• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Life Trap Untuk Mengurangi Populasi Nyamuk Anopheles Sundaicus (Diptera : Culicide) Sebagai Upaya Menurunkan Angka Kesakitan Malaria Melalui Modifikasi Habitat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Desain Life Trap Untuk Mengurangi Populasi Nyamuk Anopheles Sundaicus (Diptera : Culicide) Sebagai Upaya Menurunkan Angka Kesakitan Malaria Melalui Modifikasi Habitat"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

STRANAS

Desain Life Trap Untuk Mengurangi Populasi Nyamuk

Anopheles Sundaicus

(Diptera : Culicide) Sebagai Upaya Menurunkan Angka Kesakitan Malaria

Melalui Modifikasi Habitat

Peneliti :

Asmoro Lelono

Yudha Nurdian

Hidayat Teguh Wiyono

(Sumber Dana : Penelitian STRANAS DP2M Dikti Tahun 2010, DIPA Universitas Jember

Tahun Anggaran 2010 Nomor: 0106/023-04.2/XV/2010 tanggal 31 Desember 2009 )

FAKULTAS MIPA DAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS JEMBER

(2)

Katalog Abstrak : A2010002

Desain Life Trap Untuk Mengurangi Populasi Nyamuk Anopheles Sundaicus (Diptera : Culicide) Sebagai Upaya Menurunkan Angka Kesakitan Malaria Melalui Modifikasi Habitat

(Sumber Dana : Penelitian STRANAS DP2M Dikti Tahun 2010, DIPA Universitas Jember Tahun Anggaran 2010 Nomor: 0106/023-04.2/XV/2010 tanggal 31 Desember 2009 )

Peneliti : Asmoro Lelono1, Yudha Nurdian2, Hidayat Teguh Wiyono3 (Fakultas MIPA1,3, Fakultas Kedokteran2 Universitas Jember)

(E-mail : lelono.fmipa@unej.ac.id)

ABSTRAK

Malaria merupakan penyakit tropis yang masih banyak menimbulkan kesakitan dan kematian, serta KLB di daerah perdesaaan yang jauh dari layanan kesehatan. Diperkirakan, pada lima tahun terakhir ini penduduk Indonesia yang tinggal di daerah beresiko malaria sebesar 49,6 %, yaitu Kabupaten endemis malaria sebesar 309 (70 %). Penurunan angka angka kesakitan malaria dapat dilakukan dengan pengendalian vektor. Salah satu metode pengendalian vektor adalah modifikasi atau manipulasi faktor lingkungan dengan penekanan pada upaya mencegah kontak antara manusia, vektor dan Plasmodium. Saat ini ada kebutuhan yang mendesak terhadap perangkap yang mampu secara efektif memutus siklus hidup nyamuk dengan biaya murah, efektif dan ramah lingkungan. Kegiatan penelitian ini diawali dengan desain perangkap (life trap) untuk memikat dan menjebak induk nyamuk. Desain perangkap nyamuk dirancang bersifat portable sehingga memungkinkan di letakkan dimana saja dan mampu memikat nyamuk betina yang siap bertelur sampai setidaknya 100 ekor/trap/hari. Tahapan penelitian dilanjutkan dengan pengujian pada kawasan endemik malaria di daerah Bangsring, Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi untuk melihat kehandalan life trap dalam menekan populasi An.sundaicus. Adapun target yang diharapkan dari penelitian ini adalah desain perangkap life trap yang dilanjutkan pengusulan Paten untuk memperoleh HAKI. Kemudian teknologi tepat guna untuk pengendalian nyamuk yang akan diterapkan dalam bentukkegiatan Penerapan Ipteks dengan tema

“Pemberantasan nyamuk Anopheles spp sebagai vektor penyakit malaria menggunakan life trap melalui

pemberdayaan masyarakat (dasa wisma)”. Selain itu hasil penelitian akan dipublikasi pada jurnal Nasional Terakreditasi dengan tema “Pengembangan desain perangkap nyamuk (life trap) untuk menurunkan populasi

An. sundaicus (Diptera: Culicide)” Terakhir kami akan melakukan penjajagan kerjasama dengan stakeholder (industri alat-alat kedokteran) untuk tujuan komersial.

Referensi

Dokumen terkait

Arus di perairan Angsana merupakan arus sejajar/ menyusur pantai ( Longsore current), hal ini dikarenakan besar dan arah arus yang ditimbulkan dipengaruhi oleh

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: “PERAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL DALAM PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TANAH HAK GUNA USAHA YANG DITELANTARKAN” adalah murni gagasan

 Menyiapkan alat mencatat.  Mencatat undangan rapat yang telah disebarkan melalui sms. pada lembaga pers) menyebar info ke anggotanya.  Selanjutnya informasi rapat

ݔҧ ≤ 13,5 Sangat Kurang (SK) Dari 20 orang peer reviewer, permainan Dakonmatika mendapatkan rata-rata penilaian 21,1 pada aspek B. Sehingga penilaian untuk aspek B pada permainan

Setelah dilakukan proses jartest didapatkan bahwa dosis optimum untuk penyisihan COD dengan menggunakan koagulan kitosan keong sawah adalah pada dosis 250 mg/L dengan

Sebagian besar pertumbuhan fisik dan perkembangan selesai selama tahap ini, namun kekhawatiran citra tubuh dapat terus menjadi sumber keraguan, terutama di kalangan laki-laki

pembelajaran power point berupa teks. 4) Peningkatan hasil belajar siswa yang mendapat penggunaan multimedia interaktif berbasis adobe flash lebih baik daripada

Bagian bumi yang padat terdiri atas kulit (kerak) atau lithosfer dan bagian inti2. yang