TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENAGIHAN TUNGGAKAN
PAJAK REKLAME PADA DINAS PELAYANAN PAJAK
KOTA BANDUNG
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang Studi S1
Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh:
Nama : Encep Herdiana R. N NIM : 21110211
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
DAFTAR ISI
NAL
LEMBAR PENGESAHAAN ... i
LEMBAR PUBLIKASI ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR TABEL dan GAMBAR... iv
DAFTAR LAMPIRAN ... v
1.5 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ... 8
1.5.1 Lokasi Pelaksanaan Kerja Praktek ... 8
1.5.2 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ... 8
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 11
2.1.1 Visi dan Misi Dinas Pelayanan Pajak ... 13
2.1.1.2 Misi ... 14
2.2 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 15
2.3 Uraian Tugas Pendapatan Kota Bandung ... 15
2.3.1 Kepala Dinas Pendapatan... 15
2.3.2 Sekretaris ... 16
2.3.3 Bidang Perencanaan ... 18
2.3.4 Bidang Pajak Daerah ... 20
2.3.5 Bidang Pendapatan Bukan Pajak Daerah ... 22
2.3.6 Bidang Pengendalian ... 25
2.4 Kegiatan Dinas Pelayanan Pajak ... 27
BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 28
3.1.1 Pengertian Prosedur ... 28
3.1.2 Pengertian Pajak ... 29
3.1.3 Pengetian Penagihan Pajak ... 30
3.1.4 Pengertian Reklame ... 30
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ... 31
3.3 Pembahasan Nasil Pelaksanaan Kerja Praktek ... 31
3.3.1 Prosedur Penagihan Tunggakan Pajak Reklame ... 32
4.2 Saran ... 38
DAFTAR PUSTAKA ... 40
LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 42
iii
KATA PENGANTAR
Pertama–tama penulis panjatkan puji syukur kehadirat ilahi yang maha
pengasih lagi maha penyayang, ALLAH SWT. Berkat rahmat dan karunianya
penulis bisa menyelesaikan laporan akhir kerja praktek ini yang berjudul
“TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENAGIHAN TUNGGAKAN PAJAK
REKLAME PADA DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG”
Shalawat beserta salam tak lupa penulis panjatkan kepada junjunan kita
nabi besar Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya dan juga kita
semua sebagai umatnya. Laporan akhir kerja praktek ini merupakan hasil kerja
praktek penulis selama melakukan kerja praktek di KANTOR DINAS
PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG Jl. Cianjur no 32. Bandung. Dengan
melaksanakan kerja praktek ini, banyak manfaat yang telah Penulis peroleh
terutama bagaimana terjun langsung dalam dunia kerja dengan menrapkan
ilmu-ilmu yang telah penulis dapatkan dalam perkuliahan.
Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-basarnya
kepada:
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, Msc selaku rektor dari Universitas
Komputer Indonesia,
2. Prof. Dr. Hj. Umi Nariwati, Dra.,SE.,M.Si Selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia,
3. Dr. Surtikanti SE.,M.Si,.Ak selaku Ketua Prodi Fakultas Ekonomi
iii
4. Inta Budi Setyanusa, SE.,M.ak selaku wali kelas Ak 5 Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia
5. Wati Aris Astuti, SE.,M.Si selaku pembimbing Kerja Praktek
6. Lilis Puspitawati SE.,M.Si.,CA selaku Koordinator Kerja Praktek
7. Rukayah, SE.,M.Si selaku Koordinator Kerja Praktek Pada Dinas
Pelayanan Pajak Kota Bandung
8. Cecep Sutisna, S.Sos,.M.Si selaku Pembimbing Kerja Praktek pada Dinas
Pelayanan Pajak Kota Bandung
9. Ibu Rina, Aa Iki dan rekan staff bagian pajak reklame
10.Aa Irfan selaku saudara penulis yang telah susah payah mencarikan tempat
KKP dan memberikan nasihat-nasihatnya, nuhun pisan a
11.Mamah Papah selaku orang tua penulis yang selalu memberikan support
yang sangat luar biasa baik doa, materil, dan nasihatnya dengan penuh
kasih sayang yang tiada hentinya sehingga saya penulis dapat
menyelesaikan laporan kerja praktek tepat pada waktunya, mamah papah
nuhun, nuhun pisan mah pah.
12.Eka Arianti selaku kaka penulis yang selalu mensupport penulis baik dari
segi materil dan nonmateril, makasih kakaku sayang,
13.Dikdik Faturohman dan Dadi Nanda Novana selaku kaka dan adik penulis
yang selalu memberikan semangat dalam kuliah,
14.Nenekku tersayang Ummi Ucu yang selalu memberikan doa yang tiada
iii
15.Danang Indrayanto, Nurhadi Eka Mulyanto dan Panca Hariman selaku
teman penulis yang telah membantu dalam mencari tempat KKP dan
penyelesain Laporan KKP,
16.Seluruh teman-teman kelas Ak-5 angkatan 2010 Lina, sakinah,
Herliandini, Rahayu, Oki, Dendi, wika, onya dan semuanya maaf tidak
bisa disebutkan satu persatunya terima kasih atas supportnya selama ini,
17.Teman-teman yanga di kampung Lebak, Malih, Sube, Chamong, Entis dan
semuanya terima kasih atas dukunganya.
