• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan kegiatan keagamaan dalam meningkatkan ukhuwah islamiyah di MTS Mathlaul Anwar Bojonggede-Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan kegiatan keagamaan dalam meningkatkan ukhuwah islamiyah di MTS Mathlaul Anwar Bojonggede-Bogor"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM

MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH DI MTS

MATHLAUL ANWAR BOJONGGEDE-BOGOR

Oleh:

Dalilah

Niln:203011001496

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (SPd.i)

Di Bawah Bimbingan Pembimbing

Drs. H. Paimun

Nip. 150012567

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

Ukhuwah Isiamiyah Di MTs,Mathla'ul Anwar Bojonggede-Bogor" diajukan

kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) uin Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus Ujian Munaqasyah pada, 9 Januari 2008 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana SI (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama.

Jakarta, 9 Januari 2008 Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Panitia (Ketua JurusanJProgram Studi)

Prof. Dr. Abdul Fattah Wibisono. M.A Nip. ISO 236 009

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi) Drs. Sapiudin Shidig, M.Ag

Nip. ISO 299 477 Penguji I

Prof. Dr. Abdul Fallah Wibisono, M.A Nip. ISO 236 009

Penguji II

Drs. Zaimuddin, M.Ag Nip. ISO 247 331

Mengetahui: Delmn,

\'t

Tanggal Tanda Tangan

セO⦅セ

.. /J... .

.

QjセOゥ_GR

... ..

セ|

k

(4)

dengan karya tulis ini akan menambah khazanah baru bagi perkembangan pendidikan di zaman sekarang. Perjuangan Islam tidak akan tegak tanpa adanya ukhuwah Islamiyah. Perjuangan untuk menegakkan agama Allah SWT harus ditegakkan dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Dengan ukhuwah Islamiyah akan mengukuhkan rasa persatuan dan persaudaraan antara sesama umat muslim. Ketaatan beribadah dengan didasari niat yang tulus akan menolong kita dan sebagai bekal amal ibadah diakhirat.

Mudah-mudahan dengan teljalinnya rasa persaudaraan ini bagsa Indonesia Indonesia ini tidak akan mengalami pelmusuhan dan perpecahan antara golongan dan kelompok. Kalau sudah terjalin persaudaraan tersebut mudah-mudahan pula akan selalu berdampak yang baik bagi kita semua. Amin

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapakan terima kasih yang tiada terhingga kepada:

I. Dekan dan pembantu Dekan dan seluruh Bapak serta Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pendidikan dan pengajaran selama masa pendidikan penulis. 2. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan serta Staf Jurusan Pendidikan Agama

Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

3. Drs. H. Paimun. selaku pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktunya guna memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

(5)

shipsi ini.

6. Sahabat-sahabat (Heni, Ida, Yayah, Melli, Iia, Tia, Titin, dan lain-lain) yang telah memberikan dukungan selalu kepada penulis sehingga penelitian shipsi ini selesai dengan bailc

7. Segenap pihalc yang tidak yang tidak dapat disebutkan satu persatu nanlanya. Terima kasih atas segala bantuan dan dorongan semangat kepada peuulis dalam menyusun skripsi ini.

Jakarta, 3 Januari 2008

(6)

DAFTAR ISI... ii

DAFTARTABEL V

BABIPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasaIah... I B. Identifikasi, Pembatasan Dan Pernmusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat. 5

E. Sistematika Penulisan 5

B\B II LANDA-SAN TEORI

I . Pengantar Kegiatan Keagamaan Dan Petrmasalahannya 6

A.Pengeliian Kegiatan Keagamaan 6

B. Kegiatan Keagamaan Sebagai Wahana Pengembangan Siswa 8 C. i'vlodel (Jenis) Kegiatan Keagamaan MTs MathlauiAnwar 9

セN Pengantar Ukhuwah Isiamiyah Dan Permasalahannya 10

A. Pengeliian Ukhuwah Isiamiyah 10

B. Bentuk Ukhuwah Islamiyah MTs Mathiaul Anwar. 11 C. Berbagai Cara Menciptakan Atau Menggalang Ukhuwah Isiamiyah

Di MTs Mathlaul Anwar. 12

D. Menjaga Kesatuan Bangsa Dan Persaudaraan Antar Sesama Dalam

Ukhuwah Islamiyah 13

E. Peran Kegiatan Keagamaan Dalam meningkatkan Ukhuwah

lsiamiyah Di MTs Mathiaul Anwar 15

(7)

C. Metode Penelitian... 19

D. Teknik Pengumpulan Data 19

E. Teknik Analisa Data 20

F. Hipotesa Penelitian 20

G. Waktu Dan Tempat Penelitian 21

BAB VI HASIL PENELITIAN

A. Sejarah Singkat MTs Mathalaul Anwar Bojonggede-Bogor. 22

B. Deskritif Data 29

C. Analisa Data 41

D. Interpretasi Data 50

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 51

B. Saran 52

DAFTAR PUSTAKA 53

(8)

(D) Peran Kegiatan Keaganiaan Dalam Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah Di MTs Mathlaul Anwar Bojonggede-Bogor

(E) 54 Halaman

(F) Kata kegiatan bisa mempunyai alii melaksanakan sesuatu, mengerjakan sesuatu. Sedangkan kata keagamaan berkaitan dengan nilai-nilai atau hal-hal yang sangat penting dan bermanfaat bagi manusia yaitu nilai-nilai keagamaan berupa ajaran-ajaran agama atau segala sesuatu mengenai agama. Yang di maksud dengan kegiatan keagamaan yaitu suatu perihal yang melaksanakan atau mengerjakan nilai-nilai yang sangat penting dan berguna bagi manusia yaitu nilai-nilai keagan1aan berupa ajaran-ajaran agama kepada orang lain, sehingga menjadi pedoman bagi tingkah laIcu kegiatan keagan1aan orang tersebut. Kegiatan keagamaan merupakan proses memasukkan suatu unsur keyakinan /keimanan yang dipercaya kebenaralillya mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan ajaran atau faham tental1g agama. Peranan kegiatan keagamaan merupakan usaI1a untuk melaksanakan atau untuk mengeljakan sesuatu dalam bersikap dan berpikir sehingga diarahkan kejalan sesuai menurut ajaran-ajaran yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT yang terdapat didalam al-Qur'an dan diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Ukhuwah (brotherhood) adalah persaudaraan diantara umat manusia. Dalam arti luas ukhuwah melampaui batas-batas etnik, rasial, agama, latar belakang sosial, keturunan dan sebagainya. Dengan konsep ukhuwah diharapkan ada persaudaraan dan persamaan yang tidak membeda-bedakan umat manusia atas jenis kelamin, \yarna kulit. stalus ekonomi dan latar belakang. Jadi ukhuwah beralii persamaan dan keserasian dalam banyak hal, seperti persamaan dan keserasian yang menjadikan adanya persaudaraan. Sedangkal1 lslamiyah adalah Agama Islam. Jadi UkhuwaI1 IslamiyaI1 ialah hubungan persaudaraan antara sesama Muslim tanpa membedakan luas dan sempitnya kapasitas hubungan, mulai dari hubungan keluarga, masyarakat sampai hubungan antar bangsa yang di topang oleh pemahaman Islam secara universal (menyeluruh).

Penlliis teliarik dengan kcgiatan keagamaan di MTs Matblaul Anwar, yang ll1enjadi variabcl bebas dalall1 penelitian ini yaitu kegiatan keagamaan untuk mcningkatkan ukhuwah islall1iyah yang ada di sekolah tersebut. Dalam ll1elaksanakan kegiatan yang terpenting adalah kekompakan agar ll1empermudah serta memperlancar tujuan yang ingin dicapai, maka dalam hal ini, penulis meneliti dengan perumusan masaIaI1 "ApaImh kegiatan keagamaan di MTs Mathlaul Anwar menjalin hubungan yang erat dalam ukhuwah Islamiyah.

(9)

Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik pengolahan dan analisa data menggunakan product moment.

Basil yang diperoleh dari nilai df sebesar 38 dengan taraf signifikansi 5% = 0,325 dan 1% = 0,418 perhitungan RXY = 0,03 jadi taraf signifikanansi 5% rxy lebili besar dari pada r tabe1, ini berarti terdapat korelasi negatif antara variabel X dan variabel Y. Sedangkan taraf signifikansi 1% rxy lebih kecil dari pada r tabe1, ini berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.

(0) Bahan bacaan: 20 (1985-2005) + Standar Operasional +Majalah+Koran +

(10)

A. Latar Belakang Masalah

"Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan untuk memberikan bantuan kepada anak dalam pertumbuhanjasmani maupun rohani,,1

"Pendidukan adalah suatu hal yang sangat penting yang mempunyai tujuan tertentu, sebagaimana dijelaskan dalam UU No.20, tahun 2003, tentang sistem pendidikan Nasional, pasal 3, bahwa tujuan pendidikan adalah untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang berdemokrasi dan bertanggungjawab".2

"Manusia memiliki kemampuan berinteraksi dengan Iingkungan hidupnya yang bersifat searah, manusia juga mengambil ilmu pengetahuan yang disediakan oleh lingkungan, masih sedikit Hmu pengetahuan yang dimanfaatkan. serta belum mampu mengubah Iingkungan hidupnya untuk memperlancar dan memudahkan interaksi yang menguntungkan, sehingga kualitas hidupnya bukanlah hasil upaya sendiri, tetapi sebagai sesuatu yang ditunggu dan diterima sebagai takdir".3

Salah satu kegiatan keagaman ekstrakurikuler di sekolah yang bergerak

dibidang keIslaman dan membantu minat siswa dalam pelajaran agama Islam

dan bukan justru menambah ketidaktertarikan sebagai siswa terhadap

agamanya sendiri. Dalam kaitannya dengan tujuan semula maka adalah wajar

IAmir Dalen Indrakusuma,Pengamar IImll Pendidikan, (Surabaya: Vsaha Nasional,

1973, h.27

(11)

-kegiatan yang dilakukan haruslah dapat menunjang -kegiatan siswa yang

berilmu pengetahuan.

