• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak Di Puskesmas Padasuka Kota Cimahi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak Di Puskesmas Padasuka Kota Cimahi"

Copied!
153
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Ilmu, Pengetahuan, dan Teknologi (Iptek) merupakan istilah yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan masyarakat di segala bidang kehidupan tidak terlepas dari keberadaan iptek. Secara umum ada anggapan bahwa penguasan dan penerapan iptek akan memberikan jaminan pada kemajuan masyarakat. Memang masih ada perdebatan mengenai fungsi dan peranan iptek dalam mensejahterakan masyarakat ditinjau dari aspek ekonomi, sosial, budaya, kesehatan dan aspek-aspek kehidupan lainnya. Terlepas dari perdebatan tersebut, kita yang terlibat di dunia kesehatan selalu berurusan dengan iptek. Proses perkembangan kesehatan selalu diorientasikan pada penguasaan iptek. Proses perkembangan kesehatan dikatakan maju dan berhasil jika kita bisa memberikan sumbangan terhadap perkembangan iptek.

(2)

teknologi informasi dan komunikasi. tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis. Dalam dunia bisnis, komputer merupakan kebutuhan utama yang dapat mempermudah dan meringankan salah satu pekerjaan dalam berbagai bidang, baik dalam bidang bisnis maupun lainya, sehingga dapat meningkatkan kinerja suatu perusahaan atau instansi khususnya perusahaan dan instasi yang bergerak di bidang kesehatan.

Sektor kesehatan merupakan salah satu sektor pembangunan yang sedang mendapat perhatian besar dari pemerintah yang merupakan salah satu sektor pembangunan yang sangat potensial untuk dapat diintegrasikan dengan kehadiran teknologi informasi. Salah satunya yaitu Puskesmas. Puskesmas merupakan salah satu instansi yang memberikan pelayanan kesehatan di jenjang pertama yang terlibat langsung dengan masyarakat. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya agar terwujudn derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Untuk meningkatkan kinerja Puskesmas ketersediaan informasi yang cepat dan akurat makin penting dalam mendukung upaya menciptakan kualitas pelayanan yang baik.

(3)

ditangani diantaranya Poli Umum, Gigi, Gizi, KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) beserta KB (Keluarga Berencana), Imunisasi Dasar, klinik sanitasi, laboratorium penunjang, dan pelayanan lainnya baik di dalam atau luar gedung. Informasi dan data mengenai perkembangan pelayanan terhadap masyarakat misalnya, merupakan hal yang penting bagi puskesmas tersebut untuk menentukan langkah apa yang harus diambil dalam proses bisnisnya. Dalam menjalankan proses bisnis, puskesmas melakukan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat diantaranya pemeriksaan kesehatan. Pelayanan kesehatan pasien tersebut dicatat oleh petugas kesehatan dalam bentuk rekam medis pasien.

(4)

bisnisnya. Dengan adanya sistem informasi yang tepat dan baik dalam puskesmas, pengolahan data akan menjadi semakin mudah. Hal ini akan membuat aktivitas pada puskesmas menjadi semakin lancar, dan pada akhirnya akan memberikan konstribusi yang cukup signifikan yakni peningkatan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.

Berdasarkan hasil survey dan observasi serta wawancara yang peneliti lakukan dengan pihak-pihak pemegang keputusan di Puskesmas Padasuka Kota Cimahi, dalam hal ini pada proses pengolahan data masih terdapat banyak yang mengalami kendala. Contohnya seperti proses pengolahan administrasi pelayanan kesehatan ibu dan anak yang belum menggunakan sistem komputerisasi. sehingga penumpukan dokumen/arsip yang tidak teratur dan kesulitan untuk mencari data pasien, sering terjadi kesalahan mendata pasien yang melakukan registrasi pasien. Upaya tersebut dapat diberikan solusi dengan berbagai alternatif salah satunya dengan mengubah sistem dokumen/arsip ke sistem baru yaitu dengan menggunkan alat bantu komputer .

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti akan melakukan penelitian lebih lanjut dalam sistem informasi pelayanan keesehatan ibu dan anak di puskesmas padasuka Kota Cimahi, dengan judul dari skripsi adalah “SISTEM INFORMASI PELAYANAN

(5)

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Identifikasi masalah adalah cara untuk mengidentifikasi masalah yang akan dijadikan objek penelitian dalam membuat laporan penelitian ini. Rumusan masalah adalah gambaran atau rancangan masalah yang akan diteliti dalam sebuah penelitian.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Setiap perusahaan atau instansi selalu dihadapkan pada permasalahan dalam menjalankan suatu kegiatan. Permasalahan tersebut membutuhkan perhatian dan penanganan yang lebih mendalam agar masalah tersebut dapat teratasi dengan baik.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, yang menjadi permasalahan yang dapat diidentifikasi berkaitan dengan topik yang diangkat, yaitu :

1. Pengelolaan data pasien, khususnya pendaftaran pasien di bagian kesehatan ibu dan anak ini masih dicatat dalam bentuk buku-buku registrasi yang selanjutnya akan dikumpulkan dan disimpan sebagai arsip yang menyebabkan lambatnya dalam pencarian data pasien dan proses pelayanan obat masih dalam bentuk pencatatan sehingga pelayanan obat menjadi lambat. 2. Terlambatnya penyajian informasi atau laporan-laporan,

(6)

penyajian informasi menjadi terlambat dan kurang dapat dipercaya kebenarannya.

3. Pada bagian pendaftaran dan bagian apotek, data pasien yang di input dengan cara di tulis tangan pada beberapa form dengan data yang sama. Hal ini mengakibatkan lama nya proses pendataan dalam setiap akumulasi nya.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berbagai cara digunakan untuk memperoleh informasi data yang dinginkan tanpa mendapat dukungan dari alat atau sistem yang digunakan tidak akan tercapai, maka untuk mencapai suatu hasil yang memuaskan harus merumuskan masalah terlebih dahulu. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana menganalisis dan menggambarkan sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak yang sedang berjalan di Puskesmas Padasuka Kota Cimahi menggunakan metode pendekatan terstruktur.

2. Bagaimana melakukan pengujian terhadap sistem informasi pelayanan kesehatan ibu dan anak di Puskesmas Padasuka Kota Cimahi yang diusulkan kedalam bahasa pemograman beserta database.

(7)

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dilaksanakan penelitian adalah untuk mengimplementasikan pengetahuan yang didapat diperkuliahan dengan kenyataan yang sesungguhnya dilapangan, sedangkan maksud dari penelitian tugas ini adalah untuk merancang sistem informasi agar dapat mempermudah pekerjaan pelayanan terhadap konsumen dan pembuatan laporan dengan cepat, tepat, dan akurat sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuannya adalah sebagai berikut :

1. Untuk menggambarkan proses pelayanan kesehatan ibu dan anak yang sedang berjalan di Puskesmas Padasuka Kota Cimahi.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi pelayanan kesehatan ibu dan anak di Puskesmas Padasuka Kota Cimahi. 3. Untuk melakukan pengujian sistem informasi pelayanan

kesehatan ibu dan anak di Puskesmas Padasuka Kota Cimahi. 4. Untuk melakukan implementasi sistem informasi pelayanan

(8)

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan Penelitian yang terdiri dari Kegunaan Akademis dan Kegunaan Praktis bagi peneliti, peneliti lain, dan Puskesmas Padasuka Kota Cimahi.

