• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi antarpribadi antara guru dan murid dalam memotivasi belajar di Sekolah Dasar Annajah Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Komunikasi antarpribadi antara guru dan murid dalam memotivasi belajar di Sekolah Dasar Annajah Jakarta"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ANTARA

GURU DAN MURID DALAM MEMOTIVASI BELAJAR

DI SEKOLAH DASAR ANNAJAH JAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

IDA NURHAYATI NIM. 1110051000083

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)
(3)
(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan untuk memeroleh gelar Strata 1 (S.1) di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari penulisan ini terbukti bukan karya asli saya atau

merupakan hasil plagiat dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, September 2014

(5)

ii Ida Nurhayati, 1110051000083

Komunikasi Antarpribadi Antara Guru Dan Murid Dalam Memotivasi Belajar di Sekolah Dasar Annajah Jakarta

Komunikasi antarpribadi dalam sebuah lembaga pendidikan yang berbasis pesantren yang merupakan akar budaya pendidikan tradisional Islam di Indonesia merupakan bagian dari rangkaian pembinaan yang diberikan pada peserta didiknya. Siswa yang notabene adalah anak-anak yang masih belum punya pendirian memerlukan bimbingan yang lebih dan mendalam terutama dalam hal agama, agar mereka mempunyai arah tujuan hidup yang baik.

Dalam proses belajar mengajar, tentu dinamika prilaku siswa perlu diperhatikan. Siswa akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan baik secara fisik dan nonfisik atau psikisnya. Hal ini memerlukan bimbingan yang mendalam serta motivasi yang efektif dalam proses belajar mengajar. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh guru dalam memotivasi belajar siswa? Bagaimana pesan komunikasi antarpribadi yang diberikan guru dan siswa? Menjadi menarik untuk diamati dan diteliti.

Teori yang digunakan adalah sosiometri, sosiometri merupakan suatu metode pengumpulan serta analisis data mengenai pilihan, komunikasi, dan pola interaksi antar-individu dalam kelompok. Dapat dikatakan bahwa sosiometri adalah kajian dan pengukuran pilihan sosial. Sosiometri disebut pula sebagai sarana untuk mengkaji “tarikan” (attraction) dan tolakan (repulsion) anggota-anggota suatu kelompok.

Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu dengan melakukan observasi langsung, melakukan wawancara dan mencari data-data pendukung, seperti data-data sekolah mengenai program pendidikan, kelebihan sekolah, kurikulum sekolah serta kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sekeloh.

Dalam penelirtian ini peneliti ini peneliti mendapatkan bentuk komunikasi antarpribadi sebagai upaya memotivasi belajar dengan beberapa cara, yakni dengan cara bercerita,memutarkan video, memberikan hadiah, memberikan

(6)

Alhamdulillah segala puji atas kebesaran dan keagungan allah SWT, tuhan

yang telah menciptakan dan memberikan kesempurnaan. Segala puji dan syukur

atas limpahan kasih saying yang diberikan Allah Rabbul alamin yang telah

member kenikmatan dunia sebagai lading infestasi semua amal untuk

menghantarkan kepada kehidupan akhirat. Semoga Allah senantiasa mengampuni

atas segala kesalahan dan kealfaan terhadap syahadat yang belum mampu

termanifestasi dalam kehidupan.

Solawat serta salam senantiasa tercurah atas junjungan dan panutan alam

yang menjadi penuntun dan pencerah ummat Islam menuju agama yang ikhlas

sebagai agama yang benar-benar rahmatan lil alamin yang kelak di yaumujaza’

akan mendapatkan syafaat ‘ujma dari baginda nabi Muhammad SAW.

Ucapan terimakasih tak terhingga kepada semua pihak yang berjasa dalam

penulisan skripsi ini, diantaranya:

1. Dr. Arief Subhan, M.A Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

2. Bapak Rahmat Baihaky M.A selaku ketua juruasan Komunikasi Penyiaran

Islam yang menginspirasi, serta sekertaris jurusan Ibu Fita Fathurokhmah,

M.Si. yang sangat perhatian dan pengertian terhadap mahasiswanya.

3. Ibu ummi Musyarafah, MA pembimbing yang senantiasa mengarahkan dan

memberikan saran serta masukan terhadap penulis disela-sela kesibukan

(7)

iv

atas ilmu dan pengetahuan yang telah diberikan semoga bermanfaat di dunia

sampai akhirat.

5. Kedua orang tua terbaik di dunia, Bapak M. Sidik (alm) semoga abi bisa

melihat ini semua dari surga dan Ibu Asidah yang menjadi alasan

penyemangat utama penulis dalam menghadapi kendala selama penulisan ini.

Terimakasih atas segala dukungan moril dan materil yang tak pernah putus

dicurahkan pada penulis.

6. Ustadz Sofyan selaku Kepala SekolahSDI Annajah Jakarta, Ustadz Awal

selaku Guru umum merangkap bagian administrasi di SDI Annajah Jakarta

yang bersedia untuk diwawancara dan semua Guru yang membantu penulis

mencari informasi ditempat penelitian.

7. Seluruh siswa SDI Annajah yang sudah membantu dalam memberikan data

dan informasi kepada penulis.

8. Untuk teman terdekat Muhammad Imaduddin yang selalu memberikan

semangat dan motivasi penulis dalam penyusunan skripsi ini.

9. Dan untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses

pembuatan skripsi.

Akhirnya penulis hanya dapat berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi diri penulis dan juga pembaca pada umumnya. Dapat menjadi

sumber pengembangan keilmuan khususnya di bidang bimbingan dan penyuluhan

(8)

Ciputat, 30 September 2014

(9)

vi LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Metodologi Penelitian ... 7

E. Tinjauan Pustaka ... 8

F. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II LANDASAN TEORI A. Komunikasi ... 11

1. Definisi Komunikasi ... 11

2. Definisi Komunikasi Antarpribadi ... 13

3. Komponen Komunikasi Antarpribad ... 15

4. Tujuan Komunikasi Antarpribadi ... 19

5. Tahap-tahap Hubungan Antarpribadi ... 21

6. Teori Hubungan Antarpribadi... 23

B. Motivasi ... 26

1. Pengertian Motivasi ... 26

2. Fungsi Motivasi ... 27

3. Jenis Motivasi ... 29

(10)

8. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa ... 34

BAB III GAMBARAN UMUM SDI ANNAJAH JAKARTA A. Sejarah Singkat ... 37

B. Struktur Kepengurusan SDI Annajah Jakarta ... 38

C. Visi Misi SDI Annajah Jakarta ... 39

D. Program Pendidikan ... 40

E. Kurikulum ... 44

F. Kegiatan di SDI Annajah Jakarta ... 44

G. Alamat SDI Annajah Jakarta ... 45

H. Kelebihan SDI Annajah Jakarta ... 45

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS A. Upaya yang Dilakukan Guru Dalam Memotivasi Belajar Siswa SDI Annajah Jakarta ... 47

B. Pesan Komunikasi Antarpribadi yang Diberikan Guru Pada Siswa SDI Annajah Jakarta ... 51

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 55

(11)

viii

Tabel 1 : Struktur Kepengurusan SDI Annajah Jakarta

(12)

Lampiran 1. Surat Bimbingan Skripsi dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian dan Wawancara dari Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 3. Surat Keterangan Penelitian dari SDI Annajah Jakarta

Lampiran 4. Pedoman Wawancara

(13)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi adalah inti semua hubungan sosial apabila orang telah

mengadakan hubungan tetap, maka sistem komunikasi yang mereka lakukan

akan menentukan apakah sistem tersebut mempererat atau mempersatukan

mereka mengurangi ketegangan atau melenyapkan persengketaan apabila

muncul.