Timbulnya sikap keberagamaan penyebab dari cara ummat daIam

memahami Islam, ajarannya banyak berkaitan dengan masalah-masaIah sosiaL

Islam sebagai agama yang memiliki banyak dimensi, yaitu mulai dari dimensi

keimanan, akal pikiran, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi,

lingknngan hidup, sejarah, perdamaian, sampai pada kehidupan rumah tangga

dan masih banyak lagi. DaIam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

(IPTEK) Islam bnkanlah agama yang tertutup. Sejak beberapa abad yang laIu

Islam mewarisi tradisi sejarah dari selurnh warisan peradaban manusia.

Al-Qur'an sebagai sumber utama ajaran Islam diturunkan bnkan daIam ruang

hampa, melainkan dalam seting sosiaI aktuaL Respon normatifnya

mereflesikan kondisi sosial aktual itu, meskipun jelas, bahwa aI-Qur'an

memiliki cita-cita sosial tertentu. Jika saat ini kita menghadapi kesenjangan

sosial yang diakibatkan oleh tingkat peradaban ekonomi, maka pada saat ini

Islam telah memberikan perhatiannya terhadap masalah ilmu pendidikan.

Pendidikan agama dapat dipandang sebagai suatu usaha mengubah tingkah

laku siswa dengan menggunakan bahan pengajaran agama. Tingkah laku yang

diharapkan itu terjadi setelah siswa mempelajari ajaran agama dan dinamakan

hasil belajar siswa dalam bidang pengajaran agama. Hasil belajar selalu

dinyatakan dalam bentuk perubahan tingkah laku. Bagaimana bentuk tingkah

laku itu dinyatakan dalam perumusan tujuan intruksionaL Sekolah sebagai

lembaga atau institut masyarakat, didirikan masyrakat guna untnk memenuhi

kebutuhan masyarakat, yaitu dalam rangka mempersiapkan anggota

masyarakat sebagaimana yang diharapkan, maka lahirlah nilai kebudayaan dan

menjadi dasar dari segenap wujud kebudayaan. Disamping dari nilai-nilai

budaya ini, kebudayaan diwujudkan dalanl hal tata hidup yang merupakan

kegiatan siswa yang mencerminkan nilai kegiatan keagamaan yang dapat

dilihat oleh pancaindera. Dengan adanya ukhuwah Islamiyah diharapkan siswa

(12)

dalam kehidupan manusia, kalau tidak ada ukhuwah maaka perilaku setiap

manusia akan menyimpang dalam pergaulan kehidupan. Agama Islam

mengajarkan bahwakitahams hiduprukunantara yang satu dengan yang lain guna menciptakan nilai-nilai yang akan diwariskan kepada generasi muda.

Disamping itu nilai keagamaan ditopang oleh perwujudan yang bersifat fisik

dari kegiatan keagamaan atau alat yang memberikan kemudahan dalam

berpendidikan.

Dalam kaitan kegiatan keagamaan inilah yang akan dikaji beberapa

masalah yang dapat meningkatkan ukhuwah islamiyah. Pengkajian nilai-nilai

agama inilahyang menjadi dasar ideal obyek pembahasan pada judul

PERANAN KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM MENINGKATKAN

UKHUWAH ISLAMIYAH

m

MTs MATHLAUL ANWAR

BOJONGGEDE-BOGOR

Adapun alasan penulis memilih judul tersebut adalah:

a. Kegiatankeagamaan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk

menciptakan manusia yang berdikari, bertanggung jawab, dan memiliki

akhlak yang mulia serta menjadi manusia yang berguna bagi masyarakat.

b. Masalah ukhuwah Islamiyah merupakan masalah yang selalu menjadi

perhatian bagi setiap muslim. Sebab ukhuwah Islamiyah adalah nilai

kemasyarakatan yang perIu dilestarikan. Orang yang tidak memiliki

ukhuwah akan merusak, mengganggu ketentraman orang banyak

c. Siswa yang ada di MTs Mathlaul Anwar Bojonggede-Bogor adalah

generasi penerus yang menjadi harapan bangsa. Generasi muda merupakan

masa remaja (masa peralihan dari kanak-kanak menjadi dewasa). Dengan adanya nilai-nilai ukuwah Islamiyah maka akhalaqul karimah akan tercipta

dengan baik.

Berdasarkan alasan tersebut, penulis tertarik untuk membahas proses

kegiatan keagamaan yang akan dilaksanakan di MTs Mathalaul Anwar

(13)

B. IdentifIkasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah

Kegiatan keagamaan merupakan kegiatan yang menciptakan manusia yang

yang berakhlak mulia dan mempunyai tanggung jawab terhadap bangsa dan

agamanya. Masalah yang menjadi perhatian setiap muslim adalah bagaimana

manusia itu berguna dan mempunyai akhlalc yang mulia berdasarkan alas

persaudaraan yang kuat, erat dan kokoh terhadap sesama muslim, baik keeil

maupun besar. Untuk itu perlu diwujudkan kepada Iangkah-Iangkah sebagai

berilrut:

1.Identifikasi Masalah

Agar masalah dalam penulisan skripsi ini terarah, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

a. Pengertian Kegiatan Keagamaan

b. Jems atau Bentuk Kegiatan Keagamaan

c. Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan

d. Ukhuwah lsiamiyah

e. Peran Kegiatan Keagamaan Terhadap Ukhuwallisiamiyah

2. Pembatasan Masalah

Untuk Iebili terfokus dalam penelitian ini penulis perlu membatasi

masalah sebagai berikut:

a. Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan di MTs Mathiaul Anwar

b. Ukhuwah lsiamiyah di MTs Mathiaul Anwar

c. Peran Kegiatan Keagamaan Terhadap Ukhuwah lsiamiyah di MTs

MathIaui Anwar

3. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah diatas, maka masalah dirumuskan

sebagai berikut:

a. Bagaimana Kegiatan Keagamaan di MTs Mathiaul Anwar?

b. Apakah Ukhuwah Islamiyah di MTs Mathiaul Anwar sudah terwujud

dengan baik?

(14)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut:

• Untuk mengetahui kegiatan keagamaandiMTs Mathlaul Anwar

• Untuk mengetahui Ukhuwah Islamiyah di MTs Mathlaul Anwar sudah

terwujud dengan baik

• Untuk mengetahui peran kegiatan keagamaan dalam meningkatkan

ukhuwah Islamiyah di MTs Mathlaul Anwar

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut:

a. HasH penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai bahan kegiatan

bagi pihak sekolah, siswa, maupun bagi penulis sendiri.

b. HasH penelitian iui diharapkan menjadi sumbangan pengetahuan bagi

lembaga pendidikan dalam kegiatan keagamaan untuk meningkatkan

ukhuwah Islamiyah yang ada di sekolah

E. Sistematika Penulisan

penyusunan skripsiini terdiri dari lima bab, yaitu:

Bab I. Pendahuluan. Dalam bab ini membahas tentang latar belakang

masalah dan alasan pemilihan judul, Identifikasi, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan

Bab II. Landasan Teori. Dalam bab il1i membahas tentang pengertian

kegiatan keagamaan, jenis-jenis kegiatan keagamaan, pengertian ukhuwah

islamiyah, berbagai cara menciptakan atau menggalang ukhuwah Islamiyah,

peranan kegiatan keaganlaan dalanl mel1ingkatkan ukhuwah Islamiyah

Bab III. Metodelogi Penelitian. Membahas tentang Variabel penelitian,

populasi dan sampel, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik

analisa data, hipotesa penelitian, waktu dan tempat penelitian

Bab IV. HasH Penelitian. Pada bab ini mengemukakan gambaran umum

(15)

A. LANDASAN TEORI

1. Pengantar Kegiatan Keagamaan dan Permasalannya

A. Pengertian Kegiatan Keagamaan

"Kata kegiatan bisa mempunyai arti melaksanakan sesuatu, mengeJjakan sesuatu. Sedangkan kata keagamaan berkaitan dengan nilai-nilai atau hal-hal yang sangat penting dan bermanfaat bagi manusia yaitu nilai-nilai keagamaan bempa ajaran-ajaran agama atau segala sesuatu mengenai agama. Pengertian nilai-nilai keagamaan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah konsep mengenai penghargaan tinggi yang diberikan oleh warga masyarakat kepada beberapa masalah pokok dalam kehidupan keagamaan yang bersifat suei sehingga menjadi pedoman bagi tingkah laku keagamaan masyarakat yang bersangkutan".1

Jadi yang di maksud dengan kegiatan keagamaan yaitu suatu perihal

yang melaksanakan atau mengeJjakan nilai-nilai yang sangat penting dan

berguna bagi manusia yaitu nilai-nilai keagamaan bempa ajaran-ajaran

agama kepada orang lain, sehingga menjadi pedoman bagi tingkah laku

kegiatan keagamaan orang tersebut. Kegiatan keagamaan mempakan proses

memasukkan suatu unsur keyakinan /keimanan yang dipercaya

kebenarannya mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan

ajaran atau faham tentang agama. Peranan kegiatan keagamaan mempakan

(16)

dan berpikir sehingga diarabkan kejalan sesuai menurut ajaran-ajaran yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT yang terdapat didalam al-Qur'an dan diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Salah satu tradisi keagamaan yang menunjukkan suatu kegiatan adalah dalam melaksanakan sikap toleransi. Toleransi adalah sikap yang menentukan, sikap perilaku dalam berbagai cara berpikir keagamaan dan sampai batas tertentu dapat berubah. Orang-orang beragama mulai mengambil sikap yang obyektif menuju kepada kesatuan keragaman agama suatu kepercayaan tradisi keagamaan, kegiatan keagamaan diharapkan dapat menumbuhkan sikap toleransi yang kuat. Dengan demikian sarana dan prasana pendidikan tercapai dengan baik sebagai tumpuan perhatian utama untuk menyempuruakan akhlak mulia Seperti firman Allah dalarn surat an-Nahl ayat 97:

be

;f " , , ; f Jセ セM " - l . ! " . , " ... .. " " ., ""

:d -.