18.Sri Ayu Larassati yang selalu menjadi penyemangat.
19.Dan seluruh Pihak yang tidak dapat sebutkan satu per satu.
Akhir kata, penulis ucapkan banyak terimaksih yang sebesar-besarnya atas
budi baik yang telah diberikan kepada penulis semoga Allah SWT memberikan
imbalan yang setimpal atas kebaikan semua dan penulis berharap semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca maupun pihak-pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.
Bandung 15 Januari 2014
Penulis
Encep Herdiana Rachman .N
40
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pendapatan Kota Bandung, 2012, Buku Peraturan Walikota Bandung Nomor 389 Tahun 2012. Tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Rekleme.
Hargiyarto, Putut. 2012. Ragam Bahasa Indonesia, Tata Tulis Daftar Pustaka dan Kutipan . dalam http://staff.uny.ac.id/system/files/pendidikan/Drs.%20Put ut%20Hargiyarto,%20M.Pd./RAGAM%20BAHASA,%20TATA%20TULIS
%20DAN%20 KUTIPAN.pdf. [Akses 18 September 2013]
Jurnal, Endang Marsiah, 2005, Prosedur Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Pada Kantor Pelayanan Pajak Semarang.
Laporan Kerja Praktek, Alfin Ferdiansyah, 2010, Tinjauan atas Prosedur Penagihan Tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas.
Siti Kurnia Rahayu, 2010, Perpajakan Indonesia “Konsep dan Aspek Formal”. Yogyakarta. Graha Ilmu.
………., Sejarah Dinas Pendapatan Kota Bandung, dalam http://bandung.go.id /rwd/index.php?fa=dilemtek.detail&id=17 [Akses 15 Desember 2013].
https://www.google.com/search?q=prosedur+penagihan+pajak+reklame+kota+ bandung&oq=prosedur&aqs=chrome.1.69i57j69i59j0l4.4947j0j8&source id=chrome&espv=210&es_sm=122&ie=UTF-8. [Akses 20 desember 2013]
41
………., Sejarah Dinas Pendapatan Kota Bandung, dalam http://bandung.go.id /rwd/index.php?fa=dilemtek.detail&id=17 [Akses 15 Desember 2013].
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi :
✁ma : Encep Herdiana Rachman Nalendra
Tempat Tanggal Lahir : Serang, 3 Agustus 1991
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat di Bandung : Jl. Bangbayang Cihaur no 71/157c RT 03/08 Dago
E-mail :kang_herdy@rocketmail.com
Riwayat Pendidikan
TAHUN PANDIDIKAN TEMPAT
1996 – 1997 TK PERTIWI Pandeglang
1997 – 2003 SDN Gunung Datar Pandeglang
2003 - 2006 SMPN 1 Cimanuk Pandeglang
2006 – 2009 SMKN 1 Pandeglang Pandeglang
2010 – Sekarang Universitas Komputer Indonesia Bandung
Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Pajak merupakan sumber pemasukan utama APBN yang digunakan
untuk membiayai pengeluaran Negara, baik pengeluaran rutin maupun
pengeluaran pembangunan. Pajak bertujuan meningkatkan kesejahteraan
seluruh rakyat melalui perbaikan dan peningkatan pelayanan publik. Alokasi
pajak tidak hanya untuk rakyat pembayar pajak, tetapi juga untuk kepentingan
rakyat yang tidak wajib membayar pajak. Dengan demikian, pajak berfungsi
mengurangi kesenjangan antar penduduk sehingga pemerataan kesejahteraan
bisa tercapai. Untuk lebih mengoptimalkan penerimaan negara di sektor
perpajakan.
Pajak adalah iuran kepada kas Negara (peralihan kekayaan dari sektor
partikulir ke sektor pemerintah) berdasarkan undang – undang (dapat
dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (tegen prestasi) yang langsung
dapat situnjukan dan digunakan untuk menbiayai pengeluaran umum.(Rochmat
Soemitro:1991)
Wajib pajak orang pribadi maupun wajib pajak badan merupakan pilar
penting dalam penerimaan Negara yang berasal dari pajak. Kepatuhan wajib pajak
merupakan masalah sangat penting, wajib pajak orang pribadi maupun badan yang
tidak patuh akan melakukan penghindaran pembayaran pajak, dan itu akan
2
Pemerintah sekarang menetapkan Undang – undang perpajakan yang
berlaku di Indonesia dengan menganut Self Assestment System, dimana wajib
pajak diberikan kepercayaan penuh untuk menghitung, menyetorkan, dan
melaporkan kewajiban pajaknya. Fiskus selaku aparat perpajakan hanya
melakukan pembiayaan dan pengawasaan terhadap pemenuhan kewajiban
perpajakan wajib pajak. Self assestment sytem akan berjalan dengan baik jika
fiskus dan wajib pajak sama- sama taat dalam melakukan prosedur perpajakan.