1.4.1 Kegunaan Akademis

Adapun kegunaan akademis adalah sebagai berikut : 1 Bagi Pengembangan Ilmu

Kegunaan Penelitian ini dalam bidang Pengembangan Ilmu adalah dapat mengimplementasikan ilmu baru dalam bidang Teknologi dan Informasi yang berguna dalam meningkatkan efektifitas dalam system informasi pelayanan kesehatan ibu dan anak di puskesmas padasuka Kota Cimahi. 2. Bagi Peneliti

Kegunaan penelitian ini bagi peneliti adalah sebagai indikator untuk mengambangkan kemampuan dalam melakukan penelitian, meningkatkan skill dalam melakukan penelitian dan sebagai bahan evaluasi terhadap skill dan kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian.

3. Bagi Peneliti Lain

(9)

1.4.2 Kegunaan Praktis

Adapun Kegunaan Praktis adalah sebagai berikut : a. Bagi Dinas Kesehatan

Menambah referensi untuk pengembangan sistem informasi manajemen puskesmas khususnya pelayanan kesehatan ibu dan anak.

b. Bagi Puskesmas/Instansi

Membantu proses pelayanan kesehatan kepada pasien, memberikan kemudahan dalam memperoleh informasi pasien dan mengembangkan sistem informasi pelayanan pasien secara tepat dan lengkap.

c. Bagi Pasien

Memberikan kenyamanan dan kecepatan pelayanan kesehatan, sehingga pasien tidak harus menunggu terlalu lama pada saat registrai ataupun untuk mendapatkan giliran pemeriksaan.

1.5 Batasan Masalah

Adapun masalah yang ada di puskesmas Pamulihan sangat luas sehingga peneliti membatasi masalah sebagai berikut :

(10)

2. Pada bagian Pemeriksaan, rekam medis dan pelayanan obat hanya pada bagian kesehatan ibu dan anak.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Berikut adalah lokasi dan waktu selama melakukan penelitian di Puskesmas Padasuka Kota Cimahi.

1.6.1 Lokasi Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Puskesmas Padasuka Kota Cimahi, yang beralamat di Jl. Kebon Manggu No. 352 Kel. Padasuka Kec. Cimahi Tengah Kota Cimahi.

1.6.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian, dilakukan pada bulan Maret sampai Juni 2015 bertempat langsung dilokasi yang bersangkutan.

Tabel Error! No text of specified style in document..1 Uraian Kegiatan Penelitian

No Kegiatan

Tahun 2015 / 2016

September Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

(11)

2

Pembuatan program a. Analisa

sistem yang sedang berjalan b. Perancangan

sistem yang diusulkan c. Memperbaik

i Program

3

Pengujian a. Pengujian program

1.7 Sistematika Penelitian

Sistematika Penelitian Tugas akhir ini dibagi dalam beberapa bab dengan pokok pembahasan secara umum sebagai berikut :

a. BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan masalah, lokasi dan jadwal penelitian, dan sistematika penelitian.

b. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

(12)

c. BAB III. OBJEK dan METODE PENELITIAN

Bab ini membahas Objek Penelitian, Metodologi Penelitian yang digunakan, deskripsi sistem yang berjalan dan Analisis Sistem yang berjalan.

d. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan pembahasan ini menguraikan tentang perancangan sistem, perancangan antar muka, perancangan arsitektur jaringan, implementasi dan pengujian rancangan sistem.

e. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

(13)

13

Pada landasan teori akan dijelaskan beberapa teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas sebagai sarana untuk mendukung sekaligus memperkuat dalam penyusunan suatu sistem informasi pelayanan yang akan dibangun.

2.1 Konsep Dasar Sistem

Pengertian sistem sangatlah luas dan mempengaruhi semua aspek kehidupan. Sistem sangat diperlukan dalam melakukan kinerja yang baik dan terstruktur terhadap manajemen. Keterpaduan sistem ini memungkinkan terciptanya kerjasama untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat. 2.1.1 Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekan kepada prosedur dan menekan kepada komponen dan elemen. Pemahaman sistem dengan pendekatan prosedur, “yaitu suatu urutan kegiatan

yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.[2]

Pendekatan sistem menekankan pada komponen atau elemen-elemen mendefinisikan sebagai berikut: “Pendekatan Sistem merupakan kumpulan dari

(14)

Dari pemahaman diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen-elemen atau sub-subsistem yang saling berkaitan dan bekerja sama melakukan suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto dalam bukunya sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya yaitu; system abstrak (abstract system),

system fisik (physical system), system tertentu (deterministic system), system tak tentu (probabilistic system), system tertutup (close system) dan system terbuka (open system).

a.Sistem tak tentu adalah system yang sifatnya tidak dapat diprediksi dengan pasti, contoh arisan.

b.Sistem abstrak adalah system yang berupa gagasan atau ide yang tidak tampak secara fisik, contoh teologia.

c.Sistem fisik adalah system yang sifatnya tampak secara fisik contoh akuntansi, computer, produksi, sekolah, transportasi.

d.Sistem tertentu adalah system yang beroperasi dengan sebuah tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat diketahui dengan pasti, sistem computer sudah diprogramkan.

e.Sistem tertutup adalah system yang tidak bertukar informasi, reaksi kimia dalam tabung.

(15)

2.1.3 Karakteristik Sistem

Menyangkut karakteristik sistem menurut Al-Bahra, berpendapat bahwa sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkunan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem itu sendiri.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.

5. Masukan Sistem (Input)

(16)

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran (output) adalah hasil dari bahan atau energi yang diolah dan di klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

7. Pengolah Sistem

Pengolah adalah mesin atau mekanisme yang digunakan mengubah masukan menjadi keluaran. Pengolah memiliki peranan yang penting karena disinilah proses perubahan dan pendayagunaan masukan terjadi sehingga menghasilkan keluaran yang sesuai dengan tujuan sistem.

8. Sasaran dan Tujuan

Suatu sistem pasti memilik sasaran atau tujuan (goal). Tujuan merupakan hal akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem, sedangkan sasaran merupakan hal-hal yang menjadi objek dan titik fokus untuk meraih tujuan.[2]

2.2 Konsep Dasar Informasi

(17)

1. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak menajemen dalam mengambil keputusan.

2. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkannya.

3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat dibutuhkan.

Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Informasi digunakan tidak hanya digunakan oleh satu orang pihak didalam organisasi. Nilai sebuah informasi ditentukan oleh dua hal manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.[2] 2.2.1 Pengertian Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggabarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah.[2]

Abdul Kadir dalam bukunya yang berjudul Pengenalan Sistem Informasi, menurut McFadden “informasi sebagai data yang telah diperoses sedemikian rupa

(18)

bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau saat mendatang.”[3]

2.2.2 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat memberikan informasi sehingga perlu diolah lebih lanjut. Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolah data dapat dilihat pada gambar di bawah ini.[2]

Gambar 2.1 Siklus Informasi

(Sumber : Analisis dan Sistem Informasi[2,p. 4]) 2.2.3 Kualitas Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan beberapa hal sebagai berikut. :

1.Relevan (relevancy), seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagi bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan , dan dibuktikan oleh siapa saja.