".L:. "' - -

"I' " . - - I ' lit::..-'

I"

I. - I _;.

" 0.r-""'" ·"'·1; · 9 セy .J-"'J

t.i'

J

r-::>

セ セ セ 0-"

... J. ...セ ...a J, '" ... ". ., t J ... ., (. ,.-d.. ., ...

セオセ

l.i'I'::'-,l.

アMMBBセ

r-'"

NイNMiセセェ

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang Telah mereka kerjakan."(QS. An-Nahl: 97)

(17)

Keagamaan atau religius dapat diwujudkan dalam berbagOO aspek

kehidupan manusia. Kegiatan kegamaan bukan hanya terjadi ketika seseorang

melakukan perilaku ritual (beribadah), tapi juga ketika melakukan aktifitas

lain yang didorong oleh kekuatan diri sendiri. Terdapat aktifitas yang tampak

dan dapat dilihat mata, juga yang tidak t'll11pak dan teJjadi dalam hati

seseorang.

Menurut Glock dan Stark ada 5 ma<:am dimensi keagamaan yOOtu dimensi keyakinan (idiologi), dimensi peribadatan atau praktek agama, dimensi penghayatan, dimensi pengamalan, dan dimensi pengetahuan agama.3

Kegiatan keagamaan sebagOO bentuk proses pendidikan merupakan

aktifitas yang dilakukan oleh siswa. Program kegiatan siswa meliputi semua

aktifitas yang diikuti siswa dalam sekolah atau pendidikan, kegiatan yang

menarik yang mengandung pendidikan mempunyOO2tujuan, yaitu:

a. Tujuan Jasmaniyah; perkembangan badan, kesehatan dan keterampilan.

b. Tujuan Rohaniyah; perkembangan jiwa, kepribadian, watak dan tingkah

laku.

B. Kegiatan keagamaan sebagai wahana pengembangansiswa

Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu terciptanya sosok

manusia Indonesia seutuhnya, cerdas, mandiri, kreatif dan bertaqwa kepada

Tuhan yang Maha Esa, maka semua kemampuan harus dikembangkan secara

seimbang, kemampuan di bidang IImu pengetahuan umum,

keterampilan-keterampilan dalam bidang-bidang tertentu.

Agar bakat yang ada pada setip pelajar dapat berkembang dan

tersalurkan maka sekolah harns menyelanggarakan suatu kegiatan pendidikan

yang sesuai dengan berbagai bakat yang dimiliki siswa. Kegiatan keagamaan

merupakan upaya yang terbaik untuk mengembangkan dan menyalurkan bakat

yang dimiliki setiap siswa, berbagai macam pilihan kegiatan dapat

dilaksanakan dan dikembangkan di sekolah dan di sesuaikan dengan kegiatan

(18)

Sebernarnya banyak sekali yang diberikan pihak sekolah dalam kegiatan

sekolah untuk meningkatkan kualitas siswa atau untuk meningkatkan sumber

daya pendidikan. Setiap siswa mempunyai kegiatan keagamaan, potensi dan

kecerdasan. Keberagamaan siswa akan berkembang dengan baik apabila

mendapatkan tempat, arahan serta dukungan yang baik

C. Model (Jenis-jenis) Kegiatan Keagamaan MTs Mathlanl Anwar

Dibawah ini ada beberapa jenis kegiatan keagamaan yang diikuti siswa

MTs Mathalul Anwar, yang meliputi kegiatan hari-hari besar Islam di sekolah

diantaranya:

a. Kegiatan hari-hari besar Islam

I. Peringatan Maulid Nabi Muharumad SAW

2. Peringatan Isra' Mi'raj

3. Peringatan Nuzulul Qur'an

b. Kegiatan Bulanan

1.Pengajian bulanan

2. Ta'lim

3. Lomba Busana Muslim

c. Kegiatan Harlan

1.Membaca Surat Yasin setiap harijum'at

2. Shadaqah

3.Infaq

4. Zakat Fitrah

Tujuan dari kegiatan tersbut adalah meningkatkan kesadaran dan

ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa. Memperbaiki akhlak dan budi

pekerti yang luhur, memahami hokum Islam dan memupuk rasa persaudaraan

dan persatuan sesama muslim.

Siswa diharapkan memiliki bobot iman dan ilmu yang sama atau

memiliki daya piker dan dzikir yang seimbang dan sejalan. Untuk itu sarana

(19)

2.Pengantar Ukhuwah Islamiyah MTs Mathalul Anwar dan

Permasalahannya

A. Pengertian Ukhuwah Islamiyah

Ukhuwah (brotherhood) adalah persaudaraan diantara umat manusia.

Dalam arti luas ukhuwah melampaui batas-batas etnik, rasial, agama, latar

belakang sosial, keturunan dan sebagainya. Dengan konsep ukhuwah

diharapkan ada persaudaraan dan persamaan yang tidak membeda-bedakan

umat manusia atas jenis kelamin, wama kulit, status ekonomi dan latar

belakang. Jadi ukhuwah berarti persamaan dan keserasian dalam banyak

hal, seperti persamaan dan keserasian yang menjadikan adanya

persaudaraan.4 Sedangkan Islamiyah adalah Agama Islam. Jadi Ukhuwah

Islamiyah ialah hubungan persaudaraan antara sesama Muslim tanpa

membedakan luas dan sempitnya kapasitas hubungan, mulai dari hubungan

keluarga, masyarakat sampai hubungan antar bangsa yang di topang oleh

pemahaman Islam secara universal (menyeluruh). Hubungan ini lebih

kepada hubungan yang religius

Sebagaimana firman Allah dalam surat AI··Hujrrat ayat 10

"Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) anlara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah. supaya kamu mendapal rahmat. ".

Surat At-Taubah ayat 71

(20)

"Dan orang-orang yang beriman, lelald dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. "

Maksud ayat di atas adalah bahwa orang-orang Muslim, baik laki-Iaki

maupun perempuan saling menjadi pembela diantara mereka. Selaku

Muslim ia membela muslim lai1111ya karena hubungan seagama dan lebih

lagi jika Muslim itu saudara karena berhubungan darah. Sesama orang

Muslim itu harus kuat untuk membangkitkan rasa persaudaraan, kesatuan,

saling mangasihi dan tolong-menolong. Kesemuanya itu semangat setia

kawan yang menjadikan mereka sebagai tubuh atau satu bangunan tembok

yang saling kuat menguatkan dalam menegakkan keadilandanmeninggikan

kalimat Allah.s

B.Bentuk Ukhuwah Islamiyah MTs Mathlaul Anwar

1. Ukhuwah Fil Ubudiyah, yaitu seluruh makhluk adalah bersaudara dalam

arti memiliki persarnaan. Persamaan ini antara lain bahwa manusia

merupakan ciptaan Allah dan tunduk kepada-Nya. Bentuk ukhuwah ini

mirip dengan ukhuwah alamiyah yaitu adanya kesesuaian manusia

dengan alam semesta dan keharusan manusia untuk melestarikan ciptaan

Allah SWT, menggunakan karunia Allah melalui pemanfaatan alam,

tidak kikir dan tidak berlebihan, tidak membuat kerusakan karena

kerusakan alam pada dasaruya adalah akibat dariulahmauusia sendiri. 2.Ukhuwah Fil Insaniyah, model ukhUWail ini lebih sempit dari ukhuwah

yang pertanla. Karena lingkup persaudaraan sebatas manusia dengan

manusia yang hidup di dunia, tanpa dibedakan bangsa, ras, suku, bahasa,

dan adat istiadat, semuanya adalah manusia. Model ukhuwah kedua ini

adalah anjuran interaksi sosial, mengadakan interaksi sosial sehingga

(21)

semua manusia eli dunia ini benar-benar bersaudara dalam rangka menunaikan tugas-tugas kekhalifahan dan tugas-tugas kemanusiaan. 3. Ukhuwah Fil Wathaniyah Wan Nasab, yaitu persaudaraan dalam

keturunan, sebangsa dan setanah air. Model ukhuwah ini lebih sempit dari yang kedua, karena lingkup persadaraan hanya meliputi saudara sebangsa dan setanah air. Ukhuwah ini tidak mengkonsentrasikan pada pemerintah Islam, hamya saja masing-masing warga Negara mempunyai kewenangan untuk berpartisipasi dalam mengembangkan Negara, dapat menunaikan kewajiban dan memenuhi haknya, tanpa membedakan perbedaan agama, bagi warga yang tidak menganut agama resmi Negara mempunyai jaminan (dzimi) keselamatannya, asal warga tersebut memenuhi peraturan yang ada. Ukhuwah ini lebih kepada "At-Tasamuh" (toleransi), yaitu adanya interaksi timbale balik antar umat beragama, menghargai kebebasan beragama, tidak mengganggu peribadatan serta tetap menjaga ukhuwah wathaniyah.

