pun. Karena itu boleh dikatakan bahwa dalam kalangan Islam, tidak saja nasional, melainkan juga internasional, Muhammadiyah adalah sebuah cerita sukses”.

Memasuki abad kedua, tantangan yang dihadapi Muhammadiyah

tidak semakin bertambah ringan dan sederhana, melainkan cenderung semakin bertambah berat dan kompleks. Di antara tantangan itu, yang berhasil diidentifikasikan oleh Muktamar ke-46 antara lain ; bahwa pertumbuhan organisasi yang semakin besar membuat Muhammadiyah cenderung birokratis dan lamban dalam menghadapi persoalan-persoalan yang berkembang dalam masyarakat, terutama dalam menyikapi maslah-masalah sosial baru seperti isu-isu pelanggaran hak asasi manusia, kemiskinan struktural, dampak buruk globalisasi, perdagangan manusia, pengrusakan lingkungan, korupsi dan kejahatan kerah putih, dan masalah-masakah demoralisasi yang meluas dalam kehidupan bangsa. Di samping itu perkembangan amal usaha yang sangat pesat secara kuantitatif belum diimbangi dengan peningkatan kualitas yang sepadan, sehingga sampai batas tertentu kurang memiliki daya saing yang tinggi, serta kurang memberikan sumbangan yang lebih luas dan inovatif bagi pengembangan kemajuan uniat dan bangsa. Tantangan lain yang dihadapi, bahwa Muhammadiyah yang demikian besar juga dinilai belum secara optimal menyentuh persoalan-persoalan masyarakat/rakyat di akar rumput (gross roots) terutama yang mengalami marjinalisasi seperti buruh, petani, nelayan, dan kaum dhu’afa (lernah) serta mustadh’afin (tertindas) lainnya, sehingga menimbulkan kesan gerakan Islam ini hanya bergerak di lingkungan atas dan perkotaan.

Sesuai dengan tantangan yang dihadapi, Muktamar ke-46 yang lalu telah menetapkan prioritas program pengembangan 2010-2015, sebagai bagian dari strategi pengembangan untuk mencapai visi Muhammadiyah 2015. Ada 5 (lima) buah prioritas yang ditetapkan Muktamar ke-46, yaitu : pertama, Peningkatan dan pengembangan kuantitas dan kualitas Cabang dan Ranting sebagai basis penguatan, pemberdayaan, dan perluasan gerakan Muhammadkiyah di akar rumput sebagai bagian penting dan strategis dalam mengembangkan kekuatan civil Islam (masyarakat madani, civil society) di masyarakat; kedua, Peningkatan dan pengembangan sistem gerakan yang ditekankan pada pengayaan kualitas ideologi dan pemikiran yang menjadi basis bagi pengembangan nilai-nilai keagamaan, intelektualitas, dan praksis gerakan yang bersifat pembaruan sebagai bagian penting dan strategis bagi pengembangan tajdid Muhammadiyah untuk pencerahan masyarakat; ketiga, Peningkatan dan pengembangan kualitas sumberdaya anggota dan kader sebagai pelaku gerakan yang mampu memperluas peran Muhammadiyah dalam dinamika kehidupan umat, bangsa, dan percaturan global; keempat, Peningkatan dan pengembangan amal usaha dan praksis sosial Muhammadiyah yang unggul dengan memperluas program ekonomi dan pemberdayaan masyarakat sebagai basis kekuatan kemandirian; kelima, Peningkatan dan pengembangan peran strategis Muhammadiyah dalam kehidupan bangsa dan negara serta percaturan global yang berbasis pada kualitas kepeibadian, kemandirian, pembebasan dan pencerahan.l

PRI

PRI

PRI

PRI

PRIO

O

O

O

ORIT

RIT

RIT

RITA

RIT

A

A

A

A S PR

S PR

S PR

S PR

S PR OGR

OGR

OGR

OGR

OGRA

A

A

A

A M

M

M

M

M

PENGEMBANGAN 2010-2015

PENGEMBANGAN 2010-2015

PENGEMBANGAN 2010-2015

PENGEMBANGAN 2010-2015

PENGEMBANGAN 2010-2015

HA ROSYAD SHOLEH

P

E

D

O

M

A

N

P

P

E

E

D

D

O

O

M

M

A

A

N

N

P

P

E

E

D

D

O

O

M

M

A

A

N

N

De

m

o (Vi

si

t ht

tp:

//www.pdfspl

itm

erge

r.c

om

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengertian dari beberapa istilah diatas dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai pengertian ”Galeri Seni Rupa” yang dimaksud adalah suatu wadah atau tempat untuk

Mukhtiadji dan Hidayat (2006) yang berjudul “Pengendalian Kualitas Produk Dengan Metode Chontrol Chart Pada PT XYZ”.Hasil penelitian ini adalah dengan menggunakan peta

Metode desorpsi ini digunakan untuk menentukan tipe sorpsi dari ion logam pada permukaan silika yang dimodifikasi dengan ammonium kuaterner.. Adsorben yang dikembangkan

Drs.. Penerapan Metode Team Quiz sebagai upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia pada Materi Pokok Reaksi Reduksi Oksidasi. Latar belakang yang mendasari judul

Pada ketiga gambar di atas, garis lurus menunjukkan hubungan antara parameter atmosfer dengan temperatur permukaan untuk kasus

Intan Pujaningrum dan Sabeni (2012) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penerimaan auditor atas penyimpangan perilaku dalam audit (studi empiris pada

perangkat Leap Motion untuk melakukan interaksi tangan sederhana, contohnya seperti menunjuk planet dan melambaikan tangan [3] sebagaimana terlihat pada Gambar

Guru merupakan pekerjaan profesi, karenanya Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK) telah menerapkan kurikulum yang berdasarkan kompetensi. Kompetensi guru mencakup