Relasi antar manusia dibangun melalui komunikasi, dengan

komunikasi dengan kata lain komunikasi menjadi sarana yang ampuh untuk

membangun sebuah relasi antara kita dengan orang lain1.Komunikasi

interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah proses pertukaran

informasi serta pemindahan pengertian antara 2 orang atau lebih di dalam

suatu kelompok manusia kecil dengan berbagai efek dan umpan balik (feed

back ).

Berkomunikasi merupakan keharusan bagi manusia. Manusia

membutuhkan dan senantiasa berusaha membuka serta menjalin komunikasi

atau hubungan dengan sesamanya. Selain itu ada sejumlah kebutuhan manusia

di dalam diri manusia yang hanya dapat dipuaskan dengan lewat komunikasi

dengan sesamanya. Dalam komunikasi antarpribadi, seseorang dapat dengan

mudah menduga informasi masuk pada ranah isi tertentu dan ranah lainnya,

yang tidak berhubungan dengan aspek lain dari pengalaman seseorang.2

1

Agus M. Hardjana, Komunikasi Interpersonal & Interpersonal, (Yogyakarta: Kansius, 2003)

2

(14)

Salah satu indikator bahwa manusia adalah makhluk sosial adalah

perilaku komunikasi antarmanusia. Manusia tidak dapat hidup sendiri, pasti

membutuhkan orang lain. Kecendrungan ini dapat dilihat dalam kehidupan

sehari-hari yang menunjukan fakta bahwa semua kegiatan yang dilakukan

manusia selalu berhubungan dengan orang lain.

Komunikasi antarpribadi juga sangat penting bagi kebahagiaan hidup

kita. Komunikasi antarpribadi membentuk perkembangan intelektual dan

sosial kita. Sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu berkeinginan untuk

berbicara, tukar menukar pikiran, mengirim dan menerima informasi, berbagi

pengalaman, dan bekerja sama dengan orang lsin untuk memenuhi kebutuhan

hidup.

Interaksi manusia dengan manusia menunjukan bahwa setiap orang

memerlukan bantuan dari orang lain di sekitarnya. Untuk itu ia melakukan

komunikasi. Dapat dikatakan bahwa secara kodrati manusia merasa perlu

berkomunikasi sejak masih bayi sampai akhir hayatnya, atau ungkapan lain

untuk menggambarkan hal ini adalah tiada kehidupan tanpa berkomunikasi.

Salah satu komunikasi yang frefekuensi terjadinya cukup tinggi adalah

komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi. Oleh karena

frefekuensi terjadinya cukup tinggi, tidak mengherankan apabila banyak orang

menganggap bahwa komunikasi interpersonal itu mudah dilakukan seperti

orang makan dan minum.3

Pendidikan adalah proses untuk memberikan manusia berbagai macam

situasi yang bertujuan memberdayakan diri.4 Ilmu pendidikan Islam

3

Suranto AW, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011)

4

(15)

merupakan prinsip, struktur, metodologi, dan objek yang memiliki

karakteristik epistimologi islam. Oleh karena itu pendidikan Islam sangat

bertolak belakang dengan ilmu pendidikan non-Islam.5

Pendidkan memang sangat penting dalam perkembangan anak, tidak

hanya pendidikan yang bersifat umum saja tetapi pendidikan yang berbasis

agama pun sangat penting diterapkan kepada anak, karena dengan pondasi

agama yang kuat akan membimbing anak ke jalan yang benar. Dan dengan

agama pula akan menciptakan akhlak yang mulia dimana kebanyakan orang

tua lebih mengacu atau mengarahkan anak-anak mereka hanya kepada

pendidikan yang bersifat umum dan mengenyampingkan pendidikan agama.

SDI Annajah merupakan sekolah formal dimana di dalamnya terdapat

pendidikan yang berbasis umum dan agama. Berbeda dari kebanyakan sekolah

lainnya, SDI Annajah merupakan sekolah yang berbasis salafi yang mengacu

pada pesantren, dimana murid di bimbing untuk menguasai pelajaran agama.

Dan kelebihan dari sekolah ini adalah anak-anak dituntut untuk mampu dan

menghafal al-Qur’an dan Hadits.

Yang dimaksudkan salafi adalah mengacu kepada pemahan Ahlu

Sunnah Waljama’ah,yaitu pemahan yang sesuai yang diajarkan oleh Nabi dan

mengamalkan amalan yang diajarkan oleh Rasulullah.

Dan di dalam kehidupannya, setiap manusia baik personal maupun

lembaga tidak dapat melepaskan diri dari aktifitas komunikasi, termasuk

didalam lembaga SDI Annajah. Disini, terdapat beberapa anak dari berbagai

daerah dan suku berumpul menjadi satu, mulai dari dalam kota, luar kota

5

(16)

maupun luar pulau, dan mereka memiliki tujuan yang sama yakni untuk

menimba ilmu. Karena pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat besar

dalam meningkatkan eksistensi manusia untuk menghadapi hidup, maka

sepatutnyalah anak-anak dapat perhatian dan mendapatkan kedudukan yang

selayaknya.

Seperti yang di jelaskan dalam Al-Qur’an Q.S. Al-Mujadalah :11, yang

berbunyi:

Artinya: “Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu.” maka berdirilah,

niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah

Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Mujadilah: 11).

Nabi Muhammad SAW juga bersabda :

Dari Abu Hurairoh, ia berkata, Rasulallah saw bersabda, “Tidaklah seorang anak dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah. Lalu kedua orang tuanyalah yang menjadikan ia Yahudi, Nashrani, dan Majusi, sebagaimana dilahirkannya binatang ternak dengan sempurna, apakah padanya terdapat telinga yang terpotong atau kecacatan lainnya?. Kemudian Abu Hurairoh membaca, Jika engkau mau hendaklah baca, (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah

Allah. (Itulah) agama yang lurus.6

Makna dari hadits diatas adalah orang tua yang di maksud di dalam lembaga

sekolah adalah guru, dimana guru sangat berperan penting terhadap muridnya

6

(17)

karena apa yang diajarkan oleh guru akan menjadi acuan atau patokan oleh

murid-muridnya.

Dan di sinilah peran komunikasi interpersonal sangat berpengaruh

pada kehidupan sehari-hari, baik antara guru dengan murid.

Dari latar belakang di atas, penulis mengangkat sebuah judul yaitu

”Komunikasi Antarpribadi Antara Guru dan Murid dalam Memotivasi

Belajar di Sekolah Dasar Annajah Jakarta”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan masalah dalam penelitian ini hanya menganalisis Bentuk

Komunikasi Antarpribadi Antara Guru Dengan Murid Sebagai Upaya

Memotivasi Belajar di SDI Annajah Jakarta. Dan penelitian ini difokuskan

pada Sekolah Dasar Islam kelas 6 pada tahun ajaran 2013-2014. Terdapat

15 siswa yang terdiri dari 11 murid laki-laki dan 4 murid perempuan, dan

jumlah untuk guru yang mengajar terdapat 27 guru dan untuk dikelas 6

terdapat 4 guru yang mengajar dikelas tersebut.

2. Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Bagaimana yang dilakukan oleh guru dalam memotivasi belajar

murid?

b. Bagaimana bentuk komunikasi antarpribadi yang diberikan guru

(18)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Di dalam penelitian ini juga terdapat tujuan penelitian, yang mana

tujuan penelitian ini adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya

sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai. Berdasarkan pokok

permasalahan yang dikemukakan di atas maka, tujuan penelitian kali ini

adalah :

a. Mengetahui upaya yang dilakukan oleh guru dalam memotivasi belajar

murid?

b. Mengetahui pesan komunikasi antarpribadi yang diberikan guru

kepada murid untuk memotivasi belajar?

2. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini memiliki kegunaan baik dari segi teoritis maupun

dari segi praktis, sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

terlibat dalam penelitian :

a. Manfaat Teoritis

1) Untuk tambahan referensi atau bahan perbandingan bagi

pengembangan keilmuan yang sesuai dengan bidangnya

2) Menambah Studi mengenai pola Komunikasi pada lembaga

pendidikan Islam, khususnya jurusan KPI dan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi

b. Manfaat Praktis

1) Bahan panduan dan pertimbangan bagi para pengasuh dan semua

(19)

2) Memberikan sumbangsih bagi pengembangan wacana dakwah.