Pajak merupakan alternatif yang sangat potensial. Sebagai salah satu
sumber penerimaan Negara, sektor pajak merupakan pilihan yang sangat tepat,
selain karena jumlahnya yang relatif stabil juga merupakan cerminan
partisipasi aktif masyarakat dalam membiayai pembangunan. Jenis pungutan
di Indonesia terdiri dari pajak Negara (pajak pusat), pajak daerah, retribusi
daerah, bea dan cukai dan penerimaan Negara bukan pajak.
Salah satu pos Penerimaan Asli Daerah (PAD) dalam anggaran
pendapatan belanja daerah (APBD) adalah pajak daerah. Pajak daerah adalah
pungutan wajib atas orang pribadi maupun badan yang dilakukan oleh pemerintah
daerah tanpa kontraprestasi secara langsung yang seimbang yang dapat
dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,yang
digunakan untuk membiayai peyelenggaraan pemerintahan daerah dan
pembangunan daerah (Siti Kurnia Rahayu:2010)
Pemungutan pajak daerah oleh pemerintah daerah propinsi maupun
kabupaten/kota diatur oleh Undang-Undang nomor 28 tahun 2009. Jenis
3 2009 adalah Pajak Kendaraan Bermotor; Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor; Pajak Air Permukaan; dan Pajak
Rokok; Pajak Hotel; Pajak Restoran; Pajak Hiburan; Pajak Reklame; Pajak
Penerangan Jalan; Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan; Pajak Parkir; Pajak
Air Tanah; Pajak Sarang Burung Walet; Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan; Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
Setiap daerah di Indonesia melalui Dinas Pendapatan Daerah
mempunyai kewenangan untuk memungut pajak atas semua objek pajak di
daerahnya, demikian pula halnya dengan Kota Bandung yang pembangunannya
semakin berkembang dan maju secara pesat seiring dengan berlakunya otonomi
daerah dan masuknya para investor baik dari dalam maupun luar negeri.
Salah satu strategi yang dilakukan perusahaan dalam memperkenalkan
dan memasarkan produknya sehingga penjualan (pendapatan) perusahaan
meningkat serta dapat memperluas pangsa pasar perusahaan adalah melalui
media periklanan (reklame).
Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame yang objeknya
meliputi: reklame papan/billboard/vidiotron/megatron, reklame kain, reklame
melekat (stiker), reklame selebaran, reklame berjalan termasuk pada kendaraan,
reklame udara, reklame suara, reklame film/slade, dan reklame peragaan.
Dikecualikan dari objek pajak sebagaimana yang dimaksud di atas adalah
penyelenggaraan reklame melalui internet, televisi, radio, warta harian, warta
mingguan, warta bulanan, dan reklame yang diadakan khusus untuk kegiatan
4 Perubahan Peraturan Walikota Bandung Nomor 389 Tahun 2012 tentang Tata
Cara Pemungutan Pajak Reklame. Bahwa dalam menunjang kelancaran pelaksanaan
pemungutan Pajak Reklame, Perlu diatur secara teknis ketentuan mengenai Tata Cara
Pemungutan Pajak Reklame. Dalam BAB VII Pasal 10 tentang Tata Cara Penagihan
Pajak, yaitu Wajib Pajak tidak atau kurang bayar setelah jatuh tempo pembayaran,
Wajib Pajak akan diberikan Surat Peringatan atau Surat Teguran sebanyak 3 (tiga)
kali dalam 21 (dua puluh satu) hari, dan Surat Paksa setelah lewat 21 (dua puluh
satu) hari, jika dalam 2 x 24 setelah Surat Paksa diterbitkan Wajib Pajak belum
juga melunasi hutang pajaknya, maka petugas pajak menerbitkan Surat Perintah
Pelaksanakan Penyitaan dengan jangka waktu 10 (sepuluh) hari, jika samapai
batas akhir wajib pajak belum juga melunasi hutang pajaknya maka Jurusita Pajak
akan melakukan lelang.