4. Ukhuwah Fi DinilIslam, yaitu persaudaraan antar umat Islam. Ukhuwah bentuk ini hanya mencakup umat Islam saja. Ukhuwah fil dinil Islam tidak dibatasi wilayah Negara bahkan tidak dibatasi alam yang ditempati, apakah masih hidup atau SUdall mati, kesemuanya saudara dalam seagama, sehingga orang-orang muslim mempunyai kewajiban terhadap muslim lainya.

C. Berbagai Cara Menciptakan atau Menggalang Ukhuwab Islamiyab Prinsip ukhuwah fi dinil Islam ada 8 pokok. Ukhuwah Islamiyah ditegakkan atas aqidah yang mantap, yakni:

a. At-Tasamuh fil ikhtilaf, yaitu adanya toleransi dalam setiap perbedaan pendapat.

b. At-Ta'awun, yakni beketja sama antar perorangan dan antar organisasi keIslaman.

c. At-Tawazun, yaitu sikap perimbangan antar semua bidang, baik antara kepentingan perorangan dengan kepentingan organisasi, kepentingan organisasi sendiri dengan organisasi keIslaman lain.

(22)

e. AI-Wahdan Wa It-tishol, yaitu adanya hubungan antar umat Islam baikdi

bidang ibadah, muamalah, ekonomi, politik, budaya, pendidikan, sosial, pertahanan-keamanan dan sebagainya.

f. Islam sebagai agama yang "rahmatan lil •alamin", yakni agama yang memberikan suatu kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia bahkan seluruh makhluk di dunia.

g. Membentuk pemerintahan yang Islami, dimana pemimpin dan undang-undang didasarkan atas undang-undang-undang-undang Allah dan Rasul-Nya.6

D. Menjaga Kesatuan Bangsa dan Persandaraan Antar Sesama Dalam

Ukhuwah Islamiyah

Dalam idiologi Islam rasa ukhuwah Islamiyah adalah teJjaganya rasa kesatuan bangsa dan solidaritas semua negara Islam, memperkokoh persaudaraan antar sesama, dan menghidupkan kasih sayang sesama individu dan masyarakat. Islam menjauhkan umat dari peperangan antar golongan, kedengkian, dan dari bentrokkan berdarah. Pertarungan dan permusuhan antar sesama merupakan sikap perpecahan, maka adalah suatu kewajiban bagi penerus untuk membangkitkan rasa persatuan dan persaudaraan.7 Idiologi Islam adalah Islam yang tampak terwujud ketika berdirinya masyarakat yang diarahkan, diperintah, dan dipimpin oleh kaidah Islam, paham-paham Islam, syi'ar-syi'ar Islam, perasaan Islam, akhlak, adat istiadat, dan undang-undang Islam.8

Islam sebagai agama yang banyak memiliki pengikut, secara sejarah mempunyai keunikan:

Pertama, dalam waktu yang relatif singkat dapat menembus seluruh bagian dunia (semua benua), mampu menjangkau ras dan bangsa.

Kedua, waktu permulaan pengembangan Islam yaitu zaman Rasulullah SAW

dan pemantapan ajarannya sangat kuat.

Ketiga, Islam memasuki daerah yang tidak bisa dihapus oleh ajaran lain.9

Idiologi Islam tumbuh di Dunia sekarang karena memberikan pemecahan, bagaimana meningkatkan harkat dan martabat umat manusia dan meningkatkan kualitas hidup dengan makmur, sejahtera dan damai di atas pondasi persatuan dan persaudaraan antara umat Islam. Dalam realitanya Islam memberikan kesejahteraan yang ada menunjukkan bahwa

6Tadjib, MA,dkk.,Dimensi-dimensi Studi Islam. (Surabaya: Karya Abditama, 1994), h.

323-325

7YusufQadharwi,Kerangka /diologi Islam,(Bandung: Risalah, 1985), h.149

8Yusuf Qardhawi,Pendidikan Idiologi Islam,(Bandung: Gema Risalah Press, 1988), h.76

(23)

kejayaan Islam dan keberhasilan dalam membangun masyarakat dan budaya, hampir selalu saja dimulai dengan pembaharuan kultural barn yang disusul oleh rasa persaudaraan yang kuat dalam peningkatan sumber daya manusia mengawali peningkatan sosial keagamaan.

Peljuangan di Indonesia sampai saat ini memakai simbol Islam yang memberikan gambaran tentang idiologi Islam. Dimana simbol itu sam, yakin Islam, meskipun maknanya bermacam-macam dan pengertiannya juga beragam.1O

Islam menjadikan persaudaraan dalam Islam sebagai dasar iman sebagai aktifitas peljuangan untuk menegakkan agama Allah. Ukhuwah Islamiyah akan melahirkan rasa kesatuan dan memenangkan hati manusia. Persaudaraan Islam yang dijalin merupakan ikatan terkuat yang tiada tandingannya kalau umat Islam di muka bumi ini semua bersatu dalam barisan peljuangan atas nama Allah SWT. Proses terbentuknya ukhuwah Islamiyall antara lain:

1. Melaksanakan proses ta'arnf(saling mengenal diantara sesama Islam) 2. Melaksanakan proses tafahum (saling memaharni diantara sesama Islam) 3. Melakukan At'Ta'aawun (saling tolong menolong diantara sesama Islam) 4. Melaksanakan proses takaful (saling menanggung Isenasib

sepenanggugan)11

Adapun syarat-syarat ukhuwah Islamiyah yang harns dipenuhi oleh setiap muslim, antara lain:

I. Larangan saling mendengki 2. Larangan saling menipu 3. Larangan saling membenci

4. Larangan saling memutuskan hubungan tali silaturahmi diantara muslim 5. Larangan menyerobot transaksi sesama muslim12

Setelah mengetahui betapa pentingnya arti peran kegiatan keagamaan dalam ukhuwah Islarniyah, maka pihak sekolah harns mengadakan kegiatan keagamaan lebih sering (rutin). Sayangnya peran kegiatan di MTs Mathlaul Anwar tidak mendukung dalam proses belajar. Peran itu sendiri tidak dijalankan dengan baik sehingga kegiatan di sekolahpun kurang beljalan dengan baik. Jika diadakan suatu kegiatan di sekolah hanya pada waktu tertentu saja seperti Maulid Nabi, Isra' Mi'raj, Pengajian bulanan, Busana muslim, Zakat, Infaq, Shadaqah, Hafalan Qur'an, dan Membaca Yasin setiap hari jum'at. Ukhuwah itu sendiri sudah terjalin karena sekolah yang berdasarkan atas ajaran Islam, jadi kegiatan keagamaan tidak ikut berperan dalam ukhuwah Islamiyah.

10Muhammad Thalhah Hasan,Islam Dalam PerspektifSosio Kultural,(Jakarta:

Lantabora, 2005), h. 6-7

(24)

E. Peranan Kegiatan Keagamaan Dalam Meningkatkan U1dmwah IslamiyahOJMTs Mathlaul Anwar

"Peranan" berasal dari kata 'peran' berarti sesuatu yang menjadi bagian atau memegang pimpinan tertentu.13

Peranan menurut Levinson sebagaimana dikutip oleh Soejono Soekamto, sebagai berikut:

"Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan individuyang penting bagi struktur sosial masyarakat, peranan meliputi norma-norma yang dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat, peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan

masyarakat".14

"Menurut Biddle dan Thomas, peran adalah serangkaian rumusan yang membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan bisa memberikan anjuran, penilaian, dan sangsi dan lain-lain. Kalau peran keluarga, lingkungan dan

sekolah digabungkan menjadi peran kegiatan keagamaan ケ。ョセ luas sehingga perilaku yang diharapkan menjadi lebih beraneka ragam".l

Semua umat Islam menginginkan terwujudnya ukhuwah Islamiyah dalam komunitas muslim dimana saja. Ukhuwah Islarniyah di Indonesia belum dapat dilaksanakan karena banyak perbedaan pendapat diantara kelompok-kelompok muslim Indonesia. Kesulitan dan kendala dalam meningkatkan ukhuwah Islamiyah di Indonesia terletak pada, kebanggaan kelompok yang berlebihan. Dalam rangka peningkatan dan pengembangan ukhuwah Islamiyah diperlukan sifat-sifat dasar yang mengkondisikan tumbuhnya budaya ukhuwah, seperti sikap sabar, lapang dada, terbuka, maupun mengakui kebenaran dan kebesaran diri, juga tidak memaksakan keseragaman yang tidak atau belum diterima oleh pihak lain, tidak menilai perbedaan pendapat sebagai permusuhan, lebih mengutamakan kesamaan yang ada.

Upaya-upaya pendekatan dapat ditempuh asal ada kemauan yang sungguh-sungguh dan penuh keiklasan. Generasi muda harns ada harapan untuk mewujudkan peningkatan ukhuwah Islamiyah, seperti sikap yang rasional, mempunyai kesamaan dan kebutuhan budaya yang sama, mempunyai sarana komunikasi dan jalur interaksi sosial yang lebih luas, mempunyai wawasan keagamaan yang lebih terbuka. Kesemuanya itu

13W.J.S. Poerwadarminta,KamusUmum Bahasa Indonesia,(Jakarta: PN Balai Pustaka,

1985), h.735

14Soejono Soekamto,Sosiologi Sualu Penganlar,Gakarta: Rajawali Press, 1982), h.238

(25)

harus ada dukungan, kondisi ekstemal dad pemerintah untnk mengembangkan ukhuwah Islamiyah.16

3. Kerangka BerpikirdanHipotesis

Kegiatan keagamaan adalah melaksanakan atau mengeljakan sesuatn yang dilandasi dengan nilai-nilai ajaran agama. Dalam hal ini sekolah merupakan wadah untnk pendidikan agama. Pendidikan agama adalah salah satn pendidikan yang haros diikuti oleh siswa, dan memiliki keseriusan dalam mengikutinya. Karena pendidikan agama akan menambah keimanan, ketaatan, kepatuhan siswa terhadap ajaran agama. Diharapkan pula siswa mampu menanggapi persoalan keagamaan yang sering muncul dalam lingkungan dengan baik, dan tidak mengarah kepada perpecaban. Dengan demikian petingnya kegiatan keagamaan untuk pendidikan agama Islam.