D. Metodelogi Penelitian

1. Metode Penelitian

Menurut Arikunto pendekatan kualitatif menitik beratkan pada

data-data penelitian yang akan dihasilkan berupa kata-kata melalui

pengamatan dan wawancara.7 Dalam penelitian ini digunakan metode

deskriptif kualitatif, pada penelitian ini digambarkan sebuah fenomena

lapangan melalui pengamatan langsung dan dilakukan wawancara pada

subyek yang telah ditentukan. Kemudian dianalisis untuk mendapatkan

hasil tujuan penelitian.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SDI Annajah Jakarta Srengseng Jakarta Barat pada

bulan Maret-Juni 2014

3. Subjek dan objek penelitan

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitiannya adalah guru,

murid dan wali murid SDI Annajah Jakarta sedangkan objek

penelitiannya adalah penerapan komunikasi antarpribadi dalam upaya

memotivasi belajar di SDI Annajah Jakarta.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dilapangan dilakukan beberapa tehnik,

diantaranya:

7

(20)

a. Observasi, yaitu pengamatan secara langsung di SDI Annajah.

Observasi digunakan untuk mengamati dan mencatat secara cermat

perilaku informan pada saat wawancara maupun melakukan kegiatan

pengembangan bahasa baik di dalam ruangan terapi maupun di

lingkungan. Selain itu observasi ini dilakukan untuk check and

re-check terhadap hasil wawancara.

b. Wawancara, yaitu percakapan yang dilakukan oleh kedua belah pihak

dengan mengajukan beberapa pertanyaan dengan maksud tertentu.

Wawancara merupakan metode utama dalam penelitian ini.Wawancara

secara tatap muka dengan menggali informasi secara mendetail dengan

informan dan informan yang terkait dalam penelitian ini.

Pewawancara mengajukan pertanyaan dan diwawancarai yang

memberikan jawaban. Pewawancara yang dimaksud adalah penulis

dan pihak diwawancarai adalah Kepala Sekolah yaitu Ustadz Sofyan,

Guru yaitu Ustadz Awal, orang tua atau wali murid yaitu Ibu Reni

serta murid SDI Annajah Jakarta yaitu Alula dan Rusyan.

c. Dokumentasi, menggunakan buku-buku atau literature dan arsip-arsip

milik SDI Annajah Jakarta sebagai data penunjang bagi penelitian.

E. Tinjauan Pustaka

Skripsi yang menjadi acuan penulis sebagai contoh dan pembanding

adalah skripsi berjudul :

1. Pola Komunikasi Interpersonal Orang Tua dengan Anak Terhadap

(21)

NIM. 105051001930, menjelaskan bahwa ada hubungan yang signifikan

antara komunikasi interpersonal orang tua dan terhadap motivasi

berprestasi pada anak dan mengupas komunikasi interpersonal di lihat dari

segi kuantitatif.

2. Komunikasi Interpersonal Antar Pengurus di Yayasan Bahrul Hasanah

Pabuaran Bojonggede. Dalam skripsi ini Siti Sabili Jahro NIM.

108051000154, membahas komunikasi interpersonal yang disampaikan

secara formal dan informal. Dengan menggunakan metode ceramah, tanya

jawab dan Musyawarah.

Adapun perbedaan skripsi ini adalah penelitian ini lebih menerapkan pada

komunikasi antarpribadi dengan beberapa cara yang dilakukan seperti

bercerita, memutarkan video, memberikan hadiah, memberikan games,

ulangan, memberikan bimbingan secara pribadi dan mengadakan perlombaan,

sebagai upaya memotivasi belajar.

F. Sistematika Penelitian

Suatu karya ilmiah tidak lepas dari pembahasan yang sistematis guna

memberikan uraian garis besar tentang pokok bahasan dalam setiap bab

penelitian, yang disusun mulai awal hingga akhir, mulai pendahuluan hingga

kesimpulan. Adapun pembahasan dalam skripsi ini meliputi :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi gambaran umum mengenai isi penulisan yang berisi :latar

belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metodelogi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika

(22)

BAB II: LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan mengenai kajian teoritis dari judul yang ada,

uraian-uraian tersebut dipaparkan secara komperehensif, berisi terdiri dari definisi

komunikasi, definisi komunikasi antarpribadi, komponen komunikasi

antarpribadi, tujuan komunikasi antarpribadi, tahap-tahap hubungan

antarpribadi, teori hubungan antarpribadi, pengertian motivasi, fungsi

motivasi, jenis motivasi, sifat motivasi, teori motivasi, ciri-ciri motivasi,

faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi, upaya meningkatkan motivasi

belajar siswa.

BAB III: GAMBARAN UMUM SDI ANNAJAH

Dalam bab ini membahas tentang sejarah singkat, struktur kepengurusan SDI

Annajah Jakarta, visi misi SDI Annajah Jakarta, program pendidikan,

kurikulum, kegiatan di SDI Annajah Jakarta, alamat SDI Annajah Jakarta,

kelebihan SDI Annajah Jakarta.

BAB IV: TEMUAN DAN ANALISIS

Dalam bab ini berisikan terdiri dari upaya yang dilakukan guru dalam

memotivasi belajar siswa SDI Annajah Jakarta, pesan komunikasi antarpribadi

yang diberikan guru pada siswa SDI Annajah Jakarta

BAB V: PENUTUP

(23)

11

KERANGKA TEORI

A. Komunikasi Antarpribadi

1. Definisi Komunikasi

Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan

manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin

mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya, rasa ingin tahu ini memaksa

manusia perlu berkomunikasi.

Kata atau istilah “komunikasi” merupakan terjemah dari bahasa

Inggris Communication yang dikembangkan di Amerika Serikat dan

komunikasi pun berasal dari unsur persurat kabaran, yakni journalism.1

Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin communis yang

artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua

orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa

latin Communico yang artinya membagi.

Sebuah definisi singkat dibuat oleh Harold D. Lasswell bahwa cara

yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab

pertanyaan “Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui

saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya”.2

Everett M. Rogers seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika yang

telah banyak member perhatian pada studi riset komunikasi, khususnya

1

Roudhonah, Ilmu Komunikasi. Lembaga Penelitian(Jakarta: UIN Jakarta dan UIN Press, 2007), cet-1 h. 9

2

(24)

dalam hal penyebaran inovasi membuat definisi bahwa: “Komunikasi

adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu

penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku

mereka”.

Rogers mencoba menspesifikasikan hakikat suatu hubungan dengan

adanya suatu pertukaran informasi (pesan), di mana ia menginginkan

adanya perubahan sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam

menciptakan saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta dalam

proses komunikasi.

Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling

mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak

terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga

menggunakan bahasa nonverbal dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni,

dan teknologi.

Dari pengertian komunikasi tersebut dapat disimpulkan bahwa

komunikasi merupakan suatu proses pertukaran pesan dari satu individu

kepada individu lain dan bisa menghasilkan umpan balik atau respon.

Komunikasi merupakan alat untuk mewujudkan interaksi antara

sesama manusia dalam rangka saling member informasi demi terciptanya

saling memahami dan sebagai bentuk penyatuan persepsi dari berbagai hal

atau masalah yang dihadapi dalam setiap kehidupan manusia.

Karena itu jika kita berada dalam suatu situasi berkomunikasi, maka

(25)

bahasa atau kesamaan arti dari simbol-simbol yang digunakan dalam

berkomunikasi.

Komunikasi bahkan tidak selalu melibatkan manusia dengan manusia.

Namun juga terjadi proses komunikasi antara manusia dengan alam,

manusia dengan binatang, manusia dengan mesin, dan manusia dengan

Sang Pencipta.

2. Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi antarpribadi adalah “komunikasi yang berlangsung antara dua

orang, dimana terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan”.

Komunikasi jenis ini bisa berlangsung secara berhadapan muka (face to

face), bisa juga melalui media telepon.3

Komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka antardua

atau beberapa orang, di mana pengirim dapat menyampaikan pesan secara

langsung dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara

langsung pula.4

Komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah

komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan

setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik

secara verbal maupun nonverbal.5

Komunikasi antar pribadi disini diartikan sebagai salah satu

bentuk dari komunikasi antar manusia yang saling berinteraksi satu

3

Onang Uchyana Effendy, Dimensi-dimensi Komunikasi (Bandung: Alumni, 1981), h. 48

4

Agus M. Harjana, Komunikasi Interpersonal & Interpersonal (Yogyakarta: Kansius, 2003), h. 85

5

(26)

dengan yang lainnya secara bersama dan terjadi proses saling

mempengaruhi diantara kedua belah pihak untuk mencapai kesamaan

makna.

Menurut Devito, komunikasi antarpribadi adalah pengiriman

pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok

kecil orang dengan efek dan umpan balik yang langsung.6

Secara umum komunikasi antarpribadi dapat diartikan sebagai

suatu proses pertukaran makna antara orang-orang yang saling

berkomunikasi. Pengertian proses mengacu perubahan dan tindakan

(action) yang berlangsung terus menerus.

Komunikasi antar pribadi juga merupakan suatu pertukaran, yaitu

tindakan menyampaikan dan menerima pesan secara timbal balik.

Sedangkan makna, yaitu sesuatu yang dipertukarkan dalam proses

tersebut, adalah kesamaan pemahaman diantara orang-orang yang

berkomunikasi terhadap pesan-pesan yang digunakan dalam proses

komunikasi.7

Dari pemahaman atas prinsip-prinsip pokok pikiran yang

terkandung dalam berbagai pengertian tersebut, dapatlah dikemukakan

pengertian yang sederhana, bahwa komuniaksi interpersonal atau

komunikasi anatarpribadi adalah proses penyampaian dan penerimaan

pesan antar pengirim pesan (sender) dengan penerima (receiver) baik

6

Roudhonah, Ilmu Komunikasi. Lembaga Penelitian(Jakarta: UIN Jakarta dan UIN Press, 2007), cet-1 h. 107

7

(27)

secara langsung (primer) apabila pihak-pihak yang terlibat komunikasi

dapat saling berbagi informasi tanpa melalui media. Sedangkan

komunikasi tidak langsung (sekunder) dicirikan oleh adanya penggunaan

media tertentu.

Dengan kata lain, bahwa dalam memahami proses komunikasi

antarpribadi menuntut pemahaman hubungan yang simbiotis antara

komunikasi dengan perkembangan relasional, yaitu komunikasi akan

mempengaruhi perkembangan rasional, dan pada gilirannya

perkembangan relasional mempengaruhi sifat komunikasi antara

pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan tersebut. Artinya dalam melakukan

komunikasi antarpribadi, bukan hanya sekedar menyampaikan pesan

tetapi bagaimana pihak-pihak yang terlibat di dalamnya dapat

menentukan kadar hubungan antarapribadi tersebut, sehingga diantara

komunikator dan komunikan akan terjadi pengembangan hubungan yang

berdampak pada peningkatan hubungan antarapribadi.

3. Komponen-komponen Komunikasi Interpersonal

Perspektif kompenensial, yaitu melihat komunikasi antar pribadi

dari komponen-komponennya. Yakni “merupakan proses pengiriman dan

penerimaan pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang,

dengan berbagai efek dan umpan balik” (feed back).

Komponen-komponen tersebut harus dijelaskan sebagai

bagian-bagian yang terintegrasi dalam tindakan komunikasi antarpribadi. Diantara

(28)

a. Komunikator

Komunikator adalah pihak yang mengirim pesan kepada

khalayak. Komunikator biasa disebut sumber (source) atau pengirim

pesan (encoder),8 yaitu dimana gagasan, ide atau pikiran berasal, yang

kemudian akan disampaikan kepada pihak lainnya, yaitu penerima

pesan. Sumber atau pengirim pesan sering pula disebut ‘komunikator’.

Sumber atau komunikator bisa jadi adalah individu, kelompok atau

bahkan organisasi.

b. Encoding

Dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan sumber untuk

menerjemahkan pikiran dan ide-idenya ke dalam suatu bentuk yang

dapat diterima oleh indera pihak penerima baik berupa kata-kata,

simbol dan sebaginya. Encoding dalam proses komunikasi dapat

berlangsung satu kali, namun dapat terjadi berkali-kali.

c. Pesan-pesan

Pesan-pesan dalam komunikasi antarpribadi bisa berbentuk

verbal dalam penggunaannya menggunakan bahasa atau nonverbal

biasa disebut bahasa isyarat atau bahasa diam (silent language)9 atau

gabugan antara keduanya.

d. Decoding

Tindakan untuk menginterprestasikan dan memahami

pesan-pesan yang diterima, disebut sebagai encoding. Dalam komunikasi

8

Hafied Cangara,. Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2007), h. 85

9

(29)

antarpribadi, karena pengirim sekaligus juga bertindak sebagai

penerima, maka fungsi encoding dilakukan oleh setiap orang yang

terlibat dalam komunikasi antarpribadi.

e. Saluran atau channel

Yakni alat yang menghubungkan pengirim dan penerima pesan

gelombang radio membawa kata-kata yang diucapkan penyiar di studio

atau membuat pesan visual yang ditampilkan dilayar kaca televisi.

Aliran udara juga dapat berfungsi sebagai saluran. Ketika seseorang

mencium aroma makanan maka udara bertindak sebagai saluran yang

menyampaikan pesan ke hidung seseorang tersebut.10

f. Gangguan atau noise

Yakni seringkali terjadi pesan-pesan yang dikirim berbeda

dengan pesan-pesan yang diterima. Hal ini disebabkan adanya

gangguan pada saat terjadinya komunikasi.

Gangguan tersebut bisa berupa gangguan teknis, gangguan

sematik dan psikologis, gangguan fisik, gangguan status, gangguan

kerangka berfikir, gangguan budaya.

1) Gangguan teknis

Gangguan teknis terjadi jika salah satu alat yang digunakan dalam

komunikasi mengalami gangguan, sehingga informasi yang di

transmisi melalu saluran mengalami kerusakan (channel noise).

10

(30)

2) Gangguan semantik dan psikologis

Gangguan semantik ialah gangguan komunikasi yang disebabkan

karena kesalahan pada bahasa yang digunakan.

3) Gangguan fisik

Gangguan fisik ialah rintangan yang disebabkan karena kondisi

geografis misalnya jarak yang jauh sehingga sulit dicapai, tidak

adanya sarana kantor pos, kantor telepon, jalur transportasi dan

semacamnya.

4) Gangguan status

Gangguan status ialah rintangan yang disebabkan karena jarak

sosial diantar peserta komunikasi, misalnya perbedaan status antara

senior dan yunior atau atasan dan bawahan.

5) Gangguan kerangka berfikir

Gangguan kerangka berfikir ialah gangguan yang disebabkan

adanya perbedaan persepsi antara komunikator dan khalayak

terhadap pesan yang digunakan dalam berkomunikasi.

6) Gangguan budaya

Gangguan budaya ialah gangguan yang terjadi disebabkan karena

adanya perbedaan norma, kebiasaan dan nilai-nilai yang dianut

oleh pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi.11

g. Umpan balik atau feedback

Yakni unsur yang sangat penting dalam proses komunikasi

antarpribadi, karena pengirim dan penerima secara terus menerus dan

11

(31)

bergantian memberikan unpan balik dalam berbagai cara, baik secara

verbal maupun secara nonverbal.

h. Akibat

Proses komunikasi selalu mempunyai berbagai akibat, baik pada

salah satu pelaku atau keduanya. Akibat yang terjadi bisa merupakan

akibat negatif ataupun akibat positif.