Namun dalam pelaksanaannya Surat Teguran atau Surat Peringatan
tersebut belum cukup agar Wajib Pajak mau membayar kewajiban pajaknya,
ditambah dengan kurangnya pengawasan dan Sumber Daya Manusia dalam
pelaksanaan Penyitaan Asset penunggak pajak. Penyitaan sendiri dilakukan oleh
Juru Sita Pajak yang dibantu dengan Satpol PP, dalam pelaksanaan Penyitaan Juru
Sita Pajak tidak pernah melakukan penyitaan terhadap Asset yang dimiliki Wajib
Pajak dengan catatan Wajib Pajak tersebut tidak ditemukan, meninggal dunia dan
atau sedang mangalami kerugian/pailit. Dengan demikian Juru Sita Pajak yang
dibantu dengan Satpol PP hanya melakukan pencabutan ijin dan penurunan atas
5 Berdasarkan latar belakang yang telah disajikan dengan jelas maka penulis
tertarik untuk mengambil judul yang berhubungan penagihan pajak yaitu
“Tinjauan atas Prosedur Penagihan Tunggakan Pajak Reklame Pada Dinas
6 1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
1.2.1 Maksud Kerja Praktek
Maksud dari kerja praktek yang dilakukan penulis adalah untuk
mempelajari Prosedur Penagihan Tunggakan Pajak Pada Dinas Pelayanan
Pajak Kota Bandung.
1.2.2 Tujuan Kerja Praktek
Tujuan dari kerja praktek yang dilakukan penulis pada Dinas Pendapatan
Kota Bandung adalah sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui Prosedur Penagihan Tunggakan Pajak Reklame Pada
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung,
2. Untuk Mengetahui Hambatan dalam Prosedur Penagihan Tunggakan Pajak
Reklame Pada Kantor Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung,
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
Kegunaan Kerja Praktek Ini diharapkan dapat memberikan masukan pada :
1. Bagi penulis Untuk Meningkatkan kemampuan profesional penulis dalam
bidang Prosedur Penagihan Tunggakan Pajak Reklame pada Kantor Dinas
Pelayanan Pajak Kota Bandung,
2. Bagi Perusahaan/instansi dapat berpatisipasi di dunia pendidikan dengan
menerima dan memberikan bimbingan bagi mahasiswa yang melakukan
kerja praktek serta dijadikan bahan masukan dari penulis untuk kemajuan
7 3. Bagi Akademik diharapkan dapat menjadi pengetahuan yang bermanfaat
dan lebih memahami tentang prosedur Penagihan Tunggakan Pajak
Reklame pada Kantor Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.
1.4 Metode Kerja Praktek
Metode kerja praktek yang dilakukan penulis dalam menyusun laporan ini
adalah metode block realease yaitu suatu metode pelaksanaan kerja praktek yang
dilakukan dalam satu periode tertentu.
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan laporan
kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
1. Studi lapangan (Field Research),
Yaitu pengumpulan data secara langsung pada objek kerja praktek atau
pengamatan secara langsung terhadap Prosedur Penerimaan Pajak Pertambahan
Nilai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying yang
dilakukan dengan cara :
a. Pengamatan (Observation)
Yaitu dengan cara mengamati secara langsung yang terjadi di lapangan yang
berkaitan dengan objek penelitian yaitu prosedur penerimaan pajak
pertambahan nilai, serta pengumpulan data dengan terjun langsung ke
lapangan dengan meneliti keadaan yang sebenarnya terjadi pada dunia kerja
serta pekerjaan yang berhubungan dengan data yang diambil untuk membuat
8 b. Wawancara (Interview)
Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan komunikasi langsung
dengan pimpinan maupun karyawan perusahaan yang bersangkutan untuk di
wawancarai sehingga data-data yang diperlukan dapat membantu dalam
memecahkan masalah yang akan dibahas.
c. Dokumentasi
Pengumpulan, pemilihan dan pengolahan bukti-bukti serta data-data yang
berhubungan dengan bidang kajian laporan Kerja Praktek yang diteliti.
2. Studi Kepustakaan (Library Research)
Yaitu bentuk penelitian dengan cara pengumpulan data dengan membaca
buku-buku dan diklat-diklat yang berhubungan dengan penelitian ini.
1.5 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
1.5.1 Lokasi Pelaksanaan
Penulis melakukan kerja praktek di Dinas Pelayanan Pajak Kota
Bandung Alamat Jl. Wastukencana No.2 Bandung Telp (022) 7215323 Fax
(022 4234956 atau Po. Box 9999 E-mail dispenda[at]bandung.go.id
Untuk Kantor Dinas Pelayan Pajak Bumi dan Bangunana (PBB)
Termasuk Pajak Reklame dan Air Tanah. Mulai Sejak 2 Januari 2013
dipindahkan ke alamat Kompleks Perkantoran Jalan Cianjur No. 34 Bandung.