Jadi, dari kerangka berpikir diatas hipotesa yang diajukan penulis sementara ini adalab mengetahui benar atau tidaknya dugaan sementara penulis mengenai peranan kegiatan keagamaan dalam meningkatkan ukhuwah islamiyah diantara siswa.

Dalam penelitian ini, penulis mengajukan hipotesa sebagai berikut:

Ha : ada hubungan antara peranan kegiatan keagamaan dalam meningkatkan ukhuwah lslamiyah di MTs Mathlaul Anwar

Ho : tidak ada hubungan antara peranan kegiatan keagamaan dalarn meningkatkan ukhuwah Islamiyah di MTs Mathlaul Anwar

Tegasnya, jika ada hubungan kegiatan keagamaan pasti ada rasa ukhuwah Islamiyah antara siswa. Maka berarti Ha (Hipotesis altematif) diterima, sedangkan Ho (Hipotesis nihil) ditolalc

(26)

A. Variabel Penelitian

lstilah variabei mengandung arti yang bermacam-macam. Dalam

penelitian ini variabel adalah semua yang menjadi objek penelitian atau

faktor-faktor yang berperan dalam penelitian. Ada dua macam variabel dalam

penelitian ini, yaitu: variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kegiatan Keagamaan. Sedangkan variabel terikat adalah Ukhuwah islamiyah.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel I

Daftar Variabel Penelitian

No Variabel Indikator Variabel Jumlah No Item

Item

1 Kegiatan 1. Keikut Sertaan siswa 10 2,3,4,5, 10

Keagamaan dalam Serangkaian

Kegiatan

2.Keaktifan Siswa 9,8,7,6,1

Diluar Sekolah

2 Meningkatkan 1. Kepercayaan siswa 12 12,15,17

Ukhuwah tentang ajaran agama

[image:26.525.51.461.166.703.2]
(27)

menambah

pengetahuan agama

3. Pelaksanaan dalam 19,22,18,

berinteraktif sosial

4. Upaya dalam 21,20

kegiatan keagamaan

Untuk mengukur kegiatan keagamaan siswa dalam meningkatkan

ukhuwah islamiyah digunakan skala keagamaan, dengan menggunakan sistem

altemativ yaitu : Selalu ( S ), Sering (SR), Jarang ( JR), Tidak Pemah ( TP )

B. Populasi dan Sampel

l.Populasi

Populasi adalah sejwnlah orang atau masa yang terdapat dalam wilayah

kesatuan. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswaII MTs

mathlaul Anwar, yang beJjumlah 494 siswa. Sedangkan populasi teJjangkau

adalah siswa/I kelas II yang berjumlah 171. untuk lebih je1asnya dapat dilihat

pada kolam berikut :

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

I 102 72 174

II 95 76 171

III 67 82 149

Jumlah 264 230 494

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari sejwnlah orang atau massa. Sampel dalam

penelitian ini berjwnlah 60 siswa, yaitu 12% dari jwnlah populasi. Penarikan sampel dilaksanakan dengan tekhnik Random Sampling (penarikan secara

(28)

No Kelas Populasi Sampel

Jumlah %

I II 171 40 12

Siswa

Jumlah

171

40

12

c.

Metode Penelitian

Dalam upaya pengumpulan data dalam penyusunan skripsi mi, penulis menggunakan dua metode, yaitu:

1.Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu bertujuan untuk mengumpulkan data dan menganalisa suatu pengertian yang bersifat teoritis, dan untuk itu penulis menggunakan literatur yang mendukung pelaksanaan penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk menganalisa data yang ada di sekolah dan dapat dibuktikan relevansinya (kebenarannya).

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh informasi yang akurat dalam penyusunan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi.

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis tentang fenomena yang diteliti. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data yang menyeluruh mengenai kondisi yang sedang diteliti seperti sarana dan prasarana, guru, siswa, dan struktur organisasi MTs MathIaul Anwar Bojonggede-Bogor.

b. Wawancara

(29)

sekolah tersebut. Pertanyaan ini akan penulis tujukan kepada kepala sekolah dan Pembina rohis.

c. Angket

Angket adalah sekumpulan pertanyaan tertulis baik yang bersifat tertutup,

maupun pertanyaan yang bersifat terbuka. Angket ini disebarkan kepada

siswa MTs Mathalaul Anwar Bojonggede-Bogor guna mengetahui

bagaimana pelaksanaan kegiatan keagamaan dalam meningkatkan

ukhuwah Islamiyahdisekolah tersebut.

E. Teknik Analisis data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian selanjutnya diolah dan

dianalisa untuk mengungkapkan pokok masalah yang diteliti, sehingga dapat

diperoleh kesimpulan. Dalam penulisan ini, tekuik analisa yang digunakan

adalah deskriptif data dengan menggunakan rumus:

P

=!.

x100%

N Keterangan:

P = porsentase F = frekuensi N = jumlah sampel

100%= bilangan genap

F. Hipotesa Penelitian

Setelah melakukan tinjauan pustaka dan penelitian dilapangan akhirnya

penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut:

Ha berbunyi: Ada hubungan yang singnifikan antara peranan kegiatan

keagamaan dalam meningkatkan ukhuwah islamiyah di MTs

Mathlaul Anwar

Ho berbunyi: Tidak ada hubungan yang singnifikan antara peranan kegiatan

keagamaan dalam meningkatkan ukhuwah islamiyah di MTs

(30)

G. Waktu dan Tempat Penelitian

Dntuk mendapatkan infonnasi yang dibutuhkan, Penulis melakukan

penelitian di MTs Mathlaul Anwar Bojonggede-Bogor. Dimulai pada tanggal 1

(31)

A. Sejarah Singkat MTsMathlaulAnwar

MTs MathIaul anwar didirikan pada tahun I Juni 1982 dengan SK

pendiriall NSM: 21/2/32/03/19/109 dari Kantor wilayah Departemell Agama (DEPAG). Kepala pendirinya bernama H. Muhamad Zein Ali. Yayasan

pendidikan Islam (YPI) MTs Mathlaul Anwar Bojonggede-Bogor, sekolahini

didirikan suatu wujud turnt serta dalam pembangunan generasi muda dan

kepedulian dalam meningkatkan mutu pendidikan, baik dibidang IPTEK

maupun IMTAQ, serta membekali siswa dengan keterampilan melalui

penyaluran minat dan pengembangan bakat, sebagai bekal masa depan siswa.

Untuk itu, sejalan dengan penerapan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan), MTs mathIaul anwar telah menyediakan sarana dan prasarana

yang memadai untuk penyelenggaraall pendidikall yang senantiasa membina

prestasi siswa dengan aktifitas yang baik dan terarah. Lokasi tersebut letaknya

sangat stategis, kOlldisi wilayah di sekitar sekolah tersebut sangat tenang dan

aman.

MTs Mathlaul Anwar Bojonggede-Bogor berdiri ditas tanah seluas 850

M2 dengan luas bangunan 300 M2, luas halaman 50 M2, lapangan olahraga

seluas 100 M2, lapangan upacara 150 M2, luas kebun 50 M2 dan pagar

(32)

Untuk menyalurkan bakat siswa, sekolab menyediakan sarana-sarana berupa kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler berupa Pramnka, PMR, Paskibra, Olahraga dan kegiatan keagamaan kbususnya Agama Islam.

Dalam memperingati hari-hari besar Nsional maupun hari-hari OOsar keagamaan, OSIS MTs mathlaul Anwar selalu turut aktif merayakarmya, seperti peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Hari Kebangkitan Nasional Hri Pendidikan nasional Ism' Mi'raj dan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Visi, misi dan tujuan MTs Mathlaul Anwar adalab:

Visi Tercapainya mutu pendidikan dan menjadikan anak didik yang OOrakhlak mulia.

Misi : -. Menciptakan suasana yang kondnktif, antara guru, siswa, orang tua dan masyarakat.

-. Menumbuhkan potensi yang handal dalam ilmu agama dan umum yang didasari iman dan taqwa.

Tujuan : Meningkatnya mutu proses belajar mengajar yang Islami.