(19)

pesan telah benar / sesuai (Correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya sistem yang diinginkan oleh user.

3.Tepat waktu (timeliness), berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu. 4.Ekonomis (economy), informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual

tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luar terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.

5.Efesien (efficiency), informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana, namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam.

6.Dapat dipercaya (reliability), informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut telah teruji tingkat kejujurannya.[2]

2.3 Sistem Informasi

(20)

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertahankan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luhar tertentu dengan laporan - laporan yang diperlukan.[1]

Menurut Azhar Susanto Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub - sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling behubungan satu sama dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.[5]

Menurut Edhy Susanto, Informasi merupakan pengolahan data sehingga menjadi

bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar

dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat

itu juga atau tidak langsung pada saat yang akan datang.[4]

Dari definisi - definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan komponen - komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan.

Adapun kegiatan sistem informasi adalah sebagai berikut:

1. Input, yaitu menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data.

(21)

3. Penyimpanan, yaitu suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data. 4. Output, yaitu suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari suatu proses

informasi.

5. Kontrol, yaitu suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogyanto sistem informasi mempunyai enam buah komponen atau disebut juga dengan blok bangunan. Blok tersebut masing-masing saling berinteraksi untuk membentuk satu kesatuan untukmencapai sasaran. Komponen / blok tersebut yaitu:

1. Komponen Masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem Informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Komponen Model

Terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Komponen Output ( komponen Keluaran)

(22)

4. Komponen teknologi

Teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan, dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output dan membantu pengendalian sistem.

5. Komponen Basis Bata

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Komponen Kontrol

Komponen kontrol merupakan pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gangguan terhadap sistem informasi.

Dari ke enam komponen diatas harus ada bersama-sama dan membentuk satu kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada maka sistem informasi tidak bisa menjalankan fungsinya, yaitu pengolahan data yang menghasilkan informasi yang akurat tepat waktu dan relevan.[1]

2.4 Definisi Pelayanan Kesehatan

(23)

tentang kesehatan baik hukum maupun non hukum (antara lain ; moral termasuk etika, kesopanan, kesusilaan, ketertiban). Hubungan hukum yang terjadi adalah hubungan antar subyek-subyek hukum yang diatur dalam kaidah-kaidah hokum dan memenuhi hubungan yang mengatur tentang hak dan kewajiban para pihak. Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo, Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat. 2.5 Pengertian Pasien

Menurut DepKes 2008 Pasien adalah sebagai berikut “pasien adalah orang sakit yang dirawat oleh seorang dokter” Hak pasien adalah mendapatkan ganti rugi apabila pelayanan yang diterima tidak sebagaimana mestinya. Masyarakat sebagai konsumen dapat menyampaikan keluhannya keluhannya kepada pihak rumah sakit atau institusi layanan kesehatan lainnya sebagai upaya perbaikan interen dalam pelayanannya atau kepada lembaga yang memberi perhatian kepada konsumen kesehatan. Sebagai dasar hukum dari gugatan pasien atau konsumen/penerimajasa pelayanan kesehatan terhadap dokter/tenaga kesehatan dan rumah sakitterdapat dalam pasal 1365 KUHPerdata.

2.6 Definisi Puskesmas

(24)

dalam untuk meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, puskesmas memiliki tujuan, yaitu: mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas. Sehingga untuk mencapai tujuan, maka puskesmas memiliki tiga fungsi, yaitu: sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. [9]

2.7 Arsitektur Jaringan

Arsitektur jaringan dapat diartikan sebagai sebuah desain atau rangkaian komputer atau komponen-komponen beberapa perangkat keras komputer yang terhubung menjadi sebuah jaringan komputer. Jaringan komputer memiliki banyak desain atau arsitektur diantaranya adalah LAN (Local Area Network), MAN (Metropolitan area Network), dan Wan (Wide Area Network).

2.7.1 Definisi Jaringan Komputer

Yang disebut jaringan komputer (computer network) atau sering disingkat jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagai perangakat lunak, perangkat keras, bahkan berbagi kekuatan proses. Abdul Kadir.[3]`

2.7.2 Jenis-jenis Jaringan Komputer

(25)

1.Local Area Network

LAN adalah jaringan komputer yang mencangkup area dalam satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Sebagai contoh, jaringan dalam satu kampus yang terpadu atau di sebuah lokasi perusahaan tergolong sebagai LAN. LAN umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel. Namun ada juga yang tidak menggunkan kabel atau disebut wireless LAN atau LAN tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar dari 10 Mbps sampai 1 Gbps.

2. Metropolitan Area Network

MAN adalah jaringan yang mencangkup area satu kota dengan rentan sekitar 10-45 Km. Jaringan yang menghubungkan bank yang terltak dalam satu kota atau kampus yang tersebar dalam beberapa lokasi tergolong termasuk MAN. Jaringan seperti ini umunya menggunakan media transmisi dengan mikrogelombang atau gelombang radio, Namun ada juga yang menggunkan jalur sewa (leased line).

3. Wide Area Network

(26)

4. Internet

Internet merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia (internasional), yang berinteraksi dan berbagi informasi.

2.7.3 Topologi Jaringan Komputer

Topologi suatu jaringan didasarkan pada cara penghubung sejumlah node atau sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan. Topologi jaringan yang umum dipakai adalah :

1. Topologi Jaringan Mesh

Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya. Di bawah ini gambar topologi jaringan mesh yang terdapat pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Toplogi Jaringan Mesh

(27)

2. Topologi Jaringan Bintang (Star)

Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral dibuat sebagai sentral pusat. Biladibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringanyang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar. Di bawah ini gambar topologi jaringan bintang (Star) yang terdapat pada gambar 2.3

Gambar 2.3 Topologi Jaringan Bintang (Star)

(Sumber : HM. Jogiyanto, “Analisis dan Desain Sistem Informasi”, Andi : Yogyakarta, 2012 [1])

3. Topologi Jaringan Bus

(28)

pada kedua sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral secara bersamaan. Topologi jaringan bus tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem jaringan komputer. Di bawah ini gambar topologi jaringan bus yang terdapat pada gambar 2.4

Gambar 2.4 Topologi Jaringan Bus

(Sumber : HM. Jogiyanto, “Analisis dan Desain Sistem Informasi”, Andi : Yogyakarta, 2012 [1] )

4. Topologi Jaringan Pohon (Tree)

(29)

Gambar 2.5 Topologi Tree

(Sumber : HM. Jogiyanto, “Analisis dan Desain Sistem Informasi”, Andi : Yogyakarta, 2012 [1])

5. Topologi Jaringan Cincin (Ring)

Topologi ring (cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup menyerupai cincin (lingkaran), sehingga diberi nama topologi bintang dalam lingkaran star-wired ring.