4. Tujuan Komunikasi Interpersonal

Dalam pelaksanaan komunikasi antarpribadi mempunyai beberapa

tujuan, yang antara lain adalah:12

a. Mengenal diri sendiri dan orang lain.

Maksudnya dengan membicarakan diri kita sendiri pada orang

lain, maka kita akan mendapat perspektif baru tentang diri kita sendiri

dan memahami lebih mendalam tentang sikap dan perilaku kita. Dan

dengan komunikasi antarpribadi pula kita dapat belajar tentang

bagaimana dan sejauh mana kita harus membuka diri kepada orang

lain. Dengan komunikasi antarpribadi kita juga akan mengetahui nilai,

sikap dan prilaku orang lain.

b. Mengetahui dunia luar

Maksudnya dengan berkomunikasi antarpribadi,

memungkinkan kita memahami lingkungan kita secara baik. Banyak

informasi yang kita ketahui datang dari komuniaksi antarpribadi.

Meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari

12

(32)

media massa hal itu sering kali didiskusikan dan akhirnya dipelajari

atau didalami melalui interaksi antarpribadi.13

c. Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna

Sebagai makhluk sosial, manusia selalu ingin menciptakan dan

memelihara hubungan baik dengan orang lain.

d. Mengubah sikap dan perilaku

Maksudnya adalah dalam komunikasi anatrpribadi sering kita

berupaya mengubah sikap dan perilaku orang lain. Kita ingin

seseorang memilih suatu cara tertentu, mencoba makanan baru,

mendengarkan musik tertentu, menonton televisi, memasuki bidang

tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah.

e. Bermain dan mencari hiburan

Kadang hal bermain dan mendapat hiburan ini dianggap tidak

penting, tetapi sebenarnya komunikasi yang demikian perlu dilakukan

karena dapat memberi suasana baru yang terlepas dari keseriusan dan

ketegangan.

f. Memberikan bantuan (konseling)

Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologis klinis dan terapi

menggunakan komunikasi interpersonal dalam kegiatan professional

mereka untuk mengarahkan kliennya. Dalam kehidupan sehari-hari di

kalangan masyarakat pun juga dapat dengan mudah diperoleh contoh

yang menunjukan fakta bahwa komunikasi interpersonal dapat dipakai

13

(33)

sebagai pemberian bantuan (konseling) bagi orang yang memerlukan.

Tanpa disadari setiap orang ternyata sering bertindak sebagai konselor

maupun konseling dalam interaksi interpersonal sehari-hari. Misalnya

seseorang remaja bercerita tentang masaalaha yang hadapinya kepada

sahabatnya mengenai putus cinta. Tujuan melakukan bercerita tersebut

adalah untuk mendapatkan bantuan pemikiran sehingga didapat solusi

yang baik.

5. Tahap-tahap Hubungan Antarpribadi

Ada beberapa tahapan dalam menciptakan hubungan antarpribadi, anatar

lain:

a. Pembentuk hubungan antarpribadi

Tahap ini disebut tahap perkenalan (Steve Duch menulis,

perkenalan adalah proses komuniaksi dimana individu mengirimkan

(secara sadar) atau menyampaikan (kadang tidak sengaja) informasi

tentang struktur dan isi kepribadiannya kepada bakal sahabatnya,

dengan menggunakan cara-cara yang agak berbeda pada

bermacam-macam tahap perkembangan persahabatan). Namun focus bahasan ini

pada proses penyampaian dan penerimaan informasi dalam bentuk

hubungan.

Hal-hal yang menarik dalam proses perkenalan adalah:

1) Fase kontak yang permulaan (initial contect phase), yang ditandai

oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari

reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha untuk menggali

(34)

2) Proses saling menilik “Newcomb” menyebut sebagai “reciprocal

scanning”. Pada fase ini informasi yang dicari dan disampaikan

umumnya berkisar mengenai data demografis, usia, pekerjaan,

tempat tinggal, keadaan keluarga dan lain-lain.

b. Peneguhan hubungan antarpribadi

Hubungan antarpribadi tindakan statis, tetapi selalu berubah.

Perubahan memerlukan tindakan-tindakan tertentu untuk

mengembalikan keseimbangan. Ada empat faktor dalam memelihara

keseimbangan:

1) Keakraban, merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang.

Hubungan interpersonal akan terpelihara apabila kedua belah pihak

sepakat tentang tingkat keakraban yang diperlukan.

2) Kontrol, yaitu kesepakatan tentang siapa yang akan mengontrol

siapa dan bilamana. Konflik terjadi umumnya bila masing-masing

ingin berkuasa, atau tidak ada pihak yang mau mengalah.

3) Respons yang tepat, yaitu respon A harus diikuti oleh B yang

sesuai. Respons ada dua:

a) konfirmasi, yaitu akan memperteguh hubungan interpersonal.

Macam-macam konfirmasi adalah: (a) pengakuan langsung.

Contoh, saya setuju, anda benar. (b) perasaan positif. (c)

respons minta keterangan. (d) respons setuju. (e) respons

suportif. Contoh, saya mengerti apa yang anda rasakan.

b) diskonfirmasi, yaitu yang akan merusakannya.

(35)

mengalihkan pembicaraannya. (b) respons impersonal, seperti

member respons dengan menggunakan kata ganti orang ketiga,

contoh: orang memang sering marah diperlukan seperti itu. (c)

respons kosong, contoh: saya tidak menghiraukan anda sama

sekali. (d) respons yang tidak relevan. (e) respons interupsi. (f)

respons rancu. (g) respons kontadiktif.

4) Nada emosional yang tepat. Yakni bila terjadi emosional, maka

berusaha untuk menahannya. Contohnya: saya menyamakan

susasana saya dengan suasana anda.

6. Teori Hubungan Interpersonal

Sosiometris dapat diartikan sebagai pendekatan teoritis dan

metodologis terhadap kelompok-kelompok yang diciptakan mula-mula

oleh Moreno dan kemudian dikembangkan oleh Jennings dan yang lain.

Pada dasarnya teori ini berhubungan dengan “daya tarik” (attraction) dan

penolakan (repulsions) yang dirasakan oleh individu-individu terhadap

satu sama lain serta implikasi perasaan-perasaan ini bagi pembentukan dan

struktur kelompok. Suatu uji-coba sosiometris sering kali diterapkan pada

anggota-anggota kelompok untuk menentukan struktur sosiometris suatu

kelompok. Uji coba pada umumnya mencakup pertanyaan-pertanyaan

yang meminta anggota-anggota kelompok untuk saling menentukan

peringkat mereka berdasarkan efektifitas dalam melaksanakan tugas dan

(36)

gambaran tentang berbagai konfigurasi sosial atau struktur yang telah

dikembangkan oleh anggota kelompok.

Meskipun sosiometris tidak langsung berkepentingan dengan komunikasi,

struktur sosiometris dari suatu kelompok tidak dapat disangkal

berhubungan dengan beberapa hal yang terkadi dalam komunikasi

kelompok. Nampaknya cukup masuk akal untuk menganggap bahwa

individu-individu yang merasa tertarik satu sama lain dan yang saling

menempatkan diri pada peringkat yang tinggi, akan lebih suka

berkomunikasi sedemikian rupa sehingga membedakan mereka dari

berkomunikasi anggota-anggota kelompok yang saling membenci.

Bagaimanapun juga, hubungan yang khusus yang terdapat antara

komunikasi kelompok dan struktur sosiometris kelompok masih perlu

ditentukan.14

Jadi, sosiometri merupakan sebuah konsepsi psikologis yang mengacu

pada suatu pendekatan metodologis dan teoritis terhadap kelompok.