1.5.2 Waktu Pelaksanaan
Penulis melaksanakan kerja praktek selama 20 hari Kerja, dari tanggal 15
Juli 2013 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2013. Kerja Praktek dimulai dari
9 Tabel 1.1
J
adwal Kerja Praktek
Hari Waktu Keterangan
Senin - Jumat 08.00 – 15.00 WIB 12.00 – 13.00 WIB
Jam Kerja
Jam Istirahat
10 Tabel 1.2
W
aktu Penelitian Kerja Praktek
Tahap Prosedur Bulan
Juli Agustus September Oktober November Desember Januari
11
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1 Sejarah Dinas Pendapatan kota Bandung
Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Bandung Berdasarkan Surat
Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bandung Dinas Pendapatan
Daerah Kota Bandung membawahi 5 (lima) satuan kerja yaitu :
1. Bagian Perpajakan dan Retribusi (BAPAR)
2. Bagian Iuran Rehabilitasi Daerah (IREDA)
3. Bagian Eksploitasi Parkir (BEF)
4. Bagian Perusahaan Pasar (BPP)
5. Bagian Tata Usaha Dalam (TUD)
Pada tahuan 1980, dikeluarkan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah
Tingkat II Bandung Nomor : 09/PD 1980 tanggal 10 Juli 1980, dimana Stuktur
Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung mengalami perubahan,
semula membawahi 5 (lima) satuan unit kerja dirubah menjadi 7(tujuh) satuan
unit kerja, yaitu:
1. Sub Bagian Tata Usaha
2. Seksi Pajak
3. Seksi Retribusi
4. Seksi IPEDA
5. Seksi Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan;
6. UPTD Pasar
12 Dalam kegiatan satuan operasional satuan unit kerja tersebut diatas,
khususnya dalam bidang pemungutan pajak/retribusi, dipakai sistem MAPENDA
(Manual Administrasi Pendapatan Daerah) . Dengan sistem MAPENDA, petugas
melakukan kegiatan pemungutan pajak/retribusi secara langsung kepada Wajib
Pajak/Wajib Retribusi “door to door” .
Guna terdapat keseragaman struktur Dinas Pendapatan Daerah di seluruh
Indonesia, dikeluarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 23 Tahun 1989
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II,
yang ditindak lanjuti oleh Pemerintah Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II
Bandung, yaitu Peraturan Daerah Kotamadya Bandung No. 11 Tahun 1989
tanggal 30 Oktober 1989 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Pendapatan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung. Dengan
dikeluarkannya Keputusan Mendagri No. 23 Tahun1989 perlu disusun sistem dan
prosedur Perpajakan, Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah lainnya serta
pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan yang lebih mutakhir sebagai
penyempurnaan dari sistem dan prosedur yang telah ditetapkan terlebih dahulu
dengan Keputusan Mendagri No. 102 Tahun 1990 Tentang Sistem Prosedur
Perpajakan Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah lainnya, serta pemungutan
Pajak Bumi dan Bangunan di Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II seluruh
Wilayah Indonesia atau yang lebih dikenal dengan nama MAPATDA (Manual
Pendapatan Daerah) .
Dengan diberlakukannya MAPATDA, maka sistem pemungutan
13 “self assessment” yaitu wajib pajak dan wajib retribusi menyetor langsung
kewajiban pembayaran pajak/retribusi ke Dinas Pendapatan Daerah.
2.1.1 Visi dan Misi Dinas Pendapatan Kota bandung
2.1.1.1 VISI
“Profesional dalam Pengelolaan pendapatan Prima dalam pelayanan
menuju kota jasa yang BERMARTABAT (Bersih, Makmur, Taat dan
Bersahabat)”
Dalam pernyataan Visi tersebut terdapat kata-kata kunci, sebagai berikut :
1. Profesionalisme yaitu suatu kondisi yang harus ada dan dimiliki dalam
melaksanakan kewenangan tugas dan fungsi meliputi : kompetensi dalam arti
mempunyai keterampilan dan pengetahuan serta sikap dan prilaku yang harus
dimiliki oleh setiap aparatur agar dapat melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya secara berdayaguna dan berhasilguna serta memiliki komitmen,
tanggung jawab, kritis dan cepat tanggap.
2. Pengelolaan Pendapatan yaitu sesuai dengan UU Nomor 34 Tahun 2000
(Perubahan atas UU Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah). Menurut Undang-undang tersebut, jenis kabupaten/kota terdiri : (a)
Pajak Hotel, (b) Pajak Restoran, (c) Pajak Hiburan, (d) Pajak Reklame, (e)
Pajak Penerangan Jalan, (f) Pajak Pengambilan Air Bawah Tanah dan (g) Pajak
Sewa Rumah/Kost.
3. Prima dalam Pelayanan yaitu Pelayanan yang terbaik yang diberikan dalam
bidang administrasi pemerintah, administrasi pembangunan dan administrasi
14 Akomodatif yaitu mampu memenuhi tuntutan pelaksanaan kewenangan tugas
dan fungsi Perangkat Daerah.