Gambar 2.6 Topologi Jaringan Ring (cincin)

(30)

2.7.4 Pengertian Client/Server

Menurut Fahrial dan Hamri Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe client-server disebut dengan dedicated server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas

kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai

workstation.[11]

2.8 Konsep Basis Data

Pengertian database atau basis data menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin sebagai berikut :

1. Database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, optic disk, magnetic drum, atau media penyimpanan yang lainya.

2. Database adalah sekumpulan program-program aplikasi umum yang bersifat “batch” yang mengeksekusi dan memproses data secara umum

(seperti pencarian, peremajaan, penambahan, dan penghapusan terhadap data).

(31)

DBMS merupakan koleksi terpadu dari database dan program-program komputer yang digunakan untuk mengakses dan memelihara database. Tujuan pengolahan data dalam database adalah agar dapat memperoleh atau menemukan kembali data yang ingin dicari dengan cepat mudah selain itu juga pengolahan data dan tujuan tujuan yang lainya. Berikut tujuan database :

1. Kecepatan dan kemudahan 2. Efisien ruang penyimpanan 3. Keakuratan

4. Ketersediaan 5. Kelengkapan 6. Keamanan

7. Kebersamaan pemakai[2] 2.9 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung adalah perangkat lunak yang digunakan dalam merancang sistem dari mulai coding sampai implementasinya. Pada perancangan aplikasi pelayanan jasa service dan pembelian ini perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah Oracle Developer Suite 6i dan Oracle Database Enterprise

10g berikut adalah definisi dari perangkat lunak pendukung tersebut : 2.9.1 Pengenalan PHP

(32)

web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya sehingga dengan adanya PHP tersebut, web akan sangat mudah di-maintenance. PHP berjalan pada sisi server sehingga PHP disebut juga sebagai bahasa Server Side Scripting. Artinya bahwa dalam setiap/untuk menjalankan PHP, wajib adanya web server.

PHP ini bersifat open source sehingga dapat dipakai secara cuma-cuma dan mampu lintas platform, yaitu dapat berjalan pada sistem operasi Windows maupun Linux. PHP juga dibangun sebagai modul pada web server apache dan sebagai binary yang dapat berjalan sebagai CGIe.

2.9.1.1 SQL

Basis data adalah sekumpulan informasi yang diatur agar mudah dicari. Dalam arti umum basis data adalah sekumpulan data yang diproses degan bantuan komputer yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan tepat, yang dapat digambarkan sebagai aktivitas dari satu atau lebih organisasi yang berelasi.

MySQL merupakan suatu database. MySQL dapat juga dikatakan sebagai database yang sangat cocok bila dipadukan dengan PHP. Secara umum, database berfungsi sebagai tempat atau wadah untuk menyimpan, mengklasifikasikan data secara prefosional. MySQL bekerja menggunakan SQL Language (Structure Query Language). Itu dapat diartikan bahwa MySQL merupakan standar penggunaan database di dunia untuk pengolahan data.

(33)

terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom. Di dalam PHP telah menyediakan fungsi untuk koneksi ke basis data dengan sejumlah fungsi untuk pengaturan baik menghubungkan maupun memutuskan koneksi dengan server database MySQL sebagai sarana untuk mengumpulkan informasi.

(34)

34

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Padasuka, yang beralamatkan di Jalan Kebon Manggu, Kecamatan Padasuka kota Cimahi.

3.1.1. Sejarah Singkat Puskesmas Padasuka

Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke empat tercantum cita-cita bangsa Indonesia yang sekaligus merupakan tujuan pembangunan nasional bangsa Indonesia.

(35)

Provinsi Jawa Barat yang merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, mempunyai visi “Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis, dan Sejahtera”. Sedangkan visi Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Barat adalah ”Tercapainya Masyarakat Jawa barat Yang

Mandiri Untuk Hidup Sehat”.

Visi Kota Cimahi yaitu ”ITOC MANTAP” : Dengan Iman, Taqwa,

Optimis dan Cerdas, jadikan kota Cimahi Maju, Agamis, Nyaman, Tertib, Aman dan Produktif yang mendukung terciptanya Kota Cimahi Sarehat-Sarakola-Arusaha-Garawe serta visi Pemerintah Kota Cimahi ”Cimahi Menuju Kota Agamis, Maju, dan Produktif 2012”. Sedangkan untuk MIsi

Utama Pemerintah Kota Cimahi yaitu : Meningkatkan sarana perekonomian dan lapangan kerja, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, meningkatkan penataan dan penegakan hokum, meningkatkan infrastruktur kota, mengendalikan pembangunan agar berwawasan lingkungan dan meningkatkan kemitraan dengan dunia usaha. Memperhatikan visi dan misi Kota Cimahi tersebut, maka ditetapkan visi Dinas Kesehatan Kota Cimahi yaitu ”Pelayan, Penggerak dan Pemberdaya Potensi Sumber Daya dalam Akselerasi Upaya Kesehatan untuk Mewujudkan Cimahi Sehat 2012” dengan misinya yaitu :

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau;

(36)

3. Memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan secara mandiri.

Pada Tahun 2012 diharapkan masyarakat Kota Cimahi hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku hidup sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

3.1.2. Visi Dan Misi Puskesmas Padasuka 3.1.2.1. Visi

Dengan Iman Dan Taqwa Mewujudkan Masyarakat Padasuka - Setiamanah Siaga Untuk Mandiri Hidup Sehat Melalui Akselerasi Upaya Kesehatan Guna Mendukung Tercapainya Cimahi Sehat Tahun 2012

3.1.2.1. Misi

1. Menggerakkan serta memberdayakan peran serta dan potensi di masyarakat dalam bidang kesehatan

2. Mengupayakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, merata, dan terjangkau

3. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak untuk mendukung pembangunan berwawasan kesehatan

3.1.3. Struktur Organisasi Puskesmas Padasuka

(37)

pembagian tugas dan wewenang, hubungan jaringan kerja serta kordinasi diantara sekelompok manusia tersebut.

Tujuan merupakan suatu dasar atau motifasi dari arah kegiatan organisasi tanpa adanya suatu tujuan, organisasi akan berjalan tanpa arah, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kerjasama antar individu-individu organisasi.

Struktur organisasi adalah kerangka kerja dan pola hubungan yang relative mantap dan stabil antara fungsi-fungsi tugas, posisi-posisi dan orang-orang dalam organisasi, fungsi struktur organisasi adalah memberikan kepuasan kepada individu-individu dalam organisasi tersebut. Berikut adalah gambar struktur organisasi yang berada di Puskesmas Padasuka.

Struktur Organisasi Puskesmas Padasuka

(38)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas merupakan suatu uraian tentang tugas-tugas yang harus dilakukan oleh masing-masing bagian berdasarkan kebijakan dari suatu Instansi Pemerintahan . Berikut adalah deskripsi tugas pada Puskesmas Padasuka

1. Kepala UPT Puskesmas

a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas. b. Memberikan bimbingan kepada koordinator SIM SP3 dan

para pelaksana program di Puskesmas. 2. Kepala Subbag Tata Usaha

a. Merekap dan mendokumentasikan laporan bulanan penerimaan dan pengeluaran retribusi Puskesmas.

b. Membuat dan mendokumentasikan perencanaan anggaran dan realisasi penggunaan dana operasional puskesmas. c. Membuat dan mendokumentasikan daftar hadir mini

lokakarya.

d. Membuat SPJ atas realisasi penggunaan dana operasional puskesmas.

e. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penggunaan keuangan Puskesmas mingguan.

f. Membuat laporan bulanan.