Keadaan Guru, Siswa, Sarana Prasarana, dan Struktur Organisasi Mts Mathlaul Anwar

a. Guru MTs Mathlaul Anwar

(33)

Tabell

Keadaan guru MTs Mathlaul Anwar menurut jenis kelamin, pendidikan dan bidang tugas

No Nama LIP Pendidikan Bidang Tugas

1 Mustofa Azmi ZA L SLTA Kepala Madrasah

2 A. Masduki, Drs L SI Ketua Yayasan

3 H. Syamsudin L SLTA Guru Agama

4 M. Thoha Muslim L SLTA Guru Fiqih

5 HarunSatibi L SLTA BP/BK

6 Usman Ibrahim L SLTA PKM Kurikulum

7 Anwar Masakti, S.Ag L SI Guruagama

8 H. Moh. Ali Ruhdiat L SLTA Guru

9 A. Jayadih, S.Ag L SI Guruagama

10 lmas Masiah, A.Md P D2 Guru

11 H. Iwan Gunawan, S.Ag L SI Guru Agama

12 Abd. Rojak L SLTA PKM Kesiswaan

13 Endang Fauzi, S.Pd L SI Guru Agama

14 Farida, S.S P SI Guru Komputer

15 Iswahyudi, S.E L SI Guru

16 A. Komarudin, S.Ag L SI Guru Agama

17 H. Saiman, S.Ag L SI PKM SAR-PRAS

18 Jaenabun, S.Ag P SI Guru Agama

19 Sholahudin, S.Ag L SI Guru Agama

20 Ismawati, SPdi P SI Guru Agama

21 Tugis Mulyana, SPdi L SI Guru Agama 22 Dede farida, SPdi P SI Guru Agama

23 Nining Karoini R P SOO Guru

24 Iswandi, S.Ag L SI Guru Agama

25 Jhul Fikri, SHi L SI Guru Agama

26 Taumkurahmah, S.Ag L SI Guru Agama

[image:33.526.48.457.127.697.2]
(34)

28 Marhaenih P SLTA KepalaTU

29 Dienul Hayati P SLTA TU/ Bendahara

30 Endah Maulidah P SLTA Pustakawan

31 A. Akromi, S.E L S1 Pegawal Administrasi

32 Abdullah Saldih L SD Penjaga Sekolah

33 Wagimah L SMP Pegawai Kebersihan

b. Siswa

Maksud siswa disini adalah siswa yang menjadi objek penelitian penulis di

sekolah MTs Mathlaul Anwar. Siswa di sekolah ini berjumlah 494, dengan

siswa lald-1al 264 dan siswi perumpuan 230. untuk lebih je1almya dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel2

Keadaan siswa MTs Mathlaul Anwar menurut jenis kelamin

Kelas Laki-Iaki Perempuliln Jumlah

1 102 72 174

II 95 76 171

III 67 82 149

Jumlah 264 230 494

c. Sarana dan Prasarana

Sarana prasarana ini sangat menunjang alau mendukung sekali untuk

proses be1ajar mengajar. Bila sarana prasarana terpenuhi dengan baik maka

proses belajar mengajar yang ada didalam kelas akan beIjalan lancar dan balk,

jika sarana prasarana tidak terpenuhi maka proses belajar mengajar lidak akan

beljalan dengan baik dan lancar. Untuk lebih jelasnya sarana prasarana MTs

[image:34.528.56.458.119.512.2]
(35)

Tabel3

Keadaan sarana dan prasarana MTs MathIaul Anwar menurut jumlah dan kondisinya

No Sarana Prasarana Jumlah Kondisi 1 Jumlah Bangunan 1 Unit Baik

2 Status Bangunan Milik sendiri

3 Keadaan Banguna.ll Semi Pemtanen 4 Jumlah Ruang Belajar 12 Buab Baik

5 Jumlah Papan Statistik IBuah Baik 6 Ruang Kepala Sekolah I Unit Baik

7 RuangGuru I Unit Rusak Ringan

8 Ruang Tata Usaha I Unit Rusak 9 Ruang Perpustakaan I Unit Rusak 10 Ruang Laboraturium IPA I Unit Baik

11 Ruang Ketera.111pilan IBuab Baik 12 Ruang Musal1a I Unit Rusak 13 RuangUKSIPMR IBuah Baik 14 RUa.llgOSISIPra.111uka I Unit Rusak

15 RuangBP/BK I Unit Rusak

16 Ruang Aula Serbaguna I Buah Rusak Ringa.l1 17 Ruang Toilet Guru 2Buah

1 Buah Rusak 1 Buah Baik 18 Ruang Toilet Muri 2Buab

1 Buah Rusak

lBuah Baik

19 Mejal Ba.l1gku Murid 240 Buah Baik 20 Mejal Kursi Guru 12Buah

4 Buah Rusak

8Buah Baik

[image:35.526.66.454.124.715.2]
(36)

22 Lemari 3 Buah

2Buah Baik

1 Buah Rusak

23 RakBuku 3 Buah Baik

2Buah Baik

1 Buah Rusak

24 Kursi Tamu lBuah Baik

25 Sarana Air Bersih Baik

26 Sarana Penerangan 15 Unit Baik

27 SaranaTU 1 Unit Baik

28 Sarana 01ahraga I Unit Baik

(37)

Struktur Organisasi MTs Mathaul Anwar

Ketua Yayasan

Ahmad Masduki

I

I

Bendahara

Kepala Sekolah

Tata Usaha

Dinul Hayati

Mustofa Azmi. ZA

Marhaenih

I

I

I

I

PKM Kurikulurn

PKM SAR-PRAS

PKM Kesiswaan

BPIBK

Usman Ibrahim

H. Saiman, AR, S.Ag

Abdul Rojak

Harun Satibi

WaH Kelas

Dan Guru

(38)

B. Deskripsi Data

Jumlah responden yang menjadi sampel adalah sebanyak 40 anak, dengan 25 item pertanyaan. Pengukuran angket yang digunakan adalah teknik prosentase, yang kemudian disampaikan pOOa setipa tabelnya. Dalam penelitian ini juga dilakukan observasi dan wawancara terhadap pimpinan sekolah, guru dan siswa MTs Mathlaul Anwar Bojonggede-Bogor.

[image:38.524.47.462.108.513.2]

Deskritif data dengan teknik prosentase: Tabel I

Siswa mengikuti shalat dzuhur berjama'ah

Alternatif Jawaban F %

Selalu 0 0

Sering 0 0

Jarang 34 85%

Tidak Pernah 6 15%

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui porsentase siswa yang mengikuti Jarang shalat dzuhur beJjama'ah sebesar 85%, responden yang menjawab karena tidak pernah sebesar 15 %sedangkan responden yang menjawab selalu 0% dan responden yang menjawab sering 0%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa tersebut (responden) jarang mengikuti shalat zhumur beIjama'ah setelah pulang sekolah.

Tabel2

Siswa mengikuti kultum sebelum shalat berjama'ah

Alternatif Jawaban F %

Selalu 2 5%

Sering 0 0%

Jarang 10 25%

Tidak Pernah 28 70%

[image:38.524.47.461.559.707.2]
(39)

menjawab selalu sebesar 25 % sedangkan responden yang menjawab sering 25%

dan responden yang menjawab jarang 5%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar siswa tersebut (responden) tidak pemah mengikuti cerarnah agarna di

sekolah.

Tabel5

Siswa yang mengikuti maulid Nabi SAW

Alternatif Jawaban F 0/0

Selalu 20 50%

Sering 5 12,5%

Jarang 5 12,5%

TidakPemah 10 25%

Jumlah 40 100

Berdasarkan taOOI diatas, dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab selalu sebesar 50%, responden yang menjawab sering sebesar 12,5 %

sedangkan responden yang menjawab jarang 12,5% dan responden yang

menjawab tidak pemah 25%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian OOsar siswa

tersebut (responden) selalu mengikuti maulid Nabi SAW di sekolah.

Tabel6

Siswa yang mengikuti isra' mi'raj

Alternatif Jawaban F 0/0

Selalu 20 50%

Sering 5 12,5%

Jarang 15 37,5%

TidakPemah 0 0

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab selalu sebesar 50%, responden yang menjawab sering sebesar 12,5 %

[image:39.521.43.457.68.645.2]
(40)

menjawab tidak pemah 0%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa

tersebut (responden) selalu mengiknti isra' mi'raj di sekolah.

Tabel7

Siswa yang mengikuti nuzulul Qur'an

Alternatif Jawaban F %

Selalu 5 12,5%

Sering 0 0

Jarang 20 50%

TidakPemah 15 37,5%

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab

jarang sebesar 50%, responden yang menjawab selalu sebesar 12,5 % sedangkan

responden yang menjawab tidak pemah 37,5% dan responden yang menjawab

sering 0%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian hesar siswa tersebut (responden)

jarang mengikuti nuzulul Qur'an di sekolah.

Tabel8

Siswaセᄋ。ョァ mengikuti kegiatan zlikat fitrah di sekolah

Alternlltif Jawaban F %

Selalu 2 5%

Sering 21 52,5%

Jarang 17 42,5%

TidakPemah 0 0

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab

sering sebesar 52,5%, responden yang menjawab selalu sebesar 5 % sedangkan

responden yang menjawab jarang sebesar 42,5% dan responden yang menjawab

[image:40.522.43.460.143.612.2]
(41)

Tabel9

Siswa yang mengiknti kegiatan infaq di sekolah

Alternatif Jawaban F %

Selalu 20 50%

Sering 15 37,5%

Jarang 5 12,5%

Tidak Pernah 0 0

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab

selalu sebesar 50%, responden yang menjawab sering sebesar 37,5 % sedangkan

responden yang menjawab jarang sebesar 12,5% dan responden yang menjawab

tidak pernah 0%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa tersebut

(responden) selalu mengikuti infaq di sekolah.

TabellO

Siswa yang mengikuti lomba baca Qur'an (MTQ)

Alternatif Jawaban F %

Selalu 2 5%

Sering 0 0

Jarang 10 42,5%

TidakPemah 21 52,5%

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab tidak pernah sebesar 52,5%, responden yang menjawab jarang sebesar

42,5% sedangkan responden yang menjawab selalu 5% dan responden yang

menjawab sering 0%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa tersebut

[image:41.524.47.458.99.548.2]
(42)
[image:42.526.48.460.118.495.2]

Tabel11

Siswa yang mengiknti lomba busanlll muslim! musiimah

Altematif Jawaban F %

Selalu 31 77,5%

Sering 4 10%

Jarang 4 10%

TidakPemah I 2,5%

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab selalu sebesar 77,5%, responden yang menjawab sering sebesar 10%

sedangkan responden yang menjawab jarang 10% dan responden yang menjawab

tidak pemah 2,5%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa tersebut

(responden) selalu mengikuti lomba busana muslim! muslimah di sekolah.