2.1.1.2 MISI
Misi merupakan suatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi
dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah
ditetapkan. Dengan adanya misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak lain dapat
mengetahui peran dan program serta mewujudkan visi tersebut diatas, maka misi
Dinas Pendapatan Daerah adalah:
1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan kepada Masyarakat Wajib Pajak daerah
2. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Misi Pertama merupakan Implementasi Visi mengenai Sumber Daya yang
Profesional yang ditetapkan Dinas Pendapatan dalam Rangka Mewujudkan
Pengelolaan Pendapatan yang Efektif dan Efisien melalui Peningkatan Kualitas
Sumber Daya Aparatur.
Misi Kedua merupakan Implementasi Visi Pengelolaan PendapatanAsli
Daerah dalam Rangka Penyelenggaraan Pemerintah dan Pembangunan melalui
tersusunnya Peraturan Normatif yang mengatur tentang Pendapatan Asli Daerah
serta Intensifikasi dan Ekstensifikasi.
Sedangkan MOTTO Dinas Pendapatan Daerah adalah “Kuingin Kau
Tersenyum Puas” adalah suatu nilai yang perlu ditanamkan pada setiap petugas
Dinas Pendapatan Daerah, yaitu dengan memberikan pelayanan yang terbaik pada
15 merupakan suatu beban, tetapi karena timbulnya kesadaran masyarakat melalui
pembayaran pajak dan retribusi untuk membiayai pembangunan daerahnya.
2.2 Struktur Organisasi
Gambar 2.2
16 2.3 Uraian Tugas Dinas Pendapatan kota Bandung
Berikut adalah uraian mengenai jabatan-jabatan yang terdapat dalam Dinas
Pendapatan Kota Bandung berikut tugas dan wewenangnya.
2.3.1 Kepala Dinas Pendapatan
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan,
melaksanakan kerjasama, memfasilitasi dan mengendalikan pelaksanaan dan
pengelolaan pendapatan.
2.3.2 Sekretaris
Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas di
bidang pelayanan administrasi umum, kepegawaian, program dan keuangan.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Sekretariat
mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan.
2. Pelaksanaan kesekretariatan Dinas yang meliputi administrasi umum dan
kepegawaian, program dan keuangan.
3. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan, evaluasi dan
pelaporan serta kegiatan Dinas.
4. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan secretariat
a. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Sekretariat di bidang umum dan kepegawaian.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Umum
17
1. Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi
umum dan kepegawian;
2. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah dinas,
penataan kearsipan Dinas, penyelenggaraan kerumahtanggaan Dinas,
pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas
3. Pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan penyiapan
bahan penyusunan rencana mutasi, disiplin, pengembangan pegawai dan
kesejahteraan pegawai;
4. Pelaporan kegiatan lingkup administrasi umum dan kepegawaian.
b. Kepala Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Sekretariat di bidang keuangan dan program. Untuk
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Keuangan
dan Program mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi keuangan dan
program kerja Dinas;
2. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyiapan
bahan penyusunan rencana anggaran, koordinasi penyusunan anggaran,
koordinasi pengelola dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan
keuangan Dinas;
3. Pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan bahan dan
18 penyusunan rencana dan program dinas serta koordinasi pengendalian
program.
4. Pelaksanaan pelaporan lingkup kegiatan pengelolaan administrasi keuangan
dan program kerja Dinas.
2.3.3 Bidang Perencanaan
Bidang Perencanaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas dinas di bidang perencanaan. Untuk melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud tersebut, Bidang Perencanaan mempunyai fungsi :
1. Perencanaan dan penyusunan program di bidang data dan potensi pajak,
program serta analisa dan pelaporan;
2. Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis dan bahan kebijakan data
dan potensi pajak, program serta analisa dan pelaporan;
3. Pelaksanaan di bidang data dan potensi pajak, program serta analisa dan
pelaporan;
4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan di bidang data dan potensi pajak,
program serta analisa dan pelaporan.
a. Seksi Data dan Potensi Pajak
Seksi Data dan Potensi Pajak mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Bidang Perencanaan di bidang data dan potensi pajak. Untuk
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Seksi Data dan Potensi Pajak
mempunyai fungsi :
19 2. Penyiapan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup data dan
potensi pajak.
3. Pelaksanaan lingkup data dan potensi pajak yang meliputi inventarisasi data
dan potensi pajak, pengelolaan data potensi pajak dan retribusi,
penyediaan informasi data pajak.
4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup data dan potensi pajak.
b. Seksi Program
Seksi Program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang Perencanaan di bidang program. Untuk melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud, Seksi Program mempunyai fungsi :
1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup program.
2. Penyiapan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup program.
3. Pelaksanaan lingkup program yang meliputi penyumpulan dan penyusunan
konsep perencanaan dan program dinas; perencanaan sumber pendapatan
daerah, serta penyusunan anggaran dan kebutuhan operasional dinas.