(39)

h. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan posyandu.

3. Bagian Keuangan

a. Mencatat arus penerimaan dan pengeluaran keuangan puskesmas dalam buku kas umum.

b. Menerima dan mencatat hasil penerimaan retribusi dari unit-unit pelayanan puskesmas.

c. Menyetorkan hasil penerimaan retribusi puskesmas kepada Bendahara Kabupaten.

d. Membuat dan mendokumentasikan perencanaan anggaran dan realisasi penggunaan dana perasional puskesmas. e. Membuat laporan harian.

4. Bagian Umum

a. Meng-agendakan surat masuk dan surat keluar b. Melakukan kegiatan pengarsipan

c. Pencatatan sarana perlengkapan yang rusak untuk keperluan perbaikan atau penghapusan

d. Membuat laporan puskesmas 5. Bagian KOORD UNIT I YANMEDIK

a. Melakukan pemulihan pasien

(40)

6. Bagian KOORD UNIT II YANMAS

a. Melakukan asuhan keperawatan pada ibu hamil

b. Mencatat kegiatan pada : kartu Ibu, KMS Ibu hamil, Kartu anak,kartu KB, KMS Balita

c. Membuat pencatatan dan pelaporan

d. Melakukan asuhan perawatan pada pasien. e. Mencatatat register kunjungan

7. Bagian KOORD UNIT III P2PBPL a. Melaksanakan Kesmas

b. Melaksanakan analisis untuk diagnose c. Membuat pencatatan dan pelaporan

d. Melaksanakan pelayanan kesehatan bayi dan anak 3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Menurut Sugiono (2005:21) dalam buku Umi Narimawati :

Metode Deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.

Penelitian deskriptif mempunyai langkah-langkah penting sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif.

(41)

3. Menetukan tujuan dan manfaat penelitian.

4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.

5. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis penelitian.

6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menetukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen pengumpul data, dan menganalisis data.

7. Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika yang relevan.

8. Membuat laporan penelitian. 3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah tahapan perancangan pendefinisian kebutuhan fungsional dan persiapan untuk merancang dan implementasi lalu menggambarkan suatu system yang akan di bentuk. Desain penelitian yang digunakan mencakup pada metode deskriptif.

(42)

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Menurut Umi Narimawati (2008) jenis data dapat dibagi menjadi dua,yaitu :

a. Data primer

Data primer adalah data yang didapat langsung dari unit pengamatan penelitian.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama.

Dalam penulisan laporan penelitian ini metode yang digunakan adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan sumber data primer dan data sekunder.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Dalam proses pengambilan sumber data primer, dapat dilakukan dengan cara :

1. Wawancara

(43)

2. Observasi

Metode ini merupakan pengamatan langsung dilapangan yang dapat mempermudah dalam proses pengumpulan data, sehingga data–data yang didapat terjamin keaslian dan keakuratannya, melakukan pengamatan langsung pada Puskesmas Padasuka Kota Cimahi dengan mengadakan pencatatan terhadap dokumen-dokumen yang ada serta cara kerja berdasarkan sistem yang sedang berjalan

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder yaitu data – data yang diperoleh secara tidak langsung yang dapat dijadikan data pendukung sumber data primer. Sumber data sekunder diperoleh dengan cara mencari dan mengumpulkan data pelengkap dengan mempelajari dan membaca buku-buku yang berhubungan serta menunjang penelitian hasil laporan. Selain itu data sekunder juga didapat dari temuan-temuan baik berupa dokumen maupun laporan pada saat melakukan penelitian pada perusahaan yang dijadikan sebagai objek penelitian.

(44)

3.2.3. Metode Pendekatan / Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang di gunakan dalam penyelesain tugas akhir ini adalah Metode prototype paradigma yaitu suatu teknik analisis dan rancangan yang memungkinkan pemakai ikut serta dalam mementukan kebutuhan dan pembentukan system apa yang akan di kerjakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Metode prototype paling baik di gunakan untuk mengembangka sistem yang didefynisikan kuarang baik dan cocok untuk menerapkan sistem kecil.

Prototyping disebut juga desain aplikasi cepat (rapid application design/RAD) karena menyederhanakan dan mempercepat desain sistem (O'Brien, 2005).

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem memperhatikan sistem infomasi sebagai satu kesatuan yang terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasi.Pendekatan sistem ini juga menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan organisasi, Tidak hanya pada sasaran sistem informasi itu saja.

(45)

yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Metodologi ini mengendalikan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem terstruktur. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan-permasalahan yang kompleks di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari system akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangannya, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik serta bebas dari unsur kesalahan.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

(46)

Gambar 3.2 Metode Pengembangan Sistem dengan Prototype (Sumber: Rekayasa Perangkat Lunak [3.p,32])

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

(47)

a. Flow Map

Flow Map adalah campuran peta dan flow chart, yang

menunjukan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi

lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang

yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam

jaringan. Flowmap menolong analisis dan programmer

untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen

yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis

alternaitf-alternatif lain dalam pengoprasian. b. Diagram Konteks

Diagram Konteks berfungsi untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas luar yang dipresentasikan ke dalam bentuk lingkaran tunggal yang dapat mewakili keseluruhan proses di dalam sistem tersebut. Di dalam merancang diagram konteks haruslah diperhatikan masukan-masukan yang dibutuhkan oleh sistem serta keluaran yang dihasilkan oleh sistem tersebut.

(48)

menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan diagram konteks adalah sebagai berikut : 1) Kelompok pemakai, baik pihak internal maupun

eksternal perusahaan, dan departemen yang terkait. Di mana sistem itu digunakan, harus diidentifikasikan secara rinci dan jangan sampai ada yang dilewatkan. 2) Kemungkinan kejadian-kejadian yang akan terjadi

dalam penggunan sistem harus diidentifikasikan secara lengkap.

3) Arah anak panah yang menunjukkan aliran data jangan sampai terbalik agar dapat memberikan pemahaman yang benar terhadap seluruh proses sistem yang di bentuk.

4) Setiap kejadian digambarkan dalam bentuk tekstur yang sederhana dan mudah dipahami oleh pembuat sistem. c. Data Flow Diagram

(49)

manual atau gabungan dari keduanya. Diagram arus data ini digunakan untuk menggambarkan beberapa hal yang meliputi komponen-komponen dalam sebuah sistem, aliran data diantara komponen-komponen tersebut, asal dan tujuan data serta penyimpanan datanya.

Data flow diagram dapat juga dikatakan sebagai

suatu model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. Hal-hal yang harus diperhatikan pada diagram aliran data yang memiliki lebih dari satu level adalah sebagai berikut :

a) Harus terdapat keseimbangan input dan output antara satu level dengan level berikutnya.

