• Tidak ada hasil yang ditemukan

Segmentasi dan Strategi Penempatan Produk Kopi Bubuk (Survai di Daerah Darmaga dan Babakan, Bogor)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Segmentasi dan Strategi Penempatan Produk Kopi Bubuk (Survai di Daerah Darmaga dan Babakan, Bogor)"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Damian Jonli Imanuel Saing. F 31.0355. SEGMENTASI DAN STRATEGI PENEMPATAN PRODUK KOPI BUBUK (Survai di daerah Darmaga dan Babakm, Bogor). Di bawah bimbingan : Ir. Budi Nurtama, MAgr.

Kopi merupakan tanaman perkebunan yang dikenal sebagai bahan penyegar karena memiliki citarasa yang khas seperti flavor dan aftertaste fisiologisnya. Kopi telah menjadi minuman berbagai bangsa. Di Indonesia dikenal dua jenis produk kopi yaitu kopi instan dan kopi bubuk, di pasar dalam negeri kopi bubuk lebih populer dibanding kopi instan.

Data-data yang bersumber dari BPS, Dep.Tan, jurnal dan majalah pertanian menunjukan bahwa tingkat konsumsi kopi dunia akan terus meningkat dan harganya juga cenderung meningkat. Sehingga diramalkan bahwa bisnis kopi di masa

mendatang tetap menjanjikan pasar yang sangat potensial.

Seiring dengan ha1 tersebut, dengan semakin berkembangnya teknologi produksi dan meningkatnya kesadaran konsumen akan nilai produk, telah menciptalcan suatu pertarungan pasar di kalangan para pelaku bisnis. Para produsen dituntut untuk dapat membaca keinginan konsumen dan berani melakukan perubahan-perubahan (inovasi) terhadap produknya.

Untuk bisa menjadi pemenang dalam persaingan pasar dan mencapai tujuan yang diharapkan, suatu perusahaan atau produsen hams dapat melakukan pemasaran yang strategis dan tepat.

Ada tiga langkah yang hams dilakukan didalam pemasaran yang strategis Langkah pertama adalah melalcukan segmentasi pasar yang merupakan upaya pengelompokan pasar berdasarkan demografis dan perilaku konsumen, selanjutnya dilakukan pernilihan segmen pasar mana yang ingin dijadikan sasaran. Dan langkah terakhir adalah positioning (penempatan) produk yaitu tindakan merancang produlc dan mengembangkan nzarketing niix ( produksi, promosi, distribusi dan harga) untulc memasuki segmen pasar sasaran.

Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun segmentasi dan strategi penempatan produk kopi bubuk di Bogor. Penelitian ini dilakukan di wilayah Bogor. Metode pendekatan yang dilakukan adalah riset konklusif-deskriptif yaitu pendekatan dengan menggunakan data primer yaitu data yang bersumber dari hasil kuesioner konsumen yang pernab membeli dan mengkonsumsi kopi bubuk. Dalam penarilcan sampel (responden) digunakan metode nonprobabilily sanzpling yaitu metode penarikan sampel secara tidak acak atau sampel dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian.

(4)

Dari hasil analisis chi kuacirat didapat hubungan antara variabel demografi responden dengan peiilaku pembelian seperti frekuensi minum kopi bubuk per bulan dengan tingkat usia, frehensi minum kopi bubuk per bu!an dengan jenis pekejaan, frekuensi minum kopi bubuk per bulan dengan tingkat pendidikan, frekuensi minum kopi bubuk per bulan dengan tingkat pengeluaran, tingkat pendidikan dengan pilihan merek kopi bubuk tertentu, tingkat pendidikan dengan pilihan tipe kernasan, dan antara tingkat pengeluaran dengan pilihan merek kopi bubuk tertentu.

Sedangkan dengan analisis cluster pasar kopi bubuk di wilayah Bogor dapat dikelompokkan menjadi enam kelompok pasar sesuai dengan variabel jenis pekerjaan, jenis profesi, tingkat pendidikw, tingkat pengeluaran, usia, frekuensi minum kopi per bular,, pilihan'merck, jenis d h ~ tipc kerilaszn tertcntc, silmber iilfoiniasi dm prornosi. Selanjutnya dari keenam kelompok pasar tersebut dipilih tiga kelompok p ~ s a r terbesar yaitu kelompok pasar pertarna, kedua dan keempat dimana ketiga kelompok pasar ini akan dijadikan sebagai segmen pasar sasaran produk kopi bubuk.

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)

Damian Jonli Imanuel Saing. F 31.0355. SEGMENTASI DAN STRATEGI PENEMPATAN PRODUK KOPI BUBUK (Survai di daerah Darmaga dan Babakm, Bogor). Di bawah bimbingan : Ir. Budi Nurtama, MAgr.