Asumsi yang dimunculkan adalah bahwa individu-individu dalam

kelompok yang merasa tertarik satu sama lain, akan lebih banyak

melakukan tindak komunikasi, sebaliknya individu-individu yang saling

menolak, hanya sedikit atau kurang melaksanakan tindak komunikasi.

Tataran atraksi atau ketertarikan dan penolakan (repulsion) dapat diukur

melalui alat tes sosiometri, di mana setiap anggota ditanyakan untuk

memberi jenjang atau ranking terhadap anggota-anggota lainnya dalam

14

Alvin A.Golberg, Carl E. Larson; penerjemah, Koesdarini S, Gary R. Jusuf,

(37)

kerangka ketertarikan antarpribadi (interpersonal attractiveness) dan

keefektifan tugas (task effectiveness). Dengan menganalisis struktur

kelompok yang padu dan produktif yang mungkin terjadi.15

Suatu kelompok memiliki kekuatan tidak hanya untuk

membangkitkan para anggotanya, namun juga untuk membuat mereka

menjadi tidak dapat diidentifikasikan.16 Dalam contoh semisal ada

segerombolan orang melakukan pembunuhan, pada segerombolan yang

lebih besar banyak anggotanya dan kehilangan jatidirinya menjadi

berkeinginan untuk melakukan kekejaman. Dalam kasus ini, seseorang

tidak didasarkan pada diri mereka sendiri, semua dapat mengacu perilaku

individu karena adanyan pengaruh kelompok.

Dengan adanya kondisi yang tidak diinginkan pada individu, ada dalam

diri yang namanya pertahanan ego. Pertahanan ego yaitu mengacaukan

realitas diluar maupun dalam diri. Dengan adanya pertahanan ego akan

memunculkan represi; yaitu memasukan hal-hal yang tidak menyenangkan

dari dalam kesadaran, ke dalam ketidaksadaran. Misal seperti kasus di atas

mengenai segerombolan yang melakukan pembunuhan. Oleh karena itu,

represi dapat menimbulkan pertahanan ego yang lain seperti pengalihan.17

15

Alvin A.Golberg, Carl E. Larson; penerjemah, Koesdarini S, Gary R. Jusuf,

Komunikasi Kelompok: Proses-proses Diskusi dan Penerapanya, Jakarta: UI-Press, 1985, Hal. 55.

16

David G. Myers, Psikologi Sosial, eds 10, Jakarta: Salemba Humanika, 2010, Hal. 369.

17

(38)

B. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai daya

upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif

merupakan daya penggerak dari dalam untuk melakukan kegaiatan untuk

mencapai tujuan.18

Definisi motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi)

seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk

mencapai tujuan.19 Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang

yang ditandai dengan munculnya “felling” dan didahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan. 20

Menurut Mulyasa motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik

yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu.

Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang

tinggi. Seorang siswa akan belajar bila ada faktor pendorongnya yang

disebut motivasi.21

Siswa belajar karena didorong kekuatan mental, kekuatan mental

itu berupa keinginan dan perhatian, kemauan, cita-cita di dalam diri

seorang terkadang adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan,

18

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar(Jakarta: Raja Grafindo, 2006), h. 73

19

Hamalik Oemar, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h. 173

20

Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Raja Grafindo, 2006), h. 73

21

(39)

menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu dalam

belajar.22

Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan

daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar

menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar

sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Dalam motivasi belajar

dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam

rangka pemenuhan harapan dan dorongan dalam hal ini adalah pencapaian

tujuan.

2. Fungsi motivasi

Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang

yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin

melaksanakan aktivitas belajar. Motivasi diperlukan dalam menentukan

intensitas usaha belajar bagi para siswa. Menurut Djamarah ada tiga fungsi

motivasi:

a. Motivasi sebagai pendorong perbuatan. Motivasi berfungsi sebagai

pendorong untuk mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik

ambil dalam rangka belajar.

b. Motivasi sebagai penggerak perbuatan. Dorongan psikologis

melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan

yang tak terbendung, yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan

psikofisik.

22

(40)

c. Motivasi sebagai pengarah perbuatan. Anak didik yang mempunyai

motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan

mana perbuatan yang diabaikan.23

Menurut Hamalik fungsi motivasi adalah :

a. Mendorong timbulnya suatu kelakuan atau perbuatan. Tanpa adanya

motivasi maka tidak akan timbul perbuatan seperti belajar

b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan

ke pencapaian tujuan yang diinginkan.

c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai

mesin dalam mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat

lambatnya suatu pekerjaan.24

Menurut Sardiman ada 3 fungsi motivasi :

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi.

b. Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai

c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan

menyisihkan tujuan-tujuan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

tersebut.25

Dengan adanya usaha yang tekun dan didasari motivasi maka

siswa akan belajar dengan baik dan prestasi belajar akan optimal.

23

Djamarah,Syaiful Bahri.Strategi Belajar Mengajar (Jakarta:Rineka Cipta, 2002), h. 123

24

Hamalik,Oemar, Proses Belajar Mengajar(Jakarta:Bumi Aksara, 2001), h. 161

25

(41)

3. Jenis Motivasi

Menurut Dimyati dan Mudjiono motivasi sebagai kekuatan mental

individu memiliki 2 jenis tingkat kekuatan, yaitu:

a. Motivasi Primer

Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada

motif-motif dasar, motif-motif dasar tersebut berasal dari segi biologis atau jasmani

manusia. Dimyati mengutip pendapat Mc.Dougal bahwa tingkah laku

terdiri dari pemikiran tentang tujuan dan perasaan subjektif dan

dorongan mencapai kepuasan contoh mencari makan, rasa ingin tahu

dan sebagainya.

b. Motivasi sekunder

Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari, motif ini

dikaitkan dengan motif sosial, sikap dan emosi dalam belajar terkait

komponen penting seperti afektif, kognitif dan kurasif, sehingga

motivasi sekunder dan primer sangat penting dikaitkan oleh siswa

dalam usaha pencapaian prestasi belajar.26

4. Sifat motivasi

Dalam menumbuhkan motivasi belajar tidak hanya timbul dari

dalam diri siswa tetapi juga berasal dari luar siswa.Yaitu motivasi intrinsik

dan motivasi ekstrinsik.27

a. Motivasi Intrinsik

Adalah motivasi yang timbul dari dalam diri pribadi individu

itu sendiri tanpa adanya pengaruh dari luar individu. Contoh: seorang

26

Dimyati, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Depdikbud, 2005), h. 86

27

(42)

siswa mempelajari sebuah buku pelajaran karena ia termotivasi untuk

mengetahi isi atau bahan berupa pengetahuan yang ia dapatkan.

b. Motivasi Ekstrinsik

Adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada diluar

perbuatan yang dilakukannya. Ia mendapat pengaruh atau rangsangan

dari luar, contoh: Ia belajar karena terdorong oleh orang lain, karena

takut mendapatkan hukuman.

Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik sangat penting bagi siswa

dalam proses belajar, dengan timbulnya motivasi intrinsik dapat

menimbulkan semangat belajar yang tinggi. Motivasi ekstirnsik dapat

berubah menjadi intrinsik tanpa disuruh orang lain. Ia termotivasi

belajar dan belajar sungguh-sungguh tanpa disuruh oleh orang lain.

5. Teori motivasi

Menurut Sri Mulyani seperti teori motivasi dibagi menjadi tiga

yaitu: motif berprestasi, motif berafiliasi dan motif berkuasa.28 Dalam

Dimyati mengutip pendapat Maslow, mengemukakan kebutuhan akan

motivasi berdasarkan 5 tingkatan penting yaitu:

a. Kebutuhan fisiologis adalah berkenaan dengan kebutuhan pokok

manusia yaitu sandang, papan atau perumahan, pangan.

b. Kebutuhan akan perasaan aman adalah berhubungan dengan keamanan

yang terkait fisik maupun psikis, bebas dari rasa takut dan cemas.