(50)

c) Nama aliran data, data store dan terminal pada setiap level harus sama, apabila objeknya sama.

d. Kamus Data

Kamus Data merupakan katalog fakta tentang data kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan adanya kamus data analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir ke dalam sistem dengan lengkap. Selain itu pada tahap analisis sistem kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai system tentang data yang mengalir ke dalam sistem tersebut.

Pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan data yang lainnya. Sehingga untuk dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatat, maka kamus data harus memuat hal-hal seperti nama arus data, alias, arus data penjelasan serta item datanya.

e. Perancangan Basis Data (Normalisasi dan tabel relasi)

(51)

bagaimana merancangnya sehingga basis data dapat memuaskan keperluan saat ini dan dimasa yang akan datang. Pada langkah ini terdapat empat bagian, yaitu ERD (Entity Relationship Diagram), Normalisasi, dan Relasi Tabel.

a) Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasikan table kelompok atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara satu atribut dengan atribut lainnya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, apakah ada kesulitan pada saat menambah (Insert), menghapus (Delete), mengubah (Update), atau membaca (Retrive) pada suatu

database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut, maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa tabel atau dengan kata lain perancangan belumlah mendapat data base yang optimal, walaupun jumlah normalisasi ini bervariasi. Dalam membuat proses normalisasi ada beberapa langkah yang harus dijalankan, langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bentuk Tidak Normal

(52)

format tertentu. Data-data tersebut dikumpulkan apa adanya sesuai dengankedatangannya.

2. Bentuk Normal Pertama (1 NF)

Bentuk ini sangat sederhana. Aturannya sebuah tabel tidak boleh mengandung kelompok yang terulang. Cara yang dilakukan pada normal pertama ini adalah dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu nilai tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada satu tabel dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang Atomic. 3. Bentuk Normal Kedua (2 NF)

Langkah ketiga pada normal kedua adalah bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu dan setiap file yang tidak bergantung sepenuhnya pada kunci primer dan harus dipindahkan ke tabel lain. 4. Bentuk Normal Ketiga (3 NF)

Langkah keempat pada normal ketiga ini adalah suatu relasi dikatakan dalam bentuk ketiga jika berada pada bentuk normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.

(53)

Definisi dari bentuk BCNF adalah suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal Boyce Codd jika dan hanya jika suatu penentu (Deteminan) adalah kunci kandidat (atribut yang bersifat unik).

b) Tabel Relasi

Relasi menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan yang berbeda. Kumpulan semua relasi diantara entitasentitas yang terdapat pada himpunan entitas tersebut membentuk himpunan relasi. Dalam sebuah database, setiap tabel memiliki sebuah field yang memiliki nilai unik untuk setiap field baris. Field ini ditandai dengan icon

(54)

c) ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan objek, mudah dimengerti serta memiliki simbol-simbol sederhana yang dapat mewakili data secara keseluruhan. ERD juga dapat digunakan untuk memperjelas hubungan antara data dalam basis data kepada pemakai secara logika. Disamping itu juga ERD menerangkan entitas apa saja yang terlibat dan menunjukkan hubungan antara entitas tersebut atau hubungan antar atribut atau antar atribut dengan entitas. ERD digambarkan dalam bentuk diagram dengan menggunakan simbol-simbol, untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut :

1. Entitas (Entity)

Entitas menunjukkan objek-objek dasar yang terkait didalam suatu sistem. Serta setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik (properti) dari entitas tersebut. Bentuk dari entitas itu sendiri adalah dinyatakan dengan simbol Persegi Panjang. 2. Hubungan (Relasi)

(55)

menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Bentuk dari relasi dinyatakan dalam bentuk Belah Ketupat.

3. Atribut

Atribut sering disebut dengan properti, karena keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai basis data. Selain itu atribut berfungsi sebagai penjelas sebuah entitas. Bentuk dari atribut dinyatakan dalam bentuk Simbol Ellips.

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian software atau perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean. (Roger Pressman 2002:59).

Metode pengujian yang digunakan adalah pengujian

blackbox, Pengujian black box merupakan pendekatan

pengujian yang ujinya diturunkan dari spesifikasi program atau komponen. Pengujian black box

(56)

yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut.

Faktor-faktor pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Reliability

Menekankan bahwa aplikasi akan dilaksanakan dalam fungsi sesuai yang diminta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses tersangkut kemampuan sistem untuk memvalidasi proses secara benar.

2. File Integrity

Menekankan pada data yang dimasukkan melalui aplikasi akan tidak bisa diubah. Prosedur yang akan memastikan bahwa file yang digunakan benar dan data dalam file tersebut akan disimpan sekuensial dan benar.

3. Authorization

Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen. Authorisasi menyangkut proses transaksi secara umum dan khusus.

(57)

Menekankan perluasan usaha yang diminta untuk belajar, mengoperasikan dan menyiapkan inputan, dan menginterpretasikan output dari sistem. Faktor ini tersangkut terhadap interaksi antara manusia dan sistem.

1.3. Analisis Sistem yang berjalan

Analisis adalah kegiatan menguraikan suatu sistem informasi ke dalam bagian-bagiannya, yang bertujuan untuk melakukan identifikasi dan evaluasi semua permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi serta kebutuhan-kebutukan yang diharapkan sehingga dapat dilakukan usulan perbaikan terhadap sistem informasi tersebut.

(58)

1.3.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen yaitu menganalisis dokumen yang digunakan di Puskesmas Padasuka Kota Cimahi. Berikut ini adalah dokumen-dokumen yang digunakan yaitu:

1. Nama Dokumen : Kartu Identitas (KTP/SIM/DLL) / KK Fungsi : Untuk membuatkartu berobat

Sumber : dari pasien diberikan kebagian tata usaha untuk dibuatkan kartu berobat

Item Data : no_ktp, nama_pasien, jenis_kelamin, alamat no_telp, umur, gol_darah. Jumlah : 1 lembar

2. Nama Dokumen : Kartu Berobat Pasien

Fungsi : Untuk pendaftaran ketika berobat Sumber : Dari bagian tata usaha

Item Data : No_registrasi, Nama KK, Nama, umur/tgl lahir, hub.keluarga, pekerjaan alamat lengkap, Jenis Kelamin.

Jumlah : 1 lembar

3. Nama Dokumen : Status Penderita (rekam medic) Fungsi : Catatan data rekam medic pasien Sumber : Dari bagian tata usaha

(59)

Hub. Keluarga, pekerjaan, alamat, kota,tgl,

keluhan, diagnosa, kode penyakit, kode pemeriksa.

Jumlah : 1 lembar

4. Nama Dokumen : Kartu Resep

Fungsi : untuk mengetahui obat setelah diperiksa Sumber : Bidan / Dokter Kandungan

Item Data : no.registrasi, nama pasien, umur, nama Obat.