4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup program.
c. Seksi Analisa dan Pelaporan
Seksi Analisa dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Bidang Perencanaan di bidnag analisa dan pelaporan. Untuk
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Seksi Analisa dan
Pelaporan mempunyai fungsi :
20
2. Penyiapan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup analisa dan
pelaporan;
3. Pelaksanaan lingkup analisa dan pelaporan yang meliputi pendataan hasil
pajak, evaluasi dan analisa pencapaian target pendapatan, penyusunan laporan
berkala pendapatan dan statistik;
4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup analisa dan pelaporan.
2.3.4 Bidang Pajak Daerah
Bidang Pajak Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Dinas di bidang pajak daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud, Bidang Pajak Daerah mempunyai fungsi :
1. Perencanaan dan penyusunan program di bidang pelayanan dan
pengaduan, penetapan dan pembukuan serta penagihan.
2. Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis dan bahan kebijakan pelayanan
dan pengaduan, penetapan dan pembukuan serta penagihan.
3. Pelaksanaan di bidang pelayanan dan pengaduan, penetapan dan pembukuan
serta penagihan.
4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan di bidang pelayanan dan pengaduan,
penetapan dan pembukuan serta penagihan.
a. Seksi Pelayanan dan Pengaduan
Seksi Pelayanan dan Pengaduan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Pajak Daerah di bidang pelayanan dan
pengaduan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Seksi
21
1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pelayanan dan pengaduan;
2. Penyiapan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup pelayanan dan
pengaduan;
3. Pelaksanaan lingkup pelayanan dan pengaduan yang meliputi pendaftaran dan
pendataan, penyediaan informasi data perhitungan pajak, pelayanan
pembayaran pajak dan pendapatan retribusi serta serta penerimaan pengaduan
dan penyampaian pengaduan pajak;
4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan dan pengaduan.
b. Seksi Penetapan dan Pembukuan
Seksi Penetapan dan Pembukuan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Pajak Daerah di bidang penetapan dan
pembukuan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Seksi
Penetapan dan Pembukuan mempunyai fungsi:
1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup penetapan dan pembukuan.
2. Penyiapan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup penetapan dan
pembukuan.
3. Pelaksanaan lingkup penetapan dan pembukuan yang meliputi pelaksanaan
analisa dasar perhitungan penetapan pajak terutang, pencatatan daftar
penetapan realisasi pelaporan pelaksanaan penerimaan dan tunggakan
pajak daerah.
22 c. Seksi Penagihan
Seksi Penagihan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Bidang Pajak Daerah di bidang penagihan. Untuk melaksanakan tugas
pokok sebagaimana dimaksud, Seksi Penagihan mempunyai fungsi :
1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup penagihan.
2. Penyiapan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup penagihan.
3. Pelaksanaan lingkup penagihan yang meliputi inventarisasi pajak terutang,
penyampaian dan pendistribusian Surat Tagihan pajak, dan pelaksanaan
penagihan;
4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup penagihan.
2.3.5 Bidang Pendapatan Bukan Pajak Daerah
Bidang Pendapatan Bukan Pajak Daerah mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pendapatan bukan pajak
daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Pendapatan Bukan
Pajak Daerah mempunyai fungsi :
1. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait, dalam hal Perencanaan
Penyusunan Program Bidang Administrasi bagi hasil Pajak Pusat, bagi hasil
Pajak Provinsi dan Administrasi Pelaporan Pendapatan Bukan Pajak Daerah.
2. Perencanaan, penyusunan program dan bidang adminisrasi bagi hasil
pajak pusat, administrasi bagi hasil pajak provinsi dan administrasi
23 3. Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis dan bahan kebijakan
administrasi bagi hasil pajak pusat, bagi hasil pajak provinsi dan
pelaporan pendapatan bukan pajak daerah.
4. Pengelolaan Pendapatan dan Pengadministrasian bagi hasil Pajak Pusat
dan Pajak Provinsi.
5. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan bidang pendapatan bukan pajak daerah,
yang meliputi bagi hasil pajak pusat dan pajak provinsi.
a. Seksi Administrasi Bagi Hasil Pajak Pusat
Seksi Administrasi Bagi Hasil Pajak Pusat mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Pendapatan Bukan Pajak Daerah di bidang
administrasi bagi hasil pajak pusat. Untuk melaksanakan tugas pokok
tersebut, Seksi Administrasi Bagi Hasil Pajak Pusat mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan lingkup administrasi bagi hasil pajak pusat yang meliputi
inventarisasi potensi dan pendapatan pajak pusat, pencatatan hasil pajak
pusat, pengadministrasian pajak pusat dan penyetoran bagi hasil pajak pusat.
2. Penyiapan bahan perencanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan
administrasi bagi hasil pajak pusat.
3. Inventarisasi dan penganalisaan data lingkup administrasi bagi hasil pajak
pusat.