Kopi merupakan tanaman perkebunan yang dikenal sebagai bahan penyegar karena memiliki citarasa yang khas seperti flavor dan aftertaste fisiologisnya. Kopi telah menjadi minuman berbagai bangsa. Di Indonesia dikenal dua jenis produk kopi yaitu kopi instan dan kopi bubuk, di pasar dalam negeri kopi bubuk lebih populer dibanding kopi instan.

Data-data yang bersumber dari BPS, Dep.Tan, jurnal dan majalah pertanian menunjukan bahwa tingkat konsumsi kopi dunia akan terus meningkat dan harganya juga cenderung meningkat. Sehingga diramalkan bahwa bisnis kopi di masa

mendatang tetap menjanjikan pasar yang sangat potensial.

Seiring dengan ha1 tersebut, dengan semakin berkembangnya teknologi produksi dan meningkatnya kesadaran konsumen akan nilai produk, telah menciptalcan suatu pertarungan pasar di kalangan para pelaku bisnis. Para produsen dituntut untuk dapat membaca keinginan konsumen dan berani melakukan perubahan-perubahan (inovasi) terhadap produknya.

Untuk bisa menjadi pemenang dalam persaingan pasar dan mencapai tujuan yang diharapkan, suatu perusahaan atau produsen hams dapat melakukan pemasaran yang strategis dan tepat.

Ada tiga langkah yang hams dilakukan didalam pemasaran yang strategis Langkah pertama adalah melalcukan segmentasi pasar yang merupakan upaya pengelompokan pasar berdasarkan demografis dan perilaku konsumen, selanjutnya dilakukan pernilihan segmen pasar mana yang ingin dijadikan sasaran. Dan langkah terakhir adalah positioning (penempatan) produk yaitu tindakan merancang produlc dan mengembangkan nzarketing niix ( produksi, promosi, distribusi dan harga) untulc memasuki segmen pasar sasaran.

Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun segmentasi dan strategi penempatan produk kopi bubuk di Bogor. Penelitian ini dilakukan di wilayah Bogor. Metode pendekatan yang dilakukan adalah riset konklusif-deskriptif yaitu pendekatan dengan menggunakan data primer yaitu data yang bersumber dari hasil kuesioner konsumen yang pernab membeli dan mengkonsumsi kopi bubuk. Dalam penarilcan sampel (responden) digunakan metode nonprobabilily sanzpling yaitu metode penarikan sampel secara tidak acak atau sampel dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian.

(97)

Dari hasil analisis chi kuacirat didapat hubungan antara variabel demografi responden dengan peiilaku pembelian seperti frekuensi minum kopi bubuk per bulan dengan tingkat usia, frehensi minum kopi bubuk per bu!an dengan jenis pekejaan, frekuensi minum kopi bubuk per bulan dengan tingkat pendidikan, frekuensi minum kopi bubuk per bulan dengan tingkat pengeluaran, tingkat pendidikan dengan pilihan merek kopi bubuk tertentu, tingkat pendidikan dengan pilihan tipe kernasan, dan antara tingkat pengeluaran dengan pilihan merek kopi bubuk tertentu.

Sedangkan dengan analisis cluster pasar kopi bubuk di wilayah Bogor dapat dikelompokkan menjadi enam kelompok pasar sesuai dengan variabel jenis pekerjaan, jenis profesi, tingkat pendidikw, tingkat pengeluaran, usia, frekuensi minum kopi per bular,, pilihan'merck, jenis d h ~ tipc kerilaszn tertcntc, silmber iilfoiniasi dm prornosi. Selanjutnya dari keenam kelompok pasar tersebut dipilih tiga kelompok p ~ s a r terbesar yaitu kelompok pasar pertarna, kedua dan keempat dimana ketiga kelompok pasar ini akan dijadikan sebagai segmen pasar sasaran produk kopi bubuk.

(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)

Referensi

Dokumen terkait

Tindakan eksekusi atau pelaksanaan putusan arbitrase adalah suatu tindakan hukum yang dilakukan secara paksa terhadap pihak yang kalah dalam penyelesaian

Puji syukur penulis kepada Allah SWT, atas berkah dan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Perbandingan Sensitivitas

Kuisioner ini merupakan bagian dari penelitian tesis mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang Studi Manajemen Teknologi Informasi Institut

Petunjuk Teknis ini merupakan panduan bagi para administrator Kamaya dalam pelaksanaan program pengelolaan pustaka maya dengan memanfaatkan SLiMS tahun

[r]

Kepala SKPD Provinsi melakukan pemantauan pelaksanaan dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya,

Within the scope of the regency/ municipality, Local Development Planning Board or can be abbreviated Planning Board (Bappeda) has a strategic role in the

Sebelum melakukan strategi pengembangan, perlu terlebih dahulu menentukan faktor- faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan (lingkungan internal) daya tarik wisata budaya Desa