Jumlah : 1 lembar

5. Nama Dokumen : Kartu Pemeriksaan Ibu Hamil

Fungsi : untuk mengetahui kesehatan kehamilan ibu

Sumber : dari bagian KIA

(60)

tindakan, paraf. Jumlah : 1 lembar

6. Nama Dokumen : Kartu Peserta KB

Fungsi : untuk mengetahui jalannya KB Sumber : dari bagian KIA

Item Data : no.registrasi, nama peserta kb, nama suami/istri, Tgl lahir, alamat, metode kontrasepsi, Tgl/bln/thn mulai dipakai, tgl/bln/thn dicabut/dilepas dipesan- Kembali, keterangan.

Jumlah : 1 lembar

7. Nama Dokumen : Kartu menuju sehat

Fungsi : untuk mengetahui perkembangan anak Sumber : dari bagian KIA

Item Data : nama anak, nama posyandu, umur (bln), Bulan penimbangan, BB(kg), KBM(gr), N/T, ASI eksklusif.

Jumlah : 1 lembar

8. Nama Dokumen : Laporan Harian KIA Fungsi : Laporan Harian KIA Sumber : dari bagian KIA

(61)

Jumlah : 2 lembar

1.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur sistem diperlukan akan memenuhi kebutuhan akan data suatu sistem yang sedang berjalan disuatu perusahaan atau instansi. Analisis prosedur yang sedang berjalan berikut ini merupakan prosedur pengolahan data register pasien dan data pasien yang sedang berjalan di Puskesmas Padasuka.

Berikut ini adalah alur informasi Pendaftaran Pasien yang sedang berjalan pada Puskesmas Padasuka.

1. Calon pasien datang ke loket pendaftaran di bagian tata usaha dengan memberikan kartu identitas diri (KTP atau identitas lainnya) dan atau KK.

2. Petugas mencatat di buku register pasien baru dan kemudian di arsipkan

3. Setelah melakukan pencatatan, Petugas membuat kartu berobat pasien dan mencatatnya di buku kunjungan register dan kemudian di arsipkan

(62)

saat akan berobat dikemudian hari dan akrtu rekam medis di simpan di bagian tata usaha.

Alur pelayanan KIA yang sedang berjalan di Puskesmas Padasuka :

1. Pasien yang ingin melakukan pemeriksaan memberi kartu berobat pasien ke bagian tata usaha

2. Kemudian bagian tata usaha mecari kartu rekam medis berdasarkan nomor kartu berobat pasien dan membuat kartu resep yang selanjutnya dikembalikan kepada pasien untuk dibawa ke bagian KIA

3. Untuk pasien baru, bagian KIA membuat daftar pasien baru yang kemudian di arsipkan

4. Bagian KIA membuat kartu KIA untuk pasien baru 5. Untuk pasien lama, pasien memberikan kartu KIA

kepada bagian KIA

6. Kemudian bagian KIA mencatat data kunjungan di buku kunjungan KIA yang kemudian di arsipkan

7. Bagian KIA memcatat hasil pemeriksaan atau diagnose pasien kedalam kartu rekam medis yang kemudian diarsipkan, dan mencatat juga kedalam kartu KIA 8. Setelah itu bagian KIA membuat resep untuk pasien

(63)

9. Bagian KIA membuat laporanharian yaitu laporan ibu hamil, imunisasi dan KB sebanyak 2 rangkap untuk masing-masing laporan, 1 rangkap diarsipkan di bagian KIA sedangkan 1 rangkap lagi diberikan kepada kepala Puskesmas.

3.6 Flow Map Yang Berjalan

Flow map adalah gambaran aliran-aliran dokumen yang digunakan di

(64)

Flowmap Pembuatan Kartu Berobat yang sedang Berjalan

(65)

Ket

KBP = Kartu Berobat Pasien RM = Rekam Medis

KR = Kartu Resep

A = Arsip Buku Register Pasien B = Arsip Kartu Berobat Pasien C = Arsip Buku Kunjungan Register D = Arsip Rekam Medis

Gambar 3.4 Flowmap pembuatan kartu KIA yang sedang berjalan

Ket

A = Arsip kartu KIA

(66)

Flowmap Pelayanan KIA

(67)

Ket

KBP = Kartu Berobat Pasien KRM = Kartu Rekam Medis KR = Kartu Resep

A = Arsip register pasien B = Arsip Kartu Rekam Medis C = Arsip kunjungan KIA

D = Arsip bukti pembayaran KIA

E = Arsip Kartu Rekam Medis yang telah di Update F = Arsip Resep

G = Arsip Laporan Pengambilan Obat H = Arsip Laporan Obat

3.7 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar sistem. Tujuan diagram ini adalah untuk menggambarkan suatu sistem yang sedang berjalan yang mendefinisikan awal dan akhir data yang masuk dan keluar dari sistem. Berikut ini adalah gambaran Diagram kontek yang berjalan di Puskesmas Padasuka Kota Cimahi.

Diagram Konteks Yang Sedang Berjalan

Sistem Informasi

(68)

3.8 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan model grafis dari sebuah system yang menunjukkan aliran data dalam sistem. Tujuan digambarkan DFD adalah untuk mengetahui aliran data yang terjadi dalam sistem. Adapun aliran data yang ada pada sistem pelayanan KIA di Puskesmas Padasuka Kota Cimahi dapat dilihat pada level-level DFD di bawah ini :

Pasien Kartu Ibu/Kartu Bayi/ Kartu KB update

Kartu Resep update

Kartu Ibu/Kartu Bayi/ Kartu KB update Rekam Medis update

(69)

Tabel 3.1 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

NO Masalah Unit Kerja Pemecahan

1. Dalam proses pendaftaran pasien masih dilakukan secara manual yaitu dengan ditulis tangan di buku besar pendaftaran dan kemudian dicatat di kartu pasien, sehingga menyulitkan bagian pendaftaran dalam hal mencari data pasien ketika suatu saat diperlukan serta memungkinkan data bisa hilang dan hal ini menyebabkan terjadinya kesalahan dalam pengisian data-data pasien, kurang akuratnya laporan dan adanya keterlambatan dalan pembuatan laporan. informasi data pasien dan mencari data pasien sehingga mempercepat dalam hal pencarian dan penginputan data pasien serta dibuatkan aplikasi berbasis client server

data sehingga

(70)

2. Dalam proses pemeriksaan pasien KIA pencatatan data status pasien seperti catatan diagnosa, riwayat sakit dan pencatatan resep dilakukan secara tertulis, sehingga harus membuka semua data yang masih disimpan didalam arsip dan jika data semakin banyak maka proses pemeriksaan semakin lama.

Bagian KIA Perlunya suatu aplikasi pengolahan bagian apotek hanya mencatat data obat yang keluar sesuai dengan resep, sehingga untuk mengetahui ada atau tidaknya obat petugas harus mengecek ulang kembali.

(71)

70 4.1 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahapan untuk menggambarkan model sistem baru yang akan dibuat. Tahapan ini sangat penting untuk menentukan baik atau tidak dan cocok atau tidaknya sistem baru yang akan dibuat.

4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem

Untuk mempermudah dalam pengolahan data tamu dalam penyimpanan datanya maka diperlukan adanya pembuatan sistem informasi, sehingga informasi yang dihasilkan lebih cepat dan akurat.