4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup administrasi bagi hasil pajak
24 b. Seksi Administrasi Bagi Hasil Pajak Provinsi
Seksi Administrasi Bagi Hasil Pajak Provinsi mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Pendapatan Bukan Pajak Daerah di bidang
administrasi bagi hasil pajak provinsi. Untuk melaksanakan tugas pokok
tersebut, Seksi Administrasi Bagi Hasil Pajak Provinsi mempunyai fungsi :
1.Inventarisasi dan penganalisaan data lingkup adminisrasi bagi hasil pajak
provinsi;
2.Penyiapan bahan perencanaan dan petunjuk teknis Pelaksanaan administrasi
bagi hasil pajak provinsi;
3.Pelaksanaan lingkup administrasi bagi hasil Pajak Provinsi meliputi
inventarisasi potensi, Pendapatan dan pencatatan pengadministrasian dan
penyetoran bagi hasil Pajak Provinsi;
4.Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup adminisrasi bagi hasil pajak
provinsi.
c. Seksi Administrasi Pelaporan Pendapatan Bukan Pajak Daerah
Seksi Administrasi Pelaporan Pendapatan Bukan Pajak Daerah
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pendapatan
Bukan Pajak Daerah di bidang administrasi pelaporan pendapatan bukan pajak
daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Seksi Administrasi
Pelaporan Pendapatan Bukan Pajak Daerah mempunyai fungsi :
1. Penghimpunan dan penganalisaan data lingkup administrasi pelaporan
25
2. Penyiapan bahan perencanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan
administrasi pelaporan pendapatan bukan pajak daerah;
3. Pelaksanaan lingkup adminstrasi Pelaporan Pendapatan Bukan Pajak Daerah
yang meliputi Pengadministrasian laporan potensi, pencatatan bagi hasil
pendapatan;
4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup administrasi pelaporan
pendapatan bukan pajak daerah.
2.3.6 Bidang Pengendalian
Bidang Pengendalian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Dinas di bidang pengendalian. Untuk melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud, Bidang Pengendalian mempunyai fungsi :
1.Perencanaan dan penyusunan program di bidang pembinaan internal,
pengawasan dan pemeriksaan serta penyuluhan, evaluasi dan monitoring;
2.Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis dan bahan kebijakan pembinaan
internal, pengawasan dan pemeriksaan serta penyuluhan, evaluasi dan
monitoring;
3.Pelaksanaan di bidang pembinaan internal, pengawasan dan pemeriksaan
serta penyuluhan, evaluasi dan monitoring;
4.Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan di bidang pembinaan internal,
pengawasan dan pemeriksaan serta penyuluhan, evaluasi dan monitoring.
a. Seksi Pembinaan Internal
Seksi Pembinaan Internal mempunyai tugas pokok melaksanakan
26 melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Seksi Pembinaan Internal
mempunyai fungsi.
1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pembinaan internal.
2. Penyiapan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup inventarisasi data
aparatur, pembinaan dan pemantauan standar operasional prosedur.
3. Pelaksanaan lingkup pembinaan internal yang meliputi pembinaan internal.
4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pembinaan internal.
b. Seksi Pengawasan dan Pemeriksaan
Seksi Pengawasan dan Pemeriksaan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengendalian di bidang penagwasan
dan pemeriksaan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,
Seksi Pengawasan dan Pemeriksaan mempunyai fungsi .
1.Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengawasan dan pemeriksaan.
2.Penyiapan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup pengawasan
dan pemeriksaan.
3.Pelaksanaan lingkup pengawasan dan pemeriksaan yang meliputi
inventarisasi dan koordinasi penentuan objek dan subjek pengawasan dan
pemeriksaan, pemrosesan pelanggaran ketentuan pajak bekerjasama dengan
instansi terkait.
4.Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengawasan dan pemeriksaan.
c. Seksi Penyuluhan, Monitoring dan Evaluasi
Seksi Penyuluhan, Evaluasi dan Monitoring mempunyai tugas pokok
27 evaluasi dan monitoring. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud, Seksi Penyuluhan, Evaluasi dan Monitoring mempunyai fungsi :
1.Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup penyuluhan, evaluasi dan
monitoring.
2.Penyiapan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup penyuluhan,
evaluasi dan monitoring.
3.Pelaksanaan lingkup penyuluhan, evaluasi dan monitoring yang meliputi
penyuluhan kepada wajib pajak, monitoring penerimaan dan pelaksanaan
pemungutan pendapatan pajak dan bukan pajak daerah .
4.Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup penyuluhan, evaluasi dan
monitoring.
2.4 Kegiatan Dinas Pelayan Pajak
Kegiatan Pegawai pada Kantor Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung meliputi:
1. Pendataan wajib pajak;
2. Menghitung pajak reklame wajib pajak;
3. Melakukan pembukuan pelaporan wajib pajak;
4. Penagihan pajak;
5. Penyuluhan, baik langsung maupun tidak langsung dengan melalui berbagai
media;
6. Penyempurnaan administrasi dan klarifikasi perhitungan data pajak dan