28

(43)

c. Kebutuhan sosial adalah diterima dalam lingkungan orang lain yaitu

pemilikan harga diri, kesempatan untuk maju.

d. Kebutuhan akan penghargaan usaha menumbuhkan jati diri.

e. Kebutuhan untuk aktualisasi diri adalah kebutuhan individu menjadi

sesuatu yang sesuai kemampuannya.29

Kebutuhan-kebutuhan ini hendaknya dapat dipenuhi siswa. Siswa

yang memiliki kebutuhan akan motivasi , akan merasa nyaman dalam

belajar, dapat giat dan tekun karena berbagai kebutuhannya dapat

terpenuhi.

6. Ciri-ciri Motivasi

Menurut Sardiman motivasi pada diri seseorang itu memiliki ciri-ciri :

a. Tekun menghadapi tugas

b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)

c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah

d. Lebih senang bekerja mandiri

e. Tidak cepat bosan terhadap tugas-tugas yang rutin

f. Dapat mempertahankan pendapatnya

g. Tidak cepat menyerah terhadap hal yang diyakini

h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.30

Apabila seseorang mempunyai ciri-ciri tersebut, berarti siswa

mempunyai motivasi yang cukup kuat. Kegiatan belajar mengajar akan

29

Dimyati, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Depdikbud, 2005), h. 80

30

(44)

berhasil baik jika siswa memiliki minat untuk belajar, tekun dalam

menghadapi tugas, senang memecahkan soal-soal, ulet dalam mengatasi

kesulitan belajar.

7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Menurut Max Darsono, dkk ada beberapa faktor yang

mempengaruhi motivasi belajar adalah:

a. Cita-cita atau aspirasi siswa

Cita-cita atau aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai.Cita-cita

akan memperkuat motivasi belajar.

b. Kemampuan belajar

Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan. Kemampuan ini

meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa,

misalnya penghematan, perhatian, ingatan, daya pikir, fantasi.

c. Kondisi siswa

Siswa adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Kondisi

siswa yang mempengaruhi motivasi belajar di sini berkaitan dengan

kondisi fisik, dan kondisi psikologis. Seorang siswa yang kondisi

jasmani dan rohani yang terganggu, akan menganggu perhatian belajar

siswa, begitu juga sebaliknya.

d. Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang datang dari luar diri

siswa. Kondisi lingkungan yang sehat, kerukuan hidup, ketertiban

(45)

tentram, tertib dan indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah

diperkuat.

e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar

Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang

keberadaannya dalam proses belajar mengajar tidak stabil,

kadang-kadang kuat, kadang-kadang-kadang-kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali.

Misalnya keadaan emosi siswa, gairah belajar, situasi dalam keluarga

dan lain-lain.

f. Upaya guru dalam pembelajaran siswa

Upaya yang dimaksud disini adalah bagaimana guru

mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari

penguasaan materi,cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa,

mengevaluasi hasil belajar siswa, dan lain-lain. Bila upaya-upaya

tersebut dilaksanakan dengan berorientasi pada kepentingan siswa,

maka diharapkan dapat menimbulkan motivasi belajar siswa.

Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar

mengajar baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi

belajar dari siswa sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan

semangat belajar siswa. Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan

semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan kegiatan

belajar.31

31

(46)

8. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Menurut Djamarah ada beberapa bentuk dan cara untuk

menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, antara lain :

a. Memberi angka

Angka dimaksud adalah simbol atau nilai dari hasil akivitas belajar

anak didik. Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan

rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan

lebih meningkatkan prestasi belajar di masa mendatang.

b. Hadiah

Hadiah dapat membuat siswa termotivasi untuk memperoleh nilai yang

baik. Hadiah tersebut dapat digunakan orang tua atau guru untuk

memacu belajar siswa.

c. Kompetisi

Kompetisi adalah persaingan. Persaingan dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa. Dengan saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai

alat untuk mendorong siswa belajar.

d. Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran siswa agar merasakan pentingnya tugas dan

menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan

mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi

yang cukup penting. Siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena

(47)

e. Memberi ulangan

Ulangan bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Siswa akan menjadi giat

belajar jika mengetahui akan ada ulangan. Siswa biasanya

mempersiapkan diri dengan belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi

ulangan.Oleh karena itu, memberi ulangan merupakan strategi yang

cukup baik untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar juga

merupakan sarana motivasi.

f. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil belajarnya, akan mendorong siswa untuk giat

belajar. Dengan mengetahui hasil belajar yang meningkat, siswa

termotivasi untuk belajar dengan harapan hasilnya akan terus

meningkat.

g. Pujian

Pujian adalah bentuk reinforcement positif sekaligus motivasi yang

baik. Guru bisa memanfaatkan pujian untuk memuji keberhasilan

siswa dalam mengerjakan pekerjaan sekolah Dengan pujian yang tepat

akan memupuk suasana menyenangkan, mempertinggi gairah belajar.

h. Hukuman

Hukuman merupakan reinforcement negatif, tetapi jika dilakukan

dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan

(48)

i. Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berati ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk

belajar. Hasrat untuk belajar merupakan potensi yang ada dalam diri

siswa. Motivasi ekstrinsik sangat diperlukan agar hasrat untuk belajar

itu menjelma menjadi perilaku belajar.

j. Minat

Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Siswa yang

berminat terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan

sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya.Proses belajar akan

berjalan lancar jika disertai dengan minat. Minat dapat dibangkitkan

dengan :membandingkan adanya kebutuhan, menghubungkan dengan

persoalan penggalaman yang lampau, memberi kesempatan untuk

mendapatkan hasil yang baik, menggunakan berbagai macam metode

menggajar.

k. Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima oleh siswa merupakan alat

motivasi yang cukup penting. Dengan memahami tujuan yang hendak

dicapai, akan timbul gairah ntuk belajar.32

32

(49)

37

GAMBARAN UMUM SDI ANNAJAH JAKARTA

A. LatarBelakang

Awalnya bangunan sekolah ini tadinya untuk masjid tetapi dari pihak

warga tidak megizinkan bangunan ini di gabung dengan masjid, kemudian

terpisahlah bangunan ini dengan masjid, jadi gedung tersendiri dan masjid pun

tersendiri. Akhirnya selang beberapa waktu kemudian sekitar dua tahun lebih

ustadz Sofyan mengundang beberapa ustadz seperti ustadz Jazuli, ustadz Ari

Saman, pak Ikhsan, utadz Imad lalu kemudian mereka musyawar di masjid

Nurul Iman yang berada disebelah gedung.1

Kemudian dengan bermusyawarah tersebut mereka semua menyetujui

untuk membangun sekolah sebagai upaya pemanfaatan gedung yang tidak

terpakai tersebut. Kemud ian terbentuklah kepengurusan SDI Annajah Nurul

Iman ini cabang Hidayatunnajah pusat.2

Sekolah Dasar Islam (SDI) Annajah sekolah dasar di bawah

pengawasan dan pembinaan Pesantren Islam Hidayatunnajah yang berlokasi di

Kabupaten Bekasi di bawah kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sejak tahun 2009 Pesantren Islam Hidayatunnajah membuka Sekolah

Dasar Islam Annajah Jakarta yang berlokasi di gedung yang di bangun di

samping Masjid Nurul Iman Srengseng, Jakarta Barat. Dimana siswa dan

siswinya tidak bermukim atau bertempat tinggal di sekolah. Sedangkan

1

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap ustadz Sofyan selaku kepala sekolah pada tanggal 28 April 201

2

(50)

kurikulum dan tujuan pendidikannya sama dengan SDI Annajah yang ada di

Pesantren Islam Hidayatunnajah.1

Kurikulum yang diajarkan adalah perpaduan antara kurikulum

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dengan kurikulum inti pesantren

hidayatunnajah mengacu pada manhajsalafulummah ahlusunnah waljama’ah,

dengan kekhususan tahfidz al-Qur’an, tahfidz hadits, pendidikan agama Islam

berupa aqidah, fiqih ibadah dan mu’amalah, sirohnabawiyah serta pendidikan

akhlak dilengkapi pelajaran bahasa Arab dan bahasa Inggris.