4.1.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Usulan yang diajukan adalah dibuatnya sistem informasi yang terintegrasi dalam pengolahan data pasien, data apotek dan data pelayanan KIA dengan menggunakan database untuk penyimpanan datanya sehingga mempermudah dalam proses pengolahan dan penyimpanan datanya.

4.1.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan

(72)

Berikut ini adalah alur pembuatan kartu berobat pasien yang diusulkan di Puskesmas Padasuka.

1. Pasien menyerahkan identitas pasien dan atau kartu keluarga ke Bagian Tata Usaha, kemudian bagian Tata Usaha menginputkan data pasien dan disimpan ke database.

2. Setelah dilakukan proses input data pasien selesai, maka Bagian Tata Usaha mencetak kartu berobat pasien dan diberikan kepada pasien

Alur pembuatan kartu KIA yang diusulkan di Puskesmas Padasuka 1. Pasien menyerahkan kartu berobat pasien ke Bagian KIA,

kemudian bagian KIA menginputkan data pasien KIA dan disimpan ke database.

2. Setelah dilakukan proses input data pasien KIA selesai, maka Bagian KIA mencetak kartu KIA dan diberikan kepada pasien. Alur penerimaan obat yang diusulkan di Puskesmas Padasuka 1. Suplier memberikan data pengiriman obat ke bagian apotek dan

selanjutnya bagian apotek menginputkan data obat ke dalam database.

2. Setelah dilakukan proses input data obat,bagian apotek mencetak laporan obat dan diberikan kepada pasien.

Alur pelayanan KIA yang diusulkan di Puskesmas Padasuka : 1. Pasien memberikan kartu berobat pasien ke bagian tata usaha,

(73)

ada kecocokan bagian tata usaha menginputkan pendaftaran dan disimpan ke database.

2. Bagian tata usaha mencetak laporan pendaftaran, dan laporan pasien bulanan asien dan di berikan kepada kepala puskesmas. 3. Pasien memberikan kartu KIA ke bagian KIA, kemudian bagian

KIA mencocokan kartu KIA, setelah ada kecocokan bagian KIA menginputkan data pemeriksaan (rekam medis) dan disimpan ke database dan di salin ke dalam buku KIA pasien.

4. Khusus pemeriksaan keluarga berencana, bagian KIA menanyakan jaminan kesehatan pasien.

5. Untuk pasien pengguna jaminan kesehatan, bagian KIA mencetak bukti pembayaran dan diberikan kepada pasien.

6. Bagian KIA membuat resep yang di tulis tangan dan memberikan kepada pasien untuk diserakan ke bagian apotek.

7. Bagian KIA mencetak laporan kunjungan dan di berikan kepada kepala puskesmas.

8. Pasien memberikan resep dan kartu berobat ke bagian apotek dan kemudian bagian apotek mengecek stok obat di database.

9. Jika stok tersedia, bagian apotek memberikan obat, kartu berobat kepada pasien.

(74)

4.1.3.1Flowmap

Tahap selanjutnya Setelah melakukan analisis pada Flow Map yang sedang berjalan serta melakukan evaluasi, adalah membuat rancangan Flow Map yang diusulkan, di tunjukan pada Gambar 4.1 adalah Flow Map pembuatan Kartu Berobat yang di usulkan .

FLowmap Pembuatan Kartu Berobat Yang Diusulkan

Bag. Tata Usaha

(75)

Flowmap Pembuatan Kartu KIA Yang Diusulkan

(76)

Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak yang Diusulkan

Kepala Puskesmas Pasien Bag. Tata Usaha Bag. KIA Apotek

Kartu

(77)

Flowmap Penerimaan Obat yang Diusulkan

Gambar 4.4 Flowmap Penerimaan Obat yang di Usulkan

4.1.3.2Diagram Konteks

Adapun diagram konteks yang di usulkan dari sistem pelayanan KIA di Puskesmas Padasuka terdapat pada gambar 4.5 di bawah ini.

Sistem Informasi

Gambar 4.5 Diagram Konteks yang di usulkan

(78)

KIA dan apoteker di gambarkan di dalam sistem informasi pelayanan KIA di puskesmas Padasuka.

4.1.3.3Data Flow Diagram (DFD)

Dari skema proses keseluruhan yang diusulkan untuk merancang perangkat lunak, maka dapat digambarkan DFD usulan yang digambarkan pada gambar 4.6 berikut ini.

(79)

1. DFD Level 2 Proses 1

Gambar 4.7 DFD Level 2 Proses 1 (Pembuatan Kartu Berobat) yang di usulkan

2. DFD Level 2 Proses 2

Berikut adalah DFD level 2 dari proses 2 (Pendaftaran Berobat Pasien) yang diusulkan.

(80)

3. DFD Level 2 Proses 3

Berikut adalah DFD level 2 dari proses 3 (Pembuatan kartu KIA) yang diusulkan.

Pasien

Gambar 4.8 DFD Level 2 Proses 3 (Pembuatan Kartu KIA) yang di usulkan

4. DFD Level 2 Proses 4

Berikut adalah DFD level 2 dari proses 4 (Pelayanan KIA) yang diusulkan.

Pasien

(81)

5. DFD Level 2 Proses 5

Berikut adalah DFD level 2 dari proses 5 (Obat Masuk dan Keluar) yang diusulkan.

Pasien

Gambar 4.10 DFD Level 2 Proses 5 (Obat Masuk dan Keluar) yang di usulkan

6. DFD Level 2 Proses 6

Berikut adalah DFD level 2 dari proses 6 (Laporan) yang diusulkan.

6.1

Gambar

Gambar 3.3 Flowmap pembuatan kartu berobat pasien yang sedang berjalan
Gambar 3.4 Flowmap pembuatan kartu KIA yang sedang berjalan
Gambar 3.5 Flowmap pelayanan KIA yang sedang berjalan
Gambar 3.7 DFD level 1 yang sedang berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Proses penelitian ini dilakukan selama satu bulan di Puskesmas Cimahi Utara terkait dengan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui SIMPUS ternyata pada prakteknya,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dengan tingkat kepuasan pasien di Puskesmas

SISTIM INFORMASI PELAYANAN GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS UNGARAN Pelayan Gizi ibu hamil merupakan jenis pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas Ungaran semarang

Pada saat ini Pelayanan Kesehatan TB Paru di Puskesmas Mranggen III Kabupaten Demak masih mengalami kendala dalam memberikan pelayanan kepada pasien.. Di Puskesmas

Hasil penelitian bahwa pendanaan (biaya) yang digunakan ibu bersalin dalam melaksanakan rujukan dari puskesmas sesuai dengan status pasien, transportasi dalam merujuk

alat-alat kesehatan dalam menangani komplikasi ibu dan anak sesuai dengan yang bisa ditanganin di puskesmaas, apabila ada pasien tidak bisa ditanganin di puskesmas tidak

Pengamatan yang dilakukan pada Puskesmas Tlogosari Kulon dikarenakan capaian Program Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Tlogosari Kulon merupakan capaian terendah

penelitian ini yaitu sebuah sistem informasi pelayanan kesehatan Berbasis SMS Gateway Pada Puskesmas Sekip, meliputi Pendaftaran, umum, dokter,bagian lab dan bagian farmasi, yang