Tabel12

Siswa yang mengikuti lomba pidato kebersihan

Alternatif Jawaban F %

Selalu 0 0

Sering 2 5%

Jarang 19 47,5%

TidakPemah 19 47,5%

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab tidak pemah sebesar 47,5%, responden yang menjawab jarang sebesar

47,5% sedangkan responden yang menjawab sering 5% dan responden yang

menjawab selalu 0%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa tersebut

(responden) tidak pernah dan jarang mengikuti lomba keagamaan (da'wah) di

(43)
[image:43.524.47.458.103.573.2]

Tabel13

Siswa yang mengikuti lomba pidato keagamaan (dakwah)

Alternatif Jawaban F %

Selalu 1 2,5%

Sering 4 10%

Jarang 31 77,5%

Tidak Pernah 4 10%

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden yang

rnenjawab jarang sebesar 77,5%, responden yang menjawab tidak pernah sebesar

10% sedangkan responden yang menjawab sering 2% dan responden yang

menjawab selalu 1%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian OOsar siswa tersebut

(responden) jarang mengikuti lomba pidato keagamaan (dakwah) di sekolah.

Tabel14

Siswa yang mengikuti lomba cerdas-cermat agama di sekolah

Altcrnatif Jawaban F %

Selalu 5 12,5%

Sering 5 12,5%

Jarang 10 25%

Tidak Pemah 20 50%

Jumlah 40 100

Berdasarkan taOOI diatas, dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab tidak pemah sebesar 50%, responden yang menjawab jarang sebesar

25% sedangkan responden yang menjawab sering 12,5% dan responden yang

menjawab selalu 12,5%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa tersebut

(44)
[image:44.524.47.460.96.573.2]

Tabel15

Siswa yang mengikuti hafalan Qur'andisekolah

Altematif Jawaban F %

Seialu 10 25%

Sering 26 65%

Jarang 2 5%

TidakPemah 2 5%

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden yang mertiawab sering sebesar 65%, responden yang menjawab selalu sebesar 25% sedangkan responden yang menjawab jarang 5% dan responden yang menjawab tidak pemah 5%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa tersebut (responden) sering mengikuti hafalan aI-QUI'an di sekolah.

Tabel16

Siswa yang mengikuti lomba kaligrafidisekolah

Altematif Jawaban F %

Selalu 0 0

Sering 0 0

Jarang 0 0

Tidak Pemah 40 100%

Jumlah 40 100

(45)
[image:45.524.44.457.99.570.2]

Tabel17

Siswa yang mengikuti pengajian mingguanl bulanan

Alternatif Jawaban F %

Selalu 17 42,5%

Sering 17 42,5%

Jarang 6 12,5%

Tidak Pernah 0 0

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab selalu sebesar 42,5%, responden yang menjawab sering sebesar 42,5%

sedangkan responden yang menjawab jarang sebesar 12,5% dan responden yang

menjawab tidak pernah 0%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa

tersebut (responden) selalu dan sering mengikuti pengajian mingguan/ bulanan di

sekolah.

Tabel18

Siswa yang mengikuti Membaca Yasin setiap han jum'at

Alternatif Jawaban F %

Selalu 20 50%

Sering IS 37,5%

Jarang 5 12,5%

Tidak Pernah 0 0

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab selalu sebesar 50%, responden yang menjawab sering sebesar 37,5%

sedangkan responden yang menjawab jarang sebesar 12,5%dan responden yang menjawab tidak pernah 0%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa

tersebut (responden) selalu dan sering mengikuti pengajian mingguan/ bulanan di

(46)
[image:46.525.46.460.99.570.2]

Tabel19

Kegiatan keagamaan yang berpengaruh positif terhadap siswa

Alteruatif Jawaban F 0/0

SangatBaik 5 12,5%

Baik 15 37,5%

Sedang 20 50%

KurangBaik 0 0%

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabe1 diatas, dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab sedang sebesar 50%, responden yang menjawab baik sebesar 37,5%

sedangkan responden yang menjawab sangat baik sebesar 12,5% dan responden

yang menjawab kurang baik 0%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar sis\\ia

tersebut (responden) mengganggap baik kegiatan keagamaan dan mempunyai

pengaruh positif di sekolah.

Tabel20

Kegiatan keagamaan yang berpengaruh terhadap ukhnwah siswadisekolab

Alteruatif Jawaban F %

Sangat Baik 0 0%

Baik 0 0%

Sedang 10 25%

Kurang Baik 30 75%

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab kurang baik sebesar 75%, responden yang menjawab sedang sebesar

25% sedangkan responden yang menjawab baik sebesar 0% dan responden yang

menjawab sangat baik 0%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa

tersebut (responden) mengganggap kurang baik kegiatan keagamaan dan tidak

(47)

Tabel21

Peran kegiatan keagamaan dalam ukhuwah Islamiyah di sekolah

Alternatif Jawaban F 0/0

SangatBaik 0 0%

Baik 0 0%

Sedang 10 25%

KurangBaik 30 75%

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab kurang baik sebesar 75%, responden yang menjawab sedang sebesar 25% sedangkan responden yang menjawab baik sebesar 0% dan responden yang menjawab sangat baik 0%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa tersebut (responden) mengganggap kurang baik kegiatan keagarnaan dan tidak mempunyai pengaruh positif di sekolah.

Tabel22

Kegiatan keagamaan yang wajib diikuti oleh siswa

Alternatif Jawaban F 0/0

Sangat Wajib 0 0%

Wajib 5 12,5%

Kurang wajib 20 50%

Sarna Sekali Tidak 15 37,5%

Jumlah 40 100

[image:47.526.48.462.106.601.2]
(48)

Tabel23

Peran ukhnwah (persaudaraan) diantara ternan! siswa

Alternatlf Jawaban F 0/0

SangatBaik 36 90%

Baik 4 10%

Sedang 0 0%

KurangBaik 0 0%

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden yang

me!1iawab sangat baik sebesar 90%, responden yang rnenjawab baik sebesar 10%

sedangkan responden yang rnenjawab tidak baik sebesar 0% dan responden yang menjawab sarna sekali tidak baik 0%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

siswa tersebut (responden) mengganggap baik kegiatan keagarnaan dan

mempunyai pengaruh positif di sekolah.

[image:48.525.44.457.125.570.2]

Tabel24

Ukhuwah yang terjalin diantara guru dengan siswa

Alternatif Jawaban F 0/0

Sangat Baik 20 50%

Baik 15 37,5%

Sedang 0 0%

Kurang Baik 5 12,5%

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden yang

me!1iawab sangat baik sebesar 50%, responden yang menjawab baik sebesar

37,5% sedangkan responden yang menjawab Sedang 0% dan responden yang

menjawab kurang baik 12,5%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa

tersebut (responden) mengganggap baik kegiatan keagarnaan dan mempunyai

(49)

Tabel25

Ukhuwah yang terjalin diantara sesama guru

Alteruatif Jawaban F %

SangatBaik 36 90%

Baik 4 10%

Sedang 0 0%

KurangBaik 0 0%

Jumlah 40 100

Berdasarkan taOOl diatas, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat baik seOOsar 90%, responden yang menjawab baik seOOsar 10% sedangkan responden yang menjawab sedang 0% dan responden yang menjawab kurang baik 0%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa tersebut (responden) mengganggap baik kegiatan keagamaan dan mempunyai pengaruh positif di sekolah.

C. Analisa Data Dengan Teknik Korelasi

Analisa data merupakan bagian dari metode ilmiah untuk memberikan arti dan makna dalam menja\\"llb masalah penelitian. Langkah awal dalam

menganalisa data adalah proses kuantitatif data atau memberikan nilai terhadap jawaban angket, angket yang disajikan mengenai kegiatan keagamaan (variaOOl X) dan ukhuwah Islamiyah (variabel V).

Tabel26

Kegiatan Keagamaan MTs Mathlaul Anwar No Respouden

L

I 31

2 27

[image:49.524.47.460.97.515.2]
(50)

4

31

5

35

6

37

7

28

8

31

9

32

10

33

11

41

12

35

13

25

14

33

15

24

16

27

17

40

18

33

19

31

20

27

21

30

22

30

23

26

24

29

(51)

25

30

26

42

27

22

28

22

29

26

30

28

31

26

32

30

33

34

34

27

35

26

36

27

37

33

38

26

39

31

40

34

Jumlah

1211

[image:51.525.100.454.83.573.2]

Untuk mengetahui nilai rata-rata kegiatan keagamaan yang memberikan

gambaran umum dari suatu pengamatan, maka menggunakan rumus:

Mx= LX N

MX= Mean

(52)

Data tentang kegiatan keagamaan siswa hila dikelompokkan dari nilai tertinggi sampai terendah rata-ratanya dapat diketahui dengan menggunakan rumus:

Mx=LX

N

Mx=1211

40

= 30,27

Nilai Kegiatan Keagamaan di MTs Mathlaul Anwar adalah 30,27 nilai tertingginya adalah 42, dan nilai terrendahnya 25.