Sejak tahun 2009 SDI Annajah sudah menerima siswa dan siswi baru,

meskipun pada awalnya yang mendaftar sedikit namun lambat laun seiring

berjalannya waktu SDI Annajah tersebut mulai diminati oleh para orang tua

dan respon dari warga sejitar pun baik dan merasa senang dengan adanya

sekolah yang berbasis agama ini.

B. Struktur Kepengurusan SDI Annajah Jakarta

DAFTAR PIMPINAN, GURU DAN KARYAWAN SDI ANNAJAH

TAHUN PELAJARAN 2013-20142

No. Nama Guru Jabatan Keterangan

1 R. Sofyan H. Mustawa Kepala Sekolah 08161623649

2 Ir. Irzan Luthfie

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap ustadz Sofyan selaku kepala sekolah pada tanggal 28 April 2014

2

(51)

4 Imas Putri Wali Kelas 1 a 085775655775

5 Moch. Sholeh S.Q Wali Kelas 1 b 081808318635

6 Milda Megawati S.Pd. Wali Kelas 2 083872683550

7 Fitria Afrianti S.Pd. Wali Kelas 3 087889919105

8 Rianty Fauziah Purba Wali Kelas 4 083875695712

9 Elfina Nasution S.Pd. Wali Kelas 5 081386851955

10 Reni Puspitasari S.Pd. Wali Kelas 6 082124023456

11 Khusnul Khotimah Guru Diniyah Kelas 1a 0215853038

12 Moch. Sholeh S.Q

Guru Diniyah Kelas 1b Abu

Bakar 081808318635

13 Tega Barudin Guru Diniyah Kelas 1b Umar 085717976711

14 Aldhi Ferdian Guru Diniyah Kelas 2 Ikhwan 081908247192

15

Kurnia Ahmad

Masykur Al-Qohar Guru Diniyah Kelas 2 Akhwat 085776677290

16 Yogi Suparman Guru Diniyah Kelas 3 Putra 087826867989

17 Suci Mulyasari Guru Diniyah Kelas 3 Putri 081381014568

18 Ari Afriansyah Lc. Guru Diniyah Kelas 4 087881885934

19 Nazarudin Hanif Guru Diniyah Kelas 5 Akhwat 081289813455

20

Muhammad Rifqi

Asadullah Dzulfikar Guru Diniyah Kelas 5 Ikhwan 08568363527

21 Moch. Sholeh S.Q Guru Diniyah Kelas 6 081808318635

22 Imas Putri Guru Umum Kelas 1a 085747540151

23 Khusnul Khotimah Guru Umum Kelas 1b 0215853038

24 Milda Megawati Guru Umum Kelas 2 083872683550

25 Fitria Afrianti S.Pd.

Guru Umum B. Indonesia,

MTK , IPS Kelas 3 087889919105

26

Moh. Asep Awaludin

S.Pd.I Guru Umum Sians Kelas 3 08881609949

27 Rianty Fauziah Purba Guru Umum Kelas 4 083875695712

28 Elfina Nasution S.Pd. Guru Umum Kelas 5 081386851955

29 Reni Puspitasari S.Pd. Guru Umum Kelas 6 082124023456

30 Fitria Afrianti S.Pd. Bahasa Inggris Kelas 1-6 087889919105

31 Pandu Yuga P. Bagian Kebersihan 08881680466

(52)

Visi

Membangun dan membina kesholihan ummat menurut Al-Qur’an dan

As-Sunnah sesuai pemahaman salafussholih.

Misi

1. Menegakkan aqidah, ibadah dan akhlaq Ahlussunnah Wal Jama’ah

2. Meneguhkan iman, ilmu, pemahaman dan dakwah

3. Mengamalkan Dienul Islam sesuai pemahaman Salafussholih

4. Mencetak dan membina generasi ummat yang mandiri dan mampu

berkarya dalam bingkai Islam, iman dan ihsan

5. Membina guru dan da’iyah yang memiliki kemampuan ilmu dan

pemahaman yang benar dan membekali dengan Tahfizhul Qur’an was

Sunnah serta aktif berbahasa Arab dan Inggris

D. Program Pendidikan

Pendidikan ini ditempuh dalam waktu 6 tahun yang diperuntukkan

bagi santri (putra-putri) yang berusia minimal 6-12 tahun, dengan konsentrasi

pada pemantapan terhadap pengenalan pokok-pokok Dienul Islam dan

pengetahuan umum sebagai program Dasar dari Wajib Belajar yang telah

ditetapkan Pemerintah.1

Bagi para santri yang telah menamatkan program pendidikan SD Islam

Annajah ini berhak mendapatkan Ijazah/SKHUN dari DikNas dan dapat

melanjutkan ke MTs Annajah/sederajat atau MTs Negeri atau SMP Islam dan

1

(53)

SMP Negeri.

Berikut adalah beberapa jadwal mata pelajaran yang diberikan Sdi

Annajah kepada para siswanya1:

JAM /

Islam Bahasa Arab Bahasa Arab

Tahfidz

Hadits Istirahat

09:30 -

10:00 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat IPS

10:00 -

10:30 English Matematika Sains

Bahasa

Indonesia IPS 10:30 -

11:00 English Matematika Sains

Bahasa

Islam Bahasa Arab Bahasa Arab

Tahfidz

Hadits Istirahat

09:30 -

10:00 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat English

10:00 -

10:30 Matematika Sains

Bahasa

Indonesia IPS English 10:30 -

11:00 Matematika Sains

Bahasa

Indonesia IPS English

1

(54)

11:00 - 11:30

Bahasa

Indonesia Matematika Sains IPS 11:30 -

12:00

Bahasa

Indonesia Matematika Sains Matematika 07:00 -

Islam Bahasa Arab Bahasa Arab

Tahfidz

Hadits Istirahat 09:30 -

10:00 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat

Bahasa

11:00 Matematika Sains English IPS Matematika 11:00 -

11:30

Bahasa

Indonesia Sains English IPS 11:30 -

12:00

Bahasa

Indonesia Sains English Matematika 07:00 -

Islam Bahasa Arab Bahasa Arab

Tahfidz

Hadits Istirahat 09:30 -

10:00 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat

Bahasa

11:00 Sains Matematika IPS English Matematika 11:00 -

11:30

Bahasa

Indonesia Sains IPS English 11:30 -

12:00

Bahasa

Gambar

GAMBARAN UMUM SDI ANNAJAH JAKARTA
Table 2 :  Jadwal Pelajaran SDI Annajah Jakarta
gambaran tentang berbagai konfigurasi sosial atau struktur yang telah
GAMBARAN UMUM SDI ANNAJAH JAKARTA

Referensi

Dokumen terkait

Indikasi yang paling mudah dicerna publik bahwa DPRD Jawa Barat telah mempeIjuangkan kepentingan clan aspi- rasi masyarakat, adalah anggaran pendi- dikan sebesar minimal 20 persen

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah untuk “ mengetahui kompetensi guru PAUD di Kecamatan

[r]

Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat

Dalam kisah Mahabharata, terdapat Senjata Pusaka yang diberikan oleh para dewa kepada manusia yang disebut dengan Astra. Manusia yang telah dianugerahi Astra tersebut

KADISOBO PAROKI SANTO YOSEPH MEDARI”. Penulis memilih judul tersebut berdasarkan keprihatinan penulis terhadap kurangnya minat kaum muda untuk ikut terlibat ambil

Segala puji hanya bagi Allah SWT, hanya karena Rahmat dan Hidayah-Nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir dengan judul “Prarancangan Pabrik

coping behavior to analyze Frank William Abagnale as the major character. in coping his problems in Catch Me If