Tabel27

Ukhuwah Islamiyah MTs Mathlaul Anwar No Responden

L:

1 31

2 31

3 33

4 30

5 28

6 35

7 25

8 43

9 44

10 30

11 19

[image:52.525.58.455.146.710.2]
(53)

13 33

14

32

15

29

16

33

17

31

18

28

19

41

20

40

21

35

22

23

23

27

24

40

2S

36

26

34

27

25

28

23

29

28

30

25

31

28

32

22

33

34

(54)

35 29

36 38

37 31

38 30

39 32

40 36

Jumlah 1254

Untuk mengetahui nilai rata-rata ukhuwah Islamiyah MTs Mathlaul

Anwar yang akan memberikan gambaran umum dari suatu pengamatan, maka

menggunakan mnlUS:

My=

IY

N

My=Mean

1:Y

= Jumlah nilai variabel y

N = Number of cases

Data tentang ukhuwah Islamiyah MTs Mathlaul Anwar nilai tertinggi

sampai terrendah rata-ratanya dapat diketahui dengan menggunakan rumus:

My=

IY

N

My= 1254 40

= 31,35

Nilai rata-rata ukhuwah Islamiyah di MTs Mathlaul anwar adalah 31,35,

(55)

Tabel28

Peran Kegiatan Keagamaan Dalam Meningkatkan ukhuwahIslamiyah

DiMTs Mathlaul Anwar

No.

X

Y

X

2

y

2

X.y

Responden

1 31 31 961 961 961

2 27 31 729 961 837

3 31 33 961 1089 1023

4 31 30 961 900 930

5 35 28 1225 784 980

6 37 35 1369 1225 1295

7 28 25 784 625 700

8 31 43 961 1849 1333

9 32 44 1024 1936 1408

10 33 30 1089 900 990

11 41 19 1681 361 779

12 35 26 1225 676 910

13 25 33 625 1089 825

14 33 32 1089 1024 1056

15 24 29 576 841 696

16 27 33 729 1089 891

17 40 31 1600 961 1240

18 33 28 1089 784 924

19 31 41 961 1681 1271

20 27 40 729 1600 1080

21 30 35 900 1225 1050

22 30 23 900 529 690

23 26 27 676 729 702

24 29 40 841 1600 1160

25 30 36 900 1296 1080

(56)

=

27

22

25

484

625

550

28

22

23

484

529

506

29

26

28

676

784

728

30

28

25

784

625

700

31

26

28

784

784

700

32

30

22

900

484

660

33

34

34

1156

1156

1156

34

27

36

729

1296

972

35

26

29

784

841

754

36

27

38

784

1444

1026

37

33

31

1089

961

1023

38

26

30

784

900

780

39

31

32

961

1024

992

40

34

36

1156

1296

1224

Jumlah

1211

1254

37904

40620

38010

Untuk mengetahui korelasi dua variabel yang diuji maka angka diatas dimasukkan kedalam rumus statistik product moment:

Rxy= N.LXY -O::X)(LY)

セサnNlxR

-(LXi

RN.Ly

2_(Ly2)}

40x38010-(1211)(l254)

セサTPクSWYPT

-(1211)2 R40x40620 - (1254)2}

1520400-1518594

= '-J'F-{l

'='=51:=:'6:'C

16:::'0=-

ZGcQTZ]ZGVVZ]ZUZZZBRQセスサfMBVRZ][TZZZBXPBBZGP]MWcャ

5==7':':25:716

C"f}

1806

=

セNェfNZGRUGZZZYc]U

3':::2C=547.:7';';'6

=

1806

50944

50944,33704

1806

50944

(57)

Keterangan:

Df= Degrees Of Freedom

N = Number Of Case

Nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan

Setelah mengetahui rumus yang digunakan dalam meneari derajat

kebebasannya maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah memasukkan

angka-angka yang ada untuk mengetahui tingkat signifikansi dan hubungan kedua Jika dilihat berdasarkan pada harga 'r' tabel tersebut, rxy lebih keeil

daripada harga 'r' tabel, baik pada taraf signifikansi 5% (0,03 < 0,325), maupun

pada taraf signifikansi I% (0,03 < 0,418). Dengan demikian hipotesa altematif

menyatakan terdapat hubungan negatif antara kegiatan keagamaan dengan

Ukhuwah Is1arniyah siswa MTs Mathlaul anwar Bojonggede-Bogor. Artinya,

tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kegiatan keagamaan dengan

ukhuwah Islarniyah siswa MTs Mathlaul Anwar bojonggede-Bogor, maka

hubungan yang teIjadi antara kedua variabel tersebut negatif (ditolak).

Setelah penuIis melakukan perhitungan diatas temyata angka korelasi

antara variabel X bertanda negatifterhadap variabel Y, hal ini didasarkan dengan

memperhatikan keeilnya hasil yang diperoleh sebesar 0,03. Dengan perolehan

angka korelasi 0,03 maka variabel X dan variabel Y termasuk korelasi negatif.

Jadi dalam penelitian ini, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

kegiatan keagamaan tidak memiliki peranan penting dalam meningkatkan

Ukhuwah lslamiyah siswa. Hal ini mengandung pengertian bahwa kegiatan

keagamaan siswa tidak berhubungan erat dengan nilai ukhuwah siswa yang

diterapkan disekolah.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan antara kedua variabel

(kegiatan keagamaan dan ukhuwah islamiyah siswa) diatas signifikan atau tidak,

maka "r" hasil perhitungan dibandingkan dengan "r" tabel. Tetapi sebelum penulis

membandibgkan maka terlebih dahulu harus dieari derajat kebebasannya atau df

(Degrees Of Freedom) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(58)

Df=N-Nr

=40-2

=38

Dengan memeriksa tabel 'r' product moment ternyata dengan df sebesar

38, pada taraf signifikansi 5% diperoleh 'r' tabel = 0,325, sedangkan pada taraf

signifikansi 1% diperoleh 'r' tabel = 0,418.

D. Interpretasi Data

Setelah melakukan perhitungan analisa korelasi, selanjutnya penulis

melakukan interpretasi data. Berdasarkan data-data yang telah penulis analisa

mengenai peran kegiatan keagamaan dalam meningkatkan ukhuwah Islamiyah

di MTs Mathlaul Anwar, maka penulis menginterpretasikan bahwa betapa

sangat kurangnya peran kegiatan keagamaan dalam meningkatkan ukhuwah

Islarniyah di MTs Mathlaul Anwar, hal ini dapat dilihat betapa sangat

kurangnya (negatif) keberadaan kegiatan keagamaan (tabel 38), dengan

senantiasa memperkenalkan dan mengajarkan materi tentang persaudaraan yang teJjalin dengan erat diantara siswa dengan siswa, guru dengan guru, dan

siswa dengan guru (lihat tabel 25, 26, 27) yang tujuannya tidak lain adalah

agar seluruh keluarga besar MTs Mathlaul Anwar menjadikannya sebagai

suatu keluarga yang kokohdantidak dapat terpecah belah (menjadi musuh). Selain itu para siswa tidak antusias mengikuti kegiatan keagamaan, dan

kegiatan keagamaan itu sendiri jarang (tidak pernah) diadakan di sekolah,

sekalipun diadakan itu hanya pada hari-hari besar saja (maulid Nabi, Isra'

mi'raj, nuzulul Qur'an, zakat, infaq, shadaqoh, pembacaan Yasin, dan

pengajian bulanan) sehingga siswa tidak mengikuti atau mengetahui tentang

ajaran-ajaran Rasululaah SAW yang disampaikan kepada umatnya.

Ukhuwah yang ada di MTs Mathlaul Anwar sudah teIjalin baik

berdasarkan sekolah yang mempunyai nama Islam. Ajaran Islam pun sudah

diterapkan berdasarkan bidang studi yang banyak mengandung materi tentang

(59)

saran hasil penelitian, maka penulis menyimpulkan data sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari bab I sampai dengan bab IV, maka penulis dapat

menyimpulkan sebagai berikut:

• Dari data yang diperoleh melalui angket bahwa kegiatan keagamaan siswa

kurang baik hal ini berdasarkan pada skor angket yang diperoleh tentang

kegiatan keagamaan.

• Dari data yang diperoleh penulis melaui hasil wawancara menunjukkan

bah

Gambar

DaftarTabel I Variabel Penelitian
Tabell
KeadaanTabel2 siswa MTs Mathlaul Anwar menurut jenis kelamin
Tabel3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data pada Gambar 1.4 dapat diketahui bahwa angka kejadian Plebitis pada bulan Januari - Maret 2015 bersifat fluktuatif yaitu mengalami penurunan pada bulan Februari dan

Menurut Manahan P Tampubolon (2004:13) Manajemen operasional didefinisikan sebagai manajemen proses konversi, dengan bantuan fasilitas seperti : tanah, tenaga kerja,

Sedangkan pada lintasan dua diidentifikasi zona reservoar berada pada kedalaman sekitar 2500 – 4000 m di bawah permukaan dengan rentan nilai resistivitas 32 - 1024 Ω m

Pemodelan laju aliran mol dan temperatur untuk seluruh sistem dianalogikan dengan reaksi pada reaktor, dengan asumsi perbandingan antara keluaran fasa cair dan

Pada pertemuan tatap muka antara Daru dengan Lentera, yang mana mestinya sudah ada pengumpulan seluruh sisa majalah, ternyata Lentera mengumpulkan 20 dari 500

Proses bisnis yang diusulkan pada penelitian ini dimulai dari pelanggan masuk ke website terlebih dahulu sebelum melakukan pemesanan, setelah itu pelanggan memesan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peranan Camat Dalam Mewujudkan Tata Pemerintahan Yang Baik (Good Governance ) di Kantor Kecamatan Buru.. Teknik pengumpulan data

20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha